30987_pedoman amdk

Upload: dickytss01

Post on 15-Jul-2015

390 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR: 29/IAK/Per/3/2007 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENERAPAN SNI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PABRIK DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA, Menimbang : a. bahwa Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) telah diberlakukan secara wajib, sehingga harus dilakukan pengawasan terhadap perusahaan AMDK dalam menerapkan SNI tersebut; bahwa agar pengawasan dimaksud dapat berjalan optimal, diperlukan pedoman pengawasan penerapan SNI AMDK di pabrik; bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4131); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; (Lembaran Negara Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 1

b.

c.

Mengingat

:

1.

2.

3

4.

5

6

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73/M Tahun 2005 tentang Pengangkatan Para Pejabat Eselon I dilingkungan Departemen Perindustrian; Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 120/M/SK/10/ 1990 tentang Penerapan Standar Industri Indonesia dan Pemakaian Tanda SII Secara Wajib Bagi Air Minum Dalam Kemasan (SII 2040 -90); Surat Keputusan Pelaksana Harian Dewan Standardisasi Nasional Nomor 1405/IV/06/SK/1/1995 tentang Persetujuan Pengangkatan 112 Standar Nasional Indonesia (SNI); Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M.IND/PER/3 /2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/MIND/PER/5/2006 tentang Standardisasi, Pembinaan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Bidang Industri; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 20/MIND/PER/5/2006 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Penerapan/Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia;

2

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

MEMUTUSKAN : Menetapkan PERTAMA : Memberlakukan Pedoman Pengawasan Penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan Di Pabrik sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia ini. : Pengawasan SNI Air Minum Dalam Kemasan Di Pabrik dilakukan oleh Petugas Pengawas Standar Barang dan atau Jasa di Pabrik (PPSP) yang ditunjuk berdasarkan Surat Tugas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia. : Hasil dari Pengawasan SNI Produk Air Minum Dalam Kemasan Di Pabrik sebagaimana diktum KEDUA dilaporkan oleh PPSP kepada Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia. : Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 Maret 2007 DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BENNY WAHYUDI Salinan Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia ini disampaikan kepada: 1. Menteri Perindustrian. 2. Para Eselon I Dilingkungan Departemen Perindustrian. 3. Kepala Pusat Standardisasi, Departemen Perindustrian. 4. Pertinggal

3

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA Nomor : 29/IAK/Per/3/2007

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Daftar Lampiran I. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Pengertian D. Maksud dan Tujuan II. BAB II LINGKUP PENGAWASAN A. Objek Pengawasan B. Aspek Pengawasan TATA CARA PELAKSANAAN A. Persiapan Dokumen Pengawasan B. Pelaksanaan Pengawasan LAPORAN HASIL PENGAWASAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PENUTUP DAFTAR LAMPIRAN Pemeriksaan Kondisi Mesin dan Peralatan Produksi Dapat Dipandu Melalui Alur Proses Form 1. Surat tugas Pengawasan SNI di Pabrik Form 2. Berita Acara Pengawasan SNI di Pabrik Form 3. Data Hasil Pengawasan SNI di Pabrik Form 4. Berita Acara Pengambilan Contoh di Pabrik Form 5. Label Contoh Uji

III. BAB III

IV. BAB IV V. BAB V VI. BAB VI VII. BAB VII

LAMPIRAN NOMOR

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA : 29/IAK/Per/3/2007

PEDOMAN PENGAWASAN PENERAPANSNI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PABRIK SNI 01-3553

DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BENNY WAHYUDI

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam rangka kelancaran pelaksanaan Standardisasi Nasional Indonesia (SNI), mendorong peningkatan daya saing, terciptanya iklim usaha yang kondusif serta persaingan usaha yang sehat dan terjaminnya perlindungan konsumen, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 19/M-IND/PER/5/2006 tentang Standardisasi, Pembinaan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Bidang Industri. Pasal 17 Peraturan Menteri tersebut mengamanatkan antara lain Direktur Jenderal Pembina Industri melakukan pengawasan barang dan atau jasa di pabrik dalam memenuhi standar mutu dengan menugaskan Petugas Pengawas Standar barang dan atau jasa di Pabrik (PPSP). Pasal 26 mengamanatkan agar Direktur Jenderal Pembina Industri terkait menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal tentang ketentuan teknis dalam pelaksanaan pengawasan. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan salah satu produk industri yang SNI-nya telah diberlakukan secara wajib. Oleh karena itu harus dilakukan pengawasan terhadap perusahaan AMDK dalam menerapkan SNI 01-3553-2006 atau revisinya. Agar pengawasan di pabrik dapat mencapai hasil yang diharapkan maka diperlukan pedoman pelaksanaan tugas pengawasan di pabrik bagi para PPSP sehingga mereka mempunyai pemahaman yang sama.

B. Dasar Hukum

1.

2.

3

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);

1 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15 16

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4131); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; (Lembaran Negara Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presdien Republik Indonesia Nomor 20/P tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73/M Tahun 2005 tentang Pengangkatan Para Pejabat Eselon I dilingkungan Departemen Perindustrian; Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 120/M/SK/10/ 1990 tentang Penerapan Standar Industri Indonesia dan Pemakaian Tanda SII Secara Wajib Bagi Air Minum Dalam Kemasan (SII 2040 -90); Surat Keputusan Pelaksana Harian Dewan Standardisasi Nasional Nomor 1405/IV/06/SK/1/1995 tentang Persetujuan Pengangkatan 112 Standar Nasional Indonesia (SNI); Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M.IND/PER/3 /2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/5/2006 tentang Standardisasi, Pembinaan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Bidang Industri;

2 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

17

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 20/M-IND/PER/5/2006 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Penerapan/Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia;

C. Pengertian 1. Air Minum Dalam Kemasan adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral. 2. Pengawasan di pabrik adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari : a. Pemeriksaan dokumen perizinan b. Pemeriksaan keabsahan SPPT SNI c. Pemeriksaan mesin dan peralatan produksi d. Pemeriksaan peralatan uji e. Pengambilan contoh untuk dilakukan pengujian. 3. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI yang selanjutnya disebut SPPT SNI adalah Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI yang diberikan kepada Produsen yang mampu menghasilkan barang dan atau jasa yang sesuai persyaratan SNI. 4. Laboratorium Penguji adalah laboratorium yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional atau yang ditunjuk untuk melakukan pengujian contoh produk dan menerbitkan laporan hasil uji. 5. Pengujian contoh produk adalah suatu proses pemeriksaan oleh Laboratorium Penguji untuk membuktikan kesesuaian antara mutu contoh produk dengan syarat mutu SNI. 6. Petugas Pengawas Standar Barang dan atau Jasa di Pabrik, yang selanjutnya disebut PPSP adalah pegawai negeri sipil di pusat atau daerah yang diangkat dengan keputusan pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan barang dan atau jasa di pabrik yang SNI-nya telah diberlakukan secara wajib. 7. Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang berbentuk gambar, tulisan atau kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha/pabrik, serta informasi lainnya.

8. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka, susunan warna atau kombinasi dari unsur tersebut dalam kegiatan perdagangan dan atau jasa.

3 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

9. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metoda yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. 10. SNI adalah standar yang ditetapkan oleh BSN yang berlaku secara Nasional di Indonesia. 11. SNI Wajib lingkup industri adalah pemberlakuan SNI secara wajib diseluruh wilayah Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian. 12. Produsen adalah setiap orang perseorangan, badan usaha atau badan hukum yang melakukan kegiatan produksi. 13. Pabrik AMDK adalah tempat lokasi yang memproses air baku menjadi air minum sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau revisinya. 14. Kemasan adalah bahan tara pangan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan. D. Maksud dan Tujuan 1. Pedoman Pengawasan Penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan di Pabrik dimaksudkan sebagai pedoman bagi PPSP dalam pelaksanaan pengawasan penerapan SNI 01-3553-2006 atau revisinya yang diberlakukan secara wajib. 2. Pedoman Pengawasan Standar Produk Air Minum Dalam Kemasan di Pabrik oleh PPSP mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan penerapan SNI yang diberlakukan secara wajib, efektif dan efisien di pabrik ; b. Terwujudnya peningkatan daya saing produk industri melalui pembinaan produsen dalam meningkatkan kinerja industri untuk menghasilkan produk dengan mutu yang konsisten memenuhi SNI; c. Terselenggaranya perlindungan konsumen dalam aspek keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup (K3L).

4 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

II. LINGKUP PENGAWASAN

A. Objek Pengawasan Objek Pengawasan adalah Pabrik Air Minum Dalam Kemasan yang berada di wilayah Republik Indonesia. B. Lingkup Pengawasan 1. Pemeriksaan keabsahan dokumen perizinan, meliputi : a. Pemeriksaan IUI; b. Pemeriksaan SIPA; c. Pemeriksaan hasil uji air baku; d. Pemeriksaan Akta perusahaan; e. Pemeriksaan MD; f. Pemeriksaan Merek; g. Pemeriksaan Halal (jika ada); 2. Pemeriksaan dokumen SPPT SNI, meliputi : a. Pemeriksaan keabsahan dokumen : 1). Masa berlaku; 2). LSPro penerbit SPPT SNI; 3). Sertifikat sistem mutu (bila ada); 4). Merek yang tercantum pada SPPT SNI; b. Verifikasi merek/label di lokasi pabrik. Periksa pelabelan produk yang tercantum maupun yang tidak tercantum dalam SPPT SNI mencakup : 1) nama produk; 2) jenis produk (air mineral/air demineral); 3) nama/merek dagang; 4) nama Produsen; 5) alamat Pabrik (minimal nama kota); 6) volume netto yang dinyatakan dalam sistem metrik; 7) nomor pendaftaran (MD) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); 8) bulan dan tahun kadaluwarsa; 9) Tanda SNI; 10) Tanda halal. Pemeriksaan hasil uji air baku sesuai dengan SK Menkes 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air;

5 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

3. Pemeriksaan kelayakan mesin dan peralatan produksi. Pemeriksaan kondisi Mesin dan Peralatan Produksi berdasarkan persyaratan yang tertera dalam Lampiran Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor. : 705/MPP/Kep/11/2003 (semua mesin dan peralatan produksi harus terbuat dari bahan tara pangan): a. Bak atau tangki penampung air baku; b. Unit pengolahan air (water treatment); c. Unit pengolahan air harus mempunyai alat desinfeksi (ozonator, lampu UV atau alat lain yang mempunyai kemampuan sejenis). d. Mesin pencuci kemasan (bottle washer) e. Mesin Pengisi kemasan (filling machine) f . Mesin penutup kemasan (capping machine) Sesuai dengan persyaratan kualitas air baku utama, maka unit pengolahan dapat terdiri dari : a. Prefilter b. Filter karbon aktif c. Mikrofilter 4. Pemeriksaan dokumentasi kalibrasi peralatan uji. Pemeriksaan kelengkapan Peralatan Uji : a. autoklaf b. oven c. incubator d. pH meter e. konduktivitimeter f. turbidimeter g. peralatan pengujian mikrobiologi h. peralatan gelas antara lain cawan petri, erlenmeyer, dll Periksa status kalibrasi terakhir dari peralatan ukur dan uji (a,b,c) pada sertifikat kalibrasi. Periksa rekaman penyetelan ukur dan uji (d,e,f) pada rekaman penyetelan alat. Periode kalibrasi tergantung pada frekuensi pemakaian, disarankan sekurangnya sekali dalam dua tahun. 5. Menilai kesesuaian kualitas produk terhadap SNI 01-3553-2006 atau revisinya melalui pengambilan contoh. Menilai kesesuaian kualitas produk terhadap SNI 01-3553-2006 melalui pengambilan contoh dalam satu lini produksi mewakili seluruh merek yang diproduksi dan syarat-syarat kemasan.

6 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

Untuk pengujian diperlukan 3 liter contoh : a. Cup sekurangnya 25 cup atau; b. Botol 300 ml sekurangnya 15 botol atau; c. Botol 600 ml sekurangnya 8 botol atau; d. Botol 1500 ml sekurangnya 3 botol atau; e. Gallon sekurangnya 1 gallon yang baru saja keluar pengisian. f. Kemasan sebagai berikut : 1) Syarat kemasan sesuai dengan SNI ; 2) Jenis kemasan (PET, PVC, PE, PP, PC, botol kaca); 3) Ukuran kemasan (cup, botol, gallon);

dari ruang

7 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

III. TATA CARA PELAKSANAAN

A. Persiapan Dokumen Pengawasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Surat Pemberitahuan Pengawasan ke Perusahaan. Surat Tugas Pengawasan SNI di Pabrik (Form 1). Berita Acara Pengawasan SNI di Pabrik (Form 2). Data Hasil Pengawasan SNI di Pabrik (Form 3) Berita Acara Pengambilan Contoh di Pabrik (Form 4). Contoh Uji (Form 5). Surat Pengantar ke Laboratorium Uji dari Direktorat Pembina.

B. Pelaksanaan Pengawasan 1. Pengawasan penerapan SNI AMDK diberitahukan kepada perusahaan AMDK oleh Direktur Industri Minuman dan Tembakau Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia (IAK) dengan tembusan kepada Dinas yang membidangi Industri di Propinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Pelaksanaan pengawasan penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan dilakukan oleh PPSP baik yang di pusat maupun di daerah berdasarkan Surat Tugas Pengawasan dari Direktur Jenderal IAK. 3. Pengawasan terhadap AMDK di pabrik dalam memenuhi SNI 01-35532006 dilakukan dengan cara pemeriksaan pabrik dan pemeriksaan mutu melalui pengambilan contoh di pabrik. 4. Pemeriksaan pabrik dilakukan sesuai Bab II, huruf B, butir 1 sampai 4. 5. Pemeriksaan mutu dilakukan melalui pengambilan contoh di pabrik sesuai Bab II, huruf B, butir 5. Contoh dikirim ke Laboratorium Penguji untuk dilakukan pengujian.

8 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

IV. LAPORAN HASIL PENGAWASAN

A. Hasil pemeriksaan pabrik dan pengujian contoh dituangkan dalam Berita Acara Pengawasan oleh PPSP dan disampaikan kepada Direktur Industri Minuman dan Tembakau untuk dilakukan evaluasi; B. Evaluasi hasil pengawasan dilaporkan kepada Direktur Jenderal IAK.

9 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

V. TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN Evaluasi hasil pengawasan dapat ditindaklanjuti melalui: A. Publikasi Hasil pengawasan dapat dipublikasikan kepada masyarakat. B. Pembinaan Apabila hasil pengawasan di pabrik tidak sesuai dengan persyaratan SNI 013553-2006 atau revisinya, maka Direktorat Jenderal IAK berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) atau dengan Dinas Pembina bidang industri pada Pemerintah Propinsi dan atau Kabupaten/Kota dapat melakukan pengawasan khusus dan langkah pembinaan terhadap produsen dalam menerapkan SNI. C. Penegakan Hukum Setelah dilakukan pengawasan khusus dan langkah pembinaan perusahaan masih melakukan pelanggaran maka Direktur Jenderal IAK berkoordinasi dengan BPPI, Dinas Pembina bidang industri pada Pemerintah Propinsi dan atau Kabupaten/Kota dan aparat penegak hukum setempat melakukan penegakan hukum sesuai dengan UU No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian, UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Menteri Perindustrian No.19/M-IND/PER/5/2006.

10 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

VI. PENUTUP

Pedoman Pengawasan Penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan di Pabrik ini ditetapkan untuk digunakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut sesuai kebutuhan.

11 dari 12

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

Pemeriksaan Kondisi Mesin dan Peralatan Produksi dapat dipandu melalui Alur Proses sebagai berikut :

Air baku

Bak atau Tangki Penampung air baku

Unit Pengolahan air

Lab

Mesin Pencuci kemasan

Mesin Pengisian

Mesin Penutupan

Produk

12 dari 12

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

Kop Surat Direktorat Jenderal Pembina Departemen PerindustrianForm1

SURAT TUGAS PENGAWASAN SNI DI PABRIK Nomor :Dalam rangka pengawasan penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan di Pabrik dengan ini Direktur Jenderal Pembina, Departemen Perindustrian menugaskan kepada : 1. Nama NIP Jabatan 2. Nama NIP Jabatan : : : Petugas Pengawas Standar di Pabrik : : : Petugas Pengawas Standar di Pabrik

Untuk : a. Melakukan pengawasan penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan di pabrik: Nama Perusahaan : Alamat Pabrik : No. Telp/Fax : b. Melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Jenderal Perindustrian. Pembina, Departemen

Demikian surat tugas ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Direktur Jenderal Pembina

Nama & Stempel

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

Form 2

BERITA ACARA PENGAWASAN SNI DI PABRIK Nomor: Pada hari ini .................... tanggal...........bulan...........tahun......... sesuai dengan surat Tugas Direktur Jenderal Pembina Industri Nomor......... tanggal.............., telah dilaksanakan pemeriksaan dan pengawasan SNI di Pabrik sebagai berikut:Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Produk Tipe/Jenis Merek : ............................................. : ............................................. : Air Minum Dalam Kemasan :............................................... : ..............................................

Hasil pemeriksaan adalah sebagaimana terlampir dalam Form 3. Demikian Berita Acara Pemeriksaan di pabrik ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui Pihak Perusahaan PT. ..Tanda tangan & Cap Perusahaan

Petugas Pengawas Standar barang dan atau jasa di PabrikTanda tangan

(Nama Jelas)

(1. Nama Jelas)

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

Form 3

DATA HASIL PENGAWASAN SNI DI PABRIKI. DATA PETUGAS. 1. Nomor/Tanggal Surat Tugas Direktur Jenderal Pembina Industri : 2. Nama PPSP 3. NIP : :

4. Tanggal Pelaksanaan Pengawasan: 5. Nomor SNI 6. Judul : 01-3553-...... : Air Minum Dalam Kemasan

II. DATA PERUSAHAAN. 1. Nama Perusahaan : ............. 2. Nama Penanggung Jawab : ............... 3. Izin Usaha Industri : No. ............... tgl ............... Berlaku s/d ....................... Instansi Penerbit .............. 4. Izin SIPA : No. ............... tgl ............... Berlaku s/d ....................... Kalau tidak ada, dokumen kontrak kerjasama dengan ..........

5. Alamat : a. Kantor Pusat : ..................... Kode pos :............... tlp : Fax : ............... email : ............. b. Pabrik : ................. Kode pos :............... tlp : Fax : ............... email : ............. 6. Penanggung Jawab Produksi : ........................ 7. Status Perusahaan : ........................ 8. Struktur Organisasi : ...................... (terlampir).

1

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

9. Jumlah Tenaga Kerja : .................. 10. Kapasitas Terpasang dan Realisasi Produksi 3 tahun terakhir : Kemasan Cup Botol 300 ml Botol 600 ml Botol 1500 ml Botol Gelas Gallon Kapasitas Terpasang Realisasi Tahun 200...

200...

200..

III. ASPEK LEGAL SPPT SNI. 1. SPPT SNI No. SPPT SNI Masa berlaku tgl No. SNI Merek Jenis/Tipe : ...................... tgl ...................... : ....................... s/d tgl ................ : ................. : ................ : .........................

2. Sistem Manajemen Mutu telah diterapkan oleh perusahaan : Ya Tidak Standar SMM yang diterapkan : - Pedoman BSN No. 10 tahun 1999 - ISO 9001:2000/SNI 19-9001-2001 (pernyataan diri) - ISO 9001:2000/SNI 19-9001-2001 Sertifikat No............... LSSM..................... 3. LSPro Penerbit SPPT SNI - Nama : ........................ - Alamat : ..................... - Kapan tgl/bln/thn terakhir dilaksanakan pengawasan : .................................... - Hasil pengawasan terakhir : Memenuhi Tidak memenuhi

IV. LA B E L. Meliputi kelengkapan : - nama produk nama/merek dagang

Ada Ada

Tidak Tidak

2

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

-

nama Produsen

Ada

Tidak Ada Tidak Ada Tidak

alamat Produsen (minimal nama kota)

volume netto yang dinyatakan dalam sistem metrik

nomor surat persetujuan pendaftaran pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM RI MD ............ bulan dan tahun kadaluwarsa Tanda SNI Tanda halal Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak

-

Kalau ada sertifikat No. . - Nama/merek dagang yang tidak tercantum dalam SPPT SNI Ada Tidak

V. MESIN DAN PERALATAN PRODUKSI. - Bak atau tangki penampung air baku : Terbuat dari bahan tara pangan : Tertutup Terhindar dari kontaminasi : : ya ya Ada ya Tidak tidak tidak tidak ya tidak ya tidak

Dapat dibersihkan dan disanitasi dengan baik : -

Unit pengolahan air (water treatment) mempunyai alat desinfeksi : Ozonator: Lampu UV : ada ada tidak tidak ada

Alat lain yang mempunyai kemampuan sejenis :

tidak

- Desain peralatan termasuk tangki penampungan dan penyimpanan, pipa-pipa, penyambung (fitting), pencuci botol, pengisi, penutup, truk tanki dan sebagainya. telah dibuat agar produk terhindar dari kontaminasi : Pelumas yang menetes dari klep : ya tidak ya tidak

Serpihan metal, karat, dan perlengkapan rusak berat :

3

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

Air yang terkontaminasi oleh adanya kayu dalam ruang pengisian : Ruang Produksi bebas dari pipa tembaga tidak bertekanan : ya

ya tidak

tidak

- Sesuai dengan kualitas air baku utama, unit pengolahan dapat terdiri dari : Prefilter Ada Tidak ya tidak

Sesuai dengan ketentuan tersebut diatas Filter karbon aktif Ada Tidak

Sesuai dengan ketentuan tersebut diatas Mikrofilter Ada Tidak

ya

tidak

Sesuai dengan ketentuan tersebut diatas - Mesin pencuci kemasan gallon

ya Ada

tidak Tidak

Dilakukan pemeriksaan dan pencatatan secara periodik : perawatan fisik inspeksi kondisi dan kelayakan pakainya. ya ya ya Ada Ada tidak tidak tidak Tidak Tidak

- Mesin Pengisi kemasan (filling machine) - Mesin penutup kemasan (capping machine)

Proses pengisian, penutupan dan penyegelan kemasan harus dimonitor setiap waktu antara lain : - Batas isi dalam botol ya tidak - tutup botol dan segel - tersedia tenaga kerja terlatih ya ya tidak tidak

VII. PERALATAN UJI Pemeriksaan kelengkapan dan dokumen kalibrasi : otoklaf : Ada Tidak Ada Tidak Tanggal........

Sertifikat kalibrasi

4

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

-

oven

:

Ada Ada Ada

Tidak Tidak Tanggal ........ Tidak

Sertifikat kalibrasi incubator :

Sertifikat kalibrasi

Ada

Tidak

Tanggal

-

pHmeter

:

Ada Ada Ada Ada Ada ada

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak tidak Ada Tidak

Rekaman penyetelan konduktivitimeter : Rekaman penyetelan turbidimeter :

Rekaman penyetelan -

peralatan pengujian mikrobiologi: peralatan gelas antara lain, cawan petri, erlenmeyer, dll: Ada

Tidak

-

status ketertelusuran peralatan ukur dan uji pada sertifikat kalibrasi : Valid Tidak valid

5

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

:

CATATAN : ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................

Mengetahui Pihak Perusahaan PT. ..Tanda tangan & Cap Perusahaan

Petugas Pengawas Standar barang dan atau jasa di PabrikTanda tangan

(Nama Jelas)

(1. Nama Jelas)Tanda tangan

(2. Nama Jelas)

6

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

Form 4

BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH DI PABRIKNomor :

Pada hari ini tanggal bulan tahun Surat Tugas Direktur Jenderal Pembina Industri Nomor .............................., telah dilaksanakan pengambilan contoh sebagai berikut : Nama Produsen Alamat Produsen Produk Tipe/jenis Merek Lokasi pengambilan contoh Nomor kode produksi/stok Jumlah contoh

sesuai dengan tanggal

: .......................................................................... : .......................................................................... : Air Minum Dalam Kemasan : : : : : (diuraikan dalam lembaran tambahan)

Contoh tersebut dikemas, kemudian oleh PPSP akan diserahkan kepada Balai Penguji ......... untuk diuji sesuai SNI 01-3553.........

Demikian Berita Acara Pengambilan contoh uji ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui Pihak Perusahaan PT. .. Tanda tangan & Cap Perusahaan

Petugas Pengawas Standar barang dan atau jasa di Pabrik Tanda tangan

(Nama Jelas)

(Nama Jelas)

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 29/IAK/Per/3/2007

Form 5

LABEL CONTOH UJI

Kode Contoh Produk No. SNI Tipe Kemasan/volume Jumlah Tgl. Pengambilan Contoh

: sesuai dengan nomor berita acara pengambilan contoh : Air Minum Dalam Kemasan : 01-3553-2006 : : :

Lokasi Pengambilan Contoh

: di pabrik dalm bentuk kemasan

Petugas Pengawas Standar barang dan atau jasa di Pabrik Tanda tangan

(Nama Jelas)