60182663-ppt-dr-djoko

Upload: andhitakw

Post on 12-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Laporan Kasus

KasusPembimbing :Dr. Djoko Heru S, Sp.M

Oleh :Ayu. A. A(406100035)

Fakultas KedokteranUniversitas TarumanagaraKudus 2011

1Kataraklensa mata jernih dan bening keruh. Bahasa yunani Cataracta air terjun pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air terjun di depan matanyaSelain itu seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti ditutupi kabut

2KlasifikasiBerdasarkan waktu perkembangannya : Katarak congenital (katarak yang sudah terlihat sejak lahir) Katarak Juvenile (katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun) Katarak senille ( katarak yang terjadi setelah usia 50th)

Berdasarkan stadiumnya : Katarak insipien : kekeruhan terutama pada bagian perifer berupa bercak bercak dimulai dari tepi equator menuju lensa Katarak imatur : katarak yang belum mengenai seluruh lapisan lensa Katarak matur : katarak yang telah mengenai seluruh lensa, korteks keruh seluruhnya Katarak hipermatur : lensa telah mengalami proses degeneratif lanjut keras /lembek dan mencair isi keluar dan kapsul mengkerut

3Jenis lainnya :Katarak rubella : Ditularkan melalui Rubella pada ibu hamil

Katarak BrunesenKatarak yang berwarna coklat sampai hitam, terutama pada nucleus lensaDapat terjadi pada pasien diabetes mellitus dan myopia tinggi.

Katarak Komplikata :Katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan proses degenerasi.

Katarak Diabetik :Akibat adanya penyakit Diabetes Mellitus.Meningkatkan insidens maturasi katarak >>Pada lensa terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsularyang sebagian jernih dengan pengobatan.

Katarak SekunderAdanya cincin Soemmering (akibat kapsul pesterior yang pecah) dan Mutiara Elsching (epitel subkapsular yang berproliferasi)

Katarak TraumatikaDapat terjadi akibat trauma mekanik, agen-agen fisik (radiasi, aruslistrik, panas dan dingin)4PatofisiologiLensa keruhPerubahan fisikPerubahan kimiaperubahan pada zonula zinn yang memanjang dari badan silier ke sekitar lensa hilangnya transparansi lensa.protein inti lensa

pigmentasi progresif nucleus menjadi kuning atau kecokelatan penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan konsentrasi natrium dan kalsium serta peningkatan hidrasi lensa. Perubahan meningkatnya usia terjadi penurunan enzim proses degenerasi pada lensa.

5Gejala dan Tanda

Pengurangan ketajaman penglihatan secara bertahap Pandangan seperti ada kabut atau air terjun Silau, sehingga penglihatan di malam hari lebih nyaman dibandingkan siang hari Miopia Kesulitan membaca bila tidak cukup cahaya Sering berganti kacamata

Diagnosis

ANAMNESIS

Penurunan ketajaman penglihatan secara bertahap (gejala utama katarak)

Mata tidak merasa sakit, gatal , atau merah

Gambaran umum gejala katarak yang lain seperti :Berkabut, berasapPerubahan daya lihat warnaGangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan mataLampu dan matahari sangat menggangguSering meminta resep ganti kacamataPenglihatan ganda (diplopia)

6PEMERIKSAAN FISIK MATA :

Pemeriksaan ketajaman penglihatan Melihat lensa dengan penlight dan loop Dengan penyinaran miring (45 derajat dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris shadow). Bila letak bayangan jauh dan besar berarti kataraknya imatur, sedangkan bayangan dekat dan kecil dengan pupil terjadi katarak matur. Slit lamp Pemeriksaan opthalmoskop (sebaiknya pupil dilatasi)

Differential Diagnosis

leukokoria ablasi retina oklusi pupil retinoblastoma

7Penatalaksanaan Penatalaksanaan utama operasi (ekstraksi )

Ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK)pengeluaran isi lensa merobek kapsul lensa anteriorPenyulit : Katarak sekunderEkstraksi katarak intra kapsular (EKIK)mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Pada tindakan ini tidak akan terjadi katarak sekunderIOL

8Kompilikasi katarak~ oedem kornea~ glaukoma ~ cystoid macular edemaKomplikasi katarak traumatik

dislokasi dan subluksasi lensa katarak traumatikablokade pupil glaukoma sudut tertutup uveitis retinal detachment rupture koroid hifema perdarahan retrobulbar neuropati optik traumatik

Prognosis

anak-anak tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak senilis. Adanya ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian pengelihatan pada pasien ini.

9Daftar Pustaka

3..http://www.jakarta-eye-centre.com

4.http://www.docstoc.com/docs/11078641/katarak1.Ilyas, H.S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2004.

2.Ilyas, H.S. Ilmu Penyakit Mata , dkk. Edisi 2. Sagung seto. Jakarta 2002

10KELAINAN REFRAKSIKeadaan dimana bayangan tegas tidak terbentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning). Pada kelainan refraksi terjadi ketidakseimbangan sistem optik pada mata sehingga menghasilkan bayangan kabur. Sinar tidak dibiaskan tepat pada bintik kuning, akan tetapi dapat di depan atau di belakang bintik kuning atau malahan tidak terletak pada satu titik yang tajam.

11Kelainan refraksi dikenal dalam bentuk:MiopiaHipermetropiaAstigmatismaPresbiop

12Miopia

Ketidakmampuan untuk melihat jauh, akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. Suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan, sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina tanpa akomodasi.

13Gejala miopia:Gejala terpenting adalah melihat jauh buram.Sakit kepala.Kecenderungan terjadinya juling saat melihat jauh.Pasien lebih jelas melihat dekat.

Penatalaksanaan miopia:Lensa sferis negatif atau minus terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal.

14Hipermetropia

Hyperopia atau rabun dekat. Lebih jarang dibandingkan dengan miopia. Mata hipermetropia mempunyai kekuatan refraksi yang lemah, sinar sejajar yang datang dari obyek terletak jauh tak terhingga dibiaskan di belakang retina tanpa akomodasi

Gejala hipermetropia:Bila hipermetropia 3 dioptri atau lebih, atau pada usia tua, pasien mengeluh penglihatan dekat kabur. Penglihatan dekat lebih cepat buram. Sakit kepala biasanya pada daerah frontal Spasme akomodasi

15Penatalaksanaan hipermetropia:Lensa sferis positif atau plus terbesar yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal.

16Astigmatisma (Silinder)

Suatu keadaan refraksi yang memakai dua kekuatan pembiasan yang saling tegak lurus untuk mendapatkan penglihatan jauh dengan jelas. Keadaan dimana sinar sejajar tidak dibiaskan secara seimbang pada seluruh meridian. Pada astigmatisma regular, terdapat dua meridian utama yang terletak saling tegak lurus.

17Gejala astigmatisma:Penglihatan kaburHead tiltingMenengok untuk melihat jelasMempersempit kelopak mataMemegang bahan bacaan lebih jelas

Penatalaksanaan astigmatisma:Lensa silinder yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal, bersama dengan lensa sferis, bila ada.

18Presbiopia

Perkembangan normal yang berhubungan dengan usiaAkomodasi untuk melihat dekat perlahan-lahan berkurang. Presbiopia terjadi akibat penuaan lensa (lensa makin keras sehingga elastisitas berkurang) dan daya kontraksi otot akomodasi berkurang. Mata sukar berakomodasi karena lensa sukar memfokuskan sinar pada saat melihat dekat.

19Gejala:Setelah membaca akan mengeluh mata lelah, berair, dan sering terasa pedas.Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca.Gangguan pekerjaan terutama di malam hari.Sering memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca.

20Penatalaksanaan Membantu akomodasinya menggunakan lensa cembung (+).Jika penderita presbiopia ingin memakai kacamata untuk penglihatan jauhnya, atau mempunyai status refraksi ametropia, maka ukuran dioptri lensa cembung itu diaplikasikan ke dalam apa yang disebut sebagai addisi.Addisi adalah perbedaan dioptri antara koreksi jauh dengan koreksi dekat.

21Addisi rata rata yang ditemukan pada berbagai tingkatan usia :40 tahun - +1,00 D.45 tahun - +1,50 D.50 tahun - +2,00 D.55 tahun - +2,50 D.60 tahun - +3,00 D.

22Penatalaksanan Kelainan Refraksi

Lensa KacamataLensa KontakBedah Keratorefraktif: Serangkaian metode untuk mengubah kelengkungan permukaan anterior mata. Pada saat ini terdapat berbagai cara pembedahan pada miopia seperti:Keratotomi radial, radial keratotomy (RK)Keratotomi fotorefraktif, Photorefractive Keratotomy (PRK)Laser Assisted in Situ Interlameral Keratomilieusis (LASIK)

23DAFTAR PUSTAKA

IIyas, Sidarta. H. Prof. dr. Ilmu Penyakit Mata. 2006Presbyopia - age related long sightenness, diunduh dari http://www.medic8.com/eye-disorders/presbyopia.htm. 2007Presbyopia, diunduh dari http://www.docshop.com/education/vision/refractive-errors/presbyopia. 2006http://www.surabaya-eye-clinic.com

24ANALISA KASUS

Nama : Ny. NUmur : 52 thnJenis kelamin : perempuanAgama : IslamPekerjaan : IRTSuku bangsa : JawaAlamat : Kudus

Anamnesis secara : Auto anamnesis pada tgl 12 Juli 2011

Keluhan utama : Mata kabur waktu melihat jarak dekat

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan adanya penurunan kemampuan penglihatan dekat, mata terasa kabur saat membaca dan terasa mudah lelah jika membaca dalam jarak dekat dan sering merasa pusing, hal ini sudah terjadi sejak 6 bulan, belum pernah dilakukan pengobatan sebelumnya. Pasien juga mengakui adanya sedikit bayangan berkabut pada kedua matanya sejak 2 bulan yang lalu. Pasien merasa penglihatannya silau jika terkena sorotan lampu.

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Hipertensi (-)Riwayat diabetes melitus (-) Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti iniRiwayat Sosial Ekonomi : Pasien seorang IRT, biaya ditangung ASKES. Kesan ekonomi: cukup

PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALISTensi (T):120/80 mmHg Nadi (N):80x/ menit Suhu (T):tidak diukur Respiration Rate :20 x / menit Keadaan Umum:Baik Kesadaran:Compos mentis Status Gizi:Cukup B. STATUS OFTALMOLOGIODOS

2 3 1 3 2 1Ket : 1. Lensa keruh tidak merata 2. Arkus senilis 3. Diameter pupil 3 mmPemeriksaanODOSVISUS6/216/18KOREKSIS +1,25 6/9Add S +2,00= S +3,25 6/7,5 F1C +1,25 as 1806/7,5Add S +2,00= S +2,00 C +1,25 as 180 6/7,5 F1BULBUS OKULIGerak bola mata normal, enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)Gerak bola mata normal, enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)PALPEBRAEdema (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-),blefarospasme (-), lagoftalmus (-),ektropion (-),entropion (-)Edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-),blefarospasme (-), lagoftalmus (-),ektropion (-),entropion (-)KONJUNGTIVAEdema (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), bangunan patologis (-), infiltrat (-)Edema (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), bangunan patologis (-), infiltrat (-)LENSAKERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +KERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +RETINAPapil edema (-), Vaskularisasi normal, perdarahan (-), eksudat (-)Papil edema (-), Vaskularisasi normal, perdarahan (-), eksudat (-)FUNDUS REFLEKS+ (Suram)+ (Suram)TIODigital : Normal (13)Digital : Normal (15)SISTEM LAKRIMASIEpifora (-), lakrimasi (-)Epifora (-), lakrimasi (-)

RESUMESubjektif: Pasien datang dengan keluhan kabur waktu membaca, pasien mengaku matanya terasa mudah lelah jika membaca dalam jarak dekat dan sering merasa pusing, hal ini sudah terjadi sejak 6 bulan, belum pernah dilakukan pengobatan sebelumnya. Pasien juga mengakui adanya bayangan sedikit berkabut pada kedua matanya sejak 2 bulan yang lalu.

Objektif :PemeriksaanODOSVISUS6/216/18KOREKSIS +1,25 6/9Add S +2,00S +3,25 6/7,5 F1C +1,25 as 1806/7,5Add S +2,00S +2,00 C +1,25 as 180 6/7,5 F1FUNDUS REFLEKS(+) Suram(+) SuramLENSAKERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +KERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +DIAGNOSA DIFFERENSIALOD HipermetropOS Astigmatisma Hipermetrop SimplexODS PresbiopODS Katarak Senilis insipiens ODS Katarak Senilis imatur

DIAGNOSA KERJA OD HipermetropOS Astigmatisma Hipermetrop SimplexODS Katarak Senilis imatur dan Presbiop

DASAR DIAGNOSIS-Pada anamnesa : Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan kabur waktu membaca, pasien mengaku matanya terasa mudah lelah jika membaca dalam jarak dekat dan sering merasa pusing, hal ini sudah terjadi sejak 6 bulan, belum pernah dilakukan pengobatan sebelumnya. Pasien juga mengakui adanya bayangan sedikit berkabut pada kedua matanya sejak 2 bulan yang lalu

Pada Pemeriksaan fisik didapatkan :PemeriksaanODOSVISUS6/216/18KOREKSIS +1,25 6/9Add S +2,00S +3,25 6/7,5 F1C +1,25 as 1806/7,5Add S +2,00S +2,00 C +1,25 as 180 6/7,5 F1FUNDUS REFLEKS(+) Suram(+) SuramLENSAKERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +KERUH SEBAGIANShadow Phenomen : +TERAPIMenggunakan kaca mata:OD : S +3,25 6/7,5 F1OS : S +2,00 C +1,250 as 180 6/7,5 F1Cendo augentonik 3x1 tetesBioviveron 2x1 tablet

PROGNOSIS OKULI DEKSTRA (OD) OKULI SINISTRA(OS)Quo Ad Visam: Dubia Ad bonam Dubia Ad bonamQuo Ad Sanam: Dubia Ad bonam Dubia Ad bonamQuo Ad Kosmetikam: Dubia Ad bonam Dubia Ad bonamQuo Ad Vitam: Ad bonam Ad bonam

USUL DAN SARANUsul: Menggunakan kacamataLakukan operasi EKEK + IOLSaran: -Motivasi pasien untuk mencoba memakai kacamata.-Jangan melihat atau membaca pada jarak dekat yang berkelamaan.-Anjurkan untuk mengistirahatkan mata apabila mata terasa lelah.