ags prasasti dan budava -...

3
o Sabtu 12 13 27 28 OSep OOkt Pikiran Rakyat . Sen;n 123 17 18 19 OJan OPeb o Sefasa 0 Rabu 0 Kam;s 0 Jumat 4 5 6 7 8 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 o Mar OApr OMe; OJun OJuf 0 Ags o Mlnggu 14 15 ~ 29 30 31 8Nov ODes Prasasti dan ~~ - - - = =- - ~ ------ Budava Sunda Prasasti Geger Hanjuang Galunggung Yang pertama kali membaca Prasasti Geger Hanjuang di Galunggung adalah Holle yang kemudian mendapat koreksi dari Pleyte. Prasasti tersebut ditemukan di bukit Geger Han- juang, Desa Linggawangi, Leuwisari Kecamatan Singa- parna, Kabupaten Tasikmalaya. Prasasti ini kini disimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor koleksi D-26, berukuran tinggi 80 em dan lebar 60 em. Isinya ditulis dalam aksarajhu- ruf dan bahasa Sunda buhun yaIlg cukup terang untuk diba- ca, dan terdiri atas tiga baris yang bacaannya sebagai berikut: D I era globalisasi saat ini ada kecenderungan bahwa masyarakat lebih menghargai budaya asing dibandingkan dengan budaya "pituin" kita sendiri. Globalisasi memang tidak bisa kita hindari, namun kita dituntut agar pandai memilih dan memilah budaya asing yang masuk, mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diterima. Selayaknya juga kita lebih arif untuk sekadar "melirik" keari- fan lokal yang terpendam dalam ).<hazanahbudaya pen- inggalan nenek moyang melalui kearifan lokal yang an- tara lain tercermin dalam prasasti. Tanpa kita sadari, banyak manfaat serta informasi budaya hasil kreativitas dan warisan karuhun dalam prasasti yang bisa kita gali dan kita ungkapkan di masa kini. Prasasti yang dalam bahasa asing disebut glory, laudation, direction, atau guidance meru- pakan pujian, sanjungan, kea- gungan, petunjuk, pedoman atau doa yang menyatakan su- atu permohonan (keinginan untuk kedamaian dalam kera- jaan, atau inskripsi dalam ba- hasa yang indab (berirama). Prasasti merupakan salah satu peninggalan nenek moyang masa lampau yang bisa di- jadikan sebagai ciri utama adanya perubahan dalam ke- hidupan budaya orang Sunda darikebudayaan prasejarah kepada kebudayaan sejarah' Prasasti merupakan tulisan di atas.batu atau lembaran logam. Tulisannya terdiri atas rangkaian aksara, sedangkan aksara.itu sendiri merupakan lambang suara, terutama suara Prasasti Batutulis yang dikeluarkan atau yang di- Prasasti Batutulis ditemukan pakai ~ di~akan ?l~h di DesaBatutulispadasekitar ~anusla. ~l prasasti bl~ bekas kabuyutan dekat lokasi disebut eplgraf, sedangkan il- keraton. Prasasti ini ditulis den- muny~ disebut epigrafi.. gan huruf dan bahasa Sunda B~rikut be~rapa prasasti Buhun, terdiri atas delapan penmggalan di Jawa Barat dan baris, yang isinya memberi- ~Banten. __ _ ~ takan tokoh Sri Baduga Ma- .. .. :=;.a.__ Tra ba i gunna apuy na- sta gomati sakakala rumata- k disusu (k) ku batari hyang o.:...~ pun. "Pada hari ke-13 bulan Badra. tahun 1033 Saka Rumatak (se- lesai) disusuk 'digali' oleh Batari Hyang." Di antara prasasti-prasasti yang terdapat di Jawa Barat, prasasti Geger Hanjuang dapat dikatakan "tidak pemah" dise- but-sebut dalam pembicaraan sejarah buhun (kuno) Jawa Barat. Penggarapannya masih sangat mentah, karena seba- gaimana disebutkan bahwa barn Holle yang mencoba membacanya dengan hasil (menurut Holle sendiri) ''ku- rang memuaskan". Dengan demikian, perlu diadakan penelitian dan penelaahan lebih lanjut serta berkesinambungan dari para ahli dan pemerintah. Kliping Humas Un pad 2009 har~ja yang telah beIjasa mem- bangun tanda peringatan, mengeraskanjalan dengan batu, dan membuat hutan, tela- ga Rena Mahawijaya. Beliau adalah penguaSa Pakuan Paja- jaran yang dinobatkan dengan gelar Prabu guru Dewataprana. Prasasti Batutulis dibuat pa- da tahun 1455Saka (1533) oleh Surawisesa Jaya Prakosa putra Sri Baduga Maharaja sebagai tanda peringatan dalam up- acara srada. Nama Sri Baduga Maharaja (1482-1521) terungkap dalam Prasasti Batu- tulis Bogor.Prasasti ditemukan dan berada di daerah Bogor sampai saat ini. Dikatakan bah- wa Sri Baduga Maharaja adalah seorang raja yang bertakhta dan berkuasa di Pakuan Pajajaran (Ratu Haji di Pakuan Paja- jaran). Dia bergelar lebih dari satu, bergantung kepada ke- dudukannya (diwastu), di an- taranya: Prebu Guru Dewat- aprana, Sri Baduga Maharaja, Sri Sang Ratu Dewata, dan sete- lah meninggal bergelar Prebu Ratu. Pada masa Pajajaran, terdap- at dua macam prasasti, yaitu piteket dan sakakala. Piteket memuat pengumuman lang- sung dari raja yang memerin- tahkan membuat prasasti, sedangkan sakakala dibuat untuk mengabadikan perintah ataujasa seseorang (raja) yang telah wafat. Jika dilihat dari pembukaannya,jelaslah bahwa prasasti Batutulis adalah sakakala. Dari faktor ini saja su- dab jelas bahwa pada saat prasasti Batutulis dibuat, Sri Baduga sendiri telah wafat. Dalam prasasti tersebut dis- inggung pula pekeIjaan serta silsilahnya. Sri Baduga pemah -~-

Upload: hakhanh

Post on 01-Apr-2019

262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ags Prasasti dan Budava - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20091116-prasastidanbudayasunda.pdfruf dan bahasa Sunda buhun yaIlg cukup terang untuk diba- ... rangkaian

o Sabtu

12 1327 28

OSep OOkt

Pikiran Rakyat.Sen;n

12317 18 19

OJan OPeb

o Sefasa 0 Rabu 0 Kam;s 0 Jumat4 5 6 7 8 9 10 11

20 21 22 23 24 25 26

o Mar OApr OMe; OJun OJuf 0 Ags

o Mlnggu14 15 ~

29 30 31

8Nov ODes

Prasasti dan~~ - - - = =- - ~ ------

Budava SundaPrasasti Geger Hanjuang

GalunggungYang pertama kali membaca

Prasasti Geger Hanjuang diGalunggung adalah Holle yangkemudian mendapat koreksidari Pleyte. Prasasti tersebutditemukan di bukit Geger Han-juang, Desa Linggawangi,Leuwisari Kecamatan Singa-parna, Kabupaten Tasikmalaya.Prasasti ini kini disimpan diMuseum Pusat Jakarta dengannomor koleksi D-26, berukurantinggi 80 em dan lebar 60 em.Isinya ditulis dalam aksarajhu-ruf dan bahasa Sunda buhunyaIlg cukup terang untuk diba-ca, dan terdiri atas tiga barisyang bacaannya sebagaiberikut:

D I era globalisasi saat iniada kecenderunganbahwa masyarakat

lebih menghargai budaya asingdibandingkan dengan budaya"pituin" kita sendiri. Globalisasimemang tidak bisa kita hindari,namun kita dituntut agarpandai memilih dan memilahbudaya asing yang masuk,mana yang baik dan mana yangtidak baik untuk diterima.

Selayaknya juga kita lebih arifuntuk sekadar "melirik" keari-fan lokal yang terpendamdalam ).<hazanahbudaya pen-inggalan nenek moyangmelalui kearifan lokal yang an-tara lain tercermin dalamprasasti. Tanpa kita sadari,banyak manfaat serta informasibudaya hasil kreativitas danwarisan karuhun dalamprasasti yang bisa kita gali dankita ungkapkan di masa kini.

Prasasti yang dalam bahasaasing disebut glory, laudation,direction, atau guidance meru-pakan pujian, sanjungan, kea-gungan, petunjuk, pedomanatau doa yang menyatakan su-atu permohonan (keinginanuntuk kedamaian dalam kera-jaan, atau inskripsi dalam ba-hasa yang indab (berirama).Prasasti merupakan salah satupeninggalan nenek moyangmasa lampau yang bisa di-jadikan sebagai ciri utamaadanya perubahan dalam ke-hidupan budaya orang Sundadarikebudayaan prasejarahkepada kebudayaan sejarah'

Prasasti merupakan tulisandi atas.batu atau lembaranlogam. Tulisannya terdiri atasrangkaian aksara, sedangkanaksara.itu sendiri merupakanlambang suara, terutama suara Prasasti Batutulisyang dikeluarkan atau yang di- Prasasti Batutulis ditemukanpakai ~ di~akan ?l~h di DesaBatutulispada sekitar~anusla. ~l prasasti bl~ bekas kabuyutan dekat lokasidisebut eplgraf, sedangkan il- keraton. Prasasti ini ditulis den-muny~ disebut epigrafi.. gan huruf dan bahasa Sunda

B~rikut be~rapa prasasti Buhun, terdiri atas delapanpenmggalan di Jawa Barat dan baris, yang isinya memberi-

~Banten. _ _ _ ~ takan tokoh Sri Baduga Ma-.. .. :=;.a.__

Tra ba i gunna apuy na-sta gomati sakakala rumata-k disusu (k) ku batari hyang

o.:...~

pun."Pada hari ke-13 bulan Badra.

tahun 1033 Saka Rumatak (se-lesai) disusuk 'digali' oleh BatariHyang."

Di antara prasasti-prasastiyang terdapat di Jawa Barat,prasasti Geger Hanjuang dapatdikatakan "tidak pemah" dise-but-sebut dalam pembicaraansejarah buhun (kuno) JawaBarat. Penggarapannya masihsangat mentah, karena seba-gaimana disebutkan bahwabarn Holle yang mencobamembacanya dengan hasil(menurut Holle sendiri) ''ku-rang memuaskan". Dengandemikian, perlu diadakanpenelitian dan penelaahan lebihlanjut serta berkesinambungandari para ahli dan pemerintah.

Kliping Humas Un pad 2009

har~ja yang telah beIjasa mem-bangun tanda peringatan,mengeraskanjalan denganbatu, dan membuat hutan, tela-ga Rena Mahawijaya. Beliauadalah penguaSa Pakuan Paja-jaran yang dinobatkan dengangelar Prabu guru Dewataprana.

Prasasti Batutulis dibuat pa-da tahun 1455Saka (1533) olehSurawisesa Jaya Prakosa putraSri Baduga Maharaja sebagaitanda peringatan dalam up-acara srada. Nama Sri BadugaMaharaja (1482-1521)terungkap dalam Prasasti Batu-tulis Bogor.Prasasti ditemukandan berada di daerah Bogorsampai saat ini. Dikatakan bah-wa Sri Baduga Maharaja adalahseorang raja yang bertakhta danberkuasa di Pakuan Pajajaran(Ratu Haji di Pakuan Paja-jaran). Dia bergelar lebih darisatu, bergantung kepada ke-dudukannya (diwastu), di an-taranya: Prebu Guru Dewat-aprana, Sri Baduga Maharaja,Sri Sang Ratu Dewata, dan sete-lah meninggal bergelar PrebuRatu.

Pada masa Pajajaran, terdap-at dua macam prasasti, yaitupiteket dan sakakala. Piteketmemuat pengumuman lang-sung dari raja yang memerin-tahkan membuat prasasti,sedangkan sakakala dibuatuntuk mengabadikan perintahataujasa seseorang (raja) yangtelah wafat. Jika dilihat daripembukaannya,jelaslah bahwaprasasti Batutulis adalahsakakala. Dari faktor ini saja su-dab jelas bahwa pada saatprasasti Batutulis dibuat, SriBaduga sendiri telah wafat.

Dalam prasasti tersebut dis-inggung pula pekeIjaan sertasilsilahnya. Sri Baduga pemah-~-

Page 2: Ags Prasasti dan Budava - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20091116-prasastidanbudayasunda.pdfruf dan bahasa Sunda buhun yaIlg cukup terang untuk diba- ... rangkaian

menggali lombang (perta-hanan) di Pakuan (nyusuk naPakwan), membuat tandaperingatan (keagamaan)berbentuk gugunungan, beru-pa gunung serta jalannyamemakai batu (ngabalay),menetapkan hutan larangan(samida), serta membuat telagasuci yang bernama Rena Ma-hawijaya (nyieun sanghyangtalaga Rena Mahawijaya).

Disebutkan pula mengenaiketurunannya, bahwa SriBaduga Maharaja adalah putraRahiyang Dewa Niskala yangdikubur di Gunatiga (GunungTilu), cucu Rahiyang NiskalaWastu Kancana yangdikuburkan di Nusalarang (Pu-10yang berada di Situ panjalusaat ini, sebelah utara Ciamis).Prasasti Batutulis terbuat daribatu. Beraksara Jawa Kuno na-mun berbahasa Sunda Buhun,yang dibuat pada tahun 1455 ( isaka panca pandawa embanbUml) atau 1533Masehi.Prasasti tersebut dibuat olehPrabu Surawisesa (1521-1535),putra Sri Baduga Maharajayang meneruskan kedudukan-nya, ketika Beliau mengadakanupacara srada (upacara keaga-maan untuk memperingati 12tahun meninggal ayahnya).

Sri Baduga Maharaja sebe-narnya lahir dan dibesarkan diKawali,pusat kota kerajaanGaluh. Baik ayahnya (DewaNiskala atau Ningrat Kancana,1475-1482) atau kakeknya(Prabu Niskala Wastu Kan-cana, 1371-1475)bertakhta diKawali, daerah kekuasaankakeknya yang juga menguasaiKerajaan Sunda pada waktu itu.Ketika tahun 1382 sehari-harinya pemerintahan di Kera-jaan Sunda dijalankan olehPrabu Susuk Tunggal, putraWastu Kancana dari istrinyayang berasal dari Lampung. De-wa Niskala adalah putra WastuKancana dari Mayangsari, putriGaluh, yang pertama kalimemerintah menjadi ma-hamentri (menteri agung) dikerajaan Galuh. Setelah aya-handanya meninggal (1475)Be-liau diserahijabatan danbertakhta di Galuh. ~masih hidup dan bezjaya, SriBaduga Maharaja digelariJayadewata atau PamanahRasa

Karena Prabu Niskala Wastu

Kancana pernah ngarempaklarangan (melanggar aturan)hampir saja Kerajaan Sundamemerangi Kerajaan Galuh.Akhirnya Sri Baduga menjadi"tumbal" damainya kembali ke-dua kerajaan tersebut. AwalnyaSri Baduga ditugasi memimpinKerajaan Galuh, mengganti1.<anayahnya (1482). Namun karenaSri Baduga menikah denganputri raja Sunda, putra PrabuSusuktunggal, sebagai tandamempererat hubungan keduakerajaan tersebut, akhirnya Be-liau dijadikan raja Sunda meng-gantikan mertuanya. ltulah se-babnya, dalam Prasasti Batu-tulis disebutkan bahwa SriBaduga dilantik (diistrenan)dua kali serta mempunyai gelarduajuga. Yang pertama, yakniGuru Dewataprana, ketika di-lantik menjadi raja Galuh. Ked-ua, Sri Baduga Maharaja, ketikadilantik menjadi raja Sunda.Oleh sebab itu, daerahkekuasaannya meliputi dua ker-ajaan. Meskipun demikian,tetap saja disebut KerajaanSunda. Namun, karena SriBaduga memutuskan untuktinggal di Pakuan Pajajaran,maka beliau bersama keluar-ganya pindah dari Kawali kePakuan Pajajaran.

Raja Sri Baduga Maharajaatau dikenal dengan sebutanSang Ratu Jayadewata memer-intah dan berkuasa selama 39tahun (1482-1521).Beliaumeninggal dan dikubur di Ran-cmnaya, di sebelah timur-kearah selatan kota Bogorsekarang. Sayang sekali saat inikita tidak bisa menyaksikanbekas kerajaan Pakuan Paja~jaran tersebut, karena tempatitu saat ini sudah menjadi kom-pleks perumahan mewah. Na-mun masih ada secercah hara-pan agar peninggalan wa.risankaruhun zaman dahulu terse-but masih terpendam di dalam-nya.

Prasasti KawaliOrang yang pertama kali

membaca Prasasti-prasastiKawali adalah Friederich padatahun 1853-1855.Hasil bacaan-nya tersebut kemudian dilan-jutkan Holle disertai koreksidan pembahasan secara lebihluas, bertalian dengan salahsatu upaya untuk menjelaskanperihal bahasa yang terdapatpada prasasti-prasasti Kawali

dan prasastiBatutulis Bogor.Bahkan, terbersit berita bah-

wa perhatian terhadap prasastidi kedua prasasti itu mula-muladari Friederich. Demikian besarminatnya terhadap pemecahanisi prasasti, sampai-sampai iamembuat prasasti sendiri yangdiletakkan di Kebun Raya Bo-gor. Prasasti-prasasti tersebutterletak di kompleks pemaka-man Astana Gede KecmnatanKawali, Kabupaten Ciamis.

Ada enam batu di sana, satudi antaranya tidak berisi tulisanyang oleh juru kunci biasa dina-makan Batu Pangradinan(tempat bersolek) PangagungBaheula. Satu batu lagi berisiguratan berbentuk kotak-kotakbezjumlah 45 buah, dan di luarguratan tersebut terdapat sepa-sang bekas telapak kaki dantelapak tangan kiri. Batu ini di-anggap sebagai kalender abadiyang merupakan sistempenanggalan tradisional bagimasyarakat Sunda dari abadke-8 Masehi, yang telahberkembang seabad sebelumkerajaan Mataram Kuno.

Dua di antara empat prasastilainnya berisi tulisan: Sanghyang Linggahyang danSangbyang Linggabingba yangmungkin dipancangkan sebagaitanda pengbormatan terhadapkedua nama tokoh tersebut. Se-mentara dua prasasti lainnyaberisi wangsit Prabu RajaWastu bagi para penerusnya.Kedua prasasti tersebut olehpara pakaz:diberi nomor I danII. Prasasti Kawali I terdiri atassepuluh baris, dan jika ditelitilebih lanjut, sebenarnya padabagian punggungnya punmasih terdapat tulisan. PrasastiKawali II terdiri atas tujuhbaris. Berikut ini transliterasikedua prasasti tersebut disa-jikan berdasarkan bacaanHolle.

Prasasti Kawali I

**Nihan tapa kawa-Ii nu siya muIia tapa bha-gya parebu raja WQS-tu mangadeg di kuta kawa-Ii nu mahayu na kadatuansurawisesa nu marigi sa-kuliIi (ng) dayeuh najursagaladesa aya ma nu paCn)deuripakenagawe rahayu pakeunja-ya dina buana. *

'Yang bertapa di Kawali iniadalah yang mulia pertapa yang~rbahagi~ Prabu Raja Wastu

Page 3: Ags Prasasti dan Budava - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20091116-prasastidanbudayasunda.pdfruf dan bahasa Sunda buhun yaIlg cukup terang untuk diba- ... rangkaian

DOK.rPR'

PRASASTI Ciaruteun di Bogar selatan peninggalan Raja Pumawarman, salah satu benda cagarbudaya yang berhasil diselamatkan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Prasasti ~ersebut ki-ni ditempatkan di Museum Batutulis, Kel. Batutulis, Bogar. * ~ - ---

yang bertahta di kota Kawali,yang memperindah keratonSurawisesa yang membuat parit(pertahanan) sekeliling ibukota,yang menyejahterakan seluruhnegeri. Semoga ada yang kemu-dian membiasakan diri berbuatkebajikan agar lama beIjaya did ."uma .

Prasasti Kawali I merupakanPrasasti yang pertama kali dit-ulis dengan menggunakan ak-sara Sunda Kaganga dan ba-hasa Sunda Buhun "kuno".Dalam prasasti tersebut dise-but-sebut nama Prabu Wastuyang bertakhta ill'Kota Kawalidi Keraton Surawisesa.Berdasarkan prasasti tersebut,kita tahu bahwa di Tatar Sundapernah ada seorang raja yangbernama Prabu Wastu. RajaWastu bertempat tinggal di ker-aton yang bernama Surawisesa,di pusat kota kerajaan yangbernama Kawali.Prasasti terse-but sebagaimana dijelaskan tadiditemukan di Kompleks AstanaGede yang terletak di Keca-matan Kawali,KabupatenCianiis sekarang.

jika kita amati dengan sek-sama, isi Prasasti Kawali men-guraikan wasiat Prabu NiskalaWastu Kancana terhadap anak-anaknya serta keturunannyaagar kerajaan Sunda beIjaya se-lama-Iamanya. Tampak sekaliada pertalian bathin dari diridan pribadi Prabu NiskalaWastu Kancana sebagai seo-rang raja serta ahli bertapayang sudah menemukan sum-ber hakikat kehidupan untukkesejahteraan negara.

Prasasti Kawali IB dan 2,menguraikan amanat PrabuNiskala Wastu Kancana yangbunyi teksnya sebagai berikut:

keadaan senang hati" karenamelihat negaranya dalamkeadaan sejahtera, sambilmelakukan brata siya puja tanpalum (tirakat dan beribadah).

Piagam KebantenanPiagam Kebantenan yang di-

maksud terdiri atas lima lem-peng tembaga yang ditulis den-gan aksara dan bahasa SundaBuhun. Piagam ini diperki-rakan sezaman dengan prasastiBatutulis Bogor, yang dibuatatas perintah Sri Baduga Ma-haraja. Secara garis besar, pi-agam ini berisi tentang peneta-pan batas dan pengukuhan sta7tus wilayah tertentu di wilayahPakuan Pajajaran, serta keputu-san pembebasan pajak bagipenduduk di daerah yangdikukuhkan tersebut. Sebagaibukti, teIjemahan dari lempen-gan piagam m/N, tampakberikut ini:

"Semoga selamat. lni tandaperingatan Rahiyang WastuKancana, turun kepadaRahiyang Ningrat Kancana, laludiamanatkan kepada Susuhu-nan sekarang di Pakuan Paja-jaran. Menitipkan dayeuh diJayagiri dan di Sunda Sem-bawa. Semoga ada yang meng-urusnya. Jangan membe-baninya dehgan dasa, calagara,kapas timbang, dan pare dong-dang. Maka dlperintahkankepada para petugas muaraagar jangan memungut pajak(kepada penduduknya) karenamereka itulah yang berbaktidan mengabadikan dirinyakepada ajaran agama.Merekalah yang teguh melak-sanakan hukum-hukum dewa."

Dalam Prasasti KebantenanII disebut-sebut nama Sri

"i Baduga Maharaja besertagelarnya yang lain, yakni Sri

~ RatuDewat~g berkai-.

Hayua diponah-ponah,Hayua dicawuh-cawuh.Inya neker inya agerinya ninycak inya rempag.

"Jangan dihalangi,jangan diganggu,yang berusaha memotong nis-

cayaakanjatuh tersungkur,yang berusaha menginjaknis-

caya akan roboh."

Prasasti Kawali IIAya ma...nu ngeusi bha-gya kaWaliba-rlpakena kereta benerpakeun na(n)jeurnajurltan

"Semoga ada yang kemudianmengisi (negeri) Kawali ini den-gan kebahagiaan sambil mem-biasakan diri berbuat kese-jahteraan sejati agar ungguldalam perang".

Amanat dari Prabu NiskalaWastu Kancana dalam PrasastiKawali tersebut berupalarangan serta doa. Janganberbuat keburukan atau hal-halyang tidak baik. Niscaya yangmelanggar larangan tersebutakan bertemu dengan kesuSa-han atau akan celaka. Diaberharap agar daerah Kawaliterus ada dan ditempati, Diaju-ga berupaya agar masyarakatyang berada di tempat itu pundiharapkan bahagia, makmur,dan adil. Dengan carademikian, selamanya akan ung-gul dalam peperangan. Tatkaladi Kerajaan Majapahit adaPerang Paregreg (perangsaudara) sekitar tahun 1453-1456 yang mengakibatkanmundurnya kerajaan tersebut,Prabu Niskala Wastu Kancanasaat itu sedang "bertapa dalam'''-- ~ .. .

tan dengan kejadian"ketika Be-liau membuat keputusan bah-wa Sunda Sembawa akan dibu-at daerah suci keagamaan(kabuyutan, dewasasana).Prasasti Kebantenan I pundibuat oleh Sri Baduga Mahara-ja sendiri, untuk memperingati(Sakakala) kakeknya, yakniRahyang Niskala Wastu Kan-cana yang memberi amanatkepada putranya, HyangNingrat Kancana, yang dia-manatkan lagi kepada Beliau.Dalam amanatnya, NiskalaWastu Kancana menitipkan .daerahnya (dayeuhan kabuyu-tan) Jayagiri dan Sunda Sem-bawa agar tetap dipelihara sertadijaga dari gangguan bangsalain. Pakuan Pajajaran meru-pakan pusat kota Kerajaan Sun-da yang terletak di Kota Bogorsekarang. Ketika membu~tPrasasti Kebantenan, SriBaduga Maharaja sudahbertakhta di Kerajaan Sundaserta menempati dan tinggal diPakuan Pajajaran, mendiamikeraton Sri Bima PuntaNarayana Madura Suradipati.

Selain itu, sebagai informasisaja ada prasasti yang bernamaPrasasti Pasir Muara (Cibubu-lang) berkaitan dengan kera-jaan Sunda, yang menurutBosch, bunyinya sebagaiberikut:ini sabdakalandajuru panga -mbat i kawihaji panyca pasagim~l1"Sandeca barpapulihkan hajisun-da.

'1ni tanda ucapan RakryanJuru Pangambat dalam (tahunSaka) 458 bahwa pemerintahandaerah dipulihkan kepada rajaSunda". CElisSuryani N.S.I-Dosen &Mahasiswa S~3Filolo-R!!!!;pa!!t**