28d1b8f9d01
TRANSCRIPT
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 1/28
MODUL PRAKTIKUM LASER DAN SERAT OPTIK
LABORATORIUM REKAYASA FOTONIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 2/28
Modul P1
OPTICAL DEVICE
1. TUJUAN PRAKTIKUM :
Adapun tujuan pada percobaan kali ini adalah untuk mengetahui attenuasi dari
beberapa attenuator yang berupa beberapa jenis kaca.
2. DASAR TEORI :
Optical device merupakan peralatan yang memanipulasi gelombang cahaya sehingga
mempunyai nilai kemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan teknologi
khususnya dalam dunia fotonika. Pada saat ini betapa pentingnya kebutuhan peralatan
optik. Mulai dari peralatan rumah tangga, sistem komunikasi, serta dalam dunia medis.
Beberapa contoh peralatan optik yang sering dijumpai yaitu :
a. kamera, lensa, teropong, teleskop, mikroskop
b. laser, LED
c. CD-ROM, CD-RW, DVD-ROM, DVD-RW
2.1 Cermin
Cemin awalmya terbuat dari kepingan atau lembaran logam mengkilap, biasanya
logam perak atau tembaga apabila bayangan yang dipantullan kembali adalah untuk dilihat
tetapi juga bisa dari logam lain apabila hanya digunakan untuk memfokuskan cahaya.
Kebanyakan cermin moden terdiri dari lapisan tipis aluminium disalut dengan kepingan kaca.
Cermin ini disebut back silvered, di mana permukaan memantul dilihat melalui kepingan
kaca. Pelapisan cermin dengan kaca membuat cermin tahan, tetapi mengurangi kualitas
cermin karena tambahan biasan permukaan depan kaca. Cermin seperti ini membalikkan
sekitar 80% dari cahaya yang datang. "Bagian belakang" cermin sering dicat hitam
sepenuhnya untuk melindung logam dari pengikisan.
2.2 Lensa
Lensa atau kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya,
biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis
lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa
gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".
Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi
bayangan, terbalik dan nyata. Lensa terletak di depan kamera. Ada beberpa jenis lensa. Lensanormal, lensa lebar (wide) dan lensa panjang.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 3/28
Lensa normal berukuran fokus sepanjang 50 mm atau 55 mm untuk film berukuran 35 mm.
Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan sudut pandang mata
manusia. Selain lensa lebar, ada juga lensa tele. Lensa lebar bisanya mempunyai lebar
fokusnya 16-24mm. Lensa ini cocok untuk mengambil gambar pemandangan. Lensa panjang
adalah lensa yang memiliki focal length panjang. Lensa ini dapat digunakan untuk
memperoleh ruang tajam yang pendek dan dapat menghasikan prespektif wajah yang
mendekati aslinya.
2.3 Prisma
Gambar 2.1 Pembiasan cahaya oleh ptisma
Lensa Prisma adalah bentuk lensa di mana terdapat puncak/bagian yang tipis (apex)
dan bagian yang tebal/dasar (base) yang dengan perbedaan bentuknya itu bisa memindahkan
bayangan, dimana nilai 1 prisma itu berarti akan memindahkan bayangan sejauh 1 cm dari
objek yang berjarak 1 meter. Arah tebal atau Base itu secara umum ada 4 yaitu:
-BU (Base Up), tebal lensanya ada di atas
-BD (Base Down), tebal lensanya ada di bawah
-BI (Base In), tebal lensanya ada di dalam atau nasal/hidung
-BO (Base Out), tebal lensanya ada di luar/temporal/arah telinga
2.4 Beam Splitter
Beam splitter adalah suatu perangkat optic yang dapat membagi berkas cahaya
menjadi 2 (dua). Beam splitter merupakan bagian penting dari sebagian besar interferometers. Seperti interferometer
Michelson, Mach-Zender, maupun interferometer lainnya.
Gambar 2.2 Beam Splitter
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 4/28
3. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan
Pada percobaan pertama, alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Enam buah kaca yang berbeda jenis(3mm sun control window film prestige-70, super
silver stopsol dark blue 8-mm, super silver dark blue 8 mm, indium clear(kevlar),
Vkool 70%(Vkool 20% clear), llumar PP 60, sterling 50)
Layar
Laser He-Ne
Lux Meter
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Prosedur percobaan Beam Splitter
Merancang Peralatan sesuai dengan gambar
Menyalakan Laser He-NeMengatur letak kaca agar berkas laser tepat mengenai di tengah kaca
Ukur besar Intensitas reflektansi dan Intensitas cahaya laser dengan 6 kali
percobaan dimulai dari kaca no.1 hingga no. 6
4. DATA PERCOBAAN
No Jenis Kaca Io Ii T α
1 3m Sun control window
film prestige-70 super
silver stopsol darkblue-
8mm
2 Super silver darkblue
8mm
3 Indium clear (Kevlar)
Kaca
Laser
Lux
Meter
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 5/28
4 Vkool 70 (Vkool 20%
clear)
5 Llumar PP 60
6 Sterling 50
5. TUGAS KHUSUS
Jelaskan fungsi dan aplikasi : cermin, lensa. prisma, beam splitter, dan beam
expander, polarisator
Jelaskan fungsi dan aplikasi: optical attenuator
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 6/28
MODUL P2
DAYA LASER
1. TUJUAN
Adapun tujuan pada percobaan kali ini adalah untuk mengetahui daya dari suatu laser
ketika ditembakkan ke sebuah bidang dari jarak yang berbeda.
2. DASAR TEORI
2.1 Pembangkitan Laser
Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation ( Laser) adalah sebuah alat
yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkansebuah cahaya yang koherens dari medium "lasing" yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan
bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan
(dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, dengan menggunak teknik
Q-switching, modelocking, atau gain-switching. Dalam operasi detak, banyak daya puncak
yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai amplifier
optikal ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Signal yang diperkuat dapat
menjadi sangat mirip dengan signal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan
polarisasi; Ini tentunya penting dalam komunikasi optikal. Kata kerja "lase" berarti
memproduksi cahaya koherens, dan merupakan pembentukan-belakang dari istilah laser .
Absorpsi
Absorpsi adalah tereksitasinya elektron dari E1 ke E2 akibat penyerapan foton dengan energi
hv > (E2 - E1).
Contoh gejala : garis-garis hitam pada spektrum cahaya matahari absorpsi pada gas di
sekeliling matahari.
Gambar 2.1 Absorpsi
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 7/28
Emisi Spontan
Emisi spontan adalah peluruhan elektron E2 ke E1 dimana pada proses ini terjadi dua proses
yaitu emisi radiatif (memancarkan foton dengan energi = E2 - E1, dan emisi non radiatif (
tidak memancarkan foton).
Gambar 2.2 Emisi spontan
Emisi Terstimulasi
Elektron yang sudah berada di E2 distimulasi oleh foton yang datang untuk meluruh ke E1
sehingga akan memperkuat energi cahaya yang datang. ( Amplification by Stimulated
Emission of Radiation).
Gambar 2.3 Emisi terstimulasi
2.2 Photodetector
Photo detector adalah elemen dalam dunia elektronika yang dalam system kerjanya
berfungsi sebagai pendeteksi cahaya,dan mengubahnya menjadi besaran listrik,untuk
kemudian dimanfaatkan sebagai suatu sensor dalam suatu system elektronika berikut adalah
jenis dari photo detector berikut cara kerjanya dan pemanfaatannya adapun elemen photo
detector yang sering dan umum di gunakan antara lain adalah opto coupler.
Macam-macam detektor :
- Photoresistor
- Photodioda
- Phototransistor
- Photovoltaic
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 8/28
2.2.1 Prinsip kerja Photodioda
Di bawah kondisi iluminasi, absorbsi foton di daerah deplesi membangkitkan
pasangan elektron-hole (carrier). Carrier-carrier tersebut dibawa keluar oleh medan magnet
dengan arah berlawanan dan menghasilkan photocurrent.Di bawah kondisi reverse bias tanpa
ilumination, potensial barier meningkat sehingga menurunkan arus difusi.
Gambar 2.5 Skematik prinsip kerja photodioda
Dark current adalah arus yang melewati fotodioda tanpa sinyal optik input. Arus gelap
termasuk fotocurrent diproduksi oleh radiasi background dan arus saturasi
semikonduktorjunction. Arus gelap harus dihitung dengan kalibrasi jika fotodioda digunakan
untuk proximity sensor secara linier (membutuhkan keakuratan).Kecepatan performansi dari
pn junction diode dibatasi oleh:
• Kapasitansi (dihasilkan dari muatan-charge)
• Waktu yang diperlukan membawa carrier dari junction (waktu drift pada daerah
deplesi)
• Waktu difusi carrier dekat daerah deplesi.
Kelebihan Phototodioda1. Arus output sangat linear sebagai fungsi sinar datang
2. Respon spektral luas, panjang gelombang lebih panjang daripada material
semikonduktor lain
3. Noise rendah
4. Biaya rendah
5. Tahan lama
6. Efisiensi kuantum tinggi, hingga 80%
7. Tidak membutuhkan tegangan tinggi
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 9/28
Kekurangan Photodioda
1. Area kecil 2. Tidak ada penguatan internal (kecuali fotodioda avalenche).
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan
Pada percobaan pertama, alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Layar
Laser He-Ne
Lux Meter
Penggaris
3.3 Prosedur Percobaan
Adapun langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagaiberikut.
Gambar 3.1 Prosedur percobaan
Merancang peralatan sesuai dengan gambar 3.1.Mengaktifkan Laser He-Ne
Mengatur letak layar agar berkas laser tepat mengenai tengah layar
Atur jarak layar terhadap Laser He-Ne sebesar 50 cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm, 150 cm,
175 cm, 200 cm.
Dari setiap jarak tersebut diukur intensitasnya menggunakan lux meter serta diukur
diameter dari berkas yang mengenai layar tersebut.
Layar
Lux
Meter
Laser
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 10/28
4. DATA PERCOBAAN
NoJarak (x)
(cm)
I Laser
(lux)
d
(mm)
A
(πr²)
P
(I/A)
1 502 75
3 100
4 125
5 150
6 175
7 200
Perhitungan
Nilai daya laser diperoleh dri perhitungan menggunakan rumus 4.1 dan 4.2.
A = πr² ...............................................................(4.1)
P = I/A ............................................................... (4.2)
Keterangan :
A = berkas luasan laser pada balok pembatas
r = jari-jari
P = daya laser
I = Intensitas laser
5. TUGAS KHUSUS
1. Jelaskan jenis dan aplikasi detektor foto!
2. Jelaskan 2 buah contoh aplikasi laser di bidang kedokteran!
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 11/28
Modul P3
Laser Industri
1. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui peran laser di bidang industri
2. Menegetahui distribusi intensitas berdasarkan titik fokus lensa.
2. Dasar Teori
Laser ( Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan sebuah
alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan
sebuah cahaya yang koherens dari medium "lasing" yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan
bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan
(dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, dengan menggunak teknik
Q-switching, modelocking, atau gain-switching.
Jenis Laser
Berdasarkan bentuk fisik bahan aktif: laser zat padat, zat cair dan gas.
Bentuk khusus : laser elektron bebas (free- electron LASER) adalah bahan aktifnya
terdiri dari elektron-elektron bebas dengan bergerak melewati susunan medan magnet
yang periodik.
Berdasarkan panjang gelombang yang dipancarkan : UV laser, visible, infra-merah
Berdaskan durasi berkas cahaya: kontinu dan pulsa
Komponen Dasar dari LASER
Untuk membuat suatu osilator dari amplifier, maka diperlukan suatu feedback positif
yang sesuai. Dalam kasus Laser, feedback diperoleh dengan menempatkan bahanaktif
diantara dua cermin pemantul (reflecting mirrors), seperti cermin bidang yangsejajar
Gambar skema lasing
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 12/28
Gelombang EM menjalar dalam arah yang tegak lurus dari cermin, sehingga terjadi
pemantulan oleh kedua cermin, dan dikuatkan pada setiap lintasan melalui bahan aktif. Jika
cermin-2 dibuat transparan sebagian, maka berkas cahaya output akan diperoleh dari cermin-
2.
Agar terjadi emisi terstimulasi, maka harus ada inversi populasi.
Pada kesetimbangan termal, absorpsi lebih dominan daripada emisi terstimulasi,
sehingga diharapkan akan terjadi inversi populasi. Namun kenyataannya tidak pernah
terjadi (setidaknya pada kasus steady state).
Populasi inversi tidak akan pernah bisa dihasilkan oleh material dengan dua tingkatan
energi (two-level).
Agar terjadi inversi populasi, maka harus dilakukan pada three-level atau four level
Gambar skema laser (a) three-level(b) four-level
Perbedaan tingkat tiga level dengan empat level adalah ketika pada level tiga cahaya
masuk melewati pumping yang kemudian dilanjutkan ke fast decay dimana cahaya turun dan
kekuatannya masih dalam taraf rendah. Kemudian setelah laser menuju ke bawah maka
kecepatan cahayanya semakin cepat. Sedangkan pada tingkat empat level cahaya masuk
melalui pumping yang kemudian dilanjutkan ke fast decay dimana kondisi ini menunjukkan
bahwa cahaya yang akan turun ditahan lebih lama kemudian setelah selang beberapa waktu
cahaya tersebut baru diturunkan menuju ke fast decay yang terakhir. Perbedaan dari level tiga
dan empat ini terletak pada posisi fast decay.
Sifat Sinar Laser
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 13/28
Penyebaran kecil
Monokromatik
Kecerahan Tinggi
Koherensi tinggi
Klasifikasi Laser
Laser diklasifikasikan kedalam 4-kelas berdasarkan pada potensi kerusakan pada organ
biologis.
Kelas I : Tidak berbahaya.
Kelas I.A. : Laser ini tidak boleh langsung mengenai mata (scanner di supermarket).
Batas atas dayanya 4.0 mW.
Kelas II : Laser cahaya tampak berdaya rendah. Daya maksimum 1 mW.
Kelas IIIA : Laser berdaya sedang (cw: 1-5 mW), yang hanya berbahaya jika
mengenai mata secara langsung. (contoh : laser pointer).
Kelas IIIB : Laser berdaya sedang.
Kelas IV : Laser berdaya tinggi (cw: 500 mW, pulsed: 10 J/cm2).
3. Prosedur percobaan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Dua buah lensa cembung besar dan kecil
Layar Putih
Laser He-Ne
Lux Meter
Prosedur dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :
Gambar prosedur percobaan
Layar putih
Lensa
Laser
Lux
Meter
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 14/28
Merancang Peralatan sesuai dengan gambar.
Menyalakan Laser He-Ne.
Mengatur letak lensa agar berkas laser tepat mengenai di tengah lensa.
Ukur besar Intensitas reflektansi dan Intensitas cahaya laser dengan 6 kalipercobaan dimulai dari lensa kecil dan dilanjutkan dengan menggunakan lensa
besar.
4. Data Percobaan
F lensa Intensitas Diameter Daya Laser ( P )
Perhitungan
Nilai daya laser diperoleh dri perhitungan menggunakan rumus 4.1 dan 4.2.
A = πr² ...............................................................(4.1)
P = I/A ............................................................... (4.2)
Keterangan :
A = berkas luasan laser pada balok pembatas
r = jari-jari
P = daya laser
I = Intensitas laser
5. Tugas Khusus
1. Jelaskan jenis dan sifat-sifat laser
2. Jelaskan ukuran spot laser dititik fokus lensa, dan 2 buah aplikasi di industri
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 15/28
MODUL P4
Serat Optk
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini secara umum adalah untuk mengetahui sifat-sifat laser serta
mengetahui struktur dan cara kerja fiber optic. Sedangkan tujuan secara khusus adalah
untuk mengetahui bagaimana hubungan antara intensitas cahaya keluaran fiber optik
berdasarkan fungsi jarak lateral, serta untuk mengetahui nilai pelemahan daya atau
attenuasi.
II. Dasar Teori
Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik
yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar
daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding
dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih
rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core
kembali kedalam core lagi.
Gambar 2.1 Bagian – Bagian Serat Optik
Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Multimodestep index
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya
terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multimode.Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 m m
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 16/28
dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 mm. Pada jenis
multimode step index ini, diameter core lebih besar dari diameter cladding. Berikut ini
adalah gambar yang menunjukkan pemanduan cahaya pada fiber optik:
Gambar 2.2Multimodestep index
2. Multimode Graded Index
Pada jenis serat optik multimode graded index ini. Core terdiri dari sejumlah
lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat
pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya
dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahayaakan tiba pada waktu yang bersamaaan. Berikut adalah gambar perambatan
gelombang dalam multimode graded index.
Gambar 2.3Fiber Optik Multimode Graded Index
3.
Single ModeSerat optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang
sangat kecil 3 – 10 m m, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat
melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh index
bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya
dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Dengan
demikian serat optik singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat
optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded
index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).
Gambar 2.3 Single Mode
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 17/28
III. Metodologi
Langkah – langkah dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengatur peralatan percobaan : menyalakan laser He-Ne, memasang fiber pada
microdisplacement.
2. Mengatur layar pada jarak z = 5-30 cm dari slit dengan range 5cm.
3. Mengukur Intensitas sinar laser sebelum melewati fiber optik.
4. Mengukur intensitas cahaya laser setelah melalui fiber optik dengan range 5-30 cm.
5. Membuat grafik berdasarkan data yang diperoleh, yaitu grafik Intensitas keluaran (Io)
terhadap jarak.
6. Melakukan perhitungan nilai Attenuasi dengan menggunakan persamaan :
Gambar 3.1. Susunan peralatan percobaan
IV. Data Yang Diambil
Dalam Prkatikum fiber optik kali ini data yang akan diambil adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Pengukuran Intensitas
Jarak (Cm) Intensitas (LUX) Io A
5
10
15
20
25
30
Dimana Io adalah Intensitas keluaran laser danAttenuasi
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 18/28
V. Tugas Khusus
Adapun tugas khusus pada praktikum Serat Optik ini adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan Struktus dan prinsip kerja serat optik.
2. Jelaskan Fungsi dan aplikasi serat optik di bidang kedokteran.
3. Prakt : Pengukuran daya keluaran laser dari serat optik. Jelaskan penurunan daya dari
sumber laser ke keluaran sera optik.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 19/28
Modul P5
SERAT OPTIK UNTUK KOMUNIKASI
1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini antara lain untuk mengukur nilai numerical apertur NA dari
serat optik serta mengetahui peranan NA pada serat optik.
2. DASAR TEORI :
Numerical Apperture adalah suatu ukuran atau besaran sudut yang dibentuk dari
berkas cahaya yang dipancarkan oleh sumber optik ke serat optik sehingga cahaya
tersebut merambat tanpa mengalami gangguan.
Gambar 2.1 Numerical Apperture
Prinsip Perambatan Cahaya Dalam Serat optik :
Gambar 2.2 Lintas Cahaya Dalam Serat
Lintasan cahaya yang merambat di dalam serat :
·Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami gangguan
·Sinar mengalami refleksi, karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis
dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan
·Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki
sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 20/28
Jenis Serat Optik
· Multimode Step Index
Gambar 2.3 Multimode Step Index
Multimode Step Index memiliki kelibihan yaitu mudah terminasi, kopling efisien, tidak
mahal. Tetapi disamping kelebihan, multimodde step index ini juga mempunyai kekurangan
yaitu dispersi lebar, BW minimum.
· Multimode Graded Index
Gambar 2.4 Multimode Graded Index
Multimode graded index juga mempunyai kelebihan yaitu Dispersi lebih kecil
dibanding dengan Multimode Step Index, Digunakan untuk jarak menengah dan lebar pita
frekuensi besar dan juga mempunyai kekurangan diantaranya yaitu Harga relatif mahal dari
SI, karena faktor pembuatannya lebih sulit.
· Singlemode Step Index
Gambar 2.5 Singlemode Step Index
Singlemode step index memiliki keuntungan yaitu dispersi minimum, BW lebar,dan
sangat efisien. Selain itu juga mempunyai kekurangan diantaranya yaitu NA kecil, butuh
terminasi dan mahal.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 21/28
Serat optik tidak menggunakan gelombang elektromagnetik atau listrik sebagai
gelombang pembawanya melainkan menggunakan sinar atau cahaya laser. Sistem
Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan Kabel Serat
Optik sebagai media transmisinya yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar
dan tingkat keandalan yang tinggi.
Sistem Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan
Kabel Serat Optik sebagai media transmisinya yang dapat menyalurkan informasi dengan
kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi.
Gambar 2.6 Serat optik
Bagian - bagian serat optik antara lain :
Bagian yang paling utama dinamakan inti (core)
Terbuat dari kaca. Inti (core) mempunyai diameter yang bervariasi antara 8 – 200 mm
tergantung jenis serat optiknya. indeks bias lebih besar daripada cladding
Bagian kedua dinamakan lapisan selimut / selubung (cladding )
Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibanding
dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca. Cladding mempunyai diameter yang bervariasi
antara 125 mm (untuk siglemode dan multimode step index) dan 250 mm (untuk
multimode gradeindex)
Bagian ketiga dinamakan jacket (coating)
Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan
plastik elastik (PVC).
Prinsip kerja dari serat optik yaitu sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik pada
transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda / Laser Dioda) menjadi gelombang
cahaya yang kemudian ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima / receiver
yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada penerima sinyal optik ini diubah oleh
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 22/28
transducer Optoelektronik (Photo Dioda / Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris
kembali.
Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi redaman
cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di
perangkatnya, oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau
beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah
mengalami redaman sepanjang perjalanannya
Gambar 2.7 Prinsip kerja serat optik untuk komunikasi
Gambar 2.8 Komponen dalam transmisi serat optik
Komponen – komponen yang diperlukan dalam transmisi serat optik antara lain :
Optical Transmitter
Light Emitting Diode (LED), Laser Diode (LD), Injection Laser (IL), laser.
Optical Receiver
APD (Avalanche Photo Diode), PIN-diode (P intrinsic N Diode).
Fiber Optik Cable
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 23/28
Step atau Graded Index, Single atau Multi mode Glass, Plastic Clad Silika, plastik.
Connector
SC, DIN, ST (Straight Tail), SMA, FOC (Fibre Optik Connector), Bionic .
Sambungan
Mekanik, Thermal, perekat
Accecories
T_connector, star connector, through connector, copling
Coupler and Branches
Alat untuk mencabangkan cahaya ke dalam dua jalur atau lebih (wavelength multiplexer)
Repeater
Terdiri atas optical receiver, elektronik, dan opticel transmitter
Optical Amplifier
Gain 20-30 dB
Dalam pentransmisian melalui serat optik ada beberapa hal yang menjadi karakteristik
atau komponennya,yaitu:
Sambungan (Connection)
Coupler
MRP Spesification (Minimum Required Power)
Ada 2 jenis koneksi pada serat optik, yaitu:
Connector
diperlukan apabila fiber dalam pentransmisiannya harus disambung/diputus.
Beberapa jenis connector antara lain : Fiber to fiber ; Fiber to source ; Fiber to
detector ; Multiport coupler connection.
Splices
diperlukan pada sistem fiber optik bila ada 2 fiber yang akan dihubungkan
secara permanen. Bentuknya ada 2 macam antara lain : Outside plant splice dan
Pigtail splice.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 24/28
3. PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Peralatan
Dalam percobaan kali ini, adapun peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah sebagai
berikut yang tercantum di bawah ini:
1. Focusing Lensa
2. Fiber Lighting
3. Layar Datar
4. Micro-Diplacement
5. Penggaris
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
Gambar Skema Peralatan
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam proses pengambilan data pada
praktikum kali ini. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
Merangkai peralatan sesuai dengan gambar di atas
Melakukan 9 percobaan dengan jarak fokus dan intensitas yang sudah di tentukan.
Menukur ketebal ukuran dari laser dengan menggunakan penggaris
Mengukur diameter spot dan jarak fokus laser dari sumber yang ditembakan sampai
ke layar datar dengan menggunakan penggaris
Nilai intensitas laser saat melewati fiber lighting berdasarkan percobaan
Mengukur Intensitas Cahaya menggunakan Luxmeter dengan jarak yang sama dengan
urutan percobaan.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 25/28
4. DATA PERCOBAAN
a) MengetahuiJarak lensa ke panjang fokus
b) Mengetahui Besar intensitas laser berdasarkan percobaan pada jarak lensa ke fokus
c) Mengetahui nilai intensitas laser saat melewati fiber lighting berdasarkan percobaan
dengan jarak x yaitu sebagai berikut :
Jarak (x) Intensitas (I0)
Tepat pada titik fokus (2cm)
1cm di depan jarak fokus
1cm di belakang jarak fokus
2cm di belakang jarak fokus
3cm di belakang jarak fokus
4cm di belakang jarak fokus
5cm di belakang jarak fokus
6cm di belakang jarak fokus7cm di belakang jarak fokus
Kemudian Membuat grafik antara Jarak (x) dan Intensitas laser (I)
Menghitung besar Numerical Aperture dan Panjang Fokus berdasarkan perhitungan
Cara menghitung Numerical Aperture
NA = n sin2f =
Tan
Tan = ………
= ...........
NA = n sin
NA = .........
Cara menghitung panjang focus
NA = n sin2f =
f =……
5. TUGAS KHUSUS
Mencari aplikasi serat optik pada bidang komunikasi beserta fungsinya dan
gambarkan dalam diagram blok cara kerja
Menjelaskan tentang perkembangan system komunikasi dengan fiber optik
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 26/28
PERATURAN DAN SANKSI
3.1 PERATURAN
1. Praktikum dimulai pukul 18.30 WLRF untuk regular dan incidental untuk LJ,
toleransi keterlambatan 10 menit
2. Berpakaian rapi
Laki-laki : standart kuliah, tidak memakai jaket
Perempuan : standart kuliah, tidak memakai jaket, tidak ketat dan panjang
baju mencapai pinggang
3. Membawa Tugas Pendahuluan ( TP ), dan Kartu Kendali
4. Wajib menyelesaikan kewajiban praktikum sebelumnya bila sudah masuk ke
praktikum selanjutnya.
5. Wajib izin apabila tidak mengikuti praktikum minimal 1x24 jam kepada Koordinator
Praktikum dan asisten.
6. Dilarang membuat keributan, makan dan minum, melakukan kegiatan diluar kegiatan
praktikum.
7. Wajib merapikan kembali peralatan yang digunakan setelah selesai praktikum.
8. Asistensi dilakukan minimal 2x dalam seminggu.
9. Wajib izin bila pindah jadwal praktikum (koor praktikum dan asisten praktikum yang
bersangkutan)
3.2 SANKSI
1. Terlambat lebih dari 10 menit, sanksi praktikan tidak bisa mengikuti praktikum.
2. Pakaian tidak sopan, wajib pulang untuk mengganti baju.
3. Tidak membawa TP dan kartu kendali maka praktikan tidak bisa mengikuti
praktikum.
4. Apabila kewajiban praktikum sebelumnya belum diselesaikan maka praktikan tidak
bisa mengikuti praktikum.
5. Apabila membuat keributan, makan, minum dan melakukan kegiatan diluar kegiatan
praktikum maka akan dikeluarkan dari praktikum yang bersangkutan.
6. Bagi praktikan yang 2x melanggar peraturan praktikum wajib menghadap dewan
asisten.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 27/28
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM LASER DAN SERAT OPTIK
1. Format Laporan
a. Kertas A4 70gram , spasi 1,5 margin 4433
b. Time New Roman 12c. Cover Trebuchet MS 12 kecuali judul font ukuran 14 (standart TA)d. Susunan Laporan
Halaman JudulAbstrak ( Indonesia, Inggris )
Daftar IsiDaftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Laporan
Bab II : Dasar Teori ( minimal 10 lembar )
Bab III : Metodologi Percobaan
3.1 Peralatan
3.2 Prosedur PercobaanBab IV : Analisa Data dan Pembahasan
4.1 Analisa Data4.2 Pembahasan
Bab V : Kesimpulan dan Saran5.1 Kesimpulan
5.2 SaranDaftar Pustaka
Lampiran : ( Tugas Khusus )
2. Tugas Pendahuluan
- Penempelan TP maksimal 1x24 jam sebelum praktikum dilaksanakan.
5/14/2018 28D1B8F9d01 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/28d1b8f9d01 28/28