5235117084 jp e vote 92
TRANSCRIPT
![Page 1: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/1.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 1
Hubungan Antara Inventori Kepribadian Siswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
Diklat Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga
ANISAN
Alumni Angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Teknik Elekto dan Training dan
Development di PT. Aerofood Indonesia, Aerofood ACS unit Jakarta.
Mochammad Soekardjo
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Edi Sutadi
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Fadjar Hadiatullah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan TIK. Noreg. 5235117084
Research purposed to know whether correlation between inventory personality student toward study
product on doing job repair elementary equipment household SMK Muhammadiyah 1 Jakarta.
Research be held in class X program skill technique energy electric SMK Muhammadiyah 1 Jakarta
on semester 1(odd) on lesson years 2008-2009. Method be used is survey with nearly study
correlationn. Totally sample many as 30 student with a way random (simple random sampling). To
be measure with used instrument inventory personality consist of 40 grain statement with 5 choice
answers and valuation 1-5 with used scale Likert. Coefficient reliability test instrument calculated
with used technique split half and all test coefficient reliability get a 1.01 with totally sample many
as 27 student. From calculation to get r calcutate(1.01) > r table (0.367) and meanly respondent get
stable answer and grain statement is consistent. Basically calculation product actually hypothesis Hi
that statement got correlation between inventory personality student toward study product on doing
job repair elementary equipment household SMK Muhammadiyah 1 Jakarta accepted.
Kata kunci : Hakikat inventori, Hakikat kepribadian, Hakikat hasil belajar pada Mata Diklat
Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga.
![Page 2: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/2.jpg)
2 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
Berdasarkan anggapan dasar dalam
masyarakat bahwa siswa SMK itu berada
dalam periode penjelajahan dan perispan
karier serta berada dalam periode normatif
untuk tindakan-tindakannya pada masa
depaan, karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan fisik srta psikis yang khas,
maka bimbingan karier di SMK
mempunyai funsi yang khas pula. Fungsi-
fungsi yang di maksud, diantaranya :
1. Memberikan arahan kepada para
siswa agar mempunyai wawasan
awal yang lebih obyektif tentang
pendidikan,
2. Memberikan kesempatan untuk
mengenal serta membina sikap,
kepribadian, minat, dan nilai
terhadap dunia kerja,
3. Memberikan bekal tambahan
melalui masa peralihan yang
sistematis dai ststus siswa anggota
masyarakat yang produktif
(Sukardi, 1993:1).
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut
maka para siswa perlu memahami sifat dan
kepribadian sendiri. Agar para siswa dapat
memahami lebih tepat keadaan
kemampuan sirinya dan memberika
kesempatan untuk mengenal serta
membina sikap, kepribadian, minat dan
nilai terhadap dunia kerja, serta
mempersiapkan diri untuk memasuki
status siswa yang aktif di lingkungan
masyarakat, maka kepada para siswa SMK
diberikan untuk mengambil tes atau
inventori tertentu.
Inventori adalah upaya untuk memperoleh
informasi tentang bagaimana baiknya
individu memahami dan menguasai
kehidupannya dengan perasaan dan
emosinya (Sukardi,1993:1). Mental yang
terbentuk dari invidu/siswa terjadi pada
semua tingkat dari perkembangan yang
mencakup seluruh kemampuan yang ada
pada segenap sikap, dan pengalaman
hidupnya.
Pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga, siswa diharapkan dapat merawat
dan memperbaiki suatu peralatan listrik
rumah tangga dengan menggunakan
bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan sehingga memberikan bekal
tambahan melalui masa peralihan yang
sistemaris dari status siswa menjadi
anggota masyarakat yang produktif.
Mengingat hasil belajar yang diukur
adalah hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
listrik rumah tangga, maka diduga bahwa
siswa yang mempunyai inventori
kepribadian tinggi/matang akan
memperoleh hasil belajar yang tinggi pula.
Karena dalam belajar dalam teori maupun
![Page 3: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/3.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 3
praktik, siswa yang mempunyai inventori
kepribadian tinggi akan merasa lebih
gairah dan termotivasi untuk belajar.
Motivasi dan gairah tersebut kan dapat
ditimbulkan karena dari segi materi dan
metode yang dipergunakan.
Dengan demikian inventori kepribadian
mempunyai kaitan terhadap hasil belajar
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga.
Hakikat Inventori
Pengertian inventori dapat diartikan
bagaimana seorang siswa atau individu
yang telah menemukan/mencipta atau
merasakan kehidupannya, dipengaruhi
oleh perasaan dan emosinya melalui
pengalaman yang sebelumnya tidak ada
menjadi ada sehingga tanpa disadari
bahwa siswa telah menemukan dengan
sendirinya.
Untuk siswa sebagai individu agar dapat
memahami diri untuk memasuki dari status
siswa menjadi anggota masyarakat yang
aktif serta produktif, maka kepada para
siswa perlu diberikan kesempatn untu
mengambil tes atau inventori tertentu.
Pengukuran inventori kepribadian dari segi
non-kogntif bukanlah metode yang paling
akurat, tetapi memiliki kebaikan yang
berhubungan dengan persoalan yang
benar-benar penting terhadap individu.
Hakikat Kepribadian
Kepribadian merupakan satu individualitas
yang serba kompleks, yang hampir-hampir
tidak dapat diekspresikan secara tepat
dengan kata-kata verbal. Individualitas
yang serba kompleks dalam arti bahwa
dalam diri seseorang mempunyai sifat-sifat
yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi antara sifat satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, para ahli
pun hanya dapat melukiskan dan
mengekpresikan dalam bentuk-bentuk
yang skematis saja, yaitu berupa pola
pokok dengan melihat adanya persamaan-
persamaan pokok yang ada pada manusia.
Karena teori kepribadian pun tidak akan
memberikan gambaran yang komplit
mengenai kepribadian dengan seluruh ciri-
ciriya yang khas dan unik.
Kepribadian adalah satu totalitas
terorganisir dari disposisi psikis manusia
yang individual, yang memberi
kemungkinan untuk membedakan ciri-
cirinya yang umum dengan pribadi lainnya
(Kartono, 1980:10).
Disposisi merupakan kecenderungan untuk
bertingkah laku tertentu, yang sifatnya
lebih konstan, dan terarah pada tujuan
tertentu. Walaupun di dalam konteksnya
![Page 4: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/4.jpg)
4 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
kepribadian akan berkembang dan sifatnya
dinamis, namun ada disposisi-disposisi
psikis pokok/dasar yang sifatnya dinamis.
Hakikat Inventori Kepribadian
Kalau ditelaah berdasarkan arti kata dari
inventori kepribadian, tidak ada
nomenklatur yang menjelaskan secara
pasti. Namun berdasarkan uraian dari
hakikat inventori di atas yang menjelaskan
terkait dari rujukan sebuah pendekatan
pengukuran dari segi non-kognitif dan arti
dari kata kepribadian sendiri maka
inventori kepribadian dapt diartikan
sebagai upaya memperoleh informasi yang
lebih reliabel dari individu mengenai apa
yang siswa pikirkan atau rasakan tentang
perasaannya, fungsi tubuhnya, teman-
temannya, termasuk seberapa jauh siswa
agresif atau pemalu (penyegan) dalam
lingkungannya dan seberapa banyak siswa
bisa mempercayai seseorang dan akhirnya
seberapa baik siswa dapat memainkan
peranan yang diharapkan di masyarakatnya
(Sukardi, 1993:33).
Dalam kaitannya dengan penelitian,
terdapat beberapa unsur-unsur inventori
kepribadian siswa yang berhubungan
dengan bentuk penyesuaian pribadi dan
sosialnya antara lain kepatuhan
(summissiveness), emosionalitas
(emotionality), permusuhan (hostility)
(Sukardi, 1993:35), kepercayaan diri (trust
self), dan tanggung jawab (responsibility)
(Sunyoto, 1982:34).
Inventori kepribadian dari segi kepatuhan
akan menunjukkan penyesuaian situasi
sehari-hari dan lingkungannya serta
pengalamnnya terhadap aktivitas kegiatan
yang dilakukan di sekolah.
Inventori ini bermanfaat terhadap siswa
yang menunjukkan sesuatu yang kurang
ekspresif apabila berhadapan dengan orang
banyak sebab mereka sering kali diberikan
penilaian yang salah oleh seseorang yang
dipandang orang tersebut tanpa emosi.
Proses pembentukan kepribadian
seseorang berjalan secara bertahap dan
sangat dipengaruhi oleh faktor usia,
pensisikan dalam keluarga, serta
pensisikan di sekolah. Adapun yang
dimaksud dengan perbaikan di sekolah
adalah sistem pensisikan yang dibagi-bagi
secara berjenjang, tersusun, dan berurutan,
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi
(Faisal, 1989:15-16). Peranan guru sebagai
fasilitator juga ikut memberikan andil
besar dalam menciptakan kepribadian
siswa yang matang.
Dalam penelitian ini pengakuan dalam
inventori hanya dibatasi dalam aspek-
aspek dalam belajar, untuk memperoleh
suatu gejala yang bersifat spesifik.
![Page 5: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/5.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 5
Hakikat Hasil Belajar pada Mata Diklat
Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan
Peralatan Listrik Rumah Tangga
Hasil belajar dapat diperoleh dengan
menggunakan alat evaluasi berupa uji/tes
dan yang digunakan pada penelitian in
adalah uji teori dan uji praktik.
Melakukan Pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga meruakan
mata diklat yang dib erikan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan
program keahlian teknik pemanfaatan
tenaga listrik bidang keaahlian
ketenagalistrikan.
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga juga
merupakan mata diklat yang diberikan
bekal pengetahuan dan keterampilan
siswa, khususnya yang berkaitan dalam
pekerjaan dasar perbaikan dan perawatan
listrik rumah tangga yang meliputi :
peralatan pemanas seperti seterika listrik,
pemanggang roti, dan sebagainya serta
peralatan yang menggunakan motor listrik
seperti pompa air, mixer, dan blender.
Perawatan dalam melakukan pekerjaan
dasar perbaikan listrik rumah tangga
merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara sengaja dan sistematis terhadap
peralatan hingga mencapi hasil/kondisi
yang dapat diterima dan diinginkan
(Priowirjanto, 2003:1). Perawatan
hendaknya merupakan usaha/kegiatan
yang dilakukan secara rutin atau secara
terus menerus agar peralatan atau sistem
selalu dalam keadaan siap pakai.
Pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga pokok bahasan yang melingkupinya
adalah peralatan-peralatan yang sering
digunkan dalam rumah tangga.
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga juga
merupakan mata diklat yang memberikan
bekal keterampilan siswa SMK.
Banyak materi yang menuntut siswa untuk
belajar secara individual misalnya kerja
dalam labolatorium, kepribadian siswa
sangat memegang peranan penting, karena
siswa yang memiliki inventori kepribadian
yang matang akan mampu menyelesaikan
job tanpa banyak tergantung dari orang
lain.
Hasil belajar yang dimaksud adalah ujian
sekolah pada tanggal 1 Desember 2008
yang merupakan tes praktik dan tanggal 15
Desember 2008 merupakan tes teori. Tes
ujian teori yang sudah dijadwalkan oleh
pihak sekolah dan tes ujian praktik yang
jadwalnya diatur oleh guru bidang studi.
![Page 6: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/6.jpg)
6 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
Berdasarkan uraian di atas, maka di duga
siswa yang memiliki inventori kepribadian
yang tinggi/matang akan memiliki hasil
belajar yang baik pula.
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Operasional penelitian ialah untuk
mengetahui apakah untuk mencapai hasil
yang baik dalam mata diklat melakukan
pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga, siswa SMK harus memiliki
sikap yang positif, baik dalam praktik
maupun teori dalam konteks inventori
kepribadian yang baik.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah 1 Jakarta, pada semester 1
bulan Nopember-Januari tahun ajaran
2008-2009.
Metode penelitian yang digunakan ialah
survei dengan pendekatan studi kolerasi.
Data pada variabel Y digunakan dengan
alasan variabel Y terjadi karena secara
alami dan bukan manipulasi. Jadi peneliti
mengambil data dari fakta yang ada di
lapangan.
Varibel penelitian
a. Variabel bebas (X) : Inventori
kepribadian siswa
b. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga.
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan
sampel yaitu populasi yang dimaksud
terdiri dari populasi target dan populasi
terjangkau. Sebagai populasi target adalah
siswa SMK Muhammadiyah 1 Jakarta,
sedangkan populasi terjangkau adalah
siswa Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
(TPTL) kelas X.
Siswa kelas X yang dijadikan sebagai
sampel terbagi menjadi dua kelas yaitu
TPTL A dan X TPTL B. Sampel data yang
akan di ambil sebagai sampel adalah kelas
X TPTL A yang terdiri dari 34 siswa dan
X TPTL B yang terdiri dari 39 siswa
dengan program keahlian Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik pada mata
diklat Melakukan Pekerjaan dasar
Perbaikan Peralatan Listrik Rumah
Tangga.
Siswa kelas X TPTL A dan TPTL B di
gunakan segabai sampel data hasil uji
dikarenkan mata diklat melakukan
pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga diberikan di kelas X.
Pemilihan kelas X sebagai sampel lebih
dikarenakan karena kelas X memiliki
kesempatan dalam belajar prgram keahlian
eknik pemanfaatan tenaga listrik pada
umumnya dan mata diklat melakukan
![Page 7: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/7.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 7
pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga pada khususnya, di samping
beberapa alasan, kepribadian, minat, dan
nilai terhadap dunia kerja dari status siswa
yang aktif di lingkungan seolah menjadi
anggota masyarakat yang produktif
dibidangnya.
Sampel yang diambil dengan menggunkan
cara sampling acak sederhana yaitu
penarikan sebagian atau seluruh sampel
dari sebuah populasi dengan cara tertentu
dan masih memiliki peluang untuk
terambill atau terpilih.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan menggunakan kuisoner atau angket
untuk data inventori kepribadian siswa dan
pada skala Likert yang jawabannya sudah
tersedia. Sebelum digunakan untuk
mengumpulkan data variabel bebas (X),
kuisoner diuji terlebih dahulu validitas dan
reliabilitasnya. Data hasil belajar pada
mata diklat melakukan pekerjaan dasar
perbaikan peralatan listrik rumah tangga
diperoleh dari nilai akhir mata diklat.
Teknik analisis data yaitu menggunakan
uji persyaratan data, sebelum diadakan uji
kolerasi maka terlebih dahulu diadakan uji
persyaratan data. Uji persyaratan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan uji linearitas. Uji
Normalitas yang digunakan adalah uji
Lilliefors(Sudjana, 1996:466), yaitu untuk
mengetahui apakah populasi tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan
uji Lineraritas dibagi menjadi dua yaitu
regresi Linear Sederhana yaitu pengujian
perumusan hipotesis analisis dengan
menggunakan model regresi dan kolerasi
sederhana. Model regresi atau hubungan
antara inventori kepribadian siswa (X)
dengan hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga (Y)
dianalisis dengan ruus regresi sederhana,
yaitu : Y = a + bX, Regresi Non-Linear
yaitu apabila dalam penggunaan rumus
model regresi sederhana tidak memberikan
hubungan yang linear maka dilakukan uji
non-linear. Uji non-linear dapat dilakukan
dengan beberapa cara dan dalam
perhitungan akan dilakukan uji polinom
pangkat dua (kuadratik). Jika dalam
perhitungan uji kuadratik masih belum
ditemukan hubungan yang berarti maka
dilakukan uji polinom pangkat tiga (kubik)
dan seterusnya(Sudjana, 1991:129).
HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI DATA
1. Data Inventori Kepribadian
Data inventori kepribadian siswa di SMK
Muhammadiyah 1 di peroleh dari
pengujian kuisoner inventori kepribadian
![Page 8: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/8.jpg)
8 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
siswa dengan skala Likert sebanyak 30
orang siswa. Kemudian dari kuesioner
yang terkumpul, didapat dengan skor
terendah 125, dan skor tertinggi 160.
Selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah (range) = 35, kelas interval = 6,
dan banyaknya interval = 6. Kemudian
dari skor tersebut dijadikan nilai yang
berskala 1-10, dengan menggunakan
rumus penjabaran nilai (perhitungan
selengkapnya ada pada halaman didalam
skripsi).
Dari nilai tersebut dengan jumlah siswa 30
orang, disusun distribusi frekuensi nilai
inventori kepribadian siswa sebagai
kelompok X (lampiran F.4 halaman 98)
dan dari perhitungannya diperoleh nilai
rata-rata/Mean = 141.3, modus (Mo) =
139.5, median (Mc) = 140.7, dan
simpangan baku (SD) = 143.72
(perhitungan selengkapnya ada pada
halaman didalam skripsi).
Nilai inventori kepribadian siswa
mempunyai range/rentangan antara 3-8.
Data hasil menunjukkan bahwa 0% siswa
yang mempunyai inventori kepribadian
yang sangat tidak matang, 33,3 % siswa
yang mempunyai inventori kepribadian
yang kurang matang, 56,67 % siswa yang
mempunyai inventori kepribadian yang
sedang, 40 % siswa yang mempunyai
inventori kepribadian yang matang, dan 0
% siswa yang mempunyai inventori
kepribadian yang sangat matang
(perhitungan selengkapnya ada pada
halaman didalam skripsi).
Berdasarkan skor rerata tersebut dan
dikaitkan dengan kriteria ideal yang sudah
ditentukan sebelumnya, maka data hasil
menunjukkan bahwa inventori kepribadian
siswa kelas X program keahlian teknik
pemanfaatan tenaga listrik SMK
Muhammadiyah 1 termasuk tergolong
sedang.
2. Data hasil belajar mata diklat melakukan
pekerjaan dasar perbaikan peralatan rumah
tangga
Berdasarkan hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga yang
diperoleh dari nilai kumulatif tes teori dan
praktik adalah sebagai berikut : nilai
tertinggi 8.5 dan nilai terendah 6.5. Dari
nilai tersebut dengan jumlah siswa 30
orang, disusun distribusi frekuensi nilai
hasil belajar pada mata diklat melakukan
pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga sebagai kelompok Y dan
dari perhitungannya diperoleh nilai rata-
rata/Mean = 7.38, Modus (Mo) = 7.55,
median (Mc) = 7.4, dan simpangan baku
(SD) = 0.58 (perhitungan selengkapnya
ada didalam halaman skripsi).
![Page 9: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/9.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 9
Nilai hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan.
Dari tingkat keberhasilan belajar pada
mata diklat melakukan pekerjaan dasar
perbaikan peralatan listrik rumah tangga
dengan menggunkan mean ideal dan
simpangan baku ideal menunjukkan bahwa
tingkat keberhasilannya tergolong tinggi.
Akan tetapi untuk tingkat keberhasilan
hasil belajar tersebut tidak dijadikan acuan
karena pada mata diklat produktif di SMK
Muhammadiyah 1 menggunakan standar
nilai berupa KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang dibuat oleh guru yang
bersangkutan dengan nilai 72.22 ~ 7.2.
Berdasarkan standar nilai KKM tersebut,
maka didapat sebanyak 19 orang siswa ke
dalam katagori kompeten (63.33 %) dan
11 orang siswa tidak kompeten (36.67 %).
B. HASIL UJI PERSYARATAN
ANALISIS
1. Uji Normalitas
Hasil perhitungan data inventori
kepribadian siswa diperoleh Lhitung sebesar
0.0960 dan Ltabel sebesar 0.161 maka data
berditribusi normal. Sedangkan data hasil
belajar mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga di peroleh Lhitung 0.1594 < Ltabel
0.161 maka data berditribusi normal.
2. Uji Linearitas
Dari hasil perhitungan diperoleh harga JK
(G) sebesar 3.87, JK (TC) sebesar 4.4113,
S2tuna cocok sebesar 0.2595 dan S
2 galat sebesar
0.3518 dengan kelompok (k) sebanyak 19
serta jumlah data (n) sebanyak 30.
Hasil perhitungan didapat persamaan Y =
3.1 + 0.03X dan diperoleh Fhitung sebesar
0.7376 pada taraf signifikan a = 0.05 dan
Ftabel (1-a)(k-2)(n-k) yaitu Ftabel
(0.95)(17)(11) sebesar 2.70 untuk
linearitas model regresi.
Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0.7376 < 2.70
maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
hubungan antara inventori kepribadian
siswa dengan hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga adalah
linear.
Sedangkan pada Fhitung sebesar 5.1004 pada
taraf signifikan a = 0.05 dan Ftabel (1 - a)(k
- 2)(n - k) yaitu Ftabel (0.95)(1)(28) sebesar
4.20 untuk keberatian model regresi.
Karena Fhitung > Ftabel yaitu 5.1004 > 4.20
maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
hubungan linearitas antara inventori
kepribadian siswa dengan hasil belajar
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga adalah signifikan.
![Page 10: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/10.jpg)
10 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
Dari hasil perhitungan ternyata hipotesis
yang menyatakan terdapat hubungan-
hubungan antara inventori kepribadian
siswa dengan hasil belajar mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga pada siswa
SMK Muhammadiyah 1 Jakarta diterima.
D. INTERPRETASI HASIL
PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang didapat yaitu
harga koefisien korelasi antara inventori
kepribadian siswa dengan hasil belajar
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga sebesar 0.3932 adalah kecil. Berarti
inventori kepribadian siswa dalam belajar
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik rumah
tangga mempunyai pengaruh.
Besarnya kontribusi inventori kepribadian
siswa terhadap hasil belajar mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga adalah 15.46
% artinya 15.46 % inventori kepribadian
siswa tersebut mempengaruhi hasil belajar.
Besarnya 84.54 % merupakan kontribusi
dari faktor-faktor lain seperti : media ajar,
motivasi, minat, sarana belajar, metode
belajar, lingkungan belajar dan kompetensi
guru yang kesemuanya dapat membentuk
kepribadian siswa menjadi lebih matang
lagi.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, diperoleh suatu
kesimpulan bahea terdapat hubungan linier
positif antara kepribadian siswa terhadap
mata diklat perbaikan peralatan listrik
rumah tangga. Akan tetapi inventori
kepribadian siswa bukanlah satu-satunya
faktor yang memberikan kontribusi
terhadap hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga.
Setelah ditemukan berbagai bukti
perhitungan maka diperoleh koefisien
korelasi antara inventori kepribadian siswa
dengan hasil belajar pada mata diklat
perbaikan peralatan istrik rumah tangga
sebesar 0.3932.
Besarnya kontribusi inventori kepribadian
siswa terhadap hasil belajar mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga adalah
15.46% artinya persentase tersebut dapat
mempengaruhi hasil belajar. Besarmya
84.54% merupakan kontribusi dari faktor-
faktor lain seperti : media ajar, motivasi,
minat, sarana belajar, metode belajar,
lingkungan belajar dan kompetensi guru
yang kesemuanya dapat membentuk
![Page 11: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/11.jpg)
Hubungan Inventori Kepribadian Siswa (ANISAN) 11
kepribadian siswa menjadi lebih matang
lagi.
IMPLIKASI PENELITIAN
Keterkaitan antara inventori kepribadian
siswa dengan hasil belajar pada mata diklat
melakukan pekerjaan dasar perbaikan
peralatan listrik rumah tangga, dapat
dijadikan bahan rujukan bagi :
a) Sekolah, untuk dapat menyediakan
fasilitas dalam kegiatan pembelajaran
yang merupakan sebagai salah satu
motivasi guna mengembangkan
inventori kepribadian siswa.
b) Guru/Pendidik
Guru yang merupakan sebagai pendidik
untuk dapat memahami kepribadian
peserta didiknya lebih dalam lagi, selalu
berusaha membentuk dan
menumbuhkan sifat pribadi yang baik
dalam proses belajar mengajar maupun
kegiatan-kegiatan di luar proses belajar
mengajar di sekolah.
Dengan demikian peranan guru sebagai
seseorang yang “digugu dan ditiru”
bukanlah menjadi sekedar semboyan
dan bukan hanya sebagai pengajar
untuk mentransfer pengetahuan semata.
c) Siswa, dalam menumbuhkembangkan
kepribadian yang baik hendaknya mau
untuk mengintrospeksi diri sendiri
bahwa perubahan tidak akan terjadi
tanpa keinginan/kemauan dalam diri
siswa itu sendiri untuk menjadi yang
lebih baik lagi.
d) Peneliti, berkaitan dengan hal tersebut
diatas, di masa mendatang sangat
dibutuhkan untuk diadakannya
penelitian yang bersifat replikatif atau
penelitian yang bersifat lanjutan dengan
menambahkan beberapa
penyempurnaan. Dalam penelitian
replikatif diantaranya dengan
memasukkannya beberapa variabel
yang masih relevan, penyusunan
instrumen dengan dimensi yang lebih
luas, serta mengambil sampel yang
lebih banyak.
Sedangkan dalam penelitian lanjutan,
dapat ditelusuri mengenai faktor-faktor
yang dapat mengembangkan atau
menumbuhkan sifat kepribadian siswa,
dan mengidentifikasi metode mengajar
yang paling sesuai dengan tingkat
kepribadian siswa yang berbeda-beda.
SARAN
Dari hasil penelitian bahwa salah satu yang
menyebabkan adanya peningkatan hasil
belajar pada mata diklat melakukan
pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga adalah inventori kepribadian
siswa yang baik, maka disarankan kepada :
1. Para peneliti lanjutan, perlu
mengadakan penelitian lebih lanjut
untuk mencari faktor-faktor yang
![Page 12: 5235117084 Jp e Vote 92](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/557201ea4979599169a29af9/html5/thumbnails/12.jpg)
12 PEVOTE,Vol.4, No.6, April 2009:1-12
2. dapat mengembangkan sifat
kepribadian siswa.
3. Para pendidik, di samping
melaksanakan tugas sebagai pensisik,
hendaknya selalu berusaha utnuk
menstimuli/merangsang,
menumbuhkan dan mengembangkan
sifat pribadi yang baik, sehingga guna
mencapai hasil belajar yang lebih baik
di masa yang akan datang terutama
pada mata diklat melakukan pekerjaan
dasar perbaikan peralatan listrik
rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah. Pendidikan Non-Formal.
Surabaya : Usaha Nasional, 1989.
Kartono, Kartini. Teori Kepribadian.
Bandung : PT. Alumni, 1980.
Priowirjanto, Gatot. Modul Perawatan dan
Perbaikan Peralatan Listrik Rumah
Tangga. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, 2003.
Sudjana. Teknik Analisis Regresi dan
Kolerasi. Bandung : Tarsito, 1991.
Sudjana, Nana. Metode Statistika. cetak
ulang edisi keenam. Bandung :
Tarsito, 1996.
Sukardi, Dewa Ketut. Analisis Inventori
Minat dan Kepribadian. Jakarta :
PT. Rineka Cipta, 1993.
Sunyoto. Pola Asuhan Anak-Anak Remaja
Pada Berbagai Kelompok Sosial di
Yogyakarta. Yogyakarta : Laporan
Penelitian FIP Yogyakarta, 1982.