3. kuliah 4-penanganan pasca panen

9
PENANGANAN PASCA PANEN By Indra T. Maulana S.Si., Apt I. SORTASI (PEMILIHAN) Pemilihan terhadap : - bagian tumbuhan yang digunakan - benda asing - kerusakan - ukuran - warna II. PENCUCIAN Untuk menghilangkan tanah & pengotor lain yang melekat pada bahan simplisia, Menggunakan: air bersih mis. Air dari mata air, air sumur, air PAM Pencucian sebanyak 1 x : menghilangkan 25% jumlah mikroba awal. Pecucian 3x : mikroba yg tertinggal 42% jumlah mikroba awal. Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua mikroba krn air pencucian yg digunakan jg mengandung sejumlah mikroba. Bakteri yang umum terdapat didalam air : Pseudomonas sp, Proteus sp, Micrococcus sp, Bacillus sp, Streptococcus sp, Enterobacter sp, Escherichia sp III. PENGERINGAN Tujuan : 1. Mendapatkan simplisia yg tidak mudah rusak 2. Dapat disimpan dalam waktu yg lebih lama 3. Mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia (dg mengurangi kadar air & menghentikan reaksi enzimatik) Prinsip : sebaiknya dilakukan segera setelah pengumpulan kecuali kalau dikehendaki lain seperti : Diperlukannya tahap fermentasi (proses enzimatik yang dikehendaki) Kandungan Air pd kadar tertentu. 1. Dpt merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.

Upload: qiqitazkia

Post on 27-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sa

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

PENANGANAN PASCA PANENBy Indra T. Maulana S.Si., Apt

I. SORTASI (PEMILIHAN)Pemilihan terhadap :- bagian tumbuhan yang digunakan- benda asing- kerusakan- ukuran- warna

II. PENCUCIANUntuk menghilangkan tanah & pengotor lain yang melekat pada bahan simplisia, Menggunakan: air bersih mis. Air dari mata air, air sumur, air PAMPencucian sebanyak 1 x : menghilangkan 25% jumlah mikroba awal.Pecucian 3x : mikroba yg tertinggal 42% jumlah mikroba awal. Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua mikroba krn air pencucian yg digunakan jg mengandung sejumlah mikroba.

Bakteri yang umum terdapat didalam air :Pseudomonas sp, Proteus sp, Micrococcus sp, Bacillus sp, Streptococcus sp, Enterobacter sp, Escherichia sp

III. PENGERINGAN

Tujuan :1. Mendapatkan simplisia yg tidak mudah rusak2. Dapat disimpan dalam waktu yg lebih lama3. Mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia (dg mengurangi kadar air & menghentikan

reaksi enzimatik)

Prinsip : sebaiknya dilakukan segera setelah pengumpulan kecuali kalau dikehendaki lain seperti :Diperlukannya tahap fermentasi (proses enzimatik yang dikehendaki)

Kandungan Air pd kadar tertentu. 1. Dpt merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.2. Memungkinkan enzim tertentu dalam sel masih dapat bekerja menguraikan senyawa aktif sesaat

setelah sel mati(biasanya jika kadar air lebih dari 10%)

Hal-hal yg harus diperhatikan Pengeringan langsung setelah pemanenan Proses stabilisasi sebelum bahan dikeringkan proses enzimatik yang dikehendaki setelah pemanenan

Page 2: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

A. Pengeringan langsung setelah pemanenan- Dilakukan pada bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yg mudah menguap.- Penundaan proses pengeringan akan menurunkan kadar senyawa aktif → menurunkan mutu

simplisia

B. Proses stabilisasi sebelum bahan dikeringkanTujuannya adalah untuk menghentikan reaksi enzimatik. Cara yang dilakukan adalah. Merendam bahan dengan etanol 70% atau Mengalirkan uap panas

Reaksi enzimatik tidak berlangsung bila kadar air dalam simplisia kurang dari 10%Enzim tidak rusak,hanya dalam keadaan tidak aktif saja

C. Proses Enzimatik yang DikehendakiUntuk pembuatan simplisia tertentu : proses enzimatik justru dikehendaki setelah pemetikan (pengumpulan).Caranya :1. Sebelum proses pengeringan bagian tanaman dibiarkan dalam suhu dan kelembaban tertentu agar

reaksi enzimatik dapat berlangsung.2. Pengeringan perlahan-lahan agar reaksi enzimatik masih berlangsung selama proses pengeringan.

Proses enzimatik masih diperlukan karena senyawa aktif yang dikehendaki masih dalam ikatan kompleks dan baru dipecah dari ikatan kompleksnya serta dibebaskan oleh enzim tertentu dalam suatu reaksi enzimatik setelah tanaman tsb mati.Contoh : vanili, buah kola

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengeringana. Suhu pengeringanb. Kelembaban udarac. Aliran udarad. Waktu pengeringane. Luas permukaan bahanf. Tidak dianjurkan menggunakan alat dari plastik

Suhu pengeringanTergantung bahan simplisia dan cara pengeringanSuhu terbaik : tidak melebihi 60oC

Untuk senyawa tidak tahan panas atau mudah menguap dikeringkan pada suhu 30 - 45 oC, atau bisa juga dilakukan pengeringan vakum

Face hardeningTerjadi karena cara pengeringan yg salah dimana bagian luar bahan sudah kering tapi bagian dalam nya masih basah. Hal ini akan menyebabkan kerusakan atau kebusukan di bagian dalam bahan yg dikeringkan, penyebab:1. irisan bahan simplisia terlalu tebal2. Suhu pengeringan terlalu tinggi

Page 3: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

3. Keadaan lain yg menyebabkan penguapan air permukaan bahan jauh lebih cepat dari pada difusi air dari dalam ke permukaan (permukaan bahan menjadi keras dan menghambat pengeringan selanjutnya).

Pengeringan dilakukan dengan cara.

1. Pengeringan Alamiah.- Dijemur di bawah Sinar matahari- Diangin-angin tanpa dipanaskan dengan sinar matahari

2. Pengeringan BuatanAlat pengering buatan seperti : a. Di lemari pengering b. Pengeringan Tenaga Surya c. Oven Vakum.

Dijemur dibawah Sinar MatahariUntuk mengeringkan bag. tanaman yg relatif keras spt : kayu, kulit kayu, biji & mengandung senyawa aktif yg relatif stabil.Kelemahan : - Tanpa kondisi terkontrol (suhu, kelembaban & aliran udara)- Kecepatan pengeringan sgt tergantung pd keadaan iklim (hy baik di daerah dg udara panas, kelembaban rendah, jarang hujan).Jika terjadi Hujan/mendung, maka- Dapat memperpanjang waktu pengeringan- Memberi kesempatan pada kapang atau mikroba lain untuk tumbuh sebelum simplisia tsb keringAlat yang digunakan :- Dasar berlubang-lubang spt : anyaman bambu, kain kassa dsb, - Bukan dari logam : bereaksi dan merusak senyawa aktif tertentu- Letak diatur sehingga memungkinkan terjadinya aliran udara dari atas ke bawah atau sebaliknya Cara Pengeringan- Bahan simplisia dihamparkan setipis mungkin di atas tempat pengeringan.- Di bawah tempat pengering diberi jarak dgn lantai atau dg pengering di bawahnya sehingga

memungkinkan sirkulasi udara

Diangin-anginkan tanpa PemanasanDigunakan untuk mengeringkan bagian tanaman yg lunak seperti bunga, daun dsb dan mengandung senyawa aktif mudah menguapTujuan : untuk meminimalkan kehilangan warna pada daun dan bunga, dan melindungi keluarnya senyawa yang mudah menguap.Caranya : disebarkan dalam bentuk lapisan tipis dan harus sering dibolak balik, sehingga menghasilkan tingkat kekeringan senyawa yang seragam dan dapat menghindari tumbuhnya jamurCara ini dapat mengatasi kerugian yg mungkin terjadi jika melakukan pengeringan dg sinar matahari

Menggunakan alat mesin pengering (suhu, kelembaban, tekanan, aliran udara dapat diatur).Keuntungan Pengeringan buatanMenghasilkan Simplisia dgn mutu yg lebih baik krn pengeringan lebih merata, Waktu pengeringan lebih cepat, dan Tidak dipengaruhi keadaan cuaca

Page 4: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

sinar matahari alat pengeringwaktu 2 – 3 hari 6 – 8 jamKadar air 10 – 12 % 10 – 12 %

Pengeringan VakumMengurangi tekanan udara di dalam ruang atau lemari pengeringan tekanan kira-kira 5 mm Hg.

IV. PENGECILAN UKURAN SIMPLISIA

Tujuan :- Memperbesar Luas Permukaan Kontak- Mempermudah Proses Ekstraksi

APAKAH SEMAKIN HALUS SERBUK SIMPLISIA, KUALITAS SEMAKIN BAGUS ??

Ternyata : Untuk beberapa simplisia, irisan yg terlalu tipis dapat menyebabkan :Berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yg mudah menguap shg mempengaruhi komposisi, bau dan rasa yg diinginkan. Contoh : Temulawak, Temu giring, Jahe, Kencur yang semuanya mengandung minyak atsiri yang dibutuhkan tubuhOleh karena itu, perlu diperhatikan faktor - faktor penting terhadap hasil penggilingan, diantaranya :- Kelembapan Bahan- Alat Pengayak- Waktu Pengayakan

1. Kelembapan BahanKadar Air jika :- Kandungan air dalam simplisia Rendah maka akan menjadikan serbuk semakin halus- Tinggi maka akan menjadikan serbuk semakin kasarProses penggilingan untuk simplisia yang mengandung minyak atsiri maka gunakan mesin penggiling yang tidak memakai pemanas, sehingga minyak atsiri tidak menguap.

2. Alat PengayakMenurut FI, semakin besar nomor pengayak maka akan semakin banyak jumlah lubangnya.Menurut MMI, derajat halus serbuk simplisia dinyatakan dengan nomor pengayak yang digunakan, yaitu :- 1 nomor- 2 nomor

A. 1 NomorContoh :Derajat halus serbuk suatu simplisia No. 60artinya :Semua serbuk simplisia tersebut melalui pengayak no. 60

B. 2 NomorContoh :Derajat halus serbuk suatu simplisia no. 60/120Artinya :

Page 5: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

Semua serbuk simplisia tersebut melalui pengayak No. 60, dimana < 40 %serbuk simplisia tersebut melalui pengayak no. 120

V. PENYIMPANAN SIMPLISIA

Bahan Simplisia sebaiknya disimpan dalam keadaan kering, tertutup rapat, dan terlindung dari cahaya.Perlu diperhatikan juga mengenai stabilitas simplisia, Dimana bahan yang mengandung glikosida dan ester relatif kurang stabil daripada bahan yang mengandung alkaloid.

Cahaya MatahariSinar dari panjang gelombang tertentu dpt menimbulkan perubahan kimia pd simplisia

Oksigen UdaraSenyawa tertentu dalam simplisia dpt mengalami perubahan kimiawi oleh pengaruh oksigen udara → Terjadi oksidasi

KelembabanJika kelembaban lingkungann lebih kecil dari pada simplisia, maka Simplisia akan kehilangan sebagian airnya secara perlahan-lahan sehingga makin lama makin mengecil (kisut).Simplisia yg higroskopik Jika disimpan dalam wadah terbuka akan menyerap uap air di udara sehingga menjadi basah atau mencair.

Pengemasan simplisiaCara tergantung pada : jenis simplisia dan tujuan penggunaan kemasanBahan dan bentuk : harus dapat melidungi, memperhatikan segi pemanfaatn ruang (untuk keperluan pengangkutan dan penyimpanan)

Syarat Wadah- Tidak beracun- Inert (tidak bereaksi) dengan isi- Melindungi dari cemaran : mikroba, kotoran, serangga- Mampu mempertahankan senyawa aktif yg mudah menguap- Mencegah pengaruh sinar, masuknya uap air dan gas-gas.

Wadah yg lazim Digunakan- Karung goni- Karung / kantung plastik (untuk simplisia berasal dari akar, rimpang, umbi, kulit akar, kulit batang,

kayu, daun, herba, buah, biji).- Peti dari kayu / karton - Drum / kaleng dari besi berlapis - Untuk bahan cair : botol, guci porselen

Page 6: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

Kondisi penyimpananSuhu (Standar MMI)

- Suhu kamar (15oC – 30oC)- Tempat sejuk (5oC – 15oC)- Tempat dingin (0oC – 5oC)Tergantung dari sifat-sifat dan ketahanan simplisia

Gudang penyimpanan- Ruang penyimpanan khusus (gudang simplisia), terpisah dari tempat penyimpanan bahan lain atau

alat-alat.- Konstruksi permanen - Bagian dalam dan lingkungan di sekitar dijaga kebersihannya - Ventilasi udara baik - Bebas kebocoran- Penerangan cukup tapi dicegah masuknya sinar matahari yg langsung menyinari simplisia- pencegahan kemungkinan masuknya hewan pengganggu (serangga, hewan mengerat)- Prinsip first in first out - Pelabelan (kartu stok) - Pemeriksaan rutin

VI. PENGENDALIAN MUTU

Meliputi :- Nama dan Asal Simplisia- Ciri Simplisia- Ciri Makroskopis- Ciri Mikroskopis- Uji Kimia- Uji kemurnian- Uji Kuantitatif- Cara Penyimpanan

1. Nama dan Asal Simplisia- Nama Latin dan Author- Nama Daerah/Nasional- Lokasi Tumbuh- Umur Tanaman- Bagian Tanaman- Waktu Panen

2. Ciri SimplisiaWarna, Bau, Rasa

Page 7: 3. Kuliah 4-Penanganan Pasca Panen

3. Uji Kemurniana. Benda AsingTanah, Pasir, Batu, Jamur, Serangga, Binatang Pengeratb. Abu :Abu Total, Abu tidak Larut Asam, Abu Sulfatc. Kadar Aird. Susut Pengeringane. Sari Larut Airf. Cemaran Logam beratg. Reseidu pestisidah. Uji Aflatoksini. Cemaran Mikroba

Batas Cemaran MikrobaMenurut WHOPenggunaan Mikroba Patogen Bakteri

/GramJamur/Gram

Oral 0 105 103

Topikal 0 107 104

Uji KuantitatifMenghitung Kadar Senyawa Tertentu dalam Simplisia