analisis antecedents kepercayaan dan konsekuensi .../analisis...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS ANTECEDENTS KEPERCAYAAN DAN
KONSEKUENSI KEPERCAYAAN PADA MEREK
PERUSAHAAN
(Studi Kasus Telepon Genggam Merek Nokia pada Mahasiswa S1 Reguler
FE UNS)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
MUHAMAD HERZUDIN
NIM. F02060134
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO KEHIDUPAN BERHENTI KETIKA SESEORANG MEMILIH AMAN
DARIPADA RESIKO ATAU GELISAH
(MH. AINUN NAJIB)
INGIN MENJADI MANUSIA YANG SEMPURNA DAN SELALU BERUSAHA
MENJADI MANUSIA YANG SEMPURNA MESKIPUN TAHU DAN
MENYADARI KALAU TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA
Selalu mensyukuri atas segala yang diberikan olehNya…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan untuk
à Allah SWT..Yang Maha Segalanya..
à Ibu dan Bapak-ku tercinta..
à Keluargaku.
à Sahabat dan kawan-kawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan kasih dan sayang-Nya. Akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS ANTECEDENTS
KEPERCAYAAN DAN KONSEKUENSI KEPERCAYAAN PADA MEREK
PERUSAHAAN (Studi Kasus Telepon Genggam Merek Nokia pada
Mahasiswa S1 Reguler FE UNS)”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas dan persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. M. Amien Gunadi, MP., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran dan masukan
kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
3. Dr. Hunik Sri Runing S, Msi., selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Reza
Rahardian, SE, MSi., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.
4. Djoko Purwanto, MBA., selaku pembimbing akademis.
5. Seluruh dosen dan staff administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, September 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..… ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO ………………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………….... viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xiii
ABSTRAK ……………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………… 6
C. Tujuan Penelitian……………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian……………………………………. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kompetensi………………………………...……..…… 9
B. Kredibilitas……………. ..……………………………. 10
C. Kepercayaan………………..…………………………. 11
D. Niat Beli ……………………...…………...………….. 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
E. Word Of Mouth (WOM)……..……..……...…………. 17
F. Penelitian Terdahulu ………………………………… 20
G. Kerangka Penelitian …………………………………. 23
H. HIPOTESIS …………………………………………. 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian………………………………….. 33
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling…………... 34
C. Sumber Data……………………………………….. 36
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………. 36
E. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional…….. 36
F. Teknik Analisis Data………………………………... 40
G. Analisis Data
1. Uji Validitas……………………………..………. 41
2. Uji Reliabilitas…………………………..……….. 41
3. Metode Analisis Data………………....…………. 42
4. Estimasi dan Pengujian Model Struktural……….. 43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Responden…………..………….. 47
B. Uji Validitas………………………………………… 55
C. Uji Reliabilitas……………………………………… 58
D. Uji Asumsi Model…………………………………… 59
E. Uji Hipotseis ………………………………………… 62
F. Pembahasan …………………………………………. 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB V PENUTUP
A. Simpulan…………………………………………….. 72
B. Keterbatasan Penelitian……………………………… 73
C. Saran…………………………………….…………… 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I.1 Data Penjualan Telepon Genggam Dunia ………..……………. 2
I.2 Pangsa Pasar Telepon Genggam Di Indonesia ………………… 3
II.1 Penelitian Terdahulu …………………...……………………..... 21
IV.1 Deskripsi Tanggapan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin … 47
IV.2 Deskripsi Tanggapan Responden Berdasarkan Jurusan …….…. 48
IV.3 Deskripsi Tanggapan Responden Berdasarkan Semester …..,…. 48
IV.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi ………. 49
IV.5 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap kredibilitas ……….. 50
IV.6 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan……… 51
IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Niat Beli ....………. 52
IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Word of Mouth…… 54
IV.9 Hasil Uji KMO dan Bartlett’s pretest …………………………….. 55
IV.10 Rotated Component Matrik pretest……………………………….. 56
IV.11 Hasil Uji KMO dan Bartlett’s …………………………………….. 57
IV.12 Rotated Component Matrik……………………………………….. 57
IV.13 Hasil Uji Reliabilitas Pretest …………………..…………………. 58
IV. 14 Hasil Reliabilitas……………………..……………………………. 59
IV.15 Uji Normalitas ……………………..………..……………………. 60
IV.16 Jarak Mahalanobis Data Penelitian ………………………………. 61
IV.17 Kolerasi Antar Variabel Independen …………………………….. 62
IV.18 Hasil Goodness-of-Fit Model …………………………………. 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
IV.19 Hasil Goodness-of-Fit Model Setelah Modifikasi …………….. 66
IV.20 Regression Weights ……………………………………………. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.1 Kerangka Penelitian…………………………………………. 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ABSTRAK
ANALISIS ANTECEDENTS KEPERCAYAAN DAN KONSEKUENSI KEPERCAYAAN PADA MEREK PERUSAHAAN
(Studi Kasus Telepon Genggam Merek Nokia pada Mahasiswa S1 Reguler FE UNS)
Oleh :
Muhamad Herzudin
F0206134
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antecedents kepercayaan dan konsekuensi kepercayaan pada merek perusahaan. Dalam penelitian ini antecedents kepercayaan terdiri dari kompetensi dan kredibilitas, sedangkan konsekuensi kepercayaan terdiri dari niat beli dan Word of Mouth (WOM).
Data diambil melalui penyebaran kuesioner kepada 100 mahasiswa S1 reguler fakultas ekonomi UNS yang menggunakan telepon genggam merek Nokia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation Model (SEM) dengan bantuan program Amos 6.
Hasil dari penelitian menunjukkan adanya pengaruh kompetensi dan kredibilitas terhadap kepercayaan, kemudian kepercayaan berpengaruh terhadap niat beli dan Word of Mouth (WOM).
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, sebaiknya perusahaan menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dengan kompetensi dan kredibilitas perusahaan yang baik sehingga konsumen melakukan hal positif untuk perusahaan yaitu niat beli dan perilaku word of mouth (WOM). Kata kunci : kompetensi, kredibilitas, kepercayaan, niat beli, Word of Mouth (WOM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
ANALISIS ANTECEDENTS KEPERCAYAAN DAN KONSEKUENSI KEPERCAYAAN PADA MEREK PERUSAHAAN
(Studi Kasus Telepon Genggam Merek Nokia pada Mahasiswa S1 Reguler FE UNS)
Oleh :
Muhamad Herzudin
F0206134
The purpose of this study was to determine the effect of antecedents and consequences of trust in the company's brand. In this study the antecedents of trust consisting of competency and credibility, while the consequences of the trust consists of purchase intention and Word of Mouth (WOM).
The data retrieved through the deployment of a questionnaire to 100 students of economic faculties S1 UNS who use mobile phones brand Nokia. The sampling technique is done using nonprobability sampling namely purposive sampling. Analysis tool used is Stuctural Equation Model (SEM) with the help of Amos 6.
Results from the study showed the influence of competence and credibility of the trust, then trust affect the purchase intention and Word of Mouth (WOM). Based on the results of this study, companies should foster consumer confidence in the competence and credibility of a company with good companies so that consumers do something positive for the company's purchase intention and behavior of word of mouth (WOM). Keyword : Competency, Credibility, Trust, Purchase Intentions, Word of Mouth (WOM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan makin majunya teknologi informasi serta
kebutuhan informasi yang cepat, telepon genggam atau yang biasa kita
sebut dengan ponsel menjadi suatu produk yang seakan dapat menjawab
kebutuhan tersebut. Dimanapun berada dan kapanpun waktunya,
seseorang dapat melakukan komunikasi dua arah dengan orang lain
sehingga akses informasi dapat langsung diterima tanpa harus menunggu
bertatap muka atau menunggu seseorang dapat dihubungi melalui telepon
rumah.
Saat ini berbagai merek telepon genggam banyak beredar
dipasaran. Beberapa diantaranya adalah Nokia, Sony Ericsson, Siemens,
Motorola, LG, Apple, Samsung, Philips, Sanex, ZTE, Alcatel, Black Berry
dan masih banyak lagi yang lainnya. Merek-merek tersebut dengan segala
keunggulannya bersaing dipasar nasional maupun internasional agar
dipilih oleh konsumen. Diantara merek-merek yang telah disebutkan tadi,
BlackBerry paling banyak diperbincangkan saat ini. Pertumbuhan Black
Berry yang demikian pesat saat ini dianggap banyak orang sudah
menyamai atau bahkan mengungguli Nokia. Tetapi, jika kita mengetahui
data penjualan telepon genggam yang sebenarnya, penjualan Black Berry
masih kalah jauh dibandingkan dengan Nokia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Nokia menjadi pemegang pangsa pasar paling besar di dunia
mengalahkan para pesaingnya dengan pangsa pasar sebesar 36.9% pada
tahun 2009 dengan penjualan 431,8 juta unit dan 32.6% pada tahun 2010
dengan penjualan 453 juta unit. Berdasarkan berita media elektronik, pada
kuartal kedua tahun 2011 ini Nokia masih tetap memimpin pasar telepon
genggam dengan penjualan mencapai 88,5 juta perangkat. Berikut daftar
lima besar penjualan telepon genggam global.
Tabel I.1
Data Penjualan Telepon Genggam Dunia
http://www.teknojurnal.com/wp-content/uploads/2011/02/worlwide_mobile_sales_2010.jpg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Selain menguasai pangsa pasar penjualan telepon gengga dunia,
Nokia juga menguasai pangsa pasar penjualan telepon genggam di
Indonesia. Berikut daftar enam besar pangsa pasar telepon genggam di
Indonesia tahun 2010.
Tabel I.2
Pangsa Pasar Telepon Genggam di Indonesia
No Merek Pangsa Pasar
1 Nokia 60,4%
2 Sony Erricson 21,7%
3 Nexian 4,7%
4 Samsung 4,1%
5 LG 1,5%
6 Motorola 1,1%
7 Lain-lain 6,5%
http://www.teknojurnal.com/2010/10/25/siapa-raja-di-pasar-handphone-indonesia/
Dari tabel I.1 dan tabel I.2 diatas dapat dikatakan bahwa sebagian
besar pengguna telepon genggam mempercayakan komunikasinya kepada
Nokia. Nama Nokia memang sudah tidak asing lagi jika kita berbicara
mengenai telepon seluler karena Nokia sudah puluhan tahun merambah
bisnis telepon seluler. Kita semua tahu kalau Nokia adalah merek telepon
seluler. Sebuah merek yang menyuguhkan berbagai pilihan telepon
seleluler.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Sebuah merek memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepercayaan
konsumen pada perusahaan, hal tersebut karena merek adalah simbol yang
mencerminkan identitas, atribut, kredibilitas dan kompetensi dari
perusahaan itu sendiri yang diharapkan dapat memberikan pengharapan
pemenuhan kualitas pada konsumen. Dari pengertian tersebut dapat kita
simpulkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan terbentuk
dari kredibilitas dan kompetensi perusahaan. Dengan kata lain, kredibilatas
dan kompetensi perusahaan merupakan penyebab dari kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan.
Kompetensi perusahaan merupakan kemampuan yang dimiliki
perusahaan unntuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
konsumen (Lau dan Lee, 1999). Skin dan Roth (1993) yang dikutip oleh
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kemampuan suatu perusahaan
merupakan elemen penting yang mempengaruhi konsumen dalam
mempercayai perusahaan.
Kredibilitas perusahaan merupakan tingkat dimana konsumen
merasa bahwa perusahaan mempunyai pengetahuan atau kemampuan
untuk memenuhi tuntutannya dan apakah perusahaan dapat dipercaya
untuk mengatakan yang sesungguhnya atau tidak (Massey, 2003 dalam
Hartoyo, 2009).
Kepercayaan konsumen sangat penting bagi perusahaan karena
kepercayaan tersebut akan menyebabkan perilaku positif konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
kepada perusahaan. Dua dari berbagai perilaku positif tersebut adalah niat
beli dan word of mouth.
Kepercayaan merupakan pembentuk dari niat beli. Orang yang
percaya kepada perusahaan atau merek akan mempunyai keinginan untuk
membeli produk perusahaan atau merek tersebut. Hal ini sejalan dengan
yang dikatakan Mowen (2002) bahwa niat beli dapat diprediksi dengan
tiga hierarki, yaitu membentuk kepercayaan terhadap produk, kemudian
mengembangkan sikap terhadapnya dan selanjutnya membeli produk atau
merek tersebut.
Kepercayaan memberikan dampak terhadap apa yang dibicarakan
dan dilakukan konsumen kepada orang lain (word of mouth) (Guenzi dan
Georges, 2010), apalagi pada masa sekarang ini dimana komunikasi dapat
dilakukan dengan sangat mudah. Jika konsumen mendapatkan hal positif
mereka akan mengatakan hal positif itu kepada orang lain, begitu juga
sebaliknya jika konsumen mendapatkan hal negatif, maka mereka akan
mengatakan hal negatif itu kepada orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang
menyebabkan kepercayaan dan apa saja yang sebabkan oleh kepercayaan.
Hal-hal yang menyebabkan dalam penelitian seringkali disebut dengan
antecedents dan hal-hal yang disebabkan disebut dengan konsekuensi.
Antecedent merupakan istilah asing yang dalam kamus diartikan sebagai
hal yang mendahului sesuatu. Antecedents kepercayaan dalam penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
ini adalah kompetensi dan kredibilitas, sedangkan konsekuensi
kepercayaannya adalah niat beli dan word of mouth.
Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka penelitian dengan judul
“Analisis Antecedents Kepercayaan dan Konsekuensi Kepercayaan pada
Merek Perusahaan (studi kasus telepon genggam merek Nokia pada
mahasiswa S1 reguler FE UNS)” yang merupakan modifikasi dari
penelitian sebelumnya oleh Cristina Sichtmann (2007) di Jerman dengan
judul “An Analysis of Antecedents and Consequences of Trust in A
Corporate Brand” perlu untuk dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap kepercayaan
konsumen pada merek perusahaan?
2. Apakah kredibilitas berpengaruh positif terhadap kepercayaan
konsumen pada merek perusahaan?
3. Apakah kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen
pada produk perusahaan?
4. Apakah kepercayaan berpengaruh positif terhadap word of mouth
(WOM)?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antecedents kepercayaan dan konsekuensi dari kepercayaan dengan
penjabaran sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap
kepercayaan konsumen pada merek perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah kredibilitas berpengaruh positif terhadap
kepercayaan konsumen pada merek perusahaan.
3. Untuk mengetahui apakah kepercayaan berpengaruh positif terhadap
niat beli konsumen pada merek perusahaan.
4. Untuk mengetahui apakah kepercayaan berpengaruh positif terhadap
word of mouth (WOM).
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat:
1. Bagi kalangan akademis.
Menjadi tambahan bukti empiris yang teruji sebagai pendukung
terhadap hasil penelitian sebelumnya mengenai kepercayaan konsumen
serta dapat menjadi referensi penelitian lebih lanjut.
2. Bagi praktisi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas terhadap hal-hal yang mempengaruhi kepercayaan konsumen
pada perusahaan (dalam penelitian ini kompetensi dan kredibilitas) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
hal-hal yang disebabkan oleh kepercayaan (dalam penelitian ini niat
beli dan word of mouth) sehingga nantinya pemasar dapat menerapkan
strategi dan langkah yang tepat dalam usaha meningkatkan kepercayaan
konsumen dan meningkatkan usaha dalam memasarkan produknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kompetensi
Menurut Nurhadi (2004:15) dalam Ibrahim (2011), kompetensi
merupakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir
dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Menurut Spencer and Spencer (1993), Mitrani et. Al, (1992) dalam
Ibrahim (2011), terdapat lima karakteristik kompetensi, yaitu:
1. Knowledge
Pengetahuan yang dimiliki perusahaan pada bidang tertentu.
2. Skill
Kemampuan untuk melakukan tugas tertentu.
3. Motives
Perusahaan memiliki motif berprestasi secara konsisten
mengembangkan tujuan-tujuan yang memberikan tantangan terhadap
perusahaan dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan
tersebut serta mengharapkan feed back untuk memperbaiki diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
4. Traits
Watak yang membuat perusahaan berperilaku atau bagaimana
perusahaan merespon sesuatu.
5. Self concept
Sikap dan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan.
B. Kredibilitas
Kredibilitas perusahaan didefinisikan sebagai persepsi terhadap
sebuah perusahaan yang direfleksikan dalam asosiasi yang terdapat dalam
memori konsumen (Keller dan Aaker, 1992:425). Kredibiltas perusahaan
seringkali terkait dengan tingkat dimana konsumen percaya bahwa
perusahaan dapat mendesain dan mengirimkan produk dan service yang
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Keller dan Aaker,
1992:425).
Kredibilitas perusahaan merupakan tingkat dimana konsumen
merasa bahwa perusahaan mempunyai pengetahuan atau kemampuan
untuk memenuhi tuntutannnya dan apakah perusahaan dapat dipercaya
untuk mengatakan yang sesungguhnya atau tidak (Newell dan Goldsmith
dalam Nguyen dan Leblanc, 2001:255). Nguyen dan Leblanc (2001:255)
menghubungkan kredibiltas perusahaan dengan fisik dan atribut yang
berhubungan dengan perusahaan seperti nama, bangunan, produk atau
jasa, untuk mempengaruhi kualitas yang dikomunikasikan oleh setiap
orang supaya tertarik dengan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Kredibilitas perusahaan seringkali tercermin dari kualitas produk
dan layanan yang dihasilkan, cara memberikan pelayanan, serta hubungan
antar pribadi yang terbentuk melalui layanan tersebut (Macaulay dan
Sarah, 1996:12). Perusahaan yang ingin mempertahankan kredibilitasnya
dituntut mampu menciptakan suatu image perusahaan yang positif atau
yang baik dapat dilakukan dengan membantu pelanggan melihat
keistimewaan produk melalui cara yang terbaik, melakukan apa saja yang
mungkin untuk menampilkan image positif dari perusahaan serta layanan,
dan mengembangkan hubungan yang mampu membuat pelanggan merasa
diistimewakan dan dihargai secara pribadi (Macaulay dan Sarah, 1996:12).
Kredibilitas perusahaan bergantung pada tiga faktor (Keller dan
Aaker, 1992:429), yaitu:
1. Corporate Expertise; seberapa besar perusahaan dipandang mampu secara
kompetitif membuat dan menjual produknya serta mengadakan servicenya.
2. Corporate Trustworthiness; seberapa besar dipandang termotivasi untuk
jujur, dapat dipercaya/diandalkan dan sensitif terhadap kebutuhan
konsumen.
3. Corporate Likability; seberapa besar perusahaan dipandang
menyenangkan, atraktif, bergengsi, dinamis dan sebagainya.
C. Kepercayaan
Secara umum, kepercayaan melibatkan dua belah pihak. Pihak
pertama adalah yang percaya ( dalam penelitian ini adalah konsumen), dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pihak kedua adalah yang dipercaya (dalam penelitian ini adalah
perusahaan).
Trust adalah tingkat kepercayaan diri di mana anggota golongan
yang lain akan bertindak sesuai yang telah dipikirkan (Hart dan Saunders,
1997). Kemudian Rousseau et al., (1998) menyatakan bahwa trust adalah
keinginan untuk menerima kekurangan berbasis pada pemikiran yang
positif terhadap perilaku ataupun ketertarikan pada orang lain.
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap
merek adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala
resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam
memberikan hasil positif bagi konsumen. Kepercayaan terhadap merek
mempunyai berbagai aspek yang menjadi pedoman konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian.
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa tiga faktor utama
pembentuk kepercayaan pada merek adalah : karakteristik merek,
karakteristik perusahaan dan karakteristik hubungan merek dengan
konsumen. Karakteristik merek meliputi reputasi merek, sifat predictable
merek dan kompetensi merek. Karakteristik dari perusahaan meliputi
kepercayaan terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif perusahaan
yang dirasakan oleh konsumen dan integritas perusahaan. Sedangkan
faktor ketiga adalah karakteristik hubungan merek dengan konsumen yang
mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap suatu merek yang meliputi :
kesesuaian antara konsep diri konsumen dengan kepribadian sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
merek, kepuasan menggunakan merek, kesukaan pada merek, pengalaman
menggunakan merek, dan pengaruh teman atau lingkungan sosial terhadap
pemilihan merek.
Ganesan (1994) membuktikan bahwa trust adalah kemauan untuk
bergantung pada orang lain berdasarkan pemikiran yang dihasilkan oleh
kemampuan, niat yang baik, dan tingkat kepercayaan yang dimiliki
terhadap orang lain. Cook dan Wall (1980) menyatakan bahwa trust
adalah tingkatan di mana satu orang berkeinginan untuk mengutarakan
minat baiknya kepada orang lain dan mempunyai kepercayaan diri di
dalam perkataan dan perilaku orang lain.
Zand (1972) mendefinisikan trust sebagai regulasi ketergantungan
antara satu orang dengan orang lain yang terjadi secara sadar. Boon dan
Holmes (1991) telah melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa
Trust adalah keadaan yang melibatkan pemikiran yang positif tentang
sebuah motivasi yang dengan hormat terhadap seseorang di dalam situasi
yang terdapat resiko di dalamnya. Tingkatan dimana seseorang
mempunyai kepercayaan diri, dan bersedia untuk berperilaku berdasarkan
perkataan, tingkah laku, dan keputusan orang lain (McAllister 1995).
Mayer et al., (1995) mendefinisikan trust sebagai kerelaan dari
sebuah kelompok untuk dipengaruhi oleh perilaku kelompok lain berdasar
dengan ekspektasi bahwa kelompok yang mereka percayai akan
melakukan tindakan yang penting, tanpa monitor maupun kontrol apapun
terhadap kelompok lain tersebut. Cara untuk menunjukkan kepercayaan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
adalah penilaian pada sifat dapat dipercayanya orang lain
(Trustworthiness). Bagaimanapun, trust dan trustworthiness adalah dua
hal yang berbeda (Mayer et al., 1995, pp. 711, 729).
Creed dan Miles (1996) mendefinisikan trust sebagai pemikiran
yang spesifik bahwa apa yang dilakukan orang lain akan lebih
mendatangkan keuntungan daripada kerugian, dan bersedia untuk
mengakuinya.
Harapan yang disertai dengan kepercayaan yang tinggi terhadap
tingkah laku orang lain di dalam konteks resiko (Lewicki et al., 1998).
Trust adalah cerminan dari kepercayaan bahwa orang lain akan berperilaku
baik (Whitener et al., 1998).
Ilmu Pengetahuan Sosial telah menyadari betapa pentingnya trust
dalam waktu yang lama. Kemampuan untuk mempercayai memungkinkan
manusia untuk berinteraksi di dalam sebuah hubungan dan hal ini
mempunyai pengaruh yang esensial pada kesehatan psikologis (Asch,
1952; Barber, 1983; Erikson, 1959). Trust penting di dalam hubungan
sosial seperti persahabatan, bisnis, dan hubungan kerja (Argyle, 1972;
Balu, 1964; Kanter, 1977).
Membangun kepercayaan (Trust) bisa menjadi bisnis yang
beresiko. Namun, resikonya bisa diminimalkan bila hal ini
diimplementasikan di perusahaan yang sudah berjalan baik. Setiap
organisasi berhak untuk berinvestasi pada masalah trust dan biasanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
keuntungan dan kualitas yang baik akan muncul dengan sendirinya saat
investasi tersebut berbuah.
Drucker (1986) mengestimasi bahwa membangun sebuah
kepercayaan (trust) biasanya memakan waktu minimal tiga tahun. Hal ini
menjadi investasi jangka panjang bagi manajemen sebuah perusahaan, dan
menjanjikan hadiah yang besar di akhirnya.
D. Niat Beli
Menurut John Rossiter dan Larry Percy (1987:155) minat beli
konsumen adalah “ Brand purchase intention is the buyer self instruction
to purchase the brand (or take other relevant purchase related action)”.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa minat beli terhadap suatu
merek adalah perintah seorang pembeli kepada dirinya sendiri untuk
membeli sebuah merek produk atau untuk mengambil tindakan lain yang
berhubungan dengan pembelian.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:227) dalam riset pemasaran
dan konsumen, minat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk
membeli. Skala maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan
konsumen untuk membeli suatu produk atau berperilaku menurut cara
tertentu.
Selain itu, terdapat definisi lain mengenai minat beli. ”Minat
membeli mengindikasikan kemungkinan subjek membeli produk jika ada
kesempatan untuk melakukannya” (Kamins dalam Malhotra, 2004:438).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Shimp (2000:161) dalam Wijayanti (2010) juga mengemukakan bahwa
minat (intention) untuk membeli merek tertentu terjadi ketika timbul
keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang.
Sumarwan (2004:147) dalam Wijayanti (2010) juga berpendapat
jika minat beli (intention) adalah tindakan atau perilaku yang akan
dilakukan oleh seorang konsumen (likelihood or tendency). Morrisan
(2007:84) mengemukakan jika minat beli (purchase intention) adalah niat
atau keinginan untuk membeli dengan kecenderungan untuk membeli
merek tertentu.
Dalam Engel dkk (1992:201) pembelian merupakan fungsi dari dua
determinan yaitu minat dan pengaruh lingkungan/perbedaan individu.
Pada minat pembelian dikategorikan menjadi dua antara lain:
1. Produk maupun merek
Dalam kategori ini, pada umumnya ditunjuk sebagai
pembelian yang terencana sepenuhnya. Seringkali merupakan hasil
dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas di
mana konsumen bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam
berbelanja dan membeli.
2. Kelas produk saja
Pada kategori ini juga dianggap sebagai pembelian terencana
walaupun pemilihan merek dibuat di tempat penjualan dan keputusan
akhir bergantung pada pengaruh promosi seperti pengurangan harga,
peragaan dan lain-lain. Pembelian dapat direncanakan dalam satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
pengertian walaupun minat yang pasti dinyatakan secara verbal atau
tertulis pada daftar belanja.
Minat beli merupakan tahap perencanaan sebelum seorang pembeli
melakukan keputusan pembelian. Percy et al (2004) dalam Wijayanti
(2010) mendefinisikan ”Minat beli adalah keinginan konsumen untuk
melakukan tindakan pembelian baik di masa sekarang maupun di masa
yang akan datang”. Pengukuran terhadap minat beli juga lebih tepat
digunakan karena pada umumnya konsumen tidak dalam sedang
membutuhkan dan akan membeli suatu produk.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah keinginan
konsumen untuk melakukan tindakan pembelian baik di masa sekarang
maupun di masa yang akan datang berdasarkan suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal.
E. Word of Mouth (WOM)
Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua atau
lebih individu, seperti referensi grup atau konsumen dan salesperson.
Semua orang mendesak mempengaruhi pembelian dengan komunikasi.
Konsumen secara aktif memberikan informasi atau pengalamannya kepada
konsumen lainnya, atau mereka selalu mendengar dari konsumen lain yang
telah mempunyai pengalaman konsumsi sebelumnya (Lewis, Chambers, &
Chacko, 1995 dalam Kim et. al., 2001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Kotler et al, 1998, menyatakan bahwa WOM adalah pengaruh
personal, yang berkaitan erat dengan produk yang mahal dan penuh resiko.
Harapan kemungkinan resiko yang akan diterima berkurang dengan
bertanya atau meminta rekomendasi dari teman (Heskett, et al 1997 dalam
Walker 2001). Lovelock (2001), juga menekankan bahwa WOM sebagai
pendapat dan rekomendasi yang dibuat oleh konsumen tentang
pengalaman servis, yang mempunyai pengaruh kuat terhadap keputusan
konsumen atau perilaku pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa orang
lebih percaya terhadap informasi dari teman dibandingkan iklan ataupun
tenaga penjual. Pelanggan akan lebih percaya kepada sumber yang lebih
kredibel (orang yang dikenal) daripada salesperson perusahaan (Kartajaya,
2006 dalam Praswati 2009).
Suatu pengertian yang telah diterima secara luas dalam consumer
behavior adalah bahwa WOM memegang peranan penting dalam
membentuk sikap dan perilaku pelanggan. Hal ini dikemukakan oleh
Reingen dan Walker (2001). Sebelumnya Kartz dan Lazarspeld dalam
Walker (2001) menghasilkan penelitian yang menunjukan WOM 7 kali
lebih efektif dibandingkan iklan di majalah dan Koran, 4 kali lebih efektif
dari personal selling serta 2 kali lebih efektif daripada iklan radio pada
usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempengaruhi pelanggan
untuk beralih menggunakan produk perusahaan tersebut.
Selanjutnya Day yang dikutip oleh Walker (2001) menghasilkan
suatu pengukuran yang menyebutkan bahwa WOM sembilan kali lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
efektif dibandingkan iklan yang berhubungan dengan usaha mengubah
kecendrungan yang bersifat unfavorable dan netral menjadi positif.
Kenyataannya beberapa penelitian menemukan bahwa favorable
WOM merupakan faktor utama dari sebuah produk. Hal ini disampaikan
oleh Day serta Jartzs dan Lazarfedd dalam Walker (2001). Muray dalam
Walker (2001) menambahkan hal tersebut disebabkan oleh anggapan
bahwa personal sources dianggap dapat lebih dipercaya.
Lebih jauh lagi, dibuktikan bahwa sebuah pesan yang disampaikan
oleh seseorang secara langsung dapat memberikan pengaruh secara
potensial kepada orang lain. Hal ini disampaikan oleh Brown, et al, dalam
Walker (2001). Data yang dikembangkan selama beberapa tahun oleh US
Office of Consumer Affair menyampaikan bahwa pelanggan yang merasa
puas pada suatu perusahaan jasa biasanya akan menyampaikan
pengalamannya kepada lima orang lain (Heskett, et al, 1997 dalam Walker
2001).
Gremler seperti di kutip oleh Kuntoro (2000) menyampaikan
pendapatnya tentang komunikasi WOM sebagai komunikasi Informal
yang diarahkan kepada pelanggan lain tentang kepemilikan, kegunaan atau
karakteristik dari sejumlah barang dan jasa tertentu dan atau penjualnya,
yang belum lama ini telah mendapat perhatian dalam berbagai literature
pemasaran. Komunikasi WOM yang positif telah diakui sebagai wahana
yang berharga untuk mempromosikan produk dan jasa dari sebuah
perusahaan. Sebenarnya dengan sifatnya yang non komersial, komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
WOM dipandang tidak terlalu skeptis dari upaya-upaya promosi yang
dilakukan perusahaan, walaupun komunikasi WOM bisa menjadi faktor
yang sangat mempengaruhi setiap keputusan pembelian. Riset sebelumnya
menunjukkan bahwa komunikasi WOM ini sangat penting untuk bidang
jasa.
Davidow (2003) membagi aktivitas WOM menjadi dua, yang
pertama WOM Dissemination, yang merupakan aktivitas penyampaian
WOM yang menggambarkan seberapa besar pelanggan akan
menyampaikan kepada orang lain atau disampaikan oleh orang lain
mengenai penglaman komplain yang pernah dialaminya. Hal ini cendrung
berhubungan dengan pengukuran WOM. Yang kedua yaitu WOM
Valance, istilah ini menggambarkan seseorang yang terlibat dalam
aktivitas WOM, baik positif atau negatif dimana pelanggan mempunyai
suatu komitmen internal terhadap WOM yang mereka terima maupun
yang mereka sampaikan kepada orang lain.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan berdasarkan atas penelitian terdahulu yang
telah dilakukan Christina Sichtmann. Namun sampel dan tempat dalam
penelitian ini berbeda dengan penelitian dari Sichtmann.
Berikut ini adalah penelitian-penelitian terdahulu dari penelitian
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tabel II.1 Penelitian Terdahulu
1
nama peneliti Christina Sichtmann
judul An Analysis of Antecedents and Consequences of Trust in A Corporate Brand
masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab kepercayaan dan konsekuensi dari kepercayaan. Dalam penelitian ini kompetensi dan kredibilitas menjadi antesedent kepercayaan, sedangkan konsekuensi dari kepercayaan adalah niat beli, niat beli untuk produk inovasi dan word of mouth.
metode
penelitian dilakukan pada merek telepon genggam ternama di Jerman. Data dikumpulkan menggunakan survei kepada pelajar marketing sarjana maupun doktor di Jerman baik yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan telepon genggaam merek tersebut.
hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kompetensi dan kredibilitas dengan kepercayaan, kepercayaan dengan niat beli, niat beli untuk produk inivasi dan word of mouth.
2
nama peneliti Fred Selnes
judul Antecedents and consequences of trust and satisfaction in buyer-seller relationships
masalah
penelitian ini menganalisis antecendents dan konsekuensi dari kepercayaan dan kepuasan konsumen. Antecedents kepuasan terdiri dari komunikasi, komitmen, dan penyelesaian masalah. Sedangkan konsekuensinya adalah kepercayaan. antecedents kepercayaan terdiri dari kompetensi, komunikasi dan kepuasan. konsekuensi kepercayaan adalah enhancement
metode penelitian menggunakan survei untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan pada makanan produksi Institusi Pasar Norwegia. Sampel yang dipilih adalah makanan café dan restoran
hasil semua hipotesis diterima kecuali hipotesis yang menhubungkan antara kompetensi dengan kepercayaan.
3
nama peneliti Shankar Ganesan
judul Determinants of Long-Term Orientation in buyer-seller relationships.
masalah penelitian ini menganalisis keinginan untuk melanjutkan kerjasama antara penjual dan pembeli dengan dua faktor, yaitu saling ketergantungan dan kepercayaan.
metode penelitian menggunakan survei dengan cara mengirimkan surat pada penjual eceran, kemudian surat diteruskan kepada vendor yang dipilih oleh pengecer tersebut. Penelitian ini dilakukan pada department store.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
hasil
hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif kepercayaan dan dependence terhadap keinginan untuk melanjutkan kerjasama. Dalam penelitian ini, kredibilitas merupakan salah satu alat ukur dari kepercayaan yang menunjukkan hasil positif.
4
nama peneliti Patricia Gurviez dan Michael Korchia
judul Test of a Consumer-Brand Relationship Model Including Trust and Three Consequences
masalah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepercayaan terhadap extention acceptability dan komitmen, dan komitmen terhadap temporary deficiency acceptability.
metode
penelitian ini dilakukan pada produk selai kacang Nutella. Data diambil dari survei kepada mahasiswa Perancis yang berada di Perancis. Dalam penelitian ini kepercayaan diukur dengan tiga antesedent yaitu kredibilitas, integritas dan perbuatan baik.
hasil
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kredibilitas, komitmen dan perbuatan baik dengan kepercayaan.Sedangkan kepercayaan berpengaruh positif terhadap extention acceptability dan komitmen, komitmen berpengruh positif terhadap temporary deficiency acceptability.
5
nama peneliti
Kuo-Lun Hsiao, Judy Chuan-Chuan Lin, Hueiju Yu, Xiang-Ying Wang and Hsi-Peng Lu
judul Antecedents and Consequencesof trust in online product recommendations
masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan seseorang percaya terhadap rekomendasi dan website sehingga menumbuhkan niat pembelian online.
metode subjek dalam penelitian ini adalah member dari website Bahamut. Data diperoleh dari survei lewat internet. Kepercayaan dibagi menjadi dua, yaitu kepercayaan terhadap produk yang direkomendasi dan kepercayaan terhadap website.
hasil
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan, integritas, kepercayaan terhadap website berpengaruh terhadap kepercayaan pada produk yang direkomendasikan. Selanjutnya, kepercayaan pada produk yang direkomendasikan berpengaruh positif terhadap niat beli dan kemudian berpengaruh terhadap niat beli secara online
6
nama peneliti Lloyd C. Harris dan Mark M.H. Goode judul Online servicescapes, trust, and purchase intentions
masalah Penelitian ini menganalisis pengaruh pelayanan online terhadap kepercayaan dan kepercayaan terhadap niat beli.
metode penelitian ini menggunakan survei dengan mengirimkan email kepada konsumen yang mempunyai pengalaman dalam pembelian secara online.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
hasil penelitan menunjukkan adanya pengaruh kuat pelayanan online terhadap kepercayaan dan niat beli, dan pengaruh yang kuat antara kepercayaan terhadap niat beli.
7
nama peneliti Ki-Han Chung and Jae-Ik Shin judul The antecedents and consequents of relationship quality in internet shopping
masalah penelitian ini menganalisis pentingnya faktor kualitas hubungan (kepuasan pelanggan, e-kepercayaan, dan e-komitmen) dengan WOM pada ritel online.
metode penelitian dilakukan pada mahasiswa Gyeongnam yang pernal melakukan pembelian ritel lewat media online
hasil semua faktor kualitas hubungan (kepuasan pelanggan, e-kepercayaan, dan e-komitmen) berpengaruh terhadap WOM pada ritel online.
8
nama peneliti Norizan Kassim and Nor Asiah Abdullah
judul The effect of perceived service quality dimensions on customer satisfaction, trust, and loyalty in e-commerce settings A cross cultural analysis.
masalah penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan empiris antara kualitas pelayanan yang dirasakan, kepuasan, kepercayaan, dan kesetiaan dalam bisnis online terhadap WOM pada budaya - Malaysia dan Qatar.
metode penelitian ini menggunakan survei terhadap responden potensial di Malaysia dan Qatar. Sampel yang dipilih adalah orang yang sudah pernah dan belum pernah merasakan pelayanan dalam bisnis online.
hasil
kualitas pelayanan yang dirasakan ternyata memiliki dampak yang signifikan pada kepuasan pelanggan. Selanjutnya, kepuasan pelanggan ditemukan memiliki efek yang signifikan pada kepercayaan. Baik kepuasan pelanggan dan kepercayaan memiliki efek yang signifikan terhadap WOM.
G. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah arah dari penyusunan penelitian ini serta
mempermudah dalam menganalisa masalah yang dihadapi, maka
diperlukan suatu kerangka pemikiran yang akan memberikan gambaran
tahap-tahap penelitian untuk mencapai suatu kesimpulan. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
telaah pustaka yang telah dipaparkan di atas, maka dapat digambarkan
model penelitian sebagai berikut:
Gambar II.1
Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran ini merupakan modifikasi dari penelitian
yang dilakukan oleh Christina Sichtmann (2007) yang berjudul “An
Analysis of Antecedents and Consequences of Trust in A Corporate
Brand”. Variabel-variabel yang digunaka dalam penelitian ini adalah:
Variabel Independent : - kredibilitas
- kompetensi
Variabel Mediasi : - kepercayaan
Variabel Dependent : - niat beli
- Word of Mouth.
Kepercayaan konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting
bagi pemasaran. Kepercayaan pada merek dan kepercayaan pada
Kepercayaan (trust)
Niat beli
(purchase intentions)
Word of Mouth
(WOM)
Kompetensi
Kredibilitas
H1
H2
H3
H4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan. Konsumen yang percaya
pada perusahaan berarti percaya pada merek yang diproduksi perusahaan
tersebut (Lau dan Lee, 1999). Ketika pemasar mengembangkan
kepercayaan konsumen pada merek maka secara otomatis kepercayaan
konsumen pada perusahaan akan ikut berkembang. Konsumen yang sudah
percaya pada suatu perusahaan pada akhirnya juga akan percaya pada
merek-merek baru yang di produksi perusahaan tersebut (Lau dan Lee,
1999). Konsumen yang percaya kepada perusahaan akan melakukan hal
positif untuk perusahaan diantaranya adalah niat beli dan word of mouth.
Untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, perusahaan harus
mempunyai kompetensi dan kredibilitas. Perusahaan yang kompeten
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai reputasi positif,
tidak berperilaku oportunis, rela untuk terus mempertahankan reputasinya
dan menanggapi kekhawatiran konsumen tentang produk atau jasa
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang mempunyai kredibilitas adalah
perusahaan yang menepati informasi-informasi dan janji-janjinya kepada
konsumen.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hubungan antar variabel
penelitian.
1. Hubungan Kompetensi dengan Kepercayaan
Kepercayaan konsumen harus didapatkan oleh sebuah
perusahan. Untuk itu perusahaam harus mampu kompeten dalam
menyediakan produk atau layanan dengan kualitas yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
konsumen ( Eberl, 2004, Singh dan Sirdeshmukh, 2000, Swan et al,
1999, Ganesan, 1994 dalam Sichtmann, 2007).
Kompetensi perusahaan merupakan kemampuan yang dimiliki
oleh suatu perusahaan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh konsumen (Lau dan Lee, 1999). Skin dan Roth (1993)
yang dikutip oleh Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kemampuan
suatu perusahaan merupakan elemen penting yang mempengaruhi
konsumen dalam mempercayai perusahaan.
Kompetensi sebuah perusahaan bisa mempengaruhi
kepercayaan konsumen (Balasubramanian et al, 2003;. Koufaris dan
Hampton-Sosa, 2004 dalam Sichtmann, 2007). Perusahaan yang
kompeten menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai
reputasi positif, tidak berperilaku oportunis, rela untuk terus
mempertahankan reputasinya (Doney dan Canon, 1997; Figueiredo,
2000; Jarvenpaa et al, 2000 dalam Yu-Hui Chen dan Stuart Barnes,
2007), dan menanggapi kekhawatiran konsumen tentang produk atau
jasa perusahaan (Pennington et al, 2003 dalam Sichtmann, 2007).
Persepsi perusahaan yang bersedia untuk menyesuaikan dengan
keinginan konsumen memiliki hubungan yang positif dengan
kepercayaan konsumen dan loyalitas, dan mendorong konsumen untuk
lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelian (Koufaris dan
Hampton-Sosa, 2004 dalam Yu-Hui Chen dan Stuart Barnes, 2007).
Komunikasi antar konsumen membantu untuk mempengaruhi persepsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
kepercayaan terhadap perusahaan, konsumen diperlakukan sebagai
“keluarga” sehingga merasa memiliki perusahaan (Luo, 2002 dalam
Yu-Hui Chen dan Stuart Barnes, 2007).
Kompetensi perusahaan meliputi kualifikasi, keterampilan, dan
pengetahuan dalam menyediakan produk atau layanan ang berkualitas
seperti yang diharapkan konsumen (Mayer dan Davis, 1999, Brown
dan Dacin, 1997 dalam Sichtmann, 2007). Tanpa kompeten,
perusahaan tidak dapat memberikan kualitas yang baik kepada
konsumen. Oleh karena itu, konsumen akan percaya kepada
perusahaan apabila dia yakin bahwa perusahaan tersebut cukup
kompeten dalam memenuhi kebutuhannya (Voeth dan Rabe, 2004
dalam Sichtmann, 2007). Pernyataan ini diperkuat oleh beberapa
penelitian yang menunjukkan bahwa kompetensi memiliki dampak
positif terhadap kepercayaan konsumen. Diantara peneliti itu adalah
Doney dan Cannon (1997) dan Moorman at al, (1993). Dari
keterangan diatas, maka dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H1: kompetensi berpengaruh positif terhadap kepercayaan
konsumen pada merk perusahaan.
2. Hubungan Kredibilitas dengan Kepercayaan
Keinginan perusahaan untuk menyediakan produk atau
layanan dengan kualitas yang diharapkan konsumen tidak hanya
mengevaluasi dari titik pandang konsumen. Pada dasarnya mereka
ingin tahu apakah perusahaan tidak akan bersikap oportunis dan akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
menepati janji mereka mengenai kualitas produk atau layanan
(Ripperger, 1998 dalam Sichtmann, 2007). Akan tetapi, karena dia
tidak memiliki informasi tentang kesediaan perusahaan untuk
menyediakan produk atau layanan dalam kualitas yang diharapkan,
dia hanya mengandalkan informasi dan janji-janji yang dibuat oleh
perusahaan sebelum membeli produk atau jasa. Hal inilah satu-
satunya cara konsumen untuk dapat mengevaluasi kesediaan
perusahaan dalam menilai kredibilas perusahaan (Erden et al, 2002).
Kredibilitas Merek adalah kepercayaan dari informasi posisi
produk yang terkandung dalam sebuah merek, yang tergantung pada
kemauan dan kemampuan perusahaan untuk memberikan apa yang
mereka janjikan (Erdem et al, 2002).
Sedangkan menurut Massey (2003) dalam Hartoyo (2009),
kredibilitas perusahaan merupakan tingkat dimana konsumen merasa
bahwa perusahaan mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk
memenuhi tuntutannya dan apakah perusahaan dapat dipercaya untuk
mengatakan yang sesungguhnya atau tidak.
Hal ini juga telah diteliti oleh beberapa peneliti dan hasilnya
menunjukkan hubungan yang positif antara kredibilitas dan
kepercayaan. Diantara peneliti itu adalah Kumar et al, (1995) dan
Ganesan (1994). Dari pernyataan tersebut diatas, dapat diusulkan
hipotesis sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
H2: kredibilitas berpengaruh positif terhadap kepercayaan
konsumen terhadap merk perusahaan.
3. Hubungan Kepercayaan dengan Niat Beli.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peneliti pemasaran
yang menekankan peran kunci kepercayaan. Ada beberapa penelitian
yang membuktikan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh positif
terhadap perilaku konsumen (Morgan dan Hunt, 1994, dan Bartelt,
2002). Perliaku positif konsumen tersebut menimbulkan niat beli
konsumen seperti yang dikatakan Seock (2003) bahwa semakin positif
sikap seorang konsumen terhadap suatu toko atau merek, semakin
tinggi pula intensi membeli konsumen terjadi.
Bloemer dan Odekerken-Schroder (2002) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa kepuasan secara positif menguatkan kepercayaan
konsumen dan mengarahkan komitmen mereka hingga akhirnya
mampu meningkatkan loyalitas konsumen dalam bentuk word of
mouth, niat beli dan ketidakpekaan terhadap harga (price
insensitivity).
Harris dan Goode (2008) dalam penelitiannya menemukan
bahwa terdapat hubungan positif antara kepercayaan dengan niat beli.
Penelitian lain juga banyak yang mendapatkan bahwa ada hubungan
positif antara kepercayaan dengan niat beli, diantaranya adalah
Stewart (2003), Yen dan Gwinner (2003), Harris dan Goode (2008),
Lau dan Lee (2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Niat beli dapat diprediksi dengan tiga hirarki (Mowen,2002):
membentuk kepercayaan terhadap produk, kemudian mengembangkan
sikap terhadapnya dan selanjutnya membeli produk atau merek
tersebut. Dari apa yang telah dikatakan Mowen tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa niat beli terbentuk berawal dari sebuah
kepercayaan. Dari pernyataan tersebut diatas, dapat diusulkan
hipotesis :
H3: kepercayaa berpengaruh positif terhadap niat beli.
4. Hubungan Kepercayaan dengan Word of Mouth.
Kepercayaan dapat sebagai pengganti informasi jika tidak ada
informasi tentang kualitas suatu produk atau layanan yang tersedia.
Oleh karena itu, kepercayaan dapat dipandang sebagai indikator
keandalan suatu perusahaan dan sebagai pengganti informasi untuk
semua jenis informasi yang diperlukan dalam menilai suatu produk
atau jasa (Adler, 1998). Kepercayaan juga diakui sebagai sebuah janji
ditangan konsumen (Spermann, 1998). Bahkan, kepercayaan
konsumen adalah aset berharga dan penting bagi perusahaan. Jika
merek perusahaan tidak lagi memenuhi harapan kualitas pelanggan,
merek lain akan dipilih. Sebagai akibatnya, perusahaan akan
kehilangan hubungan spesifik yang telah dibuat dengan pelangan
(Shapiro, 1993). Selain itu, pelanggan yang puas dapat menyebarkan
berita tentang kualitas produk di pasar dan dengan demikian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
perusahaan dapat menjaga konsumen lain dari pembelian terhadap
merek lain.
Dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan
secara positif mempengaruhi hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan (Morgan dan Hunt,1994) dan loyalitas pelanggan (Aydin
dan Ozer, 2005). Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsumen yang
percaya terhadap perusahaan akan membentuk perilaku positif
terhadap merek perusahaan. Salah satu perilaku positif tersebut adalah
dengan menceritakan tentang produk perusahaan dan
merekomendasikannya kepada orang lain.
Kepercayaan memberikan dampak terhadap apa yang
dikatakan konsumen kepada orang lain mengenai produk perusahaan
atau dapat kita sebut dengan word of mouth (Paolo Guenzi and
Laurent Georges, 2010). Jika kepercayaan dan komitmen yang
dimiliki konsumen tinggi, positif WOM lebih mungkin terjadi
(Mukherjee dan Nath, 2007; Rauyruen dan Miller, 2007; Cater dan
Zabkar, 2008). Dari pernyataan diatas, maka dapat diusulkan
hipotesis:
H4: kepercayaan berpengaruh positif terhadap word of mouth
(WOM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
H. Hipotesis
Berdasarkan model penelitian diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. kompetensi berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen
pada merek perusahaan.
2. kredibilitas berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen
terhadap merek perusahaan.
3. kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli.
4. kepercayaan berpengaruh positif terhadap word of mouth (WOM).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat
signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang
didasarkan pada nilai C.R (Zhitung). Apabila Zhitung lebih besar dari atau
sama dengan nilai Ztabel (Zhitung ≥ Ztabel) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Terdapat tiga signifikansi Ztabel yaitu 1%, 5% dan 10%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode survei yaitu
penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
(Sugiyono, 1999: 7).
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksplanatif yaitu
penelitian yang menjelaskan sebab-akibat, di mana penelitian ini
diadakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel (variabel yang
satu menjelaskan atau menentukan nilai variabel yang lain). Dalam
penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu Kredibilitas dan
Kompetensi sebagai variabel independen, Kepercayaan sebagai
variabel mediator sedangkan sebagai variabel dependen adalah Niat
Beli dan Word of Mouth (WOM).
Penelitian ini dilakukan berdasarkan dimensi waktu,
dikategorikan ke dalam penelitian Cross Sectional atau One-Shot yang
artinya sebuah studi yang dikumpulkan dengan data yang sekali
dikumpulkan. Dapat selama periode harian, mingguan, ataupun
bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2003:135). Penelitian dilakukan di fakultas ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta pada bulan Juni 2011.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kharakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 1999: 72 dalam Ramadhan, 2009). Dengan
demikian populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah
keseluruhan objek yang akan diteliti yaitu keseluruhan mahasiswa S1
Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta (FE
UNS).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karateristiknya
hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit dari populasi) (Djarwanto dan Subagyo, 1998
: 108 dalam Ramadhan, 2009). Karena teknik analisis yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dengan
pendekatan structural equation modelling (SEM), maka jumlah
sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 5 kali
indikator variabel laten yang digunakan (Hair et al. dalam Ferdinand,
2002). Jumlah indikator yang digunakan adalah 16 item. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini
adalah 16x 5 = 80.
Ferdinand (2002:48) memberikan pedoman ukuran sampel
yang diambil, yaitu:
a. 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation.
b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya
adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh
variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10.
d. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik
estimasi.
Dari yang telah diuraikan diatas maka peneliti memutuskan
untuk mengambil sampel sebanyak 100 untuk memenuhi syarat dari
Hair et al. dalam Ferdinand (2002) dan Maximum Likelihood
Estimation.
3. Teknik Sampling
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
metode Nonprobability Sampling yaitu purposive Sampling dimana
penentuan sampel dari elemen populasi berdasarkan kriteria tertentu
(Sekaran, 2006 dalam Ramadhan, 2009). Kriteria yang digunakan
dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah mahasiswa S1 reguler
FE UNS yang menggunakan telepon genggam merek Nokia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
C. Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data
primer yaitu data yang dikumpulkan dari penelitian secara langsung dari
obyeknya (Sekaran, 2000:57). Data primer adalah data yang diperoleh dari
sumber pertama dari perorangan seperti hasil dari wawancara atau
pengisian kuesioner.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari jawaban responden
melalui kuesioner yang disebar dengan tipe tertutup, yaitu dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada responden dan responden memilih
alternatif jawaban yang tersedia, responden tidak diberi kesempatan
menjawab yang lain diluar jawaban yang telah disediakan. Kuesioner
langsung diberikan kepada responden dan mengambil kuesioner yang telah
diisi oleh responden, tujuan utamanya supaya tingkat pengembalian
kuesioner dapat terjaga.
E. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional
1. Pengukuran Variabel
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert yang berinterasi 1-5 dengan pilihan
jawaban sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
a. Sangat Tidak Setuju (STS)
b. Tidak Setuju (TS)
c. Netral (N)
d. Setuju (S)
e. Sangat Setuju(SS)
Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner
adalah sebagai berikut :
a. Pilihan pertama, memiliki nilai skor 1 (satu)
b. Pilihan kedua, memiliki nilai skor 2 (dua)
c. Pilihan ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga)
d. Pilihan keempat, memiliki nilai skor 4 (empat)
e. Pilihan kelima, memiliki nilai skor 5 (lima)
2. Definisi Operasional
a. Kompetensi
Kompetensi perusahaan merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi oleh konsumen (Lau dan Lee, 1999). Kompetensi
dalam penelitian ini diukur dengan tiga pertanyaan yang pernah
digunakan oleh Sichtmann (2007) yaitu :
a. Banyaknya orang yang menggunakan telepon genggam Nokia
b. Pilihan produk telepon genggam yang ditawarkan Nokia
c. Keahlian Nokia dalam memproduksi telepon genggam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert dengan rentang poin satu sampai dengan lima (sangat tidak
setuju-sangat setuju).
b. Kredibilitas
Kredibilitas perusahaan berkenaan dengan tingkat dimana
konsumen percaya bahwa perusahaan dapat mendesain dan
mengirimkan produk dan service yang memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen (Keller dalam Hartoyo, 2009). kredibilitas
dalam penelitian ini diukur dengan tiga pertanyaan yang pernah
digunakan oleh Gurviev dan Korchia (2003) yaitu:
a. Suku cadang telepon genggam nokia mudah didapatkan
b. Image Nokia dalam bisnis telepon genggam.
c. Garansi yang diberikan oleh Nokia
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert dengan rentang poin satu sampai dengan lima (sangat tidak
setuju-sangat setuju).
c. Kepercayaan
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan
terhadap merek merupakan kemauan konsumen mempercayai
merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang
dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil positif bagi
konsumen (Lau dan Lee, 1999). Kepercayaan dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
diukur dengan tiga pertanyaan yang pernah digunakan oleh Hui
Chen dan Barnes (2007) yaitu:
a. aplikasi-aplikasi yang ada pada telepon genggam Nokia.
b. Model telepon genggam Nokia
c. Nokia menepati janji yang telah diucapkan.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert dengan rentang poin satu sampai dengan lima (sangat tidak
setuju-sangat setuju).
d. Niat Beli
Minat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk
membeli, kecenderungan untuk bertindak sebelum pembelian. Niat
beli dalam penelitian ini diukur dengan empat pertanyaan yang
pernah digunakan oleh Sichtmann (2007) dan Sin Lin et. al. (2008)
yaitu:
a. Keinginan untuk memiliki telepon genggam Nokia
b. Konsumen akan membeli telepon genggam baru dari Nokia
c. Konsumen akan membeli telepon genggam keluaran baru dari
Nokia
d. Kemungkinan akan membeli telepon genggam Nokia
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert dengan rentang poin satu sampai dengan lima (sangat tidak
setuju-sangat setuju).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
e. Word of Mouth
Word of mouth merupakan usaha meneruskan informasi
dari konsumen satu ke konsumen lain. WOM dalam penelitian ini
diukur dengan tiga pertanyaan yang pernah digunakan oleh
Sichtmann (2007) dan Han Chung dan Ik Shin (2010) yaitu:
a. menceritakan hal positif tentang Nokia
b. menyarankan orang lain untuk membeli telepon genggam
Nokia
c. merekomendasikan telepon genggam Nokia kepada orang lain.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert dengan rentang poin satu sampai dengan lima (sangat tidak
setuju-sangat setuju).
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara
mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami
dan dipresentasikan.
2. Pengujian Statistik
Pengujian statistik merupakan pengujian yang diawali dengan
pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian. Hal ini bertujuan
untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah
memenuhi kritetria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang
diperoleh mampu menggambarkan fenomena bisnis yang diukur.
G. Analisis Data
1. Uji validitas
Pengujian yang pertama adalah uji validitas bertujuan untuk
mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu instrumen dianggap memiliki validitas yang
tinggi jika dapat memberikan validitas yang tinggi jika dapat
memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuannya. Dalam
studi ini, pengujian validitas akan menggunakan Confirmatory Factor
Analysis dengan bantuan software SPSS for Windows, dimana setiap
item pertanyaan harus mempunyai faktor loading lebih besar dari 0,40.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:
178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Uji reliabiltias
yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Reliability
Analisys Statistic dengan Cronbach Alpha (α) dengan menggunakan
bantuan program SPSS for Windows. Menurut Sekaran (2000:312)
klasifikasi nilai Cronbach’s Alpha, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80-1,0 dikategorikan reliabilitas
baik.
b. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan
reliabilitas dapat diterima.
c. Nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk.
Rumus formula Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
Keterangan :
ttr = reliabilitas instrumen.
2ts = variabel total.
ås 2b = jumlah varians butir.
k = banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan
teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda
dan analisis faktor untuk mengestimasi serangkaian hubungan
ketergantungan secara simultan (Hair et al., 1998:583). Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan program AMOS 16.
÷÷ø
öççè
æ-÷
øö
çèæ
-= å
2
2
11 t
b
kk
rtt ss
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4. Estimasi dan pengujian model struktural
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengujian model struktural dengan pendekatan SEM, yaitu :
a. Asumsi Normalitas
Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan tehnik
maximum likelihood mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas
pada data terpenuhi.. Untuk menguji asumsi normalitas maka
digunakan nilai z statistik untuk skewness dan kurtosisnya. Curran
et al., dalam Ghozali dan Fuad (2005) membagi distribusi data
menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Normal jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis
kurang dari 7.
2) Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak
normal adalah sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3
dan nilai kurtosis antara 7 sampai 21.
3) Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak
normal sangat besar dimana nilai skewness diatas 3 dan
nilai kurtosis diatas 21.
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang
digunakan dalam analisis ini diuji menggunakan AMOS 16.
b. Uji Outliers
Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai
ekstrim yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik
untuk variabel tunggal maupun variabel kombinasi (Hair et al.,
dalam Ferdinand, 2002). Umumnya perlakuan terhadap outliers
adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan
dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus
untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat diikutsertakan
dalam analisis selanjutnya. Outliers dapat dievaluasi dengan nilai
mahalanobis distance dengan nilai degree of freedom sejumlah
variabel yang dipergunakan dalam penelitian pada tingkat p <
0,001. Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item
pengukuran pada model (Ferdinand, 2002).
c. Evaluasi atas Kriteria Goodness Of Fit
Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk menguji hipotesis mengenai model (Hair et al., 1998 dalam
Ferdinand, 2002). Tetapi berbagai fit index yang digunakan untuk
mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan:
1) Uji Chi Square (X2).
Uji Chi Square bertujuan untuk mengembangkan dan
menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi Square
merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model.
Pedoman cut-off pointnya mendekati nol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Uji Significance Probability.
Uji Significance Probability bertujuan untuk menguji
signifikansi terhadap perbedaan Matrik kovarians data dengan
Matriks kovarians yang diestimasi. Pedoman Cut-off pointnya
≥ 0,05.
3) Uji RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation).
Uji RMSEA adalah ukuran yang mencoba
memperbaiki kecenderungan statistik Chi-squares menilak
model dengan jumlah sampel yang besar. Pedoman cut-off
pointnya ≤ 0,08.
4) Uji GFI (Good of Fit Index).
Uji GFI adalah Indeks yang menggambarkan tingkat
kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari
residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data
yang sebenarnya. Pedoman Cut-off pointnya ≥ 0,90.
5) Uji AGFI (Adjusted Goodness of Fit Indices).
Uji AGFI merupakan pengembangan dari Goodness Fit
of Index (GFI) yang telah disesuaikan ratio dari degree of
Freedom model. Pedoman cutoff point ≥ 0,90.
6) Uji CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function).
Uji CMIN/DF bertujuan untuk menguji kesesuaian data
dengan model. Pedoman Cut-off pointnya ≤ 2,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
7) Uji TLI (Tuckler Lewis Index).
Uji TLI merupakan indeks keseuaian incremental yang
membandingkan model yang diuji dengan null model.
Pedoman Cut-off pointnya ≥ 0,90.
8) Uji CFI (Comparatif Fit Index).
Uji CFI merupakan uji kelayakan model yang tidak
sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model.
Pedoman Cut-off pointnya ≥ 0,90.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan
tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Reguler Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengambilan sampel
menggunakan non propability sampling, yaitu purposive sampling.
Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100
kuesioner. Semua kuesioner yang disebarkan dapat dikumpulkan kembali dan
lengkap.
1. Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri
yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang
meliputi nama dan NIM.
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekwensi persentase Laki-laki 68 68%
Perempuan 32 32% jumlah 100 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Berdasarkan Tabel IV.1 diatas dapat diketahui bahwa responden
terbanyak adalah laki-laki.
b. Jurusan Responden
Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan Frekwensi Persentase
Manajemen 46 46% Ekonomi Pembangunan 32 32%
Akuntansi 22 22% Jumlah 100 100% Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel IV.2 diatas dapat diketahui bahwa responden
terbanyak berasal dari jurusan manajemen.
c. Semester Responden
Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Semester
Angkatan Frekwensi Persentase Semester 2 13 13% Semester 4 17 17% Semester 6 34 34%
Diatas semester 6 36 36% Jumlah 100 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel IV.3 diatas dapat diketahui bahwa responden
terbanyak adalah mahasiswa S1 FE UNS semester delapan keatas.
2. Tanggapan Responden
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti
nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari mahasiswa S1
Reguler Fakultas Ekonomi UNS selaku responden dalam penelitian ini.
Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian
dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan
peneliti dan pernyataan ini membentuk skala Likert, dimana skala Likert
ini dapat digunakan untuk mengukur sikap.
a. Tanggapan Responden Mengenai Kompetensi
Tabel IV.4 Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Kompetensi No indikator STS TS N S SS
1 Sebagian besar orang menggunakan HP Nokia
26 (26%)
57 (57%)
17 (17%)
2 Nokia menawarkan berbagai pilihan model HP
3 (3%)
47 (46%)
43 (42%)
7 (7%)
3 Menurut saya, Nokia memiliki keahlian dalam memproduksi HP.
3 (3%)
29 (29%)
64 (64%)
4 (4%)
Sumber: data primer yang diolah, 2011
1) Berdasarkan data dari Tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 57 orang atau 57 % menjawab setuju
atas item pernyataan sebagian besar orang menggunakan HP Nokia.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa
banyak orang yang menggunakan telepon genggam Nokia.
2) Berdasarkan data dari tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 47 orang atau 47 % menjawab netral atas item
pertanyaan Nokia menawarkan berbagai pilihan model HP. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
berarti sebagian besar responden merasa tidak terlalu banyak pilihan
model telepon genggam Nokia.
3) Berdasarkan data dari tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 64 orang atau 64 % menjawab setuju atas item
pernyataan Nokia memiliki keahlian dalam memproduksi HP. Hal ini
berarti sebagian besar responden merasa yakin bahwa Nokia ahli
dalam memproduksi HP.
b. Tanggapan Responden Mengenai Kredibilitas
Tabel IV.5 Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Kredibilitas No indikator STS TS N S SS
1 Menurut Saya suku cadang HP Nokia mudah didapatkan
18 (18%)
54 (54%)
28 (28%)
2 Nokia memiliki image yang bagus dalam bisnis telepon genggam
20 (20%)
63 (63%)
17 (17%)
3 Nokia memberikan garansi yang cukup lama pada setiap HP yang diproduksinya
1 (1%)
3 (3%)
22 (22%)
54 (54%)
20 (20%)
Sumber: data primer yang diolah, 2011
1) Berdasarkan data dari Tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 54 orang atau 54 % menjawab setuju
atas item pernyataan Menurut Saya suku cadang HP Nokia mudah
didapatkan. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa
bahwa suku cadang telepon genggam Nokia mudah didapatkan.
2) Berdasarkan data dari tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 63 orang atau 63 % menjawab setuju atas item
pernyataan Nokia memiliki image yang bagus dalam bisnis telepon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
genggam. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa
bahwa Nokia mempunyai image yang bagus dalam bisnis telepon
genggam.
3) Berdasarkan data dari tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 54 orang atau 54 % menjawab setuju atas item
pernyataan Nokia memberikan garansi yang cukup lama pada setiap
HP yang diproduksinya. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa bahwa garansi telepon genggam Nokia mempunyai
rentan waktu cukup lama.
c. Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan
Tabel IV.6 Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Kepercayaan No indikator STS TS N S SS
1 Saya mendapatkan aplikasi-aplikasi yang saya cari dalam sebuah HP pada merek Nokia
33 (33%)
59 (59%)
8 (8%)
2 Menurut saya model HP yang dikeluarkan Nokia bagus
2 (2%)
40 (40%)
56 (56%)
2 (2%)
3 Nokia adalah produsen yang menepati janji yang diucapkannya
1 (1%)
53 53%)
42 (42%)
4 (4%)
Sumber: data primer yang diolah, 2011
1) Berdasarkan data dari Tabel IV.6 diatas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 59 orang atau 59 % menjawab setuju
atas item pernyataan saya mendapatkan aplikasi-aplikasi yang saya
cari dalam sebuah HP pada merek Nokia. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden merasa mendapatkan aplikasi telepon
genggam yang mereka inginkan pada Nokia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Berdasarkan data dari tabel IV.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 56 orang atau 56 % menjawab setuju atas item
pernyataan menurut saya model HP yang dikeluarkan Nokia bagus.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden menganggap telepon
genggam Nokia mempunyai model yang bagus.
3) Berdasarkan data dari tabel IV.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 53 orang atau 53 % menjawab netral atas item
pernyataan Nokia adalah produsen yang menepati janji yang
diucapkannya. Hal ini berarti sebagian besar responden masih ragu
terhadap janji yang diucapkan Nokia.
d. Tanggapan Responden Mengenai Niat Beli
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang terhadap
item pernyataan minat beli merek ekstensi sebanyak 4 item. Dari data
kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi
tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai
berikut :
Tabel IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Niat Beli No indikator STS TS N S SS
1 Saya ingin memiliki HP merek Nokia
1 (1%)
3 (3%)
23 (23%)
55 (55%)
18 (18%)
2 Saya akan membeli HP merek Nokia
2 (2%)
1 (1%)
51 (51%)
38 (38%)
8 (8%)
3 saya akan membeli HP keluaran baru dari Nokia
1 (1%)
4 (4%)
55 (55%)
36 (36%)
4 (4%)
4 jika saya berniat membeli HP, maka yang muncul dibenak saya adalah Nokia
3 (3%)
28 (28%)
49 (49%)
20 (20%)
Sumber: data primer yang diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
1) Berdasarkan data dari Tabel IV.7 diatas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 55 orang atau 55 % menjawab setuju
atas item pernyataan saya ingin memiliki HP merek Nokia. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden ingin memiliki telepon
genggam merek Nokia.
2) Berdasarkan data dari tabel IV.7 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 51 orang atau 51 % menjawab netral atas item
pernyataan saya akan membeli HP merek Nokia. Hal ini berarti
sebagian besar responden belum cukup berminat untuk membeli
telepon genggam Nokia.
3) Berdasarkan data dari tabel IV.7 diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 55 orang atau 55 % menjawab netral atas item
pernyataan saya akan membeli HP keluaran baru dari Nokia. Hal ini
berarti sebagian besar responden belum menentukan niat untuk
membeli telepon genggam keluaran batru dari Nokia.
4) Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 49 orang atau 49 % menjawab setuju atas item
pernyataan jika saya berniat membeli HP, maka yang muncul dibenak
saya adalah Nokia. Hal ini berarti Nokia ada dalam benak sebagian
besar responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
e. Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth
Tabel IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Word of Mouth No indikator STS TS N S SS
1 Saya akan menceritakan hal positif mengenai HP Nokia kepada orang lain
1 (1%)
5 (5%)
41 (41%)
37 (37%)
16 (16%)
2 Saya akan menyarankan orang lain untuk membeli HP Nokia
3 (3%)
7 (7%)
48 (48%)
38 (38%)
4 (4%)
3
Jika ada teman yang menanyakan kepada saya HP apa yang sebaiknya dia pilih, saya akan merekomendasikan Nokia kepadanya
2 (2%)
7 (7%)
23 (23%)
53 (53%)
15 (15%)
Sumber: data primer yang diolah, 2011
1) Berdasarkan data dari Tabel IV.8 diatas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 41 orang atau 41 % menjawab netral
atas item pernyataan saya akan menceritakan hal positif mengenai HP
Nokia kepada orang lain.
2) Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 48 orang atau 48 % menjawab netral atas item
pernyataan saya akan menyarankan orang lain untuk membeli HP
Nokia.
3) Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebanyak 53 orang atau 53 % menjawab setuju atas item
pernyataan jika ada teman yang menanyakan kepada saya HP apa yang
sebaiknya dia pilih, saya akan merekomendasikan Nokia kepadanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Hal ini berarti sebagian besar responden akan merekomendasikan
Nokia kepada orang lain.
B. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan dalam melakukan
fungsi ukurnya. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah CFA
(Confirmatory Factor Analysis). Analisis faktor digunakan untuk menguji
apakah butir-butir pertanyaan atau indikator yang digunakan dapat
mengkonfirmasi sebuah faktor atau konstruk atau variabel. Jika masing-
masing butir pertanyaan merupakan indikator pengukur sebuah variabel maka
akan memiliki nilai loading faktor yang tinggi. Sebelum melakukan
penyebaran ke sampel besar, peneliti terlebih dahulu melakukan pretest
kepada 30 responden guna kepentingan uji validitas dan
reliabilitas.Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh hasil pengujian
validitas pretest sebagai berikut:
Tabel IV.9
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .737
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 380.561
df 120.000
Sig. .000
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan nilai KMO dan Bartlett’s test pada Tabel IV.9, model
analisis faktor yang digunakan memenuhi kriteria goodness of fit yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Hal ini diindikasikan melalui skor KMO sebesar 0,737 (>0,50) dan
signifikansi Bartlett’s test of sphericity sebesar 0,000 (<0,005).
Tabel IV.10 Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5
komp1 .808
komp2 .882
komp3 .514 .718
kred1 .543 .651 kred2 .636 kred3 .825 trs1 .839 trs2 .800 trs3 .799 pi1 .761 pi2 .726 .503 pi3 .725 pi4 .714 .533 wom1 .842 wom2 .805 wom3 .824
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Hasil dari analisis loading faktor menunjukkan bahwa yang masuk ke
faktor 1 dengan loading faktor besar adalah pi1, pi2, pi3, dan pi4. Sedangkan
item wom1, wom2, dan wom3 masuk ke faktor 2,. Item trs1, trs2 dan trs3
masuk ke faktor 3. Item kred1, kred2 dan kred3 masuk ke faktor 4. Item
komp1, komp2 dan komp3 masuk ke faktor 5.
Hasil uji validitas yang diperoleh untuk sampel besar dengan jumlah
100 responden adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tabel IV.11 KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .785
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 608.452
df 120.000
Sig. .000
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan nilai KMO dan Bartlett’s test pada Tabel IV.11, model
analisis faktor yang digunakan memenuhi kriteria goodness of fit yang baik.
Hal ini diindikasikan melalui skor KMO sebesar 0,785 (>0,50) dan
signifikansi Bartlett’s test of sphericity sebesar 0,000 (<0,005).
Tabel IV. 12 Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5
komp1 .785
komp2 .786 komp3 .512
kred1 .762 kred2 .732
kred3 .749
trs1 .574
trs2 .854 trs3 .856
pi1 .790
pi2 .836 pi3 .517
pi4 .800
wom1 .802
wom2 .849
wom3 .754
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Hasil dari analisis loading faktor menunjukkan bahwa yang masuk
ke faktor 1 dengan loading faktor besar adalah pi1, pi2, pi3, dan pi4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Sedangkan item wom1, wom2, dan wom3 masuk ke faktor 2,. Item trs1, trs2
dan trs3 masuk ke faktor 3. Item kred1, kred2 dan kred3 masuk ke faktor 4.
Item komp1, komp2 dan komp3 masuk ke faktor 5.
C. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan uji data yang menunjukkan bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban
tertentu.
Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan Reliability Analisys Statistic dengan Cronbach Alpha (α), jika
diperoleh nilai cronbach alpha > 0,60 (Nunnally, 1997 dalam Ghozali, 2005:
140) maka kuesioner dinyatakan reliabel. Pengujian reliabilitas terhadap
kuesioner dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for
windows. Hasil dari pengujian sampel kecil sebanyak 30 responden adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.13 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kompetensi 0,822 Reliabel Kredibilitas 0,838 Reliabel Kepercayaan 0,842 Reliabel Niat Beli 0,902 Reliabel WOM 0,930 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Hasil pengujian reliabilitas pretest pada variabel kredibilitas,
kompetensi, kepercayaan, niat beli dan WOM diperoleh nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari kriteria yang ditentukan Nunnally (1997 dalam
Ghozali, 2005: 140) yaitu ≥ 0,60 yang mana menjelaskan bahwa semua
variabel menunjukkan kuatnya reliabilitas.
Hasil uji validitas yang diperoleh untuk sampel besar dengan jumlah
100 responden adalah sebagai berikut:
Tabel IV.14 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kompetensi 0,626 Reliabel Kredibilitas 0,702 Reliabel Kepercayaan 0,752 Reliabel Niat Beli 0,818 Reliabel WOM 0,842 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Hasil pengujian reliabilitas pada variabel kredibilitas, kompetensi,
kepercayaan, niat beli dan WOM diperoleh nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari kriteria yang ditentukan Nunnally (1997 dalam Ghozali, 2005: 140)
yaitu ≥ 0,60.
Dengan demikian seluruh uji instrumen yang terdiri dari validitas dan
reliabilitas baik sampel kecil maupun besar memenuhi persyaratan untuk
dipakai dalam pengambilan keputusan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
D. Uji Asumsi Model
1. Normalitas Data
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang
digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 6.
Tabel IV.15 Uji Normalitas
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. wom3 1,000 5,000 -,780 -3,184 ,750 1,531 wom2 1,000 5,000 -,533 -2,175 ,880 1,795 wom1 1,000 5,000 -,093 -,379 -,073 -,150 pi4 2,000 5,000 -,166 -,678 -,476 -,972 pi3 1,000 5,000 -,046 -,189 ,883 1,803 pi2 1,000 5,000 -,186 -,761 1,263 2,578 pi1 1,000 5,000 -,656 -2,677 1,045 2,133 trs1 3,000 5,000 ,128 ,523 -,499 -1,018 trs2 2,000 5,000 -,316 -1,290 -,435 -,887 trs3 2,000 5,000 ,473 1,933 -,417 -,852 kred3 1,000 5,000 -,842 -3,438 1,853 3,782 kred2 3,000 5,000 ,014 ,059 -,296 -,604 kred1 3,000 5,000 -,119 -,487 -,791 -1,615 komp1 3,000 5,000 ,090 ,367 -,650 -1,327 komp2 2,000 5,000 ,254 1,035 -,284 -,580 komp3 2,000 5,000 -,623 -2,542 ,467 ,952 Multivariate
11,538 2,404
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Tabel IV.15 menjelaskan bahwa secara univariate data dalam
penelitian ini termasuk normal yang ditunjukkan dengan tidak terdapatnya
nilai skew > 2 dan tidak ada nilai kurtosis > 7 . Nilai yang tertera pada
pojok kanan bawah menandakan bahwa secara multivariate, data dalam
penelitian ini termasuk normal karena memilki c.r kurtosis dibawah 7
yaitu sebesar 2,404.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. Uji Outliers
Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan
kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu
dievaluasi dengan menggunakan X2. pada derajat bebas sebesar jumlah
variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002).
Dalam penelitian ini jumlah indikator variabel yang digunakan
sebanyak 16 indikator variabel. Dengan demikian, apabila terdapat nilai
mahalanobis distance yang lebih besar dari X2 (16. 0,001) = 39,252 maka
nilai tersebut adalah outliers multivariate.
Tabel IV.16 Jarak Mahalanobis Data Penelitian
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 17 35,080 ,004 ,322 21 28,981 ,024 ,697 16 28,766 ,026 ,472 20 28,636 ,027 ,274
…………………… …………………. ….. …..
53 6,229 ,985 ,941 40 5,370 ,994 ,973 94 4,806 ,997 ,955 12 2,419 1,000 ,996
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari Tabel IV.16 terlihat bahwa tidak ada outlier, karena semua
observasi memiliki jarak mahalanobis < 39,252.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
3. Uji Multikolinearitas
Ada tidaknya multikolinearitas dalam sebuah kombinasi variabel
dapat dilihat melalui matrik korelasi antar variabel laten independen. Nilai
korelasi tidak boleh melebihi batas 0,9 sementara nilai yang melebihi 0,8
dapat menjadi indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005).
Tabel IV.17 Kolerasi Antar Variabel Independen
Konstruk Kompetensi Kredibilitas Kompetensi 1,000 Kredibilitas 0,431 1,000
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari Tabel IV.17 terlihat bahwa nilai korelasi antar variabel
independen tidak ada yang melebihi 0,8 sehingga dapat disimpulkan tidak
terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
E. Uji Hipotesis
Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan
menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan path
analysis (analisis jalur) dengan bantuan program AMOS 16.
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)
Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan
dapat dilihat pada Tabel IV.15 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel IV.18 Hasil Goodness-of-Fit Model
Googness-of-fit Cut of value Hasil Evaluasi model
Chi Square Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA
Diharapkan kecil dengan df: 99= 123,225
≥0,05 ≤2,0 ≥0,9 ≥0,9 ≥0,9 ≥0,9
≤0,08
164,394 0,000 1,661 0,835 0,773 0,850 0,876 0,082
Buruk Buruk Baik Marginal Buruk Marginal Marginal Marginal
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Tujuan analisis Chi-Square (X2) adalah mengembangkan dan
menguji model yang sesuai dengan data. Dalam pengujian ini nilai X2 yang
rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan
mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara matriks
kovarian data dan matriks kovarian yang diestimasi. Chi-Square sangat
sensitif terhadap ukuran sampel. Nilai X2 pada penelitian ini sebesar
164,394 dengan probabilitas 0,000 menunjukkan hasil yang buruk.
Dengan demikian terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel
dengan kovarian populasi yang diamati.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang diperoleh
dari nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini
merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan
goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang
diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada
model ini adalah 1,661 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model
yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati
1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.
Dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan ≥ 0,9, dapat
disimpulkan bahwa model memiliki tingkat kesesuaian yang marginal
dengan nilai GFI sebesar 0,835.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah GFI yang
disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang
diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam model
ini adalah 0,773 menunjukkan tingkat kesesuaian yang buruk.
Tucker Lewis Index (TLI) merupakan alternatif incremental fit
index yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI
merupakan indeks kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran
sampel. Nilai yang direkomendasikan ≥ 0,9, dapat disimpulkan bahwa
model menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal dengan nilai TLI
sebesar 0,850.
Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran
indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1
mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini
sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitive
terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan ≥ 0,9, maka nilai
CFI sebesar 0,876 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian
yang marginal.
The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah
indeks yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam
sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan ≤ 0,08, maka
nilai RMSEA sebesar 0,082 menunjukkan tingkat kesesuaian yang
marginal.
Kesimpulan dari keseluruhan pengukuran hasil Goodness of Fit
model yang disajikan pada table IV. 15 diatas mengindikasikan bahwa
model belum dapat diterima dengan baik, oleh karena itu peneliti
mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi model untuk membentuk
model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang lebih baik.
2. Modifikasi Model
Salah satu tujuan modifikasi model adalah untuk mendapatkan
kriteria goodness of fit dari model yang dapat diterima. Melalui nilai
modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan
modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices
dapat diketahui dari output Amos yang menunjukkan hubungan yang perlu
diestimasi yang sebelumnya tidak ada dalam model supaya terjadi
penurunan pada nilai chi-square untuk mendapatkan model penelitian
yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima, peneliti
mengestimasi hubungan korelasi antar error term yang tidak memerlukan
justifikasi teoritis. Tabel berikut merupakan hasil goodness of fit model
yang telah dimodifikasi.
Tabel VI. 19 Hasil goodness-of-fit setelah Modifikasi Model
Googness-of-fit Cut of value Hasil Evaluasi model
Chi Square Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA
Diharapkan kecil dengan df: 93= 116,511
≥0,05 ≤2,0 ≥0,9 ≥0,9 ≥0,9 ≥0,9
≤0,08
117,516 0,044 1,264 0,881 0,825 0,940 0,954 0,052
Baik Marginal Baik Marginal Marginal Baik Baik Baik
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dalam modifikasi model ini nilai X2 sebesar 117,516 dengan
probabilitas 0,044 menunjukkan hasil yang baik. Dengan demikian tidak
terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan kovarian
populasi yang diamati.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang diperoleh
dari nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini
merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan
goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang
diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada
model ini adalah 1,264 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit.
Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati
1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.
Dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan ≥ 0,9, dapat
disimpulkan bahwa model memiliki tingkat kesesuaian yang marginal
dengan nilai GFI sebesar 0,881.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah GFI yang
disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang
diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam model
ini adalah 0,825 menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal.
Tucker Lewis Index (TLI) merupakan alternatif incremental fit
index yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI
merupakan indeks kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran
sampel. Nilai yang direkomendasikan ≥ 0,9, dapat disimpulkan bahwa
model menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai TLI
sebesar 0,940.
Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran
indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1
mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini
sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitive
terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model.
Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan ≥ 0,9, maka nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
CFI sebesar 0,954 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian
yang baik.
The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah
indeks yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam
sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan ≤ 0,08, maka
nilai RMSEA sebesar 0,052 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.
Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit tersebut di
atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian dapat
diterima.
3. Analisis Koefisisen Jalur
Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight
model yang dapat dilihat pada Tabel IV.20 berikut ini:
Tabel IV.20 Regression Weights
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E C.R P Trust < - - -- kompetensi
Trust < - - -- kredibilitas
Niat beli < - - -- trust
WOM < - - -- trust
,486 ,238 2,038 ,042
,305 ,131 2,338 ,019
,888 ,337 2,637 ,008
1,223 ,387 3,164 ,002 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua jalur yang
dianalisis memiliki hubungan yang signifikan, terlihat dari besarnya
tingkat signifikansi uji hipotesis yang lebih kecil dari 5%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
F. Pembahasan
Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis dalam penelitian ini:
1. Hipotesis 1
H1: kompetensi berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen
pada merk perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.20 dimana nilai C.R
kompetensi terhadap kepercayaan sebesar 2,038 signifikan pada p < 0,05.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh
positif terhadap kepercayaan diterima kebenarannya. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan bahwa kompetensi memang mempunyai
pengaruh langsung terhadap kepercayaan. Hal ini mengindikasikan bahwa
jika perusahaan mempunyai kompetensi yang tinggi maka akan semakin
tinggi pula kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Sichtmann
(2007).
2. Hipotesis 2
H2: kredibilitas berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen
terhadap merk perusahaan
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.20 dimana nilai C.R
kredibilitas terhadap kepercayaan sebesar 2,338 signifikan pada p < 0,05.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kredibilitas berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
positif terhadap kepercayaan diterima kebenarannya. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan bahwa kredibilitas memang mempunyai
pengaruh langsung terhadap kepercayaan. Hal ini mengindikasikan bahwa
jika perusahaan mempunyai kredibilitas yang tinggi maka akan semakin
tinggi pula kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Sichtmann
(2007).
3. Hipotesis 3
H3: kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.20 dimana nilai C.R
kepercayaan terhadap niat beli sebesar 2,637 signifikan pada p < 0,05.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh
positif terhadap niat beli diterima kebenarannya. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan memang mempunyai
pengaruh langsung terhadap niat beli. Hal ini mengindikasikan bahwa jika
konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi maka akan semakin tinggi
pula niat beli konsumen terhadap produk perusahaan.. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Sichtmann
(2007).
4. Hipotesis 4
H4: kepercayaan berpengaruh positif terhadap word of mouth
(WOM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.20 dimana nilai C.R
kepercayaan terhadap word of mouth (WOM) sebesar 3,164 signifikan
pada p < 0,01. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif terhadap word of mouth diterima kebenarannya.
Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan memang
mempunyai pengaruh langsung terhadap perilaku Word of Mouth. Hal ini
mengindikasikan bahwa jika konsumen mempunyai kepercayaan yang
tinggi maka akan semakin tinggi pula perilaku Word of Mouth konsumen
mengenai perusahaan termasuk produknya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Sichtmann (2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari penelitian,
keterbatasan penelitian dan saran peneli untuk perusahaan maupun peneliti
selanjutnya.
A. KESIMPULAN
1. Kompetensi mempunyai pengaruh langsung terhadap kepercayaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa jika perusahaan mempunyai
kompetensi yang tinggi maka akan semakin tinggi pula kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan.
2. Kredibilitas mempunyai pengaruh langsung terhadap kepercayaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa jika perusahaan mempunyai
kredibilitas yang tinggi maka akan semakin tinggi pula kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan.
3. Kepercayaan mempunyai pengaruh langsung terhadap niat beli. Hal
ini mengindikasikan bahwa jika konsumen mempunyai kepercayaan
yang tinggi maka akan semakin tinggi pula niat beli konsumen
terhadap produk perusahaan.
4. Kepercayaan mempunyai pengaruh langsung terhadap perilaku Word
of Mouth. Hal ini mengindikasikan bahwa jika konsumen mempunyai
kepercayaan yang tinggi maka akan semakin tinggi pula perilaku
Word of Mouth konsumen mengenai perusahaan termasuk produknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki obyek pengamatan yang terfokus pada
produk telepon genggam Nokia di lingkungan mahasiswa S1 reguler FE
UNS sehingga berdampak pada terbatasnya generalisasi studi. Dengan
demikian untuk mengaplikasikan studi ini pada konteks yang berbeda,
diperlukan perhatian dalam mencermati karakteristik produk yang melekat
pada obyek yang digunakan dalam penelitian. Hal ini diperlukan agar tidak
terjadi bias dalam hasil-hasil pengujian yang dapat berdampak pada
kekeliruan dalam memahami implikasi penelitian.
Dalam penelitian ini hanya terbatas pada sampel mahasiswa S1
reguler FE UNS. Sedangkan pengguna telepon genggam Nokia tidak
hanya mahasiswa S1 reguler FE UNS.
C. SARAN
1. Mengingat kredibilitas dan kompetensi adalah suatu hal penting dalam
perusahaan, maka pihak manajemen perlu memfokuskan diri
bagaimana menjaga atau bahkan meningkatkan kredibilitas dan
kompetensi mereka untuk menjaga kepercayaan konsumen. Kredibilitas
dapat ditingkatkan dengan memberikan service yang baik kepada
konsumen. Sedangkan kompetensi dapat ditingkatkan dengan
melakukan inovasi terhadap produk.
2. Hal lain yang kiranya dapat dikembangkan dalam penelitian lanjutan
adalah lokasi penelitian hendaknya lebih diperluas karena dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
penelitian ini hanya terfokus pada mahasiswa S1 reguler FE UNS.
Dengan demikian penelitian lanjutan dapat semakin memberikan
gambaran yang lebih akurat terhadap kepercayaan.