4.1. tahap identifikasi masalahrepository.unika.ac.id/14965/5/12.60.0202 anna maria... · 2017. 10....
TRANSCRIPT
46
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Dalam penulisan ini metode analisis yang dipakai adalah metode Rapid
Application Development (RAD). Tahap-tahap dalam metode Rapid
Application Development (RAD) (Nugroho Widjajanto,2001) yaitu :
4.1. Tahap Identifikasi Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan untuk
menguraikan masalah yang ada dalam proses analisis sistem. Tahap ini
akan membantu untuk menyelesaikan penyebab masalah yang telah
diidentifikasi.
Berikut ini adalah permasalahan yang timbul dari system informasi
akuntansi yang dimiliki Paroki St Maria Imakulata saat ini.
Tabel 4.1
Identifikasi Masalah
No. Identifikasi Masalah
1. Laporan Keuangan yang dimiliki tidak sesuai dengan Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45. Paroki St Maria Imakulata
belum memiliki laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan
laporan arus kas. Laporan keuangan yang dimiliki hanya berisi
jumlah kas masuk, kas keluar dan jumlah sumbangan yang diterima
Keuskupan.
47
2. Sistem informasi akuntansi kas di Paroki St Maria Imakulata belum
memadai. Di Paroki St Maria Imakulata , dokumen dan catatan yang
digunakan untuk mencatat kas masuk, kas keluar belum memadai.
3. Sistem informasi akuntansi asset tetap di Paroki St Maria Imakulata
belum memadai. Di Keuskupan atambua banyak paroki yang belum
membuat inventarisasi aset sehingga jumlah aset tidak diketahui
secara pasti, nilai aset dan manfaat Ekonomi juga tidak diketahui
salah satunya yang terjadi di paroki St Maria Imaculata.
4. Tidak memiliki Sistem akuntansi berbasis komputerisasi yang
membantu pencatatan akuntansi di Paroki St Maria Imakulata
sehingga semua pencatatan dilakukan secara manual dan tidak sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. Di Paroki St Maria Imakulata ,
pencatatan kas masuk dan keluar dilakukan secara manual sehingga
memakan waktu yang cukup lama dan juga dapat menimbulkan
kesalahan pencatatan.
4.2. Tahap Analisis Kelemahan Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap kelemahan dari
sistem yang ada di Paroki St Maria Imakulata yang menyebabkan sistem
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan
dalam memenuhi strategi yang ditetapkan.
48
Berikut ini adalah tabel analisis terhadap kelemahan dari system
yang ada di Paroki St Maria Imakulata
Tabel 4.2
Analisis Kelemahan Sistem
No. Masalah Kelemahan
1 Laporan Keuangan yang dimilki
Paroki St Maria Imakulata belum
sesuai dengan PSAK 45
1. Tidak dapat menghasilkan
informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan pemberi
sumber daya atau donator yang
tidak mengharapkan pembayaran
kembali.
2. Pihak pengguna laporan keuangan
tidak dapat menilai jasa yang
diberikan oleh Paroki St Maria
Imakulata dan kemampuannya
untuk terus memberikan
pelayanannya.
3. Pihak pengguna juga tidak dapat
menilai cara manager
melaksanakan tanggung jawab dan
aspek lain dari kinerjanya.
2
.
Sistem informasi akuntansi kas di
Paroki St Maria Imakulata belum
memadai
1. Informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu
periode tidak relevan.
2. Tidak adanya akuntabilitas dan
transparansi
3. Sistem informasi akuntansi asset
tetap di Paroki St Maria Imakulata
belum memadai
1. Informasi tentang asset tetap yang
dimiliki Paroki St Maria Imakulata
kurang memadai.
49
2. Inventarisasi asset yang tidak
sesuai ketentuan.
3. Tidak adanya akuntabilitas dan
transparansi.
4. Tidak memiliki Sistem akuntansi
berbasis komputerisasi yang
membantu pencatatan akuntansi di
Paroki St Maria Imakulata
sehingga semua pencatatan
dilakukan secara manual dan tidak
sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
1. Sering terjadi kesalahan dalam
pencatatan akuntansi
2. Memakan waktu
3. Informasi yang dihasilkan tidak
lengkap dan akurat
4. Tidak adanya transparansi dan
akuntabilitas
4.3. Tahap Analisis Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan
sistem dari Paroki St Maria Imakulata . Cara yang dipakai adalah dengan
melakukan study kelayakan, dari hasil study keyakan tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa pengembangan system dapat diterima dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan pesyaratan-persyaratan system yang
harus dipenuhi untuk pengembangan system informasi akuntansi baru
yang lebih baik untuk Paroki St Maria Imakulata .
Untuk dapat diterapkan, suatu alternative solusi harus dapat
memenuhi empat jenis kelayakan (Nugroho Widjajanto,2001) yaitu:
1. Kelayakan Teknis
50
Criteria kelayakan ini bersangkut paut dengan tingkat dan
karakteristik teknologi dalam industry computer serta kemampuan
perusahaan dalam menerapkan teknologi. Untuk mengevaluasi
kelayakan teknis, penulis harus menentukan apakah perangkat
lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk implementasi
system yang diusulkan telah tersedia dalam organisasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Paroki St
Maria Imakulata , penulis menyimpulkan bahwa perangkat lunak
dan perangkat keras telah tersedia dan layak untuk digunakan.
2. Kelayakan Operasional
Dalam melaksanakan uji kelayakan operasional, penulis
harus menentukan apakah perubahan system yang diusulkan
benar-benar bias diterapkan dan memenuhi sasaran yang
dinginkan. Factor penting yang harus diperhatikan adalah
kepuasan pengguna system.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penulis telah
mendapat dukungan dari beberapa pihak yang ada di Paroki St
Maria Imakulata untuk perancangan system akuntansi yang telah
dirancang. Dukungan tersebut berasal dari Uskup Atambua dan
juga pastor paroki. Selain itu, adanya kesediaan karyawan serta
seluruh jajaran organisasi untuk menerima perubahan-perubahan
yang timbul akibat diterapkannya system yang baru.
51
3. Kelayakan Waktu
Kelayakan waktu merupakan criteria dalam pengujian
kelayakan system dengan memperhitungkan apakah system yang
baru dapat diterapkan dalam jangka waktu yang layak.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis telah memperediksi
jangka waktu yang diperlukan untuk mendesain dan
mengimplementasikan system yang baru. Berikut perhitungannya :
a. Waktu untuk mendesain system yang baru berkisar
antara satu sampai dengan dua bulan.
b. Waktu untuk penyerahan system yang baru ke Paroki St
Maria Imakulata adalah 1 minggu, dikarenakan jarak
yang ditempuh untuk sampai ke tempat tujuan.
c. Waktu pelatihan bagi pengguna system yaitu 1 bulan.
d. Waktu konversi system lama ke system baru yaitu 1
bulan.
Jadi total jangka waktu yang diperlukan untuk mendesain dan
mengimplementasikan system yang baru di Paroki St Maria
Imakulata adalah lima bulan satu minggu.
4. Kelayakan Ekonomi
Dalam melaksanakan pengujian kelayakan Ekonomi,
penulis harus menentukan apakah perubahan yang diusulkan
52
memberi manfaat yang secara financial lebih besar dibandingkan
dengan pengeluaran biaya yang diberikan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penulis telah
melakukan perhitungan Ekonomi terhadap penerapan system yang
baru.
Sebelum melakukan perhitungan biaya, penulis telah
mengumpulkan beberapa informasi yang dijadikan dasar dalam
perhitungan biaya.
Tabel 4.3
Informasi yang dikumpulkan
NO. KETERANGAN NILAI 1 Harga beli perangkat keras (PK) Rp 5,000,000
2 Usia sistem diperkirakan 5 tahun dan
biaya modal (cost of capital) 10%.
3
Biaya pemasangan diperkirakan 5% dari
harga beli PK. Rp 250,000
4 Harga perangkat lunak Rp 2,500,000
5
Biaya pelatihan diperkirakan 10% dari
harga beli PK Rp 500,000
6 Biaya Operasi Tahunan :
Biaya karyawan departemen sistem
informasi manajemen Rp 2,000,000
Biaya Listrik, bahan pembantu, dan
perbaikan diperkirakan 15% dari biaya
karyawan
Rp 300,000
Biaya pemeliharaan fasilitas diperkirakan
10% dari harga beli PK Rp 250,000
7 Manfaat yang diperoleh dari pengurangan
tenaga kerja per tahun Rp 9,600,000
Total Rp 20,400,000
53
Berdasarkan informasi yang diatas, penulis menyusun analisis
biaya dan manfaat sebagai berikut :
Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Biaya awal :
Harga beli perangkat keras (PK) Rp 5,000,000
Biaya pemasangan Rp 250,000
Harga perangkat lunak Rp 2,500,000
Biaya pelatihan Rp 500,000
Jumlah Biaya Awal Rp 8,250,000 Biaya Operasi Tahunan :
Biaya karyawan departemen sistem
informasi manajemen Rp 2,000,000
Biaya Listrik, bahan pembantu, dan
perbaikan Rp 300,000
Biaya pemeliharaan fasilitas Rp 250,000
Jumlah Biaya Operasional Tahunan Rp 2,550,000 Manfaat yang diperoleh dari pengurangan tenaga
kerja departemen akuntansidan departemen
lainnya Rp 9,600,000
Penghematan yang dicapai dalam satu tahun Rp 7,050,000
4.4. Tahap Analisis Keputusan
Tahap analisis keputusan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah, menganalisis masalah yang mungkin terjadi, dan solusi yang
tepat untuk merekomendasikan sistem yang baru bagi Paroki St Maria
Imakulata .
Tabel 4.4
Masalah, Akibat dan Solusi
No. Masalah Akibat Saran/Solusi
1 Laporan Keuangan yang 1. Tidak tersedianya Merancang sistem
54
dimilki Paroki St Maria
Imakulata belum sesuai
dengan PSAK 45
informasi yang relevan
untuk memenuhi
kepentingan pemberi
sumber daya atau donator
yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali.
2. Pihak pengguna laporan
keuangan tidak dapat
menilai jasa yang
diberikan oleh Paroki St
Maria Imakulata dan
kemampuannya untuk
terus memberikan
pelayanannya.
3. Pihak pengguna juga
tidak dapat menilai cara
manager melaksanakan
tanggung jawab dan
aspek lain dari
kinerjanya.
akuntansi yang
menghasilkan laporan
keuangan yang sesuai
dengan ketentuan
dalam PSAK 45.
Laporan keuangan
tersebut antara lain
laporan posisi
keuangan, laporan
aktivitas dan laporan
arus kas
2. Sistem informasi
akuntansi kas di Paroki St
Maria Imakulata belum
memadai
1. Informasi penerimaan
dan pengeluaran kas
dalam suatu periode tidak
relevan.
2. Tidak adanya
akuntabilitas dan
transparansi
Merancang system
informasi berbasis
teknologi informasi
yang membantu
dalam pencatatan dan
perhitungan
pemasukan dan
pengeluaran kas
dalam suatu periode
55
yang terjadi di Paroki
St Maria Imakulata .
3. Sistem informasi
akuntansi asset tetap di
Paroki St Maria Imakulata
belum memadai
1. Informasi tentang asset
tetap yang dimiliki Paroki
St Maria Imakulata
kurang memadai.
2. Inventarisasi asset yang
tidak sesuai ketentuan.
3. Tidak adanya
akuntabilitas dan
transparansi.
Merancang system
informasi berbasis
teknologi informasi
yang membantu
dalam inventarisasi
asset milik Paroki St
Maria Imakulata .
4. Tidak memiliki Sistem
akuntansi berbasis
komputerisasi yang
membantu pencatatan
akuntansi di Paroki St
Maria Imakulata sehingga
semua pencatatan
dilakukan secara manual
dan tidak sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
1. Sering terjadi kesalahan
dalam pencatatan
akuntansi
2. Memakan waktu
3. Informasi yang
dihasilkan tidak lengkap
dan akurat
4. Tidak adanya
transparansi dan
akuntabilitas
Membuat sistem
informasi akuntansi
berbasis
komputerisasi yang
mudah digunakan
dalam melakukan
pencatatan akuntansi
di Paroki St Maria
Imakulata . Dan
menerapkannya di
Paroki St Maria
Imakulata .
4.5. Tahap Pembuatan Database dan Prototype
Dalam penelitian ini pembuatan prototype sistem menggunakan
MySQL dan Visual Basic. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam
56
pengembangan system menggunakan teknik prototype (Nugroho
Widjajanto,2001) :
I. Pembuatan Database
Dalam pengembangan system informasi akuntansi berbasis teknologi
informasi ini, database yang digunakan yaitu MySQL. Berikut
adalah database dalam pembuatan system ini :
a. Akunting
Berfungsi untuk menyimpan data yang berhubungan dengan
proses akuntansi dan laporan keuangan Paroki St Maria
Imakulata .
Tabel 4.5
Tabel Akunting
Field Type Collation Null id_account int(80) Null NO
tanggal Date Null YES
keterangan varchar(225) latin1_general_ci NO
debet double (NULL) YES
kredit double (NULL) YES
Nobukti varchar(255) latin1_general_ci NO
urutan varchar(100) latin1_general_ci NO
saldo double (NULL) YES
bulan varchar(50) latin1_general_ci NO
tahun double (NULL) YES
rek1 varchar(2) latin1_general_ci NO
rek2 varchar(2) latin1_general_ci NO
rek3 varchar(2) latin1_general_ci NO
rek4 varchar(2) latin1_general_ci NO
rek5 varchar(4) latin1_general_ci NO
uraian varchar(255) latin1_general_ci NO
57
id_donatur int(10) (NULL) NO
donatur varchar(255) latin1_general_ci NO
parent1 varchar(255) latin1_general_ci NO
parent2 varchar(255) latin1_general_ci NO
parent3 varchar(255) latin1_general_ci NO
parent4 varchar(255) latin1_general_ci NO
kode varchar(255) latin1_general_ci NO
jurnal varchar(255) latin1_general_ci NO
aruskas varchar(10) latin1_general_ci YES
b. Arus Kas
Berfungsi untuk menyimpan transaksi-transaksi yang berkaitan
dengan arus kas Paroki St Maria Imakulata .
Tabel 4.6
Tabel Arus Kas
Field Type Collation Null
id_aruskas
int(10)
unsigned (NULL) NO
keterangan varchar(250) latin1_swedish_ci YES
uraian varchar(250) latin1_swedish_ci YES
nominal double (NULL) YES
nominal2 double (NULL) YES
sub varchar(50) latin1_swedish_ci YES
c. Donatur
Berfungsi untuk menyimpan data-data donatur yang telah
memberikan sumbangan kepada Paroki St Maria Imakulata .
58
Tabel 4.7
Tabel Donatur
Field Type Collation Null
id_donatur
int(10)
unsigned (NULL) NO
nama varchar(255) latin1_swedish_ci YES
alamat varchar(300) latin1_swedish_ci YES
notelp varchar(100) latin1_swedish_ci YES
d. Kode Akun
Berfungsi menyimpan data kode akun.
Tabel 4.8
Tabel Donatur
e. A
k
t
i
v
itas
Tabel 4.9
Tabel Aktivitas
Field Type Collation Null
id_aktivitas
int(10)
unsigned (NULL) NO
uraian varchar(255) latin1_general_ci NO
nominal double (NULL) YES
keterangan varchar(255) latin1_general_ci NO
Field Type Collation Null
id_akun
int(10)
unsigned (NULL) NO
rek1 varchar(50) latin1_general_ci NO
rek2 varchar(50) latin1_general_ci NO
rek3 varchar(50) latin1_general_ci NO
rek4 varchar(50) latin1_general_ci NO
rek5 varchar(50) latin1_general_ci NO
uraian varchar(255) latin1_general_ci NO
59
sub varchar(100) latin1_general_ci NO
II. Perancangan Modul
Tahap ini adalah tahap desain tampilan system yang baru. Modul
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Daftar Modul dan Form
No. Nama Modul Nama Form 1 Akuntansi Kode Akun
Daftar Donatur
Saldo Awal Neraca
Penerimaan Donatur
Penerimaan Kolekte
Pendapatan Lainnya
Pengeluaran Biaya
Pembelian Aset Tetap
Jurnal Penutup
Buku Besar
Laporan Jurnal
Laporan Neraca
Arus Kas
Perubahan Aset Neto
Laporan Aktivitas
2 Inventaris Aset Identitas
Barang Inventaris
Tanah
Peralatan Dan Mesin
Gedung Dan Bangunan
Jalan, Irigasi Dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Kontruksi Dalam Pengerjaan
3
Laporan Inventaris
Aset Tanah
60
Peralatan Dan Mesin
Gedung Dan Bangunan
Jalan, Irigasi Dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Kontruksi Dalam Pengerjaan
4.6. Tahap Pengujian Sistem / Implementasi
Mulyadi (1997) menjelaskan bahwa implementasi merupakan pendidikan
dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan
menjalankan sistem, pengujian sistem yang baru, dan pengubahan yang
dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi
dapat dilaksanakan secara operasional.
4.6.1. Tampilan Awal
Tampilan awal merupakan tampilan yang pertama kali muncul
pada saat sistem dijalankan. Berikut ini adalah tampilan awal sistem :
Gambar 4.1 Tampilan Awal
61
4.6.2. Struktur Menu
Struktur menu yang terdapat dalam sistem ini terdiri dari dua
bagian utama yaitu akuntansi dan asset tetap :
4.6.2.1. Akuntansi
Akuntansi merupakan menu yang berkaitan dengan sistem
akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas, dan asset tetap. Dalam
menu akuntansi semua transaksi keuangan yang terjadi selama satu
periode diinput kedalam submenu yang ada, setelah diinput sistem
akan secara otomatis mengolah data-data tersebut dan kemudian
menghasilkan output berupa laporan keuangan.
Menu akuntansi terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Setup
Setup dibagi menjadi dua bagian yaitu kode akun dan daftar
donatur. Kode akun merupakan menu yang pertama kali
digunakan karena kode akun yang dimasukan ke dalam
sistem akan digunakan untuk menu lainnya. Sedangkan daftar
donatur merupakan menu yang pertama kali digunakan
sebelum menggunakan menu penerimaan donatur.
Berikut menu yang terdapat pada setup :
a. Kode Akun
Mulyadi (1997) menjelaskan bahwa kode akun atau
kode rekening adalah suatu rerangka (Framework)
62
yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi
angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap
klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat.
Dalam sistem ini metode pemberian kode akun
menggunakan kode angka decimal dengan 5 digit
angka. Berikut ini adalah daftar kode akun yang
dirancang :
Tabel 4.1
Daftar Kode Akun
REK 1 REK 2 REK 3 REK 4 REK 5 KETERANGAN
1 ASET
1 1 ASET LANCAR
1 1 1 Kas dan Setara Kas
1 1 1 01 Kas dan Setara Kas
1 1 1 01 01 Kas Dewan Paroki
1 1 1 01 02 Kas Kecil Dewan Paroki
1 1 1 02 BANK TIDAK TERIKAT
1 1 1 02 01 Bank BRI No. 1
1 1 1 03 BANK TERIKAT SEMENTARA
1 1 1 03 01 Bank BRI No. 2
1 1 2 PIUTANG
1 1 2 01 Piutang
1 1 2 01 01 Piutang Karyawan
1 1 2 01 02 Piutang Lain-Lain
1 1 3 PERSEDIAAN
63
1 1 3 01 Persediaan Barang Devosi
1 1 3 01 01 Persediaan Barang Devosi
1 2 ASET TETAP
1 2 1 Aset Tetap
1 2 1 01 Aset Tetap
1 2 1 01 01 Tanah
1 2 1 01 02 Bangunan
1 2 1 01 03 Akumulasi Depresiasi Bangunan
1 2 1 01 04 Kendaraan
1 2 1 01 05 Akumulasi Depresiasi Kendaraan
1 2 1 01 06 Inventaris
1 2 1 01 07 Akumulasi Depresiasi Inventaris
1 2 2 Aset Tetap Lainnya
2 LIABILITAS
2 1 LIABILITAS JANGKA PENDEK
2 1 1 Liabilitas Jangka Pendek
2 1 1 01 LJPK
2 1 1 01 01 Hutang Bank
2 1 1 01 02 Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang
2 1 1 01 03 Kewajiban Khusus Paroki
2 1 1 01 04 Hutang Pengadaan Aset Tetap
2 1 1 01 05 Hutang Lain-lain
2 1 1 01 06 Biaya dan Pajak yang Masih Harus Dibayar
2 2 LIABILITAS JANGKA PANJANG
2 2 1 Liabilitas Jangka Panjang
2 2 1 01 LJPG
2 2 1 01 01 Hutang Jangka Panjang
2 2 1 01 02 Hutang Lembaga Gereja Jangka Panjang
2 2 1 01 03 Hutang Dana Cinta Kasih
64
3 ASET NETO
3 1 ASET NETO
3 1 1 Aset Neto
3 1 1 01 Aset Neto Tidak Terikat
3 1 1 01 01 Aset Neto Tidak Terikat
3 1 1 01 02 Aset Bersih Lain-Lain
3 1 1 02 Aset Neto Terikat Sementara
3 1 1 02 01 Aset Neto Terikat Sementara
4 PENERIMAAN
4 1 PENERIMAAN ABTT
4 1 1 ABTT
4 1 1 01 Penerimaan Kolekte dan Persembahan
4 1 1 01 01 Penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan
4 1 1 01 02
Penerimaan Kolekte Misa dan Persembahan
Paskah
4 1 1 01 03
Penerimaan Kolekte Misa dan Persembahan
Natal
4 1 1 01 04 Penerimaan Kolekte Novena
4 1 1 01 05 Penerimaan Kolekte Misa Lain
4 1 1 02 Penerimaan Sumbangan Bebas
4 1 1 02 01 Sumbangan Umat
4 1 1 02 02 Sumbangan Perkawinan
4 1 1 02 03 Sumbangan Pemakaian Gereja
4 1 1 02 04 Sumbangan Pemakaian Wisma Paroki
4 1 1 02 05 Sumbangan Bebas Lain
4 1 1 03 Penerimaan Devosionalia
4 1 1 03 01 Sumbangan Barang Devosi
4 1 1 03 02 Sumbangan Lilin Devosi
4 1 1 03 03 Sumbangan Buku Panduan Misa
65
4 1 1 03 04 Penerimaan Devosionalia Lain
4 1 1 04 Penerimaan Subsidi
4 1 1 04 01 Penerimaan Subsidi dari Keuskupan
4 1 1 04 02 Penerimaan Subsidi dari Tarekat
4 1 1 04 03 Penerimaan Subsidi dari Paroki
4 1 1 05 Penerimaan Lain-lain
4 1 1 05 01 Hasil Bunga Bank
4 1 1 05 02 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
4 1 1 05 03 Hasil/Penerimaan Lain-lain
4 1 1 06
Penerimaan ABTT Karena Berakhirnya
Pembatasan (KBP
4 1 1 06 01 ABTS-KBP Dana Papa Miskin
4 1 1 06 02 ABTS-KBP Dana Pendidikan
4 1 1 06 03 ABTS-KBP Dana Kesehatan
4 1 2 02 04 Penerimaan Sumbangan Seminari
4 2 PENERIMAAN ABTS
4 2 1 ABTS
4 2 1 01 Penerimaan APP dan Kolekte Khusus
4 2 1 01 01 Penerimaan kolekte pelayanan gereja
4 2 1 01 02 Penerimaan APP
4 2 1 01 03 Penerimaan Kolekte Minggu Kitab Suci
4 2 1 01 04 Penerimaan Kolekte Minggu Panggilan
4 2 1 01 05 Penerimaan Kolekte Karya Kerasulan Sri Paus
4 2 1 01 06 Penerimaan Kolekte Minggu Misi
4 2 1 01 07 Penerimaan Kolekte Khusus Lainnya
4 2 1 02 Penerimaan Untuk Maksud Tertentu
4 2 1 02 01 Penerimaan Dana Papa Miskin
4 2 1 02 02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan
4 2 1 02 03 Penerimaan Dana Kesehatan
66
4 2 1 02 05 Penerimaan Dana APP untuk Paroki
4 2 1 02 06 Penerimaan Tempat Ziarah
4 2 1 02 07 Penerimaan untuk Maksud Tertentu lain
5 BEBAN
5 1 BEBAN ABTT
5 1 1 BEBAN ABTT-PROGRAM
5 1 1 01 Bidang Liturgi dan Peribadatan
5 1 1 01 01 Biaya Bidang Liturgi dan Peribadatan
5 1 1 01 02 Biaya Tim Kerja Liturgi dan Peribadatan
5 1 1 01 03 Biaya Tim Kerja Prodiakon
5 1 1 01 04 Biaya Tim Kerja Putra/Putri Altar
5 1 1 01 05 Biaya Tim Kerja Paduan Suara
5 1 1 01 06 Biaya Tim Kerja Lektor
5 1 1 01 07 Biaya Tim Kerja Pemazmur
5 1 1 01 08 Biaya Tim Kerja Pemusik
5 1 1 01 09 Biaya Tim Kerja Tata Altar
5 1 1 02 Bidang Pewartaan
5 1 1 02 01 Biaya Bidang Pewartaan
5 1 1 02 02 Biaya Tim Kerja Sakramen
5 1 1 02 03 Biaya Tim Kerja Katekis
5 1 1 02 04 Biaya Tim Kerja Kerasulan Kitab Suci
5 1 1 02 05 Biaya Tim Kerja SEKAMI
5 1 1 02 06 Biaya Tim Kerja REMAJA
5 1 1 02 07 Biaya Tim Kerja Pendampingan Iman Umat
5 1 1 02 08 Biaya Tim Kerja Promosi Panggilan
5 1 1 03 Bidang Pelayanan Kemasyarakatan
5 1 1 03 01 Biaya Bidang Pelayanan Kemasyarakatan
5 1 1 03 02
Biaya Tim Kerja Pengembangan Sosial
Ekonomi
67
5 1 1 03 03 Biaya Tim Kerja Kesehatan
5 1 1 03 04 Biaya Tim Kerja Pendidikan
5 1 1 03 05 Biaya Tim Kerja Karya Kerasulan
5 1 1 04 Bidang Paguyuban dan Persaudaraan
5 1 1 04 01 Biaya Bidang Paguyuban dan Persaudaraan
5 1 1 04 02 Biaya Tim Kerja Mudika
5 1 1 04 03 Biaya Tim Kerja Ibu-ibu Paroki
5 1 1 04 04 Biaya Tim Kerja Pendampingan Keluarga
5 1 1 04 05 Biaya Tim Kerja Kesenian
5 1 1 05 Bidang Rumah Tangga
5 1 1 05 01 Biaya untuk Bidang Rumah Tangga
5 1 1 06 Bidang Penelitian dan Pengembangan
5 1 1 06 01
Biaya Untuk Bidang Penelitian dan
Pengembangan
5 1 1 07 Kepanitiaan dan Program Dewan Paroki
5 1 1 07 01 Biaya Panitia Paskah
5 1 1 07 02 Biaya Panitia Natal
5 1 1 07 03 Biaya Panitia HUT Paroki
5 1 1 07 04 Biaya Panitia Krisma
5 1 1 07 05 Biaya Pembekalan Pengurus Dewan Paroki
5 1 2 Beban ABTT-RUTIN
5 1 2 01 Biaya Karyawan
5 1 2 01 01 Biaya Gaji dan THR Karyawan
5 1 2 02 Biaya Keperluan Gereja
5 1 2 02 01 Biaya Hosti, Anggur, Lilin, dll.
5 1 2 02 02 Biaya Tata Altar
5 1 2 02 03 Biaya Keperluan Gereja Lain-lain
5 1 2 03 Biaya Keperluan Rumah Tangga
5 1 2 03 01 Biaya Perlengkapan Kebersihan
68
5 1 2 03 02 Biaya Keperluan Dapur
5 1 2 03 04 Biaya Telpon
5 1 2 03 05 Biaya Air
5 1 2 03 06 Biaya Transportasi
5 1 2 03 07 Biaya Iuran Kemasyarakatan
5 1 2 03 08 Biaya Obat PPPK
5 1 2 04 Biaya Keamanan
5 1 2 04 01 Honor Petugas Keamanan
5 1 2 04 02 Biaya Perlengkapan Keamanan
5 1 2 04 03 Biaya Keamanan Lain-lain
5 1 2 05 Biaya Perawatan/Perbaikan
5 1 2 05 01 Biaya Perawatan Gedung dan Prasarana
5 1 2 05 02 Biaya Perawatan Kendaraan
5 1 2 05 03 Biaya Perawatan Inventaris
5 1 2 06 Biaya Administrasi
5 1 2 06 01 Biaya Alat Tulis Kantor
5 1 2 06 02 Biaya Fotocopy dan Cetakan
5 1 2 06 03 Biaya Kirim Surat dan Paket
5 1 2 06 04 Biaya Administrasi Bank
5 1 2 07 Biaya Dewan Paroki
5 1 2 07 01 Biaya Rapat
5 1 2 07 02 Biaya Jamuan Tamu
5 1 2 07 03 Biaya Subsidi Lingkungan
5 1 2 07 03 Biaya subsidi Lingkungan
5 1 2 07 04 Biaya Sumbangan Sosial
5 1 2 07 05 Biaya Sumbangan Kevikepan
5 1 2 07 06 Biaya Kontribusi Kas Pastoran
5 1 2 07 07 Biaya Dana Solidaritas
5 1 2 07 08 Beban Alokasi Dana Papa Miskin
69
5 1 2 08 Biaya Penyusutan Aset Tetap
5 1 2 08 01 Biaya Penyusutan Aset Tetap
5 1 2 09 Biaya Lain-lain
5 1 2 09 01 Kerugian Penjualan Aset Tetap
5 1 2 09 02 Biaya/Beban/Pengeluaran Lain-lain
5 1 3 BEBAN/PENGELUARAN ABTS
5 1 3 01 01
Beban Kewajiban Kolekte Pelayanan-
pelayanan Gereja
5 1 3 01 02 Beban Kewajiban Kolekte Minggu Kitab Suci
5 1 3 01 03
Beban Kewajiban Kolekte Kerasulan Anak
dan Remaja
5 1 3 01 Beban Kewajiban Kolekte Khusus
5 1 3 01 04 Beban Kewajiban Kolekte Minggu Panggilan
5 1 3 01 05
Beban Kewajiban Kolekte Karya Kerasulan
Sri Paus
5 1 3 01 06 Beban Kewajiban Kolekte Khusus Lain
5 1 3 02 Pengeluaran untuk Maksud Tertentu
5 1 3 02 01 Pengeluaran Dana Papa Miskin
5 1 3 02 02 Pengeluaran Sumbangan Pendidikan
5 1 3 02 03 Pengeluaran Sumbagan Seminari
5 1 3 02 04 Pengeluaran Tim APP Paroki
5 1 3 02 05 Peneluaran Dana Kesehatan
5 1 3 02 06 Beban Alokasi Dana APP
5 1 3 02 07 Pengeluaran untuk maksud tertentu
70
Berikut ini adalah tampilan Form Kode Akun :
Gambar 4.2 Form Kode Akun
b. Daftar Donatur
Form daftar donatur digunakan untuk menginput
identitas donatur yang memberikan sumbangan pada
Paroki St Maria Imakulata . Identitas yang diinput
adalah nama, alamat dan no telepon. Identitas donatur
yang diinput kedalam form ini, akan muncul secara
otomatis pada form penerimaan donatur.
Berikut tampilan form daftar donatur :
71
Gambar 4.6 Form Daftar Donatur
2. Saldo Awal
Saldo awal terdiri dari tiga bagian yaitu saldo awal neraca,
data inventaris dan penyusutan asset :
a. Saldo Awal Neraca
Saldo awal neraca merupakan form yang dirancang
untuk menginput saldo awal asset (kecuali asset tetap,
karena memiliki form tersendiri), liabilitas dan asset
neto. Saldo yang diinput merupakan saldo akhir
neraca dari bulan sebelumnya. Saldo akhir dari bulan
sebelumnya akan menjadi saldo awal pada bulan
berikutnya.
Berikut tampilan form saldo awal neraca :
72
Gambar 4.4 Form Saldo Awal Neraca
Keterangan :
i. Tanggal yang dipilih adalah tanggal
akhir periode sebelumnya. Misalnya
saldo awal yang diinput dibulan
oktober merupakan saldo akhir bulan
September. Maka tanggal yang
dipilih adalah 31 september 200X
ii. Uraian yang dimaksud adalah nama
akun yang dipilih. Misalnya kas,
maka cari akun disebelah kiri
tampilan.
iii. Debet dan kredit diinput sesuai akun
yang dipilih. Apabila akun yang
73
dipilih termasuk asset maka saldo
diisi pada bagian debit, sedangkan
untuk liabilitas dan asset bersih saldo
diisi pada bagian kredit.
b. Data Inventaris
Data inventaris merupakan form yang pertama kali
digunakan sebelum form penyusutan asset digunakan.
Dalam form ini Asset tetap yang diinput dalam form
ini adalah asset tetap yang belum berakhir umur
Ekonominya. Sedangkan asset tetap yang umur
Ekonominya telah berakhir tidak perlu untuk diinput.
Berikut tampilan form data inventaris :
Gambar 4.5 Form Data Inventaris
Keterangan :
i. Tanggal saldo awal yang dipilih adalah
tanggal yang sama dengan tanggal saldo
awal neraca
74
ii. Nama akun dipilih sesuai dengan jenis
asset tetap
c. Penyusutan aset
Penyusutan asset merupakan form yang digunakan
untuk menghitung penyusutan asset per bulan. Form
ini adalah langkah kedua yang harus dilakukan setelah
menginput data asset pada form data inventaris.
Dalam form ini, Sistem akan secara otomatis
menampilkan hasil perihitungan penyusutan apabila
umur Ekonomi saat ini (dari awal perolehan s/d
tanggal penginputan ) dimasukan.
Berikut tampilan form penyusutan asset :
Gambar 4.6 Form Penyusutan Aset
3. Penerimaan Kas
Menurut PSAK 23 tahun 2015, penerimaan atau penghasilan
didefinisikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan asset, atau penurunan liabilitas yang
75
mengakibatkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Form penerimaan kas terdiri dari tiga bagian yaitu
penerimaan donatur, penerimaan kolekte, dan penerimaan
lainnya :
a. Penerimaan Donatur
Penerimaan donatur merupakan form yang digunakan
untuk menginput data transaksi penerimaan dari para
donatur. Form ini dilengkapi dengan sebuah fitur
dimana pada saat semua data telah diinput, maka sistem
secara otomatis akan mengirim pesan singkat kepada
donatur.
Berikut tampilan form penerimaan donatur :
Gambar 4.7 Form Penerimaan Donatur
b. Penerimaan Kolekte
76
Penerimaan Kolekte merupakan form yang digunakan
untuk menginput data penerimaan kolekte mingguan.
Dalam form ini, sistem akan secara otomatis melakukan
pembagian kolekte sesuai dengan % yang ditentukan
pihak keuskupan.Sistem akan secara memunculkan
berapa % kolekte yang harus diserahkan pihak paroki
kepada keuskupan.
Berikut tampilan form penerimaan kolekte :
Gambar 4.8 Form Penerimaan Kolekte
c. Penerimaan Lainnya
Pendapatan lainnya merupakan form yang digunakan
untuk menginput data transaksi penerimaan kas selain
penerimaan dari donatur dan penerimaan kolekte
mingguan. Form ini sudah mencakup semua
penerimaan baik itu tidak terikat maupun terikat
sementara.
Berikut ini tampilan form penerimaan lainnya :
77
Gambar 4.9 Form Penerimaan Lainnya
4. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas terdiri dari dua bagian yaitu pengeluaran
biaya dan pembelian asset tetap :
a. Pengeluaran Biaya
Form ini bertujuan untuk menginput data transaksi
pengeluaran kas untuk kegiatan operasional Paroki St
Maria Imakulata . Berikut ini tampilan form
pengeluaran biaya :
Gambar 4.10 Form Pengeluaran Biaya
b. Pembelian Aset Tetap
Form ini bertujuan untuk menginput data-data
transaksi pembelian asset tetap. Berikut ini tampilan
form pembelian asset tetap :
78
Gambar 4.11 Pembelian Aset Tetap
5. Jurnal
Jurnal teridiri dari dua bagian yaitu jurnal koreksi dan
penyusutan asset :
a. Jurnal penyesuaian
Form ini bertujuan untuk membuat jurnal
penyesuaian.
Berikut ini tampilah form jurnal koreksi :
Gambar 4.12 Jurnal Koreksi
Jurnal penyesuaian yang harus selalu dilakukan adalah
untuk memindahkan pos kenaikan/penurunan asset bersih dari
aktivitas dipindahkan ke pos asset bersih tidak terikat dan asset
79
bersih terikat sementara. Berikut ini adalah ayat jurnal yang harus
dilakukan :
3-1-1-03-01 Kenaikan / Penurunan asset neto xxx
3-1-1-01-01 Aset neto tidak terikat xxx
3-1-1-03-01 Kenaikan / Penurunan asset neto xxx
3-1-1-02-01 Aset neto terikat sementara xxx
b. Penyusutan asset
Form ini bertujuan untuk menghitung akumlasi
penyusutan asset tetap per tahun. Apabila asset yang
umur ekonomisnya telah habis, maka sistem akan
memberikan peringatan secara otomatis. Berikut ini
tampilan form penyusutan asset :
Gambar 4.13 Penyusutan Aset
80
6. Laporan
Menurut PSAK 45 (2015) laporan keuangan entitas nirlaba
teridiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
terdiri dari enam bagian yaitu buku besar, jurnal, neraca, arus
kas, perubahan asset neto, dan aktivitas :
a. Buku Besar
Form ini bertujuan untuk menampilkan hasil
peringkasan data transaksi selama satu periode yang
telah dicatat dalam jurnal. Berikut ini tampilan form
buku besar :
Gambar 4.14 Form Buku Besar
Keterangan :
81
i. untuk melihat rekapan transaksi suatu akun
dalam buku besar, maka klik pada daftar akun
yang terletak disebelah kiri form.
b. Laporan Jurnal
Jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi
keuangan secara berurutan sesuai dengan tanggal
terjadinya .
Berikut tampilan form jurnal :
Gambar 4.15 Form Jurnal
c. Laporan Posisi Keuangan / Neraca
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang
menyajikan informasi mengenai asset, liabilitas dan
asset neto dalam suatu periode. Tujuan dari laporan
posisi keuangan adalah untuk membantu pihak
pengguna dalam menilai kemampuan entitas dalam
82
memberikan jasa, likuiditas, fleksibilitas keuangan,
kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.
Berikut tampilan form laporan neraca :
Gambar 4.16 Form Laporan Neraca
Keterangan : untuk melihat laporan posisi keuangan
secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 1.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode. Laporan arus kas harus
diklasifikasikan menurut aktifitas operational,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Berikut
ini tampilan form laporan arus kas :
83
Gambar 4.17 Form Laporan Arus Kas
Keterangan : untuk melihat laporan posisi arus kas secara
lengkap dapat dilihat di Lampiran 2.
e. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas merupakan laporan yang
menyajikan jumlah perubahan asset bersih tidak
terikat dan asset bersih terikat sementara dalam suatu
periode. Laporan aktivitas dapat membantu pihak
yang berkepentingan untuk mengevaluasi kinerja
organisasi dalam suatu periode. Berikut tampilan form
laporan aktivitas :
84
Gambar 4.18 Laporan Aktivitas
Keterangan : untuk melihat laporan posisi keuangan
secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 3
4.6.2.2. Asset Tetap
Menu asset tetap merupakan menu yang berkaitan dengan
inventarisasi asset pada Paroki St Maria Imakulata . Menu ini akan
menghasilkan laporan inventaris asset yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi kepemilikan asset organisasi. Dalam menu ini
terdapat beberapa bagian yaitu :
1. Identitas
Identitas terdiri dari dua form yaitu :
a. Identitas
85
Form identitas merupakan form yang digunakan
untuk menginput identitas organisasi selaku pemilik
asset.
Gambar 4.19 Form Identitas
b. Barang Inventaris
Form ini merupakan form yang menampilkan kode
rekening dari asset tetap. Kode rekening yang
ditampilkan merupakan kode rekening yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Kode rekening telah
ditetapkan berdasarkan golongan dimana golongan
01.01 untuk tanah, 02.02 untuk alat-alat angkutan,
03.01 untuk bangunan dan 02.05 untuk peralatan.
Berikut tampilan form barang inventaris :
86
Gambar 4.20 Form Barang Inventaris
Keterangan : untuk menampilkan kode rekening, pilih
golongan karena kode rekening ditetapkan
berdasarkan golongan.
2. Aset Tetap
Aset tetap terdiri dari tiga bagian utama yaitu tanah, peralatan
dan mesin, gedung dan bangunan :
a. Tanah
Form ini bertujuan untuk menginput data-data dari
kepemilikan atas tanah. Form ini terdiri dari dua
bagian yaitu :
i. Aset tetap yang berfungsi untuk menginput
data kepemilikan tanah. Berikut tampilan
form asset tetap :
87
Gambar 4.21 Tampilan Form Aset Tetap
ii. Scan Bukti berfungsi untuk menyimpan
gambar dari asset yang dimiliki. Berikut
tampilan form scan bukti :
Gambar 4.22 Tampilan Form Scan Bukti
b. Peralatan dan Mesin
88
Form ini bertujuan untuk menyimpan data-data
kepemilikan atas peralatan dan kendaraan yang
dimiliki. Form ini memiliki dua bagian yaitu :
i. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)
Bagian ini merupakan bagian penginputan
identitas dari peralatan dan kendaraan yang
dimiliki. Berikut tampilan form asset tetap :
Gambar 4.23 Form Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)
ii. Scan Bukti
Scan bukti digunakan untuk menyimpan
gambar peralatan dan mesin yang dimiliki.
Berikut tampilan form scan bukti peralatan
dan mesin :
94
Gambar 4.31 Form Laporan – Peralatan dan Mesin
89
Gambar 4.24 Form Scan Bukti Peralatan dan Mesin
c. Gedung dan Bangunan
Form ini bertujuan untuk menyimpan data-data
kepemilikan atas gedung dan bangunan yang dimiliki.
Form ini memiliki dua bagian yaitu :
i. Aset Tetap – Gedung dan Bangunan
Bagian ini merupakan bagian penginputan
identitas dari gedung dan bangunan yang
dimiliki. Berikut tampilan form asset tetap –
gedung dan bangunan:
90
Gambar 4.25 Form Aset Tetap – Gedung dan Bangunan
ii. Scan Bukti – Gedung dan Bangunan
Scan bukti digunakan untuk menyimpan
gambar gedung dan bangunan yang dimiliki.
Berikut tampilan form scan bukti gedung dan
bangunan :
Gambar 4.26 Form Scan Bukti – Gedung dan Bangunan
91
3. Laporan
Laporan merupakan bagian yang dirancang untuk menyajikan
informasi kepemilikan atas asset yang dimiliki. Laporan terdiri
dari beberapa bagian yaitu :
i. Tanah
Gambar 4.27 Form Laporan Tanah
ii. Peralatan dan Mesin
92
Gambar 4.28 Form Laporan – Peralatan dan Mesin
iii. Gedung dan Bangunan
Gambar 4.29 Form Laporan – Peralatan dan Mesin
4.6.2.3. Laporan Aset Tetap
93
Menu Laporan Aset Tetap merupakan menu yang dirancang
untuk menampilkan laporan inventaris per asset yang dimiliki
paroki. laporan yang ditampilkan merupakan laporan yang
terperinci. Dalam menu ini terdapat beberapa form untuk
menampilkan laporan, yaitu :
1. Tanah
Berikut ini adalah tampilan form laporan untuk tanah :
Gambar 4.30 Form Laporan – Peralatan dan Mesin
2. Peralatan dan Mesin
Berikut ini adalah tampilan form laporan untuk peralatan dan
mesin :