291667795-preeklampsia
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
1/28
Preeklampsia
A. Defisini PreeklampsiaPreeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang
ditandai dengan hipertensi dan proteinuria pada umur kehamilan diatas 20
minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi
dapat juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan. Saat ini edema
pada anita hamil dianggap hal yang biasa dan tidak spesifik dalam
diagnosis preeklampsia. !"unningham, 20#$, National Insitute of Health
Working Group on Blood Pressure on Pregnancy%. Preeklampsia dapat
berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat.
Penjelasan tambahan :
#. hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik $0'(0 mm)g.
Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang
$ jam.
2. Proteinuria adalah adanya 300 mg protein dalam urin selama 2$ jam
atau sama dengan * dipsti+k.
3. dema, dahulu edema tungkai, dipakai sebagai tanda-tanda
preeklampsia tetapi sekarang edema tungkai tidak dipakai lagi, ke+uali
edema generalisata !anasarka%.
B. Faktor Risiko
erdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, yang dapat dikelompokkan dalam faktor risiko sebagai berikut.
#. Primigravida
2. )iperplasentosis
8
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
2/28
3. mur yang ekstrim
$. /iayat keluarga pernah preeklampsia'eklampsia
. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
1. besitas
C. Klasifikasi
Preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia
berat
#. Preeklampsia ringan
4iagnosis preeklampsia ringan ditegakkan berdasrakan atas timbulnya
hipertensi diserta proteinuria dan'atau edema setelah kehamilan 20
minggu.
4ikatakan preeklampsia ringan bila
a. )ipertensi sistolik'diastolik & #$0'(0 mm)g
b. Proteinuria & 300mg'2$ jam atau & # * dipstik
+. dema dema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria
preeklampsia, ke+uali edema pada lengan, muka dan
perut, edema generalisata.
2. Preeklampsia berat
4iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria preeklampsia berat
sebagaimana ter+antum dibaah ini. Preeklampsia digolongkan
preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut
a. ekanan darah sistolik mm)g atau tekanan darah diastolik & ##0
mm)g
9
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
3/28
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
4/28
2.1.3 Insiensi
=rekuensi preeklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena
banyak faktor yang mempengaruhinya> jumlah primigravida, keadaan sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, dan lain-lain. 4i ?ndonesia frekuensi kejadian
preeklampsia sekitar 3-#0@, sedangkan di Amerika Serikat dilaporkan
baha kejadian preeklampsia sebanyak @ dari semua kehamilan, yaitu
23,1 kasus per #.000 kelahiran !/oBhikan, 2007%.
Cenurut penelitian retrospective study yang dilakukan oleh Bkan S
dkk dari bulan
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
5/28
melahirkan se+ara se+tio +esarea ditemukan paling banyak pada kasus
preeklampsia berat yaitu sebesar !13,D@%.
9ematian ibu ditemukan 3 kasus !#,2@% dan ketiganya disebabkan
komplikasi sindroma )66P. Selain kematian ibu, kematian janin
intrauterine juga ditemukan sebanyak 2$ kasus !EF+esoy :dkk, 200%.
abel #. Angka 9ejadian Preeklampsia di eberapa /umah Sakit di
?ndonesia
ahun /umah Sakit Persen !@% Penulis
#((3-#((7 /SPC ,7 Simanjuntak
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
6/28
=aktor risiko preeklampsia meliputi kondisi medis yang berpotensi
menyebabkan kelainan mikrovaskular, seperti diabetes melitus, hipertensi
kronis dan kelainan vaskular serta jaringan ikat, sindrom antibodi fosfolipid
dan nefropati. =aktor risiko lain berhubungan dengan kehamilan atau dapat
spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin. erbagai faktor risiko preeklampsia
adalah sebagai berikut !American Family Physician 200$%
#. =aktor yang berhubungan dengan kehamilan
a. 9elainan kromosom
b. Cola )ydatidosa
+. )ydrops fetals
d. 9ehamilan multifetus
2. =aktor spesifik maternal
a. Primigravida
b. sia 8 20 tahun atau usia 5 3 tahun
+. /as kulit hitam
d. /iayat preeklampsia pada keluarga
e. Status giBi
f. Pekerjaan
g. Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
h. 9ondisi medis khusus diabetes gestasional, diabetes tipe #, obesitas,
hipertensi kronis, penyakit ginjal, trombofilia
i. Stres
13
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
7/28
3. =aktor spesifik paternal
a. Primipaternitas
b. Partner pria yang pernah menikahi anita yang kemudian hamil dan
mengalami preeklampsia
2.1.# $tiolo%i
tiologi preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
erdapat banyak teori yang ingin menjelaskan tentang penyebab
preeklampsia namun hingga kini belum ada yang memuaskan sehingga
!"eifel menyebut preeklampsia sebagai Gthe disease of theoriesH. Adapun
teori-teori yang ada saat ini adalah !Angsar, 20#0%
2.1.#.1 &eori 'ask(larisasi plasenta
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapatkan aliran
darah dari +abang I +abang arteri uterina dan arteri ovarika yang menembus
miometrium dan menjadi arteri arkuata, yang akan ber+abang menjadi arteri
radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis
memberi +abang arteri spiralis. Pada kehamilan proliferasi tropoblas akan
menginvasi desidua dan miometrium dalam 2 tahap. Pertama, sel sel
trofoblas endovaskuler menginvasi arteri spiralis yaitu dengan mengganti
endotel, merusak jaringan elastis pada tuni+a media dan jaringan otot polos
dinding arteri serta mengganti dinding arteri dengan materi fibrinoid. Proses
14
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
8/28
ini selesai pada akhir trisemester ? dan pada masa ini proses tersebut telah
sampai pada deciduomyometrial #unction. Pada usia kehamilan #$-#1
minggu terjadi invasi tahap kedua dari sel trofoblas dimana sel-sel trofoblas
tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih dalam hingga kedalam
miometrium. Selanjutnya terjadi proses seperti tahap pertama yaitu
penggantian endotel, perusakan jaringan muskulo-elastis serta perubahan
material fibrinoid dinding arteri. Akhir dari invasi trofoblas ini akan
menimbulkan distensi lapisan otot arteri spiralis akibat degenerasi, dan juga
vasodilatasi arteri spiralis, pembuluh darah menjadi berdinding tipis, lemas
dan berbentuk seperti kantong sehingga akan terjadi dilatasi se+ara pasif
sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan aliran darah yang
meningkat pada kehamilan. yang kemudian akan memberikan dampak
penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular, dan peningkatan
aliran darah pada utero plasenta. Akibatnya aliran darah ke janin +ukup
banyak dan perfusi jaringan juga meningkat, sehingga menjamin
pertumbuhan janin dengan baik. Proses ini dinamakan remodelling arteri
spiralis. Pada preeklamsia terjadi kegagalan remodelling menyebabkan
arteri spiralis menjadi kaku dan keras sehingga arteri spiralis tidak
mengalami distensi dan vasodilatasi yang akibatnya aliran darah utero
plasenta menurun dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. 9egagalan
tersebut dapat terjadi karena 2 hal yaitu
#. idak semua arteri spiralis mengalami invasi oleh sel-sel trofoblas.
15
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18732/1/mkn-sep2007-40%20(7).PDFhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18732/1/mkn-sep2007-40%20(7).PDFhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18732/1/mkn-sep2007-40%20(7).PDFhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18732/1/mkn-sep2007-40%20(7).PDF -
7/25/2019 291667795-preeklampsia
9/28
2. Pada arteri spiralis yang mengalami invasi, terjadi tahap pertama
invasi sel trofoblas se+ara normal tetapi invasi tahap ke dua tidak
berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam
miometrium tetap mempunyai dinding muskulo-elastik yang reaktif
yang berarti masih terdapat resistensi vaskuler. Akibatnya terjadi
gangguan alirah darah di daerah intervili yang menyebabkan
penurunan perfusi darah ke plasenta. )al ini dapat menimbulkan
iskemik dan hipoksia di plasenta yang berakibat terganggunya
pertumbuhan bayi intra uterine !?:/%, asfiksia neonatorum hingga
kematian bayi.
2.1.#.2 &eori Iskemik Plasenta an Raikal Bebas
Seperti yang sudah dijelaskan di teori vaskularisasi plasenta baha
kelainan yang terjadi pada preeklampsia terjadi pada plasenta di mana
terdapat invasi trofoblas yang tidak adekuat pada arteri spiralis yang
akhirnya menyebabkan kegagalan remodelling arteri spiralis. 9egagalan
tersebut akan membuat hipoperfusi plasenta dengan akibat iskemia plasenta.
)al ini merangsang pembentukan radikal bebas, yaitu radikal hidroksil !-
)% yang dianggap sebagai toksin. /adikal hidroksil akan merusak
membran sel yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh menjadi
peroksida lemak. Peroksida lemak juga akan merusak nukleus dan protein
sel endotel.
16
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
10/28
!A% !%
:ambar Sirkulasi uteroplasenta pada kehamilan normal danpreeklampsia.
Pada gambar di atas !A%
kehamilan normal terjadi perubahan pada +abang arteri spiralis dari
dinding otot yang tebal menjadi dinding pembuluh darah yang lunak
sehingga memungkinkan terjadinya sejumlah aliran darah ke
uteroplasenta.
Sedangkan pada gambar !%
preeklampsia, perubahan arteri spiralis ini tidak terjadi dengan sempurna
sehingga dinding otot tetap kaku dan sempit dan akibatnya akan terjadi
penurunan aliran darah ke sirkulasi uteroplasenta yang mengakibatkan
hipoksia. !"unningham, 200%.
2.1.#.3 &eori Disf(n%si $notel
4isfungsi endotel adalah keadaan dimana terjadi kerusakan membran sel
endotel yang mengakibatkan terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya
17
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
11/28
seluruh struktur sel endotel. Pada keadaan ini didapatkan adanya ketidak
seimbangan antara faktor vasodilatasi dan vasokontriksi. ndotel
menghasilkan Bat-Bat penting yang bersifat relaksasi pembuluh darah, seperti
nitric o$ide %N&' dan prostasiklin %PG()'. Prostasiklin merupakan suatu
prostaglandin yang dihasilkan di sel sel epitel yang berasal dari asam
arakidonat dimana dalam pembuatannya di katalisir oleh enBim
siklooksigenasi. Prostasiklin akan meningkatan +ACP intraselular pada sel otot
polos dan trombosit yang memiliki efek vasodilator dan anti agregasi
trombosit. romboksan A2 dihasilkan oleh trombosit, berasal dari asam
arakidonat dengan bantuan siklooginase. rombosan memiliki efek
vasokontriktor dan agregasi trombosit. Prostasiklin dan trombosan A2 memiliki
efek yang berlaanan dalam mekanisme yang mengatur trombosit dan dinding
pembuluh darah.
Pada kehamilan normal terdapat kenaikan prostasiklin oleh jaringan ibu,
plasenta dan janin. Pada preeklampsia terjadinya kerusakan endotel akan
menyebabkan terjadinya penurunan produksi prostasiklin karena endotel
merupakan tempat terbentuknya prostasiklin dan sebagai kompensasinya
tromboksan A2 akan ditingkatkan.
Selain itu, kerusakan endotel juga menyebabkan terjadinya peningkatan
endotelin sebagai vasokontriktor dan penurunan nitri+ oJide !;% sebagai
vasodilator dan memegang fungsi penting dalam regulasi fungsi ginjal dan
tekanan arterial pembuluh darah. ?ni akan menyebabkan terjadinya
peningkatan tahanan perifer yang pada akhirnya akan memi+u preeklampsia.
18
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
12/28
2.1#.!. &eori )enetik
=aktor genetik di duga turut berperan dalam patogenesis
preeklampsia. elah dilaporkan adanya peningkatan angka kejadian
preeklampsia pada anita yang dilahirkan oleh ibu yang menderita
preeklampsia. ukti yang mendukung berperannya faktor genetik pada
penderita preeklampsia adalah peningkatan )uman leuko+yte antigen !)6A%.
eberapa peneliti melaporkan hubungan antara histokompatibilitas antigen
)6A-4/$ dan proteinuri hipertensi. 4iduga anita hamil yang mempunyai
)6A dengan haplotipe A 23'2(, $$ dan 4/ 7 memiliki resiko lebih tinggi
menderita preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat dibandingkan
dengan anita hamil yang tidak memmiliki haplotipe tersebut.
:en resesif tunggal dikatakan juga mungkin berperan dalam
preeklampsia. elah terdapat peningkatan prevalensi preeklampsia pada anak
perempuan yang lahir dari ibu yang menderita preeklampsia menandakan
adanya pengaruh genotip fetus terhadap kejadian preeklampsia. Ceskipun
faktor genetik nampaknya berperan pada preeklampsia, akan tetapi
manifestasinya pada penyakit ini belum dapat diterangkan se+ara jelas.
2.1.#.# &eori Im(nolo%is
Sistem imun diduga berperan penting dalam perkembang preeklampsia.
eori ini didukung oleh peningkatan insiden preekampsia-eklampsia pada
primigravida dan ibu hamil dari pasangan yang baru. )al ini dapat diterangkan
19
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
13/28
pada kehamilan pertama terjadi pembentukan *locking anti*odies terhadap
antigen plasenta tidak sempurna dan akan makin sempurna pada kehamilan
berikutnya. Pada anita normal respon imun tidak menolak adanya hasil
konsepsi yang bersifat asing. )al ini disebabkan adanya )uman
6euko+yte Antigen Protein : !)6A-:% yang dapat melindungi trofoblas janin
dari lisis oleh sel natural killer !;9% ibu. )6A-: juga akan mempermudah
invasi sel trofoblas kedalam jaringan desidua ibu. Pada plasenta ibu yang
mengalami pre eklamsia terjadi ekspresi penurunan )6A-: yang akan
mengakibatkan terhambatnya invasi trofoblas ke dalam desidua. ?nvasi
trofoblas sangat penting agar jaringan desidua menjadi lunak, dan gembur
sehingga memudahkan terjadinya reaksi inflamasi. 9emungkinan terjadi
Immune+,aladaptationpada pre eklampsia.
2.1.#.* &eori Aaptasi Kario'ask(lar
Pada kehamilan normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan
vasopresor. /efrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap rangsangan
vasopresor atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi untuk
menimbulkan respon vasokonstriksi. /efrakter ini terjadi akibat adanya sintesis
prostalglandin oleh sel endotel. Pada preeklampsia terjadi kehilangan
kemampuan refrakter terhadap bahan vasopresor sehingga pembuluh darah
menjadi sangat peka terhadap bahan vasopresor sehingga pembuluh darah akan
mengalami vasokonstriksi dan mengakibatkan hipertensi dalam kehamilan.
20
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
14/28
2.1.#.+ &eori ,tim(lasi Inflamasi
eori ini berdasarkan baha lepasnya debris trofoblas di dalam sirkulasi
darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses inflamasi. erbeda
dengan proses apoptosis pada pre eklampsia, dimana pada pre eklampsia
terjadi peningkatan stres oksidatif sehingga produksi debris trofoblas dan
nekrorik trofoblas juga meningkat. 9eadaan ini mengakibatkan respon
inflamasi yang besar juga. /espon inflamasi akan mengaktifasi sel endotel dan
sel makrofag dan granulosit, sehingga terjadi reaksi inflamasi menimbulkan
gejala-gejala preeklampsia pada ibu. .
2.1.* Patofisiolo%i
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan
patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh
vasospasme dan iskemia !"unningham, 200%. Kanita dengan hipertensi pada
kehamilan dapat mengalami peningkatan respon terhadap berbagai substansi
endogen !seperti prostaglandin, tromboJan% yang dapat menyebabkan
vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan pendarahan dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala dan defisit
saraf lokal dan kejang. ;ekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju
filtrasi glomerulus dan proteinuria. 9erusakan hepar dari nekrosis
hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati.
Canifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi penurunan volume intravaskular,
meningkatnya +ardia+ output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer.
21
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
15/28
Peningkatan hemolisis mi+roangiopati menyebabkan anemia dan
trombositopeni. ?nfark plasenta dan obstruksi plasenta menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin dalam rahim.
Perubahan organ-organ yaitu
#. Perubahan kardiovaskuler
:angguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklampsia
dan eklampsia. erbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan
peningkatan afterload jantung akibat hipertensi, preload jantung yang se+ara
nyata dipengaruhi oleh berkurangnya se+ara patologis hipervolemia kehamilan
atau yang se+ara iatrogenik ditingkatkan oleh larutan onkotik atau kristaloid
intravena, dan aktivasi endotel disertai ekstravasasi ke dalam ruang
ektravaskular terutama paru !"unningham, 200%.
2. Cetabolisme air dan elektrolit
)emokonsentrasi yang menyerupai preeklampsia dan eklampsia tidak
diketahui penyebabnya.
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
16/28
3. Cata
Pada preeklampsia tampak edema retina, spasmus menyeluruh pada satu atau
beberapa arteri, jarang terjadi perdarahan atau eksudat. Spasmus arteri retina
yang nyata dapat menunjukkan adanya preeklampsia yang berat, tetapi bukan
berarti spasmus yang ringan adalah preeklampsia yang ringan. Skotoma,
diplopia dan ambliopia pada penderita preeklampsia merupakan gejala yang
menunjukan akan terjadinya eklampsia. 9eadaan ini disebabkan oleh
perubahan aliran darah pada pusat penglihatan di korteks serebri maupun
didalam retina !Kiknjosastro, 2001%.
$.tak
ekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan autoregulasi tidak berfungsi.
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
17/28
1. )ati
Pada preeklampsia berat terdapat perubahan fungsi dan integritas hepar,
perlambatan ekskresi *romosulfoftalein dan peningkatan kadar aspartat
aminotransferase serum. Sebagian besar peningkatan fosfatase alkali serum
disebabkan oleh fosfatase alkali tahan panas yang berasal dari plasenta.
;ekrosis hemoragik periporta di bagian perifer lobulus hepar menyebabkan
terjadinya peningkatan enBim hati didalam serum. Perdarahan pada lesi ini
dapat mengakibatkan ruptur hepatika, menyebar di baah kapsul hepar dan
membentuk hematom subkapsular !"unningham, 200%.
7. :injal
6esi khas pada ginjal pasien preeklampsia terutama glomeruloendoteliosis,
yaitu pembengkakan dari kapiler endotel glomerular yang menyebabkan
penurunan perfusi dan laju filtrasi ginjal. 9onsentrasi asam urat plasma
biasanya meningkat terutama pada preeklampsia berat. Pada sebagian besar
anita hamil dengan preeklampsia, penurunan ringan sampai sedang laju
filtrasi glomerulus tampaknya terjadi akibat berkurangnya volume plasma
sehingga kadar kreatinin plasma hampir dua kali lipat dibandingkan dengan
kadar normal selama hamil !sekitar 0, ml'dl%. ;amun pada beberapa kasus
preeklampsia berat, kreatinin plasma meningkat beberapa kali lipat dari nilai
normal ibu tidak hamil atau berkisar hingga 2-3 mg'dl. )al ini disebabkan
perubahan intrinsik ginjal akibat vasospasme yang hebat !"unningham, 200%.
9elainan pada ginjal biasanya dijumpai proteinuria akibat retensi garam dan
air. /etensi garam dan air terjadi karena penurunan laju filtrasi natrium di
24
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
18/28
glomerulus akibat spasme arteriol ginjal. Pada pasien preeklampsia terjadi
penurunan ekskresi kalsium melalui urin karena meningkatnya reabsorpsi di
tubulus !"unningham, 200%. 9elainan ginjal yang dapat dijumpai berupa
glomerulopati, terjadi karena peningkatan permeabilitas terhadap sebagian
besar protein dengan berat molekul tinggi, misalnya hemoglobin, globulin, dan
transferin. Protein I protein molekul ini tidak dapat difiltrasi oleh glomerulus.
D. 4arah
9ebanyakan pasien preeklampsia mengalami koagulasi intravaskular !4?"%
dan destruksi pada eritrosit !"unningham, 200%. rombositopenia merupakan
kelainan yang sangat sering, biasanya jumlahnya kurang dari #0.000'Ll
ditemukan pada # I 20 @ pasien. 6evel fibrinogen meningkat pada pasien
preeklampsia dibandingkan dengan ibu hamil dengan tekanan darah normal.
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
19/28
oksigenasi. 9enaikan tonus uterus dan kepekaan terhadap perangsangan sering
didapatkan pada preeklampsia, sehingga mudah terjadi partus prematurus
!Angsar, 20#0%.
2.1.+ Komplikasi
9omplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. saha utama adalah
melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita preeklampsia dan eklampsia.
9omplikasi yang dapat terjadi pada preeklampsia berat diantaranya adalah
!Kiknjosastro, 2001%
2.1.+.1 Paa Ib(
#. klampsia
klampsia merupakan komplikasi serius dari kehamilan ditandai dengan
timbulnya satu atau lebih kejang yang berhubungan dengan sindrom
preeklampsia. klampsia, ialah kejadian akut pada anita hamil, dalam
persalinan, atau nifas yang ditandai dengan adanya gejala atau tanda
preeklampsia disertai dengan kejang atau koma. klampsia sering timbul
pada trimester terakhir kehamilan dan semakin sering terjadi apabila
kehamilan mendekati aterm. anda khas eklampsia yaitu adanya kejang
tonik-klonik yang timbul pada anita dengan hipertensi dalam kehamilan.
9ejang pada eklampsia biasanya terjadi akibat oedema otak yang luas, yang
terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang mendadak dan tinggi yang
akan menyebabkan kegagalan autoregulasi aliran darah. Sebelum serangan
26
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
20/28
kejang pada eklampsia biasanya didahului oleh kumpulan gejala impending
yang dapat berupa nyeri epigastrium, penglihatan kabur, dyspnea, sakit
kepala, nausea dan vomitting, dan s+toma.
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
21/28
Pasien tidak sadar, suara nafas berisik. 9eadaan ini bisa berlangsung hanya
beberapa menit atau bahkan dapat menetap sampai beberapa jam
2. Sindroma )66P
a. 4efinisi
Sindroma )66P adalah preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya
hemolisis, peningkatan enBim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia.
)Hemolysis
6(levated -iver (nyme
6 -o" Platelets /ount
b. 4iagnosis
4iagnosis sindroma )66P ditegakkan jika ditemukan tanda-tanda dibaah
ini
- 4idahului tanda dan gejala yang khas malaise, lemah, nyeri kepala,
mual, muntah
- Adanya tanda dan gejala preeeklampsia
- anda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya 64), AS, dan
bilirubin indirek
- anda kerusakan atau disfungsi sel hepatosit hepar kenaikan A6, AS,
64)- rombositopenia
rombosit N #0.000'ml
Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen,
tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklampsia, harus
dipertimbangkan sindroma )66P,
+. 9lasifikasi
28
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
22/28
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
23/28
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
24/28
D. 9elainan mata.
9ehilangan penglihatan untuk sementara yang berlangsung selama
seminggu dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina, hal
ini merupakan tanda gaat dan akan terjadi apopleksia serebri.
(. ;ekrosis hati.
;ekrosis periportal hati pada Preeklampsia I eklampsia merupakan akibat
vasopasmus arteriol umum.
#0. 9elainan ginjal
9elainan ini berupa endoteliosis glomerolus, yaitu pembengkakan
sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya.
9elainan lain yang dapat timbul adalah anuria sampai gagal ginjal.
##. 9omplikasi lain. 6idah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat
kejang-kejang pneumonia aspirasi.
2.1.+.2 Paa janin
Penurunan aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi
plasenta. )al ini mengakibatkan hipovolemia, vasospasme, penurunan perfusi
uteroplasenta dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta sehingga
mortalitas janin meningkat !Angsar, 20#0%. 4ampak preeklampsia pada janin
antara lain Intrauterine gro"th restriction !?:/% atau pertumbuhan janin
terhambat, oligohidramnion, prematur, bayi lahir rendah, solusio plasenta,
hingga kematian janin.
3.1. -ortalitas an -orbiitas paa Preeklampsia
31
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
25/28
3.1.1 -ortilitas an -orbiitas -aternal paa Preeklampsia
Preeklampsia memiliki prevalensi efek samping merugikan yang besar
dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. 4i ?ndonesia, angka
kematian akibat preeklampsia dan eklampsia adalah sebesar #3@. 4i /S"C,
antara tahun 2003-200 ter+atat kematian ibu sebanyak D$ kasus dan $
!13,$@% diantaranya terjadi pada pasien dengan P dan eklampsia. Se+ara
keseluruhan case fertality rate untuk P dan eklampsia tiap bulan rata-rata
372 per #0.000 kasus P dan eklampsia !3,1@%.
abel 2. Angka 9ematian Caternal Akibat Preeklampsia dan klampsia di
eberpa /umah Sakit di ?ndonesia
ahun /umah Sakit Persen !@% Peneliti
#((( /SPC ,# Simanjuntak
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
26/28
9ematian maternal pada preeklampsia ini disebabkan oleh banyak faktor, yaitu
diantaranya koagulasi intravaskular disseminata !9?4%, gagal ginjal akut,
edema paru, pendarahan pas+a persalinan, sindroma )66P, dan lain lain.
Arinda !20##% mengumpulkan data tentang luaran maternal pada preeklampsia
berat di /SP dr 9ariadi Semarang. 4i /SP dr 9ariadi Semarang pada tahun
20#0 didapatkan 23$ !##,D1@% kasus preeklampsia berat dari #(73 persalinan.
6uaran maternal pada kasus preeklampsia berat tersebut meliputi persalinan
dilakukan dengan seksio sesarea #03 kasus !$$@%, plasenta previa #0 kasus
!$,3@%, solusio plasenta # kasus !0,$@%, perdarahan postpartum kasus
!2,#@%, eklamsia 7 kasus !3@%, impendingeclampsia #( kasus !D,#@%, sindrom
)66P $ kasus !#,7@%, sindrom )66P parsial 21 kasus !##,#@%, edema paru
2$ kasus !#0,3@%, gagal ginjal akut $ kasus !#,7@%, kematian maternal kasus
!2,#@%.
Sementara data dari /S abdoel moeloek belum di dapatkan.
3.1.2 -ortilitas an -orbiitas Perinatal paa Preeklampsia
Preeklampsia berhubungan dengan peningkatan risiko mortalitas dan
morbiditas terhadap janin yang dikandung. Corbiditas yang timbul dapat
berupa pertumbuhan janin terjambat, abruptio plasenta, permaturitas dan
gangguan perkembangan neurologis jangka panjang. Pada penelitian terhadap
#0.1#$ kehamilan tunggal dengan usia kehamilan lebih dari 2$ minggu dari
#(( hingga #((7 di Amerika Serikat didapatkan risiko kematian perinatal #,$
lebih tinggi pada kasus-kasus hipertensi dalam kehamilan dan 2,7 lebih tinggi
33
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
27/28
pada kasus-kasus hipertensi kronis bila dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Cortalitas dan morbiditas perinatal pada kasus-kasus preeklampsia
dan eklampsia ini jarang disebabkan oleh faktor tunggal. )ipoksia kronis
antepartum akibat insufisiensi plasenta disertai dengan hipoksia intrapartum
dan prematuritas dapet mengakibatkan tingginya mortalitas dan morbiditas.
Pada penelitian unsted dkk tahun #(D didapatkan ibu dengan hipertensi
dalam kehamilan disertai dengan proteinuria memiliki risiko melahirkan bayi
dengan berat badan ke+il untuk masa kehamilan #$,1 kali lebih besar daripada
ibu hamil normotensif !/osalina, 20#2%. Pada penelitian Arinda !20#2% di
/SP dr 9ariadi Semarang, didapatkan 23$ ibu dengan preeklampsia berat.
4ari ibu dengan preeklampsia tersebut ter+atat luaran janin adalah sebagai
berikut, berat bayi lahir rendah !6/% (# kasus !37@%, pertumbuhan janin
yang terhambat #7 kasus !1,(@%, kelahiran preterm 70 kasus !2D,3@%, asfiksia
neonatorum 3D kasus !#1,7@%, kematian perinatal 23 kasus !(,3@%.
Preeklampsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Pada preeklampsia terjadi
perubahan pokok yaitu spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada teori is+hemia region uteroplasental disebutkan baha pada
kehamilan normal invasi sel trofoblas dapat menimbulkan dilatasi pembuluh
darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan 2 serta plasenta
berfungsi normal. Pada preeklampsia terjadi invasi sel trofoblas hanya terjadi
pada sebagian arteri spiralis didaerah endometrium !desidua%, akibatnya terjadi
gangguan fungsi plasenta karena sebagian besar arteri spiralis didaerah
34
-
7/25/2019 291667795-preeklampsia
28/28
miometrium tetap dalam keadaan konstriksi sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan kebutuhan darah untuk nutrisi dan 2. )al inilah yang
menyebabkan janin akan mengalami gangguan dalam pertumbuhan, hipoksia
janin yang mengakibatkan terjadinya asfiksia neonatorum, hingga kematian
janin !Angsar, 20#0%. Pada bayi-bayi yang lahir prematur dari ibu dengan
preeklampsia dan bertahan hidup kemungkinan memiliki risiko jangka
panjang. Penelitian oleh 6ilienfeld dkk tentang hubungan antara prematuritas
perkembangan neurologi menemukan baha bayi-bayi prematur pada kasus
hipertensi dalam kehamilan memiliki risiko untuk cere*ral palsy epilepsi,
gangguan tingkah laku, gangguan mental dan hambatan memba+a !/osalina,
20#2%.