5. makalah inhalan

35
TUGAS HIV/NAPZA HALUSINOGEN, LSD dan INHALAN Kelompok 1 1.Annisa Fitriani Nasution (1210322017) 2.Anisa Tamara (1210322011) 3.Ahmad Adi Trianto (1210323005) 4.Lola Yunita (1210321019) 5.Putri Indah Mentari (1210323031) 6.Indri Patricia (1210323014)

Upload: amii-iniepingra

Post on 13-Apr-2016

55 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ih

TRANSCRIPT

Page 1: 5. MAKALAH INHALAN

TUGAS HIV/NAPZA

HALUSINOGEN, LSD dan INHALAN

Kelompok 1

1.Annisa Fitriani Nasution (1210322017)

2.Anisa Tamara (1210322011)

3.Ahmad Adi Trianto (1210323005)

4.Lola Yunita (1210321019)

5.Putri Indah Mentari (1210323031)

6.Indri Patricia (1210323014)

7.Sherry Mulyani (1210321013)

8.Wulan Yulastri (1210322021)

9.Zara Yuliani Putri (1210321001)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2013

Page 2: 5. MAKALAH INHALAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

pembelajaran ini yang berjudul “Halusinogen,LSD, dan Inhalan” untuk

memenuhi tugas pada semester ini.

Saya berharap semoga Allah SWT menjadikan karya tulis ini bermanfaat

guna menambah pengetahuan dan menambah ilmu tentang Halusinogen, LSD

dan Inhalan. Untuk itu saya mohon maaf apabila dalam makalah ini ada

kekurangan atau salah kata. Kritik dan saran sangat bermanfaat bagi saya untuk

membuat karya tulis mendatang menjadi lebih baik.

Padang,Oktober 2013

Kelompok 1

i

Page 3: 5. MAKALAH INHALAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

1.4 Manfaat penulisan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian halusinogan,LSD dan inhalan........................................................................3

2.2 Mekanisme halusinogen,LSD dan inhalan......................................................................4

2.3 Pengaruh terhadap pengguna halusinogen,LSD dan inhalan..........................................5

2.4 Dampak dari penggunaan halusinogen,LSD dan inhalan ...............................................7

2.5 Efek dari penggunaan halusinogen,LSD dan inhalan .....................................................8

2.6 Gejala intoksikasi dan gejala putus obat halusinogen,LSD dan inhalan ......................11

2.7 Pengobatan atau terapi pengguna halusinogen,LSD dan inhalan .................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................14

ii

Page 4: 5. MAKALAH INHALAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman saat sekarang ini, banyak sekali obat-obat yang dapat merusak

sistem saraf pusat (SSP), tetapi yang pemakaiannya disetujui secara medis terbatas

hanya pada pengobatan narkolepsi, gangguan penurunan perhatian (GPP) pada

anak-anak, obesitas, dan pemulihan distres pernapasan. Seperti hal nya dengan

halusinogen, LSD, dan inhalan.

Lsd, meskalin, dan psilobilin ketiga obat ini sering disebut sebagai halusinogen,

karena mampu mengubah kesadaran seseorang sehingga merasakan sesuatu yang

tidak kasat mata. Halusinogen berbeda dengan kebanyakan obat lain yang banyak

disalahgunakan, karena tidak menimbulkan ketergantungan ataupun kecanduan.

Akan tetapi, pajanan berulang , tetap akan menimbulkan toleransi dengan cepat

(takifilakssis).

Penyalahgunaan inhalan diartikan sebagai pajanan rekreasional terhadap uap zat

kimiawi, seperti nitrat, keton dan hidrokarbon alifatik serta aromatik. Zat-zat ini

dijumpai dalam beberapa produk rumah tangga serta industri yang diinhalasi

dengan cara “sniffing”, “huffing” atau “bagging”. Sniffing merujuk pada inhalasi

zat dari wadah yang terbuka, huffing dari inhalasi kain yang sebelumnya direndam

dalam zat mudah menguap, dan bagging pada inhalasi dan ekshalasi dari kantung

plastik atau kertas yang berisi asap zat kimiawi. Para pemula biasanya mulai

dengan sniffing yang kemudian berlanjut pada huffing dan bagging seiring

meningkatnya kecanduan. Penyalahgunaan inhalan ini marak ditemukan pada

dewasa dan kaula muda.

Kebanyakan inhalan menimbulkan euforia dan peningkatan eksitabilitas ATV

telah terbukti

Page 5: 5. MAKALAH INHALAN

untuk toluen dan mungkin inilah yang kemudian mendasari risiko kecanduan. Zat

lain, seperti amilnitrit (“poppers”), terutama menyebabkan relaksasi otoy polos

dan meningkatkan ereksi, tapi tidak bersifat adiktif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Halusinogen, LSD, Inhalan ?

2. Bagaimana mekanisme Halusinogen, LSD, Inhalan ?

3. Bagaimana pengaruh terhadap pengguna Halusinogen, LSD, Inhalan ?

4. Apa dampak dari penggunaan Halusinogen, LSD, Inhalan?

5. Bagaimana gejala intoksikasi dan gejala putus obat Halusinogen, LSD,

Inhalan ?

6. Bagaimana pengobatan atau terapi bagi pengguna Halusinogen,LSD, dan

Inhalan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Halusinogen, LSD, Inhalan

2. Mengetahui mekanisme Halusinogen, LSD, Inhalan

3. Mengetahui pengaruh Halusinogen, LSD, Inhalan

4. Mengetahui dampak dari penggunaan Halusinogen, LSD, Inhalan

5. Mengetahui gejala intoksikasi dan gejala putus obat Halusinogen, LSD,

Inhalan

6. Mengetahui pengobatan atau terapi bagi pengguna Halusinogen, LSD, dan

Inhalan

1.3 Manfaat Penulisan

1. Memberikan pengetahuan yang lebih jelas mengenai beberapa jenis

narkotika yaitu Halusinogen, LSD, Inhalan, sehingga dapat mengetahui

kegunaan dan efek dari penggunaan Halusinogen, LSD, Inhalan.

Page 6: 5. MAKALAH INHALAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian halusinogen, LSD , dan inhalan

1. Halusinogen

Halusinogen adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek

halusinasi yang bersifat mengubah perasaan,pikiran dan sering sekali menciptakan

daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.

Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi

penglihatan,pendengaran dan peningkatan respon emosional. Subjek mengalami

halusinasi,dengan dosis yang tinggi dapat terjadi halusinasi yang sebenarnya,yaitu

subjek “melihat” atau “mendengar” benda-benda yang tidak ada atau melihat

benda mati seperti hidup. Halusinogen dapat menyebabkan perilaku seseorang

tidak terkendali,bicara ngawur,dan kecendrungan untuk bunuh diri.

Halusinogen dikenal sebagai psikedelik,bertindak pada susunan saraf pusat

untuk membuat perubahan yang bermakna dan sering radikal pada keadaan

kesadaran pengguna.

2. LSD

LSD adalah cairan tawar yang tidak berwarna dan tidak berbau yang

sering diserap ke dalam zat apa saja yang cocok seperti kertas penghisap atau

dapat dipadukan dalam tablet,kapsul atau permen. Bentuk yang paling popular

adalah kertas penghisap yang terbagi menjadi persegi dan dipakai dengan cara di

telan.

LSD terkenal karena efek psikologisnya yang meningkatkan kemampuan

berpikir,halusinasi baik dalam mata tertutup maupun terbuka,synaesthesia serta

distorsi waktu. LSD sensitive terhadap udara,sinar ultraviolet, dan klorine,

terutama dalam bentuk solution. Dimana zat ini akan bertahan selama satu tahun

Page 7: 5. MAKALAH INHALAN

jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga agar suhunya tetap berada dibawah

temperature.

3. Inhalan

Inhalan adalah bahan kimia yang mengandung bahan psikoaktif yang

dihasilkan dari pelarut organic dan bahan meruap yang sering dijumpai dalam

lebih seribu produk rumah seperti aerosol,pelekat,deodorant,minyak

wangi,penyegar udara,gasoline dan cat. Inhalan mudah menguap,dihisap untuk

menghasilkan efek psikoaktif.

Inhalan tersedia secara legal,tidak mahal dan mudah didapatkan. Oleh

sebab itu banyak digunakan dan ditemukan oleh kalangan sosial rendah. Contoh

yang lebih spesifiknya adalah bensin. Inhalan biasanya dilepaskan kedalam paru-

paru dengan menggunakan suatu tabung.

2.2 sejarah, asal dan klasifikasi

1. halusinogen

a. Sejarah dan asal

Peyote adalah kaktus yang tidak berduri dengan tonjolan-tonjolan kecil

yang disebut tombol-tombol yang mengandung zat psikoaktif (alkaloid). Peyote

adalah satu dari tumbuhan-tumbuhan psikedelik tertua yang dikenal. Dikenal

karena sifat psikoaktif ketika dicerna, peyote digunakan di seluruh dunia sebagai

entheogen dan suplemen untuk berbagai praktek transendens, termasuk meditasi,

psychonautics, psikoterapi psikodelik dan beberapa ritual kepercayaan.  Penduduk

asli Amerika Utara kemungkinan telah menggunakan peyote selama setidaknya

5.500 tahun  Tanaman ini berbunga dari bulan Maret sampai Mei, dan kadang-

kadang hingga akhir September. Bunganya berwarna merah muda, dengan kepala

sari khas.Mescaline adalah kandungan zat psikedelik aktif utama di dalam peyote

(dan dalam varietas kaktus lainnya). Mescaline juga dapat disintesis secara

kimiawi di laboratorium. Nama jalanan yang banyak beredar, dikenal dalam

banyak istilah Inggris, antara lain adalah cactus pudding (pudding kaktus),

devil’s-root (akar setan), diabolic-root (akar kejam), divine cactus (kaktus Ilahi),

dry-whiskey (wiski kering), dumpling cactus (kaktus pangsit), Indian-dope (obat

Page 8: 5. MAKALAH INHALAN

bius India), mescal-buttons (tombol meskal), turnip cactus (kaktus lobak),

whiskey cactus (kaktus wiski), white-mule (keledai putih).

Jamur Psilocybin adalah jamur yang mengandung senyawa psilocybin

psikoaktif

dan psilocin. Pertama kali dibuat secara sintetis pada 1940-an untuk

menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinogen

yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote, telah dipakai

golongan pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun untuk kegiatan

keagamaan dan hiburan.

Pada tahun 1954, A.hoffer dan H. Osmond memperkenalkan istilah

halusinogen yntuk memberi nama zat tertentu yang dalam jumlah sedikit dapat

mengubah persepsi, pikiran dan perasaan seseorang sehingga orang yang

menggunakan zat tersebut mengalami halusinasi, iusi. Dan delusi (waham). Oleh

karena itu, hoffer dan osmond menamakan zat-zat tersebut halusinogen.

Kebanyakan halusinogen berkerja pada neurotransmiter serotonin,

walaupun PCP (fensiklidin) juga menyebabkan perubahan persepsi, PCP tidak

digolongkan sebagai halusinogen karena bekerja pada reseptor glutaminergik.

Ganja juga menyebabkan halusinasi, tetapi pada dosis yang tinggi. Triheksifenidil

dan benzotropin mesilat keduanya dalah antisindrom parkinson mempunyai efek

campuran antara efek LSD dan amfetamin. Begitu pula MDMA( ekstasi)

mempunyai efek campuran halusinogen dan amfetamin.

b. Klasifikasi

Halusinoogen banyak yang alami, yaitu terdapat pada tumbuhan tertentu atau

terdapat pada bagian tertentu dari hewan tertentu. Selebihnya halusinogen adalah

sintetik. Halusinogen yang alami antara lain ololiokui (amerika selatan), kohoba

(haiti0, harmala(pru,ekuador, kolubia, brasil), datura stramonium (mengandung

skopolamin), kaktus liphophora williamsii (mengandung meskalin), jamur

psilocybemexicana (mngandung psilosibin), tanaman nepatacatarina

(mengandung tanin dan zat mirip atropin), astragalus dan oxytropis ( yang

Page 9: 5. MAKALAH INHALAN

mengandungindoliidin0 dan yang terdapat dalam kulit katak jenis bufo marinus,

amanit mappa dan piptadenia peregrina ( mengandung mapin, bufotenin)

Halusinogen sintetik antara lain LSD-25, DOM (4-metil-2,5-dimetoksi

amfetamin) atau STP (serenity, tranquility,peace), DMP (dimetiltriptamin),

DET(dietiltriptamin), DOB(4 bromo-2,5-dimetoksiamfetamin), DOE (2,5-

dimetoksi-4 etilafetamin), MDA (metil-endioksi-amfetamin) PMA (parametoksi-

amfetamin), DMA (3,4 dimetoksi- fenil-isopropilamin),TMA (trimetoksiamfetain)

DOET (2,5-dimetoksi-4 etilamfetamin)

Halusinogen dibagi menjadi beberapa golongan yaitu:

1. Asam lisergik :LSD-25

LSD (lysergic Acid Diethylamide) juga dikenali sebagai lysergide dan

LSD-25.LSD adalah serbuk habluran tidak berwarna atau berbau dan larut

dalam air dan alkohol. LSD selalunya dijumpai dalam bentuk cecair,serbuk

atau dititik ke atas gula dadu,gelatin atau kertas blotter dan hanya sedikit

sahaja diperlukan untuk mengeluarkan kesan halusinasi. Kesan LSD adalah

seperti berikut:- anak mata membesar, tekanan darah menigkat, pencerapan

deria yang berubah (merasa, memgang, warna atau bunyi), pengalaman

psikik(good trip-menyeronokkan atau bad trip-menakutkan).

2. Fenetilamin: meskalin

Meskalin diperoleh daripada kaktus peyote yang mula-mula digunakan oleh

orang India Aztec di Mexico beribu-ribu tahun dahulu.Ia masih digunakan

dengan sah oleh orang Indian Amerika yang menjadi ahli Native Amerikan

Church kerana Perlembagaan Amerika Syarikat tidak membenarkan

penganiayaan (persecution) mana-mana dan penggunaannya adalah dengan

cara dimakan.Terdapat juga analog-analog meskalin iaitu derivatif

amfetamin yang mempunyai kesan serupa seperti meskalin.Di antaranya

ialah TMA(3,4,5 trimethoxyamphetamine). TMA-2(2,4,5-

trimethoxyamphetamine), DOM(2,5-dimetoxy-4-methylamphetamine) dan

MDA(3-metoxy-4,5-methylene-dioxyamphetamine). Analog-analog ini

mempunyai kesan beberapa kali ganda lebih kuat daripada meskalin.

3. Indolalkil amin: psilosibin,DMT(dimetiltriptamin)

Page 10: 5. MAKALAH INHALAN

DMT adalah bahan habluran tidak berwarna yang berasal daripada pokok-

pokok tertentu West India dan Amerika Selatan. Biji-biji yang

dihancurkan dihidu dan dikenali secara popular di Haiti sebagai cohoba.

4. Atropin

5. Derivat opioida yang mempunyai sifat agonis dan antagonis morfin, seperti

nalorfin, siklazosin

6. PCP(phencyclidine,’Angel Dust’)

PCP yang dikeluarkan secara sah digunakan sebagai obat pelali

(anaesthetic) binatang. kadang-kadang dijual sebagai LSD,THC atau

meskalin.PCP boleh dimakan atau dihisap selepas ditaburkan di atas ganja

atau tembakau.

7. Psilosibin Dan Psilosin

Psilosibin dan psilosin berasal daripada sejenis cendawan bernama

“Psilochbe Mexicana” yang ditanam di Mexico.digunakan oleh Orang

Indian Amerika yang menjadi ahli Native American Church. Psilosibin

juga dikeluarkan secara sintetik dan terdapat dalam bentuk serbuk putih

atau sebagai larutan jernih. Selain itu, yang termasuk ke dalam kelompok

ini antara lain : jamur tahi sapi, ganja, kecubung, dan lain-lain. Jenis

halusinogenik yang sering disalahgunakan dalam kelompok ini adalah zat

yang diperoleh dari pohon ganja dan dari sejenis jamur yang banyak

tumbuh di Bali yang dikenal sebagai jamur tahi sapi.

Kelompok zat ini mempengaruhi otak manusia yaitu merangsang beberapa

zat aktif saraf, khususnya beberapa jenis serotonin dan dopamin, sehingga

merubah persepsi panca indera, yang dikenal sebagai halusinasi. Ada

orang-orang tertentu merasa ini sebagai suatu sensasi yang menarik, tanpa

mengetahui bahwa efek sampingnya dan akibat pada kesehatan juga sangat

mengkhawatirkan.

8. Lain-lain: pala(nutmeg), harmin, ibogain.

2. LSD

a. Asal dan sejarah lSD

International Non-proprietary Name (INN) dari Lisergida adalah (+) -

lysergide. LSD singkatan berasal dari LySergic acid Diethylamide (CAS-50-37-

Page 11: 5. MAKALAH INHALAN

3). Lysergide termasuk keluarga indola alkylamines yang mencakup golongan

tryptamines seperti psilocin (dapat ditemukan di 'magic mashroom' atau jamur

ajaib) dan N, N-dimethyltryptamine (DMT). Nama IUPAC LSD adalah 9,10-

didehydro-N, N-dietil-6-methylergoline-8β-carboxamide. 

LSD adalah diproduksi dari lysergic acid yang terdapat dalam ergot, sejenis

fungus yang tumbuh pada gandum hitam dan biji-bijian lain. Terkenal karena efek

psikologis yang dapat mencakup perubahan proses berpikir, adanya visual, baik di

saat mata tertutup maupun terbuka, sinestesia, perubahan akan persepsi waktu dan

pengalaman spiritual. Nama jalanannya antara lain: elsit, kertas, satrek, stiker, dan

lain-lain.

LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hoffman selama bekerja untuk

Sandoz Laboratories di Basel pada tahun 1938. Beberapa tahun kemudian, selama

evaluasi ulang kompleks, ia sengaja menelan sejumlah kecil dan mendeskripsikan

'perjalanan' pertama (first “trip”). Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Sandoz

mengevaluasi obat untuk tujuan terapeutik dan dipasarkan dengan nama Delysid

®. Itu digunakan untuk penelitian mengenai asal-usul kimia penyakit

mental. Rekreasi penggunaan dimulai pada tahun 1960-an dan berhubungan

dengan 'periode psychedelic'. 

Metode untuk memproduksi LSD sangat kompleks dan memerlukan ahli

kimia yang berpengalaman. Beberapa metode yang dikenal, tetapi sebagian besar

menggunakan asam lysergic sebagai pendahulu. Lysergic acid itu sendiri juga

sering diproduksi dalam laboratorium klandestin menggunakan ergometrine atau

ergotamine tartrat sebagai bahan awal. Ergotamine terjadi secara alami dalam

jamur ergot (Claviceps purpurea), parasit yang umum pada gandum.Tergantung

pada metode yang digunakan, reagen penting lainnya termasuk N,N-carbonyldi-

imidazole, diethylamine atau hidrazin.  Kertas penyerap dosis (blotters)

dipersiapkan dengan mencelupkan kertas dalam solutio alcohol-air dari tartrat

garam, atau dengan menjatuhkan larutan ke kotak individu.

Page 12: 5. MAKALAH INHALAN

3. Inhalan

1. Klasifikasi inhalan

a. Pelarut Mudah Meruap

Merupakan cecair yang akan meruap pada suhu bilik. Pelarut ini didapati

dalam kebanyakan produk-produk yang biasa digunakan di rumah atau

untuk tujuan penggunaan perubatan dan industri. Produk-produk tersebut

termasuklah cat dan penipis/pelarut cat, bahan pelindung fabrik, penanggal

gris, bahan pengilat, minyak gas, minyak petrol, gam dan pelekat, cecair

pemadam dan dawat pen.

b. Bahan gas

Merupakan bahan yang banyak digunakan dalam perubatan seperti eter,

klorofom, haloten dan nitrous oksida. Produk kegunaan di rumah yang

mengandungi gas termasuklah pemetik api yang berisikan gas butana, tong

gas propana dan gas peti sejuk iaitu freon. Penyembur aerosol pula

biasanya mengandungi kedua-dua bahan pelarut dan gas. Antara

penyembur aerosol yang mudah didapati di rumah adalah cat penyembur,

semburan pewangi, penyembur rambut dan penyembur pelindung fabrik.

c. Bahan Nitrit

Merupakan sejenis bahan sedutan yang sering digunakan sebagai

pemangkin seks dan mudah diperolehi di kelab-kelab malam. Antara

bahan nitrit yang biasa digunakan adalah sikloheksil nitrit, amil nitrit dan

butil nitrit yang terdapat dalam sebahagian jenama penyegar udara. Nama

lain yang biasa dikenali oleh penagih ialah Climax, Rush, Locker Room

dan Popper. Inhalan berbentuk bahan mudah meruap dan bahan gas lebih

digemari oleh golongan awal remaja, walaupun terdapat juga golongan

dewasa yang menggunakannya. Orang dewasa biasanya terdedah kepada

bahan sedutan melalui pekerjaan mereka, manakala golongan remaja yang

lebih berumur biasanya memperolehi dan terdedah kepada bahan nitrit di

kelab-kelab malam. Inhalan seringkali dipilih oleh penagih kerana mudah

didapati, harganyapun murah, serta penggunaannya mudah disembunyikan

atau dielakkan dari pengetahuan orang lain. Selain itu, bahan ini berupaya

memberikan kesan-kesan yang diingini penagih seperti rasa tenteram dan

Page 13: 5. MAKALAH INHALAN

selesa yang berlebih-lebihan yang dipercayai dapat mengurangkan tekanan

hidup penagih, serta boleh menimbulkan perasaan khayal yang cepat dan

berulang kali. Golongan remaja yang menagih juga akan lebih mudah

diterima kumpulan rakan sebaya yang terlibat dalam aktiviti yang serupa.

2.3 Mekanisme halusinogen, LSD , dan inhalan

1. Mekanisme Halusinogen dan LSD

LSD dan halusinogen lain yang mirip LSD berpengaruh melalui neuron

serotonik karena LSD dan halusinogen yang mirip LSD mempunyai sruktur kimia

mirip serotonin. Kekuatan setiap jenis halusinogen yang tergolong LSD

bergantung pada kuatnya afinitas zat tersebut terhadap reseptor serotonergik

pascasinaps. LSD secara cepat diabsorpsi dari saluran cerna dan mukosa mulut

sehingga gejala klinis sudah tampak setelah sepuluh menit. Walaupun waktu

paruh LSD adalah 2-3 jam, gejala penggunaannya tetap bertahan sampai 12 jam.

LSD dimetabolisasi di hepar melalui proses hdroksilasi dan glukonidasi. Sebagian

besar LSD diekskresi melalui empedu., tetapi LSD dapat dideteksi dalam air seni

sampai lima hari sesudah penggunaan yang terakhir.

Psilosin dan psilosibin diabsorbsi melalui dinding usus. Sebagian psilosin

dan psilosibin dimetabolisasi menjadi zat yang tidak aktif oleh hati. Sebagian

besar zat ini diekskresi melalui air seni tanpa perubahan. Psilosin dan psilosibin

juga bekerja pada neuron serotonergikdan neuron adrenergik.

Meskalin bekerja pada susunan saraf pusat maupun susunan saraf tepi.

Meskalin bekerja lebih pada neuron serotonergik daripada meuron adrenergik

walaupun meskalin mirip neurotransmiter katekolamin. (prekursor dari

norepinefrin maupun dopamin). Terdapat toleransi silang antara meskalin, LSD,

dan psilosin.

Halusinogen yang mirip amfetamin (DOM, MDA, MMDA, PMA)

dimetabolisasi seperti metabolisme amfetamin. Pada dosis kecil, zat tersebut

menyebabkan euforia seperti amfetamin, sedangkan pada dosis tinggi

menyebabkan halusinasi seperti halusinogen.

Page 14: 5. MAKALAH INHALAN

2. Mekanisme Inhalan

Inhalan bekerja pada dinding sel saraf pada susunan saraf pusat.

Inhalan diserap paling cepat melalui paru. Pada umumnya, inhalan mempunyai

waktu onset yang pendek. Inhalan dimetabolisasi di hati dan dikeluarkan dari

badan melalui ginjal dan paru, sebagian dalam bentuk tidak berubah. Inhalan

bekerja pada sistem dopaminergik dan GABA-ergik. Toleransi terhadap inhalan

terjadi dengan cepat. Ketergantungan psikis jelas ada, sedangkan ketergantungan

fisik tidak jelas. Afinitas inhalan terhadap lemak sangat tinggi sehingga jaringan

yang mengandung banyak lemak mendapat bagian yang paling banyak pula, yaitu

otak, medulla spinalis, dan hati.

2.4 Pengaruh terhadap pengguna halusinogen,LSD, dan inhalan

1. LSD dan Halusinogen

Pengaruh LSD terhadap pengguna sangat beragam, bergantung pada

jumlah yang dipakai, harapan pengguna, riwayat penggunaan sebelumnya, dan

kepribadian pengguna. Juga bergantung pada seberapa lama sesudah LSD

dikonsumsi.

Lima sampai sepuluh menit sesudah LSD dikonsumsi, pengguna akan

mengalami denyut nadi bertambah cepa, berdebar-debar, tekanan darah naik,

pupil mata melebar, banyak berkeringat, suhu badan meningkat, mual, pusing,

gemetar, rasa lemah, gangguan koordinasi motorik, dan menangis atau tertawa

yang tidak terkendali.

Lima belas sampai dua puluh menit sesudah dikonsumsi, pengguna akan

mengalami perubahan perasaan, gangguan persepsi, gangguan proses berpikir,

gangguan perilaku, euforia, perasaan badannya menyatu dengan alam semesta

atau merasa dirinya tertarik oleh kekuatan internal dan kekuatan eksernal, distorsi

terhadap gambaran badannya (ada yang merasa tertarik ke bawah karena gaya

tarik bumi, atau merasa ringan dan melayang-layang), kecurigaanm waham,

panik, dan timbul pikiran bunuh diri.

Dua sampai tiga jam sesudah dikonsumsi, terjadi sinestesi (persepsi

pancaindera yang kacau , misalnya suara music dilihat dan warna didengar),

Page 15: 5. MAKALAH INHALAN

derealisasi, depersonalisasi, distorsi waktu (beberapa menit dirasakan sudah

berjam-jam), distorsi ruang yang membahayakan karena bisa mengakibatkan

kecelakaan (berdiri di pinggir balkon, padalah ia meerasa masih jauh dari tepi

balkon atau mendahului mobil lain padahal dari depan terdapat kendaraan

berlawanan atah yang sudah dekat, tetapi persepsi masih jauh), halusinasi

penglihatan, dan ilusi. Sering kali disebut pseudohalusinasi dan pseudoilusi

karena pengguna sadar bahwa pa yang ia lihat adalah tidak nyata (halusinansi dan

ilusi tanpa gangguan tilikan). Kejadian baru maupun yang sudah lama dilupakan

dapat muncul kembali bercampur dengan pengalaman baru yang sedang berjalan.

Masalah yang tidak penting menjadi pemikiran yang mendalam (misalnya, digigit

nyamuk menjadi suatu peristiwa yang dipikirkan secara mendalam dan

berkepanjangan). Objek yang semula tidak ada artinya bagi dirinya berubah

menjadi objek yang sangat berarti baginya. Pengguna akan mengalami campuran

perasaan atau perasaan yang satu silih berganti dengan perasaan lain. Ada pula

yang mengalami sensasi mistik, keagamaan atau kosmik, yang bagi beberapa

pengguna merupakan efek yang diinginkan.

Gejala di atas menghilang sesudah 8-12 jam. Kebanyakan pengguna tidak

mengalami perubahan kepribadian. Akan tetapi, beberapa pengguna dapat

mengalami gejala psikosis walaupun tubuh telah bersih dari LSD. Tidak diketahui

pasti apakah sebelum menggunakan halusinogen yang mirip LSD, pengguna

sudah menderta skizofrenia maupun gangguan suasana perasaan (gangguan

biopolar atau depresi berat).

2. Inhalan

Inhalan mempunyai sifat menghambat aktivitas susunan saraf pusat seperti

sedative-hipnotik dan alkohol. Pengaruh penggunaan inhalan terhadap pengguna

sulit diuraikan secara umum karena seperti yang dapat dilihat pada klasifikasi

inhalan yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat banyak ragam inhalan.

Kesulitan bertambah karena inhalan umumnya terdapat dalam berbagai produk

untuk keperluan rumah tangga, kantor, maupun pabrik. Produk tersebut

kebanyakan berisi lebih dari satu jenis inhalan. Namun demikian, terdapat gejala

umum seperti gejala intoksikasi akut.

Page 16: 5. MAKALAH INHALAN

2.5 Dampak dari penggunaan halusinogen,LSD dan inhalan

1. Halusinogen

Secara umum yang dirasakan pengguna seperti sedang berada diawang-

awang dengan peningkatan perasaan sadar diri dan kemungkinan mengalami

pengalaman gaib. Halusinasi sebenarnya jarang terjadi, namun perasaan terpisah

dari tubuh umum terjadi. Pengaruh yang terjadi tidak dapat diduga, mulai dari

euforia (perjalanan gembira) sampai tegang dan panik (perjalan buruk). Seseorang

yang berada dibawah pengaruh obat halusinogen kelihatan gelisah, tidak dapat

berrkonsentrasi dan dapat tidak sadar keadaan disekitarnya.

Gejala fisik : takikardi, palpitasi, diaforesis, dilatasi pupil (responsif terhadap

cahaya), penglihatan kabur, tremor, gangguan koordinasi, hiperefleksi, hipertemi,

dan piloereksi. Gejala psikologis sangat sensitif terhadap “keinginan” atau

harapan pasien sebelum penggunaan obat. Kadang-kadang, pasien akan

mengalami halusinasi singkat, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-

tahun setelah periode waktu penggunaan obat. Frekuensi kilas balik umumnya

menurun.

2. LSD

Pengaruh LSD terhadap tubuh antara lain rasa pusing, mual, dan gemetar.

Pengaruh emosional dan kognitif antara lain meliputi perubahan suasana hati yang

cepat atau perhatian dan memori terganggu (Newcomb & Bentler,1991).

Kepopuleran LSD pada tahun 1960-an dan awal 1970-an ketika pengaruh LSD

yang tidak terduga dipublikasikan dengan baik.

Pengaruh dalam mengkonsumsi LSD, penderita akan mengalami perubahan-

perubahan pada fungsi inderanya, emosinya menjadi labil, serta dihinggapi rasa

depersonalisasi (hilang kesadarannya sebagai seorang pribadi) dan rasa terasing

dari orang lain. Selain, itu detak jantung, tekanan darah, tegangan otot-otot, dan

pernafasannya meningkat. Selanjutnya, penginderaan penderita menjadi sangat

tajam: obyek-obyek menjadi lebih jelas, lebih tajam, lebih terang, dan disertai

dimensi-dimensi lain yang sebelumnya tidak tertangkap. Penderita juga

Page 17: 5. MAKALAH INHALAN

mengalami apa yang disebut “humanity identification”, yaitu suatu perasaan

bahwa dirinya larut bersama seluruh bangsa manusia dalam emosi-emosi seperti

cinta, kesepian, atau kesedihan yang bersifat unversal.

3. Inhalan

Zat inhalan sangat berbahaya bagi individu dan dapat menyebabkan

kehilangan kesadaran serta henti bernapas yang cepat. Intoksikasi inhalan

menyebabkan pusing, nistagmus, kurang koordinasi, bicara kacau, sempoyongan,

tremor, kelemahan otot, pandangan kabur ; stupor dan koma dapat terjadi. Gejala

perilaku yang signifikan adalah perilaku agresif, menyerang, apati, gangguan

penilaian, dan ketidakmampuan untuk melaksanakan fungsi.

Toksisitas akut menyebabkan anoksia, depresi pernapasan, stimulasi vagal

dan aritmia. Kematian dapat terjadi akibat bronkospasme, henti jantung, sufokasi,

aspirasi zat atau muntah. Penanganannya mencakup bantuan fungsi pernapasan

dan jantung sampai zat tersebut dikeluarkan dari tubuh. Tidak ada obat yang

spesifik untuk mengobati toksistas inhalan.Dan juga individu yang

menyalahgunakan inhalan dapat mengalami demensia persisten atau gangguan

inhalan seperti psikosis, ansietas, atau gangguan mood meskipun berhenti

menyalahgunakan inhalan. Semua gangguan ini diobati berdasarkan gejalanya.

Uap dari inhalan dapat masuk ke paru-paru kemudian menjalar kejaringan saraf

(otak).

Gejala psikologis lain pada dosis tinggi dapat berupa rasa ketakutan, ilusi

sensorik, halusinasi auditoris dan visual, dan distorsi ukuran tubuh. Gejala

neurologis ditandai dengan bicara yang tidak jelas (menggumam, penurunan

kecepatan bicara, dan ataksia). Penggunaan inhalan dalam jangka waktu yang

lama dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan otot yang bersifat permanen.

Sindroma putus obat tidak pernah terjadi. Kalaupun ada, muncul dalam bentuk

susah tidur, iritabilitas, kegugupan, berkeringat, mual, muntah, kadang-kadang

disertai halusinasi

Page 18: 5. MAKALAH INHALAN

2.6 Efek dari penggunaan halusinogen, LSD dan inhalan

1. LSD

Efek jangka pendek

Tak serupa dengan narkoba lain, pengguna LSD mendapat sedikit gagasan

apa yang mereka pakai dan efeknya dapat berubah-ubah dari orang ke orang, dari

peristiwa ke peristiwa dan dari dosis ke dosis. Efeknya dapat mulai dalam satu

jam setelah memakai dosis bertambah antara 2-8 jam dan berangsur hilang secara

perlahan-lahan setelah kurang lebih 12 jam.

Untuk penggunaan LSD efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa,

sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Sering kali ada perubahan pada

persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan dan tempat. Efek negatif

LSD dapat termasuk hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan,

perasaan panik yang akut dan perasaan tak terkalahkan, yang dapat

mengakibatkan pengguna menempatkan diri dalam bahaya fisik.

Efek jangka panjang

Pengguna jangka panjang dapat mengakibatkan sorot balik pada efek

halusinogenik, yang dapat terjadi berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan

berbulan-bulan setelah memakai LSD.

Tidak ada bukti atau adanya ketergantungan fisik dan tidak ada gejala

putus zat yang telah diamati bahkan setelah dipakai secara berkesinambungan.

Namun, ketergantungan kejiwaan dapat terjadi.

2. Inhalan

Efek jangka pendek

Pada umumnya inhalan bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan

biasanya digunakan untuk mengubah mood atau sering juga digunakan sebagai

doping. Efek jangka pendek yang dihasilkan mirip dengan anastetik dimana

inhalan dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Page 19: 5. MAKALAH INHALAN

Inhalan diserap oleh paru-paru, masuk ke peredaran darah dan dengan

cepat terdistribusi ke otak dan organ lainnya. Dalam hitungan detik, pengguna

langsung merasakan efek yang sama seperti efek yang dihasilkan apabila

meminum alkohol, dimana pengguna biasanya menjadi berbicara melantur, sulit

mengkoordinasikan gerakan anggota badan, euphoria dan merasa pusing. Pada

kasus kecanduan, pengguna dapat merasa kepala terasa ringan, halusinasi dan

delusi.

Hanya dalam hitungan menit dapat terjadi kematian karena gagal jantung

apabila pengguna menghirup inhalan dengan konsentrasi tinggi dan hirupan yang

dalam. Sindrom ini sering disebut sudden sniffing death, yang dapat terjadi hanya

karena satu hirupan saja.

Efek jangka panjang

Pengguna yang menghirup inhalan dalam waktu yang lama dapat

menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Menghirup lem dan pengencer cat

dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, sedangkan menghirup menghirup

toluen dan trikloroetilen dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Pemakaian

inhalan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan menurunnya konsentrasi

dan kecerdasan bahkan dapat menyebabkan hilang ingatan.

Inhalan yang digunakan dalam waktu lama dapat menyebabkan pengguna

merasakan dorongan kuat untuk terus menggunakannya dan menyebabkan efek

ketergantungan. Gejala penyalahgunaan inhalan dalam jangka panjang antara lain

adalah kehilangan berat badan, berkurangnya bentuk dan kekuatan otot,

disorientasi, gampang marah, depresi, hilangnya pendengaran, kejang pada

anggota badan, kerusakan sumsum tulang, kerusakan hati dan ginjal, habisnya

oksigen dalam darah dan halusinasi. Pemakaian jangka panjang juga terkait

dengan leukemia serta kecanduan fisik dan psikologis. Penggunaan inhalan jangka

panjang dapat menghilangkan secara permanen kemampuan untuk melakukan

fungsi sehari-hari seperti berjalan, berbicara dan berpikir.

Penyalahgunaan inhalan sering dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

dihirup (sniffing) atau snorting dari uang / asap inhalan tersebut, menyemprotkan

langsung ke hidung atau mulut, efeknya lebih kuat, menghirup atau menghisap

uap  / asap dari zat yang telah disemprotkan atau ditampung ke dalam kantung

Page 20: 5. MAKALAH INHALAN

plastik atau kantung kertas (bagging), menghisap melalui bahan kain yang telah

direndam ke dalam zat inhalan (huffing), dan menghisap dari balon yang telah

diisi oksida nitrit.

2.6 Gejala intoksikasi dan gejala putus obat dari halusinogen,LSD, dan

inhalan

1. Halusinogen dan LSD

Intoksikasi pada pengguna halusinogen LSD dapat dikenali dengan

beberapa tanda gejala seperti Perilaku maladaptif (kecemasan, paranoid, gangguan

dalam pertimbangan, dsb),pupil yang berdilatasi, takikardi, berkeringat, palpitasi,

pandangan kabur, tremor, inkoordinasi.

Tidak ada bukti atau adanya ketergantungan fisik dan tidak ada gejala

putus zat yang telah diamati bahkan setelah dipakai secara berkesinambungan.

Namun, ketergantungan kejiwaan dapat terjadi.

2. Inhalan

Intoksikasi akut inhalan ditandai antara lain oleh adanya euforis, perasaan

melayang, iritasi pada mata, melihat objek menjadi ganda (double vision), suara

berdenging di telinga, berbangkis,hidung basah,batuk,sekitar mulut berbekas

(rash), mual, muntah diare, kehilangan nafsu makan, nyeri di dada, gangguan

koordinas motorik (bicara cadel, jalan sempoyongan), letargi, hiporefleksi,

gangguan irama jantung, nyeri di otot dan sendi, halusinasi, ilusi, waham, daya

nilai realita terganggu, mudah tersinggung, impulsif, kesadaran berkabut, dan

perilaku aneh (bizare).

Kematian secara mendadak (sudden sniffing death ) disebabkan oleh

aritmia jantung (gangguan irama jantung) atau laringospamus (otot jalan napas

mengejang)> kematian pada penggunaan inhalan bisa disebabkan oleh hambatan

pada sistem pernapasan, akibat kelebihan dosis, bekunya jalan napas akibat

penguapan inhalan yang terlalu cepa atau akibat kekurangan zat asam karena

kantong plastic yang dipakai untuk menghirup mengempis menutupi mulut dan

hidung, sementara pengguna dalam keadaan tidak sadar. Kematian dapat juga

Page 21: 5. MAKALAH INHALAN

disebabkan oleh bahan campuran dalam produk yang menganding inhalan itu,

atau karena hiperpireksia. Akhirnya, kematian bisa disebabkan oleh kecelakaan

akibat adanya ilusi, halusinasi, atau waham (ular dilihat sebagai tali sehingga ia

dipagut ular beracun ; melihat ada jembatan padahal tidak ada jembatan,

akibatnya ia terjatuh ke sungai; mempunyai keyakinan bisa terbang sehingga ia

jatuh dari balkon).

Gejala putus zat pada penggunaan inhalan secara klinis belum terbukti ada,

tetapi masalah ini masih dalam penelitian lebih lanjut.

2.7 Pengobatan atau terapi pada pengguna halusinogen, LSD, dan inhalan

Pengobatan (terapi) terhadap mereka yang sedang terlibat penyalahgunaan

zat adiktif yaitu meliputi terapi medik-psikiatrik.

Beberapa terapi meliputi :

1. Terapi pada psikosis akibat penggunaan halusinogen

yaitu dapat diberikan haloperidol tiga kali 1 – 5 mg atau respiredon

2. Terapi pada psikosis akibat penggunaan inhalan

yaitu dapat diberikan diazepam 15-30 mg perhari oral atau i.m atau

klordiazepoksid 25-50mg. Beberapa ada juga menganjurkan karbamazepin

.

Page 22: 5. MAKALAH INHALAN

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Halusinogen adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek

halusinasi yang bersifat mengubah perasaan,pikiran dan sering sekali menciptakan

daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.

Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi

penglihatan,pendengaran dan peningkatan respon emosional.

LSD adalah cairan tawar yang tidak berwarna dan tidak berbau yang

sering diserap ke dalam zat apa saja yang cocok seperti kertas penghisap atau

dapat dipadukan dalam tablet,kapsul atau gula-gula. Bentuk yang paling popular

adalah kertas penghisap yang terbagi menjadi persegi dan dipakai dengan cara di

telan.

Inhalan adalah bahan kimia yang mengandung bahan psikoaktif yang

dihasilkan dari pelarut organic dan bahan meruap yang sering dijumpai dalam

lebih seribu produk rumah seperti aerosol,pelekat,deodorant,minyak

wangi,penyegar udara,gasoline dan cat. Inhalan mudah menguap,dihisap untuk

menghasilkan efek psikoaktif.

3.2 Saran

Setelah memahami materi ini secara mendalam kami mengharapkan

pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya. Semoga tulisan

yang kami buat ini dapat membantu pembaca dalam menyelesaikan tugas atau

materi yang bersangkutan dengan pokok bahasan halusinogen, LSD, dan inhalan.

Apabila ada kekurangan dari penulisan makalah yang kami buat ini, harap

pembaca dapat memakluminya.

Page 23: 5. MAKALAH INHALAN

DAFTAR PUSTAKA

Joewana, Satya. (2003). Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat

Psikoaktif :Penyalahgunaan NAPZA/ Narkoba. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Sutarna, Agus dkk. (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Ed. 6, Vol.1.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Timbury, G.C. dkk. (1993). Psikiatri : Catatan Kuliah. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Wiwie, Martina.(2000). Buku Saku Psikiatri E/6. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC