buku pedoman jangkau & test urine_rev_12 ags 2015_akhir

221
1

Upload: bumble-melati

Post on 15-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cfvghfyhgt

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

1

Page 2: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTI NARKOBA (P4GN) DALAM KEGIATAN KAMPANYE MEDIA,

PENJANGKAUAN DAN TEST URINE

PEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI 100.000 PENYALAH

GUNA NARKOBA TAHUN 2015DALAM RANGKA MENJANGKAU 100.000

PENYALAH GUNA NARKOBA UNTUK DIREHABILITASI

.

2

Page 3: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BADAN NARKOTIKA NASIONALDEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TAHUN 2015

3

Page 4: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

KATA PENGANTAR

4

Page 5: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

KATA PENGANTAR SAMBUTANDEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN

Drs. Bachtiar H. Tambunan, S.H., M.H.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya buku Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam Rangka Menjangkau 100.000 Penyalah Guna Narkoba untuk Direhabilitasipelaksanaan rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba tahun 2015 ini. Buku pedoman ini berisi informasi petunjuk dan pedoman bagaimana menjangkau pecandu dan korban narkoba; dan test urine yang dilaksanakan bidang pemberdayaan masyarakat BNN. Buku ini memandu secara teknis dan organis bagaimana melakukan penjangkauan dan test urine penyalah guna narkoba agar bersedia secara sukarela direhabilitasi. tentang tata cara pelaksanaan proses rehabilitasi penyalah guna dari mulai penjangkauan, operasi razia, assessmen dan pelayanan rehabilitasi.Penyusunan buku pedoman ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi penyalah guna narkoba terutama kemudahan layanan akses dari mulai penjangkauan, mendapatkan informasi terkinii tentang riwayat adiksi melalui assessmen dan penetapan layanan rehabilitasi rawat jalan atau rawat inap.Sebagai sebuah panduan buku ini masih banyak memerlukan penyempurnaan dalam pelaksanaan praktis di lapangan. Untuk itu diharapkan dari setiap satuan kerja di Badan Narkotika Provinsi/Kabupaten/Kota

5

Page 6: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

untuk meleng-kapi pelaksa-aan praktis buku ini dengan membuat Standar Prosedur Operasi (SPO) untuk memudahkan pelaksanaannya. Harapan kami, buku ini dapat memandu setiap pelaksana kegiatan dari awal hingga akhir sehingga layanan prima kepada penerima manfaat dapat berjalan secara efektif, efisien, berdaya guna dan berhasil guna menurunkan jumlah penyalah guna narkobaNarkoba dan meningkatkan layanan rehabilitasi secara mudah, murah dan berkualitas.

Tim Penyusun

6

Page 7: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

TIM PENYUSUN

Penanggungjawab

: Drs. Bachtiar H. Tambunan, SH, MHDeputi Pemberdayaan Masyarakat

KetuaPelaksana

: Drs. SiswandiDirektur PSM De-Dayamas BNN

Sekretaris : Dik Dik Kusnadi, Bc.IP, S.Sos, MM Anggota : Tim Dayamas BNN

7

Page 8: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

SAMBUTANDEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN

Drs. Bachtiar H. Tambunan, S.H., M.H.

Saya menyambut gembira atas prakarsa penerbitan buku Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam Rangka Menjangkau 100.000 Penyalah Guna Narkoba untuk Direhabilitasi ini, sebagai bentuk layanan informasi dan pengetahuan kepada pelaksana program, praktisi dan masyarakat tentang pentignya upaya merehabili-tasi penyalah guna Narkoba di Indonesia.Sebagaimana diketahui, Indonesia berada dalam darurat Narkoba, dimana estimasi jumlah penyalah guna Narkoba coba pakai sebagai penyalah guna baru, pada hasil Survey BNN-Puslitkes UI (2014) teridentifikasi meningkat, sementara jumlah penyalah guna yang bisa dirawat baru terlayani sekitar 18.000 orang. Kondisi tersebut diperburuk lagi dengan banyaknya persediaan Narkoba yang diselundupkan dan diedarkan jaringan sindikat Narkoba di seluruh Indonesia.Oleh karena itu pemerintah melakukan percepatan dalam tanggap darurat Narkoba Nasional dengan terus menerus melakukan upaya agresif dan humanis dalam P4GN, dimana sindikat kejahatan Narkoba terus dilumpuhkan jaringannya secara agresif dan penyalah guna Narkoba terus dipulihkan melalui upaya Gerakan Nasional Merehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba, secara humanis dengan tidak dituntut pidana jika penyalah guna melaporkan diri secara sukarela.Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, perlu upaya yang ter-integrasi dan komprehensif dalam

8

Page 9: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

menggerakkan masyarakat baik oleh Kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat. Untuk itulah buku ini disusun agar dapat dipedomani.

9

Page 10: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

TIM PENYUSUN

Penanggunjawab : Drs. Bachtiar H. Tambunan, SH, MH

Deputi Pemberdayaan Masyarakat

Ketua Pelaksana : Drs. Siswandi

Direktur PSM De-Dayamas BNN

Wakil Ketua Pelaksana

: Sinta Dame Simanjuntak, MADirektur PA De-Dayamas BNN

Sekretaris : Dik Dik Kusnadi, Bc.IP, S.Sos,

MM

Anggota : Muh. Ali Azhar, SH, MsiAgus Rahendra, SH

NurnaningsihJoko Purnomo, S.Sos, MsiPrasetyo Hadi, M. ComHendrajid P. Widagdo

10

Page 11: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

STRUKTUR ORGANISASIDEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

11

KEPALA BNNDR. Anang Iskandar, SH, MH

DEPUTI DAYAMAS BNNDrs. Bachtiar H. Tambunan, SH, MH

DIREKTUR PSMDrs. Siswandi

KASIDIKFORMA

NON

FORMAL

KASUBDIT LINGDIK

KASILING

JA

KASILINGMAS

KASUBDIT LINJAMAS

KASIDIKFORMAL

KASIDIK

NONFORMAL

KASUBDIT MASY KOTA

KASIPETA ANALISIS

MASY DESA

KASIMON EVMASY DESA

KASUBDIT MASY DESA

KASIPETA ANALISIS

MASY Y

KASIMON

EVMASY KOTA

DIREKTUR PASinta Dame Simanjuntak, MA

KABIDCEMAS BNNP

KELOMPOKJABFUNG

KASICEMAS BNNK

Page 12: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................3 Sambutan Deputi Pemebrdayaan Masyarakat BNN..............................5Struktur Organisasi Deputi Bidang Dayamas BNN...............................6Daftar Isi........................................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................9

A. Latar Belakang......................................................................9

B. Landasan Hukum................................................................10

C. Maksud dan Tujuan............................................................11

D. Ruang Lingkup....................................................................11

E. Sasaran .................................................................................11

F. Pengertian.............................................................................12

G. Sistematika............................................................................14

BAB I PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA........15

12

Page 13: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

A. Pendahuluan .....................................................................15

B. Ruang Lingkup..................................................................16

C. Tujuan Kampanye Media.................................................16

D. Pengertian...........................................................................16

E. Prosedur dan Kriteria........................................................20

F. Pembiayaan.........................................................................21

G. Supervisi..............................................................................21

H. Keluaran dan Manfaat.......................................................21

BAB II PEDOMAN PELAKSANAAN PENJANGKAUAN.............23A. Pendahuluan .........................................................

..............23B. Ruang

Lingkup....................................................................23

C. Mekanisme Lapor diri........................................................24

D. Organisasi dan Tanggung Jawab......................................25

E. Alur Pelaksanaan Penjangkauan......................................30

F. Prosedur...............................................................................32

G. Pembiyaaan..........................................................................33

H. Keluaran dan Manfaat.......................................................34

BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN TEST URINE........................35A. Pendahuluan .........................................................

.............35

13

Page 14: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

B. Ruang Lingkup...................................................................35

C. Pelaksanaan Pengadaan Test Urine.................................26

D. Pelaksanaan Test Urine......................................................26

E. Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan......................40

F. Pelaksanaan Pelaporan.......................................................42

BAB IV PENUTUP....................................................................................51

LAMPIRAN

14

Page 15: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Deputi Dayamas..........................................................2

Tim Penyusu

n...........................................................................................3Struktur Organisasi Deputi Bidang Dayamas

BNN...........................4Daftar

Isi...............................................................................................

.....5

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................7Latar Belakang.................................................................7Landasan Hukum...........................................................8Maksud dan Tujuan.......................................................9Ruang Lingkup...............................................................9

Kebijakan BNN di Bidang RehabilitasiSasaran ..........................................................................10

Pengertian......................................................................10Terminolog

iSistematika.....................................................................13BAB I PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA...14Pendahuluan ................................................................14Ruang Lingkup.............................................................15Tujuan Kampanye Media............................................15

Pengertian......................................................................15Prosedur dan Kriteria...................................................19

Pembiayaan...................................................................20Supervisi........................................................................21Keluaran dan Manfaat.................................................21

BAB II PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKKANPENJANGKAUAN.......14

15

Page 16: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

PengertianPendahuluan ................................................................14

ProsedurRuang Lingkup.............................................................14

Mekanisme Lapor diri.................................................14komponenOrganisasi dan Tanggung

Jawab...............................15tata laksanAlur Pelaksanaan

Penjangkauan................................20Prosedur.........................................................................22Kriteria.................................................................... .......23Pembiyaaan...................................................................23Keluaran dan Manfaat.................................................24

BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN RAZIA............................26

Pendahuluan ................................................................26Ruang Lingkup.............................................................26Organisasi dan Tanggung Jawab...............................26

Sasaran...........................................................................31Tahap Pelaksanaan.......................................................31Prosedur.........................................................................33Alur Pelaksanaan Razia...............................................34

Kriteria.................................................................... .......35Pembiyaaan...................................................................36Keluaran dan Manfaat.................................................37

BAB IV PEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI.............38Pendahuluan ................................................................38Ruang Lingkup.............................................................38Organisasi dan Tanggung Jawab...............................38Alur Pelaksanaan Rehabilitasi ...................................42

Kriteria.................................................................... ......44Pembiyaaan...................................................................45Keluaran dan Manfaat.................................................24

BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN PENJANGKAUANPengertianProsedur

komponentata laksana

BAB IV PETUN JUK TEKNIS PELAKSANAAN RAZIAPengertianProsedur

16

Page 17: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

komponentata laksana

BAB V PEDOMAN PELAKSANAAN ASSESSMENTPengertianProsedur

komponentata laksana

BAB V

PENUTUP.............................................................................46DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

17

Page 18: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSebagaimana amanat Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, tanggal 26 Juni 2015, UGM Yogyakarta, tanggal 9 Desember 2014 yang lalu, bahwa permasalahan Narkoba di Indonesia bukan hanya tanggungjawab BNN saja tetapi masalah tersebut harus ditanggulangi secara bersama-sama karena Indonesia sudah masuk dalam status Negara Darurat NarkobaNarkoba. Hal itu menegaskan bahwa semua komponen bangsa harus bersiaga tentang bahaya narkoba dimanapun berada. Narkoba telah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang ancaman bahayanya harus terus diwaspadai dengan peran serta masyarakat.Fakta darurat narkobaNarkoba tersebut teridentifikasi dari beberapa bukti, seperti hasil Survey BNNK-UI (20144), bahwa diestimasikan jumlah penyalahguna narkobaNarkoba di Indonesia sebesar 2,1818% dari total populasi penduduk Indonesia usia 10-59 tahun, dengan angka meninggal per tahun 122.4000 orang, dimana angka coba pakai narkoba (pengguna baru) meningkat sebesar 12% dalam 4 tahun.. Tren penyalahgunaan narkoba yang berubah dari penyalah-gunaan yang semula opiat (sebelum tahun 2010) menjadi penyalahgunaan ATS (amphetamine types stimulant) sejak tahun 2010 menjadi faktor sulitnya mengajak para penyalah guna untuk

18

Page 19: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

direhabilitasi atau lapor diri pada layanan rehabilitasi yang disediakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mempermudah akses pelayanan rehabilitas bagi penyalah guna narkoba, baik yang bersifat sukarela (lapor diri), menjangkau penyalah guna, pembinaan deteksi dini narkoba (melalui tes urine) maupun melalui paksaan dengan menggelar razia-razia di tempat yang teridentifikasi sebagai target pasar narkoba, seperti di tempat-tempat hiburan malam. Ber ton-ton jumlah narkoba dipasok sindikat narkoba di berbagai wilayah melalui entry point di setiap wilayah negara kita. Penyalah guna narkoba menjadi hidden population (popu-lasi tersembunyi) yang keberadaan mereka baik di lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat di kawasan perkotaan dan perdesaan sulit dihitung, sehingga diperlukan terobosan dalam penjang-kauan mereka melalui upaya peningkatan kesadaran lapor diri penyalah guna (voluntary) maupun melalui paksaan dengan ditangkap aparat (compulsary).Oleh karena itu, Pemerintahan terpilih telah menyatakan perang terhadap terhadap sindikat narkoba dengan ditandai pelaksanaan eksekusi mati sindikat narkoba dan terus mengurangi permintaan dengan berupaya mereha-bilitasi minimal 100.000 penyalah guna narkoba ke panti rehabilitasi melalui peningkatan kesadaran melapor diri pecandu, meningkatkan layanan institusi wajib lapor, menambah kapasitas panti rehabilisi dan meningkat lembaga pemerintah dan komponen masyarakat untuk berperan aktif mendukung upaya merehabilitasi ini.

[B.] Landasan Hukum

19

Page 20: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

[2.] Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang NarkobaNarkoba.

2.[3.] Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional.

3.[4.] Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika.

[5.] Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2012 Tentang Standar Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psiko-tropika, dan Zat Adiktif Lainnya.

[6.] Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 26 Tahun 2012 tentang Standar Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya

[7.] Peraturan Kepala BNN Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tat Tim Asesmena Kerja Badan NarkobaNarkoba Nasional.

[8.] Peraturan Kepala Badan NarkobaNarkoba Nasional Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tat Tim Asesmena Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota.

[9.] Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penempatan Tersangka dan/atau Terdakwa Pecandu Narko- tika dan Korban Penyalah gunaan Narkotika ke Dalam Lembaga Rehabilitasi.

4.[10.] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2014 Tentang

20

Page 21: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Medis Bagi Pecandu, Penyalahguna, dan Korban Penyalahgunaan Nar-kotika yang Sedang Dalam Proses Penyidikan, Penuntutan, dan Persidangan atau Telah Menda-patkan Penetapan/Putusan Pengadilan

B.[C.] Maksud dan Tujuan1. Maksud

Maksud penyusunan pedoman pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini adalah sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan penjangkauan penyalah guna Narkoba. dan test urine bagi pemohpenjangkauan dan terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap on.penyalah guna narkoba yang lapor diri dan dilaporkan karena terjerat razia Penegakan hukum melalui BNNP dan IPWL yang ditunjukMaksud penyusunan pedoman pelaksanaan ini adalah sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan penjangkauan dan terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap penyalah guna narkoba yang lapor diri dan dilaporkan karena terjerat razia Penegakan hukum melalui BNNP dan IPWL yang ditunjuk.

[2.] TujuanTujuan penyusunan buku ini adalah : (1) meningkat-kan pemahaman tentang pelaksanaan penjangkauan penyalah guna Narkoba. dan test urine bagi pemohon pelaksanaan pelaksanaan penjangkauan dan terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap penyalah guna narkoba; dan (2) meningkatkan dan mendorong partisipasi masyara-kat dalam melaporkan penyalah guna

21

Page 22: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

narkobaNarkobaTujuan penyusunan buku ini adalah : (1) meningkat-kan pemahaman tentang pelaksanaan pelaksanaan penjangkauan dan terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap penyalah guna narkoba; dan (2) meningkatkan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam melaporkan penyalah guna narkoba.

C.[D.] Ruang LingkupRuang lingkup pedoman ddalam pedoman pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini terkait dengan pelaksanaan pelaksanaan penjangkauan penyalah guna Narkoba. dan test urine bagi pemohon.kampanye media, upaya penjang-kauan dan pendampingan penyalah guna, menjangkau pecandu, menghantarkannya dalam proses assessmentasesmen oleh Tim AssessmentAsesmen terpadu, membawanya kepada IPWL, menjaminnya mendapatkan keputusan tentang status perawatannya dan pelaporannyapelaksanaan operasi razia dan rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap.

[E.] Sasaran1. Tim koordinasi Gerakan Rehabilitasi 100.000

penyalah guna di BNNP atau BNNK (BNNP/BNNK);

2. Petugas pelaksana Kampanye Media [2.] Petugas penjangkauan (jangkau damping);3. Petugas dalam Tim dayamas pada kegiatan test

urine.4. Petugas operasi razia[3.] Petugas rehabilitasi rawat jalan dan rawat

inap.penjangkauan[4.] Lembaga/Organisasi kemasyarakat/LSM yang

22

Page 23: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

peduli melaporkan penyalah guna narkoba[5.] Petugas dalam Tim AssessmentAsesmen

Terpadu (TAT) baik di BNNP/BNNK dan IPWL[6.] Keluarga dan atau pendamping penyalah guna[7.] Penyalah guna dan Pecandu[8.] Lembaga Rujukan (panti rehabilitasi,

puskesmas dan Rumah Sakit)[F.] Pengertian

[1.] Kampanye Media adalah kegiatan mensosialisasikan arti penting gerakan nasional rehabilitasi 100.000 penyalah guna bagi penyelematan korban narkoba dan responsif tanggap darurat narkoba, melalui pemancangan bill-board, pemasangan spanduk dan pembagian leaflet.

[2.] Penjangkauan adalah cara penyampaian informasi, menciptakan partisipasi dan melayani masyarakat. Penjangkauan dalam hal ini adalah menjemput penyalah guna narkobaNarkoba yang telah berminat ingin mendapatkan kemudahan layanan rehabilitasi dan upaya petugas jangkau menumbuhkan minat penyalah guna sehingga secara sukarela (tanpa paksaan) bersedia untuk mengikuti proses rehabilitasi bagi pecandu.

1. Petugas Penjangkauan atau Petugas Jangkau Damping adalah orang yang mengantarkan penyalah guna ke tempat lapor dan dilanjutkan ke tempat rehabilitasi. Arti yang lain, orang yang berpengalaman pernah bertugas melakukan penjangkauan dan pendampingan penyalah guna Narkoba.

2. dapat pula diartikan sebagai suatu proses berinteraksi dengan individu atau kelompok masyarakat tertentu, dalam rangka mewujudkan suatu tujuan tertentu.

23

Page 24: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[3.] pPendampingan merupakan kegiatan yang melekat dalam proses lanjutan dari penjangkauan menjangkau, dimana selama penyalah guna dijangkau didampingi petugas jangkau damping sampai serah terima penyalah guna pada layanan rehabilitasiyang dilakukan oleh seorang petugas penjangkau dalam rangka/ upaya meningkatkan kualitas layanan.

[4.] Petugas Jangkau Damping adalah orang yang berpenga-laman pernah bertugas melakukan penjang-kauan dan pendampingan penyalah guna narkoba dan ditunjuk dengan surat perintah menjangkau dan mendamping oleh Tim Koordinasi BNNP/K.

[5.] Tim Koordinasi adalah tim yang terdiri dari 3 orang sebagai Koordinator (Kepala BNNP/KBNNP/BNNK), Sekretaris (Kabid Dayamas) dan anggota yang bertang-gungjawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kampanye media, penjangkauan dan pendampingan, operasi razia, memfasilitasi asesmen penyalah guna narkobaNarkoba di kantor BNNP/KBNNP/BNNK dan mendapatkan anggaran bulanan.

3. Kabid Cegah dan Dayamas (Cemas) adalah sekretaris dari Tim Koordinasi yang merangkap tugas koordinasi pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (Cemas) dan saat ini ini masih menjalankan Pemberdayaan Masyarakat dan Rehabili-tasi penayalahpenyalah guna NarkobaNarkoba di BNNP/KBNNP/BNNK.

4. Penyalah guna narkobaNarkoba adalah orang yang menggu-nakan narkobaNarkoba tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter. Kriteria penyalah guna narkobaNarkoba dijelaskan khusus

24

Page 25: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

dalam sub bab kriteria penyalah-guna dalam buku ini.

[6.] Pecandu narkobaNarkoba dalah orang yang menyalahgunakan narkobaNarkoba dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis.

5. Pecandu narkoba Operasi Razia adalah orang yang menyalah-gunakan narkoba dan dalam keadaan ketergantu-ngan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikisupaya menjaring penyalah guna di tempat-tempat rawan peredaran gelap narkoba, guna diproses untuk ditest urine, diasesmen dan direhabili-tasi secara bersamaan. Apabila ditemukan Barang Bukti Narkoba, maka proses dilanjutkan pada penyelidikan dan penyidikan.

[7.] Rehabilitasi adalah suatu proses pemulihan gangguan penggunaan narkoba baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang yg bertujuan mengubah perilaku uantuk mengem- balikan fungsi individu tersebut di masyarakat;

[8.] Rawat Inap (Ranap) adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) dinilai patut untuk tinggal di dalam tempat yang memberikan layanan dalam kurun waktu tertentu.

[9.] Rawat Jalan (Rajal) adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) tidak diharuskan menginap di dalam tempat yang memberikan layanan.

6. Lapor Diri adalah proses lapor diri penyalah guna narkobaNarkoba secara sukarela ke IPWL atau

25

Page 26: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

panti rehabilitasi untuk dilakukan proses awal asesmen.

7. [10.] Skrining adalah cara cepat dan sederhana

untuk mengidentifikasi klien/klien yang membutuh-kan asesmen atau perawatan lebih lanjut untuk penyalah-gunaan zat.

[11.] Asesmen adalah proses memperoleh informasi melalui kerjasama dengan klien yang memungkinkan konselor untuk memahami kesiapan klien untuk berubah, masalah-masalah yang dialami klien, ada tidaknya persoalan gangguan kejiwaan atau penyalahgunaan narkobaNarkoba, ketidakmampuan fisik ataupun psikis.

8. Adiksi adalah suatu kondisi ketergantungan baik fisik maupun psikis yang dialami oleh seseorang (adiksi narkotika)

9. Rawat inap adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) dinilai patut untuk tinggal di dalam tempat yang memberikan layanan dalam kurun waktu tertentu.

10. Rawat jalan adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) tidak diharuskan menginap di dalam tempat yang memberikan layanan.

11. Rehabilitasi adalah suatu proses pemulihan klien gangguan penggunaan narkotika baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang yang bertujuan mengubah perilaku untuk mengembalikan fungsi individu tersebut di masyarakat.

26

Page 27: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

12. Voluntary adalah peneria layanan secara sukarela

13. Compulsary adalah peneria layanan karena paksaan terkait masalah hukum

14.[12.] Asesmen Berita Serah Terima Pecandu adalah

proses memperoleh informasi melalui kerjasama dengan klien yg memungkin-kan konselor untuk memahami kesiapan klien untuk berubah, masalah2 yang dialami klien, ada tidaknya persoalan gangguan kejiwaan atau penyalahgunaan narkoba, ketidakmampuan fisik ataupun psikis penyerahan penyalah guna narkobaNarkoba dari Kabid/Kasi Cemas (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) BNNP/KBNNP/BNNK sebagai bukti telah menyelesaikan tugas menjangkau..

15.Berita Serah Terima Pecandu adalah proses penyerahan penyalah guna Narkoba dari Kabid/Kasi Cemas (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) BNNP/BNNK sebagai bukti telah menyelesaikan tugas menjangkau.

[13.] Adiksi adalah suatu kondisi ketergantungan baik fisik maupun psikis yang dialami oleh seseorang (adiksi narkotika)

[14.] Rawat inap adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) dinilai patut untuk tinggal di dalam tempat yang memberikan layanan dalam kurun waktu tertentu.

[15.] Rawat jalan adalah pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana klien (pasien) tidak diharuskan menginap di dalam tempat yang memberikan layanan.

27

Page 28: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[16.] Rehabilitasi adalah suatu proses pemulihan klien gangguan penggunaan narkotika baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang yang bertujuan mengubah perilaku untuk mengembalikan fungsi individu tersebut di masyarakat.

[17.] Voluntary adalah peneria layanan secara sukarela

[18.] Compulsary adalah peneria layanan karena paksaan terkait masalah hukum

[G.] SistematikaBab I PendahuluanBab II Pendoman Pelaksanaan Kampanye MediaBab III Pendoman Pelaksanaan PenjangkauanBab IVII Pendoman Pelaksanaan PenjangkauanTest Urine

Bab III Pendoman Pelaksanaan RaziaBab IV Pendoman Pelaksanaan AssessmentBab IV Pendoman Pelaksanaan RehabilitasiBab VI Penutup

28

Page 29: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IIPEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA

(BILLBOARD, SPANDUK DAN LEAFLET)

A. R uang Lingkup Ruang lingkup pedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN melalui kampanye media ini terkait dengan pelak-sana, tata laksana, sasaran, prosedur, kriteria, pembiayaan dan tatalaksana pertanggung-jawaban keuangan, indikator keluaran dan indikator manfaatnya.

B. Alur Pelaksanaan Kampanye Media Dalam upaya menyediakan layanan informasi kepada masyarakat, kampanye media perlu menggunakan alur kerja yang tahapannya dapat diikuti sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai rencana.

ALUR KERJA PELAKSANAAN MEDIA KAMPANYE

Gambar 1. Bagan Alur kerja Pelaksanaan Kampanye Media

Keterangan :1. Penyediaan anggaran, target kampanye media

yang telah dihitung jumlah lokasi/titik, volume,

29

REHABILITASI SASARA

N PELAPORAN

PENENTUAN HASIL ASESME

N PENCATATAN

PENERIMAAN UNTUK

ASESMEN SURVEY

PERENCANAAN & PERSIAPAN

TEST KOORDINASI

PELAKSANAAN & PELAPORAN

HASI

PENCATATAN & PENGARSIPAN PELAYANAN

PENYIMPANAN & PEMANFAATAN PENGADAAN

DISTRIBUSI & PENERIMAA

N RAKOR RENCANA

PELELANGAN PENGADAA

N PENYEDIAAN

Page 30: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

jenis media dan besaran anggaran yang ditetapkan, disediakan anggaran untuk dapat dicairkan di tiap-tiap BNNP;

2. Rakor Perencaan, adalah rapat koordinasi yang dapat dilakukan oleh Ka BNNP secara mandiri (non DIPA) kepada pejabat dan anggota satuan kerja BNNP dan BNNK di daerah untuk membicarakan rencana media kampanye yang akan dilakukan. Hasil rakor ini adalah rencana kerja pelaksanaan media kampanye.

3. Pengadaan media di daerah. Adalah kegiatan yang diperlukan dalam pengadaan media kampanye baik melalui lelang maupun penunjukkan langsung, sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa.

4. Koordinasi di tingkat daerah, adalah kegiatan yang dilakukan Ka BNNP guna membicarakan rencana kampanye media dengan ketersediaan anggaran yang telah ditetapkan BNN. Dengan kondisi anggaran tersebut, tujuan koordinasi ini untuk meminta duku-ngan dan pelaksanaan kampanye media.

5. P elaksanaan Pemasangan, adalah kegiatan produksi, distribusi dan pemasangan media. Media diproduksi dengan kearifan lokal baik isi pesan, bahan dan harga yang berlaku. Distribusi ditargetkan di setiap kota dan kabupaten. Sementara pemasangan di tempat yang strategis dan mudah diakses (dibaca) masyarakat.

6. Pelayanan informasi, adalah hasil dari pemasangan media, yang berbentuk layanan informasi via telepon, SMS, e-mail, media sosial dan media lainnya.

30

Page 31: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

7. Survey Pembaca kampanye media, adalah kegiatan yang menghitung estimasi orang yang membaca pesan dalam media tersebut dengan memperkirakan berapa orang dari pagi hingga sore yang membaca pesan tersebut.

8. Pencatatan outcome media, adalah kegiatan pengumpulan data tentang jumlah orang yang mengakses informasi melalui jumlah telepon, SMS, e-mail, wawancara yang diterima dengan adanya media kampanye tersebut.

9. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan, adalah laporan-laporan pelaksanaan kegiatan dari mulai pengadaan hingga jumlah outcome yang dicatat baik DIPA maupun non DIPA sebagai bahan masukan kepada supervisor dan laporan akhir kegiatan kampanye media BNNP.

C. Kriteria Kampanye MediaDalam pelaksanaan kampanye media, diperlukan kriteria agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan ketentuan yang diharapkan. Adapun kriteria kampanye media, antara lain:1. Billboard adalah bentuk media kampanye yang

dipasang di area publik terbuka dimana dilalui masyarakat beraktifitas baik dalam mobilisasi maupun rutinitas, dari bahan logam, yang dapat dipasang dalam waktu lama, yang didesain kuat (tak mudah roboh) sekurang-kurangnya satu tahun.Ketentuan baku billboard yaitu : ukuran 4x6 meter dan full colour dengan tulisan yang wajib ada logo BNNP/BNNK, dengan isi pesan ajakan untuk rehabilitasi ke IPWL, nomor telepon BNNP/BNNK yang bisa dihubungi dan lokasi pemasangan yang strategis di area publik.

31

Page 32: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

2. Spanduk adalah bentuk media kampanye yang dipasang di area publik tertentu (lingkungan pendi-dikan, lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat) yang berisi himbauan dan ajakan merehabilitasi penyalah guna Narkoba, yang didesain dalam bentuk kain panjang (4x6 meter) dan memuat pesan dan nomor telepon yang dapat dihubungi guna mendapat-kan informasi lebih lanjut.Ketentuan baku spanduk yaitu bahan dasar kain putih ukuran 1.5x5 meter dengan logo BNNP/K pada sisi kanan isi pesan di tengah 2-3 baris, kontak person (call center) yang bisa dihubungi dan alamat website dan email yang bisa diakses dan berlokasi di tempat-tempat yang mudah diakses masyarakat.

3. Leaflet adalah bentuk media kampanye yang didesain menarik dalam lipatan kertas folio (5 lipatan) yang berisi informasi, ajakan, petunjuk, lokasi IPWL dan nomor yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.Ketentuan baku leaflet : bahan met paper 210 gram, cetak 4/4 atau sparasi bolak balik, ukuran 20x38 cm (buka), finishing rel dan lipat 5 serta full color.

4. Media Sosial (sebagai kampanye non DIPA) adalah media yang dapat diakses secara sosial (bebas) dan mandiri melalui dunia maya yang berisi informasi, edukasi dan ajakan kepedulian pengguna media sosial untuk ikut serta mensukseskan rehabilitasi 100.000 penyalah guna Narkoba.

D. Mekanisme Kerja Kampanye Media Untuk membuat media kampanye yang dapat memberi-kan manfaat dalam memberikan

32

Page 33: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, maka disusun mekanisme kerja kampanye media berikut ini :

33

Page 34: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

MEKANISME KERJA KAMPANYE MEDIA

Keterangan :Dalam melakukan mekanisme kampanye media dalam gerakan nasional rehabilitasi 100.000 penyalah guna Narkoba ini diperlukan tiga kegiatan yang diprioritaskan, yaitu : pemasangan billboard, pemasangan spanduk dan pembagian leaflet. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Memasang Billboard

a. Penanggung jawab program kampanye media adalah Kepala BNNP/BNNK dan penanggung jawab kegiatannya adalah Kabid/Kasi Cemas BNNP/BNNK melalui penunjukkan langsung pihak ketiga.

34

MEKANISME KAMPANYE MEDIA

MEMANCANG BILLBOARD MEMASANG SPANDUK MEMBAGI LEAFLET

AJAKAN & INFORMASI DI SASARAN LINGKUNGAN

INFORMASI DI AREA PUBLIC CORNER TERTENTU

PUBLIK PAHAM, TERDORONG, TERGERAK, BERAKSI, LAPOR & MEMBAWA PECANDU

INFORMASI PROSEDUR, LOKASI RAWAT INAP

PROSES SERAH TERIMA PECANDU & PELAPORAN

LAPOR DIRI KE IPWL / BNNP/K UTK ASESMEN

DIJANGKAU KE IPWL / BNNP/K UTK ASESMEN

Page 35: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

b. Ketentuan pemasangan billboard sepenuhnya diserahkan kepada Pelaksana kegiatan baik pembu-atannya, jenis bahannya, isi pesannya, ijin pemasangan, pajak selama dipasang dan penggantiannya bila terjaadi kerusakan selama pemasangannya.

2. Memasang spanduk Ketentuan pemasangan spanduk sepenuhnya dise-rahkan kepada Pelaksana kegiatan baik pembu-atannya, jenis bahannya, isi pesannya, ijin pemasangan, dan resiko penggantiannya bila terjadi kerusakan selama pemasangannya.

3. Membuat dan membagikan leaflet Ketentuan pembuatan dan pembagian leaflet diserahkan kepada Tim Koordinasi baik isi, bahan baku leaflet, lokasi dan sasaran pembagian leaflet serta laporan, dokumentasi dan berita serah terima leaflet kepada sasaran.

4. Manfaat media kampanye a. Manfaat yang diharapkan dari kampanye

media tersebut masyarakat dapat memahami isi informasi kemudian terdorong untuk menghu-bungi saluran informasi dan telepon atau SMS yang disarankan;

b. Dengan kampanye media ini diharapkan penyalah guna, keluarga, kerabat dan tetangga terdekatnya secara sadar dapat lapor diri, melaporkan dan meminta petugas jangkau damping untuk menjemputnya

5. Strategi Meningkatkan peranserta masyarakat a. Pendekatan dengan Pemda setempat. Melalui

kerjasama dan implementasi Permendagri nomor 21 tahun 2013 tentang fasilitasi

35

Page 36: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

pencegahan penya-lahgunaan narkotika, sehingga dapat dibebaskan dari retribusi daerah, pajak iklan dan dapat ditambah jumlah billboardnya

b. Pendekatan dengan kalangan swasta. Melalui peningka-tan jumlah billboard dengan bantuan dana CSR dan kerjasama dalam penyampaian iklan hidup sehat, kecuali perusahaan rokok dan Miras.

c. Pendekatan dengan Komponen Masyarakat (LSM). Melalui peran serta komponen masyarakat, LSM, Orsosmas dalam penyampaian pesan lewat media sosial, media radio, media ceramah agama dan bentuk-bentuk penyuluhan lainnya.

E. Prosedur dan Kriteria Prosedur dan kriteria kampanye media merupakan hal-hal yang dipersyaratkan bagi terpenuhinya sasaran, pemasa-ngan dan pembagian media yang ketentuannya, antara lain sebagai berikut : 1. Prosedur Pembuatan, pembuatan media

kampanye (biilboard, spanduk dan leaflet) harus mengacu pada spesifikasi dan harga yang ditetapkan. Sementara mengenai isi materi diserahkan sepenuhnya pada wilayah masing-masing namun tetap mencantumkan informasi sebagaimana dijelaskan di atas.

2. Prosedur Pemasangan, pemasangan dan pembagian media kampanye harus dilakukan secara selektif dan profesional sehingga pesan dapat diakses oleh banyak orang dan leaflet dapat dibaca dan memberikan kemudahan akses informasi kepada sasaran yang tepat.

3. Prosedur Lokasi, lokasi pemasangan billboard dan spanduk diserahkan sepenuhnya oleh wilayah namun diharapkan dapat dipasang di

36

Page 37: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

lokasi yang dapat dibaca secara jelas, menarik dan informatif.

4. Prosedur Pengukuran Capaian, setiap media kampanye yang dipasang, dipasang dan dibagikan harus dapat diukur estimasi atau prakiraan, berapa banyak informasi itu dapat diakses masyarakat, misalnya, berapa jumlah per hari orang yang lalu lalang di sekitar lokasi dan berapa orang yang menerima leaflet.

F. Pembiayaan Pembiayaan dalam kampanye media berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen keuangan-nya dilakukan antara lain : 1. Penanggung jawab dan pengelola keuangan

adalah Kepala BNNP/BNNK atau ketua Tim Koordinasi.

2. Pelaksana Keuangan adalah Kepala Bidang Cegah dan Dayamas (Cemas) BNNP dan Kasi Cemas BNNK.

3. Pelaporan Keuangan. Laporan pertanggung jawaban keuangan dilakukan secara rapi dan transparan.

G. Supervisi Supervisi akan dilakukan BNN dan BNNP segera setelah media tersebut terpasang, terpasang dan terbagikan. Supervisi akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dan melakukan asesmen melakukan kuesioner supervisi guna mendapatkan informasi terkini dan faktual tentang kondisi pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya.

Bentuk Kegiatan Supervisi : 1. Pemaparan & Penjelasan tentang alur & bagan

37

Page 38: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Materi : Penjangkauan, Kampanye media, Rapid test urine dan Pelaporan

Metode : tanya jawab & penjelasan Diprioritaskan, dapat menggali masalah,

kendala, hambatan program baik yg dapat ditanggapi pemapar maupun dicatat

2. Sasaran : Tercapainya Rehabilitasi Penyalah guna sesuai

target Terlaksananya program dgn lebih mudah,

cepat & akuntabel Terlaporkannya hasil update terakhir jumlah

penyalahguna yg direhabilitasi 3. Diskusi dengan Peserta :

Ka BNNP & Ka BNNK Tim Cemas BNNP & BNNK Peserta lain (Penjangkau & asesor, dll)

4. Pengisian angket bimtek 5. Peninjauan2 lokasi pemasangan kampanye

media, proses asesmen & pelaporan 6. Output : pembuatan laporan Bimtek &

Dokumentasi Bahan Supervisi

Jumlah Anggaran : Rp..... Jumlah yang telah diproduksi

1. Jumlah diterima : Rp..... 1. Jumlah Baliho : ....buah

2. jumlah yg tersisa : Rp..... 2. Jmlh spanduk : ....buah

Terdata tanggal : ..... 3. Jumlah leaflet : ....buah

Petunjuk : Berilah tanda lingkaran pada (ya atau tidak). Apabila dijawab tidak, tulislah alasan mengapa hal itu TIDAK keterangan secukupnya

C. KAMPANYE MEDIA Ya Tidak

ALASAN TIDAK

38

Page 39: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

1. Apakah pengadaan kampanye media (baliho, spanduk & leaflet) dilelang atau penunjukkan langsung?

Ya Tidak

2. Apakah pengadaannya terpusat (BNNP) atau diserahkan ke masing BNNK?

Ya Tidak

3. Apakah pengadaannya melibatkan pemda, swasta & komponen masy?

Ya Tidak

4. Apakah pengadaannya didukung (ditambah) oleh pemda, swasta & komponen masy?

Ya Tidak

4. Apakah pembuatan, bahan2 , ukuran2 dan volume, sudah sesuai dengan prosedur (buku panduan)?

Ya Tidak

5. Apakah harga2 , biaya2 & pajak2 sudah sesuai dengan prosedur & ketentuan di daerah

Ya Tidak

6. Apakah ijin pemasangan, lama pemasangan, lokasi pemasangan sudah sesuai ketentuan di daerah?

Ya Tidak

7. Apakah isi pesan media kampanye (baliho, spanduk & leaflet) yang mengajak penyalah guna untuk direhabilitasi & tidak dipenjara, bahasanya bisa dimengerti masyarakat?

Ya Tidak

8. Apakah isi pesan media kampanye mencantumkan contact person atau nomor telepon yang bisa dihubungi? Apa bentuknya telp atau SMS atau e-mail?

Ya Tidak

9. Apakah no telp yang tertulis di pesan, benar2 dapat dihubungi / dapat melayani?

Ya Tidak

10. Apakah pelaksanaan kampanye Ya Tidak

39

Page 40: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

media telah dibuatkan pelaporannya?

11. Apakah kampanye media dapat dihitung, seberapa banyak orang yang membaca?

Ya Tidak

12. Apakah kampanye media mendapat tanggapan respon masyarakat berupa pertanyaan langsung , via telepon, via email, publikasi media? Berapa yg sdh telp

Ya Tidak

13. Hingga hari ini, berapa prosen target anggaran & media kampanye yang dibuat?

Ya Tidak

H. Keluaran dan Manfaat Adapun keluaran (output) dari kegiatan kampanye media ini antara lain : 1. Estimasi jumlah pengguna jalan di lokasi

billboard dan spanduk dipasang; 2. Jumlah pelaporan via call center, email, sms, dll

berkaitan dengan tindak lanjut pesan dalam media tersebut;

3. Jumlah penyalah guna dan keluarganya yang lapor diri setelah mengakses informasi dari media kampanye baik, billboard, spanduk, leaflet, radio, televisi, media sosial dan media lain;

4. Jumlah billboard yang terpasang, spanduk yang terpasang dan leaflet yang dibagikan.

Sedangkan manfaat (outcome) dari program kampanye media, antara lain : 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi

40

Page 41: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

2. Jumlah masyarakat yang datang ke tempat rehabilitasi

3. Jumlah kreatifitas penyebaran pesan oleh kalangan pemerintah, kalangan swasta dan kalangan masyarakat dalam penyebaran informasi di media kampanye.

41

Page 42: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IIIPELAKSANAAN PENJANGKAUAN

A. R uang Lingkup Ruang lingkup pedoman pelaksanaan penjangkauan ini adalah jangkau damping penyalah guna dari mulai menjemput di lokasi, mendampingi dalam asesmen dan menyerahkan kepada panti rehabilitasi.

B. Kategori Petugas Penjangkau atau Jangkau Damping1. Kriteria Penjangkau, antara lain :

a. Memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) & memiliki domisili yang jelas;

b. Mempunyai pengetahuan dan memiliki pemahaman (skrining) tentang ciri penyalah guna Narkoba;

c. Mengetahui wilayah dan komunitas penyalah guna Narkoba dan keluarganya;

d. Mematuhi prosedur kerja dalam penjangkauan; dan

e. Memiliki nomor contact persons tempat lapor 2. Berdasarkan kategorinya, penjangkau ada dua,

yaitu : a. Penjangkau Terdaftar adalah penjangkau

yang sudah pernah (pengalaman) melakukan penjangkauan di tempat-tempat;

b. Penjangkau Non Terdaftar adalah sukarelawan dari keluarga, kerabat, tetangga dan masyarakat yang secara sukarela mengantarkan penyalah guna ke tempat rehabilitasi.

42

Page 43: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

C. Mekanisme Lapor DiriBerdasarkan asal, metode dan cara penyalah guna datang ke IPWL, ada dua mekanisme yang berlaku, yaitu:1. Pelaporan melalui layanan telpon, SMS, dan e-

mailPelapor atau orang yang ingin mengetahui lebih dalam mekanisme layanan rehabilitasi gratis ini, kemungki-nan akan banyak melakukan kontak melalui informasi nomor telepon, SMS dan e-mail yang terpampang dalam billboard. Terhadap pelapor, Kabid/Kasi Cemas BNNP/ BNNK harus tanggap dan memberikan respon kepada pelapor untuk datang berkonsultasi di Kantor BNNP/BNNK terdekat. Laporan ini menjadi keluaran dari media kampanye.

2. Penyalah guna yang lapor diri tanpa dijangkauBagi penyalah guna yang lapor diri langsung ke IPWL, Balai Rehabilitasi medis dan sosial, tetap dilayani dan diberikan konseling dan informasi bagaimana tatacara mendapatkan layanan rehabilitasi. Jika memungkin-kan, diarahkan langsung ke kantor BNNP/BNNK terdekat untuk dilakukan Asesmen, karena TAT ada di Kantor BNNP/BNNK di hari kerja.

3. Penyalah guna yang dijangkau; Penyalah guna yang dijangkau petugas adalah penyalah guna yang secara sukarela mau dijangkau dan didam-pingi untuk direhabilitasi, sehingga dalam penjangkauan dan pendampingan tidak berlaku paksaan. Untuk memudahkan pelaksanaan, penyalah guna dapat didam-pingi anggota keluarganya dengan biaya

43

Page 44: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

mandiri disam-ping anggaran yang diberikan bagi setiap penyalahguna. Dalam mekanisme penjangkauan ini berlaku pemberi-an anggaran sebesar Rp 100.000,- per orang bagi setiap petugas jangkau damping dan bagi setiap penyalah guna yang dijangkau damping juga sebesar Rp 100.000,- per orang. Sehingga bila seorang penjangkau membawa 5 target penyalah guna maka anggaran yang harus dibayarkan 5 target x 2 orang x Rp 100.000,-

44

Page 45: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

D. Organisasi dan Tanggung JawabStruktur organisasi pelaksanaan penjangkauan disusun untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing pelaksana berikut peran dan tanggung jawabnya.1. Penanggung Jawab

a. Penanggung jawab program dan kegiatan adalah Kepala BNN Provinsi/kab/kota

b. Penanggung jawab memerintahkan pelaksana kegia-tan, penjangkau dan penyalah guna;

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dari mulai perencanaan penjangkauan penyalah guna (termasuk penetapan penjangkau), proses penjangkauan, penerimaan sasaran jangkau untuk diasesmen, membawa terjangkau ke panti rehabilitasi, ditetapkan kriteria rawat jalan atau rawat inap hingga pembaya-ran uang biaya penjangkauan per orang Rp 200 ribu.

d. Bertanggung jawab atas perencaan, pengelolaan, pengolahan dan laporan anggaran kegiatan;

STRUKTUR PELAKSANA PENJANGKAUAN PENYALAH GUNA

45

PENANGGUNG JAWABKEPALA BNNP/K/KAB

TIM ASESMEN TERPADU (TAT)

PETUGAS IPWL & PANTI REHAB

. PELAKSANA KEGIATAN .KABID/KASI CEGAH & DAYAMAS (CEMAS)

PENJANGKAU & PENDAMPING

Page 46: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Gambar 1. Struktur Pelaksana Penjangkauan dalam koordinasie. Bertanggung jawab atas administrasi

menandatangani surat tugas dan surat perintah bagi penjangkau (jika diperlukan).

f. Bertanggung jawab melaporkan secara berkala jumlah penyalah guna yang diregistrasi dalam rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap.

g. Bertanggung jawab memeriksa, menerima/menolak dan mengklarifikasi laporan Pelaksana kegiatan

h. Bertanggung jawab memberikan jaminan Penjangkau, penjangkauan dan sasaran jangkau berupa :1) Mandat atau surat tugas (jika diperlukan)2) Memberi konsultasi yang diperlukan

penjangkau3) Memberikan tempat yang memadai untuk

ketika sasaran jangkau mendapatkan layanan asesmen

4) Kesiapan tim asesmen untuk menerima penyalah guna narkoba yang dijangkau

5) Memberi informasi tempat rehabilitasi dan IPWL yang akan menerima penyalah guna yang dijangkau

6) Mendapatkan biaya penjangkauan per orang Rp 200 ribu, sesuai prosedur yang berlaku.

7) Memberikan penjelasan kepada keluarga atau pendamping penyalahguna (jika diperlukan)

E. Alur Pelaksanaan PenjangkauanAlur pelaksanaan penjangkauan diawali dari proses administrasi penerimaan dan penetapan penjangkau oleh Kepala BNNP/BNNK dan diakhiri dengan penetapan rawat (Rajal atau Ranap) penyalah guna

46

Page 47: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Narkoba dengan bukti lembar serah terima, dengan bagan alur sebagai berikut :

ALUR PELAKSANAAN PENJANGKAUAN

Gambar 2. Bagan Pelaksanaan Penjangkauan

Keterangan :1. Penunjukkan penjangkau, dilakukan penerbitan

surat tugas dari Ka BNNP/BNNK kepada penjangkau yang telah diseleksi dan terpilih (jika diperlukan);

2. Pemberian anggaran diserahkan dengan besaran jumlah yang telah ditetapkan, dengan dasar informasi dan pemetaan oleh penjangkau, dengan bukti kwitansi yang bermaterai dan diserahterimakan oleh Kabid Cemas kepada penjangkau dengan rinciannya.

3. Pelaksanaan Penjangkauan dimulai dengan permintaan penjangkau untuk menjangkau target sasarannya, pemberian anggaran penjangkauan (jika diperlukan), pelaksanaan penjangkauan (melalui skrining, wawan-cara dan

47

REHABILITASI SASARAN

SERAH TERIMA TERJANGKAU

PENERIMAAN SASARAN

PEMILIHAN SASARAN

PROSES ASESMEN DI KANTOR BNNP/K

PENDAMPINGAN KE PANTI REHAB

PELAKSANAAN JANGKAU

PEMBERIAN ANGGARAN

PENUNJUKKANPENJANGKAU

Page 48: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ajakan), pendampingan ke tim asesmen, penghantaram ke panti rehabilitasi, penyerahan penyalah guna dengan bukti form serah terima dan penukaran form serah terima dengan anggaran penjangkauan dan pencatatan dan pelaporan ke pusat.

4. Pemilihan Sasaran, dilakukan melalui seleksi kondisi adiksi yang diperoleh melalui wawancara, penyakit ikutan melalui dokumen rekam medis dan informasi kondisi sasaran dari keluarga.

5. Proses Asesmen, sasaran terpilih yang dibawa dengan didampingin keluarga atau surat kuasa bagi yang tidak terdampingi, dibawa ke lokasi dimana Tim Asesmen melakukan asesmen secara detail dengan instrumen.

6. Pendampingan ke Panti Rehabilitasi, hasil asesmen menjadi rujukan dasar sasaran untuk dibawa penjang-kau ke panti rehabilitasi yang ditunjuk guna mendapatkan layanan rawat inap/rawat jalan.

7. Penerimaan Sasaran, setelah diteliti hasil asesmen, sasaran dicatat dan diterima untuk mendapatkan konsultasi untuk rawat inap/rawat jalan

8. Serah Terima Terjangkau. Bagi sasaran (terjangkau) yang telah di asesmen maka penjangkau membawa ke panti rehabilitasi yang telah ditunjuk (sesuai rencananya) untuk diserahkan proses Rajal atau Ranap dengan bukti form serah terima yang ditandatangani penerima dan stempel tempat rehabilitasinya untuk bukti tukar dan pencatatan. Inilah hasil akhir tugas penjangkauan sebagai output.

48

Page 49: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

9. Rehabilitas Sasaran. Sasaran yang menjadi peserta program akan menjalani masa rehabilitasi : rajal (maksimal 8 kali pertemuan) dan ranap (maksimal 3 (tiga) bulan) dan selepas itu dapat ditindaklanjuti dengan perawatan lanjutan yang dikoordinasikan oleh Kabid Cemas BNNP/BNNK. Inilah hasil akhir penjangkauan sebagai outcome.

F. Supervisi Supervisi akan dilakukan BNN dan BNNP segera setelah media tersebut terpasang, terpasang dan terbagikan. Supervisi akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dan melakukan asesmen melakukan kuesioner supervisi guna mendapatkan informasi terkini dan faktual tentang kondisi pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya.

Bentuk Kegiatan Supervisi : 1. Pemaparan & Penjelasan tentang alur & bagan

Materi : Penjangkauan, Kampanye media, Rapid test urine dan Pelaporan

Metode : tanya jawab & penjelasan Diprioritaskan, dapat menggali masalah,

kendala, hambatan program baik yang dapat ditanggapi pemapar maupun dicatat

2. Sasaran : Tercapainya Rehabilitasi Penyalah guna sesuai

target Terlaksananya program dgn lebih mudah,

cepat & akuntabel Terlaporkannya hasil update terakhir jumlah

penyalahguna yg direhabilitasi 3. Diskusi dengan Peserta :

Ka BNNP & Ka BNNK Tim Cemas BNNP & BNNK

49

Page 50: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Peserta lain (Penjangkau & asesor, dll) 4. Pengisian angket bimtek 5. Peninjauan2 lokasi pemasangan kampanye

media, proses asesmen & pelaporan 6. Output : pembuatan laporan Bimtek &

Dokumentasi Bahan Supervisi

Jm l Penjangkau : ...............orang

Asal Penjangkau

Laki-laki : ...............orang

1. pemerintah : ..........orang

Perempuan : ...............orang

2. swasta : ..........orang

terdata akhir : ......-........2015 3. masyarakat : ..........orang

Petunjuk : Berilah tanda lingkaran pada (ya atau tidak). Apabila dijawab tidak, tulislah alasan mengapa hal itu TIDAK keterangan secukupnya

NO IDENTIFIKASI MASALAH YA TIDAK ALASAN, TIDAK

A. PENJANGKAUAN1. Apakah anggaran

penjangkauan dibayarkan sesuai jumlah, tanpa potongan, tepat waktu & disertai bukti

Ya Tidak

2. Apakah pembayaran bagi penjangkau diawal, dirembers atau terhutang?

Ya Tidak

3. Apakah dana penjangkauan dibagikan kepada BNNK atau terpusat di BNNP?

Ya Tidak

4. Apakah bukti pembayaran sesuai dengan jumlah hasil jangkau yang dilaporkan?

Ya Tidak

50

Page 51: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

5. Apakah panti rehab & IPWL yang tersedia cukup & terinformasikan lokasinya (mudah dikenali masyarakat)

Ya Tidak

6. Apakah pelayanannya rehab sesuai jam kerja (08.00-16.00) saja, apakah alur pelayanannya jelas & pelayannya ramah?

Ya Tidak

7. Hingga hari ini, berapa hasil jangkau yang telah direhab rawat jalan & rawat inap & dimana saja mereka direhab?

Ya Tidak

BAB I

PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA(BILLBOARD, SPANDUK DAN LEAFLET)

Pendahuluan Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna

Narkoba merupakan salah satu upaya pemerintah merespon tanggap darurat narkoba secara nasional.

Sebagai gerakan nasional, diperlukan sosialisasi melalui berbagai saluran komukasi dan media kampanye untuk

mengedukasi masyarakat tentang pentingnya merehabi-litasi penyalah guna dan mening-katkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya narkoba.

Salah salah satu media kampanye yang umum dilakukan kepada masyarakat adalah iklan layanan masyarakat dapat berbentuk dan dikemas dalam

berbagai ragam media, seperti : corner public, spanduk, leaflet, stiker, visual tayangan media

elektronik dan media sosial (website, facebook, twitter, dll).

51

Page 52: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Dalam konteks gerakan nasional ini, iklan layanan masyarakat sebagai media kampanye dapat

mendorong, membangkitkan kepedulian dalam menggerakkan parti-sipasi masyarakat untuk

membagi informasi, melapor-kan dan membawa penyalah guna narkoba ke IPWL sesuai dengan ajakan

dan pesan iklan.Mengingat betapa strategis peran penting media

kampanye ini, maka diperlukan pedoman pelaksanaan dalam prosedur, kriteria bahan dan alat medianya, isi

pesan-pesannya dan indikator keluaran dan manfaatnya bagi percepatan terehabilitasinya 100.000

penyalah guna narkoba.

52

Page 53: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman pelaksanaan kampanye ini

terkait dengan pelaksana, tata laksana, sasaran, prosedur, kriteria, pembiayaan dan tatalaksana

pertanggung-jawaban keuangan, indikator keluaran dan indikator manfaatnya.

Tujuan Kampanye Media Tujuan dilakukannya kampanye media ini, antara lain : masyarakat memahami informasinya, terdorong untuk

melakukan perubahan sikap, tergerak untuk berani melaporkan dan membawa pecandu ke IPWL terdekat.

Pengertian Billboard adalah bentuk media kampanye yang dipasang di area publik terbuka di tengah ramai

masyarakat yang beraktifitas dalam mobilisasi dan rutinitas, yang dipasang dalam waktu lama, yang

didesain kuat sekurang-kurangnya satu tahun.Spanduk adalah bentuk media kampanye yang

dipasang di area publik tertentu (lingkungan pendi-dikan, lingkungan kerja dan lingkungan masyara-kat)

yang berisi himbauan dan ajakan merehabilitasi penyalah guna narkoba, yang didesain dalam bentuk

kain panjang (4x6 meter) dan memuat pesan dan nomor telepon yang dapat dihubungi guna

mendapatkan informasi lebih lanjut.Leaflet adalah bentuk media kampanye yang didesain

dalam lipatan kertas folio (5 lipatan) yang berisi informasi, ajakan, petunjuk, lokasi IPWL dan nomor yang bisa dihubungi guna mendapatkan informasi

lebih lanjut.Media Sosial adalah media yang dapat diakses secara

sosial (bebas) melalui dunia maya yang berisi informasi, edukasi dan ajakan kepedulian pengguna

media sosial untuk ikut serta mensukseskan rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba.

Kontak person adalah saluran telepon atau SMS BNN/ BNNP/BNNK yang dapat dihubungi 24 jam yang

53

Page 54: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

disediakan bagi publik untuk melayani permintaan informasi terka

Mekanisme Kampanye Media Untuk membuat media kampanye yang dapat memberikan keman-faatan dalam memberikan

Komunikasi, Informasi Dan Edukasi kepada masyarakat, maka disusun mekanisme kerja

kampanye media berikut ini :MEKANISME KERJA KAMPANYE MEDIA

54

PENANGGUNG JAWABKEPALA BNNP/K/KABMEKANISME

MEMASANG SPANDUKMEMANCANG BILLBOARD MEMASANG SPANDUK MEMBAGI LEAFLET

AJAKAN & INFORMASI DI SASARAN LINGKUNGAN

INFORMASI DI AREA PUBLIC CORNER TERTENTU

PUBLIK PAHAM, TERDORONG, TERGERAK, BERAKSI, LAPOR & MEMBAWA PECANDU

INFORMASI PROSEDUR, LOKASI RAWAT BAGI

BEBASINAP

PROSES SERAH TERIMA PECANDU & PELAPORAN

MEMBAWA PECANDU KE IPWL UNTUK

ASESMENLAPOR DIRI KE

DIJANGKAU KE IPWL / BNNP/K UTK ASESMEN

Page 55: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Keterangan :Dalam melakukan mekanisme kampandalam gerakan

nasional rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba ini diperlukan tiga kegiatan yang diprioritaskan, yaitu : pemancangan billboard, pemasangan spanduk dan pembagian leaflet. Penjelasannya sebagai berikut:

Memancang Billboard Penanggung jawab program kampanye media adalah Kepala BNNP/K dan penanggung jawab kegiatannya

adalah Kabid/Kasi Cemas BNNP/K melalui penunjuk-kan langsung pihak ketiga.

Ketentuan pemancangan billboard sepenuhnya diserahkan kepada Pelaksana kegiatan baik pembu-atannya bahannya, isi pesannya, ijin pemancangan,

pajak selama dipasang dan penggantiannya bila terjaadi kerusakan selama pemasangannya.

Anggaran yang ditetapkan untuk pemancangan billboar sebesar Rp 20.000.000,- sudah termasuk biaya pemasa-

ngan, perijinan dan perawatan selama setahun. Ketentuan baku billboard yaitu ukuran 4x6 meter dan full colour dengan tulisan yang wajib ada logo BNNP/K,

ajakan untuk rehabilitasi ke IPWL, nomor telepon BNNP/K yang bisa dihubungi dan lokasi pemancangan yang

strategis di area publik. Jumlah yang harus dipancang 646 buah yang terdiri dari:

450 buah di Kabupaten @ 1 buah & 98 buah 2 buah. Memasang spanduk

Ketentuan pemasangan spanduk sepenuhnya dise-rahkan kepada Pelaksana kegiatan baik pembu-atannya

bahannya, isi pesannya, ijin pemasangan, dan resiko penggantiannya bila terjadi kerusakan selama

pemasangannya. Anggaran yang ditetapkan untuk pemasangan spanduk sebesar Rp 225.000,- per lembar dengan harga dasar Rp 30.000,- sudah termasuk biaya pembuatan dengan

full color dan pemasangannya.

55

Page 56: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Ketentuan baku spanduk yaitu bahan dasar kain putih ukuran 1.5x5 meter dengan logo BNN/BNNP/BNNK pada sisi kanan isi pesan di tengah 2-3 baris, kontak person (call center) yang bisa dihubungi dan alamat website

dan email yang bisa diakses dan lokasi di tempat-tempat yang mudah diakses masyarakat.

Jumlah yang harus dipasang 14.680 buah yang terdiri dari: masing-masing 25 spanduk x 450 Kabupaten dan

35 spanduk x 98 Kota.

Membuat dan membagikan leafletmancang Billboard PKetentuan pembuatan dan pembagian leaflet dise- rahkan kepada Tim Koordinasi baik isi, bahan baku leaflet, lokasi dan sasaran pembagian leaflet serta

laporan, dokumentasi dan berita serah terima leaflet kepada sasaran.

Anggaran yang ditetapkan untuk pembuatan leaflet sebesar Rp 2.000,- per lembar sebanyak 914.530

lembar. Ketentuan baku leaflet : bahan met paper 210 gram, cetak 4/4 atau sparasi bolak balik, ukuran 20x38 cm

(buka), finishing rel dan lipat 5 serta full color. Jumlah yang harus dibagi 914.530 lembar yang terdiri dari: masing-masing 1.600 buah x 450 Kabupaten dan

1.985 buah x 98 Kota. Manfaat media kampanye

Manfaat yang diharapkan dari kampanye ke-3 media tersebut diharapkan masyarakat dapat memahami isi

informasi kemudian terdorong untuk menghubungi saluran informasi dan telepon atau SMS yang disaran-

kan dan selanjutnya terbangun kepercayaan dan teregrak untuk membantu penyalah guna untuk men-

dapatkan akses informasi dan akses penjangkauan dari petugas jangkau damping.

Selanjutnya diharapkan penyalah guna dan keluarag terdekatnya secara sadar dapat lapor diri atau minta

petugas jangkau damping menjemputnya; dan

56

Page 57: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

enanggung jawab program dan kegiatan adalah Kepala BNN Provinsi/kab/kota

Penanggung jawab memerintahkan pelaksana kegia-tan, penjangkau, penyalah guna dan keluarga;

Bertanggung jawab atas pelaksanaan penjangkauan penyalah guna dari dijangkau hingga ditetapkan kriteria

rawat jalan atau rawat inap; Memasang spanduk

Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kabid Cemas (Cegah dan Dayamas) BNNP dan Kasi Cemas

BNNK Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas penjang-kau

dari awal hingga akhir; Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan Tim

Asesmen, penyalah guna, keluarga pendamping dan petugas IPWL dan panti rehabilitasi

Membagi Leaflet Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kabid

Cemas (Cegah dan Dayamas) BNNP dan Kasi Cemas BNNK

Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas penjang-kau dari awal hingga akhir;

Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan Tim Asesmen, penyalah guna, keluarga pendamping dan

petugas IPWL dan panti rehabilitasi Prosedur dan Kriteria

Prosedur dan kriteria kampanye media penjangkauan merupakan hal-hal yang dipersyaratkan bagi

terpenuhinya sasaran, pemasangan dan pembagian media njangkau, keluarga pendamping dan proses

penjangkauan, sebegaiyang ketentuannya, antara lain sebagai berikut :

Prosedur Pembuatan, Petugas pencatat dan pelaporan adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan BNNP untuk mengakses datapembuatan media kampanye (biilboard, spanduk dan leaflet) harus mengacu pada

spesifikasi dan harga yang ditetapkan. Sementara

57

Page 58: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

mengenai isi materi diserahkan sepenuhnya pada wilayah masing-masing namun tetap mencantumkan

informasi sebagaimana dijelaskan di atas. Prosedur Pemasangan, Petugas pencatat dan pelaporan

adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan BNNP untuk mengakses datapemasangan dan pembagian media kampanye harus dilakukan secara selektif dan

profesional sehingga pesan dapat diakses oleh banyak orang dan leaflet dapat dibaca dan memberikan

kemudahan akses informasi kepada sasaran yang tepat.

Prosedur Lokasi, Petugas pencatat dan pelaporan adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan BNNP

untuk mengakses datalokasi pemasangan billboard dan spanduk diserahkan sepenuhnya oleh wilayah namun

diharapkan dapat dipasang di lokasi yang dapat dibaca secara jelas, menarik dan informatif..

Prosedur Pengukuran Capaian, Petugas pencatat dan pelaporan adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan

BNNP untuk mengakses datasetiap media kampanye yang dipancang, dipasang dan dibagikan harus dapat

diukur estimasi atau prakiraan, berapa banyak informasi itu dapat diakses masyarakat, misalnya,

berapa jumlah per hari orang yang lalu lalang di sekitar lokasi

Prosedur Kreatifitas, diharapkan setiap wilayah dapat mengeksplorasi peningkatan kuantitas dan kualitas isi pesan dari media kampanye yang dipasang dengan memanfaatkan bantuan CSR dari perusahaan untuk

ikut peduli membantu pemasangan spanduk, pentingnya rehabilitasi penyalah guna narkoba..

Kriteria Kriteria merupakan prasyarat dan batasan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan penjangkauan. Kriteria pada sub berikut menjelaskan penjangkau dan yang

dijangkau, sebagai berikut :

58

Page 59: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Kriteria bahan media, antara lain : (1) berasal dari lembaga yang memiliki pengalaman menjangkau

penyalah guna; (2) memiliki Kriteria Lokasi, antara lain : (1) berasal dari lembaga

yang memiliki pengalaman menjangkau penyalah guna; (2) memiliki

Kriteria Pembagian Leaflet, antara lain : (1) berasal dari lembaga yang memiliki pengalaman menjangkau

penyalah guna; (2) memiliki Kriteria Isi Pesan, antara lain : (1) berasal dari lembaga yang memiliki pengalaman menjangkau penyalah guna;

(2) memiliki Pembiayaan

Pembiayaan dalam kampanye media berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen

keuangannya dilakukan antara lain : Penanggung jawab keuangan

Penanggungjawab keuangan adalah Deputi Pember-dayaan Masyarakat BNN

Pengelola Keuangan Pengelola keuangan adalah Kepala Badan Narkotika

Nasional Provinsi/kota/Kabupaten Pelaksana Keuangan

Pelaksana Keuangan adalah Kepala Bidang Pember-dayaan Masyarakat (Kabid Cemas) BNNP dan Kepala

Seksi Pemberdayaan Masyarakat (Kasi Cemas) BNNKab/Kota.

Sub Pelaksana Keuangan Sub pelaksana keuangan adalah penjangkau p;enyedia jasa (pihak ketiga) yang ditunjuk langsung etapkan dan

mendapat surat tugas yang ditanda tangani Kepala BNNP/Kab/Kotamengerjakan pekerja-an penyediaan

media kampanye. Pelaporan Keuangan

Laporan pertanggung jawaban keuangan dilakukan dari mulai sub pelaksana keuangan, pelaksana keuangan,

59

Page 60: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

pengelola keuangan dan penanggung jawab. Laporan dipertanggung-jawabkan kepada Kepala BNN.

Supervisi Supervisi akan dilakukan BNN dan BNNP segera setelah media tersebut terpancang, terpasang dan terbagikan. Supervisi akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dan melakukan asesmen melakukan kuesioner supervisi

guna mendapatkan informasi terkini dan faktual tentang kondisi pelaksanaan pekerjaan dan

pemanfataannya. Besaran anggaran yang disediakan dalam

penjangkauan meliputi : Dana Operasional Tim penjangkauan, Koordinator dan 2

orang, sebesar Rp 500.000,- Dana bagi Penjangkau, sebesar Rp 100.000,-

Dana Bagi per orang Sasaran, sebesar Rp 100.000,- Keluaran dan Manfaat

Adapun keluaran (output) dari kegiatan penjangkauan kampanye media ini ini antara lain :

Estimasi jJumlah penyalah guna yang melaporkan diripengguna jalan di lokasi billboar dan spanduk

dipasang; Jumlah penyalah guna yang harus dijangkaupelaporan via call center, email, sms, dll berkaitan dengan tindak

lanjut pesan dalam media tersebut; Jumlah Penjangkau yang bertugaspenyalah guna dan

keluarganya yang lapor diri setelah mengakses informasi dari media kampa-nye baik, billboard,

spanduk, leaflet, radio, televisi, media sosial dan media lain;

Jumlah IPWL dan Panti Rehabilitasi yang terlibat Sedangkan manfaat (outcome) dari program penjang-

kauan ini antara lain : Jumlah penyalah guna yang dirawat jalanmasyarakat

yang mengakses informasi Jumlah penyalah guna yang dirawat inapJumlah masyarakat yang datang ke tempat rehabilitasi

60

Page 61: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Jumlah kreatifitas penyebaran pesan dengan pemicu adanya billboard, spanduk dan leaflet dimana media

kampanye tersebut dilakukan. [1.] Jumlah penyalah guna yang pasca rehab

61

Page 62: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IIIPEDOMAN PELAKSANAANPEDOMAN

PELAKSANAAN PENJANGKAUANTEST URINE

A. Pendahuluan Penjangkauan penyalah guna narkoba merupakan salah satu bentuk layanan rehabilitasi yang perlu dilakukan guna memudahkan akses dan meningkatkan partisipasi dan kemauan penyalah guna dan keluarganya untuk bersedia direhabilitasi secara suakrela (Voluntary). Upaya menjangkau dilakukan setelah upaya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pentingnya penyalah guna narkoba untuk lapor diri kurang memberikan hasil yang maksimal dalam upaya pemerintah meningkatkan m menambah partisipasi jumlah penyalah guna untuk direhabilitasi. Oleh karenannya dalam menjangkau sasaran, diperlukan motivasi, insentif dan metoda yang tepat sasaran oleh petugas penjangkau yang memiliki kriteria dan pengalaman dalam menjangkau penyalah guna narkoba serta mematuhi Standar Prosedur Operasi (SPO) yang telah disusun sebagai panduan kegiatan. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman pelaksanaanpedoman pelaksanaan penjangkauantest urine ini ini mencakup pelaksanaan pengadaan test urine, pelaksana test urine, permintaan test urine, penyiapan administrasi test urine dan pembinaan pasca test urinejuga termasuk pendampingan penyalah guna , Pelaksanaan Pembinaan dan pengawasan dan selama mengikuti proses penjangkauan dan asesmen sampai diserahterimakan kepada IPWL. Pelaksanaan

62

Page 63: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pelaporan Ruang lingkup dalam bahasan ini terkait dengan terkait dengan tahapan dan prosedur kegiatan dari mulai administrasi, pemetaan, perencanaan, seleksi, pendam-pingan hingga hasil Tim Assessment, perujukan ke IPWL dan Panti rehabilitasi hingga pelaporan

63

Page 64: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

B. Alur Pelaksanaan Test Urine Sebagai bentuk pelayanan masyarakat, pelaksanaan test urine harus memiliki alur yang mudah dipahami dan mudah diakses masyarakat sehingga penerima manfaat mendapatkan kepuasan baik dari sisi hasil maupun waktu layanannya. Dengan alur pelaksanaan ini, pelaksana juga muda merencanakan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaannya, dengan bagan alur sebagai berikut :

ALUR PELAKSANAAN TEST URINE

Gambar 2. Bagan Pelaksanaan Test Urine

64

REHABILITASI SASARAN

SERAH TERIMA TERJANGKA

UPENENTUAN

PENERIMAAN SASARA

N PENERIMAAN

PEMILIHAN SASARA

N PERENCANAAN &

PROSES ASESMEN DI KANTOR

BNNP/

PENDAMPINGAN KE PANTI

REHA

PELAKSANAAN JANGKA

U PENYIMPANAN &

PEMBERIAN ANGGARA

N DISTRIBUSI &

PENUNJUKKANPENJANGKA

UPELELANGAN

Page 65: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

C. Pelaksanaan Pengadaan Test UrineProses awal test urine diawali dengan proses pengadaan melalui pengadaan rapid test urine melalui jalur pele-langan, guna menjaring sebanyak-banyaknya penyedia barang/jasa, terseleksinya penyediaan produk rapid test yang berkualitas namun dengan harga terjangkau dan kompetitif serta menguntungkan kepentingan masyarakat.Test urine adalah komoditas pelayanan yang dapat diakses dan memberikan keuntungan materiil oleh semua kalangan, sehingga upaya pengadaan test urine menjadi penting untuk diperhatikan syarat dan ketentuannya.Syarat dan ketentuan pengadaan test urine :1. Proses pengadaan test urine harus ditenderkan

dengan mempersyaratkan kualifikasi yang direkomendasikan oleh Unit Pelaksana Teknis Uji narkoba BNN;

2. Peserta tender yang ikut dalam pengadaan barang/ jasa test urine memiliki kriteria dan ketentuan yang dipersyaratkan dalam LPSE BNN;

3. Pemenang tender adalah penyedia jasa yang tepat dalam kualifikasi barang/jasa, perusahaan, pengala-man, harga dan hasil test uji barang/jasa yang paling menguntungkan negara dan masyarakat.

4. Waktu pengadaan test urine disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaannya.

Setiap pemenang pengadaan test urine telah diarahkan untuk mendistribusikan produknya hingga sampai pene-rima manfaat di daerah

65

Page 66: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

sasaran yang diterimakan kepada Kepala Satuan kerja di daerah (Kepala BNNP). Selanjutnya rapid test urine yang diterima diperiksa kondisi dan jumlah barangnya serta diterima dengan berita acara.Selanjutnya, rapid test yang diterima disimpan ditempat yang telah dikonsultasikan kepada penyedia jasa atau sesuai aturan dalam pedoman/panduan penyimpanan rapid test urine yang disediakan oleh BNNP. Dalam proses penyimpanan yang direkomendasikan terus dipantau dengan pencatatan keluar masuk barang.Pemanfaatan rapid test urine dikoordinasikan oleh Tim BNNP melalui rapat atau bentuk koordinasi lainnya, baik dalam tahap perencanaan, tahap pendistribusian maupun pelaksanaan test urine oleh tim Dayamas bagi penyalah guna yang terjangkau maupun untuk operasi razia.

D. Mekanisme Lapor DiriPelaksanaan Test UrineTahapan pelaksanaan test urinePada pelaksanaannya test urine dibagi menjadi beberapa tahapan : (1) persiapan, (2) pelaksanaan dan (3) pelaporanTest urine dilaksanakan setalah adanya permohonan. Permohonan pemohon diajukan kepada Kepala BNN c.q. Deputi Pemberdayaan Masyarakat untuk tingkat pusat, kepala BNNP untuk tingkat provinsi dan kepala BNNK untuk tingkat kabupaten/kota.Pemohon adalah pimpinan lembaga/instansi pemerintah atau swasta atau organisasi masyarakat yang mengingin-kan adanya pelaksanaan test urine di lingkungan kerjannya.

66

Page 67: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Tahap persiapanSetelah menerima permohonan Deputi Dayamas memerintahkan Direkutur PSM atau Kepala BNNP/ BNNK memerintahkan kabid/kasi cemas untuk menindaklanjuti.Adapun tindak lanjut yang dilakukan antara lain : (1) pembentukkan tim dayamas; (2) penyiapan administrasi; dan (3) rapat persiapan untuk pembagian tugas.Pembentukan Tim DayamasTim dayamas adalah petugas pelaksana test urine yang anggotanya terdiri dari : (a) penanggung jawab, (b) Ketua Tim, (c) tim analis laboratorium uji arkoba dan (d) anggota yang berasal dari personil di lingkungan Dit PSM.Tim dayamas dibentuk oleh para penanggungjawab (sesuai point (a) di atas, yaitu : Deputi dayamas di tingkat pusat, oleh Kepala BNNP di tingkat provinsi dan Kepala BNNK di tingkat Kabupaten/kota. Sedang Ketua Tim, sesuai point (b) di atas, terdiri dari : Direktur PSM di tingkat pusat, kabid Cemas di tingkat provinsi dan Kasi cemas di tingkat kabupaten/kota.Penyiapan administrasi dan perlengkapanPenyiapan administrasi dimulai dengan pembuatan surat perintah pelaksanaan test urine atas permintaan pemohon. Surat perintah ditandatangani penanggungjawab dengan masa tugas sampai terlaksananya tugas.Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan atau penyiapan formulir atau blangko absensi peserta yang terdiri dari : absen pengambilan dan absen pengembalian cup/pot urine. Untuk penyiapan

67

Page 68: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

perlengkapan alat test urine, antara lain disiapkan peralatan-peralatan seperti : (1) rapid test, (2) cup/pot urine, (3) masker, (4) tissue dan (5) sarung tangan).Bagian penting dari penyiapan administrasi adalah pemberian kode pada cup/pot urine dilakukan sesuai dengan formulir/blangko absensi pengambilan dan pegembalian cup/pot urine;Bagian akhir dari penyiapan administrasi adalah penyiapan berita acara, yang terdiri dari : (1) serah terima rapid test dan cup/pot urine, (2) penyiapan berita acara (BA) kerusakan apabila ada alat rapid tes dan cup/pot urine yang rusak; dan (3) penyiapan BA konfirmasi apabila ada yang terindikasi positif untuk dikonfirmasi ke laboratorium uji narkoba BNN.Adapun format dan blangko tersebut di atas dapat dilihat dalam lampiran-lampiran buku ini.Rapat persiapan untuk pembagian tugasPembagian tugas bagi personil yang termaktub dalam surat perintah terdiri dari petugas dan wewenangnya, antara lain :a. bagian administrasi absensi peserta dan

penyerahan cup/pot urine;b. bagian adminitrasi pengembalian cup/pot urine;c. bagian pengawas pada saat pengambilan urine;d. petugas analis untuk pemeriksaan urinee. petugas dokumentasif. petugas pembuat laporanTahap PelaksanaanSetelah melalui tahap persiapan, test urine dilanjutkan pada tahap pelaksanaan, yang diawali dengan koordinasi ketua tim dengan pemohon

68

Page 69: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan test urine.Koordinasi Ketua Tim kepada pemohonDalam acara koordinasi, ketua Tim menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan test urine kepada peserta dan pemohon bahwa test urine hanya bersifat pembinaan untuk deteksi dini adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemohon.Disampaikan pula dalam koordinasi itu, apabila ada peserta yang akan melaksanakan test urine sedang mengkonsumsi obat-obatan yang diminta untuk mengkon-frimasikan kepada petugas pelaksana urine.Apabila terdapat hasil tes yang terindikasi positif urine-nya mengandung narkoba akan dilakukan penelitian lanjutan oleh laboratorium uji narkoba BNN. Lalu, apabila hasil penelitian lanjutan dinyatakan positif oleh labora-torium uji narkoba BNN tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan hukum (Pro Justicia) tetapi hanya dapat digunakan sebagai rekomendasi/saran untuk rehabilitasi.Waktu dan tempat pelaksanaanKemudian sesuai dengan rencana dan koordinasi, Tim Dayamas melakukan test urine di tempat pemohon sesuai dengan permohonan dan waktu yang ditentukan. Pelak-sanaan dapat berjalan dengan baik apabila pemohon telah menyiapkan sarana yang dipersyaratkan seperti : keter-sediaan toilet/kamar mandi, ruang pemeriksaan sampel urine yang tertutup dan ber-AC dan meja absensi. Mekanisme Pelaksanaan tes urine :Petugas Administrasi

69

Page 70: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

1. Petugas administrasi mempersipakan absensi peserta dan cup/pot urine yang sudah diberikan kode pot sesuai form/blangko di meja absensi;

2. Petugas administrasi penyerahan cup/pot urine memberikan cup/pot urine yang sudah diberikan kode pot kepada peserta dan menandatangani form/ blangko pengambilan;

3. Pada saat peserta mengambil urine harus diawasi secara cermat oleh ptugas agar tidak tertukar atau dicampur air;

4. Setelah pengambilanurine selesai, sampel urine diserahkan kepada petugas administrasi; dan

5. Petugas kembali menandatangani form/blangko pengembalian serta mencatat apakah peserta meng-konsumsi obat-obatan.

Petugas analis6. Petugas analis melakukan analisis di ruang

pemeriksaan dengan memakai masker dan sarung tangan dan mempersiapkan alat rapid test untuk melakukan pemeriksaan sample urine;

7. Dalam hal hasil test urine yang terindikasi positif, petugas dayamas harus menyerahkan kepada laboratorium uji narkoba untuk dilakukan penelitian lebih lanjut;

8. Sample urine yang dinyatakan negatif beserta rapid test dikemas dengan baik dimasukkan ke dalam kantong sampah dan dibuang di tempat yang aman;

9. Sampel urine yang diduga terindikasi positif, dikemas, dilakban, dan alat rapid test diberikan

70

Page 71: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

kode sesuai dengan kode cup/pot urine, dibawa ke labora-torium untuk dianalisa ulang oleh petugas analis.

10. Apabila terindentifikasi hasil tes urine positif, maka petugas wajib menganjurkan kepada pemohon atau yang bersangkutan untuk melakukan rehabilitasi; dan

11. Petugas analis menyiapkan berita acara konfirmasi untuk ditandatangani oleh peserta yang bersangkutan dan petugas analis serta ketua tim atau yang mewakili sebagai saksi;

12. Apabila pada saat pemeriksaan sampel urine terdapat alat rapid test yang rusak, petugas menyiapkan berita acara kerusakan dan ditanda tangani oleh petugas analis dan ketua tim atau yang mewakili.

Ketua Tim Pelaksana13. Setelah selesai seluruh acara pemeriksaan test

urine, dibuatkan berita acara serah terima alat rapid test dan cup/pot urine dan ditandatangani oleh pimpinan pemohon dan ketua tim pelaksana test urine;

Petugas Dokumentasi dan Pelaporan14. Petugas dokumentasi, mendokumentasikan

seluruh kegiatan pelaksanaan test urine dari awal sampai akhir

E. Pencatatan dan PengarsipanBerdasarkan asal, metode dan cara penyalah guna datang ke IPWL, ada dua mekanisme yang berlaku, yaitu:

Pelaporan melalui layanan telpon, SMS, dan e-mail

71

Page 72: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pelapor atau orang yang ingin mengetahui lebih dalam mekanisme layanan rehabilitasi gratis ini, kemungkinan akan banyak melakukan kontak melalui informasi nomor telepon, SMS dan e-mail yang terpampang dalam billboard. Terhadap pela- por, Kabid/Kasi Cemas BNNP/K harus tanggap dan memberikan respon kepada pelapor untuk datang berkonsultasi di Kantor BNNP/K terdekat. Laporan ini menjadi keluaran dari media kampanye. dan diyakinkan akan dijamin tidak ditangkap.

Penyalah guna yang lapor diri tanpa dijangkau

Bagi penyalah guna yang lapor diri langsung ke IPWL, Balai Rehabilitasi medis dan sosial, tetap dilayani dan diberikan konseling dan informasi bagaimana tatacara mendapatkan layanan gratis rehabi-litasi. Jika memungkinkan, diarahkan lang-sung ke kantor BNNP/K terdekat untuk dilakukan Asesmen, karena TAT ada di Kantor BNNP/K di hari kerja. Bagi yang datang secara sukarela tetap akan mendapat-kan penggantian dana jangkau sebesar Rp 100.000,- per orang yang diberikan bila telah diasesmen dan mendapatkan layanan rawat jalan atau rawat inap

Penyalah guna yang dijangkau;

Penyalah guna yang dijangkau petugas dan alur layanan penjangkauannya diatur dalam pedoman pelaksanaan iniadalah penyalah guna yang secara sukarela mau dijangkau dan didampingi untuk direhabilitasi, sehingga dalam penjangkauan dan pendampingan tidak berlaku paksaan. Untuk memudahkan pelaksanaan, penyalah guna dapat didampingi anggota keluarganya dengan biaya

72

Page 73: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

mandiri disamping anggaran yang diberikan bagi setiap penayalahguna.

Organisasi dan Tanggung Jawab Pencatatan, menjadi proses penting dalam pelaksanaan test urine. Dengan mencatat akan terdokumentasi kegiatan kapan, dimana, siapa, bagaimana dan apa hasilnya pada waktu dan tempat sesuai catatan.Pengarsipan, adalah tindak lanjut dari pencatatan, dimana dokumen hasil-hasil test urine, terutama yang positif menjadi alat bantu dalam proses hukum dan bukti otentik alasan seorang penyalah guna dapat mengikuti proses berikutnya, yaitu asesmen dan akhirnya rehabilitasi. Tujuan, dari pencatatan dan pengarsipan adalah untuk menjawab pertanyaan supervisor yang sewaktu-waktu datang melakukan supervisi ke lokasi guna menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan test urine dan bukti-buktinya.

G. Pelaksanaan Pembinaan dan pengawasan Pembinaan, terhadap kegiatan pelaksanaan test urine ini dilakukan oleh : Deputi Dayamas di tingkat pusat, Kepala BNNP di tingkat provinsi dan Kepala BNNK di tingkat kabupaten/kota sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.Bentuk pembinaan bagi yang teridentifikasi positif direkomendasi untuk direhabilitasi dengan terlebih dahulu dilakukan asesmen untuk menentukan apakah direhabilitasi dengan rawat jalan atau rawat inap.

73

Page 74: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Sementara untuk yang negatif dilakukan pembinaan berupa pemberdayaan lingkungan anti narkoba. kemudian untuk melihat capaian hasilnya dilakukan dengan kegiatan monitoring (baik yang sedang berlangsung maupun monitoring lanjutan) dan evaluasi (baik secara semester maupun tahunan)Struktur organisasi Pengawasan, , terhadap kegiatan pelaksanaan test urine ini juga dilakukan oleh : deputi dayamas di tingkat pusat, Kepala BNNP di tingkat provinsi dan Kepala BNNK di tingkat kabupaten/kota sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.Bentuk pengawasannya dilakukan dengan kegiatan monitoring (baik yang sedang berlangsung maupun monitoring lanjutan) dan evaluasi (baik secara semester maupun tahunan)

H. Pelaksanaan Pelaporan Pelaporan, hasil test disampaikan kepada : deputi dayamas di tingkat pusat, Kepala BNNP di tingkat provinsi dan Kepala BNNK di tingkat kabupaten/kota.Isi laporan, dari kegiatan test urine berisi 3 hal, yaitu : (1) jumlah peserta yang sudah melaksanakan test urine; (2) jumlahyang hasilnya negatif; dan (3) jumlah yang terindikasi positif, jika ada.Tindak lanjut laporan, secara tertulis disampaikan oleh deputi dayamas di tingkat pusat, Kepala BNNP di tingkat provinsi dan Kepala BNNK di tingkat kabupaten/kota kepada pemohon yang berisi antara lain : yaitu : (1) jumlah peserta yang sudah melaksanakan test urine; (2) jumlahyang hasilnya negatif; (3) jumlah yang terindikasi positif, jika ada;

74

Page 75: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

dan (4) rekomendasi, yang berupa saran kepada pemohon untuk mengarahkan yang bersangkutan melakukan wajib lapor diri kepada IPWL terdekat untuk mendapatan perawatan/rehabilitasi.

I. Supervisi Supervisi akan dilakukan BNN dan BNNP segera setelah media tersebut terpasang, terpasang dan terbagikan. Supervisi akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dan melakukan asesmen melakukan kuesioner supervisi guna mendapatkan informasi terkini dan faktual tentang kondisi pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya.

Bentuk Kegiatan Supervisi : 1. Pemaparan & Penjelasan tentang alur & bagan

Materi : Penjangkauan, Kampanye media, Rapid test urine dan Pelaporan

Metode : tanya jawab & penjelasan Diprioritaskan, dapat menggali masalah,

kendala, hambatan program baik yang dapat ditanggapi pemapar maupun dicatat

2. Sasaran : Tercapainya Rehabilitasi Penyalah guna sesuai

target Terlaksananya program dgn lebih mudah,

cepat & akuntabel Terlaporkannya hasil update terakhir jumlah

penyalahguna yg direhabilitasi 3. Diskusi dengan Peserta :

Ka BNNP & Ka BNNK Tim Cemas BNNP & BNNK Peserta lain (Penjangkau & asesor, dll)

4. Pengisian angket bimtek 5. Peninjauan2 lokasi pemasangan kampanye

media, proses asesmen & pelaporan

75

Page 76: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

6. Output : pembuatan laporan Bimtek & Dokumentasi

Bahan Supervisi Jumlah Rapid Test

: ...............buah Hasil test Urine

1. Jmlh diterima : ..................buah

1. Hasil (+) : .............orang

2. jml yg tersisa : ..................buah

2. Hasil (-) : .............orang

Terdata tanggal : ......-........2015 3. Hasil rusak : .............orang

Petunjuk : Berilah tanda lingkaran pada (ya atau tidak). Apabila dijawab tidak, tulislah alasan mengapa hal itu TIDAK keterangan secukupnya

B. RAPID TEST URINE Ya Tidak ALASAN TIDAK

1. Apakah rapid test urine telah diterima, dengan kondisi utuh, baik & lengkap dengan panduan?

Ya Tidak

2. Apakah rapid test urine diterima sesuai dengan jumlah volume & cadangannya?

Ya Tidak

3. Apakah penerimaan rapid test urine disertai berita acara penerimaan dan pemeriksaan?

Ya Tidak

4. Apakah rapid test urine yang telah diterima disimpan di tempat / lokasi yang telah dikonsultasikan?

Ya Tidak

5. Apakah penyimpanan rapid test urine sesuai dengan kondisi ruang, aman, suhu

Ya Tidak

76

Page 77: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

terukur & diawasi petugas?6. Apakah penyimpanan rapid

test urine tercatat jumlah & peruntukkannya?

Ya Tidak

7. Apakah pemanfaatan rapid test urine dirapatkan pemanfaatannya?

Ya Tidak

8. Apakah test urine dibagikan kpd BNNK?

Ya Tidak

77

Page 78: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

pelaksanaan penjangkauan disusun untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing pelaksana berikut peran dan tanggung jawabnya, seperti ditunjukan dalam gambar berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PENJANGKAUAN PENYALAH GUNA

Gambar 1. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pejangkauan Penyalah guna

Keterangan :Penanggung Jawab Penanggung jawab program dan kegiatan adalah Kepala BNN Provinsi/kab/kota Penanggung jawab memerintahkan pelaksana kegia-tan, penjangkau, penyalah guna dan keluarga; Bertanggung jawab atas pelaksanaan penjangkauan penyalah guna dari dijangkau hingga ditetapkan kriteria rawat jalan atau rawat inap; Bertanggung jawab atas perencaan, pengelolaan, pengolahan dan laporan anggaran kegiatan;

78

PENANGGUNG JAWABKEPALA BNNP/K/KAB

TIM ASESMEN TERPADU (TAT)

PETUGAS IPWL & PANTI REHAB

. PELAKSANA KEGIATAN .KABID/KASI CEGAH & DAYAMAS (CEMAS)

PENJANGKAU & PENDAMPING

PENYALAH GUNA(TARGET)

KELUARGA / PENDAMPING

Page 79: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Bertanggung jawab atas administrasi menanda-tangani surat tugas dan surat perintah bagi penjangkau;[a.] Bertanggung jawab melaporkan secara berkala

jumlah penyalah guna yang diregistrasi dalam rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap.

[b.] Bertanggung jawab memeriksa, menerima/menolak dan mengklarifikasi laporan Pelaksana kegiatan;

[c.] Bertanggung jawab mengembalikan sisa anggaran apabila tidak mencapai target yang diharapkan.

[1.] Pelaksana Kegiatan [a.] Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

adalah Kabid Cemas (Cegah dan Dayamas) BNNP dan Kasi Cemas BNNK

[b.] Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas penjang-kau dari awal hingga akhir;

[c.] Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan Tim Asesmen, penyalah guna, keluarga pendamping dan petugas IPWL dan panti rehabilitasi

[d.] Bertanggung jawab menyediakan tempat, kelayakan tempat dan sarana prasarana pendukung bagi penyalah guna dan pendampingnya selama proses menunggu antrian asesmen Tim Asesmen;

[e.] Bertanggung jawab menyediakan kendaraan untuk mengantar penyalah guna ke panti rehabilitasi dan menjemput penyalah guna yang selesai menjalani rehabilitasi untuk proses pasca rehabilitasi;

[f.] Bertanggung jawab adminitrasi memberi dan meminta pemanfaatan anggaran penjangkauan kepada penjang-kau; menandatangani berita acara penyerahan dan penerimaan penyalah guna ke dan dari panti rehabilitasi.

79

Page 80: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[g.] Bertanggung jawab atas masalah pelarian penyalah guna baik pasca asesmen oleh Tim Asesmen maupun dari panti rehabilitasi;

[h.] Bertanggung jawab atas pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjangkauan kepada penanggung jawab program dan kegiatan;

[2.] Penjangkau [a.] Penanggung jawab atas penjangkauan

penyalah guna dan pelaporan pelak-sanaan penjangkauan kepada pelaksana kegiatan dengan tembusan laporan kepada penanggungjawab program;

[b.] Bertanggung atas pengelolaan keuangan penjangkau dan penyalah guna selama pelaksanaan penjang-kauan dan melaporkan kepada pelaksana kegiatan;

[c.] Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan penjang-kauan, mulai dari pemetaan lokasi, pemilihan sasaran dan pendampingan sampai pada Tim Asesmen di BNNP/BNNK

[d.] Bertanggung jawab melakukan skrining, pemerik-saan dokumen medis dan melengkapi administrasi penyalah guna untuk persyaratan asesmen;

[e.] Bertanggung jawab mendampingi penyalah guna sampai dinyatakan mendapatkan layanan rehabili-tasi baik rawat inap maupun rawat jalan;

[f.] Bertanggung jawab atas kerahasiaan identitas penyalah guna kecuali pelaporan kepada Kabid Cemas;

[g.] Bertanggung jawab mematuhi SPO penjangkauan yang disusun dan ditandatangi Kepala BNNP atau BNNKab/Kota; dan

80

Page 81: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[h.] Bertanggung jawab membuat pelaporan penggunaan anggaran dan pengembalian sisa anggaran yang tidak dimanfaatkan maupun sisa anggaran yang menjadi hak penyalah guna.

[i.]

81

Page 82: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[3.] Tim Asesmen [a.] Penanggung jawab atas proses asesmen,

metode asesmen, hasil asesmen dan pelaporan hasil asesmen;

[b.] Bertanggung jawab kepada Koordinator Tim Asesmen yaitu Kepala BNNP/BNNKab/Kota;

[c.] Bertanggung jawab memberikan layanan informasi yang diperlukan oleh penyalah guna;

[d.] Bertanggung jawab atas alasan kesediaan atau penolakan penyalah guna untuk dilakukan asesmen;

[e.] Bertanggung jawab untuk hadir dan melakukan asesmen sesuai instruksi atau perintah koordinator Tim Asesmen, terutama penyalah guna yang terjangkau dari tempat yang jauh (antar pulau).

[4.] Petugas IPWL dan panti rehabilitasi [a.] Penanggung jawab atas penerimaan hasil

asesmen Tim Asesmen, pemeriksaan ulang hasil asesmen dan reko-mendasi rawat jalan atau rawat inap;

[b.] Bertanggung jawab melakukan perawatan penyalah guna selama maksimal 3 bulan dan melaporkan capaian kerjanya apabila diminta pelaksana kegiatan;

[c.] Bertanggung jawab atas layanan informasi, hak-hak perawatan penyalah guna dan rekomendasi yang diberikan;

[5.] Keluarga atau Pendamping Penyalah guna [a.] Penanggung jawab atas pendampingan

penyalah guna dari mulai dibawa (tempat asal), selama menunggu proses asesmen hingga direhabilitasi;

82

Page 83: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[b.] Bertanggung ja awab memberikan informasi seara jujur dan transparan terkait rekam medis dan kondisi adiksi terkini penyalah guna;

[c.] Bertanggung jawab memberikan mandat dengan surat kuasa kepada penjangkau apabila berhalangan untuk ikut mendampingi penyalah guna;

[d.] Bertanggungjawab atas biaya-biaya lain yang timbul diluar anggaran yang menjadi hak penyalah guna;

[e.] Bertanggung jawab mengikuti semua ketentuan, prosedur dan norma yang berlaku sepanjang proses penjangkauan.

[6.] Penyalah guna atau target sasaran [a.] Penanggung jawab diri atas terlaksananya

proses rehabilitasi yang diawali dari penjangkauan, pendampingan, pemeriksaan dan penerimaan panti rehabilitasi;

[b.] Bertanggung jawab untuk mengikuti semua ketentuan, kriteria dan norma yang berlaku dan diberlakukan pelaksana penjangkauan

[A.] Alur Pelaksanaan PenjangkauanAlur pelaksanaan penjangkauan diawali dari proses administrasi penerimaan dan penetapan penjangkau oleh Kepala BNNP/BNNK dan diakhiri dengan penetapan rawat (rawat jalan atau rawat inap) penyalah guna narkoba, dengan bagan alur sebagai berikut :

ALUR PELAKSANAAN PENJANGKAUAN

83REHABILITASI

SASARANPENETAPAN

PERAWATAN SERAH TERIMA

PENERIMAAN SASARAN

PEMILIHAN SASARAN

PROSES ASESMEN DI KANTOR BNNP/K

PENDAMPINGAN KE PANTI REHAB

PELAKSANAAN JANGKAU

PEMBERIAN ANGGARAN

PENETAPAN PENUNJUKKAN

PENJANGKAU

Page 84: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Gambar 2. Bagan Pelaksanaan Penjangkauan

84

Page 85: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Keterangan :[1.] Penunjukkanetapan penjangkau, dilakukan

penerbitan surat tugas dari Ka BNNP/BNNK kepada penjangkau yang telah diseleksi dan terpilih;

[2.] Pemberian anggaran diserahkan dengan besaran jumlah yang telah ditetapkan, dengan dasar proposal dan pemetaan oleh penjangkauan, dengan bukti kwitansi yang bermaterai dan diserahterimakan oleh Kabid Cemas kepada penjangkau dengan rinciannya.

[3.] Pelaksanaan Penjangkauan dimulai dengan penyerahan dokumen proposal, Standar Prosedur Operasi (SPO), anggaran, kemudian menyasar penyalah guna (sasaran) dan dilakukan skrining, pendekatan dengan keluarga dan mendapat persetujuan untuk direhab.

[4.] Pemilihan Sasaran, dilakukan melalui seleksi kondisi adiksi yang diperoleh melalui wawancara, penyakit ikutan melalui dokumen rekam medis dan informasi kondisi sasaran dari keluarga.

[5.] Proses Asesmen, sasaran terpilih yang dibawa dengan didampingin keluarga atau surat kuasa bagi yang tidak terdampingi, dibawa ke lokasi dimana Tim Asesmen melakukan asesmen secara detail dengan instrumen.

[6.] Pendampingan ke Panti Rehabilitasi, hasil asesmen menjadi rujukan dasar sasaran untuk dibawa penjang-kau ke panti rehabilitasi yang ditunjuk guna mendapatkan layanan rawat inap/rawat jalan.

[7.] Penerimaan Sasaran, setelah diteliti hasil asesmen, sasaran dicatat dan diterima untuk

85

Page 86: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

mendapatkan konsultasi untuk rawat inap/rawat jalan

[8.] Penetapan Perawatan. Bagi sasaran yang mendapatkan layanan rawat inap, langsung menjalani rehabilitasi.

[9.] Rehabilitas Sasaran. Sasaran menjadi peserta program yang menjalani masa rehabilitasi selama minimal 3 (tiga) bulan dan selepas itu dapat ditindaklanjuti dengan perawatan lanjutan yang dikoordinasikan oleh Kabid Cemas BNNP/BNNK. MEKANISME PENJANGKAUAN DAN PENDAMPINGAN

Keterangan :[1.] Memancang Billboard

86

MEKANISME KAMPANYE MEDIAJANGKAU DAMPING

PECANDU DIJANGKAU OLEH PENJANGKAU

PECANDU DATANG SENDIRI KE IPWL

PROSES ASESMEN DI BNNP/K DI

PECANDU DIRAZIA UTK DIREHABILITASI

REHABILITASI RAWAT JALAN / RAWAT INAP

PROSES SERAH TERIMA

PROSES SERAH TERIMA PECANDU & PELAPORAN MEMBAWA PECANDU KE

MELAKUKAN JANGKAU DAMPING

MEMBUAT BALIHO, SPANDUK & LEAFLET

MELAKUKAN OPERASI RAZIA T. HIBURAN

PECANDU TERAZIA DGN BB DI TAT, LIDIK & SIDIK INFORMASI PROSEDUR,

PASCA REHABILITASIPROSES

Page 87: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

MEKANISME PENJANGKAUAN DAN PENDAMPINGAN

[B.] Prosedur Prosedur penjangkauan merupakan hal-hal yang dipersyaratkan bagi terpenuhinya sasaran, penjangkau, keluarga pendamping dan proses penjangkauan, sebegai berikut : [1.] Penjangkauan adalah kegiatan mulai dari

menjemput sasaran hingga diterimanya keputusan dirawat jalan datau dirawat inap sasaran.

87

PECANDU DIJANGKAU OLEH PENJANGKAU

PECANDU DATANG SENDIRI KE IPWL

PROSES ASESMEN DI BNNP/K & DIDI IPWL

PECANDU DIRAZIA UTK DIREHABILITASI

REHABILITASI RAWAT JALAN / RAWAT INAP

PROSES SERAH TERIMA PECANDU & PELAPORAN

MELAKUKAN JANGKAU DAMPING

MEMBUAT BALIHO, SPANDUK & LEAFLET

MELAKUKAN OPERASI RAZIA T. HIBURAN

PECANDU TERAZIA DGN BB DI TAT, LIDIK & SIDIK

PASCA REHABILITASI

MEKANISME JANGKAU DAMPING

Page 88: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[2.] Sasaran adalah penyalah guna yang telah berhasil dan lulus dalam skrining dan wawancara kuesioner penjangkau;

[3.] Penjangkau adalah petugas jangkau yang ditetapkan dengan surat tugas, tanda pengenal dan mampu menjalankan prosedur kerja dalam penjangkauan;

[4.] Keluarga penyalah guna adalah pendamping dari anggota keluarga yang bersedia bertanggungjawab dalam mendampingi sasaran dari awal hingga akhir proses asesmen;

[5.] Prosedur penjangkauan adalah dokumen pemandu tahapan kerja penjangkauan yang disusun oleh BNNP untuk memperlancar dan tertibnya penjangkauan.

[6.] Pembayaran dana adalah penyerahan dana yang besar dan mekanisme telah ditetapkan dalam SOP, yaitu dari mulai proses penjemputan hingga ditetapkannya sebagai pasien dalam rawat jalan atau rawat inap.

[7.] Pelaporan adalah pemberian informasi tentang identitas sasaran yang telah menjalani proses panjangkauan, asesmen dan ditetapkannya menjadi pasien rawat jalan atau rawat inap dengan identitas inisial yang disamarkan guna perlindungan sasaran.

[8.] Petugas pencatat dan pelaporan adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan BNNP untuk mengakses data dan informasi jati diri sasaran yang diangkat dengan sumpah dan mendapatkan Pembekalan dan honor.

[C.] Kriteria Kriteria merupakan prasyarat dan batasan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan penjangkauan. Kriteria pada sub berikut menjelaskan penjangkau dan yang dijangkau, sebagai berikut :

88

Page 89: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[1.] Kriteria penjangkau, antara lain : (1) berasal dari lembaga yang memiliki pengalaman menjangkau penyalah guna; (2) memiliki ketrampilan men-skrining penyalah guna narkoba; (3) memiliki wilayah sasaran dari hasi pengalaman menjangkaunya.

[2.] Kriteria penyalah guna narkoba atau yang dijangkau, antara lain : (1) penyalah guna narkoba, baik jenis stimulant, halusinogen dan depresan; (2) ter-skrining penjangkau memenuhi kriteria untuk dirawat; dan (3) pernah atau tengah dalam masa menderita sakaw;

[D.] Pembiayaan Pembiayaan dalam penjangkauan berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen keuangannya dilakukan antara lain : [1.] Penanggung jawab keuangan [2.] Penanggungjawab keuangan adalah Deputi

Pember-dayaan Masyarakat BNN [3.] Pengelola Keuangan Pengelola keuangan adalah Kepala Badan Narkotika

Nasional Provinsi/kota/Kabupaten [4.] Pelaksana Keuangan [5.] P elaksana Keuangan adalah Kepala Bidang

Pember-dayaan Masyarakat (Kabid Cemas) BNNP dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat (Kasi Cemas) BNNKab/Kota.

[6.] Sub Pelaksana Keuangan [7.] Sub pelaksana keuangan adalah penjangkau

yang ditetapkan dan mendapat surat tugas yang ditanda tangani Kepala BNNP/Kab/Kota

[8.] Pelaporan Keuangan [9.] Laporan pertanggung jawaban keuangan

dilakukan dari mulai sub pelaksana keuangan,

89

Page 90: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

pelaksana keuangan, pengelola keuangan dan penanggung jawab. Laporan dipertanggung-jawabkan kepada Kepala BNN.

Besaran anggaran yang disediakan dalam penjangkauan meliputi : [1.] Dana Operasional Tim penjangkauan,

Koordinator dan 2 orang, sebesar Rp 500.000,- [2.] Dana bagi Penjangkau, sebesar Rp 100.000,- [3.] Dana Bagi per orang Sasaran, sebesar Rp

100.000,-

[E.] Keluaran dan Manfaat Adapun keluaran (output) dari kegiatan penjangkauan ini antara lain : [1.] Jumlah penyalah guna yang melaporkan diri [2.] Jumlah penyalah guna yang harus dijangkau [3.] Jumlah Penjangkau yang bertugas [4.] Jumlah IPWL dan Panti Rehabilitasi yang terlibat Sedangkan manfaat (outcome) dari program penjang-kauan ini antara lain : [1.] Jumlah penyalah guna yang dirawat jalan [2.] Jumlah penyalah guna yang dirawat inap [3.] Jumlah penyalah guna yang pasca rehab

90

Page 91: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IIPEDOMAN PELAKSANAAN PENJANGKAUAN

Pendahuluan Penjangkauan penyalah guna narkoba merupakan salah

satu bentuk layanan rehabilitasi yang perlu dilakukan guna memudahkan akses dan meningkatkan partisipasi

dan kemauan penyalah guna dan keluarganya untuk bersedia direhabilitasi secara suakrela (Voluntary).

Upaya menjangkau dilakukan setelah upaya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang

pentingnya penyalah guna narkoba untuk lapor diri

91

GI

BNNP BENTUK

TEST URINE HASIL OPS -

Page 92: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

kurang memberikan hasil yang maksimal dalam menambah jumlah penyalah guna untuk direhabilitasi.

Oleh karenannya dalam menjangkau sasaran, diperlukan motivasi, insentif dan metoda yang tepat

sasaran oleh petugas penjangkau yang memiliki kriteria dan pengalaman dalam menjangkau penyalah guna narkoba serta mematuhi Standar Prosedur Operasi

(SPO) yang telah disusun sebagai panduan kegiatan. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman pelaksanaan penjangkauan ini terkait dengan tahapan dan prosedur kegiatan dari

mulai administrasi, pemetaan, perencanaan, seleksi, pendam-pingan hingga hasil TAT, perujukan ke IPWL

dan Panti rehabilitasi hingga pelaporan Pelaksana

Dalam kegiatan menjangkau sasaran, seorang diperlukan seorang

petugas penjangkau yang memahami pengetahuan adiksi dan karakteristik korban adiksi serta memiliki

empati dan kepedulian, sehingga dalam melaksanakan tugasnya tidak gampang menyerah.

Seorang pelaksana penjangkauan adalah petugas jangkau yang memiliki surat penetapan petugas jangkau yang ditandatangani oleh Kepala BNNP.

Persyaratan melamar menjadi penjangkau direkomendasikan oleh satuan kerja rehabilitasi yang

telah menyeleksi penjangkau tersebut. Penjangkau memiliki hak mendapatkan dana

menjangkau dan berkewajiban melaksanakan Standar Prosedur Operasi (SOP) penjangkauan yang dibuat oleh BNNP. Dalam tugasnya, penjangkau melakukan tugas-tugas dan tahapan-tahapan penjangkauan, antara lain : Memetakan wilayah persebaran pecandu dan membuat

prioritas wilayah mana yang didahulukan; Memiliki jejaring kerja dengan stakeholder di wilayah

yang dipetakan tersebut;

92

PENEMPATAN PADA TEMPAT REHAB REHABILITASI

SASARANPENETAPAN PERAWATAN

PENERIMAAN SASARAN

PEMILIHAN SASARAN

PROSES ASESMEN DI KANTOR BNNP/K

PENDAMPINGAN KE PANTI REHAB

PELAKSANAAN JANGKAU

PEMBERIAN ANGGARAN

PENETAPANPENJANGKAU PENANGGUNG JAWAB

KEPALA BNNP/K/KAB

TIM ASESMEN TERPADU (TAT)

PETUGAS IPWL & PANTI REHAB

. PELAKSANA KEGIATAN . KABID/KASI CEGAH & DAYAMAS (CEMAS)

PENJANGKAU & PENDAMPING

PENYALAH GUNA(TARGET)

KELUARGA / PENDAMPING

Page 93: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Membangun akses hubungan dengan penyalah guna, keluarga dan lingkungan penyalahguna;

Memiliki pengetahuan dasar mengenali karakteristik penyalah guna untuk memudahkan penerimaan dalam

proses assessment oleh Tim Assessment Terpadu. Mendampingi klien dari sejak dibawa, diterima TAT

hingga proses ditetapkannya kriteria rawatan oleh Panti Rehabilitasi.

Sasaran Sasaran penjangkauan adalah penyalah guna yang

bersedia secara sukarela (voluntary) direhabilitasi dan mendapatkan pendampingan dan persetujuan

keluarganya selama proses Assessment berlangsung. Penyalah guna yang ditetapkan sebagai sasaran mendapatkan penilaian awal dari wawancara dan

kuesioner yang dilakukan oleh penjangkau sehingga memenuhi sebagai penyalah guna yang pantas

mendapatkan layanan assessment untuk direhabilitasi. Penyalah guna mendapatkan hak berupa dana rehabilitasi yang ditetapkan oleh Ka BNNP dan

berkewajiban mengikuti SOP dari mulai awal hingga ditetapkannya jenis rawatan apa yang sesuai dengan

kondisi adiksinya. Dalam proses rehabilitasi, sasaran harus didampingi

keluarga yang akan membantu proses penjangkauan, proses assessment dan proses pendaftarannya ke panti

rehabilitasi. Sasaran yang telah lulus dari TAT berhak dihantarkan

ke panti rehabilitasi dengan tidak dituntut pidana penjara serta berhak menerima bentuk perawatan

sesuai hasil assessment. Sasaran mendapatkan layanan rawat jalan dan rawat inap selama maksimal 6 (enam) bulan dengan biaya yang ditanggung oleh negara (Gratis) kecuali biaya-biaya lain yang terkait dengan penyakit ikutannya.

Prosedur

93

Page 94: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Prosedur penjangkauan merupakan hal-hal yang dipersyaratkan bagi terpenuhinya sasaran, penjangkau,

keluarga pendamping dan proses penjangkauan, sebegai berikut :

Penjangkauan adalah kegiatan mulai dari menjemput sasaran hingga diterimanya keputusan dirawat jalan

datau dirawat inap sasaran. Sasaran adalah penyalah guna yang telah berhasil dan

lulus dalam skrining dan wawancara kuesioner penjangkau;

Penjangkau adalah petugas jangkau yang ditetapkan dengan surat tugas, tanda pengenal dan mampu

menjalankan prosedur kerja dalam penjangkauan; Keluarga penyalah guna adalah pendamping dari

anggota keluarga yang bersedia bertanggungjawab dalam mendampingi sasaran dari awal hingga akhir

proses assessment; Prosedur penjangkauan adalah dokumen pemandu

tahapan kerja penjangkauan yang disusun oleh BNNP untuk memperlancar dan tertibnya penjangkauan.

Pembayaran dana adalah penyerahan dana yang besar dan mekanisme telah ditetapkan dalam SOP, yaitu dari

mulai proses penjemputan hingga ditetapkannya sebagai pasien dalam rawat jalan atau rawat inap.

Pelaporan adalah pemberian informasi tentang identitas sasaran yang telah menjalani proses

panjangkauan, assessment dan ditetapkannya menjadi pasien rawat jalan atau rawat inap dengan identitas inisial yang disamarkan guna perlindungan sasaran.

Petugas pencatat dan pelaporan adalah petugas yang ditunjuk dan ditetapkan BNNP untuk mengakses data dan informasi jati diri sasaran yang diangkat dengan sumpah dan mendapatkan Pembekalan dan honor.

Tata Laksana diawali dengan penetapan petugas jangkau,

penyusunan SOP Penjangkauan Pembekalan petugas jangkau dengan SOP

94

Page 95: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

penerbitan surat tugas bagi petugas jangkau, pelaksanaan penjangkauan melalui perencanaan,

implementasi, monitoring dan pelaporan melakukan pemetaan, pendekatan dan pendampingan

ke wilayah-wilayah dimana sasaran berdomisili melakukan skrining, wawancara dan menyiapkan

pendamping bagi penjangkauan sasaran. Sasaran yang telah bersedia didampingi keluarga

terdekat untuk siap dilakukan Assessment oleh TAT. Proses TAT dilakukan pada waktu dan tempat khusus yang hanya dihadiri Tim TAT, Sasaran dan Keluarga

Korban. Hasil TAT yang telah ditandatangani oleh Ketua TAT

(Kepala BNNP) menjadikan persyaratan sasaran untuk dilakukan pendaftaran ke IPWL yang ditunjuk BNNP. Sasaran yang telah diterima dan telah keluar surat rekomendasi jenis rawatnya, berhak mendapatkan uang sebesar Rp 100.000,- berikut penjangkaunya

sebesar Rp 30.000,- Surat rekomendasi jenis rawat inap ditembuskan

kepada petugas pencatatan dan pelaporan di BNNP. Pembiayaan

Pembiayaan dalam penjangkauan berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen

keuangannya dilakukan antara lain : Penanggung jawab keuangan

Penanggungjawab keuangan adalah Deputi Pember-dayaan Masyarakat BNN

Pengelola Keuangan Pengelola keuangan adalah Kepala Badan Narkotika

Nasional Provinsi/kota/Kabupaten Pelaksana Keuangan

Pelaksana Keuangan adalah Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kabid dayamas) BNNP dan

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat (Kasi dayamas) BNNKab/Kota. Sub Pelaksana Keuangan

95

Page 96: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Sub pelaksana keuangan adalah penjangkau yang ditetapkan dan mendapat surat tugas yang ditanda

tangani Kepala BNNP/Kab/Kota Pelaporan Keuangan

Laporan pertanggung jawaban keuangan dilakukan dari mulai sub pelaksana keuangan, pelaksana keuangan, pengelola keuangan dan penanggung jawab. Laporan

dipertanggungjawabkan kepada Kepala BNN.

96

Page 97: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IIIPEDOMAN PELAKSANAAN RAZIA

[A.] Pendahuluan Salah satu cara melakukan percepatan dalam peningkatan jumlah 100.000 penyalah guna yang akan direhabilitasi adalah dengan upaya paksa melalui mekanisme penjaringan penyalah guna di tempat-tempat yang biasa mereka menyalahgunakan dan mengedarkan gelap narkoba. Melalui razia tempat-tempat hiburan diharapkan banyak penyalah guna yang terjaring operasi guna direhabilitasi. Melalui operasi razia diharapkan mendapatkan dua tujuan sekaligus, menjadikan efek jera dan memobiliasi penyalah guna untuk tidak lagi terlibat dalam transaksi narkoba, sehingga upaya menurunkan demand dan supply berjalan secara seimbang. Namun demikian, diperlukan pedoman dalam pelaksanaannya, agar pelaksanaan razia dapat berjalan sesuai rencana dan terjaringnya banyak penyalah guna untuk direhabilitasi.

[B.] Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman pelaksanaan razia ini dibatasi pada proses perencanaan operasi, pelaksanaan di lapangan, pengangkutan ke kantor BNNP/Kab/Kota hingga membawa penerima program ke IPWL atau panti rehabilitasi yang telah ditunjuk.

[C.] PelaksanaOrganisasi dan Tanggung JawabStruktur organisasi pelaksanaan operasi razia disusun untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing pelaksana berikut peran dan

97

Page 98: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

tanggung jawabnya, seperti ditunjukan dalam gambar berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN OEPRASI RAZIA

Gambar 1. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pejangkauan Penyalah guna

Keterangan :[1.] Penanggung Jawab

[a.] Penanggung jawab kegiatan/operasi razia adalah Kepala BNN Provinsi/kab/kota

[b.] Bertanggungjawab dalam inisiatif waktu dan sasaran (lokasi razia)

[c.] Bertangggung jawab mengkoordinasi pelaksanaan razia gabungan (jika diperlukan)

[d.] Bertanggung jawab memerintahkan Kabid Brantas untuk memimpin operasi dan Kabid Cemas untuk melakukan test urine & keduanya untuk mobilisasi terjaring positif ke kantor BNNP;

98

PENANGGUNG JAWABKEPALA BNNP/K/KAB

TIM ASESMEN TERPADU

(TAT)PETUGAS TEST

PETUGAS IPWL & PANTI

REHABTAHANAN

OPERASI PENJANGKAU &

PENDAMPIN

PENYALAH GUNA(TARGET)TIM

ASESMEN TERPADU

KELUARGA / PENDAMPINGIPWL

& PANTI

PELAKSANA KEGIATAN RAZIA

KABID/KASI

PELAKSANA KEGIATAN TEST URINE

KABID/KASI DAYAMAS

KELUARGA / PENDAMPINGTIM

BNNP/K DI KANTOR

Page 99: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[e.] Bertanggung jawab atas perencaan, pengelolaan, pengolahan dan laporan anggaran kegiatan;

[f.] Bertanggung jawab atas administrasi menanda- tangani surat tugas, surat perintah dan adminitrasi lain yang diperlukan;

[2.] Pelaksana Operasi Razia [a.] Penanggung jawab pelaksanaan operasi razia

adalah Kabid Brantas BNNP dan Kasi Brantas BNNK

[b.] Bertanggung jawab memimpin pelaksanaan operasi razia dari awal perencanaan hingga akhir;

[c.] Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan Tim gabungan (TNI/Polri) jika diperlukan;

[d.] Bertanggung jawab menyita barang bukti (BB) dan tersangka serta membawa ke Polres/Polsek;

[e.] Bertanggung jawab mengawal terjaring razia yang teridentifikasi positif pada test urine ke kantor BNNP/K;

[f.] Bertanggung jawab dalam pengkondisian penyalah guna yang terjaring dan hasil test urine positif untuk dapat menghubungi keluarga terdekatnya;

[g.] Bertanggung jawab menyediakan kendaraan untuk mengantar penyalah guna ke panti rehabilitasi dan menjemput penyalah guna yang selesai menjalani rehabilitasi untuk proses pasca rehabilitasi;

[h.] Bertanggung jawab menyelidik dan menyidik penyalah guna dengan BB dan membuat LKN.

[3.] Pelaksana Test Urine Terjaring Razia [a.] Penanggung jawab pelaksanaan test urine bagi

penyalah guna yang terjaring operasi razia;

99

Page 100: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[b.] Bertanggung jawab menyiapkan dan melaksanakan test urine dan menyimpan berkas hasil test urine positif;

[c.] B ertanggung jawab menyediakan tempat, kelayakan tempat dan sarana prasarana pendukung di kantor BNNP/K bagi penyalah guna yang teridentifikasi positif dan dibawa Tim Brantas;

[d.] Bertanggung jawab administrasi menandatangani berita acara penyerahan dan penerimaan penyalah guna ke dan dari panti rehabilitasi.

[e.] Bertanggung jawab atas masalah pelarian penyalah guna baik pasca asesmen oleh TAT maupun dari panti rehabilitasi;

[f.] Bertanggung jawab atas pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjangkauan kepada penanggung jawab program dan kegiatan;

[4.] Pendukung Pelaksanaan Operasi Razia [a.] Penanggung jawab pendukung pelaksanaan

operasi razia adalah Tim Dayamas dan Tim Brantas BNNP/K yang mendapat surat tugas atau sprin;

[b.] Bertanggung jawab mendukung penuh pelaksanaan operasi dari awal hingga akhir sesuai instruksi, perintah dan pendelegasian tugas;

[5.] Tim Asesmen Terpadu (TAT) [a.] Penanggung jawab atas proses asesmen,

metode asesmen, hasil asesmen dan pelaporan hasil asesmen;

[b.] Bertanggung jawab kepada Koordinator TAT yaitu Kepala BNNP/BNNKab/Kota;

100

Page 101: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[c.] Bertanggung jawab memberikan layanan informasi yang diperlukan oleh penyalah guna;

[d.] Bertanggung jawab atas alasan kesediaan atau penolakan penyalah guna untuk dilakukan asesmen;

[e.] Bertanggung jawab untuk hadir dan melakukan asesmen sesuai instruksi atau perintah koordinator TAT, terutama penyalah guna yang terjangkau dari tempat yang jauh (antar pulau).

[6.] Petugas IPWL dan panti rehabilitasi [a.] Penanggung jawab atas penerimaan hasil

asesmen TAT, pemeriksaan ulang hasil asesmen dan reko-mendasi rawat jalan atau rawat inap;

[b.] Bertanggung jawab melakukan perawatan penyalah guna selama maksimal 3 bulan dan melaporkan capaian kerjanya apabila diminta pelaksana kegiatan;

[c.] Bertanggung jawab atas layanan informasi, hak-hak perawatan penyalah guna dan rekomendasi yang diberikan;

[7.] Keluarga atau Pendamping Penyalah guna [a.] Penanggung jawab atas pendampingan

penyalah guna dari terjaring dibawa ke kantot BNNP/BNNK, selama menunggu proses asesmen hingga direha-bilitasi dan pasca menjalani masa rehabilitasi;

[b.] Bertanggung jawab memberikan informasi secara jujur dan transparan terkait rekam medis dan kondisi adiksi terkini penyalah guna;

[c.] Bertanggung jawab memberikan mandat dengan surat kuasa kepada orang lain untuk mendampingi yang apabila berhalangan untuk ikut mendampingi penyalah guna;

101

Page 102: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[d.] Bertanggungjawab atas biaya-biaya lain yang timbul selama masa pendampingan;

[e.] Bertanggung jawab mengikuti semua ketentuan, prosedur dan norma yang berlaku sepanjang proses oeprasi razia hingga dibawa ke panti rehabilitasi.

[8.] Penyalah guna atau target sasaran atau Terjaring Razia [a.] Penanggung jawab diri atas terlaksananya

proses oeprasi razia, pendampingan, pemeriksaan dan penerimaan panti rehabilitasi;

[b.] Bertanggung jawab untuk mengikuti semua ketentuan, kriteria dan norma yang berlaku dan diberlakukan pelaksana penjangkauan

[c.] Bertanggung jawab mematuhi semua ketentuan, prosedur, menjawab dengan jujur pertanyaan dan menjalani dengan sabar proses rehabilitasi.

[D.] Pelaksanaan operasi razia diketuai oleh Kepala BNNP dengan melakukan koordinasi dengan aparat berwajib dari Kepolisian dan satuan tugas TNI apabila diperlukan dalam operasi gabungan menyasar lokasi-lokasi dimana banyak terlibat TNI dan jajarannya. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala BNNP dibantu Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan dan Kabid Pem-berdayaan masyarakat (Dayamas). Dalam tugas razia, kabid berantas menjalankan Standar Prosedur Operasi (SOP) operasi razia dan dalam tugas melakukan test urine pada sasaran, kabid dayamas juga menjalankan SPO test urine.

[E.] Sasaran

102

Page 103: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Sasaran operasi razia adalah pengunjung tempat-tempat hiburan yang lokasi tersebut telah teridentifikasi terjadi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang terinformasi dan hasil penyelidikan. Untuk mengetahui penyalah guna dan jenis narkoba yang disalah gunakan, dilakukan dengan test urine bagi setiap terazia. Pengunjung yang teridentifikasi positif, digiring untuk dilakukan assessmentasesmen oleh TAT sedang pengunjung yang negatif dalam hasil test urine dilepaskan. Guna kemudahan mobilisasi pengunnjung yang teridentifikasi positif, disediakan kendaraan angkut untuk dibawa ke kantor BNNP dimana TAT melakukan tugasya.

[F.] Tata LaksanaTahapan Pelaksanaan Operasi razia dilaksanakan sesuai SPO yang disusun BNNP dan ditandatangani Kepala BNNP. Penatalak- sanaan operasi razia terdiri dari 3 tahapan: [1.] Tahap persiapan

Operasi razia dipersiapkan secara matang dan terkoordinasi namun waktu pelaksanaan, lokasi sasaran tetap menjadi informasi yang hanya dimiliki Kepala BNNP dan Kabid Berantas.

103

Page 104: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[2.] Tahap operasi Operasi menyasar lokasi dengan melibatkan semua unsur dan personil razia, aparat kepolisian dan satgas TNI jika diperlukan. Operasi menyasar pengunjung dan barang bukti narkoba. Pengunjung yang terazia dengan barang bukti diamankan kepolisian, sedang pengunjung yang terazia dengan tidak terdapat barang bukti dilakukan test urine.

[3.] Tahap test urine Test urine diberlakukan bagi semua pengunjung dan pegawai tempat hiburan. Dalam mengambil sampel urine, setiap pengunjung dikawal oleh seorang petugas guna memastikan sampel urine-nya. Urine-urine tersebut kemudian dilakukan test untuk mengidentifkasi positif dan negatifnya. Pengunjung yang hasil test urine-nya positif dibawa ke kantor BNNP dengan kendaraan yang telah disediakan. Sementara pengunjung yang negatif dilepaskan. Pengunjung yang teridentifikasi dengan barang bukti dibawa ke kantor polisi. Sepanjang menunggu hasil test urine dan menunggu TAT di BNNP pengunjung dihubungkan dengan pihak keluarga untuk mendampingi dan melengkapi informasi TAT.

[4.] Tahap AssessmentAsesmen Sasaran yang terjaring positif hasil test urine-nya dihadapkan satu per satu dengan TAT untuk diwawancara dengan instrument AssessmentAsesmen dan hasilnya ditunggu saat itu juga. Sepanjang menunggu giliran wawancara maupun hasil wawancara sasaran menempati ruang yang dipersiapkan di BNNP.

104

Page 105: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[5.] Tahap Pendampingan ke Panti Rehabilitasi Peserta program yang telah dilakukan TAT dibawa ke panti rehabilitasi yang telah ditunjuk, dipilih dan dipersiapkan menerima penyalah guna yang akan direhabilitasi.

[G.] Prosedur Dalam menjaga pelaksanaan operasi razia agar berjalan sesuai dengan rencana, diperlukan SPO mekanisme operasi razia yang disusun dan ditandatangani oleh Kepala BNNP. Demi menunjang kaidah pelaksanaan kegiatan yang berjalan sesuai yang diharapkan, diperlukan prosedur, sebagai berikut : [1.] Rencana pelaksanaan operasi telah

dikoordinasikan pihak-pihak yang terlibat dan setiap pelaksana telah mendapatkan surat tugas dalam Tim.

[2.] Waktu pelaksanaan razia menjadi informasi rahasia yang hanya diketahui oleh Ka BNNP dan Kabid Pemberantasan.

[3.] Operasi menyasar sasaran, lokus dan target secara acak sesuai dengan hasil penyelidikan;

[4.] Prosedur sasaran dan barang bukti yang terjaring dilakukan test urine harus berada dalam tempat kejadian perkara (TKP), dan waktu yang sama.

[5.] Sasaran yang terjaring dan hasil test urine-nya positif harus dihubungi keluarganya guna kepentingan pendampingan selama menunggu proses TAT dan menemani dalam proses rehabilitasi.

105

Page 106: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[6.] Segala bentuk akomodasi dan kebutuhan peserta yang dibawa ke kantor BNNP dipenuhi oleh keluarga korban yang mendampingi.

[7.] Tanggung jawab kabid berantas dari mulai pelaksanaan razia hingga sasaran menunggu proses TAT.

[8.] Tanggung jawab kabid dayamasKabid Cemas dari mulai melakukan test urine hingga mengantarkan peserta ke panti rehabilitasi

[H.] Alur Pelaksanaan Operasi RaziaAlur pelaksanaan operasi razia diawali dari proses rapat koordinasi (hanya bertiga) Ka BNNP/K, Kabid/kasi Berantas, Kabid/Kasi Cemas, Tim BNNP/K tentang rencana pelaksanaan operasi razia, implementasi di lapangan, dan tindak lanjut pasca operasi razia. Seleng-kapnya dijelaskan pada Bagan Alur Sebagai berikut :

ALUR PELAKSANAAN OPERASI RAZIA

Gambar 2. Bagan Pelaksanaan Operasi Razia

Keterangan : [1.] Rakor Tim Operasi, dilakukan Ka BNNP/K,

Kabid/Kasi Berantas, Kabid/Kasi Cemas dan Tim

106

REHABILITASI SASARA

N PENYELIDIKAN BB

PENETAPAN PERAWATA

N PROSES

PENERIMAAN SASARA

N PEMERIKSAAN

PEMILIHAN SASARA

N PENGGREBEKAN

PROSES ASESMEN DI KANTOR

BNNP/

PENDAMPINGAN KE PANTI

REHA

PELAKSANAAN JANGKA

U PERSIAPAN

PEMBERIAN ANGGARAN PROSES

ADMINISTRASI

PENETAPANPENJANGKAU RAKOR TIM

Page 107: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Gabungan Berantas dan Dayamas tentang rencana operasi, SPO dan pembagian tugas;

[2.] Proses Administrasi diawali dengan penerbitan Sprin dan Surat Tugas kepada semua Tim. Surat pemberita-huan kepada Tim Gabungan jika diperlukan serta penyerahan anggaran Operasi kepada Kabid Berantas dengan dengan bukti kwitansi yang bermaterai dan diserahterimakan oleh Kabid Berantas dengan rinciannya.

[3.] Persiapan sarana dan Prasarana, penyiapan sarana dan prasarana, seperti kendaraan, peralatan test urine, tempat di BNNP/K untuk menampung para penyalah guna yang terjaring dan positif test urine-nya.

[4.] Penggerebekan Lokasi, dilakukan pada lokasi dan waktu yang dirahasiakan oleh Ka BNNP/K dan Kabid/kasi Berantas diikuti oleh Tim Gabungan yang telah dikoordinasikan.

[5.] Pemeriksaan Test Urine Terjaring, pengunjung yang terjaring digiring untuk melakukan test urine dengan pengawalan satu orang satu pengawal. Pemeriksaan ditempat langsung memberikan hasil;

[6.] Penggiringan tersangka positif dan Barang Bukti, Penyalah guna yang terjaring dan test urine-nya positif digiring untuk diangkut ke kantor BNNP/K yang telah meunggu tim pendukung dan TAT. Sepanjang proses tersebut dikondisikan keluarga terjaring terdekat dihubungi untuk bisa hadir;

[7.] Pemeriksaan dan Asesmen, setelah diteliti hasil asesmen, sasaran dicatat dan diterima untuk mendapatkan konsultasi untuk rawat inap/rawat jalan

[8.] Proses Rehabilitasi. Bagi sasaran yang mendapatkan layanan rawat inap, langsung menjalani rehabilitasi.

107

Page 108: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[9.] Penyelidikan Barang Bukti dan Jaringan Sindikat. Bagi tersangka yang disita BB-nya maka proses hukum termasuk TAT dilakukan di Polres dan Polsek dan untuk dilidik dan disidik.

[I.] Kriteria Kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan operasi razia terkait pelaksana razia dan terazia, sebagai berikut : [1.] Kriteria perazia, antara lain : (1) petugas dari

BNNP, Polisi dan Tim Gabungan yang memiliki surat tugas; (2) memiliki tugas dan fungsi yang harus dipatuhi; dan (3) diutamakan yang berpengalaman dalam razia.

[2.] Kriteria terazia atau yang dirazia, antara lain : (1) pengunjung yang yang berada di lokasi; (2) pengunjung yang teridentifikasi positif dalm test urine; dan (3) terazia di lokasi yang memiliki barang bukti

[J.] Pembiayaan Pembiayaan dalam pelaksanaan razia berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen keuangannya dilakukan antara lain : [1.] Penanggung jawab keuangan

Penanggungjawab keuangan adalah Deputi Pemberantasan BNN

[2.] Pengelola Keuangan Pengelola keuangan adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi/Kota/Kabupaten

[3.] Pelaksana Keuangan Pelaksana Keuangan adalah Kepala Bidang Pemberantasan (Kabid brantas) BNNP dan Kepala Seksi Pemberantasan (Kasi Brantas) BNNKab/Kota.

108

Page 109: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[4.] Pelaporan Keuangan Laporan pertanggung jawaban keuangan dilakukan dari mulai pelaksana keuangan, pengelola keuangan dan penanggung jawab. Laporan dipertanggung-jawabkan kepada Kepala BNN.

Adapun bentuk dukungan pembiayaan dalam operasi berantas (operasi razia) meliputi : operasional di tempat hiburan, publikasi media, membawa hasil operasi BNNP, membawa hasil operasi ke IPWL, membawa ke panti reha-bilitasi, melakukan penyidikan dan monitoring evaluasi. Besaran Anggaran dalam operasi Razia, diperuntukkan [1.] Uang harian maks 25 orang @ Rp 140.000,- [2.] Sewa Kendaraan untuk operasi 3 @ Rp 766.000,- [3.] Sewa Kendaraan untuk angkut 2 @ Rp 766.000,- [4.] Uang makan untuk hasil operasi 20 x 3 @ Rp

45.000,- [5.] Dukungan penyidikan per berkas @ 19.440.000,- [6.] Dukungan untuk Monev 1 PKT @ 19.451.384,-

[K.] Keluaran dan Manfaat Adapun keluaran (output) dari kegiatan operasi razia ini antara lain : Jumlah pengunjung yang mengkuti test urine Jumlah pengunjung yang hasil test urine-nya positif Jumlah pengunjung yang memiliki barang bukti Jumlah pengunjung yang dilidik dan disidik Jumlah petugas Razia [1.] Jumlah instansi pemerintah dan komponen

masyarakat yang mendukung razia [2.] Jumlah Terazia yang dibawa ke IPWL

109

Page 110: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Sedangkan manfaat (outcome) dari program penjang-kauan ini antara lain : [1.] Jumlah penyalah guna yang dirawat jalan [2.] Jumlah penyalah guna yang dirawat inap [3.] Jumlah penyalah guna yang pasca rehab

110

Page 111: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IVPEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI

[A.] Pendahuluan Peran penting Rehabilitasi penyalah guna narkoba, dalam Gerakan Nasional rehabilitasi 100.000 penyalah guna Tahun 2015 merupakan kunci keberhasilan dari gerakan ini. Setiap penyalah guna yang direhabilitasi berarti mengurangi permintaan (demand reduction). Mengingat pentingnya peran bidang rehabilitasi maka diupayakan peningkatan pelayanan prima bagi penyalah guna (peserta program). Pelayanan prima yang akan dilakukan harus terukur secara input (terutama angga-ran), keluaran (output) dan manfaat (outcome). Di samping itu, pelaksanaan layanan rehabilitasi harus terdokumentasikan secara jelas, pengorganisasian dan tatalaksananya, petugas yang terlibat, alur bagan pelaya-nan, pembiyaan, keluaran dan manfaatnya. Oleh karenanya diperlukan pedoman pelaksanaan rehabilitasi.

[B.] R uang Lingkup Pedoman pelaksanaan rehabilitasi ini terkait dengan mekanisme penerimaan penyalah guna dari yang datang sendiri, penjangkauan oleh Tim Dayamas dan Hasil Razia dari Tim Berantas, Pengorganisasi dan Tanggung Jawab, Alur Pelayanan, Kriteria, Pembiayaan, keluaran dan manfaat.

[C.] Organisasi dan Tanggung Jawab

111

PENYALAH GUNA(TARGET)

KELUARGA / PENDAMPING

Page 112: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Struktur organisasi pelaksanaan rehabilitasi disusun untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing pelaksana berikut peran dan tanggung jawabnya, seperti ditunjukan dalam gambar berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PENJANGKAUAN PENYALAH GUNA

Gambar 1. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pejangkauan Penyalah guna

Keterangan :[1.] Penanggung Jawab

[a.] Penanggung jawab program dan kegiatan adalah Kepala IPWL atau Rehabilitasi

[b.] Bertanggungjawab atas pelayanan prima dalam penerimaan, pelayanan rehabilitasi dan pemutusan rehabilitasi bagi penyalah guna yang telah meme-nuhi syarat selesai rehabilitasi;

112

PENANGGUNG JAWABKEPALA

BNNP/K/KABKEPALA

PELAKSANA KEGIATANKABID/KASI

DAYAMASMANAJER

TIM ASESMEN TERPADU

(TAT)KEPALA

KEPALA BAGIAN PASCA REHAB

PETUGAS IPWL &

PENJANGKAU & PENDAMPINGPETUGAS

TIM ASESMEN TERPADU

(TAT)PETUGAS

PETUGAS PASCA REHAB

PETUGAS IPWL &

PENJANGKAU & PENDAMPIN

GPETUGAS MONEV

PENJANGKAU & PENDAMPIN

GPENYALAH GUNA/

PELAKSANA KEGIATAN

KABID/KASI

Page 113: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[c.] Bertanggung jawab atas semua pelayanan, petugas layanan, resiko pelayanan, materi pelayanan dan akuntabilitas administrasi dan laporan keuangan;

[d.] Bertanggung jawab atas administrasi menanda-tangani dokumen keadministrasian terkait layanan rehabilitasi;

[e.] Bertanggung jawab melaporkan secara berkala jumlah penyalah guna yang diregistrasi dalam rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap.

[f.] Bertanggungjawab dalam koordinasi dengan Kabid/ Kasi Cemas BNNP/K terkait penyalah guna;

[g.] Bertanggung jawab memeriksa, menerima/menolak dan mengklarifikasi laporan Pelaksana kegiatan;

[h.] Bertanggung jawab mengembalikan sisa anggaran apabila tidak mencapai target yang diharapkan.

[2.] Manajer Program [a.] Penanggung jawab pelaksanaan harian bidang

rehabilitasi adalah Manajer Program [b.] Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan

rutin rehabilitasi dari awal hingga akhir; [c.] Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan

TAT, penyalah guna dan keluarga pendamping (jika diperlukan);

[d.] Bertanggung jawab menjadi manajer bagi jajaran dan satuan kerja dibawah kendalinya;

[e.] Bertanggungjawab dalam koordinasi dengan Kabid/ Kasi Cemas BNNP/K terkait penyalah guna;

[f.] Bertanggung jawab atas pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi harian, mingguan, bulanan dan seluruh proses rehabilitasi;

113

Page 114: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[g.] Bertanggung jawab atas masalah pelarian penyalah guna selama menjalani masa rehabilitasi;

[3.] Kepala Bidang Medis [a.] Penanggung jawab atas layanan rehabilitasi

penyalah guna bidang medis, seperti : detox, konseling, dll;

[b.] Bertanggung jawab atas kerahasiaan identitas penyalah guna;

[c.] Bertanggung jawab atas pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi harian, mingguan, bulanan dan seluruh proses rehabilitasi bidang medis;

[f.] Bertanggung jawab mengikuti semua ketentuan, prosedur dan norma yang berlaku sepanjang proses rehabilitasi medis.

[4.] Kepala Bidang Pasca Rehabilitasi [a.] Penanggung jawab atas layanan pasca

rehabilitasi, seperti : rehabilitasi sosial, rehabilitasi agama, dll

[b.] Bertanggung jawab atas kerahasiaan identitas penyalah guna kecuali pelaporan yang diminta oleh atasannya;

[c.] Bertanggung jawab atas pemeriksaan laporan pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi harian, mingguan, bulanan dan seluruh proses pasca rehabilitasi;

[d.] Bertanggung jawab mengikuti semua ketentuan, prosedur dan norma yang berlaku sepanjang proses pasca rehabilitasi;

[e.] Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan Kabid/Kasi Cemas BNNP/K terkait peserta program yang telah menjalani pasca rehabilitasi.

[5.] Petugas Rehabilitasi Medis dan Pasca Rehab

114

Page 115: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[a.] Penanggung jawab atas terlaksananya rehabilitasi medis dan pasca rehabilitasi;

[b.] Bertanggung jawab untuk mengikuti dan menjalan-kan prosedur yang berlaku dalam layanan reha-bilitasi medis dan pasca rehabilitasi;

[c.] Bertanggung jawab atas pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi harian, mingguan, bulanan dan seluruh proses pasca rehabilitasi;

[d.] Bertanggung jawan atas kerahasiaan peserta program, kecuali diminta oleh atasannya.

[6.] Penyalah guna atau target sasaran [a.] Penanggung jawab diri atas terlaksananya

proses rehabilitasi yang diawali dari registrasi, rawat jalan, rawat inap dan pasca rehab;

[b.] Bertanggung jawab untuk mengikuti semua ketentuan, kriteria dan norma yang berlaku dan diberlakukan pelaksana rehabilitasi;

[D.] Alur Pelaksanaan RehabilitasiAlur pelaksanaan rehabilitasi diawali dari proses administrasi penerimaan dan registrasi dan diakhiri dengan penetapan putusan selesai mengikuti program atau rekomendasi rehabilitasi lanjutan, dengan bagan alur sebagai berikut :

ALUR PELAKSANAAN REHABILITASI

115REHABILITASI

SASARAN RUJUKAN KE REHAB

PENETAPAN PERAWATA

N PENETAPAN

PENERIMAAN SASARA

N PENILAIAN

PEMILIHAN SASARA

N PEMERIKSAAN

PROSES ASESMEN DI KANTOR

BNNP/

PENDAMPINGAN KE PANTI

REHAB LAPORAN

PELAKSANAAN JANGKA

U PENGISIAN DATA

PEMBERIAN ANGGARA

N PEMERIKSAAN

PENETAPANPENJANGKA

U PENERIMAAN/

Page 116: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Gambar 2. Alur Bagan Pelayanan Pelaksanaan Rehabilitasi

Keterangan : [1.] Penerimaan/Registrasi, petugas menerima

semua prosedur dan persyaratan dalam layanan rehabilitasi, seperti : KTP, Rekomendasi TAT dan keluarga pendamping dan pengisian registrasi;

[2.] Pemeriksaan Dokumen, petugas memeriksa dokumen yang menyertai registrasi peserta program (penyalah guna yang akan menjalani rehabilitasi), baik dari TAT maupun rekam medis dan riwayat pengobatan peserta program;

[3.] Pengisian Data Kesediaan, data diisi oleh peserta program dengan menyertakan jadi diri keluarga pendamping;

[4.] Pemeriksaan Medis, pemeriksaan medis dilakukan dari awal hingga akhir untuk menentukan jenis rawat jalan atau rawat jalan yang akan dijalani peserta program.

[5.] Pelaksanaan Kegiatan, peserta program yang menjalani rawat jalan dikonseling oleh petugas dan mengikuti proses rawat jalan maksimal 8 kali pertemuan. Peserta program yang menjalani rawat inap, menja-lani rehabilitasi di panti rehabilitasi maksimal selama 3 bulan.

[6.] Laporan Kemajuan Program, selama menjalani program dan kegiatan, dilakukan pelaporan kemajuan program yang memungkinkan peserta program dapat segera selesai program atau mengikuti sampai selesai.

[7.] Penilaian Capaian, adalah laporan pelaksanaan rehabilitasi dari awal hingga akhir yang meliputi laporan capaian dari monitorng harian, mingguan

116

Page 117: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

dan bulanan capaian peserta program mengikuti rehabilitasi.

[8.] Penetapan Rehabilitasi Lanjutan. Bagi peserta program yang telah menjalani maksimal 8 kali pertemuan bagi rawat jalan dan maksimal masa 3 bulan rawat inap, ditetapkan rehabilitasi lanjutan yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Kabid/Kasi Cemas BNNP/K.

[9.] Rujukan Rehabilitas Lanjutan. Peserta program yang telah selesai menjalani rawat, dapat melanjutkan rehabilitasi dari rawat jalan menjadi rawat inap maupun dari rawat inap menjadi rehabilitasi sosial yang direkomendasikan Kepala Program Rehabilitasi dan dirujukan oleh Kabid/Kasi Cemas BNNP/K.

Mekanisme Rawat Inap Penjangkauan

117

Page 118: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[E.] Kriteria Berdasarkan kriteria dalam pelaksanaan rehabilitasi, diperlukan persyaratan pada pelaksana, sasaran dan lokasi, antara lain :[1.] Kriteria Pelaksana Rehabilitasi, antara lain :

[a.] tenaga medis, seperti : dokter dan perawat; [b.] tenaga psikologis, seperti : konseling, dll;

dan [c.] petugas lapangan dalam rehabilitasi.

[2.] Kriteria sasaran (penyalah guna), antara lain : [a.] Penyalah guna yang lapor diri tanpa

dijangkau. adalah penyalah guna yang langsung datang sendiri dan keluarganya tanpa dijangkau;

118

Refe

BNN

Ra

Ra

Ra

Komponen Masy

Kampanye

Jangkau

Rindam

SPN

Raa

RSD/RSKD

a

Refe IPWL

- P enyalah

guna- O

- M asyaraka

Page 119: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[b.] Penyalah guna yang dijangkau; Adalah Penyalah guna yang dihantarkan Tim Dayamas BNNP/K yang dijangkau dari berbagai tempat dan telah dilakukan skrining petugas jangkau dan telah menjalani asesmen TAT.

[c.] Penyalah guna yang dijaring dalam operasi Razia; Adalah Penyalah guna yang dihantarkan Tim Berantas BNNP/K yang dijaring dari operasi razia dan telah menjalani asesmen TAT.

[3.] Kriteria tempat rehabilitasi, antara lain : [a.] IPWL dan panti rehabilitasi yang ditunjuk

dan ditetapkan BNN; [b.] IPWL dan panti rehabilitasi dimiliki dan

ditunjuk oleh Kemenkes; [c.] IPWL dan panti rehabilitasi pemerintah yang

berizin dan ditunjuk oleh Kemenkes; [d.] IPWL dan panti rehabilitasi pemerintah yang

berizin dan ditunjuk oleh Kemen-sos; [e.] IPWL dan panti rehabilitasi masyarakat yang

berizin dan ditunjuk oleh Kemensos; [f.] IPWL dan panti rehabilitasi masyarakat yang

berizin dan ditunjuk oleh Kemensos;[F.] Pembiayaan

Pembiayaan dalam rehabilitasi berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang manajemen keuangannya dilakukan antara lain : [1.] Melalui mekanisme Pembayaran dimuka dengan

anggaran TUP (Tambahan Uang Persediaan); [2.] Melalui Mekanisme rembers (penggantian

anggaran yang telah digunakan dengan mekanisme yang akan diatur kemudian.

Penanggungjawab keuangan bidang Rehabilitasi adalah Deputi Rehabilitasi yang dibantu laporan pemanfaatan anggaran oleh jajarannya

119

Page 120: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

[G.] Keluaran dan Manfaat Adapun keluaran (output) dari kegiatan penjangkauan ini antara lain : [1.] Jumlah penyalah guna yang direhabilitasi [2.] Jumlah penyalah guna yang selesai menjalani

rehabilitasi Sedangkan manfaat (outcome) dari program penjang-kauan ini antara lain : [1.] Jumlah penyalah guna yang menjalani rehab

lanjutan [2.] Jumlah penyalah guna yang tidak

relapse/kambuh

120

Page 121: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IV PEDOMAN PELAKSANAAN ASSESSMENT

Pendahuluan Sesuai dengan tujuan humanis UU nomor 35 tahun 2009

tentang Narkotika, setiap penyalah guna narkoba diarahkan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi

dan tidak dituntut pidana penjara. Oleh karenanya, perlu dilakukan penggalian informasi bagi setiap penyalah

guna melalui assessment tentang perkembangan terkini penyalahgunaan narkoba.

Assessmen adalah hak setiap penyalah guna untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanan hukum dan

kesehatannya sehingga diketahui jenis layanan rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi adiksinya.

Assessmen juga kewajiban pemerintah dalam memilah

121

Refe

B

RaRa

Ra

Komponen

Kampanye

Rindam

RaaRSD/RSKD

a

Refe IPW- Penyal

- Masyar

Page 122: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

dan memilihkan jenis layanan kesehatan yang sesuai sebelum diterima oleh IPWL dan Panti rehabilitasi.

Oleh karena begitu pentingnya pelaksanaan assessment ini, maka diperlukan pedoman pelaksanaan yang

mengatur detail tahapan, langah, prosedur dan kriteria dari awal diterima melalui voluntary (sukarela) maupun

compulsary (paksaan). Ruang lingkup

Ruang lingkup pedoman pelaksanaan assessment ini dibatasi pada proses pendaftaran, wawancara, pengisian

form assessmen, pendampingan, pemberian rekomendasi layanan rehabilitasi, pencatatan hingga penyerah-terimaan peserta program kepada Kabid

dayamas untuk dibawa atau dihantarkan ke IPWL dan panti rehabilitasi yang telah ditunjuk.

Pelaksana Assessmen dilakukan oleh Tim Assessment Terpadu (TAT) yang bekerja dengan mengikuti kaidah SOP

assessmen yang disusun dan ditandatangani kepala BNNP/Kab/ Kota. TAT dikoordinatori oleh Kepala

BNNP/Kab/Kota terdiri dari 2 anggota : Petugas Medis dan Psikolog atau pekerja sosial.

Sasaran Sasaran assessmen adalah penyalah guna narkoba yang

telah dijangkau dengan prosedur dan kriteria yang dipatuhi oleh penjangkau dengan diketahui oleh kabid

dayamas melalui pelaporan atau pencatatan awal kepada Kabid dayamas.

Prosedur Prosedur dalam assessment diatur oleh SPO Assessment yang mengikat cara kerja TAT, sasaran dan pendamping

(baik keluarga penyalah guna maupun panjangkau). TAT melakukan pendalaman informasi melalui

wawancara mendalam, pemeriksaan dokumen rekam medis (jika ada) dan melakukan cross check informasi

kepada keluarga yang mendampingi. Waktu dan Lokasi

122

Page 123: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pelaksanaan assessmen dapat dilakukan secara rutin (hari kerja) bagi voluntary maupun insidentil (tak

terduga) bagi voluntary dan compulsary (hasil operasi razia). Batas waktu assessmen menyesuaikan proses

assessmen atau tidak dibatasi Tempat pelaksanaan assessmen di kantor BNNP/Kab/ kota, sehingga Ka BNNP/Kab/Kota bertanggung jawab

menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai selama penyalah guna menjalani proses antrian hingga

menunggu keputusan hasil Assessmen. Sarana dan prasarana memadai mencakup ketersediaan MCK yang

bersih dan ruangan yang nyaman untuk menunggu. Tata Laksana

Penatalaksanaan assessmen dimulai dari pendaftaran atau registrasi penyalah guna pada TAT dengan

melengkapi semua persyaratan yang dipersyaratkan, menjawab semua pertanyaan yang terkait dengan form

isian assessmen yang telah disiapkan secara jujur, transparan; mematuhi segala pemeriksaan yang

dilakukan TAT baik fisik, psikis dan psikomotor yang diperlukan sepanjang proses Assessmen.

Pembiayaan Pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan assessmen

berasal dari anggaran APBNP BNN 2015 yang tatalaksananya diatur dan dikoordinasikan oleh TAT,

dimana koordinator TAT dibantu bendahara dan sekretaris yang menjalankan fungsi keuangan dan

pelaporan, yang manajemen keuangannya dilakukan antara lain :

Penanggung jawab keuangan Penanggungjawab keuangan adalah Deputi Rehabilitasi

BNN Pengelola Keuangan

Pengelola keuangan adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi/Kota/Kabupaten

Pelaksana Keuangan

123

Page 124: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pelaksana Keuangan adalah Tim Keuangan dan sekretaris BNNP/kab/Kota.

Pelaporan Keuangan Laporan pertanggung jawaban keuangan dilakukan dari

mulai pelaksana keuangan, pengelola keuangan dan penanggung jawab. Laporan dipertanggung-jawabkan

kepada Kepala BNN.

124

Page 125: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BAB IVPENUTUP

Penyusunan pedoman pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN kahusunya penjangkauan dan test urine bagi penyalah guna narkobaNarkoba dalam rangka rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkobaNarkoba ini merupakan suatu upaya dalam menyedia-kan acuan yang dapat digunakan oleh petugas yang melaksanakan tugas dan fungsi penjangkauan, operasi razia, assessmen. Dengan adanya pedoman pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini diharapkan setiap petugas dapat mendampingi klien dalam proses penjangkauan dan pendampinganpenjangkauan dan test urine selama sampai mendapat-kan keputusan akhir apakah rawat atau rawat jalan.Penyusunan pedoman pelaksanaan ini didukung oleh tim yang merupakan praktisi di bidangnya serta di dukung pula oleh pengambil kebijakan di bidang rehabilitasi. Namun demikain kami sadari bahwa penyusunan pedoman ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang terkait dengan pemanfaatan pedoman pelaksanaan ini akan menjadi masukan yang berguna untuk perbaikan di waktu yang akan datang Diharapkan buku pedoman pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini dapat memberi-kan manfaat memandu pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kepedulian dalam pelayanan dan menyumbang keberhasilan program nasional merehabilitasi 100.000 penyalah guna narkobaNarkoba tahun 2015.

125

Page 126: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Daftar Pustaka

Badan Narkotika Nasional, 2013. Buku Pedoman Bidang Peran Serta Masyarakat. BNN : Jakarta

Badan Narkotika Nasional, 2012. Petunjuk Teknis Rehabilitasi Non Komunitas Terapeutik Komponen Masyarakat. BNN : Jakarta

Badan Narkotika Nasional, 2012. Standar Nasional Pelayanan Ketergantungan Narkoba Bagi Unit dan Atau Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah. BNN : Jakarta

Badan Narkotika Nasional, 2010. Petunjuk Pelaksanaan & petunjuk Teknis Skrining Intervensi Singkan dan Rujukan terapi. BNN : Jakarta

Badan Narkotika Nasional, 2009. Panduan Pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi Terpadu di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. BNN : Jakarta

Badan Narkotika Nasional, 2008. Panduan Pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat. BNN : Jakarta

126

Page 127: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

127

Page 128: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

LAMPIRAN I

Daftar Lembaga Rehabilitasi Out Reach Center (ORC) Non Terapeutic Community (TC) Komponen Masyarakat yang Mendapatkan Dukungan Penguatan Pelayanan Tahun 2013.Daftar lembaga rehabilitasi ORC non TC komponen masyarakat yang mendapatkan dukungan penguatan pelayanan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

NO PROVINSI LEMBAGA ALAMAT GP BENTUK

1 2 3 41. Sumatera

UtaraYayasan Galatea Medan

JL. DANAU MARSABUT NO.79 A MEDAN 20117

Amri Yahya / 0813.6146.0267

ORC

Yayasan Caritas PSE Medan (Cordia)

Jln. Sei Asahan No. 42, Medan 20131

Eka / 0815.7307.3445 ORC

Yayasan Medan Plus

Jl. Jamin Ginting Pasar VII No.45 Padang Bulan Medan

Eban / 0878.6772.0288

ORC

2. Riau Yayasan Siklus Jln. Akasia / Bakau Ujung No. 36 Tangkerang Timur, Pekanbaru, Riau

Bobby / 0838.9003.7690

ORC

3. Jambi Yayasan Sikok Jl. Dara Jingga No.49 Jambi 36143

Suminah / 0812.7430.0312

ORC

4. Kepulauan Riau

Yayasan Embun Pelangi

Jln. Raya Ali Haji, Kompleks Ruko Roma Sumatra Blok A No. 04, Nagoya, Batam 29432

Sudarwanto / 0852.7200.1222

ORC

Yayasan Lintas Nusa

Kompleks Ruko Hang Tuah Blok B No. 3, Lt. 2, Legenda Batam Center - Batam, Kepulauan Riau 29432

Pieter / 0813.6466.5463

ORC

5. Sumatera Selatan

Yayasan Intan Maharani

Jl. Mayor Salim Batubara Lorong Pendopo No. 164F RT 02/01 Sekip Ujung Palembang, Sumatera Selatan 30137

Syahri / 0815.3274.7855

ORC

128

Page 129: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

6. Bengkulu Yayasan Kipas Sekr: Jln Sukarno Hatta 5, No. 3 Anggut Atas, Bengkulu 38222Rehab: Jln. Hibrida VII No. 54 Kel Sidomulyo Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu 38229

Merly / 0852.6763.6005

ORC

7. Sumatera Barat

Yayasan New Padu Jiwa

Jln. H. Abdul Manan No. 1, RT. 01/01, Kel. Campago Guguk Bulek Kec. MKS, Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat

Herman Rasyid / 0813.6429.5764

ORC

8. Banten Yayasan Bina Muda Gemilang

Jl. Raya Kresek KM 01 Kp. Pakuhaji RT 03/06 Desa Tobat Kecamatan Balaraja, Kab. Tangerang, Banten

Bambang / 99033807 ORC

9. DKI Jakarta Yayasan Kambal Care (YPI Jakarta)

Jln. Kampung Bali 28 No. 5A Tanah Abang, Jakarta Pusat

Pungky / 0812.8204.728

ORC

Yayasan Karisma

Jl. Kikir No.72 Rt 07/04 Kampung ambon Kec. Pulogadung 13210

Ahmad / 0815.800.7047

ORC

10. Jawa Barat PEKA Jl. Cifor No.50 Sindang Barang Jero, Bogor 16117

Ucok / 0821.1211.8030

ORC

Yayasan Kasih Indonesia

Jln. Patuha Raya Blok 21 No. 7 RT. 15 RW. 05 Kel. Kayuringin Jaya Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi 17144

Basuki / 0813.9965.1006

ORC

11. Jawa Tengah

Mitra Alam Jl. Arif Rahman Hakim No.66 Kepunton Tegal Harjo Jebres Surakarta 57128/ Jl. Batara Bromo E-3 Perum. Gentan Wyakta Gentan Baki Sukoharjo 57194

Walidi / 0857.4291.7839

ORC

12. Jawa Timur Bina Hati Jl. Barata Jaya XVIII No.50 Sby 60284

Temma / 0812.3183.0011

ORC

Bambu Nusantara

Jl. Salak Tengah II No.1 Madiun, Jawa

Andrianus / 0817.375.073

ORC

129

Page 130: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Timur13. Kalimantan

TimurYayasan Laras Jl. Swandi No. 46

Samarinda, Kalimantan Timur 75123

Andi M / 0811.553.667 ORC

14. Kalimantan Barat

Yayasan Merah Putih Singkawang

Jln. Gunung Merapi No. 89 Singkawang

Erki / 0852.5225.5229 ORC

15. Sulawesi Barat

Amanat Muda Jl. Letjend. Hertasning No.141 Kasiwa Mamuju, Sulawesi Barat 91511

Darmawi / 0821.9060.0105

ORC

16. Sulawesi

Tenggara

NOID Kendari Puskesmas Jatiraya

Jl. Rambutan Kel.

Wowawanggu Kec.

Kadia Sulawesi

Tenggara 93117

Nirmawati /

0852.4193.8584

ORC

Family Rekan

Sebaya

Jln. La Ode Hadi

No. 09, Kendari,

Sultra

Syamsul Bachri /

0813.3474.4468

ORC

17. Sulawesi Selatan

YKP2N Jl. Adiyaksa Raya No.11 Kel. Masale, Makasar, Sulawesi Selatan 90222

Andi S / 0812.426.3585

ORC

18. Bali Yayasan Dua Hati Bali

Jl. Narakusuma No. 44, Tanjung Bungkak, Denpasar Timur - Bali 80235

Yusuf / 0856.6633.007 ORC

19. Maluku LPPB (Lembaga Pengabdian Pemuda Bangsa)

Waiheru, Belakang kantor Karantina Ikan / kantor BIP Ambon 97233

Madina / 0813.1701.2797

ORC

20. Nusa Tenggara Barat

Aksi NTB Jln. Jember 3 No. 19 B, BTN Taman Baru, Mataram - Nusa Tenggara Barat

Frederik / 0818.0370.0511

ORC

Rumah Dampingan Lentera

JL. Jendral Sudirman Gg.Solor, Gegutu Barat, Rembiga Mataram

Wirawan / 0817.5745.671

ORC

Sumber : Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Maret 2014CONTOH LEMBARAN SERAH TERIMA PENYALAH GUNA DENGAN STEMPEL DARI PANTI REHABILITASI

SEBAGAI PENERIMA PESERTA PROGRAM

130

Page 131: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

BERITA SERAH TERIMA PENYALAH GUNA (PESERTA PROGRAM)

Pada hari ini, ....(1).... tanggal ....(2)...., bertempat di ....(3)...., dilakukan serah terima penyalah guna narkoba (sebagai Peserta Program Rehabilitasi) oleh Penjangkau BNNP / BNNK ....(4)....

Nama : .....................................................................( L / P)Penunjuk Tugas : Kepala BNNP / BNNK ....(4)....No. KTP : .....................................................................Alamat / No. HP : .....................................................................

Menyerahterimakan Peserta Program Rehabilitasi kepada :

Nama : .....................................................................( L / P)Jabatan : .....................................................................Asal Instansi : .....................................................................Alamat / No. HP : .....................................................................

Dengan daftar Nama-nama tersebut di bawah ini :

1. .............................alamat....................................................No HP...................2. .............................alamat....................................................No HP...................3. .............................alamat....................................................No HP...................4. ....(5)....Dst.

Demikian Berita Serah Terima ini ditandatangani kedua belah pihak.

Penyerah Peserta Programttd

(Nama Penjangkau)

Penerima Peserta Programttd

(Nama Penerima di Panti Rehab)....(6)....

Catatan : (1) diisi Hari (4) diisi

Provinsi/Kab/Kota(2) diisi Tanggal, Bulan dan Tahun (5) ditambah seuai

jumlah(3) diisi Lokasi penyerahan (6) dibubuhi cap

instansi

BERITA ACARA SERAH TERIMA RAPID + BOTOL URINENOMOR : BA/ /VI/2015/Dit. Pertamas (contoh)

131

Page 132: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pada Hari ini...(1)...tanggal...(2)...Bulan...(3)...Tahun...(4)...Jam...(5)..., saya Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : .................................................... Pangkat Nrp/Nip : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Telah menyerahkan Rapid Test + Botol Urine sebanyak ..(6)..PcsKepada :

2. Nama : ....................................................Pangkat NIP/NRP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker/Instansi : ....................................................

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA,

untuk menerima Rapid Test + Botol Urine sebagai alat untuk melaksanakan Test Uji Narkoba di lingkungan/instansi...(7)...dalam kegiatan Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba Tahun 2015, dan upaya P4GN melalui Test Urine, Adapun pelaksanaanya sebelum diserahkan dari pihak Pertama oleh pihak kedua dilakukan penghitungan kembali kemudia setelah selesai melaksanakan kegiatan agar pihak Kedua segera melaporkan hasil kegiatan kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN (contoh), pada kesempatan pertama.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat diper-gunakan sebagaimana mestinya, kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Yang Menerima Barang

..........................................

Yang Menyerahkan Barang

....................................................Mengetahui

a.n Direktur Peran Serta MasyarakatKasubdit Lingjamas

....................................................BERITA ACARA KERUSAKAN RAPID + BOTOL URINENOMOR : BA/ /VI/2015/Dit. Pertamas (contoh)

132

Keterangan :(1) diisi hari(2) diisi tanggal(3) diisi bulan(4) diisi tahun(5) diisi jam(6) diisi jumlah(7) diisi instansi

Page 133: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Pada hari ini...(1)..tanggal...(2)..Bulan...(3)..Tahun...(4)...Jam...(5)..., yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

Bersama-sama dengan :

1. Nama : ....................................................Pangkat NIP/NRP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker/Instansi : ....................................................

2. Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

3. Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

Telah melakukan pemeriksaan sampel urin di Instansi ...(6)... dengan menggunakan rapid test dan botol cup urine sebanyak...(7)..pcs. Kemudian saat di pergunakan terdapat kerusakan pada rapid test sebanyak...(8)...pcs,.sehingga dilakukan konfirmasi ulang dengan menggunakan rapid test lain dalam jumlah yang sama dengan yang rusak untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Untuk rapid test yang rusak dilakukan pemotretan kemudian dimusnahkan dengan cara dibuang ditempat sampah mengingat rapid test tersebut sudah tidak bisa disimpan.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Saksi-saki Berita Acara1. ..................................................2. ..................................................3. ..................................................4. ..................................................

Yang Membuat,

..................................................

BERITA ACARA KONFIRMASI SAMPLE URINENOMOR : BA/ /VI/2015/Dit. Pertamas (contoh)

Pada Hari ini...(1)...tanggal...(2)...Bulan...(3)...Tahun...(4)...Jam...(5)..., saya yang bertanda tangan di bawah ini :

133

Keterangan :(1) diisi hari(2) diisi tanggal(3) diisi bulan(4) diisi tahun(5) diisi jam(6) diisi lokasi(7) diisi jumlah awal(8) diisi jumlah yg

rusak

Page 134: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

1. Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : .................................................... Satker : ....................................................

Bersama-sama dengan :

1. Nama : ....................................................Pangkat NIP/NRP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker/Instansi : ....................................................

2. Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

Telah melakukan pemeriksaan sample urine dalam rangka screening di...(6)...pada hari, tanggal, bulan tersebut di atas, Kemudian ditemukan sample urine dengan nomor kode...(7)...yang diduga mengandung golongan Narkotika, Selanjutnya sample urine tersebut dibawa ke Laboratorium BNN untuk diadakan pendalaman/konfirmasi dengan cara sample urine yang ada di dalam cup urine berkode dibungkus rapat dengan lakban dan dibuatkan berita acara konfirmasi dengan disaksikan oleh :

Nama : .................................................... Pangkat NRP/NIP : ....................................................Jabatan : ....................................................Satker : ....................................................

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat di pergunakan sebagaimana mestinya, kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Saksi-saki Berita Acara1. ..................................................2. ..................................................3. ..................................................4. ..................................................

Petugas Pemeriksa

..................................................

134

Keterangan :(1) diisi hari(2) diisi tanggal(3) diisi bulan(4) diisi tahun(5) diisi jam(6) diisi lokasi(7) diisi nomor kode

Page 135: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

135

Page 136: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

136

Page 137: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

REFERENSI

137

Page 138: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

LAMPIRAN I

Daftar Lembaga Rehabilitasi Out Reach Center (ORC) Non Terapeutic Community (TC) Komponen Masyarakat yang Mendapatkan Dukungan Penguatan Pelayanan Tahun 2013.Daftar lembaga rehabilitasi ORC non TC komponen masyarakat yang mendapatkan dukungan penguatan pelayanan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

NO

PROVINSI

LEMBAGA

ALAMAT GP

BENTUK

1 2 3 41. S

umatera Utara

Yayasan Galatea Medan

JL. DANAU MARSABUT NO.79 A MEDAN 20117

Amri Yahya / 0813.6146.0267

ORC

Yayasan Caritas PSE Medan

Jln. Sei Asahan No. 42, Medan 20131

Eka / 0815.7307.3445

ORC

138

Page 139: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

(Cordia)Yayasan Medan Plus

Jl. Jamin Ginting Pasar VII No.45 Padang Bulan Medan

Eban / 0878.6772.0288

ORC

2. Riau

Yayasan Siklus

Jln. Akasia / Bakau Ujung No. 36 Tangkerang Timur, Pekanbaru, Riau

Bobby / 0838.9003.7690

ORC

3. Jambi

Yayasan Sikok

Jl. Dara Jingga No.49 Jambi 36143

Suminah / 0812.7430.0312

ORC

4. Kepulaua

Yayasan Embun

Jln. Raya Ali Haji, Kompleks Ruko Roma

Sudarwanto / 0852.7200.1222

ORC

139

Page 140: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

n Riau

Pelangi

Sumatra Blok A No. 04, Nagoya, Batam 29432

Yayasan Lintas Nusa

Kompleks Ruko Hang Tuah Blok B No. 3, Lt. 2, Legenda Batam Center - Batam, Kepulauan Riau 29432

Pieter / 0813.6466.5463

ORC

5. Sumatera Sela

Yayasan Intan Maharani

Jl. Mayor Salim Batubara Lorong Pendopo No. 164F RT 02/01

Syahri / 0815.3274.7855

ORC

140

Page 141: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

tan

Sekip Ujung Palembang, Sumatera Selatan 30137

6. Bengkulu

Yayasan Kipas

Sekr: Jln Sukarno Hatta 5, No. 3 Anggut Atas, Bengkulu 38222Rehab: Jln. Hibrida VII No. 54 Kel Sidomulyo Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu 38229

Merly / 0852.6763.6005

ORC

7. Sumat

Yayasan N

Jln. H. Abdul Manan No. 1, RT.

Herman Rasyid / 0813.6429.5764

ORC

141

Page 142: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

era Barat

ew Padu Jiwa

01/01, Kel. Campago Guguk Bulek Kec. MKS, Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat

8. Banten

Yayasan Bina Muda Gemilang

Jl. Raya Kresek KM 01 Kp. Pakuhaji RT 03/06 Desa Tobat Kecamatan Balaraja, Kab. Tangerang, Banten

Bambang / 99033807

ORC

9. DKI Jak

Yayasan Kamba

Jln. Kampung Bali 28 No. 5A Tanah

Pungky / 0812.8204.728

ORC

142

Page 143: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

arta

l Care (YPI Jakarta)

Abang, Jakarta Pusat

Yayasan Karisma

Jl. Kikir No.72 Rt 07/04 Kampung ambon Kec. Pulogadung 13210

Ahmad / 0815.800.7047

ORC

10. Jawa Barat

PEKA

Jl. Cifor No.50 Sindang Barang Jero, Bogor 16117

Ucok / 0821.1211.8030

ORC

Yayasan Kasih Indonesia

Jln. Patuha Raya Blok 21 No. 7 RT. 15 RW. 05 Kel.

Basuki / 0813.9965.1006

ORC

143

Page 144: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Kayuringin Jaya Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi 17144

11. Jawa Tengah

Mitra Alam

Jl. Arif Rahman Hakim No.66 Kepunton Tegal Harjo Jebres Surakarta 57128/ Jl. Batara Bromo E-3 Perum. Gentan Wyakta Gentan Baki Sukoharjo 57194

Walidi / 0857.4291.7839

ORC

12. Ja

Bina

Jl. Barat

Temma /

ORC

144

Page 145: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

wa Timur

Hati

a Jaya XVIII No.50 Surabaya 60284

0812.3183.0011

Bambu Nusantara

Jl. Salak Tengah II No.1 Madiun, Jawa Timur

Andrianus / 0817.375.073

ORC

13. Kalimantan Timur

Yayasan Laras

Jl. Swandi No. 46 Samarinda, Kalimantan Timur 75123

Andi M / 0811.553.667

ORC

14. Kalimantan B

Yayasan Merah Putih Sing

Jln. Gunung Merapi No. 89 Singkawang

Erki / 0852.5225.5229

ORC

145

Page 146: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

arat

kawang

15. Sulawesi Barat

Amanat Muda

Jl. Letjend. Hertasning No.141 Kasiwa Mamuju, Sulawesi Barat 91511

Darmawi / 0821.9060.0105

ORC

16. Sulawesi Tenggara

NOID Kendari

Puskesmas Jatiraya Jl. Rambutan Kel. Wowawanggu Kec. Kadia Sulawesi Tenggara 93117

Nirmawati / 0852.4193.8584

ORC

Family Rekan

Jln. La Ode Hadi No. 09, Kend

Syamsul Bachri / 0813.3474.4468

ORC

146

Page 147: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

Sebaya

ari, Sultra

17. Sulawesi Selatan

YKP2N

Jl. Adiyaksa Raya No.11 Kel. Masale, Makasar, Sulawesi Selatan 90222

Andi S / 0812.426.3585

ORC

18. Bali

Yayasan Dua Hati Bali

Jl. Narakusuma No. 44, Tanjung Bungkak, Denpasar Timur - Bali 80235

Yusuf / 0856.6633.007

ORC

19. Maluku

LPPB (Lemba

Waiheru, Belakang kantor Karantina Ikan /

Madina / 0813.1701.2797

ORC

147

Page 148: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ga Pengabdian Pemuda Bangsa)

kantor BIP Ambon 97233

20. Nusa Tenggara Barat

Aksi NTB

Jln. Jember 3 No. 19 B, BTN Taman Baru, Mataram - Nusa Tenggara Barat

Frederik / 0818.0370.0511

ORC

Rumah Damping

JL. Jendral Sudirman Gg.Solor, Gegutu

Wirawan / 0817.5745.671

ORC

148

Page 149: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

an Lentera

Barat, Rembiga Mataram

Sumber : Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Maret 2014

149

Page 150: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ROAD MAP GERAKAN REHABILITASI 100.000 PENYALAHGUNA NARKOBA

NO

TAHAPAN DAN PROGRAMBIDANG REHABILITASI

TARGET

WAKTU BULAN 2015MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

A. TAHAP PERSIAPAN1. Rap

at koord dgBNNP dan Balai Rehab

1 kl x

2. Kebijakan Direktorat PLRIP

1 dok x x x

3. Penyusuna

8 dok x x x x x

150

Page 151: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

n NSKP

B. TAHAP PELAKSANAAN1. Lay

anan rehab di Pasir Ona Banten, Kampar Riau dan Pemda Papua Barat

1.100 org

x x x x x x

2. Layanan rehab di 29 lokasi Pusdiklat Polri

2.895 org

x x x

3. Dukung

6.500 org

x x x x x X

151

Page 152: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

an layanan rehabilitasi di 19 Lokasi Pusdiklat TNI dan TNI AL

4. Dukungan layanan rehabilitasi di RS Suyoto

30 org

x x x

5. Duk layanan rehab di 62 Lokasi di Lapas

8.440 org

x x x x x x

6. Loka Reh

30 org

x

152

Page 153: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ab Lampung

7. Layanan rehab di 505 lokasi RSU/D

27.270 org

x x x x x x x

8. Layanan rehabilitasi di 70 Puskesmas

3.150 org

x x x x x x x

9. Layanan rawat jalan IPWL BNN

350 org

x x x x x x x x

10. Rehabilitasi terkait proses

25 orang

x x x x x x x x

153

Page 154: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

hukum (TAT)

11. Loka Rehabilitasi Batam

150 org

x x x x x x x x

12. Dukungan penguatan lembaga IP

690 lbg

x x x x x x x x

13. Peningkatan sarana dan prasarana

x x x x x x x

C. TAHAP EVALUASI1. Sup

ervisi yan rehab Inap BNNP ke baga

700 kl

x x x x x x x

2. Dokume

2 dok x x x

154

Page 155: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

n evaluasi implementasi rehabIP

3. Duk layanan perkantoran

12 bln

x x x x x x x x

155

Page 156: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ROAD MAP GERAKAN REHABILITASI 100.000 PENYALAHGUNA NARKOBA

No

Tahapan dan programBidang Pemberdayaan Masyarakat

Target

Waktu bulan 2015Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

A. Tahap persiapan1. Ra

pat mekanisme pro-giat di ruang sestama

Non dipa X

2. Perhitungan gar per bnnp/k dlm

Non dipa

X

156

Page 157: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

progiat

3. Paparan awal deputi dayamas pd ka bnnp/k di best westin

33 bnnp X

4. Pembuatan, penceta-kan & pembagian buku pedoman pelaksanaan

24000 exp X X

5. Sos 3 lo- X

157

Page 158: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

ialisasi & tinjau lokasi dit psm di cirebon

kasi

6. Pengiriman anggaran bagi bidang dayamas

33 bnnp X

7. Pengiriman uirne test ke bnnp/k

100000 test

X

8. Paparan akhir deputi

33 bnnp

X

158

Page 159: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

pd kabid cemas bnnp/k

9. Rapat2 internal dyms

10x X X X X X X X X X X

B. Tahap pelaksanaan1. Ra

pat koordinasi di tingkat bnnp/k

X X X X

2. Pembuatan, pemanca-ngan & distribusi media kampany

X X X

159

Page 160: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

e3. Pen

jangkauan penya-lah guna & asesmen

X X X X X X X X X

4. Pelaks operasi razia, asesmen & rehab

X X X X X X X X X

5. Pencatatan & pelapo-ran jumlah sasaran

X X X X X X X X X

6. Supervisi progiat tim pus

X X X X X X X X X

160

Page 161: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

at ke bnnp/k

7. Tindak lanjut hasil supervisi

X X X X X

8. Monitoring data capai an sasaran per bulan

X X X X X X X X X

9. Koordiinasi tim koord bnnp/k dgn dep damas

X X X X X X X X X

C. Tahap evaluasi10. Lap

oraX X X X X X X X

161

Page 162: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

n pelaksanaan monev bulanan

11. Tindaklanjut laporan monev bulanan

X X X X X X X

12. Laporan pelaksanaan monev tahunan

X

13. Tindaklanjut laporan monev tah

X

162

Page 163: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

unan

10. Verifikasi laporan, data dukung laporan, dokummentasi, dll

X X X X X X X X

163

Page 164: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

LAMPIRAN II

164

Page 165: Buku Pedoman Jangkau & Test Urine_rev_12 Ags 2015_akhir

165