250370_buku dialog - tanya jawab mengenai ekuivalensi jam pelajaran

24
1 TANYA JAWAB PERTANYAAN UMUM TENTANG EKUIVALENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN BAGI GURU YANG BERTUGAS PADA SMP/SMA/SMK YANG MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 PADA SEMESTER PERTAMA MENJADI KURIKULUM TAHUN 2006 PADA SEMESTER KEDUA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Upload: jaka-kelana

Post on 18-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

V

TRANSCRIPT

  • 1

    TANYA JAWAB PERTANYAAN UMUM

    TENTANG

    EKUIVALENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN

    BAGI GURU YANG BERTUGAS PADA SMP/SMA/SMK YANG MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013

    PADA SEMESTER PERTAMA MENJADI KURIKULUM TAHUN 2006

    PADA SEMESTER KEDUA

    TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Dalam rangka peningkatan layanan pendidikan yang berkualitas, satuan

    pendidikan melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang

    ditetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan

    Kurikulum 2013. Ditinjau dari beban belajar peserta didik berdasarkan struktur

    Kurikulum Tahun 2006 dan struktur Kurikulum 2013 terdapat perbedaan jumlah

    jam pelajaran secara keseluruhan dan pada beberapa matapelajaran di

    SMP/SMA/SMK.

    Dampak dari pemberlakuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    tersebut, mengakibatkan sejumlah guru bersertifikat pendidik yang mengajar

    pada mata pelajaran tertentu pada rombongan belajar di SMP/SMA/SMK yang

    sebelumnya menggunakan kurikulum 2013, tidak dapat memenuhi beban

    mengajar 24 jam tatap muka per minggu. Hal ini berakibat SK Tunjangan Profesi

    guru yang bersangkutan tidak dapat diterbitkan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Ekuivalensi

    Kegiatan Pembelajaran/Pembimbingan Bagi Guru yang Bertugas pada

    SMP/SMA/SMK yang Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Semester Pertama

    Menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada Semester Kedua Tahun Pelajaran

    2014/2015.

    Untuk memberikan persamaan persepsi dan langkah dalam melaksanakan

    Peraturan Menteri dimaksud di sekolah, disusun Buku Tanya Jawab tentang

    kemengapaan dan proses pelaksanaan ekuivalensi kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan bagi guru SMP/SMA/SMK yang mengajar mata

    pelajaran tertentu pada rombongan belajar yang melaksanakan Kurikulum 2013

    pada semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua

    tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan

    pembelajaran/pembimbingan yang dilakukan oleh para guru pada khususnya

    dan penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan

    dasar dan menengah pada umumnya.

    Semoga Buku Tanya Jawab ini bermanfaat.

    Jakarta, Februari 2015

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  • 3

    A. UMUM

    1. Apa tujuan ekuivalensi itu dilakukan?

    Jawab

    Membantu guru yang bersertifikat pendidik yang mengajar mata pelajaran

    tertentu pada rombongan belajar di SMP/SMA/SMK yang sebelumnya

    menggunakan kurikulum 2013, kemudian menggunakan kurikulum tahun 2006

    untuk memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu.

    2. Mengapa Kemdikbud melakukan ekuivalensi kegiatan pembelajaran/

    pembimbingan?

    Jawab

    Pada tahun 2014/2015 Pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013

    dan salah satu kebijakan yang diambil adalah menghentikan pelaksanaan

    Kurikulum 2013 pada sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013

    selama 1 (satu) semester yaitu sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tahap II

    untuk kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006. Dengan adanya

    kebijakan untuk kembali pada Kurikulum Tahun 2006 tersebut, berdampak

    pada terjadinya sebagian guru tidak terpenuhi beban mengajar minimal 24 jam

    tatap muka per minggu. Akibatnya adalah mereka tidak akan memperoleh SK

    Tunjangan Profesi sebagai dasar untuk memperoleh tunjangan profesi.

    Agar guru SMP/SMA/SMK yang mengajar mata pelajaran tertentu pada

    rombongan belajar yang melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester

    pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua tahun pelajaran

    2014/2015, tetap memperoleh tunjangan profesi, perlu aturan yang mengakui

    kegiatan pembelajaran/pembimbingan di luar tatap muka sebagai bagian dari

    pemenuhan beban kerja tatap muka minimal 24 jam per minggu. Khusus untuk

    jenjang SMP, hanya rombel yang terdaftar pada data dapodik semester pertama

    tahun ajaran 2014/2015 sebagai rombel yang melaksanakan kurikulum 2013.

    3. Bagi siapa saja kegiatan pembelajaran dapat diekuivalensi?

    Jawab

    Kegiatan pembelajaran/pembimbingan di luar tatap muka yang dapat

    diekuivalensikan sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja tatap muka

    minimal 24 jam per minggu, diperuntukkan bagi guru SMP/SMA/SMK yang

    mengajar mata pelajaran tertentu pada rombongan belajar yang melaksanakan

    Kurikulum 2013 pada semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada

    semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.

  • 4

    4. Apakah ekuivalensi dimaksud berlaku untuk semua guru?

    Jawab

    Tidak. Ekuivalensi berlaku hanya bagi guru SMP/SMA/SMK yang mengajar

    mata pelajaran tertentu pada rombongan belajar yang melaksanakan

    Kurikulum 2013 pada semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 menjadi

    Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.

    5. Mata pelajaran apa saja yang boleh dilakukan ekuivalensi beban mengajar

    guru dan pada jenjang pendidikan apa?

    Jawab

    Bukan mata pelajaran yang diekuivalensi, tetapi guru SMP/SMA/SMK yang

    mengajar mata pelajaran tertentu pada rombongan belajar yang melaksanakan

    Kurikulum 2013 pada semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada

    semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 yang dapat melakukan kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan di luar tatap muka sebagai bagian dari

    pemenuhan beban kerja tatap muka 24 jam per minggu. Mereka yang terkena

    dampak adalah yang mengajar:

    a. Mata pelajaran di SMP meliputi

    1) Bahasa Indonesia,

    2) Ilmu Pengetahuan Alam,

    3) Matematika,

    4) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

    5) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    6) Seni Budaya, dan

    7) TIK.

    b. Mata pelajaran di SMA meliputi

    1) Geografi,

    2) Matematika,

    3) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    4) Sejarah, dan

    5) TIK.

    c. Mata pelajaran di SMK meliputi

    1) Bahasa Indonesia,

    2) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    3) Sejarah, dan

    4) TIK/Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

  • 5

    6. Mengapa ekuivalensi tidak berlaku bagi guru yang mengajar di sekolah

    dasar?

    Jawab

    Karena perubahan kurikulum tidak berdampak pada pemenuhan beban

    mengajar guru yang bertugas di sekolah dasar.

    7. Mengapa guru-guru di Sekolah Dasar tidak terkena dampak?

    Jawab

    Guru yang mengajar di SD terdiri dari guru kelas dan guru mata pelajaran

    (Pendidikan Agama dan Penjasorkes). Bagi guru kelas tidak terkena dampak

    kekurangan jam mengajar akibat perubahan pelaksanaan kurikulum, karena

    beban mengajar guru kelas sudah dapat memenuhi 24 jam tatap muka per

    minggu.

    8. Bagaimana dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan guru

    Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Dasar?

    Jawab

    Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama dan guru Pendidikan

    Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dalam struktur kurikulum SD berdasarkan

    Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tahun 2006 tidak mengalami perubahan,

    sehingga tidak ada masalah dalam pemenuhan beban mengajar 24 jam tatap

    muka per minggu. Dengan demikian tidak diperlukan kegiatan ekuivalensi

    dalam pemenuhan beban mengajarnya.

    9. Apa dasar pemikirannya bahwa hanya guru mata pelajaran tertentu saja di

    SMP/SMA/SMK yang memperoleh ekuivalensi?

    Jawab

    Adanya perbedaan alokasi waktu pada mata pelajaran tertentu di

    SMP/SMA/SMK antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tahun 2006,

    dimana secara umum jumlah alokasi waktu pada mata pelajaran tertentu pada

    kurikulum 2013 lebih banyak dibandingkan dengan kurikulum tahun 2006,

    yaitu dari 38 jam pelajaran menjadi 32 jam pelajaran dengan bobot yang

    berbeda pada setiap mata pelajarannya.

  • 6

    10. Mengapa hanya guru mata pelajaran tertentu tersebut dan tidak bisa

    untuk mata pelajaran lain?

    Jawab

    Ya itu tadi, karena pada mata pelajaran tertentu tersebut dalam struktur

    Kurikulum Tahun 2006 alokasi waktu jam pelajaran per minggunya lebih kecil

    daripada yang terdapat di dalam struktur program Kurikulum 2013, sedangkan

    mata pelajaran lainnya tidak ada perubahan yang signifikan. Artinya, karena

    tidak ada perubahan jumlah jam maka tidak akan berdampak pada guru

    dalam memenuhi beban mengajarnya.

    11. Bagaimana dengan guru mata pelajaran lain yang memiliki kekurangan

    beban mengajar guru?

    Jawab

    Kekurangan jam mengajar pada guru mata pelajara lain yang tidak terkena

    dampak perubahan kurikulum mengikuti aturan yang berlaku. Untuk

    memperoleh tunjangan profesi guru, mereka harus memenuhi beban mengajar

    24 jam tatap muka per minggu.

    12. Berapa banyak kegiatan pembelajaran/pembimbingan yang dapat

    diekuivalensikan?

    Jawab

    Ada 5 jenis kegiatan ekivalensi pembelajaran/pembimbingan yang dapat dipilih

    oleh guru sesuai dengan kebutuhannya, yaitu guru menjadi:

    a. walikelas,

    b. pembina OSIS,

    c. guru piket,

    d. membina kegiatan ekstrakurikuler, seperti OSN, Keagamaan, Pramuka, Olah

    raga, Kesenian, UKS, PMR, Pencinta Alam, dan KIR, atau

    e. menjadi tutor Paket A, Paket B, Paket C, Paket C Kejuruan, atau program

    pendidikan kesetaraan.

    13. Apa saja kegiatan pembelajaran/pembimbingan yang diakui untuk

    diekuivalensikan dan bagaimana pengakuan ekuivalensinya?

    Jawab

    Kegiatan, tugas, jumlah kegiatan/kelas/kelompok/orang, ekuivalensi beban

    kerja per minggu dan bukti fisik untuk masing-masing kegiatan diuraikan

    dalam tabel berikut.

  • 7

    Wali Kelas

    Tugas

    Jumlah

    Kegiatan/Kelas/

    Kelompok/Orang

    Ekuivalensi Beban

    Kerja Per Minggu Bukti Fisik

    a. Pengelolaan Kelas b. Berinteraksi dengan

    orang tua/wali peserta didik

    c. Penyelenggaraan Administrasi Kelas

    d. Penyusunan dan laporan kemajuan belajar peserta didik

    e. Pembuatan catatan khusus tentang peserta didik

    f. Pencatatan mutasi peserta didik

    g. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

    h. dan lain-lain tugas kewalikelasan

    Satu kelas per tahun

    2 jam pelajaran a. Surat tugas sebagai wali kelas dari kepala sekolah

    b. Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.

    c. Laporan hasil kegiatan wali kelas

    Membina Osis

    Tugas Jumlah Kegiatan/Kelas/ Kelompok/Orang

    Ekuivalensi Beban Kerja Per Minggu

    Bukti Fisik

    a. Menyusun program pembinaan OSIS

    b. Mengkoordinasikan kegiatan upacara rutin dan hari besar nasional

    c. Penyelenggaraan latihan kepemimpinan dasar bagi peserta didik

    d. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan class meeting

    e. Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pembinaan OSIS

    Pengurus OSIS 1 jam pelajaran a. Surat tugas sebagai pembina OSIS dari kepala sekolah

    b. Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.

    c. Laporan hasil kegiatan pembinaan OSIS

  • 8

    Guru Piket

    Tugas Jumlah Kegiatan/Kelas/ Kelompok/Orang

    Ekuivalensi Beban Kerja Per Minggu

    Bukti Fisik

    a. Meningkatkan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan (9K)

    b. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket

    c. Menjadi guru pengganti di kelas kosong

    d. Mencatat warga sekolah yang tidak disiplin

    e. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada kepala sekolah

    f. Melakukan kegiatan lainnya yang terkait tugas guru piket

    Satu kali dalam seminggu

    1 jam pelajaran a. Surat tugas per semester sebagai guru piket dari kepala sekolah

    b. Jadwal piket yang ditandatangani oleh kepala sekolah.

    c. Laporan hasil piket per tugas

    Membina Ekstrakurikuler

    Tugas Jumlah Kegiatan/Kelas/ Kelompok/Orang

    Ekuivalensi Beban Kerja Per Minggu

    Bukti Fisik

    a. Menyusun program pembinaan ekstrakurikuler tertentu

    b. Melaksanakan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler tertentu

    c. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tertentu

    Satu paket per tahun

    2 jam pelajaran a. Surat tugas sebagai pembina ekstrakurikuler tertentu dari kepala sekolah

    b. Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.

    c. Laporan hasil kegiatan pembinaan ekstrakurikuler tertentu

  • 9

    Menjadi Tutor Paket A, B, atau C

    Tugas Jumlah

    Kegiatan/Kelas/

    Kelompok/Orang

    Ekuivalensi

    Beban Kerja Per

    Minggu

    Bukti Fisik

    Mengajar peserta didik Paket A, Paket B, atau Paket C di PKBM/SKB

    Jam pelajaran per

    minggu

    Sesuai dengan

    alokasi jam

    pelajaran per

    minggu, maksimal

    6 jam pelajaran

    a. SK mengajar sebagai tutor.

    b. Jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala PKBM/SKB.

    c. Laporan pelaksanaan tugas sebagai tutor.

    14. Apakah beban mengajar 24 jam beban kerja guru itu bisa diekuivalensikan

    seluruhnya?

    Jawab

    Tidak.

    Ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan diakui paling banyak 25%

    dari beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu atau 6 jam tatap

    muka per minggu yang dibuktikan dengan bukti fisik.

    15. Berapa banyak kegiatan ekuivalensi pembelajaran/pembimbingan dapat

    dipilih oleh guru?

    Jawab

    Dapat lebih dari 1 kegiatan ekuivalensi, namun jumlah jam yang diakui paling

    banyak adalah 25% dari beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per

    minggu atau 6 jam tatap muka per minggu.

    16. Mengapa hanya kegiatan-kegiatan tersebut yang dapat diekuivalensikan

    dalam pemenuhan beban kerja tatap muka guru SMP/SMA/SMK?

    Jawab

    Karena 5 kegiatan ekuivalensi tersebut merupakan kegiatan yang berinteraksi

    langsung dengan peserta didik, sehingga sangat bermanfaat dalam kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan/pendidikan di satuan pendidikan.

    17. Bagaimana cara melakukan ekuivalensi kegiatan pembelajaran/

    pembimbingan untuk memenuhi beban mengajar guru?

  • 10

    Jawab

    Cara melakukan kegiatan ekuivalensi: a. Kepala sekolah melakukan pemetaan jumlah guru dan jumlah jam mengajar

    di satuan pendidikan.

    b. Kepala sekolah membagi tugas kegiatan ekuivalensi dengan

    memprioritaskan guru yang bersertifikat pendidik yang masih kekurangan

    beban mengajar pada SMP/SMA/SMK yang mengajar mata pelajaran

    tertentu pada rombongan belajar yang melaksanakan Kurikulum 2013 pada

    semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua

    tahun pelajaran 2014/2015.

    c. Guru yang melakukan kegiatan ekuivalensi menyerahkan bukti fisik berupa

    surat tugas dari kepala sekolah, program dan jadwal kegiatan yang

    ditandatangani oleh kepala sekolah, dan laporan hasil kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan.

    18. Apa yang harus dilakukan agar guru yang mengekuivalensi kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan dapat dibayarkan tunjangan profesinya?

    Jawab

    Tahapan bagi guru yang melakukan ekuivalensi agar mendapatkan tunjangan

    profesi:

    a. Guru merencanakan tahapan kegiatan ekuivalensi yang ditugaskan oleh

    kepala sekolah

    b. Guru menyiapkan bukti fisik/dokumen kegiatan ekuivalensi yang diperlukan

    c. Kepala sekolah melegalisasi bukti fisik/dokumen kegiatan ekuivalensi

    d. Kepala sekolah menyampaikan bukti fisik/dokumen yang sudah dilegalisir

    ke dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan

    kewenangannya untuk diverifikasi

    e. Dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi melaporkan hasil verifikasi ke

    Direktorat terkait yang menangani guru sebagai dasar penerbitan Keputusan

    Tunjangan Profesi

  • 11

    Adapun mekanisme tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

    19. Apakah dengan melakukan kegiatan pembelajaran/pembimbingan, guru

    matapelajaran yang telah bersertifikat pendidik tersebut dapat memenuhi

    beban mengajar tatap muka per minggunya dan akan mendapatkan SK

    Tunjangan Profesi?

    Jawab

    Guru yang melakukan kegiatan ekuivalensi tidak otomatis mendapatkan SK

    Tunjangan Profesi karena harus memenuhi persyaratan lain sesuai peraturan

    perundang-undangan, seperti mengajar minimal 18 jam tatap muka per minggu

    sesuai dengan sertifikat pendidiknya, memiliki hasil penilaian kinerja guru (bagi

    guru SD dan SMP).

    20. Apakah ekuivalensi berlaku bagi guru yang sebelumnya mengajar pada

    rombel yang melaksanakan Kurikulum 2013 kemudian berpindah tugas

    ke rombel yang melaksanakan Kurikulum Tahun 2006, tetapi tidak

    pernah melaksanakan Kurikulum 2013?

    Jawab

    Tidak berlaku

    Guru

    Penyiapan dan Entri Data Bukti Fisik

    Kepala Sekolah

    Legalisasi Bukti Fisik

    Dinas Pendidikan

    Verifikasi Bukti Fisik

    Entry Data Beban Kerja Diakui

    Kemdikbud

    Pengolahan Data Beban Kerja

    Penerbitan SKTP

    Dapodik

  • 12

    21. Apa himbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Dinas

    Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya?

    Jawab

    Kami menghimbau agar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai

    dengan kewenangannya melakukan:

    a. Penataan dan pemerataan guru agar tidak terjadi kelebihan guru di sekolah-

    sekolah tertentu,

    b. Verifikasi bukti fisik ekivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan yang

    disampaikan oleh kepala sekolah.

    c. Pemantauan dan pengendalian dalam pembinaan kepada guru-guru di

    wilayahnya.

    Himbauan untuk dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan

    kewenangannya:

    a. melakukan penataan dan pemerataan guru agar tidak terjadi kelebihan guru

    di sekolah-sekolah tertentu

    b. melakukan verifikasi terhadap bukti fisik/dokumen kegiatan ekuivalensi

    yang disampaikan oleh kepala sekolah

    c. melakukan pemantauan dan pengendalian dalam pembinaan kepada guru-

    guru di wilayahnya

    22. Apakah pembelajaran/pembimbingan yang diekuivalensi ini bersifat

    permanen?

    Jawab

    Berdasarkan Permendikbud tentang Ekuivalensi Kegiatan

    Pembelajaran/Pembimbingan bagi Guru yang Bertugas pada SMP/SMA/SMK

    yang Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Semester Pertama Menjadi

    Kurikulum Tahun 2006 Pada Semester Kedua Tahun Pelajaran Tahun

    2014/2015, kegiatan ekuivalensi hanya berlaku sampai dengan tanggal 31

    Desember 2016.

  • 13

    B. WALI KELAS

    1. Apa saja yang menjadi tugas wali kelas

    Jawab

    Tugas wali kelas antara lain

    a. Pengelolaan Kelas,

    b. Berinteraksi dengan orang tua/wali peserta didik,

    c. Penyelenggaraan Administrasi Kelas,

    d. Penyusunan dan laporan kemajuan belajar peserta didik,

    e. Pembuatan catatan khusus tentang peserta didik,

    f. Pencatatan mutasi peserta didik,

    g. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar,

    h. dan lain lain tugas kewalikelasan,

    2. Apa saja yang termasuk dalam pengelolaan kelas?

    Jawab

    Kegiatan yang termasuk dalam pengelolaan kelas antara lain:

    a. Memastikan ketersediaan sarana prasana penunjang kelas, diantaranya

    kelengkapan kelas, jadwal pelajaran, papan tulis, ATK, media pembelajaran,

    listrik, pengaturan sirkulasi udara, kebersihan dan kesehatan ruangan,

    b. Pembentukan pengurus kelas dan tugas-tugas lainnya disertai rincian tugas

    dan kewenangannya,

    c. Membuat jadwal piket kelas,

    d. Mengatur posisi duduk peserta didik sesuai dengan karakteristik mereka,

    3. Apakah yang dimaksud dengan interaksi antara wali kelas dengan orang

    tua/wali peserta didik?

    Jawab

    Hal-hal yang termasuk dalam interaksi antara lain:

    a. Interaksi antara wali kelas dengan orang tua/wali peserta didik adalah

    pertemuan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,

    b. Interaksi dapat dilakukan minimal tiga kali pertemuan dalam satu semester.

    c. Selain tiga pertemuan, interaksi dapat juga dilakukan melalui telepon, SMS,

    media group online (WA, email, BB, line) maupun media cetak (brosur, buletin,

    majalah dinding kelas),

    d. Pertemuan dapat dilakukan dengan mengundang orang tua/wali peserta

    didik ke sekolah atau mengunjungi kediaman peserta didik,

    e. Pertemuan dapat dilakukan secara individu, kelompok, atau seluruh orang

    tua/wali peserta didik.

  • 14

    4. Apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan antara wali kelas dengan

    orang tua/wali peserta didik?

    Jawab

    Hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan antara wali kelas dengan orang

    tua/wali peserta didik antara lain:

    a. Kegiatan /pertemuan rutin antara wali kelas dengan orang tua/wali peserta

    didik

    b. Kebijakan dan program kegiatan sekolah dan kelas dalam bulanan,

    semester, dan tahunan

    c. Kondisi, potensi, tantangan, dan peluang di kelas dan peserta didik,

    d. Perkembangan peserta didik baik akademis maupun keperibadiannya,

    e. Hasil laporan koordinasi dengan BK/Wkl Kepala sekolah Bidang Kesiswaan,

    dan/atau pihak terkait lainnya

    5. Langkah apa yang dilakukan jika ada peserta didik memiliki

    permasalahan dalam hal belajar, interaksi sosial, dan yang lainnya?

    Jawab

    Langkah yang dilakukan jika ada peserta didik memiliki permasalahan dalam

    hal belajar, interaksi sosial, dan yang lainnya antara lain:

    a. Memanggil peserta didik yang bermasalah.

    b. Mencatat permasalahan dalam buku pembinaan peserta didik.

    c. Berkoordinasi dengan guru BK atau pihak terkait.

    d. Berkomunikasi dengan orang tua/wali peserta didik.

    e. Melaksanakan bimbingan dan tindak lanjut hasil pertemuan wali kelas dan

    peserta didik.

    6. Bagaimana mengerjakan administrasi kelas?

    Jawab

    Kegiatan yang harus dilakukan dalam mengerjakan administrasi kelas adalah

    mengisi buku jurnal kelas, agenda kelas, buku penghubung dan daftar hadir

  • 15

    C. PEMBINA OSIS

    1. Berapa jumlah pembina Osis pada setiap satuan pendidikan yang dapat

    diberikan nilai ekuivalensi?

    Jawab

    Ekuivalensi pembina OSIS adalah 1 jam pelajaran.

    Satuan pendidikan dapat mengangkat Pembina OSIS berdasarkan rombongan

    belajar.

    a. 1 rombongan belajar sampai dengan 9 rombongan belajar diangkat satu

    pembina OSIS.

    b. 10 rombongan belajar sampai dengan 18 rombongan belajar diangkat dua

    pembina OSIS.

    c. 9 rombongan belajar sampai dengan 27 rombongan belajar diangkat tiga

    pembina OSIS.

    d. Lebih dari 27 rombongan belajar diangkat 4 Pembina OSIS.

    Mereka yang diangkat hanya yang bagi guru yang kurang jam akibat

    perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum Tahun 2006.

    2. Bagaimana sistematika penyusunan program pembinaan OSIS yang dapat

    dijadikan bukti fisik?

    Jawab

    Sistematika penyusunan program pembinaan OSIS antara lain: Cover, kata

    pengantar, daftar isi, daftar lampiran, Maksud dan Tujuan, Manfaat, Ruang

    Lingkup kegiatan, Tempat, Strategi pelaksanaan, Jadwal Kegiatan, Peserta,

    Indikator Keberhasilan, Pendanaan, Sarana Prasarana yang dibutuhkan,

    Penutup.

    3. Bagaimana sistematika penyusunan laporan hasil kegiatan pembinaan

    OSIS yang dapat dijadiikan bukti fisik?

    Jawab

    Sistematika penyusunan program pembinaan OSIS antara lain: Cover, kata

    pengantar, daftar isi, daftar lampiran, Maksud dan Tujuan, Manfaat, Ruang

    Lingkup kegiatan, Tempat, Strategi pelaksanaan, Jadwal Kegiatan, Peserta,

    Indikator Keberhasilan, Pendanaan, Sarana Prasarana yang dibutuhkan, Hasil

    Pelaksanaan kegiatan, Dampak Kegiatan, Hambatan pelaksanaan, Solusi atas

    hambatan pelaksanaan Penutup, Kesimpulan, Rekomendasi, dan Lampiran-

    lampiran.

  • 16

    4. Bolehkah saya mendapatkan jam tambahan ekuivalensi sebagai Pembina

    OSIS di satuan pendidikan lain?

    Jawab:

    Tidak boleh.

    5. Siapa saja yang boleh menjadi Pembina OSIS terkait dengan Ekuivalensi

    Jawab:

    Hanya guru yang mengalami kekurangan jam mengajar yang diakibatkan oleh

    perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum 2006.

    6. Mengapa membina OSIS dapat dijadikan salah satu untuk penambahan

    jam ekuvalensi.

    Jawab:

    Karena guru Pembina OSIS melakukan bagian dari tugas pokok guru dalam

    rangka membimbing.

  • 17

    D. GURU PIKET

    1. Berapa jumlah minimal dan maksimal guru piket yang di perbolehkan?

    dan rasio perhitungannya?

    Jawab

    Ekuivalensi guru piket adalah 1 jam pelajaran.

    Satuan pendidikan dapat mengangkat guru piket berdasarkan rombongan

    belajar.

    a. 1 rombongan belajar sampai dengan 9 rombongan belajar diangkat satu

    guru piket .

    b. 10 rombongan belajar sampai dengan 18 rombongan belajar diangkat dua

    guru piket .

    c. 19 rombongan belajar sampai dengan 27 rombongan belajar diangkat tiga

    guru piket

    d. Lebih dari 27 rombongan belajar diangkat 4 guru piket.

    2. Adakah kriteria tertentu yang dijadikan dasar untuk menentukan guru

    piket selain kekurangan beban mengajar akibat K13 kembali ke K2006

    Jawab

    Tidak ada kriteria khusus yang penting sehat jasmani dan Rohani dan dapat

    bertugas penuh dalam 1 hari sesuai jadwal

    3. Adakah format isian yang diperlukan untuk ekuivalensi ?

    Jawab

    Tidak ada format isian khusus, yang diperlukan SK kepala sekolah dan jadwal

    piket.

    4. Bagaimana cara menghitung jam piket untuk dapat diekuivalensi ?

    Jawab

    Jam piket dihitung dari jam pertama sd jam terakhir (sesuai jadwal yang

    berlaku di sekolah ) minimal 1 hari dalam seminggu.

  • 18

    5. Jika kekurangan beban mengajar 5 jam , dapatkah kekurangan ini diatasi

    dengan 5 hari sebagai guru piket.

    Jawab

    Tidak bisa, yang diakui adalah pelaksanaan tugas piket 1 hari atau lebih

    dalam seminggu ekuivalen dengan 1 jam mengajar.

    6. Berapa lama masa berlaku SK Guru Piket ?

    Jawab

    SK berlaku selama 1 (satu) semester.

    7. Dapatkah diperhitungkan sebagai ekuivalensi, jika guru tidak dapat

    menjalankan tugas sebagai guru piket sehari penuh (dari jam pertama

    sampai jam terakhir)?

    Jawab

    Tidak dapat diekuivalensikan.

  • 19

    E. MEMBINA EKSTRAKURIKULER

    1. Apakah yang dimaksud Kegiatan Ekstrakurikuler?

    Jawab:

    Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh

    peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan

    kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,

    bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

    kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk

    mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

    2. Apa saja bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler?

    Jawab:

    a. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang

    Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar

    Bendera (Paskibra), dan lainnya;

    b. Karya ilmiah, misalnya: kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan penguasaan

    keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

    c. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat

    olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, fotografi, teater, debat,

    bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, teknologi informasi dan

    komunikasi, rekayasa, dan lainnya;

    d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis

    alquran, retreat, perayaan idul qurban, perayaan galungan, perayaan

    waisak, dan lain-lain;

    e. Bentuk kegiatan lainnya, seperti penyiapan lomba Olimpiade Sains Nasional

    (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni

    Siswa Nasional (FLS2N), cerdas cermat 4 pilar, dan lain-lain

    3. Apakah Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler ?

    Jawab:

    Lingkup kegiatan ekstrakurikuler meliputi:

    a. Individual, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik

    secara perorangan.

    b. Berkelompok, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik

    secara:

    1) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).

    2) Berkelompok dalam kelas parallel

    3) Berkelompok antar kelas.

  • 20

    4. Bagaimana tahapan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di

    satuan pendidikan?

    Jawab:

    Tahapan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler melalui: (1) analisis sumber

    daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2)

    identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk

    kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan

    peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga

    lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.

    5. Komponen apa saja yang terdapat dalam Program Kegiatan

    Ekstrakurikuler?

    Jawab:

    Komponen Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya memuat:

    a. rasional dan tujuan umum;

    b. deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;

    c. pengelolaan;

    d. pendanaan; dan

    e. evaluasi

    6. Bagaimana penyusunan jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler ?

    Jawab:

    Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran

    oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala

    sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak

    menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

    7. Komponen apa saja dalam menyusun jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler?

    Jawab:

    Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri dari jadwal latihan rutin dan jadwal

    yang bersifat incidental

    Jadwal Latihan rutin

    NO HARI/TGL PUKUL URAIAN KEGIATAN PNJWB

    1.

    2.

    X.

  • 21

    Sedangkan jadwal yang bersifat incidental sesuai dengan kebutuhan.

    8. Penilaian seperti apa yang dilakukan dalam kegiatan Ekstrakurikuler?

    Jawab:

    Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler berupa penilaian dan dideskripsikan dalam

    raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi

    peserta didik. Penilaian dilakukan secara kualitatif. Peserta didik wajib

    memperoleh nilai minimal baik pada setiap semesternya.

    9. Unsur apa saja yang terlibat dalam pengembangan Kegiatan

    Ekstrakurikuler ?

    Jawab:

    Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler

    adalah:

    a. Satuan Pendidikan,

    b. Komite Sekolah/Madrasah,

    c. Orangtua,

    d. Dunia usaha dan dunia industri.

    10. Siapakah yang berhak menjadi Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler terkait

    dengan ekuivalensi?

    Jawab:

    Guru mata pelajaran yang terkena dampak kebijakan yang melaksanakan

    kurikulum 2013 pada semester pertama menjadi kurikulum tahun 2006 pada

    semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.

    11. Berapa banyak Kegiatan Ekstrakurikuler bagi guru mata pelajaran terkait

    ekuivalensi?

    Jawab:

    Hanya 1 (satu) Kegiatan Ekstrakurikuler.

    12. Berapa jam yang diakui bagi guru mata pelajaran yang membina Kegiatan

    Ekstrakurikuler

    Jawab:

  • 22

    Guru mata pelajaran yang membina kegiatan Ekstrakurikuler sebagai bagian

    dari pemenuhan beban mengajar guru dengan beban mengajar paling banyak 2

    jam pelajaran per minggu.

  • 23

    F. TUTOR PAKET A,B, ATAU C

    1. Mata pelajaran apakah yang diakui sebagai ekuivalensi kegiatan

    pembelajaran/pembimbingan dalam pendidikan kesetaraan?

    Jawab:

    Mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki dari mata

    pelajaran tertentu yang diakui dalam peraturan menteri.

    2. Mata pelajaran apakah yang mendapat pengakuan ekuivalensi?

    Jawab

    a. Mata pelajaran di SMP meliputi

    1) Bahasa Indonesia,

    2) Ilmu Pengetahuan Alam,

    3) Matematika,

    4) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

    5) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    6) Seni Budaya, dan

    7) TIK.

    b. Mata pelajaran di SMA meliputi

    1) Geografi,

    2) Matematika,

    3) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    4) Sejarah, dan

    5) TIK.

    c. Mata pelajaran di SMK meliputi

    1) Bahasa Indonesia,

    2) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

    3) Sejarah, dan

    4) TIK/Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

    3. Berapa jumlah kegiatan/kelas/kelompok/orang yang diakui sebagai jam

    ekuivalensi?

    Jawab

    Jam pelajaran per minggu sesuai dengan yang diampunya

  • 24

    4. Berapa ekuivalensi beban kerja per minggu?

    Jawab

    Sesuai dengan alokasi jam pelajaran per minggu, maksimal 6 jam pelajaran.

    5. Bukti fisik apa yang diperlukan untuk perhitungan ekuivalensi?

    Jawab

    Bukti fisik yang diperlukan adalah:

    a. SK mengajar sebagai tutor.

    b. Jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala PKBM/SKB.

    c. Laporan pelaksanaan tugas sebagai tutor.