28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar-umum-karangasem-dengan-metode-gc-ms.pdf...

Upload: lely-diana

Post on 05-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 28-IDENTIFIKASI-PESTISIDA-GOLONGAN-ORGANOFOSFAT-CHLORPIRIFOS-PADA-BUAH-ANGGUR-YANG-DIJUAL-DI-PASAR-…

    http:///reader/full/28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar… 1/5

    146

    IDENTIFIKASI PESTISIDA GOLONGAN ORGANOFOSFAT (CHLORPIRIFOS ) PADA BUAH ANGGUR YANG DIJUAL DI PASAR UMUM KARANGASEM DENGAN METODE GC-MS

    IDENTIFICATION THE ORGANOFOSFAT CLASS (CHLORPIRIFOS) OF PESTICIDE IN GRAPE

    THAT MARKETED IN KARANGASEM TRADITIONAL MARKET THE METHOD GCMS

    I Wayan Dedy Hermawan1

    , Didik Setiawan, Ida Ayu Manik Parthasutema1Program Studi Analis Kesehatan STIkes Wira Medika Bali

     ABSTRAKPestisida adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama atau pest. Pest sebagai target pestisidameliputi tikus, mites, dan larva serangga..Golongan pestisida yang paling banyak digunakan oleh masyarakat salahsatunya golongan organofosfat.Pertanian anggur salah satu contoh dari lahan pertanian yang memanfaatkanpestisida golongan insektisida organofosfat.Petani anggur memilih pestisida organofosfat bertujuan untuk membasmiserangga pada buah anggur.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui residu insektisida organofosfat padabuah anggur yang dijual di pasar umum karangasem. Penentuan pestisida ini dilakukan dengan metode GC-MS.GC-MS merupakan teknik analisis yang menggabungkan dua metode analisis yaitu Kromatografi Gas dan SpektroskopiMassa. Kromatografi Gas adalah metode analisis, dimana sampel terpisahkan secara fisik menjadi bentuk molekul-molekul yang lebih kecil Sedangkan spektroskopi Massa adalah metode analisis, dimana sampel yang dianalisisakan diubah menjadi ion-ion gasnya, dan masa dari ion-ion tersebut dapat diukur berdasarkan hasil deteksi berupa

    spectrum massa. Hasil penelitian dari 3 sampel buah anggur adalah ketiga sampel tersebut tidak mengandungpestisida golongan organofosfat.

    Kata kunci:  Pestisida Organofosfat, Buah Anggur, GC-MS

    ABSTRACT

    Pesticide is chemicals that used to kill a pests. Pests as a target of pesticide such as mouse, mites, and larva insecta.The class of pesticide that use in a community one of that is organofosfat. Grape agriculture is an example of theagliculture that using the organofosfat class (chlorpirifos) of pesticide. The function of organofosfat is to kill insect ingrape. The purpose of this research is to analysis the organofosfat class (chlorpirifos) of pesticide in grape thatmarketed in Karangasem Traditional Market. This analysis is using GC-MS method.GC-MS is a analysis that combinetwo analysis method that are gas chromatography and mass spectroscopy. Gas chromatography is analysis methodwhere the sample separated become a small molecul. Mass spectroscopy is a analysis method, where the sampleanalysis was changed to be ion, and the mass of ion will measurement. The results of this research are three sampleof grape are not consists of organofosfat.

    Keywords:  Pesticide Organofosfat, Grape, GC-MS

     Alamat Korespondensi : Jln. Sermanatih, Lingkungan Susuan, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem, Prov. Bali

    Email : [email protected] 

    PENDAHULUAN

    Pertambahan jumlah penduduk, sertapeningkatan kesadaran masyarakat akan gizidan kesehatan, akan meningkatkan permintaanpasar terhadap buah-buahan. Akhir-akhir ini,buah impor seperti anggur, apel, dan peer makinmelimpah dipasaran dan makin banyak anggotamasyarakat yang cenderung memilih buah impordari pada buah lokal. Buah impor tersebutumumnya berpenampilan menarik dan buahimpor jenis tertentu justru lebih murah dari padabuah lokal.

    Salah satu kekhawatiran yang seringmuncul di masyarakat adalah bahaya residuyang terdapat dalam buah-buahan impor.Usahaproduksi buah-buahan seperti anggur di luar

    negeri umumnya dilakukan dengan teknikbudidaya yang intensif, termasuk dalampenggunaan pestisida (Sobari, 2004).

    Pestisida adalah suatu zat kimia yangdigunakan untuk membunuh hama atau pest.Pest sebagai target pestisida meliputi ini tikus,

    mites, dan larva serangga. Pestisida yangberedar dapat digolongkan berdasarkankegunaan, struktur kimia, dan toksisitasnya(Priyanto, 2010).

    Macam-macam pestisida antara laininsektisida (pembunuh serangga), fungisida(pembunuh cendawan), herbisida (pembunuhgulma), larvasida (pembunuh larva), rodentisida(pembunuh binatang pengerat), dan avisida(pembunuh burung). Empat golongan insektisida

  • 8/16/2019 28-IDENTIFIKASI-PESTISIDA-GOLONGAN-ORGANOFOSFAT-CHLORPIRIFOS-PADA-BUAH-ANGGUR-YANG-DIJUAL-DI-PASAR-…

    http:///reader/full/28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar… 2/5

    I Wayan Dedy Hermawan, dkk : Identifikasi Pestisida Golongan Organofosfat (Chlorpirifos)... 

    147

    yang banyak digunakan adalah hidrokarbonberklor, organofosfal, karbarnat, dan piretroid(Nene & Thapliyal, 2005).

    Jenis pestisida yang digunakan dalampertanian terutama pada pertanian angguradalah insektisida golongan organofosfat(chlorpirifos).Petani anggur memilih pestisida

    organofosfat bertujuan untuk membasmiserangga pada buah anggur.Anggur merupakantanaman buah yang mempunyai nilai ekonomistinggi. Secara umum buah anggur di Indonesiamasih dikonsumsi dalam bentuk segar terutamaoleh kalangan masyarakat menengah dan atas.Sebagai tanaman tahunan, dalam kurang darisatu tahun telah mampu berproduksi (Subagyoet al, 2009).

    Gambar 1. Struktur Chlorpirifos

    Struktur Molekul : C9H11Cl3NO3PSNama Kimia :O,O-diethyl O-3,5,6-trichloro-2-pyridyl phosphorothioateNama Dagang : DursbanDensitas : 1,398 g/cm3 (43,5 0C)Titik Uap : 160 oC

    Berat Massa : 350,59 g/mol (WHO, 2004)

    Klorpirifos merupakan insektisidaselektif, diperkenalkan tahun 1965, serta bekerjasebagai racun kontak, racun lambung, daninhalasi. Mengendalikan serangga hama dariordo Coleoptera, Diptera, Homoptera, danLepidoptera baik di daun maupun di dalam tanah(Djojosumarto, 2006).

    Menurut data WHO, paling tidakditemukan 20.000 orang meninggal karenakeracunan pestisida golongan organofosfat dansekitar 5.000-10.000 mengalami dampak yangsangat berbahaya seperti kanker, cacat, mandul,dan hepatitis dalam setiap tahunnya (Priyanto,2010).

    Penggunaan pestisida golonganorganofosfat di Indonesia masih sangat umum dikalangan pertanian untuk mengusir ataumembasmi hama. Penggunaan pestisidagolongan organofosfat ini jadi banyakdikhawatirkan penggunaannya karena selain

    mengusir hama pestisida ini dapatmengakibatkan keracunan pada petaninyalangsung atau pada konsumen yangmengkonsumsi hasil pertanian yangdisemprotkan pestisida golongan organofosfatini. Keracunan akibat senyawa organofosfat akanmenyebabkan otot-otot menjadi kejang dan

    penderita akan menggelepar-gelepar. Gejala-gejala lainnya dari keracunan senyawaorganofosfat adalah pelling-pelling, gemetar,penglihatan menjadi kabur, mual,lemah, kejang,diare, dan sakit dada. Tanda-tanda lainya ialahberkeringat, mata berair, air liur banyak keluar,denyut jantung lebih cepat, dan muntah-muntah.Jika keracunan sangat serius, akanmenyebabkan mmenggelepar, kehilangan reflek,dan tidak sadarkan diri. Tanpa pertolongansegera dapat berakhir pada kematian.Penentuan kadar organofosfat bisa di lakukandengan metode GC-MS. Berdasarkan SNI no.7313 tahun 2008 tentang batas maksimumresidu pada golongan organofosfat denganbahan aktif klorpirifos adalah sebesar 1 mg/kg(Tarumingkeng, 2004).

    Kromatografi Gas-SpektroskopiMassa atau sering disebut GC-MS (GasCromatography Mass Spectrometry) adalahteknik analisis yang menggabungkan duametode analisis yaitu Kromatografi Gas danSpektroskopi Massa. Kromatografi Gas adalahmetode analisis, dimana sampel terpisahkansecara fisik menjadi bentuk molekul-molekulyang lebih kecil (hasil pemisahan dapat dilihatberupa kromatogram). Sedangkan spektroskopiMassa adalah metode analisis, dimana sampelyang dianalisis akan diubah menjadi ion-iongasnya, dan masa dari ion-ion tersebut dapatdiukur berdasarkan hasil deteksi berupaspectrum massa. Pada GC hanya terjadipemisahan untuk mendapatkan komponen yangdiinginkan, sedangkan bila dilengkapi denganMS (berfungsi sebagai detektor) akan dapatmengidentifikasi komponen tersebut, karena bisamembaca spectrum bobot molekul pada suatukomponen, juga terdapat reference  pada

    software (Hermanto, 2008).Keuntungan dari metode GC-MSadalah waktu identifikasi yang cepat, sensitivitastinggi, alat dapat dipakai dalam waktu lama danpemisahan yang baik (Sastrohamidjojo danPranowo,2004).

    Berdasrkan latar belakang diatas yangdimana para petani banyak menggunakanpestisida terutama golongan organofosfat secaraberlebihan tanpa mengetahui dosis yang boleh

  • 8/16/2019 28-IDENTIFIKASI-PESTISIDA-GOLONGAN-ORGANOFOSFAT-CHLORPIRIFOS-PADA-BUAH-ANGGUR-YANG-DIJUAL-DI-PASAR-…

    http:///reader/full/28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar… 3/5

    Chemistry Laboratory Desember Vol. 1 No. 2 2014

    148

    digunakan dikalangan pertanian, terutama padapertanian buah anggur yang dimana dapatmengakibatkan keracunan baik pada petanimaupun pada konsumen.Oleh karena itu, penelititertarik untuk melakukan penelitian mengenaikandungan pestisida golongan organofosfatpada buah anggur dengan menggunakan

    metode GC-MS.Berdasrkan latar belakang di atas

    maka penulis merumuskan masalah sebagaiberikut:”Apakah buah anggur yang dijual di pasarumum Karangsem mengandung residuinsektisida organofosfat?”

    Berdasarkan uraian di atas adapuntujuan dalam penelitian ini yaitu tujuan umumdan tujuan khusus.Tujuan umum dalampenelitian ini adalah mengatahui residuinsektisida organofosfat pada buah yang dijual dipasar umum karangasem.Dan adapun tujuankhusus penelitian ini adalah mengetahui residuinsektisida organofosfat pada buah anggur yangdijual di pasar umum karangsem.

    Penelitian ini dapat memberikanmanfaat secara teoritis dan praktis.Manfaatsecara teoritis penelitian ini adalah sebagaiKarya Tulis Ilmiah Terutama bagipengembangan ilmu pengetahuan atau refensibagi penelitian selanjutnya.Serta manfaat praktisdalam penelitian ini adalah dapat dijadikanmasukan bagi pembuatan kebijakan dalampengendalian Pestisida Golongan Organofosfat(chlorpirifos) Pada Buah Anggur Yang Dijial DiPasar Umum Karangasem.

    BAHAN DAN METODE

    Jenis penelitian ini bersifat deskriptif,yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuanmengetahui gambaran atau deskripsi tentangsuatu keadaan obyektif (Notoatmodjo, 2005).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui caramenganalisa pestisida golongan organofosfat(chlorpirifos) pada buah anggur denganmenggunakan metode GC-MS. Tempatpengambilan sampel di lakukan di pasar umumKarangasem, kemudian tempat penelitian

    sampel di lakukan di Laboratorium ForensikDenpasar, Bali. Waktu penelitian inidilaksanakan pada tanggal 28 Mei sampai 4 Juni2014.Populasi pada penelitian ini adalah dari 5pedagang buah anggur yang dijual di pasarumum Karangasem.Sampel pada penelitian ini,diambil 3 sampel buah anggur secara acak pada5 pedagang buah anggur yang dijual di pasarumum Karangasem. Alat yang digunakan padapenelitian ini antara lain kromatography Gas

    3700, micro syring, neraca analitik, pisau potong,labu erlenmeyer 250 ml, evaporator, Gelas ukur,Gelas beaker, Corong, Kertas saring, Micropipet.Bahan yang digunakan dalam penelitian iniantara lain Buah anggur, Akuadest, Larutan n-heksan. Adapun prosedur pemeriksaan padapenelitian ini adalah sampel 1 sampai dengan 3

    di timbang pada neraca analitik sebanyak 20gram dan kemudian dimasukkan ke dalamerlenmeyer 250 ml, dimasukkan larutan n-heksan pada masing-masing erlenmeyersebanyak 40 ml untuk melarutkan sampel,sampel digetarkan hingga homogen selama 5menit, sampel disaring dengan kertas saring,kemudian diuapkan sampai kering, sampelditambahkan larutan n-heksan untuk melarutkansampel yang kering, sampel dimasukkan kedalam tabung ependroff, dipipet 1 µl sampeldengan pipet syring, kemudian ditusukkan padaruang injeksi sample, dibaca pada alat GC (GasCromatography) selama 30 menit kemudiandibaca hasilnya.

    HASIL

    Kurva kalibrasi standar chlorpirifos dengan kadar0,1 ppm; 0,5 ppm; dan 1 ppm.

    Tabel 1. Kalibrasi standar chlorpirifos dengankadar 0,1 ppm; 0,5 ppm; dan 1 ppm

    Standar Area Pearet Time

    0,1 ppm

    0,5 ppm1 ppm

    3417

    1911229066

    20,7

    20,720,7

    Gambar 1. Kurva kalibrasi standar chlorpirifos dengan kadar 0,1 ppm; 0,5 ppm; dan 1 ppm.

  • 8/16/2019 28-IDENTIFIKASI-PESTISIDA-GOLONGAN-ORGANOFOSFAT-CHLORPIRIFOS-PADA-BUAH-ANGGUR-YANG-DIJUAL-DI-PASAR-…

    http:///reader/full/28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar… 4/5

    I Wayan Dedy Hermawan, dkk : Identifikasi Pestisida Golongan Organofosfat (Chlorpirifos)... 

    149

    Tabel 1. Kadar Pestisida Pada Sampel Anggur

    PEMBAHASAN

    Hasil pemeriksaan pestisida padasampel anggur dapat dilihat pada table, hasilyang diperoleh adalah ketiga sampel tidakmengandung pestisida jenis organofosfat. Haltersebut terlihat pada hasil pearet time padasampel tidak sama dengan hasil pearet timepada standar. 

    Identifikasi pestisida padasampel anggur dilakukan dengan memilih 3sampel dari pasar umum Karangasem. Jenis

    pestisida yang digunakan dalam pertanianterutama pada pertanian anggur adalah pestisidagolongan insektisida organofosfat. Petani anggurmemilih pestisida organofosfat bertujuan untukmembasmi serangga

    Pada buah anggur. Anggurmerupakan tanaman buah yang mempunyai nilaiekonomis tinggi.Secara umum buah anggur diIndonesia masih dikonsumsi dalam bentuk segarterutama oleh kalangan masyarakat menengahdan atas. Buah anggur disebut tanamantahunan, dalam kurang dari satu tahun telahmampu berproduksi (Subagyo et al, 2009).

    Identifikasi pestisida pada sampelanggur yang dijual dipasar umum Karangasemdilakukan dengan metode GC-MS. Tahapanidentifikasi pestisida diawali dengan preparasisampel yaitu dengan menimbang sebanyak 20gram dan kemudian dimasukkan kedalamerlenmeyer 250 ml.Selanjutnya dimasukkanlarutan n-heksan 40 ml pada masing-masingerlenmeyer untuk melarutkan sampel laludivortex hingga homogen selama 5 menit.Kemudian sampel disaring dengan kertas saringdan diuapkan sampai kering. Sampeldimasukkan kedalam tabung ependroff. Dipipet 1µl sampel dengan pipet syring lalu ditusukkanpada ruang injeksi sample dan sampel siapdibaca pada alat GC (Gas Cromatography)selama 30 menit. 

    Kromatografi Gas-SpektroskopiMassa atauseringdisebut GC-MS (GasCromatography Mass Spectrometry) adalahteknik analisis yang menggabungkan 2 metodeanalisis yaitu Kromatografi Gas dan Spektroskopi

    Massa.Kromatografi Gas adalah metode analisis,dimana sampel terpisahkan secara fisik menjadibentuk molekul-molekul yang lebih kecil (hasilpemisahan dapat dilihat berupa kromatogram).Sedangkan spektroskopi Massa adalah metodeanalisis, dimana sampel yang dianalisis akandiubah menjadi ion-ion gasnya, dan masa dari

    ion-ion tersebut dapat diukur berdasarkan hasildeteksi berupa spectrum massa. Keuntungandari metode GC-MS adalah waktu identifikasiyang cepat, sensitivitas tinggi, alat dapat dipakaidalam waktu lama dan pemisahan yang baik(Sastrohamidjojodan Pranowo,2004).

    Sampel anggur diambil dari pedagangdi pasar umum Karangasem. Sampel ini tidakmengandung pestisida diduga karena petanitidak menggunakan pestisida secara berlebihan,pedagang sudah mencuci bersih anggursehingga penampilan terlihat lebih menarik.Pestisida yang terdapat pada buah anggur akanhilang karena pencucian, hal ini disebabkankarena pestisida bersifat larut air. Selain itu jugabisa disebabkan karena pestisida yangterkandung pada sampel anggur bukan pestisidachlorfirifos. Jenis pestisida lain selainchlorfirifosantara lain diazinon, malathion danfenitrothion.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan

    sampel buah anggur yang telah dilakukan,didapatkan bahwa ketiga sampel tidakmengandung pestisida organofosfat. 

    Saran

    Bagi masyarakat yang gemarmengkonsumsi buah anggur, agar lebih teliti danberhati – hati dalam memilih buah anggur yangingin dikonsumsi. Hendaknya masyarakatmengetahui tentang kualitas kebersihan buahanggur yang di jual di pasaran dan mencuci buahanggur sebelum dikonsumsi agar pestisidadalam buah anggur tersebut terlarut dalam air.

    KEPUSTAKAAN 

     Afriyanto. 2008. Kajian Keracunan PestisidaPada Petani Penyemprot cabe diDesaCandi Kecamatan BandunganKabupaten semarang. TesisPascaSarjana Universitas DipenogoroSemarang.

    NamaSampel

     Area PearetTime

    Ketera-ngan

     Anggur A Anggur B Anggur C

    470129556

    21,0220,8520,85

    000

  • 8/16/2019 28-IDENTIFIKASI-PESTISIDA-GOLONGAN-ORGANOFOSFAT-CHLORPIRIFOS-PADA-BUAH-ANGGUR-YANG-DIJUAL-DI-PASAR-…

    http:///reader/full/28-identifikasi-pestisida-golongan-organofosfat-chlorpirifos-pada-buah-anggur-yang-dijual-di-pasar… 5/5

    Chemistry Laboratory Desember Vol. 1 No. 2 2014

    150

     Anonimous.2004. Teknologi Tetap GunaBudidaya Pertanian Anggur.http:/www.iptek.net.id/ind/warintek/budidaya pertanian idx.php?doc=2a2.

    Dhavie. 2010. Pestisida Merusak Lingkungan.http://dhavie.student.umm.ac.id/,diakses

    tanggal 09 November 2010.

    Djojosumarto, Panut. 2004.TeknikAplikasiPestisidaPertanian.Kanisius,Yogyakarta.

    Ekha, Ivasta. 1988. Dilema Pestisida TragediRevolusi Hijau. Kanisius, Yogyakarta.

    Hermanto, S.2008.MengenalLebihJauhTeknikAnalisaKromatografidanSpektrofotometri.PusatLaboratoriumTerpadu UINSyarifHidayatullah Jakarta. Jakarta.

    Mulachella, F.F. 2010. Toksisitas PestisidaOrganofosfat danPenanganannya.http://www.faikshare.com, diakses 02 November 2010.

    Munaf, Sjamsuir. 1997. Keracunan AkutPestisida; Teknik Diagnosa,PertolonganPertama, Pengobatan dan Pencegahan.Widya Medika,Jakarta.

    Nene, Y. L. & R. N. Thapliyal. 2005. Fungicidesin Plant Disease Control. SecondEdition. Oxford & IBH Publishing Co,New Delhi.

    Notoatmojo.2005. Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta. Rineka Cipta.

    Pohan N., 2004. Pestisida dan Pencemarannya.[online] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1367/1/tkimia-nurhasmawaty7.pdf [diakses 12Desember 2012]

    Priyanto. 2010. ToksikologiMekanisme,TerapiAntidotum, danPenilaianRisiko.Leskonfi(LembagaStudidanKonsultasiFarmakologi).Jabar.

    Quijano, R. dan Sarojeni V Rengam. 1999. Awas! Pestisida Berbahaya

    BagiKesehatan. Yayasan Duta Alam,Solo.

    Raina, R., 2011. Chemical AnalysisofPesticidesUsingGC/MS,GC/MS/MS,and LC/MS/MS.University of Regina,Departmentof Chemistry &Biochemistry

    and Trace Analysis Facility. P. 105-106.

    Sastrohamidjojo, H. danPranowo, H. D., 2004,“Kromatografi”,Edisikesatu,PenerbitLiberti, Yogyakarta,hal. 6-8,23, 26, 27, 46, 53-55, 92 dan97.

    Sobari, M. 2004. Budidaya anggur. Trubus 23(259) : 4-27

    Subagyo, S. dan S. Purnomo. 2009. Kelayakandan Peluang Usahatani Anggur di KotaProbolinggo.jurnal Litbang Kebijakan“Cakrawala: 4 (1) : 75-81.

    Sulistiyono,Luluk. 2004. Dilema PenggunaanPestisida Dalam SistemPertanianTanaman Hortikultura diIndonesia. Sekolah Pasca SarjanaInstitutPertanian Bogor.

    Tarumingkeng, R. C. 2004. Inseksida: Sifat,Mekanisme Kerja dan DampakPenggunaannya. Universitas KristenKrida Wacana, Jakarta.

    Wudianto, Rini. 2005. Petunjuk PenggunaanPestisida. Edisi Revisi.PenebarSwadaya, Jakarta