221867695-hasil-pengkajian-smd-stase-keperawan-komunitas.docx

29
 27 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS 3.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas Pengumpulan data dalam asuhan keperawatan komunitas ini dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan studi dokumentasi di Desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada sampel dari populasi penduduk Desa Bakunglor yang berjumlah 1947 KK dengan teknik sampling sebagai berikut : Keterangan :   N = Besarnya populasi  n = Besar sampel  d = Tingkat kepercayaan Maka jumlah sampel pada Survey Mawas Diri (SMD) di Desa Bakunglor adalah sebagai berikut : 1947 1947 n = = 1 + 1947 (0.05 2 ) 5,9 = 330 KK  N n = 1 + N (d 2 )

Upload: ali-imran

Post on 09-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Pengkajian Keperawatan KomunitasPengumpulan data dalam asuhan keperawatan komunitas ini dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan studi dokumentasi di Desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada sampel dari populasi penduduk Desa Bakunglor yang berjumlah 1947 KK dengan teknik sampling sebagai berikut :

N n = 1 + N (d2)

Keterangan : N = Besarnya populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaanMaka jumlah sampel pada Survey Mawas Diri (SMD) di Desa Bakunglor adalah sebagai berikut : 1947 1947n = = 1 + 1947 (0.052) 5,9 = 330 KKSedangkan proporsi sampel pada setiap dusun Desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Distribusi Proporsi Sampel Pada Setiap Dusun Di Desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon

DusunN Rumusn

Gempol576 33098

Jatimulya664 330112

Sidapurna267 33045

Jatisura264 33045

Jatiwaluya176 33030

Jumlah1947330

Hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2013 dengan cara pendataan door to door, yaitu sebagai berikut : 1. Dimensi Lokasia. Batasan KomunitasDesa Bakunglor termasuk kategori Desa Swakarya yang secara administrasi merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suranenggala Kulon Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bakungkidul Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suranenggala Kulon dan Desa Bakungkidul Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bakungkidul dan Desa Kreyo

b. Lokasi Pelayanan KesehatanSarana pelayanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Pembantu Desa Bakunglor yang terletak 1 km dari pusat desa yang dapat dicapai dengan jalan kaki, kendaraan roda dua dan roda empat. Sedangkan Puskesmas induk adalah Puskesmas Wangunharja yang terletak dekat ibukota Kecamatan Jamblang yang berjarak 10 km. c. Gambaran GeografisDesa Bakunglor adalah daerah pemukiman penduduk yang padat, merupakan daerah dataran rendah dengan luas wilayah 295,529 hektar, yang terdiri dari 248,281 hektar tanah sawah dan 13,049 hektar tanah darat. d. Flora dan Fauna Keadaan tanah di Desa Bakunglor sangat subur, seluruh jenis tumbuhan bisa tumbuh dengan baik seperti jambu, mangga, sayuran, kunyit, jahe, kencur dan bunga-bungaan. Sebagian besar penduduk tidak memanfaatkan pekarangan yang ada untuk ditanami tanaman yang bermanfaat untuk obat keluarga (Toga). Binatang ternak yang banyak dipelihara adalah ayam, sedangkan kambing diternak jauh dari pemukiman terletak dikebun. e. Lingkungan Buatan Terdapat sarana olah raga seperti lapangan badminton dan volly ball, yang terltak di pusat desa Bakunglor.

2. Dimensi Populasi a. UkuranJumlah penduduk Desa Bakunglor adalah sebanyak 6.305 jiwa, yang terdiri laki-laki 3.202 jiwa dan perempuan 3.103 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 1947 KK dan jumlah pasangan usia subur (PUS) berdasarkan hasil survey mawas diri (SMD) sebanyak 261 pasang.b. KepadatanPerbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah desa Bakunglor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon adalah : Luas wilayah : Jumlah Penduduk 2.955.290 m2 : 6.303 jiwa 469 m2/jiwac. Komposisi PendudukKomposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator, antara lain berdasarkan kelompok umur dan berdasarkan jenis kelamin.1) Komposisi Penduduk Berdasarkan kelompok UmurDari hasil survey mawas diri (SMD) pada penduduk Desa Bakunglor yang dilakukan pada tanggal 11 16 Oktober 2013 didapat hasil yang dapat disampaikan dalam bentuk tabel dibawah ini

Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok UmurNo.Kelompok Umur (Tahun)JumlahPersentase (%)

1.0 1151.39

2.1 5696,42

3.5 1211911,07

4.12 18968,93

5.18 5567162,42

6.> 55 th1059,77

Jumlah1075100

Sumber : Data primer pendataan Oktober 2013Berdasarkan tabel 3.2 diatas, sebagian besar penduduk (62,42%) adalah kelompok umur 18 55 tahun yang merupakan potensi sebagai sumber daya manusia yang menunjang kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat.2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis kelaminKomposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin hasil survey mawas diri (SMD) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminNo.Jenis KelaminJumlahPersentase (%)

1.Pria56452,46

2.Wanita51147,54

Jumlah1075100

Sumber : Data primer pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, sebagian besar penduduk (52,46%) adalah berjenis kelamin wanita. d. Pertumbuhan PendudukKelahiran pada satu tahun terakhir ada 11 bayi lahir hidup, sedangkan kematian bayi tidak ada, baik infant mortality rate maupun maternal mortality rate tidak ada. Kematian balita (3-5 tahun) 1 orang pada periode 6 bulan terakhir tahun 2013 karena sakit. e. Budaya PendudukMayarakat Desa Bakunglor hampir seluruhnya bersuku jawa, sehingga tidak ada perbedaan budaya maupun kebiasaan, sehingga tidak ada konflik etnis maupun sara karena homogen.f. Mobilitas Penduduk1) Jenis KependudukanPenduduk desa Bakunglor adalah penduduk tetap, tidak ada penduduk sementara atau penduduk musiman.

2) Pemanfaatan Waktu oleh PendudukKarena mayoritas penduduk adalah petani maka waktu lebih banyak dipergunakan bekerja di sawah, pergi jam 06.00 WIB dan pulang kadang-kadang jam 18.00 WIB. Waktu istirahat malam rata-rata jam 21.00 WIB sudah tidur malam dan bangun pagi jam 04.00WIB. Sedangkan para lansia mereka rata-rata Katz indeknya A dan mereka masih mampu untuk bekerja disawah.g. Kelas Sosial PendudukKelas sosial penduduk berdasarkan tingkatan kesejahteraan keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Tingkat PenghasilanNo.PenghasilanJumlahPersentase (%)

1.Keluarga Pra-sejahtera75738,89

2.Keluarga Sejahtera I45023,11

3.Keluarga Sejahtera II39020,03

4.Keluarga Sejahtera III25012,84

5.Keluarga Sejahtera III plus1005,13

Jumlah1947100

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 3.4 diatas, sebagian besar keluarga (38,89%) adalah keluarga Pra-sejahtera. h. Kelas Sosial Penduduk Berdasaarkan Tingkat PendidikanTingkat pendidikan penduduk berdasarkan hasil survey mawas diri (SMD), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Kategori Tingkat PendidikanNo.Tingkat PendidikanJumlahPersentase (%)

1.Belum Sekolah857,91

2.TK/PA/PAUD262,42

3.SD/MI51948,28

4.SMP/MTs16715,53

5.SMA15414,32

6.PT262,42

7.Tidak Sekolah989,12

Jumlah1075100

Sumber data primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.5 di atas sebagian besar penduduk (48,28%) berpendidikan SD, hal ini sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan prilaku hidup sehat. Karena pada masyarakat yang berpendidikan rendah biasanya akan menimbulkan dua masalah yaitu perasaan apatis dan ketidaktegasan keluarga dalam mengambil keputusan terutama tentang kesehatan. Namun tidak demikian halnya, mereka cukup kooferatif dan antusias serta semangat kegotongroyongan yang tinggi dan ini merupakan sumber daya atau kekuatan untuk mengatasi masallah kesehatan. i. Kelas Sosial Berdasarkan Jenis PekerjaanJenis pekerjaan penduduk berdasarkan hasil survey mawas diri (SMD), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.6 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan PekerjaanNo.Jenis PekerjaanJumlahPersentase (%)

1.PNS51,52

2.ABRI00

3.Karyawan133,94

4.Wiraswasta7723,33

5.Buruh / petani21464,85

6.Pensiunan72,12

7.Tidak Bekerja144,24

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, sebagian besar penduduk (64,85) bekerja sebagai petani. Dari hasil wawancara didapat data bahwa petani bekerja jam 06.00 dan pulang jam 18.00. Dilihat dari jam kerja para petani hampir seharian penuh (12 jam) bekerja di sawah atau ladang, maka kemungkinan terjadi kelelahan akibat kerja dan hal ini akan menurunkan daya tahan tubuh dan mudah terserang penyakit, sehingga produktivitas kerja menurun.

3. Dimensi Sistem Sosiala. Sistem Kesehatan1) Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di puskesmas pembantu Terdapat Puskesmas Pembantu Desa Bakunglor yang terletak didusun Gempol, dengan jenis pelayanan sebagai berikut :a) Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan KIA dan KBb) Pertolongan persalinanc) Pemeriksaan dan pengobatan penyakitd) Pelayanan umume) Kegawat daruratan medis.Di Desa Bakunglor juga terdapat 1 bidan desa, 7 unit posyandu yang tersebar di tiap dusun dengan kader kesehatan berjumlah 35 orang dan kader desa siaga.2) Jenis pembiayaan kesehatanAda Askeskin, Belum ada dana sehat hasil swadaya masyarakat.

3) Jenis penyakit penduduk desa Bakunglor

Tabel 3.7 Distribusi Jenis Penyakit Yang Diderita Penduduk Desa Bakunglor Tahun 2013

No.Jenis PenyakitJumlahPersentase (%)

1.ISPA1623,19

2.Rematik1521,74

3.Hipertensi913,04

4.Carries Dentist710,14

5.Myalgian710,14

6.Diare45,79

7.Katarak45,79

8.Dermatitis34,35

9.Gastritis22,89

10.Kecacingan22,89

Jumlah69100

Sumber : Data primer pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, bahwa penyakit ISPA 23,19% merupakan urutan pertama penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, ini kemungkinan disebabkan oleh faktor sanitasi lingkungan yang kurang baik. Sedangkan urutan kedua adalah Rematik 21,74% yang mayoritas diderita oleh lansia.4) Kondisi kesehatan penduduk desa Bakunglor Terdapat 261 Pasangan Usia Subur (PUS), 260 orang (99,62%) dalam keadaan sehat dan 1 orang (0,38%) sakit kista. Terdapat 4 ibu hamil, 100% frekuensi makan 3 kali makanan pokok + selingan, 100% melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan (bidan/dokter), 100% mendapatkan imunisasi TT 2 kali, masalah kesehatan : tidak ada. Terdapat 17 ibu menyusui, 70,59% (12) memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, masalah kesehatan : tidak ada Terdapat 84 balita, 100% berat badan balita normal, 60 balita (71,43%) telah mendapatkan imunisasi lengkap dan 24 balita (28,57%) imunisasi belum lengkap. 8 balita (9,52%)) kondisi balita saat ini sakit yaitu : 6 balita (75%) ISPA dan 2 balita (25%) diare. Terdapat 119 anak usia pra sekolah dan sekolah, 24 orang (20,17%) kondisi anak saat ini sakit, yaitu : ISPA 10 orang (41,7%), carries 7 orang (21,2%), penyakit kulit 3 orang (12,5%), diare 2 orang (8,3%) dan cacingan 2 orang (8,3%). Terdapat 96 usia remaja, 76 orang (79,17%) kegiatan remaja setelah pulang sekolah adalah bermain, masalah kesehatan : tidak ada. Terdapat 671 usia dewasa, 10 orang (1,5 %) kondisi saat ini sakit, yaitu : 7 orang (70%) myalgia, 2 orang (20%) gastritis, dan 1 orang (10%) kecelakaan. Terdapat 101 usia lansia, 28 orang (27,7%) kondisi lansia saat ini sakit, yaitu : 15 orang (55,57%) rematik, 9 orang (32,15%) hipertensi dan 4 orang (14,28) katarak, 78,22% (79) tidak tahu tentang posbindu.5) Pelayanan keluarga berencana

Tabel 3.8 Distribusi Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan PUSNo.Jenis KontrasepsiJumlahPersentase (%)

1.IUD31,40

2.Pil4822,43

3.Suntik12056,07

4.Implan3717,29

5.Lain-lain62,81

Jumlah214100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013Berdasarkan tabel 3.8 di atas, sebagian besar (56,07%) PUS menggunakan jenis kontrasepsi suntikan.6) Kondisi kesehatan lingkungana) Pemukiman

Tabel 3.9 Distribusi Jenis Bangunan Rumah PendudukNo.Jenis bangunanJumlahPersentase (%)

1.Permanen32598,48

2.Semi permanen511,52

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.9 di atas, sebagian besar (98,48%) jenis bangunan rumah penduduk adalah permanen.b) Kondisi Rumah

Tabel 3.10 Distribusi Rumah Berdasarkan KebersihanNo.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.Bersih23270,30

2Tidak Bersih9829,70

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan 2013Berdasarkan tabel 3.10 di atas, sebagian besar rumah (70,30%) dalam keadaan bersih.c) Ventilasi Rumah

Tabel 3.11 Distribusi Rumah Berdasarkan Ventilasi

No.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.Baik25878,18

2.Kurang7221,82

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan 2013

Berdasarkan tabel 3.11 di atas, 21,82% rumah memiliki ventilasi yang kurang.d) Pencahayaan Rumah

Tabel 3.12 Distribusi Rumah Berdasarkan Pencahayaan

No.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.Terang20963,33

2.Kurang Terang12136,67

Jumlah330100

Berdasarkan tabel 3.12 di atas, 36,67% rumah memiliki pencahayaan yang kurang.e) Jamban Keluarga

Tabel 3.13 Distribusi Rumah Berdasarkan Jamban KeluargaNo.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.Punya WC13440,61

2.Tidak Punya WC19659,39

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.13 di atas, sebagian besar rumah (59,39%) tidak memiliki jamban keluarga.f) Jarak Sumber Air dengan Septiktank

Tabel 3.14 Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Sumber Air dengan Septiktank

No.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.< 10 meter7656,72

2.> 10 meter5843,28

Jumlah134100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.14 di atas, sebagian besar rumah (56,72%) memiliki jarak sumber air dengan setiktank < 10 meter.

g) Keberadaan Jentik Nyamuk

Tabel 3.15 Distribusi Rumah Berdasarkan Keberadan Jentik Nyamuk

No.KriteriaJumlahPersentase (%)

1.Ada Jentik154,54

2.Tidak Ada Jentik31595,46

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.15 di atas, 4,54% rumah ditemukan jentik nyamuk.h) Pengolahan Sampah

Tabel 3.16 Distribusi Pengolahan SampahNo.Pembuangan LimbahJumlah%

1.Ditumpuk72,12

2.Dikubur20,61

3.Dibakar3510,61

4.Diambil petugas28686,66

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.16 di atas, sebagian besar (86,66%) pengelolaan sampahnya diambil oleh petugas sampah.4. Sistem Keluargaa. Type Keluarga

Tabel 3.17 Distribusi Keluarga Berdasarkan Type KeluargaNo.Type KeluargaJumlahPersentase (%)

1.Extended family9127,57

2.Nuclear family23671,51

3.Lansia sendirian30,92

Jumlah330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013Berdasarkan tabel 3.17 di atas, sebagian besar keluarga (71,51%) merupakan keluarga inti.b. Pola Hidup Sehata) Pengelolaan sayuran sebelum dimasak

Tabel 3.18 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sayuran Sebelum Dimasak

No.Pengolahan MakananJumlahPersentase (%)

1.Dicuci baru dipotong17252,12

2.Dipotong baru dicuci15847,88

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.18 di atas, sebagian besar keluarga (52,12%) melakukan pengelolaan sayuran dicuci baru dipotong.b) Penyajian makanan yang telah dimasak

Tabel 3.19 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyajian Makanan Setelah Dimasak

No.Penyajian MakananJumlahPersentase (%)

1.Tertutup29087,89

2.Terbuka4012,11

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013Berdasarkan tabel 3.19 di atas, sebagian besar keluarga (87,89%) melakukan penyajian makanan setelah dimasak secara tertutup.c) Kebiasaan menggantung pakaian

Tabel 3.20 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Menggantung Pakaian

No.Kebiasaan Menggantung PakaianJumlahPersentase (%)

1.Ya19960,30

2.Tidak13139,70

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.20 di atas, sebagian besar keluarga (60,30%) mempunyai kebiasaan menggantung pakaian.d) Kebiasaan keluarga menggunakan handuk

Tabel 3.21 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Menggunakan Handuk

No.Menggunakan HandukJumlahPersentase (%)

1.Sendiri25577,27

2.Bersama sama7522,73

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.21 di atas, sebagian keluarga (22,73%) mempunyai kebiasaan menggunakan handuk secara bersama-sama.e) Kebiasaan anak melakukan kebersihan diri

Tabel 3.22 Distribusi Kebiasaan Anak Melakukan Kebersihan Diri

No.Kebiasaan MandiJumlahPersentase (%)

1.1x108,40

2.2x10084,03

3.3x97,57

Total119100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.22 di atas, sebagian anak (8,40%) mempunyai kebiasaan membersihkan diri (mandi) 1 kali/hari.f) Kebiasaan anak mencuci tangan pakaian sabun

Tabel 3.23 Distribusi Kebiasaan Anak Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun

No.Kebiasaan Cuci TanganJumlahPersentase (%)

1.Ya10588,23

2.Tidak1411,77

Total119100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.23 di atas, sebagian anak (11,77%) mempunyai kebiasaan tidak cuci tangan pakai sabun.

g) Kebiasaan anak memakai alas kaki saat bermain

Tabel 3.24 Distribusi Kebiasaan Anak Memakai Alas Kaki Saat Bermain

No.Kebiasaan Memakai Alas KakiJumlahPersentase (%)

1.Ya10689,07

2.Tidak1310,93

Total119100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.24 di atas, sebagian anak (10,93%) mempunyai kebiasaan tidak memakai alas kaki saat bermain.h) Kebiasaan keluarga buang air besar

Tabel 3.25 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Buang Air Besar

No.Kebiasaan Buang Air BesarJumlahPersentase (%)

1.Dijamban13440,61

2.Sembarangan (kebun, sawah, sungai, dll)19659,39

Total

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.25 di atas, sebagian besar keluarga (59,39%) mempunyai kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).i) Penggunaan air bersih dalam keluarga

Tabel 3.26 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Air Bersih

No.Sumber AirJumlah%

1.PAM/Ledeng00

2.Sumur9428,48

3.Sungai00

4.Pompa air/listrik23671,52

Total330100

Sumber : Data Primer Pendataan Oktober 2013

Berdasarkan tabel 3.26 di atas, 100% keluarga telah menggunakan air bersih.

5. Sistem KesejahteraanProgram pengentasan kemiskinan yang berjalan di masyarakat diantaranya adalah Raskin (beras miskin), Jamkesmas/Askeskin untuk jaminan pelayaan kesehatan masyarakat miskin, bantuan langsung tunai (BLT) untuk kompensensasi kenaikan BBM bagi masyarakat miskin. Disamping itu juga terdapat lembaga perekonomian desa yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Bakunglor, yaitu koperasi simpan pinjam, lumbung desa dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Kegiatan gotong royong antar warga desa Bakunglor masih kuat, seperti pada kegiatan hajatan, pembangunan sarana umum, pembangun rumah warga.

6. Sistem EkonomiMayoritas penduduk desa Bakunglor bermata pencaharian dari hasil pertanian padi. Hal ini sesuai dengan sumberdaya alam utama yang dimiliki oleh desa bakunglor adalah lahan pesawahan yang subur, disamping padi hasil pertanian lainya yang menjadi andalan desa bakunglor adalah jambu biji.

Tabel 3.27 Distribusi Keluarga Berdasarkan PenghasilanNo.Sifat KesejahteraanJumlahPersentase (%)

1.< Rp 500.00051,52

2.Rp 500.000 1000.00012337,27

3.> Rp 1000.00020261,21

Jumlah330100

Berdasarkan tabel 3.27 di atas, sebagian besar keluarga (61,21%) memiliki tingkat penghasilan > Rp. 1000.000, hal ini menunjukan bahwa dari segi ekonomi sudah dapat dikatakan cukup memadai dan ini merupakan kekuatan untuk menunjang hidup sehat.7. Sistem Politik Cara pemilihan tokoh masyarakat formal seperti Ketua RT dan RW dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Sedangkan dalam bidang non formal seperti bidang agama, misalnya imam dan bilal di masjid dipilih berdasarkan keahliannya. Peraturan tak tertulis berdasarkan aturan-aturan yang terdapat dalam budaya jawa dan hasil kesepakatan bersama warga. Struktur pemerintahan formal : Kepala desa membawahi Kepala dusun, Kepala dusun membawahai beberapa RW dan RW membawahi beberapa RT.

8. Sistem RekreasiWarga Desa Bakunglor hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal rekreasi, mereka hanya melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja, seperti pada saat tahun baru dan pada hari raya idul fitri.sesekali.Desa Bakunglor tidak mempunyai sarana/tempat rekreasi, untuk rekreasi warga harus keluar wilayah seperti ke kota cirebon, kuningan, majalengka, dan lain-lain. Satu-satunya sarana hiburan bagi keluarga pada waktu luang adalah televisi dan radio.

9. Sistem KomunikasiKomunikasi dalam masyarakat terbentuk secara vertikal dan horisontal. Komunikasi horisontal yaitu komunikasi yang terbentuk antar warga masyarakat Desa Bakunglor. Sedangkan komunikasi vertikal yaitu komunikasi antara warga masyarakat Desa Bakunglor dengan Pemerintahan Desa Bakunglor, yaitu dari warga masyarakat ke ketua RT, kemudian ke ketua RW, kemudian ke kepala dusun, kemudian ke kepala desa/kuwu dan sebaliknya.Media komunikasi yang sering digunakan biasanya adalah masjid atau musollah sebagai pusat penyampaian informasi disamping telepon.

10. Sistem KeagamaanSeluruh penduduk desa Bakunglor beragama islam, kegiatan ibadah khususnya Sholat dilaksanakan di Masjid atau Musolah, disamping itu terdapat kegiatan pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan di Masjid Desa Bakunglor setiap malam minggu jam 18.00 WIB. Selain itu juga selalu dilaksanakan kegiatan keagamaan yang berhubungan dengan peringatan tahun baru islam, maulid nabi, isra miraj, dan lain-lain.Organisasi keagamaan yang mengatur kegiatan yang berhubungan pelaksanaan syariat agama diantaranya adalah majelis ulama tingkat desa dan organisasi remaja masjid.

11. Sistem Legal Peraturan atau ketentuan tentang kependudukan yang berlaku adalah peraturan perundang-undangan negara RI yang berhubungan dengan pemerintahan desa, peraturan yang bersumber pada hukum agama dan norma/nilai-nilai yang bersumber pada adat istiadat/budaya dan atas kesepakatan bersama warga masyarakat. Sistem keamanan desa diantaranya terdapat Linmas yang unsur utamanya adalah petugas hansip yang pembinanya dari unsur TNI/Polri (Babinsa).3.2 Analisa Data KomunitasAnalisa data yang dilakukan meliputi tahapan sebagai berikut :1. Klasifikasi DataNo.KlasifikasiDistribusiFrekuensiPersentase (%)

1Distribusi penduduk menurut kelompok umurBalita (0-5 tahun)84 7,81

Usia pra dan sekolah (5-12 tahun)119 11,07

Usia remaja (12-18 tahun)96 8,93

Usia Dewasa (18-55 Tahun) 671 62,42

Usia Lansia (>55 Tahun) 105 9,77

2Distribusi tingkat kesejahteraan keluargaKeluarga Pra-sejahtera75738,89

Keluarga Sejahtera I45023,11

Keluarga Sejahtera II39020,03

Keluarga Sejahtera III25012,84

Keluarga Sejahtera III plus1005,13

3Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikanTidak Sekolah989,12

Belum Sekolah857,91

TK/PA/PAUD262,42

SD/MI51948,28

SMP/MTs16715,53

SMA15414,32

PT262,42

4Distribusi penduduk menurut pekerjaan kepala keluargaPNS51,52

ABRI00

Karyawan133,94

Wiraswasta7723,33

Buruh / petani21464,85

Pensiunan72,12

Tidak Bekerja144,24

5Distribusi jenis penyakitISPA1623,19

Rematik1521,74

Hipertensi913,04

Carries Dentist710,14

Myalgian710,14

Diare45,79

Katarak45,79

Dermatitis34,35

Gastritis22,89

Kecacingan22,89

6Distribusi jenis bangunan rumahPermanen32598,48

Semi permanen511,52

7Distribusi kebersihan rumahBersih23270,30

Tidak Bersih9829,70

8Distribusi ventilasi rumahBaik25878,18

Kurang7221,82

9Distribusi pencahayaan rumahTerang20963,33

Kurang Terang12136,67

10Distribusi jamban keluargaPunya WC13440,61

Tidak Punya WC19659,39

11 jarak sumber air dan septiktank< 10 meter7656,72

> 10 meter5843,28

No.KlasifikasiDistribusiFrekuensiPersentase (%)

12Distribusi keberadaan jentik nyamukAda Jentik154,54

Tidak Ada Jentik31595,46

13Distribusi Pengolahan sampahDitumpuk72,12

Dikubur20,61

Dibakar3510,61

Diambil petugas28686,66

14Distribusi tipe keluargaExtended family9127,57

Nuclear family23671,51

Lansia sendirian30,92

15Distribusi pengolahan sayuranDicuci baru dipotong17252,12

Dipotong baru dicuci15847,88

16Distribusi penyajian makananTertutup29087,89

Terbuka4012,11

17Distribusi kebiasaan menggantung pakaianYa19960,30

Tidak13139,70

18Distribusi kebiaasaan memakai handukSendiri25577,27

Bersama sama7522,73

19Distribusi kebiasaan anak membersihkan diri (mandi)1x108,40

2x10084,03

3x97,57

20Distribusi kebiasaan anak cuci tanganYa10588,23

Tidak1411,77

21Distribusi kebiasaan anak memakai sandalYa10689,07

Tidak1310,93

22Distribusi kebiasaan buang air besarDijamban13440,61

Sembarangan (kebun, sungai, dll)19659,39

23Distribusi penggunaan air bersihPAM/Ledeng00

Sumur9428,48

Sungai00

Pompa air/listrik23671,52

24Distribusi tingkat penghasilan keluarga< Rp 500.00051,52

Rp 500.000 1000.00012337,27

> Rp 1000.00020261,21

2. Interpretasi DataNo.DataMasalah kesehatan

1 11,77% anak tidak melakukan kebiasan cuci tangan pakai sabun 10,93% anak tidak memakai alas kaki saat bermain 60,30% memiliki kebiasaan menggantung pakaian 59,39% tidak memiliki jamban keluarga 59,39% melakukan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) 56, 72% jarak sumber air dengan septiktank