5. prof suhatno ( free paper 07 ags muntah ondansetron)

40
Prof. Suhatno, dr, SpOG(K) PERBANDINGAN HASIL PEMAKAIAN ONDANSETRON DOSIS TUNGGAL DENGAN KOMBINASI METOCLOPRAMIDE – PIRIDOXIN HCL UNTUK MENCEGAH MUNTAH PADA PENGOBATAN SITOSTATIKA KANKER SERVIKS Divisi Onkologi Ginekologi Dept./SMF. Obstetri & Ginekologi FK UNAIR / RSUD Dr. Soetomo SURABAYA, 07 Agustus 2009

Upload: saputra-bisma

Post on 04-Aug-2015

146 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

 Prof. Suhatno, dr, SpOG(K)

PERBANDINGAN HASIL PEMAKAIANONDANSETRON DOSIS TUNGGAL

DENGAN KOMBINASI METOCLOPRAMIDE – PIRIDOXIN HCL

UNTUK MENCEGAH MUNTAH PADA PENGOBATAN SITOSTATIKA

KANKER SERVIKS

PERBANDINGAN HASIL PEMAKAIANONDANSETRON DOSIS TUNGGAL

DENGAN KOMBINASI METOCLOPRAMIDE – PIRIDOXIN HCL

UNTUK MENCEGAH MUNTAH PADA PENGOBATAN SITOSTATIKA

KANKER SERVIKS

Divisi Onkologi GinekologiDept./SMF. Obstetri & GinekologiFK UNAIR / RSUD Dr. SoetomoSURABAYA, 07 Agustus 2009

Page 2: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

PENDAHULUAN

1. Jumlah penderita kanker baru setiap tahun

100.000 penderita.

2. Penderita terutama datang pada stadium lanjut.

3. Keluhan-keluhan berupa rasa nyeri, gangguan

sesak nafas, kurang darah, pembengkakan dan

mual – muntah.

Page 3: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

ANGKA KEJADIAN

* Mual muntah sering didapatkan pada penderita kanker, terutama wanita (50 – 60%).* Sedangkan muntah-muntah saja angkanya lebih sedikit, yaitu (30%).* Mual-muntah menduduki urutan ke 8 keluhan penderita kanker, sedang muntah saja mendu- duki urutan ke 10.* Tetapi bila keluhan mual-muntah dihubungkan dengan pemberian sitostatika akan menduduki urutan pertama dan kedua.* Dari penelitian Hospice Study di USA mual dan muntah terjadi pada 62% penderita kanker sta- dium lanjut dalam 6 bulan terakhir, dan 40% pada 6 minggu terakhir.

Page 4: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

TUJUAN PENELITIAN

Membandingkan keberhasilan pemakaian

Ondansetron dosis tunggal dengan kombinasi

Metoclopramide dengan Piridoxin Hcl untuk

mencegah muntah pada pengobatan

Sitostatika kanker serviks.

Tujuan Umum

Page 5: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Tujuan Khusus

1. Mengetahui efek pemberian Ondansetron untuk mencegah muntah pada pengobatan sitostatika kanker serviks.2. Mengetahui efek pemberian kombinasi Metoclo- pramide – Piridoxin Hcl untuk mencegah muntah pada pengobatan sitostatika kanker serviks.3. Membandingkan hasil pemakaian kedua obat tersebut diatas.4. Membandingkan perubahan laboratorium Na, K, dan PH darah pada kedua kelompok.5. Membandingkan harga ( benefit cost ) pemakaian kedua obat tersebut terhadap efektivitas untuk mencegah muntah.

Page 6: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

masukan dalam pelayanan kesehatan terutama untuk

pengobatan sitostatika pada penderita kanker serviks

dengan mutu obat yang efektif, hasil yang langsung

dirasakan, harga obat yang terjangkau, sehingga

penderita merasa nyaman selama pengobatan dan

dengan sendirinya akan meningkatkan angka kelang-

sungan maupun kepatuhan dalam menjalankan

pengobatan.

Page 7: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

BATASAN

1. Mual : Adalah suatu perasaan tidak enak yang berhubungan dengan saluran pencernaan bagian atas yang sering disertai dengan suatu dorongan untuk muntah.2. Retching : Adalah suatu gerakan yang ritmik, hilang timbul, spasmodik dari diafragma dan otot dinding perut yang biasa terjadi bersamaan dengan rasa mual.3. Muntah : Adalah suatu dorongan tenaga yang kuat untuk mengeluarkan isi lambung, usus 12 jari atau usus halus melalui rongga mulut.

Page 8: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

1. Takhikardi menjelang muntah

2. Bradikardi selama muntah

3. Penurunan tekanan darah

4. Kelemahan atau perasaan mengawang

5. Pucat

6. Kenaikan frekuwensi dan dalamnya pernafasan

Muntah-muntah biasanya disertai oleh gejala :

Page 9: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

PATOFISIOLOGI DAN MEKANISNE TERJADINYA MUAL - MUNTAH

Page 10: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

FASE-FASE MUNTAH

FASE PROEYEKSI

FASE EYEKSI

FASE POST EYEKSI

Page 11: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

PENGOBATAN

1. PRINSIP UMUM

* Buatlah suasana yang tenang dan lingkungan yang menyenangkan.* Usahakan mendapatkan ventilasi udara yang segar.* Jauhkan makanan yang menimbulkan rasa mual.* Hindari bau yang menyengat.* Hindarkan suara dan bau yang tidak enak.* Jangan menggunakan minyak wangi yang tidak disukai.

Page 12: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

2. PRINSIP FARMAKOLOGIS

a. Gangguan rangsangan visceral : Antihistamin, Cyclizine, Prometazine.b. Rangsangan pada CTZ : Phenotiazin, Haloperidol.c. Gangguan Vestibuler : Alkaloid beladona.d. Gangguan Saraf Pusat : Antihistamin H-1 dan golongan Steroid.e. Gangguan Gastrointestinal : Metoklopramide, Domperidone, Cisapride.

Page 13: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

3. METODE NON FARMAKOLOGIS

a. Dengan cara hipnotik

b.Dengan cara akupuntur

Page 14: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

ONDANSETRON

Ondansetron merupakan obat generasi baru dari

golongan setron dengan ciri-ciri :

Nama generik : Ondansetron hydrochloride

Nama kimia : 1, 2, 3, 9 – tetrahydro – 9 – methyl 3

( (2-methylidazole-1 yl) methyl)

carbazol-4-one, hydroclhoride.

Rumus molekul : C18H19N3.HCL.2H20

Page 15: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

METOCLOPRAMIDE

Metoclopramide merupakan obat anti mual dan muntah

sudah tergolong lama, namun sampai saat ini masih

cukup efektif. Dan sifat – sifat kimia metoclopramide

Sebagai berikut :

* Nama generik : Metoclopramide Hidrochloride.

* Bersifat basa anhidrous.

* Larut dalam air dan rusak karena sinar inframerah.

Page 16: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

PIRIDOXIN HCL

Merupakan neurotropik vitamin yang mempunyai

bentuk aktif 5-Hidroxi-6-metil-3, 4-piridina dimetanol

hidrocloride.

* Untuk pengobatan defisiensi piridoksina : konvulsi

pada bayi, anemia hipokromatik dan megaloblastik

* Untuk pengobatan neuritis perifer pada pengobatan

isoniazid, sebagai antiemetik, penyakit radiasi dan

tambahan nutrisi bersama vitamin B yang lain.

Page 17: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

KERANGKA KONSEP

Rangsangan muntahObat sitostatika

MUNTAH -

C N SReseptor dopamin

Area Postrema(Pusat muntah)Reseptor 5 HT

5 HT 3 antagonis

5 HT 3 antagonis

Saluran pencernaanReseptor 5 HT

Sistim cholinergik

Metoclopramide

Piridoxin Hcl

n. vagus

Page 18: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

HIPOTESA PENELITIAN

Hipotesa alternatif Ondansetron dosis tunggal memberikan hasil yang

lebih baik daripada kombinasi Metoclopramide dan

Piridoxin Hcl untuk mencegah

muntah pada pengobatan sitostatika

penderita kanker serviks.

Page 19: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian. Penelitian dilakukan secara Prospektif Comparative Study.2. Lokasi dan Waktu penelitian. Lokasi : R. Kandungan RSUD Dr Soetomo, Sby Waktu : 2 (dua) bulan3. Populasi dan Sampel. Populasi : semua penderita kanker serviks di Ruang Kandungan RSUD Dr Soetomo. Sampel : penderita kanker serviks yang mendapat pengobatan sitostatika yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Page 20: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Besar sampel :Dihitung dengan menggunakan rumus :

( Z 2 2p ( 1 – p ) + Z p1 ( 1 – p1 ) + p2 ( 1 – p2 ) )N = ( p1 – p2 )

Didapatkan N = 18,76 19

Page 21: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

ALUR PENELITIAN KANKER SERVIKS

Penapisan

Randomisasi

Periksa Lab. Na, K, PH darah

Sitostatika PVB (3 hari)

Observasi dan Evaluasi

Frekwensi Muntah

Periksa Na, K, PH darah

Pengumpulan Data

Analisa Data

H A S I L

Kelompok IOndansetron 8 mg

Kelompok IIMetoclopramide+ Piridoxin Hcl

Hari I

Hari II

Hari III

Hari I

Hari II

Hari III

Page 22: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Rata-rata Umur, BMI dan Jumlah anak hidup antaraKelompok O dan kelompok M-P

VARIABEL KEL. O KEL. M – P

Mean SD Mean SD

Umur 46,2 10,30 47,89 7,64

BMI 20,65 1,48 20,11 1,48

Jml.anak hidup 4,00 1,41 3,53 1,31

Page 23: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

VARIABEL P

Umur 0,034*

BMI 0,480

Jml.anak hidup 0,499

Test Homogenitas Umur, BMI dan Jumlah anak hidup antara Kelompok O dan kelompok M – P

(Lavene test for homogenecity of variance)

Dari data diatas, variabel umur tidak homogen (p>0,05),hasil test ini dapat mempengaruhi uji statistik selanjutnya,sehingga perlu dilihat perbedaan rata-rata umur pada ke-dua kelompok perlakuan dengan uji t – test 2 sampelbebas sebagai berikut :

Page 24: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

VARIABEL N Mean SD t P

Kel. O 19 46,212 10,303 -0,5 0,619

Kel. M - P 19 47,89 7,6

Uji t-test 2 sampel bebas umur pada kelompok O dan kelompok M-P

Didapatkan p > 0,05 hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna rata - rata umur antara kelompok O dan kelompok M – P.

Page 25: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Kejadian muntah pada kelompok O dan kelompok M - P

Dari data diatas didapatkan jumlah muntah padakelompok M-P lebih banyak daripada kelompok O

VARIABEL KEL. O KEL. M – P

Jml % Jml %

Tidak muntah 17 89,47 2 10,25

Muntah 2 10,25 17 89,47

Page 26: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

VARIABEL KEL. O KEL. M – P

P P

Frekwensi muntah 0,0001 0,9525

Test distribusi normal frekwensi muntah pada kelompok O dan kelompok M – P (p > 0,05)

Frekwensi muntah pada kelompok tidak menunjukkandistribusi normal, hal ini disebabkan karena defiasimaximum dan minimum terlalu jauh (17 dan 0), sehinggadata demikian dapat diuji dengan uji Wilcoxon 2 sampel.

Page 27: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Uji Mann Withney U – Wilcoxon Rank Sum W Test2 sampel untuk frekwensi muntah

antara kelompok O dan kelompok M-P (p < 0,05)

Nilai p < 0,05 didapatkan perbedaan yang bermaknafrekwensi muntah pada kelompok O dan kelompok M-P

VARIABEL N Mean rank U W Z P

Kel. O 19 11,13 21,5 211,5 -4,9670 0,0001

Kel. M - P 19 27,67

Page 28: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Uji X2 untuk penderita muntahpada kelompok O dan kelompok M-P

X2 Correction Yates = 20,63258 p = 0,00001, hal inimenunjukkan ada perbedaan yang bermakna frekwensimuntah pada kelompok O dan kelompok M-P.

VARIABEL KEL. O KEL. M – P

Tidak muntah 17 (89,5%) 2 (10,5%) 19

Muntah 2 (10,5%) 17 (89,5%) 19

19 19 38

Page 29: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Hasil laboratorium pemeriksaan elektrolit Na, K, dan PH darah sebelum dan sesudah pemberiansitostatika pada kelompok O dan kelompok M-P

Data diatas menunjukkan perubahan kadar Na, K sebelum dansesudah pemberian sitostatika pada kelompok O relatif tetapsedang pada kelompok M-P kadar sesudah pemberian menurun Tetapi kadar PH darah pada kedua kelompok tidak berubahSebelum dan sesudah pemberian sitostatika.

VARIABEL KEL. O KEL. M – P Mean SD Mean SD

Na pre 138,95 1,54 139,37 1,07

post 139,11 1,59 136,21 3,58

K pre 4,05 0,22 3,95 0,13

post 3,96 1,15 3,15 0,45

PH darah pre 7,37 0,6 7,36 0,05

post 7,37 0,5 7,37 0,7

Page 30: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Test homogenitas hasil pemeriksaan elektrolit Na,K, dan PH darah pada kelompok O dan kelompok M-P(Lavene test for homogenecity of variances (p > 0,05)

VARIABEL P

Na 0,161

K 0,442

PH darah 0,756

Dari semua data diatas, nilai p > 0,05 menunjukkan variabelNa, K, dan PH darah yang diperoleh homogen antara Kelompok O dan kelompok M – P.

Page 31: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Uji distribusi normal Na, K, dan PH darah pada kelompok O dan kelompok M-P

(Uji Kolmogorof – Smirnov Goodness of Fit)

Dari data diatas menunjukkan hasil pemeriksaan elektrolitNa, K, dan PH darah dalam distribusi normal pada kelompokO dan kelompok M – P.

VARIABEL Kel. O Kel. M-P

p p

Na 0,8963 0,3043

K 0,3869 0,6246

PH darah 0,9928 0,8566

Page 32: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Perbedaan kadar Na, K, dan PH darah sebelum Dan sesudah pemberian sitostatika pada kelompok O

(Uji Paired t – test dengan p > 0,05)

VARIABEL N Mean SD Beda Mean t p

Na pre 19 138,9471 1,545 0,1579 0,33 0,746

post 19 139,1057 1,595

K pre 19 4,0474 0,227 -0,842 -1,71 0,104

post 19 3,9632 1,146

PH darah pre 19 7,3691 0,58 0,0107 0,55 0,587

post 19 7,3797 0,53

Dari hasil diatas p > 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaanyang bermakna perbedaan kadar Na, K, dan PH darah padakelompok O.

Page 33: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Perbedaan kadar Na, K, dan PH darah sebelum Dan sesudah pemberian sitostatika pada kelompok M-P

(Uji Paired t – test)

VARIABEL N Mean SD Beda Mean t p

Na pre 19 139,3684 3,584 -3,1579 -4,37 0,0001

post 19 136,2105 1,655

K pre 19 3,9526 0,126 -0,4400 -4,16 0,01

post 19 3,5126 1,451

PH darah pre 19 7,3639 0,046 0,0092 0,48 0,636

post 19 7,3732 0,075

Perbedaan kadar sebelum dan sesudah pemberian sitostatikaNa, K dengan nilai p < 0,05 menunjukkan ada perbedaan yangbermakna, sedangkan PH darah nilai p > 0,636 tidak ada per-bedaan yang bermakna antara kelompok O dan kelompok M-P.

Page 34: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Perbedaan perubahan kadar Na, K dan PH darahpada kelompok O dan kelompok M-P

(Uji t – test 2 sampel bebas)

VARIABEL N Mean SD t p

Na O 19 0,1579 2,089 3,82 0,001

M-P 19 -3,1579 3,149

K O 19 -0,842 0,214 0,305 0,004

M-P 19 0,4400 0,461

PH darah O 19 0,0107 0,84 0,05 0,957

M-P 19 0,0092 0,083

Na dan K pada kelompok O dan kelompok M-P dengan masingmasing nilai p = 0,001 dan p = 0,004, berarti didapatkan perbe-daan yang bermakna. Sedang PH darah pada kedua kelompokMenunjukkan p > 0,05, tidak ada perbedaan yang bermakna.

Page 35: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

Dihitung berdasarkan rumus efektivitas dan harga obat.

Membandingkan efektivitas Obat dengan Harga obat.

1. Kelompok O tidak muntah* Efektivitas = x 100% = 17/19 x 100% = 89,54% jml. Sampel

* Harga 1 ampul Ondansetron Rp. 18.000,-* Terdapat 2 penderita yang muntah (terapi tidak tercapai) uang terbuang 2 x Rp. 18.000,- = Rp. 36.000,-

Page 36: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

2. Kelompok M - P tidak muntah* Efektivitas = x 100% = 2/19 x 100% = 10,25% jml. Sampel

* Harga 1 ampul Metoclopramide dan 1 ampul Piridoxin Hcl Rp. 6.000,-* Terdapat 17 penderita yang muntah (terapi tidak tercapai) uang terbuang 17 x Rp. 6.000,- = Rp. 102.000,-

Jadi bila dilihat dari jumlah penderita yang muntah (terapi taktercapai) maka pada kelompok O, uang yang terbuang seba-nyak Rp. 36.000,-. Sedangkan pada kelompok M-P uang yangterbuang sebanyak Rp. 102.000,-.Dengan demikian sesungguhnya dalam hal efektivitas danharga obat kelompok O lebih baik daripada kelompok M-P.

Page 37: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

KESIMPULAN

* Ondansetron dosis tunggal memberikan hasil yang lebih efektif dibandingkan dengan kombinasi Metoclopramide – Piridoxin Hcl dalam mencegah muntah pada pengobatan sitostatika penderita kanker serviks.

* Frekwensi muntah pada pemberian Ondansetron lebih kecil dibandingkan dengan kombinasi Meto- clopramide – Piridoxin Hcl.

Page 38: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

* Perubahan kada elektrolit Na, K, dan PH darah pada pemberian dengan Ondansetron relatif tidak berubah sedangkan pada pemberian kombinasi Metoclopramide – Piridoxin Hcl didapatkan penu- runan kadar Na dan K yang bermakna, walaupun tidak sampai mengganggu perubahan asam basa tubuh (PH darah tidak berubah).

* Ondansetron dalam hal efektivitas dan harga obat (efektivitas Ondansetron = 89,5%) lebih baik dari- pada kombinasi Metoclopramide – Piridoxin Hcl (efektivitas = 10,5%).

Page 39: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)

S A R A N

* Perlu dipikirkan adanya Protap yang baku pengobatan sitostatika dan pencegahan muntah sebagai akibat pemberian sitostatika penderita kanker serviks.

* Perlu dipikirkan dipakainya Ondansetron dalam Protap pencegahan mual dan muntah pada pemberian sitos- tatika penderita kanker serviks.

Page 40: 5. Prof Suhatno ( Free Paper 07 Ags Muntah Ondansetron)