56450470-fisiologii
TRANSCRIPT
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 1/11
TAHAN NAFAS, TEKANAN PERNAFASAN
Dasar Teori
1. Tahan napas
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer (West,
1974).
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat
mekanisme dasar, yaitu:
1. Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir
2. Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah
3. Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi
(Guyton & Hall, 1996)
Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar
(Astrand, 1970). Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:
1. Volume paru
2. Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas
3. Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada
(Sodeman, 1995)
Pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas
tersebut (Astrand, 1970).
Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia.
Volume paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan oksigen
dapat mencapai 4-6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat
sampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volume tidal dan
frekwensi pernapasan (Horisson, 1997).
Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yang
disebabkan oleh tiap perubahan satu unit cmHg (Astrand, 1970). Daya kembang paru juga
tergantung pada ukuran paru. Jadi daya kembang bayi l ebih kecil daripada orang dewasa, dandaya kembang orang yang berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang
berbadan besar (Guyton & Hall, 1996).
Uji fungsi paru terbagi atas dua kategori, yaitu uji yang berhubungan dengan ventilasi
paru dan dinding dada, serta uji yang berhubungan dengan pertukaran gas. Uji fungsi ventilasi
termasuk pengukuran volume paru-paru dalam keadaan statis atau dinamis. Uji fungsi paru ini
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 2/11
dapat memberikan informasi yang berharga mengenai keadaan paru, walaupun tidak ada uji
fungsi paru yang dapat mengukur semua kemungkinan yang ada. Metode sederhana untuk
meneliti ventilasi paru adalah merekam volume pergerakan udara yang masuk dan keluar dari
paru, dengan proses yang dinamakan spirometri , dengan menggunakan spirometer. Dari
spirometri didapatkan dua istilah yaitu volume dan kapasitas paru (Guyton & Hall, 1996;Astrand, 1970).
Volume Paru
Berdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali
pernapasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume
tidal, dan biasanya mencapai ± 3000 ml.
3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.
4. Volume Residu , yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.
(Guyton & Hall, 1996; Astrand, 1970)
Kapasitas Paru
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadi
empat bagian, yaitu:
1. Kapasitas Inspirasi , sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ±
3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkatekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.
2. Kapasitas Residu Fungsional , sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu.
Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir
eskpirasi normal.
3. Kapasitas Vital , sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume
cadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang
dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan
kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
4. Kapasitas Paru Total , sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ± 5800 ml,adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi
paksa.
(Guyton & Hall, 1996; Astrand, 1970)
Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20-25% lebih kecil daripada pria, dan
lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan
astenis (Guyton & Hall, 1996).
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 3/11
2. Tekanan pernafasan
Inspirasi
Udara masuk ke paru karena PBar > PParu
Pada saat inspirasi biasa P Alveol lebih negatif dari tekanan barometer atau
PA = - 1 mmHg (dibanding dengan Pba r )Jika PBa r = 760 mmHg → PA = 759 mmHg
Pada saat inspirasi maksimal P A = - 80 mmHg
Ekspirasi
Udara keluar dari paru karena P Ba r < PParu
Pada saat ekspirasi biasa PA = + 1 mmHg
Jika PBa r = 760 mmHg → PA = 761 mmHg
Pada saat ekspirasi maksimal P A = + 100 mmHg
Tujuan
1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada berbagai
kondisi pernapasan.
2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan napas pada kondisi pernapasan yang berbeda-beda.
3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer air.
Alat yang diperlukan:
1. Stopwach/arloji
2. Beberapa kantong plastic : - yang kosong
- yang berisi O2
- yang berisi CO2
3. Sfigmomanometer + Stetoskop
4. Alat analisis gas Fyrite : untuk CO2
5. Manometer air raksa + botol perangkap
6. Manometer air
Tata Kerja1. Tahan Napas
Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan napas (dalam detik) dengan caramengentikan pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapaibreaking point pada berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini(berilah istirahat 5 menit antara 2 percobaan).
1. Pada akhir insiprasi biasa
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 4/11
P- IV.1.1 Apa yang dimaksud dengan breaking point ?P-IV.1.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?
2. Pada akhir ekspirasi biasa3. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat4. Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1
menit.6. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastic berisi O2.7. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan
3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastic berisi O 2.8. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastic berisi CO2 10%9. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari di tempat selama 2
menit.10. Setelah breaking point pada percobaan no.9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas lagi
selama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudahinspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.pbernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.P-IV.1.3 bagaimana perubahan pO2 dan pCO2 dalam udara alveoli dan darah padawaktu kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?
2. Tekanan pernapasan
A. Pengukuran tekanan pernapasan normal
1. suruh o.p bernapas biasa selama 1-2 menit.
2. dengan tetap bernapas melalui hidung, hubungkanlah pipa kaca manometer airdengan mulut o.p sehingga permukaan air dalam manometer akan naik turun mengikutiinspirasi dan ekspirasi. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimal o.p
B. Tekanan pernapasan maksimal.
1. Hubungkanlah pipa kaca manometer air raksa dengan mulut o.p melalui botolperangkap.
2. Suruhlah o.p melakukan inspirasi dan ekspirasi sekuat-kuatnya beberapa kali sambilmenutup hidung. Permukaan air raksa dalam manometer akan naik turun mengikutiinspirasi dan ekspirasi. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimal o.p.
P-IV.1.4 Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini?
Hasil Praktikum
1. Tahan Napas
OP: Siti Solihah
a. Pada akhir inspirasi biasa : 29 detik
b. Pada akhir ekspirasi biasa : 20 detik
c. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat : 43 detik
d. Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat : 15 detik
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 5/11
e. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat
selama 1 menit : 49 detik
OP: RA. Nurafrilya
a. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastic berisi O2 : 40 detik
b. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menitdengan 3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastic berisi O 2. :55 detik
c. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastic berisi CO 2 10% : 20 detik
d. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari di tempat selama 2
menit : 13 detik
e. Setelah breaking point pada percobaan no.9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas lagi
selama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudah
inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p
bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari : 20 detik dan 30 detik
2. Tekanan pernafasan
OP: wahyu
a. Pengukuran tekanan pernapasan normal
Inspirasi : +70mmHg
Ekpirasi : -30mmHg
OP: TB fahruroji
b. Tekanan pernapasan maksimal
Inspirasi : +30mmHg
Ekpirasi: -35mmHg
Pembahasan
1. Tahan napas
Terlihat pada hasil percobaan, waktu tahan nafas akan lebih lama jika dilakukan
setelah inspirasi dan akan lebih cepat j ika di lakukan setelah ekpirasi. Dan waktu tahan napas
akan semakin bertambah ketika o.p melakukan inspirasi yang kuat, dan akan semakin berkurang jika o.p
melakukan ekspirasi maksimal. Hal ini berkaitan dengan volume oksigen yang terdapat pada
paru-paru. Semakin banyak volume oksigen dalam paru-paru, semakin lama o.p dapat
menahan nafas. Ketika o.p mencapai breaking point (kemapuannya untuk menahan nafas)
maka o.p akan melakukan ventilasi kembali untuk memasok tubuh dengan oksigen lagi. Ketika
o.p melakukan tahan nafas setelah berlari, waktu tahan nafas nya akan semakin cepat. Karena
pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut .
Lalu, setelah o.p beristirahat dan volume oksigen tubuh sudah mencukupi maka ventilasi akan
kembali seperti semula.
2. Tekanan pernafasan
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 6/11
Pada saat inspirasi tekanan dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif, dan udara
mengalir kedalam paru. Inspirasi merupakan proses aktif karena memerlukan kontraksi
otot yang akan meningkatkan volume intratoraks.
Pada saat ekspirasi tekanan dalam saluran udara menjadi sedikit positif, dan udara
mengalir meninggalkan paru. Saat pernapasan tenang, ekspirasi merupakn proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratoraks.
Pada inspirasi kuat, pengembangan jaringan paru menjadi lebih besar, karena
tekanannya pun turun lebih negatif dibanding inspirasi biasa. Bila ventilasi meningkat,
derajat pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot ekspirasi
yang menurunkan volume intratoraks.
Menjawab pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan breaking point?
Jawab : kemampuan seseorang untuk bisa menahan napas
2. Factor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?
Jawab :
3. Bagaimana perubahan Po2 dan Pco2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu
kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?
Jawab :
Jika terjadi penurunan ventilasi alveolar realtif terhadap perfusinya, PO2 di
alveolus menurun akibat berkurangnya pengiriman O2 ke alveolus dan PCO2
meningkat karena menurunnya pengeluaran CO2. Sebaliknya, bila perfusi
berkurang secara relative terhadap ventilasi, PCO2 akan berkurang karena lebih
sedikit CO2 yang dikirimkan dan PO2 meningkat karena lebih sedikit O2 yang
memasuki aliran darah.
4. Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini?
Jawab : berfungsi untuk menjaga orang percobaan dari tertelannya air raksa pada
saat melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 7/11
PERNAFASAN PADA ORANG
Dasar Teori
Volume Dinamis Paru-Paru
Parameter: FVC, FEV1 = menentukan fungsi paru
FVC : Forced Vital Capacity FEV1 : Forced Expired Volume inone second
Volume udara maksimum yangdapat dihembuskan secarapaksa > kapasitas vital paksa
Volume udara yang dapatdihembuskan paksa pada satudetik pertama
Umumnya dicapai dalam 3 detikNormalnya: 4 liter
Normalnya 3,2 liter
Orang sehat dapat menghembuskan 75-80% atau lebih FVC-nya dalam satu detik > rasioFEV1/FVC = 75-80%
Spirogram normal yang menunjukkan FVC, FEV1, dan FEF25 -75%
Basic of Pulmonary Function Test• Obstructive Lung Disease = tidak dapat menghembu skan udara(unable to get air out)- FEV1/FVC < 75% –Semakin rendah rasionya, semakin parahobstruksinya
FEV1: 60-75% = mildFEV1: 40-59% = moderateFEV1: <40% = severe• Restrictive Lung Disease = tidak dapat menarik napas(unable to get air in)
- FVC rendah; FEV1/FVC normal atau meningkat- TLC berkurang > sebagai Gold Standard
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 8/11
ObstructiveJalan nafas yang menyempit akan mengurangi voulume udara yang dapat dihembuskan padasatu detik pertama ekspirasi. Amati bahwa FVC hanya dapat dicapai setelah ekshalasi yangpanjang. Rasio FEV1/FVC berkurang secara nyata. Ekspirasi diperlama dengan peningkatanperlahan pada kurva, dan plateau tidak tercapai sampai waktu 15 detik.
RestrictiveFEV1 dan FVC menurun. Karena jalan nafas tetap terbuka, ekspirasi bisa cepat dan selesaidlm waktu 2-3 detik. Rasio FEV1/FVC tetap normal atau malah meningkat, tetapi volumeudara yang terhirup dan terhembus lebih kecil dibandingkannormal.MixedEkspirasi diperlama dengan peningkatan kurva perlahan mencapai plateau. Kapasitas vitalberkurang signifikan dibandingkan gangguan obstruktif. Pola campuran ini, jika tidak terlaluparah, sulit dibedakan dengan pola obstruktif
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 9/11
Tujuan
Dalam latihan ini akan dipelajari :
1. Kapasitas vital fungsional
2. Kapasitas vital
3. Kapasitas residu fungsional4. Kurva “flow volume”
Alat yang diperlukan
Autospirometer AS 500 lengkap dengan peralatannya yang terdiri dari Autospirometer AS 500,
Mouth piece, tranducer.
Tata kerjaMula-mula dicatat data mengenai o.p yaitu jenis kelamin, umur, tinggi badan yang kemudian
dimasukan ke dalam alat. Setelah alat -alat siap dihubungkan dengan listrik.
1. Pemeriksaan Kapasitas Vital Fungsional
Tekanan FVC, setelah itu tekan start/stop, lalu dilihat pesan yang tertulis di LCD
dan dikerjakan : - ekspirasi pelan-pelan
- Inspirasi maksimal
- Ekspirasi paksa
- Bernapas biasa
2. Pemeriksaan Kapasitas Vital
Tekan VC/MVV, kemudian tekan start/stop lalu baca pesan yang tertulis di LCD.Kemudian dilihat hasilnya di LCD.
3. Pemeriksaan Kapasitas Residu Fungsional
Seperti di atas, tetapi dilakukan pernapasan tenang selama 3 akli, kemudian
ekspirasi komplit, bila tidak stabil tidak terdapat pesan di LCD, tetapi bila stabil
terdapat pesan dan dilakukan pernapasan dangkal, ekspirasi komplit kemudian
inspirasi penuh, dan lihat hasilnya di LCD.
4. Pemeriksaan Kapasitas Pernapasan Maksimal
Tekan VC/MVV lalu tekan start/stop, perhatikan pesan pada LCD, bernapas biasa
dan cepat salam 12 detik.
5. Pemeriksaan Kurve “Flow Volume”
Tekan FVC, lalu tekan start/stop, dan lihat pesan di LCD yaitu napas semaksimal
mungkin di luat alat kemudian ekspirasi secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya
ke dalam mouth piece yang dihubungkan dengan transducer. Dan setelah itu dilihat
hasilnya bila perlu direkam.
Hasil Praktikum
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 10/11
Pembahasan
Terjadi kendala dalam cara pembacaan hasil autospirometer
5/10/2018 56450470-fisiologii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/56450470-fisiologii 11/11
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
BLOK RESPIRASI
Oleh :
KELOMPOK B-4
R.A. Nurafrilya F.S. 1102009230
Ratna Dilla 11020092
Ratri Ramadianingtyas 1102009
Ricky Arisandy 1102009
Rika Yuliana 1102009
Ricky Arisandy 1102009
Sakinah 1102009
Siti Solihah 1102009
Wahyu Sholekhudin 1102009
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2010/2011