bab i komunitas.docx

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umunya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusi melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebaga terbesar dalam tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu Ud merupakan sumber oksigen yang alamibagi pernafasan manusia. Lingkungan yang se akan terujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di !ndonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa yang mempengaruhiny, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai lingkungan hi seperti kemerosotan atau degrasi yang terjadi di beberapa daerah. Sec komponen lingkungan dapatdibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik, kelompok abiotik, dan kelompok kultur. Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting ag menanggulangi permasalahan lingkungan secaraterpadudan tuntas. "easa ini linganhidup sedang menjadi perhatian utama masyarkat !ndonesia dan masyarakat umumnya. #eningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditim dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah d maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuang lembah yang jauh dari pusat kota, maka ini tidak memecahkan masalah menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jum lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kese !nteraksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. #asalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, #asalah lingku hidup bukan hanya masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara ataupun negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan ma dunia dan masalah kita semua. #asalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, pembangunagn terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan damp merugikan masyarakat. #asalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.

Upload: cecepadikustaman

Post on 05-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pada umunya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dalam tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu Udara merupakan sumber oksigen yang alamibagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhiny, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degrasi yang terjadi di beberapa daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik, kelompok abiotik, dan kelompok kultur. Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Dewasa ini linganhidup sedang menjadi perhatian utama masyarkat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah di kota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka ini tidak memecahkan masalah melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, Masalah lingkungan hidup bukan hanya masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunagn terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.1.2 Rumusan MasalahAdapun dari latar belakang di atas maka rumusan masalahnya senagai berikut:1.2.1 Apa kesehatan lingkungan?1.2.2 Apa masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia?

1.3 TujuanAdapun dari rumusan masalah di atas makan tujuan makalah ini, yaitu:1.3.1 Mengetahui kesehatan lingkungan.1.3.2 Mengetahui masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kesehatan Lingkungan Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas sebagai berikut (Notoatmodjo, 2003). Keempat faktor (keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan) di samping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan tergeser ke arah di bawah optimal (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan kesehatan lingkungan menurut WHO adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan/akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya maupun kelangsungan hidupnya (Adnani, 2001). Kesehatan lingkungan mencakup aspek yang sangat luas yang meliputi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Pentingnya lingkungan yang sehat akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia (Widyati, 2002). Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi (Adnani, 2001):1. Masalah perumahan2. Pembuangan kotoran manusia (tinja)3. Penyediaan air bersih4. Pembuangan sampah5. Pembuangan air kotor (air limbah)6. Rumah hewan ternak (kandang) dll Sedangkan masalah kesehatan lingkungan di negara berkembang pada umumnya lima hal yaitu (Adnani, 2001):

1. Masalah sanitasi jamban (jamban).2. Penyediaan air minum.3. Perumahan (housing).4. Pembuangan sampah.5. dan pembuangan air limbah (air kotor).2.2 Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah, seperti: adanya pencemaran lingkungan, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran sampah padat, dan pencemaran pestisida.2.2.1 Pencemaran lingkungan Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya maklhuk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan (UU 32/2009: perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.Lingkungan adalah kesatuan ruang benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya adalah manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat. Lingkungan yang tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang. Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar.

Sumber-sumber pencemaran1. Alami: Letusan gunung, bencana banjir, angin topan dll2. Perbuatan manusia meliputi: Industrialisasi, Urbanisasi, kepadatan penduduk, cara hidup dan perkembangan ekonomi.

2.2.2 Pencemaran Udara1. Pengertian Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-insur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Pencemaran dapat terjdi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruangan (indoor pollition). Sedangkan bila pencemaran terjadi di lingkungan rumah, perkantoran, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoot pollution). Umumnya polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusunan bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondipksida), CO (karbonmonoksida0, Sox (belerang oksida) dan Nox (nitrigen oksida).2. Faktor penyebab Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alamContoh: abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi. Gas-gas vulkanik, debu yang bertebrangan di udara akibat tiupan angin, dan bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik.b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia.Contoh: hasil pembakaran bahn-bahn fosil dari kendaraan bermotor, bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara, pembakaran sampah rumah tangga, dan pembakaran hutan.3. Zat-zat pencemaran udaraa. Karbon monoksida (CO)Gas CO merupakan hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila gas CO terhirup oleh pernapasan manusia maka akan ikut beredar dalam darah manusia sehingga mengganggu daya ikat darah terhadap oksigen. Keracunan gas CO dapat menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan pingsan. b. Karbon dioksida (CO2)Gas CO2 dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelapukan batuan. Bila kadar CO2 di atmosfer meningkat akan menyebabkan peningkatan suhu bumi. c. Senyawa NitrogenGas Nitrogen dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan pembangun protein. Apabila nitrogen oksida bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa asam. d. Senyawa BelerangGas sulfur dioksida (SO2) berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi). Gas SO2 bila bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Jika senyawa tersebut turun bersama hujan, terjadilah hujan asam. e. Klorofluorokarbon (CFC)CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, dipergunakan pada penyemprot rambut dan obat nyamuk semprot. CFC dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari berkurang. 4. Dampak bagi kesehatan manusiaa. KarbondioksidaMampu mengikat Hb sehingga pasokan udara oksigen ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70%-80% Hb dalam darah telah mengikat CO) dapat menyebakan pingsan dan diikuti dengan kematian.b. Nitrogen dioksidaDapat menyebabkan timbulnya serangan asma.c. HidrokarbonDapat menyebaakan kerusakan otot, dan otot jantung.d. Chlorofluorocarbone. Dapatmenyebabkan melanoma (kanker kulit) khusunya bagi orang-orang berkulit terang, katarak, dan melemahnya sistem daya tahan tubuh.f. TimbalMenyebabkan gangguan pada awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.g. OzonMenyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.h. NoxMenyebabkan irittasi pada paru-paru, mata dan hidung.

2.2.3 Pencemaran Air1. Pengertian Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai,gempa bumidan-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.Pencemaran air saat ini semakin memprihatinkan. Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas air hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya. Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan terhadap kualitas air, tapi dalam pengertian ini tidak dianggap sebagai pencemaran.Pencemaran air, baik sungai, laut, danau maupun air bawah tanah, semakin hari semakin menjadi permasalahan di Indonesia sebagaimanapencemaran udaradan pencemaran tanah. Mendapatkan air bersih yang tidak tercemar bukan hal yang mudah lagi. Bahkan pada sungai-sungai di lereng pegunungan sekalipun.Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).Limbah pertanian mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian seperti penggunaan pestisida dan pupuk. Sedangkan limbah industri mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3).Asian Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran air di Indonesia menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun. Biaya yang akibat pencemaran air ini mencakup biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya waktu produktif, citra buruk pariwisata, dan tingginya angka kematian bayi.Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dankeanekaragaman hayati. Air yang tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.2. Penyebab pencemaran air Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.Danau maupun waduk merupakan salah satu sumberdaya air tawar yang sangat penting dan memiliki fungsi sosial yang semakin lama nilaiekonominya semakin meningkat. Pengertian danau dalam batasan ilmu ekologi adalah habitat lentik atau air tergenang danmerupakan cekungan yang terjadi secara alami maupun buatan yang menampung dan menyimpan air hujan, air tanah, mata air atau air sungai. Perairan tergenang seperti situ, rawa, ranu, telaga dan waduk termasuk dalam kategori danau yang memiliki berbagai fungsi baik ekologis maupun social, ekonomi dan budaya yaitu tempat hidupnya keanekaragaman hayati biota air, sumber air tawar, irigasi, perikanan, pembangkit listrik maupun pengendalian banjir.Suatu sistem secara alami akan mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat. Perubahan yang berlangsung akan terjadi dengan cepat apabila ada pengaruh masukan dari luar. Perairan danau sebagai suatu sistem juga mengalami perubahan akan tetapi perubahan yang terjadi pada ekosistem danau saat ini sangat cepat akibat pengaruh dari aktivitas yang ada di sekitarnya seperti sedimentasi akibat erosi yang terjadi pada bagian hulu, pencemaran berbagai polutan yang berasal dari kegiatan domestik maupun industri, akibatnya danau mengalami penurunan fungsi.3. Akibat pencemaran air Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibatcurah hujanyang tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.ErosiErosiadalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen,tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasiangin,airataues, karakteristikhujan,creeppada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebutbio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaantanahbagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkanairke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkanbanjirdisungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untukekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.4. Dampak pencemaran air bagi kesehatan manusia Air yang telah tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.Penyakit menularPenyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena:Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:i.Water diseasesMerupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentriii.Water washed diseasesMerupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.iii.Water based diseasesMerupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.iv.Water related vectorsAdalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.

Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:

Jenis MikrobaPenyakitGejala

VirusVirus Hepatitis A

Virus PolioHepatitis A

PoliomyelitisDemam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning

Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot

BakteriVibrio Cholerae

Escherichia coli(strain patogen)

Salmonella typhi

Shigella dysentriaeKolera

Diare

Tifus

DisentriDiare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas

Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut

Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah, peradangan dan pendarahan usus.

Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut

ProtozoaEntamoeba histolytica

Balantidium coli

Giardia lambliaDisentri amuba

Balantidiasis

Giardiasis(sama seperti disentri oleh bakteri)

Peradangan usus, diare berdarah

Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan

Metazoa(cacing parasit)Ascaris lumbricoides(cacing gelang)

Taenia saginata(cacing pita)

Schistosomasp.(cacing pipih)

Ascariasis

Taeniasis

schistosomiasis

Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan

Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan, rasa gatal di anus

Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.

2.2.4 Pencemaran limbah padat1. Pengertian Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestic pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dllSumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari :1) Limbah padat yang mudah terbakar.2) Limbah padat yang sukar terbakar.3) Limbah padat yang mudah membusuk.4) Limbah yang dapat di daur ulang.5) Limbah radioaktif6) Bongkaran bangunan.7) Lumpur.2. Dampak pencemaran limbah Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam linkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :a.) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), CO2 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.b.) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.c.) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.d.) Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampaklimbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.

Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebgai berikut :a. Dampak Terhadap KesehatanDampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.b. Dampak Terhadap LingkunganCairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.

3. Pengolahan limbah padat Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan. Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Limbah padat dengan pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur ulang, Dijual kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang. Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.

2.2.5 Pencemaran pestisida1. Pengertian Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berasal dari kata caedo berarti pembunuh. Pestisida dapat diartikan secara sederhana sebagai pembunuh hama. Secara umum pestisida dapat didefenisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai hama.Pengertian pestisida menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 dalam Kementrian Pertanian (2011) dan Permenkes RI No.258/Menkes/Per/III/1992 adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian2. Memberantas rerumputan3. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan4. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan atau ternak5. Memberantas atau mencegah hama-hama air6. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam bangunan rumah tangga alat angkutan, dan alat-alat pertanian7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan tanaman, tanah dan air.Menurut PP RI No.6 tahun 1995, pestisida juga didefinisikan sebagai zat atau senyawa kimia, zat pengatur tubuh dan perangsang tubuh, bahan lain, serta mikroorganisme atau virus yang digunakan untuk perlindungan tanaman.Sementara itu, The United States Environmental Control Act mendefinisikan pestisida sebagai berikut :1. Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, serta jasad renik yang dianggap hama; kecuali virus, bakteri, atau jasad renik lain yang terdapat pada hewan dan manusia.2. Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan atau mengeringkan tanaman.Menurut Depkes (2004), pestisida kesehatan masyarakat adalah pestisida yang digunakan untuk pemberantasan vektor penyakit menular (serangga, tikus) atau untuk pengendalian hama di rumah-rumah, pekarangan, tempat kerja, tempat umum lain, termasuk sarana nagkutan dan tempat penyimpanan/pergudangan. Pestisida terbatas adalah pestisida yang karena sifatnya (fisik dan kimia) dan atau karena daya racunnya, dinilai sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan, oleh karenanya hanya diizinkan untuk diedarkan, disimpan dan digunakan secara terbatas.2. Jenis-jenis pestisida Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut beberapa hal berikut :Berdasarkan Fungsi/Sasaran Penggunaannya1. Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon, dll.2. Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contohn: tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.3. Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.4. Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contoh : Warangan.5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.6. Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh: ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.Berdasarkan Bahan Aktifnya1. Pestisida organik (Organic pesticide)Pestisida yang bahan aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari bagian tanaman atau binatang, misal: neem oil yang berasal dari pohon mimba (neem).2. Pestisida elemen (Elemental pesticide)Pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti sulfur.3. Pestisida kimia/sintetis (Syntetic pesticide)Pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia.Berdasarkan Cara Kerjanya1. Pestisida sistemik (Systemic Pesticide)Adalah pestisida yang diserap dan dialirkan ke seluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang memakannya. Kelebihannya tidak hilang karena disiram. Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar pestisida ini bekerja. Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari serangan hama. Contoh : Neem oil.2. Pestisida kontak langsung (Contact pesticide)Adalah pestisida yang reaksinya akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik menggunakan jenis pestisida ini. Sebagian besar pestisida kimia termasuk ke dalam jenis ini.BerdasarkanCaraPenggunaanDalam bidang pertanian , pestisida dapat digunakan dengan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut :a.Penyemprotan(Spraying)Penyemprotan adalah cara penggunaan pestisida yang paling banyak dipakai oleh petani. Diperkirakan 75 % penggunaan pestisida dilakukan dengan cara penyemprotan. Dalam penyemprotan larutan pestisida (pestisida diatambah air) dipecah oleh nozzel (spuyer) atau atomizer menjadi butiran semprot atau droplet. Bentuk sediaan (formulasi) yang digunakan dengan cara penyemprotan meliputi E.C; W.P; WS atau SP. Sedangkan penyemprotan dengan volume ultra rendah (Ultra low volume) digunakan formulasi ULV. Dengan menggunakan alat khusus yang disebut mikroner.b.Pengasapan atau FoggingPengasapan adalah penyemprotan pestisida dengan volume rendah dengan ukuran droplet yang halus. Perbedaannya dengan penyemprotan biasa adalah yang dibuat pencampur pestisida adalah minyak solar dan bukan air. Campuran tersebut kemudian dipanaskan sehingga menjadi semacam kabut asap yang kemudian dihembuskan. Fogging banyak digunakan untuk mengendalikan hama gudang, hama tanaman perkebunan serta vektor penyakit dilingkungan misalnya untuk mengendalikan nyamuk malaria.c. Penghembusan (Dusting)Penghembusan merupakan cara penggunaan pestisida yang diformulasikan dalam bentuk tepung hembus (D, dust) dengan menggunakan alat penghembus (duster). Jadi penggunaannya dalam bentuk kering.d. Penaburan (broadcasting) pestisida butiran (Granuler)Penaburan pestisida butiran adalah cara penggunaan pestisida yang diformulasikan dalam bentuk butiran dengan cara ditaburkan. Penaburan dapat dilakukan dengan tanganlangsung atau dengan menggunakan alat penabur (granule broadcaster).e. Perawatan benih (Seed dressing , Seed treatment, Seed coating)Perawatan benih adalah cara penggunaan pestisida untuk melindung benih sebelum benih ditanam agar kecambah dan tanaman muda tidak diserang oleh hama atau penyakit. Pestisida yang digunakan adalah formulasi SD atau ST.f. Pencelupan (Dipping)Pencelupan adalah penggunaan pestisida untuk melindung tanaman (bibit, cangkok, stek)agar terhindar dari serangan hama maupun penyakit. Pencelupan dilakukan dengan mencelupkan bibit atau stek ke dalam larutan pestisida.g. Fumigasi (Fumigation)Fumigasi adalah aplikasi pestisida fumigan baik yang berbentuk padat, cair maupun gas dalam ruangan terttutup. Fumigasi umumnya digunakan untuk melindungi hasil panen dari kerusakan karena serangan hama atau penyakit ditempat penyimpanan. Fumigan dimasukkan ke dalam ruangan gudang yang selanjutnya akan berubah kedalam bentuk gas (fumigan cair maupun padat) yang beracun untuk membunuh OPT sasaran yang ada dalam ruangan tersebut.h. InjeksiInjeksi adalah penggunaan pestisida dengan cara memasukkan kedalam batang tanaman, baik dengan alat khusus (injeksi ataupun infus) maupun dengan jalan mengebor tanaman. Pestisida yng diinjeksikan akan tersebar keseluruh tanaman bersamaan dengan aliran makanan dalam jaringan tanaman. Injeksi dapat juga digunakan untuk sterilisasi tanah.i. Penyiraman ( drenching, Pouring On ).Penyiraman adalah penggunaan pestisida dengan cara dituangkan disekitar akar tanaman untuk mengendalikan hama atau penyakit di daerah perakaran atau dituangkan pada sarang semut atau sarang rayap

3. Dampak pencemaran pestisida Dampak Positif1. Pestisida berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian.2. Dalam bidang kehutanan pestisida digunakan untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya.3. Dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan.4. Dalam bidang perumahan untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain. Dampak NegatifDisisi lain penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Adapun dampak negatif yang dapat terjadi akibat penggunaan pestisida, diantaranya :1. Bagi kesehatan manusiaTanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida. Pestisida meracuni manusia tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan, tetapi juga saat mempersiapkan, atau sesudah menggunakan pestisida tersebut.Bila seorang ibu menyusui memakan makanan dari tumbuhan yang telah tercemar pestisida maka bayi yang disusui menanggung resiko yang lebih besar untuk teracuni oleh pestisida tersebut daripada sang ibu. Zat beracun ini akan pindah ke tubuh bayi lewat air susu yang diberikan. Dan kemudian racun ini akan terkumpul dalam tubuh bayi (bioakumulasi).Gejala-gejala keracunan pestisida ini dapat timbul secara sendiri atau gabungan, diantaranya adalah sebagai berikut : Umum : kelelahan. Kulit : iritasi, terbakar, berkeringat, alergi. Mata : iritasi, mata merah, penglihatan kabur, mata berair, pupil melebar atau menyempit. Sistem pencernaan : mulut atau kerongkongan terbakar, keluar air ludah, muntah, sakit atau kram perut, diare. Sistem pernapasan : sulit bernapas, batuk-batuk, sakit dada.1. Bagi lingkungan sekitarPestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air dan masuk ke dalam sistem biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida yang tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan dan udang. Sementara dalam kadar rendah dapat meracuni organisme kecil seperti plankton. Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan terakumulasi dalam tubuh ikan. Tentu saja akan sangat berbahaya bila ikan tersebut termakan oleh burung-burung atau manusia. Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah turunnya populasi burung pelikan coklat dan burung kasa dari daerah Artika sampai daerah Antartika. Setelah diteliti ternyata burung-burung tersebut banyak yang tercemar oleh pestisida organiklor yang menjadi penyebab rusaknya dinding telur burung itu sehingga gagal ketika dierami. Bila dibiarkan terus tentu saja perkembangbiakan burung itu akan terhenti, dan akhirnya jenis burung itu akan punah.2. Bagi perkembangan populasi hama penggangguAda kemungkinan munculnya hama spesies baru yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru musnah bila takaran pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya, jelas akan mempercepat dan memperbesar tingkat pencemaran pestisida pada makhluk hidup dan lingkungan kehidupan, tidak terkecuali manusia yang menjadi pelaku utamanya.Pestisida secara umum digolongkan kepada jenis organisme yang akan dikendalikan populasinya. Insektisida, herbisida, fungsida dan nematosida digunakan untuk mengendalikan hama, gulma, jamur tanaman yang patogen dan nematoda. Jenis pestisida yang lain digunakan untuk mengendalikan hama dari tikus dan siput (Alexander, 1977).Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh jasad pengganggu tanaman. Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu, pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian,yang mana harus sejalan dengan komponen pengendalian hayati, efisien untuk mengendalikan hama tertentu, mudah terurai dan aman bagilingkungan sekitarnya. Penerapan usaha intensifikasi pertanian yang menerapkan berbagai teknologi, seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan, pola tanam serta usaha pembukaan lahan baru akan membawa perubahan pada ekosistem yang sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad penganggu. Cara lain untuk mengatasi jasad penganggu selain menggunakan pestisida kadang-kadang memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang besar dan hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu. Sampai saat ini hanya pestisida yang mampu melawan jasad penganggu dan berperan besar dalam menyelamatkan kehilangan hasil (Sudarmo, 1991).Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Said, 1994)3. Cara menanggulangi pencemaran pestisida Ada beberapa langkah untuk mengurangi residu yang menempel pada sayuran, antara lain :a. Mencucinya secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat memungkinkan racun yang telah larut menempel kembali ke sayuran. Berbagai percobaan menunjukkan bahwa pencucian bisa menurunkan residu sebanyak 70% untuk jenis pestisida karbaril dan hampir 50% untuk DDT. Mencuci sayur sebaiknya jangan lupa membersihkan bagian-bagian yang terlindung mengingat bagian ini pun tak luput dari semprotan petani. Untuk kubis misalnya, lazim kita lihat petani mengarahkan belalai alat semprot ke arah krop (bagian bulat dari kubis yang dimakan) sehingga memungkinkan pestisida masuk ke bagian dalam krop.b. Perendaman dalam air panas (blanching) juga dapat menurunkan residu. Ada baiknya kita mengurangi konsumsi sayur yang masih mentah karena diperkirakan mengandung residu lebih tinggi dibanding kalau sudah dimasak terlebih dulu. Pemasakan atau pengolahan baik dalam skala rumah tangga atau industri terbukti dapat menekan tekanan kandungan residu pestisida pada sayuran.c. Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat pula dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang berasal dari tumbuhan (biopestisida). Biopestisida tidak mencemari lingkungan karena bersifat mudah terurai (biodegradable) sehingga relatif aman bagi ternak peliharaan dan manusia. Sebagai contoh adalah air rebusan dari batang dan daun tomat dapat digunakan untuk memberantas ulat dan lalat hijau. Kita juga dapat menggunakan air rebusan daun kemanggi untuk memberantas serangga. Selain tumbuhan tersebut, masih banyak tumbuhan lain yang mengandung bioaktif pestisida seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba, kunir, kucai, dll.4. Cara mencegah pencemaran pestisida Sayur-sayuran memang diperlukan tubuh untuk mencukupi kebutuhan kita akan berbagai mineral dan vitamin penting. Tetapi, karena di sana ada bahaya, kehati-hatian sangatlah dituntut dalam hal ini. Berikut adalah upaya untuk mencegah dampak negatif dari pemakaian pestisida :1. Ada baiknya kita mengetahui dari mana sayur itu dihasilkan. Tetapi paling aman pastilah kalau kita menghasilkan sayuran sendiri, dengan memanfaatkan pekarangan rumah, dengan pot sekalipun.2. Karena pestisida tidak hanya beracun bagi hama, tetapi dapat juga mematikan organisme yang berguna, ternak piaraan, dan bahkan manusia, maka agar terhindar dari dampak negatif yang timbul, penyimpanan dan penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati dan dilakukan sesuai petunjuk.3. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.4. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.5. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan menggunakannya.6. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diperhatikan.7. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer2.2.5 Pencemaran udara ambien Udara ambien adalah udara sekitar kita di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida (0,03%). Udara emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. Tergantung dari pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari udara ambien atau tidak mencemari udara ambien. Wah bahaya kan ya kalau setiap hari hari kita menhirup udara yang tercemar gas-gas berbahaya? oleh sebab itu perlu diadakan analisis udara ambien dan udara emisi dengan beberapa parameter. Parameter-parameter kualitas udara yang dipantau umumnya hampir sama seperti gas SOx, CO, NO2, H2S, NH3 dan partikulat yang berbentuk padat.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah, seperti: adanya pencemaran lingkungan, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran sampah padat, dan pencemaran pestisida. Masalah-masalah tersebut mempunyai dampak tertentu bagi makhluk hidup.3.2 Saran

a. Kita harus menyadari akan pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup kita. Mulai dari diri sendiri, lingkungan kita, dan akhirnya seluruh masyarakat akan menyadarinya.b. Kita harus mengajak semua generasi muda untuk melestarikan lingkungan sejak dini karena pelajaran yang mereka dapat sekarang akan mereka bawa sampai mereka dewasa danmerekapun akan mengajarkan pada generasi selanjutnya untuk selalu melestarikan lingkungan.c. Kita harus tau apa yang kita lakukan bermpak baik atau buruk bagi lingkungan kita agar tetap terjaga dan terhindar dari berbagai masalah lingkungan.d. Kita tidak perlu menunggu terjadinya bencana untuk melestarikan lingkungan karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi.

DAFTAR RUJUKAN

http://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap-kesehatan/http://www.irwanreyes77.co.cc/2010/07/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap.htmlhttp://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=6http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-masalah-lingkungan-hidup-putri-juniarti/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37730/4/Chapter%20II.pdffile:///C:/Users/wida/Documents/komunitas/Makalah%20Pencemaran%20Air%20%20%20F%C3%A8rdy%20L%C3%BC%C3%B1d%C3%B9%20-%20Academia.edu.htm

MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan KomunitasYang dibina oleh Ibu Sri Winarni S. Pd, M. Kes

Oleh Kelompok 9

1. Meinda Lutfi 12013000862. Rifqi Himmatul A.12013000873. Endah Tri Suryani12013000884. Winda Noviana12013000895. Riska Yuliana1201300090

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITARJURUSAN KEPERAWATANPOLTEKKES KEMENKES MALANGSeptember, 2014