3bab i-vi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 3BAB I-VI
1/62
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai
masalah baik secara fisikbiologis, mental maupun sosial ekonomi. Dengan
semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama
dibidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan
peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan di dalam
hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat mengakibatkan
ketergantungan yang memerlukan bantuan oarang lain. Kelompok lansia
dipandang sebagai kelompok masyarakat yang berisiko mengalami gangguan
masalah kesehatan. Membicarakan mengenai status kesehatan para lansia
tentang penyakit atau keluhan yang umum diderita adalah penyakit reumatik,
hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes mellitus, paralysis lumpuh
separuh badan, patah tulang dan kanker !Muchtar, "#$#%.
&roporsi lansia di dunia diperkirakan mencapai "" persen dari penduduk
dunia atau sekitar " miliar pada tahun "#"#, sekitar '#( lansia hidup di negara
berkembang. )umlah lansia di seluruh dunia dapat mencapai jumlah $ miliar orang
dalam kurun $# tahun mendatang. &ertumbuhan penduduk usia lanjut !lansia% di
dunia yang semakin meningkat !ledakan% tersebut diperkirakan akan menjadi
masalah baru bagi dunia kesehatan, untuk hal ini maka World Health
Organization!*H+% telah mencanangkan program peningkatan kesehatan agar
$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
2/62
seseorang memiliki usia yang lebih panjang dan tetap produktif. Sedangkan
jumlah penduduk di $$ negara anggota *H+ kaasan -sia enggara yang
berusia di atas /# tahun berjumlah $0" juta orang dan diperkirakan akan terusmeningkat hingga 1 kali lipat di tahun "#2# !3samas, "#$1%.
Sementara di 3ndonesia proporsi penduduk berusia lanjut terus bertambah.
&ada tahun "#$# jumlah lansia mencapai $',$ juta jia atau 4,/( dari jumlah
penduduk. Hal ini menjadikan 3ndonesia termasuk lima besar negara dengan
jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia. Di tahun "#$$ sekitar "0 juta jia
!hampir $#( jumlah penduduk%. &enduduk lansia ini diproyeksikan menjadi "','juta jia !$$,10 (% dari total penduduk 3ndonesia pada tahun "#"#, atau menurut
proyeksi 5-&&67-S, jumlah penduduk lansia /# tahun akan menjadi dua kali
lipat !1/ juta% pada "#"2 !3samas, "#$1%.Menurut data hasil proyeksi sensus penduduk 5adan &usat Statistik !5&S%
di &rovinsi Sulaesi enggara pada tahun "#$# jumlah penduduk di Sulaesi
enggara sebanyak "."10./## jia dan diproyeksikan tahun "#$2 jumlah
penduduk sebanyak ".044.2## jia. 8ntuk jumlah lansia tahun "#$# sebanyak
$"4.### jia dan diproyeksikan pada tahun "#$2 ini sebanyak $29.2## jia !5&S,
"#$"%. Sedangkan jumlah lansia yang terlantar berdasarkan data Kementrian
Sosial :3 tahun "#$" di Sulaesi anggara mencapai "9.0#9 jia yang tersebar di
seluruh ilayah &rovinsi Sulaesi enggara !Kemensos :3, "#$"%.
5erdasarkan data tersebut menunjukkan kelompok resiko dalam
masyarakat kita menjadi lebih tinggi lagi. Karena lansia merupakan kelompok
yang sangat rentan mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh
penurunan fungsi;fungsi organ tubuh. 5ahkan berdasarkan hasil National Health
"
-
7/25/2019 3BAB I-VI
3/62
-
7/25/2019 3BAB I-VI
4/62
penderita pada tahun "#$0. -ngka tersebut telah dihimpun dari sejumlah
&uskesmas yang barada di ilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Kendari !&rofil
Dinas Kesehatan Kota Kendari, "#$0%.Data yang diperoleh dari &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari
&rovinsi Sulaesi enggara, tercatat lansia sebanyak 42 orang yang terdiri dari
laki;laki sebanyak 02 orang dan perempuan sebanyak 2# orang. Diketahui pula
baha banyak lansia yang mengalami masalah kesehatan yakni berjumlah 9/
orang. -dapun masalah kesehatan dengan frekuensi tertinggi adalah :eumatik
sebanyak $4 orang, Aastritis sebanyak $" orang, -sam urat dan Dermatitismasing;masing sebanyak 9 orang, -sma sebanyak 2 orang, >ephalgia sebanyak
0 orang, Hipertensi dan 3nfeksi Saluran &ernapasan -kut !3S&-% masing;masing
sebanyak 1 orang, Konstipasi, 7euralgia, 3nsomnia, &ruritis, Diare, -rtritis,
+bstipasi, Aangguan 8sus, -bses Kaki, Sakit &inggang, 7yeri Dada dan
-noreksia masing;masing berjumlah $ orang. 5ahkan diantara 42 tersebut
tersebut terdapat "" orang lanjut usia yang membutuhkan bantuan dalam
melaksanakan -ctivity of Daily Biving !-DB% seperti mengenakan dan melepas
pakaian, mandi, berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya, makan
dan minum, 5-K dan 5-5, personal toilet mereka membutuhkan bantuan dan
pengaasan dari petugas panti dan sesama lansia !&rofil &anti Sosial resna
*erdha Minaula Kendari, "#$0%.
Dari data diatas dapat dilihat baha penyakit rematik menjadi jumlah
penyakit tertinggi dari jenis penyakit yang dialami lansia. Dari aancara yang
dilakukan pada tanggal 1 )uni"#$2 kepada $# orang lansia yang mengalami
reumatik diketahui baha 0 orang lansia mengatakan dulunya bekerja sebagai
0
-
7/25/2019 3BAB I-VI
5/62
petani dan buruh bangunan yang merupakan aktifitas fisik yang berat, " orang
lansia mengatakan pernah mengalami benturan pada lututnya dan 0 orang lainnya
memiliki riayat reumatik dan memiliki pantangan makanan tertentu yang dapatmemicu peningkatan asama urat.
+leh karena itu berdasarkan uraian data diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul C@aktor :esiko yang 5erhubungan dengan
&enyakit :eumatik &ada Bansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari
&rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2.B. Rumusan Masalah
5erdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut E
$. -pakah ada resiko antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit reumatik
pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari &rovinsi Sulaesi
enggara ahun "#$2F
". -pakah ada resiko antara faktor riayat trauma dengan penyakit reumatik
pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari &rovinsi Sulaesi
enggara ahun "#$2F
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
8ntuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari &rovinsi
Sulaesi enggara ahun "#$2.
2
-
7/25/2019 3BAB I-VI
6/62
. Tujuan khusus
a. 8ntuk mengetahui resiko antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari&rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2
b. 8ntuk mengetahui resiko antara faktor riayat trauma fisik dengan
penyakit reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2D. Man!aat "enelitian
1. Man!aat Praktis
a. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi &anti Sosial resna *erdhaMinaula Kendari dalam rangka meningkatkan meningkatkan pelayanan
kepada lansia dan dapat mengurangi masalah kesehatan pada lansia
terutama reumatik.b. 5agi penulis, penelitian ini pada hakikatnya adalah merupakan proses
belajar memecahkan masalah secara sistimatis dan logis.c. 5agi 3nstitusi S3K6S Mandala *aluya hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi kepada institusi dan dijadikan sebagai dokumentasi
ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya.d. 5agi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat manambah
khasanah ilmu kesehatan masyarakat khususnya.. Man!aat Te#ritis
a. Sebagai sumbangan ilmiah dan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuanb. Sebagai bahan untuk pengembangan ilmu keperaatan khususnya
keperaatan gerontik.
/
-
7/25/2019 3BAB I-VI
7/62
BAB II
TIN$AUAN PU%TA&A
A. Tinjauan Umum Tentang Panti %#sial %asana Tresna 'er(ha
1. Pengertian&anti Sosial resna *erdha !&S*% adalah unit pelaksana teknis di
bidang pembinaan kesejahteraan sosial lanjut usia yang memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia berupa pemberian
penampungan, jaminan hidup seperti makan dan pakaian, pemeliharaan
kesehatan, pengisian aktu luang termasuk rekreasi, bimbingan sosial,
mental serta agama, sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan
diliputi ketentraman lahir dan bathin.&anti Sasana resna *erdha merupakan tempat dimana penerima
pelayanan dapat memperoleh cara hidup yang baru dalam kehidupan
bersama rekan;rekannya memperoleh pengalaman dari hidup berkelompok,
9
-
7/25/2019 3BAB I-VI
8/62
memperoleh pemeliharaan kesehatan yang baik, tambahan makanan yang
bergiGi, suasana persahabatan, memperoleh latihan kesemuanya diberikan
oleh tenaga;tenaga yang profesional seperti pekerja sosial.. $enis Pela)anan)enis jenis pelayanan yang diberikan meliputi E
a. &elayanan kebutuhan makanan, dengan pengaturan menu kebutuhan
giGi lanjut usia. &emberian makanan oleh petugas panti kepada lanjut
usia menurut jadal yang telah ditetapkan.b. &emeliharaan kesehatan dan kebersihan, melalui pemeriksaan rutin,
pengobatan pada saat menderita sakit, oleh petugas kesehatan !dokter
atau tenaga para medis%.c. &emberian bimbingan rohani, berupa bimbingan mental, keagamaan dan
bimbingan kemasyarakatan, oleh petugas panti atau petugas instansi
terkait.d. &emberian bimbingan keterampilan untuk pengisian aktu luang, oleh
tenaga instruktur dibantu petugas panti.B. Tinjauan Umum Tentang Reumatik
1. Pengertian
:eumatik adalah suatu penyakit degeneratif yang menyebabkan
kerusakan tulang raan !kartilago% sendi dan tulang didekatnya, disertai
proliferasi dari tulang dan jaringan lunak di dalam dan sekitar daerah yang
terkena !5angun -.&., "##'%.:eumatik adalah berbagai kelompok penyakit dan sindrom yang
semuanya merupakan penyakit pada jaringan ikat sehingga biasanya
ditemukan keluhan nyeri, kaku, atau pembengkakan pada otot serta sendi
!>ristine 5, "##$ dalam 7ango, "#$"%&engertian reumatik yaitu cukup luas mencakup gejalanya seperti nyeri,
pembengkakan, kemerahan, gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitarnya.
'
-
7/25/2019 3BAB I-VI
9/62
Semua gangguan pada daerah tulang, sendi, dan otot disebut rematik yang
sebagian besar masyarakat juga menyebutnya pegal linu !3ran, "#$"%.:eumatik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri
dan kaku pada sistem muskuloskeletal!sendi, tulang, jaringan ikat dan otot%.
Dari sekitar lebih dari seratusan penyakit reumatik sebagian besar tidak
berbahaya, namun sangat mengganggu karena rasa nyerinya !6kaginanjar,
"#$#%.:eumatik adalah kerusakan tulang raan sendi yang berkembang
lambat dan berhubungan dengan usia lanjut !degeneratif%. &enyakit rematik
ada ratusan jenisnya. :ematik jenis peradangan yang di sebabkan oleh asam
urat termasuk jenis yang paling banyak di temui di 3ndonesia.. Eti#l#gi
@aktor penyebab dari penyakit ini belum diketahui dengan pasti. 7amun,
faktor genetik seperti produk kompleks histokompatibilitas utama kelas 33
!HB-;D:% dan beberapa faktor lingkungan diduga berperan dalam timbulnya
penyakit ini.
@aktor genetik seperti kompleks histokompatibilitas utama kelas 33 !HB-;
D:%, dari beberapa data penelitian menunjukkan baha pasien yang
mengemban HB-;D:0 memiliki resiko relatif 0E$ untuk menderita penyakit ini.
:ematikpegal linu pada pasien kembar lebih sering dijumpai pada kembar
monoGygotic dibandingkan kembar diGygotic.
@aktor infeksi sebagai penyebab rematikpegal linu timbul karena
umumnya onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul dengan
disertai oleh gambaran inflamasi yang mencolok.
4
http://dr.ekaginanjar.blogspot.com/http://dr.ekaginanjar.blogspot.com/ -
7/25/2019 3BAB I-VI
10/62
Dengan demikian timbul dugaan kuat baha penyakit ini sangat
mungkin disebabkan oleh tercetusnya suatu proses autoimun oleh suatu
antigen tunggal atau beberapa antigen tertentu saja. -gen infeksius yangdiduga sebagai penyebabnya adalah bakteri, mycoplasma, atau virus.
*. Pat#!isi#l#gi
&emahaman mengenai anatomi normal dan fisiologi persendian
diartrodial atau sinovial merupakan kunci untuk memahami patofisiologi
penyakit reumatik. @ungsi persendian sinovial adalah gerakan. Setiap sendi
sinovial memiliki kisaran gerak tertentu kendati masing;masing orang tidak
mempunyai kisaran gerak yang sama pada sendi;sendi yang dapat
digerakkan. &ada sendi sinovial yang normal, kartilago artikuler membungkus
ujung tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet
untuk gerakan. Membran Sinovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan
mensekresikan cairan ke dalam ruangan antar;tulang. >airan Sinovial ini
berfungsi sebagai peredam kejut !shock absorbber% dan pelumas yang
memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat.
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan
generasi yang terlihat pada penyakit reumatik. Meskipun memiliki
keanekaragaman mulai dari kelainan yang terbatas pada satu sendi hingga
kalainan multisistem yang sistemik, semua penyakit reumatik meliputi
inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang bisa terjadi sekaligus.
3nflamasi akan terlihat pada persendian sebagai sinovitis. &ada penyakit
reumatik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan degenerasi
$#
-
7/25/2019 3BAB I-VI
11/62
yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat pembentukkan
pannus !proliferasi jaringan sinovial %. 3nflamasi merupakan akibat dari
respons imun. Sebaliknya, pada penyakit reumatik degeneratif dapat terjadiproses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta
menggambarkan suatu proses reaktif, dan lebih besar kemungkinannya untuk
terlihat pada penyakit yang lanjut. Sinovitis dapat berhubungan dengan
pelepasan proteoglikan tulang raan yang bebas dari kartilago artikuler yang
mengalami degenerasi kendati faktor;faktor imunologi dapat pula terlihat
!5runner dkk, "##"%.
+. &lasi!ikasi Reumatik:eumatik dapat dikelompokan dalam beberapa golongan, yaituEa. Arthritis Remat#i( , AR -
&enyakit ini terjadi karena sistem imun menyerang lapisan atau
membran sinovial sendi. &roses ini pada umumnya melibatkan seluruh
tubuh, sehingga adapat menyebabkan kelelahan, kehilangan berat
badan, dan kurang darah atau anemia. Serta menyerang organ paru,
jantung, dan mata. Bebih serius lagi, -: dapat mnyebabkan kecacatan
tubuh. -rthritis reumatoid dapat ditegakkan melalui pemeriksaan
serum.. /#ut
5iasanya penyakit ini timbulnya secara mendadak dan biasanya di
jempol kaki atau pada sendi lainnya. Aout disebabkan oleh gangguan
metabolisme protein purin yang menyebabkan asam urat darah
meningkat dan kristal asam urat terbentuk dalam sendi atau tempat
lainnya. 5iasanya penyakit menyerang pada umur 0#;2# tahun. Aout
dapat ditegakkan melalui pemeriksaan kadar asam urat.
$$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
12/62
0. ste#arthritis , A -&enyakit ini disebabkan oleh patahnya bantalan tulang raan !kartilago%
yang menjadi bantal tulang. &enyakit ini sering juga disebut arthritis
degeneratif. 5iasanya menyerang sendi kaki, lutut, pangkal paha, dan
jari tangan. &enderita +- ini umumnya berusia sekitar 02 tahun ke atas.(. Arthritis Ps#riatik
-rthritis ini selain menyerang tulang dan jaringan sendi, juga dapat
menyerang bagian tubuh lainnya. 5ila menyerang kulit disebut arthritis
psoriasis, yang bersifat menahun atau kronis, yaitu sekitar 2 (. -rthritis
jenis ini lebih sering menyerang jari;jari tangan dan tulang belakang.Kebanyakan gejalanya ringan, tetapi dapat menjadi sangat berat.
e. Arthritis Rheumat#i( $u2enile&enyakit ini menyerang anak;anak. Sifat arthritis ini berbeda dengan
orang deasa, baik diagnosa dan peraatannya. &ada beberapa anak,
penyakit ini dapat sembuh total atau tetap ada sepanjang hidup mereka.!. Ankil#sing %"#n(ilitis
&enyakit ini biasanya pada pria berumur $/;12 tahun dan kebanyakan
menyerang pada tulang belakang secraa kronis. ulang belakang yang
terkena dapat menjadi rapuh atau menyatu secara perlahan dari atas ke
baah, sehingga gerakan penderita seperti robot. &enderita tidak bisa
membungkuk maupun menoleh. Dalam keadaan yang sangat ekstrim,
bentuk tubuh penderita menjadi melengkung seperti C tanda tanya.
Khusus pada anita, umumnya ringan dan sulit didiagnosa. &enyakit ini
bertendensi genetik.3. Mani!estasi &linis
-dapun manifestasi klinis dari penyakit reumatik adalah E
a. 7yeri sendi, terutama pada saat bergerak
$"
-
7/25/2019 3BAB I-VI
13/62
b. &ada umumnya terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti
panggul, tulang belakang, dan lutut.
c. erjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi deformitas!perubahan bentuk%
d. ang tidak progresif dapat menyebabkan perubahan cara berjalan
e. :asa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari;
jari
f. Saat perpindahan posisi pada persendian bisa terdengar suara
!cracking%.
g. Aerakan terbatas
h. Kekakuan, kelemahan dan perasaan mudah lelah
4. Diagn#sis
Diagnosis yang dapat ditegakkan pada penderita reumatik adalah
sebagai berikut E
a. 7yeri berhubungan dengan inflamasi dan peningkatan aktivitas penyakit,
keadaan mudah lelah serta keterbatasan mobilitas.
b. Keletihan berhubungan dengan peningkatan aktivitas penyakit, rasa
nyeri, tidur istirahat yang tidak memadai, nutrisi yang tidak memadai,
stress emosional depresi.
c. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan rentang
gerak, kelemahan otot, nyeri pada gerakan, keterbatasan ketahanan fisik.
d. Kurang peraatan diri yang berhubungan dengan kontraktur, keletihan
atau gangguan gerak.
$1
-
7/25/2019 3BAB I-VI
14/62
e. Aangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan dan
ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau
terapi.f. Koping tidak efektif yang berhubungan dengan gaya hidup atau
perubahan peranan yang aktual atau dirasakan.
5. Penatalaksanaan
a. Konsep pengobatan
Konsep pengobatan ditujukan untuk E
$% Menghilangkan gejala inflamasi aktif baik lokal maupun sistemik
"% Mencegah terjadinya destruksi jaringan
1% Mencegah terjadinya deformitas dan memelihara fungsi persendian
agar tetap dalam keadaan baik
0% Mengembalikan keadaan fungsi organ dan persendian yang terlibat
agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.
b. erapi non;farmakologi
$% erapi non;farmakologi yang dapat dilakukan agar terapi pada
rematikpegal linu efektif, yaituidera yang terjadi karena aktivitas, seperti olahraga atau kegiatan lain
juga berisiko terkena reumatik < gerakan kejut !misalnya tiba;tiba jatuh atau
terhentak%, Sikap tubuh atau posisi yang salah, trauma terkilir, benturan saat
olahraga
>idera otot maupun sendi yang dialami seaktu berolahraga atau
lantaran aktivitas fisik yang terlalu berat, bisa pula mengundang rematik.
Karena itu, sebelum berolahraga sangat dianjurkan melakukan pemanasan
yang bertujuan melenturkan otot dan sendi sehingga cidera dapat
dihindarkan. -danya :iayat trauma pada sendi merupakan faktor yang
dapat menimbulkan penyakit reumatik hal ini diakibatkan oleh menurunya
kelenturan dan elastisitas sendi yakni kartilago dan juga sinovial pada sendi
mengalami penurunan fungsi. &enurunan elastisitas sendi dan deteriorasi
kartilago inilah yang menyebabkan intensitas nyeri yang sering atau menetap
pada sendi.
$4
-
7/25/2019 3BAB I-VI
20/62
+. 6akt#r H#rm#nHormon adalah molekul;molekul yang kegiatannya mengatur reaksi;
reaksi metabolik penting. Molekul;molekul tersebut dibentuk di dalam
organisme dengan proses metabolik dan tidak berfungsi didalam nutrisi.
&ada osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan jenis
reumatik yang banyak dirasakan anita setelah menopouse. Kurangnya
hormon estrogen setelah menopouse memperburuk masa tulang yang sudah
berkurang karena usia. Hormon estrogen !hormon utama pada anita%,
membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada anita.5egitu juga faktor kegemukan memberikan beban berlebih pada tulang. 5erat
badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya reumatik baik pada anita maupun pada pria. Hal ini akan
mempengaruhi kesehatan sendi.
3. 6akt#r Makananidak semua jenis reumatik dipengaruhi oleh faktor makanan. :eumatik
gout atau asam urat merupakan satu;satunya jenis reumatik yang
serangannya sangat dipengaruhi oleh pola makanan. )enis makanan yang
dapat meningkatkan kadar asam urat yaitu mengkonsumsi terlalu banyak
makanan yang mengandung purin, seperti E jeroan, bayam, mentega,
makanan laut, kacang;kacangan, daging, tape, jengkol, santan, alpukat,
sarden, dan alkohol !Misnadiarly, "##9%.Diketahui baha lansia merupakan fase dimana organ;organ tubuh
mengalami penurunan fungsi tubuh, seperti fungsi pendengaran, fungsi
penglihatan, system persyarafan, system kardiovaskular, fungsi metabolisme,
system pencernaan dan lain;lain.
"#
http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulang -
7/25/2019 3BAB I-VI
21/62
@aktor makanan jelas berhubungan dengan kejadian reumatik pada
lansia. Dimana makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi akan
memicu kenaikan asam urat dalam darah. &urin merupakan salah satu Gatalami yang terkandung dalam tubuh. &urin merupakan salah satu penyusun
rantai D7- dan :7- bersama;sama dengan pirimidin. 6nGim HA&:
bertugas mengubah purin menjadi nukleotida ourin agar dapat digunakan
kembali sebagai penyusun D7- dan :7-.5ahan dasar asam urat adalah purin. -pabila jumlah purin dalam tubuh
terlalu banyak, kelebihannya akan diubah menjadi asam urat. Dengandemikian, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin dapat
meningkatkan asam urat dalam darah. &eningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh. -sam urat ini merupakan suatu Gat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal.
&enimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal
mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui.
&enimbunan Kristal pada persendian ini dapat menjadikan peradangan pada
persendian. Karena pada masa lansia terjadi penurunan kelenturan sendi,
kalsifikasi tulang raan dan menurunkan fungsi kondrosit, >airan dalam
sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipis dan mengental.
Ditambah lagi terdapat penimbunan Kristal pada sendi sehingga dapat
menyebabkan peradangan pada sendi. &eradangan pada sendi ini akan
terasa nyeri sendi, terutama pada saat bergerak pada sendi pinggul,lutut, dan
"$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
22/62
jari;jari, nampak kemerahan, inflamasi, nyeri dan dapat terjadi deformitas
!perubahan bentuk%.Tael 1 $enis Makanan (an &a(ar Purin
N#. &ateg#ri &a(ar Purin $enis Makanan
$. inggi !$2#;$'# mg$##g% Hati sapi, ginjal, limpa,
paru, otak, dan sari pati
daging.". Sedang !2#;$2# mg$##g% Daging sapi, udang,
kepiting, cumi, kerang,
kembang kol, bayam
kangkung, asparagus,
dan jamur.1. :endah !I2# mg $##g% Aula, telur dan susuSumber E Sustrani, -lam dan Hadibroto !"##2%
4. 6akt#r Psik#l#gisKetegangan yang diliputi dengan kelelahan dan ketidakmampuan
menangani tuntutan fisik menjadi faktor timbulnya reumatik. :asa nyeri yang
menjadi gejala khas reumatik akan bertambah buruk jika terjadi stress,
depresi, dan gelisah. Stress digunakan sebagai label untuk gejala psikologis
yang mendahului penyakit, reaksi ansietas, ketidaknyamanan dan banyak
keadaan lain. Dengan stress berkepanjangan, mekanisme tubuh dilengkapi
untuk mempertahankan tubuh, tetapi akibatnya adalah apa yang
dimanifestasikan dengan melemahnya resistensi terhadap penyakit dan
infeksi. Selama jangka aktu tertentu, kemampuan untuk bereaksi terhadap
stress dalam keadaan ini mengorbankan tubuh, yaitu sistem individu
berangsur;angsur menjadi Ckehabisan tenaga, mengakibatkan kerentanan
terhadap penyakit meningkat dan penurunan resistensi terhadap stress itu
sendiri. Sehingga pada lansia yang mempunyai stress tingkat tinggi atau
""
-
7/25/2019 3BAB I-VI
23/62
mekanisme koping yang kurang juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit
reumatik.5. 6akt#r Ra(ikal Beas
Dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang radikalbebas !free radicak%. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diaali
oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. +ksigen
merupakan sesuatu yang paradoksial dalam kehidupan. Molekul ini sangat
dibutuhkan oleh organisme aerob karena memberikan energi pada proses
metabolisme dan respirasi, namun pada kondisi tertentu keberadaannya
dapat berimplikasi pada berbagai penyakit dan kondisi degeneratif, seperti
aging, reumatikartrhitis, kanker dan lain;lain.:adikal bebas adalah sekelompok elemen yang bersifat tidak stabil,
reaktif, merusak sel sel hidup !sitotoksik%, menurunkan kinerja Gat Gat
dalam tubuh seperti enGim dan hormone serta merusak pembuluh darah dan
kulit. Kerusakan tersebut menyebabkan kulit menebal, kaku, tidak elastis,
keriput, pucat dan kering. @actor yang mempengaruhi terbentuknya radikal
bebas antara lain sinar matahari, Gat kimia, Gat pengaet, pearna dan
peleGat makanan, polusi udara, makanan tinggi kalori dan karbohidrat,
pengobatan dengan sinar ultra violet dalam jangka panjang. :adikal bebas
yang timbul karena pencemaran dan bahan kimia dalam makanan menjadi
racun yang menurunkan daya tahan tubuh. -kibatnya, hal ini memperburuk
kerusakan jaringan tubuh dan menimbulkan gejala reumatik.D. Tinjauan Umum Tentang Lansia
1. De!inisi Lansia
"1
-
7/25/2019 3BAB I-VI
24/62
Menurut 8ndang;8ndang :3 7o.1 ahun $4'/ 5ab 3 &asal 3 ayat "
tentang kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi lanjut usia adalah seseorang
yang mencapai usia /# tahun ke atas !7ugroho, "##2%. Menurut &rof Dr.Koesoemato Setyo 7egoro !Darmojo, "##4% lanjut usia !geriatric age% adalah
seseorang dengan usia lebih dari /2 tahun.
Banjut usia !Bansia% adalah proses menjadi lebih tua dengan umur
mencapai /2 tahun ke atas. &ada lansia akan mengalami kemunduran fisik,
mental, dan sosial. Salah satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah
rentannya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit degeneratif. &enyakit
degeneratif yang umum di derita lansia adalah hipertensi, reumatik, asam urat,
dermatitis, retensi urine, dermatitis dan lain;lain !7ugroho, "#$1%.
Banjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua
orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh
siapapun. 7amun manusia dapat menghambat kejadiannya.
. Batas8Batas Lanjut Usia
5atasan usia menurut *H+ meliputi !dikutip dalam Darmojo, "##4% E
a. 8sia pertengahan !middle age%, yaitu kelompok usia 02 sampai 24 tahun
b. Banjut usia elderly%, antara /# sampai 90 tahun
c. Banjut usia tua !old%, antara 92 sampai 4# tahun
d. 8sia sangat tua !very old%, di atas 4# tahun
Menurut 88 7o. 0 tahun $4/2 pasal $ dinyatakan sebagai berikut E
CSeseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah
yang bersangkutan mencapai umur 22 tahun, tidak mempunyai atau tidak
"0
-
7/25/2019 3BAB I-VI
25/62
berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari;hari serta
menerima nafkah dari orang lain. Saat ini berlaku 88 7o. $1 tahun $44'
tentang kesejahteraan lansia yang berbunyi sebagai berikutE lansia adalahseseorang yang mencapai usia /# tahun ke atas !Darmojo, "##4%.
*. Peruahan8Peruahan )ang Terja(i Pa(a Lansia
Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut
usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan E !$%
perubahan penampilan pada bagian ajah, tangan, dan kulit, !"% perubahan
bagian dalam tubuh seperti sistem saraf E otak, isi perut E limpa, hati, !1%
perubahan panca indra E penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan
!0% perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan
belajar keterampilan baru.
Menurut 7ugroho !"##2% perubahan;perubahan yang terjadi pada lansia
meliputiE
a. &erubahan;perubahan @isik
$% Sel.
&erubahan yang terjadi pada tingkat sel meliputiE Sel menjadi
lebih sedikit jumlahnya, ukurannya menjadi lebih besar, jumlah cairan
tubuh dan cairan intraseluler berkurang, proporsi protein di otak, otot,
ginjal, darah, dan hati menurun, jumlah sel otak menurun, mekanisme
perbaikan sel terganggu, dan otak menjadi atrofis beratnya berkurang
2;$#(.
"% Sistem &ersarafan.
"2
-
7/25/2019 3BAB I-VI
26/62
&erubahan yang terjadi pada system persarafan berupaE berat
otak menurun $#;"#(. !Setiap orang berkurang sel saraf otaknya
dalam setiap harinya%, hubungan persarafan cepat menurun, lambatdalam respon dan aktu untuk bereaksi, khususnya dengan stress,
saraf panca indra mengecil, penglihatan berkurang, pendengaran
menurun, saraf pencium dan perasa mengecil, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin, serta
kurang sensitif terhadap sentuhan.
1% Sistem &endengaran.
&erubahan yang terjadi pada system pendengaran dapat berupa
!7ugroho, "##2%E
a% &resbiakusis !gangguan dalam pendengaran%. Hilangnya
kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada;nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata;kata, 2#( terjadi pada usia diatas umur /2 tahun.
b% +tosklerosis akibat atrofi membran tympani .
c% erjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin.
d% &endengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
ketegangan jiastres.
0% Sistem &englihatan.
&erubahan pada system penglihatan dapat berupaE timbul
sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea lebih berbentuk
"/
-
7/25/2019 3BAB I-VI
27/62
sferis !bola%, kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak,
meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap,hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapangan pandang, berkurang
luas pandangannya, dan menurunnya daya membedakan arna biru
atau hijau.
2% Sistem Kardiovaskuler.
&erubahan yang terjadi pada system kardiovaskuler dapat berupa
!7ugroho, "##2%E
a% 6lastisitas dinding aorta menurun.
b% Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c% Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d% Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi. &erubahan posisi dari
tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan
tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
e% ekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer.
/% Sistem &engaturan emperatur ubuh.
&erubahan yang terjadi dapat berupaE temperatur tubuh menurun
!hipotermia% secara fisiologis akibat metabolisme yang menurun, dan
"9
-
7/25/2019 3BAB I-VI
28/62
keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
akibatnya aktivitas otot menurun.
9% Sistem :espirasi&erubahan pada sitem respirasi teridiri atasE otot;otot pernafasan
kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, aktivitas silia menurun, paru;
paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas
pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun,
alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang,
kemampuan untuk batuk berkurang, serta kekuatan otot pernafasan
akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
'% Sistem Aastrointestinal.
&erubahannya dapat berupaE kehilangan gigi akibatperiodontal
disease, kesehatan gigi yang buruk dan giGi yang buruk, indera
pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf di lidah terhadap rasa
manis, asin, asam, dan pahit, esophagusmelebar, rasa lapar menurun,
asam lambung menurun, peristaltik lemah dan biasanya timbul
konstipasi, dan daya absorbsi melemah.
4% Sistem :eproduksi.
&ada sistem reproduksi, perubahannya dapat berupaE ovari dan
uterus menciut, atrofi payudara, pada laki;laki testis masih dapat
memproduksi spermatoGoa meskipun adanya penurunan secara
berangsur;angsur, dan selaput lendir vagina menurun.
$#%Sistem &erkemihan.
"'
-
7/25/2019 3BAB I-VI
29/62
&erubahan yang terjadi pada system perkemihan berupaE nefron
menjadi atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 2#(, otot;otot
vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat danterkadang menyebabkan retensi urin pada pria.
$$%Sistem 6ndokrin.
&erubahan yang terjadi pada sistem endokrin dapat berupaE
produksi semua hormon menurun, aktivitas tiroid menurun, 5M:
!!asal "etabolic Rate% menurun, daya pertukaran Gat, menurun,
produksi aldosteron menurun, dan juga sekresi hormon kelamin
misalnya, progesteron, estrogen, dan testosterone mengalami
penurunan.
$"%Sistem Kulit !Sistem 3ntegumen%
&ada system integument, dapat terjadi perubahan sebagai
berikut E kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak,
permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses
keratinisasi, serta perubahan ukuran dan bentuk;bentuk sel epidermis,
kulit kepala dan rambut menipis berarna kelabu, rambut dalam hidung
dan telinga menebal, berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya
cairan dan vaskularisasi, serta pertumbuhan kuku lebih lambat.
b. &erubahan;&erubahan &sikologis
"4
-
7/25/2019 3BAB I-VI
30/62
&ada lansia, dapat terjaid perubahan pada aspek psikologis atau
mental yang dipengaruhi olehEperubahan fisik, khususnya organ perasa,
kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan !hereditas%, lingkungan,kenangan !memori% !Stanley, "##9%.
c. &erubahan;&erubahan &sikososial
#$ &ensiunE nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan
identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. 5ila seseorang
pensiun, ia akan mengalami kehilangan;kehilangan, antara lain E
kehilangan finansial income berkurang%, kehilangan status !dulu
mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan segala
fasilitasnya%, kehilangan temankenalan atau relasi, dan kehilangan
pekerjaankegiatan.
%$ Merasakan atau sadar akan kematiansense of a&areness of mortality
'$ &erubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah peraatan
bergerak lebih sempit.
($ 6konomi akibat pemberhentian dari jabataneconomic deprivation
)$ Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya
biaya pengobatan.
*$ &enyakit kronis dan ketidakmampuan.
+$ Aangguan saraf dan penginderaan, timbul kebutaan dan ketulian.
,$ Aangguan giGi akibat kehilangan jabatan.
-$ :angkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman;
teman dan keluarga.
1#
-
7/25/2019 3BAB I-VI
31/62
#.$Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisikE perubahan terhadap
gambaran diri, perubahan konsep diri !Stanley, "##9%.
+. Tugas "erkemangan "a(a lansia
+rang tua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya
kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap. Mereka diharapkan
untuk mencari kegiatan untuk mengganti tugas;tugas terdahulu yang
menghabiskan sebagian besar aktu kala mereka masih muda. 5agi
beberapa orang berusia lanjut, keajiban untuk menghadiri rapat yang
menyangkut kegiatan sosial sangat sulit dilakukan karena kesehatan dan
pendapatan mereka menurun setelah pensiun, mereka sering mengundurkan
diri dari kegiatan sosial. Disamping itu, sebagian besar orang berusia lanjut
perlu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan peristia kehilangan
pasangan, perlu membangun ikatan dengan anggota dari kelompok usia
mereka untuk menghindari kesepian dan menerima kematian dengan tentram
!7ugroho, "##2%
3. Akti!itas %ehari8hari Lansia
Kondisi fisik seseorang yang telah memasuki lanjut usia akan
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan
penampilan pada ajah, tangan, dan kulit, perubahan bagian dalam tubuh
seperti sistem saraf, perubahan panca indera seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa dan perubahan motorik antara lain
berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar ketrampilan baru. &erubahan;
perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan
1$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
32/62
fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh pada penurunan aktifitas
kehidupan sehari;hari. Kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas kegiatan
sehari;hari memberikan suatu data untuk menandakan kemampuan diri lansia.8ntuk merencanakan bantuan yang diberikan pada lansia dalam mencapai
kembali tingkat ketidak ketergantungan yang maksimal, dan untuk
merencanakan pemberian dukungan. -ktifitas dasar kehidupan sehari;hari
dan aktifitas intrumental aktifitas kehidupan sehari;hari diberikan keduanya
!)umriah, "#$$%.
Bansia yang masih melakukan aktifitas kehidupan sehari;hari
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor fisik, faktor psikis dan
faktor lingkungan, faktor fisik, setiap orang yang /# tahun atau disebut lansia
akan berbeda;beda tingkat kemampuannya dalam melakukan sejumlah
aktifitas dasar seperti makan dan mandi. Semuanya tergantung bagaimana
kekuatan fisik dan sistem imun yang dimiliki si lansia tersebut dan bagaimana
kebiasaan hidup ketika si lansia itu dulunya masih muda contohnya seseorang
yang ketika ia masih muda dan dia menerapkan perilaku hidup yang bersih
dan sehat !&H5S% seperti E rajin berolahraga, makan makanan yang bergiGi,
sehat dan bervitamin !sayur;sayuran dan buah;buahan%, tidak merokok, tidak
minum minuman yang beralkohol, tidak melakukan free seJ, dll. tentunya
secara fisiologis ketika nantinya seseorang tersebut menjadi lansia maka
kekuatan fisiknya akan sedikit mengalami penurunan dan dia masih akan
mampu melakukan aktifitas dasar sehari;hari seperti makan dan mandi
bahkan aktifitas lainnya. Hal tersebut akan bertolak belakang dengan lansia
1"
-
7/25/2019 3BAB I-VI
33/62
yang ketika masa mudanya tidak menerapkan &H5S atau perilaku hidup
bersih dan sehat. &H5S yang kita lakukan ketika masih muda akan
berpengaruh nantinya ketika kita akan lansia. Mengonsumsi makan makananyang sehat, bergiGi, dan bervitamin dapat memberikan manfaat yang sangat
besar bagi tubuh. Seperti dapat menjaga sistem kerja motorik, terhindar dari
berbagai penyakit !&rajaningsih, "#$"%.
4. Masalah &esehatan Pa(a Lansia
-dapun beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia
berbeda dari orang deasa, yang menurut Kane +uslander sering disebut
dengan istilah $0 3, yaitu /mmobility!kurang bergerak%, /nstability!berdiri dan
berjalan tidak stabil atau mudah jatuh%, /ncontinence !beser buang air kecil
dan atau buang air besar%, /ntellectual impairment !gangguan intelektual
dementia%, /nfection !infeksi%, /mpairment of vision and hearing0 taste0 smell0
communication0 convalescence0 skin integrity !gangguan pancaindera,
komunikasi, penyembuhan, dan kulit%, /mpaction !sulit buang air besar%,
/solation !depresi%, /nanition !kurang giGi%, /mpecunity !tidak punya uang%,
/atrogenesis !menderita penyakit akibat obat;obatan%, /nsomnia !gangguan
tidur%, /mmune deficiency!daya tahan tubuh yang menurun%, dan /mpotence
!impotensi% !7ango, "#$$%.
BAB III
&ERAN/&A &N%EP
11
-
7/25/2019 3BAB I-VI
34/62
A. Dasar Pikir Penelitian
:eumatik merupakan penyakit yang telah lama dikenal dan merupakan
masalah kesehatan yang memerlukan penanggulangan yang baik mengingatangka kejadian dan kesakitan cukup tinggi dan akibat jangka panjang yang
ditimbulkan mempunyai konsekuensi tertentu. :eumatik dapat berlangsung
secara perlahan;lahan tetapi secara potensial sangat membahayakan karena
komplikasi dapat bersifat sistemik yaitu mencakup seluruh organ tubuh.
Secara teori belum ditemukan secara pasti penyebab utama dari reumatik,
akan tetapi beberapa studi menyebutkan baha faktor predisposisi reumatik
seperti aktivitas dan riayat trauma mempunyai korelasi yang nyata dengan
insiden reumatik. +leh karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin mencoba
mencari hubungan faktor aktifitas fisik dan riayat trauma dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari.
B. Bagan &erangka nse"
@aktor;faktor yang mempengaruhi penyakit reumatik E Lariabel 3ndependen Lariabel Dependen
106akt#r Resik#
-
7/25/2019 3BAB I-VI
35/62
Aambar $. Kerangka Konsep &enelitian
KeteranganE
E Lariabel independen yang ditelitiE Lariabel dependen yang ditelitiE Aaris variable yang ditelitiE Aaris variable yang tidak diteliti
C. 9ariael Penelitian
$. Lariabel bebas !independen% dalam penelitian ini adalah aktifitas fisik dan
riayat trauma". Lariabel terikat !dependen% dalam penelitian ini adalah penyakit reumatik
pada lansia
D. De!inisi "erasi#nal (an &riteria jekti!
1. Pen)akit Reumatik Pa(a Lansia
&enyakit reumatik pada lansia yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah penyakit radang sendi atau yang lebih dikenal dengan reumatik yang
dialami lansia pada umur ? /# tahun dalam penelitian ini, dimana kriteria
objektifnya adalah sebagai berikut.
Menderita E 5ila responden dalam penelitian ini mengalami reumatik
12
&enyakit :eumatik&ada Bansia
Aenetik
3nfkesi
-utoimun-ktifitas @isik
:iayat rauma
8mur&sikologis
:adikal 5ebas
-
7/25/2019 3BAB I-VI
36/62
idak Menderita E 5ila responden dalam penelitian ini tidak mengalami
reumatik
. Akti!itas !isik
@aktor -ktivitas fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan
yang dilakukan oleh lansia di &anti *erdha Minaula setiap hari. &engukuran
indikator berdasarkan jaaban pertanyaan kuesioner yang telah diberi skor
atau bobot dimana setiap pertanyaan mempunyai skor $ dan #, dimana pada
variable ini terdiri dari $# !sepuluh% pertanyaan.
Skor $ E )ika responden menjaab ya
Skor # E )ika responden menjaab tidak
Skor atau bobot tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan
rumus interval kelas menurut skala Auttman E
:3 = !Sugiono, "#$#%
KDimana E
3 = 3nterval
: = :ange atau kisaran !$##;# = $##%
K = )umlah kategori !"%
Skor tertinggi = $ J $# = $# !$##(%
Skor terendah = # J $# = # !#(%
$##3 =
"
3 = 2#(
1/
-
7/25/2019 3BAB I-VI
37/62
Dengan demikian kriteria objektifnya adalah E
idak 5eresiko E 5ila responden memperoleh nilai ? 2#( dari pertanyaan
yang diajukan5eresiko E 5ila responden memperoleh nilai I 2#( dari pertanyaan
yang diajukan
*. Ri7a)at Trauma
@aktor :iayat rauma yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
adanya riayat trauma fisik atau kecelakaan yang menyebabkan gangguan
pada sendi lansia di dalam panti.
Kriteria +bjektifE
5erisiko E bila pasien pernah mengalami trauma seperti pernah
jatuh terhentak, trauma terkilir,luka akut pada sendi dan
benturan baik dalam aktivitas sehari;hari maupun saat
olahraga.idak berisiko E bila pasien tidak pernah mengalami trauma seperti jatuh
terhentak, trauma terkilir, dan benturan baik dalam
aktivitas sehari;hari maupun saat olahraga.
E. Hi"#tesis Penelitian
$. -ktifitas @isik
Ho E idak ada resiko antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2
Ha E -da resiko antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit reumatik
pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari &rovinsi
19
-
7/25/2019 3BAB I-VI
38/62
Sulaesi enggara ahun "#$2
". :iayat rauma
Ho E idak ada resiko antara faktor riayat trauma dengan penyakitreumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2
Ha E -da resiko antara faktor riayat trauma dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara ahun "#$2
BAB I9
METDE PENELITIAN
1. $enis Penelitian
&enelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan
rancangan 1ase 1ontrol 2tudy dimana faktor resiko ditelusuri dengan efek
diidentifikasi pada saat ini kemudian faktor risiko !7otoatmodjo, "#$#%.Dibaah ini adalah desain case control sebagai berikut E
1'
@aktor :isiko
@aktor :isiko ;
Bansia yang mengalami reumatik
!kasus%
Matching!8mur%
&opulasi!sampel%
Bansia yg tdk mengalami reumatik
!kontrol%
@aktor :isiko
@aktor :isiko ;
-
7/25/2019 3BAB I-VI
39/62
Aambar " E :ancangan &enelitian Kasus Kontrol
2. 'aktu (an L#kasi Penelitian
1. 'aktu Penelitian&enelitian ini dilaksanakan pada "1 )uni sampai 1# )uni "#$2.
. L#kasi Penelitian&enelitian ini dilaksanakan di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara.
3. P#"ulasi (an %am"el
1. P#"ulasi&opulasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti
!7otoatmodjo, "#$#%. &opulasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh
lansia yang tercatat dan tinggal di &anti Sosial resna *erdha Minaula
Kendari &rovinsi Sulaesi enggara hingga bulan )uni "#$2 berjumlah 42
orang.. %am"el
a. )umlah SampelSampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap meakili populasinya !7otoatmodjo, "#$#%.
-pabila subjek lebih dari $## maka menggunakan $# "# ( tetapi bila
subjek kurang dari $## maka menggunakan total sampling !-rikunto,
"##/%.Dengan demikian peneliti mengambil sampel dengan jumlah sama
besar dengan populasi, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah $4 orang. Sampel penelitian ini terbagi dua yaitu E
14
-
7/25/2019 3BAB I-VI
40/62
$% Sampel kasus E :esponden yang merupakan lansia yangmengalami reumatik yang tercatat hingga bulan)uni "#$2 berjumlah $4 orang.
"% Sampel kontrol E :esponden yang merupakan lansia yang tidak
mengalami reumatik yang tercatat hingga bulan
)uni "#$2 berjumlah $4 orang.
Dengan demikan total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
1' orang responden.b. eknik &enarikan Sampel
Sampel diambil dengan teknik Total 2ampling dimana cara
pengambilan sampel yang diambil sama besar dengan jumlah populasi!7otoatmodjo, "#$#%.
4. $enis (an Cara Pengum"ulan Data
1. $enis Dataa. Data primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan aancara
langsung kepada responden dalam hal ini adalah lansia di &anti Sosial
resna *erdha Minaula Kendari dengan menggunakan kuisioner.b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari bagian;bagian yang berhubungan
dengan obyek penelitian di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari
seperti bagian pencatatan !status pasien, buku pelaporan dan &rofil &anti
Sosial resna *erdha Minaula% serta hal yang terkait yang berhubungan
dengan data yang di perlukan%.
. Cara Pengum"ulan Dataa. 3Gin &enelitian
&enelitian dimulai setelah mendapat iGin dari institusi tempat
penelitian.
0#
-
7/25/2019 3BAB I-VI
41/62
b. &elaksanan &enelitian&elaksana penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri.
c. 3nformed >oncentSetiap responden diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
dari penelitian, dan diberikan kesempatan bertanya tentang penelitian ini.
:esponden yang setuju diminta untuk menandatangani surat bersedia
menjadi reponden.d. &rosedur &elaksanaan
Setelah responden ditetapkan sesuai dengan kriteria sampel,
peneliti melakukan pengumpulan data untuk mengetahui hubungan antara
pelayanan peraat dengan masalah kesehatan lansia di &anti Sosialresna *erdha Minaula Kendari.
3. Peng#lahan (an Analisis Data
1. Peng#lahan DataData primer yang di kumpulkan dalam penelitian di olah adalah sebagai
berikut E
a3 1odingMemberikan kode jaaban dengan angka atau simbol tertentu untuk
memudahkan perhitungan dan menganalisanya.b3 4diting
4diting dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar pertanyaan yang
sudah diisi. 4ditingmeliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian
dan konsistensi dari setiap jaabanc3 2koring
2koring adalah perhitungan secara manual dengan menggunakan
kalkulator untuk mengetahui persentase setiap variabel yang diteliti.d3 Tabulating
abulasi data merupakan kelanjutan dari pengkodean pada proses
pengolahan dalam hal ini setelah data tersebut di coding kemudian
0$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
42/62
ditabulasi agar lebih mempermudah penyajian data dalam bentuk distribusi
frekuensi. &engolahan data dilakukan secara elektronik dengan
menggunakan komputer program S&SS versi "".# for Windo&s3e3 4ntry &roses memasukkan data kedalam komputer.
. Analisis Dataa. -nalisis 8nivariat
Dalam penelitian ini di gunakan untuk mengetahui frekuensi,
distribusi dan proporsi variabel bebas dan variabel terikat dengan
menggunakan nilai mean dan presentase.
N=
Keterangan EN = presentase variabel teliti@ =jumlah sampel berdasrkan kriteria penelitiann = jumlah sampelk = konstanta !$##(% !>andra, "##'%
b. -nalisis 5ivariat
-nalisis ini digunakan untuk mengetahui besaran hubungan dan
pengaruh faktor resiko terhadap faktor efek dengan menggunakan 8ji +dds
:atio. -dapun rumus uji +dds :atio adalah E
Kemudian hasil analisis disajikan pada tabel dengan menggunakan
tabel " J " seperti berikut ini.
Tael . Tael : C#unt Data Case C#ntr#l %tu()
6akt#r Risik# &asus ntr#l $umlah
0"
-
7/25/2019 3BAB I-VI
43/62
P#siti! a b a b
Negati! c d c d
$umlah a c b d a b c d
Keterangan E
a E )umlah kasus dengan resiko positif
b E )umlah kontrol dengan resiko positif
c E )umlah kasus dengan resiko negatif
d E )umlah kontrol dengan resiko negatif
-dapun ketentuan yang digunakan dalam +: sebagai berikut E
$% 3nterval kepercayaan sebesar 42(
"% 7ilai kemaknaan untuk melihat hubungan faktor resiko dengan kasus
ditentukan berdasarkan batas;batas !limit% sebagai berikut E
a% 5ila +: ? $ berarti merupakan faktor risikob% 5ila +: I $ berarti efek protektif !perlindungan%
c% 5ila +: = $ berarti bukan merupakan faktor risiko
7ilai +: di anggap bermakna jika nilai Boer limit dan 8pper limit
tidak mencakup nilai $.
$% 8pper Bimit E +: J e@
"% Boer Bimit E +: J e;@
Dimana E
@ = O$a $b $c $d J $,4/
e = Bog 7ature !",9"% !-rikunto, "##/%
01
-
7/25/2019 3BAB I-VI
44/62
4. Pen)ajian Data
&enyajian data dilakukan, setelah data di olah dan di sajikan dalam bentuk
tabel distribusi serta tabel analisis pengaruh antara variabel, yang di sertai dengannarasi.
5. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan iGin
kepada Kepala &anti resna *erdha Minaula Kendari dengan memperhatikan
masalah etika sebagai berikut E
$. Bembar &ersetujuan menjadi responden !/nformed consent%Bembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti, agar
responden memahami maksud dan tujuan penelitian. -pabila responden
penelitian setuju maka harus menandatangani lembar persetujuan sebagai
responden penelitian.". anpa 7ama !5nonimity%
8ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden, maka peneliti tidak
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data !kuesioner% yang di isi
oleh responden tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.1. Kerahasiaan !1onfidientialy%
Kerahasiaan informasi yang diberikan, dijamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
00
-
7/25/2019 3BAB I-VI
45/62
BAB 9
HA%IL DAN PEMBAHA%AN
A. /amaran Umum L#kasi Penelitian1. Letak /e#gra!is
&anti Sosial resna *erdha !&S*% Minaula didirikan pada tahun
$494$4'#, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sosial di Sulaesi
enggara khususnya permasalahn sosial lanjut usia terlantar.&anti Sosial resna *erdha Minaula berlokasi P "0 km dari Kota
Kendari tepatnya di Desa :anooha Kecamatan :anomeeto Kabupaten
Konae Selatan dengan luas area P 1### m ". -dapun batas ilayah &anti
Sosial *erdha Minaula adalah sebagai berikut Ea. Sebelah 8tara berbatasan dengan Desa Baikaahab. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa +neilac. Sebelah 5arat berbatasan dengan Hutan :anooha.d. Sebelah imur berbatasan dengan Kecamatan Konda
. Lingkungan;%arana 6isik&anti Sosial resna *erdha Minaula !&S*% memiliki sarana fisik
sebanyak "/ unit yang terdiri dari Ea. *isma tempat tinggal klien E $" 5uahb. :uang peraatan khusus E $ 5uahc. :uang Keterampilan E $ 5uahd. :uangan kantor E $ 5uahe. -ula E $ 5uahf. &oliklinik E $ 5uahg. Mushola E $ 5uahh. :umah jabatan pimpinan E $ 5uah
02
-
7/25/2019 3BAB I-VI
46/62
i. :umah &etugas E / 5uahj. Dapur umumgudang E $ 5uah
Selain sarana bangunan, &anti Sosial resna *erdha Minaula !&S*%
Kendari juga dilengkapi dengan sarana transportasi antara lain Ea. Kendaraan roda 0 E 1 unit !Kendaraan Dinas Kepala &anti, 5us -mbulance%
b. Kendaraan roda " E 1 unitSarana fisik khusus dalam menanggulangi risiko jatuh bagi para lansia
di &anti *erdha ini masih minim. Hal ini dibuktikan baha tidak semua *isma
memiliki sarana pendukung keselamatan lansia seperti E tempat berpegang di
dalam maupun di luar tiap isma, kemudian kondisi lantai yang licin, termasuk
keadaan kamar mandi yang pencahayaannya masih kurang. Sehingga risiko
cedera atau jatuh masih sangat besar akan dialami oleh lansia.*. %tatus
&anti Sosial resna *erdha diresmikan oleh Menteri Sosial :3 5apak
Saparjo pada tanggal 9 Desember $4'$. &ada aal beroperasi &anti *erdha
Minaula menyantuni lanjut usia terlantar jompo sebanyak "# orang, dan
jumlah ini berkembang terus sehingga pada tahun $4'"$4'1 mencapai $##
orang lansia jompo, keadaan ini bertahan hingga tahun "#$2 dan bertambah
dari tahun ke tahunnya.+. $enis &egiatan Lansia Di Panti 'er(ha
)enis kegiatan yang dilakukan oleh lansia selama berada di panti
erdha, antara lain < kegiatan bimbingan kerohanian pada hari Senin,
bimbingan keterampilan ! menganyam tikar, membuat tudungtopi, membuat
atap%, berkebun, pelayanan kesehatan, dan kegiatan senam lansia yang
dilaksanakan pada hari Senin, :abu, dan )umat.B. Hasil Penelitian (an Pemahasan
1. &arakteristik Res"#n(ena. $enis &elamin
0/
-
7/25/2019 3BAB I-VI
47/62
)enis kelamin responden dalam penelitian ini disajikan seperti pada
tabel berikut ini E
Tael *. Distriusi &arakterisitik Res"#n(en Ber(asarkan $enis&elamin (i Panti %#sial Tresna 'er(ha Minaula &en(ariTahun
-
7/25/2019 3BAB I-VI
48/62
kasus dalam penelitian ini dan sebanyak sebanyak $4 orang !2#.#(% yang
tidak menderita penyakit reumatik dan sebagai sampel kontrol dalam
penelitian ini.
. Akti!itas 6isik
-ktifitas fisik responden dalam penelitian ini disajikan seperti pada
tabel berikut ini E
Tael +. Distriusi Res"#n(en Ber(asarkan 9ariael Akti!itas 6isik (iPanti %#sial Tresna 'er(ha Minaula &en(ari Tahun
-
7/25/2019 3BAB I-VI
49/62
0. Ri7a)at Trauma
:iayat trauma responden dalam penelitian ini disajikan seperti
pada tabel berikut ini ETael 3. Distriusi Res"#n(en Ber(asarkan 9ariael Ri7a)at Trauma
(i Panti %#sial Tresna 'er(ha Minaula &en(ari Tahun
-
7/25/2019 3BAB I-VI
50/62
dk5eresiko
0 $#.2 $" 1$./ $/ 0".$
otal $4 2#.# $4 2#.# 1' $##
2umber 6 7ata 8rimer diolah bulan 9uli %.#)
&ola sebaran data pada tabel diatas menunjukkan responden
dengan aktifitas kurang lebih banyak menderita penyakit reumatik yakni
sebanyak $2 !14.2(% orang daripada yang tidak menderita reumatik
sebanyak 9 !$'.0(% orang. Sedangkan pada responden dengan aktifitas
baik lebih sedikit yang menderita penyakit reumatik sebanyak 0 !$#.2(%
dan lebih banyak didapatkan responden yang aktifitas fisiknya baik dan
tidak menderita penyakit reumatik sebanyak $" !1$./(% orang.
Hasil uji +dds :atio !+:% dengan nilai >onfidence 3nterval !>3% 42(
didapatkan besarnya nilai +dds :atio !+:% = /.0"4 dengan nilai
kepercayaan Boer Bimit !batas baah% = $.2$9 dan 8pper Bimit !batas
atas% = "9."00. Hal ini menunjukkan baha faktor aktifitas fisikberhubungan dengan penyakit reumatik yang dialami lansia dengan risiko
rendah $.2$9 dan risiko tertinggi "9."00, dimana responden yang aktifitas
fisiknya kurang beresiko /.0"4 kali lebih besar peluangnya untuk menderita
penyakit reumatik dibanding responden yang aktifitas fisiknya baik. 5atas
baah dan batas atas tidak mencakup nilai satu atau diatas satu maka
dinyatakan hubungan bermakna antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit
reumatik pada lansia di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari ahun
"#$2.
2#
-
7/25/2019 3BAB I-VI
51/62
. Huungan 6akt#r Ri7a)at Trauma (engan Pen)akit Reumatik "a(a
Lansia
Hubungan faktor riayat trauma dengan penyakit reumatik pada
lansia dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikutE
Tael ?. Distriusi Res"#n(en Ber(asarkan Huungan 6akt#rRi7a)at Trauma (engan Pen)akit Reumatik "a(a Lansia (iPanti %#sial Tresna 'er(ha Minaula &en(ari Tahun 3= Cl
&asus ntr#l
n = n = n = L#7er U""er
5eresiko $1 10." 2 $1." $' 09.0
/.
#/9
$.0'/ "0.9/0dk5eresiko
/ $2.' $0 1/.' "# 2"./
otal $4 2#.# $4 2#.# 1' $##
2umber 6 7ata 8rimer diolah bulan 9uli %.#)
&ola sebaran data pada tabel diatas menunjukkan responden
dengan riayat trauma yang beresikolebih banyak menderita penyakit
reumatik yakni sebanyak $1 !10."(% orang daripada yang tidak menderita
2$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
52/62
reumatik sebanyak 2 !$1."(% orang. Sedangkan pada responden dengan
riayat trauma yang tidak beresiko sedikit yang menderita penyakit
reumatik sebanyak / !$2.'(% orang dan lebih banyak didapatkan padaresponden yang riayat trauma yang tidak beresiko dan tidak menderita
penyakit reumatik sebanyak $0 !1/.'(% orang.
Hasil uji +dds :atio !+:% dengan nilai >onfidence 3nterval !>3% 42(
didapatkan besarnya nilai +dds :atio !+:% = /.#/9 dengan nilai
kepercayaan Boer Bimit !batas baah% = $.0'/ dan 8pper Bimit !batas
atas% = "0.9/0. Hal ini menunjukkan baha faktor riayat trauma
berhubungan dengan penyakit reumatik yang dialami lansia dengan risiko
rendah $0'/ dan risiko tertinggi "0.9/0, dimana responden yang memiliki
riayat trauma beresiko, akan beresiko /.#/9 kali lebih besar peluangnya
untuk menderita penyakit reumatik dibanding responden yang aktifitas
fisiknya baik. 5atas baah dan batas atas tidak mencakup nilai satu atau
diatas satu maka dinyatakan hubungan bermakna antara faktor riayat
trauma dengan penyakit reumatik pada lansia di &anti Sosial resna
*erdha Minaula Kendari ahun "#$2.
+. Pemahasana. Huungan 6akt#r Akti!itas 6isik (engan Pen)akit Reumatik "a(a
Lansia
-ktivitas didefinisikan sebagai suatu aksi energetik atau keadaan
bergerak dan semua manusia memerlukan kemampuan untuk bergerak.
-ktivitas merupakan tanda kesehatan dimana adanya kemampuan
2"
-
7/25/2019 3BAB I-VI
53/62
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan berkerja.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem
persarafan dan muskuloskeletal ! @itriyani, "##/ %.Dari hasil analisis univariat diketahui baha responden dengan
kriteria aktifitas fisik baik sebanyak "" orang !29.4(% dan responden
dengan kriteria aktifitas fisik kurang yaitu sebanyak $/ orang !0".$(%.
Sedangkan pada hasil analisis bivariat diketahui baha dari hasil uji
+dds :atio !+:% dengan nilai >onfidence 3nterval !>3% 42( didapatkan
besarnya nilai +dds :atio !+:% = /.0"4 dengan nilai kepercayaan Boer
Bimit !batas baah% = $.2$9 dan 8pper Bimit !batas atas% = "9."00. Hal ini
menunjukkan baha faktor aktifitas fisik berhubungan dengan penyakit
reumatik yang dialami lansia dengan risiko rendah $.2$9 dan risiko tertinggi
"9."00, dimana responden yang aktifitas fisiknya kurang beresiko /.0"4
kali lebih besar peluangnya untuk menderita penyakit reumatik dibanding
responden yang aktifitas fisiknya baik. 5atas baah dan batas atas tidak
mencakup nilai satu atau diatas satu maka dinyatakan hubungan bermakna
antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit reumatik pada lansia di &anti
Sosial resna *erdha Minaula Kendari ahun "#$2.
&eneliti berasumsi baha adanya hubungan antara faktor aktifitas
fisik dengan penyakit reumatik pada lansia disebabkan karena lansia cukup
melakukan aktifitas fisik dalam kehidupan sehari;hari, sehingga otot;otot
tubuh semakin terlatih untuk menerima beban yang diterima. Selain itu,
tulang juga menjadi kuat dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis. Dari
21
-
7/25/2019 3BAB I-VI
54/62
hasil penelitian diketahui baha responden mengatakan tidak pernah
mengalami reumatik bila banyak gerak di panti, oleh karena itu responden
sering mengikuti kegiatan;kegiatan yang ada di panti. Selain itu, respondenjuga tiap pagi selalu jalan;jalan pagi dan membuat tubuh menjadi sgar dan
bugar.
Demikian pula menurut &riharjo !$441% yang dikutip oleh Soni &.
!"#$#% yang menyatakan aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota
tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga. 5agi para lansia aktivitas
fisik sangat penting karena dengan mampu beraktivitas, para lansia dapat
mempertahankan kualitas hidup mereka agar tetap sehat.
&eneliti berpendapat pula baha penderita reumatik harus mampu
menyeimbangkan kehidupannya antara isirahat dan beraktivitas. 3stirahat
berlebihan atau jarang beraktivitas tidak diperbolehkan, karena dapat
mengakibatkan kekakuan pada otot dan sendi dan juga seseorang yang
tidak melakukan aktivitas aliran cairan sendi akan berkurang dan berakibat
aliran makanan yang masuk ke sendi berkurang. Hal tersebut akan
mengakibatkan proses degeneratif menjadi berlebihan. Bakukan aktivitas
sesuai kemampuan tubuh, seperti E olahraga secara teratur setelah bangun
pagi, seperti berjalan kaki, senam pernapasan dan sejenisnya, dan
dilakukan secara rutin. Selain itu, berolahraga jalan kaki baik untuk
kebugaran tubuh dan relatif aman bagi para lansia karena menghindari
risiko cedera lutut.
20
-
7/25/2019 3BAB I-VI
55/62
Demikian pula menurut Soni & !"#$#% baha para lansia yang
sebelumnya tidak pernah berolahraga, disarankan agar latihan dilakukan
secara bertahap, baik intensitas, lama, dan frekuensi. ujuannya, memberikesempatan tubuh beradaptasi pada beban latihannya. Batihan olahraga
untuk para lansia juga harus dilakukan dengan takaran cukup
Selain itu, faktor umur juga berpengaruh terhadap kejadian reumatik
pada lansia ini. Karena diketahui baha responden dalam penelitian ini
merupakan lansia yang berumur ? /# tahun. Dimana saat memasuki masa
lansia seseorang akan mengalami penurunan fungsi tubuh. ermasuk
peningkatan kelemahan di sekitar sendi, penurunan kelenturan sendi,
kalsifikasi tulang raan dan menurunkan fungsi kondrosit, yang semuanya
mendukung terjadinya reumatik. Dengan bertambahnya usia, cairan dalam
sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipis dan
mengental. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kaku dan mulai sakit
digerakan !5angun -.&, "##'%.
Disamping itu, ada makanan tertentu yang harus dihindari oleh
lansia yang mengidap reumatik. Meskipun aktifitas fisik lansia cukup bila
makanan yang tidak dibatasi akan sama saja lansia menderita reumatik.
erutama makanan yang mengandung purin tinggi, seperti susu. Susu
memiliki kandungan kalsium yang cukup namun juga memiliki kadar purin
yang tinggi yang dapat memicu kejadian reumatik ini. Selain itu, ada
beberapa jenis makanan yang harus dihindari seperti E jeroan, bayam,
22
-
7/25/2019 3BAB I-VI
56/62
mentega, makanan laut, kacang;kacangan, daging, tape, jengkol, santan,
alpukat, sarden, dan alkohol !Misnadiarly, "##9%.
Diketahui baha lansia merupakan fase dimana organ;organ tubuhmengalami penurunan fungsi tubuh, seperti fungsi pendengaran, fungsi
penglihatan, system persyarafan, system kardiovaskular, fungsi
metabolisme, system pencernaan dan lain;lain.
@aktor makanan jelas berhubungan dengan kejadian reumatik pada
lansia. Dimana makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi akan
memicu kenaikan asam urat dalam darah. &urin merupakan salah satu Gat
alami yang terkandung dalam tubuh. &urin merupakan salah satu penyusun
rantai D7- dan :7- bersama;sama dengan pirimidin. 6nGim HA&:
bertugas mengubah purin menjadi nukleotida ourin agar dapat digunakan
kembali sebagai penyusun D7- dan :7-.
5ahan dasar asam urat adalah purin. -pabila jumlah purin dalam
tubuh terlalu banyak, kelebihannya akan diubah menjadi asam urat.
Dengan demikian, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
purin dapat meningkatkan asam urat dalam darah.
&eningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh. -sam urat ini merupakan suatu Gat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal.
&enimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk
kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum
diketahui. &enimbunan Kristal pada persendian ini dapat menjadikan
2/
-
7/25/2019 3BAB I-VI
57/62
peradangan pada persendian. Karena pada masa lansia terjadi penurunan
kelenturan sendi, kalsifikasi tulang raan dan menurunkan fungsi kondrosit,
>airan dalam sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipisdan mengental. Ditambah lagi terdapat penimbunan Kristal pada sendi
sehingga dapat menyebabkan peradangan pada sendi. &eradangan pada
sendi ini akan terasa nyeri sendi, terutama pada saat bergerak pada sendi
pinggul,lutut, dan jari;jari, nampak kemerahan, inflamasi, nyeri dan dapat
terjadi deformitas !perubahan bentuk%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
-hdaniar, dkk !"#$1% dengan judul penelitian @aktor yang 5erhubungan
dengan Kejadian &enyakit :ematik &ada Bansia Di *ilayah &uskesmas
Kassi;Kassi Kota Makassar, dimana hasil penelitian menunjukkan baha
ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian penyakit rematik pada lansia
didaptkan nilai p= #,#"$ !pI#,##2%.
. Huungan 6akt#r Ri7a)at Trauma (engan Pen)akit Reumatik "a(a
Lansia
rauma berasal dari kata yunani Ctramatosyang berarti luka dari
sumber luar. rauma diartikan sebagai luka emosi dan fisik yang
disebabkan oleh keadaan yang mengancam diri. rauma akut yang terjadi
pada persendian termasuk robekan pada ligamentum krusiatum dan
meniskus merupakan faktor risiko timbulnya reumatik. Studi @ramingham
menemukan baha orang dengan riayat trauma pada daerah persendian
29
-
7/25/2019 3BAB I-VI
58/62
memiliki risiko 2 / kali lipat lebih tinggi untuk menderita reumatik ! 6ka &.,
"##9 %.
Dari hasil analisis univariat diketahui baha responden kriteriariayat trauma tidak beresiko yakni sebanyak "# responden !2"./(% dan
responden kriteria riayat trauma beresiko yaitu sebanyak $' orang
responden !09.0(%.
Sedangkan untuk hasil analisis bivariate menunjukkan hasil baha
responden dengan riayat trauma yang beresikolebih banyak menderita
penyakit reumatik yakni sebanyak $1 !10."(% responden daripada yang
tidak menderita reumatik sebanyak 2 !$1."(% responden. Sedangkan pada
responden dengan riayat trauma yang tidak beresiko sedikit yang
menderita penyakit reumatik sebanyak / !$2.'(% dan lebih banyak
didapatkan pada responden yang riayat trauma yang tidak beresiko dan
tidak menderita penyakit reumatik sebanyak $0 !1/.'(% responden.
Hasil uji +dds :atio !+:% dengan nilai >onfidence 3nterval !>3% 42(
didapatkan besarnya nilai +dds :atio !+:% = /.#/9 dengan nilai
kepercayaan Boer Bimit !batas baah% = $.0'/ dan 8pper Bimit !batas
atas% = "0.9/0. Hal ini menunjukkan baha faktor riayat trauma
berhubungan dengan penyakit reumatik yang dialami lansia dengan risiko
rendah $0'/ dan risiko tertinggi "0.9/0, dimana responden yang memiliki
riayat trauma beresiko, akan beresiko /.#/9 kali lebih besar peluangnya
untuk menderita penyakit reumatik dibanding responden yang riayat
trauma tidak beresiko. 5atas baah dan batas atas tidak mencakup nilai
2'
-
7/25/2019 3BAB I-VI
59/62
satu atau diatas satu maka dinyatakan hubungan bermakna antara faktor
riayat trauma dengan penyakit reumatik pada lansia di &anti Sosial
resna *erdha Minaula Kendari ahun "#$2.&eneliti berasumsi baha adanya hubungan faktor riayat trauma
dengan penyakit reumatik pada lansia disebabkan karena cedera yang
pernah dialami berpengaruh pada elastisitas persendiannya dan
berpengaruh pada penyakit reumatik yang dialaminya saat ini. Dari hasil
penelitian diketahui baha, terdahulunya responden pernah kerja berat,
Selain itu, ada responden juga pernah jatuh hingga terkilir pada
persendian. :iayat trauma yang pernah dialami lansia dapat
menyebabkan reumatik pada masa lansia. Dimana elastisitas persendian
yang mengalami trauma mengalami penurunan dan seiring seseorang
mengalami pertambahan usia maka dengan cepat akan dirasakan gejala;
gejala dari penyakit reumatik ini akibat riayat trauma.
&endapat peneliti sesuai dengan pendapat 6ka &. !"##9%, cidera otot
maupun sendi yang dialami seaktu berolahraga atau lantaran aktivitas
fisik yang terlalu berat, bisa pula mengundang rematik. -danya :iayat
trauma pada sendi merupakan faktor yang dapat menimbulkan penyakit
reumatik hal ini diakibatkan oleh menurunya kelenturan dan elastisitas
sendi yakni kartilago dan juga sinovial pada sendi mengalami penurunan
fungsi. &enurunan elastisitas sendi dan deteriorasi kartilago inilah yang
menyebabkan intensitas nyeri yang sering atau menetap pada sendi.
24
-
7/25/2019 3BAB I-VI
60/62
Ditambah lagi responden memasuki masa lansia dimana seluruh
fungsi tubuh mengalami penurunan. Dan termasuk juga penurunan
kelenturan sendi, kalsifikasi tulang raan dan menurunkan fungsi kondrosit,yang semuanya mendukung terjadinya reumatik. Dengan bertambahnya
usia, cairan dalam sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai
menipis dan mengental. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kaku dan
mulai sakit digerakan !5angun -.&, "##'%.
@aktor jenis kelamin bisa menjadi faktor resiko reumatik. &ada
anita umumnya lebih banyak yang mengalami reumatik.&ada osteoporosis
atau penyakit keropos tulang merupakan jenis reumatik yang banyak dirasakan
anita setelah menopouse. Kurangnya hormon estrogen setelah menopouse
memperburuk masa tulang yang sudah berkurang karena usia. Hormon estrogen
!hormon utama pada anita%, membantu mengatur pengangkutan kalsium ke
dalam tulangpada anita. 5egitu juga faktor kegemukan memberikan beban
berlebih pada tulang. 5erat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan
meningkatnya resiko untuk timbulnya reumatik baik pada anita maupun pada
pria. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan sendi !5angun -.&, "##'%.
@aktor makanan juga dapat menambah resiko responden
mengalami reumatik. 3ni disebabkan proses metabolisme tubuh yang
menurun seiring dengan pertambahan usia, sehingga makanan;makanan
yang mengandung purin yang dikonsumsi lansia tidak sempurna
dimetabolisme oleh tubuh sehingga memicu peningkatan asam urat dan
membuat peradanan pada persendian.
/#
http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulang -
7/25/2019 3BAB I-VI
61/62
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Maharani !"##9% dengan judul penelitian @aktor;@aktor :isiko +steoartritis
Butut !Studi Kasus di :umah Sakit Dokter Kariadi Semarang% dengan hasilpenelitian menunjukkan baha ada hubungan riayat trauma lutut dengan
kejadian rumatik !nilai p = #,#11< +: adjusted = ",4#< 42( >3 = $,#4
9,92%.
BAB 9I
&E%IMPULAN DAN %ARAN
A. &esim"ulan
5erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diajukan pada
penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut E
$. -da resiko antara faktor aktifitas fisik dengan penyakit reumatik pada lansia di
&anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari ahun "#$2.
". -da resiko antara faktor riayat trauma dengan penyakit reumatik pada lansia
di &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari ahun "#$2.
B. %aran
/$
-
7/25/2019 3BAB I-VI
62/62
-dapun saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
$. 5agi pihak &anti Sosial resna *erdha Minaula Kendari diharapkan dapat
meningkatan pelaksanaan program;program yang berkaitan dengan aktifitas
fisik dan dapat membuat lansia ikut berpartisipasi dengan kegiatan tersebut
sehingga lansia dapat mencegah terjadinya penyakit reumatik tersebut.
". 5agi 3nstitusi &endidikan S3K6S Mandala *aluya, diharapkan hasil penelitian
ini dapat menjadi sumbangan dalam perkembangan ilmu keperaatan
1. 5agi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat manambah khasanah
ilmu kesehatan masyarakat khususnya.
0. 5agi peneliti selanjutnya diharapkan tulisan ini dapat menjadi bahan sebagai
referensi dan agar lebih mengembangkan variabel dan desain penelitian
sehingga penelitian ini menjadi lebih variatif dan informatif.2. 5agi peneliti, untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sehingga bila terjun di masyarakat dan memberikan pelayanan keperaatan
kepada masyarakat, masyarakat akan merasa puas terhadap pelayanan
keperaatan yang diberikan.