682_slide rekayasa jalan raya ii by leo sentosa mt.pdf
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
1/36
Agregat Agregat
ByLeo SentosaByLeo Sentosa
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
2/36
Pengertian Agregat DalamKontruksi Perkerasan Jalan
Pengertian Agregat DalamKontruksi Perkerasan Jalan
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat
merupakan butir-butir batu pecah, kerikil, pasiratau mineral lain, baik yang berasal dari alammaupun buatan yang berbentuk mineral padatberupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-
fragmen. Agregat merupakan komponen utama dari struktur
perkerasan jalan, yaitu yaitu 90 – 95% agregatberdasarkan persentase berat, atau 75 –85%
agregat berdasarkan persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan jalan
ditentukan juga dari sifat agregat dan hasilcampuran agregat dengan material lain.
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat
merupakan butir-butir batu pecah, kerikil, pasiratau mineral lain, baik yang berasal dari alammaupun buatan yang berbentuk mineral padatberupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-
fragmen. Agregat merupakan komponen utama dari struktur
perkerasan jalan, yaitu yaitu 90 – 95% agregatberdasarkan persentase berat, atau 75 –85%agregat berdasarkan persentase volume.
Dengan demikian kualitas perkerasan jalanditentukan juga dari sifat agregat dan hasilcampuran agregat dengan material lain.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
3/36
Sifat AgregatSifat Agregat Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan
perkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahanterhadap cuaca.
Sifat agregat yang menentukan kualitasnya sebagai materialperkerasan jalan adalah: gradasi, kebersihan,
kekerasan ketahanan agregat, bentuk butir, tekstur permukaan,
porositas, kemampuan untuk menyerap air, berat jenis, dan daya kelekatan terhadap aspal.
Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.
Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuanperkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahanterhadap cuaca.
Sifat agregat yang menentukan kualitasnya sebagai materialperkerasan jalan adalah: gradasi, kebersihan,
kekerasan ketahanan agregat, bentuk butir, tekstur permukaan, porositas, kemampuan untuk menyerap air, berat jenis, dan daya kelekatan terhadap aspal.
Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
4/36
Klasifikasi Bentuk dan Tekstur AgregatKlasifikasi Bentuk dan Tekstur Agregat
februari 2004 husni thamrin & dradjathoedajanto
4
Karakteristik bagian luar agregat, terutamabentuk partikel dan tekstur permukaanmemegang peranan penting terhadap sifatbeton segar dan yang sudah mengeras.
Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentukpartikel agregat dapat dibedakan atas:
- Rounded - Irregular - Flaky - Angular - Elongated - Flaky & Elongated
Karakteristik bagian luar agregat, terutamabentuk partikel dan tekstur permukaanmemegang peranan penting terhadap sifatbeton segar dan yang sudah mengeras.
Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentukpartikel agregat dapat dibedakan atas:
- Rounded - Irregular - Flaky - Angular - Elongated - Flaky & Elongated
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
5/36
Bentuk Partikel Agregat
Menurut BS 812 : Part 1: 1975
Bentuk Partikel Agregat
Menurut BS 812 : Part 1: 1975
februari 2004 husni thamrin & dradjathoedajanto
5
Rounded Irregular Angular Flaky Elongated
FlakyandElongated
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
6/36
Jenis Agregat Menurut Asal KejadiannyaJenis Agregat Menurut Asal Kejadiannya
Batuan Beku (igneous rock ) Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan
membeku. Dibedakan atas batuan beku luar
(extrusive igneous rock ) dan batuan beku dalam(intrusive igneous rock ).
Batuan Sedimen Berasal dari campuran partikel mineral, sisa hewan
dan tanaman. Pada umumnya merupakan lapisan-lapisan pada kulit bumi, hasil endapan di danau, lautdan sebagainya.
Batuan Metamorfik Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku
yang mengalami proses perubahan bentuk akibatadanya perubahan tekanan dan temperatur dari kulitbumi.
Batuan Beku (igneous rock ) Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan
membeku. Dibedakan atas batuan beku luar
(extrusive igneous rock ) dan batuan beku dalam(intrusive igneous rock ).
Batuan Sedimen Berasal dari campuran partikel mineral, sisa hewan
dan tanaman. Pada umumnya merupakan lapisan-lapisan pada kulit bumi, hasil endapan di danau, lautdan sebagainya.
Batuan Metamorfik
Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan bekuyang mengalami proses perubahan bentuk akibatadanya perubahan tekanan dan temperatur dari kulitbumi.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
7/36
Jenis Agregat berdasarkan proses
pengolahannya :
Jenis Agregat berdasarkan proses
pengolahannya :
Agregat Alam
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknyadi alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat initerbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentukpartikel dari agregat alam ditentukan prosespembentukannya.
Agregat melalui proses pengolahan Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan sungai-sungai
sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung,dan ukuran yang besar-besar sehingga diperlukan prosespengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan
sebagai agregat konstruksi jalan. Agregat Buatan
Agregat yang merupakan mineral filler /pengisi (partikeldengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasilsampingan pabrik-pabrik semen atau mesin pemecah batu.
Agregat Alam
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknyadi alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat initerbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentukpartikel dari agregat alam ditentukan prosespembentukannya.
Agregat melalui proses pengolahan Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan sungai-sungai
sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung,dan ukuran yang besar-besar sehingga diperlukan prosespengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan
sebagai agregat konstruksi jalan. Agregat Buatan
Agregat yang merupakan mineral filler /pengisi (partikeldengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasilsampingan pabrik-pabrik semen atau mesin pemecah batu.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
8/36
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran
Butiran Menurut The Asphalt Institut,(1993), dalam Manual Series No. 2 (MS-2), :
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran
Butiran Menurut The Asphalt Institut,(1993), dalam Manual Series No. 2 (MS-2), :
Agregat Kasar, adalah agregat denganukuran butiran lebih besar dari saringanNo. 8 (2,36 mm)
Agregat Halus, adalah agregat denganukuran butiran lebih halus dari saringan
No.8 (2,36 mm). Bahan Pengisi (filler ), adalah bagian dari
agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 30 (0,06 mm)
Agregat Kasar, adalah agregat denganukuran butiran lebih besar dari saringanNo. 8 (2,36 mm)
Agregat Halus, adalah agregat denganukuran butiran lebih halus dari saringan
No.8 (2,36 mm). Bahan Pengisi (filler ), adalah bagian dari
agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 30 (0,06 mm)
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
9/36
Klasifikasi AgregatKlasifikasi Agregat
februari 2004 husni thamrin & dradjathoedajanto
9
Berdasarkan ASTM C-33, agregat dibagi atas dua kelompok, yaitu:
Agregat
(ASTM C-33)
Kasar
Batas bawah pada ukuran
4.75 mm atau ukuransaringan no.4 (ASTM)
Halus
Batas bawah ukuran pasir =0.075 mm (no. 200) Batas atasukuran pasir = 4.75 mm (no. 4)
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
10/36
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran
Butiran Menurut Sedangkan Bina Marga,(2002),
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran
Butiran Menurut Sedangkan Bina Marga,(2002),
Agregat Kasar, adalah agregat denganukuran butiran lebih besar dari saringanNo. 4 (4,75 mm)
Agregat Halus, adalah agregat denganukuran butiran lebih halus dari saringan
No.4 (4,75 mm). Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari
agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 200 (0,075 mm)
Agregat Kasar, adalah agregat denganukuran butiran lebih besar dari saringanNo. 4 (4,75 mm)
Agregat Halus, adalah agregat denganukuran butiran lebih halus dari saringan
No.4 (4,75 mm). Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari
agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 200 (0,075 mm)
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
11/36
Pengujian Standar NilaiKekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium
dan magnesiumSNI 03-3407-1994 Maks 12 %
Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Maks 40 %
Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min 95 %
Angularitas (kedalaman dari permukaan < 10 cm ) DoT’s Pennsylvania Test
Method, PTM No. 621
95/90
Angularitas (kedalaman dari permukaan ≥ 10 cm ) 80/75
Partikel pipih ASTM D-4791 Maks 25 %
Partikel lonjong ASTM D-4791 Maks 10 %
Material lolos saringan no. 200 SNI 03-4142-1996 Maks 1 %
Aggregate Impact Value (AIV) BS 812:part 3:1975 Maks 30%
Berat Jenis dan Penyerapan SNI 03-1969-1990 Maks 3%
Persyaratan agregat kasar
Sumber : Bina Marga (2002)
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
12/36
Persyaratan agregat halus
Sumber : Bina Marga (2002)
Pengujian Standar Nilai
Lolos saringan N0.200SNI 03 M-02-1994-03
Min 75%
Bebas dari bahan organik Maks 4%
Persyaratan bahan pengisi (filler )
Sumber : Bina Marga (2002)
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
13/36
Gradasi AgregatGradasi Agregat
Gradasi agregat adalah susunan daribeberapa ukuran butiran agregat yangmembentuk suatu campuran agregat
yang terdiri dari beberapa fraksiagregat
Gradasi agregat adalah susunan daribeberapa ukuran butiran agregat yangmembentuk suatu campuran agregat
yang terdiri dari beberapa fraksiagregat
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
14/36
Jenis GradasiJenis Gradasi
Gradasi Baik
Gradasi Buruk
Gradasi Baik
Gradasi Buruk
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
15/36
Gradasi Baik Gradasi Baik Gradasi baik, adalah campuran agregat
dengan ukuran butiran yang terdistribusimerata dalam rentang ukuran butiran.
Agregat bergradasi baik disebut juga dengan
agergat bergradasi rapat. Agregat bergardasi baik dapat dikelompokkan
menjadi :
Agregat bergradasi kasar, adalah agregat bergradasi baikyang didominasi oleh agregat ukuran butiran kasar
Agregat bergradasi halus, adalah agregat bergradasi baikyang dinominasi oleh agregat ukuran butiran halus.
Gradasi baik, adalah campuran agregat
dengan ukuran butiran yang terdistribusimerata dalam rentang ukuran butiran.
Agregat bergradasi baik disebut juga dengan
agergat bergradasi rapat. Agregat bergardasi baik dapat dikelompokkan
menjadi :
Agregat bergradasi kasar, adalah agregat bergradasi baikyang didominasi oleh agregat ukuran butiran kasar
Agregat bergradasi halus, adalah agregat bergradasi baikyang dinominasi oleh agregat ukuran butiran halus.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
16/36
Gradasi Buruk Gradasi Buruk Gradasi Buruk, adalah distrubusi ukuran agregat
yang tidak memenuhi persyaratan agregatbergradasi baik.
Agregat bergradasi buruk dapat dikelompokkanmenjadi;
Gradasi Seragam, adalah campuran agregat yangtersusun dari agregat dengan ukuran butirannyasama atau hampir sama.
Gradasi Terbuka, adalah campuran agregat dengan
distribusi ukuran butiran sedemikian rupa sehinggapori-pori antar agregat tidak terisi dengan baik. Gradasi Senjang, adalah campuran agregat yang
ukuran butirannya terdistribusi tidak menerus, atauada bagian yang hilang.
Gradasi Buruk, adalah distrubusi ukuran agregatyang tidak memenuhi persyaratan agregatbergradasi baik.
Agregat bergradasi buruk dapat dikelompokkanmenjadi;
Gradasi Seragam, adalah campuran agregat yangtersusun dari agregat dengan ukuran butirannyasama atau hampir sama.
Gradasi Terbuka, adalah campuran agregat dengandistribusi ukuran butiran sedemikian rupa sehinggapori-pori antar agregat tidak terisi dengan baik.
Gradasi Senjang, adalah campuran agregat yangukuran butirannya terdistribusi tidak menerus, atauada bagian yang hilang.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
17/36
0
10
20
3040
50
60
70
80
90
100
0.01 0.1 1 10 100
diameter saringan (mm)
% l
o l o s s a r i n g a n
batas atas batas baw ah
Gradasi Senjang
Gradasi Menerus
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
18/36
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
19/36
Pencampuran agregat metodegrafis
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
20/36
Saringan Spesifikasi
mm # Spek Batas Atas Batas Bawah Nilai Tengah
38,1 1½ 100 100 100 0
25,4 1 90 – 100 100 90 95
19,1 ¾ 82 – 100 100 82 91
12,7 ½ 72 – 90 90 72 814,76 4 52 – 70 70 52 61
2,38 8 40 – 56 56 40 48
0,59 30 24 – 36 36 24 30
0,279 50 16 – 26 26 16 21
0,149 100 10 – 18 18 10 14
0,074 200 6 – 12 12 6 9
Contoh Gradasi Campuran Agregat untukLaston Gradasi VI Bina Marga
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
21/36
Contoh :
Analisa Saringan dari masing-masing agregat
SaringanSpesifikasi Hasil analisa saringan
mm # Spek Nilai Tengah Fraksi A Fraksi B Fraksi C
38,1 1½ 100 100 100 100 100
25,4 1 90 – 100 95 85 100 100
19,1 ¾ 82 – 100 91 75 100 100
12,7 ½ 72 – 90 81 40 95 100
4,76 4 52 – 70 61 15 90 100
2,38 8 40 – 56 48 2 80 100
0,59 30 24 – 36 30 1 50 100
0,279 50 16 – 26 21 40 100
0,149 100 10 – 18 14 20 97
0,074 200 6 – 12 9 5 85
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
22/36
0
10
20
30
40
50
6070
80
90
100
0 , 0 1
0 ,1
1 1 0 1 0 0
Ukuran saringan (mm)
P e r s e n
L o l o s S a r i n g
a n ( % )
AtasBawah
Fraksi A
Fraksi B
Fraksi C
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
23/36
0
10
20
30
40
50
60
7080
90
100
0
, 0 1
0
,1
1 1 0
1
0 0
Ukuran saringan (mm)
P e r s e n L o l o s S a r i n g a n ( %
)
Fraksi A
Fraksi B
Fraksi C
Tangen
6 % Fraksi C
58 %
Fraksi B
36 %
FraksiA
Contoh Pencampuran 3 fraksi agregat dengan metoda grafisRothluchs tipe A
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
24/36
Dari metoda grafis Rothhluchs didapatproporsi masing – masing fraksi sebagaiberikut :
- Fraksi A = 36 %
- Fraksi B = 58 %- Fraksi C = 6 %
total = 100 %
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
25/36
Saringan
Hasil analisa saringan
Fraksi Ax 36 %
Fraksi B x58 %
Fraksi C x6 %
GradasiAgregat
GabunganSpesifikasi
mm # Fraksi A Fraksi B Fraksi C Spek NilaiTengah
38,1 1½ 100 100 100 36 58 6 100 100 100
25,4 1 85 100 100 30,6 58 6 94,6 90 – 100 95
19,1 ¾ 75 100 100 27 58 6 91 82 – 100 91
12,7 ½ 40 95 100 14,4 55,1 6 75,5 72 – 90 81
4,76 4 15 90 100 5,4 52,2 6 63,6 52 – 70 61
2,38 8 2 80 100 0,72 46,4 6 53,12 40 – 56 48
0,59 30 1 50 100 0,36 29 6 35,36 24 – 36 30
0,279 50 40 100 0 23,2 6 29,2 16 – 26 21
0,149 100 20 97 0 11,6 5,82 17,42 10 – 18 14
0,074 200 5 85 0 2,9 5,1 8 6 – 12 9
Contoh Perhitungan :
Pl i H il P hi
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
26/36
0
10
20
3040
50
60
70
80
90
100
0
, 0
1
0
,1
1 1
0
1
0
0
Ukuran saringan (mm)
P e r s e n L o
l o s S a r i n g a n ( %
)
Atas
Bawah
Gradasi
Gabungan
Ploting Hasil Perhitungan
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
27/36
Pencampuran agregat• Agregat di alam dalam berbagai bentuk
dan ukuran butirannya (Gradasi) berbeda-beda
• Gradasi agregat merupakan salah satu
sifat agregat yang menentukan kinerjaperkerasan jalan.
• Setiap jenis perkerasan jalan mempunyai
gradasi agregat tertentu yang dapat dilihatdalam setiap spesifikasi perkerasan jalan.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
28/36
• Ukuran agregat dibedakan berdasaranukuran butitran dominan dandikelompokkan menjadi:
- fraksi agregat kasar
- fraksi agregat halus
- fraksi filler• Agregat campuran merrupakan agregat
yang diperoleh dari mencampur secaraproporsional fraksi-fraksi agregat yangada.
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
29/36
Ilustrasi Pencampuran agregat
C t h G d i C A t t k
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
30/36
Contoh Gradasi Campuran Agregat untukLaston Gradasi VI Bina Marga
Saringan Spesifikasi
mm # Spek Batas Atas Batas Bawah Nilai Tengah
38,1 1½ 100 100 100 0
25,4 1 90 – 100 100 90 95
19,1 ¾ 82 – 100 100 82 91
12,7 ½ 72 – 90 90 72 81
4,76 4 52 – 70 70 52 61
2,38 8 40 – 56 56 40 48
0,59 30 24 – 36 36 24 30
0,279 50 16 – 26 26 16 21
0,149 100 10 – 18 18 10 14
0,074 200 6 – 12 12 6 9
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
31/36
Grafik Gradasi Campuran Agregat VI Bina Marga
0
10
20
3040
50
60
7080
90
100
0
, 0
1
0
,1
1 1
0
1
0
0
Ukuran Saringan (mm)
P e r s e n t a s e L
o l o s
( %
)
Batas Atas
Batas BawahNilai Tengah
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
32/36
Rancangan agregat campuran dengan metoda analitis
P= aA + bB + cC
Dengan :P = persen lolos saringan dengan bukaan d mm yang
diinginkan, diperoleh dai spesifikasiA = persen lolos saringan fraksi A untuk bukaan d mmB = persen lolos saringan fraksi B untuk bukaan
saringan d mmC = persen lolos saringan fraksi agregat C untuk bukaan
d mma = proporsi dari fraksi Ab = proporsi dari fraksi Bc = proporsi dari fraksi C
Nilai a,b dan c di tentukan dengan cara trial and eror dengan ketentuan(a+b+c)=1
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
33/36
Contoh :
Analisa Saringan dari masing-masing agregat
SaringanSpesifikasi Hasil analisa saringan
mm # Spek Nilai Tengah Fraksi A Fraksi B Fraksi C
38,1 1½ 100 100 100 100 100
25,4 1 90 – 100 95 85 100 100
19,1 ¾ 82 – 100 91 75 100 100
12,7 ½ 72 – 90 81 40 95 100
4,76 4 52 – 70 61 15 90 100
2,38 8 40 – 56 48 2 80 100
0,59 30 24 – 36 30 1 50 100
0,279 50 16 – 26 21 40 100
0,149 100 10 – 18 14 20 97
0,074 200 6 – 12 9 5 85
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
34/36
Contoh menetukan nilai a, b dan c
41.0802
8048=
−
−
=
−
−
=
B A
BPa
Jika perhitungan dimulai pada saringan No. 8
a = 0.41 dan
b + c = 1 – 0.41 = 0.59 ……………………………………(1)
Berdasarkan a = 0.41 maka untuk saringan no. 200 diperoleh :
P = aA + bB + cC
9 = 0.41(0) + 5(b) + 85(c) ……………………………………………..(2)
Dari persamaan (1) diperoleh b + c = 0.59 atau b = 0.59 – c
Untuk persamaan (2)
9 = 6(0.59 – c) + 85c
c = 0.06
b = 0.59 – 0.06 = 0.53
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
35/36
Saringan Hasil analisa saringan 0,41 xFraksi A
0,53 xFraksi B
0,06 xFraksi C
GradasiAgregat
Gabungan
Spesifikasi
mm # Fraksi A Fraksi B Fraksi C NilaiTengah
Spek
38,1 1½ 100 100 10041 53 6 100
100 100
25,4 1 85 100 100
34,85 53 6 93,85
95 90 – 100
19,1 ¾ 75 100 100
30,75 53 6 89,75
91 82 – 100
12,7 ½ 40 95 10016,4 50,35 6 72,75
81 72 – 90
4,76 4 15 96 1006,15 50,88 6 63,03
61 52 – 70
2,38 8 2 80 1000,82 42,4 6 49,22
48 40 – 56
0,59 30 1 50 1000,41 26,5 6 32,91
30 24 – 36
0,279 50 40 1000 21,2 6 27,2
21 16 – 26
0,149 100 20 970 10,6 5,82 16,42
14 10 – 18
0,074 200 5 850 2,65 5,1 7,75
9 6 – 12
Contoh Perhitungan
-
8/16/2019 682_Slide Rekayasa Jalan Raya II by Leo Sentosa MT.pdf
36/36
Grafik Gradasi Agregat Gabungan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0,01 0,1 1 10 100
Ukuran Saringan (mm)
P e r s e n t a s e L
o l o s S a r i n g a n
( % )
Batas Atas
Batas Bawah
Gradasi
gabungan