5235117084 jp e vote 92

12

Click here to load reader

Upload: lerhios

Post on 23-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 1

Hubungan Antara Inventori Kepribadian Siswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata

Diklat Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga

ANISAN

Alumni Angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Teknik Elekto dan Training dan

Development di PT. Aerofood Indonesia, Aerofood ACS unit Jakarta.

Mochammad Soekardjo

Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Edi Sutadi

Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Fadjar Hadiatullah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan TIK. Noreg. 5235117084

Research purposed to know whether correlation between inventory personality student toward study

product on doing job repair elementary equipment household SMK Muhammadiyah 1 Jakarta.

Research be held in class X program skill technique energy electric SMK Muhammadiyah 1 Jakarta

on semester 1(odd) on lesson years 2008-2009. Method be used is survey with nearly study

correlationn. Totally sample many as 30 student with a way random (simple random sampling). To

be measure with used instrument inventory personality consist of 40 grain statement with 5 choice

answers and valuation 1-5 with used scale Likert. Coefficient reliability test instrument calculated

with used technique split half and all test coefficient reliability get a 1.01 with totally sample many

as 27 student. From calculation to get r calcutate(1.01) > r table (0.367) and meanly respondent get

stable answer and grain statement is consistent. Basically calculation product actually hypothesis Hi

that statement got correlation between inventory personality student toward study product on doing

job repair elementary equipment household SMK Muhammadiyah 1 Jakarta accepted.

Kata kunci : Hakikat inventori, Hakikat kepribadian, Hakikat hasil belajar pada Mata Diklat

Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga.

Page 2: 5235117084 Jp e Vote 92

2 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

Berdasarkan anggapan dasar dalam

masyarakat bahwa siswa SMK itu berada

dalam periode penjelajahan dan perispan

karier serta berada dalam periode normatif

untuk tindakan-tindakannya pada masa

depaan, karakteristik pertumbuhan dan

perkembangan fisik srta psikis yang khas,

maka bimbingan karier di SMK

mempunyai funsi yang khas pula. Fungsi-

fungsi yang di maksud, diantaranya :

1. Memberikan arahan kepada para

siswa agar mempunyai wawasan

awal yang lebih obyektif tentang

pendidikan,

2. Memberikan kesempatan untuk

mengenal serta membina sikap,

kepribadian, minat, dan nilai

terhadap dunia kerja,

3. Memberikan bekal tambahan

melalui masa peralihan yang

sistematis dai ststus siswa anggota

masyarakat yang produktif

(Sukardi, 1993:1).

Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut

maka para siswa perlu memahami sifat dan

kepribadian sendiri. Agar para siswa dapat

memahami lebih tepat keadaan

kemampuan sirinya dan memberika

kesempatan untuk mengenal serta

membina sikap, kepribadian, minat dan

nilai terhadap dunia kerja, serta

mempersiapkan diri untuk memasuki

status siswa yang aktif di lingkungan

masyarakat, maka kepada para siswa SMK

diberikan untuk mengambil tes atau

inventori tertentu.

Inventori adalah upaya untuk memperoleh

informasi tentang bagaimana baiknya

individu memahami dan menguasai

kehidupannya dengan perasaan dan

emosinya (Sukardi,1993:1). Mental yang

terbentuk dari invidu/siswa terjadi pada

semua tingkat dari perkembangan yang

mencakup seluruh kemampuan yang ada

pada segenap sikap, dan pengalaman

hidupnya.

Pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga, siswa diharapkan dapat merawat

dan memperbaiki suatu peralatan listrik

rumah tangga dengan menggunakan

bahan-bahan dan peralatan yang

diperlukan sehingga memberikan bekal

tambahan melalui masa peralihan yang

sistemaris dari status siswa menjadi

anggota masyarakat yang produktif.

Mengingat hasil belajar yang diukur

adalah hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

listrik rumah tangga, maka diduga bahwa

siswa yang mempunyai inventori

kepribadian tinggi/matang akan

memperoleh hasil belajar yang tinggi pula.

Karena dalam belajar dalam teori maupun

Page 3: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 3

praktik, siswa yang mempunyai inventori

kepribadian tinggi akan merasa lebih

gairah dan termotivasi untuk belajar.

Motivasi dan gairah tersebut kan dapat

ditimbulkan karena dari segi materi dan

metode yang dipergunakan.

Dengan demikian inventori kepribadian

mempunyai kaitan terhadap hasil belajar

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga.

Hakikat Inventori

Pengertian inventori dapat diartikan

bagaimana seorang siswa atau individu

yang telah menemukan/mencipta atau

merasakan kehidupannya, dipengaruhi

oleh perasaan dan emosinya melalui

pengalaman yang sebelumnya tidak ada

menjadi ada sehingga tanpa disadari

bahwa siswa telah menemukan dengan

sendirinya.

Untuk siswa sebagai individu agar dapat

memahami diri untuk memasuki dari status

siswa menjadi anggota masyarakat yang

aktif serta produktif, maka kepada para

siswa perlu diberikan kesempatn untu

mengambil tes atau inventori tertentu.

Pengukuran inventori kepribadian dari segi

non-kogntif bukanlah metode yang paling

akurat, tetapi memiliki kebaikan yang

berhubungan dengan persoalan yang

benar-benar penting terhadap individu.

Hakikat Kepribadian

Kepribadian merupakan satu individualitas

yang serba kompleks, yang hampir-hampir

tidak dapat diekspresikan secara tepat

dengan kata-kata verbal. Individualitas

yang serba kompleks dalam arti bahwa

dalam diri seseorang mempunyai sifat-sifat

yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi antara sifat satu dengan

yang lainnya. Oleh karena itu, para ahli

pun hanya dapat melukiskan dan

mengekpresikan dalam bentuk-bentuk

yang skematis saja, yaitu berupa pola

pokok dengan melihat adanya persamaan-

persamaan pokok yang ada pada manusia.

Karena teori kepribadian pun tidak akan

memberikan gambaran yang komplit

mengenai kepribadian dengan seluruh ciri-

ciriya yang khas dan unik.

Kepribadian adalah satu totalitas

terorganisir dari disposisi psikis manusia

yang individual, yang memberi

kemungkinan untuk membedakan ciri-

cirinya yang umum dengan pribadi lainnya

(Kartono, 1980:10).

Disposisi merupakan kecenderungan untuk

bertingkah laku tertentu, yang sifatnya

lebih konstan, dan terarah pada tujuan

tertentu. Walaupun di dalam konteksnya

Page 4: 5235117084 Jp e Vote 92

4 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

kepribadian akan berkembang dan sifatnya

dinamis, namun ada disposisi-disposisi

psikis pokok/dasar yang sifatnya dinamis.

Hakikat Inventori Kepribadian

Kalau ditelaah berdasarkan arti kata dari

inventori kepribadian, tidak ada

nomenklatur yang menjelaskan secara

pasti. Namun berdasarkan uraian dari

hakikat inventori di atas yang menjelaskan

terkait dari rujukan sebuah pendekatan

pengukuran dari segi non-kognitif dan arti

dari kata kepribadian sendiri maka

inventori kepribadian dapt diartikan

sebagai upaya memperoleh informasi yang

lebih reliabel dari individu mengenai apa

yang siswa pikirkan atau rasakan tentang

perasaannya, fungsi tubuhnya, teman-

temannya, termasuk seberapa jauh siswa

agresif atau pemalu (penyegan) dalam

lingkungannya dan seberapa banyak siswa

bisa mempercayai seseorang dan akhirnya

seberapa baik siswa dapat memainkan

peranan yang diharapkan di masyarakatnya

(Sukardi, 1993:33).

Dalam kaitannya dengan penelitian,

terdapat beberapa unsur-unsur inventori

kepribadian siswa yang berhubungan

dengan bentuk penyesuaian pribadi dan

sosialnya antara lain kepatuhan

(summissiveness), emosionalitas

(emotionality), permusuhan (hostility)

(Sukardi, 1993:35), kepercayaan diri (trust

self), dan tanggung jawab (responsibility)

(Sunyoto, 1982:34).

Inventori kepribadian dari segi kepatuhan

akan menunjukkan penyesuaian situasi

sehari-hari dan lingkungannya serta

pengalamnnya terhadap aktivitas kegiatan

yang dilakukan di sekolah.

Inventori ini bermanfaat terhadap siswa

yang menunjukkan sesuatu yang kurang

ekspresif apabila berhadapan dengan orang

banyak sebab mereka sering kali diberikan

penilaian yang salah oleh seseorang yang

dipandang orang tersebut tanpa emosi.

Proses pembentukan kepribadian

seseorang berjalan secara bertahap dan

sangat dipengaruhi oleh faktor usia,

pensisikan dalam keluarga, serta

pensisikan di sekolah. Adapun yang

dimaksud dengan perbaikan di sekolah

adalah sistem pensisikan yang dibagi-bagi

secara berjenjang, tersusun, dan berurutan,

dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi

(Faisal, 1989:15-16). Peranan guru sebagai

fasilitator juga ikut memberikan andil

besar dalam menciptakan kepribadian

siswa yang matang.

Dalam penelitian ini pengakuan dalam

inventori hanya dibatasi dalam aspek-

aspek dalam belajar, untuk memperoleh

suatu gejala yang bersifat spesifik.

Page 5: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 5

Hakikat Hasil Belajar pada Mata Diklat

Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan

Peralatan Listrik Rumah Tangga

Hasil belajar dapat diperoleh dengan

menggunakan alat evaluasi berupa uji/tes

dan yang digunakan pada penelitian in

adalah uji teori dan uji praktik.

Melakukan Pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga meruakan

mata diklat yang dib erikan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dengan

program keahlian teknik pemanfaatan

tenaga listrik bidang keaahlian

ketenagalistrikan.

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga juga

merupakan mata diklat yang diberikan

bekal pengetahuan dan keterampilan

siswa, khususnya yang berkaitan dalam

pekerjaan dasar perbaikan dan perawatan

listrik rumah tangga yang meliputi :

peralatan pemanas seperti seterika listrik,

pemanggang roti, dan sebagainya serta

peralatan yang menggunakan motor listrik

seperti pompa air, mixer, dan blender.

Perawatan dalam melakukan pekerjaan

dasar perbaikan listrik rumah tangga

merupakan suatu usaha yang dilakukan

secara sengaja dan sistematis terhadap

peralatan hingga mencapi hasil/kondisi

yang dapat diterima dan diinginkan

(Priowirjanto, 2003:1). Perawatan

hendaknya merupakan usaha/kegiatan

yang dilakukan secara rutin atau secara

terus menerus agar peralatan atau sistem

selalu dalam keadaan siap pakai.

Pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga pokok bahasan yang melingkupinya

adalah peralatan-peralatan yang sering

digunkan dalam rumah tangga.

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga juga

merupakan mata diklat yang memberikan

bekal keterampilan siswa SMK.

Banyak materi yang menuntut siswa untuk

belajar secara individual misalnya kerja

dalam labolatorium, kepribadian siswa

sangat memegang peranan penting, karena

siswa yang memiliki inventori kepribadian

yang matang akan mampu menyelesaikan

job tanpa banyak tergantung dari orang

lain.

Hasil belajar yang dimaksud adalah ujian

sekolah pada tanggal 1 Desember 2008

yang merupakan tes praktik dan tanggal 15

Desember 2008 merupakan tes teori. Tes

ujian teori yang sudah dijadwalkan oleh

pihak sekolah dan tes ujian praktik yang

jadwalnya diatur oleh guru bidang studi.

Page 6: 5235117084 Jp e Vote 92

6 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

Berdasarkan uraian di atas, maka di duga

siswa yang memiliki inventori kepribadian

yang tinggi/matang akan memiliki hasil

belajar yang baik pula.

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan Operasional penelitian ialah untuk

mengetahui apakah untuk mencapai hasil

yang baik dalam mata diklat melakukan

pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga, siswa SMK harus memiliki

sikap yang positif, baik dalam praktik

maupun teori dalam konteks inventori

kepribadian yang baik.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK

Muhammadiyah 1 Jakarta, pada semester 1

bulan Nopember-Januari tahun ajaran

2008-2009.

Metode penelitian yang digunakan ialah

survei dengan pendekatan studi kolerasi.

Data pada variabel Y digunakan dengan

alasan variabel Y terjadi karena secara

alami dan bukan manipulasi. Jadi peneliti

mengambil data dari fakta yang ada di

lapangan.

Varibel penelitian

a. Variabel bebas (X) : Inventori

kepribadian siswa

b. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan

sampel yaitu populasi yang dimaksud

terdiri dari populasi target dan populasi

terjangkau. Sebagai populasi target adalah

siswa SMK Muhammadiyah 1 Jakarta,

sedangkan populasi terjangkau adalah

siswa Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik

(TPTL) kelas X.

Siswa kelas X yang dijadikan sebagai

sampel terbagi menjadi dua kelas yaitu

TPTL A dan X TPTL B. Sampel data yang

akan di ambil sebagai sampel adalah kelas

X TPTL A yang terdiri dari 34 siswa dan

X TPTL B yang terdiri dari 39 siswa

dengan program keahlian Teknik

Pemanfaatan Tenaga Listrik pada mata

diklat Melakukan Pekerjaan dasar

Perbaikan Peralatan Listrik Rumah

Tangga.

Siswa kelas X TPTL A dan TPTL B di

gunakan segabai sampel data hasil uji

dikarenkan mata diklat melakukan

pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga diberikan di kelas X.

Pemilihan kelas X sebagai sampel lebih

dikarenakan karena kelas X memiliki

kesempatan dalam belajar prgram keahlian

eknik pemanfaatan tenaga listrik pada

umumnya dan mata diklat melakukan

Page 7: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 7

pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga pada khususnya, di samping

beberapa alasan, kepribadian, minat, dan

nilai terhadap dunia kerja dari status siswa

yang aktif di lingkungan seolah menjadi

anggota masyarakat yang produktif

dibidangnya.

Sampel yang diambil dengan menggunkan

cara sampling acak sederhana yaitu

penarikan sebagian atau seluruh sampel

dari sebuah populasi dengan cara tertentu

dan masih memiliki peluang untuk

terambill atau terpilih.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan menggunakan kuisoner atau angket

untuk data inventori kepribadian siswa dan

pada skala Likert yang jawabannya sudah

tersedia. Sebelum digunakan untuk

mengumpulkan data variabel bebas (X),

kuisoner diuji terlebih dahulu validitas dan

reliabilitasnya. Data hasil belajar pada

mata diklat melakukan pekerjaan dasar

perbaikan peralatan listrik rumah tangga

diperoleh dari nilai akhir mata diklat.

Teknik analisis data yaitu menggunakan

uji persyaratan data, sebelum diadakan uji

kolerasi maka terlebih dahulu diadakan uji

persyaratan data. Uji persyaratan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji linearitas. Uji

Normalitas yang digunakan adalah uji

Lilliefors(Sudjana, 1996:466), yaitu untuk

mengetahui apakah populasi tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan

uji Lineraritas dibagi menjadi dua yaitu

regresi Linear Sederhana yaitu pengujian

perumusan hipotesis analisis dengan

menggunakan model regresi dan kolerasi

sederhana. Model regresi atau hubungan

antara inventori kepribadian siswa (X)

dengan hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga (Y)

dianalisis dengan ruus regresi sederhana,

yaitu : Y = a + bX, Regresi Non-Linear

yaitu apabila dalam penggunaan rumus

model regresi sederhana tidak memberikan

hubungan yang linear maka dilakukan uji

non-linear. Uji non-linear dapat dilakukan

dengan beberapa cara dan dalam

perhitungan akan dilakukan uji polinom

pangkat dua (kuadratik). Jika dalam

perhitungan uji kuadratik masih belum

ditemukan hubungan yang berarti maka

dilakukan uji polinom pangkat tiga (kubik)

dan seterusnya(Sudjana, 1991:129).

HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Data Inventori Kepribadian

Data inventori kepribadian siswa di SMK

Muhammadiyah 1 di peroleh dari

pengujian kuisoner inventori kepribadian

Page 8: 5235117084 Jp e Vote 92

8 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

siswa dengan skala Likert sebanyak 30

orang siswa. Kemudian dari kuesioner

yang terkumpul, didapat dengan skor

terendah 125, dan skor tertinggi 160.

Selisih antara skor tertinggi dengan skor

terendah (range) = 35, kelas interval = 6,

dan banyaknya interval = 6. Kemudian

dari skor tersebut dijadikan nilai yang

berskala 1-10, dengan menggunakan

rumus penjabaran nilai (perhitungan

selengkapnya ada pada halaman didalam

skripsi).

Dari nilai tersebut dengan jumlah siswa 30

orang, disusun distribusi frekuensi nilai

inventori kepribadian siswa sebagai

kelompok X (lampiran F.4 halaman 98)

dan dari perhitungannya diperoleh nilai

rata-rata/Mean = 141.3, modus (Mo) =

139.5, median (Mc) = 140.7, dan

simpangan baku (SD) = 143.72

(perhitungan selengkapnya ada pada

halaman didalam skripsi).

Nilai inventori kepribadian siswa

mempunyai range/rentangan antara 3-8.

Data hasil menunjukkan bahwa 0% siswa

yang mempunyai inventori kepribadian

yang sangat tidak matang, 33,3 % siswa

yang mempunyai inventori kepribadian

yang kurang matang, 56,67 % siswa yang

mempunyai inventori kepribadian yang

sedang, 40 % siswa yang mempunyai

inventori kepribadian yang matang, dan 0

% siswa yang mempunyai inventori

kepribadian yang sangat matang

(perhitungan selengkapnya ada pada

halaman didalam skripsi).

Berdasarkan skor rerata tersebut dan

dikaitkan dengan kriteria ideal yang sudah

ditentukan sebelumnya, maka data hasil

menunjukkan bahwa inventori kepribadian

siswa kelas X program keahlian teknik

pemanfaatan tenaga listrik SMK

Muhammadiyah 1 termasuk tergolong

sedang.

2. Data hasil belajar mata diklat melakukan

pekerjaan dasar perbaikan peralatan rumah

tangga

Berdasarkan hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga yang

diperoleh dari nilai kumulatif tes teori dan

praktik adalah sebagai berikut : nilai

tertinggi 8.5 dan nilai terendah 6.5. Dari

nilai tersebut dengan jumlah siswa 30

orang, disusun distribusi frekuensi nilai

hasil belajar pada mata diklat melakukan

pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga sebagai kelompok Y dan

dari perhitungannya diperoleh nilai rata-

rata/Mean = 7.38, Modus (Mo) = 7.55,

median (Mc) = 7.4, dan simpangan baku

(SD) = 0.58 (perhitungan selengkapnya

ada didalam halaman skripsi).

Page 9: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 9

Nilai hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan.

Dari tingkat keberhasilan belajar pada

mata diklat melakukan pekerjaan dasar

perbaikan peralatan listrik rumah tangga

dengan menggunkan mean ideal dan

simpangan baku ideal menunjukkan bahwa

tingkat keberhasilannya tergolong tinggi.

Akan tetapi untuk tingkat keberhasilan

hasil belajar tersebut tidak dijadikan acuan

karena pada mata diklat produktif di SMK

Muhammadiyah 1 menggunakan standar

nilai berupa KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang dibuat oleh guru yang

bersangkutan dengan nilai 72.22 ~ 7.2.

Berdasarkan standar nilai KKM tersebut,

maka didapat sebanyak 19 orang siswa ke

dalam katagori kompeten (63.33 %) dan

11 orang siswa tidak kompeten (36.67 %).

B. HASIL UJI PERSYARATAN

ANALISIS

1. Uji Normalitas

Hasil perhitungan data inventori

kepribadian siswa diperoleh Lhitung sebesar

0.0960 dan Ltabel sebesar 0.161 maka data

berditribusi normal. Sedangkan data hasil

belajar mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga di peroleh Lhitung 0.1594 < Ltabel

0.161 maka data berditribusi normal.

2. Uji Linearitas

Dari hasil perhitungan diperoleh harga JK

(G) sebesar 3.87, JK (TC) sebesar 4.4113,

S2tuna cocok sebesar 0.2595 dan S

2 galat sebesar

0.3518 dengan kelompok (k) sebanyak 19

serta jumlah data (n) sebanyak 30.

Hasil perhitungan didapat persamaan Y =

3.1 + 0.03X dan diperoleh Fhitung sebesar

0.7376 pada taraf signifikan a = 0.05 dan

Ftabel (1-a)(k-2)(n-k) yaitu Ftabel

(0.95)(17)(11) sebesar 2.70 untuk

linearitas model regresi.

Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0.7376 < 2.70

maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

hubungan antara inventori kepribadian

siswa dengan hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga adalah

linear.

Sedangkan pada Fhitung sebesar 5.1004 pada

taraf signifikan a = 0.05 dan Ftabel (1 - a)(k

- 2)(n - k) yaitu Ftabel (0.95)(1)(28) sebesar

4.20 untuk keberatian model regresi.

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 5.1004 > 4.20

maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

hubungan linearitas antara inventori

kepribadian siswa dengan hasil belajar

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga adalah signifikan.

Page 10: 5235117084 Jp e Vote 92

10 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

Dari hasil perhitungan ternyata hipotesis

yang menyatakan terdapat hubungan-

hubungan antara inventori kepribadian

siswa dengan hasil belajar mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga pada siswa

SMK Muhammadiyah 1 Jakarta diterima.

D. INTERPRETASI HASIL

PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang didapat yaitu

harga koefisien korelasi antara inventori

kepribadian siswa dengan hasil belajar

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga sebesar 0.3932 adalah kecil. Berarti

inventori kepribadian siswa dalam belajar

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik rumah

tangga mempunyai pengaruh.

Besarnya kontribusi inventori kepribadian

siswa terhadap hasil belajar mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga adalah 15.46

% artinya 15.46 % inventori kepribadian

siswa tersebut mempengaruhi hasil belajar.

Besarnya 84.54 % merupakan kontribusi

dari faktor-faktor lain seperti : media ajar,

motivasi, minat, sarana belajar, metode

belajar, lingkungan belajar dan kompetensi

guru yang kesemuanya dapat membentuk

kepribadian siswa menjadi lebih matang

lagi.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, diperoleh suatu

kesimpulan bahea terdapat hubungan linier

positif antara kepribadian siswa terhadap

mata diklat perbaikan peralatan listrik

rumah tangga. Akan tetapi inventori

kepribadian siswa bukanlah satu-satunya

faktor yang memberikan kontribusi

terhadap hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga.

Setelah ditemukan berbagai bukti

perhitungan maka diperoleh koefisien

korelasi antara inventori kepribadian siswa

dengan hasil belajar pada mata diklat

perbaikan peralatan istrik rumah tangga

sebesar 0.3932.

Besarnya kontribusi inventori kepribadian

siswa terhadap hasil belajar mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga adalah

15.46% artinya persentase tersebut dapat

mempengaruhi hasil belajar. Besarmya

84.54% merupakan kontribusi dari faktor-

faktor lain seperti : media ajar, motivasi,

minat, sarana belajar, metode belajar,

lingkungan belajar dan kompetensi guru

yang kesemuanya dapat membentuk

Page 11: 5235117084 Jp e Vote 92

Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 11

kepribadian siswa menjadi lebih matang

lagi.

IMPLIKASI PENELITIAN

Keterkaitan antara inventori kepribadian

siswa dengan hasil belajar pada mata diklat

melakukan pekerjaan dasar perbaikan

peralatan listrik rumah tangga, dapat

dijadikan bahan rujukan bagi :

a) Sekolah, untuk dapat menyediakan

fasilitas dalam kegiatan pembelajaran

yang merupakan sebagai salah satu

motivasi guna mengembangkan

inventori kepribadian siswa.

b) Guru/Pendidik

Guru yang merupakan sebagai pendidik

untuk dapat memahami kepribadian

peserta didiknya lebih dalam lagi, selalu

berusaha membentuk dan

menumbuhkan sifat pribadi yang baik

dalam proses belajar mengajar maupun

kegiatan-kegiatan di luar proses belajar

mengajar di sekolah.

Dengan demikian peranan guru sebagai

seseorang yang “digugu dan ditiru”

bukanlah menjadi sekedar semboyan

dan bukan hanya sebagai pengajar

untuk mentransfer pengetahuan semata.

c) Siswa, dalam menumbuhkembangkan

kepribadian yang baik hendaknya mau

untuk mengintrospeksi diri sendiri

bahwa perubahan tidak akan terjadi

tanpa keinginan/kemauan dalam diri

siswa itu sendiri untuk menjadi yang

lebih baik lagi.

d) Peneliti, berkaitan dengan hal tersebut

diatas, di masa mendatang sangat

dibutuhkan untuk diadakannya

penelitian yang bersifat replikatif atau

penelitian yang bersifat lanjutan dengan

menambahkan beberapa

penyempurnaan. Dalam penelitian

replikatif diantaranya dengan

memasukkannya beberapa variabel

yang masih relevan, penyusunan

instrumen dengan dimensi yang lebih

luas, serta mengambil sampel yang

lebih banyak.

Sedangkan dalam penelitian lanjutan,

dapat ditelusuri mengenai faktor-faktor

yang dapat mengembangkan atau

menumbuhkan sifat kepribadian siswa,

dan mengidentifikasi metode mengajar

yang paling sesuai dengan tingkat

kepribadian siswa yang berbeda-beda.

SARAN

Dari hasil penelitian bahwa salah satu yang

menyebabkan adanya peningkatan hasil

belajar pada mata diklat melakukan

pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga adalah inventori kepribadian

siswa yang baik, maka disarankan kepada :

1. Para peneliti lanjutan, perlu

mengadakan penelitian lebih lanjut

untuk mencari faktor-faktor yang

Page 12: 5235117084 Jp e Vote 92

12 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12

2. dapat mengembangkan sifat

kepribadian siswa.

3. Para pendidik, di samping

melaksanakan tugas sebagai pensisik,

hendaknya selalu berusaha utnuk

menstimuli/merangsang,

menumbuhkan dan mengembangkan

sifat pribadi yang baik, sehingga guna

mencapai hasil belajar yang lebih baik

di masa yang akan datang terutama

pada mata diklat melakukan pekerjaan

dasar perbaikan peralatan listrik

rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Sanapiah. Pendidikan Non-Formal.

Surabaya : Usaha Nasional, 1989.

Kartono, Kartini. Teori Kepribadian.

Bandung : PT. Alumni, 1980.

Priowirjanto, Gatot. Modul Perawatan dan

Perbaikan Peralatan Listrik Rumah

Tangga. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional, 2003.

Sudjana. Teknik Analisis Regresi dan

Kolerasi. Bandung : Tarsito, 1991.

Sudjana, Nana. Metode Statistika. cetak

ulang edisi keenam. Bandung :

Tarsito, 1996.

Sukardi, Dewa Ketut. Analisis Inventori

Minat dan Kepribadian. Jakarta :

PT. Rineka Cipta, 1993.

Sunyoto. Pola Asuhan Anak-Anak Remaja

Pada Berbagai Kelompok Sosial di

Yogyakarta. Yogyakarta : Laporan

Penelitian FIP Yogyakarta, 1982.