3. bab 1-4 revisi (1)

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus gizi buruk saat ini menjadi perhatian di Indonesia. Gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menimbulkan the lost generation. Kualitas bangsa di masa depan akan sangat dipengaruhi keadaan dan status gizi pada saat ini, terutama balita. Akibat gizi buruk dan gizi kurang bagi seseorang akan mempengaruhi kualitas kehidupannya kelak. Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat angka gizi buruk masih cukup mengkhawatirkan, sehingga Kementerian Kesehatan Indonesia membuat rencana aksi nasional dalam pencegahan dan penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk. Selain itu, banyak ditemukan kasus anemia yang terjadi pada laki-laki dan perempuan dari berbagai kelompok umur (mulai dari bayi sampai lansia). Namun, dibanding pria, anemia lebih banyak diderita kaum 1

Upload: jacob-medina

Post on 17-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ghhg

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKasus gizi buruk saat ini menjadi perhatian di Indonesia. Gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menimbulkan the lost generation. Kualitas bangsa di masa depan akan sangat dipengaruhi keadaan dan status gizi pada saat ini, terutama balita. Akibat gizi buruk dan gizi kurang bagi seseorang akan mempengaruhi kualitas kehidupannya kelak.

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat angka gizi buruk masih cukup mengkhawatirkan, sehingga Kementerian Kesehatan Indonesia membuat rencana aksi nasional dalam pencegahan dan penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk.Selain itu, banyak ditemukan kasus anemia yang terjadi pada laki-laki dan perempuan dari berbagai kelompok umur (mulai dari bayi sampai lansia). Namun, dibanding pria, anemia lebih banyak diderita kaum perempuan. Di Indonesia, anemia menyerang satu dari lima orang perempuan usia produktif. Beberapa hal yang menyebabkan perempuan rentan mengalami defisiensi zat besi, yaitu: menstruasi yang terjadi setiap bulan. Selain itu, pola makan yang kurang baik akibat bekerja terlalu keras, sakit terlalu lama atau melakukan diet ketat juga diketahui menjadi faktor risiko munculnya anemia pada perempuan.Pada Ibu Hamil, anemia berpotensi menimbulkan perdarahan saat melahirkan, bahkan tumbuh kembang janin dapat terganggu. Risiko ini meningkat pada perempuan yang aktif bekerja, baik di dalam maupun luar rumah. Pada Ibu Hamil yang menderita anemia, akan mucul gejala lemas, lesu, dan lemah sehingga produktivitas kerja akan menurun. Daya tahan tubuh pun merosot sehingga akan lebih mudah sakit, terserang flu, atau infeksi. Pola makan yang menimbulkan anemia erat kaitannya dengan asupan gizi dari makanan sehari-hari. Karena itu, memperbaiki pola makan merupakan cara penting untuk mengatasi anemia, yaitu dengan pola makan yang sehat, serta selalu memperhatikan jumlah, jadwal, maupun jenisnya.

B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu melakukan pematauan status gizi balita dan Ibu Hamil di Puskesmas. Adapun learning outcome pembelajaran ini adalah diharapkan mahasiswa:1. Mampu melakukan pematauan status gizi balita (screening status gizi balita), diantaranya:a. Mampu melakukan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB), dan umur (U) balita disesuaikan dengan jenis kelaminb. Mengisi dan membaca grafik pertumbuhan balita di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)c. Mampu mengkategorikan dan menginterpretasikan hasil pengukuran BB, TB atau PB, dan Umur dalam status gizi balita menurut standar WHO-2005d. Mampu memberikan saran kepada ibu balita dari hasil interpretasi pengukuran2. Mampu melakukan pemantauan status gizi Ibu Hamil:a. Mampu melakukan pengukuran antropometri Ibu Hamil baik dengan indikator:1). BB/TB2 atau Body Mass Index (BMI), atau2). Lingkar lengan atas (LILA) dan kadar Hbb. Mampu mengisi pada buku KIA dan mengiterpretasikan hasil pengukuranc. Mampu mengisi dan membaca kartu menuju sehat Ibu Hamil (KMS-Ibu Hamil)d. Mampu memberikan saran dari interpretasi hasil pengukuran

BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

Pelaksanaan kegiatan Field lab diawali dengan survey lokasi ke Puskesmas Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo pada hari Selasa, 28 Oktober 2014. Hal-hal yang dilakukan dalam survey lokasi adalah pengukuran jarak dan waktu tempuh dan pengenalan diri dengan pihak Puskesmas.Setelah dilakukan survey, diperoleh kesepakatan bahwa Field lab akan dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :Selasa, 28 Oktober 2014:tahap perencanaan ;Selasa, 11 November 2014:tahap pelaksanaan praktik lapangan ;Selasa, 18 November 2014 :tahap pelaporan hasil seluruh kegiatan.

A. Tahap Perencanaan (Selasa, 28 Oktober 2014)Pada hari Selasa (28 Oktober 2014), semua anggota kelompok kami berangkat menuju Puskesmas Sukoharjo. Kami tiba di Puskesmas Sukoharjo pukul 07.00 WIB. Setelah tiba di puskesmas, kami melakukan apel pagi bersama pihak Puskesmas. Setelah itu, kami menuju ruang pertemuan Puskesmas Sukoharjo dan melakukan presentasi mengenai apa saja yang sudah dipelajari sebelum berangkat Field Lab. Pada hari ini, kami juga mendapatkan penjelasan tentang beberapa hal yang belum dikuasai dan perencanaan kegiatan untuk tahap berikutnya. Selain itu, kami juga diberi buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai bahan belajar.

B. Tahap Pelaksanaan Praktik Lapangan (Selasa, 11 November 2014)Pada hari Selasa (11 November 2014), kelompok kami tiba di Puskesmas Sukoharjo pukul 07.15 WIB. Setelah tiba di puskesmas, kami melakukan apel pagi bersama pihak Puskesmas. Setelah itu, diadakan pengarahan oleh pihak puskesmas. Anggota kelompok kami berjumlah 13 anak dibagi menjadi 3 untuk pembagian lokasi Field Lab. Kelompok pertama melakukan kegiatan di Puskesmas Utara; Kelompok kedua melakukan kegiatan di Puskesmas Bgajah; Kelompok ketiga melakukan kegiatan di Posyandu Joho.Kami melakukan kegiatan pengukuran berat badan dan tinggi badan, penentuan umur sesuai dengan bulan penuh (untuk balita), serta pengukuran LILA (untuk ibu hamil). Berikut adalah data balita yang didapatkan di Puskesmas Utara :NoNamaUmur (bulan)BB (kg)TB (cm)

1Vayasa281189,2

2Rijja Isahlan109,569

3Narkan421498

4Maulida10

5Bagas151068

6Abel5615109

Berikut adalah data ibu hamil yang didapatkan di Puskesmas Utara :NoNamaUmurLILA (cm)TB (cm)BB (kg)Alamat

1Sumasih2 Juli 19782816356Seyegan Rt 1 Rw 11

2Suparsi12 Juli 197932153,775Klampis Rejo Rt 1 Rw 8 Sidorejo

3Dwi Winarsih28 Februari 19822815564Sukoharjo Rt 4 Rw 2

Berikut adalah data balita yang didapatkan di puskesmas BgajahNo.NamaUmur (bulan)AlamatBB (kg)TB (cm)Jenis Kelamin

1Fausta2Bgajah4,558L

2Maska2Bgajah4,756L

3Nabila22Mandan, skh Rt 1 Rw 81081,5 (TB); 82,2 (PB)P

Tidak ada data ibu hamil yang didapatkan di puskesmas Bgajah. Sementara itu, berikut adalah data balita yang didapatkan di posyandu Joho :NoNamaUmur (Bulan)Berat Badan (kg)Tinggi Badan (cm)Jenis Kelamin

OktoberNovember

1Naufal Ardhana223,151L

2Edi Sarwono3610,110,284L

3Hafidza 3212,813,485P

4Rehan Djakara3512,81390L

5Gilang2211,411,483L

6Gerry3517,518,297L

7Zian Alex Putra4117,818100L

8Akifa Nayla239983P

9Aditya1299,575P

10Ozza4812,81291P

11Shinta Dwi Julya2811,611,687P

12Naufal Lanang1410,110,578L

13Alvino Faras4013,313,794L

14Nuansa R.P97,67,870P

15Muh. Rifaldi2013,51388L

16Hafid Adi Saputro2818,218,694L

17Kenzo Adipati67,57,870L

18Alfiandra169,29,576L

19Yeslin5112,513,296P

20Shelin31109,882,5P

21Rafid Khoiron5115,117,8101L

22Amalludin Nur Imam 5318,519,2106L

23Muhammad Hafiz Putra Mustafa987,870L

24Theo Kevin876,766L

25Deantara Arda M331212,289L

Berikut adalah data ibu hamil yang didapatkan di Posyandu Joho :NoNamaUmur (thn)LILA (cm)TB (cm)BB (kg)KehamilanUmur Kehamilan

1Lusi Susanti20 2815763Ke-239 minggu

2Jumiyem38 2614749Ke-26 bulan (24 minggu)

3Wiwin Cahyani24 3216372Pertama7-8 bulan

C. Tahap Pelaporan Hasil Seluruh Kegiatan (18 November 2014)Pada tahap ini direncanakan beberapa hal, yang meliputi penyerahan laporan kegiatan kepada instruktur lapangan untuk disetujui/disahkan dan presentasi hasil kegiatan.

BAB IIIPEMBAHASAN

Tahap akhir dari rangkaian proses antropometri balita adalah melakukan penilaian status gizi balita dan ibu hamil. Baku rujukan penilaian status gizi anak laki- laki dan perempuan adalah menurut berat badan, tinggi/panjang badan dan umur, sedangkan ibu hamil adalah lingkar lengan atas. Kami mengukur 25 orang balita dengan rincian 17 balita laki-laki dan 8 balita perempuan, dan 6 orang ibu hamil.Untuk analisis keterangan status gizi, kami mengacu pada BB/TB, BB/U, dan TB/U. Untuk keterangan status gizi berdasarkan BB/U, kami menemukan 2 orang balita Gizi Buruk, 2 orang balita Gizi Kurang, 20 orang balita Gizi Baik dan 1 orang balita dinyatakan Gizi Lebih. Untuk keterangan status gizi berdasarkan TB/U, kami menemukan 2 orang balita sangat pendek, 3 orang balita pendek, dan 20 orang balita dinyatakan normal. Untuk keterangan status gizi berdasarkan BB/TB, kami menemukan 1 orang balita sangat kurus, 22 orang balita normal, dan 2 orang balita gemuk. Kesimpulan sementara yang kami dapatkan adalah masih terdapat balita yang status gizinya kurang baik di posyandu tempat kami melakukan pengukuran. Namun jumlah anak yang status gizinya baik jumlahnya lebih banyak. Dari penilaian kategori status gizi Ibu Hamil yang kami lakukan, diperoleh hasil bahwa seluruh ibu hamil tidak menderita KEK (Kekurangan Energy Kronis). Hal ini membuktikan bahwa status gizi ibu hamil sudah baik dan bayi kemungkinan lahir normal.Kami mendapatkan kendala di saat menentukan status gizi balita di posyandu Joho, salah satu kendala adalah ibu tidak membawa KMS yang resmi dan ibu lupa berat badan dan tinggi badan anak saat kami akan menentukan status gizi.

BAB IVPENUTUP

Antropometri merupakan suatu metode untuk memantau status gizi seseorarng. Indikator antropometri yang digunakan pada Field Lab ini adalah panjang badan atau tinggi badan, berat badan, dan LILA (untuk ibu hamil). Pemantauan dan penatalaksanaan gizi terhadap balita merupakan langkah yang baik dalam mencegah hilangnya atau rendahnya kualitas dan kuantitas generasi penerus bangsa kelak di masa yang akan datang.

A. SIMPULAN1. Penentuan status gizi dari hasil pengukuran antropometri balita di Posyandu Joho berdasarkan BB/U, ditemukan 2 orang balita Gizi Buruk, 2 orang balita Gizi Kurang, 20 orang balita Gizi Baik dan 1 orang balita dinyatakan Gizi Lebih. 2. Penentuan status gizi dari hasil pengukuran antropometri balita di Posyandu Joho berdasarkan TB/U, kami menemukan 2 orang balita sangat pendek, 3 orang balita pendek, dan 20 orang balita dinyatakan normal. 3. Penentuan status gizi dari hasil pengukuran antropometri balita di Posyandu Joho berdasarkan BB/TB, kami menemukan 1 orang balita sangat kurus, 22 orang balita normal, dan 2 orang balita gemuk. 4. Berdasarkan peningkatan berat badan balita, kami menemukan 17 orang balita yang berat badannya meningkat, 3 orang balita dengan berat badan tetap, dan 5 orang balita yang berat badannnya menurun.

B. SARAN1. Penyuluhan diberikan langsung pada Ibu Balita yang memiliki anemia ringan agar selalu di kontrol Hb dan asupan makanannya.2. Memberikan penyuluhan kepada Ibu Hamil dalam hal menjaga kehamilan agar janin tetap sehat sampai proses melahirkan.3. Posyandu lebih persuasif untuk mengajak Ibu Hamil agar rutin memeriksakan kandungannya.4. Penyuluhan bagi Ibu Balita yang memiliki balita dengan status gizi lebih agar menjaga pola makan balita agar tidak menjadi obesitas.

DAFTAR PUSTAKA.Tim Field Lab FK UNS. 2014. Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil Edisi Revisi. Surakarta

9