217248920 dna finger printing forensik

37
7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 1/37 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat bukan saja menimbulkan interaksi positif antar anggota masyarakat, tetapi sering kali juga berdampak negatif. Berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, seperti tindak kekerasan, pelecehan seksual, hingga pembunuhan kini makin sering diberitakan. Di sisi lain, kasus pemungkiran alur keluarga juga cukup banyak menarik perhatian masyarakat. Beragam kasus tersebut menimbulkan debat yang sengit di forum peradilan, dan setiap pihak yang terlibat umumnya saling bertahan, yang bisa berbuntut pada munculnya tindakan anarkis lain. Oleh sebab itu,  pembuktian kebenaran kasus harus ditangani secara ilmiah agar menimbulkan kepuasan di setiap  pihak terkait. Pada tahun !"#M, para ahli mulai mengenalkan teknik identifikasi sidik jari sebagai metode yang efektif. $ala itu mulai diketahui bah%a sidik jari manusia mempunyai pola yang spesifik. &amun sejak keberhasilan 'rancis (rick dan )ames *atson mendefinisikan D&A +deoxyribo nucleic acid  tahun -# serta penemuan bentuk D&A oleh Maurice *ilkins dan /osalind 'ranklin +" , maka penggunaan tes D&A untuk pengungkapan kasus kejahatan atau  perselisihan semakin populer di dunia. 0es D&A atau disebut juga dengan  DNA fingerprinting  adalah suatu teknik biologi molekuler yang dipakai untuk kepentingan pengujian forensik terhadap materi uji berdasarkan  profil D&A. Penggunaan D&A untuk pembuktian kasus kriminal pertama kali dilakukan pada tahun -!1, dalam sebuah kasus pemerkosaan di 2nggris. (6)  Di 2ndonesia, istilah D&A fingerprint mulai mencuat sebagai cara identifikasi forensik setelah terjadi rentetan peristi%a peledakan bom di tanah air, seperti kasus bom Bali, bom )* Marriot, peledakan bom di depan $edubes Australia dan lain3lain +# . Metode ini menjadi lebih sering didengar saat pihak ber%ajib berusaha mengidentifikasi korban bencana 0sunami Aceh maupun korban bencana besar belakangan ini, seperti di *asior +Papua Barat, Menta%ai +4umatera Barat, dan korban erupsi gunung Merapi +)a%a 0engah35ogyakarta. 1

Upload: yasintaputri

Post on 18-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 1/37

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dinamika politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat bukan

saja menimbulkan interaksi positif antar anggota masyarakat, tetapi sering kali juga berdampak 

negatif. Berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, seperti tindak kekerasan, pelecehan

seksual, hingga pembunuhan kini makin sering diberitakan. Di sisi lain, kasus pemungkiran alur 

keluarga juga cukup banyak menarik perhatian masyarakat. Beragam kasus tersebut

menimbulkan debat yang sengit di forum peradilan, dan setiap pihak yang terlibat umumnya

saling bertahan, yang bisa berbuntut pada munculnya tindakan anarkis lain. Oleh sebab itu,

 pembuktian kebenaran kasus harus ditangani secara ilmiah agar menimbulkan kepuasan di setiap

 pihak terkait.

Pada tahun !"#M, para ahli mulai mengenalkan teknik identifikasi sidik jari sebagai

metode yang efektif. $ala itu mulai diketahui bah%a sidik jari manusia mempunyai pola yang

spesifik. &amun sejak keberhasilan 'rancis (rick dan )ames *atson mendefinisikan D&A

+deoxyribo nucleic acid  tahun -# serta penemuan bentuk D&A oleh Maurice *ilkins dan

/osalind 'ranklin +", maka penggunaan tes D&A untuk pengungkapan kasus kejahatan atau

 perselisihan semakin populer di dunia.

0es D&A atau disebut juga dengan  DNA fingerprinting   adalah suatu teknik biologi

molekuler yang dipakai untuk kepentingan pengujian forensik terhadap materi uji berdasarkan

 profil D&A. Penggunaan D&A untuk pembuktian kasus kriminal pertama kali dilakukan pada

tahun -!1, dalam sebuah kasus pemerkosaan di 2nggris. (6) Di 2ndonesia, istilah D&A fingerprint 

mulai mencuat sebagai cara identifikasi forensik setelah terjadi rentetan peristi%a peledakan bom

di tanah air, seperti kasus bom Bali, bom )* Marriot, peledakan bom di depan $edubes

Australia dan lain3lain+#. Metode ini menjadi lebih sering didengar saat pihak ber%ajib berusaha

mengidentifikasi korban bencana 0sunami Aceh maupun korban bencana besar belakangan ini,

seperti di *asior +Papua Barat, Menta%ai +4umatera Barat, dan korban erupsi gunung Merapi

+)a%a 0engah35ogyakarta.

1

Page 2: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 2/37

Penggunaan D&A  fingerprint   ini umumnya ditempuh setelah melihat kondisi korban

yang sudah tidak berbentuk. Dalam kondisi tubuh korban masih utuh, identifikasi biasa

dilakukan melalui dua dari sembilan metode identifikasi. $esembilan metode itu ialah

 pemeriksaan secara 6isual, le%at dokumen atau surat, dari perhiasan, pakaian, data pemeriksaan

medis, serologi, pemeriksaan gigi dan odontologi, sidik jari, dan pemeriksaan berdasarkan

 prinsip eksklusi +7.

Atas dasar itu, pada referat ini kami mengambil judul 8 2dentifikasi 'orensik dengan

Pemanfaatan tes D&A ”.

I.2. RUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam penulisan referat dengan

topik 8Penerapan teknik tes D&A pada identifikasi forensik8 ini dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut9

. Bagaimana karakterisitik D&A sehingga dapat menjadi penciri suatu indi6idu dan

lingkup kekerabatannya:

". Bagaimana sampel D&A diperoleh dan dipersiapkan untuk analisis:#. Bagaimana ragam teknik analisis D&A: Apa kelebihan dan kekurangan masing3

masing:7. Bagaimana menginterpretasikan data dan menetapkan hasil identifikasi forensik:

I.3. TUJUAN PEMBAHASAN

. ;ntuk memahami karakterisitik D&A sebagai penciri indi6idu berdasarkan informasi

genetik.". ;ntuk mengetahui sumber perolehan D&A dan mengetahui tahap3tahap isolasi D&A.

#. ;ntuk memahami ragam teknik analisis D&A beserta kelebihan dan kekurangan

masing3masing metode.

7. ;ntuk memahami teknik interpretasi data dan menetapkan hasil identifikasi forensik.

. ;ntuk memenuhi persyaratan ujian pada kepaniteraan klinik ilmu kedokteran forensik 

dan medikolegal.

I.4. MANFAAT PEMBAHASAN

1. Bagi Mahasis%a<%i

4ebagai bekal dalam menjalani profesi sebagai dokter muda, ataupun saat setelah

 berprofesi dokter.

2

Page 3: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 3/37

2. Bagi 2nstitusi Pendidikan

- 4ebagai materi tinjauan pustaka yang diharapkan dapat melengkapi database

tinjauan ilmiah yang sudah ada.

- 4ebagai bentuk kontribusi pemikiran kepada masyarakat, terutama terkait kasus3

kasus bidang $edokteran 'orensik dan Medikolegal yang berkembang dimasyarakat.

3. Bagi 2nstitusi Penegak $eadilan

4ebagai tambahan informasi tentang pentingnya penerapan tes D&A sebagai salah

satu alat 2dentifikasi 'orensik pada berbagai kasus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PENGERTIAN DNA

II.1.1. STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK DNA

D&A +deoxyribo nucleic acid  adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik 

yang berguna perkembangan dan fungsi biologis seluruh organisme hidup. 'ungsi utama dari

molekul D&A adalah sebagai tempat penyimpanan informasi jangka panjang. D&A seringkali

dianalogkan dengan blue print , karena D&A mengandung instruksi yang diperlukan dalam

 pembentukan komponen sel seperti protein dan molekul /&A. 4egmen D&A yang memba%a

informasi genetik disebut gen.(6)

3

Page 4: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 4/37

D&A ber%ujud dua rantai polimer panjang +double helix yang terdiri dari komponen

gula pentosa +deoksiribosa dan gugus fosfat yang distabilisasi oleh ikatan hidrogen antar 

molekul basa yang terdapat pada kedua untai. $eempat basa D&A adalah Adenin +A, sitosin

+(, guanin +=, dan timin +0, yang kemudian diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu Purin

+pasangan adenin dan guanin yang memiliki struktur cincin ganda dan Pirimidin +pasangan

sitosin dan timin yang mempunyai struktur cincin tungal.(7)

4elain itu, D&A mempunyai unit esensial berupa kodon, yang merupakan triplet urutan

 basa dan masing3masing triplet mengkodekan sebuah asam amino tertentu. $ode genetik hanya

menentukan struktur protein primer. Protein ini dapat merupakan komponen struktural

makromolekul atau en>im yang mengendalikan sintesis non protein.(7)

Pada organisme eukariotik, sebagian besar D&A berada pada inti sel +kromosom, yaitu

yang disebut core D&A +c3D&A? dan sebagian kecil D&A berada dalam mitokondria +organel

mitokondria, yaitu yang disebut mitokondria D&A +mt3D&A. c3D&A merupakan materi

genetik yang memba%a sifat indi6idu dan diturunkan dari ayah dan ibu menurut hukum Mendel.

Berdasarkan pola pe%arisan ini, maka pemeriksaan c3D&A dapat digunakan untuk mencari

hubungan anak3ibu maupun anak3bapak. (7)

4

Page 5: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 5/37

=ambar . 4truktur $imia D&A ;/@9 http9<<schools3%ikipedia.org<%p<g<=enetics.htm

4edangkan mt3D&A merupakan materi genetik yang memba%a kode genetik dari

 berbagai en>im dan protein yang berkaitan dengan proses pembentukan dan penuaan. Berbeda

dengan c3D&A, mt3D&A berbentuk lingkaran ganda yang hanya diturunkan dari ibu kepada

anak, sehingga pemeriksaan mt3D&A hanya dapat digunakan untuk mencari hubungan anak3ibu.

Dalam forensik yang dimaksud dengan pemeriksaan D&A umumnya merujuk pada pemeriksaan

c3D&A yang penggunannya lebih luas.+1

II.1.2. KROMOSOM

4etiap sel dalam tubuh seseorang memiliki rangkaian D&A identik. /angkaian D&A

setiap sel disebut kromosom. 4etiap kromosom dibagi menjadi lokus3lokus yang menandai posisi

gen dalam kromosom. 4etiap sel dalam tubuh manusia memiliki "# pasang kromosom yang

terdiri atas "" pasang kromosom autosomal dan satu pasang kromosom seks + pada %anita,

dan 5 pada laki3laki. /angkaian D&A pada setiap orang didapatkan dari kontribusi sel o6um

ibunya dan sel sperma ayahnya.

5

Page 6: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 6/37

$romosom 5 menempati posisi yang unik dalam hal kriminologi dan genealogi.

$romosom 5 merupakan salah satu kromosom terkecil dari "# pasang kromosom manusia,

namun memiliki sejumlah gen aktif dan memiliki nilai penting dalam DNA-typing.()

$romosom 5 mengandung 4/5 +Sex Determining Region Y  yang berperan menentukan

kelelakian seseorang dengan peranannya mengatur terbentuknya hormon testosterone.

$romosom 5 bersifat unik karena setiap kromosom 5 pada seorang pria akan diturunkannya

secara langsung hanya kepada anak laki3lakinya dan kemudian diteruskan oleh anak laki3lakinya

kepada cucunya hingga keturunan laki3laki selanjutnya.

Peran penting kromosom 5 dalam D&A typing antara lain untuk kriminologi dan analisis

forensik, analisis orang hilang, kasus %arisan yang melibatkan keterkaitan genetik antara

anggota keluarga laki3laki, kasus imigrasi untuk menentukan kekerabatan genetik, dan

kepentingan antropologi.()

II.2. TES DNA

II.2.1. PENGERTIAN TES DNA

0es D&A adalah salah satu teknik biologi molekuler penanda genetik yang dipakai untuk 

 pengujian terhadap materi profil D&A, yaitu sehimpunan data yang menggambarkan susunan

D&A yang dianggap khas untuk indi6idu yang menjadi sampelnya. Hanya sebagian kecil berkas

D&A yang dipakai untuk pengujian, seperti bagian D&A yang berisi pengulangan urutan basa

+6ariable number tandam repeats < &/0.

0es D&A ini sangat dipercaya dan sudah diakui keabsahannya dapat mengidentifikasi

seseorang dengan keakuratan mencapai CC , sehingga banyak dimanfaatkan dalam analisis,

 pihak kepolisian maupun pengadilan khusunya untuk membantu mengungkap suatu perkara.

Adanya kesalahan bah%a kemiripan pola D&A bisa terjadi secara random +kebetulan sangat

kecil kemungkinannya, yaitu dengan peluang satu diantara satu juta. )ikapun terdapat kesalahan

itu disebabkan oleh faktor human error terutama pada kesalahan interpretasi fragmen3fragmen

D&A oleh operator +manusia. (7!2"!21)

D&A yang biasa digunakan dalam tes adalah c3D&A dan mt3D&A. 4ampel D&A yang

 paling akurat digunakan dalam tes adalah c3D&A, karena inti sel tidak bisa berubah. 4ementara

6

Page 7: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 7/37

mt3D&A dapat berubah karena berasal dari garis keturunan ibu yang dapat berubah seiring

dengan perka%inan keturunannya. &amun, keunikan dari pola pe%arisan mt3D&A tersebut

sekaligus menjadi kelebihannya, sehingga mt3D&A dapat dijadikan sebagai marker   +penanda

untuk tes D&A dalam upaya mengidentifikasi hubungan kekerabatan secara maternal.(#)

II.2.2. TUJUAN TES DNA

0es D&A pada umumnya digunakan untuk " tujuan yaitu + tujuan pribadi seperti

 penentuan per%alian anak atau penentuan orang tua dari anak +0es Paternitas? dan +" tujuan

hukum, yang meliputi masalah forensik, seperti identifikasi korban yang telah hancur maupun

untuk pembuktian kasus kejahatan semisal kasus pemerkosaan atau pembunuhan. (#)

0es paternitas adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seorang pria

adalah ayah biologis dari seorang anak. Metode tes paternitas terbagi atas metode analisis D&A

dan metode kon6ensional. 0es paternitas dengan menggunakan analisis D&A merupakan analisis

informasi genetik yang sangat spesifik dalam membedakan ciri setiap indi6idu, sehingga dapat

memastikan +hampir CC bah%a sesorang adalah ayah biologis si anak atau bukan. 4edangkan

metode kon6ensional dengan analisis fenotip dibagi menjadi tiga, yaitu

. 4istem sel darah merah terdiri dari9 sistem ABO, /hesus +/h, M&4, $ell +$, Duffy

+'y, $idd +)k, @utheran.

". 4istem biokimia meliputi pemeriksaan plasma protein dan en>im sel darah merah terdiri

dari9 haptoglobin +Hp, phosphoglucomrantaie +P=M, Esterase D +EsD, Erythrocyte

Acid Phosphatase +EAP, =lyoFalase +=@O, Adenosine Deaminase +ADA, Adenylate

$inase +A$, =roup specific (omponent +=(, =m dan $M.

#. Human @eucocyte Antigen +H@A yang mengidentifikasi antigen pada leukosit.

II.2.3. SAMPEL DAN PEN$IAPAN SAMPEL UNTUK TES DNA

Hampir semua sampel biologis tubuh seperti darah dan bercak darah, seminal, cairan

6aginal, dan bercak kering, rambut +baik rambut lengkap dengan akarnya atau hanya batang

rambut, epitel bibir +misal pada puntung rokok, sel buccal, tulang, gigi, sali6a dengan nukleus

+pada amplop, perangko, cangkir, urine, feces, kerokan kuku, jaringan otot, ketombe, sidik jari,

7

Page 8: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 8/37

atau pada peralatan pribadi dapat digunakan untuk sampel tes D&A, tetapi yang sering

digunakan adalah darah, rambut, usapan mulut pada pipi bagian dalam +buccal swab, dan kuku.

;ntuk kasus3kasus forensik, sampel sperma, daging, tulang, kulit, air liur atau sampel biologis

lain yang ditemukan di tempat kejadian perkara +0$P dapat dijadikan sampel tes D&A. (12!13!14)

0ahap pengambilan dan penyimpanan bahan atau sampel merupakan tahapan yang 6ital,

dan harus dilakukan dengan prinsip3prinsip di ba%ah ini9 (14)

. Hindari tempat yang terkontaminasi D&A dengan tidak menyentuh objek secara

langsung dengan tangan, tidak bersin atau batuk di dekat barang bukti.

". Menggunakan sarung tangan bersih untuk pengumpulan barang bukti. 4arung tangan

harus diganti untuk setiap penanganan barang bukti yang berbeda

#. 4etiap barang bukti harus disimpan terpisah.

7. Bercak darah, bercak sperma, dan bercak lainnya harus dikeringkan dahulu sebelum

disimpan.

. 4ampel harus disimpan pada amplop atau kertas setelah dikeringkan. )angan

menggunakan bahan plastik karena plastik dapat mempercepat degradasi molekul

D&A. 4etiap amplop harus ditandai nomor kasus, nomor bukti, %aktu pengumpulan.

G. Bercak pada permukaan meja atau lantai dapat diambil dengan s%ab kapas steril dan

alkohol. $eringkan kapas tersebut sebelum diba%a.

1. Di laboratorium, sampel D&A disimpan dalam kulkas bersuhu 7o( atau dalam freeer 

 bersuhu 3"Co(. 4ampel yang akan digunakan dalam %aktu yang lama, dapat disimpan

dalam suhu 31Co(.

4ecara umum D&A dapat rusak akibat pengaruh lingkungan seperti paparan sinar 

matahari, terkena panas, bahan kimia, air dan akibat kerja en>im D&Aase yang terdapat dalam

 jaringan sendiri. ;ntuk itu terhadap berbagai bahan sampel tersebut harus diberi perlakuan

sebagai berikut9(11!12)

8

Page 9: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 9/37

. )aringan, organ dan tulang. (17)

Bila masih segar, ambil tiap bagian dengan pinset lalu masukkan masing3masing bagian

ke dalam %adah tersendiri. Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, simpan

di pendingin lalu kirim ke laboratorium. &amun bila sampel tidak lagi segar +busuk,

ambil sampel, bungkus dengan kerta alumunium, dan bekukan pada suhu 3"C o(. Beri

label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke laboratorium.

". Darah dan bercak darah +seperti darah pada pakaian, karpet, tempat tidur, perban.(11!17)

3 Darah

o Darah cair dari seseorang.

Ambil dengan menggunakan semprit.

Masukkan ke dalam tabung yang diberikan penga%et ED0A ml

darah.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, simpan dalam

termos es, lemari es atau kirim ke laboratorium.o Darah cair di 0$P.

Ambil dengan menggunakan semprit, pipet atau kain.

Masukkan ke dalam tabung yang berisikan penga%et ED0A. Bila

membeku, ambil dengan menggunakan spaltel.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, simpan di termos

es, lemari es, atau kirim ke laboratorium.

o Darah cair dalam air<salju<es.

4esegera mungkin, ambil secukupnya, masukkan ke dalam botol.

Hindari kontaminasi, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan

sampel, simpan atau kirim ke lab.3 Bercak darah basah.

o Ditemukan pada pakaian

Pakaian dengan noda ditempatkan pada permukaan bersih dan keringkan.

4etelah kering, masukkan kantong kertas atau amplop.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, kirim ke

laboratorium.

o Ditemukan pada benda.

Bila benda kecil biarkan kering, tetapi pada benda besar, hisap bercak 

tersebut dengan kain katun dan keringkan.

Masukkan amplop, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,

dan kirim ke laboratorium.

o Ditemukan pada karpet atau benda yang dapat dipotong.

Potong bagian yang ada nodanya.

9

Page 10: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 10/37

0iap potongan diberi label yang jelas, sertakan potongan yang tidak ada

nodanya sebagai kontrol. $irim ke laboratorium.

o Percikan darah kering

=unakan celotape, tempelkan pada percikan noda.

Masukkan celotape tersebut kedalam kantong plastik.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, kirim ke

laboratorium.

#. 4perma dan bercak sperma.(17)

3 4perma cair.

a. Hisap dengan semprit, masukkan ke dalam tabung.

 b. Atau dengan kapas, keringkan.c. Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke

laboratorium.

3 Bercak sperma pada benda yang dipindah +misalnya pada celana.a. Bila masih basah, keringkan.

 b. Bila kering, potong pada bagian yang ada nodanya, dan masukkan ke dalam

amplop.

c. Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke

laboratorium.3 Bercak sperma pada benda besar yang bisa dipotong +misalnya pada karpet.

o Potong pada bagian yang bernoda.

o Masukkan ke dalam amplop.

o Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke

laboratorium.

3 Bercak pada benda yang tidak dapat dipindah dan tidak menyerap +misal9 lantai.

o $erok bercaknya, lalu masukkan kertas.

o @ipat kertas hingga membungkus kerokan, masukkan ke dalam amplop.

o Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke

laboratorium.7. ;rine, sali6a dan cairan tubuh yang lain. (17)

3 4ampel cair  

a. ;rine atau sali6a dimasukkan ke dalam tempat steril. b. 4impan di pendingin, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan

sampel, lalu kirim ke laboratorium.

3 Bercak urine, sali6aa. Dugaan noda, dikerok atau potong lalu kumpulkan.

 b. Masukkan amplop, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,

lalu kirim ke laboratorium.. /ambut dan gigi. (17)

3 /ambut.

10

Page 11: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 11/37

a. (abut beberapa helai rambut +C3 helai dengan akarnya. Hati3hati bila

tercampur dengan darah b. 0empatkan pada %adah, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan

sampel. $irim ke laboratorium.

3 Pulpa =igia. (abut gigi yang masih utuh. 4ampel gigi sebaiknya tidak dirusak oleh

endodontia.

 b. Masukkan ke dalam kantong plastik, beri label yang jelas dan tanggal

 pengambilan sampel.

II.2.4. TEKNIK TES DNA

Beberapa kelebihan tes D&A dibandingkan dengan pemeriksaan kon6ensional lainnya

adalah sebagai berikut9

(1"!11)

. $etepatan yang lebih tinggi.

4ebagai contoh dalam pemeriksaan suatu bercak darah sebelum ditemukannya

 pemeriksaan D&A dilakukan pemeriksaan golongan darah. Hasil pemeriksaan golongan

darah yang tidak cocok akan menyebabkan orang yang dicurigai tersingkir sebagai

sumber darah tersebut, namun jika cocok maka merupakan suatu kemungkinan saja.

4edangkan hasil pemeriksaan D&A terhadap bercak darah tersebut akan nyaris sempurna

dalam menentukan siapa sumber bercak darah tersebut.

". $estabilan yang tinggi.

Pada kasus3kasus dimana bukti sebagai sampel sudah membusuk, maka hanya tes D&A

yang masih dapat dilakukan, karena D&A bersifat tahan pembusukan dibandingkan

 protein.

#. Pilihan sampel yang luas.

Penyebaran D&A hampir pada seluruh bagian tubuh membuat sampel untuk tes D&A

dapat diambil dari berbagai bagian tubuh kecuali sel darah merah.

7. Dapat mengungkap kasus sulit

Hanya tes D&A yang dapat dilakukan untuk pemecahan kasus3kasus sulit yang tidak 

dapat dipecahkan oleh metode kon6ensional antara lain seperti9 penentuan keayahan,

11

Page 12: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 12/37

kasus incest, kasus paternitas dengan bayi dalam kandungan, kasus paternitas dengan

 bayi yang sudah meninggal dan kasus paternity tanpa kehadiran sang Iayah8.

. Dapat mengungkap kasus perkosaan dengan banyak pelaku, pemeriksaan D&A dapat

memastikan berapa orang pelaku dan siapa saja pelakunya.

G. 4ensitifitas yang amat tinggi

4ensitifitas tes D&A dapat mencapai --,- . 0es D&A juga dapat dilakukan pada sampel

dengan jumlah kecil dengan metode P(/.

Adapun jenis3jenis teknik analisa D&A adalah sebagai berikut9+

1. R%&'*'+, F/%,' L%,'0 P+/+0&/ (RFLP)

0eknik pertama yang digunakan analisa D&A dalam bidang forensik adalah

/'@P. Polimorfisme yang dinamakan  Restriction !ragment "eght #olymorphism +/'@P

adalah suatu polimorfisme D&A yang terjadi akibat 6ariasi panjang fragmen D&A setelah

dipotong dengan en>im retriksi tertentu menjadi fragmen $ariable Number %f &andem

 Repeat '$N&R. 0eknik ini dilakukan dengan memanfaatkan suatu en>im restriksi yang

mampu mengenal urutan basa tertentu dan memotong D&A +biasanya 73G urutan basa.

;rutan basa tersebut disebut sebagai recognition se(uence.(1!1)

En>im restriksi ini dihasilkan oleh bakteri dan dinamakan menurut spesies bakteri

yang menghasilkannya. En>im yang berbeda memiliki recognition se(uence  yang

 berbeda, sehingga panjang segmen tersebut ber6ariasi pada tiap orang, hal ini disebabkan

karena titik potong en>im yang berbeda dan panjang segmen antara titik potong juga

 berbeda.(11!16)

Analisa yang dihasilkan adalah 6ariasi pada panjang fragmen D&A yang telah

ditentukan. 4etelah selesai, pola /'@P tampak seperti kode batang +bar code. 4aat

membandingkan hasil analisa dua sampel, pola batang pada autoradiograf dibandingkanuntuk menentukan apakah kedua sampel tersebut berasal dari sumber yang sama. (11!16)

Proses pada teknik /'@P dia%ali dengan proses pemotongan dengan

menggunakan en>im restriksi tertentu menjadi segmen3segmen yang berbeda. $emudian

dengan menggunakan gel yang dialiri arus listrik, potongan D&A diurutkan berdasarkan

12

Page 13: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 13/37

 panjangnya. Proses ini dinamakan electrophoresis, dan prinsip pada proses in adalah

 potongan D&A yang lebih pendek bergerak lebih cepat daripada yang lebih panjang.

=ambar ". Analisis D&A dengan /'@P ;/@9 http9<<%%%.scJ.ubc.ca<dna3fingerprinting3in3the3

standardi>ation3of3herbs3and3nutraceuticals<

;ntuk mendeteksi adanya segmen yang bersifat polimorfik maka dilakukan suatu

 prosedur yang disebut sebagai Southern )looting . Dalam prosedur ini pada gel

ditambahkan suatu >at kimia yang berfungsi untuk memisahkan rantai ganda menjadi

rantai tunggal, kemudian membran nilon diletakkan diatas gel dan bahan penyerap diatas

membran nilon. (airan akan bergerak ke dalam bahan penyerap bersama potongan D&A

rantai tunggal. (11!16)

$emudian dengan menggunakan fragmen pendek D&A +D&A probe yang

mengandung petanda radioaktif maka akan dideteksi D&A yang berasal dari lokasi pada

genome yang memiliki ciri yang jelas dan sangat polimorfik. Pada proses ini D&A probe

akan berikatan dengan potongan D&A rantai tunggal dan membentuk D&A rantai ganda

 pada bahan nilon. D&A probe yang tidak berikatan akan dicuci. Membran nilon yang

 berisi potongan D&A yang telah ditandai dengan D&A probe selanjutnya ditransfer pada

selembar film 3ray. Pada proses ini akan tampak hasil berupa kode batang yang disebut

autorad . Pola inilah yang dibandingkan untuk mengetahui apakah kedua sampel bersal

13

Page 14: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 14/37

dari sumber yang sama. Pada teknik /'@P tidak hanya digunakan satu D&A probe,

diamana D&A probe yang berbeda menandai lokus yang berbeda.  (11!16)

$eunggulan /'@P adalah sifatnya yang kodominan, cukup berlimpah dalam arti

lokus3lokus yang dipergunakan untuk /'@P dapat menunjukkan ratusan 6ariasi untuk 

tiap lokus, mampu memeriksa lebih dari satu lokus, serta frekuensi polimorfismenya

tinggi karena hiper6ariabilitas pada tiap lokus.

4elain itu, penanda ini mudah dipetakan dalam peta genetik, serta tidak mudah

 berubah hasilnya bila diulang +stabil. $arena bukan berbasis P(/, penanda ini tidak 

spesifik spesies sehingga bisa digunakan untuk perbandingan peta genetik spesies yang

 berbeda3beda. Dengan demikian jika dua sampel berasal dari sumber yang berbeda,

/'@P mampu membedakannya menggunakan jumlah lokus yang lebih sedikit. /'@P

dapat menentukan apabila sebuah sampel berasal dari lebih satu sumber dan dapat

membedakan sumbernya dengan baik. (11!16!1)

 &amun kelemahannya, penanda ini memerlukan D&A dalam jumlah besar,

memakan %aktu lama + # hari, serta melibatkan penggunaan pelabelan isotop radioaktif 

 pada teknik yang pertama kali digunakan. $elemahan yang terakhir ini dapat diatasi

setelah ditemukan teknik tanpa radioaktif.( (11!16!1)

2. P+/%&% 50, R%*'+, (P5R)

Metode  #olymerase *hain Reaction  +P(/ adalah suatu metode untuk 

memperbanyak D&A template tertentu dengan en>im polymerase D&A. /eaksi teknik ini

didesain seperti meniru penggandaan atau replikasi D&A yang terjadi dalam makhluk 

hidup, hanya pada segmen tertentu dengan bantuan en>im D&A polymerase sebanyak "C

hingga 7C siklus +umumnya #C siklus, dengan tingkat akurasi yang tinggi. Proses ini

 berlangsung secara in36itro dalam tabung reaksi sebesar "CC  Kl. *alaupun dengan sampel

D&A yang sedikit atau sudah mulai terdegradasi, P(/ mampu menggandakan atau

mengkopi D&A template hingga miliaran kali jumlah semula sehingga dapat diperoleh

informasi.(11!1!16!1#)

14

Page 15: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 15/37

=ambar #. 4iklus copy D&A template pada P(/. ;/@9 http9<<users.ugent.be<La6ierstr<principles<pcr.html

4ampel D&A yang disiapkan untuk metode P(/ dapat dianalisa menggunakan

 beberapa cara. 4ecara umum 6ariasi per lokus sampel D&A yang disiapkan melalui P(/ 

lebih rendah daripada 6ariasi pada /'@P. Dengan demikian hasil dapat diperoleh dari

sampel yang kurang secara kualitas maupun kuantitas namun kekuatan diskriminasinya

lebih rendah dengan jumlah lokus yang sama. $ekuatan metode Analisa P(/ adalah

kemampuan untuk menganalisa beberapa lokus secara bersamaan dengan proses yang

otomatis.(11!1!16)

P(/ dilakukan dengan menggunakan mesin &hermal *ycler   yang dapat

menaikkan dan menurunkan suhu dalam %aktu secara cepat sesuai kebutuhan siklus

P(/. Pada a%alnya orang menggunakan tiga penangas air +water bath, berpindah dari

satu suhu ke suhu lainnya menggunakan tangan. 0api sekarang mesin &hermal *ycler 

sudah terotomatisasi dan dapat diprogram sesuai kebutuhan. (1#)

4elain D&A template yang akan digandakan dan en>im D&A polymerase,

komponen lain yang dibutuhkan adalah9 (1#)

. DNA P/%.

D&A primer adalah sepasang D&A rantai tunggal atau oligonukleotida

 pendek yang memiliki sekuen yang komplemen dengan D&A template, dibuat

secara sintetis, dan dirancang agar menempel mengapit pada daerah tertentu yang

diinginkan, serta mampu menunjukkan urutan D&A yang akan diperbanyak,

15

Page 16: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 16/37

menginisiasi sekaligus membatasi reaksi pemanjangan rantai atau polimerisasi

D&A.

. NTP (deoxynucleoside triphosphate).

d&0P atau building blocks merupakan komponenN penyusun D&A yang

 baru. d&0P terdiri atas 7 macam sesuai dengan basa penyusun D&A, yaitu dA0P,

d(0P, d=0P dan d00P.

*. B899%.

Buffer yang biasanya digunakan terdiri atas bahan3bahan kimia untuk 

mengkondisikan reaksi agar berjalan optimum dan menstabilkan en>im D&A

 polymerase.

. I+, L+/.

. 2on logam bi6alen, umumnya Mg, fungsinya sebagai kofaktor bagi

en>im D&A polymerase. 0anpa ion ini en>im D&A polymerase tidak dapat

 bekerja.

. 2on logam mono6alen, kalsium +$

%. M&'%-M:

Master3miF terdiri dari

• #" Kl air.

• Kl P(/3Buffer +dengan Mg

"

.

• Kl d&0P3MiF.

• " Kl D4!C Primer3MiF.

• Kl 0aJ Polymerase 7 Kl +per orang.

Proses yang terjadi pada teknik ini serupa dengan cara D&A memperbanyak 

 jumlahnya dalam sel. Ada tiga tahap yang dilakukan di laboratorium. P%'/, proses

yang dinamakan  Denaturation,  yaitu dengan memanaskan segmen atau urutan D&A

rantai ganda pada suhu -Go, sehingga D&A rantai ganda akan memisah menjadi rantai

tunggal. 0ahap ;%8 yaitu proses Annealing atau Hybridization, pada proses ini setiap

rantai tunggal tersebut dipersiapkan dengan cara mengikatkannya dengan D&A primer.

0ahap ini dilakukan dengan menurunkan suhu hingga ke kisaran 7CGCo( selama "C37C

detik. 0ahap K%'! disebut Extension atau Elongasi . Pada tahap ini, D&A polymerase

16

Page 17: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 17/37

ditambahkan dan dilakukan peningkatan suhu ke kisaran suhu kerja optimum en>im D&A

 polymerase, yaitu suhu 1C31" o(. $emudian, D&A polymerase akan memasangkan d&0P

yang sesuai dengan pasangannya, dilanjutkan dengan proses replikasi. En>im akan

memperpanjang rantai baru ini hingga ke ujung, dan lamanya %aktu ekstensi bergantung

 pada panjang daerah yang akan diamplifikasi.

4elain ketiga proses tersebut biasanya P(/ didahului dan diakhiri oleh tahapan

 berikut, yaitu tahap P-%,'8&. 0ahapan ini dilakukan selama 3- menit di a%al

reaksi untuk memastikan kesempurnaan denaturasi dan mengaktifasi D&A Polymerase.

0ahap terakhir yang dilakukan setelah siklus P(/ terakhir disebut tahap F, E+,&.

Biasanya dilakukan pada suhu optimum en>im +1C31"o( selama 3 menit untuk 

memastikan bah%a setiap rantai tunggal yang tersisa sudah diperpanjang secara

sempurna.

17

Page 18: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 18/37

=ambar 7. Proses P(/ yang terjadi di @aboratorium. ;/@9

http9<<users.ugent.be<La6ierstr<principles<pcr.html

$eunggulan P(/ dibandingkan /'@P adalah9 (1)

a. 4impel dan mudah dilaksanakan di laboraturium.

 b. Hasil diperoleh dalam %aktu singkat +dalam beberapa hari

c. Oleh karena kapasitas produksi segmen D&A yang tidak terbatas maka metode

yang berdasarkan P(/ memungkinkan untuk menganalisa D&A dalam jumlah

sangat sedikit.

$ekurangan metode P(/ adalah9 (1!22)

a. Mudah terkontaminasi

$ontaminasi merupakan masalah yang besar pada P(/ karena sistem ini

memperbanyak D&A yang ada dengan tingkat akurasi yang tinggi. 4ebuah

molekul D&A dapat menjadi jutaan bahkan milyaran D&A dalam %aktu tiga

 jam, jika ada sebuah molekul D&A bakteri atau kontaminan lain tercampur maka

molekul tersebut juga akan diperbanyak dalam laju yang sama sehingga akan

terjadi salah kesimpulan.

 b. $ebanyakan lokus dalam P(/ memiliki alel lebih sedikit dibandingkan &0/ 

 pada metode /'@P.

c. 0idak seperti &0/ yang menggunakan area yang tidak berfungsi, beberapa

lokus dari P(/ adalah gen yang fungsional, ini berarti telah terjadi seleksi alam

yang menyebabkan perbedaan yang lebih besar dari subgroup populasi.

3. S0+' T,%/ R%%'& (STR&)

Metode 40/s +4hort 0andem /epeats adalah salah satu metode analisis yang

 berdasar pada metode Polymerase (hain /eaction +P(/. 40/s +4hort 0andem /epeat

adalah suatu istilah genetik yang digunakan untuk menggambarkan urutan D&A pendek 

+" pasangan basa yang diulang. =enome setiap manusia mengandung ratusan 40/s.

Metode ini paling banyak dikembangkan karena metode ini cepat, otomatis dan memiliki

kekuatan diskriminasi yang tinggi. Dengan metode 40/s dapat memeriksa sampel D&A

yang rusak atau diba%ah standar karena ukuran fragmen D&A yang diperbanyak oleh

P(/ hanya berkisar antara "CC CC pasangan basa.

18

Page 19: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 19/37

4elain itu pada metode ini dapat dilakukan pemeriksaan pada setiap lokus yang

memiliki tingkat polimorfisme sedang dengan memeriksa banyak lokus dalam %aktu

 bersamaan. 0eknik yang digunakan adalah multiplexing  yaitu dengan memeriksa banyak 

lokus dan berbeda pada satu tabung. Dengan cara ini dapat menghemat %aktu dan

menghemat sampel. Analisis pada teknik ini didasarkan pada perbedaan urutan basa

40/s dan perbedaan panjang atau pengulangan basa 40/s.(11!1)

 &amun metode 40/s memiliki kelemahan yaitu mensyaratkan penggunaan tiga

 belas lokus sedangkan D&A inti hanya memliki dua salinan molekul dalam setiap sel. Hal

ini menyulitkan untuk menganalisis ketigabelas lokus tersebut, terutama pada

laboratorium dengan prasarana sederhana. (23)

4. $-S0+' T,%/ R%%'& ($-STR&)

5340/s adalah 40/s yang ditemukan pada kromosom 5. 5340/s dapat diperiksamenggunakan jumlah sampel kecil dan rusak dengan metode dan alat yang sama dengan

 pemeriksaan 40/s pada kromosom autosomal. $arena kromosom 5 hanya terdapat pada

 pria maka 53 40/s dapat berguna untuk menyaring informasi genetik yang spesifik dari

 pria yang yang menjadi sampel.

=ambar . 4ebuah 40/ profil manusia parsial. ;/@9 http9<<%%%.thefull%iki.org<4hortQtandemQrepeat

Pemeriksaan 5340/s dapat digunakan untuk memeriksa sampel tanpa sperma

yang bercampur antara sampel laki3laki dan perempuan, seperti sampel darah atau air liur 

yang diambil dari korban kasus perkosaan. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi profil

 pria ketika hanya profil %anita yang tampak jelas saat menggunakan 40/s. $arena

kromosom 5 tidak mempunyai homolog pada genom manusia, maka disebut hemiygous.

$romosom 5 tidak mempunyai partner yang sama seperti pada kromosom autosomal.

*alaupun ia berpasangan selama pembelahan sel, rekombinasi genetik yang terjadi hanya

19

Page 20: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 20/37

sedikit atau tidak ada sama sekali, hal ini di%ariskan kepada keturunannya. 5340/s

sangat berguna untuk menyelesaikan kasus disputed paternity pada anak laki3laki, karena

kromosom 5 diturunkan oleh ayah kepada anak laki3laki.(11!1)

. M'+*0+, DNA (/'-DNA)

Aplikasi penggunaan mt3D&A dalam identifikasi forensik dimulai pada tahun

--C. Mitokondria adalah partikel intraselular yang terdapat di luar nukleus dalam

sitoplasma sel. Mitokondria mengandung D&A kecil berupa molekul berbentuk sirkular 

yang terdiri dari GG- pasangan basa yang dapat diidentifikasi. 4etiap sel mengandung

CC CCC mitokondria.

(iri khas dari mt3D&A adalah pola penurunannya. 0idak seperti D&A inti yang

tersusun dari kombinasi separuh D&A orang tua, mt3D&A hanya mengandung D&A ibu.

Mitokondria diturunkan melalui sel telur tidak melalui sperma %alaupun sperma secara

struktural juga mengandung mitokondria dalam jumlah kecil, hal ini disebabkan karena

 bagian mitokondria sperma tidak masuk ke dalam sel telur sehingga hanya mitokondria

ibu yang secara normal diturunkan pada anaknya.(11!1)

mt3D&A bersifat seperti kromosom 5 yang tidak mempunyai homolog pada

genom manusia, maka disebut hemi>ygous hal ini menyebabkan mt3D&A dan $romosom

5 diturunkan secara spesifik. )ika dari pemeriksaan mt3D&A dapat mengetahui garis ibu,

maka dari pemeriksaan $romosom 5 dapat mengetahui garis ayah pada anak laki3laki.

Perbedaan yang terlihat bah%a mt3D&A adalah marker  sitoplasmik yang diturunkan ibu

kepada semua anaknya sedangkan $romosom 5 adalah marker   nuklear yang hanya

diturunkan seorang ayah pada anak laki3lakinya.(11)

6. 5ODIS (5+/,% DNA I,%: S&'%/)

(OD24 merupakan analisis D&A yang baru dikembangkan 'B2. 'B2 memilih #

40/ yang digunakan sebagai deretan lokus utama standar dan meningkatkan pengembangan kemampuan laboraturium untuk melakukan pemeriksaan pada lokus

tersebut. @aboratorium di seluruh dunia menggunakan lokus yang sama. Pengumpulan #

lokus utama meningkatkan kemampuan diskriminasi. $emungkinan ditemukan

kecocokan antara dua orang yang tidak berhubungan berdasarkan random di (aucasian

Amerika adalah satu diantara 1 trilyun. Angka kemungkinan ini lebih kecil

20

Page 21: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 21/37

dibandingkan +, system. 'B2 secara aktif dilibatkan dalam pengumpulan data frekuensi

 populasi pada grup dan subgrup populasi yang berbeda. Populasi ini kemudian dibagi

lagi, misalnya data dari )epang, (ina, $orea dan ietnam. Pada dunia bagian barat

terdapat data untuk Bahamian, )amaica dan 0rinidadian. (1!16!22!24)

'B2 menyediakan soft%are sebagai fasilitas pada penggunaan (OD24, termasuk 

 pelatihan penggunaan sistem serta menyediakan dukungan bagi laboraturium untuk 

melakukan analisis D&A. (OD24 menggunakan dua indeks atau putunjuk untuk 

melakukan pemeriksaan pada kasus kriminal dengan analisis dna. *onicted %ffender 

 ndex mengandung profil narapidana yang melakukan tindakan criminal. &he !orensik 

 ndex mengandung profil D&A dari fakta yang didapatkan pada kasus criminal misalnya

darah atau semen. $edua indeks ini didapatkan dengan komputer.(1)

II.3. ANALISIS HASIL TES DNA

Analisis D&A untuk tes paternitas meliputi beberapa tahap yaitu tahap pengambilan

spesimen, tahap proses laboraturium, tahap perhitungan statistik dan pengambilan kesimpulan.

;ntuk metode tes D&A di 2ndonesia, masih memanfaatkan metode elektroforesis D&A.

2ntrepretasi hasilnya adalah dengan cara menganalisa pola D&A menggunakan marka 40/ +short

tandem repeats. 40/ adalah lokus D&A yang tersusun atas pengulangan "3G basa. Dalam

genom manusia dapat ditemukan pengulangan basa yang ber6ariasi jumlah dan jenisnya. Dengan

menganalisa 40/ ini, maka D&A tersebut dapat diprofilkan dan dibandingkan dengan sampel

D&A terduga lainnya.

$etika sampel D&A yang telah dimurnikan dimasukkan ke dalam mesin P(/ sebagai

tahapan amplifikasi, maka hasil akhirnya berupa copy urutan D&A lengkap dari D&A sampel.

4elanjutnya copy urutan D&A ini akan dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat pola

 pitanya. $arena urutan D&A setiap orang berbeda, maka jumlah dan lokasi pita D&A +pola

elektroforesis setiap indi6idu akan berbeda juga. Pola pita inilah yang disebut D&A sidik jari

+ DNA finger print  yang akan dianalisa pola 40/ nya. 0ahap terakhir adalah D&A berada dalam

tahapan typing, proses ini dimaksudkan untuk memperoleh tipe D&A. Mesin P(/ akan

membaca data3data D&A dan menampilkannya dalam bentuk angka3angka dan gambar3gambar 

identifikasi D&A. Penetapan hasil tes D&A ini dilakukan mencocokkan tipe D&A korban dengan

tipe D&A pihak tercurigai atau dengan tipe D&A yang telah tersedia dalam database. )ika dari

21

Page 22: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 22/37

 pembacaan, diperoleh tingkat homolog melebihi ambang yang ditetapkan +misal -C, maka

dapat dipastikan korban adalah kerabat pihak tercurigai.Pada kasus paternitas maupun maternitas, hasil analisis laboratorium +profil D&A akan

terlihat berupa pita3pita D&A yang terdapat pada gel poliakrilamid. Pita D&A anak kemudian

dibandingkan dengan pita D&A ayah dan ibunya. Dapat dilihat bah%a masing3masing orang

memiliki dua pita sebagai representasi dua alel yang menggambarkan D&A pada satu pasang

kromosom. 4alah satu pita pada kolom D&A anak sama tinggi dengan salah satu pita ibu yang

menunjukkan alel tersebut berasal dari ibu, artinya pita anak yang kedua berasal dari pihak ayah

terlihat bah%a salah satu pita ayah sama tinggi dengan pita kedua anak. $emudian dilakukan

 perhitungan statistik sehingga dapat diambil kesimpulan bah%a pria tersebut kemungkinan besar 

adalah ayah dengan kemungkinan sekian persen dibandingkan dengan orang lain dalam ras yang

sama.

II.4. 5ONTOH PRAKTIS PENERAPAN TEKNIK ISOLASI DAN UJI DNA

Penguasaan teori tentang isolasi dan analisis D&A tentunya belum cukup untuk 

menjadikan seseorang mampu memahami teknik analisis forensik berdasarkan pendekatan

analisis D&A. ;ntuk itu penjelasan tentang protokol atau prosedur isolasi dan analisis D&A ini

sangat diperlukan. Berikut uraian teknis isolasi dan analisis D&A tersebut.

4edikitnya ada 7 titik kritis yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan analisis forensik 

 berdasarkan uji D&A. $e empat tahap penting tersebut adalah + penanganan dan penyiapan

sampel, +" isolasi D&A dan penggandaannya, +# analisis D&A, dan +7 interpretasi dan

 penetapan hasil.

II.4.1. PEN$IAPAN SAMPEL DAN ISOLASI DNA

4eperti yang telah disebutkan sebelumnya, sampel untuk analisis D&A dapat diperoleh

dari berbagai jaringan, seperti bagian daging +otot, tulang, gigi, darah, sperma, sali6a, rambut

dan sebagainya. 4etiap jenis sampel yang berbeda mempunyai teknik penyiapan sampel yang berbeda dan teknik isolasi D&A yang berbeda pula. )umlah sampel yang umumnya terbatas,

tidak menjadi kendala, karena jumlah D&A akan digandakan sebelum proses analisis dan

kuantifikasinya. Dengan kondisi ini, maka prosedur isolasi D&A dianggap selesai mketika D&A

telah terekstrak dan dimurnikan serta siap untuk proses penggandaan +melalui P(/.

22

Page 23: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 23/37

1. TULANG DAN GIGI. (17!27)

.  T8,

2solasi D&A untuk tulang dilakukan melalui beberapa tahapan93 Pertama, hancurkan tulang sampai berupa bubukan halus dan mesin bor dengan

kecepatan tertentu sehingga diperoleh bubukan tulang berukuran CC Km. Dekalsifikasi

gr bubuk tulang dengan C ml ED0A C, M +pH 1,, selanjutnya di6orteks, diinkubasi

 pada suhu G o( dalam alat ultrasonik selama " jam. Proses tersebut dipantau dengan

menambahkan larutan amonium oksalat pH #.C jenuh dan proses dihentikan setelah

larutan jernih.

3 $edua, D&A diisolasi dari tulang yang didekalsifikasi menggunakan 7 metode, yaitu

metode MaFim +4ilika<guanidium tiosianat, peranti D&ARol, piranti  Ready A/# , dan

ekstraksi menggunakan garam dapur &a(l.3 D&A yang dihasilkan diukur menggunakan piranti D&A Dip4tick.

3 Dan ketiga, dilakukan 6isualisasi D&A pada gel agarosa kon6ensional menggunakan

metode pengecatan perak dan perancangan primer menggunakan perangkat lunak 

 pangkalan data +database the 0uman 1enebank   dengan sekuen9 3

(0=A0==00==((0(AA=((0=0=3# + ndrasex2 dan 30AAA=A=A3

00(A00AA(00=A(0=3# + ndrasex3 yang dapat menghasilkan produk P(/ 3

spesifik dan 53spesifik menggunakan gel agarosa biasa.

3 D&A siap digunakan.

.  G

2solasi D&A untuk gigi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan.

3 Pertama, gigi dibuat menjadi bubukan halus dengan cara dibor dengan mesin yang telah

dimodifikasi sehingga kecepatannya dapat diatur +dirangkai serial dengan alat dimmer 

untuk lampu. Hilangnya bubukan tulang dpat diperkecil dengan menampung bubukan

tersebut dalam tabung polypropylene C cc +nunc.

3 Hasil bubukan tulang berukuran CC micron sebanyak gram yang tertampung dalam

tabung steril nunc tersebut didekalsifikasi dengan C cc C, M ED0A +pH 1,.3 4etelah di6orteF, diinkubasi pada suhu GS( dalam alat ultrasonik selama " jam.

Bubukan tulang akan langsung menyebar saat ditambah larutan ED0A. Proses

dekalsifikasi dimonitor dengan penambahan larutan ammonium oFalate pH #,C jenuh.

3 )ika larutan tetap jernih, proses dekalsifikasi dihentikan.

3 )umlah D&A yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan TD&A Dip4tik $itT

3 D&A siap digunakan.

2.  JARINGAN (TISSUE)

23

Page 24: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 24/37

4ejumlah kecil contoh jaringan +U.C3mm persegi dimasukkan ke dalam tabung

Eppendorf yang berisi CC larutan cheleF +berat< 6ol dlm H"C dan dihancurkan

dengan ujung pipet. 4ampel ini kemudian diputar +di6orteF selama menit, dan

diinkubasikan pada suhu G( selama menit. orteF kembali selama menit, dan

 panaskan pada suhu -( selama C menit. 4ekali lagi dilakukan pemusingan +6orteF selama

menit, dan disentrifus pada kecepatan ",CCCg selama # menit. 4upernatan yang

diperoleh +sekitar Kl siap digunakan untuk P(/.

3.  DARAH DAN BER5AK DARAH (PADA PAKAIAN! KARPET! TEMPAT TIDUR!

PERBAN).(11,17)

Darah yang diambil adalah darah 6ena. Darah diambil minimal " ml dengan

menggunakan antikoagulan ED0A. ED0A akan menjaga agar D&A tidak terjadi degradasi

karena D&Ase akan dinonaktifkan. Bila tidak secara langsung dilakukan ekstraksi, darah

dapat disimpan dalam suh; 3"Co( +free>er.

0ahap isolasi D&A9

3 0ahapan isolasi D&A darah bertujuan untuk mengisolasi jaringan sel darah putih,

sehingga darah yang masih memiliki komponen3komponen lengkap perlu dipisahkan satu

dengan lainnya sehingga yang tersisa hanya sel darah putih. $arena itu ke dalam tabung

yang berisi darah diberikan larutan pelisis sel darah merah yang merupakan larutan

hipotonis. $arena larutan tersebut hipotonis, maka akan terjadi hemolisis. @arutan pelisis

sel darah merah terdiri atas ED0A +ethylenediamine tetraacetic acid  yang akan

membentuk kompleks +chelate dengan ion logam, seperti Mg" yang merupakan

kofaktor D&Ase. 4elanjutnya tabung dibolak3balik denan gerakan memutar yang

membentuk angka ! agar larutan dapat menyatu dengan sempurna selama C menit.

Darah yang telah bercampur dengan pelisis sel darah merah tersebut lalu disentrifugasi

selama C menit dengan kecepatan "CC rpm. 4elanjutnya supernatan yang terbentuk 

dibuang. ;ntuk melisiskan membran sel dan membran nukleus sel darah putih yang

terisolasi tadi, diberikan larutan pelisis sel darah putih yang terdiri atas ED0A dan 4D4

+Sodium Dodecyl Sulfate yang berfungsi untuk merusak lipid pada membran sel

sehingga leukosit hancur. (2)

24

Page 25: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 25/37

3 0ahap selanjutnya yaitu purifikasi. Purifikasi bertujuan untuk membersihkan sel darah

 putih dari >at3>at lainnya? $e dalam larutan tadi kemudian diberikan /&Ase dan

diinkubasi selama menit pada suhu #1S(. Hal tersebut bertujuan untuk 

mengoptimalkan kerja en>im yang sangat dipengaruhi oleh temperatur.

3 0ahap berikutnya yaitu presipitasi? 0ahap presipitasi dilakukan dengan cara meneteskan

larutan presipitasi protein dan kemudian di6orteF yang bertujuan untuk 

menghomogenkan larutan. @arutan presipitasi protein terdiri atas amonium asetat yang

 jika berikatan dengan protein mengakibatkan terbentuknya senya%a baru yang memiliki

kelarutan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan protein mengendap. @arutan tersebut

kemudian disentrifugasi kembali selama menit dengan kecepatan #CCC rpm.

4upernatan yang berisi D&A kemudian dituangkan ke dalam tabung berisi isopropanol

dingin dan tabung dibolak3balik kembali dengan gerakan angka !. Pemberian isopropanol

 bertujuan untuk 6isualisasi D&A. 4elanjutnya tabung disentrifugasi kembali selama

menit dengan kecepatan #CCC rpm. Hasil dari sentrifugasi adalah terdapatnya pelet D&A

 pada dasar tabung yang kemudian ditambahkan etanol 1C dan dibolak3balik kembali.

Pemberian etanol bertujuan untuk membersihkan D&A dari pengotor3pengotornya.

4etelah tercampur, tabung kemudian disentrifugasi kembali selama menit dengan

kecepatan #CCC rpm. Hasil akhirnya adalah D&A yang berada pada tepi dasar tabung.

3 @angkah akhirnya adalah dengan pemberian 0ris3ED0A yang bertujuan untuk melarutkan

kembali D&A untuk dipreser6asi. (2)

4. SPERMA DAN BER5AK SPERMA.(17)

4alah satu cara pengambilan langsung sperma adalah dengan secara fisik 

memisahkan sel3sel sperma pelaku dari sel3sel epitel korban. 4el3sel sperma dapat

dikumpulkan dalam partikel3partikel magnetik atau butiran3butiran yang dapat dilapisi

dengan antibodi khusus untuk protein sperma. Butiran3butiran tersebut kemudian

dibersihkan untuk menyingkirkan sel3sel epitel korban. Akhirnya, sperma yang telah

dimurnikan tersebut dimasukan ke dalam reaksi P(/ untuk menghasilkan profil D&A

 pelaku. (ara ini sangat tergantung dari keutuhan sel sperma, yang sulit didapatkan pada

kasus dengan bukti kekerasan seksual yang sudah lama. (2#)

25

Page 26: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 26/37

(ara lain untuk mengambil sel sperma adalah dengan menggunakan prosedur 

laser-capture microdissection. Prosedur ini biasanya digunakan untuk memisahkan sel3

sel tumor dari jaringan sekitarnya pada slide mikroskop. Pada %aktu sel3sel sperma

sedang diperiksa secara mikroskopis, sebuah laser kecil diaktifkan dan sebuah plastik 

film tipis yang diletakan diatas slide mencair pada titik3titik spesifik yang ditembakan

oleh sinar laser untuk menangkap sel yang diinginkan. $emudian film ini dimasukan

kedalam tabung agar D&A dari sel3sel sperma yang telah diambil dapat diekstraksi dan

diperjelas dengan Polymerase (hain /eaction +P(/. (2#)

Prosedur penarikan sel3sel sperma (3")

a. Memasukkan sampel ke dalam tabung ekstraksi dan menambahkan CC Kl Buffer 

4tain Ekstraksi dan Kl Proteinase $ +"C ug<ul. (ampur hingga homogen dan

inkubasi selama " jam pada suhu #1o( b. 4entrifus selama menit pada kecepatan GCCC rpm

c. Membagi sampel menjadi # fraksi 9 ', '", '#. '# adalah (airan yang tumpah

ditempatkan pada tabung ekstraksi baru, untuk selanjutnya diproses sesuai

kebijaksanaan analis, ' 9 Pisahkan cairan supernatan pada tabung mikrosentrifus,

'" 9 Pelet sel sperma dibiarkan pada tabung ekstraksi a%al.d. 'raksi '" 9

. Menambahkan CC Kl Buffer 4tain Ekstraksi dan Kl Proteinase $ +"C ug<ul.

(ampur hingga homogen dan inkubasi selama #C menit pada suhu #1o(.". 4entrifus selama menit pada kecepatan GCCC rpm.

#. Pisahkan dan singkirkan supernatan.

7. Memurnikan pellet sel sperma dengan ml 0&E, sentrifus pada kecepatan

maksimum selama C menit. Pisahan dan buang buffer 0&E. 4etelah dimurnikan,

Kl pellet dapat dianmbil untuk $P2(.e. (ampur hingga homogen dan inkubasi selama " jam pada suhu #1o(

f. Meletakkan sampel '# pada tabung ekstraksi dan sentrifus selama menit pada

kecepatan GCCC rpm

g. Ektraksi organic 9 menambahkan CC Kl phenol < kloroform < isoamyl alcohol pada

cairan. $ocok selama menit hingga diperoleh emulsi keruh. 4entrifus selama "

menit pada kecepatan maksimum

h. Menempatkan cairan jernih dari ekstraksi organic ke dalam tabung Microcon CC.

4entrifus, lalu keringkan.

26

Page 27: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 27/37

i. Menambahkaan C CC Kl 0E lagi untuk membersihkan komponen residu ektraksi

dari D&A. 4entrifus hingga kering. j. Menambahkan 0E secukupnya, saring, lalu campur hingga homogen

k. 2nkubasi sampel minimal selama jam pada suhu Go(

. SALI<A. (17!2)

Pengambilan sampel dari mukosa rongga mulut.

a. Berkumurlah dengan kuat menggunakan ! ml air selama " menit dan tuangkan air 

kumuran ke dalam tabung plastik +tabung 'alcon. 0ujuannya adalah untuk mendapatkan

kandungan air kumur yang mengandung sel3sel dari mukosa rongga mulut, en>im dan

apapun yang ada di dalam mulut. b. Pindahkan " ml cairan kumur tersebut ke dalam tabung Eppi dengan pipet dan sentrifus

selama " menit pada kecepatan #"CC rpm. 4elama sentrifugasi, sel3sel berpindah kearah

luar karena beratnya. 4etelah proses ini selesai, dapat dilihat titik kecil ber%arna putih didasar tabung Eppi, disebut pellet . 2nilah sel3sel mukosa.

c. Buanglah cairannya +supernatan.d. ;langi langkah +a hingga +c paling sedikit sebanyak " kali, untuk memastikan terdapat

cukup sel untuk melakukan pemeriksaan ini.

2solasi D&A

a. 0ambahkan CC K< buffer lysis pada pellet dengan tips biru. 4alah satu bahan dari buffer 

lysis adalah deterjen yang melarutkan sel.

 b. )entikkan tabung Eppi dengan jari sampai pellet menghilang +larut.c. 0ambahkan CC Kl  precipitation buffer , kocoklah tabung Eppi dan letakkan di dalam es

selama menit.  #recipitation buffer  mengandung garam +potassium asetat yang akan

mengendapkan protein.

d. 0abung Eppi disentrifugasi selama menit pada kecepatan maksimum untuk 

mengendapkan protein.e. Pindahkan seitar 7CC K< supernatant ke dalam tabung Eppi baru yang telah berlabel.

0ambahkan #GC Kl isopropanol. )ika yang dipindahkan berjumlah lebih dari 7CC Kl

supernatan, maka jumlah isopropanol harus ditambah juga. $emudian letakkan kembali

tabung Eppi ke dalam es selama beberapa menit. )angan sampai menyedot pellet dengan

 pipet.

f. $ocoklah tabung dengan baik dan sentrifus kembali pada kecepatan maksimum selama

menit, sehingga D&A mengendap di dasar tabung Eppi.

27

Page 28: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 28/37

g. Dengan hati3hati, buanglah supernatant dan tambahkan CC Kl 1C etanol dingin dan

sentrifus kembali pada kecepatan maksimum selama menit. Etanol 1C akan

melarutkan residu potassium asetat. 4etelah supernatant dibuang, kemungkinan dapat

terlihat pellet kecil pada dasar tabung. $eringkan Eppi pada GC C( pada balok pemanas

+biarkan terbuka dan tambahkan #C Kl air.

h. Agar D&A larut dengan baik dalam air, tabung Eppi diletakkan kembali pada balok 

 pemanas +tabung tertutup.

G. RAMBUT. (26)

;mumnya dipergunakan dua metode, yaitu isolasi D&A dari rambut dan Protokol dr.

=lo%at>ki +Dr. =lo%at>kiNs protocol

a. 2solasi D&A sampel rambut.

. Potong C helai akar rambut sepanjang C, cm kedalam , ml tabung eppendorf 

". 0ambahkan C Kl "CCmM &aOH solusi.

#. Panaskan tabung menggunakan bak air bersuhu -7 C( selama C menit.

7. @alu dinginkan dalam suhu ruangan dan tambahkan C Kl solusi yang terdiri dari "CC

mM H(@ dan "CC mM 0ris3H(@ pH !,.

. D&A siap untuk digunakan

 b. 2solasi D&A dengan Dr. =lo%at>kiNs protocol

. Potong 3C akar rambut sekitar C, cm ke dalam tabung eppendorf.

". =unakan C Kl larutan di ba%ah ini sebagai buffer lisis 9

a. C mM 0ris pH !,#,

 b. C mM $(l,

28

Page 29: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 29/37

c. C, 0%een.

#. 0ambahkan juga C Kl larutan "C Kg<ml Proteinase $ dalam C mM 0ris3H(l +pH

1,

7. 4entrifus selama #C detik.

. ;ltrasentrifus pada #CCC rpm selama detik 

G. 2nkubasi selama satu malam dalam air hangat bersuhu GC  GCC (.

1. 2nkubasi kembali selama C menit pada suhu -7C ( +bertujuan untuk mendenaturasi

 proteinase $.

!. Dinginkan dalam suhu ruangan.

-. ;ltrasentrifus pada kecepatan #CCC rpm selama detik 

C. D&A siap untuk dilakukan P(/ 

4etelah supernatan yang berisi D&A dari sampel diperoleh, maka proses analisis D&A

sebenarnya sudah dapat dilakukan. &amun dalam kasus jumlah D&A tersebut tidak mencukupuntuk analisis D&A +seperti elektroforesis, maka kuantitas D&A tersebut perlu digandakan,

antara lain melalui metode #olymerase *hain Reaction +P(/.

P(/ adalah suatu metode untuk memperbanyak D&A template tertentu dengan en>im

 polymerase D&A. /eaksi teknik ini didesain seperti meniru penggandaan atau replikasi D&A

yang terjadi dalam makhluk hidup, hanya pada segmen tertentu dengan bantuan en>im D&A

 polymerase sebanyak "C hingga 7C siklus +umumnya #C siklus, dengan tingkat akurasi yang

tinggi. Proses ini berlangsung secara in36itro dalam tabung reaksi sebesar "CC  Kl. *alaupun

dengan sampel D&A yang sedikit atau sudah mulai terdegradasi, P(/ mampu menggandakan

atau mengkopi D&A template hingga miliaran kali jumlah semula sehingga dapat diperoleh

informasi.(11!1!16!1#)

29

Page 30: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 30/37

P(/ dilakukan dengan menggunakan mesin &hermal *ycler  yang dapat menaikkan dan

menurunkan suhu dalam %aktu secara cepat sesuai kebutuhan siklus P(/. Pada a%alnya orang

menggunakan tiga penangas air +water bath, berpindah dari satu suhu ke suhu lainnya

menggunakan tangan. 0api sekarang mesin &hermal *ycler   sudah terotomatisasi dan dapat

diprogram sesuai kebutuhan. (1#)

II.4.2. ANALISIS DNA

Metode yang paling umum digunakan dalam analisis D&A adalah metode pemisahan

fraksi protein berdasarkan berta molekulnya, yakni dengan metode Elektroforesis, khususnya

Elektroforesis dengan gel Agarose. 0eknik ini dilakukan berdasarkan fakta bah%a D&A

merupakan senya%a bermuatan negatif pada pH netral, yang disebabkan oleh rangka fosfatnya.

Berdasarkan sifat ini, maka jika arus listrik diberikan pada larutan yang mengandung D&A,

molekul D&A akan terdorong menuju bagian bidang yang bermuatan posistif.

;ntuk membuat lembar elektroforesis dari gel agarose, maka langkah yang dilakukan adalah 9

a. 0imbang " g agarose +untuk CC ml air dituangkan ke dalam gelas Beaker. 0ambahkan

C, 0BE buffer ke dalam gelas dan dipanaskan pada "C C(. Agar tidak hangus, larutan

diagitasi menggunakan magnetic stirrer  pada kecepatan CC rpm. Agarosa larut dalam air 

mendidih. Agarose adalah serbuk yang dibuat dari rumput laut. Penambahan larutan buffer dimaksudkan untuk menjaga nilai pH agar tetap konstan selama pemanasan

 b. @arutan harus didinginkan, larutan dituang pada nampan pencetak yang telah dilengkapi

dengan 8sisir sample8. 4etelah dingin gel akan mengeras +=ambar G.

30

Page 31: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 31/37

=ambar G. Pencetakan gel agarose untuk elektroforesis (31)

c. 4etelah mengeras +kira3kira #C menit kemudian, cabutlah sisir dengan hati3hati.

Pencabutan sisir pada ujung lembar gel akan membentuk lubang sebagai tempat untuk 

spotting sampel.

4elanjutnya, untuk menganalisis D&A +sampel, langkah3langkah berikut perlu dilakukan9

a. Masukkan lembar gel ke dalam tempat elektroforesis secara horisontal dan pastikan

lembar gel terendam dalam larutan buffer +0BE C..

 b. 4ampel yang mengandung D&A +C Kl yang dicampur dengan loading buffer   + Kl

dipipet dan dimasukkan ke dalam lubang sampel. Loading buffer  mengandung =liserin

+untuk mencegah D&A berfusi dengan cairan, dua pigmen biru +Bromphenol3blue dan

ylencyanol untuk 6isualisasi. 0anpa pigmen ini tidak akan terlihat di mana posisi sumur 

tempat D&A dimasukkan, karena larutan D&A tidak ber%arna. Pigmen3pigmen ini tidak 

me%arnai D&A, dan 45B/3=old +suatu pigmen yang berikatan dengan D&A, dan

 berpendar di ba%ah cahaya ;. @ubang sampel pertama biasanya diisi dengan marker 

D&A. (atat posisi setiap sampel terhadap posisi marker . @ihat =ambar 1

=ambar 1. 0eknik penempatan sampel dengan pipet (31)

c. Hubungkan seluruh unit dengan sumber listrik dan nyalakan alat pada 6oltase sebesar CC

olt selama #C37 menit. 'ragmen D&A akan bermigrasi menuju elektrode positif 

+biasanya ber%arna merah. Perhatikan batas akhir pe%arna +=ambar !

31

Page 32: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 32/37

=ambar !. /angkaian alat elektroforesis siap proses (31)

d. 4etelah proses elektroforesis selesai, gel dikeluarkan dari buffer dan diletakkan di ba%ah

 Dark-Reader  dengan sinar ;. Pita3pita D&A akan terlihat.

=ambar -. (ontoh hasil pembacaan pita D&A (31)

II.4.3. KUANTIFIKASI DAN INTERPRETASI

Berdasarkan pengamatan pada pita D&A hasil elektroforesis, maka konsentrasi sampel

D&A dapat dianalisis. $onsentrasi D&A diperoleh dengan membandingkan kekompakan pita

dan intensitas kecerahannya yang diamati pada pola elektroforesis sampel D&A dibandingkan

32

Page 33: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 33/37

marker D&A +misal V Hind 222. Hasil pembandingan dituangkan dalam rasio +nisabah3nya.

Berdasarkan rasio pembandingan tersebut, maka konsentrasi D&A dapat dikuantifikasi

mengikuti rumus berikut9

(Ukuran marker x konsentrasi marker x µl marker x rasio perbandingan ! (ukuran total marker x µl sampel

4elain konsentrasinya, penetapan hasil analisis forensik juga perlu memperhatikan jenis

fragmen D&A yang terbaca pada pola elektroforesisnya. Penetapan hasil tes D&A ini dilakukan

mencocokkan tipe D&A korban dengan tipe D&A pihak tercurigai atau dengan tipe D&A yang

telah tersedia dalam database. )ika dari pembacaan, diperoleh tingkat homolog melebihi ambang

yang ditetapkan +misal -C, maka dapat dipastikan korban adalah kerabat pihak tercurigai.

0eknik penetapan hasil analisis forensik ini telah diuraikan pada akhir Bab 22 di atas.

BAB III

PENUTUP

III.1. KESIMPULAN.

. 0eknik tes D&A terbukti dapat diterapkan untuk penyelesaian berbagai kasus

 perselisihan hukum dengan pendekatan ilmiah kedokteran. Beragam contoh kasus

yang dapat diselesaikan antara lain mencakup kasus tindak kekerasan, pelecehanseksual, dan pembunuhan, kasus pemungkiran alur silsilah keluarga, hingga kasus

identifikasi korban bencana alam.

". ;ntuk keperluan tes D&A, sumber isolasi D&A bisa diperoleh dari sampel

 biologis tubuh seperti darah dan bercak darah, seminal, cairan 6aginal, dan bercak 

kering, rambut +baik rambut lengkap dengan akarnya atau hanya batang rambut,

epitel bibir +misal pada puntung rokok, sel buccal, tulang, gigi, sali6a dengan

nukleus +pada amplop, perangko, cangkir, urine, feces, kerokan kuku, jaringanotot, hingga ketombe. $onser6asi sampel perlu dilakukan sebelum sampel siap

diekstrak D&Anya melalui berbagai teknik.

#. Beragam tes D&A telah dikenal, namun yang paling banyak diterapkan dalam

identifikasi forensik adalah metode P(/ +Polymerase (hain /eaction, yang

33

Page 34: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 34/37

diikuti dengan pembacaan hasil melalui teknik =el Electrophoresis maupun

dengan D&A3sJuencer.

7. Ada 7 titik kritis penerapan tes D&A ini, yaitu +a proses penyiapan sampel dan

isolasi D&A, +b proses fragmentasi dan amplifikasi D&A, +c proses pemisahan

8band8 jenis protein pada penggunaan elektroforesis atau pemisahan sJuen

+urutan basa D&A, dan +d proses pembacaan hasil, pembandingan pola protein,

dan penetapan keputusan.

. Metode penyiapan, isolasi dan penggandaan sampel D&A, serta rincian prosedur 

 pelaksanaan analisis D&A telah diuraikan dan perlu dikuasai untuk pemahaman

masalah forensik ke depan.

G. ;ntuk mampu memberikan keputusan yang tepat, setidaknya diperlukan data

tentang pola protein D&A dari korban, dan pola protein D&A dari kerabat +pihak 

yang dicurigai sebagai kerabat korban, atau database pola protein D&A +bila

tersedia

III.2. SARAN.

0injauan tentang identifikasi forensik dan kasus medikolegal bisa menjadi lebih

menarik bila disertai dengan contoh konkrit hasil3hasil analisis yang dilakukan atas

kasus yang menarik perhatian masyarakat. Data seperti ini, biasanya disimpan oleh

 pihak rumah sakit atau Pusat @aboratorium 'orensik +Puslabfor di lingkup $epolisian

/2. $erjasama antara ;ni6ersitas, /umah 4akit dan Puslabfor mungkin perlu dirintis,

untuk memberi akses kepada dokter muda maupun dokter dan peneliti mendapat

informasi forensik yang diperlukan.

34

Page 35: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 35/37

DAFTAR PUSTAKA

. Anonim. 'orensik. ;/@9http9<<id.%ikipedia.org<%iki<'orensik .

". Asam deoksiribonukleat. ;/@9 http9<<id.%ikipedia.org<%iki<AsamQdeoksiribonukleat

#. 2ra%an, B. "CC#. D&A fingerprinting pada 'orensik,Biologi sebagai Bukti $ejahatan.

Majalah &atural Ed. 1<0hn. <April "CC#. Bandar @ampung

7. Arnita. "CC1. /ambut pun bisa bicara. Majalah 4imposia ol G &o.!. Maret "CC1. )akarta

. 4ampurna, B. "CC-. $edokteran 'orensik, 2lmu dan Profesi. ;ni6ersitas 2ndonesia. )akarta

G. Anonim. D&A. ;/@9http9<<en.%ikipedia.org<%iki<D&A

1. (antor (harles, 4pengler 4yl6ia. Primer on Molecular =enetiks. ;/@9

http9<<%%%.ornl.go6<hgmis<publicat< primer <toc.

!. $olbinsky @, @e6ine, Margolis3&uno H. "CC1. Analysis D&A 'orensik. (helsea House of 

Publishing 2nfobase, &e% 5ork.

-. M. =una%an Abdillah. 0ahapan 0es D&A. ;/@9 http9<<%%%.klikp".com

C. Anonim. Pusdokkes Polri 0he 2ndonesian police centre for medical and Health 4er6ice.

;/@9 http9<<%%%.pusdokkes.polri.go.id<naskah<dokpol<ladokpoli.html.

35

Page 36: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 36/37

. Modul Bahan Ajar, Proyek Pengembangan $e%irausahaan Melalui 2ntegratif Bahan Ajar 

$riminalistik. Buku 22. )akarta9 ;ni6ersitas 2ndonesia, "CCC.

". Anonim.. 'orensic D&A 0esting. ;/@9 http9<<%%%.!CCdnaeFam.com<forensicQD&AQ 

testing.aspF

#. Andraea Petrophylla. 0es D&A. ;/@9 http9<<%%%.ripiu.com<arti cle<read<klik7orofit3tes3dna. 

7. Anonim. Pengumpulan 4ampel, Ekstraksi D&A, dan $uantifikasi D&A. ;/@9

http9<<%%%.free%ebs.com<pengumpulansampeldna.htm

. 4amuels )ulie E., Asplen (hristopher 0he 'uture of 'orensik D&A 0esting, Prediction of the

/esearch and De6elopment *orking =roup. ;/@9 http9<<%%%.den6erda.org<D&A<

'orensikD&AArticles.htm

G. &orah /udin W $eith 2nman. 2ntroduction to 'orensik D&A Analysis. "nd ed. @ondon &e%

5ork *ashington D(9 (/( Press @@(, "CC"

1. Putu 4udjana @ Hoediyanto. Pengumpulan dan (ara Pengiriman Bahan Pemeriksaan Analisa

D&A. Bagian<2nstalasi 2lmu $edokteran 'orensik. '$ ;&A2/ /4; dr. 4oetomo.

4urabaya.

!. Anonim. Polimorfisme Panjang Berkas /estriksi ;/@9 http9<<id.%ikipedia.org<%iki<

Polimorfisme PanjangQBerkasQ/estriksi

-. Anonim. Mengenal P(/ +Polymerase (hain /eaction ;/@9

http9<<sciencebiotech.net<mengenal3pcr3polymerase3chain3reaction<

"C. Acceee EFcellence the &ational Health Museum.D&A '2nterprinting in Human Health And

4ociety ;/@9 http9<<%%%.accesseFcellence.org< AE<mspot.arp<indeF.htm

". Eijkman 2nstitute for Molecular Biology. 2dentifikasi D&A. ;/@9

http9<<%%%.eijkman.go.id<identifikasiD&A

"". (urran 0homas. 'orensik D&A Analisys 9 0echnology and Aplication. A6ailable at9 http

9<<%%%. den6erda. org<D&A<'orensikQ D&AQ Articles.htm. Accessed on9 August C,

"CC-.

"#. Anonim. ;/@. http9<<%%%.chem3is3try.org<artikel...<di3balik3teknologi3'%& 3 , <

36

Page 37: 217248920 Dna Finger Printing Forensik

7/23/2019 217248920 Dna Finger Printing Forensik

http://slidepdf.com/reader/full/217248920-dna-finger-printing-forensik 37/37

"7. Anonim. D&A =enetik 0esting3Paternity and 'orensik ;se. ;/@9

http9<<%%%.genetiks.edu.au

". Anonim. 0he =enetic 'ingerprint +4idik jari =enetik. ;/@9 http9<<%%%.pdf3

finder.com<0he3=enetic3'ingerprint3+4idikjari3=enetik.html

"G. Anonim. D&A EFtraction from Hair. ;/@9 http9<<%%%.protocol3online.org<biology3

forums<posts<1GC.html

"1. Anonim. 2solasi D&A Dari Bahan 0ulang Dan =igi Pasca Mortem ;ntuk Penentuan )enis

$elamin Dan Analisis 'orensik. ;/@9 http9<<eone!1.%ordpress.com<"CC<C7<C7<isolasi3dna3

dari3bahan3tulang3dan3gigi3pascamortem3untuk3penentuan3jenis3kelamin3dan3analisis3

forensik<

"!. Anonim. 2solasi D&A. ;/@9 http9<<i>>ahaliyyah.%ordpress.com<page<"<

"-. Anonim. Pengambilan @angsung 4el34el 4perma. ;/@9

http9<<%%%.free%ebs.com<pengumpulansampeldna<pengambilanselsperma.htm

#C. PresidenNt D&A 2nitiati6e. D&A Analyst 0raining @aboratory 0raining Manual. ;/@9

http9<<%%%.nfstc.org<pdi<labQmanual<

#. All photos courtesy of $aren Braun. &e% MeFico state ;ni6ersity.