3. bab i, ii, dan iii
DESCRIPTION
laporan akhir pplTRANSCRIPT
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan
mandiri, serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Artinya tidak mungkin dijumpai suatu kehidupan masyarakat tanpa adanya
kegiatan pendidikan. Peran guru dalam kegiatan pendidikan sangat penting.
Seorang calon guru dituntut untuk mengetahui berbagai hal antara lain untuk
mengetahui keberhasilannya yang tidak hanya ditentukan dari faktor
penguasaan materi dan teori namun prakteknya juga. Banyak orang pandai,
cerdas dan mudah menerima penjelasan dari orang lain akan tetapi ia
mengalami kesulitan dan tidak mengetahui bagaimana cara untuk
menyampaikan dan menjelaskan ilmunya kepada orang lain.
Hal-hal tersebut di atas merupakan suatu kriteria yang harus dipenuhi seorang
calon guru. Sebagai seorang guru, ia tidak hanya sekedar pandai teori tetapi
juga harus pandai dalam prakteknya, yaitu harus bisa menyampaikan apa
yang ia ketahui dan dipandang kondusif dengan kondisi siswa.
Agar dapat menguasai keterampilan-keterampilan dan kemampuan-
kemampuan ini, tentunya calon guru harus memiliki pengalaman dalam
mengajar sehingga mengetahui sagala sesuatu yang berhubungan dalam
proses pembelajaran. Pengalaman mengajar nantinya akan memudahkan
calon guru dalam proses belajar dan mengajar di masa yang akan datang.
2
Semakin banyak pengalaman belajar seorang guru, maka akan semakin baik
kualitas mengajarnya karena ia akan banyak belajar dari pengalaman–
pengalaman sebelumnya. Oleh sebab itu, dalam mempersiapkan calon – calon
pendidik yang profesional Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung, mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah yang
telah ditentukan.
SMP Erlangga Kota Agung Timur merupakan salah satu sekolah yang
dipercaya oleh FKIP Universitas Lampung untuk menjadi tempat pelaksanaan
PPL, tahun ajaran 2014/2015. Diharapkan SMP Erlangga Kota Agung Timur
dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa yang melaksanakan PPL,
dan sebaliknya mahasiswa pun harus dapat sepenuhnya berlaku sebagai
praktikan yang baik, ilmiah, aktif dan memberikan angin segar kognitif bagi
para siswa di sekolah ini khususnya.
Seiring dengan telah berakhirnya pelaksanaan PPL tahun ajaran 2014/2015,
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan PPL perlu dituangkan dalam laporan
tertulis yang dari laporan tersebut di lapangan dapat memberi kontribusi
ataupun input bagi mahasiswa praktikan, sekolah, dan FKIP Universitas
Lampung.
1.2 Dasar Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Dasar dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ini adalah: Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 039/U/1980 yang
menyatakan “terpadunya rancangan dan proses pelaksanaan kurikulum LPTK
diatas suatu praktik dalam mengasuh tenaga kependidikan yang profesional”.
Oleh karena itu, PPL merupakan suatu kegiatan akademik yang harus
ditangani LPTK dan Kanwil Departemen Pendidikan serta sekolah tempat
pelaksanaan PPL.
3
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0141/F/1985 yang
menyatakan:
1. Terpadunya rancangan dan proses pelaksanaan kurikulum di LPTK
(Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), diatas suatu wawasan yang
berarti terpadunya teori dan praktik dalam mengasuh tenaga kependidikan.
2. Terkoordinasinya dengan mantap kegiatan-kegiatan pembina tenaga
kependidikan yang meliputi prajabatan, pengangkatan dan penempatan
latihan dalam jabatan dan pengembangan karier.
Atas tuntutan konsep keterpaduan tersebut, maka salah satu komponen
kegiatan yang harus mendapat penanganan sungguh-sungguh adalah Program
Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik pendidikan yang merupakan muara
di mana semua unsur setiap komponen kurikulum memadu, sehingga
menampakkan wajah kependidikan.
1.3 Pengertian Program Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu kegiatan
intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang mencakup seluruh latihan mengajar dan
tugas-tugas kependidikan untuk memenuhi persyaratan pembentukan guru
yang berkompetensi, profesional dan berdedikasi tinggi serta berkepribadian
yang mantap. PPL bagi mahasiswa FKIP merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu program semester dalam
kurikulum, yang merupakan program pelatihan mahasiswa untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah didapat selama
mengikuti perkuliahan serta pengalaman lapangan pribadi kepada bidang
tugas kependidikan yang sesungguhnya.
1.4 Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan
1.4.1 Pengertian PPL
Pelaksanaan PPL ditujukan untuk membentuk calon tenaga pendidik yang
profesional sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Melalui kegiatan
PPL, diharapkan mahasiswa FKIP dalam memiliki keterampilan, kecakapan
4
serta pengalaman dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik maupun
pengajar. Sebagai pengajar, seorang guru berkewajiban memberikan bekal
ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswanya. Sebagai pendidik,
seorang guru harus memberikan pembinaan terhadap kepribadian murid, yang
meliputi: sikap mental, serta akhlaknya yang sesuai dengan norma-norma
kemanusiaan dan kepribadian bangsa, sehingga pada akhirnya siswa dengan
bekal pengetahuan yang telah didapatkannya akan siap baik secara konseptual
maupun secara mental. Oleh karena itu, para mahasiswa PPL sebagai calon
guru diharapkan memiliki sikap kedewasaan, kepribadian yang mantap,
ketulusan dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawab, keterampilan
dan kemampuan mengelola kelas dengan sebaik-baiknya.
1.4.2 Tujuan PPL
Adapun tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran
dan manajerial sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan
kompetensi kependidikan.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal
dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang terkait
dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai ke dalam kehidupan
nyata di sekolah atau institusi lainnya.
4. Memacu mengembangkan sekolah atau institusi lainnya dengan cara
menumbuhkan motivasi atas kekuatan sendiri.
5. Meningkatkan hubungan kemitraan antara FKIP Unila dengan pemerintah
daerah, sekolah, dan lembaga terkait.
6. Untuk membentuk sikap dan kemampuan calon guru atau tenaga pendidik
yang profesional
5
1.5 Sasaran Program Pengalaman Lapangan
Sasaran dari pelaksanaan PPL ini adalah mahasiswa dan mahasiswi FKIP
Unila yang telah menempuh 110 sks dan telah lulus mata kuliah prasyarat
untuk PPL. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan PPL ini adalah
membentuk pribadi calon guru agar memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi
profesinya, sebagai calon guru serta cakap dan tepat menggunakan di dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
1.6 Ruang Lingkup Program Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SMP Erlangga Kota Agung
Timur Kabupaten Tanggamus sejak tanggal 14 Juli 2014 sampai dengan
tanggal 17 September 2014 meliputi:
1. Pelaksanaan proses belajar-mengajar,
2. Pengelolaan kelas,
3. Administrasi kelas,
4. Pengorganisasian kurikulum,
5. Pengorganisasian komponen pendidikan lainnya.
1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Kegiatan PPL berlangsung pada semester ganjil Tahun ajaran 2014/2015 di
SMP Erlangga Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus. Program
Pengalaman Lapangan (PPL) kali ini memakan waktu 8 minggu terhitung
dari tanggal 14 Juli - 17 September 2013, dapat dilihat dari pembagian
waktu pelaksanaan PPL di bawah ini:
1. Tahap Penjajagan – Observasi : 13-15 Juni 2013
2. Pelepasan Peserta PPL : 27 Juni 2013
3. Penyerahan peserta PPL : 30 Juni 2013
4. Masa Observasi : 15—17 Juli 2013
5. Masa PPL Terbimbing : 18 Juli — 29 Juli 2013
6. Supervisi 1 : 27 — 29 Juli 2013
6
7. Masa PPL Mandiri : 30 Juli—14 September 2013
8. Supervisi 2 : 5—8 September 2013
9. Ujian PPL : 9—14 September 2013
10. Penarikan PPL : 16 September 2013
BAB IIPELAKSANAAN PPL
2.1. Hasil Observasi Sekolah
Tahap observasi pelaksanaan PPL dilaksanakan di MA Nurul Iman Sekincau
pada tanggal 13—15 Juni 2013. Kegiatan PPL ini diawali dengan pelepasan
mahasiswa KKN dan PPL oleh Rektor Universitas Lampung di GSG
Universitas Lampung pada tanggal 27 Juni 2013. Kemudian dilanjutkan
dengan acara serah terima mahasiswa PPL oleh Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kepada Kepala Sekolah MA Nurul Iman Sekincau pada hari
Kamis 30 Juni 2013.
Pada saat melakukan observasi, mahasiswa PPL melakukan kegiatan
pengumpulan data mengenai sejarah sekolah, kondisi sekolah, administrasi
serta lingkungan sekolah. Berikut ini uraian tentang observasi praktikan di
MA Nurul Iman Sekincau.
2.1.1 Sejarah Berdirinya MA Nurul Iman Sekincau
MA Nurul Iman Sekincau merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
yang ada di Kecamatan Sekincau. MA yang beralamat di Jl. Simp. Kebas
7
Kelurahan Sekincau, Kec. Sekincau Kabupaten Lampung Barat, berdasarkan
Surat Keputusan Wh/6/SK/836/2001 dan diresmikan oleh Kepala Bidang
Binrua Kanwil Depag Prop. Lampung pada tahun 2000, MA Nurul Iman
resmi menjadi salah satu sekolah menengah atas swasta yang berdiri dibawah
Lembaga Yayasan Pendidikan Nurul Iman, yang saat ini terakreditasi B.
PROFIL MA NURUL IMAN SEKINCAU
A. Nama Sekolah : MA Nurul Iman Sekincau
B. Tahun Didirikan : 2000
C. Alamat Sekolah : Jl. Simp. Kebas Kelurahan Sekincau,
Kec. Sekincau Kabupaten Lampung Barat.
D. Nama Kepala Sekolah : Imam Syafi’i, M. Pd. I.
Pendidikan Terakhir : S2 - MAGISTER MANAJEMEN
PENDIDIKAN
E. Type Sekolah : B
G. Kondisi Siswa : Baik
VISI
"Terampil, Berprestasi dan Religius"
MISI
1.Mempraktikkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
2.Meningkatkan semangat berkompetensi secara efektif pada warga
Madrasah dengan pola pengembangan diri yang energik melalui mental,
model “ Allohu Akbar, MA Nurul Iman Maju Terus. Yes!”
3.Meningkatkan kompetensi akademik dengan memanfaatkan kemajuan
8
Iptek.
4 Mengamalkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan madrasah dan
masyarakat
PROGRAM KERJA SEKOLAH
1. Aspek Umum
a. Pembuatan program kerja tahunan b. Fungsionalisasi ruangan lingkungan c. Fungsionalisasi keterangan d. Rapat-rapat e. Upacara sekolah
2. Aspek Pengembangan Kurikulum
a. Pembagian tugas mengajar/penyusunan jadwal
b. Penyusunan program pengajaran
c. Penyajian pelajaran/pelaksanaan KBM
d. Evaluasi (a. Ulangan umum; b. Ujian akhir)
e Kenaikan kelas/pemilihan program
f Laporan evaluasi
3. Aspek Kesiswaan
a. Penerimaan siswa b. Pentaran/orientasi c. Bimbingan dan konseling
d. Pembinaan siswa e Kegiatan ekstrakulikuler
4. Aspek Pengembangan Ketenagaan/Personalia
a. Peningkatan profesi guru/karyawan b. Pembinaan mental/spiritual c. Pembinaan tugas guru/karyawan d. Usuha kesejahteraan guru/karyawan
9
e. Pengisiian DP3f. Pengisiian angka kreditg. Laporan keterangan
4 Aspek Sarana Prasarana
a. Inventarisasi sarana/prasarana
A. Pelengkapan kantor/kelas
B. Alat/bahan-bahan laboratorium, buku-buku
C. Perpustakaanb. Pengadaan barang inventarisc. Pemeliharaan gedung/rehabd. Laporan inventaris
5. Aspek Keuangana. Pengelolaaan Uang DPPb. Pengelolaan Uang Bantuan Dari Masyarakat c. Pembuatan/Penyetoran SPJ d. Laporan Triwulan.
6. Aspek Ketatausahaana Administrasi Keteranganb Administrasi Siswa
A. Buku Induk
B. Buku Klepper
C. Buku Mutasic Kenaikan Berkalad Usul Kenaikan Pangkate Persiapan Surat Menyurat
7. Hubungan Masyarakata. Hubungan Dengan Komite Sekolah
Penyusunan RAPBM
10
b. Rapat Plenoc. Rapat Pengurusd. Konsultasi Dengan Pengurus
8. SUPERVISIa. Pemeriksaan Administrasi PBMb. Kunjungan Kelasc. Pemeriksaan Sarana/Prasaranad. Pemeriksaan Administrasi Tata Usahae. Pemeriksaan 8Kf. Pemeriksaan Keuangan
1. Rutin
2. Ujian Akhir
2.1.2 Situasi dan Kondisi Sekolah
MA Nurul Iman Sekincau beralamat di Jl. Simp. Kebas Kelurahan Sekincau
Kec. Sekincau Kabupaten Lampung Barat, dengan batas-batas sebagai
berikut:
a. Di sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah warga
b. Di sebelah Timur : Berbatasan dengan rumah warga
c. Di sebelah Utara : Berbatasan dengan area perkebunan kopi
d. Di sebelah Selatan : Berbatasan dengan lapangan sepak bola
Letak MA ini sangat strategis karena tidak terlalu jauh dari jalan utama lintas
Liwa, tetapi tidak persis berada di pinggir jalan utama tersebut. Hal ini
memberi dampak positif yakni jauh dari kebisingan dan keramaian yang
menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan KBM sehingga terciptalah
situasi yang kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL, organisasi
kelas yang diterapkan oleh sekolah cukup baik, masing-masing siswa
11
diberikan fungsi dan tanggung jawab demi kemajuan dan tertibnya kelas.
Denah kelas disusun dan diketahui oleh ketua kelas dan disusun jadwal piket
siswa yang ditunjang dengan tersedianya sarana kebersihan yang cukup
memadai sehingga kondisi kelas cukup baik dan kondusif.
Siswa dibiasakan untuk melaksanakan sholat dhuha pada jam istirahat
pertama dan sholat dzuhur berjamaah pada jam istirahat kedua. Selain itu
ekstrakulikuler siswa seperti SSC (Social Science Club) dilaksanakan hari
Senin, Qosidah Kreasi (Mawalan) hari Selasa, Pramuka hari Rabu, ESC
(English & Special Club) hari Kamis, dan Bulu Tangkis hari Jumat. Dan
beberapa lainnya.
Pengenalan Kondisi Sekolah
MA Nurul Iman Sekincau terus berbenah. Beberapa hal yang sedang dibenahi
yakni peningkatan profesionalisme guru, sarana prasarana. Hal itu dalam
rangka menjadikan sekolah ini sebagai sekolah unggulan. Kepala MA Nurul
Iman Sekincau Imam Syafi’i, M.Pd.I., mengatakan pembenahan tersebut
diharapkan menambah motivasi bagi seluruh warga sekolah. Peran aktif
segenap komponen sekolah juga diharapkan dapat memotivasi seluruh warga
sekolah.
Selain itu, peran aktif dari segenap komponen sekolah juga diharapkan dapat
menciptakan kerja tim (team work) yang tangguh dan mandiri sehingga dapat
saling memperkuat. Kemudian tercipta sekolah yang memiliki keunggulan
dan kinerja yang efektif dan efisien. Dia mengungkapkan untuk mewujudkan
cita-cita menjadi sekolah unggulan yang berbudi pekerti luhur berdasarkan
IMTAK dan IPTEK, MA Nurul Iman mengadakan pelatihan internal.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan motivasi guru dalam
mengajar. Sarana dan prasarana pembelajaran pun terus dibenahi, salah
satunya dengan pengadaan ruang multimedia dan jaringan hotspot. Kedua
fasilitas tersebut bagi guru maupun siswa agar dapat belajar teknologi
12
informasi dan komputer (TIK) sesuai dengan harapan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas.
Menurut Imam Syafi’i, budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun)
menjadi ciri khas dari MA Nurul Iman. Hal ini mendidik siswa agar menjadi
insan yang berakhlakulkarimah, beriman, dan bertakwa. Adanya kelas
unggulan diharapkan menjadi motivasi peserta didik saling berlomba baik
bidang akademik maupun nonakademik. "Juga menjadi wacana bagi
masyarakat, khususnya masyarakat Simpang Kebas bahwa MA Nurul Iman
terus berbenah untuk menjadi sekolah yang layak dan diperhitungkan," kata
dia.
2.1.3 Observasi Tugas dan Peran Guru Pamong
Tugas guru dapat diperinci sebagai berikut:
1. Tugas profesional, yaitu membentuk dan mengembangkan kepribadian
anak. Tugas manusia yaitu membina anak didik dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan martabat diri sendiri serta kemampuan
manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri.
2. Tugas masyarakat, yaitu mengembangkan masyarakat berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Dalam rangka pelaksanaan PPL, MA Nurul Iman Sekincau sebagai tempat
praktik, menunjuk beberapa guru pamong yang bertugas:
1. Membimbing praktikan dalam hal persiapan mengajar.
2. Memantau pelaksanaan mengajar praktikan di dalam kelas.
3. Membimbing dan memantau menyelesaikan masalah yang mungkin
dihadapi.
4. Memberikan masukan kritik yang bersifat membangun terhadap
kekurangan yang mungkin ditemui dalam melaksanakan tugas dari
praktikan.
5. Memberikan penilaian yang objektif terhadap hasil tugas dari PPL.
13
Tugas Seorang pamong adalah:
1) Membimbing mahasiswa, terkait dengan proses pembelajaran yang
mencakup praktik mengajar terbimbing, mandiri serta kegiatan non-
mengajar lainnya.
2) Memberi model mengajar/model kerja pada saat mahasiswa melakukan
observasi.
3) Memberikan tugas atau bahan praktik.
4) Menilai pelaksanaan PPL di sekolah.
2.1.5 Pengenalan Kegiatan Siswa
Seluruh siswa MA Nurul Iman Sekincau diwajibkan mengikuti secara efektif
semua kegiatan belajar mengajar dan memenuhi serta menaati semua peraturan
yang berlaku di sekolah.
Jumlah keseluruhan siswa MA Nurul Iman Sekincau adalah 91 siswa yang
terdiri dari kelas X, XI dan XII. Perincian jumlah kelas MA Nurul Iman
Sekincau adalah sebagai berikut :
Kelas X terdiri dari 1 kelas dengan jumlah 31 siswa,
Kelas XI terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 31 siswa, yaitu:
1) Kelas XI IPA dengan jumlah 12 siswa
2) Kelas XI IPS dengan jumlah 19 siswa
Kelas XII terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 29 siswa, yaitu:
1) Kelas XII IPA dengan jumlah 16 siswa
2) Kelas XII IPS dengan jumlah 13 siswa
Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MA Nurul Iman Sekincau
kelas reguler sebagai berikut : Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis dimulai pukul
07.15 s/d 14.00 WIB.
1) Hari Jum’at dimulai pukul 07.15 s/d 12.00 WIB.
14
2) Hari Sabtu dimulai pukul 07.00 s/d 13.15 WIB. Selanjutnya digunakan
untuk pengembangan diri siswa kelas X, kelas XI dan XII.
2.1.6 Observasi Keadaan/Hubungan Teman Sejawat
Dalam melaksanakan kegiatan PPL praktikan membina hubungan yang
harmonis dengan sesama praktikan. Setelah mengajar biasanya masing-masing
praktikan menceritakan ha-hal yang terjadi di kelas, sehingga bisa mencari
solusi secara bersama-sama, bertukar pikiran atas setiap persoalan yang
dihadapi, baik dalam menghadapi tingkah laku siswa maupun masalah lain
selama berlangsungnya kegiatan PPL.
Untuk mempermudah pembagian tugas dalam melaksanakan PPL ini dipilih
seorang koordinator kegiatan yang dilaksanakan selama berlangsungnya
Praktek Pengalaman Lapangan dalam mengajar di kelas yang telah ditentukan
oleh guru pamong, membantu guru piket serta banyak lagi tugas yang lainnya.
Berikut daftar nama praktikan di MA Nurul Iman Sekincau semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014:
1) Dinny Septiany (P. Kimia) NPM 1013023035
2) Erwin Fathoni (P. Sejarah) NPM 1013033077
3) Fahrur Rozi S. (P. Geografi) NPM 1013034043
4) Fitriah Wirani (P. Bahasa Inggris) NPM 1013042038
5) Hana Yakfi Aningsih (P. Bahasa Indonesia) NPM 1013041010
6) Kartika Ayu W (P. Biologi) NPM 1013024041
7) Nailul Fauziah (Bimbingan & Konseling) NPM 1013052036
8) Nurul Amelia (P. Ekonomi) NPM 1013031084
9) Perdan Khori (P. Matematika) NPM 1013021082
10) Wagiyah (PPKN) NPM 1013032066
11) Yunita Prastiwi (P. Fisika) NPM 1013022066
15
2.1.7 Observasi Hubungan Guru Dengan Siswa
Dalam mendidik, melatih dan mengajar, pada dasarnya adalah pergaulan antara
siswa dan guru. Antara guru dengan siswa terdapat suatu interaksi yang bersifat
edukatif, dimana guru dengan sengaja mengubah perilaku siswa kearah
kebaikan. Untuk membantu tercapainya keberhasilan kegiatan belajar
mengajar, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dengan siswa adalah:
1. Mendorong siswa mengembangkan perilaku positif.
2. Mendorong siswa menumbuhkan sikap percaya diri sendiri.
3. Bersikap lunak, baik di dalam maupun di luar kelas.
4. Menampilkan kesungguhan dalam mengajar.
5. Mengembangkan hubungan yang harmonis antarpribadi dalam kelas
maupun di luar kelas.
6. Menangani tingkah laku siswa yang tidak diinginkan dengan adanya
hubungan yang baik dan wajar antara guru dengan siswa, maka kegiatan
belajar mengajar akan tercapai dengan baik.
2.1.8 Observasi Kegiatan Administrasi Sekolah
a) Tugas tenaga administrasi sekolah adalah:
1) Melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah,
2) Menyediakan perlengkapan lainnya,
3) Koordinator dan penanggungjawab kepada administrasi sekolah,
4) Membantu tugas keluar Dinas,
5) Mencatat keluar masuknya keuangan sekolah, seperti PP, OSIS,
BP3 serta gaji guru dan karyawan,
6) Mengurus jumlah karyawan yang ada, baik tetap maupun tidak
tetap,
7) Mengurus buku induk siswa,
16
8) Mengurus surat-menyurat kepada instansi lain.
b) Pegawai Perpustakaan
Perpustakaan menjadi sarana penunjang bagi kelancaran kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, sebab perpustakaan menyediakan berbagai buku
sebagai sumber informasi.perpustakaan MA Nurul Iman Sekincau sudah
cukup baik dilihat dari segi kelengkapan koleksi maupun manajemen
pengelolaannya. Namun ruangannya kurang luas untuk ukuran sebuah
perpustakaan.
Adapun tugas dari seorang pegawai perpustakaan adalah :
1) Meminjamkan buku paket bagi siswa,
2) Membuat kartu anggota baru,
3) Melayani peminjaman buku,
4) Memelihara, merawat, dan mengatur buku,
5) Membuat daftar pengelompokkan buku
C. Visi Misi Sekolah
Visi
“Terampil, berprestasi dan relegius”
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masayarakat.
Misi
1. Mempraktikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan semangat berkopetensi secara efektif kepada warga Madrasah dengan pola pengembangan diri yang enerjic melalui mental model “Allahu Akbar, MA. Nurul Iman Maju terus, Yes!
3. Meningkatkan kompetisi Akademik dengan memanfaatkan kemajuan iptek.
4 Mengamalkan nillai-nilai islam dalam lingkungan madrasah dan masyarakat.
17
2.2 Tahap Penyusunan Program Sekolah, Tugas Mengajar, dan
Nonmengajar
2.2.1 Materi
Pada tahap ini praktikan membuat perangkat pembelajaran yang berisi analisis
minggu efektif, program tahunan, program semester, pemetaan standar isi,
silabus, penentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). Perangkat pembelajaran tersebut kemudian
dikonsultasikan kepada guru pamong untuk diperbaiki jika ada kesalahan di
dalamnya sehingga layak untuk dipakai sebagai perangkat pembelajaran di
kelas. Selain itu praktikan juga melakukan pemahaman tentang tahap pelatihan
dan tugas kependidikan.
1) Belajar mengenal siswa
Dalam proses belajar mengajar hal yang tidak terlupakan oleh praktikan
adalah mengenal siswa. Praktikan mengenal siswa dengan cara:
a. Mengingat nama siswa.
b. Memperhatikan dan mengenal siswa yang memiliki kelebihan dalam hal:
prestasi, fisik, dan interaksi sosial.
c. Melakukan pendekatan melalui kegemaran dan persoalan-persoalan yang
dihadapi.
2) Mengenal pengelolaan sekolah
Dalam kegiatan PPL ini praktikan juga mengenal pengelolaan sekolah yang
berhubungan dengan:
a. edukatif,
b. administratif,
c. personalia.
Kegiatan mengajar mahasiswa dibimbing oleh guru pamong dan meliputi:
1. Menyiapkan program semester.
2. Menentukan alokasi waktu pembelajaran untuk satu semester.
3. Menyusun satuan pelajaran dan program rencana pelaksanaan pembelajaran.
18
4. Menentukan teknik dan metode belajar yang sesuai.
5. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
6. Melaksanakan penilaian secara lisan dan tertulis.
Tahap penyusunan program kurikulum untuk kegiatan non mengajar meliputi:
1. Jadwal pelajaran dan kalender pendidikan.
2. Program semester.
3. Membuat kisi-kisi soal tes.
4. Lembaran rencana kerja tahunan.
5. Silabus/RPP dan kumpulan bahan evaluasi.
Untuk administrasi siswa, tugas-tugasnya meliputi:
1. Surat pendaftaran siswa atau penerimaan siswa baru.
2. Daftar calon siswa baru.
3. Daftar hadir siswa.
4. Buku raport siswa.
5. Buku mutasi siswa dan surat keterangan pindah.
6. Daftar prestasi siswa dan hasil surat keterangan pindah siswa.
Administrasi keuangan di MA Nurul Iman Sekincau meliputi:
1. Menerima pembayaran SPP, uang OSIS, uang bangunan siswa.
2. Membayar honor guru dan karyawan.
3. Melaporkan tentang keadaan keuangan kepada kepala sekolah.
4. Mengatur keluar masuknya uang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Dan urusan administrasi kantor pada MA Nurul Iman Sekincau, meliputi:
1. Organisasi dan struktur kepegawaian.
2. Anggaran belanja sekolah.
3. Surat menyurat agenda.
4. Membuat laporan, pengisian buku induk, buku absen guru, buku tamu, buku
absensi siswa, dan sebagainya.
19
2.2.2 Hasil Observasi Kelas
Sebelum praktikan mengajar di kelas, terlebih dahulu praktikan melihat guru
pamong mengajar di kelas. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui dan
mempersiapkan diri dalam praktik mengajar selanjutnya. Praktikan mengamati
metode-metode yang digunakan oleh guru pamong ketika mengajar
sebagaimana cara mengelola kelasnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana cara dan pelaksananan dalam proses mencapai tujuan belajar
mengajar agar lebih efektif dan efesien.
Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan mengajar empat kelas dan
kesemua kelas memiliki perbedaan sehingga perlu diadakan observasi kelas
terlebih dahulu untuk memudahakan proses pembelajaran. Kelas yang diajar
oleh mahasiswa praktikan adalah kelas sepuluh (X), kelas sebelas (XI), dan
kelas duabelas (XII). Observasi yang dilakukan meliputi observasi kelas untuk
mengetahui keadaan kelas dan observasi siswa untuk mengetahui keadaan
siswa dari kelas yang diajar.
Kelas X berjumlah 31 siswa, dengan Siti Kasiltul M, S.Pd.I, sebagai wali
kelas X. Kelas ini telah pula memenuhi kriteria yang layak dari segi
ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses pembelajaran.
Kelas X adalah kelas yang dapat dikatakan aktif dalam proses pembelajaran,
hal ini dapat dilihat dari setiap kali siswa mengikuti proses pembelajaran,
siswa cukup antusias sehingga mahasiswa praktikan juga harus memberikan
perhatian yang lebih serta mencoba untuk terus berusaha agar siswa tetap
mau memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik sesuai dengan apa
yang di berikan oleh praktikan.
Kelas XI IPA berjumlah 12 siswa, siswa laki-laki berjumlah 4 anak dan
siswa perempuan berjumlah 8 anak, dengan Muhammad Romli, S.Pd.,
sebagai wali kelas XI IPA. Kelas ini telah pula memenuhi kriteria yang
20
layak dari segi ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran.
Kelas XI IPA juga adalah kelas yang cukup aktif dalam proses
pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari antusiasnya siswa mengikuti proses
pembelajaran. Para siswa tidak merasa malu untuk menunjukkan
kemampuan mereka. Dan tidak hanya siswa yang pandai yang mau ikut
berperan dalam proses pembelajaran, akan tetapi siswa yang kurang ataupun
mengalami banyak kesulitan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.
Sehingga mahasiswa praktikan dapat menjalankan fungsinya sebagai
fasilitator dimana siswa tidak bergantung sepenuhnya dari guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Kelas XI IPS berjumlah 19 siswa, siswa laki-laki berjumlah 11 anak dan
siswa perempuan berjumlah 8 anak, dengan Dina Mariyana, S.E., sebagai
wali kelas XI IPS. Kelas ini telah pula memenuhi kriteria yang layak dari
segi ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran.
Kelas XI IPS adalah kelas yang dapat dikatakan aktif dalam proses
pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari setiap kali siswa mengikuti proses
pembelajaran, siswa cukup antusias sehingga mahasiswa praktikan juga
harus memberikan perhatian yang lebih serta mencoba untuk terus berusaha
agar siswa tetap mau memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik
sesuai dengan apa yang di berikan oleh praktikan.
Kelas XII IPA berjumlah 16 siswa, siswa laki-laki berjumlah 6 anak dan
siswa perempuan berjumlah 10 anak, dengan Maslikhah, S.Ag., sebagai
wali kelas XII IPA. Kelas ini telah pula memenuhi kriteria yang layak dari
segi ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran.
21
Kelas XII IPA juga adalah kelas yang aktif dalam proses pembelajaran, hal
ini dapat dilihat dari antusiasnya siswa mengikuti proses pembelajaran. Para
siswa tidak merasa malu untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dan
tidak hanya siswa yang pandai yang mau ikut berperan dalam proses
pembelajaran, akan tetapi siswa yang kurang ataupun mengalami banyak
kesulitan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Sehingga mahasiswa
praktikan dapat menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dimana siswa
tidak bergantung sepenuhnya dari guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Kelas XII IPS berjumlah 13 siswa, siswa laki-laki berjumlah 4 anak dan
siswa perempuan berjumlah 9 anak, dengan Dwi Heni P, S.Sos., sebagai
wali kelas XII IPS. Kelas ini telah pula memenuhi kriteria yang layak dari
segi ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran.
Kelas XII IPS juga adalah kelas yang aktif dalam proses pembelajaran, hal
ini dapat dilihat dari antusiasnya siswa mengikuti proses pembelajaran. Para
siswa tidak merasa malu untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam
berinteraksi dalam proses pembelajaran. Dan tidak hanya siswa yang pandai
yang mau ikut berperan dalam proses pembelajaran, akan tetapi siswa yang
kurang ataupun mengalami banyak kesulitan memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar. Sehingga mahasiswa praktikan dapat menjalankan fungsinya
sebagai fasilitator dimana siswa tidak bergantung sepenuhnya dari guru
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2.3 Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas Kependidikan Nonmengajar
2.3.1 Terbimbing
Mahasiwa praktikan memperoleh bimbingan dari guru pamong dalam
pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Pada tahap bimbingan
yaitu tanggal 15 Juli — 14 September 2013, mahasiswa praktikan mengadakan
22
observasi mengenai keadaan kelas dan siswa yang akan diajar serta melihat
langsung bagaimana guru pamong melaksanakan tugasnya dalam proses
pembelajaran.
Pada tahap terbimbing pula mahasiswa praktikan dibimbing oleh guru pamong
dalam proses penyusunan perangkat pembelajaran yang terdiri dari program
tahunan, program semester, penghitungan pekan efektif, penyusunan silabus,
pemetaan standar kompetensi, penghitungan Kriteria Kelulusan Minimal
(KKM) dan penyusunan RPP. Guru pamong banyak pula memberikan saran,
masukan dan kritik mengenai cara mengajar serta pengelolaan kelas.
Kemudian mahasiswa praktikan memperoleh banyak masukan mengenai
penentuan tugas di luar jam pelajaran kepada para siswa sebagai kegiatan
kokulikuler yang sesuai dengan kompetensi dan materi ajar yang tersedia, dan
juga dengan cara penilaiaan. Mengingat pentingnya kegiatan kokurikuler
dalam pencapaian target belajar, terutama dikarenakan keterbatasan waktu
yang tersedia.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktikan juga dibimbing oleh
guru pamong. Guru pamong bertugas membimbing praktikan yaitu dengan
membantu merencanakan kegiatan belajar mengajar yang berhubungan
dengan:
1. Urutan bahan pelajaran.
2. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan bahan pelajaran.
3. Evaluasi yang meliputi lama waktu tes, bentuk soal, dan cara penilaian.
4. Mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam Praktek Pengalaman
Lapangan berdasarkan pola dan sistem interaksional yang telah
ditentukan.
5. Menetapkan penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengalaman
lapangan.
6. Menilai penampilan mahasiswa.
23
7. Memberikan umpan balik (feedback) dalam penyajian teori
pengalaman.
8. Memberikan keterampilan- keterampilan dalam mengajar seperti:
Memulai dan mengakhiri pelajaran,
Keterampilan mengelola kelas,
Keterampilan bertanya,
Keterampilan memberikan penguatan,
Keterampilan memberi materi,
Keterampilan membuat metode dan media pembelajaran.
2.3.2 Mandiri
Setelah memperoleh bimbingan dari guru pamong selama tahap terbimbing,
mahasiswa praktikan diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan
intrakurikuler dan kokurikuler secara mandiri. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya mahasiswa praktikan tetap memperoleh bimbingan dari guru
pamong. Guru pamong tetap memberikan arahan, masukan, saran dan kritik
terhadap cara mahasiswa praktikan memberikan materi, penguasaan kelas
maupun pemberian penilaian baik tugas yang termasuk kedalam kegiatan
intrakurikuler maupun kokurikuler.
Tahap pelaksanaan kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler secara mandiri
dilaksanakan dari tanggal 18 juli — 14 September 2013. Pada pelaksanaannya
mahasiswa praktikan melaksanakan tugasnya sebagaimana tugas seorang guru,
meliputi penyampaian materi ajar, membimbing siswa, pemberian tugas dan uji
blok serta pemberian penilaian.
Hal-hal yang harus dikuasai oleh praktikan dalam masa latihan mandiri
adalah :
1. Keterampilan membuka dan mengakhiri pelajaran.
Hal ini penting sebab akan berpengaruh terhadap siswa. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menciptakan suasana siap mental pada siswa,
menarik perhatian siswa, memotivasi, dan memberi acuan untuk kondisi
siap belajar.
24
2. Keterampilan menjelaskan.
Dalam menjelaskan materi pelajaran praktikan memberikan penjelasan
materi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukkan hubungan antara yang sudah dengan yang belum dipelajari
siswa. Melalui penjelasan, praktikan dapat membimbing siswa untuk
memahami, mengatasi kesalahpahaman siswa, membantu memecahkan
masalah siswa, dan membantu proses penalaran siswa.
3. Keterampilan bertanya.
Bertanya kepada siswa juga harus jelas, sebaiknya mengajukan
pertanyaan terlebih dahulu baru kemudian mempersilahkan siswa untuk
menjawab.
4. Keterampilan memberikan penguatan.
Memberikan penguatan sangat diperlukan untuk memotivasi siswa agar
lebih giat dalam belajar dan memperkuat pemahaman atas materi yang
telah disampaikan. Penguatan dapat melalui penguatan verbal maupun
non-verbal.
5. Keterampilan mengadakan variasi.
Dalam proses pembelajaran sebaiknya metode yang digunakan
bervariasi. Hal ini dilakukan agar siswa tidak jenuh.
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Keterampilan ini diperlukan ketika metode pengajaran yang digunakan
adalah diskusi.
7. Keterampilan mengelola pembelajaran.
Mengelola pembelajaran meliputi keterampilan mengelola kelas dan
mengelola materi pelajaran.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Keterampilan ini diperlukan untuk memberikan pemahaman untuk
masing-masing siswa.
2.3.3 Evaluasi
Ujian dilakukan oleh masing-masing praktikan dengan waktu ujian mulai
tanggal 09 September 2013. Guru pamong dan dosen pembimbing lapangan
25
bertindak sebagai penguji dengan format penilaian yang ditentukan oleh tim
PPL Unila.
2.4 Kegiatan Ekstrakurikuler
Salah satu hal yang menjadi perbedaan antara Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum yang lain adalah disediakannya waktu
khusus bagi para siswa untuk melakukan pengembangan diri sesuai dengan
bakat dan minat mereka. Kegiatan tersebut lazim disebut sebagai kegiatan
Pengembangan Diri (PD). Kegiatan tersebut dibina langsung oleh guru-guru
bidang studi yang sesuai dengan kompetensinya. Pengembangan Diri tersebut
wajib diikuti oleh para siswa, yaitu siswa kelas X dan kelas XI, dan kelas XII.
Di MA Nurul Iman Sekincau berdiri bermacam-macam kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh para siswa. Dan kegiatan tersebut baru
aktif dimulai pada minggu pertama bulan Agustus.
Kegiatan ekstrakurikuler di MA Nurul Iman Sekincau meliputi:
1. OSIS,
2. English Club
3. Natural Science Club
4. Sosial Science Club
5. Taekwondo
6. Rohani Islam (ROHIS),
7. Mawalan
8. Sepak bola
9. Hadroh
10. Tenis meja
11. Bulu tangkis
Mahasiswa praktikan mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada
seperti English Club dan Mawalan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini ketika
26
praktikan PPL di MA Nurul Iman Sekincau praktikan juga sempat
mendampingi dalam persiapan pelaksanaan
2.4.1 Terbimbing
Pada awal keikutsertaan Rohani Islam (ROHIS), mahasiswa praktikan
memperoleh bimbingan dari guru pembina. Mahasiswa praktikan
memperoleh bimbingan tentang hal-hal yang harus diperhatikan atau
dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler, khususnya dalam kegiatan Rohis.
2.4.2 Mandiri
Kemudian pada pertemuan selanjutnya mahasiswa praktikan memperoleh
kesempatan langsung untuk membagi pengalaman yang dimiliki dengan
siswa-siswa yang tergabung dalam Rohis. Mahasiswa praktikan berbagi
pengetahuan mengenai apa saja yang harus dilaksanakan dalam kehidupan
berorganisasi terutama dalam menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam program-program Rohis. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan pada
hari Jum’at (untuk perempuan) dan Sabtu (untuk laki-laki) pada jam
Pengembangan Diri.
2.4.3 Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah
Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Mahasiswa praktikan juga melaksanakan tugas piket setiap hari bersama
dengan guru-guru yang bertugas. Selain itu mahasiswa praktikan juga
membantu pelaksanaan program sekolah selain program intrakurikuler
seperti mengajar, tetapi juga ikut membantu pelaksanaan program
penunjang. Mahasiswa praktikan juga ikut serta mengawasi kegiatan
mengaji/tadarus dan membaca yasin 15 menit sebelum jam pelajaran
dimulai ketika pada saat bulan ramadhan serta mengawasi pelaksanaan
program bersih-bersih setiap hari Jumat pada jam pertama. Kemudian
27
mahasiswa praktikan juga turut serta mengikuti upacara bendera setiap hari
Senin di lapangan MA Nurul Iman Sekincau.
2.5 Pelaksanaan Program Unggulan
Program unggulan yang diusung pada kegiatan PPL Unila 2013 adalah :
1. pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler yaitu English Club dan Seni
dan sastra.
Kegiatan English Club dilaksanakan pada hari kamis setelah
kegiatan belajar mengajar selesai (pulang sekolah). Kegiatan ini
diisi oleh guru matapelajaran bahasa Inggris dan mahasiswa PPL
yang diberikan tanggungjawabnya kepada Fitriah Wirani
Kegiatan seni dan sastra seperti puisi, mawalan dan qasidah kreasi
dalam bimbingan ibu Kasilatul dilaksanakan setiap hari selasa.
2. Pengelolaan laboratorium IPA khususnya Kimia
Kegiatan ini dibimbing oleh pak M.Romli, SPd.dan dilaksanakan pada saat
jam matapelajaran berlangsung yang meliputi pengenalan alat-alat lab
kimia dan percobaan sederhana yang dilakukan dengan menggunakan
bahan-bahan rumah tangga.
2.6 Faktor Pendukung dan Penghambat kegiatan PPL
Selama pelaksanaan PPL mahasiswa telah melaksanakan tugas-tugasnya baik
dibidang akademik maupun dibidang non-akademik. Mahasiswa memperoleh
banyak pengalaman baik dalam pelaksanaan program-program sekolah yang
telah tersusun mulai dari kegiatan kurikuler, ko-kurikuler maupun
ekstrakurikuler. Akan tetapi mahasiswa masih banyak menemui hambatan
maupun kendala sehingga banyak program yang masih belum memenuhi target
dan bahkan belum terlaksana. Hal ini terjadi dikarenakan terbatasnya
kemampuan mahasiswa maupun waktu yang tersedia. Sehingga mahasiswa
masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan, dan nasehat, baik dari guru
28
pamong, DPL, guru mata pelajaran lainya, rekan PPL, serta seluruh pihak yang
ada di Sekolah.
2.5.1 Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa faktor pendukung yang
memudahkan mahasiswa praktikan melaksanakan PPL. Faktor tersebut
adalah :
Ketersediaan sarana dan prasarana mengajar yamg meliputi kesesuaian
ukuran ruang kelas dan jumlah murid, penerangan, alat tulis, dll. Hal ini
tentunya sangat memudahkan dalam proses pembelajaran.
Hubungan yang baik antara mahasiswa praktikan dengan para guru di MA
Nurul Iman Sekincau, terutama dengan guru pamong.
Hubungan yang baik antara mahasiswa praktikan dengan Dosen
Pembimbing Lapangan.
Hubungan yang baik antara sesama mahasiswa PPL.
Hubungan yang baik antara mahasiswa praktikan dengan para siswa.
Ketersediaan sumber ajar yang memadai.
2.5.2. Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan PPL ada beberapa hal yang menjadi hambatan bagi
praktikan yaitu kesulitan dalam menyelesaikan rencana pembelajaran
dengan jadwal diperoleh dari fakultas dikarenakan harus disesuaikan dengan
KBM di sekolah dan adanya perbedaan antara metode mengajar yang
dipelajari di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Tidak hanya hal tersebut yang menjadi penghambat didalam proses belajar
mengajar, akan tetapi waktu belajar terkadang harus ditinggalkan karena
banyaknya kegiatan non akademik yang banyak menyita waktu dan lain-
lain. Selain itu didalam kelas terdapat siswa-siswi yang membutuhkan
29
perhatian khusus dan hal ini terkadang menganggu aktivitas belajar
mengajar didalam kelas.
2.7 Penanggulangan
Dengan adanya hambatan tersebut maka usaha untuk menanggulanginya
adalah:
1. Memberikan tugas serta latihan yang harus dikerjakan baik di kelas
maupun di rumah.
2. Praktikan berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode mengajar
yang kemudian disesuaikan.
3. Praktikan berkonsultasi langsung dengan wali kelas, BP, serta guru
pamong dalam menghadapi siswa-siswi yang bermasalah didalam
mengikuti pelajaran.
BAB III
30
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan di MA Nurul
Iman Sekincau sudah berjalan dengan lancar, walaupun masih ada hal-hal yang
masih perlu diperbaiki pada saat-saat yang akan datang, semua ini tidak
terlepas dari bantuan semua pihak yang terkait dalam kegiatan ini. Dengan
diadakan Praktek Pengalaman Lapangan ini, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bahwasannya PPL dapat memberikan pengalaman yang sangat berguna
dan berharga bagi peserta PPL untuk menerapkan metode-metode yang
pernah dipelajari di bangku kuliah.
2. PPL memberikan konstribusi dan manfaat besar bagi pembentukan pribadi
calon pendidik Kearah potensialisme dan keterampilan.
3. Menambah wawasan mengenai keadaan di sekolah, sehingga dapat
menyiapkan diri menjadi guru yang profesional.
4. Secara nyata bahwa guru dituntut secara kreatif dan bersifat fleksibel serta
dinamis dalam memberikan materinya, artinya harus memperhatikan juga
kemampuan dan latar belakang siswa sehingga bisa membangkitkan
motivasi tetapi tidak terlepas dari kurikulum.
3.2. Saran-saran
3.2.1 Kepada Dosen Pembimbing Lapangan
Kepada dosen pembimbing lapangan kami mengucapkan terima kasih atas
masukan dan pengarahannya serta kesabarannya dalam membimbing kami
sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dan kami
mengharapkan untuk pelaksanaan PPL selanjutnya setiap DPL dapat
memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap seluruh mahasiswa
praktikan kemudian diharapkan agar dapat lebih bekerjasama dengan guru
pamong.
31
3.2.2 Kepada Pengelola Program Pengalaman Lapangan
Kepada pengelola PPL Kami mengharapkan agar pelaksaan PPL yang akan
datang dilaksanakan seefektif mungkin dan memberikan informasi tentang
sekolah yang akan dipakai sebagai tempat praktik sehingga mahasiswa
sedikit banyak mengetahui bagaimana sekolah tersebut dan menjadikan
mahasiswa lebih mudah dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Disamping
itu pembekalan yang diberikan sebelum pelaksanaan PPL dirasakan belum
cukup memadai, khususnya pembekalan mengenai pengajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang telah digunakan oleh seluruh sekolah.
3.2.3.Kepada Kepala Sekolah dan Guru
Kepada kepala sekolah dan dewan guru kami mengucapkan terima kasih
atas bimbingannya, harapan kami bimbingan yang diberikan dapat lebih
ditingkatkan dimasa mendatang. Dalam kegiatan belajar mengajar
hendaknya menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah ada dengan lebih
optimal lagi. Hubungan antara staf karyawan dan pengajar hendaknya lebih
ditingkatkan lagi sehingga pelaksanaan kegiatan akademik dan non
akademik di sekolah dapat berjalan dengan baik.
Dalam hal kedisiplinan belajar mengajar diharapkan dapat lebih
ditingkatkan lagi tentunya dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak
sekolah dalam hal ini dewan dan siswa demikian pula halnya dengan
kedisiplinan siswa dan guru pada saat awal masuk maupun setelah jam
pelajaran berakhir diharapkan lebih diperhatikan lagi sehingga pada masa
yang akan datang tidak ada lagi siswa yang datang atau siswa yang keluar
pada pergantian jam pelajaran karena hal ini sangat berpengaruh pada
kegiatan belajar mengajar.
32
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mujiono.1999. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasbullah. 2005.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Husain.1995. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Aneka.
Redaksi sinar grafika.2005.Undang-undang Sisdiknas 2003.Jakarta: Sinar Grafika
Utomo,Muhajir.2005.Format Penulisan karya ilmiah Unila. Bandarlampung:
Universitas Lampung.
Utomo,Muhajir.2005.Panduan Penyelenggaraan Program Sarjana dan Diploma
FKIP Unila. Bandarlampung: Universitas Lampung.
33
LAMPIRAN
34
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
MA NURUL IMAN SEKINCAU
TAHUN AJARAN 2012/2013
35
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS OSIS
MA NURUL IMAN SEKINCAU
Kewajiban Pengurus
1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga OSIS.
2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah.
3. Bersifat kolektif dalam mengambil keputusan.
4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat perwakilan
kelas pada akhir masa jabatannya.
5. Selalu berkonsultasi dengan pembina.
Tugas Pengurus
1. Pengurus OSIS bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja OSIS
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Pengurus OSIS menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat
perwakilan kelas pada akhie masa jabatannya.
3. Pengurus OSIS bertanggung jawab langsung kepada perwakilan kelas dan
pembina OSIS.
4. Pengurus OSIS mempunyai masa kerja selama satu tahun pelajaran.
Ketua
1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana.
2. Mengkoordinasi semua rapat pengurus.
3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh
pengurus.
4. Memimpin rapat.
5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat.
Wakil Ketua I dan II
1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan.
36
2. Memberikan saran kepada ketua dalam mengambil keputusan.
3. Menggantikan ketua jika ketua berhalangan.
4. Membantu ketua dalam rangka melaksanakan tugasnya.
5. Bertanggung jawab kepada ketua.
6. Wakil ketua I bersama wakil sekretaris I mengkoordinasikan seksi I-IV
sedangkan wakil ketua II bersama wakil sekretaris II mengkoordinasikan
seksi V-VIII.
Sekretaris
1. Memberi saran kepada ketua dalam mengambil keputusan.
2. Mendampingi ketua dalam pemimpin setiap rapat.
3. Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serat arsip yang
berhubungan dengan pelaksanankegiatan.
4. Menyiapkan laporan, surat, hasi rapat dan evaluasi kegitan.
5. Bersama ketua menandatangani setiap surat.
6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi.
7. bertindak sebagi notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil
sekretaris.
Wakil Sekretaris I dan II
1. Aktif membantu pelaksanan tugas sekretaris.
2. Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan.
3. Wakil sekretaris I mengkoordinasikan seksi I-IV, wakil sekretaris II
mengkoordinasikan seksi V-VI.
Bendahara
1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan dan pengeluaran
uang / biaya yang diperlukan.
2. Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk
pertanggungjawaban.
3. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
Wakil Bendahara
1. Membantu bendahara dalam segala urusankeuangan yang diperlukan.
37
2. Ikut membantu mengawasi pemasukn/pengeluaran yang diperlukan.
3. Membantu mencatat segala kegiatan untuk bahan laporan keuangan secara
berkala dan menyiapkan tanda bukti pembayaran/kuitansi.
Seksi-Seksi
1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan.
3. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pengurus pada akhir
kegiatan.
SEPULUH KEMAMPUAN DASAR GURU
38
1. Mengembangkan Kepribadian
A. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Berperan dalam Masyarakat Sebagai Warga Negara yang Berjiwa
Pancasila.
C. Mengembangkan Sifat-Sifat Terpuji yang Dipersyaratkan bagi jabatan
Guru.
2. Menguasai Landasan Kependidikan
A. Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
B. Mengenal sekolah dalam masyarakat.
C. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam PBM.
3. Menguasai Bahan Pengajaran
A. Menguasai bahan pengajaran kurikulum.
B. Menguasai bahan pengayaan.
4. Menyusun Program Pengajaran
A. Menetapkan tujuan pengajaran.
B. Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran.
C. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar.
D. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai.
E. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar.
5. Melaksanakan Program Pengajaran
A. Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat.
B. Mengatur ruang belajar.
C. Mengelola interaksi belajar mengajar.
6. Menilai Hasil dan Proses Belajar Mengajar yang Telah Dilaksanakan
A. Menilai prestasi murit untuk kepentingan pengajaran.
B. Menilai proses belajar yang telah dilaksanakan.
7. Menyelenggarakan Program Bimbingan.
A. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar.
B. Membimbing siswa yang berkelaian dan berbakat khusus.
39
C. Membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan dimasyarakat.
8. Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
A. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah.
B. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah.
9. Berinteraksi Dengan Sejawat Dan Masyarakat
A. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan
profesional.
B. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi pendidikan.
10. Menyelenggarakan Penelitian Sederhana untuk Keperluan Pengajaran
A. Mengkasi konsep dasar penelitian ilmiah.
B. Melaksanakan penelitian sederhana.