2td
DESCRIPTION
AskepTRANSCRIPT
2. Diagnosa Keperawatana. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.b. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar.c. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi human diare atau kurangnya
pengetahuan tentang pencegahan penyebaran penyakit.d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake
dan menurunnya absorpsi makanan dan cairan.3. Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Keluarga kelien
mengatakan klien BAB mencret
Keluarga klien mengatakan klien BAB > 3 x hari
DO: Konsistensi feces
cair Turgor kulit jelek Mata cekung Kadar elektrolit
Bakteri masuk ke dalam intestinalIritasi ususParistaltik usus meningkatSari makan sulit diserapiSehingga air & garam mineral terbawa ke dalam ususCairan & elektrolit terbuang melalui feces
Gangguan kese-imbangan cairan & elektrolit
DS: Pasien mengatakan
badanya lemasDO:
Frekuensi BAB > 3 x sehari
Pasien tampak lemah Pasien muntah, mual Bising usus
meningkat sewaktu diauskultasi selama 1 menit
Masuknya bakteri dalam intestinalFungsi intestinal tergangguTerjadi p paristaltik ususSari makanan banyak terbuang karena teransit time absorbsi berkurangSari-sari makanan terbuang melalui fecesKebutuhan nutrisi terganggu
Gangguan pemenuhan nutrisi
4. Diagnosa Keperawatana. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diareb. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
5. Rencana Tindakan
No DX.Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ditandai dengan:DS:
Keluarga kelien mengatakan klien BAB mencret
Keluarga klien mengatakan klien BAB > 3 x hariDO:
Konsistensi feces cair
Turgor kulit jelek
Mata cekung
Kesiembangan cairan dan elektrolit dapat dipertahankan dalam batas normal
Mencret dapat berkurang dalam jangka waktu 1X24 jam
Konsistensi BAB lunak
Turgor kulit baik
Observasi TTV
Kaji kebutuhan cairan
Pemberian oralit 3x sehari
Anjurkan banyak minum
Untuk menge-tahui keadaan umum
Untuk menge-tahui tanda-tanda dehidrasi
Untuk meng-ganti cairan
Agar mencret berkurang
2. Gangguan pemenuhan nutrisi ditandai dengan:DS:
Pasien mengatakan badanya lemasDO:
Frekuensi BAB > 3 x sehari
Pasien tampak lemah
Pasienmuntah, mual
Memperbaiki kebutuhan nutrisi dalam keadaan normal
Nafsu makan pasien kembali normal
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 4 hari
Pemberian ASI
Pemberian susu 500cc/hari
Observasi TTV
Untuk meme-nuhi nutrisi
Untuk memberi tenaga pada klien
Untuk mengetahui keadaan umum
No Jenis aktivitasSaat sehat/di rumah
Saat sakit/di RS
1. NutrisiFrekuensiJenis makananPola makanan
10 x 24 jamASI, susu
5 x 24 jamASI, Susu
2. MinumanJenis minumJumlahKesulitan
ASI, susuSusu 3 botol/hariTidak ada
ASI, susuSusu 2 botol/hariTidak ada
3. Eliminasi Eliminasi Faal
FrekuensiWarnaKonsistensi
1 x/hariKuningLunak
4 x/harikuning, caircair
4. Personal hygieneMandiOral hyginCuc rambutPotong kukuGanti baju
3 x/hari3 x/hari--3 x/hari
3 x/hari1 x/hari--4 x/hari
5. Istirahat/tidur Waktu tidur Bangun malam hari
Kualitas tidurGangguan tidur
17.00 WIB-Normal-
SeringTidak normalada, keluarnya cairan
Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Keluarga kelien
mengatakan klien BAB mencret 5 x/hariDO:
Konsistensi feces cair
Konsistensi Kulit jelek
Mata cekung
Bakteri masuk ke dalam intestinalIritasi ususParistaltik usus meningkatSari makan sulit diserapiSehingga air & garam mineral terbawa ke dalam ususCairan & elektrolit terbuang
Gangguan kese-imbangan cairan & elektrolit
melalui fecesDS:
Keluarga mengatakan, Klien susah makan
Keluarga klien mengatakan klien badanya lemasDO:
Pasien tampak lemah Pasien muntah Bising usus > BAB
menurun
Masuknya bakteri dalam intestinalFungsi intestinal tergangguTerjadi p paristaltik ususSari makanan banyak terbuang karena teransit time absorbsi berkurangSari-sari makanan terbuang melalui fecesKebutuhan nutrisi terganggu
Gangguan pemenuhan nutrisi
Diagnosa Keperawatanc. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diared. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
J. Rencana Tindakan
NoDX.Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ditandai dengan:DS:
Keluarga kelien mengatakan klien BAB mencret 5 x/hari
DO: Konsistensi
feces cair Konsistensi
Kulit jelek Mata cekung
Tupan: Kesiembangan
cairan dan elektrolit dapat dipertahankan dalam batas normalTupen:
Mencret dapat berkurang dalam jangka waktu 1x 24 jam
Konsistensi BAB lunak
Konsistensi bab lunak Turgor kulit baik
Observasi TTV
Kaji kebutuhan cairan
Pemberian oralit 3x sehari
Anjurkan banyak minum
Untuk menge-tahui keadaan umum
Untuk menge-tahui tanda-tanda dehidrasi
Untuk meng-ganti cairan
Agar mencret berkurang
2. Gangguan pemenuhan nutrisi ditandai dengan:DS:
Keluarga mengatakan, Klien susah makan
Keluarga klien mengatakan klien badanya lemasDO:
Pasien tampak lemah
Pasien muntah
Tupan: Memperbaiki
kebutuhan nutrisi dalam keadaan normalTupen:
Nafsu makan pasien kembali normal
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 4 hari
Pemberian ASI
Pemberian susu
Observasi TTV
Untuk meme-nuhi nutrisi
Untuk memberi tenaga pada klien
Untuk mengetahui keadaan umum
K. PelaksanaanCATATAN PERAWATAN
No. DP
Hari/Tanggal JamTindakan Keperawatan respon
TTD & Nama perawat
DX I
DX II
Sabtu23 Juli 2006
08.00
10.00
T: Observasi TTV untuk mengetahui suhu normal klien
R: Suhu normal 36,5oCT: Memberi therapi, oralitR: Mencret masih tetapT: Memberi cairan RLR: Kebutuhan cairan belum
terpenuhi
DX I
Senin25 Juli 2006
08.00 T: Observasi TTV untuk mengetahui suhu normal
R: Suhu normal 37,1oCT: Memberi infus RLR: Kebutuhan nutrisi belum
terpenuhi
DX I
Selasa26 Juli 2006
14.00 T: Mengobservasi TTV untuk mengetahui suhu normal klien
R: Suhu normal 36,8oCT: Memberi PASI R: Kebutuhan nutrisi terpenuhi
sebagian
No. DP
Hari/Tanggal Jam EvaluasiTTD & Nama perawat
DX 1
DX II
Sabtu23 Juli 2006
Sabtu
08.00
10.00
S: Keluarga klien mengatakan klien masih mencret 4 x
O: Konsistensi masih cairA: Masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi Berikan oralit 2 x/hari Mengajurkan banyak
minumS: Keluarga klien mengatakan
klien masih mencret 3-4 x/hari
O: Konsistensi BAB masih cairA: Masalah Belum teratasiP: Lanjutkan intervensi Berikan oralit 2 x/hari Mengajurkan banyak
minumDX I Senin
25 Juli 200608.00
11.00
S: Keluarga klien mengatakan klien masih lemah
O: Klien tampak lemahA: Masalah belum teratasiP: Lanjutkan intervensi Observasi TTV Anjurkan pemberian ASI
DX I
Selasa26 Juli 2006
14.00 S: Keluarga klien mengatakan klien masih mencret 2x/hari
O: Konsistensi BAB berkurang A: Masalah teratasi sebagianP: Intervensi dilanjutkan oleh
perawat ruangan
3.2 ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. “S” No. Ruangan : 5 Umur : 23 tahun
Data Masalah keperawatan EtiologiDS : klien mengatan berak kuning kehijauan bercampur lendirDO : Turgor kulit menurun, mulut kering, malas makan
Gangguan keseimbangan cairan
Output yang berlebihan
DS : Pasien mengatakan bahwa mengalami perut kembungDO : setelah dilakukan perkusi diketahui klien distensi, klien tampak menahan kesakitan.Peristaltik : 40x/ menitSkala nyeri :P : sebelum dan sesudah BABQ : nyeri seperti teremasR : pada regio epigastriumS : skala nyeri 5T : sering
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Hiperperistaltik
DS : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kaliDO :klien tampak lemas, mata cowong.
Gangguan pola eliminasi BAB
Infeksi bakteri
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik3. Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri
3.4 INTERVENSI
No.Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam denganTujuan : volume cairan dan elektrolit dalam tubuh seimbang (kurangnya cairan dan elektrolit terpenuhi)Dengan KH :
Turgor kulit cepat kembali.
Mata kembali normal Membran mukosa basah Intake output seimbang
1. pantau tanda kekurangan cairan2. observasi/catat hasil intake
output cairan3. anjurkan klien untuk banyak
minum4. jelaskan pada ibu tanda
kekurangan cairan5. berikan terapi sesuai advis :
Infus RL 15 tpm
1. Menentukan intervensi selanjutnya
2. Mengetahui keseimbangan cairan3. Mengurangi kehilangan cairan4. Meningkatkan partisipasi dalam
perawatan5. mengganti cairan yang keluar
dan mengatasi diare
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam dengan Tujuan : rasa nyaman terpenuhi, klien terbebas dari distensi abdomen dengan KH :
Klien tidak menyeringai kesakitan.
Klien mengungkapkan verbal (-)
Wajah rileks Skala nyeri 0-3
1. Teliti keluhan nyeri, cacat intensitasnya (dengan skala0-10).
2. Anjurkan klien untuk menghindari allergen
3. Lakukan kompres hangat pada daerah perut
4. Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi Steroid oral, IV, & inhalasi Analgesik : injeksi novalgin
3x1 amp (500mg/ml) Antasida dan ulkus : injeksi
ulsikur 3x1 amp (200mg/ 2ml)
1. Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok & untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan.
2. Mengurangi bertambah beratnya penyakit.
3. Dengan kompres hangat, distensi abdomen akan mengalami relaksasi, pada kasus peradangan akut/peritonitis akan menyebabkan penyebaran infeksi.
4. Kortikosteroid untuk mencegah reaksi alergi.
5. Analgesik untuk mengurangi nyeri.
3 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam denganTujuan : Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari dengan KH :
Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )
Leukosit : 4000 – 11.000
Hitung jenis leukosit :
1. Mengobservasi TTV2. Jelaskan pada pasien tentang
penyebab dari diarenya3. Pantau leukosit setiap hari4. Kaji pola eliminasi klien setiap
hari5. Kolaborasi- Konsul ahli gizi untuk
memberikan diet sesuai kebutuhan klien.
- Antibiotik: cefotaxime 3x1 amp (500mg/ml)
1. kehilangan cairan yang aktif secar terus menerus akan mempengaruhi TTV
2 Klien dapat mengetahui penyebab dari diarenya.
3 Berguna untuk mengetahui penyembuhan infeksi
4 Untuk mengetahui konsistensi dan frekuensi BAB
5 Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada kebutuhan.
1-3/2-6/50-70/20-80/2-8
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “ S “ No.ruangan : 5Umur : 23 tahun
TGL/JAM
NO.Dx
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
Jumat, 03/5/1316.00
16.15
16.25
21.00
Sabtu,04/5/13 06.30
07.30
08.50
1,2,3
1
1,2
1,2
1,3
2,3
Mengkaji keluhan pasien Mengobservasi TTV setiap 8
jam
Menentukan tanda-tanda kekurangan cairan
Memasang infus RL 15 tpm
Memberikan obat: Injeksi Novalgin 1 amp Injeksi Ulsikur 1 amp Injeksi Cefotaxime 1 amp Menganjurkan untuk klien
banyak minum
Menganjurkan klien untuk istirahat dan melakukan kompres hangat pada daerah perut
Mengobservasi TTV Mengganti infus RL 15 tpm Mengkaji pola eliminasi klien
Memberikan obat: Injeksi Novalgin 1 amp Injeksi Ulsikur 1 amp Injeksi Cefotaxime 1 amp
Observasi/catat hasil intake output cairanMenganjurkan makan dalam porsi
DS : Klien mengatakan bahwa BAB berkali-kali, muntah, dan perut kembung.DO : Turgor kulit menurun, mulut kering, mata cowong, dan menahan kesakitanTD = 80/50 mmHg, S = 390 C, N= 112, tampak lemah ,RR 22x/mnt
DS : klien mengatakan akan minum yang banyakDO :Turgor kulit berkurang, mukosa mulut kering,disertai muntah.
DS : expesi wajah klien sedikit rileksDO : keluarga kooperatif,dan akan memberikan banyak minum agar klien tidak dehidrasi
DS : -DO : Ny. “ S “ keluarga kooperatif
DS : -DO : TD = 100/70, S = 380, N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt
DS : -DO : Keluarga kooperatif
DS : Klien mengatakan akan makan dalam porsi kecil tapi sering.DO : Keluarga kooperatif
11.30
14.00
Minggu, 05/5/1306.00
06.30
08.00
08.30
10.00
1,3
1,2
3,2
1,2,3
3
1,3
2,3
3
sedikit tapi sering.
Menyuruh pasien banyak minum agar tidak dehidrasi
Jelaskan pada keluarga tanda-tanda kekurangan cairan
Memberikan obat: Injeksi Dexa 1 amp Injeksi Ulsikur 1 amp Injeksi Cefotaxime 1 amp
Mengopservasi TTV Mengganti cairan infus + drip
Neurobio
Menganjurkan makan dalam porsi dikit tapi sering
Mengopservasi tanda tanda dehidrasi
Memberikan obat Injeksi Ulsikur 1 amp Injeksi Cefotaxime 1 amp
Observasi leukosit
DS : pasien mengatakan akan minum sesering mungkinDO : Ny. “S” keluarga kooperatif
DS : -DO : Ny. “ S “ keluarga kooperatif
DS : -DO : TD = 100/70, S = 370, N = 100x/mnt, RR = 22x/mnt
DS : klien mengatakan akan makan dalam porsi kecil tapi sering.DO : keluarga kooperatif
DS : -DO : Turgor kulis sedikit membaik , mukusa mulut lembab, muntah berkurang,diare berkurang.
DS :pasien mengatakan nyeri saat disuntikDO : Obat masuk tidak ada tanda alergi
DS : -DO : Leukosit : 8600/mm3Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-70/20-80/2-8
3.6 EVALUASI KEPERAWATAN
No.Dx
Hari/tgl Catatan Perkembangan TTD
1.
2.
3.
Jumat,03/5/2013 S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemasO : - Klien masih tampak lemas
Aktifitas klien masih dibantu keluarganyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1-4 dilanjutkan
S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakitO : - Kien tampak menyeringai kesaklitan
Klien terus memegangi perutnya Skala nyeri 3
A : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan
S : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak sampai muntah.O : - klien BAB 2x/hari - Turgor kulit kembali < 1 detik - Mata tidak cowong - Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan porsi makannya - Klien tidak muntahA : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagianP : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan
Kaji intak output cairan setiap 8 jam Pantau tanda-tanda dehidrasi
1.
2.
Sabtu,04/5/2013 S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehatO : - Klien tampak lebih sehat
Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya Turgor kulit < 1 detik kembali Mata tidak cowong Mukosa mulut tidak kering
A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan
S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit berkurangO : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2A : Masalah tertasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan
3.S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-2/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak
Klien menghabiskan makanannya Klien tidak muntah Turgor kulit kembali < 1 detik Mata tidak cowong Mukosa mulut tidak kering Klien minum 1000cc/hari
A : Masalah teratasi sebagaianP : Intervensi 1-4 dilanjutkan
1.
2.
Minggu, 05/5/2013
S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakitO : - Skala nyeri 0
Klien tidak menyeringai kesakitanA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan muntah, konsistensi BAB lunak.O : - Klien BAB dengan konsistensi lunak
Klien tidak merasa mual dan muntah Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang lebih
1500cc/hari Jumlah leukosit normal
A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan