4243-8762-1-sm

11
1 Pengaruh Lingkungan Sekolah, Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada SMK Bidang Manajemen Bisnis Jurusan Pemasarandi Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi Redi Indra Yudha dan Dr. Idris, M.Si Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah, teman sebaya, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada SMK Bidang Manajemen Bisnis Jurusan Pemasaran Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Adapun sampel dalam penelitian berjumlah 109 orang siswa dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah lingkungan sekolah agar dapat mendukung kelancaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran, hendaknya dapat memperhatikan kebutuhan akan sarana pendukung. Sehingga, siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dengan bantuan teman seusianya agar lebih termotivasi dalam meningkatkan hasil belajar, terutama pada siswa SMK Bidang Manajemen Bisnis Jurusan Pemasaran Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Kata Kunci : Lingkungan Sekolah, Teman Sebaya, Motivasi Belajar, Hasil Belajar. Abstract The purpose of this study is to determine the effect of the school environment, peers, and study motivation on the student achievement in SMK business management marketing majors south jambi subdistrict jambi city. By using proportional random sampling technique analysis, the obtained of samples with the number of students is 109. The results showed, in the school environment to support Based on the research results, it can be concluded that in a school environment in order to support the smooth implementation of the learning process, should be able to pay attention to the need for means of support. Thus, students can develop their skills with the help of friends his age to be more motivated to improve learning outcomes, especially in the field of vocational students of business management marketing majors south jambi subdistrict jambi city. Keyword : School Environment, Peers, Study Motivation, Study Achievement. PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran siswa dituntut agar dapat memahami materi pelajaran yang diberikan. Meskipun demikian, setiap siswa tidak memiliki kemampuan dan tingkat pengetahuan yang sama satu dengan yang lainnya. Selain itu, adanya anggapan siswa mengenai mata pelajaran yang rumit dan terlalu sulit, diduga

Upload: darumuhammad

Post on 03-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • 1Pengaruh Lingkungan Sekolah, Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Terhadap HasilBelajar Siswa Pada SMK Bidang Manajemen Bisnis Jurusan Pemasarandi Kecamatan

    Jambi Selatan Kota Jambi

    Redi Indra Yudha dan Dr. Idris, M.SiProgram Studi Magister Pendidikan Ekonomi

    Universitas Negeri Padang

    Abstrak

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah, temansebaya, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada SMK Bidang ManajemenBisnis Jurusan Pemasaran Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Adapun sampel dalampenelitian berjumlah 109 orang siswa dengan menggunakan teknik proportional randomsampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah lingkungansekolah agar dapat mendukung kelancaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran,hendaknya dapat memperhatikan kebutuhan akan sarana pendukung. Sehingga, siswa dapatmengembangkan kemampuan mereka dengan bantuan teman seusianya agar lebih termotivasidalam meningkatkan hasil belajar, terutama pada siswa SMK Bidang Manajemen BisnisJurusan Pemasaran Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.

    Kata Kunci : Lingkungan Sekolah, Teman Sebaya, Motivasi Belajar, Hasil Belajar.

    Abstract

    The purpose of this study is to determine the effect of the school environment, peers, andstudy motivation on the student achievement in SMK business management marketingmajors south jambi subdistrict jambi city. By using proportional random sampling techniqueanalysis, the obtained of samples with the number of students is 109. The results showed, inthe school environment to support Based on the research results, it can be concluded that in aschool environment in order to support the smooth implementation of the learning process,should be able to pay attention to the need for means of support. Thus, students can developtheir skills with the help of friends his age to be more motivated to improve learningoutcomes, especially in the field of vocational students of business management marketingmajors south jambi subdistrict jambi city.

    Keyword : School Environment, Peers, Study Motivation, Study Achievement.

    PENDAHULUAN

    Dalam proses pembelajaran siswadituntut agar dapat memahami materipelajaran yang diberikan. Meskipun

    demikian, setiap siswa tidak memilikikemampuan dan tingkat pengetahuan yangsama satu dengan yang lainnya. Selain itu,adanya anggapan siswa mengenai matapelajaran yang rumit dan terlalu sulit, diduga

  • 2menyebabkan siswa tidak memperhatikanketika proses pembelajaran berlangsung,sehingga pada akhirnya ketuntasan belajarsiswa akan tidak memenuhi kriteria yangditetapkan oleh sekolah masing-masing, danhal ini akan menyebabkan keinginan siswauntuk belajar menjadi berkurang.

    Dilihat bahwa dari ketiga sekolah,yakni SMK Unggul Sakti, SMK Negeri 2,dan SMK PGRI 2 Kota Jambi diketahuiperolehan terbesar dalam hal belumtuntasnya pembelajaran pada mata pelajaranproduktif terdapat pada SMK PGRI 2 KotaJambi dengan perolehan persentase sebesar53,33%. Adapun fenomena ini menunjukkanbahwa masih pada umumnya dan secarakeseluruhan siswa masih banyak yang belummengetahui tentang materi pelajaranproduktif atau mata pelajaran pada bidangkejuruan.

    Hasil belajar siswa sendiri banyakdipengaruhi oleh berbagai faktor, sepertiyang dikemukakan oleh Muhibbinsyah(2012:144) dalam penjelasannya bahwa hasilbelajar dipengaruhi oleh faktor internal siswa(minat, sikap, tingkat kecerdasan /intelegensi, bakat, dan motivasi) dan faktoreksternal siswa, yang terdiri dari lingkungansosial (lingkungan sekolah dan lingkunganmasyarakat) dan lingkungan non-sosial.

    Kurangnya pengawasan oleh pihakpengamanan sekolah membuat siswa masihada yang membolos, keluar masuk sekolahtanpa memiliki izin dari guru yang bertugas,maupun datang terlambat ketika tidak adapenjagaan. Sebagai contoh pada lingkunganfisik sekolah, SMK PGRI 2 Kota Jambiterletak 100 m dari jalan umum dandikelilingi pagar yang hanya memilikiketinggian 1,5 m, serta rumah warga yangterlalu dekat dengan sekolah, membuat siswaterkadang suka membolos ketika jampelajaran berlangsung.

    Hal-hal tersebut cenderung masihmenjadi permasalahan utama bagi pihaksekolah sampai saat ini. Sehingga, padaakhirnya cenderung para siswa kurang salingberdiskusi kepada teman-teman, tidakadanya kelompok belajar, ketika materipelajaran diberikan lebih sering mengobrol,dan terkadang malah kompak dalam tidakmengerjakan tugas yang diberikan.Sementara, cenderung siswa jarangmengerjakan tugas rumah yang diberikan,karena jumlah dan batas waktu yangdiberikan, sementara terkadang para siswamasih ada beberapa bahasan materi pelajaranyang belum dapat mereka kuasai sepenuhnya.Sedangkan, cenderung pemberian tugasrumah diberikan ketika setiap bahasan materipelajaran selesai diberikan.

    Berdasarkan rekapitulasi tugas yangdiberikan oleh para guru bidang produktifselam tahun 2013, dapat diketahui dari ketigasekolah tersebut sebesar 30 siswa masihtidak mengerjakan tugas harian dan 60 orangsiswa terlambat dalam mengerjakan tugasharian. Sedangkan, untuk rekapitulasipembuatan laporan wirausaha diketahui 35siswa tidak mengerjakan, dan 65 orang siswaterlambar dalam mengumpulkan laporantersebut.

    Berdasarkan uraian-uraian tersebut,hendaknya pimpinan kepala sekolah danguru bidang produktif pada khususnyamampu untuk lebih memprioritaskan parasiswanya agar dapat mencapai prestasibelajar yang lebih baik. Sebab, SekolahMenengah Kejuruan (SMK) merupakansalah satu lembaga pendidikan kejuruan yangmemiliki tugas dalam mempersiapkanpeserta didiknya dengan membekalipengetahuan dan keterampilan, untuk dapatbekerja sesuai dengan kompetensi danprogram keahlian, memiliki daya adaptasidan daya saing yang tinggi dalam kesiapanmemasuki dunia kerja saat ini.

  • 3Dengan demikian, dapat dikatakanbahwa pencapaian hasil belajar yang baik,tentu bukan hanya berada pada siswa saja.Sebab, siswa dalam belajar tentumendapatkan pengalaman dari sekelilingmereka yang membuat keinginan siswauntuk belajar menjadi lebih baik, atausebaliknya. Hal ini didukung denganpernyataan Slameto (2010:54-74), yangmengemukakan bahwa faktor-faktor yangdapat mempengaruhi hasil belajar siswaterdiri dari faktor intern (kesehatan, cacattubuh, intelegensi, perhatian, minat, disiplin,dan motivasi), dan faktor ekstern(lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan teman sebaya).

    Berdasarkan uraian di atas, makapeneliti tertarik untuk menuangkan hasilpemikiran dalam bentuk penelitian, danpembuktian secara empiris tentangPengaruh Lingkungan Sekolah, TemanSebaya, dan Motivasi Belajar TerhadapHasil Belajar Siswa Pada SMK BidangManajemen Bisnis Jurusan Pemasaran DiKecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Hasil BelajarPada hakikatnya, belajar

    merupakan suatu proses dari tidak tahumenjadi tahu dengan melalui beberapatahapan-tahapan. Dimana, dengan belajar,seorang siswa yang pada dasarnya tidakmengerti sama sekali dengan materi yangdiajarkan pada akhirnya dapatmengetahui materi pelajaran tersebut.Dan dari semua proses dalam belajaritulah nantinya siswa akan mengetahuiseberapa jauh kemampuan danpengetahuan mereka, yang dilihat darihasil belajar mereka, baik dari nilaiulangan harian, maupun raport.

    Sementara, Sigilai (2013:221),says academic achievement is ameasure of the degree of success inperforming specific tasks in a subject orarea of study by students after ateaching/learning experience.Sedangkan, Wahyuningsih (2012:4),memberikan pengertian lebih jelasnya,hasil belajar adalah bentuk penguasaan,penggunaan sikap dan nilai, pengetahuandan kecakapan dasar yang terdapat dalamberbagai bidang studi yang lebih luas lagidalam berbagai aspek kehidupan ataupengalaman yang terorganisasi.

    Dengan demikian, dapat diketahuibahwa hasil belajar adalah suatu hasilyang diterima oleh siswa ketika setelahmenerima pembelajaran, atau ketikaproses belajar mengajar di dalam kelastelah selesai. Selain itu, dari hasil belajartersebut dapat diketahui bagaimanaperubahan sikap dan perilaku siswakedepannya.

    2. Lingkungan SekolahSekolah merupakan suatu lembaga

    pendidikan dalam meningkatkan mutupendidikan bagi anak bangsa. Olehkarena itu, setiap warga negara berhakuntuk memperoleh pendidikan sesuaidengan kemampuan yang dimiliki.Meskipun demikian, potensi sekolah jugatidak boleh dikesampingkan demiperkembangan anak, baik perkembangansosial mereka, maupun perkembangandalam proses belajar itu sendiri.

    Udeozor (2004:49), maintains todescribe that the concept of schoollearning environment constitutes variousstrands which include the provision ofstandard class rooms and making surethat school environments are cleanamong others. Sementara, Ogbeba &Ali (2013:21), explains that the school

  • 4environment involves the totality of theatmosphere within which the school staffand students function. It is a dynamic andcomprehensive picture of all thoseinfluences that mold physical, emotional,psychological and social life of themembers of the school. With regards tothis.

    Dengan demikian, dari uraianpendapat di atas, dapat dikemukakanbahwa lingkungan sekolah adalah sebuahlingkungan yang turut serta dalammeningkatkan perkembangan pendidikanbagi para siswanya. Sebab, lingkungansekolah dapat menciptakan sebuah iklimkehidupan sekolah bagi perkembangansosial siswa maupun perkembanganproses belajar siswa itu sendiri.

    3. Teman SebayaIntensitas pertemuan antar siswa di

    sekolah yang tinggi memiliki pengaruhyang besar dalam suasana prosespembelajaran. Dimana, teman sebayamampu untuk memberikan motivasi,sekaligus suasana yang membangunapabila sedang berada di dalam kelas.Siswa juga lebih merasa nyaman, jikabelajar maupun bertanya mengenaimateri pelajaran yang belum dipahamidengan teman sebaya. Hal inidikarenakan, apabila bertanya kepadaguru yang bersangkutan biasanya akanmuncul suatu ketakutan tersendiri.

    Novandi dan Djazari (2011:6),mengungkapkan bahwa teman sebayaadalah suatu lingkungan yang terdiri darisekelompok orang yang mempunyaikesamaan sosial, seperti kesamaantingkat dengan berbagai karakter individuyang mampu mempengaruhi perilakuindividu.

    Hal ini senada dengan Saputro danPardiman (2012:85), yang

    mengungkapkan bahwa teman sebayaadalah suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalamusia dan status. Baik dalam sosialisasi disekolah, maupun di lingkungan tempattinggal siswa itu sendiri.

    Dengan demikian, dari beberapauraian pendapat di atas, dapat diketahuibahwa teman sebaya adalah terjadinyasuatu interaksi yang intensif dan cukupteratur dengan orang-orang yangmempunyai kesamaan dalam usia danstatus, yang memberikan dampak ataupengaruh positif maupun negatif yangdikarenakan interaksi di dalamnya.

    4. Motivasi BelajarSecara umum motivasi diterapkan

    dalam berbagai kegiatan, tidak terkecualidalam belajar. Betapa pentingnyamotivasi dalam belajar, karenakeberadaannya sangat berarti bagiperbuatan belajar. Selain itu, motivasijuga merupakan sebagai pengarah untukperbuatan belajar kepada tujuan yangjelas, yang diharapkan dapat tercapai.Sebab, di dalam kegiatan belajar, anakmemerlukan motivasi agar tujuanpembelajaran yang ingin dicapai dapatterlaksana.

    Sardiman (2011:75),mengemukakan bahwa motivasi belajaradalah merupakan faktor psikis yangbersifat non-intelektual. Peranannya yangkhas adalah dalam hal penumbuh gairah,merasa senang, dan semangat untukbelajar. Siswa yang memiliki motivasiyang kuat, akan mempunyai banyakenergi untuk melakukan kegiatan belajar.

    Sementara, Uno (2012:23)mengemukakan bahwa motivasi belajaradalah dorongan internal dan eksternalpada siswa-siswa yang sedang belajaruntuk mengadakan perubahan tingkah

  • 5laku, pada umumnya dengan beberapaindikator atau unsur yang mendukung.Dimana, hal ini mempunyai perananbesar dalam keberhasilan seseorangdalam belajar.

    Dengan demikian, dari beberapapendapat di atas, dapat disimpulkanbahwa motivasi dalam belajar adalahkeseluruhan daya penggerak di dalamdiri siswa yang menimbulkan kegiatanbelajar, yang menjamin kelangsungandari kegiatan belajar dan yangmemberikan arah pada kegiatan belajar,sehingga tujuan yang dikehendaki olehsubjek belajar itu dapat tercapai.

    Proses pembelajaran diadakan danberlangsung pada suatu lembaga pendidikanyang disebut dengan sekolah. Dimana, dalamlingkungan sekolah para siswa akan dididikdan akan dituntut untuk dapat memahami,

    menguasai, dan menerapkan berbagai materipelajaran yang akan mereka pelajari sesuaidengan kemampuan masing-masing. Selainitu, dalam lingkungan sekolah siswa akanmemperoleh berbagai pengalaman dalamproses pembelajaran yang akan merekaterima dari adanya perolehan nilai dalamhasil belajar.

    Dengan demikian, dapat dikatakanbahwa dengan adanya keinginan ataumotivasi dalam belajar pada diri siswa, makasiswa akan terbiasa untuk selalu menambahpengetahuan dan meningkatkan kemampuanmereka dalam belajar. Oleh karena itu,dengan adanya sarana dan fasilitas belajar disekolah dan dukungan teman sebaya dalamproses pembelajaran tentu akanmeningkatkan motivasi belajar siswa, begitupun sebaliknya. Adapun kerangka konseptualdalam penelitian ini, dapat dilihat padagambar 2.1 sebagai berikut :

    Gambar 1. Kerangka Konseptual

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian dalam penulisan inidigolongkan penelitian deskriptif, asosiatif,dan ex-post facto. Dimana, bertujuan untukmendeskripsikan atau menjelaskan suatu

    hal apa adanya, untuk melihat adanyahubungan antara variabel bebas, danmencari tahu apa yang menyebabkan suatuhal terjadi dan mengurutkan ke belakangsehingga diketahui faktor-faktorpenyebabnya.

    LingkunganSekolah(X1)

    2 3

    TemanSebaya(X2)

    Hasil Belajar(Y)

    MotivasiBelajar(X3)

    1

  • 6Sugiyono (2013:11), mengemukakanbahwa metode penelitian kuantitatif adalahmetode untuk melihat hubungan variabelterhadap objek yang diteliti lebih bersifatsebab dan akibat (kausal), sehingga dalampenelitiannya ada variabel independen danvariabel dependen. Dari variabel tersebutselajutnya dicari seberapa besar pengaruhvariabel independen terhadap variabeldependen.

    Populasi penelitian ini sebesar 150siswa yang berasal dari SMK Unggul Sakti,SMK Negeri 2, dan SMK PGRI 2 KotaJambi. Dimana, jumlah sampel denganmenggunakan rumus SLOVIN diperolehsebesar 109 orang siswa, dan penyebarandengan teknik proportional randomsampling.

    Sementara, teknik yang digunakandalam pengumpulan data penelitian iniadalah kuesioner, wawancara, danobservasi. Adapun jenis kuesioner yangdigunakan adalah kuesioner langsung dantertutup dengan menggunakan skala likert.Untuk variabel yang digunakan dalampenelitian ini sendiri, yakni LingkunganSekolah (X1), Teman Sebaya (X2),Motivasi Belajar (X3), dan Hasil Belajar(Y). Sementara, untuk mengukur hasilperolehan data yang didapat dari kuesionersendiri, digunakan alat analisis, yakni SPSS.Dan, pengolahan tersebut akan digunakanmelalui penerapan analisis jalur, baik untukmengetahui pengaruh langsung maupuntidak langsung antar masing-masingvariabel.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis DeskriptifAnalisis ini bertujuan untuk

    menggambarkan masing-masing variabelke dalam tabel distribusi frekuensi,kemudian dilakukan analisis persentase

    serta memberikan interpretasi terhadapanalisis tersebut. Dimana, dalam analisisdeskriptif ini variabel yang digunakanadalah lingkungan sekolah, teman sebaya,motivasi belajar, dan hasil belajar siswapada SMK Bidang Manajemen BisnisJurusan Pemasaran Di Kecamatan JambiSelatan Kota Jambi. Adapun uji analisisdalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel,sebagai berikut :

    Tabel 1. Distribusi FrekuensiLingkungan Sekolah

    Indikator No.ItemRata-rata

    TCR(%) Kategori

    LingkunganFisik 1-4 4,46 89,00 BaikLingkunganSosial 5-8 4,40 86,00 BaikLingkunganAkademis 9-10 4,49 90,00

    SangatBaik

    Rata-rata Variabel 4,45 88,33 BaikSumber: data Diolah

    Dari Tabel 1 di atas, dapat diketahuibahwa rata-rata skor pada variabellingkungan sekolah pada SMK BidangManajemen Bisnis Jurusan Pemasaran dikecamatan Jambi Selatan adalah sebesar4,45 dengan TCR sebesar 88,33% dengankategori Baik. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa lingkungan sekolahSMK Kota Jambi perlu ditingkatkankembali.

    Tabel 2. Distribusi FrekuensiTeman Sebaya

    Indikator No.ItemRata-rata

    TCR(%) Kategori

    Kebersamaan 1-3 3,46 79,00 CukupBaikDukunganFisik 4-7 3,94 78,91

    CukupBaik

    DukunganEgo 8-10 3,94 78,91

    CukupBaik

    Rata-rata Variabel 3,96 78,94 CukupBaikSumber: data Diolah

    Dari Tabel 2 di atas, dapat diketahuibahwa rata-rata skor pada variabel teman

  • 7sebaya pada SMK Bidang ManajemenBisnis Jurusan Pemasaran di kecamatanJambi Selatan adalah sebesar 3,96 denganTCR sebesar 78,94% dengan kategoriCukup Baik. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa hubungan antar temansebaya dalam proses pembelajaran masihrendah.

    Tabel 3. Distribusi FrekuensiMotivasi Belajar

    Indikator No.ItemRata-rata

    TCR(%) Kategori

    Hasrat danKeinginan 1-3 4,08 81,00 BaikDorongan danKebutuhan 4-5 3,98 79,00

    CukupBaik

    Harapan dan Cita-cita 6-7 4,09 83,00 BaikPenghargaan 8-9 4,22 80,00 BaikKegiatan yangMenarik 10 4,12 82,00 BaikLingkunganBelajar yangKondusif

    11-12 4,11 89,00 Baik

    Rata-rata Variabel 4,10 82,33 BaikSumber: data Diolah

    Dari Tabel 3 di atas, dapat diketahuibahwa rata-rata skor pada variabel motivasibelajar pada SMK Bidang ManajemenBisnis Jurusan Pemasaran di kecamatanJambi Selatan adalah sebesar 4,10 denganTCR sebesar 82,33% dengan kategoriBaik. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa motivasi belajar siswaharus dipertahankan dan ditingkatkankembali.

    1. Pengaruh Lingkungan SekolahTerhadap Teman Sebaya

    Adapun hasil analisis data padapengaruh lingkungan sekolah (X1)terhadap teman sebaya (X2) pada SMKbidang manajemen bisnis jurusanpemasaran di kecamatan jambi selatankota jambi, dapat diketahui bahwahubungan tersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,147

    dengan thitung = 2,536, dan tingkatsignifikansi = 0,000. Sementara,koefisien jalur variabel lain (Px1 ) =0,989.

    Dengan demikian, dapat diambilkesimpulan bahwa dengan adanyalingkungan sekolah yang mampumenjadi sebuah tempat berkembangnyapengetahuan dan wawasan siswa, makasiswa akan lebih memahamikekurangan dan kelebihan yang adapada dirinya, maupun pada temanseusianya. Oleh karena itu, dalamproses pembelajaran siswa akanmembutuhkan satu sama lain.

    Hal ini didukung oleh Ogbeba &Ali (2013:21), dalam penelitiannyayang menjelaskan bahwa lingkungansekolah adalah suatu keadaan yangmelibatkan seluruh fungsi darikomponen sekolah, baik staf dan siswa.Hal ini akan menghasilkan sebuahgambaran yang dinamis dankomprehensif dalam mempengaruhipembentukan fisik, emosi, psikologi,dan kehidupan sosial dari anggotasekolah.

    2. Pengaruh Lingkungan SekolahTerhadap Motivasi Belajar

    Adapun hasil analisis data padapengaruh lingkungan sekolah (X1)terhadap motivasi belajar (X3) padaSMK bidang manajemen bisnis jurusanpemasaran di kecamatan jambi selatankota jambi, dapat diketahui bahwahubungan tersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,256dengan thitung = 2,649, dan tingkatsignifikansi = 0,018. Sementara,koefisien jalur variabel lain (Px2 ) =0,877.

  • 8Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa lingkungan sekolahturut mempengaruhi bagaimanaterciptanya motivasi belajar siswa.Dengan semakin baiknya, lingkungansekolah seperti keadaan gedung yangterawat, lingkungan sekolah yang bersih,sarana praktikum seperti labormencukupi, maupun adanya fasilitasbermain yang dapat digunakan olehpara siswa diluar jam pelajaran dapatmenumbuhkembangkan motivasibelajar siswa.

    Hal ini senada dengan pendapatyang dikemukakan Uno (2012:23),bahwa adanya lingkungan belajar yangkondusif, memungkinkan sseorangsiswa dapat belajar dengan baik.Sementara, Santrock (2011b:203),menjelaskan bahwa siswa yang beradadi sekolah dengan hubunganinterpersonal yang penuh perhatian dandukungan, mempunyai sikap, dan nilaiakademis yang lebih positif dan merasalebih puas terhadap sekolah.

    3. Pengaruh Lingkungan SekolahTerhadap Hasil Belajar

    Adapun hasil analisis data padapengaruh lingkungan sekolah (X1)terhadap hasil belajar (Y) pada SMKbidang manajemen bisnis jurusanpemasaran di kecamatan jambi selatankota jambi, dapat diketahui bahwahubungan tersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,141dengan thitung = 2,487, dan tingkatsignifikansi = 0,040. Sementara,koefisien jalur variabel lain (Px3 ) =0,958.

    Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa dengan adanyalingkungan sekolah yang baik, sepertipeningkatan fisik (sarana dan fasilitas),

    lingkungan sosial (hubungan denganmasyarakat sekolah), dan lingkunganakademis (staf dan guru), mampumemberikan pengembangan prosespembelajaran yang belum pernah siswatemukan ketika berada dirumah. Olehkarena itu, lingkungan sekolah akanmemberikan pengalaman baru dalambelajar bagi para siswa.

    Hal ini didukung oleh sigilai(2013:221), dalam penelitiannya yangmenyatakan bahwa sebuah hasil yangbaik dalam dunia pendidikan sangatberkaitan dengan bagaimana input yangada menjadi sebuah output. Input ataumodel fungsi produksi mengasumsikanbahwa prestasi belajar yang baik dalamproses pendidikan sangat berkaitandengan beberapa input. Bagi sekolah,kelompok-kelompok input tersebutdapat dikategorikan seperti pendapatanorang tua, sumber daya sekolah,karakteristik komunitas belajar siswa,kemampuan siswa dan karakteristiklingkungan sosial siswa, sementaraoutput dapat dilihat dari perolehan hasilbelajar.

    4. Pengaruh Teman Sebaya TerhadapMotivasi Belajar

    Adapun hasil analisis data padapengaruh teman sebaya (X2) terhadapmotivasi belajar (X3) pada SMK bidangmanajemen bisnis jurusan pemasaran dikecamatan jambi selatan kota jambi,dapat diketahui bahwa hubungantersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,485dengan thitung = 5,627, dan tingkatsignifikansi = 0,018. Sementara,koefisien jalur variabel lain (Px2 ) =0,877.

  • 9Dengan demikian, dapat diketahuibahwa dalam teman sebaya, siswa akanmendapatkan dukungan sosial yangtinggi dan merasa diperhatikan, makapada akhirnya akan meningkatkanmotivasi belajar. Siswa dengan motivasibelajar yang tinggi cenderung memilikirasa kepercayaan diri, keyakinan diribahwa mereka mampu menguasaisituasi dan memberikan hasil yangpositif dalam belajar.

    Hal ini sependapat denganSantrock (2011a:102), mengemukakanbahwa teman sebaya kemungkinanmemainkan peran perkembangan yanglebih penting pada masa sekolahmenengah, ketimbang pada masasekolah dasar. Hal ini dikarenakan,remaja mengungkapkan lebih banyakinfomasi kepada kawannya. Dan,remaja mengatakan bahwa mereka lebihtergantung kepada kawan, ketimbangpada oang tuanya untuk memuaskankebutuhan akan rasa kebersamaan,kepastian, dan kedekatan.

    5. Pengaruh Teman Sebaya TerhadapHasil Belajar

    Adapun hasil analisis data padapengaruh teman sebaya (X2) terhadaphasil belajar (Y) pada SMK bidangmanajemen bisnis jurusan pemasaran dikecamatan jambi selatan kota jambi,dapat diketahui bahwa hubungantersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,155dengan thitung = 2,441, dan tingkatsignifikansi = 0,043. Sementara,koefisien jalur variabel lain (Px3 ) =0,958.

    Dengan demikian, pengaruhsosial seperti teman sebaya berperansebagai model, strategi instruksi atauumpan balik (elemen lingkungan untuk

    siswa) dapat berpengaruh pada faktorpribadi siswa seperti tujuan, kepekaanefikasi untuk tugas (menjelaskan bagianberikutnya dari pelajaran), atribusi(keyakinan tentang kesuksesan dankegagalan), dan proses regulasi-diriseperti perencanaan, monitor diri dankendali terhadap gangguan. Dimana,model interaksi antara lingkungan,individu, dan perilaku merupakaninteraksi timbal balik yang salingmenentukan sehingga pada prosestersebut, regulasi-diri dalam terciptanyapencapaian hasil belajar yang optimaldapat terjadi.

    Hal ini didukung denganpernyataan yang diberikan Santrock(2011a:390), yang mengemukakanbahwa pada umumnya, keterlibatandengan orang lain membukakesempatan bagi siswa untukmengevaluasi dan memperbaikipemahaman mereka, saat merekabertemu dengan pemikiran orang lain,dan saat mereka berpartisipasi dalampencarian pemahaman bersama.Dimana, pada kondisi siswa sendiri,hubungan antar sesama temansebayanya akan membawa dampakpositif maupun negatif terhadapperkembangan proses belajar mereka.

    6. Pengaruh Motivasi Belajar TerhadapHasil Belajar

    Adapun hasil analisis data padapengaruh motivasi belajar (X3)terhadap hasil belajar (Y) pada SMKbidang manajemen bisnis jurusanpemasaran di kecamatan jambi selatankota jambi, dapat diketahui bahwahubungan tersebut memiliki nilai padaStandardized Coefficient Beta = 0,115dengan thitung = 2,079, dan tingkatsignifikansi = 0,023. Sementara,

  • 10

    koefisien jalur variabel lain (Px3 ) =0,958.

    Dengan demikian, dalam meraihtujuan yang diinginkan, terlebih dalamhal belajar, siswa perlu mendapatkansebuah dorongan yang mampumenggerakkan mereka untuk lebih giatdalam menuntut ilmu. Sebab, denganadanya motivasi dalam belajar, siswaakan mencoba hal-hal baru dalammemahami materi pelajaran yangdiberikan oleh guru yang bersangkutan.Terlebih pada materi pelajaran yangbaru mereka pelajari. Seperti, denganadanya dorongan dan penghargaan yangdiberikan oleh orang tua, guru, maupunteman sebayanya akan mampumendorong siswa untuk memilikikepercayaan diri yang lebih baik.

    Hal ini senada dengan pendapatyang dikemukakan Sardiman (2011:75),bahwa motivasi belajar merupakanfaktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khasadalah dalam hal penumbuh gairah,merasa senang, dan semangat untukbelajar. Siswa yang memiliki motivasiyang kuat, akan mempunyai banyakenergi untuk melakukan kegiatanbelajar.

    PENUTUP

    KesimpulanAdapun hasil dalam penelitian ini

    menunjukkan bahwa terdapat pengaruhsignifikan lingkungan sekolah, temansebaya, dan motivasi belajar terhadap hasilbelajar siswa pada SMK BidangManajemen Bisnis Jurusan PemasaranKecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwalingkungan sekolah, teman sebaya, danmotivasi belajar dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa. Hal ini dikarenakan, siswalebih banyak menghabiskan waktu belajarmereka di sekolah daripada dirumah,dimana siswa dapat mempelajari hal-halbaru yang belum pernah mereka temuisebelumnya. Selain itu, dalam lingkungansekolah sendiri para siswa lebih banyakberinteraksi dengan teman sebaya merekadaripada dengan para guru, terlebih apabilasiswa belum memahami materi pelajaranmereka.

    SaranAdapun saran yang dapat

    dikemukakan dalam penelitian ini, antaralain sebagai berikut :1. Kepala sekolah. Agar dapat

    membangun lingkungan sekolah yanglebih baik, melalui cara-cara sepertiMemberikan fasilitas bermain danbelajar untuk para siswa diluar jamsekolah selain adanya ekstrakurikuler,sehingga diantara siswa dapat terjalinhubungan komunikasi yang lebih baiksatu sama lain.

    2. Guru bidang produktif. Untuk dapatmemberikan dorongan agar prosespembelajaran lebih baik dengan cara,seperti memberikan masukan kepadasiswa tentang pentingnya materipelajaran yang akan mereka terimauntuk kedepannya, terlebih ketikapelaksanaan Prakerin (Praktek KerjaIndustri).

    3. Siswa. Agar dalam proses pembelajaranterdapat atau terjadinya interaksi antarsesama teman, dapat dilakukan cara-cara seperti membiasakan diri untukdapat berkomunikasi dengan temanyang lain, maupun membentukkelompok belajar.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 11

    Muhibbinsyah. 2012. Psikologi PendidikanDengan Pendekatan Baru.Bandung : PT. Rosda Karya.

    Novandi & M. Djazari. 2011. PengaruhMotivasi Belajar dan LingkunganTeman Sebaya Terhadap PrestasiBelajar Akuntansi Keuangan SiswaKelas XI Ak SMK Negeri 7Yogyakarta Tahun Ajaran2011/2012. Kajian PendidikanAkuntansi Indonesia, UniversitasNegeri Yogyakarta. Hal : 1-20.

    Ogbeba, J.A & Ali I Maluku. 2013.Influence Of Clean SchoolEnvironment and Standard ClassRoom Size and Facilities onStudents Achievement in Biologyin Gwagwalada Area Council ofFct-Abuja. Case Studies Journal-Issue-Aug-2013, ISSN (2305-509X).Hal : 21-26.

    Santrock. John. W. 2011a. PsikologiPendidikan EducationalPsychology : Edisi Kedua.Penerjemah : Tri Wibowo B.S.Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup.

    ________________. 2011b. PsikologiPendidikan EducationalPsychology : Edisi Ketiga, BukuDua. Penerjemah : Diana Angelica.Jakarta : Salemba Humanika.

    Saputro, S.T & Sardiman. 2012. PengaruhDisiplin Belajar Dan LingkunganTeman Sebaya Terhadap PrestasiBelajar Mahasiswa Program StudiPendidikan Akuntansi Angkatan2009 Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Yogyakarta. JurnalPendidikan Akuntansi Indonesia,Vol. X, No. 1, Tahun 2012,Universitas Negeri Yogyakarta,Hal : 78-97.

    Sardiman, A.M. 2011. Interaksi danMotivasi Belajar Mengajar. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.

    Sigilai, R.M. 2013. A Review ofCurriculum-Related FactorsInfluencing Academic

    Achievements Among Students inPublic Secondary Schools inKenya. International Journal ofAdvanced Research (2013), Volume1, Issue 3, ISSN : 2320-5407. Page :219-230.

    Sugiyono. 2013. Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta.

    Udeozor, R.K. 2004. Educationaladministration : perspectives andpractical implications. Imo : RexCharles and Patrick, Ltd.

    Uno, Hamzah. B. 2012. Teori Motivasi danPengukurannya : Analisis DiBidang Pendidikan. Cetakan Kesembilan. Jakarta : Bumi Aksara.

    Wahyuningsih, D. 2012. ManajemenBelajar Dan Bermain Anak KelasAkselerasi (Studi Kasus PadaSMPN 3 Pati). Jurnal EducationalManagement, Vol. 1, Januari 2012.Hal : 83-89.