6.depreciation (chapter 11)

13
BAB 11 DEPRESIASI, PENURUNAN NILAI, DAN DEPLESI DEPRESIASI – METODE ALOKASI BIAYA Depresiasi adalah salah satu pengertian dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses akuntansi dari alokasi biaya dari aset nyata sebagai beban secara sistematis dan rasional. Sebagai contoh, perusahaan seperti Enhance Electronic CO., Ltd. (TWN) tidak mendepresiasikan aset-asetnya dengan dasar penurunan nilai wajarnya. Malah, mendepresiasikannya melalui biaya yang secara sistematis dikenakan ke beban. Pendekatan ini dilakukan karena nilai aset bisa berfluktuasi dalam jangka waktu aset dibeli dan dijual atau dibuang. Percobaan-percobaan untuk mengukur perubahan nilai sementara ini telah diterima secara tidak baik karena nilainya susah untuk diukur secara objektif. Oleh karena itu, Enhance Electronics membebankan biaya asetnya ke beban depresiasi selama taksiran masa pakai aset tersebut. Pada saat perusahaan-perusahaan menghapus biaya aset jangka panjang selama beberapa periode, mereka secara khas menggunakan istilah penyusutan. Mereka menggunakan istilah pengikisan untuk menggambarkan penurunan biaya dari sumber daya mineral (seperti: minyak, gas, dan batubara) selama periode waktu tertentu. Proses kedaluwarsa aset tidak nyata, seperti hak paten dan hak cipta, disebut amortisasi. Faktor-Faktor Yang Terlibat Dalam Proses Depresiasi Faktor-faktor yang terlibat dalam proses depresiasi: 1

Upload: fatwa-kasipahu

Post on 16-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RMK_Depreciation

TRANSCRIPT

Page 1: 6.Depreciation (Chapter 11)

BAB 11

DEPRESIASI, PENURUNAN NILAI, DAN DEPLESI

DEPRESIASI – METODE ALOKASI BIAYA

Depresiasi adalah salah satu pengertian dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses

akuntansi dari alokasi biaya dari aset nyata sebagai beban secara sistematis dan rasional.

Sebagai contoh, perusahaan seperti Enhance Electronic CO., Ltd. (TWN) tidak

mendepresiasikan aset-asetnya dengan dasar penurunan nilai wajarnya. Malah,

mendepresiasikannya melalui biaya yang secara sistematis dikenakan ke beban.

Pendekatan ini dilakukan karena nilai aset bisa berfluktuasi dalam jangka waktu aset

dibeli dan dijual atau dibuang. Percobaan-percobaan untuk mengukur perubahan nilai

sementara ini telah diterima secara tidak baik karena nilainya susah untuk diukur secara

objektif. Oleh karena itu, Enhance Electronics membebankan biaya asetnya ke beban

depresiasi selama taksiran masa pakai aset tersebut.

Pada saat perusahaan-perusahaan menghapus biaya aset jangka panjang selama

beberapa periode, mereka secara khas menggunakan istilah penyusutan. Mereka

menggunakan istilah pengikisan untuk menggambarkan penurunan biaya dari sumber

daya mineral (seperti: minyak, gas, dan batubara) selama periode waktu tertentu. Proses

kedaluwarsa aset tidak nyata, seperti hak paten dan hak cipta, disebut amortisasi.

Faktor-Faktor Yang Terlibat Dalam Proses Depresiasi

Faktor-faktor yang terlibat dalam proses depresiasi:

Sebelum menetapkan pola biaya terhadap pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga

pertanyaan dasar:

1. Dasar penyusutan apa yang digunakan untuk aset?

2. Manfaat apa yang dimiliki oleh aset bagi kehidupan?

3. Apakah metode pembagian biaya yang terbaik untuk aset?

Jawaban untuk pertanyaan tersebut melibatkan beberapa estimasi yang dikombinasikan ke

dalam satu figur. Catat bahwa perhitungan mengasumsikan pengetahuan yang sempurna di

masa akan datang yang tidak pernah dicapai.

1

Page 2: 6.Depreciation (Chapter 11)

Dasar penyusutan untuk aset

Dasar penetapan penyusutan untuk depresiasi merupakan fungsi dari dua faktor: biaya

asli dan nilai sisa. Residual value (sering disebut sebagai salvage value) adalah jumlah

estimasi yang akan diterima perusahaan ketika menjual aset atau menghapusnya dari

layanan. Ini adalah jumlah yang perusahaan catat atau depresiasi dari aset selama masa

manfaat. Jika aset memiliki biaya $10.000 dan nilai sisa $1.000 (residual value), dasar

depresiasi (depreciation base) adalah $9.000.

Original Cost $10.000

Less: Residual Value $1.000

Depreciation base $9.000

Dari sudut kegunaan, perusahaan sering menentukan nilai residu sebesar nol. Beberapa

aset jangka panjang, bagaimanapun, memiliki substansi nilai residu.

Estimasi Umur Jasa

Umur jasa dari sebuah aset sering dibedakan dari umur fisiknya. Sebuah bagian dari

mesin mungkin secara fisik dapat memproduksi produk yang diberikan untuk beberapa

tahun ke depan melebihi umur jasanya. Akan tetapi suatu perusahaan mungkin tidak

menggunakan peralatan selama perusahaan tersebut beroperasi karena biaya

memproduksi suatu produk di tahun yang akan datang mungkin akan lebih tinggi.

Perusahaan melepaskan asetnya untuk dua alasan: faktor-faktor fisik (seperti kerusakan

atau telah habis masa umur fisiknya) dan faktor-faktor ekonomi (sudah usang). Faktor-

faktor fisiknya adalah rusak dan usang, yang membuat aset sulit untuk digunakan secara

tidak pasti. Faktor-faktor ini yang membuat batasan untuk umur jasa dari sebuah aset.

Klasifikasi faktor secara ekonomi dan fungsional:

1. Ketidakcukupan dalam hasil, ketika sebuah aset tidak dapat digunakan oleh

perusahaan karena permintaan firma untuk diubah.

2. Supersession merupakan pengantian salah satu aset dengan salah satu yang lebih

efisien dan ekonomis.

3. Keusangan merupakan semua barang dengan situasi yang tidak termasuk dalam

kedua yang di atas.

Metode Depresiasi

Faktor ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya.

Profesi mensyaratkan bahwa metode penyusutan yang digunakan harus sistematis dan

2

Page 3: 6.Depreciation (Chapter 11)

Ilustrasi 11-2

Biaya perolehan Derek $500.000 Perkiraan masa manfaat 5 tahun Perkiraan nilai sisa $ 50.000 Umur produktif dalam jam 30.000 jam

(biaya dikurangi nilai sisa) x jumlah tahun ini = beban depresiasi (total estimasi jam)

($500.000-$50.000) = $ 60.000 330.000

rasional. Artinya metode penyusutan harus mencerminkan pola di mana masa manfaat

ekonomi aktiva yang diharapkan untuk dikonsumsi oleh perusahaan. Perusahaan dapat

menggunakan beberapa metode depresiasi, sebagai berikut:

1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).

2. Metode garis lurus.

3. Metode dibebankan berkurang (dipercepat):

a. Jumlah angka tahun.

b. Metode saldo menurun.

Metode Aktivitas (Unit Penggunaan atau Produksi)

Metode aktivitas (disebut juga beban variabel atau pendekatan unit produksi),

menganggap penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas, bukan dari

perjalanan waktu. Perusahaan mempertimbangkan masa manfaat aset dari output yang

ada (unit yang diproduksi) atau pengukuran input seperti jumlah jam kerjanya.

Dari ilustrasi di atas perhitungannya:

Kelemahan terbesar dari metode ini yaitu metode ini kurang tepat untuk situasi di mana

depresiasi lebih merupakan fungsi waktu daripada aktivitas.

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus lebih menganggap depresiasi sebagai fungsi waktu daripada fungsi

kegunaan. Perusahaan dengan leluasa menggunakan metode ini karena metode ini lebih

simpel. Prosedur garis lurus juga merupakan konsep yang sering dianggap paling tepat

sehingga sering digunakan. Karena ketika kerusakan muncul pelan-pelan sebagai alasan

3

Page 4: 6.Depreciation (Chapter 11)

biaya dikurangi nilai sisa = beban depresiasi Total estimasi umur

($500.000-$50.000) = $ 90.000 5

utama untuk terbatasnya umur pelayanan, penurunan dalam kegunaannya dianggap

konstan dari periode ke periode.

Objek utama dari metode garis lurus adalah adanya 2 asumsi: 1) kegunaan ekonomi aset

dianggap sama setiap tahun, 2) perbaikan dan beban utama yang terjadi juga dianggap

sama setiap periode.

Satu masalah yang sering muncul dalam menggunakan metode garis lurus adalah

distorsi dalam mengembangkan angka analisis pengembalian (pendapatan/aset).

Metode Dibebankan Berkurang:

Metode Beban Berkurang ditetapkan untuk biaya depresiasi yang lebih tinggi di awal

tahun dan beban yang lebih rendah di periode berikutnya. Karena metode ini

mempersilahkan untuk pembebanan di awal tahun yang lebih tinggi dibandingkan

dengan metode garis lurus, sehingga sering disebut metode depresiasi yang dipercepat.

Jumlah Angka Tahun

Metode ini hasil dari pengurangan beban depresiasi yang didasari pengurangan porsi dari biaya

yang bisa didepresiasi (biaya sebenarnya dikurang nilai sisa). Setiap porsi menggunakan jumlah

tahun sebagai penyebut. Pembilangnya adalah angka tahun dari estimasi sisa umur dari awal

tahun.

Metode saldo menurun

Metode ini menggunakan tingkat depresiasi (dalam persentasi) yang merupakan

perkalian dari metode garis lurus. Tidak seperti metode lainnya, metode ini tidak

mengurangi nilai sisa dalam perhitungan dasar depresiasi. Tingkat saldo menurun

dikalikan dengan nilai buku dari aktiva pada tiap awal periode.

Komponen Dalam Depresiasi

Seperti yang disebutkan di Bab 10, perusahaan diharuskan untuk membuat depresiasi

komponen. IFRS mengharuskan bahwa setiap bagian dari item tanah, bangunan, dan

perlengkapan yang penting untuk total biaya dari aset yang harus disusutkan secara

terpisah. Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan keputusan untuk menentukan

4

Page 5: 6.Depreciation (Chapter 11)

alokasi yang tepat dari komponen. Sebagai contoh, ketika ketika sebuah perusahaan

seperti Nokia (FIN) membeli sebuah gedung, ia harus menentukan bagaimana berbagai

komponen gedung (sebagai contoh, fondasi, struktur, atap, sistem pemanasan dan

pendinginan, dan lift) haruslah dipisahkan dan disusutkan.

Masalah Khusus Penyusutan

Kita masih perlu mendiskusikan masalah- masalah yang terkait dengan penyusutan:

1. Bagaimana seharusnya perusahaan menghitung penyusutan untuk periode

sebagian?

2. Apakah penyusutan menyediakan penggantian aset?

3. Bagaimana seharusnya perusahaan menangani revisi tarif penyusutan?

Penyusutan dan Periode Sebagian

Perusahaan jarang membeli aset tetap pada hari pertama dari periode fiskal atau

membuangnya pada hari terakhir periode fiskal. Dalam menghitung beban penyusutan

untuk periode sebagian, perusahaan harus menentukan beban penyusutan untuk tahun

penuh dan kemudian membagi rata beban penyusutan ini ke dalam dua periode yang

bersangkutan. Proses ini harus dilanjutkan selama umur aset yang berguna

Depresiasi dan Penggantian Properti, Pabrik dan Peralatan

Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai depresiasi adalah bahwa

depresiasi menyediakan dana untuk penggantian properti, pabrik dan peralatan.

Depresiasi mengurangi laba bersih sama seperti beban-beban lainnya. Sebenarnya

depresiasi itu berbeda, depresiasi tidak mempengaruhi arus kas periode yang berjalan.

Revisi Tarif Penyusutan

Ketika membeli aset pabrik, perusahaan dengan hati-hati menentukan tarif penyusutan

berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aset sejenis dan informasi terkait lainnya.

Penyisihan ini hanya untuk perkiraan penyusutan. Mereka mungkin perlu merevisinya

selama kehidupan aktiva. Kerusakan fisik tak terduga atau usang tidak terduga dapat

mengurangi masa manfaat ekonomis aktiva tetap. Meningkatkan pemeliharaan

prosedur, revisi prosedur operasi, atau perkembangan serupa dapat memperpanjang

umur aset di luar periode yang diharapkan.

5

Page 6: 6.Depreciation (Chapter 11)

Pilihan Depresiasi

Jumlah beban depresiasi yang dicatat dapat dengan 2 metode: metode kegunaan dan

estimasi umur dan nilai sisan aset.Perbedaan metode yangdipilih dan estimasi dapat

berdampak signifikan pada perusahaan dan membuat kesulitan dalam perbandingan

dengan perusahaan sejenis.

Contohnya Veolia Environment(FRA) memiliki catatan atas laporan keuangan sebagai berikut:

1.7 Properti, pabrik dan peralatan (PPP)

PPP dicatas berdasarkan biaya historis dan dikurangi akumulasi depresiasi dan

penurunan nilai. PPP dicatat berdasarkan komponen dengan masing-masing komponen

di depresiasikan dalam umur penggunaan. Umur penggunaan sebagai berikut

Range umur penggunaan berdasarkan tahun*

Gedung 20 sampai 50 tahun

Sistem teknik 7 sampai 24 tahun

Kendaraan 3 sampai 25 tahun

Lain-lain 3 sampai 12 tahun

*Range umur penggunaan peralatan dibedakan berdasarkan PPP

Dengan informasi di atas analisis memutuskan dampak manajemen memilih dan menilai

jumlah beban depresiasi di klasifikasikan berdasarkan PPP

PENURUNAN NILAI

Akuntansi standar umum untuk persediaan adalah nilai terendah atau nilai realisasi

bersihnya (net realizable value) dan tidak digunakan pada properti, pabrik dan

peralatan. Bahkan, ketika PPP menderita kerugian akuntan harus dengan hati-hati

mengurangi nilainya, mengapa? karena tidak sama dengan persediaan, PPP sulit

menentukan nilai wajarnya dan tidak mungkin terlepas dari subjektifitas.

Pengakuan Penurunan Nilai

Aset jangka panjang yang berwujud diturunkan nilainya ketika perusahaan tidak dapat

menutup kembali nilai aset yang terbawa dengan cara menjualnya. Untuk menentukan

apakah aset diturunkan nilainya, dalam dasar tahunan, perusahaan meninjau ulang aset

sebagai indikator dari penurunan nilai, yaitu, penurunan pada kemampuan aset untuk

menghasilkan kas dengan digunakan atau dijual. Peninjauan ulang ini harus

mempertimbangkan informasi dari sumber internal (contohnya: perubahan kerugian

dalam kinerja) dan sumber eksternal (contohnya: perubahan kerugian dalam bisnis atau

6

Page 7: 6.Depreciation (Chapter 11)

Nilai terbawa Dibandingkan dengan Jumlah yang dapat diperoleh

Yang lebih tinggi

Nilai kegunaanNilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

lingkungan pemerintahan). Jika indikasi penurunan nilai ada, maka harus dilakukan Tes

Penurunan Nilai. Tes ini membandingkan jumlah aset yang dapat diperoleh dengan

nilai yang terbawa. Jika nilai yang terbawa lebih tinggi dari jumlah yang dapat

diperoleh kembali, perbedaan ini disebut rugi penurunan nilai. Jika nilai terselamatkan

lebih besar daripada nilai yang terbawa, penurunan nilai tidak dicatat.

Ilustrasi 11-15 menunjukkan proses dari tes penurunan nilai.

Jika nilai baik wajar dikurangi biaya untuk menjual, atau nilai kegunaan lebih tinggi

daripada nilai terbawa, tidak ada penurunan nilai. Jika nilai wajar baik dikurangi biaya

untuk menjual dan nilai kegunaan lebih rendah daripada nilai terbawa, terjadi rugi

penurunan nilai.

Rugi dari penurunan nilai dilaporkan di Laporan Rugi-Laba di bagian "Pendapatan dan

Biaya Lain-lain". Perusahaan kemudian mengkredit akun peralatan atau akumulasi

depresiasi - peralatan untuk mengurangi nilai terbawa dari peralatan untuk penurunan

nilai. Jika perusahaan lebih siap untuk menentukan nilai kegunaan (atau nilai wajar

dikurangi biaya penjualan) dan dengan ini ditentukan bahwa tidak ada penurunan nilai

yang dibutuhkan, ini tidak dipersyaratkan untuk menghitung pengukuran lain.

Pembalikkan Kerugian Penurunan Nilai

Setelah mencatat kerugian penurunan nilai, jumlah yang dapat dipulihkan menjadi dasar

aset yang diturunkan nilainya. Apa yang terjadi jika tinjauan di tahun mendatang

mengindikasikan bahwa aset tidak lagi diturunkan nilainya karena jumlah aset yang

dapat dipulihkan lebih tinggi dibandingkan nilai bawaan? Dalam kasus itu, kerugian

penurunan nilai mungkin dibalikkan

Unit Menghasilkan Kas

7

Page 8: 6.Depreciation (Chapter 11)

Pada beberapa kasus, tidak mungkin untuk menaksir aset tunggal yang mengalami

penurunan nilai karena aset tunggal menghasilkan arus kas hanya jika digabung dengan

aset lain. Pada kasus seperti ini, perusahaan seharusnya mengidentifikasi kelompok

terkecil aset yang dapat diidentifikasi yang menghasilkan arus kas tersendiri dari arus

kas aset lainnya. Kelompok ini dinamakan Unit Menghasilkan Kas.

Penurunan Nilai Aset yang Dibuang

Laporkan penurunan nilai lebih rendah dari-biaya atau-nilai realisasi bersih (nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual). Tidak ada penyusutan atau amortisasi aset yang akan

dilepas selama periode ketika menguasainya. Dapat ditulis di atas atau bawah aset yang

dimiliki untuk dijual di masa mendatang, asalkan nilai tercatat setelah pencatatan tidak

melebihi nilai tercatat dari aset sebelum penurunan nilai terjadi.

PENIPISAN

Membangun Dasar Penipisan

Penghapusan Biaya Sumber Daya

Memperkirakan Cadangan Tergantikan

Melikuidasi Dividen

Presentasi Laporan Keuangan

PENILAIAN KEMBALI

Dalam mengilustrasikan akuntansi untuk revaluasi menggunakan aset depresiasi,

asumsikan bahwa Nokia membeli peralatan senilai €1.000.000 pada 2 januari 2010.

Peralatan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, didepresiasikan menggunakan

metode garis lurus, dan nilai sisanya nol.

Revaluasi -2010: penilaian meningkat

Nokia memilih untuk menilai ulang peralatannya pada fair value selama umur peralatan.

Nokia mencatat beban depresiasi €200.000 (1.000.000: 5) sebagai berikut.

December 31, 2010

Depreciation expense 200.000

Accumulated depreciation-equipment 200.000

(untuk mencatat beban depresiasi pada 31 desember 2010)

Jurnal untuk mencatat revaluasi pada 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut.

8

Page 9: 6.Depreciation (Chapter 11)

December 31, 2010

Accumulated depreciation-equipment 200.000

Equipment 50.000

Unrealized Gain of Revaluation-Equipment 150.000

(Untuk menyesuaikan peralatan pada fair value dan mencatat unrealized gain)

1. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

9