3. bab i, ii, daftar pustaka
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis kutis adalah penyakit infeksi umum yang berjalan secara kronik dan
kontagius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat terjadi
manifestasi pada kulit dan gambar histologik yang khas (granuloma tuberculosis).1
Tuberkulosis kutis terjadi akibat penjalaran langsung dari organ dibawahnya yang
telah dikenai penyakit tuberkulosis, hematogen, limfogen, dapat juga autoinokulasi atau
melalui kulit yang telah menurun resistensi lokalnya.7,8,
Tuberkulosis kutis seperti tuberkulosis paru, terutama terdapat di negeri yang
sedang berkembang. !ada umumnya insiden di semua negeri menurun seiring dengan
menurunnya tuberkulosis paru. "aktor lain yang mempengaruhinya ialah kian
membaiknya keadaan ekonomi, adanya perbaikan lingkungan hidup, #aksinasi $%&, dan
obat anti tuberkulosis yang efektif.7,8, $entuk'bentuk yang dahulu masih terdapat
sekarang telah jarang terlihat, misalnya tuberkulosis papulonekrotika, tuberkulosis
gumosa, dan eritema nodosum.
i *egara beriklim dingin seperti di +ropa bentuk yang paling sering terdapat
adalah upus -ulgaris (-), sedangkan di ndia bentuk tersering dijumpai adalah
skrofuloderma, disusul oleh lupus #ulgarus dan tuberkulosis kutis #erukosa. i ndonesia
skrofuloderma merupakan bentuk tersering (8/0) disusul dengan tuberkulosis kutis
#erukosa (10), sedangkan bentuk'bentuk yang lain jarang ditemukan.7,8,
Tuberkulosis kutis umumnya pada anak'anak dan dewasa muda, wanita akan lebih
sering daripada pria. Tuberkulosis kutis didapati pada orang dengan keadaan umum dan
gi2i yang kurang.
!engobatan tuberkulosis kutis pada prinsipnya sama dengan pengobatan
tuberkulosis paru yaitu menggunakan kombinasi anti tuberkulosis. 3bat anti tuberkulosis
yang beredar di ndonesia adalah 4imfapisin (4), sonia2id (5), !yra2inamid (6),
treptomisin () yang bersifat bakterisidal sedangkan yang bersifat bakteriostatik adalah
+tambutol (+).
BAB II
1
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
2/21
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Tuberkulosis kutis (T$ kutis) ialah tuberkulosis pada kulit yang di ndonesia
disebabkan olehMycobacterium tuberculosis dan mikrobakteria atipikal.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis kulit memiliki distribusi hampir diseluruh dunia. ahulu banyak
terdapat di daerah dingin dan lembab, namun sekarang lebih banyak terdapat di daerah tropis.
T$ kutis berhubungan paralel dengan Tb paru, dan sebagian besar terjadi di negara'negara
berkembang. 5al ini karena munculnya strain resisten dan epidemi .
/
Tuberkulosis kutis umumnya pada anak'anak dan dewasa muda, wanita agak lebih
sering dari pada pria. Tuberkulosis kutis banyak didapati pada orang dengan keadaan umum
dan gi2i yang kurang.
ua bentuk tuberkulosis kutis yang paling sering ditemui adalah lupus #ulgaris dan
skrofuloderma./ kan tetapi, munculnya tuberkulosis kutis #erukosa lebih tinggi
dibandingkan dengan lupus #ulgaris (-).9 i daerah tropis - jarang, sedangkan
skrofuloderma dan T$ kutis #erukosa lebih mendominasi. - dua kali lebih sering pada
wanita, sedangkan T$ #erukosa lebih sering pada pria. ementara itu skrofuloderma biasa
terjadi pada remaja dan orang tua./
i 4umah akit r. %ipto :angunkusumo (4%:) skrofuloderma merupakan bentuk
yang tersering terdapat (8/0), disusul tuberkulosis kutis #erukosa (10), bentuk'bentuk
yang lain jarang ditemukan. upus #ulgaris yang dahulu dikatakan tidak terdapat ternyata
ditemukan, meskipun jarang. $entuk tersebut dahulu merupakan bentuk yang tersering
terdapat di negeri beriklim dingin (+ropa). i merika erikat sejak dahulu tuberkulosis
kutis jarang ditemukan.
2.3 ETIOLOGI
!enyebab utama tuberkulosis kutis di 4umah akit r. %ipto :angunkusumo
(4%:) ialah Mycobacterium tuberculosis berjumlah 1,;0. isanya (8,;0) disebabkan
oleh mikrobakteria atipikal, yang terdiri atas golongan atau skotokromogen, yakni
M.scrofulaceum (8
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
3/21
=arakteristik dan sifat dari mikroorganisme penyebab T$ kutis di klasifikasikan
sebagai berikut>
./.1 :. Tuberculosis
M. Tuberculosismempunyai sifat sebagai berikut> berbentuk batang, panjang '/ ?
dan lebar
1. Tuberkulosis kutis sejati
. Tuberkulosis kutis primer
nokulasi tuberkulosis primer (tuberculosis chancre)
$. Tuberkulosis kutis sekunder
1. Tuberkulosis kutis miliaris
. krofuloderma
. Tuberkulosis kutis #erukosa
/. Tuberkulosis kutis gumosa
;. Tuberkulosis kutis orifisialis
9. upur #ulgaris
. Tuberkulid
. $entuk papul
1. upus miliaris diseminatus fasiei. Tuberkulid papulonekrotika
3
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
4/21
. iken skrofuloderma
$. $entuk granuloma dan ulseronodulus
1. +ritema nodosum
. +ritema induratum
Tuberkulosis sejati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan kulit disertai
gambaran histopatologik yang khas. Tuberkulosis kutis primer berarti kuman masuk pertama
kali ke dalam tubuh. Tuberkulid merupakan reaksi id, yang berarti kelainan kulit akibat
alergi. !ada kelainan kulit tersebut tidak ditemukan kuman penyebab, tetapi kuman tersebut
terdapat pada tempat lain didalam tubuh, biasanya di paru. !ada tuberkulid tes tuberkulin
memberi hasil positif.
2.6 PATOGENESIS
:ikobakterium berkembang biak secara intraseluler dan pada awalnya ditemukan dalamjumlah besar di dalam jaringan. :. Tuberkulosis dan :. bo#is, dalam kondisi tertentu,
#aksinasi $%& menyebabkan semua bentuk tuberkulosis kulit menjadi lemah./
ejumlah besar bakteri dapat ditemukan dalam lesi pada luka primer atau T$ malaria
akut. alam bentuk lain, jumlah mereka dalam lesi sangat kecil sehingga sulit untuk
menemukan mereka. :ikobakterium tuberkulosis bisa menjadi aktif dalam jaringan host./
pesies manusia sangat rentan terhadap infeksi oleh :. tuberkulosis, dengan perbedaan
yang besar antara populasi dan indi#idu. !opulasi yang telah kontak lama dengan
tuberkulosis baru'baru ini, secara umum, sangat rentan karena bahwa mereka sudah terlebih
dahulu kontak dengan mikobakteri. Asia, keadaan kesehatan, faktor lingkungan dan
khususnya sistem kekebalan tubuh sangat penting./
tatus sensitisasi dari host untuk antigen mikobakteri (misalnya sudah pernah terinfeksi
sebelumnya dengan tidak pernah terinfeksi), tingkat kekebalan yang dimediasi sel host,
perjalanan infeksi, dan patogenisitas dari strain infektif mikobakteri akan menentukan infeksi
yang dihasilkan. alam infeksi 5-, imunitas diperantarai oleh sel terganggu dan akibatnya
terjadi pengaktifan kembali #irus yang sudah ada sebelumnya./
%ara infeksi ada 9 macam >
1. !enjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yang telah dikenai penyakit
tuberkulosis, misalnya skrofuloderma.
. nokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam yang dikenai penyakit
tuberkulosis, misalnya tuberkulosis kutis orifisialis.
. !enjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris
/. !enjalaran secara limfogen, misalnya lupus #ulgaris.
;. !enjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit tuberkulosis,
misalnya lupus #ulgaris.
4
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
5/21
9. =uman langsung masuk ke kulit, jika ada kerusakan kulit dan resistensi lokalnya
telah menurun, contohnya tuberkulosis kutis #erukosa
Antuk lebih mengetahui patogenesis tuberkulosis kutis, terutama skrofuloderma maka
perlu dipahami susunan kelenjar getah bening (=&$).
Tepat dibawah dagu terdapat =&$. ubmentalis, dibawah mandibula ialah =&$.
ubmandibularis. isekitar muskulus sternokleidomastoideus terdapat =&$. er#ikalis
superfisialis dan profunda. liran getah bening dari daerah hidung, faring dan tonsil
ditampung oleh =&$. ubmandibularis kemudian ke ser#ikalis profunda, karena itu bagi
skrofuloderma dileher kuman dapat masuk dari tonsil. emikian pula aliran getah bening
paru akan menuju ke =&$ tersebut.
!ada daerah lipat paha secara klinis terdapat golongan =&$. Bika diantara spina iliaka
anterior superior dan simfisis dibagi menjadi dua bagian yang sama, maka dibagian lateral
terletak =&$ inguinalis lateralis, sedangkan dibagian medial terdapat =&$ inguinalis
medialis. Cang ketiga adalah =&$. "emoralis yang terletak di trigonum femoralis.
=&$ yang menampung getah bening dari daerah ekstremitas bawah ialah =&$
inguinalis lateralis dan =&$. "emoralis. elain itu =&$. nguinalis lateralis juga
menampung getah bening dari kulit diperut bawah umbilikus dan dari daerah bokong.
=&$ diaksila merupakan kelenjar regional untuk ekstremitas atas serta dada dan
punggung. !ada skrofuloderma dilipat paha yang diserang adalah =&$. nguinalis lateralis
dan femoralis karena port dDentree biasanya terletak di ekstremitas bawah. =&$ inguinalis
medialis merupakan kelenjar regional bagi genitalia eksterna karena itu pada skrofuloderma
biasanya tidak membesar. !ada stadium lanjut dapat membesar akibat penjalaran dari =&$.
nguinalis lateralis.
5
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
6/21
Gambar 1ymphatic system
ikutip dari kepustakaan no
2. GAMBARAN KLINIS
!ada gambaran klinis yang akan diuraikan secara rinci ialah bentuk yang tersering
terdapat, yakni skrofuloderma.
2.7.1 Inokulasi Tuberkulosi Primer ( tuberculous chancre)
fek primer dapat dapat berbentuk papul, pustul atau ulkus indolen, berdinding
bergaung dan sekitarnya li#id. :asa tunas ' minggu, limfangitis dan limfadenitis timbul
beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah afek primer, pada waktu tersebut reaksi
tuberkulin menjadi positif. =eseluruhnya merupakan kompleks primer.,,/
!ada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi, karena itu disebut tuberculous chancre.
:akin muda usia pasien, makin berat gejalanya, misalnya pada bayi. !ada anak yang berusia
lanjut terdapat resistensi yang lebih tinggi, sehingga afek primer mengalami in#olusi spontan
dan meninggalkan sikatriks.,,/
6
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
7/21
Gambar 2Tuberculosis chancre
ikutip dari kepustakaan no /
2.7.2 Tuberkulosis Kutis Miliaris
Terjadi karena penjalaran ke kulit dari fokus dibadan. 4eaksi terhadap tuberkulin
biasanya negatif (anergi). 4uam berupa eritema sirkumskrip, papul, #esikel, pustul, skuama,
atau purpura generalisata. !ada umumnya prognosanya buruk. ,/
Gambar 3 Tuberkulosis =utis :iliaris
ikutip dari kepustakaan no 1 pembesaran
banyak kgb. engan konsistensi kenyal dan lunak tanpa tanda'tanda radang akut lain, selain
tumor, periadenitis, abses dan fistel multipel, ulkus'ulkus dengan sifat yang khas, sikatriks'
sikatriks yang memanjang dan tidak teratur, dan jembatan kulit.,/,;
!ada skrofuloderma di leher biasanya gambaran klinisnya khas, sehingga tidak perlu
diadakan diagnosis banding. !ada stadium limfadenitis tuberkulosis sukar ditegakkan
diagnosis, maka dilakukan biopsi kelenjar untuk membedakan dengan penyakit lain yang
menyerang kelenjar getah bening, misalnya limfadenitis bakterial nontuberkulosis,
limfosarkoma, dan limfoma malignum.,/,;
Bika didaerah ketiak dibedakan dengan hidradenitis supurati#a, yakni infeksi oleh
piokokus pada kelenjar apokrin. !enyakit tersebut bersifat akut disertai tanda'tanda radang
akut yang jelas, terdapat gejala konstitusi dan leukositosis. ,/,;
krofuloderma di daerah lipat paha kadang'kadang mirip penyakit #enerik ialah
limfogranuloma #enereum (&-). !erbedaan yang penting ialah pada &- terdapat
sanggama tersangka (coitus suspectus)disertai gejala konstitusi (demam, malese, artralgia),
dan terdapat kelima tanda radang akut. okalisasinya juga berbeda pada &- yang diserang
ialah kgb inguinal medial, sedangkan pada skrofuloderma adalah kgb. nguinal lateral dan
femoral. !ada stadium lanjut pada &- terdapat gejala bubo bertingkat yang berarti
pembesaran kgb di inguinal medial dan fosa iliaka. !ada &- tes frei positif, pada
skrofuloderma tes tuberkulin positif. =ini &- langka.,/,;
8
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
9/21
Gambar 4krofuloderma
ikutip dari kepustakaan no /
2.7. Tuberkulosis kutis !erukos
nfeksi terjadi secara eksogen sehingga kuman langsung masuk kedalam kulit, oleh
karena itu tempat predileksinya di tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering
mendapat trauma, yang tersering di lutut.,/
&ambaran klinisnya khas berbentuk bulan sabit akibat penjalaran secara serpiginosa,
yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan dijurusan yang lain.
4uam terdiri atas papul'papul lentikular diatas kulit yang eritematosa. !ada bagian cekung
terdapat sikatriks. apat juga menjalar ke perifer sehingga terbentuk sikatriks ditengah. ,/
Gambar 5Tuberkulosis kutis #erukosa (/)
ikutip dari kepustakaan no /
2.7." Tuberkulosis Kutis #umosa
Tuberkulosis ini terjadi akibat penjalaran secara hematogen, biasanya dari paru.
=elainan kulit berupa guma, infiltrat subkutan, sirkumskrip dan kronik, kemudian melunak
dan bersifat destruktif. ibedakan dengan penyakit lain yang berguma ialah sifilis, frambusia,
dan mikosis dalam, maka harus dilakukan pemeriksaan histipatologik.,/
9
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
10/21
Gambar 6 Tuberkulosis =utis &umosa
ikutip dari kepustakaan no 11
2.7.$ Tuberkulosis Kutis %rifisialis (ulserosa)
okasinya disekitar orifisium. !ada T$ paru dapat terjadi ulkus di mulut, bibir atau
disekitarnya akibat berkontak langsung dengan sputum. !ada T$ saluran cerna, ulkus dapatditemukan disekitar anus akibat berkontak langsung dengan feses yang mengandung kuman
T$. !ada T$ saluran kemih, ulkus dapat dijumpai disekitar orifisium ureter eksternum akibat
berkontak dengan urin yang mengandung kuman tersebut. Timbulnya tuberkulosis bentuk ini
akibat kekebalan yang sangat kurang. Alkus berdinding bergaung dan sekitarnya li#id.,/
Gambar Tuberkulosis kutis orifisialis
ikutip dari kepustakaan no /
2.7.7 &u'us ularis
:enurut kepustakaan barat predileksinya di muka. i indonesia lebih sering dibadan
dan ekstremitas. %ara infeksi dapat endogen maupun eksogen. &ambaran klinis yang umum
adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi kuning pada penekanan
(apple "elly colour). *odus'nodus berkonfluensi terbentuk plak, bersifat destruktif, sering
terjadi ulkus. !ada waktu terjadi in#olusi terbentuk sikatriks. $ila mengenai muka tulang
rawan hidung dapat mengalami kerusakan. !enyembuhan spontan terjadi perlahan'lahan di
suatu tempat, tetapi terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa.,/
10
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
11/21
Gambar !upus #ulgaris
ikutip dari kepustakaan no /
2.7.* &u'us Milliaris +iseminatus ,asiel
:engenai muka, timbulnya secara bergelombang. 4uam berupa papul'papul bulat,
biasanya diameternya tidak melebihi ; mm, eritematosa kemudian meninggalkan sikatriks.
!ada diaskopi memberi gambaran apple "elly colourseperti pada lupus #ulgaris.
Gambar "upus Milliaris #iseminatus $asiel
ikutip dari kepustakaan no 1
2.7.- Tuberkulosis Pa'ulonekrotika
esi tipe ini terutama terjadi pada anak'anak dan dewasa yang menderita T$ pada
bagian tubuh lain. =eadaan ini terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap basil tuberkel.
$asil menyebar secara hematogen pada orang dengan satus imunitas sedang atau baik, akan
tetapi fokus tuberkulosis secara klinis tidak aktif pada saat terjadinya erupsi, dan pasien
sedang berada dalam keadaan sehat. elain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk
papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan badan.
:ula'mula terdapat papul eritematosa yang timbul secara bergelombang, membesar
perlahan'lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk
jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu menyembuh dan meninggalkan sikatriks.,
kemudian timbul lesi'lesi baru. ama penyakit dapat bertahun'tahun.,/
11
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
12/21
Gambar 1# Tuberkulosis papulonekrotika
ikutip dari kepustakaan no /
2.7.1 &iken Skrofulosorum
esi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita tuberkulosis tulang
atau nodus limfatikus. =elainan kulit terdiri atas beberapa papul miliar, warna dapat serupa
dengan kulit atau eritematosa. :ula'mula tersusun tersendiri, kemudian berkelompok
tersusun sirsinar, kadang'kadang di sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada
dada, perut, punggung dan daerah sacrum. !erjalanan penyakitnya dapat berbulan'bulan dan
residif, jika sembuh tidak meninggalkan sikatriks.
Gambar 11 iken krpfulorosum
ikutip dari kepustakaan no 1
2.7.11 /ritema Induratum
+ritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah arteri dan
#ena bersifat jinak, dan disertai nekrosis lemak. =elainan kulit berupa nodus'nodus indolen.
Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Terjadi supurasi sehingga terbentuk ulkus'ulkus.
=adang'kadang tidak mengalami supurasi, tetapi regresi sehingga terjadi hipotrofi berupa
lekukan'lekukan. !erjalanan penyakit kronik residif.
12
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
13/21
Gambar 12 +ritema nduratum
ikutip dari kepustakaan no 1/
2.! DIAGNOSIS BANDING
.8.1 nokulasi tuberkulosis primer (tuberkulous chancre)
iagnosis banding dari penyakit inokulasi tuberkulosis primer, adalah>
porotrikosis adalah infeksi jamur kronis yang disebabkan %porotrichium
scheinkiidan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening. =ulit jaringan
subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah membentuk ulkus yang
indolen.,/,;
Gambar 13porotrikosis
ikutip dari kepustakaan no ;
Tularemia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri $rancisella
tularensis. idapat setelah bersentukan dengan binatang atau memakan
daging yang sudah terkontaminasi. !ada tularemia ulceroglandular, timbul
papul eritama yang menyakitkan pada daerah yang terkena. !apul membesar
dengan cepat dan membentuk ulkus nekrotik dengan eschar hitam
diatasnya. isertai pembesaran =&$ yang mengeras.
Gambar 14. Tularemiaikutip dari kepustakaan no /
13
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
14/21
$artonellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
&artonella henselaeyang biasanya didapat dari cakaran atau gigitan kucing.
fek primer yang timbul adalah papul di lokasi inokulasi dalam '1< hari
setelah kontaminasi dan berkembang menjadi edema atau #esikular..
imfadenopati, terlihat setidaknya
5idraadenitis supurati#a adalah infeksi kelenjar apokrin, biasanya
%taphylococcus aureus. !enyakit ini disertai gejalah konstitusi> demam, malese.
4uam berupa nodus dengan kelima tanda radang akut. =emudian dapat melunak
menjadi abses dan memecah membentuk fistel.,/
Gambar 165idraadenitis supurati#a
ikutip dari kepustakaan no ;
porotikosis
ktinomikosis adalahpenyakit menular yang disebabkan oleh bakteri spesiesctinomyces species seperti ctinomyces israelii atau gerencseriae .
!redileksinya khas yakni dileher, dada dan abdomen. =elainan kulitnya
berbeda, yakni terdapat fistel multipel, pada pusnya terdapat butir'butir
kekuningan yang disebut sulfur granules. !ada biakan akan tumbuh
actynomices. !enyakit ini juga terdiri atas infiltrat yang melunak seperti
guma .
14
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
15/21
Gambar 1 ktinomikosisikutip dari kepustakaan no /
.8. upus #ulgaris
iagnosis banding dari penyakit lupus #ulgaris, adalah>
ifilis tersier merupakan lesi pertama umumnya terlihat antara tiga sampai
sepuluh tahun setelah ifilis primer. =elainan yang khas adalah guma, yakni
infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destruktif.,/
Gambar 1! ifilis tersier
ikutip dari kepustakaan no ;
.8./ Tuberkulosis kutis #erukosa
iagnosis banding dari penyakit tuberkulosis kutis #erukosa, adalah> =romomikosis atau kromoblastomikosis atau dermatitis #erukosa adalah penyakit
jamur yang disebabkan oleh bermacam'macam jamus berwarna (dermatiaceous).
!enyakit ini ditandai dengan pembentukan nodus #erukosa kutan yang perlahan'
lahan, sehingga akhirnya membentuk #egetasi papilomatosa yang besar.,/
Gambar 1"=romomikosis
ikutip dari kepustakaan no /
iken planus hipertrofik timbul karena faktor imunitas seluler. Terdiri atas plak
yang #erukosa yang berwarna merah ciklat atau ungu, terletak pada daerah tulang
kering.,/
15
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
16/21
Gambar 2#iken planus hipertrofik
ikutip dari kepustakaan no /
ifilis tersier
.8.; Tuberkulosis kutis orifisialis
iagnosis banding dari penyakit tuberkulosis kutis, adalah s'uamous cell
carsinoma.
2." DIAGNOSIS
Antuk menegakkan diagnosis T$ kutis secara klinis beragam yaitu berdasarkan >,/,9
1. =linis dan sejarah epidemiologi
. !emeriksaan aboratorium
a. aju +ndap arah (+)
!ada tuberkulosis kutis kadar + meninggi, tetapi peninggian + ini lebih
penting untuk pengamatan hasil pengobatan dari pada untuk membantu diagnosis.
!eninggian + berarti terjadi kerusakan jaringan.
b. $akterioskopi'basil tahan asam pada lesi$ahan berupa pus, jaringan kulit dan jaringan kelenjar getah bening. !ada
pewarnaan dengan cara iehl eelsen, atau modifikasinya, jika posistif kuman
tampak berwarna merah pada dasar yang biru. =alau positif belum berarti kuman
tersebutM. Tuberculosis, oleh karena ada kuman lain yang tahan asam, misalnya M.
eprae.
c. :edium yang digunakan adalahowenstein *ensen
:etode radiometrik menggunakan %3sebagai prinsip bakteri yang memiliki
%1/ yang mengarah untuk memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan koloni mikobakterium tuberkulosis.9 =ultur dilakukan pada media
owenstein *ensen!pengeraman pada suhu 7o%. Bika positif koloni tumbuh dalam
waktu 8 minggu. =alau hasil kultur positif, berarti pasti kuman tuberkulosis.
d. Tes tuberkulin E !! (+urufied +rotein #erivatives) atau :antouF
:empunyai arti pada usia ; tahun ke bawah dan jika positif hanya berarti
pernah atau sedang menderita penyakit tuberkulosis +urufied +rotein #erivatives
(tuberkulin human), juga dapat dites dengan tuberkulin berasal dari mikobakteria
atipikal. 5asil reaksi tuberkulin dipengaruhi oleh etiologi. Bika penyebabnya M.
16
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
17/21
Tuberculosis! maka reaksi tuberkulin human kuat, sedangkan bila penyebabnya
mikobakteria atipikal, maka reaksi tersebut lemah. Badi antigen yang homolog akan
memberikan reaksi yang lebih kuat daripada antigen yang heterolog. :eskipun
demikian karena dapat terjadi reaksi silang, maka nilai tes tersebut kurang untuk
menentukan etiologi.
e. !%4 (+olymerase ,hain eaction)
i biopsi dengan asam pada kulit yang dicurigai ada mikobakterium
tuberkulosis. 5asil tes akan menggambarkan posistif (G) dan negatif ('). Bika hasil
positif maka dilanjutkan dengan penanganan dan pemeriksaan selanjutnya dengan
standar obat antibiotik yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur.,9
. 5istopatologi
walnya perubahan dari peradangan neutrophilicakut dengan nekrosis basil
banyak yang hadir setelah '9 minggu yang menyusup menjadi granulomatosadan
casetion muncul bertepatan dengan hilangnya basil.; !ada epidermis dijumpai
hiperkeratosis, hipergranulosis, akantosis dan papilomatosis di atas sebukan radang
akut. !ada dermis bagian atas dijumpai mikroabses. &ranuloma epiteloid dengan
kaseasi dan basil tahan asam pada dermis bagian dalam. !emeriksaan histopatologik
lebih penting karena hasilnya keluar dalam 1 minggu.,/
2.1# PENATALAKSANAAN
!rinsip pengobatan tuberkulosis kutis sama dengan tuberkulosis paru. Antuk
keberhasilan pengobatan hendaknya diperhatikan syarat'syarat yaitu pengobatan harus
dilakukan secara teratur tanpa terputus agar tidak cepat terjadi resistensi dan pengobatan
harus dalam kombinasi. !engobatan terbaru T$ kutis adalah terapi multidrug. 3bat'obatan
dan dosis yang digunakan adalah sebagai berikut>/
Oba$ a%$&$'b(r)'*+,&, P&*&-a% 1 P&*&-a% 2 P&*&-a% 3
!
m&%
'
16
m&%'
2
m&%
'
6
m&%
'
16
m&%
'
" b'*a%
4ifampisin 1< mg@kg !erhari 'F@mgg !erhari !erhari !erhari F@mgg
2onia2id ; mg@kg !erhari 'F@mgg !erhari !erhari !erhari F@mgg
!yra2inamide < mg@kg !erhari !erhari !erhari F@mgg
+thambutol 1; mg@kg
atau treptomycin 1;
mg@kg
!erhari !erhari F@mgg F@mgg
Tab(* 1terapi infeksi mikobakterium tuberkulosis.
ikutip dari kepustakaan no /
17
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
18/21
sonia2id dan rifampicin dilanjutkan untuk /'1< mg@kg. Bika dicurigai isonia2id
resisten maka di pakai ethambutol (1; mg@kg per hari).9 ama pengobatan 9 bulan kecuali
pasien mengalami infeksi #irus humanimmunodeficiency, ini diobati selama bulan./
Mycobacterium tuberculosis yang sensitif ke isonia2id dan rifampicin ditemukan
setelah delapan minggu. !enyelidikan lebih lanjut tidak menunjukkan hal apapun yang
mendasari defisisnsi imun, dan tidak ada antibodi yang mengandung kuman pada 5- ( 5-'
1) dan 5-' yang dideteksi. uka yang sudah pecah harus diberi tambahan tujuh bulan
perawatan dengan isonia2id dan rifampicin. Tuberkulosis yang berkaitan dengan kulit
terdapat kurang dari 1E0 dari semua kasus tuberkulosis. 5asil diagnosa dibuat oleh dan
kultur ynag diambil dari spesimen biopsi kulit untuk mikobakteria dan dilakukan pengujian
histopathologik.,/,;
Tab(* 2 .ama terapi dan kombinasi obat anti tuberkulosis
ikutip dari kepustakaan no /
3bat anti'tuberkulosis yang bersifat bakterisidal adalah isonia2id (5), rifampisin (4),
pira2inamid (6) dan streptomisin (), sedangkan etambutol (+) bersifat bakteriostatik.
18
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
19/21
=riteria penyembuhan pada skrofuloderma ialah > semua fistel dan ulkus telah
menutup, seluruh kelenjar getah bening mengecil (H 1cm, konsistensi keras), dan sikatriks
yang semula eritematosa menjadi tidak eritematosa lagi. + dapat dipakai sebagai pegangan
untuk penyembuhan pada penyakit tuberkulosis. Bika terjadi penyembuhan + akan
menurun dan menjadi normal./
2.11 PROGNOSIS
!ada umumnya selama pengobatan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan,
prognosisnya baik.
BAB III
KESIMPULAN
Tuberkulosis kutis ialah tuberkulosis pada kulit yang di ndonesia disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan mikrobakteria atipikal. Tuberkulosis kulit memiliki
distribusi hampir diseluruh dunia. ahulu banyak terdapat di daerah dingin dan lembab,
namun sekarang lebih banyak terdapat di daerah tropis. T$ kutis berhubungan paralel dengan
Tb paru. ua bentuk tuberkulosis kuti yang paling sering ditemui adalah lupus #ulgaris dan
skrofuloderm, tetapi tuberkulosis kutis #erukosa lebih tinggi dibandingkan dengan lupus
#ulgaris. !ada umumnya selama pengobatan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan,
prognosisnya baik.
19
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
20/21
DAFTAR PUSTAKA
1. 4essner,&. 4essner ermatologie ehrbuch and atlas. n :elfiawati s. $uku jar dan
tlas ermatologi. ndonesia> $uku kedokteran +&%I1;. !> ;;.
. juanda, dhi> :ochtar 5, iti , eds. lmu !enyakit =ulit dan =elamin, thed. Bakarta>
"akultas =edokteran Ani#ersitas ndonesia. 1798'.
;. ingal,rchana. !uneet ggarwal, eepika !andhi, Bolly 4ohatgi. Tuberculosis
,utaneus. 0n * #ermatol 1enerol JonlineK
-
7/25/2019 3. Bab i, II, Daftar Pustaka
21/21
9. *elt(er *,. !tane!$ "!berc!lo$i$. Available at
)tt:==.emedicine.com=derm=toic434.)tm
10. ,)arma& ,.%.& *o)an& A.& > ,)arma& A. 2012. Challenges in the
!iagnosis and Treatmement of Miliary Tuberculosis. Indian Journal of
Medical "esearch; 135; 703730.
11. Andriani& .-. ende#atan %lini$ -nfe#$i "!ber#!lo$i$ ada %!lit.
[online] 2014 [cited] 2016. Available from : http//www.library.#$% .ac.id.
12. *e?ert& . 2015. &upus Miliaris !isseminatus 'aciel. Available at
)tt:==emedicine.med$cae.com=article=1070740overvie
13. ,in