54847682-lap-psg-smkn-5-takalar
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
1/47
PROSES PASCA PANEN TERHADAP ATC CHIPS RUMPUT LAUTEucheuma Cottonii DI PT. BANTIMURUNG INDAH
KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
2/47
2009
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
3/47
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
4/47
2009
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
5/47
PROSES PASCA PANEN TERHADAP ATC CHIPS RUMPUT LAUTEucheuma Cottonii DI PT. BANTIMURUNG INDAH
KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
NAMA NIS
SYAMSINAR 07047NAFILAH 07044
YUSMA 07053MUH. ALI 07042MUH. SUDARMAN 07043AHMAD 07032LASRI 07040FAISAL 07037
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
6/47
SMK NEGERI 5 TAKALAR2009
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
7/47
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Proses Produksi ATC. Chips dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii
di PT. Bantimurung Indah.
NAMA NIS
SYAMSINAR 07047NAFILAH 07044YUSMA 07053MUH. ALI 07042MUH. SUDARMAN 07043
AHMAD 07032LASRI 07040FAISAL 07037
Laporan ini diperiksa dan disetujui oleh :
Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
8/47
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini berjudul Proses Produksi ATC. Chips dari Rumput Laut
Eucheuma Cottonii di PT. Bantimurung Indah, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Laporan ini bukanlah hal yang mudah bagi penulis, karena itu penulis menyadari
bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini merupakan kerja sama dari
berbagai pihak, sehingga dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
a. Bapak Drs. H. Djusdil Akrim., selaku Direktur PT. Bantimurung Indah, Kabupaten
Maros, yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) selama 3 (tiga) bulan di perusahaan yang Bapak pimpin.
b. Bapak Ir. Musliyadi., selaku pembimbing lapangan yang senantiasa meluangkan
waktunya kepada penulis selama di lapangan.
c. Bapak Yani, Bapak Baso Kanto, Ka Udin, Ka Upe, Ka Lili, Bapak Jufri, Bapak
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
9/47
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak sekali
kekurangan, namun demikian penulis berharap kiranya masih dapat dimanfaatkan
bagi pihak yang memerlukannya.
Maros, Mei 2009
Penulis
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
10/47
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................... V
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................... 2
II. METODE PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG).................................. 3
A. Waktu dan Tempat ................................................................ 3B. Metode Kerja ......................................................................... 3
C. Kegiatan Kerja ....................................................................... 3
III. GAMBARAN UMUM PT. BANTIMURUNG INDAH MAROS PROPINSI
SULAWESI SELATAN ..........................................................................
5
A. Sejarah Singkat...................................................................... 5
B. Struktur Organisasi................................................................. 7
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
11/47
V. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA BAGIAN
LAB. (LABORATORIUM).......................................................................
29
A. Pengenalan Alat dan Metode Yang Digunakan...................... 29
B. Kegiatan Kerja........................................................................ 29
VI. RANGKUMAN DAN SARAN.................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 32
LAMPIRAN
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
12/47
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya yang cukup besar baik yang alami
maupun untuk budidaya. Saat ini Indonesia masih merupakan eksportir penting
di Asia. Sayangnya rumput laut masih banyak di ekspor dalam bentuk bahan
mentah yaitu berupa rumput kering, sedangkan hasil olahan rumput laut seperti
agar-agar, karaginan, dan alginate masih banyak diimpor dengan nilai yang
cukup besar. Untuk itu diperlukan penanganan pasca panen untuk meningkatkan
daya guna sehingga lebih bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Hal ini dapat
ditempuh dengan cara mempertahankan kesegaran atau mengawetkannya
dalam bentuk asli maupun olahan sehingga dapat tersedia sepanjang waktu
sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang dikehendaki konsumen.
Rumput laut merupakan salah satu hasil perikanan laut yang dapat
menghasilkan devisa negara dan merupakan sumber pendapatan masyarakat
pesisir. Sampai saat ini sebagian besar rumput laun diekspor dalam keadaan
kering dan baru sebagian diolah menjadi agar-agar di samping dimakan sebagai
sayuran. Jenis-jenis rumput laut yang sudah diolah diantaranya Gracilaria sp.,
Gelidium sp. menjadi agar-agar yang dilakukan oleh negara-negara Jepang,
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
13/47
farmasi (pembuatan suspensi, emulsifier), untuk makanan (sayur, mentega), and
kegunaan lain (pelindung kayu dan pencegah api) (Remimohtarto, 2005).
ATC-Chips (Alkali Treatment Cottonii) merupakan hasil produksi olahan
rumput laut jenis Eucheuma Cottoniiyang dapat digunakan sebagai bahan baku
untuk pembuatan keraginan murni. Selain itu ATC-Chips ( Alkali Treatment
Cottonii) diekspor dalam meningkatkan perekonomian Indonesia karena proseslebih lanjut dapat digunakan sebagai bahan pengikat dan penstabil dalam
indusrti.
PT. Bantimurung Indah adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang pengolahan rumput laut. Tepatnya di Kelurahan Pamelakkang Jene,
Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Perusahaan ini merupakan anak
perusahaan di Bosowa Group. Jenis rumput laut Eucheuma Cottoniimerupakan
salah satu rumput laut yang diolah menjadi produk dalam bentuk ATC-Chips
(Alkali Treatment Cottonii).
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan Pendidikan Sistem
Ganda sehingga mendapatkan informasi yang lebih lanjut.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) untuk melihat dan
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
14/47
II. METODE PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
A. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dilaksanakan selama 3
(tiga) bulan, dimulai pada tanggal 5 Februari 2009 6 Mei 2009 di PT.
Bantimurung Indah, Jl. DR. Sam Ratulangi No. 31, Kelurahan PammelakkangJene, Maros Baru, Kab. Maros, Sulawesi Selatan.
B. Metode Kerja
Metode yang dilakukan dalam Pendidikan Sistem Ganda ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengambilan data primer yaitu : dengan melibatkan dan ikut secara
langsung melakukan analisasi beberapa parameter dalam pengukuran
rumput laut di laboratorium.
2. Pengambilan data sekunder yaitu : data yang diperoleh dari kegiatan
kerja dan wawancara dengan pihak laboratorium dan data yang dapat
diperoleh dari telaah literatur termasuk arsip yang didapat di PT.Bantimurung Indah Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
15/47
a. Sortir bahan baku
b. Perendaman dan pencucian pertama
c. Pemasakan
d. Pencucian kedua
e. Copper (pemotongan / cutter bahan baku)
f. Pencucuian ketigag. Penjemuran
h. Sortir ATC
i. Packing
6. Proses analisis sampel
7. Pengawasan operasi proses produksi
a. Uji mutu secara laboratorium
b. Pengepakan dan penyimpanan
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
16/47
III. GAMBARAN UMUM PT. BANTIMURUNG INDAH MAROS PROPINSI
SULAWESI SELATAN
A. Sejarah Singkat
PT. Bantimurung Indah terletak di Desa Allepolea, Kecamatan Maros
Baru, Kabupaten Maros yang jaraknya 31 Km dari ibukota Propinsi SulawesiSelatan. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan dari PT.
Bosowa Group yang berstatus sebagai Perseroan Terbatas (PT) dalam bentuk
perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak dalam
bidang pengelolaan rumput laut.
Perusahaan ini didirikan secara resmi pada tanggal 20 Agustus 1976 di
Kabupaten Maros oleh H. Muaidi. Pendirian perusahaan ini didasarkan dengan
akte notaris No. 40 Tahun 1976 oleh Prof. Teng Tjin Lein, SH dan telah terdaftar
pada Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPRI).
PT. Bantimurung Indah didirikan dengan modal perseroan sebesar 250
juta rupiah dan didirikan untuk 75 Tahun. Modal perseroan di atas terdiri dari
1000 lembar saham dimana tiap saham bernilai Rp. 250.000,-
Perusahaan ini semula bernama PT. Bantimurung, akan tetapi pada
tanggal 19 Desember 1976 atas kehendak pemegang saham H. Muaidi selaku
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
17/47
4. Berusaha dalam bidang pertanian termasuk perkebunan, peternakan,
perikanan, dan cold storage.
5. Berusaha dalam bidang transportasi umum, pemborongan, leveransir.
6. segala sesuatu dalam arti kata yang seluas-luasnya sepanjang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Pendirian perusahaan ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan
dari Departemen Kehakiman RI No. Y.A. 5 / 582 / 12 tanggal 28 November 1976,
dimana kegiatan usahanya adalah industri pembuat krupuk udang, petis udang,
dan paste udang.
Melalui surat persetujuan kedua adanya koordinasi Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 83/A/SP. 01/BKPM/VIII/77 tertanggal 23 Agustus 1977
akhirnya PT. Bantimurung Indah menjadi PMDN yang akan melaksanakan
rencana komersil pada bulan Maret 1978.
Sepuluh tahun kemudian berdasarkan akte notaris Abdullah Ashar, SH
NO. 75 Tahun 1986 tepatnya pada tanggal 28 Februari 1986 PT. Bantimurung
Indah mengalami pengalihan saham dari H. Muaidi kepada H. M. Aksa Mahmud
sebagai Direktur Utama dan Ny. Hj. Ramlah Aksa sebagai Komisaris Utama dari
PT. Bosowa Group. Penanaman modal awal senilai Rp. 100.000.000,-.
Berdasarkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
18/47
B. Struktur Organisasi
PT. Bantimurung Indah dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive
Owners) sekaligus sebagai pemilik perusahaan BOSOWA GROUP CEO (Chief
Executive Owners) menunjuk CE (Chief Executive) yang dibantu oleh internal
audit untuk mewakilinya dalam mengawasi dan mengkoordinir perusahaan. CE
(Chief Executive) menunjuk Headpada masing-masing anak perusahaan untukmewakilinya mengawasi perusahaan. Head membawahi 5 departemen, yaitu
Departemen Keuangan, Departemen Produksi, Departemen Pemasaran,
Departemen Quality Assurance (QA) dan Departemen Pengadaan.
Departemen Keuangan dipimpin oleh ChiefKeuangan, ChiefAdministrasi
Umum dan Personalia, dan Chief Pengadaan/logistik. Departemen Produksi
ditangani oleh ChiefProduksi dan ChiefQA, sedangkan Departemen Pemasaran
dibawahi langsung oleh Head.
Chief Keuangan membawahi bagian accounting, pembukuan,
bendahara/kasir, dan administrasi pajak. Chief Administrasi umum dan
Personalia membawahi bagian administrasi, operator komputer dan Satpam,
sedangkan ChiefLogistik/Pengadaan membawahi bagian pembelian bahan baku
dan timbang/gudang.
Chief Produksi membawahi bagian Koordinasi Produksi dan Koordinasi
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
19/47
untuk mengontrol perusahaan. CE (Chief Executive) membuat dan
melaporkan hasil kegiatan Headkepada CEO (Chief Executive Owners).
3. Internal Audit
Bertugas untuk mempersiapkan dan menyusun agenda acara CE (Chief
Executive) serta mengurus surat-surat yang perlu ditandatangani oleh CE
(Chief Executive).4. Head
Bertugas mengawasi dan mengkoordinir kegiatan operasional departemen-
departemen yang berada dalam pengawasannya. Sebagai penanggung
jawab atas kelancaran kegiatan perusahaan. Hasil kerja departemen yang
berada dalam pengawasannya dilaporkan kepada CE (Chief Executive)
selaku atasan untuk dilaporkan lebih lanjut kepada CEO (Chief Executive
Owners).
5. Sekretaris
Mewakili tugas yang sama dengan Internal Audit yaitu membantu Head
dalam penyusunan agenda acara serta menyusun surat-surat penting yang
perlu ditandatangani oleh Head.
6. Keuangan
Bertugas mengumpulkan laporan dari accounting, pembukuan,
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
20/47
7. Administrasi Umum dan Personalia
Bertugas mengawasi dan mengkoordinir kegiatan administrasi, operator
komputer, dan Satpam, serta mempertanggungjawabkan hasilnya kepada
Head.
a. Administrasi, bertugas membuat laporan tentang jumlah
pegawai yang ada dan masih dibutuhkan. Mengusulkanpenerimaan/pemberhentian karyawan, serta mengusulkan
promosi/mutasi karyawan atas dasar penerimaan yang dilakukan.
b. Operator komputer, bertugas merekam laporan-laporan
kegiatan perusahaan dalam komputer sebagai dokumen perusahaan.
c. Satpam, bertugas menjaga keamanan perusahaan dan
mengawasi setiap tamu perusahaan.
8. Logistik/Pengadaan
Bertugas mengawasi dan mengkoordinir kegiatan pembelian bahan baku,
gudang/timbang, dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Head.
a. Pembelian bahan baku, bertugas mencatat dan membuat
laporan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelian
bahan baku dan memeriksa stok bahan baku.
b. Gudang/timbang, bertugas mencatat barang yang masuk ke
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
21/47
10. Quality Assurance (QA)
Bertugas untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan pendahuluan mutu
bahan baku, penggunaan obat/bahan kimia administrasi laboratorium dan
budidaya.a. Quality Control, bertugas menganalisa bahan baku, hasil
produksi dan bahan pembantu yang digunakan apakah telah sesuai
dengan standar mutu atau perlu perbaikan, kemudian membuat laporan
hasil kegiatannya untuk dilaporkan ke Chief Quality Assurance untuk
dipertanggung jawabkan selanjutnya kepada Head.
b. Obat/bahan kimia, bertugas mengontrol penggunaan
obat/bahan kimia dalam proses produksi dan menetralkan limbah industri.
c. Administrasi laboratorium, bertugas mencatat kebutuhan
laboratorium.
11. Ekspor
Bertugas mencari informasi pasar, mengirim barang sesuai dengan pesanan
ke konsumen serta mengurus berkas pengiriman.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
22/47
Tabel 1 Jenis Peralatan PT. Bantimurung Indah
NoJenis
PeralatanJumlah
UnitMerek Fungsi
1. Burner 4 RayInternasional
Sebagai mesin pembakar / pemanasyang digunakan dalam prosespemasakan rumput laut.
2. Blower 2 Sancho Untuk mengisap/mendorong angindalam pencucian bahan baku yangsudah masak.
3. Chemical Mix 1 Mitsubishi Salah satu alat untuk mencampur bahan kimia yang digunakan dalam
proses pencucian.4. Pompa sumur
bor1 Kawamonto Untuk mengalirkan a ir lebih banyak
yang digunakan dalam prosespencucian.
5. Pompa air hisap
1 Kawamonto Untuk mengisap air lebih banyak daridalam tanah.
6. Mesin packing 1 Sancho Untuk menjahit karung plastik yangtelah diisi dengan rumput laut hasil
olahan yang telah dikemas.7. Hoist 1 Kamuchi Untuk mengangkat keranjang besi
pada saat proses pencucian,pemasaran, sampai pemotongan
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
23/47
14. Mesin Souder 1 Septu Untuk mengolah ATC/ATS Chipsmenjadi SRC.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
24/47
NoJenis
PeralatanJumlah
UnitMerek Fungsi
15. Mobil- Truk
- Dinas
1
4
- Untukmengangkut bahan baku darikolektor ke perusahaan.- Sebagai fasilitas bagi manager-managerdan juga digunakan untukkepentingan perusahaan.
16. Komputer 2 Untuk keperluan olah data,penyimpanan data serta cybermarketing perusahaan.
17. Timbangan
analitik
1 Alat pengukur berat sampel rumput
laut.18. Enlenmeyer 4-8 Wadah tempat larutan
19. Waterbath 1 Alat pemanas larutan
20. Auto clave 1 Untuk memasak sampel rumput lautyang akan digunakan untuk mengukurkadar syneresis rumput laut.
21. Batangpengaduk
4-8 Untuk mengaduk sampel rumput lautyang dipanaskan.
Sumber : PT. Bantimurung Indah Maros, 2007
D. Tenaga Kerja
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
25/47
diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai, jumlah tenaga kerja yang
diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga
jumlahnya optimal.
Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang terdapat di PT. Bantimurung
Indah adalah sebanyak 53 orang dengan pekerja sebanyak 46 orang, pekerja
harian sebanyak 6 orang, dan tenaga percobaan sebanyak 1 orang. Untuk lebihjelasnya disajikan pada tabel 2 dibawah.
Tabel 2 Jumlah dan Status Tenaga Kerja PT. Bantimurung Indah, Maros
No Posisi Tenaga Kerja Jumlah Status
1 CEO (Chief Executive Owners) 1 Tetap
2 CE (Chief Executive) 1 Tetap
3 Internal Audit 1 Tetap
4 Head 1 Tetap
5 Sekretaris 1 Tetap
6 Chief Administrasi Umum dan Personalia 1 Tetap
7 Chief Keuangan 1 Tetap
8 Chief Pembelian 1 Tetap
9 Chief Produksi 1 Tetap
10 Manager Produksi 1 Tetap
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
26/47
No Posisi Tenaga Kerja Jumlah Status
21 Kasir 1 Tetap
22 Kasie Pembelian 1 Tetap
23 Kasie Produksi 1 Tetap
24 Kasie Pemasaran 1 Tetap
25 Bag. Bak Cutter 4 Tetap
26 Bagian Penjemuran 2 Tetap
27 Sortir ATC 7
1
Tetap
Tenaga Percobaan
28 Sortir Bahan Baku 1 Tetap
29 Bag. Adm. Produk / Gudang 1 Tetap
30 Packing 1 Tetap
31 Pembuangan Limbah 1 Tetap
32 Kapas Pabrik 1 Tetap
33 Operator Mesin 1 Tetap
34 Maintenance 1 Tetap
35 Bagian Obat / Bahan Kimia 1 Tetap
36 Control Proses 1 Tetap
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
27/47
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
A. Pengenalan Perusahaan
Pengenalan perusahaan dilakukan dengan teknik wawancara dan melihat
langsung kondisi instalasi-instalasi yang ada di PT. Bantimurung Indah. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa sebelum melakukan pendidikan sistem gandadapat mengetahui tugas pokok dan fungsi perusahaan tempat pelaksanaan
pendidikan sistem ganda. Selain itu, pengenalan ini juga dimaksudkan agar
mahasiswa dapat menyesuaikan topik Pendidikan Sistem Ganda dengan
program kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut. Pengenalan ini
dilakukan dengan membaca literatur yang berkaitan dengan tugas dan peranan
perusahaan tempat pendidikan sistem ganda.
B. Pengenalan Alat dan Metode yang Digunakan
Pengenalan alat dimaksud untuk mengetahui alat-alat yang digunakan di
Lab. Rumput Laut PT. Bantimurung Indah Maros Propinsi Sulawesi Selatan,
serta metode yang digunakan dalam pengukuran beberapa parameter meliputi
uji kadar air (Raw Materialdan Produk ATC) dan Swelling. Pengenalan alat-alat
dan metode yang digunakan dilakukan dengan wawancara dan melihat secara
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
28/47
PT. Bantimurung Indah dalam melaksanakan proses produksi
menggunakan bahan baku rumput laut dari kelas Rhodophyceae jenis
Eucheuma cottonii dan Eucheuma Spinosum. Syarat ekologis yang dapat
menunjang pertumbuhan rumput laut, yaitu antara lain kondisi dasar perairan
berupa pasir kasar yang bercampur pecahan karang, untuk rumput laut
Eucheuma sp. keadaan perairan sebaiknya relatif jernih dengan tingkatkecerahan tinggi, salinitas untuk rumput laut Eucheuma sp. yang optimal
berkisar 28-33 mil, suhu air yang optimal di sekitar tanaman yaitu berkisar
26-300 C, dan lokasi budidaya rumput laut harus terlindungi dari arus
(Anggadireja, et al., 2006).
Bahan baku yang diperoleh dari kolektor yang diantarkan langsung ke
perusahaan terlebih dahulu dilakukan penimbangan. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui jumlah/berat bahan baku, apakah sudah sesuai dengan pesanan
atau tidak. Penimbangan dilakukan di gudang penyimpanan dadakan.
Setelah itu dilakukan pengujian secara organoleptik maupun laboratorium
yang dimaksudkan untuk mengetahui klasifikasi mutunya.
Pengujian organoleptik dilakukan dengan melihat penampakan luar
dari bahan baku yang meliputi kekeringan dengan kadar 37% dan kadar
kotoran (lumut, rumput, pasir, kerikil, dan tali rafiah) diharapkan 3%.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
29/47
produk berupa masukan (bahan baku) untuk satu kegiatan produksi,
disamping menangani keluaran berupa produk hasil kegiatan produksi.
Bahan baku yang telah diuji di laboratorium selanjutnya disimpan di
gudang dadakan dekat tempat pencucian dan pemasakan. Perusahaan
memang menyediakan gudang khusus untuk penyimpanan bahan baku
mentah tetapi jarak gudang tersebut dengan tempat pencucian danpemasakan cukup jauh sehingga dirasa kurang efisien dan memakan waktu
untuk mengangkat bahan baku tersebut ke tempat pencucian. Bahan baku
tersebut tidak bisa disimpan dalam waktu lama disebabkan sifat dari bahan
baku yang mudah rusak. Sehingga digunakanlah gudang dadakan untuk
penyimpanan bahan baku. Penyimpanan didasarkan pada asal bahan baku
agar memudahkan dalam proses produksi dan pengujian laboratorium.
Keadaan gudang penyimpanan bahan baku perlu diperhatikan, pengertian
udara, dan adanya cahaya yang masuk dapat mencegah kelembaban
sehingga kualitas bahan baku tetap terjaga. Jumlah bahan baku yang bisa
ditampung dalam ruangan berukuran sekitar 10x15 meter ini bisa mencapai
700 karung rumput laut. Penyimpanan dilakukan dengan menyusun bahan
baku yang telah dimasukkan ke dalam karung di atas rak yang terbuat dari
kayu untuk menghindari kontak langsung dengan lantai agar terhindar dari
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
30/47
Bantaeng, Bulukumba, Selayar, selain itu sampel juga berasal dari Sulawesi
Tengah, Kendari, Bau-bau dan Kepulauan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Pembelian bahan baku dilakukan dengan sistem kontrak yaitu menjalin
kerjasama dengan pihak kolektor yang ada di daerah-daerah penghasil rumput.
Selain dengan sistem ini pembelian bahan baku juga diterapkan dengan cara
kerjasama antara perusahaan dengan daerah penghasil rumput laut (desabinaan) seperti di Kabupaten Barru dan Takalar. Di sini perusahaan memberikan
bantuan berupa bibit yang akan dibudidayakan oleh petani dan hasil panen
harus dijual pada perusahaan, untuk menghindari kegagalan panen maka pihak
perusahaan menugaskan tenaga lapangan mengawasi dan membimbing proses
budidaya tersebut. Bahan baku yang telah mencapai umur 45-60 hari di panen
dengan kualitas yang baik misalnya memiliki percabangan yang banyak, warna
yang cerah, kurangnya organisme yang menempel, dan waktu panen yang tidak
terlalu lama.
Petani
PengumpulKecil
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
31/47
E. Proses Pengolahan ATC Chips
1. Sortir bahan baku
Bahan baku yang akan diolah terlebih dahulu ditimbang dan diberi
penomoran sesuai asal bahan baku, berat bahan baku, dan tanggal masuk.
Rumput laut yang memenuhi standar kekeringan 12% dimasukkan ke dalam
karung selanjutnya dibawa ke ruang penyortiran. Penyortiran dimaksudkanuntuk membersihkan kotoran berupa batu-batu, plastik karung, ranting, pasir,
tali rafiah, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kerja mesin
pengolah. Proses penyortiran ini dikerjakan dengan tangan manusia juga
dibantu dengan alat pengayak dan metal detector (filter besi). Selanjutnya
rumput laut yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam keranjang yang
berkapasitas 600 kg/keranjang.
2. Perendaman dan pencucian pertama
Setelah itu bahan baku yang telah ditimbang selanjutnya dimasukkan
ke dalam keranjang besi dengan kapasitas 600 kg/keranjang kemudian
diangkat ke dalam bak perendaman dengan menggunakan hoist yang
berfungsi untuk memindahkan keranjang dari bak satu ke bak lainnya.
Perendaman ini dilakukan dengan air tawar dengan lama perendaman 10
menit
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
32/47
Gambar 2. Proses pencucian rumput laut
Setelah bahan baku direndam, air rendaman dikeluarkan melalui pipa
pengeluaran. Selanjutnya dilakukan pencucian tahap I (sebelum bahan baku
dimasak) dengan cara menyemprotkan air ke dalam keranjang yang berisi
rumput laut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar garam yang melekat
pada rumput laut, melunakkan thallus agar mudah dalam proses ekstraksi /
pemasakan, dan menghilangkan debu-debu / kotoran yang melekat pada
rumput laut selama masa penyimpanan Dalam pencucian dibutuhkan air
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
33/47
yang terbuat dari tembok. Bak yang digunakan untuk pemasakan berjumlah
4 buah berukuran yang dilengkapi dengan saluran pemasakan dan
pengeluaran berbentuk pipa yang berisi larutan KOH/NaOH yang terlebih
dahulu telah dipanaskan dengan menggunakan mesin burner yang bahan
bakunya berupa solar. Pemberian larutan KOH/NaOH dengan kontraksi 7%-
8% bertujuan untuk menghancurkan atau mengeluarkan selulosapembungkus keraginan yang terdapat dalam rumput laut tersebut. Suhu yang
digunakan berbeda-beda untuk tiap jenis rumput laut. Sumber panas yang
digunakan berasal dari burner dan untuk mengontrol suhu selama
pemasakan digunakan alat thermometer.
Setelah dimasak selanjutnya rumput laut dalam keranjang besi
diangkat ke atas dengan hoist kemudian dilakukan penyemprotan atau
penyiraman dari atas yang berfungsi sebagai pendingin dan juga untuk
menghilangkan sisa-sisa larutan KOH. Setelah agak dingin selanjutnya
keranjang besi yang berisi rumput laut tersebut diturunkan ke bak
perendaman.
Pelaksanaan proses pemasakan (alkali treatment) sangat diperlukan
manajemen yang baik. Manajemen yang efektif dan efisien dapat dicapai
melalui sistem pencatatan data yang baik dan akurat mengenai asal bahan
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
34/47
kaporit berfungsi untuk memutihkan rumput laut yang berwarna agak gelap
setelah pemasakan, menghilangkan sisa-sisa bau larutan, dan membunuh
bakteri (bakterisidal).
5. Chopper (pemotongan/cutter bahan baku)
Setelah pencucian ke-2 selesai, rumput laut kemudian dibawa ke
bagian pemotongan. Proses pemotongan rumput laut menjadi bentuk ATC-
Chips dilakukan secara mekanik dengan menggunakan Chopper Machine.
Pemotongan rumput laut ini dimaksudkan untuk memperkecil ukuran rumput
laut kira-kira sekitar 3 cm sehingga dapat memudahkan dalam proses
pengeringan/penjemuran, pengangkutan, penyortiran, penggilingan, dan
packing. Waktu yang diperlukan dalam proses pemotongan 15menit/keranjang. Rumput laut yang telah dipotong-potong ditampung pada
gerobak untuk selanjutnya diangkut ke lapangan penjemuran untuk
dikeringkan.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
35/47
menggunakan larutan kaporit (CaOCI) yang berfungsi untuk memutihkan
rumput laut yang mempunyai warna agak gelap setelah pemasakan dan
membunuh bakteri dan zat kimia yang ada. Menurut Winarno (1996) bahwa
warna alamiah rumput laut dapat dihilangkan dengan menggunakan kaporit
(CaOCI) 0,25% yang disebut dengan proses pemutihan.
7. Penjemuran
Rumput laut yang telah dicuci untuk ke-3 kalinya selanjutnya diangkat
lagi dengan menggunakan hoist ke papan peluncur kemudian dibuang ke
dalam gerobak untuk selanjutnya diangkut ke tempat penjemuran.
Proses pengeringan umumnya dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
alami dan menggunakan mesin pengering. Khusus PT. Bantimurung Indahdilakukan secara alami dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai
sumber panas. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air yang
dikandung suatu produk agar dapat bertahan lama dan untuk memperkecil
volume dan bobot bahan baku sehingga dapat menghemat tempat untuk
proses pengemasan.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
36/47
Pengeringan secara alami ini selain memerlukan biaya yang relatif murah,
chips yang dihasilkan juga relatif lebih seragam warnanya karena proses
pengeringan berlangsung lambat dan panas yang diterima oleh chips merata.
Penjemuran dilakukan selama 10 jam apabila kecerahan matahari 100%,
tetapi apabila cuaca mendung penjemuran/pengeringan memakan waktu
yang cukup lama yaitu dapat berkisar 2-3 hari.Penjemuran dilakukan dengan sesering mungkin membolak-balikkan
rumput laut agar proses pengeringan berlangsung cepat dan merata. Selama
proses penjemuran berlangsung rumput laut tidak boleh terkena air tawar,
baik air hujan maupun air embun karena hal ini akan menyebabkan
produktivitas produk menurun.
Produk dikatakan kering apabila rumput laut tersebut mudah
dipatahkan dan kadar air produk yang telah kering rata-rata 22%-17%
(pengujian kadar air di laboratorium). Produk yang telah dikeringkan
selanjutnya diolah dalam bentuk chips. Menurut Assauri (1999) bahwa
pengeringan dimaksudkan untuk mengeluarkan sebagian air dari suatu
bahan dengan menguapkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan
menguapkan sebagian besar air yang dikandung.
Tingkatan kekeringan rumput laut dapat diketahui melalui pengujian
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
37/47
rendah. Standar rendaman yang diinginkan oleh pembeli dan telah menjadi
standar baku adalah 25%.
Gambar 5. Bahan baku yang siap untuk di sortir
Proses penyortiran ini selain dikerjakan dengan tangan manusia juga
dibantu dengan alat pengayak sederhana dan metal detector (filter besi).
Produk yang dihasilkan dari penyortiran disebut ATC-Chips (Alkali
Treament Cottonii). Kualitas ATC-Chips dilihat dari bentuk persegi dan warna
putih kekuningan Setelah disortir rumput laut uji kadar airnya pada
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
38/47
1. Uji kadar air (Raw Material dan Produk ATC)
Kadar air yang tinggi perlu dikurangi agar terhindar dari mikroba,
kapan, dan serangga sehingga memperpanjang masa penyimpanan
(Sudiaman, 1990). Tingkat kekeringan rumput laut dapat diketahui melalui
pengujian kadar air dengan alat Infra Red Moisture Balance, dengan caramengambil sampel dari bahan baku sebanyak 3 gram kemudian didiamkan
selama 30 menit di bawah Infra Red Moisture Balance.
2. Swelling
Swelling yaitu proses yang digunakan untuk mengetahui usia
pertumbuhan dari rumput laut.
Untuk lebih jelasnya telah disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Persyaratan Standar Kualitas Produk Siap Ekspor Rumput Laut
Eucheuma CottoniiATC-Chips.
No. Uraian Syarat Standar Kualitas
1 Kadar air ATC-Chips 37%
2 Swelling 20%
Sumber : PT. Bantimurung Indah, 2005
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
39/47
2. Packing
Setelah produk diuji di laboratorium maka selanjutnya produk
dikemas dalam kemasan yang telah disiapkan. Pengemasan sangat penting
diperhatikan karena dapat dipakai sebagai sarana promosi produk yang
dapat menggugah selera pembeli, tanpa mengesampingkan kualitas dari
produk.Produk yang telah dihasilkan dalam bentuk ATC-Chips selanjutnya
dikemas dalam karung plastik dan dipadatkan dengan mesin pres. Produk
tersebut dikemas dengan menggunakan bahan pengemasan yang terdiri dari
dua bagian yaitu kemasan primer (dalam) yang terbuat dari plastik
polyethylene dengan ukuran masing-masing 25 kg atau sesuai dengan
permintaan yang berfungsi melindungi produk dari pengaruh luar. Kemasan
sekunder terbuat dari bahanpolypropylene yang berfungsi sebagai pelindung
kemasan primer, melindungi produk dari kontak dengan pengaruh luar, bau
dan debu serta sebagai tempat melekatnya olog perusahaan, label type
produk, berat bersih, dan nomor kode produk. Pemberian label pada produk
yang telah dikemas diantar sesuai tipe berat bersih serta nomor kode.
3. Penyimpanan
Setelah produk dipecking jika ada permintaan dapat langsung dijual
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
40/47
bertanggungjawab selama proses penyimpanan dalam hal ini adalah bagian
quality control.
H. Pemasaran
Adapun jenis efisiensi yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan menambah jumlah pelanggan adalah meningkatkan pelayanankepada pelanggan, memperbaiki mutu produk atau kualitas produk, harga yang
tidak terlalu tinggi dapat dilihat dari segi teknis. Sementara dari segi ekonomi
yaitu dengan menambah atau meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
yang ada (Hanafiah dan Saefuddin, 1998).
Efisiensi pemasaran dapat mencapai apabila antara pihak petani dan
pihak perusahaan sama-sama tidak saling merugikan yaitu pihak perusahaan
memperoleh rumput laut dengan harga murah serta mengeluarkan biaya yang
sekecil-kecilnya sementara petani rumput laut menjual rumput laut dengan harga
yang sesuai serta mengeluarkan biaya yang tidak terlalu banyak.
PT. Bantimurung Indah menjual rumput laut dengan harga yang berlaku
dipasaran, dimana penetapan harga tersebut telah termasuk pajak sehingga
pihak pembeli merasa diuntungkan. Adanya penetapan harga yang disesuaikan
selain memberikan nilai kepuasan pada perusahaan yang bersangkutan berupa
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
41/47
V. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA BAGIAN LAB.
(LABORATORIUM)
A. Pengenalan Alat dan Metode Yang Digunakan
1. Blender untuk menghaluskan bahan baku lips
2. Neraca / timbangan untuk ATC-SRC Sortaliris3. Timbangan digital untuk mengukur berat sampel
4. Infra Red moisture akan disiapkan (ARC) untuk mengukur kadar air
dalam bahan baku.
5. Stating star (Mes 40, 60, 80, 100, 140) untuk mengukur kehalusan
poeder
6. Piskometer fungsinya untuk mengatur kekentalan larutan pada jell
7. pH fungsinya untuk mengatur asam/basa suatu larutan
8. Antoklap fungsinya untuk memasak (ARC-CMPC-SRC)
9. Water bost fungsinya untuk menurunkan dan mempertahankan
temperatur larutan jelli.
10. Oven fungsinya untuk mengatur kadar air material dan mengeringkan
chips.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
42/47
d. Tekan star setelah itu tekan stop
3. Oven Sampie
a. Rumput laut yang akan diteliti terlebih dahulu, ditimbang
sebanyak 150 gram, kemudian dipotong kecil.
b. 10 gram diukur kadar airnyac. 50 gram dicuci sebanyak 8 kali ditiriskan selama 1 sampai 2
jam.
Fungsinya : agar partikel garam dan kotoran lainnya pisah dari rumput
laut.
1. 50 gram tanpa dicuci, kemudian dimasukkan ke oven yang sama2. Didiamkan selama beberapa jam, dan itu juga dimasukkan ke oven
17 jam lamanya.
Cara memakai oven : tarik pegangannya / dibuka kemudian kita
menyalakannya dengan cara diputar ke kiri apabila kita mampu sudah
menandakan di mulai.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
43/47
VI. RANGKUMAN DAN SARAN
A. Rangkuman
Dari pembahasan di atas maka dapat dirangkumkan bahwa :
1. Tahapan pembuatan ATC-Chips menggunakan bahan baku rumput
laut dari golongan Rhodophyceae jenis Eucheuma cottonii. Dimulai daripengadaan bahan baku, pencucian, pemasakan, pembilasan, pemotongan,
penjemuran, sortir (produk ATC-Chips) dan pengemasan Eucheuma sp.
2. Produk yang dihasilkan dalam bentukAlkali Treatment Cotonii(ATC-
Chips)Alkali Treatment Spinosum (ATC-Chips).
B. Saran
1. Sebaiknya PT. Bantimurung Indah hendaknya selalu melakukan
rolling tugas/penempatan peserta PKL (pelajar/mahasiswa) dari bagian satu
ke bagian yang lain sehingga pengetahuan dan pengalaman peserta PKL
(pelajar/mahasiswa) semakin bertambah.
2. Sebaiknya pada Lab. PT. Bantimurung Indah menggunakan dua atau
lebih metode/prosedur kerja dalam pengukuran di lab. Sehingga data yang
dihasilkan dapat diperbandingkan.
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
44/47
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas Ekonomi.Universitas Indonesia. Jakarta.
Anggadireda, J. Istin S, Zatnika A, Suhaimi. 2006. Rumput Laut Seri Agribisnis.Penerbit Swadaya. Jakarta.
Gumbira, E., Said, Intan, H. A. 2001. Manajemen Agribisnis. PT. Ghalia Indonesia.Jakarta.
Istini, Sri, A. Zatnika dan Suhaimi. 1985. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut :Seafarming Workshop Report Bandar Lampung 28 Oktober 1 November1985 Part II Technical Report .www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htm . FAO CorporateDocument Repository. Tanggal akses : 04 Oktober 2007.
Romimohtarto, K. dan Sri Juwana. 2005. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan tentangBiota Laut. Djambatan. Jakarta.
Sulitijo. 1985. Budidaya Rumput Laut : Seafarming Workshop Report BandarLampung 28 Oktober 1 November 1985 Part II Technical Report.www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htm . FAO CorporateDocument Repository. Tanggal akses : 04 Oktober 2007.
Syamsuar. 2007 Karakteristik Keraginan Rumput Laut Eucheuma cottonii padaBerbagai Umur Panen, Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi.www.damandiri.or.id/detail.php?id=457-20K -. Institut Pertanian Bogor.
http://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.damandiri.or.id/detail.php?id=457-20Khttp://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htmhttp://www.damandiri.or.id/detail.php?id=457-20K -
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
45/47
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
46/47
Lampiran 3. Skema Proses Pembuatan ATC-Chips di PT. Bantimurung Indah
Seleksi Bahan baku(Raw material)
Eucheuma cottoniiEucheuma spinosum
PenimbanganPenyimpanan
di gudang
Proses olahan
Perendaman dan Pencucian I
Pemasakan
Pencucian II
Packingbahan baku
Sortir Bahan Baku(RM)
Copper (pemotong/cutterbahan baku)
-
8/6/2019 54847682-Lap-Psg-Smkn-5-Takalar
47/47
Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Bantimurung Indah, Kabupaten Maros
Manajer Produksi
Internal Audit
Sekretaris
CEO (Chief Executive Owners)
CE (Chief Executive)
Head
Chief Keuangan
Accounting
Pembukuan
Kasir
AdministrasiPerusahaan
Manajer Adm. Dan Keuangan Manajer Pemasaran
Chief Adm. Umumdan Personalia
Administrasi
Satpam
OperatorKomputer
Chief Adm. Umumdan Personalia
Pembelian
bahan baku
Gudang /timbangan
Chief Produksi
KoordinatorProduksi
KoordinatorMesin /
Peralatan
Chief QA (QualityAssurance)
Quality Control
Obat/bahankimia
AdministrasiLaboratorium
Ekspor
36