5 rks mushalla arpus

21
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 1 Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk SPESIFIKASI TEKNIS UMUM PASAL 1 PENJELASAN UMUM 1.1 Lingkup Pekerjaan 1.1.1 Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana. 1.1.2 Pekerjaan ini adalah Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk 1.1.3 Lokasi Pekerjaan adalah Kantor Arsip Provinsi Aceh. 1.2 Kewajiban Pelaksana 1.2.1 Pelaksana berkewajiban meneliti Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis/RKS, gambar- gambar rencana/detail, gambar kerja (shop drawings) dan dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran dan mengkaji ulang seluruh lingkup pekerjaan dan menganalisis kebutuhan untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan. 1.2.2 Pelaksana harus mengerjakan seluruh volume pekerjaan sesuai dengan RAB, RKS, gambar- gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya. 1.2.3 Pelaksana harus menyediakan : a Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan direksi/ pengawas. b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan menunjuk seorang supervisor dan pelaksana kegiatan di lapangan yang dapat mengarahkan pelaksanaan pekerjaan dan mengkoordinir para tenaga kerja serta mempertanggung- jawabkan segala konsekwensi pekerjaan di lapangan. c. Peralatan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan. d. Modal yang cukup untuk menunjang setiap kegiatan dalam rangka penyelesaian pekerjaan seperti terdapat dalam RAB, gambar rencana dan RKS. 1.2.4 Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis, gambar rencana/gambar detail, penjelasan/keputusan direksi/pengawas dan syarat-syarat teknis lain yang sudah baku yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini. 1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan : Pelaksanaan pekerjaan harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam : a. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan, tenaga kerja, dan petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang diberikan direksi/pengawas. b. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan pekerjaan. Jika ternyata dalam RKS ini terdapat kelainan atau penyimpangan dengan peraturan-peraturan sebagaimana yang dimaksud di atas, maka segala perubahannya tetap berlaku. c. Gambar-gambar pelaksanaan yang meliputi gambar-gambar rencana, gambar detail dan gambar-gambar yang dibuat oleh pelaksana berupa shop drawings harus mendapat persetujuan direksi/pengawas. d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pekerjaan rehabilitasi fisik ini secara umum meliputi : 1. PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).

Upload: edwin-muhammad

Post on 20-Jan-2016

302 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

rencana kerja dan syarat

TRANSCRIPT

Page 1: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

PASAL 1 PENJELASAN UMUM

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana.

1.1.2 Pekerjaan ini adalah Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

1.1.3 Lokasi Pekerjaan adalah Kantor Arsip Provinsi Aceh. 1.2 Kewajiban Pelaksana

1.2.1 Pelaksana berkewajiban meneliti Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis/RKS, gambar-gambar rencana/detail, gambar kerja (shop drawings) dan dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran dan mengkaji ulang seluruh lingkup pekerjaan dan menganalisis kebutuhan untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan.

1.2.2 Pelaksana harus mengerjakan seluruh volume pekerjaan sesuai dengan RAB, RKS, gambar-gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya.

1.2.3 Pelaksana harus menyediakan : a Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi

syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan direksi/ pengawas. b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan menunjuk

seorang supervisor dan pelaksana kegiatan di lapangan yang dapat mengarahkan pelaksanaan pekerjaan dan mengkoordinir para tenaga kerja serta mempertanggung-jawabkan segala konsekwensi pekerjaan di lapangan.

c. Peralatan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan. d. Modal yang cukup untuk menunjang setiap kegiatan dalam rangka penyelesaian

pekerjaan seperti terdapat dalam RAB, gambar rencana dan RKS.

1.2.4 Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis, gambar rencana/gambar detail, penjelasan/keputusan direksi/pengawas dan syarat-syarat teknis lain yang sudah baku yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini.

1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan :

Pelaksanaan pekerjaan harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam : a. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan, tenaga kerja,

dan petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang diberikan direksi/pengawas.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan pekerjaan. Jika ternyata dalam RKS ini terdapat kelainan atau penyimpangan dengan peraturan-peraturan sebagaimana yang dimaksud di atas, maka segala perubahannya tetap berlaku.

c. Gambar-gambar pelaksanaan yang meliputi gambar-gambar rencana, gambar detail dan gambar-gambar yang dibuat oleh pelaksana berupa shop drawings harus mendapat persetujuan direksi/pengawas.

d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pekerjaan rehabilitasi fisik ini secara umum meliputi : 1. PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).

Page 2: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

2

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

2. PBI (Peraturan Beton Indonesia). 3. SK SNI T.12-1881-03 (Pedoman Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung). 4. PUBI (Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Indonesia). 5. Peraturan dan Syarat-Syarat tata cara pemakaian dan perawatan yang dikeluarkan

oleh produsen bahan. 6. Peraturan-peraturan pendukung lainnya dengan segala perubahan yang terakhir dari

peraturan tahun sebelumnya. 7. Peraturan daerah tentang pelaksanaan bangunan di provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. 8. Undang-undang perburuhan. 9. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen bahan bangunan yang

digunkan. 10. Ketentuan-ketentuan hasil pengujian laboratorium.

PASAL 2

UKURAN-UKURAN POKOK

1. Titik nol ditentukan oleh direksi atau pihak tertentu yang ditunjuk oleh direksi. Selanjutnya titik nol menjadi acuan terhadap penentuan peil/elevasi untuk bidang vertical dan area untuk bidang horizontal.

2. Penentuan titik lain di lapangan dilakukan oleh pihak pelaksana dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran dan alat lain yang telah dijamin ketelitiannya.

3. Pihak pelaksana harus bertanggungjawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang telah ditentukan dalam syarat-syarat teknis serta gambar rencana/desain dan perubahan-perubahannya setelah mendapat persetujuan direksi/pengawas.

4. Pelaksana membuat shop drawings untuk setiap perubahan ukuran dan harus mendapat persetujuan direksi/pengawas.

PASAL 3

PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1 Lingkup Pekerjaan

3.1.1. Pembersihan Lahan

3.1.2. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Pos Satpam

3.1.3. Pembuatan Barak Kerja

3.1.4. Pemasangan Bouwplank

3.1.5. Pengadaan Generator atau sumber listrik untuk pengerjaan konstruksi serta alat-alat kerja yang dibutuhkan

3.1.6. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan

3.1.7. Pembuatan Pagar Keliling dari seng

3.1.8. Pembuatan Site Office Kontraktor dan Konsultan Pengawas

3.1.9. Mobilisasi dan Demobilisasi orang dan peralatan

3.2. Persyaratan Bahan

3.2.1. Untuk Gudang dan Bangsal Kerja dan Pos Satpam; digunakan rangka kayu, dinding papan dan atap seng.

Page 3: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

3

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

3.2.2. Untuk Site Office Konsultan Pengawas dan Kontraktor; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan atau triplex dicat, atap seng BJLS 030, lantai rabat beton.

3.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih.

3.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/4 dan papan meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.

3.2.5. Untuk Sumber Listrik digunakan sumber yang berasal dari PLN atau menggunakan generator untuk pekerjaan konstruksi, untuk lalat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat.

3.2.6. Air diusahakan dari sumber air terdekat, untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991

3.2.4. Pagar Keliling; digunakan rangka kayu yang dipagari dengan seng dicat. 3.3. Pedoman Pelaksanaan

3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan Meliputi pembersihan dari semua reruntuhan bangunan yang terbakar dan sisa

bongkaran juga termasuk semua tanaman tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman disekeliling bangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke luar lokasi pekerjaan.

3.3.2. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Pos Satpam Gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerja

dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

Pos Satpam dibuat bangunan sementara seperti halnya untuk gudang dan bangsal kerja tetapi terpisah dari bangsal kerja dan letaknya didekat pintu masuk ke lokasi pekerjaan.

3.3.3. Site Office Konsultan Pengawas dan Konstraktor dibuat terpisah atau saling berdekatan dengan konstruksi semi permanent dan pemasangan dinding rapi serta dicat, adapun ukuran masing-masing sesuai gambar, dilengkapi mobiler sederhana beberapa meja tulis, kursi, dan 1 lembar triplek tempat menempel gambar. Tersedia juga WC dan Fasilitas lain yang diperlukan.

3.3.4. Pemasangan Bouwplank Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya

dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.

3.3.5. Pengadaan Sumber Listrik untuk Pekerjaan Konstruksi Listrik yang digunakan berasal dari jaringan PLN dari bangunan terdahulu bila masih

bisa digunakan, bila tidak pelaksana harus menyediakan sumber listrik yang baru.

3.3.6. Pengadaan Air untuk pelaksanaan pekerjaan Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian

ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI NI 2.

3.3.6. Pemasangan Pagar Keliling Pagar Keliling dipasang di sekeliling lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Pagar harus

dipasang kuat dan rapi pada bagian luarnya dicat rapi.

PASAL 4 PEKERJAAN TANAH/URUGAN

Page 4: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

4

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

4.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu: 4.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling bangunan).

4.1.2. Septictank dan peresapan

4.1.3. Timbunan kembali galian tanah pondasi

4.1.4. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk pemadatannya.

4.1.5. Perataan tanah sekelilling bangunan

4.1.4. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan (bila ada).

4.1.4. Pekerjaan Cut & Fill (bila ada)

4.2. Persyaratan Bahan Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

4.3. Pedoman Pelaksanaan 4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan

sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat. Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap di dalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.

4.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam Site Plan.

4.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar,

maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.

4.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 12 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

Page 5: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

5

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

4.3.5. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.

4.3.6. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

4.3.7. Dibawah pondasi, diurug dengan pasir pasangan setebal 5 cm dan dipadatkan.

4.3.8. Penggalian pondasi dapat dilakukan sekaligus dengan mesin untuk setiap area sesuai dengan paket atau kedalaman yang ditentukan

PASAL 5 PEKERJAAN PONDASI

5.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :

5.1.1. Pondasi plat tapak beton bertulang

5.1.2. Pondasi pasangan batu kali/batu belah

5.2. Persyaratan Bahan

5.2.1. Pondasi plat beton bertulang menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Beton yang digunakan adalah beton mutu K-250.

5.2.2. Pondasi batu kali/batu belah dengan menggunakan spesi 1 PC : 3 Ps, bagian bawah pondasi dibuat aanstamping dari batu belah kosong yang dipasang berdiri rapat, setebal 12-20 cm dengan tidak terdapat batu-batu bertumpuk.

5.2.3. Pondasi batu bata menggunakan jenis batu bata setempat yang berkualitas baik.

5.2.4 Batu kali yang dipergunakan berukuran 10-20 cm, keras/tidak pipih dan mendapat izin dari Direksi.

5.3. Pedoman Pelaksanaan

5.3.1. Pondasi baru yang harus dibuat beserta bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

5.3.2. Dibawah dasar pondasi batu gunung didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm yang kemudian dipadatkan. Dibawah pondasi tapak didasari dengan aanstamping 20 cm dan pasir pasang yang dipadatkan ataupun lantai kerja K-100 setebal 5 cm.

5.3.3. Pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Plat tapak beton adukan menggunakan beton dengan mutu K250. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen adukan 1 Pc : 3 Ps.

5.3.4. Pondasi plat tapak beton bertulang harus memenuhi pedoman pelaksanaan, adukan dan pembesian pada pasal beton bertulang.

Page 6: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

6

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

PASAL 6 BETON BERTULANG

6.1 Lingkup Pekerjaan

6.1.1 Beton bertulang mutu K.250 dipergunakan pada konstruksi utama seperti sloof, balok, kolom, ring balok.

6.1.2 Beton bertulang mutu K.175 dipergunakan pada konstruksi lainnya seperti kolom praktis dan balok latai.

6.1.3 Bahan/material untuk pekerjaan beton sebelum dipakai terlebih dahulu harus mendapat persetujuan direksi/pengawas dan bila perlu harus melalui pengujian laboratorium.

6.2 Syarat-syarat bahan

6.2.1 Semen

a. Merk semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1942 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1942).

b. Pengangkutan semen harus ke lapangan harus terlindung dari hujan dan pengaruh alam lainnya.

c. Semen yang sampai di tempat pekerjaan harus dalam kantong yang utuh.

d. Semen harus disimpan dalam ruangan yang terlindung dari cuaca, tidak menyinggung dinding beton dan lantai.

e. Semen yang telah menggumpal/membatu tidak diperkenankan untuk dipakai.

f. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

6.2.2 Kerikil

a. Kerikil yang dipakai harus bermutu baik, bersih, dan bergradasi tidak seragam.

b. Penyimpanan batu kerikil harus dipisahkan dari tanah dan material lain dan bebas dari pengaruh bahan kimia, organic dan jenis senyawa lainnya.

c. Kerikil harus bersih, bermutu baik, gradasi rapat, serta kekerasan harus sesuai dengan syarat-syarat PBI-1941.

d. Diameter maksimum kerikil 2 cm

e. Penyimpanan kerikil harus sedemikian rupa sehingga tidak tercampur tanah pada saat pemakaian.

6.2.3 Pasir

a. Pasir harus terdiri dari butiran yang keras, tajam, dan bersih.

b. Pasir laut tidak boleh digunakan.

c. Pasir tidak boleh mengandung bahan organic, kimia dan lainnya.

d. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan harus yang direkomendasikan sesuai dengan mix design yang dilakukan

Page 7: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

7

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

e. Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1941.

6.2.4 A i r

a. Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak berbau,tidak mengandung bahan kimia dan organic melebihi batas normal.

b. Sebaiknya digunakan air leiding/dari PDAM.

c. Air yang diragukan kualitasnya tidak diperkenankan untuk digunakan.

6.2.5 Baja Tulangan

a. Jenis baja tulangan untuk struktur beton bertulang digunakan besi mutu U24 yang tegangan leleh 2400 kg/cm2. Baja tulangan harus bersih dari minyak, gemuk,

b. Baja tulangan yang didatangkan ke tempat pekerjaan harus merupakan barang baru dan disimpan di tempat penyimpanan yang terlindung pengaruh alam sehingga mengurangi mutu baja tulangan.

c. Direksi dapat menolak bahan baja tulangan yang tidak baik, dan pelaksana harus membawa keluar untuk diganti dengan yang baru.

6.2.6 Kawat Ikatan

Kawat ikatan harus dibuat dari baja lunak diameter 1 mm dan tidak bersepuh seng.

6.2.7 Cetakan (Bekisting)

a. Kayu bekisting/cetakan dari bahan kayu kelas II dan atau Plywood. Cetakan harus dibuat dari papan-papan, balok dan pengaku yang bermutu baik, atau plywood tebal 12 mm. Balok penyangga (perkuatan) dari kayu Klas II dengan ukuran 4 x 4 cm dengan jarak maksimum 50 cm dan membuat gambar sket perancah yang disetujui direksi. Ukuran-ukuran tersebut di atas dapat dirubah sesuai dengan petunjuk direksi.

b. Ukuran dalam cetakan harus sesuai dengan dalam rencana.

c. Dalam hal apapun kontraktor harus bertanggung jawab terhadap bentuk hasil pengecoran harus lurus dan rapi.

d. Penyangga (perkuatan) diusahakan sedemikian rupa agar mudah pemadatan beton.

e. Sambungan papan-papan atau plywood diusahakan agar rapat dan tidak bocor pada saat pengecoran, penggunaan bahan sambungan seperti yang dimaksud harus menurut petunjuk Direksi.

6.2.8 Mutu Beton

Mutu beton yang digunakan adalah K-250. Campuran beton harus didahului dengan perencanaan campuran di laboratorium dan dibuktikan dengan uji kuat tekan. Perencanaan campuran mutu K-250 disesuaikan dengan mutu bahan pembentuk beton dan jika diperlukan dapat menggunakan bahan tambahan.

6.2.9. Bahan tambahan Penggunaan bahan tambahan harus sesuai dengan tujuannya dan atas persetujuan direksi. Bahan tambahan yang digunakan harus jelas tercantum merek, peraturan, spesifikasi, dan dosis pemakaiannya.

6.3 Tata Cara Kerja

Page 8: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

8

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

6.3.1 Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran 6.3.1. Pondasi baru yang harus dibuat beserta bentuk dan ukurannya tertera dalam

gambar. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

6.3.2 Dibawah dasar pondasi batu gunung didasari dengan pasir pasang setebal 5 cm yang kemudian dipadatkan. Dibawah pandasi tapak didasari dengan aanstamping 10 cm dan pasir pasang yang dipadatkan setebal 5 cm.

56.3.3 Pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Plat tapak beton adukan menggunakan beton dengan mutu K250. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen adukan 1 Pc : 3 Ps.

6.3.4. Pondasi plat tapak beton bertulang harus memenuhi pedoman pelaksanaan, adukan dan pembesian pada pasal beton bertulang. a. Bahan yang akan digunakan cukup tersedia di tempat pekerjaan dan

peralatan dengan kondisi siap pakai. b. Cetakan dan baja tulangan sudah terpasang dengan baik, serta telah diperiksa

oleh direksi/pengawas dan mendapatkan persetujuannya untuk pengecoran. c. Bekisting/cetakan harus bersih. d. Permukaan beton lama harus rata dan dibersihkan. e. Penempatan semua peralatan sudah ditentukan dalam posisi yang tepat, serta

alat bantu tersedia dalam jumlah yang cukup. f. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, pelaksana harus memberitahu

direksi/pengawas untuk mendapatkan persetujuan. g. Tempo pengadukan beton dengan pengecoran/penuangan ke bekisting harus

cepat untuk menghindari pengerasan dan pada saat pengecoran job mix/adukan beton harus dipadatkan/diratakan dengan menggunakan vibro sehingga tidak ada pori-pori beton dan kekosongan.

h. Pengecoran setiap unit tidak boleh terjadi stagnasi sehingga terjadi ketidakhomogenan mix design.

i. Setiap kali dilakukan pengecoran, pelaksana harus membuat skedul dan memberitahukan kepada direksi/pengawas untuk persetujuan jadwal pengecoran.

j. Volume pengecoran yang besar, pengerjaannya harus dimulai pagi hari untuk menghindari stagnasi pekerjaan sehingga hasil pengecoran menjadi tidak homogen.

k. Waktu pengecoran tidak pada kondisi cuaca mendung karena bila hujan turun dapat mempengaruhi Fas yang berakibat pada menurunnya mutu beton, bila hujan tiba-tiba maka pelaksana harus menutup semua hasil pengecoran dengan plastik atau material lainnya untuk menghindari perubahan fas.

6.3.2 Perawatan Beton

Bagian beton struktur tidak boleh dibebani (muatan mati atau muatan hidup) pada umur beton masih dibawah 24 (dua puluh delapan) hari dari waktu pengecoran. Selama waktu tersebut harus dijaga kelembabannya dengan cara membungkus dengan karung goni dan menyiramnya setiap pagi dan sore selama waktu yang telah ditentukan.

Page 9: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

9

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

6.3.3 Pembongkaran Cetakan a. Pelaksana harus memberitahukan kepada direksi/pengawas ketika akan membongkar

cetakan/bekisting.

b. Setelah membongkar cetakan/bekisting bila terdapat cacat pelaksana harus memperbaiki baik mutu maupun performa beton.

PASAL 7

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

7.1 Pekerjaan Pasangan Bata 7.1.1 Pasangan dinding batu bata ½ batu dengan perbandingan campuran adukan 1 : 2 dan 1 : 4

sesuai dengan gambar rencana.

7.1.2 Batu bata yang digunakan harus yang cukup kuat dan rata permukaannya dan telah mendapat persetujuan direksi/pengawas untuk pemakaiannya.

7.1.3 Bahan semen, pasir pasang, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.

7.1.4 Sebelum dilakukan pemasangan dinding bata baru, dinding bata lama yang tidak terpakai karena rusak ataupun karena perencanaan ruang yang berubah dari bangunan yang lama terlebih dahulu dibongkar dan sisa pembongkaran dibuang ke luar lokasi pekerjaan. Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, bagian saluran keliling emperan bangunan dan septicktank, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail

7.2. Persyaratan Bahan 7.2.1. Bata

Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.

7.2.2. Pasir Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% berat

7.2.3. Semen dan Air Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang.

7.3. Pedoman Pelaksanaan

7.3.1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu:

Pasangan kedap air (1 PC : 2 PS)

Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai

Page 10: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

10

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

Pasangan dinding saluran keliling bangunan

Pasangan dinding WC setinggi 1,50 cm diatas permukaan lantai

Pasangan dinding septicktank

Pasangan adukan 1 PC : 4 PS berada diatas pasangan kedap air tersebut.

7.3.2. Persyaratan Adukan Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

7.3.3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat:

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang.

Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.

7.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

7.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

7.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

7.3.7. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perhitungan dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus menerus paling sedikit 4 hari setelah pemasangannya.

7.3.8. Pasangan dinding triplek/kaca dilaksanakan dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

7.4 Pekerjaan Plasteran a.. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang, saluran keliling

bangunan dan septicktank. b. Persyaratan Bahan Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton

bertulang. c. Pedoman Pelaksanaan

- Sebelum plesteran dilakukan, maka :

Dinding dibersihkan dari semua kotoran

Dinding dibasahi dengan air

Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm

Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat

Page 11: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

11

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

merekat dengan baik.

- Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC:2 PS, plesteran pada beton bertulang dipakai campuran 1 PC : 3 PS, sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC:4 PS.

- Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakan secara horisontal dan vertikal.

- Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

- Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan plesteran.

- Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

PASAL 8 PEKERJAAN LANTAI

8.1 Lingkup Pekerjaan

8.1.1 Lantai ruangan seperti tercantum pada gambar rencana dipasang Granite 60x60, 30 x 30 cm, 30 x 60 cm dengan spesi 1 PC : 3 Ps setebal minimal 2,5 cm.

8.1.2 Sebelum pekerjaan pemasangan keramik dipasang lantai beton tumbuk dengan campuran 1 PC : 3 Ps : 5 Kr, setebal sesuai gambar dan diatasnya dipasang keramik sesuai yang tertera pada gambar rencana.

8.2 Bahan-bahan

8.2.1 Granit dan Keramik yang digunakan kwalitas nomor I (KW 1)

8.2.2 Bahan semen dan pasir, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.

8.2.3 Bahan keramik sebelum dibawa ke lapangan harus diperlihatkan contoh terlebih dahulu kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan direksi/pengawas.

8.3 Pemasangan dan Cara Kerja

8.3.1 Sebelum pemasangan lantai, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut : a. Permukaan tanah yang akan di cor dengan beton tumbuk harus rata, bersih, padat

dan disiram dengan air untuk mendapat kelembaban/kestabilan suhu dan membuat padat pori-pori tanah.

Page 12: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

12

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

b. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus rata dan bersih dari tanah, debu dan bahan kimia/organic lainnya.

8.3.2 Keramik sebelum dipasang harus dilakukan seleksi/pemilihan untuk mendapatkan ukuran yang seragam dan direndam dalam air yang bersih, pemasangan dengan menggunakan pasta semen, keramik harus dipasang simetris terhadap ruang, apabila ada pemotongan lembaran keramik maka harus dilakukan dengan mesin potong.

8.3.3 Untuk pengisian nut keramik dilakukan setelah pemasangan keramik secara total sudah benar, pengisian dilakukan dengan scrap yang bungkus plastic/karet sehingga permukaan keramik tidak rusak/kasar dan bahan isian nut harus dempul keramik.

8.3.4. Adukan

Adukan untuk tegel 1 Pc : 3 Pc

Untuk beton tumbuk beton K-145 dan diplester 1 Pc : 3 Ps

Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat campuran yang plastis

PASAL 9 PEKERJAAN KUSEN UPVC, KACA, DAN PLAFOND

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerja, peralatan, dan bahan-bahan/material untuk pekerjaan kusen UPVC, pintu Kaca, jendela, ventilasi dan plafond, sesuai dengan gambar rencana/detail serta syarat-syarat yang berlaku. 9.1 Lingkup Pekerjaan

9.1.1 UPVC dipasang untuk semua kusen pintu dan jendela/ventilasi sesuai dengan gambar rencana dan dilengkapi perangkat bantu sesuai kebutuhan.

9.1.2 UPVC dipasang untuk semua kusen jendela/ventilasi sesuai dengan gambar rencana dan dilengkapi perangkat bantu sesuai kebutuhan. Ukuran kusen UPVC yag digunakan yaitu 5/10 cm.

9.1.3 Untuk kusen UPVC menggunakan Rangka dlm besi rongga sesuai dengan gambar rencana dengan warna dan jenisnya yang ditentukan kemudian.

9.1.4 Plafond menggunakan Gypsum dengan ketebalan 9 mm dan rangka metal furring sesuai dengan gambar rencana dan menggunakan profil plafond yang ditentukan kemudian dan Plafond PVC setara Sunda

9.1.5 Listplank papan menggunakan Alumunium Composite Panel kelas I dengan ukuran sesuai gambar rencana.

9.1.4 Model mengikuti gambar atau shop drawings atas persetujuan direksi/pengawas.

9.2 Bahan-bahan 9.2.1 Kaca

a. Kaca harus mutu baik, permukaan harus rata/datar tidak terdapat garis bekas gesekan dengan benda keras lainnya dan retak akibat benturan.

b. Ketebalan kaca 5 mm untuk jendela atau sesuaikan menurut kebutuhan.

9.2.2 UPVC

a. UPVC yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dengan mempunyai mutu yang baik.

Page 13: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

13

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

b. Ketebalan dari bahan yang digunakan sesuai menurut kebutuhan atau sesuai dengan gambar rencana.

9.3 Konstruksi Kusen Pintu, Jendela, Plafond:

a. Pemasangan kusen pintu dan jendela pada dinding, kolom harus diperkuat dengan angker-angker dan klem-klem.

b Agar diperhatikan konstruksi kusen pintu, jendela dan ketinggiannya melebihi 28 cm, pelaksana wajib mengecek kembali kekuatan konstruksinya, selanjutnya dapat digambarkan dalam shop drawings.

c. Penggantung Furring dan angker-angker baut plafond harus ditanamkan kuat dalam balok-balok beton maupun dinding.

d. Cara pemasangan plafond Gypsum 9 mm sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

9.4 Pelaksanaan Pekerjaan

9.4.1 Kusen Pintu, Jendela : a. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu diperiksa jumlah dan type kusen pintu dan

jendela harus sesuai gambar rencana.

b. Semua ukuran kusen pintu dan jendela harus sesuai gambar rancangan, diskusikan/buatkan laporan secara tertulis kepada direksi/pengawas untuk setiap perubahan.

c. Pengukuran di lapangan diperlukan agar mendapat hasil ukuran yang tepat/sesuai kebutuhan sehingga memudahkan mengajukan shop drawings dan pemasangan, untuk mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

d. Setelah mendapat persetujuan, perakitan untuk pemasangan dapat dilakukan.

e. Pemasangan kusen, pintu dan jendela/ventilasi harus baik, tegak lurus, siku, ambang ukuran atas dan bawah sama, setelah terpasang pintu, jendela dapat dibuka dan ditutup dengan sempurna.

9.4.2 Pekerjaan Kaca

a. Semua konstruksi kaca harus ditempatkan/dipasang sesuai dengan gambar rencana.

b. Ukuran dan ketebalan harus sesuai yang tersebut digambar rencana.

c. Pemasangan kaca ditempatnya harus dilapisi/diisi sealant antara kaca dengan bingkainya.

9.4.3 Pekerjaan Plafond

a. Pemasangan plafond harus dipasang sesuai dengan pola yang tertera dalam gambar. Tepi-tepinya harus lurus satu sama lain, dan rata.

b. Rangka utama digantung terhadap beton dengan penggantung-penggantung kayu yang dipaku pada setiap maksimum 2 m

2 bidang langit-langit. Gypsum dipasang pada

rangka metal Furring.

9.4.4 Pekerjaan Pintu Kaca Tempered 12 mm

a. Bahan yang digunakan untuk jenis pintu disesuaikan dengan jenis yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk teknis.

Page 14: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

14

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

b. Tiap kusen UPVC yang berhubungan dengan dinding diberi angkur yang dikaitkan ke dinding beton.

c. Daun pintu mempunyai kualitas yang baik, memiliki sambungan yang rata. Apabila pemasangan tidak rapi maka pengawas berhak untuk menolak daun pintu tersebut

PASAL 10 PEKERJAAN ATAP ICO BITUMEN

Pekerjaan atap adalah ICO BITUMEN, sedangkan rangka atap dengan menggunakan kuda-kuda Besi Galvanis 3 inc dan 2 inc ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan, lengkap terpasang sampai berfungsi sesuai dengan gambar rencana/detail, serta memenuhi syarat-syarat dalam buku ini dan mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

10.1 Lingkup Pekerjaan

10.1.1 Bahan rangka atap adalah Besi Galvanis dengan jenis dan merek KW 1 dan sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas.

Agar diperhatikan konstruksi atap baja ringan di sesuaikan dengan ketentuan pabrikasi dan pemasangan dari Pabrikan, pelaksana wajib mengecek kembali kekuatan konstruksinya, selanjutnya dapat digambarkan dalam shop drawings.

10.1.2 Membuat/memasang kuda-kuda/kanopi dari Besi Galvanis dengan ukuran dan dimensi dari profil Besi sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan ketentuan teknis pabrikan.

10.1.3 Mutu dari profil baja ringan tersebut harus memenuhi untuk baja standart konstruksi yang dibuktikan dengan mill certificate

10.1.4 Memasang gording dari baja ringan

10.1.5 Memasang Multyplek 4 mm

10.1.6 Memasang Alumunium Foil

10.1.7 Membuat/memasang sambungan-sambungan titik buhul serta memasang baut-baut antara kuda-kuda/kuda-kuda kanopi dengan dinding bangunan.

10.1.8 Memasang atap ICO BITUMEN dan merapikan bagian pinggir atap/ kanopi.

10.1.9 Memasang listplank Alumunium Composite Panel pada semua bagian bangunan seperti yang terdapat pada gambar rencana.

10.2 Syarat-syarat Umum dan Peraturan

10.2.1 Syarat-syarat umum Dokumen Tender menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bagian ini.

10.2.2 Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini, semua pekerjaan baja/kayu harus sesuai dengan standar di bawah ini :

a. Peraturan Muatan Indonesia (PMI)

b. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI)

c. Peraturan Konstruksi Baja Indonesia (PKBI)

d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)

e. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1328-2002)

d. American Institute of Steel Construction (AISC)

Page 15: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

15

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

d. Standard Industri Indonesia (SII)

e. Ketentuan-Ketentuan Yang Relevan

10.3 Pekerjaan Kuda-Kuda Baja Ringan Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan meliputi rangka kuda-kuda, gording dan ikatan angin.

10.3.1 Bahan yang Digunakan

Profil untuk Kuda-kuda digunakan Profil C 7510 ukuran tinggi 76 mm lebar 36 mm dan tebal 0.8 mm dan C 7575 dengan ukuran tinggi 76 mm lebar 42 mm dan tebal 0.8 mm.

Gording digunakan Profil Canal 50.40.20. 0,6 dengan ukuran tinggi 40 mm lebar atas 25 mm lebar bawah 50 mm lebar bibir 20 mm dan tebal 0.6 mm

Sambungan yang digunakan adalah sambungan baut 1/2’ 10.3.2 Pedoman Pelaksanaan

a. Bentuk kuda-kuda, jarak antara batang dan panjang batang seperti tertera pada gambar rencana.

b. Bentuk dan ukuran sambungan yang digunakan berdasarkan yang tertera didalam gambar rencana.

c. Rangka atap baja ringan menggunakan bahan baku yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan

d. Material harus benar ukuran dan tebalnya, bebas dari karat, cacat karena benturan/tekukan dan cacat dari pabrik.

e. Semua permukaan konstruksi baja ringan harus dilindungi terhadap pengaruh bahan yang menyebabkan kotoran, karat dan sebagainya.

10.3.3 Pemasangan.

a. Pemasangan bagian-bagian konstruksi harus sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk pemasangan

b. Dudukan di bawah plat kaki kuda-kuda baja harus diberikan grouting yang setara dengan sika grout 213 yang dilakukan setelah rangka kuda-kuda baja dinaikkan dan sebelum atap dipasang.

c. Selama pelaksanaan pemasangan, baja-baja konstruksi tidak boleh berhubungan langsung dengan tanah Jika terjadi kerusakan, seperti bengkok, bagian yang diatas putus dan kesalahan teknis, maka konstruksi segera diperbaiki sesuai gambar

d. Sebelum span ratter dinaikkan, baut pada sambungan harus dikencangkan sesuai dengan mutu dan diameter agar benar-benar kokoh dan mempunyai kekokohan yang merata antara satu dengan lainnya.

e. Setelah Pemasangan Span yang pertama, kedua dan ketiga segera dipasang ikatan angin supaya tidak mengakibatkan miring. Baut - baut dan angker segera dikencangkan. Pemasangan-pemasangan bagian-bagian konstruksi harus lurus, kokoh dan bebas dari puntiran, bengkokkan dan sambungansambungan yang menganga/terbuka

10.3.4 Penutup Atap

a. Bahan penutup atap dan perabung atap adalah ICO Bitumen dengan jenis dan merek setara Multy roof dan sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas.

Page 16: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

16

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

b. Seng harus mempunyai permukaan yang utuh, tidak cacat, dan tidak retak/bersirip.

c. Jurai menggunakan seng polos BJLS 0.3.

d. Pemasangan dengan cara memaku dengan menggunakan paku seng atau paku yang sesuai dan dipaku pada bagian gelombang yang melengkung/bergelombang keatas.

d. Sambungan/joint material harus over lap harus harus mengikuti model yang disyaratkan oleh aturan dan ketentuan-ketentuan khusus yang dikeluarkan oleh produsen/pabrik.

d. Sudut kemiringan atap harus sesuai gambar rencana atau shop drawing bila ada perubahan dan mendapat persetujuan direksi/pengawas.

PASAL 11 PEKERJAAN PENGECATAN

11.1 Lingkup Pekerjaan

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerja, peralatan dan bahan-bahan sehubungan dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan pengecatan yang diharuskan terdiri atas :

11.1.1 Pengecatan dinding plamur dan cat tembok.

11.1.2 Pengecatan plafond, list profil, dan listplank atap daag: plamir, cat dasar dan cat warna kayu.

11.2 Syarat-syarat

Pelaksana harus mengikuti mekanisme/prosedur pemakaian yang telah disyaratkan oleh produsen produk cat yang telah disetujui oleh direksi/pengawas.

11.3 Bahan-bahan

11.3.1 Pengecatan dinding tembok/beton menggunakan cat tembok mengandung polimer acliric setara produk Dana Paint. Sedangkan untuk pengecatan pintu, plafond, dan list profil menggunakan cat kayu setara Kuda Terbang.

11.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh, pada label tersebut ada keterangan-keterangan tentang nama pabrik, susunan warna, susunan kimia, dan aturan pakai.

11.3.3 Warna :

Warna akan ditentukan kemudian sesuai permintaan direksi/pengawas.

11.4 Tata Cara Kerja 11.4.1 Pelaksana harus membersihkan semua bidang yang akan dicat dan memperbaiki bagian-

bagian yang rusak lalu mendempul/plamir dan menggosoknya sampai rata.

11.4.2 Setelah mendempul sempurna dilakukan pengecatan lapisan pertama untuk semua bidang bagian secara sempurna, setelah lapisan pertama baru dilanjutkan dengan lapisan selanjutnya.

11.4.3 Pelaksana harus mencat ulang atau membersihkan bagian yang kotor sebelum serah terima.

PASAL 12 PEKERJAAN SANITASI

12. 1 Lingkup Pekerjaan

Page 17: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

17

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

a. Meliputi seluruh pekerjaan, perlengkapan, bahan-bahan, dan peralatan bantu yang dibutuhkan untuk keperluan washtafel dan perlengkapan kamar mandi serta septictank.

b. Pekerjaan instalasi air bersih/air kotor dan air hujan, lengkap peralatan bantu sesuai gambar rencana dan kebutuhan.

. 12.2 Bahan-bahan yang digunakan

12.2.1. Pipa PVC Produk United Klas PV diameter ½ “,¾“ dan 1“, untuk keperluan air bersih digunakan bahan dengan kuat tekanan kerja 4 Kg/cm2. Alat penyambung digunakan dari produk Rucika.

12.2.2. Gate Valve ukuran 1” produk KITZ .

12.2.3. Kran diameter ½” produk San-Ei atau setara Toto.

12.2.4. Saringan air bekas/floor drain produk San-Ei atau setara Toto.

12.2.5. Septick tank, dari pasangan bata kedap air dengan tutup dari beton bertulang, dan resapan dari batu gravel dengan ijuk, ukuran seperti gambar detail.

12.2.6. Kloset duduk produk Toto dan setaranya

12.2.7. Wastafel produk Toto dan setaranya

12.2.8. Bak kontrol untuk air kotor dan bekas dari pasangan bata diplester dengan tutup dari beton cetak.

12.3. Pedoman Pelaksanaan

12.3.1. Pemasangan pipa-pipa untuk jaringan air kotor/bekas dan air bersih didalam bangunan dipasang diatas plafond. Pasangan pipa-pipa tersebut harus mempunyai kemiringan 1~2 %.

12.3.2. Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dihanger agar tidak jatuh/terlepas dan dilakukan pengetesan yang disaksikan oleh Kontraktor, Pengawas dan Pengendali Pelaksana Kegiatan. Pengujian harus menghasilkan tekanan hydraulik sebesar 4 kg/cm2 selama satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dan kekurangan-kekurangan yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biaya yang timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggungan Kontraktor.

12.3.5. Air bekas dari KM dialirkan dengan pipa PVC diameter 3” kesaluran terdekat.

12.3.6. Pembuangan air limbah/kotoran dari wc dialirkan dengan pipa PCV diameter 4” ke septic tank. Pada tempat-tempat tertentu sebelum pipa dihubungkan ke septicktank, harus dipasang satu buah bak kontrol tergantung dari jarak dan tikungan saluran.

12.3.7. Septictank dibuat dari pasangan trasram bata merah adukan 1 PC : 2 PS, dengan sisi dalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian atasnya plat beton bertulang 1 PC : 2PS : 3 KR tebal 8 cm (termasuk tutup kontrol) serta diberi pipa pembuang udara dari pipa galvanis diameter 2”.

12.3.8. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan)sekurang-kurangnya 12,00 m dari sumber air tanah (sumur gali) agar tidak terjadi pencemaran terhadap sumber air tersebut.

12. 4 Syarat-syarat

a. Bahan-bahan beserta perlengkapan yang digunakan harus berkwalitas baik dan mendapat persetujuan direksi/pengawas.

b. Ukuran bahan harus sesuai gambar rencana atau RAB.

c. Pekerjaan instalasi jaringan air bersih dan kotor harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Plumbing Indonesia.

Page 18: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

18

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

PASAL 13

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

13.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara), penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik Lampu dan Stop Kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.

13.2. Bahan-bahan yang digunakan

13.2.1. Kabel NYY Kabel dengan 4 inti Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti . Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan sebagai earting conductor.

13.2.2. Kabel NYM Kabel dengan 3 inti untuk satu pass Inti copper dibungkus dengan isolasi PVC Isolasi 2 lapis menyelubungi inti

13.2.3. Kabel NYA Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5mm

2.

Kawat BC (Bare Cooper).

13.2.4. Saklar dan stop kontak dari bahan standar kualitas baik setara National, Clipsal.

13.2.5. Bola lampu pijar, TL dan armaturnya adalah produksi Nasional merk Philips, Toshiba, atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat berikut : Lampu TL : Body dari plat besi, tebal minimum 0,9 mm. Balast merk Philips atau setara. Fitting :

13.2.6. Panel box yang dilengkapi, MCB untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, standar dalam Negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (pentanahan) dari kabel B.C. Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah :

Outlet/stop kontak biasa (General Purpose Outlet) Pole : Phase + Neutral + Earth Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 Hz Rating arus : 13 ampere Type : Pemasangan sistem tanam Bahan : Plastik Isolasi

Swict/Saklar Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 Hz Rating arus : minimum 10 amper Type : Pemasangan tanam

Bahan : Plastik Isolasi

Panel

Page 19: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

19

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

Main Panel terdapat pada panel pertama menerima daya dari PLN Bahan : Rangka profil 30 mm Cover : Besi plat 2 mm Module : Minimum (30 X 40) tinggi maksimum 145 cm Potongan : Puc Standing kuat tidak bergetar Warna : Abu-abu

13.3. Penggunaan

13.3.1. Kabel NYY dipergunakan sebagai penghubung antara main panel ke Lighting Panel (LP) tiap lantai.

13.3.2. Kabel NYM dan NYA dipergunakan untuk penerangan dan tenaga untuk menghubungkan ke LP (lighting Panel).

13.4 Pedoman Pelaksanaan

13.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) jaringan kabel diatas plafon dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku. (PUIL Peraturan Umum Instalasi Listrik).

13.4.2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan 220 Volt. Daya yang digunakan sesuai dengan gambar:

13.4.3. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, kontraktor boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Kontraktor tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap dipergunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN

13.4.4. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 X 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

13.4.5. Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari PLN.

PASAL 14

PEKERJAAN FINISHING

A. ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL 1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan, serta pembuatan dan pemasangan komponen aluminium COMPSITE panel terdiri dari : Rangka hollow/ besi siku 3mm, aluminium COMPSITE panel.

2. Persyaratan Bahan 1. Bahan produksi Aluminium COMPSITE Pabrikan dengan kualitas baik. Warna Aluminium COMPSITE adalah : warna abu abu Dipakai dengan ukuran yang disesuaikan dengan gambar kerjadan dilapangan

Page 20: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

20

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

Persyaratan bahan yang dipergunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. Seluruh bahan aluminium berwarna harus datang di site dengan dilengkapi bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Pemilik Proyek/Pengawas. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m.

Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m” yang harus disertai hasil test. Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi lapangan (ukuran) dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan system konstruksi bahan lain. Prioritaskan proses pabrikasi harus siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pemberi Kerja/Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.

B. GRANITE 60 X 60 CM 1. Lingkup Pekerjaan

1.1 Lantai ruangan seperti tercantum pada gambar rencana dipasang Granite 60 x 60 CM.

2. Bahan-bahan 2.1 Granite yang digunakan kwalitas nomor I (KW 1)

2.2 Bahan semen dan pasir, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan spesinya.

2.3 Bahan Granite sebelum dibawa ke lapangan harus diperlihatkan contoh terlebih dahulu kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan direksi/pengawas.

3. Pemasangan dan Cara Kerja

3.1 Sebelum pemasangan dinding, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :

a. Permukaan dinding yang akan di spesi harus rata, bersih, padat dan disiram dengan air untuk mendapat kelembaban/kestabilan suhu dan membuat padat pori-pori tanah.

b. Permukaan dinding yang akan dipasang Granite harus rata dan bersih dari tanah, debu dan bahan kimia/organic lainnya.

PASAL 15

PEKERJAAN LAIN-LAIN

14.1 PENGUJIAN (TESTING)

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga diperoleh hasil yang baik dan bekerja sempurna sesuai dengan persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik.

Bila diperlukan bahan-bahan instalasi dan peralatan dapat diminta oleh MK untuk diuji di laboratorium atas tanggungan biaya kontraktor.

2. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

a. Setiap bahan instalasi yang akan tertutup harus di uji sebelum dan sesudah bagian tersebut sehingga diperoleh hasil baik menurut PLN, spesifikasi dan pabrik.

Page 21: 5 RKS Mushalla Arpus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

21

Pembangunan Mushola Gedung Arsip dan Tempat Wudhuk

b. Setiap satu lantai selesai dipasang dilakukan pengujian.

c. Semua panel listrik sebelum dan sesudah dipasang harus di uji tegangan dan tahanan isolasi dalam kondisi baik. Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

d. Semua armature lampu harus di uji dalam keadaan menyala sempurna.

e. Semua penyambunagn harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak terjadi kesalahan sambung atau polaritas.

f. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.

Pengujian harus bersama MK dan dibuat laporan tertulis.

PASAL 16 PENUTUP

1. Setiap persyaratan dan ketentuan yang berlaku yang ada relevansinya dengan pekerjaan yang tersebut

diatas, maka pelaksana wajib mengikuti dan mematuhinya walaupun tidak tersebut dalam RKS ini. 2. Pelaksana harus mengerjakan semua volume pekerjaan seperti yang tesebut dalam Rencana

Anggaran Biaya, Gambar Rencana dan perubahan/Addendum.

Banda Aceh, 25 Februari 2014 Kuasa Pengguna Anggaran

Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh

MAWARDI, S.Sos, MM Nip. 19620104 198603 1 008