6. desain penelitian 6

Upload: ely-yanty

Post on 17-Jul-2015

521 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DESAIN PENELITIAN

Asep Surachman, SKM.,MKM

Definisi Rencana penelitian yg disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Arti sempit mengacu pada jenis penelitian yg digunakan utk mencapai tujuan penelitian Arti luas adalah langkah-langkah penelitian : Identifikasi masalah, rumusan hipotesis sampai analisa data

PEMBAGIAN DESAIN PENELITIANA. Observasional : 1. Deskriptif - Survei - Case study 2. Analitik : - Cross sectional - Kasus kontrol - Kohort B. Experimental :

1. Intervensi 2. Uji klinis

1. Survei Suatu penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan subyek dalam jangka waktu tertentu Tujuannya : Membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang. Hasilnya untuk menyusun perencanaan perbaikan program

Jenis Survei Survei rumah tangga (household survey) Survei Morbiditas Survei analisis jabatan Survei pendapat umum (public opnion survey)

2. Case Study (laporan kasus) Case report : mempelajari kasus (satu pasien) secara mendalam yang dilakukan oleh satu atau beberapa medis Case series : tahap lanjut dari case report yang menggambarkan beberapa pasien dgn satu penyakit tertentu berdasarkan pada : umur, JK, status kawin dll. misal : identifikasi kasus AIDS pada laki-laki homosexual.

3. Cross sectional (Potong Lintang) Penelitian dengan melakukan observasi variabel pada satu saat yang sama dan dilakukan hanya satu kali Analisis 2 kaki Deskriptif : distribusi frekuensi, mis : % bayi dgn ASI eksklusif Analitik : penelitian beda proporsi, mis : beda proporsi pemberian ASI eksklusif antara ibu yang bekerja dgn yg tdk bekerja

Lanjutan Pajanan dan exposure diukur pada waktu bersamaan Recall bias Tidak efektif untuk penyakit yang prevalensinya rendah (penyakit jarang atau singkat durasinya) mempelajari faktor risiko penyakit slow onset dan long duration. Mis : Osteoartritis, Ca, penyakit jiwa dll

4. Case Control Pengukuran variabel dependen dan independen tidak dilakukan pada waktu bersamaan Salah satu studi observasional analitik untuk melihat hubungan (asosiasi) atau menguji hipotesis hubungan kausal Dilakukan secara retrospektif (dari kasus menuju pajanan/determinan) Dimulai dengan menentukan/seleksi populasi kasus dan pembandingnya (control)

Lanjutan.. Efisien untuk penyakit yang jarang Dapat menyelidiki multiple exposure Kelemahan : terkadang Recall bias dan Recall selection

Lanjutan.. Kasus pilih secara random dari populasi yg menderita efek Kontrol 1. Hospital based control (pendrt penyakit lain di RS) 2. Keluarga kasus 3. Teman atau tetangga kasus 4. Population based control (masyarakat yg tinggal di wilayah kasus)

Lanjutan. Kontrol dipilih secara random 1-5 kali dari jumlah kasus Matching bukan untuk mengontrol confounding tapi untuk efisiensi statistik (presisi lebih baik) Analisis Rasio Odds (OR)

Exposure Ya Tidak n

Kasus a c a+c

Kontrol b d b+d

n a+b c+d

OR = Odds terpapar pada kasus Odds terpapar pada kontrol = ad/bc Interpretasi : OR = 1 tidak ada efek (asosiasi) OR > 1 Meningkatkan risiko OR < 1 Menurunkan risiko

5. Cohort Dimulai dgn menentukan populasi berisiko yang awalnya dalam keadaan sehat dibagi a. Kelompok terpajan (exposed) b. Kelompok tidak terpajan (non exposed) Diikuti secara prospektif selama periode tertentu untuk dilihat ada/tidaknya efek pajanan Prospektif menjamin temporalitas Cocok untuk pajanan yang jarang Dapat meneliti multiple out come Kelemahan : loss follow up

Lanjutan. Analisis RR (Risiko Relatif)Sakit Exposed Non Exposed n a c a+c Tidak sakit b d b+d n a+b c+d

RR = incidence efek pada exposed incidence efek pada non exposed = (a/a+b) : (c/c+d)

Study Experimental Adanya manipulasi (Intervensi/perlakuan) Memiliki kontrol sebagai pembanding Memiliki metode untuk mengukur hasil intervensi Alokasi acak (Randomisasi) : a. Menghindari bias seleksi b. Menggunakan angka acak c. Untuk 2 interrvensi - ganjil : obat - genap : placebo d. Mis angka acak 2 4 1 3 6 dst PP00P

Blinding (masking) Untuk menghindari subyektifitas bias informasi Single Blind : subyek tidak tahu, peneliti tahu intervensi yg diberikan Double Blind :subyek dan peneliti tidak tahu intervensi yang diberikan Triple Blind : subyek, peneliti dan evaluator tidak tahu intervensi yang diberikan

Gangguan Validitas Internal1. History Kejadian yang muncul selama penelitian berlangsung yang bukan bagian dari intervensi tapi berpengaruh terhadap nilai variabilitas 2. Maturasi Perubahan fisik (makin tinggi, makin tua dll) dan kejiwaan (IQ meningkat, jadi bosan dll) yang dialami subyek selama penelitian

3. Testing Pada rancangan pre-post test karena mengulang materi ujian yang sama 4. Instrumentasi Instrumen yang tidak memenuhi syarat dan keterampilan pewawancara berbeda 5. Regresi statistik Hasil pengukuran variabel intervensi bergeser ke pusat (mean) karena subyek terpilih atas dasar nilai extrim

6. Seleksi diferensial Menggunakan subyek yang sejak awal mempunayi nilai variabel intervensi yang berbeda 7. Mortalitas Ada subyek yang DO selama penelitian berlangsung

Gangguan Validitas External1. Interaksi uji awal dengan perlakuan Pada rancangan ulang meningkatnya kepekaan/kesiapan subyek terhadap perlakuan 2. Interaksi antara seleksi dengan perlakuan Karena bias dalam pemilihan subyek penelitian 3. Keadaan (pengaturan) terlalu spesifik Subyek diperhatikan dan perlakuan khusus menimbulkan motivasi tidak wajar (novelty effect) 4. Faktor perlakuan ganda Subyek diberi perlakuan berulang-ulang perlakuan terdahulu mempengaruhi perlakuan berikutnya

Bentuk Penelitian Experimen1. Pre experimental 2. True experimental (experimen sungguhan) 3. Quasi experimental (experimen semu) Dikatakan semu karena tidak ada proses randomisasi pengelompokkan anggota sampel pada kelompok experimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak Kontrol terhadap variabel yang berpengaruh thd experimen tidak dilakukan

Pre experimen1. One shot case study x o perlakuan 1 kali terus diukur 2. One group pretest-postest design 01 x 02 3. Static group comparison x 01 (intervensi) 02 (kontrol)

True Experiment1. Pretest-postest control group design R (kel. perlakuan) 01 x 02 R (kel. Kontrol) 03 04 2. Solomon four group design R (kel. perlakuan) 01 x 02 R (kel. Kontrol) 03 04 R (kel. Kontrol) x 05 06

Quasi experiment1. Time series design 01 02 03 04 x 05 06 07 08 2. Multiple time series design 01 02 03 04 x 05 06 07 08 01 02 03 04 x 05 06 07 08

Uji Klinik Melibatkan subyek manusia Memiliki kontrol sebagai pembanding Identifikasi eligible subject Penjelasan study Minta informed consent Nilai ulang eligibilitas Masukkan pada satu kelompok tertentu

Subyek harus diberitahu tentang : Dapat mengalami efek samping Komitmen waktu Untung dan rugi Dapat keluar kapan saja Keikutsertaan 100% sifatnya sukarela

Fase pada Uji KlinikJumlah Subjek Fase - I Fase - II 20 - 50 100 - 300 Lama Tujuan % Obat yang sukses 70% 33%

Beberapa bulan Beberapa bulan s.d 2 thn 1 4 tahun

Hanya keamanan obat Keamanan, efektifitas obat Keamanan, dosis dan efektifitas obat

Fase - III 1000 - 3000

25 30 %

Fase - IV >1000 post marketing survey

Terus menerus

Efek pada populasi besar, keamanan jangka panjang

20 25 %