4. bab i-ii-iii tdd

Upload: novra-edi-pratama

Post on 08-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    1/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang 

    BAB IBAB I

    KONSEP DASARKONSEP DASAR

    Capaian Pembelajaran

    Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu :

    • Menjelaskan pengertian dan perbedaan kuantitas analog dan kuantitas digital.

    • Menjelaskan pengertian dan perbedaan sistem analog dan sistem digital.

    • Menjelaskan sistem bilangan digital.

    1.1 Pernyataan Analog dan Digital

    Dalam ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis dan seluruh aktivitas manusia

    selalu berhubungan dengan kuantitas. Untuk menyatakan nilai dari suatu kuantitas

    digunakan dua cara yaitu : Analog dan Digital.

    ada pernyataan analog, nilai dari suatu kuantitas dinyatakan dengan

    kuantitas lain yang sebanding. Misalnya :

    Speedometer kendaraan : penyimpangan jarum sebanding dengan besarnya

    kecepatan kendaraan

    !hermostat kamar : melengkungnya batang bimetal sebanding dengan besarnya

    suhu kamarMikro"on audio : tegangan keluaran yang dihasilkan sebanding

    dengan kuatnya suara yang mengenai membran mikro"on.

    Sedangkan pada pernyataan digital, nilai suatu kuantitas tidak dinyatakan

    dengan kuantitas lain yang sebanding, melainkan dengan simbol#simbol, yang

    dinamakan digit $dari bahasa %unani yang artinya jari#jari&. Misalnya 'am digital :

    waktu berubah secara kontinyu, tetapi nilai yang terbaca tidak berubah secara

    kontinyu, melainkan langkah per langkah ( diskrit.

    'adi perbedaan utamanya adalah untuk menyatakan kuantitas digital adalah

     bersi"at diskrit, sehingga pada pembacaan harga tidak ada pena"siran yang

    mendua. Sedangkan harga dari kuantitas analog adalah kontinyu yang sering

    menimbulkan pena"siran yang berbeda.

    )ontoh *.*

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   1

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    2/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    +erikut ini manakah yang menyatakan kuantitas analog dan digital

    a. -mperemeter 

     b. erubahan temperatur harian

    c. +utir#butir pasir dipantai

    d. engatur volume radio

    e. -lat hitung elektronik 

    'awaban :

    a. -nalog

     b. -nalog

    c. Digital, karena jumlah butir#butir hanya merupakan harga bulat tertentu dan

    tidak sebarang harga pada rentang kontinyu

    d. -nalog

    e. Digital

    1.2 Sistem Analog dan Digital

    Suatu sistem adalah kombinasi dari sekumpulan unit $komponen ( rangkaian

    ( alat& baik mekanis, elektris, "otoelektris maupun elektromekanis yang disusun

    untuk melaksanakan "ungsi#"ungsi tertentu.

    ada sistem analog kuantitas#kuantitas "isik prinsipnya bersi"at analog,

    sedangkan sistem digital kuantitas#kuantitasnya dinyatakan secara digital.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem digital mempunyai beberapa

    kelebihan, diantaranya : kecepatan dan kecermatan yang tinggi, kemampuan

    menyimpan $memory& yang besar, tidak mudah terpengaruh oleh perubahan

    karakteristik komponen#komponen sistem digital, lebih mampu digunakan padarentang waktu yang lebih lama dan sebagainya.

    ada kenyataannya, hampir semua sistem adalah analog. -pabila sistem#

    sistem analog tersebut meman"aatkan kelebihan sistem digital, maka terbentuklah

    sistem yang dinamakan sistem hybrid. ambar *.* adalah contoh diagram blok 

    yang menunjukkan proses sistem hybrid.

    ambar tersebut menunjukkan salah satu contoh pengendalian proses di

    industri, dimana kuantitas#kuantitas analog misalnya temperatur, tekanan, level

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   2

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    3/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    cairan, kecepatan aliran dan sebagainya dipantau, diukur dan dikendalikan,

    kemudian kuantitasnya diubah menjadi digital oleh pengubah dari analog ke

    digital ( -D). /alu kuantitas digital tersebut diolah $dimanipulasi atau disimpan&

    oleh bagian pusat pengolah $)U& yang sepenuhnya digital. 0eluaran bagian

     pusat pengolah diubah kembali menjadi kuantitas analog pada pengubah dari

    digital ke analog ( D-). 0eluaran analog tersebut diberikan ke pengatur 

    $0ontroler& yang memberikan suatu jenis pengaruh pada proses untuk mengatur 

    harga dari kuantitas analog asal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

    ambar *.* Diagram engendalian roses Sistem 1ybrid

    1.3 Sistem Bilangan Digital

    +anyak sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital, misalnya

    sistem bilangan biner, oktal, desimal dan heksadesimal. !etapi hampir semua

    sistem digital menggunakan sistem bilangan biner $bilangan dasar 2& sebagaidasar sistem bilangan operasinya, meskipun sistem bilangan lain juga sering

    digunakan bersama dengan sistem bilangan biner.

    1.3.1 Sistem Bilangan Desimal

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   3

    Alat UkurAnalog to Digital Conerter

    !ADC"

    Central Pro#essing Unit

    !CPU"

    Digital to Analog Conerter

    !DAC" $ontroler

    %ariabel

    proses

    !Analog" !Analog"

    !Analog" !Analog"

    &engatur

    ariabel

    proses

    !Digital"!Digital"

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    4/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    Sistem desimal adalah sistem berbasis *3, tersusun dari *3 angka ( simbol,

    yaitu : 3, *, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, . Dengan menggunakan simbol#simbol tersebut

    sebagai digit  dari sebuah bilangan maka kita dapat menyatakan suatu kuantitas.

    Sistem desimal adalah sistem nilai posisional artinya nilai sebuah digit

    tergantung pada posisinya, yang dinyatakan sebagai pangkat dari *3, seperti

    ditunjukkan pada gambar *.2. 0oma desimal digunakan untuk memisahkan

     bagian bilangan bulat dan pecahan atau pangkat positi" dan negati" dari *3.

    )ontoh *.2 : 245,67*3 ; 2 < *3=2 = 4 < *3=* = 5 < *33 = 6 < *3#* = 7 < *3#2.

    *38 *37 *36 *35 *34 *32 *3* *33   *        3   #

            *

            *        3   #

            2

            *        3   #

            4

            *        3   #

            5

            *        3   #

            6

            *        3   #

            7

    3 3 3 3 3 2 4 5 , 6 7 3 3 3 3

    ambar *.2 >ilai osisi Desimal Sebagai angkat dari *3

    1.3.2 Sistem Bilangan Biner

    0erugian sistem bilangan desimal adalah sulit untuk menerapkannya dalam

    sistem digital, karena sangat sukar untuk merancang peralatan elektronik yang

    dapat bekerja dengan *3 tingkat tegangan yang berbeda. Disisi lain, sangat mudah

    mendesain rangkaian yang bekerja dengan hanya dua tingkat tegangan.

    Dalam sistem biner, hanya ada dua simbol atau nilai digit yang mungkin

    yaitu 3 dan *. ?alaupun demikian sistem dasar 2 ini dapat digunakan untuk 

    menyatakan setiap kuantitas desimal atau sistem bilangan yang lain. -lasan

     penggunaan sistem bilangan biner dalam sistem digital adalah sangat mudah

    untuk menerapkan rangkaian elektronik yang beroperasi dengan hanya dua

    keadaan kerja, misalnya :

    'ogika ( 'ogika 1

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   4

    &SD

    ! Most Significant Digit "

    $oma Desimal'SD

    ! Least Significant Digit "

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    5/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    Saklar $Switch& : !erbuka tertutup

    /ampu ijar : elap terang

    @elay : !erbuka tertutup

    Dioda : tak menghantar menghantar  

    !ransistor : tersumbat $cut-off & jenuh $ saturated &

    Aotosel : elap terang

    !hermostat : !erbuka tertutup

    ita magnetik : Magnit demagnit

    Sistem bilangan biner juga sistem nilai posisional, yaitu tiap digit biner 

    $bit& mempunyai nilai atau bobotnya sendiri yang dinyatakan sebagai pangkat dari

    dua, paling kiri dari koma biner dinamakan bit yang paling besar $most significant 

    bit  (MS+& dan paling kanan dari koma biner dinamakan bit yang paling kecil

    $least significant bit (/S+& seperti dicontohkan pada gambar *.4.

    28 27 26 25 24 22 2* 23 ,  2

       #        *

            2   #

            2

            2   #

            4

            2   #

            5

            2   #

            6

            2   #

            7

    3 3 3 3 * 3 * * , * 3 * 3 3 3

    ambar *.4 >ilai osisi +iner Sebagai angkat dari 2

    )ontoh *.4 : *3**,*3*$2& ;

    $* < 24& = $3 < 22& = $* < 2*& = $* < 23& = $* < 2#*& = $3 < 2#2& = $* < 2#4&

    ; 9 = 2 = * = 3,6 = 3,*26 ; **,726$*3&

    1.3.2.1 $onersi Bilangan Desimal ke Biner

    Suatu bilangan desimal dapat dikonversikan ke bilangan biner 

    ekivalennya, yaitu membagi berulang#ulang dengan 2 pada bagian

     bilangan bulat dan menuliskan sisanya setelah tiap#tiap pembagian sampai

    hasil baginya sama dengan nol, sedangkan pada bagian bilangan pecahan

    dikalikan berulang#ulang dengan 2 sampai menghasilkan *,33.

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   5

    $oma Biner

    &SB! Most Significant Bit "

    'SB! Least Significant Bit "

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    6/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    )ontoh *.5 : 26,486$*3&  ; * * 3 3 *, 3 * *$2&

    Bagian Bilangan Bulat )

      **22

    26 sisa+=

    372

    *2 sisa+=

      342

    7 sisa+=

      **2

    4 sisa+=

      *32

    * sisa+=

    Bagian Bilangan Pe#ahan )

    3,486 < 2 ; 3,86

    3,86 < 2 ; *,63

    3,63 < 2 ; *,33

      (*3+,!1("  - * ( 1 1!2"

    1.3.3 Sistem Bilangan ktal

    Sistem bilangan oktal adalah bilangan berbasis 9, artinya mempunyai

    delapan digit kemungkinan, yaitu : 3, *, 2, 4, 5, 6, 7, 8. osisi tiap digit dari

     bilangan oktal merupakan pangkat dari 9, seperti ditunjukkan pada gambar *.6.

    /0 /, / /3 /2 /1 /( * /1 /2 /3 / /, /0

    ambar *.6 >ilai osisi Bktal Sebagai angkat dari 9.

    Suatu bilangan oktal dapat dikonversikan ke desimal ekivalennya dengan

    mengalikan masing#masing digit oktal dengan bobot posisinya.

    )ontoh *.6 : 482,7$9& ; 4 C 92 = 8 C 9* = 2 C 93 = 7 C 9#*  ; 263,86$*3&

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   6

    1 1 ( ( 1 2  - 2, 1(

    $oma ktal

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    7/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1.3.3.1 $onersi Bilangan Desimal ke ktal

    Metoda untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan oktal

    ekivalennya adalah sama seperti yang digunakan untuk mengkonversi dari

     bilangan desimal ke bilangan biner.

    )ontoh *.7 ) 277,49*3 ; 5*2,4329

    Bagian Bilangan Bulat )

    2449

    277 sisa+=

    *59

    44 sisa+=

    539

    5 sisa+=

    Bagian Bilangan Pe#ahan )

    3,49 < 9 ; 4,35

    3,35 < 9 ; 3,42

    3,42 < 9 ; 2,67dan seterusnya

    1.3.3.2 $onersi Diantara Bilangan ktal dan Biner

    0euntungan utama sistem bilangan oktal adalah mudah pengkonversian

    diantara sistem bilangan biner dan oktal. 0onversi dari oktal ke biner dilakukan

    dengan mengkonversikan tiap digit oktal ke 4 bit biner ekivalennya. 9

    kemungkinan digit yang dikonversikan seperti ditunjukkan pada tabel *.*.

    !abel *.* !abel 0onversi Diantara +ilangan Bktal dan +iner 

    Digit ktal ( 1 2 3 , 0 +

    Biner kialen ((( ((1 (1( (11 1(( 1(1 11( 111

    )ontoh *.8 : 582,65 9 ; *33 *** 3*3,*3* *332

    )ontoh *.9 : ***3**,****2 ; 84,85 9

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   7

    1 2/  - 2001(

    * 3 ( 2/ - *3/1(

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    8/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1.3. Sistem Bilangan 4eksadesimal

    Sistem bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis *7, artinya

    menggunakan *7 kemungkinan digit simbol, yaitu 3 sampai ditambah huruh -,

    +, ), D, , A. osisi tiap digit dari bilangan heksadesimal merupakan pangkat dari

    *7, seperti ditunjukkan pada gambar *.7.

    100 10, 10 103 102 101 10( * 101 102 103 10 10,

    ambar *.7 >ilai osisi 1eksadesimal Sebagai angkat dari *7

    Suatu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan kedesimal ekivalennya

    dengan mengalikan masing#masing digit oktal dengan bobot posisinya.

    )ontoh *. : 2-A,9$*7& ; 2 C *72 = *3 C *7* = *6 C *73 = 9 C *7#*  ; 798,6$*3&

    1.3..1 $onersi Bilangan Desimal ke 4eksadesimal

    Metoda untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal

    ekivalennya adalah sama seperti yang digunakan untuk mengkonversi dari

     bilangan desimal ke bilangan biner.)ontoh *.*3 : 277,49*3 ; *3-,5*7*7

    Bagian Bilangan Bulat )

     A sisa+= *7*7

    277

      3**7

    *7 sisa+=

      *3*7

    * sisa+=

    Bagian Bilangan Pe#ahan )

    3,49 < *7 ; 7,39

    3,39 < *7 ; *,29

    3,29 < *7 ; 5,59

    dan seterusnya

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   8

    $oma 4eksadesimal

      1 ( A/  - 2001(

    * 0 1 / - *3/!1("

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    9/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1.3..2 $onersi Diantara Bilangan 4eksadesimal dan Biner

    0euntungan utama sistem bilangan heksadesimal adalah mudah melakukan

     pengkonversian diantara sistem bilangan biner dan heksadesimal. 0onversi dari

    heksadesimal ke biner dilakukan dengan mengkonversikan tiap digit heksadesimal

    ke 5 bit biner ekivalennya. *7 kemungkinan digit yang dikonversikan seperti

    ditunjukkan pada tabel *.2. +anyak sistem komputer menggunakan sistem

     bilangan heksadesimal daripada sistem bilangan oktal untuk menyatakan bilangan

     biner yang lebih besar.

    )ontoh *.** : ***3*33**3,***3*2 ; 3 3 * * * 3 * 3 3 * * 3, * * * 3 * 3 3 3

      4 - 7 , 9

      ; 4-7,9 *7

     ; 4 C *72 = *3 C *7* = 7 C *73 = *5 C *7#* = 9 C *7#2 

    ; 879 = *73 = 7 = 3,986 = 3,34*26 ; 45,3726 *3

    !abel *.2 !abel 1ubungan Diantara +ilangan 1eksadesimal, Desimal dan +iner 

    4eksadesimal Desimal Biner

    ( ( ((((

    1 1 (((1

    2 2 ((1(

    3 3 ((11

    (1((

    , , (1(1

    0 0 (11(

    + + (111

    / / 1(((

    5 5 1((1

    A 1( 1(1(

    B 11 1(11

    C 12 11((

    D 13 11(1

    1 111(

    6 1, 1111

    1. Aritmatika Bilangan Biner

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   9

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    10/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1..1 Penjumlahan Bilangan Biner

    enjumlahan dua atau lebih bilangan biner dilakukan sama dengan

     penjumlahan dalam bilangan desimal.

    C % 1asil jumlah $Sum& /uapan $Carry&

    3 = 3 ; 3 3

    3 = * ; * 3

    * = 3 ; * 3

    * = * ; 3 * ke posisi berikutnya

    Contoh 1., ) *3,**3 $2,86& = **,3** $4,486& ; **3,33* $7,*26&

    C ; * 3, * * 3 $2,86&

      % ; * *, 3 * * $4,486&

      Sum ; * * 3, 3 3 * $7,*26&

    1..2 Pengurangan Biner

    ada komputer dan kalkulator digital mampu beroperasi dengan bilangan

     positi" maupun negati". Untuk membedakannya adalah dengan memberi bit tanda

    $ sign bit & pada awal besaran $magnitude&, yaitu 3 untuk bilangan positi" dan *

    untuk bilangan negati", seperti ditunjukkan pada gambar *.5.

    -8 -7 -6 -5 -4 -2 -* -3

    3 * * 3 * 3 * *

    -8 -7 -6 -5 -4 -2 -* -3

    * 3 3 * * * * *

    ambar *.5 +entuk +ilangan +ertanda

    ada bilangan positi", tidak ada perubahan untuk menyatakan besaran dalam

     bentuk bilangan biner, tetapi untuk menyatakan bilangan negati" adalah dengan

    menjadikan ke bentuk komplemen ke#*, yaitu dengan merubah masing#masing bit

     besaran bentuk bilangan sebenarnya $True Magnitude Form  ( !MA& dengan

    lawannya $3 diganti * dan * diganti 3&E lalu menambah * pada bagian /S+#nya

    untuk menjadi bentuk komplemen ke#2.

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   10

    +it tanda +esaran

    ; 7 1(+

    ; 31

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    11/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    )ontoh *.7 : # 68,26$2& ; * * * * 3 3 *, 3 * $bentuk sebenarnya (!MA&

      ; * 3 3 3 * * 3, * 3 $bentuk komplemen ke#*&

      *

      ; * 3 3 3 * * 3, * * $bentuk komplemen ke#2&

    +erikut adalah contoh untuk kasus#kasus pengurangan bilangan biner yang

    mungkin terjadi :

    $a& +ilangan engurang /ebih 0ecil dari +ilangan yang Dikurangi

    = ; 3 * 3 3 *

     # 5 ; * * * 3 3

      * 3 3 * 3 * ; = 6 !MA

    $b& +ilangan engurang /ebih +esar dari +ilangan yang Dikurangi

    = 5 ; 3 3 * 3 3

     # ; * 3 * * *

      3 * * 3 * * 0F2

      *

      * * 3 * 3 0F*

      * 3 * 3 * ; # 6 !MA

    $c& enjumlahan Dua +ilangan >egati" 

     # ; * 3 * * *

     # 5 ; * * * 3 3

      * * 3 3 * * 0F2

      *

      * 3 3 * 3 0F*

      * * * 3 * ; # *4 !MA

    $d& +ilangan engurang Sama +esarnya dengan +ilangan yang Dikurangi

    = ; 3 * 3 3 *

     # ; * 3 * * *

      * 3 3 3 3 3 ; = 3 !MA

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   11

    diabaikan+it tanda

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    12/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1..3 Perkalian Bilangan Biner

    erkalian bilangan biner dikerjakan sama seperti perkalian bilangan

    desimal, tetapi lebih sederhana karena hanya ada bilangan * dan 3. erkalian

     bilangan biner sebenarnya sama dengan penjumlahan yang berulang#ulang.

     >amun peralatan digital umumnya hanya dapat menjumlahkan dua kelompok 

     bilangan biner, yaitu bilangan biner pertama ditambahkan dengan bilangan biner 

    kedua yang digeser kekiri satu bit, hasil penjumlahannya ditambahkan bilangan

     biner ketiga yang digeser dan seterusnya.

    )ontoh *.8 : $# 4& C $=6& ;

      # 4 ; * * * 3 * 0F2

    = 6 ; 3 3 * 3 *

    * * * 3 *

      3 3 3 3 3

      3 * * * 3 *

     * * * 3 *

      * 3 3 * 3 3 3 * 0F2

    * * * * * ; − *6

    1.3.2.3 Pembagian Bilangan Biner

    embagian bilangan biner dikerjakan sama seperti pembagian bilangan

    desimal, tetapi lebih sederhana karena hanya ada bilangan * dan 3. embagian

     bilangan biner sebenarnya sama dengan pengurangan yang berulang#ulang.

     >amun peralatan digital hanya dapat melakukan pengurangan dua kelompok

     bilangan biner dalam komplemen ke#2 lalu dijumlahkan, seperti contoh dibawah :

    )ontoh *.9 : *3 : 5 ; 2,6 ; 33*3,*$2&

    33*3,*

    *33 *3*3,3

    *33

      *33

      *33

      3

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   12

    C C

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    13/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    1., Permasalahan

    *. +erikut ini manakah yang menyatakan kuantitas analog dan digital

    a. !ekanan tabung

     b. -tom#atom dari suatu material

    c. erubahan temperatur dalam periode 25 jam

    d. Skala penalaan radio

    e. Saklar sepuluh posisi

    2. Ubahlah bilangan biner berikut menjadi bilangan ekivalennya :

    a. **33*$2& ; $9& ; $*3& ; $*7&

     b. *33*.*33*$2& ; $9& ; $*3& ; $*7&

    c. *33**3**33*.*3**3$2& ; 9& ; $*3& ; $*7&

    4. Ubahlah bilangan desimal berikut menjadi bilangan ekivalennya :

    a. 82,56$*3& ; $2& ; $9& ; $*7&

     b. 3,5586$*3& ; $2& ; $9& ; $*7&

    c. 538,*99$*3& ; $2& ; $9& ; $*7&

    5. 'umlahkan bilangan biner berikut :

    a. *33**3**$2& = *33***3*$2& ; $2&

     b. 3,*3**$2& = 3,****$2& ; $2&

    c. *3**,**3*$2& = **,*$2& ; $2&

    6. >yatakan tiap bilangan desimal berikut dalam biner !MA beserta bit tandanya :

      a. = 74,86$*3& ; $2&

      b. − *5$*3& ; $2&

      c. − *,726$*3& ; $2&

    7. +ilangan biner berikut dalam !MA dengan bit tanda, tentukan desimal

    ekivalennya G

    a. ***3**3*$2& ; $*3&

     b. 3**3,*33*$2& ; $*3&

    c. 3**3**,**$2& ; $*3&

    8. 0erjakan operasi berikut menggunakan komplemen ke#2 beserta bit tandanya G

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   13

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    14/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    a. 'umlahkan − 8 dengan = 5

     b. 'umlahkan − 4,6 dengan − 2,726

    c. 'umlahkan = **,3 dengan − ,6

    d. 0urangkan = ** dari −4

    e. 0urangkan = * dari = *

    ". 0urangkan = *5,*26 dari = *3,633

    9. +ilangan biner berikut dalam komplemen ke#2 dan bit tandanya yaitu :

      - ; 3*3*3$2& + ; ***33$2& ) ; 33*3*$2&

      0erjakan operasi berikut untuk bilangan biner diatas G

      a. - = + b. - − + c. - − ) d. + − )

      e. ) − + ". - C + g. - C ) h. + C +

    . 0erjakan operasi pasangan bilangan biner berikut :

      a. *3*,*3*$2& C **3,3*3$2& ; b. 3,**3*$2& C 3,*3**$2& ;

      b. ******$2& : *33*$2& ; c. *3**3,**3*$2& : *,*$2& ;

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   14

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    15/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    BAB IBAB III

    ALJABAR BOOLEAN DAN RANGKAIAN LOGIKAALJABAR BOOLEAN DAN RANGKAIAN LOGIKA

    2.1 Aljabar Boolean

    0arena sistem digital bekerja dengan sistem bilangan biner, maka untuk 

    menganalisis dan mendesain sistem digital tersebut digunakan Aljabar Boolean.

    erbedaan utama antara aljabar +oolean dengan aljabar biasa adalah pada aljabar 

    +oolean konstanta dan variabelnya hanya mempunyai dua harga yaitu 3 dan *,

    tidak mengenal pecahan, desimal, bilangan negati", akar pangkat dua, logaritma,

     bilangan imajiner dan lainnya.

    Dalam aljabar +oolean, 3 dan * bukan menyatakan bilangan yang

    sebenarnya, tetapi menyatakan keadaan dari suatu variabel tegangan, yang disebut

    sebagai leel logika. Suatu tegangan pada suatu rangkaian digital dikatakan

     berada pada level logika 3 atau level logika * tergantung pada nilai tegangan

    sebenarnya, misalnya logika 3 untuk 3 Holt dan logika * untuk = 6 Holt. Istilah

    lain yang biasanya digunakan untuk menyatakan level logika 3 dan * adalah :!abel 2.* Sinonim /ogika 3 dan *

    'ogika ( 'ogika 1

    Salah +enar  

    B"" Bn

    @endah !inggi

    !idak %a

    !erbuka !ertutup

    2.2 perasi 'ogika Boolean

    Dalam aljabar +oolean hanya ada tiga operasi dasar yaitu :

    a. enjumlahan /ogika atau enjumlahan 8  : $ = &

    9 - A 7 B C sama dengan - atau +

    ada rangkaian digital, penjumlahan logika disimbolkan dengan gerbang

    $gate& B@, yaitu rangkaian yang mempunyai dua masukan atau lebih dengan

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   15

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    16/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    keluarannya sama dengan hasil penjumlahan B@ dari masukannya. Simbol

    gerbang B@ seperti gambar 2.* dibawah.

    !abel 2.2 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi B@ 

    A B 9

    3 3 3

    3 * *

    * 3 *

    * * *

    ambar 2.* Simbol ate B@ 2 J Masukan

     b. erkalian /ogika atau erkalian ->D : &.$

    9 - A . B C sama dengan - dan +

    !abel 2.4 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi ->D

    A B 9

    3 3 3

    3 * 3

    * 3 3

    * * *

    ambar 2.2 Simbol ate ->D 2 J Masukan

    c. 0omplementasi /ogika atau Inversi atau >ot : $ ( K&

    9 - - C sama dengan inversi ( kebalikan -

    !abel 2.5 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi >B! ( Inverter 

    A 9

    3 *

    * 3

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   16

    A

    B9 - A . B

    A

    +

    9 - A 7 B

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    17/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 2.4 Simbol ate >B! $Inverter&

    Dari ketiga operasi dasar aljabar +oolean tersebut tersusun operasi lain,

    yaitu :

    d. 0ombinasi operasi B@ dan >B! menjadi >B@ : &$   +  

    9 - +- + C sama dengan $- atau +& >B!

    !abel 2.6 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi >B@ 

    A B A 7 B 9 -   +- +

    3 3 3 *

    3 * * 3

    * 3 * 3

    * * * 3

    ambar 2.5 Simbol ate >B@ 2 J Masukan

    e. 0ombinasi operasi ->D dan >B! menjadi >->D : &.$

    9 - +.- C sama dengan $- dan +& >B!

    !abel 2.7 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi >->D

    - + - . + C ; +.-

    3 3 3 *

    3 * 3 *

    * 3 3 *

    * * * 3

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   17

    A  9 - -

    9 -

    A

    +

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    18/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 2.6 Simbol ate >->D 2 J Masukan

    ". 0ombinasi operasi ->D, B@ dan >B! menjadi D, B@ dan >B! menjadi B@ : &$ ⊕

    9 - &$ ⊕  - +--++

    !abel 2.9 !abel 0ebenaran $Truth Table& Bperasi C>B@ 

    A B A.B A.B 9 - +--++

    3 3 3 * *

    3 * 3 3 3

    * 3 3 3 3

    * * * 3 *

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   18

    A

    B

    9

    A

    B9 -

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    19/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 2.8 Simbol ate C>B@ 2 J Masukan

    )ontoh 2.*

    Untuk tiga keadaan masukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.9

     berikut, tentukanlah bentuk gelombang untuk keluaran gate#gate B@, ->D, >B@,

     >->D dan CB@ G

     A

    B

    C

    ambar 2.9 /atihan 2.*

    2.3 :mplementasi 8angkaian dari kspresi Boolean

    'ika operasi suatu rangkaian dide"inisikan oleh ekspresi +oolean, maka

    diagram rangkaian logika dapat diterapkan langsung dari ekspresi tersebut.)ontoh 2.2 :

    a. C ; &D)$+)-   +

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   19

    ;A

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    20/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

     b. L ; ( )   .D)+-   ++

    c. +)-)+-)%   ++=

    ambar 2.8 ambar @angkaian /ogika )ontoh 2.2

    2.

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    21/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

     b. !eorema Hariabel 'amak 

    *. C = % ; % = C

    2. C . % ; % . C

    4. C = $ % = L & ; $ C = % & = L ; C = % = L

    5. C . $ % . L & ; $ C . % & . L ; C . % . L

    6. C . $ % = L & ; C . % = C . L Distributi" 

    7. C = C . % ; C

    8. C = C . % ; C = %

    c. !eorema De Morgan9.   %.C&%C$   =+

    .   %C&%.C$   +=

    !eorema#teorema diatas biasanya digunakan untuk menyederhanakan setiap

    ekspresi +oolean.

    2., $eUniersalan ;ate ?8 dan ?A?D

    Semua ekspresi +oolean terdiri dari berbagai macam kombinasi operasi

    B@, ->D dan >B!, oleh karena itu setiap ekspresi dapat diimplemetasikan

    dengan gate B@, ->D dan >B!. !etapi ada kalanya untuk menerapkan setiap

    ekspresi logika hanya digunakan gate >B@ atau >->D saja tanpa gate lainnya,

    karena gate >B@ dan >->D dapat disusun menjadi operasi B@, ->D dan >B!

    seperti berikut :

    >B@ :

    Inverter $>B!&

    B@ 

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   21

    A 9

    A9

    B

    0omutati" 

    -sosiati" 

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    22/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ->D

    >->D :

    Inverter $>B!&

    ->D

    B@ 

    ambar 2. 0e # universal # an ate >B@ dan >->D

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   22

    A 9

    A

    B9

    9

    B

    A

    B

    A

    9

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    23/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    2.0 8epresentasi 'ogika kialen

    Bperasi logika yang sama bisa diimplementasikan dengan lebih dari satu

    cara. )ontohnya pada gambar 2.*3.a menunjukkan ate >->D direpresentasikan

    ekivalen dengan menggunakan ate B@ yang kedua masukannya diinverterkan,

    seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.*3.b.

    $a&

    $b&

    ambar 2.*3 @epresentasi Bperasi ate >->D kivalen

    Ide yang sama digunakan untuk operasi logika yang lain, seperti

    ditunjukkan pada gambar 2.**.

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   23

    A

    B

    9 - AB

    A

    +9 - A 7 B

    0eadaan @endah $3&

    adalah0eadaan -kti" 

    0eluaran menjadi @endah $3&

    hanya apabila Semua

    masukannya adalah !inggi $*&

    0eadaan !inggi $*&

    adalah0eadaan -kti" 

    0eluaran menjadi !inggi $*&

    hanya apabila Salah satu

    masukannya adalah @endah $3&- AB

    N

    N

    A?D

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    24/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 2.** @epresentasi kivalen Untuk !iap ate Dasar 

    2.+ 8angkaian 'ogika dengan $eluaran Banyak 

    0adangkala suatu persoalan dalam mendesain rangkaian logika

    membutuhkan lebih dari satu keluaran untuk masukan yang sama. Untuk itu

    keluaran#keluaran tersebut diperlakukan secara terpisah. -pabila ekspresi

    keluaran akhir diperoleh, dan terdapat beberapa bagian yang sama maka dapat

    disederhanakan dan dijadikan satu.

    )ontoh 2.4 : Desainlah rangkaian logika yang mempunyai masukan -, + dan )

    dan keluarannya adalah : C ; -+ = +) dan % ; -+) = -+

    ambar 2.*2 ambar @angkaian /ogika )ontoh 2.4

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   24

    N

    N

    ?8 

    ?A?D

    A

    B

    C

    A

    C

    )+-+C   +=

    +-)-+%   +=

    B

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    25/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    2./ Permasalahan

    2.8.* Sederhanakanlah ekspresi berikut :

    a.   D+-D+-%   +=

     b. d. )+-)-+-+)   ++=

    c.   (   ( )+-+-L   ++=

    d.   +)D--)DC   +=

    e.   )+-D)+-&+D-$)-O   ++=

    ".   &D+&.$)-$@    ++=

    2.8.2 Sederhanakan persamaan logika berikut menggunakan aljabar +oolean dan

    gambarkanlah rangkaian logikanya :

    a.   )+-D)+-&+D-$)-C   ++=

     b.   D&D+-&$+-$%   +++=

    c.   )D+D-)+-L   ++=

    d.   )+-)+--+)+)-)+-M   ++++=

    e.   )+-&)+&$)+$ >   +++++=

    ".   D-))D+-)+-D)-&D)$   +++++=

    g.   D)-D+-D+)+)-C   +++=

    h.   D)+D)+-$L   +++=

    i.   &H!$@S@S!%   ++=

     j.   )+-D)+-&+D-$)-?   ++=

    2.8.4 !ulislah persamaan keluaran rangkaian logika berikut :

    $a&

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   25

    B

    C >A

    A

    C>B

    AB

    A

    C

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    26/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    $b&

    ambar 2.*4 Untuk permasalahan 2.8.4

    2.8.5 Sederhanakanlah persamaan keluaran rangkaian logika berikut :

    ambar 2.*5 Untuk permasalahan 2.8.5

    2.8.6 Untuk tiap ekspresi berikut, susunlah rangkaian logika yang sesuai dengan

      menggunakan ate ->D, B@ dan Inverter $>ot& :

      a. D"AB!C9   +=   b. DCB"3DCBA!>   +++=   c.

    @P?"&!=   ++=

    2.8.7 Sederhanakan persamaan berikut dengan menggunakan teorema DeMorgan :

      a. CBA9   =  b. CBA=   += c. CDAB>  =

    2.8.8 a. Susunlah rangkaian logika untuk ekspresi : C ; -+ = )D = A

      b. antilah tiap ate ->D dan B@ dengan ate >->D ekivalennya

      c. !uliskan ekspresi untuk rangkaian yang telah direvisi, lalu sederhanakan

    dan bandingkan dengan aslinya.

    2.8.9 Suatu rangkaian logika mempunyai ekspresi:

    D)+-D)++)D-C   +++=

      a. Implementasikan ekspresi tersebut hanya menggunakan ate >->D saja

     b. Implementasikan ekspresi tersebut hanya menggunakan ate >B@ saja G

    BAB IIBAB IIII

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   26

    ABC

    =

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    27/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    DESAIN RANGKAIAN LOGIKADESAIN RANGKAIAN LOGIKA

    Di bab lalu aljabar +oolean digunakan untuk menjelaskan rangkaian logika

    dan menerapkannya ke rangkaian yang sederhana. ada bab ini, akan dijelaskan

     prosedur dasar yang digunakan untuk merancang rangkaian logika, apabila

    rangkaian yang diinginkan diberikan. @angkaian yang diinginkan bisa dalam

     bentuk tabel kebenaran $truth table& keluaran dari semua kemungkinan kombinasi

    semua masukannya, atau sebagai suatu pernyataan yang menjelaskan operasi

    rangkaian. ada bab ini hanya menekankan pada jaringan logika kombinatorial,

    yaitu jaringan yang hanya berisi gerbang#gerbang logika, dan tidak berisi rangkain

    memory. ada jaringan kombinatorial, keluarannya hanya tergantung pada

    keadaan masukannya.

    Setiap persamaan logika yang akan diimplementasikan dalam rangkaian

    logika perlu diuji dahulu dalam bentuk minimumnya. Minimalisasi rangkaian

    logika diperlukan agar diperoleh rangkaian dengan logika yang sama, namun

    dengan jumlah gerbang yang paling sedikit. ada bab ini juga akan disajikan

    meode pengujian bentuk minimum dari persamaan logika, maupun prosedur 

    minimalisasi rangkaian logika dengan menggunakan peta 0arnaugh $0 J map&.

    3.1 kspresi 4asil Penjumlahan dari 4asil Perkalian ! Sum of Product SP"

    dan 4asil Perkalian dari 4asil Penjumlahan ! Product of SumPS"

    Dua bentuk umum ekspresi logika adalah :

    4.*.* kspresi 1asil enjumlahan dari hasil erkalian $Sum of Product  ( SB& :

    *. )+--+)+

    2. DD))+--+   +++

    4. 1/0 A)D-+   ++++

    4.*.2 kspresi 1asil erkalian dari hasil enjumlahan $ Product of Sum ( BS& :

    *. &)+-&.$)+-$   ++++

    2. &D&.$D)&.$)+-&.$+-$   ++++

    4. &/1&.$0 &.$A&.$D)&.$+-$   +++++

    3.2 Penurunan kspresi dari

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    28/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    rosedur untuk memperoleh ekspresi keluaran dari tabel kebenaran dalam

     bentuk SB adalah :

    a. !ulislah dalam bagian ->D untuk setiap keluaran yang berlogika * pada tabel

    kebenaran. Hariabel masukan yang bernilai P3Q ditulis inversi $>B!&,

    sebaliknya yang bernilai P*Q ditulis normal $tidak inversi ( >B!&.

     b. Semua bagian ->D lalu di B@ kan menjadi satu untuk memperoleh ekspresi

    keluaran akhir.

    )ontoh 4.* :

    @ancanglah rangkaian logika dengan dua masukan, yang keluarannya ditunjukkan

     pada tabel dibawah G

    !abel 4.* !abel 0ebenaran untuk )ontoh 4.*

    :nput utput

    B A 9

    3 3 3

    3 * *

     * 3 3

    * * 3

    enyelesaian :

    Dari tabel tersebut ditunjukkan bahwa keluarannya berlogika *, hanya apabila

    masukannya - ; * dan + ; 3, sehingga keluarannya mempunyai persamaan

    +-C  =

    ambar 4.* @angkaian /ogika +entuk SB untuk )ontoh 4.*

    )ontoh 4.2 :

    @ancanglah rangkaian logika dengan tiga masukan, yang keluarannya akan tinggi

    apabila mayoritas masukannya tinggi G

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   28

    B

    A

    +-C  =

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    29/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    enyelesaian :

    !abel 4.2 !abel 0ebenaran untuk )ontoh 4.2

    :nput utput

    C B A 9

    3 3 3 3

    3 3 * 3

    3 * 3 3

    3 * * *

    * 3 3 3

    * 3 * *

    * * 3 *

    * * * *

    C ; )-+  = )+-  = +)-  = -+)

     

    C$-, +, )& ; R m $4, 6, 7, 8&

    Dengan cara penyederhanaan diperoleh :

    C ;  ++   &))$-+   &--$+)&++$-)   +++ ; +)-)-+   ++

    @angkaian logika untuk persamaan dalam bentuk SB tersebut adalah :

    ambar 4.2 @angkaian /ogika +entuk SB untuk )ontoh 4.2

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   29

    )-+

    )+-

    +)-

    -+)

    )ara penulisan I

    m* m2 m4 m5 m ; minterm

    )ara penulisan II

    A

    +

    9 - AB 7 AC 7 BC

    A

    C

    B

    C

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    30/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    3.3 Penurunan kspresi dari

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    31/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 4.4 @angkaian /ogika dalam BS untuk )ontoh 4.4

    3. Peta $arnaugh !$arnaugh &ap $ &ap"

    Seperti halnya tabel kebenaran, 0T map juga memberikan keluaran untuk 

    setiap kombinasi nilai masukannya, tetapi bentuknya berbeda. ambar 4.6

    manunjukkan tiga contoh 0T map untuk dua, tiga dan empat variabel. 0otak#kotak 

    0T map ditandai dengan nomor urut yang hanya berbeda satu dari kotak 

    sebelahnya, baik horiontal maupun vertikal. kspresi SB untuk keluaran C

    diperoleh dengan meng#B@#kan pada kotak#kotak 0T map yang bernilai *.

    A B 9

    ( ( 1A . B

    BB

    ( 1 (   -++-C   += A 1 (

    1 ( ( A ( 1

    1 1 1 A . B

    $a& Dua Hariabel Masukan

    A B C 9

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   31

    A

    +

    9 - !A 7 B" !A7C" !B 7 C"A

    C

    B

    C

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    32/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ( ( ( 1 A B C)   )

    ( ( 1 1 A B C   +- 1 1

    ( 1 ( 1A B C

      +- 1 (

    ( 1 1 (   -+ 1 (

    1 ( ( (   +- ( (

    1 ( 1 (

    1 1 ( 1 A B C

    1 1 1 (   )-+)+-)+-)+-C   +++=

    i J !iga Hariabel Masukan $Hertikal&

    )+   )+   +)   )+

    - 1 1 ( 1

    - ( ( ( 1

    )-+)+-)+-)+-C   +++=

    ii J !iga Hariabel Masukan $1orisontal&

    $b& !iga Hariabel

    A B C D 9

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   32

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    33/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ( ( ( ( ( CD CD CD CD

    ( ( ( 1 1 A B C D A B

    A B

    A B

    A B

    ( 1 ( (

    ( ( 1 ( ( ( 1 ( (

    ( ( 1 1 ( ( 1 1 (

    ( 1 ( ( ( ( ( ( (

    ( 1 ( 1 1 A B C D

    ( 1 1 ( (

    ( 1 1 1 ( 9 - A B C D 7 A B C D 7

    1 ( ( ( ( A B C D 7 A B C D

    1 ( ( 1 (

    1 ( 1 ( (

    1 ( 1 1 (

    1 1 ( ( (

    1 1 ( 1 1 A B C D

    1 1 1 ( (

    1 1 1 1 1 A B C D

    $c& mpat Hariabel Masukan

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   33

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    34/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    D)   D)   )D   D)

    +-

    +-

    -+

    +-

    $d& /ima Hariabel Masukan

    D)   D)   )D   D)

    +-

    +-

    -+

    +-

    $e& nam Hariabel Masukan

    ambar 4.5 )ontoh eta 0arnaugh $0 # map&

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +-

    +-

    -+

    +-

    D)   D)   )D   D)

    +-

    +-

    -+

    +-

    D)   D)   )D   D)

    +-

    +-

    -+

    +-

    34

    ; 3 ; *

    A ; 33 A ; 33

    A ; *3 A ; **

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    35/43

    )+C =

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    kspresi keluaran C dapat disederhanakan dengan menggabungkan

    $looping & kotak#kotak dalam 0Fmap yang berlogika * berdekatan. enggabungan

    logika * tersebut adalah 2, 5 atau 9 kotak. ambar 4.6 adalah contoh#contoh

    looping 2, 5 dan 9 kotak yang berlogika *.

    )   )   )   )   )   )

    +- 3 3   +- 3 3   +- * 3

    +- * 3   +- * *   +- 3 3

    -+ * 3   -+ 3 3   -+ 3 3

    +- 3 3   +- 3 3   +- * 3

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 * *

    +- 3 3 3 3

    -+ 3 3 3 3

    +- * 3 3 *

    $a& 0alang $ Looping & 2 0otak 

    )   )   )   )   )   )

    +- 3 3   +- * *   +- 3 *

    +- * *   +- 3 3   +- 3 *

    -+ * *   -+ 3 3   -+ 3 *

    +- 3 3   +- * *   +- 3 *

    )   )

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 3 3

    +- * * * *

    -+ 3 3 3 3

    +- 3 3 3 3

    35

    +-C =   )+C =

    D+-)+-  +=

    C ; +   +C  =   )C  =

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    36/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    +- * 3

    +- * 3

    -+ * 3

    +- * 3

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 3 3

    +- 3 * * 3

    -+ 3 * * 3

    +- 3 3 3 3

    $a& 0alang $ Looping & 5 0otak 

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 3 3

    +- 3 3 3 3

    -+ * 3 3 *

    +- * 3 3 *

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 * 3 3

    +- 3 * 3 3

    -+ 3 * 3 3

    +- 3 * 3 3

    36

    )C =

    +-C =

    +-C =   D-C =

    D+=   D)C  =

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    37/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    D)   D)   )D   D)

    +- * * * *

    +- 3 3 3 3

    -+ 3 3 3 3

    +- * * * *

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 3 3

    +- * * * *

    -+ * * * *

    +- 3 3 3 3

    $c& 0alang $/ooping& 9 0otak 

    ambar 4.6 )ontoh#contoh /ooping 2, 5 dan 9 0otak 

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +- * 3 3 *

    +- * 3 3 *

    -+ * 3 3 *

    +- * 3 3 *

    D)   D)   )D   D)

    +- * * 3 3

    +- * * 3 3

    -+ * * 3 3

    +- * * 3 3

    37

    +C  =   )C =

    +C  =   DC =

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    38/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    ambar 4.7 berikut menunjukkan contoh#contoh penyederhanaan ekspresi

    +oolean dalam bentuk hasil penjumlahan dari hasil perkalian $SB&.

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 3 *

    +- 3 * * 3

    -+ 3 * * 3

    +- 3 3 * 3

    D)   D)   )D   D)

    +- * * * *

    +- 3 3 3 *

    -+ * 3 3 3

    +- * * * *

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 * 3 3

    +- 3 * * *

    -+ 3 3 3 *

    +- * * 3 *

    ambar 4.7 )ontoh#contoh enyederhanaan eta 0arnaugh

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +- 3 3 * 3

    +- * * * *

    -+ * * 3 3

    +- 3 3 3 3

    38

    +D-)DD)+-C   ++=   )D-)++-C   ++=

    D)-D)-+C   ++=

    D+-D)+D+)+D-C   +++=

    D-+)D+)-+-C   +++=

    -)DD)-+)-D)+C   +++=

    D-))+-+)-D)-C   +++=*.

    4.

    2.

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    39/43

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    40/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    3.0 Permasalahan

    4.7.* ambarkanlah eta 0arnaughnya :

    a. 7&6,4,2,*,$3,V)&+,$-,"  m=

     b. &8$5,)&+,$-,"  MΠ=

    c. *6&*2,**,6,*,$3,VD&),+,$-, m=

    d. *5&*4,*3,:,9,8,7,5,4,$2,WD&),+,1$-, M=

    e. &*6,*5,**,*3,6,5,*,3$m&L,%,C,?$   Σ=

    ". &*5,*2,*3,5,2,3$M&D,),+,-$@    Π=

    g. &*6,*5,*2,:,6,*$m& >,M,/,0 $O   Σ=

    h.&*6,:,8,4,2$M&C,C,C,C$S

    542*

      Π=

    i. )+-D)+-&+D-$)-C   ++=

     j. D&D+-&$+-$%   +++=

    k. )D+D-)+-L   ++=

    l. )+-)+--+)+)-)+-M   ++++=

    m. )+-&)+&$)+$ >   +++++=

    n. D-))D+-)+-D)-&D)$   +++++=

    o. D)-D+-D+)+)-C  +++=

     p. D)+D)+-$L   +++=

    X. &H!$@S@S!%   ++=

    r. )+-D)+-&+D-$)-?   ++=

    4.7.2 Sederhanakanlah "ungsi dibawah dengan peta 0arnaugh :

    a. )+-D)+-&+D-$)-C   ++=

     b. D&D+-&$+-$%   +++=

    c. )D+D-)+-L   ++=

    d. )+-)+--+)+)-)+-M   ++++=

    e. )+-&)+&$)+$ >   +++++=

    ". D-))D+-)+-D)-&D)$   +++++=

    g. D)-D+-D+)+)-C   +++=

    h. D)+D)+-$L   +++=

     j. )+-D)+-&+D-$)-?   ++=

    k. &*6,*5,**,*3,6,5,*,3$m&L,%,C,?$   Σ=

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   40

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    41/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    l. &*5,*2,*3,5,2,3$M&D,),+,-$@    Π=

    m.   &*6,*5,*2,:,6,*$m& >,M,/,0 $O   Σ=

    n. &*6,:,8,4,2$M&C,C,C,C$S 542*   Π=

    4.7.4 Desainlah rangkaian logika dalam SB dan BS dari tabel kebenaran

     berikut:

    !abel 4.6 !abel 0ebenaran Untuk ermasalahan 4.7.4

    :nput utput

    91 9( =1 =( >

    3 3 3 3 *

    3 3 3 * 3

    3 3 * 3 3

    3 3 * * 3

    3 * 3 3 3

    3 * 3 * *

    3 * * 3 3

    3 * * * 3

    * 3 3 3 3

    * 3 3 * 3

    * 3 * 3 *

    * 3 * * 3

    * * 3 3 3

    * * 3 * 3

    * * * 3 3

    * * * * *

    4.7.5 !entukanlah bentuk minimum dari eta 0arnaugh pada gambar berikut :

    )   )

    +- * *

    +- 3 3

    -+ * 3

    +- * C

      $a&

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR   41

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    42/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang

    D)   D)   )D   D)

    +- * * * *

    +- * * 3 3

    -+ 3 3 3 *

    +- 3 * * 3

      $b& $c&

    ambar 4.8 Untuk permasalahan 4.7.5

    4.7.5 Desainlah rangkaian logika engali $ Multiplier & dua bilangan biner 2 bit C*

    C2 dan %* %2 yang menghasilkan keluaran L4 L2 L* L3

    4.7.6 Desainlah rangkaian logika embanding $Comparator & dua bilangan biner 2

     bit C* C2 dan %* %2 yang menghasilkan keluaran L4 L2 L* L3 G

     TETEKNIK KNIK  DDIIGGITAL DASARITAL DASAR

    D)   D)   )D   D)

    +- * 3 * *

    +- * 3 3 *

    -+ 3 3 3 3

    +- * 3 * *

    42

    8angkaian

    Pembanding

    91

    9(

    =1

    =( P

    ?

    &

    8angkaian

    Pengali

    91

    9(

    =1

    =(

    >(

    >1

    >2

    >3

    !9 ="

    !9 - ="

    !9 ="

    :nput

    :nput

    ut ut

    ut ut

  • 8/19/2019 4. Bab I-II-III Tdd

    43/43

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang