!67-o p/3repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7421/1... · 2014-07-03 · 8...
TRANSCRIPT
!67-o P/3 It
KEWAJIBAN WANITA MUSLIMAH TERHADAP DIRINYA DALAM PEMELIHARAAN AKAL, JIWA DAN TUBUH
DALAM ISLAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Tarbiyah
Oleh:
BETTY ALHAROMI 1971113059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1424 H I 2004 M
r:::EWAlIBi\N \VANITA MUSLI!\:!AH TERHADAJ.> DIRINY A DALAJ.'\il PEf,.,fELIH./1-1'-..ll.AN AK4.L, nw A DAN TUB UH
DALAt\'1 ISLAM
Skripsi
Diajukan .Kepada Fakultas Tarbiyah Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Tarbiyah
Oleh
BETlY ALHAROMI Nii\I: l 9 7 l l 1 3 0 5 9
Di BmNal1 Bimbingan
Drs. Choliludin. AS, !VIA NlP : 150 013 058
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
F.a.KULTAS ILMU TARBIYAH DAN I<EGURUA.N
lJNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAR
JAKARTA
1424 HJ2004 M
PEI'/ GESAHAI'I P Al\11TL4. UJIA.,1\f
Skripsi yang be1judul "K:EWAfJBAN !¥ANITA MTTSL1111AH TERHADAP
di1ijikan dalarn sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Kegunmn Univerni!as
Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakmta pada tanggal 05 Febrnari 2004. Sk.ripsi ini
teiah dit0rima s0bagai salah satu syarat untuk mempii'roleh gelar Sarjima Program Strata 1
(Sl) pada Jurnsm1 Pendidikru1 Agmna Islam.
Jakarta, 05 Febrna.ri 2004
Si dang Munaqasyah
K Sekretaris Merangkap Anggota
~ !\_,,,
Penguji l
!),fr;~ N1P. IJ6 231 356
L'\T.'\ l'ENGA.NTAR
Pqji Syukur kd1adirnt Allah S\VT yang telah memf Jrikan hiclup clan kehiclupmL
Rahm at dan salmn semoga Alhtl1 sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan
keluarganya
Atas karunia dan Rahmat Allah SWT, maka penulis clapat menyelesaikan skripsi
ini guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata 1
(Sl) pada Fakultas Ilmu Tarbiy;tl1 clan Kegurmm Jm·usan Pendiclikau Agama Islam
Uuiversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul : "KEWA!JBAN
W4N!TA J\lUSL!JWAI-l TERH4DAP DJRJil.!'A DAlA.~.J PKMEIJHARAAN AlCAI, JJWA
D.,41\l T LIB [Tfl l.1.,4L~4A,f ISL~4.A1". ,
Tm1pa adanya bantuan dari pihak-pihak tertentu, maka proses penulisan skripsi
ini belum dapat dicapai sesuai dengan yang dilwrapkan. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ncapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapruc ProfDr.H.SaJman Harnn Dekan Faaakultas Ilnm Tarbiyah clan Kegurnan UIN
Sym·ifHidayatllllah Jakm1a
Bapak Drs.A.F.Wibisono, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islmn.
3. Bapak Drs. H.i.\.SyaJi'ie, Dosen Penasehat i.\kadetnik.
4. Bapak Drs.Choliludin AS, :tvIA, Dosen Pembimbing yv1g tela11 memberikan arahan
dan pt;lllnj uk dalam prost'S penu!isan skripsi.
5. Bapak chm Ibu Dosen Falmltas Ilmn Tarbiyru1 dan Kegurnau yang tela11 mencliclik dan
memberikan bekal ilmu kq)ada ptmulis.
Ill
6. Bapfll{ Pimpinan P0qmstakaan UJN Syarif Hidayatullah Jakruia beserta staf yang
tel ah rnernberikan kernudahan dalarn penggunaan sarana perpustakaan.
7. Ayahanda H.Syihabudin dan Ibunda HJ.Aminah.
8. Suami tercinta Kakanda Jayadi yang tak bosm1-bosru1ya memberikmi motivasi.
9. A.nak-anakku tersayang: Jlihuwah Sholihah d<Jn Fahrni Nur Fadhilah.
10. Adik-adikku, Raudhoh, S.Pdi, Mulymia, SH.i dru1 Mulyono.
Akhirnya de.ngan selt•sainya skripsi ini, penulis berharap semoga karya ilmiah
ini dapat bennm1faat bagi penulis ldrnsusnya dan almmnater tercinta pada umumnya.
Dan hanya kepada Allah S WT kita kembalikmi segala sesuatunya. Semoga
tugrni in! monjadi runal yang diridhoi oleh Allah SWT.
Depok, Jmiuari 2004
Penulis
!V
DAFfARISI
Hal am an
KATAPENGANTAR.................................................................... m
DAFT AR ISL.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v
BAB I. Pendahuluan . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . .. . . . . .. 1
A Latar Belakang Masalah.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........ .. . . . . .. . . . . .. . .. . .... 5
C. Metode Pembahasan.............. .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . 5
D. Sistematika Penulisan........... .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . ... 6
BAB II KEW AJIBAN WANITA MUSLIMAH........ .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . 7
A. Pengertian Kewaj iban Menurut Islam............................. 7
B. Konsep WanitaMenurutislam..................................... 10
C. Kewajiban Wanita Muslimah Terhadap Dirinya Menurut
Islam.................................................................. 15
BAB ill. PANDANGAN ISLAM TENTANGA.KAL,JIWA DAN
TUBUH .............................................................. ... 25
A. Pengertian Akal...................................................... 25
B. Pengertian Jiwa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. 31
C. Pengertian tub uh...................................................... 35
v
BAB IV. PENDIDIKAN ISLAJ\il TERADAP PE:MELIHARAAN AKAL
JIWA DANTUBUH................................................... 39
A. Pendidikan Islam Terhadap Akal, Jiwa Dan Tubuh........... .. 39
B. Penge1tian Pendidikan Islam, Dasar Dan Tujuannya.. .. . .. . .... 50
C. Pengaruh Pendiclikan Islam Terhadap Akal, JiwaDan Tubuh 53
BABV KESIJ\1PULAN DAN SAR.i\N.. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . ... .. . .. 57
A. KESIMPULAN..... .. . . . . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . .. ... . .. . .... 57
B. SARAN............................................................... 58
DAFTARPUSTAKA..................................................................... 60
V!
f.3/\B I
l'ENDAHULUAN
A Latiu· Belakaug lvlasalah
Memasuki era informasi c!an globalisasi maka semakin tinggi persamgan
yang tt,i:jadi dalam berbaga.i aspek kehidupan. Hal ini sangat berpengaruh kepada pola
pernikiran, kehidupan dan peradaban suatu bangsa. Hal yang menjadi sangat penting
a<lalah smnber <laya yang hams <liperniapkru1 guna mempersiapkan diri dalam sebuah
persaingan global.
Salah satu surnber daya yang hams dipersiapkan adalah manusia yang
berkualitWJ. berald1lak mulia.. profosional clan handaL Oleh karena itu Islam
mengmti\irkan lmum muslim terutama wanita untuk dapat rnempersiapkan diri
menjadi sw·i tauladan bagi dirinya.. keiuarga dru1 masyaralrnt, sehingga mereka layak
dalrun memikul risalah yang agung bagi selumh manusia.
Bila seorang rnusl imah b1;rada diantm·a kita dan mereka terdapat perjanjian,
mereka alrnn melihat pribadi muslim itu sebagai pribadi yang belum mereka ketalmi
dan mereka k>:'naL Mereka rnelihat sikap iunanah tergambar dalam penampilan dan
pemberirurnya. Mereka mel ilmt kesetiaan berakal dalarn persetujuaa clan
petJmljumnya. l'v:lereka melihat kemurahru1 terpru1tul <lari cermin pemaafan dan
kelapangan dadanya. Ringkasnya mereka melihat Islam terjelma dalam kelembutan,
pergnulan
1
2
seorang muslim, dengan demikian seorang muslim akan menjadi contoh yang
baik bagi umat manusia Sebagaimana Al-Qur'an menyatakan bahwa pada
diri Rasulullah mempalcan panutan yang harus diikuti (Al-Ahzab : 21 ).1
Seorang muslim yang bijak adalah yang memperhatikan keseimbangan
antara kebutuhan lmdrn1, pikiran, dan jiwanya. Dia memberikan perhatian
kepada ketiga ha! ilu tanpa menekankan aspek yang satu clan mengabaikan
aspek yang lain. Dalam rangka menjaga k .s.oimbangan yang benar, dia
mengikuti bimbingan yang bijak day i Nabi Muhammad SA W.2
Sebagai um at Islam, salah satu kewajiban kita adalah menyem manusia
agar berimrn1 kepada Allah. Tugas dan kewajiban yang berat ini tentunya
harus benar-benar disiapkan sarana dan prasaranya, fisik, maupun mental,
materil maupun moril. Untuk melakukan ha! tersebut manusia membutuhkan
jiwa, akal, jasmani yrn1g utuh dan sehat. Ketiga unsnr-unsnr tersebut adalah
sumber kekuatan yang ada pada manusia.
Jiwa manusia perlu ditumbuhkan dan dibentuk sedemikian mpa
sehingga utuh clan sehat. Unsur terpenting yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan kejiwaan manusia adalah iman dan direalisasikan dalam
bentuk ajarnn agrnna. Kepribadian (jiwa) yang di dalamnya terkandung unsnr-
, Abdullah Nasil Ulwan, Hingga Dimengerti GeY12raslMuda, (Singapura: Psutaka Nasional, PT.E. LID, 1998), Cet. l, hal.120.
2, Muhamad Ali Al-Hasyimi, Menjadi Miislim JdeaJ:Pribadi Islam menwut At-Qur'an dan&~sunah, (Yogyakarta: MitraPustaka, 1999), Cet. 1, hal. 39-40
3
unsur agama dan keimanan yang cukup teguh, akan mampu menghadapi
permasalahan hidup dengan tenang.
Akal adalah potensi manusia yang dapat menciptakan suasana
kehidupan yang baik dan harmonis, namun iajuga dapat membuat suasana
tidak baik. Dengan demikian akal perlu dibina, sebaliknya mungkin dengan
cara menumbuhkan kemampuannya untuk berpikir positif, yaitu dengan
memikirkan dan meremmgkan apa yang ada di sekitarnya dengan bimbingan
ajaran agama hingga mencapai tahap keimrc:ian. Dengan demikian maka
hubungan akal dengan ruh erat sekali.
Suatu pepatah berbunyi: "Akal yang sehat terletakjasmani yang sehaf'.
Biifl, jasmani sakit, makajiwa dan akal pun merasa tidak gairah, sedikit kacau
dan cemas. Ini karena memangjasmani merupakan tempat bersemayam ruh
dan akal.
Dengan demikian, jika ruh dan akal sudah terbina dengan baik dan
mencapai ta11ap keimru1an yang mru1tap, tentunya akan terealisasikan pada
ibadah lahir atau penampilan lahiriah dan penampilan lahiriah dilakukan oleh
jasmani. Oleh karena itu Islam menganjurkan bagaimanamenjagajasmani
agar tetap sehat. Dan sebagai wanita muslimah sudah seharnsnya ia dapat
menjaga dirinya dengan menyeimbangkan penampilan lahiriah dan
penanipilan rohru1iah, tentu saja dengan berpedoman pada ajaran Islam yang
4
bersifat tmvazun (seimb:mg) dan hm1if (lurus), se1ia menyurnh umat untuk bersi:foJ:
tawazun.
Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, penulis mencoba menuaugkan
pc,rmasalahan dimaksud yang lerluang ke dalrnn judul, "KEWAJJBAlv FV.AAl\i'.lTA
1\IU8LLMAH TERHA.DAP DJRLNYA DilT.A..M PKMELJHARAA.ll .AKAL, JJWA DAN
]\~TIJ[l}f DilL~411,f JSL~4_A-In. i\lasnn penulis n1e1nilihjudul tersebut:
l. Wanita rnuslimah adalah sosok suri tauladan bagi selumih umat dalam
mengembau tugas risalah Rasul yang mulia guna terwujudnya kehidupoan
yrn1g selaras m1tara lahiriah chm rohaniah.
2. Adm1ya realita kebidupm1 wanita zmnan sekarang yang penuh dengan
kontradiksi. sikap meirunpaui batas dan ketidakseimbangan, yakni adanya
seorrn1g muslimah ym1g disatn sisi ia bertakwa, saleh, tetapi disisi lain ia
mengabaikan kerapihan dan kebersihan lahiriah.
3. Untuk memperkaya khasanah keilmnru1 tentang pemikiran-pemikiran Islam
terkait yang diharapkan dapat me1uadi sumbangan pemikiran yang
dimai1faatkan.
5
B. Pc>mbatamm Dan Perumusan Ivfa~abh
1. Pe mbatasan Mas al ah
Mengingat J uasnya permasalahm1 yang dibahas dalarn penulisan skripsi
ini, maka penuiis membahmi skripsi ini pada:
a. Kewftjiban wanita muslimah terhadap dirinya.
b. Pemelilmraan akal, j iwa dm1 tub uh \·vm1ita muslimah menurut pendidikm1
2. Penunnsan Masalah
Dari pembatasan masalah, penulis dapat mernmuskan masalah :
a Ba~aimana kew~iibm1 wm1ita muslimah terhadap dirinya menurut pandangan
b. Bagairnana pcndidikan Islam dalam memelihara akal, jiwa dan tubuh wanita
C. Metode Pem b>umsan
Skripsi ini disusun berdasarkan studi kepustakall!' yaitu suatu p<:lnelitian yang
dih1kukan terhadap literalur-liternlur terkait baik yang berasal dari buku, majalah,
eurat kabm·, INndapat para pakm· chu-i disiplin ilmu terkait dm1 sunb~r-sumber
laim1ya yang berhubun,gan dengan ma.%lah yang akan dibahas untuk kemudiru1
penulis analogkan dengan apa yang ada dalrun perspektifpenulis.
6
D. S istema.tika. Pe nul is an
Penulisan skripsi Im berp<Cdoman pada penulisan Skripsi, Tesis dan
Disertasi IA.IN Syarif Hidayatullah Jakruta talmn 2000. Untuk mempermucla11
pembahasan rnaka sisterrmtika penulisan dibagi menjadi lima bab terdiri dari :
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
L
TI.
III.
IV.
v
Pendahnlnan : berisi latru· belakru1g masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, metode pembahasan, clan
sistematika penulisru1.
Bc'risi tentang kewajiban Ranita muslimah, pengertian
kewajibru1 menurut Islllill, konsep wru1ita menurut Islllill,
kewajiban wru1ita muslim terhadap dirinya.
Berisi tentaug pandimgan Islam tentang aka!, JIWa clan
tnbnh, pengertirn1 aka!, jiwa clan tubuh.
Berisi lentang pendidikan Islam terhadap pemeliharaan aka!,
j iwa dru1 tub uh, pengertian pendidikan Islllill, dasar dan
tujuan pendidika.n Islam, pengru·uh pendidikan Isl=
terhadap akal, j iwa dan tubuh.
Berisi tentang kesimpulrn1 clan sru·an.
BAB II
KEW AJIBAN WANITA MUSLIMAH
A Pengertian Kewajiban Menumt !shun
Dalam kamus bal1asa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
'hair' adalah 'lrewenangan '. Jadi hak wanita muslimah terhadap Tuhannya adalah
kewenangan wanita muslima11 untuk memperoleh sesuatu dari Allah SWT.
Sedangkan arti dari kewajiban, yaitu sesuatu yang diwajibkan: "Sesuatu yang
harus dilaksanakan"1• Jadi hak adalah perbuatan yang harus dilaksanakan wanita
muslimal1 terhadap Tuham1ya dan jika perbuatasn dimaksud tidak dapat
dilaksanakan akan menyebabkanjatuhnya sangsi/hukum kepada wanita muslimah.
Islam memberikan tatanan yang kaniil ( sempurna) bagi penganutnya, baik
pria maupun wanita Muslimah diberikan keutuhan rohani dan intelektual yang
penuh, sama seperti !mum pria sebagaimana Islam memberikan satu hak dan
kewajiban bagi muslimal1. Hak dan kewajibo .. yang diberikan itu sesuai dengan
fitrahnya dan porsi masing-masing umatnya, apak pria ataukah wanita.2
'Dalam ajaran Islam yang namanya kewajiban adalah suatu ha! pokok dan
prinsip untuk dikerjal(an, sedangkan hak adalah suatu ha! yang merupakan satu
, Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995), Cet.ke-4, hal.334
'. Farid Hamidy, Wanita Mus!imah Kemarin, Kini dan Eso!>, (Gresik: El ShohwahPress, 1993), Cet.Ke-2, hal.15.
7
8
konsekuensi logis yang sepantasnya dan sewajamya diterima setelah kewajiban
dipenuhi terlebih dahulu3. Apahila dikaji lebih janh tentang apa kewajiban kita
sebagai makhluk-malchluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang MahaKuasadan
diturunkan ke muka bu mi, maka j awahannya adalah sesuai dengan apa yang
tercantum dalam Firman Allah dalam A!Qur'an sebagai berikut:
Artinya : Dan Aku t.idalc menjadikanjin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku. [Q.S. 51:56]
Berdasarkan Firman Allal1 SWT tersebut di atas, makajelas bahwa manusia
sama sekali tidalc mempunyai hale untuk menuntut suatu hal melainkan
justru mempunym kewajiban untuk melaksanakan penyembahan dalam
bentuk ibadal1 kepada Allah SWT. Dalam penyembahannya, manusia
akan diberikan anugerah dari Allah sebagai konsekuensi atau
penyembalmnnya kepada Allah SWT. Jika manusia belum memperoleh
sesuatu dari Allah itu adalah sebagai konsekuensi dari penyembahan manusia yang
masih salah atau kurang. 0 !eh karena itu rasanya kurang etis apahila di antara kita
ada yang menggebu-gebu menuntut hak sedangkan kewajibannya belum
dilaksanakan.
Ibid., h. 15
9
Kalau kita melihat dari segi kehambaan di antara laki-laki dan wanita di sisi
Allah SWT, maka sesungguhnya Allah tidak membedakan di antara duajenis yang
berbeda tersebut. Yang membedakan mereka adalah perbuatan yang baik dan
perbuatasn yang buruk. Seorang yang berkedudukan tinggi mempunyai kekuasaan
pen uh di tengah-tengal1 bawahannya dan seorang raj a mempunyai kekuasaan
yang amat Juas dibanding dengan rakyatnya, tetapi di mata Allah tidak bisa
berbuat apa-apa Keduanya sebagai harriba Allah yang harus bertanggungjawab
nanti di hadapan Tuhan. 4 Dasar persamaan hak antara pria dan wanita ditegaskan
Allah dalam A!Qur'an:
Artinya : "Barang siapa mengerjalrnn amal soleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". [Q.S. An-Nahl:97]
Demikianla11 apabila kewajiban-kewajiban itu telah dilaksanakan dengan
baik dan sesmu dengan apa yang ditentukan oleh manusia maka
sebagai balasannya Allah S \VT akan memberikan pahala atau hadiah berupa
10
pengampunau atas dosa-dosa yang telah dihi},1kan dan memasukkannya
ke da!am sorga.
B. Konsep WanitiaMenurut Islam
Dalam buku materi dakwah, terurai pada bagian IX deugaujndul dalam
konsepsi Islam disebutkan bahwa, "Pengertian wanita secara harliah disebut kaum
perempuan (yang dihormati), kaum hawa (sebagaimana sebutan istri manusia
pertama, yaitu Nahi Adam)". SecarakiratBasa 'wanita': "Wanitamenata(berani
menata) dan berani ditata Maksud wanita di sini adalah sebagai isteri atan
perempuan yang memiliki fungsi dan peranan ganda antara lain sebagai isteri, ibu
rumah tangga, dan pendidik". 5
Kanm muslimah berasal daii bahasa Arab. Kata tersebut merupakan kata
benda pelaku (Al-Ismu - Al Fa-ii) dari katakerja '.Aslama' ( ~i ) yang artinya
'Menganut ls/am, menerima atau patuh". Sidi Gazalba dalam bukunya Azas
Agamaislam menyatakan: "Islam ialah patuh dan berserah diri kepadaAllah''6
Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa wanita
muslimah adalah seorang wanita dewasa pengan··;, agamalslam yang dihormati,
, Pemda DKI Jakarta Proyek Peningkatan LBIQ DKI Jakarta, Wanita Dalam Konsep .. (Jakarta: 1993), hal.20.
6, Sidi Gazalba, Azas Agarna Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), CetKe-1, ha!, l
11
patuh clan taat serta memiliki fungsi clan peranan ganda dalam sebuah rumah
tangga baik sebagai ibu a tau sebagai pendidik bagi anak-anaknya maupun diri
sendiri.
Sebuah lembaga di Athena pemah mengeluarkan keputusan bahwa kaum
wanita adalah binatang najis yang tidalc memiliki roh yang abadi, maupun mereka
tetap diwajibkan beribadah clan berbakti, mulut mereka bungkam laksana unta,
anjing clan sapi. Tidak boleh berbicara clan terta:" .. , ini karena mereka dianggap
sebagai tali temali setan.7
Peradaban Romawi menjadikan wantia sep•muhnya di bawah kekuasaan
ayahnya Setelah kawin, kekuasaan itu pindal1 ke tangan sUa111i. Kekuasaan ini
mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya clan membunuh. Keadaan
tersebut berlangsung terns sampai abad ke 4 SM. Segala hasil usaha wanita
met\iadi hak miliki keluarganya yang laki-laki. Padazaman Kaisar Constantine
terjadi sedikit perubahan yaitu dengan diundangkannya hak pemilikan terbatas
bagi perempuan dengan catatan bahwa setiap transaksi harus disetujui oleh
keluarga (suami/ayah).8
Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik dari yang lain. Rak hidup bagi
, Muhammad Rasyid Ridha, Panggilan Terhadap Wanita .. (Bandung: Pustaka, 1996), Cetke-1 hal.2.
8, M.Quraish Shihab.,, Memposisikan Kodrat Perempuan dalam Perspektil Islam ,
(Bandung: Mizan, 1999), Cet.Ke-2, hal.l 03-104
12
seorang wani ta yang sedang bersuami berakhir pada saat kematian suammya
Istrinya harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. Hal ini barn
berakhir pada abad ketitjuh belas masehi. "Anda boleh mendengar pembicaraan
wanita tap/ sama sekali jangan percaya kebenarannya" 9. Demikian salah
satu nasehat populer yang bersumber dari Cina yang dikenal pula di kalangan
masyarakat Islam. Dalam aj aran Y ahudi, martabat wanita sama dengan pembantu.
Mereka menganggap wanita sumber laknat karena wantia !ah yang menyebabkan
Adam diusir dari surga.
Satu-satunya bangsa, sesuda11 kelahiran lll""ammad dan sebelum beliau
diutus sebagai Rasul yang dianggap paling menghargai kaum wanita adalah
bangsa Perancis, di mana mereka memulai perdebatan dan sengketa sengit
menetapkan bahwa kaum wanitajuga manusia, tetapi ditakdirkan untuk melayani
k . 10 aumpna.
Demikianlah peradaban dunia sebelnm Islam datang, bagaimana. manusia
mamandang dan memperlakukan !mum wanita dengan rendah tanpa
perikemanusiaan. Kemudian Islam <la.tang dengan ajaranNya dan memperlakukan
kaum wanita sebagai 'manusia' yang mempunyai hak-hak tertentu sebagaimana
layaknya kaum pria.
9Ibid., h.78
10Muharnmad Rasyid Ridha, Op. Cit., h. 16
13
Wanita adalah manusia sama dengan pria di dalam kemanusiaannya 11
Allah berfinmm dalam A!Qur'an:
Artinya
Artinya
"Sesungguhnya Alm tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beranml di antara kamu, baik laki-laki atanpun perempuan (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain [ Q.S. Ali Imrnn:l95]
/ /// ~/)'(! / /// /j t> IY//
(\:,WI)•\-;_,, \A:{'~\"'."J \ ... f<~.!,..,.J··· / .. / / / .
"Dan dari keduanya Allah memperlr.embangbiakan laki-laki clan perempuan [Q.S. An-Nisa: l]
Fim1an Allah tersebut diatas meujelaskan pada kita bahwa: keduajenis
kelamin ini (pria/wanita) tidak ada perbedaan, keduanya sama-sama manusia dari
segi asal kejadiannya Dari segi asal kejadiannya yaitu berasal dari pertemuan
ovbum wanita dan sperma pria.
Dalam Islam, kaum wanita memperoleh berbagai hak sebagaimanakau
pna, seperti : Hak-hak dalam bi dang politik, hak dalam memilih pekerjaan, hak
memperoleh pelajaran.
Tetapi dari segi kemanusiaan antara pria dan wanita itu sama keduanya saling berbeda dalam segi strnktur. Allah berfirman:
11 Said Hawwa, Al Islam Sistem Akhlak(Jakart.': Al-Ishlahy Press, 13'TI H), Cet. III, h.52
14
\V_jO-:"/k/()//
(fi : ~ly ... s:- J\) .. ·~;')\'6 § .).l\ u-~)J
Artinya "Dan ru1ak laki-laki tidaklah sruna dengan anak perempuan: ( QS.Ali Imran : 3 6)
Alexis Carrel peraih hadiah Nobel di bidang kedokteran dalam bukunya
Man The Vaknown menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pria dan wanita,
dari segi biologis, bahkan dari segi kelenjar-kelenjar dan darahnya. Di samping
perbedaan-perbedaan yang tidak dapat dipungkiri dari segi emosi dan mental.
Srunpai dim3Jla kebenanm pendapat ini, para pakar kedokteran yang dapat
'k 12 mengunu ·annya.
Menurut Ismail Razi Al-Fnruqi dalam bukunya Islam sebuah pengantar dikatakru1 bahwa : "wanita dalam Islrun diciptakan oleh Allah sebagai pasangan pria> Allah sang pencipta tel ah membangun dalam diri pria maupun wanita saling kesesuaian, sehingga ma5ing-masing hak aJ,an saling menemukan kesenagan dalam diri mereka satu sruna lain. Al-Qur'an me·.1yebutpriadan wanitasebagai 'pakaian'bagi satu sruna lain, melrunbangkru1 s&img kedekatan antara mereka, saling memburtuhkan aJitara mereka 13 Sebagaimana Firman Allah SWT :
Atiinya : "Mereka (orang-orang wanita)itu adalah pakaian bagi kaJ11u (orang pria) dan krunu pun pal<aian mereka:'. (QS. Al-Baqarah : 187)
WaJiita dalrun Isl run tidak dipandru1g sebagai sumber kejahatan. Wanita itu
suci, ia adalah kebaikan positif, pelipur Iara, sumber kebahagiaan dan pemenuhan
1 Quraish Shihab, Loe. Cit., ·
13Ismail Razi Al·Faruqi, Islam Sebuah Pengant.ar, (Bandung : Pustaka, 1992), h.54
15
kebutuhan bagi pna, sepetti juga pria bagi wauita. Bagi Islam wanita harus
dihormati sesuai dengan fitrahnya Sebagai seorang ibu ia hams dihormati dengan
baik, sebagai istri ia hams digauli, diperlakukan dengan lemah lembnt clan ramah
tamah, dan sebagai seorang anak ia harus diperlakukau dan dididik deugan baik,
agar orang tua terhindar dari neraka Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Artinya
c (~ •\,_;) _;,WI
"Barang siapa merasa terganggu oleh u!ah anak perempuan, dan ia tetap menggauli mereka dengan baik (bersabar menghadapi mereka), maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari nneraka". (HR.Muslim/ 4
Dari kedua ayat di atas jelas dapat dipahmni bahwa baik pna maupun
wanita tidak ada perbedaan dalam pandangan Allah SWT. Yang membedakan
keduanya hanyalah gender clan amal perbuatan masing-masing sesuai dengan
kodrat, hak clan kewaj ibannya
C. Kewajiban Wanita Muslimah Terhadap Dirinya Menurut Islam
Kewaj iban wanita muslimah terhadap dirinya sendiri disebut juga
'Wa;ibatusy-syakhsiyyah '15. Seoraug muslim pada setiap saat berkewajibau
berusaha mencapai kesempuarnaan clan kemajuan baik di bidangjasmani maupun
Muslim, ShahihMuslim,jilid4, No.2257
15Farid Hamidy, Loe.Cit, h.16
16
rohani, material dan spiritual sebab masa depannya menurut Allah terletak pada
sukses tidaknya dalam perjaJanan hidup dan perikehidupan yang dicapainya..
Prinsip kebahagiaan hidup muslim adalah umur panjang dalam taat dan
patuh kepada Allah SWT. Dan bukan sebaliknya umur panjang tapi tidak berguna
apa-apa atau memperpanjang atau memperbesar dosa dan kejahatan. Muslim sejati
selalu hati-hati memelihara dirinya. 16 SabdaRasulullah SAW:
\ ;/ ._,Jb)o/ //t,_ j_J J///
.:JJ 1 ::-;. lb j y.J1~_,b ;,) \,._l\ f ,,) \ ... :n I / " / /
/
Artinya Kebal1agian yang paling sempurna dan kekal abadai ialah umur panjang dan taat kepadaALLAH SWT. (H.R Dailami)
!Lj/ )Cl//ov. /o;/ J ... }Jj/
(\Ai :~~AP J\ ) ... ("~~;\_, ("~b~\ ~ j);.l /
Artinya : Sesungguhnya.Engkau akan diuji dalam memelihara hartamu dan dirimu ( QS. Ali Imran : 186)
Oleh sebab itu selurnh mrumsia berkewajiban memelihara agar bahagoa mdi dunia
dan bahagia kelak di akhirat. Dalam memelihar: diri ini, seorang muslimah
diwajibkan untuk memelihara kebersihan diri dan kesucian dirinya, sehat dan
terhindar dari penyakit Kebalmgiaan yang besar di dunia ialal1 kesebatanjasmani
dan rohani. Orang yang jasmaninya sakit, maka hatinya S<!bal dan susah,
pikirannya knsut dan kacau, badannya letih dan lesu, sedangkan nafiiu bekerja
16H.Abdullah Masur, Memahami Ajaran Islam Untuk Membentuk Pribadi Muslim (Jaktim : Putra Pelajar, 1994), Cet, I, h.91
17
tidal< ada. Dengan demikian maka ia tidak melaksanakan kewajibannya terhadap
dirinya maupun Tuhannya. Kar"na itu kesehatan, keindahan dan kesegaran baik
rohani maupun jasmani adalah merupal{an rahmat Allah yang setinggi-tingginya
yang di111rngerahkan Allah kepada hamba-hamban-Nya yang ia pilih. Harta benda
dan jabatan tidal< ada gunaya, apabilajasmani dan rohani tidal< sehat Nadan dan
rohani yang sehat ialah pangkal segala kebahagiaan dan kesenanagan.
Sebelum penulis menjelaskan beberapa bagian kebersihan dan kesuciaan
malm terlebih dahulu kita mengetahui pengertian suci atau memberbersih itu ialah:
a Membersihkan diri dari kotoran kecemaran najis, yalmi menghilangkannya dari badan, aatau tempat yang terkena najis dengan alat-lat bersuci.
b. Membersihkan diri dari hadats kecil dengan wudlu dan dari hadats besar dengan mandi atau tayamum (buat mengganti wudlu atau mandi).
c. Menyikat gigi aaatau membersihkannya dari segala kotoran-kotorannya d. Membuang segala kotoran yang memburukan pandangan, yaitu
menggunting rambut, bulu ari-ari, bulu ketial< dan sebagainya Membersihkan diri dengan taubat dari dosa dan kesalahan-kesalahan dan '· membersihkanjiwa dari segalarnpa perangai yang keji-keji.17
Sela.in itu Islam menunjukan kebersihan dan ke~.,cian dalam lima bagian : 1. Kebersihan dan kesucian rumah dan pekar~ .. ,,i,illl. 2. Kebersihan dan kesucian badan. 3. Kebersihan clan kesucian palrnian 4. Kebersihan dan kesucian makanan 5 Kebersilmn dan kesucian ruh dan hati. 18
17Muharrunad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Penerjemah, Drs. Moh.Rifa'I (Semarang: CV.Adi Grafika, 1993), Cel N, h.302
18Ibid., h.
18
Dari kelima uraian cliatas maka clapat clisi1 ... pulkan bahwakebersihan clan
kesuciaan dapat dikategorikan menjadi kebersihan rohani dan kebersihan
j asmani. Kebersihan rohani itn ialah kebersihan rub atau hati. Sedangkan
kebersihan jasmani ialah kebersihan badan, pakaian clan tempat untuk melakukan
shalat maupun rumah dan pekarangan.
K<>bersihan rohani ialah hati hams bebas clari hal-hal sebagai
1. Syak atau ragu terhadap keyakinan tentang wujucl Allah SWT, clan ajaran-Nya
2. Munafik atau bermanis mulut, yaitu berpura-pura beriman, namun clalam hatinya tetap ingkar.
3. Syirik, yaitu beribadah clan berclo' a kepada selain Allah, atau meminta pertolongan mereka dan berkorban atau bemiat bernazar, takut dan mengharap mereka bersumpah dengan nama mereka atau bersumpah clengan nania mereka.
4. Riya, baik clalam perkataan atau perbuatan ibadah yang sudahh ditentukan oleh Allal1 dengan tujuan supaya diketahui orang untuk mendapat pujian atau clengan maksud menutupi cacatnya
5. Sombong, yaitu tidak mengakui kebenaran dan menganggap orang Jain lebih rendah.
6. Dengki, yaitu berharap orang lain tidak mendapatkan kesenagan. 7. Iri hati, yaitu bersikap keras clan memusuhi orang mukmin, serta
merencanakan keja11atan kepadanya 8. Denclam, yakni benci bpada orang mukmin dan ticlak senang
kepadanya 9. Bakhil, yakni kikir terhadap kebaikan. 10
· Uj ub, yakni membanggakan diri sendiri.19
Kebersjhan jasmani ialah terbebasnya badan dari kotoran, baik berupa air
kencing, tinja atau darah yang harus clibersihkan dengan istinja (membersihkan -
1 Abu Bakar Al-Jaza'iri, Kepribadia Muslim, Peneijemah Z.Abidin (Surabaya: Risalah Gusti, 1992), h. 43-45
19
nya dengan air) dan jika tidak ada air maka boleh istijmar (membersihkan dengan
selain air) yakni dengan batu, kerta, kain tiga ka1 · .;,mgga kain, kertas atau baatu
tadi sudah terlihat kering. 20
Islam sangat mengutamakan kebersiha, kebnersihan rumah, pakaian,
badan, jasmani maupun rohan. Bukanlah termasuk pribadi mudlimah/Islam orang
yang suka ko tor j asmani dan rohaninya, kumal penampilannya. Pemeliharaan
badanya maupun rumahnya. Dan ajaran Islam bahwa orang-orang yang tidak
bersih dan tidak meqjaga kebersihan dilarang masnk surga sebab surga itu indah
dan bersih. Jika kebersihan dan kesuciaan sudah melekat dalam pribadi muslimah
maka sudah tentu jasmani dan rohaninya akan sehat dan kuat.
Memuut Islam membina kesehatan dan keknatan jasmani itu ialah : dengan
makanan yang baik (bergizi) dan halal dengan berolahraga yang teratur, dengan
hid up bersih, teratur clan hati terang. 21
Kehidupan manusia mernpakan karunia Allah SWT yang tinggi, oleh
karena itu wajib disyukuri dengan menjaga kesehatannya dan mempertahankan
serta meningkatkan mutu kehidupan agar lebih banyak kesempatan untuk lebih
beribadah kepada Allah serta berkehidupan sosial dengan baik. Untuk itu
diperlukan usaha yang sungguh-sungguih sep•;: · pengobatan waktu sakit clan
, Ibid, h 46 21Drs.RSyahminan Zaini, Kehidupan Sosial Seorang Muslim, (Jakarta : Kalam Mulia,
1995) Cet. I, h.36
20
pemeliharaan kesehatan sebelum sakit denganjalan memenuhi kebutuhan tubuh
termasuk mengkonsumsi makanan bergizi dan ""tlal. Makanan yang bergizi
adalah malrnmm yang mengandung semua zat yang cliperlukan oleh tubuh
manus1a
Adapun penge1iian halal adalah sebagai berikut: Halal dalam pilihan
jenisnya, halal dalam cara mendapatkannya, halal dalam menyediakan dan
menyajikan makanan tersebut. Semuanya sesuai dengan kaidah-kaidah yang
telah ditetapkan agama Islam.22
Selain makan makanan yang sehat, bergizi dan halal jangan sampru
berlebihan karena hal tersebut sru1gat mengganggu tubuh, mudali terserang
penyakit dan menyebabkan malas untuk beribadah.
Begitulah secara sederhana tuntutan Islam untuk membuat jasmani jadi
sehat clan kuat. Dari uraian di atas malrn setiap manusia baik muslim ataupun
muslimah mempunyai kew~yiban moral terhadap dirinya sendiri antara lain:
a Memelihara kesucian diri, baik jasmaniah maupun rohru1iah dengan memenuhi kebutuhannya baik lahir maupun batin.
b. Memelihara kerapihan diri di samping kebersihan rohani danjasmani, perlu diperhatikan faktor kerapihan sebagai manifestasi adanya disiplin pribadi clan keharmonisan pribadi.
c. Berlaku tenang (tidak terburu-buru): Ketenangan dalam sikap ini termasuk dalam rangkaian akhl malimudali, sebagaiman dikemukakan dalam AI-Qur'an:
22Muharnmad Al-Ghazali, Loe. Cit., b. 315
21
Artinya : Dan para hamba Allah yang berjalan di atas muka bumi dengan tenang dan bila ditegur oleh orang bodoh, mereka berkata selamat.(QS.Al-Furqon: 63)
d. Menambah pengetahuan: hidup ini penuh pergulatan dan kesusilaan untuk mengatasi berbagai kesulitan hidnp dengan baik diperlukan ilmu pengetalman adalah kewajiban manusia mennntut ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk memperbaiki kehidupannya di dunia dan untuk beramal sebagai persiapan ke alarn baqa' Firman Allah :
/,;,J/"///l.,.<-//vy/c//"'.<- /C/ G/t1'
e.
f.
('I :_;_.)\) ... 0~ ~ d-jj\J 0~ d-.lll ($~Joo J9 ... / / /
Artinya : Bukanlah tidak sama orang-orang yang berilmu pengetahua.11 dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan. [Q.S. Az Zumar:9]
Membina disiplin pribadi : salah sat11 ... wajiban terhadap diri sendiri adalah menempa diri, melatih diri untuk membina disiplin pribadi. Disiplin pribadi dibutnhkan sebagai sifat dan sikap yang terpuji yang menyertai kesabaran, ketekunan, kerajinan, kesetiaan dan lain-lain sifat bagi pembinaan pribadi.23
Memiliki sifat keagamaan : seorang muslirn sejati harus slalu intropeksi diri, membaca ke dalam mengenai substansinya, dalarn batinnya dan nwnyadari bahwa dirinya rnerupalrnn susunan badan yang tidak hanya terbentuk dari struktur tubuh dan akal saja, melainkan terdapat pula satu kekuasaan immaterial, kekuaran hati,jiwasukma dan nurani yang memperkokoh eksistensin¥,a dalam melaksanakan ibadah, meremmgi nikmat Allah dan azab-Nya' 4
23Dr. Hamzal1 Ya'Qub, Etika Islam !Pembinaan Ahlakul Karimal1) Suatu Pengantar,(Bandung : CV.Diponegoro, 1996) Cet. VII, h.138-140
24Dr.Muhamad Ali Al·Hasyimi, Sosok Pria Muslim, Penerjemah Zaini Dahlan (Bandung: Trigenda Karya, 19%) Cet. I, h.67
Atiinya
22
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa jika mereka ditimpa was-was dari setan mereka ingat kepada Allah, maka seketika itu juga melihat (kebenaran). (QS.Al-A'raf:201)
g. Keterampilan yang memadai : amal sosial menghendaki keterampilan yang cakap dalam berbagai hal agar dapat memberikan bantuan yang baik kepada orang-orang yang harus berhubungan sosial dengan mereka Urnparnanya keterampilan rnenyelenggarakanjenazah, sebab menyelenggarakan jenazal1 itu hukumnyafardlu kifayah .. 25 Oleh karena itu Nalii Muhammad SAW menyatakan : Apaliila sesuatu urusan
diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggu sajakerusakannya [H.R. Bukhori]
h. Kekayaan yang memadai : dalam beramal sosial banyak sekali yang barns dilakukan dengan harta, kemudian Islam mengajarkan bal1wa beran1al sosial dengan harta ini: 1) rnernberikan pahala yang arnat besar, yaitu 700 kali lipat
[Q.S. Al-Baqarah: 261]. 2) Pahalanya akan selalu rnengalir kepada kita walaupun kita sudah
meninggal, yaitu pahala shadaqah jariah. [H.R Bukhori Muslim) Oleh karena itu untuk memperoleh harta atau kekayaan yang rnernadai Islam rnewajibkan hambaNya untuk berusaha dan beribadah." 26
D7rnikianlah antara lain sejurnlah kewajiban moral yang dibebankan
kepada diri kita akan memperoleh sangsi berupa penderitaan dan kesulitan.
Kewajiban moral tersebut sejalan dengan ajaran agama karena pada dasamya
fitrah insan sejalan dengan ketentuan agarna.
23DrsH.SyahminanZaini, Op.Cit. .. h.40 261bid
23
Untuk tercapainya kersempumaan yang hakiki kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat. Maka seoraug wauita muslimah harus dapat menjalaukan
kewajiban-kewajibannya sebagaimana diuraikan ,•:atas itu antara lain dengan
kesempurnaan rohani,jasmani, pikiran dan akhlak yang merupalrnn tuntunan sikap
orang yang berpikir sehat, karena syarat orang menjalankan kewajiban agama
ialah harus berakal sehat.
Dal am upaya memperoleh kesempuimaan rohani seorang wanita muslimah
harus membersihkan diri dari perbuatan syirik dan dosa besar maupun penyakit
penyakit hati yang lain. Hal tersebut akan terlukis dalam iman yang baik sempuma
serta amal yang sol eh. Untuk kesempumaanjasmani seorang wanita harus dapat
menjaga serta merawat tubuhnya agar tetap segar dan kelihatan cantik, yaitu
dengan menjaga kesehatan badannya dengan berobat yang diijinkan oleh agama
agar tetap kelihatan cantik ia harus dapat berhias diri.
Kesempurnaan akal akan diperoleh seorang wanita muslimah apabila ia
mengenal dan mendalam AlQur'an dan Sunah. Hal ini dapat dicapai denganjalan
belajar, mencari dan bertanya kepada orang yang berilmu, mengikuti kegiatan
keagamaan, membacakitab karyacendikiawan muslim dan bergaul dengan wanita
solihah. Hal ini perlu dicari sebab sempurnya aka! pikiran itu adalah senjata utama
dalam menolal< setiap bentuk kejahatan dan menyelematkan orang dari
kehancuran.
24
Apabila ketiga kesempurnaan ini, yaitu kesempumaan rohani,jasmani clan
akal pikiran sudah melekat dalam diri seorang wanita muslimah, maka sudah tentu
akan terwujud dalam bentuk akhlak yang luhur . .A•• ~lak yang luhur adalah akhlak
yang mampu menolak perbuatan durhaka kepada Allah serta mengakui nikmat
yang telah diberikan kepadanya Begitu pula ia akan menolak melakukan
kejatahan dan kerusakan.
BABU!
P ANDAN GAN I3LAM TENTANG AKAL, JIWA DAN TUB UH
.t-... Akal
Harun Nasulio11 nieHdeiinisika11 kaia akal dengan 'aqala' berarti mengikat
aiau nwnahm1 1 Se lain ilu aqala m0ngandung makna memahami. Dalam piO\maharnan
Prof Izutsu, kata aql di zaman jahiliah clipakai dalarn arti kecerdasan praktis
(practical intelegence) yang dalmn istilah psikologi modem disebut kecakapan
memecahkan nrnsalah (problem solving capacity)orang berakal. Menurut
peudapatnya aql adalal1 orang yang mempunya.i kecakapan untuk menyelesaika.tl
masalah, s.:tiap kali in dihadapkm1 dengan problema dm1 selanjutnya dapat
melepaskan diri dru·i bahaya yang ia hadapi, ke'..iJ<J.kan pralctis sernpa ini amat
dihargui oleh orm1g A.rab zamanjahiliah.2
Bagaimarrnpun kala 'aqala rnengamiung arti rnengerti, mernahami dan
bc·rpikir, tetapi ti mbul pfftanyaru1 apakah pengertim1, pemalmman clan pemikiran
dilakukall melalui ab! yaHg berpusat dikepala. Prof Izutsu kelihatannya
mempunyai alasan ketilrn rnengartikan bahwa 'aql masuk kedala.tn falsafat Islam
dru1 mengalami perubahru1 rnii. Dengan masuknya pengm·uh falsafat Yunani.
1H::irun l·.Jasution, I.k:.tl_dan W_§byu Dal.:irn Islarn, (Jak;:uta: UIPress, 1986), h. 6
2T(':::hihi~:.u I.:?:i.Jl$U, 1-=+od _o_.nd J..1f:~n In 111e ()tl!·' an1 (Tokyo : TJniversity, 1964 ), h. 65
25
26
masuknya pengaruh falsafat yunani kedalam pemikiran Islam, Kata aql'
mengandung arti yang sama dengan kata yunani nous. Dalam falsafat Yunani
nous mengandung arti daya pikir yang te.:clapat dalam jiwa manusia. Dengan
demikian pemahaman dan pemikiran tidak lagi melalui al-qolb di dada tetapi
melalui 'aql di kepala.
Tidal< mengherankan kalau pengertian yang jelas tentang al<al
terdapat dalam penbahasan filsafat Islam atas pengaruh falsafat Yunani, al<al
dalam pendapat mereka merupal<an salal1 satu daya dari jiwa atau al-rnh yang
terdapat dalam diri manusia.
Menurnt Harns Nasuti on al<al terbagi dua:
1. Akal pral<tis yang menerima arti-arti yang berasal dari materi melalui
ind era pengingat yang ada pada j iwa binatang.
2. Akal teoritis yang menaglrnp ruii-arti murni arti yang ta!< pernah ada
dalam materi seperti Tuhan Roh dan Malaikat. 3
Akal pral<tis memusatkan perhatian alam materi menanglrnp
kekhususan. Akal teoritis sebaliknya bersifat meta.fisis mencurahkan perhatian
kepada dunia imateri dan menerima keumuman ..
Akal teoritis mempunyai empat derajat : Akal imateril yang merupal<an
, Harun Nasution, Op.Cit., hal.10.
27
potensi belaka, yaitu akal yang kesanggupannya untuk menagkap arti murni,
arti yang tak pernah berada dalam materi.
1. Akal balcat yaitu akal yang kesanggupannya berpikir secara murni
abstrak telah mulai kelihatan, ia telah dapat menangkap pengertian
dan kaedah umum, seperti seluruh lebih besar dari bahegian.
2. Akal akiuil akal yang lebih mudah dan telah lebih banyak dapat
menangkap pengertian dan kaedah umum dimaksud. Akal aktuil ini
yang dapat dikeluarkan setiap kali dikehendaki.
3. Akal perolehan aka] yang didalamny ' arti abstrak tersebut selamanya
sedia untnk dikelmu-kan dengan mudah sekali.
11. Akal dalam derajat ke empat inilah akal yang tertinggi dan terkuat
dayanya. Akal serupa inilah yang dimiliki filosof dan akal inilah yang
dapat memalmmi alam murni abstrak yang tak pemah berada dalam
materi. Akal perolehan yang telah bergelimang dalam keabstrakan
inilah yang dapat menangkap cahaya yang dipancarkan Tuhan kealam
materi melalui aka! yang kesepuluh. 4
Kaum teolog Islam mengartikan akal sebagai daya untuk memperoleh
pengetahuan. Menumt Abu Al-Huzali sebagaimana dikutip Hamn Nasution
4, Harun Nasution, Ibid, hal.11
28
akal adalah daya untuk memperoleh pengetahuan danjuga daya untuk
memperoleh pengetahuan dan juga daya yang membuat seseorang dapat
membedakan antara clirinya clan bencla lain clan antara benda-benda satu
clengan lainnya5 Akal mempunyai claya untuk mengabstrakan benda-benda
yang ditangkap panca indera
Disamping memperoleh pengetahuan akal juga mempunyai daya untuk
membedakan antara kebaikan dan kejahatan. Akal dengan kata lain
mempunyai fungsi clan tugas moral.
Akal dalam pengertian Islam tidak terbatas pada otak tetatpi lebih
merupakan daya berpikir yang teclapar dalam jiwa manusia, daya yang
sebagaimana cligambarkan dalam al-qur'an memperoleh pengetahuan dengan
memperhatikan alam sekitarnya Akal dalam pengertian inilah yang
dikontraskan dalan1 Islam dengan Wahyu yang membawapengetahuan dari
luar diri manusia yaitu Tuhan. 6
Se lain itu ulama ilmu kalam sebagaimana dikemukakan oleh Jamal Al
Banna, penulis memahaminya bahwa kewajiban pertama yang harus
dilakukan oleh seorang mukallaf adalah berfikir clan berzikir sehingga dia
beriman kepada Allah dengan yakin selanjutnya dapat percaya atau beriman
5, Ibid, ha!. 12
6, Ibid, hal.13
29
beriman kepada rasul serta kitab-kitab yang telah diturunkan kepadanya Ada
beberapa masalah agama yang tidak dapat dimani kecuali dengan melalui
akal. Dasar pertama yang dibuat oleh Islam untuk mengetahui kemudian
mengimani hal-hal seperti seperti ini adalah akai.7
Muhamad Abduh salah seornng ulama ynng terkenal dengan
rasionalismenya pernah mengatakan : "tidak benar jika seoeang beriman
kepada Allah dengan dasar dalil yang mula-mula diambil dari hadits dan
kitab-kitab Allah terlebih dahulu, akan tetapi dia hw·us mengetahui adanya
Allah dengan akal atau logika terlebih dahulu dan setelah dia beriman dengan
adnnyaAllal1 melaui akalnya itu kemudian beriman kepadapararasul~
Tidak sedikit ayat-ayat yang menganjurkan dan mendorong manusia
supaya banyak berfikir dan mempergunakan akalnya Ayat-ayat yang
didalanmya terdapatr kata-kata ),; , _.r...\.i ,;S-.;u , <LO>, ~,JAY, ayat-ayat
yang berisikan sebutan ulul al-bab, ulul-al-ilm, ulul al-absar, ulu-al-nuhadan
ayat kau.niyah mengandung aajuran, doromgan bahkan perintah agar manusia
bwiyak berfikir dan memperganakan akalnya Berfikir dwi mempergunakan
7, Jamal Al-Bana, Islam Dan Akal, (Jakarta : Studia Press,1997) Cet Ke-1, h.47
•,Ibid, hal.48
30
aka! adalah ajaran yang jelas dan tegas dalanm Al-Qur'oo, sebagai sumber
utama dari ajaran-ajaran Islam.
Hadits sebagai sumber kedua dari ajaran -ajamn Islam sejalan dengan
Al-Qur'an, JUga memberi kedudukan tinggi pada aka!. Betapa
tiugginyu kedudukan akal dalam ajaran Islam. Dengan kata lain alcallah
mahluk Tuhan yang tertiuggi dan aka! pulalah Y!Jllg memperbedaklan
manusia dari binatang mal1l uk Tuhan lainnya. Karena akalnyalah
lnanusia be1ianggung jawab atas perbuatoo-perbuatannya dan aka!
yang ada dalam diri manusia itulah yang dipakai Tuhan sebagai
pegai1gan dalam memnentukai1 pemberian pahala atau hukuman kepada
seseorang. Makhluk selain manusia, karena tidak mempunyai aka! tidak
bertanmggung j awab dan tidak menerima hukuman atau pahala atas
perbuatai1-perbuatan nya Bal1kan maimsiapun kalau akalnya belum atau tidak
berfungsi, seperti anak belum akil baligh dan orang yang tidak waras
pikirannya, tidak bertanggung jawab atas perbuataimya dlli! tidak mendapat
hukuman atas kesalahannmya. Penghargaim tinggi terhadap aka! ini sejalan
dengan ajaran Islam yang erat hubungannya dengan aka!, yaitu menuntut
ilnrn. Hal tersesebut senada dengllil ayat pertama yang diturunkllil kepada
Nabi Muhammad SAW dalam Qs Al-Alaq.
32
syahwat pada manusia dan sebagai pangkal dari segala sifat tercela
Ruh menurnt pendapat Imam Al-Gha? : Ruh mempunyai dua pengertian
yang bersifat j asmani dan pengertian yang bersifat ruhani. Menurut pengertian
jasmani, rnh adalah bagian dari jasmani manusia, yaitu satu zat yang amat balus
bersumber dalam ruangan hati (jantung) menjadi pusat dari semua urat
(pembuluh darah) yang terserak keselurub bahagian badan manusia, sehingga
karenanya manusia dapat bidup dan bergerak, dapat merasakan berbagai
perasaan : pahit, manis, senang, susal1, haus, lapar, dengan mata dapat melihat,
dengan telinga dapat mendengar, dengan hidung dapat mencium dan dengan
otaknya dapat berpikir. 10
Adapun ruh atan jiwa menurut pengertian yang kedua tidaklah termasuk
bagian dari jasmani manusia, tetapi termasuk bagian dari rub manusia, tetapi
termasuk bagian dari mh manusia. Bagian yang halus den ghaib. Dengan rub
menurut pengertian yang kedua inilah manusia dapat mengerti dirinya dan
mengenal Tuhannya, dapat mencapai berbagai ilmu pengetahuan, dapat
berperikemanusiaan, berakhlak yang baik, berbeda dengan binatang. 11
Manusia mempunyai dua sisi nilai dalam sirinya, yakni pribadi dan
Imam Al-Ghuzali, Jhya U(umuddin. (Semarang : CV. As·Syifa, 1990) Cet. Ke·!, h.584 11 Jbid., h. 585
33
kepribadian, atau badan dan ruh atau fisik dan mental, dimana nilai yang satu
berbeda dengan yang lainnya
Manusia adalah mahluk yang terdiri ,d duaunsurpokok, yaknijasmani
yang berasal dari tanah dan Ruhani yang berasal dari ruh ciptaan Allah SWT.
Prof Muhammad Quttub, guru besar dari universitas umul Qura dalam
bukunya Manhajul Tarbiyatul Islamiyah menyatakan:
" Sesungguhnya pribadi manusia itu terdiri dari jisim (jasmani) clan ruh (ruhani)
atau j asmani, aka! dan rub, bi la kita memandang akal sebagai unsur yang
t<'rsendiri (yang berb.,da dari jasmani dan ruhani), makakesatuan ketiga unsur ini
tidak dapat dipisah-pisahkan manusia itu, bukan hanyajasmani yang bebas den
lepas yang tidak mempunyai hubungan dengan ruhani dan akal. Danjuga bukan
akal saj a yang krpisah dan terbeas dan tidak mempunyai hubungan jasmani dan
ruhani juga manusia bukan ruhani saja sendirian, yang tidak mempunyai
pertalian dengan akal danja5mani tetapi manusia adalah kesatuan yang terpadu
( dari jasnmni, aka! dan ruhani) yang saling terikaf' 12
Kata nafs sendiri dalam Al-Qur'an mempunyai aneka makna. Dalam surat
vAl-Maidah/5:32 menunjuk pada arti totalitas manusia, sedang pada surat
Ar-rad/ 13:11 menu1tjuk pada apa saja yang terdapat dalam diri manusiayang
12 Harun Nasution, Op.Cit, h.69
34
menglmsilkan tingkah laku, dan pada surat al-an-nam/6:12 menujuk pada diri
Tuhan. Nafs dalam konteks pembicaraan tentang manusia menunjuk kepada sisi
lain dalam manusia yang berpotensi baik dan burnk.
Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa nafS sebagai sisi dalam manusia
berhubungan dengan dorongan-dorongan tingk?.~ laku, sikap dan tingkah laku itu
sendiri. Oleh karena itu kajian tentang nafs dalam Al-Qur'an mencakup (1)
makna yang dapat dipahami dari ungkapan nafs,(2) nafs sebagai penggerak atau
dorongan tingkah laku dan (3) hubungan nafs dengan tingkah laku manusia. 13
Dalam balmsa Arab , kata nafs mempunyai banyak arti, tetapi yang
menjadi obyek kajian adalah nafs seperti yang dimaksud dalam Al-Qur'an. Term
nafs dalam Al-Qur'an semuanya disebut dalam bentuk ism atau J:ata benda,
ya/mi nafs,nufus dan aefus.
Dalam sastra Arab kuno menggunakan kata nafs untuk menyebut diri
seseorang , sementara kata roh digunakan untuk menyebut nafas dan angin. Pada
masa awal turunya Al_qur'an, kata nafs digunakan untukmenyebutjiwaatau
sisi dalam manusia, sementara roh digunakan untuk menyebut malaiklat Jibril
atau anugerah ketuhanan yang istimewa. Barn pada periode sesudah Al-Qur'an
secara keseluruhan masyarakat didunia Islam, kata nafS digunakan oleh literatur
Arab untuk menyebut rohani, malaikat, danjin.
8 Ahmad Mubarok, Op.Cit, h.31
35
C. Jasmani atau Tubuh
Pandangan Islam yang menyeluruh terhadap semua aspek kehidupan
mewujudkan adanya keseimbangan. Prinsip keseimbangan antara jasmani
dan rohani yang nilai keduanya di mata Sang Pencipta adalah sama bila memang
dirnanifestasikan sesuai dengan ajarnnNya Dalam pendidikan Islam kedua aspek
tersebut sama-sama dikembangkan dalan1 · nngka pembentulrnn insan kamil.
Keseimbangan kebutuhan dan perneliharaanjasmani dan rohani sangatlah mutlak
dijaga sebagaimanaFirman Allah SWT:
Aliinya: "Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap masjid,
dan makanlali dan minumlali dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka
berlebihan ..... "[Q.S. Al A'raf: 31-32)
Menurut Al-Ghazali, pendidikan jasmani adalah untuk mengadakan
keselarasan antara jiwa dan raga, jas1rnmi da11 rohani14, bukan hanya kesehatan
jasmani semata-mata bahkan beliau memandang aspt>kjasmani sebagai sarana
untuk mencapai maksud manusia dan sarana untuk melaksanakan kewajiban-
kewajiban agama
14 Hll11.ll1Nasution, Op.Cit, h.70
36
Jasrnani rnerupakan salah satu unsur yang terdapat dalam diri rnanusia
U nsur ini hers if at material yang berasal dari tanah dan akan kernbali ke tanah ,
setelah rnanusia rnati. Dari unsur ini terlihat bnhwa rnanusia adalah mnhluk
biologis, dengan unsur ini manusia cenderung untuk selalu tumbuh dan
berkembang dari kecil rnenjadi besar dan dari lemah menjadi kuat kemudian
menjadi lemnh lagi.
Perturnbuhan Unsur-unsur jasrnani :i-a<la diri rnanusia tidak luput dari
pengaruh lingkungan tempat ia beracla Hal ini clikarenakan manusia selalu
berhubungan hal-hal yang rnengarnh kepada pemenuhan kebutuhan baik primer
maupun sekuncler, seperti makan, minum, tempat tinggal, kesehatan clan
sebagainya
Jasmani adalah ternpat bersemayamnya ruh dan aka!. Dalam jiwa
clijelaskan bnhwa hubungan antara tubuh clan aka! erat sekali. Jasmani clan ruh
merupakan kesatuan yang tidak clapat dipisahkan . Hal ini berarti pula bnhwa
kesehatan yang hakiki bagi manusia adalah kesehatanjasmani clan rohani secara
bersamaan dan kebnhagiaan hakiki tidak akan terwujucl bagi seseorang kecuali
clengan kesehatan kecluanya.
J adi metli aga kesehatan j asmani aclalah hal yang penting karena clengan
jasmani yang sehat, maim seseorang akan lebih baik clalam melakukan suatu
37
al.iivitas termasuk aliifitas rohaniah. Jasmani yang sehat berdampak positifbagi
ber:fimgsinya unsur-unsur lain yang ada dalam diri manusia. Tingkat kinerja
manusia akan sangat ditentukan dari kesehatanjasmani. Kesehatanjasmani lebih
membuka kemungkinan yang lebih besar terhadap kesehatan rohani sehingga
kinerja yang dapat dihasilkan pun akan lebih dapat dipertanggnng-jawabkan.
Jasad dalam Islam adalah wujud yang digunakan untuk berinteraksi dengan
manusia lainnya, karenanya perlu dijaga benar kebersihan dan kesehatannya.
Interalrni horizontal adalah suatu kemutlakan lc:!gi setiap manusia dan Islam yang
mengistilahkannya dengan silaturrahmi menjadikannya suatu kewajiban yang
tidak boleh diabaikan. Bahkan dalam interpretasi suatu hadits dinyatakan bahwa
barang siapa yang meninginkan keluasan rizki dan dipanjangkan usianya maka
hendaknya ia raj in bersilatnrrahmi. Secara logika siapa saja yang bersilaturrahmi
akan membuka dialog tentang ragam masalah yang ada baik berkaitan dengan
dirinya maupun orang lain. Dari silatnrrahmi manusia dapat mengetahui
kemampuan yang ada pada diri seseorang yang bisa jadi dapat menjadi suatu
keu'ntungan karena bermanfaat bagi kedua pihak. Dengan silaturrahmi dapat
membuka cakrawala dan wawasan seseorang yang sebelumnya terbatas pada
lingkup millieu tempat tinggalnya me1tjadi lebih Imm karenapengalaman yang
dimiliki seseora.ng belum tentu dialami oleh orang lain dan apa yang dimiliki
38
oleh seseorang belum tentu dimiliki oleh orang Iain. Kondisi inilah yang perlu
disadari benar oleh setiap orang.
Islam lebih menyukai penganutnya yang sehat, kuat clan menarik
dibandingkan mereka yang lemah clan tidak menarik. Tubuh yang menarik tidak
!ah identik dengan paras cantik atau tampan, akan tetapi lebih kepada tubuh yang
sehat, bersih dan terawat yang terkemas dalam tutur sapa yang sopan clan sikap
serta tingkah laku yang bersahaja. Secara implisit Allah menganlogkan hal
tersebut dengan kesukaanNya akan keindal1an clan terhadap hamba-hanibaNya
yang suka bersuci (berbesih diri). Bagi Islam penganutnya yang suka
membersihkan dirinya maka sudal1 bru <lllg tentu ia menyukai setiap
pekerjaannya diselesaikan dengan tuntas. Hal-hal sebagaimana dimaksud di
ataslah yang perlu disadari dan dipahami benar oleh setiap muslim melalui
pendidikan akan akal, jiwa clan tubuhnya sebagaimana akan dibahas lebih lanjut
pada bah berikut ini.
BAB IV
ISLAM DAN PENDIDIKAN AKAL, JIWA DAN TUB UH
A Pendidika11 Islam Terhadap Akal, Jiwa dan Tubuh
Islam adalah agama yang ditunmkan Allah SWT sebagai rahmatan bagi
seluruh alam semesta. Islam adalal1 agama yang berintikan pada ajaran
keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan manusia merupakan
tahapan awal yang mesti dilalui oleh manusia guna mencapai taliap selaajutnya
yang merupakan tahap alchir yaitu kehidupan akhirat. Apa yang diperbuat di dunia
akan berdampak bagi kehidupan akhirat, karenanya perlu diupayakan keseimbangan
kehidupan antara keduanya. Hal tersebut kiranya tidak akan tercapai bila tanpa
ditopang oleh kecakapan yang memadai untuk menggali kemampuan guna dapat
mengelola apa yang di sekitarnya Kemampuan mengelola inilah yang perlu digali
dan ditingkatkan oleh setiap insan. Dalam hal ini, perlu juga dipertimbangkan akan
adanya ' kendala baik yang bersifat internal maupun eksternal sebagai suatu
konseknensi logis keterbatasan akal pikiran manusia Dengan kata lain manusia
memerlukan pagar bagi jaJannya di permukaan bumi yang membatasi lajunya
kehidupan fana dimaksud dalam bentuk peraturan. Dan apapun bentuknya, maka
suatu pagar tidak akan mampu mena11an lajunya •.. · ~rjalanan diri manusia bilamana
merupakan daya cipta manusia itu sendiri. Keterbatasan yang ada pada diri manusia
sebagai mald1luk ciptaan yang menyebabkan hal ternebut. Satu-satunya pagar yang
39
40
dapat membatasi lajunya kehidupan manusia di dunia tanpa mengabaikan dan/atau
bahkan menghilangkan eksistensinya sebagai manusia sang khalifah di muka bumi
hanyalah apa yang berasal dari Sang Pencipta .'+cllusia itu sendiri. Islam dengan
AIQur'an dan Al Hadits merupakanjawaban dan solusi satu-satunyadalam hal ini.
Islam menjadi pagar pembatas yang memberikan arahan, petunjuk dan
bimbingannya kepada manusia dalam menjalankan hidup dan kehidupannya di
dunia Islam mengingatkan balmra dalan1 diri manusia ada tiga uru:ur utama yang
menjadi motor penggerak manusia, yaitu akal, jiwa dan tubuh. Masing-masing
unsur tersebut memerlukan pengetahuan akan apa yang tidak diketahui sebelumnya,
demi te1wujudnya kemampuan mengelola diri melalui pendidikan ketiga unsur
tersebut sebagaimana akan dibahas satu persalu berikut ini:
1. Pendidikan terhdaap akal
Dalam ha! ini Islam berpersepsi bahwa akal adalah daya pikir manusia
muslim yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan diri dengan
akal pikiran sebagai sumber peningkatan awal. Begitu pentingnya kedudukan
aka! bagi manusia dalam pandangan Islam sehingga Allah SWT mewahyukan
surat pe1tamaNya adalah Surat Al 'Alaq yang menuajukan adanya indikasi
makna supaya manusia mengenal Rabb yang telah menciptakan makluk dengan
segala vvujnd manusia dari segnmpal d' .·'ih. Di mana jika manusia bisa
berpikir dan mampu memahami ilmu tauhid, tentunya akan lebih memperoleh
41
pengetahuan tentang kebesaran Alah dan sekaligus rnernpercyaiNya bahwa
hanya Dia !ah yang patut untuk disembah oleh segenap makhluk. Dengan kata
lain, faktor atau persyarat sebagai orang yang berakal adalah, ia harus rnerniliki
visi atau be1pikinm ke depan sesuai dengan a' er proses kedudukan hidup yang
dimiliki. Bagaimana mengupayakan kedudukan rnanusia rnuslirn, baik secara
perorangan rnaupun kolektif, untuk kemudian ditujukan ke arah yang lebih
mapan atau tepat sebagaimana porsinya; sesuai dengan nilai hakekat manusia
yang telah diberikan Allah bernpa hale dan kewajiban. Dengan ilmu
pengetahuan manusia dapat berinteraksi, dengan ilmu pengetahuan manusia
dapat memiliki kemampuan menggali, mengelola dan meningkatkan
sumber daya alam. Kepentingan mana adalah untuk manusia itu sendiri. Ada
dua kepentingan manusia baik terhadap Sang Pencipta maupun alam semesta
clan isinya
Kemampuan sebagaimana dimaksud di atas tidak akan teiwujud bilamana
manusm tidak bernpaya semaksirnal rnungkin untuk rnerealisasikannya
Kemampuan itu tidak akan datang dengan sendirinya sama halnya dengan
kebutuh311 manusia yang tidak akan dapat terwujud dengan sendirinya, tetapi
barns dicari clan diupayakan. Akal sebagai sumber penerirna bagi manusia
memerlukan bal1an yang berupa ilmu pengetahuall untuk diolah dall dianalisa
guna diterapkan demi kepentingan dimaksud. I ~:al menjadi objek utama yang
42
perlu disuguhkan ilmu pengetahuan yang akan digunakan sebagai alat yang
digunakan untuk berinteraksi kepada sesama makhluk dan serta kepada Sang
Pencipta. Kaitannya dengan kebutuhan akal yang perlu dipenuhi oleh manusia
sebagai pemiliknya adalah upaya gigih sepanjang masa untuk menuntut ilmu
sebagai suatu kemuliaan baik dalam bentuk Jmu pengetahuan tentang cara
berinteraksi dengan Sang Pencipta maupun kepada sesama makhluk.
Dr.Muhammad Ali Al-Hasyimi dalam hal ini mengungkapkan ba11wa ada 6 hal
yang perlu dilakukan manusia terhadap akalnya, "Menuntut ilmu bagi seorang
Muslim merupakan suatu kewajiban sekaligus kemuliaan, menuntut ilmu
sepanjang hidup, ilmu yang hams ditekuni oleh seorang Muslim, menekuni
bidang yang menjadi spesialisasinya, membuka cakrawala pemikirannya,
belajar bahasa asing" 1• Kewajiban tersebut bertujuan agar akal dapat
merencanakan sesuatu yang matang clan benar untuk diperintahkan kepada
anggota tubuh lainnya dalam berupaya berinteraksi secara vertikal dan
horizontal secara berkesinambungan dalam wujud pendidikan terhadap akal
pikiran sehingga apa yang dilihat, apa yang dirasa, apa yang dialaminya dan
serta lingkungan hidupnya penuh dengan nilai-nilai pembiasaan postif yang
merupakan pengertian pendidikan si;cara umum. Pi;ndidikan forhadap akal
pikiran berfungsi sebagai perencana yang mempersiapkan segala sesuatu yang
1, Dr.Muhammad Ali Al-Hasyirni, Jati Diri Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kaustrsar, 1999)), hal.51
43
dibutuhtkan oleh manusia di masa sekarang dan akan datang sebagaimana akan
jelaskan berikut ini.
2. Pendidikan terhadsap Jiwa
Dari pembal1asan di atas kiranya dapat disimpulkan bahwaAllah SWT
menciptakan manusia di permukaan bumi ini sebagai makhluk yang lebih mulia
dari makhluk ciptaan Allah lainnya Ada dua kr 1.ebihan yang hanyaAllah SWT
berikan kepada manusia saja dan tidak kepada makhluk ciptaan lainnya, yaitu
aka! dan nafsu. Akal oleh WJS Poerwadarminta diartikan sebagai "alat
berpikir''2 ruiinya adalah bahwa Allah SWT memberikan Akal kepada manusia
untuk digunakan sebagai alat berpikir yang menimbang baik buruknya
kehidupan dunia yang ditempuh manusia itu sendiri agar tidak keluar dari
batasru1-batasan yang telah Allah tentukan. Sedoogkan nafsu oleh WJS
Poerwadarminta diartikan dengan "keinginan (kecenderungan, dorongan) hati
yang kuaf'3 artinya adalah bal1wa Allah SWT memberikan nafsu kepada
manusia untuk digunalrnn sebagai motivator alat yang selalu mencari perubahan
dan perkembangan diri manusia baik dalam bentuk pola pikir, pola sikap dan
pola tindakan, kru·enanya ia selalu cenderung mengarahkoo manusia
rnenggunakan segala rnacarn cara yang ada bila tidak ada yang dapat
2, WJS, Poerwadarrninta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:PN. Balai Pustaka, 1985), hal.23
3, Ibid, hal.668
45
bertanya kepada keduanya satu persatu. Kepada Akal Allah bertanya Siapakah
Alm dan siapa pula dirirnu? Akal pun rnenjawab Engkau !ah Tuhanku dan Aku
adalah hambaMu yang lemah. Lalu Allah pun menanyakan ha! yang serupa
kepada Nafi:u, "Siapakah Aku dan siapa pula dirimu? Nafsu pun menjawab,
"Engkau adalah Engkau dan Alm adalah Diriku sendiri". Allah pun memasukan
nafsu di neraka Jahanarn selarna 100 tahun, kemudian nafsu pun diangkat dari
neraka dai1 ditai1ya ha! yai1g san1a sepe1ii 100 talmn silam, nafsu masih
rnenjawab hal yang sarna pula. Allah pm '.llemasukan nafsu ke dalam neraka
kelaparan selama 100 tahun. Kemudaian nafsn diangkat kembali dan ditanya
ha! sama oleh Allah SWT siapa dirimu dan siapa Aku ? maka nafsu pun
menjawab Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu yang Jemah4• Di sini
nafau pun mengakui kelemahannya sebagai makhluk ciptaan dengan segala
kekurangannya, yang bagaimanapun tidak akan bisa melampui Sang Pencipta.
Dai·i ulasan di atas secara sekilas jelas kiranya betapa keras sikap dan
tindakan yang diambil terhadap nafsu. Akan tetrapi perlu disadari benar
bagaimana sikap nafsu yang begitu kukuh terhadap keyakinannya tanpa
mau melihat lebih lanjut apa yang sedang dihadapi. Artinya adalah bahwa
nafsu dapat menjadi sangat berpengaruh buruk terhadap aka! pikiran manusia
, Usman bin Hasan bin Ahmad Asy·/Syakir Al·Khaubawi, Terjemah Abdul Hiyad, Terjemah Dwrntun Nasihin, (Surabaya: Mesir, 1993), hal.40.
46
sebagaimana telah dibuktikannya baik sebagaimana di atas maupun ketika
na:fim clapat cliperalat syaitan untuk menggocla:Nabi Adam AS dan Siti Hawa:
melanggar larangan Allah. Di sisi lain Allah mengibrahkan melalui dialog
anta:ra: alcal clan nafsu clenga:nNya sebagai Sang Pencipta: bahwa bila nafsu telah
dapat dikenclalikan maim ia akan dapat meningkatkan kualitas diri manusia ke
derajat kemuliaan yang lebih tinggi lagi. Dr.Ali Al-Hasyimi berpendapat ba:hwa
apa: yang perlu clilakukan manusia terhadap nafsu yang diistilahkan oleh beliau
dengan rohani adalah, "mengasah rohaninya dengan ibadah, memilih teman
yang shalih clan berga:ul clengan orang-orang yang beriman, dan banyalc
membaca doi'5. Apa yang beliau maksucl adalah bahwa setiap muslim
hendaknya selalu berupaya meningkatkan kadar keimanannya dengan ketiga ha!
terse but agar ter:_i adi pengarnh baik terhadap aka!, jiwa dan tub uh manusia yang
berintikan pada pelatihan clan pembias,.<Ui diri sendiri sebagaimana alcan
dij elaskan berikut ini.
3. Penclidika:n terhadap tub uh
Islam tidak cenderung hanya mementingkan kehidupan alchirat dan tidalc
juga terlalu cenclerung mementingkan kehiclupan clunia. Islam mengaja:rkan
balance anta:ra keduanya. Dengan keseimbangan itu manusia alcan
dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Bagi Islam manusia memiliki
~Muhammad Ali AJ-Hasyimi, QQiJJ;, hal.57
47
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akhiratNya tanpa harus meninggalkan
kehidupan akhiratnya Apa yang dilakukannya dalam kehidupan di dunia akan
beidampak pada kehidupan akhirat. Karenannya manusia memang memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dunia clan akhirat
Kebutuhan manusia terhadap dunia hendaknya selalu merujuk kepada apa
yang telah digariskan dalam ajaran Islam karena sebaik-baiknya peraturan
adalah peraturan Sang Pencipta yang Malia Mengetahui apa yang dapat menjadi
hal terbaik dan apa yruig dapat menjadi hal terburuk bagi manusia. Apa yang
dianggap baik oleh manusia secara lahiriah belum tentu menghasilkan kebaikan
buat diri manusia itu dan apa yang dianggap buruk be I um tentu juga akan
menghasilkan keburukan sebagaimanaFirman Allah SWT:
"Adakalanya kalian membenci sesuatu pada11al ia baik buat kalian clan adalakanya kalian menyukai sesuatu padahal ia buruk buat kalian''.
Masalah pendidikan terhadap tubuh berarti menyangkut maalah
bagaimana semestinya manusia berinteraksi secara horizontal terhadap sesama
manusia lainnya. Dan berinteral<si antar sesama manusia berarti pembahasan
tidal< terbatas pada lingkup vertikal atau sesan1a muslim dan muslimah saja,
48
tetapi juga non Islam terrnasuk di dalarnnya, kaena rnau tidak mau, suka tidal<
suka hal-hal tersebut akan dihadapi. Dalam rangka hal tersebut setiap orang
Islam dituntut agar dapat berpenampilan sehat dan menarik agar dapat diterirna
oleh komunitas yang dihadapi.
Dari uraian di atas kiranya dapat disirnpulkan bahwa pendidikan yang
diperlukan tubuh dapat dikatagorikan ke dalarn dua sisi utarna yaitu pendidikan
yang berkaitan dengan diri sendiri dan yang berkaitan dengan orang lain.
Terhadap diri sendiri pendidikan dirnaksud adalah berupa pendidikan
kesederhanaan dalam mal<an dan minurn serta berolah raga Sedangkan yang
berkaitan dengan orang lain berupa peningkatan keb<1rsihan dan
penampilan diri.
Kesederhanaan rnakan dan minum adalah satu hal yang mutlak dijalani
oleh setiap orang Islam. Hal tersebut merupakan upaya pengendalian nafsu
semata agar selalu diperoleh kejernihan pikiran dalam menghadapi kehidupan.
Kejernihan pikiran berdampak pada ketew.mgan jiwa yang m<1rupakan modal
uitama manusia meraih kesuksesan diri. Gangguan pikiran yang disebabkan
oleh hati yang tidak tenang akan selalu berdampakpadakekacauanpolapikir,
pola sikap dan tindakan manusia Sedangkan rajin berolah raga merupakan
upaya yang dapat menjaga kesehatan tubuh sehingga pekerjaan yang dihadapi
akan dapat dilaksanalran dengan baik.Badan sehat berarti tubuh kuat dengan
semua fungsi organ bekerja dengan baik sehingga dapat menghasilkan suatu
49
karya yang baik pula. Dan bila badan tidak sehat dan sakit maka ada beberapa
fungsi organ yang tidak bekerja dengan baik yang berarti memperlemah aggota
organ Iainnya yang mernpakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Di sinilah
letak manfaat olah raga bagi tubuh manusia
Pendiclikan terhadap diri sendiri dalam perspektif Islam tidak hanya
berhenti sampai pada kepentingan tubuh atau jasad badan saja tetapi juga pada
bagaimana seseornng dapat berpenampilan menarik dan layak baik dari segi
pakaian maupun tutur kata clan sikapnya. Satu modal utama yang tidak dapat
diabaikan dalam berinteraksi terhadap sesama Karenanya Islam meletakkan
kebersihan menjadi unsur keimanan penganutnya. Dengan kebersihan orang
akan menjadi sehat dan segar, suatu modal yang dapat diandalkan dalam
interaksi horizontal. Orang yang tampak sehat dan segar akan sangat jauh
pengarnhnya dengan orang yang kelihatan layu, lusuh dan malas, akan tetapi
orang akan metliadi Iebih segar bersemangat menghadapi pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari. Dengan kata Iain dapat disimpulkan bahwakebersihan
tidak clapat dilepaskan atau diabaikan dari cliri setiap orang.
Di sisi lain Islam juga berpandangan bahwa dalam rangka berinteraksi
clengan manusia akan dijumpai strata yang berbi:>da berdasarkan status ekonomi
clan latar belalmng pendidikan. Sesuatu yang biasa di kalangan suatu komunitas
akan clapat clianggap luar biasa oli:>h komunitas lainnya Karenanya perlu
50
penampilan yang Iayak dan menarik agar dapat dijadikan salah satui modal lain
clalam berinteralrni secara horizontal. Diakui atau ticlak bahwa penampilan
aclalah mf.'njadi penilaian awal setiap manusia. Yang dinilai orang dari diri kita
adalah bagaimana penampilan awal clapat menjadi sangat menarik sehingga
proses interaksi yang dijalani akan dapat diterima secara Jangsung. Penampilan
menarik mana clapat memperlancar upaya ;;.,,,jasama yang sedang dijalin.
B. Pengertian Pencliclikan Islam, Dasar dan Tujuannya
Dal am perspektiflslam, tubuh manusia digerakan olehjiwa yang dipengaruhi
oleh akal dan nafsu. Baik tubuh, jiwa maupun akal, ketiganya lebih sering
dipengaruhi oleh nafsu, Kenyataan bahwa perubahan yang terjadi pada diri manusia
pada hakekatnya. disebabkan oleh manusia itu sendiri. Perubahan mana termasuk di
dalamnya jalan yang baik clan benar sesuai dengan ajaran Islam dan yang salah yang
mengikuti langkah-langkah syaitan. Hal inilah kiranya yang menyebabkan kita lebih
sering cliingatkan untuk selalu berupaya memposisikan akal sebelum na:!Su dalam
pengembangau kualitas diri clengan cara mendayagunakan fungsi aka! seoptimal
mungkin. Banyak ayat-ayat AIQur'an yang menerangkan kemampuan aka! manusia
untuk clapat berperan mengatur kenclali dunia baik dengan cara memelihari,
mengolah dan memberdayakan kehiclupan alam semesta semampu mungkin,
Pendidikrn1 dalam hal ini mengandung pengertian bahwa millieu di mana
manusia hidup clan menjalani kehidupannya harus clipenuhi oleh hal-hal yang dapat
51
meningkatkan kadar keimanannya Apa yang dilihatnya, dirasakannya dan yang
dialaminya selalu berada padajalur yang dipagari oleh ketentuan ajaran Islam yang
membal:ruli menjaga manusia dari pengaruh bujukan syaitan yang selalu berupaya
menjerumuskan manusia. Adalal1 suatu hal sulit dijaga bilamana tidak dengan
seng~ja diciptakan milieu sedemikian rupa Di satu sisi mungkin millieu
tersebut dapat diciptakan dengan sengaja bernuansakan ajaran Islam akan tetapi
bilamana keluar dari millieu dimaksud maka yang ada adalah kemampuan diri
sendiri untuk memfilter pengaruh-pengaruh yang ada Yang perlu disadari benar
adalah bahwa faktor keluarga berada ditingkat yang paling mempengaruhi dan
membentuk kepriba<lian manusia itu sendiri sebagaimana akan dijelaskan berikut ini.
Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan
Islam ada!all berorientasi kepada pembentukan akhlak mulia, karenanya Allah SWf
memerintahkan para hmnbaNya untuk meniru akhlak Rasulullah SAW yang
memiliki akhlak dan kepribadiaan luhur, sebagaimana Firman Allah SWf dalam
surat Al-Qalam ayat 4 :
[t> : ~1] ~ Jl- Jj :Jif x-·:;--- -'/ ,?
Artinya:"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti agung
Ayat tersebut menunjukan bahwa pada diri Rasulullah SAW terdapat akhlak
mulia yang harus disuritauladani sebagai alat berinteraksi secara horizontal maupun
vertikal. Akhlak dengan kekuatannya mampu menghantarkan seseorang meja<li
insan kamil yang memiliki kemampuan mengatur dirinya, keluarganya clan
lingkungmrnya
52
Akhlak sebagai kunci yang mutlak hams dimiliki oleh setiap muslim terlebih
lagi muslimah, mengingat kapasitas wanita sebagai seorang manager dalam rumah
yang membina dan memb<:>ntuk kepribadian analc di rumah dan serta kedamaian
rnmah tangga B<:>gitu pentingnya peranan wamita terhadap keluarga sehingga tidak
mengherankan bila ada pepatah yang mengatakan rumahku adalah surgaku. Satu
hal yang tidak akan mungkin terjadi bilamana tidak terdapat seorang wanita ,
sholihah yang memiliki kemampuan menjaga dirinya, memelihara dan membina
keutuhan dan perkembangan rumah tangganya. Karenanya Rasullah SAW
memposisikan akhlak mulia sebagai sesuatu yang dapat memberatkan timbangan
seorang hamba di al am akhirat, Sahda Be Jiau:
" ... .: 'Fe
~ ~\ >-c.1-' 0'' l• :Jl.i ~ J ~..:ill J- ~I JI ,.bJ.ill t).I d'
<.Si,. _;}I olJJ ... j.;l-1 ~ if ;_.~\ i y. if Ji.I ..l,Jtll JI.fr'
Artinya : Dari Abu Darda bahwa Rasululk,;, SAW, bersabda: "Tidak ada salnpun
yang akan lebih memberatlcan timbangan (kebaikan) seseorang hamba mukmin
nanti pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik."[H.R.Tirmidzi]6
Dari hadits di atas jelas bahwa akhlak mulia seseorang memiliki nilai
ibadah.yang cukup tinggi sehingga dapat memberatkan timbangan kebaikan di
akhirat nanti. Kondisi inilah yang mutlkak disadari clan dipahami para wantia yang
merupakan penentu warna karakter anggota keluarga.
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian clan Pengamalan lslam/LPPI, 1999), cet.ke-1, ha!. 2-4.
53
Dengan kata lain bahwa pendidikan Islam yang oleh Prof'.Dr. Omar Muhammad
Al Toumy Al-Syaebani didefiniskan, "sebagai usaha mengubah tingkah !aim
individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan
kehidupan dalrun alrun sekitamya melalui proses kependidikan ..... "6 lebih
ditekankan pada penyelarasan perkembangan kedua sisi kehidupan manusia
C. Pengaruh Pendidikar1 Islam Terhadap Akal, Jiwa dan Tubuh
Dari pembahasan di atas j el as dapat di ambit kesimpulan bahwa baik akal
maupun nafsu merupakan satu kesatuan yang terdapat dalam diri manusia dan tidak
dapat dipisahkan satu sruna lain. Kesatuan akal dan nafsu oleh ahli bahasa diartikan
dengan jiwa manusia atau "seluruh kehidnpan batin manusia (jadi keseutuhan yang
terjadi dari perasaan batin, pikiran, angan-angan dsb) yang menjadi snmber tenaga
dan kehidupru1"7. Sebagai snatu kesatuan yang talc terpisahkan diperlukan
keselarasan dan harmonisasi fungsi keduanya a';"lr tidak terjadi ketidalc seimbangan
yang dapat berakibat ketimpangan hidnp. Jiwa yang seimbang akru1 menjadi mata
hati yang memilah milih jalan kehidupan di dunia yang diterangi oleh obor
penerang dalam bentuk ketentuan agama
Hanya saja perlu disadari benar bal1wa riwayat tentang dialog antara Sang
KhaEk dengan Akal dan Nafsu sebagaimana dijelaskan secara implisit menerangkan
, Prof.Dr.Omar Muhammad Al-Touny Al·Syaebany, Falsafah Pendjdikau Islam. Terjemahan oleh DR.Hasan Lang&11lung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal.14.
7, WJS, Poerwadarminta, Loe.Cit, hal.421
54
bahwa jiwa manusm lebih sermg dimonopoli oleh nafsu, karenanya perlu .
pengendali yang benar-bcnar dapai diandalkan yaitu yang berasal dari Sllllg Khalik
itu sendiri dan bukan berasal dari karya manusia. Hasil karya manusia berarti basil
karya akal dan nafou yang otomaiis akan lebi1 'Jrpihak pada kepentingan aka! dan
nafsu itu sendiri dan ini adalah titik kelemahan hasil karya tersebut. Sedangkan
Sang Pencipta lebih mengetahui benar mana yang baik dan dapat mengendalikan
akal dan nafsu sehingga dapai melalmkan kegiatannya sesuai dengan porsi masing-
masing, dan mana yang tidak baik untuk aka! dan nafsu manusia sehingga perlu
dikendalikan dan dihindarkan dari diti mannsia.
Islam menempatkan akal pikiran pada urutan tangga yang tertinggi, Dengan
aka! manusia dapat mempertahankan hidupnya di bumi, mengolah dan
mengembangkan apa yang ada di dalam bumi untuk kepentingan manusia itu
sendiri, di samping juga merawat dan memeliharanya agar tetap dapat bermanfaat
Dengan kata lain Islam mengajarkai1 manusia untuk terns berupaya menggunakan
aka! pikirannya dalam menjalani kehidupan duniawinya sebagai layaknya status
yang disandang manusia sebagai khalifah di muka bumi seorang pemimpin yang
berfungsi mengatur segala sumber daya yang dimiliki baik dari dirinya sendiri dan
sekitarnya guna kepentingan manusia itu sendiri, sebagaimanaFirman Allah SWT:
Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kalian, dan
mereka yang berilmu beberapa derajat.
55
Di sisi Jain Islam juga mengingatkan bahwa akal manusia tidak akan terlepas
clari unsur na:fan, karena:nya: perlu pembatas dan pagar yang menjaga:nya agar tetap
pada jalur yang telah ditentukan da:n tidak tergelincir ke dalam luba:ng perangkap
syaitan yang selalu berupa:ya sekuat tenaga membujuk ma:nusia mengikuti langkah
Jangkahnya melalui nafsu yang acap kali menjadi sasaran utama godaan dan bujuk
rayu syaitan.
Dalam perspektif Islam, manusia dengan akal, jiwa dan tubuhnya merupakan
suatu kesatuan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan secara
berkesinambunga:n. Akal adalah motor penggerak jiwa dan tubuh karena akal berarti
suatu daya pikir untuk berusaha menempatkan sesuatu pada tempatnya supaya
terhindar dari malapetaka atau suatu nilai kehinaan, dan dalam rangka mengarahkan
akal kepada hal tersebut perlu pembinaan dan pelatihan agar akal dapat
mengenclalikan ruang gernk nafsu yang selalu berada di sisinya dan teramat sangat
berpengaruh terhadap claya ke1ja akal. Pembinaa:n clan pelatihan dimaksud adala11
dalarn bentuk pembiasaan dan penanaman nilai-nilai agamis yang mutlak dimulai
sejak usia dini dalarn bentuk pelatihan dan pembiasaan diri baik pola pikir, pola
sikap clan pola tindakan sebagaimana akan clijelaska:n dalam pembahasa:n berikut ini.
Pendidikan Islan1 terhadap akal,jiwa dan tub uh berpengaruh pada pola pikir,
pola 'sikap da:n pol a tindakan seseorang muslimah dengan akhlak mulia sebagai
batasan ketiganya. Dal am cara berpikir, bersikap dan bertindak selalu dikedepanka:n
56
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi karenanya setiap orang akan
dapat mengeluarkan kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain. Di sini !ah letak
pengaruh pendidikan Islam yaitu saling memberikan kebaikan clan bermanfaat
terhadap satu sruna lainnya.
B1\.B \ 7
KESiiVIPULAN DAl'i SARAN
A Kesimpulan
Kesernpurn:rnn b·cnluk diri mauusia merupakan suatu anugernh kelebihim
yang Allah lwrikan dm1 lirhik dirniliki oleh mahluk ciptaa11-Nyayru1g lain. Akal,jiwa
drn1 1.ubuh 1w.'n1palrnn lwsat11au sempurna yang dimiliki manusia. Dengan aka!
mannsia cbpal bernda di tinglrnt puncak keniuliam1. Alrnl mer~adi alat yru1g dapat
cli.1rn1wlrnn nntuk dapr.t lwlup d1 dn1rn1. sedangkan jiwa merupakan mata knnci yang
dapat menge111bnngkan kua.litas kei 1 ntuan yang arla. inengingat si£·1tnya dinamis.
Mrurnsia dengru1 akal dm1 jiwru1ya sebagai suatu kelebilurn dan manusia
dengan aka! clan nafounya sebagai suatu kekurnngan menjadi poko kajian yang tidak
akm1 ada hentinya sepruliang masa sebagaimana terungkap dalam pembahasan di atas,
yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
l. Kewajiban wm1ita rnusiimah terhadap dirinya adalah menJaga dirinya baik
bersifot spiritual maupun jasmani, mengoptimalkan peran akal danjiwru1ya dalam
proses penge-mbangan potensi diri dalam rangka mewujudkan sosok wanita
nrnslinmh yang mancliri. menclampingi kaum pria secru·a lahir dan bathin guna
keselarnsrn1 akal clan jiwa keduanya. l\fo1~jadi manager tcrhadap terbentuknya
para 1wrn1mp111 pencnrn. snatu gcnern.;:i pemimpin yang memahami akan
pendidikan nurnni scbagai dasarnya. Salu hal yru1g perlu disadari adalah tidak
akan tercapai proses pernbentukan pemimpin ta11pa tangan seorang wanita yang
57
58
b0rq1mliiield penwh:1ma1rnya knlang agama maupun pengetahuan <lunianya.
2. Akai, j iwa da11 T11bub aclalab smu kesaiuan yar1g tidak clap at terpisahkar1 dalarn
diri 1mmusia. Oleh karena i!u Islam dalam proses pemeliharaan aka!, jivva dan
tubuh Bt'HauliaBa bt'lVt'donrn11 pada Al-Qur\m sebagai sumber. Akal, jiwa dan
tubnl1 lwndaknya dipelih~m1 denga11 baik dengm1 didampingi ilmu pengetalman
.st:hing,ga n1u.1u1~ia dapat n1el~1kukan intt:raksi baik bt:rsifat vertikal inaupun
horizontal. Kernudian dalam proses sosialisasi dengan alarn besetia
lingkungannya diperlukan salu keseimbangan antarn aka!, jiwa dan tubuh agar
pada nanti na dapat terbentuk sosok manusia yar1g bennar1faat bagi masyarakat.
Dm1 l<ebagai w<mita muslirnah menjadi sebuah keharusan untuk memelihara aka!,
jiwa dan tubuhnya guna terwujudnya seonmg nrnslimal1 yang menjadi figur tiar1g
negara_
K1t1im1 di atas lll('llgarnh pada bebernpa ketentuar1 µokok sebagai suatu saran
;_11..c:bagai b1..~rikul :
1. Perltmya peninglrntm1 sorJialisasi tentang pentingnya nilai latar belakang
pc,ndidikan terhadap peningkatm1 kua~.<as pola hidup masyarakat bagi
para. mus[inmh secara makro maupun mikro.
Pc'mberdayaa.n perkumpulm1 pengajiun kaum ibu mutlak dijadikm1
p1·ioritas mama untuk dikembangkan dm1 ditingkatkan kualitasnva a1rnr • ·- - • El
para anggotanya tidal:: i1anya n1en1peroleh pengetal1uan
59
h»igam:.Hrn s:~ja ldapi _1uga pengetahuan ym1g lebih bersifat ilmu
pt'1tdidikan prnkris dan pengetalrnan dunia terkait lainnya. Satu ha!
yaug per!u mc·ndapai perlmlian dari pemerintah.
3. Sd>agai "ta Ill lembaga p<:ndidikan dengm1 agama sebagai landasannya,
kiranya UJN dapat ldJih rnengoptimalkan penm sertanya dalam
benluk pengabdian masaym·almt dengan materi pokok peningkatm1
kesadarnn almn penti ngnya pendiclikan dm1 serta kemampumi praktis
ckonon1is knurn ibu.
DAFfAR PUSTAY.A
Al-Ghazali, Muhammad . ., A.hlak Serorang Afuslim, Semarang CV.Adi Grafika, 1993, Cet. Ke-IV
Al-Maududi, Abu! A'la, Pokok-Pokok Pandan,gan Hidup l'vfuslim, Jakarta: Penerbit lviedia Dakvvah~ 1996, Cet. i<:e-7
Ali Al-Hasyimi, Muhamad, Dr., Jati diri 1vfuslim, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999, Cet. 1
___ , Menjadi Muslim Ideal : Pribadi A1uslim Menurut Al-{_,)ur 'an dan As-Su.nah, Yogyalarta: MitraPustaka, 1999, Cet. 1
___ , Muslim Ideal : Pnbad1 ]sf(Uni Da!am Qur'an dan Su11nah, Yogyalwrta: Mitra Pustalza, 2000, Cet. Ke-1
J:r..~'Jrfbadian [-J.lanita lvfuslirnah : JiJenurul ,/ll-Qur}an Dan lis-SUnnah, Jakarta: Akademik8 Pressindo, 1997, Cet. Ke-1
____ , Sosok Pria 1i1uslim, Bandung: TrigendaKarya, 1996.
Ali Shimal, JVluhamrnad., Tuntunan Jsiam Dalam Afemahami Jiwa .. Watak, Dan iCepribadicm Anda. Peuerbit PT.LenteraBasritama, Cet. Ke-1
Alio An-Nmnr, Sayid Muhamad., Citra Wanita Islam, Jakruia: Pustaka Pruyimas, 1998, Cet. Ke-1
Anshory, Al-Mansw· S., Ja!an Kebahagiaan Dan Yang Diridhoi, Jakarta: PT.Raja Grnfindo, 1997, Cet. Ke-1
Arifin, HJVi, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; Bumi Aksara, 1993, Cet. Ke-3
Asnawi, Sahl an .. Pemahaman Dan Pengh<yatan .1vara11 Moralitas Islam, Jakruta: Penerbit Aksm·a, 1999, Cel. Ke-1
Depdikbud., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet. Ke-4
60
61
Gazalba, Sidi.,Asas Agama Islam. Jakmi.a: B11lm1Bintang,1975, CeL ke-1
Halim Mahmud, Al-Abdul., Islam Da11 Pembinaan Kepribadian, Jakarta: Akademika Pres~indo, 1995, Cet. Ke-1
Hamidy, Farid., Wanita kfw,1imah Kemarin, Kini Dan Esok, Gresik: El-Shohwah Press, 1993, Cot. Ke-Tl
Hawwa, Said., Al-ls!wn Si stem Akhlac1, Jakmta: Al-Ishlahv Press, Cet. Ke-2 - -Jabir Al-Jaziri, Abu Bakm·., Kepribadian Aiuslimah, Surabaya: Risalah Gusti, 1992
l'v!arimba, Ahmad D., Pe11gantar Filsajilt Pendidikan, Bandung : PT.Al-Ma'arif, 1989, Cet. VIII
Maskawih, Ibn., Aienupi Kesempumaan Akhlaq, Bandung: Mizan, 1995, Cet. Ke-Ill
l\fasrnr, H.Abdullah., Jvfemahami Ajaran Islam Untuk A1embentuk Pribadi Mus;im, Jakm·ta: Putra Pelajar, l 999, Cet. Ke-1
Mubm·ak, Ahmad, (Solusi Krisis Kerohanian 1vfanusia Modem) Jiwa DalamA!Qur 'an, Jakmia: Paramadina, 2000
Muhammad, Abu Bakm·., Pembinaan 1\Ianusia Dalam Islam, Surabaya: Penerbit AlIkhlas, 1994, Cet. Kc-I
lvlusthafa, Ibnu., 1'Vanita Afen_1elas Tahun 2000, Bm1dung: Al-Bayan, 1995 .. Cet. Ke-4
Nasih Ulwmi, Abdullah., Hingga Dimengcrti Generasi .Muda, Singupura: Pustaka Nasional PTE LTD, 1988, Cet. Ke-1
Nasuti on, Harnn., Akal Dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta: UI Press, 1996, Cet. Ke-2
Pemda DKI Jakmia Proyek Peningkatan LBIQ DYJ Jakmia., Wanita Dalam Konsep 1sla.f'n, L)alarn 1i1Iate1i Dak1-vah Terz.J.rai Dczla1n J.Detnban,gunan Bagian }{], Jakarta :1993/1994
Rasyid Ridha, Muhammad .. Panggilan Islam Terhadap Wanita, Terjemahan lvlda 'li Al-Zins Al-Lath((, Bandung: Pustaka, 1996, Cet. Ke-1
62
Razi Al-Farnqi, Ismail., Islam Sebuah Pengantar, Bandung: Pustaka, 1992
Shihab, M. Quraish .. llfembwmkan Ai-(._)ur 'an, Jakarta: Penerbit Mizan,
Shaleh, Khadijah., Hak Dan Kewajiban Wanita Dalam Islam, Bandung: Husaini, 1989, Cet. Ke-1
Umar, Nasarudi11, Afemposisikan Kodrat Perempuan Dan Perubahan Dalam Perspektiflslam, Bandung: Mizan, 1999
Ya'qub, Hamzah., Etika Islam : Pembinaan Akhlakul Karimah, Bandung CV.Diponegoro, 1996, Cet. Ke-VII
Zaini, Syaluninan .. Kehidupa11 Sosia/ Seorang lifuslim, Jakarta: Kalam Mulia, 1995,
Zakaria Ar-Razi, Muhammad Tun., Pengobatan Rohani, Bandung : Mizan, 1995, Cet.ke-H