khutbahjumat sm 16 2013

4
31 SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 98 | 16 - 31 AGUSTUS 2013 Ali Yusuf, SThI, MHum MUBADARAH (BERSEGERA) DALAM ISLAM Jamaah Jum’ah rahimakumullah. Bulan Syawal sering disebut dengan bulan peningkatan, artinya di bulan ini harapannya lebih baik dari bulan sebelumnya dikarenakan sudah dilatih sebulan penuh sehingga menjadi satu kebiasaan dan karakter yang positif dari bulan-bulan sebelumnya. Perintah Allah yang mendorong umat untuk melakukan peningkatan kualitas dan bersegera dalam berbuat kebaikan di antaranya firman Allah SwT: Artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,“ (Ali-imran [3]: 133) Kata wasaari’u dalam ayat itu dimaknai dengan al-mubadarah yang berasal dari kata Artinya bergegas atau bersegera. Konsep bersegera adalah sebuah aktivitas yang dilakukan dengan penuh kesungguhan, semangat dan tekad yang kuat disertai perhitungan dan perencanaan yang jelas dalam mengerjakan sesuatu. Sebagaimana sabda Nabi saw: Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad ra berkata, Rasulullah saw bersabda: Tergesa-gesa itu dari setan,” (HR. Tirmidzi). Bersegera dalam berbuat kebaikan sebuah keharusan dikarenakan adanya perintah langsung dari Allah dalam Al- Qur’an juga bentuk mewujudkan Sunnah Nabi saw, seperti disebutkan dalam Hadits berikut: Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: bersegeralah untuk melakukan amal (amal shalih),“ (HR. Muslim). Hadirin jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah. Perintah Nabi ini menunjukkan pentingnya bersegera dalam melakukan amal shalih (perbuatan baik) sebelum adanya fitnah menimpa kita semua, sebelum kesibukan dan kematian menghampiri kita. Beberapa hal yang tidak boleh dilupakan dan harus disegerakan untuk diwujudkan pada umat Islam ini, di antaranya adalah: pertama, al-Mubadarah fii ad- Da’wah (bersegera dalam berdakwah). Dakwah secara fardiyah (individu) sebagai hamba Allah adalah fardlu ain sedangkan secara jamaah menjadi fardlu kifayah. Kedua, al-Mubadarah fii thalab al-Ilmi (bersegera dalam mencari ilmu). Kebodohan umat ini terjadi dikarenakan malasnya orang mencari ilmu, atau kurang seriusnya dalam mempelajari ilmu. Islam banyak mengajarkan keutamaan dan pentingnya menuntut ilmu, kesuksesan dunia dan akhirat akan didapat dengan ilmu, kemajuan umat ini hanya akan digapai oleh mereka yang memiliki ilmu. Ketiga, al-Mubadarah fii al- Jihad (bersegera dalam berjihad). Berjihad dalam pengertian luas baik berperang di medan tempur membela agama Allah, berdakwah, belajar, bekerja atau semua aktivitas yang berorientasi Khutbah Jum'at

Upload: afrianto-akhmad

Post on 01-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Khutbahjumat Sm 16 2013

31SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 98 | 16 - 31 AGUSTUS 2013

Ali Yusuf, SThI, MHum

MUBADARAH (BERSEGERA) DALAM ISLAM

Jamaah Jum’ah rahimakumullah.Bulan Syawal sering disebut

dengan bulan peningkatan, artinyadi bulan ini harapannya lebih baikdari bulan sebelumnyadikarenakan sudah dilatih sebulanpenuh sehingga menjadi satukebiasaan dan karakter yangpositif dari bulan-bulansebelumnya. Perintah Allah yangmendorong umat untukmelakukan peningkatan kualitasdan bersegera dalam berbuatkebaikan di antaranya firman AllahSwT:

Artinya: “Dan bersegeralahkamu mencari ampunan dariTuhanmu dan mendapatkan surgayang luasnya seluas langit dan

bumi yang disediakan bagiorang-orang yang bertakwa,“(Ali-imran [3]: 133)

Kata wasaari’u dalam ayat itudimaknai dengan al-mubadarahyang berasal dari kata

Artinya bergegas ataubersegera. Konsep bersegeraadalah sebuah aktivitas yangdilakukan dengan penuhkesungguhan, semangat dan tekadyang kuat disertai perhitungan danperencanaan yang jelas dalammengerjakan sesuatu.Sebagaimana sabda Nabi saw:

Artinya: “Dari Sahl bin Sa’adra berkata, Rasulullah sawbersabda: Tergesa-gesa itu darisetan,” (HR. Tirmidzi).

Bersegera dalam berbuatkebaikan sebuah keharusandikarenakan adanya perintahlangsung dari Allah dalam Al-Qur’an juga bentuk mewujudkanSunnah Nabi saw, sepertidisebutkan dalam Hadits berikut:

Artinya: “Dari Abu Hurairahbahwa Rasulullah saw bersabda:bersegeralah untuk melakukanamal (amal shalih),“ (HR.

Muslim).

Hadirin jamaah Jum’ah yangdirahmati Allah.

Perintah Nabi ini menunjukkanpentingnya bersegera dalammelakukan amal shalih (perbuatanbaik) sebelum adanya fitnahmenimpa kita semua, sebelumkesibukan dan kematianmenghampiri kita.

Beberapa hal yang tidak bolehdilupakan dan harus disegerakanuntuk diwujudkan pada umatIslam ini, di antaranya adalah:pertama, al-Mubadarah fii ad-Da’wah (bersegera dalamberdakwah). Dakwah secarafardiyah (individu) sebagai hambaAllah adalah fardlu ain sedangkansecara jamaah menjadi fardlukifayah.Kedua, al-Mubadarah fii

thalab al-Ilmi (bersegera dalammencari ilmu). Kebodohan umatini terjadi dikarenakan malasnyaorang mencari ilmu, atau kurangseriusnya dalam mempelajari ilmu.

Islam banyak mengajarkankeutamaan dan pentingnyamenuntut ilmu, kesuksesan duniadan akhirat akan didapat denganilmu, kemajuan umat ini hanyaakan digapai oleh mereka yangmemiliki ilmu.Ketiga, al-Mubadarah fii al-

Jihad (bersegera dalam berjihad).Berjihad dalam pengertian luasbaik berperang di medan tempurmembela agama Allah,berdakwah, belajar, bekerja atausemua aktivitas yang berorientasi

Khutbah Jum'at

Page 2: Khutbahjumat Sm 16 2013

32 SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 98 | 9 - 24 SYAWAL 1434 H

perjuangan menegakkan agamaAllah, adalah sebuah keniscayaanyang harus dilakukan oleh umatIslam.

Keempat, al-Mubadarah fiial-infaq (bersegara dalamberinfak). Ramadlan yang telahdilalui telah banyak mengajarkanberbagi dengan sesama, baikdalam bentuk zakat, infak dansadaqah. Tegaknya agama inisalah satunya karenakedermawanan para aghniya,perjuangan dalam menegakkanIslam ini tidak cukup dengandakwah bil lisan, tetapimembutuhkan dukungan hartaatau dakwah bil mall.

Al-Mubadarah yang telahdisebutkan tadi adalah sesuatuyang urgen bagi umat ini bahkanal-Mubadarah dilakukan olehmereka yang memiliki kekuranganfisik. Abdullah bin Umi Maktum,seorang yang buta matanyadikenal seorang yang sangatsemangat untuk bersegeramelaksanakan shalat berjamaah.Amru bin Jamuh seorang yangcacat kakinya tetap bersemangatikut berperang bersama Nabi dandipercaya untuk memegangbendera atau panji selama perangberlangsung.

Hadirin jamaah Jum’ah yangdirahmati Allah.

Keinginan untuk melakukanmubadarah sering kali terhalangoleh beberapa faktor. Sepertisering menunda-nunda pekerjaan,tidak tumbuh rasa tanggungjawab baik atas diri maupun oranglain, memperturutkan hawa nafsudan lemahnya iman.

Al-Qur’an mengingatkan “Danadapun orang-orang yang takutkepada kebesaran Tuhannya dan

menahan diri dari (keinginan)hawa nafsunya. Maka sungguhsurgalah tempat tinggalnya,“ (An-Naziat [79]: 40-41).

Faktor lain yang seringmenghalangi manusia melakukanmubadarah adalah lemahnya ilmusyar’i, lemahnya kepekaan,lemahnya amal dan lemahnyadakwah, menganggap rendahkepada diri sendiri, sehinggamengakibatkan kemunduran.

Jangan menganggap remehkebaikan meskipun cumatersenyum. Pepatah mengatakanjika kita tidak mampumelaksanakan sesuatu makaberpindahlah kepada pekerjaanlain karena kebaikan itu sangatbanyak. Dan sekali-kali berhati-hatilah dengan godaan setankarena pengaruh setan sangatkuat kepada diri seseorang untukmenghalangi mubadarah dalamberbuat kebaikan.

KHUTBAH II

Khutbah Jum'atDengan penjelasan di atas,

marilah kita biasakan untukmelakukan mubadarah dalamsegala sesuatu yang bersifatpositif dan bermanfaat bagi umat.Dan marilah kita memohonkepada Allah agar diberikemudahan dan istiqomah dalammenjalankan ketaatan kepada AllahSwT. Akhirnya marilah kitaberdoa dengan khusyu, tawadludan ikhlas sambil beristighfar danberharap doa kita dikabulkan AllahSwT.•

Ali Yusuf SThI, MHum, (anggotaMTT-PWM DIY, alumni Pendidik-an Ulama Tarjih Muhammadiyah).

Page 3: Khutbahjumat Sm 16 2013

33SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 98 | 16 - 31 AGUSTUS 2013

Khutbah Jum'at

M Zainuri Nur

IBRAH DARI KISAH AL-QUR'AN

Kaum Muslimin yang berbahagia.Dalam kesempatan khutbah

ini, marilah pertama-tama kitapanjatkan puji syukur ke hadiratAllah SwT yang telahmemberikan limpahan rahmat danhidayah iman kepada kita semua,sehingga di tengah aktivitas dankesibukan ini, kita masih sempatdan dapat melaksanakan shalatJum’at dengan berjamaah.Shalawat dan salam semoga tetaptercurah kepada sang uswah kitaRasulullah Muhammad saw.

Kaum Muslimin yang berbahagia.Allah SwT banyak

menceritakan sejarah dan kisahyang terjadi pada umat-umatterdahulu melalui al-Qur’an.

Bahkan tema-tema ceritatersebut telah menjadi nama-namasurat dalam Al-Qur’an. Sepertidalam surat Ibrahim,Yusuf, Nuh,Al-Isra’, Al-Kahfi dan masih

banyak lagi ayat-ayat yang lain.Allah ceritakan kembali di

dalam Al-Qur’an, tentunya agarmanusia yang mempunyai akal inimau mengambil contoh (ittiba)terhadap apa-apa yang telahdikerjakan oleh Nabi-Nabi Allahdan orang-orang mulia, sertamengambil pelajaran hidup(ittibar) agar kita berada dalamjalan yang benar.

Dalam Al-Qur’an Allah telahmengungkap kata “Ibrah”sebanyak 6 kali. Hal tersebut dimaksudkan agar manusia benar-benar mau dan mampumenggunakan akal dan pikirannyauntuk mau membaca,mempelajari, menghayati danmerenungi, selanjutnya mampumenta’birkan (menta’wilkan) apayang telah terjadi dan pesanimplisit apa yang hendak disampaikan Allah terhadapperistiwa tersebut.

Kaum Muslimin yang berbahagia.Allah telah menceritakan

kepada kita bagaimana seorangpemuda yang tampan rupawanyang bernama Nabi Yusuf, Diaseorang yang sejak kecil disengsarakan oleh saudara-saudaranya, dan bahkan ketikadewasa difitnah oleh istripenguasa dan dijebloskan kedalam penjara. Namun beliau tetapsabar dan berada di jalan Allah,Nabi Yusuf lebih takut kepadaAllah lebih dari segala-galanya.walau pintu kemaksiatan dankemewahan dunia telah di bukaselebar-lebarnya oleh istrinya

penguasa yang cantik jelita. TapiNabi Yusuf tidak terpengaruh dantetap berdiri pada jalan yangbenar. Allah berfirman:

“Sesungguhnya, pada kisah-kisah mereka itu terdapatpengajaran bagi orang-orangyang mempunyai akal. Al-Qur'anitu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan(kitab-kitab) yang sebelumnyadan menjelaskan segala sesuatu,dan sebagai petunjuk dan rahmatbagi kaum yang beriman.”(Yusuf: 111)

Begitu juga dengan ceritaFir’aun. Penguasa yang sangatditakuti, ditaati dan disegani olehrakyatnya. Beliau mempunyaikekuasaan yang mutlak (absolut).

Mempunyai kekayaan yangmelimpah. Akan tetapi, semua ituternyata telah melupakan danmelalaikan dirinya. Fir’aun,akhirnya, bukan hanyamenganggap dirinya sebagai raja.Fir’aun meminta rakyatnya untukmenyembahnya danmenjadikannya sebagai Tuhan.

Dan akhirnya karenakesombongan dan keingkarannya,Fir’aun ditenggelamkan oleh Allahdi Laut Merah dan diabadikanjasadnya sebagai pelajaran bagi

Page 4: Khutbahjumat Sm 16 2013

34 SUARA MUHAMMADIYAH 16 / 98 | 9 - 24 SYAWAL 1434 H

Khutbah Jum'atmanusia. Dan di tutupnya ceritatersebut dengan firman Allah:

“Sesungguhnya pada yangdemikian itu terdapat pelajaranbagi orang yang takut (kepadaTuhannya).” (An-Na’ziat: 26)

Kaum Muslimin yang berbahagia.Hal tersebut tentunya berbeda

dengan orang-orang yang tertutupmata hatinya karena kekafiran dankeingkarannya kepada Allah.

Ayat-ayat Allah yang telah ditunjukkannya melalui Qur’aniyahdan Kauniyah tidak mampumembuka mata hatinya danpikirannya. Sehingga segala apayang dilihatnya, dibacanya, tidakakan mampu mengambilkesimpulan dan makna yangterkandung di dalamnya.

Allah berfirman:

“Dan di antara manusia adaorang-orang yang membantahtentang Allah tanpa ilmupengetahuan, tanpa petunjuk dantanpa Kitab (wahyu) yangbercahaya Dengan memalingkanlambungnya untuk menyesatkanmanusia dari jalan Allah. Iamendapat kehinaan di dunia dandihari kiamat kami merasakankepadanya azab neraka yangmembakar,” (Al Hajj: 8-9).

Kaum Muslimin yang berbahagia.

Hidup ini hanya sekali dansebuah sandiwara yang semubelaka. Yang kita pandang nikmatdan indah ternyata dapatmelalaikan dan menyesatkan kita,dan menjerumuskan kita dalamlembah kehinaan dan kebinasaan.

Rasulallah bersabda:

Dari Abu Ya’la Syaddad binAus ra.Dari Nabi saw, beliaubersabda “Orang yang cerdikyaitu orang yang selalu menjagadirinya dan beramal untuk bekalnanti sesudah mati. Dan orangyang kerdil yaitu orang yanghanya menuruti hawa nafsunyatetapi ia mengharapkan berbagaiharapan kepada Allah,” ( HR.At-Turmudzi).•

KHUTBAH KEDUA

Akhirnya, marilah kita akhirikhutbah Jum'at siang hari inidengan berdoa dengan khusyu,tawadlu dan ikhlas sambilberistighfar dan berharap doa kitadikabulkan Allah SwT.•

Penulis adalah Mahasiswa S.3 DiUMY Program Psikologi Pendidik-an Islam.