6.reformasi.docx

46
HASIL DISKUSI SGD I MASA REFORMASI (1998-SEKARANG) NAMA KELOMPOK: Eny Mara Qanita (1302005001) Ni Kadek Risa Astria (1302005003) I Made Ari Samudera (1302005007) Ni Putu Ardhenariswari (1302005012) I Kadek Adi Paramartha (1302005014) Nyoman Intan Trisna Ardani (1302005018) I Dewa Ayu Mas Narisuari (1302005020) Yogi Haditya (1302005022) 1

Upload: aby-surya

Post on 15-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

HASIL DISKUSI SGD IMASA REFORMASI (1998-SEKARANG)

NAMA KELOMPOK:Eny Mara Qanita(1302005001)Ni Kadek Risa Astria (1302005003)I Made Ari Samudera (1302005007)Ni Putu Ardhenariswari (1302005012)I Kadek Adi Paramartha (1302005014)Nyoman Intan Trisna Ardani(1302005018)I Dewa Ayu Mas Narisuari (1302005020)Yogi Haditya (1302005022)Kadek Mia Risdayanthi (1302005023)Yashni Subramaniam (1302005273)Jivitha Munusamy (1302005274)Tharshani Devi Srinivasagam (1302005375)

I GDE SUTRISNA ADHI, SH., MHI MADE ADI WIDNYANA, S.Farm.,Apt.,S.H.,M.H

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNUDUPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA UNUD2013JUDUL: Masa Reformasi (1998-Sekarang)

OLEH: SGD 1

PENDAHULUANOrde reformasi merupakan masa yang merujuk pada masa setelah orde baru bergulir. Pemerintahan orde baru yang berjalan selama lebih dari 32 dibawah kepemimpinan Soeharto telah membawa banyak perubahan terhadap Indonesia. Meski mengalami banyak perubahan, tidak seluruh masyarakat Indonesia mampu merasakan perubahan yang terjadi. Seiring dengan berjalannya waktu, pemerintahan bahkan berjalan ke arah negatif dengan timbulnya krisis ekonomi dan moneter, yang diwarnai dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme oleh para petinggi di pemerintahan. Akibat timbulnya masalah-masalah ini, para mahasiswa mempelopori demonstrasi memprotes kebijakan pemerintahan orde baru dan menentang segala praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merambah di kalangan pemerintahan. Kemarahan masyarakat memuncak pada bulan Mei 1998 dengan menuntut diadakannya reformasi atau perubahan di segala bidang baik politik, ekonomi maupun hukum. Pada akhirnya masa orde baru mampu ditumbangkan dan dimulailah masa baru yang diberi nama masa orde reformasi. Pada awal dimulainya masa reformasi, terjadi banyak perubahan-perubahan terhadap pemerintahan dan kehidupan bangsa yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Masa reformasi terus berjalan sejak pertama kali tercetus pada tahun 1998 hingga saat ini.

MASALAH1. Jelaskan tentang penyebab munculnya masa reformasi?2. Jalannya politik dan demokrasi yang terjadi?3. Jelaskan tentang masa-masa kepemimpinan pada saat itu?4. Pengaruh reformasi pada struktur lembaga Negara?5. Dampak / Pengaruh Reformasi Terhadap Konstitusi?6. Pengaruhnya pada nilai-nilai Pancasila?TUJUAN: Agar mahasiswa dapat lebih memahami makna yang terkandung pada masa reformasi.

METODE PENULISAN: Pustaka dan FGD

PEMBAHASAN

1. Jelaskan tentang penyebab munculnya masa reformasi?Terdapat empat faktor utama sehingga muncul gerakan reformasi ini, diantaranya:1. Faktor Politik:a. Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)Tidak bisa dipungkiri bahwa Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang terjadi di masa orde baru membuat rakyat menginginkan sebuah perubahan signifikan di pemerintahan.b. Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintahan Orde Baru yang sudah terlalu lama diperintah oleh satu Presiden yang sama.Presiden Soeharto yang terpilih kembali untuk ke tujuh kalinya dalam sidang umum MPR tanggal 10 Maret 1998 membuat masyarakat merasa muak dan sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan yang dipimpin beliau saat itu. Demontrasi di lakukan oleh para mahasiswa bertambah gencar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Puncak aksi para mahasiswa terjadi tanggal 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti Jakarta. Aksi mahasiswa yang semula damai itu berubah menjadi aksi kekerasan setelah tertembaknya empat orang mahasiswa Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan.Tragedi Trisakti itu telah mendorong munculnya solidaritas dari kalangan kampus dan masyarakat yang menantang kebijakan pemerintahan yang dipandang tidak demokratis dan tidak merakyat.

c. Kekuasaan Orba di bawah Soeharto yang otoriter tertutupSudah menjadi rahasia umum bahwa tidak ada yang boleh menkritisi pemerintahan Soekarno saat itu, jika ada yang berani menyerang beliau baik secara langsung maupun tidak langsung, kaki tangannya siap untuk seketika membungkam orang itu.d. Adanya keinginan demokratis dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraAkibat kekuasaan Soeharto yang otoriter ini, menyebabkan rakyat menginginkan perubahan lebih ke kehidupan berbangsa dan bernegara yang Demokratise. Mahasiswa menginginkan perubahanMahasiswa yang merupakan masyarakat dunia ke tiga saat itu menjadi pelopor perubahan yang sudah sangat diidamkan oleh rakyat saat itu. Mahasiswa yang peka terhadap keinginan rakyat ini mulai berani memperjuangkan keadilan ke muka umum melalui unjuk rasa- unjuk rasa.

2. Faktor Ekonomia. Adanya krisis mata uang rupiah terhadap mata uang lain terutama dolar AmerikaKrisis yang lebih sering disebut krisis moneter ini terjadi mulai tahun 1997. Krisis ini membuat kondisi prekonomian Indonesia semakin memburuk, seiring dengan krisis yang dialami Asia.Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu untuk menghadapi krisi global tersebut. Krisi ekonomi Indonesia berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0% dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin bertambah lesu. Kondisi moneter Indonesia mengalami keterpurukan yaitu dengan dilikuidasainya sejumlah bank pada akhir tahun 1997. Sementara itu untuk membantu bank-bank yang bermasalah, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (KLBI). Ternyata udaha yang dilakukan pemerintah ini tidak dapat memberikan hasil, karena pinjaman bank-bank bermasalah tersebut semakin bertambah besar dan tidak dapat di kembalikan begitu saja.Krisis moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan keuangan Negara, tetapi juga telah menghancurkan keuangan nasional. Memasuki tahun anggaran 1998/1999, krisis moneter telah mempengaruhi aktivitas ekonomi yang lainnya. Kondisi perekonomian semakin memburuk, karena pada akhir tahun 1997 persedian sembilan bahan pokok sembako di pasaran mulai menipis. Hal ini menyebabkan harga-harga barang naik tidak terkendali. Kelaparan dan kekurangan makanan mulai melanda masyarakat. Untuk mengatasi kesulitan moneter, pemerintah meminta bantuan IMF. Namun, kucuran dana dari IMF yang sangat di harapkan oleh pemerintah belum terelisasi, walaupun pada 15 januari 1998 Indonesia telah menandatangani 50 butir kesepakatan (letter of intent atau Lol) dengan IMF.

b. Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakatFaktor lain yang menyebabkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak terlepas dari masalah utang luar negeri. Utang Luar Negeri Indonesia Utang luar negeri Indonesia menjadi salah satu faktor penyebab munculnya krisis ekonomi. Namun, utang luar negeri Indonesia tidak sepenuhnya merupakan utang Negara, tetapi sebagian lagi merupakan utang swasta. Utang yang menjadi tanggungan Negara hingga 6 februari 1998 mencapai 63,462 miliar dollar Amerika Serikat, utang pihak swasta mencapai 73,962 miliar dollar Amerika Serikat.Akibat dari utang-utang tersebut maka kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia semakin menipis. Keadaan seperti ini juga dipengaruhi oleh keadaan perbankan di Indonesia yang di anggap tidak sehat karena adanya kolusi dan korupsi serta tingginya kredit macet.

c. Terjadi inflasi yang sangat tinggiPenyimpangan Pasal 33 UUD 1945 Pemerintah Orde Baru mempunyai tujuan menjadikan Negara Republik Indonesia sebagai Negara industri, namun tidak mempertimbangkan kondisi riil di masyarakat. Masyarakat Indonesia merupakan sebuah masyarakat agrasis dan tingkat pendidikan yang masih rendah.Sementara itu, pengaturan perekonomian pada masa pemerintahan Orde Baru sudah jauh menyimpang dari sistem perekonomian Pancasila. Dalam Pasal 33 UUD 1945 tercantum bahwa dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Sebaliknya, sistem ekonomi yang berkembang pada masa pemerintahan Orde Baru adalah sistem ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai bentuk monopoli, oligopoly, dan diwarnai dengan korupsi dan kolusi.

3. Faktor sosial masyarakatAdanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyatKerusuhan ini terjadi akibat pemerintahan saat itu yang tidak berhasil mengatasi kemiskinan yang semakin menjadi-jadi karena krisis moneter yang terjadi. Akan tetapi di satu sisi terdapat kaum berpunya yang semakin lama semakin kaya raya sehingga menimbulkan ketimpangan sosial yang sangat mencolok di masyarakat. Hingga pada 13 dan 14 Mei 1998 pecahlah kerusuhan dimana-mana, terjadi penjarahan dan banyak pemerkosaan saat itu.4. Faktor hukumBelum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga Negara.

Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat banyak ketidakadilan. Sejak munculnya gerakan reformasi yang dimotori oleh kalangan mahasiswa, masalah hukum juga menjadi salah satu tuntutannya. Masyarakat menghendaki adanya reformasi di bidang hukum agar dapat mendudukkan masalah-masalah hukum pada kedudukan atau posisi yang sebenarnya.

2. Jalannya politik dan demokrasi yang terjadi?

1. Munculnya Gerakan ReformasiReformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi, pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan, terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum.Buah perjuangan dari reformasi itu tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan proses dan waktu. Masalah yang sangat mendesak, adalah upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat banyak tentang masalah kebutuhan pokok (sembako) dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.Sementara itu, melihat situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak terkendali, rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde Baru tidak berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera. Oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain sebagai berikut :

Adili Soeharto dan kroni-kroninya. Amandemen UUD 1945 Penghapusan Dwi Fungsi ABRI Otonomi daerah yang seluas-luasnya Supremasi hukum Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).2. Kronologi ReformasiPada awal bulan Maret 1998 melalui Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII. Namun pada saat itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami kemerosotan dan masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi seperti ini mengundang keprihatinan rakyat.Mamasuki bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demostrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi kepresidenannya.Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa hingga tewas.Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat manusia berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk mndengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku Alam VII. Inti isi dari maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk dimintai pertimbangannya membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Soeharto, namun mengalami kegagalan.Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharti meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan beberapa anggota dari Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan didepan Ketua Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat itu, Presiden Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai presiden yang ke-3.

3. Jelaskan tentang masa-masa kepemimpinan pada saat itu?

Masa reformasi terjadi setelah rezim orde baru berakhir. Tentunya masa reformasi memiliki pemimpin yang berbeda dari masa orde baru dan tentunya tipe kepemimpinannya juga berbeda.B.J. HabibieMenjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga ia jadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin terlihat bagus, ia membuat blunder dalam masalah timor timur.Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik

Abdurahman WahidSeorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM.Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan. Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaanBeliau ini awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia. Seolah bisa menjadi figur yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah menjadi presiden, bicaranya ngelantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C. Sebagai rakyat aku sendiri ikut capai mikirin Negara di bawah Gus Dur ini. Orang seperti ini yang dianggap 1/2 wali oleh sebagian orang cukup berbahaya untuk memimpin bangsa. Beruntung MPR melengserkannya dari kursi presiden.Megawati SoekarnoputriMegawati dilantik menjadi presiden republik indonesia pada tanggal 23 juli 2001. pada masa pemerintahannya banyak persoalan yang harus dihadapi. Salah satu masalah yang amat penting adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan itu antara lain:

1. Era kepemimpinan soeharto telah mewarisi utang luar negri (pemerintah dn swasta) sebesar US$150,80 MILIAR. Kebijakan megawati dalam mengatasi masalah ini adalah meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan paris club ke-3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun. Melalui kebijakannya tersebut utang luar negri indonesia berkurang menjadi US$134.66 miliar. Salah satu keputusan megawati yang sangat penting pula adalah indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.

2. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita indonesia tinggal US$465. melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi indonesia menjadi tenang. Presiden megawati berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.

3. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga melejit ke angka 800.4. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomidan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.

5. memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158 miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.

6. kebijakan presiden megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah didirikan KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara indonesia menduduki peringkat ke-4. pada tahun 2003 indonesia menempati peringkat ke-6 dari 133 negara pengangkatan jaksa Agung M.A Rachman tidak memberikan arti penegakan hukum yang sangat signifikan. Tanpa ada retorika tegas tentang penegakan korupsi.

Susilo Bambang YudhoyonoPada masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono melakukankebijakan kontroversialpertamapresiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkankebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Menurut Keynes, investasi merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salahsatunya adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah. Kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan pada masa SBY: Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN. Konversi minyak tanah ke gas. Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB. Buy back saham BUMN Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil. Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan Visit Indonesia 2008. Pemberian bibit unggul pada petani. Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Masalah yang ada: Masalah pembangunan ekonomi yang ala kadarnya sangat memperihatinkan karena tidak tampak strategi yang bisa membuat perekonomian Indonesia kembali bergairah. Angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi. Penanganan bencana alam yang datang bertubi-tubi berjalan lambat dan sangat tidak profesional. Bisa dipahami bahwa bencana datang tidak diundang dan terjadi begitu cepat sehingga korban kematian dan materi tidak terhindarkan. Satu-satunya unit pemerintah yang tampak efisien adalah Badan Sar Nasional yang saat inipun terlihat kedodoran karena sumber daya yang terbatas. Sementara itu, pembentukan komisi dll hanya menjadi pemborosan yang luar biasa. Masalah kepemimpinan SBY dan JK yang sangat memperihatinkan. SBY yang sok kalem dan berwibawa dikhawatirkan berhati pengecut dan selalu cari aman, sedangkan JK yang sok profesional dikhawatirkan penuh tipu muslihat dan agenda kepentingan kelompok. Rakyat Indonesia sudah melihat dan memahami hal tersebut. Selain itu, ketidakkompakan anggota kabinet menjadi nilai negatif yang besar. Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia. Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat melainkan untuk kekuatan kelompok. Masalah korupsi. Mulai dari dasar hukumnya sampai proses peradilan, terjadi perdebatan yang semakin mempersulit pembersihan Republik Indonesia dari koruptor-koruptor perampok kekayaan bangsa Indonesia. Misalnya pernyataan JK yang menganggap upaya pemberantasan korupsi mulai terasa menghambat pembangunan. Masalah politik luar negeri. Indonesia terjebak dalam politk luar negeri Pahlawan Kesiangan. Dalam kasus Nuklir Korea Utara dan dalam kasus-kasus di Timur Tengah, utusan khusus tidak melakukan apa-apa. Indonesia juga sangat sulit bergerak diantara kepentingan Arab Saudi dan Iran. Selain itu, ikut serta dalam masalah Irak jelas merupakan dikte Amerika Serikat yang diamini oleh korps Deplu. Juga desakan peranan Indonesia dalam urusan dalam negeri Myanmar akan semakin menyulitkan Indonesia di masa mendatang. Singkatnya, Indonesia bukan lagi negara yang bebas dan aktif karena lebih condong ke Amerika Serikat. Pada pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2 miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negri. Namun wacana untuk berhutang lagi pada luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih kurang kondusif.

4. Pengaruh reformasi pada struktur lembaga Negara?Sejak masa reformasi, Indonesia tidak lagi menempatkan MPR sebagai lembaga tertinggi negara sehingga semua lembaga negara sederajat kedudukannya dalam struktur ketatanegaraan sehingga satu sama lain bisa saling mengawasi. Perubahan yang terjadi merupakan konsekuen dari supremasi konstitusi, di mana konstitusi diposisikan sebagai hukum tertinggi yang mengatur dan membatasi kekuasaan lembaga lembaga penyelenggara negara.

Menurut ketentuan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasca perubahan Setelah terjadinyaPasca-Reformasi lebih tepatnya setelah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dilakukan amandementahun 1945, menjadikan Undang-undang Dasar sebagai hukum tertinggi dimana kedaulatan di tangan rakyat, dan dijalankan sepenuhnya oleh Undang-undang dasar,yang sesuai dengan pasal 1 ayat 2 UUD 1945,yang berbumenyi : Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan sepenuhnya oleh UUD. Dalam sruktur kelembgaan republic Indonesia terdapat delapan buah organ negara yang mempunyai kedudukan sederajat yng secara langsung menerima kewenangan konstitusional dari UUD, kedelapan organ tersebut adalah (1)Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),(2)Dewan Perwakilan Daerah (DPD).(3)Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR,),(4) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),(5) presiden dan wakil preside,(6) Mahkamah Agung (MA),(7) Mahkamah Konstitusi (MK), (8) komisi yudisial. Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check and balances) yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang-undang berdasarkan fungsi masing-masing. Sehingga antar lembaga Negara mempunyai fungsi saling mengawasi dan seimbang.oleh karena itu, UUD 1945 menempatkan kedudukan lembaga lembaga tertinggi negara sederajat sehingga tidak dapat saling menjatuhkan atau membubarkan1.Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Dalam siding tahunan 2001 memutuskan meniadakan pasal 1 ayat 2 . perubahan ini mengisyaratkan bahwa kedudukan MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara dan tidak lagi memegang kedaulatan rakyat sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Perubahan tersebut juga berimplikasi pada pengurangan MPR kemudian menurut UUD 1945 mempunyai kewenangan pokok sebagai lembaga Negara yaitu hanya mengubah dan menetapkan UUD ( pasal 3 ayat 1) yang dirumuskan sebagai berikut Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan undang-undang dasar, melantik presiden dan atau wakil presiden (pasal 3 ayat 2), dan memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatan tertentu yang diatur dalam UUD (pasal 3 ayat 3).susunan MPR pun menalami perubahan Anggota MPR terdiri dari anggota DPR( diperluas ) dengan utusan utusan dari daerah daerah dan golongan golongandan anggota DPD yang dipilih secara langsung melalui pemilu (pasal 2 UUD 1945). MPR berkedudukan sebagai lembaga pengawasan dan berfungi sebagai lembaga legeslatif Negara, bersama dengan lembaga DPR, DPD, dan BPK. Dalam melaksanakan fungsi legislativenya yaitu dengan mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.2.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tinggi Negara yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi lainnya. Lembaga Negara ini menjalankan fungsi legislative, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme control antar lembaga Negara. DPR sebagai lembaga legislative mempunyai kekuasaann untuk membuat UU, sesuai pasal 20 ayat 1 UUD 1945, yaitu : Dewan Perwakilan Rakyat memegang kewenangan membentuk undang-undang. Tetapi dalam pelaksanaan kewenangan ini tetap ada check and balance antar lembaga Negara,yaitu dalam pasal 20 ayat 2, yang berbunyi : Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan Negara. Dan dalam UU No 27 tahun 2009 pasal 71 yang berbunyi :Menerima rancangan undang-undangyangdiajukanolehDPDberkaitandengan otonomidaerah,hubunganpusatdandaerah,pembentukandanpemekaran sertapenggabungandaerah,pengelolaansumberdayaalam dan sumberdaya ekonomi lainnya, serta yang berkaitandenganperimbangankeuanganpusatdan daerah dan presiden sebagai lembaga pelaksana undang undang (kekuasaan eksekutif ) . perubahan UUD 1945 yang tercakup dalam materi tentang DPR dimaksudkan untuk memberdayakan DPR dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perwakilan yang dipilih langsung oleh rakyat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingannya .3.Dewan Perwakilan DaerahSetelah amandemen UUD 1945, DPD merupakan lembaga Negara baru, yang mencerminkan perwakilan politik (political representation), maka DPD merupakan lembaga yang mencerminkan perwakilan daerah (territorial representation). DPD merupakan lembaga untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan daerah agar kebijakan yang dikeluarkan pusat dapat menyalurkan kepentingan daerah, serta untuk mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah.Anggota DPD dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu. Mempunyai kewenangan mengajukan kepada DPRdan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pembentukan dan pemekaran serta penggabungandaerah,serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan UU no 27 tahun 2009 pasal 253 : DPDikutsertamembahasrancanganundang-undangsebagaimanadimaksud dalamPasal224ayat(1)hurufa bersama DPR dan Presiden.DpD sebagai bagian dari kelembagaan MPR memiliki tugas dan wewenang lebih luas yakni melantik dan memberhentikan presiden dan wakil presiden ; mengubah UUD; dan memilih presiden dan wakil presiden apabila dalam waktu yang bersamaan kehalangan tetap.tugas dan wewenang DPD ini justru lebih baik dari pada tugas dan wewenang utamanya.4.Presiden dan Wakil PresidenHasil perubahan UUD 1945 Setelah dilakukannya amandemen, yang berkaitan dengankedudukan Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR, tetapi sekarang sejajar dengan lembaga MPR dan lembaga tinggi Negara lainnya. Sebelum ada perubahan presiden dapat menjabat beberapa kali dan sangatlah bergantung pada MPR tetapi setelah diadadak amandemen Presiden ditentukan dengan pemilihan langsung oleh rakyat, yang pasangan calon presiden dan wakil presiden yangdiusulkan oleh gabungan partai politik yang dilakukan secara pemilihan umum. Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan,hal ini sesuai yang diatur dalam UUD 1945, pasal 4 ayat 1, yang berbunyi : Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang.adanya perubahan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat diharapkan rakyat dapat berpartisipasi secara langsungmenentukan pilihannya sehingga tidak mengulang kekecewaan yang pernah terjadi pada pemilu 1999. Presiden dan wakil presiden akan memiliki otoritas dan legitimasi yang sangat kuat karena akan dipilih langsung oleh rakyat perubahan UUD 1945 mengenai alasan pemberhentian presiden atau wakil presiden dalam masa jabatannya diatur dalam pasal 7A yang rumusannya, berbunyi sebagi berikut : Presiden dan/ atau Wakil Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, tau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan /atau Wakil Presiden.Jadi dalam hal ini MPR tidak dapat lagi menjatuhkan presiden.kemudianKeberadaan wakil presiden di atur dalam UUD 1945 pasal 4 ayat 2, yang berbunyi : Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. Presiden dan wakil presiden merupakan lembaga eksekutif Negara. Contoh fungsicheck and balancesyang dilakukan oleh presiden yaitu dalam hal mengangkat duta presiden memperhatikan pertimbangkan Dewan Perwakilan Rakyat. Kemudian presiden member grasi dan rahabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA,Presiden member amnesty dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Kemudian didalam pasal 5 ayat 2 : Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR.5.Mahkamah Agung (MA)Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)]. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang. Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.Selain itu juga mengatur rekrutmen hakim agung yang diusulkan KY kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.6.Mahkamah Konstitusi (MK)Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi yudikatif, lembaga ini sebagai pengawal konstitusi untuk menjamin agar proses demokratisasi di Indonesia dapat berjalan lancer dan sukses.Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan tugas konstitusionalnya yang diarahklan kepada terwujudnya penguatan checks and balances antar cabang kekuasaan negara dan perlindungan dan jaminan pelaksanaan hak-hak konstitusional warga negara sebagaimana telah diatur dalam UUD.Berkenaan dengan tugas dan wewenang MKKewenangan MKpasal 24C ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa:Melakukan pengujian undang-undang terhadap UUD pada tingkat pertama dan terakhir yangv putusannya bersifat final., Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, Memutus pembubaran partai politik dan memutus tentang hasil pemilu. Di samping itu, MK juga wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan wakil presiden menurut UUD 1945. Perlu dicatat bahwa putusan ini sifatnya final karena tunduk pada putusan MPR , lemaga politik yang berwenang memberhentikan presiden ( pasal 7 A ). Sedangakan jumlahHakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.7.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Setelah ada perubahan UUD 1945 kelembagaan BPK diatur tersendiri dalam Bab VIII A tentang Badan pemeriksa keuangan .pada pasal23 E menentukan bahwa 1) untuk memeriksa dan mengelola dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu badan pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri 2)hasil pemeriksa keuangan itu diserahkan kepada DPR , DPD, DPRD , sesuai dengan kewenangannya,3) hali pemeriksaan tersebut ditindak lanjuti oleh lembaga perwakilan / badan sesuai dengan undang undang. BPK merupakan lembaga pengawas dan pemeriksaan keuangan Negara dan daerah. BPK termasuk lembaga legislative Negara. Hasil pemeriksaan oleh BPK disampaikan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dalam pasal 7 UUno 15 tahun 2006: .BPK menyerahkan hasilpemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangannegarakepadaDPR,DPD,danDPRDsesuaidengan kewenangannya.pada pasal 23 F menentukan : 1)Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD, 2) pimpinan badan pemeriksa keuangan dipilih dari dan oleh anggota.dan sesuai dengan pasal 23 G yaitu 1. BPK berkedudukan di ibukota Negara dan memeiliki perwakilan di setiap provinsi.2. ketentuan lebih lanjut menngenai BPK diatur dengan undang undang.8.Komisi Yudisial (KY)Sementara itu, di cabang kekuasaan judisial, dikenal adanya tiga lembaga, yaitu Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial. Yang menjalankan fungsi kehakiman hanya dua, yaitu Mahkamah Konstitusi, dan Mahkamah Agung. Tetapi, dalam rangka pengawasan terhadap kinerja hakim dan sebagai lembaga pengusul pengangkatan hakim agung (pasal 13 UU 22 tahun 2004), dibentuk lembaga tersendiri yang bemama Komisi Yudisial. Komisi ini bersifat independen dan berada di luar kekuasaan Mahkamah Konstitusi ataupun Mahkamah Agung, dan karena itu kedudukannya bersifat independen dan tidak tunduk kepada pengaruh keduanya (pasal 24B ayat 1 UUD 1945).Akan tetapi, fungsinya tetap bersifat penunjang (auxiliary) terhadap fungsi kehakiman yang terdapat pada Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung. Meskipun Komisi Yudisial ditentukan kekuasaannya dalam UUD 1945, tidak berarti ia mempunyai kedudukan yang sederajat dengan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.Dari penjelasan tentang masing masing lembaga diatas dapat dijelaskan pula tentang:HubunganAntarLembagaNegaradiBidangPemerintahanDalamsistemchecksandbalances,Presidensebagaikepalaeksekutifmempunyaikedudukanyangsederajattetapisalingmengendalikandenganlembagaparlemensebagaipemegangkekuasaanlegislatif.Sesuaiprinsippresidensiil,Presidentidakdapatmembubarkanparlementetapisebaliknyaparlemenjugatidak dapatmenjatuhkanPresiden.ParlemenhanyadapatmenuntutpemberhentianPresidenjikaPresidenterbuktimelakukanpelanggaranhukum,itupunbiasanyadibatasiolehkonstitusihanyauntukjenis-jenistindakpidanatertentusaja.HubungankelembagaanantaraDPRdanPresidenadalahhubungannebengeordnetatauhubunganhorizontalatau hubungansatuleval.HubunganantarakedualembagatersebutdiatasolehUUD1945dandirumuskandalambentukkerjsamakelembagaandalammenyelenggarakanhubunganfungsionalmasing-masinglembaganegara.BerdasarkanketentuanUUD1945yangtelahdiamandemen,kekuasaanPresidensebagaipelaksanarodapemerintahanberwenanguntukmenjalankantugas-tugasyangdiberikanolehketentuanUUD1945.HubunganAntarLembagaNegaraDibidangPerundang-UndanganJikaberpedomankepadaUUDNegaraRrepublikIndonesiaTahun1945,tidakmenganutajaranTriasPolitika,dalamartipemisahankekuasaan(saparationofpower)melainkandalamartipembagiankekuasaan(distributionofpower)antarakekuasaanbadaneksekutifdenganbadanlegislatif.Haliniberartibahwabadaneksekutifdanbadanlegislatifsama-samamempunyaikewenangandalampembentukanundang-undang.Akibatdaripemahamanseperti itu,menimbulkanberbagaikritikan,manayangkuatantarakekuasaanpemerintah(eksekutif)dengankekuasaanDPR(legislatif)dalampembentukanundang-undang.

5. Dampak / Pengaruh Reformasi Terhadap Konstitusi?

Ada 2 (dua) periode perubahan konsitusi dalam perspektif sejarah ketatanegaraan, yaitu: pertama, perubahan konstitusi pasca kemerdekaan; dan kedua, perubahan konstitusi di akhir periode Orde Baru dan/atau di awal periode Orde Reformasi. Ada sekitar 4 (empat) kali amandemen, yaitu pada tahun 1999 hingga tahun 2002. Kemudian ada beberapa organ negara lainnya seperti: suatu lembaga bank sentral, suatu komisi pemilihan umum, alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban dan alat negara yang bertugas mempertahankan, melindungi, memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Selain itu pasca amandemen UUD Tahun 1945, lembaga legislatif tidak hanya meliputi: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saja tetapi Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lembaga Yudikatif tidak hanya menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan sebuah Mahkamah Konstitusi serta adanya lembaga yang disebut sebagai Komisi Yudisial.Jadi paca amandemen sebagai kelembagaan Negara, MPR RI tidak lagi diberikan sebutan sebagai lembaga tertinggi Negara dan hanya sebagai lembaga Negara, seperti juga, seperti juga DPR, Presiden, BPK dan MA. Namun kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Juga susunan MPR RI telah berubah keanggotaanya, yaitu terdiri atas anggota DPR dan Dewan Perakilan Daerah (DPD), yang kesemuanya direkrut melalui pemilu. Susunan ketatanegaraan dalam kelembagaan Negara juga mengalami perubahan, dengan pemisahan kekuasaan, antara lain adanya lembaga Negara yang dihapus maupun lahir baru, yaitu sebagai Badan legislative terdiri dari anggota MPR, DPR, DPD, Badan Eksekutif Presiden dan wakil Presiden, sedang badan yudikatif terdiri atas kekuasaan kehakiman yaitu mahkamah konstitusi (MK) sebagai lembaga baru, Mahkamah Agung (MA), dan Komisi Yudisial (KY) juga lembaga baru. Lembaga Negara lama yang dihapus adalah dewan Pertimbangan Agung (DPA), dan Badan pemeriksa keuangan tetap ada hanya diatur tersendiri diluar kesemuanya/dan sejajar.

6. Pengaruhnya pada nilai-nilai Pancasila?

Pada hakikatnya, reformasi dalam perspektif Pancasila harus berdasarkan pada nilai-nilai antara lain :a.Ketuhanan yang maha esaReformasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa suatu gerakan ke arah perubahan harus mengarah pada suatu kondisi yang lebih baik bagi kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa pada hakikatnya adalah sebagai makhluk yang sempurna yang berakal budi, sehingga senantiasa bersifat dinamis yang selalu melakukan suatu perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, reformasi harus berlandaskan moral religius dan hasil reformasi harus meningkatkan kehidupan keagamaan. Reformasi yang dijiwai nilai-nilai religius tidak membenarkan pengrusakan, penganiayaan, merugikan orang lain, serta bentuk-bentuk kekerasan lainnya.b. Kemanusiaan yang adil dan beradabReformasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab berarti bahwa reformasi harus dilakukan dengan dasar-dasar nilai martabat manusia yang beradab. Oleh karena itu, reformasi harus dilandasi oleh moral yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, bahkan reformasi mentargetkan ke arah penataan kembali suatu kehidupan negara yang menghargai harkat dan martabat manusia yang secara jelas menghargai hak-hak asasi manusia. Reformasi menentang segala praktek eksploitasi, penindasan oleh manusia terhadap manusia lain atau oleh suatu golongan terhadap golongan lain, bahkan oleh penguasa terhadap rakyatnya. Untuk bangsa yang majemuk seperti bangsa Indonesia, semangat reformasi yang berdasar pada kemanusiaan menentang praktek-praktek yang mengarah pada diskriminasi dan dominasi sosial, baik alasan perbedaan suku, ras, asal-usul, maupun agama. Reformasi yang dijiwai nilai-nilai kemanusiaan tidak membenarkan perilaku yang biadab, seperti membakar, menganiaya, menjarah, memperkosa, dan bentuk-bentuk kebrutalan lainnya yang mengarah pada praktek anarkisme. Reformasi yang berkemanusiaan pun harus memberantas sampai tuntas masalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), yang telah sedemikian menakar pada kehidupan kenegaraan pemerintahan Orde Baru.c. Persatuan IndonesiaSemangat reformasi harus berdasarkan pada nilai persatuan, sehingga reformasi harus menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia. Reformasi harus menghindarkan diri dari [raktek-praktek yang mengarah pada disintegrasi bangsa, upaya separatisme, baik atas dasar kedaerahan, suku, maupun agama. Reformasi memiliki makna menata kembali kehidupan bangsa dalam bernegara, sehingga reformasi harus mengarah pada lebih kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa, dan reformasi juga harus senantiasa dijiwai asas kebersamaan sebagai suatu bangsa Indonesia.d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.Semangat dan jiwa reformasi harus berakar pada asas kerakyatan karena permasalahan dasar gerakan reformasi adalah pada prinsip kerakyatan. Penataan kembali secara menyeluruh dalam segala aspek pelaksanaan pemerintahan negara harus meletakkan kerakyatan sebagai paradigmanya. Rakyat adalah asal mula kekuasaan negara yang benar-benar bersifat demokratis, artinya rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara. Oleh karena itu, semangat reformasi menentang segala bentuk penyimpangan demokratis, seperti kediktatoran (baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung), feodalisme, maupun, totaliterianisme. Asas kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan menghendaki terwujudnya masyarakat demokratis. Kecenderungan munculnya diktator mayoritas melalui aksi massa harus diarahkan pada asas kebersamaan hidup rakyat agar tidak mengarah pada anarkisme. Oleh karena itu, penataan kembali mekanisme demokrasi seperti pemilihan anggota DPR, MPR, pelaksanaan Pemilu beserta perangkat perundang-undangan, pada hakikatnya adalah untuk mengembalikan tatanan negara pada asas demokrasi yang bersumber pada kerakyatan sebagaiman terkandung dalam sila keempat Pancasila.e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Visi dasar reformasi haruslah jelas, yaitu demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Gerakan reformasi yang melakukan perubahan dan penataan kembali dalam berbagai bidang kehidupan negara harus bertujuan untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai negara hukum yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, hendaklah disadari bahwa gerakan reformasi yang melakukan perubahan dan penataan kembali pada hakikatnya bukan hanya bertujuan demi perubahan itu sendiri, melainkan perubahan dan penataan demi kehidupan bersama yang berkeadilan. Perlindungan terhadap hak asasi, peradilan yang benar-benar bebas dari kekuasaan, serta legalitas dalam arti hukum harus benar-benar dapat terwujudkan, sehingga rakyat benar-benar menikmati hak serta kewajibannya berdasarkan prinsip-prinsip keadilan hukum terutama aparat pelaksana dan penegak hukum adalah merupakan target reformasi yang mendesak untuk terciptanya suatu keadilan dalam kehidupan rakyat

SIMPULANJadi kesimpulan dari makalah ini adalah bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan Reformasi,dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.Dalam perspektif Pancasila, gerakan reformasi merupakan suatu upaya untuk menata ulang dengan melakukan perubahan-perubahan sebagai realisasi kedinamisan dan keterbukaan Pancasila dalam kebijaksanaan dan penyelenggaraan negara. Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, Pancasila harus mampu mengantisipasi perkembangan zaman, terutama perkembangan dinamika aspirasi rakyat. Nilai-nilai Pancasila adalah ada pada filsafat hidup bangsa Indonesia, dan sebagai bangsa, maka akan senantiasa memiliki perkembangan aspirasi sesuai tuntutan zaman. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sumber nilai, memiliki sifat yang reformatif, artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu menyesuaikan dengan dinamika aspirasi rakyat, yang nilai-nilai esensialnya bersifat tetap, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Daftar Pustakahttp://www.jevuska.com/2012/10/28/biaya-transplantasi-ginjal-atau-cangkok-ginjal (diakses 5 November, 2013)http://samdaulay.wordpress.com/tag/penyebab-munculnya-tuntutan-reformasi/ (diakses 5 November, 2013)http://ayuretnopratiwi.blogspot.com/2013/01/sistem-pemarintahan-indonesia-pada-era.html (diakses 5 November, 2013)http://raenw.blogspot.com/2012/09/perkembangan-pemerintahan-pada-era.html (diakses 5 November, 2013)http://sosok.kompasiana.com/2013/04/16/mengenal-gaya-kepemimpinan-presiden-di-indonesia-551824.html (diakses 5 November, 2013)http://atikahtugas.blogspot.com/2012/04/konstitusi-dan-tata-perundang-undangan.html (diakses 5 November, 2013)http://hukum.kompasiana.com/2012/04/12/hubungan-lembaga-setelah-reformasi-453963.html (diakses 5 November, 2013)27