patofisiologi sistem muskuloskeletalunivbsi.id/pdf/2017/900/900-p20.pdf · sistem muskuloskeletal...

Friday, March 01, 20191

PATOFISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

PERTEMUAN I & II

By Galih Jatnika


Review Anatomi & FisiologiSistem Muskuloskeletal

Sistem penunjang bentuk tubuh, tdd: jaringan ikat; tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur tersebut.


TULANG

Memberi betuk, penunjang & kerangka tubuh

Organ hematopoietik (Produksi dan perkembangan sel-sel darah)

Tempat primer penyimpanan kalsium dan posfat


Tulang

tersusun dari tiga jenis sel1. Osteoblast → Pembentukan tulang;

mensekresikan posfatase alkali →mengendapkan kalsium dan posfat ke dalam matriks tulang

2. Osteosit → sel-sel tulang dewasa yang berfungsi sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang padat

3. Osteoklas →Pengikisan tulang; absorpsi mineral dan matriks tulang


Tulang

Untuk fungsi normal tulang antara osteoblast (Pembentukan tulang) dan osteoklas (penghancuran tulang) harus seimbangOsteoblast < Osteoklas → Pengeroposan tulangKecuali pada masa pertumbuhan (masa janin dan kanak-kanak) dimana lebih banyak pembentukan daripada absorpsi tulang.


EPIPHYSIS


Sendi

Tempat pertemuan dua atau lebih tulang1. Sendi fibrosa (sinartrodial)→ sendi yang

tidak dapat digerakkan2. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)→ sendi

yang dapat sedikit bergerak3. Sendi sinovial (diartrodial) → Sendi yang

dapat digerakkan dengan bebas


SENDI


Jaringan Penyambung

Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatanTersususn dari

1. Sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada dalam jaringan penyambung; Sel mast, sel plasma, limfosit, monosit dan leukosit PMN →Berperan dalam reaksi imunitas dan peradangan

2. Sel-sel yang tetap berada di dalam jaringan; fibroblast, kondrosit, dan osteoblast → sintesis serat kolagen/elastin dan proteoglikan


Fraktur

PengertianPatah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dengan atau tanpa disertai dengan kerusakan jaringan lunak (Sylvia price Edisi 4)


Etiologi Fraktur

1. Fraktur karena trauma; terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar daripada daya tahan tulang

2. Fraktur Patologis; terjadi karena tulang yang sakit (Osteoporesis,osteomielitis)


Tipe Fraktur

1. Fraktur inkomplit: meliputi hanya sebagian retakan pada sebelah sisi tulang, sebagian sisi lainnya hanya retak

2. Fraktur Komplit: garis fraktur menyilang atau memotong seluruh tulang

3. Fraktur tertutup: fraktur tidak disertai dengan robeknya jaringan kulit

4. Fraktur terbuka: fragmen tulang mendesak ke otot dan kulit, adanya hubungan dengan lingkungan luar sehingga potensial infeksi


Macam-Macam Fraktur

1. Fraktur transversal: fraktur yang memotong lurus pada tulang

2. Fraktur obliq: fraktur yang arahnya membentuk sudut melintasi tulang

3. Fraktur Greenstik: fraktur dimana satu sisi tulang retak dan sisi lainnya bengkok

4. Fraktur spiral: fraktur yang arahnya berputar mengelilingi tulang


5. Fraktur segmental/Comminuted: fraktur dimana tulang terpecah menjadi beberapa bagian

6. Fraktur depresi: fraktur yang terjadi pada sebagian atau beberapa bagian tulang yang tidak dapat digerakkan. ex tulang tengkorak

7. Fraktur kompresi: fraktur dimana permukaan tulang terdorong ke arah permukaan tulang lain

8. Fraktur avulsi: fragmen tulang tertarik oleh ligamen


MACAM-MACAM FRAKTUR


Fraktur berdasarkan posisinya

1. 1/3 proximal (1/3 bagian atas)2. 1/3 medial (1/3 bagian tengah)3. 1/3 distal (1/3 bagian bawah)


Manifestasi Klinik Fraktur

Nyeri, Deformitas, bengkak, spasme otot, ganguan neurovasscular, ekimosis, functiolasea, pergerakan abnormal, krepitasi & functio lasea


PEMERIKSAAN RADIOLOGI


Proses penyembuhan tulang

1. PEMBENTUKAN PROKALLUS/HEMATOMA

48 sampai72 jam; bekuan darah →granulasi oleh sel peradangan

2. PEMBENTUKAN KALLUS

pada hari kelima; sel primitif pembentuk tulang (osteogenik) berdiferensiasi menjadi kondroblast dan osteoblast


3. OSIFIKASIMinggu ke 2-3; jaringan kallus akan diendapi oleh garam-garam mineral →akan terbentuk tulang yang menghubungkan kedua sisi yang patah

4. PENGGABUNGAN DAN REMODELLING

kallus tebal diabsorpsi oleh osteoklas dan osteoblast menjadi korteks baru yang sama dengan korteks sebelum fraktur


Proses penyembuhan tulang


PENYEMBUHAN TULANG DIPENGARUHI OLEH

1. Nutrisi adequat (TKTP)2. Kalsium3. Posfat4. Vitamin D5. Penurunan estrogen


PENATALAKSANAAN FRAKTUR (4 R)

1. REKOGNISIriwayat terjadinya tempat fraktur di tempat kejadian atau saat tiba di RS → menentukan diagnosa selanjutnya

2. REDUKSIUsaha memanifulasi fragmen tulang patah agar dapat kembali seperti letak asalnya

3. RETENSIMemelihara reduksi sampai penyembuhan

4. REHABILITASIPencapaian kembali fungsi normal


TRAKSIAdalah: penarikan tubuh atau tulang pada titik

fiksasinya dengan menggunakan beban dimana arah tarikan oleh beban segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah(Sylvia Price, edisi 4)

SKIN TRAKSIDipasang secara langsung pada kulit dan jaringan lunak menggunakan elastik verband atau adhesif verband dengan beban 5 – 6 pound

2. SKELETAL TRAKSIDipasang secara langsung pada tulang dengan menggunakan besi pen, beban 20 –30 pound


SKIN TRAKSI


SKELETAL TRAKSI


TRAKSI KULIT BUCK


TRAKSI KULIT BRYANT


TRAKSI RANGKA SEIMBANG


TRAKSI RANGKA RUSSEL


TRAKSI RANGKA 90 - 90


OPERASI(REDUKSI TERBUKA)

1. FIKSASI INTERNAL (ORIF)Melihat lokasi fraktur secara langsung dengan menggunakan pin, sekrup, rodplate, paku holt, atau prostetic

2. FIKSASI EKSTERNAL (OREF)setelah fraktur disambungkan (direduksi) dibuat sayatan precutaneus → pin dapat disambung (implant) ke dalam tulang →beberapa lubang dibuat →untuk pemasangan beberapa pin


OREF


REHABILITASIKOMPLIKASI FRAKTUR

Malunion: suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak seharusnya

Nonunion:tulang yang patah tidak menyambung kembali

Delayed union: penyembuhan yang lebih lambat dari keadaan normal


DISLOKASI & SUBLUKSASI

Subluksasi: adanaya deviasi dari hubungam normal antara rawan tulang satu dengan lainnya pada suatu persendian

Dislokasi: jika kedua bagian di atas sudah tidak menyinggung satu dengan lainnyaex: dislokasi bahu ok abduksi, ektensi, dan rotasi eksterna traumatik yang berlebihan pada ekstremitas atas


DISLOKASI & SUBLUKSASI


OSTEOMIELITIS

Infeksi jaringan tulang, bisa akut ataupun kronik. Bentuk akut dicirikan dengan adanya awitan demam sistemik maupun manifestasi lokal yang berjalan dengan cepatosteomielitis kronik: akibat osteomielitis akut yang tidak dikelola dengan benarETIOLOGIBakteri staphylococcus aureus, streptococcus, haemophilus influenza


OSTEOMIELITIS

Pada anak-anak, osteomielitis bisa sebagai akibat infeksi sekunder; faringitis, otitis media, impetigo (kelainan kulit)pada dewasa sebagai akibat adanya bakteri di dalam pembuluh darah atau sebagai akibat adanya kontaminasi jaringan saat cedera atau operasi


PatofisiologiInvasi streptococcus aureus, streptococcus, haemophilus influenza, faringitis,

otitis media, post trauma tulang, trauma operasi, luka negleted

Masuk kesirkulasi peredaran darahReaksi Peradangan Lokal

Berkembang di trabekula dan sumsusm metafisisMenembus korteks dan mendorong periosteum

Terjadi proses inflamasi (odema dan hiperemi)Iskhemi

Jaringan tulang nekrosis

osteoklas > Osteoblast

Demineralisasi tulang (tulang menjadi rapuh)

Resiko fraktur patologis


Manifestasi Klinik

Adanya onset akut, gejala awal adalah nyeri yang terus menerus pada daerah ujung tulang panjang yang terkena, nyeri tekan disertai ketidakmampuan untuk menggerakkan tungkai yang terkena


Diagnosa dini osteomielitis sangat penting sekali, agar penyebaran infeksi masih terlokalisasi, mengingat osteomielitis sangat resisten terhadap pengobatan dengan antibiotika.menurut teori: sylvia price, edisi 4Jaringan tulang hanya memiliki sedikit pembuluh darah dibanding jaringan lunak sehingga tidak cukup banyak antibodi yang dapat mencapai daerah yang terinfeksi


Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium; peningkatan leukosit jika septikemia, peningkatan LED

Pemeriksaan radiologi; pembengkakan jar lunak, hari 10 –12 gambaran radiolusent, sedangkan bila adanya sequestrum menunjukan gambaran radioopaqus

Aspirasi tulang; untuk melihat adanya abses tulang

Bone scan; melihat adanya aktivitas sequestrum: adanya pertumbuhan tulang yang cepat


Tindakan suppotrif; pengobatan terhadap nyeri

Terapi antibiotik Surgical

Penatalaksanaan


AMPUTASI


AMPUTASI

Tindakan pembedahan dengan memotong bagian tubuhIndikasi Iskhemi; DM, arteriosklerosis dll Trauma amputasi; kecelakaan, infeksi tumor dll


Metode amputasi

1. Metode terbuka (Guillotione amputation)adanya infeksi kronis, bentuknya benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka bisa ditutup setelah tidak terinfeksi

2. Metode tertutup (Flap amputation)Kulit tepi atas ditarik pada ujung tulang dan dijahit pada daerah amputasi


Tingkatan amputasi

1. Ekstremitas atasdilakukan terhadap tangan ka/ki

2. Ektremitas bawahA. AMPUTASI DI BAWAH LUTUT ( BELOW

KNEE AMPUTATION)Pertimbangan amputasi mempetahankan persendian untuk mempertahankan fungsi gerakan dari persendian ekstremitas

ada 2 metode pada amputasi jenis ini Tension Myodesis: mengikatkan group otot dengan tulang Myoplasty: mengikatkan group otot dengan jaringan lunak

pada sisi yang lain yaitu otot atau fasia sebelahnya


B. AMPUTASI DI ATAS LUTUT ( ABOVE KNEE AMPUTATION)

Persendian lutut hilang, maka harus dipasang alat prostetic yang bekerja seperti sendi lutut untuk menyangga berat badan klien.


Komplikasi Amputasi

Hematoma Infeksi Nekrosis Kontraktur Neuroma Phanthom sensation


OSTEOARTRITIS


OSTEOARTRITIS

Gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini bersifat kronik,, progresifitas yang lambat, tidak meradang, dan ditandai adanya abrasi rawan sendi serta adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendianwanita >> pria, diatas umur 45 tahun


Etiologi

Penyebab pasti tidak diketahui, diduga adanya Peningkatan sistesis proteoglikan dan kolagen pada

rawan hialin sendi, osteoclast >>> osteoblast Normal rawan hialin sendi tersusun atas kolagen tipe

II, pada osteoartritis diganti oleh kolagen tipe I yang bersifat kaku dan tegar, sehingga rawan hialin kehilangan sifat kompresibilitasnya

Faktor genetikwanita>>pria, osteoartritis sendi-sendi interfalangs distal(nodus herberden) dan interfalangs proximal(Nodus bouchard)

Pengaruh hormon : estrogen


0steoartritis bukan suatu peradangan, namun seringkali disertai oleh sinovitis(peradangan ruang persendian)


GAMBARAN KLINIK

Nyeri sendi t`utama klo sendi digerakkan, atau menanggung beban, nyeri tumpul ini berkurang setelah istirahat, kekakuan sendi beberapa menit di pagi hari akibat spasme otot dan tekanan terhadap saraf, adanya keterbatasan pergerakan, pembengkakan sendi, adanya krepitasi dan bisa terjadinya gangguan persendian pada vertebra.


Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium; faktor rematoid pada serum, LED sedikit meningkat jika adanya sinovitis

Pemeriksaan Radiologigambaran radiogram adanya penyempitan ruang sendi


Penatalaksanaan

Latihan ROM NSAI, pengurangan nyeri dengan

analgesik Operasi (pembuangan tulang rawan dan

osteotomi angulasi untuk osteoartritis sendi lutut)


ARTRITIS REMATOID


ARTRITIS REMATOID

penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas,biasanya terjadi destruksi sendi progresifwanita >> pria, umur antara 40 – 60 tahun


Etiologi

Idiopatik Genetik (HLA-Dw4 dan HLA-DR5) Infeksi virus epstein-barr


Destruksi jaringan sendi terjadi melalui 2 cara

1. Aktivitas protese, kolegenase yang dihasilkan leukosit PMN: enzim-enzim yang menghancurkan tulang rawan, ligamen, tendon, dan tulang pada sendi (proses autoimmun)

2. Panus rematoid: jar granulasi vaskular yang terbentuk dari sinovium yang meradang dan kemudian meluas ke sendi


Manifestasi Klinik

1. Kekakuan pada pagi hari (sekurangnya 1 jam)2. Artritis pada 3 atau lebih sendi3. Artritis sendi-sendi jari tangan (interfalangs proksimal dan

metakarpo falangeal)4. Artritis yang simetris5. Nodula rematoid6. Faktor rematoid dalam serum7. Erosi/kalsifikasi tulang

Diagnosis artritis rematoid dikatakan positif minimal 4 dari 7 kriteria diagnostik di atas ditemukan pada klien dan telah berlangsung minimal 6 minggu!


PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Faktor rematoid serum (+) Peningkatan LED; >100 mm/menit Hb/Ht Hitung leukosit cairan sinovial; 15.000 –

20000/mm3


PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Erosi tulang rawan sendi shg terjadi penyempitan ruang sendi


Lupus Eritematosus Sistemik

SLE


SLE

Suatu penyakit autoimmun yang kronik dan menyerang berbagai sistem dalam tubuh termasuk kelompok gangguan jaringan penyambung difus

Lupus; ruam kulit khas seperti kupu-kupu melintasi tonjolan hidung dan meluas kepada kedua pipiWanita >> pria, usia akhir remaja dan pada dewasa awal


MANIFESTASI KLINIK

Artritis simetris atau atralgia; sendi-sendi proksimal tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, lutut dan pergelangan kaki, lemah mudah lelah, ruam eritematosa di pipi, leher, anggota gerak + fotopobia, alopesia bisa disertai gangguan nefritis, pleuritis, Neuropati



PEMERIKSAAN LABORATORIUM Uji ANA positif Uji antibodi anti-DNA positif LED meningkat Hitung leukosit pada cairan sinovial

5000/mm3PEMERIKSAAN RADIOLOGI


Penatalaksanaan SLE

Terapi AINS, kortikosteroid, immunosupresi

Terapi supported (mengatasi/mencegah gejala yang timbul


SPONDILITIS ANKILOSANS


Spondilitis Ankilosans

suatu penyakit peradangan kronik progresif yang menyerang sendi-sendi sakroiliaka dan persendian pada tulang belakang

Pria 9x > wanita, usia di bawah 40-anEtiologi

belum diketahui pasti/idiopatikAdanya pengaruh genetik dan ditemukannya antigen HLA-B27


Manifestasi Klinik

Nyeri punggung persisten pada pagi hari dan membaik dengan olahraga tapi bertambah berat kalau diistirahatkan, adanya radiasi difus di seluruh punggung bagian bawah dan daerah bokong, gangguan respiratori dan cardiac



PEMERIKSAAN LABORATORIUM Antigen HLA-B27 positif Tidak ditemukannya adanya faktor rematoidPEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tahap awal; gambaran kabur pada sendi sakroiliaka dan osteoporesis difus pada tulang belakang

Tahap lanjut; erosi sendi dan penyempitan ruang antar vertebra

Tahap akhir; kalsifikasi diskus dan ligamen paravertebra (sindesmofit)


PENATALAKSANAAN

Pendidikan kesehatan Terapi obat Terapi Fisik


TUMOR SISTEM MUSKULOSKELETAL


Tumor Sistem Muskuloskeletal

1. Berasal dari jaringan tulang itu sendiri2. Metastase dari tumor primer tempat lain ex: Ca

Prostat, Ca payudara, ca paru, dll.Jenis Tumor Dibedakan menjadi 1. tumor jinak 2. tumor ganasSel Tumor di klasifikasikan menjadi1. Merangsang fungsi osteoklas (resorpsi tulang)2. Merangsang fungsi osteoblas (Kalsifikasi tulang)


Jenis-Jenis Tumor

A. Meiloma MultipelAkibat proliferasi ganas dari sel-sel plasmaPria>> wanita, usia di bawah 40 tahunnyeri tulang (T`utama pada tulang iga dan tulang belakang), disertai adanya lesi yang teraba pada tulang tengkorak, klavikula, dan tulang punggung


B. Osteoma

Lesi tulang yang bersifat jinak berupa benjolan yang teraba, tumbuh dengan lambat dan tidak nyeriDari pemeriksaan radiologi lesi radio-opak dan adanya suatu massa sklerotik berbatas jelas di dalam tulangterapi: eksisi pembedahan


C. Kondroblastoma

Tumor jinak, >> anak-anak (laki-laki usia remaja). Tumor ini banyak di temukan ditemukan di epifisis t`utama tulang humerusGejala: nyeri sendi yang timbul dari tulang rawanterapi: eksisi pembedahan dan radioterapi


D. Enkondroma

Tumor jinak dari sel tulang rawan displastik yang menyerang metafisis tulang tubular, t`utama tangan & kaki.Pemeriksaan radiografi: titik perkapuaran yang berbatas tegas, membesar dan menipis →berkembang selam masa pertumbuhan anak & remaja →resiko fraktur patologisterapi: eksisi pembedahan & pencangkokan tulang


E. Sarkoma Osteogenik

Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang tumbuh di metafisis tulang tubular t`utama lututmenyerang anak remaja dan usia saat menginjak dewasaDestruksi tulang disertai erosi tulang → nyeri tulangPemeriksaan radiografik

Peningkatan aktivitas osteoblastik dan osteoklas →seperti suatu bangunan segitiga “segitiga codman”

Lesi tulang abortif →“Sunburst” (Pancaran sinar matahari)Terapi: amputasi, eksisi pembedahan & kemoterapi


F. Sarkoma Ewing

Tumor sangat ganas, >> anak-anak usia, berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke ritikulum sumsum tulang dan merusak korteks tulang. Di bawah periosteum terbentuk lapisan-lapisan tulang baru yang diendapkan → “seperti kulit bawang”Tanda & gejala: benjolan nyeri tekan, demam (38 – 40`c), leukositosis ( 20000 – 40000 mm3)Terapi: prognosa buruk, eksisi pembedahan, radioterapi, kemoterapi


ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb.

patofisiologi sistem muskuloskeletalunivbsi.id/pdf/2017/900/900-p20.pdf · sistem muskuloskeletal...

Documents