21. rks

79
RENCANA KERJA RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT DAN SYARAT-SYARAT PROYEK : PT. GASKITA KARYA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI LOKASI : Semarang – Jawa Tengah BAB I BAB I SYARAT-SYARAT UMUM SYARAT-SYARAT UMUM Pasal I.01. PERATURAN UMUM Tata laksana dalam penyelenggaraan pembangunan ini dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut : 1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan bangunan borongan di Indonesia, maka yang sah dan mengikat adalah Syarat- syarat Umum (SU) untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia (AV) Nomor 9 tanggal 28 Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara No. 14571. 2. Peraturan-peraturan Daerah setempat yang berlaku dan tidak bertentangan. Pasal I.02. PEMBERI TUGAS PEKERJAAN Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015 38

Upload: andhika-widi

Post on 10-Apr-2016

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ntaps

TRANSCRIPT

Page 1: 21. RKS

RENCANA KERJA RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARATDAN SYARAT-SYARAT

PROYEK : PT. GASKITA KARYAPEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA 2

LANTAI LOKASI : Semarang – Jawa Tengah

BAB IBAB ISYARAT-SYARAT UMUMSYARAT-SYARAT UMUM

Pasal I.01. PERATURAN UMUMTata laksana dalam penyelenggaraan pembangunan ini dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut :1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan

pekerjaan bangunan borongan di Indonesia, maka yang sah dan mengikat adalah Syarat-syarat Umum (SU) untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia (AV) Nomor 9 tanggal 28 Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara No. 14571.

2. Peraturan-peraturan Daerah setempat yang berlaku dan tidak bertentangan.

PasalI.02. PEMBERI TUGAS PEKERJAANPemberi Tugas Pekerjaan ialah Universitas Diponegoro. Pekerjaan beralamat di jalan Prof. Sudharto, SH., Semarang, Telp. (024)7302523.

PasalI.03. DIREKSI

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

38

Page 2: 21. RKS

Pengendalian pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh Direksi yang terdiri dari :1. PT. Gaskita Karya2. Unsur Teknis dari PT. Gaskita Karya atau yang ditunjuk.

Pasal I.04. PERENCANA1. Perencana untuk pekerjaan ini adalah perorangan/badan

hukum yang ditunjuk oleh PT. Gaskita Karya. Perencana secara berkala berkewajiban untuk berkonsultasi dengan Panitia Pembangunan pada tahap perencanaan dan dalam penyusunan dokumen lelang.

2. Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam pelaksanaan proyek.

3. Perencana tidak dibenarkan merubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat ijin dari Panitia Pembangunan.

4. Bilamana Perencana menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan atau menyimpang dari Bestek supaya segera memberitahukan kepada Panitia Pembangunan.

PasalI.05. PENGAWAS LAPANGAN1. Didalam pelaksanaan sehari-hari ditempat pekerjaan sebagai

Pengawas Lapangan perorangan/badan hukum yang ditunjuk oleh PT. Gaskita Karya.

2. a. Pengawas tidak dibenarkan merubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat ijin dari Panitia Pembangunan.

b. Bilamana Pengawas Lapangan menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan atau menyimpang dari bestek supaya segera memberitahukan kepada Panitia Pembangunan.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

39

Page 3: 21. RKS

3. Pengawas diwajibkan menyusun rekaman Pengawasan selama pelaksanaan berlangsung dari 0% - 100%, disampaikan kepada Panitia Pembangunan.

PasalI.06. PEMBORONG Perusahaan berstatus Badan Hukum yang usaha pokoknya adalah melaksanakan pekerjaan pemborongan bangunan yang memenuhi syarat-syarat bonafiditas dan kualitas menurut Panitia Lelang yang ditunjuk oleh Panitia Pembangunan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah memenangkan pelelangan ini / dengan penunjukan langsung dan penawarannya telah disetujui Panitia Pembangunan.

PasalI.07. PEMBERIAN PENJELASAN1. Pengambilan dokumen akan diadakan pada :

a. Hari : Kamisb. Tanggal : 17 September 2015c. Waktu/Jam : 08.00 wibd. Tempat : Kantor CV. Rumah Rakyat

Jl. Banjarsari Raya No.21 Tembalang2. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan pada :

a. Hari : Selasa b. Tanggal : 21 Desember 2015c. Waktu/Jam : 08.00 wib

d. Tempat : Kantor CV. Rumah Rakyat Jl. Banjarsari Raya No. 21 Tembalang

3. Bagi mereka yang tidak mengikuti aanwijzing tidak diperbolehkan mengikuti lelang.

4. Berita Acara Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) dapat diambil :a. Hari : Rabu

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

40

Page 4: 21. RKS

b. Tanggal : 22 Desember 2015c. Waktu/Jam : 11.00 wibd. Tempat : Kantor CV. Rumah Rakyat

Jl. Banjarsari Raya No. 21 Tembalang

PasalI.08. PELELANGAN1. Peserta Lelang adalah mereka yang datang secara resmi

pada saat pemberian penjelasan (aanwijzing).2. Setiap peserta lelang hanya boleh menyampaikan satu

penawaran.3. Pemasukan Surat Penawaran paling lambat pada :

a. Hari : Selasab. Tanggal : 21 Desember 2015c. Waktu/Jam : 08.00d. Tempat : Kantor CV. Rumah Rakyat

Jl. Banjarsari Raya No. 21 Tembalang4. Pembukaan Surat Penawaran akan dilaksanakan oleh Panitia

Lelang dihadapan para peserta lelang :a. Hari : Rabub. Tanggal : 21Desember 2015c. Waktu/Jam : 14.00d. Tempat : Kantor CV. Rumah Rakyat

Jl. Banjarsari Raya No. 21 Tembalang Peserta lelang tidak dapat diwakilkan , dengan menunjukkan identitas diri ( Kartu Tanda Mahasiswa atau Kartu Tanda Penduduk ).

5. Peserta lelang harus menanggung semua biaya yang berkenaan dengan penyiapan dan pemasukan penawarannya.

PasalI.09. SAMPUL SURAT PENAWARAN1. Sampul Surat penawaran berukuran 25 x 40 cm berwarna

putih dan tidak tembus baca. (kertas manila)

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

41

Page 5: 21. RKS

2. Sampul surat penawaran yang sudah berisi surat penawaran lengkap dengan lampiran-lampirannya supaya ditutup (dilem) dan diberi lak ( tempelan bulat warna merah ) di lima tempat seperti ditunjukkan pada gambar berikut dan tidak diberi kode cap cincin atau kop perusahaan dan kode-kode lainnya.

3. Sampul surat penawaran disebelah kiri atas dan disebelah kanan atas supaya ditulisi dan diketik langsung (boleh tempelan ) (periksa contoh sampul surat penawaran).

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

42

40 cm

lak

lak

lak lak

lak

25 c

m

SURAT PENAWARAN

PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI JL. Prof. Sudharto, SH.

SEMARANG –JAWA TENGAH

HARI : .......................... TANGGAL : .......................... WAKTU/ JAM : ..........................

KEPADA YTH.

PANITIA PELELANGAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAIJL. Widyapuraya , SEMARANG. Telp. (024) 795354

25 c

m

40 cm

NO UNDIAN

Page 6: 21. RKS

PasalI.10. SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAHSampul surat penawaran tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana :1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak

sesuai dengan syarat-syarat dalam Pasal I.09.2. Sampul surat penawaran terdapat nama penawar atau

terdapat harga penawarannya, atau terdapat tanda-tanda diluar syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Pasal I.09.

PasalI.11. PERSYARATAN PENAWARAN1. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap

menurut gambar, ketentuan-ketentuan RKS, serta Berita Acara Aanwijzing.

2. Surat-surat yang dibuat oleh Pemborong harus dibuat diatas kertas yang ada kop nama perusahaan (Pemborong) dan harus ditandatangani oleh Direktur Pemborong yang bersangkutan dan dibawah tanda tangannya supaya disebutkan nama terangnya.

3. Surat Penawaran diberi materai Rp 6.000,- dan materai supaya diberi tanggal, bulan, tahun terkena tanda tangan dan cap perusahaan.

4. Surat Penawaran termasuk lampiran-lampirannya supaya dimasukkan ke dalam satu amplop sampul surat penawaran yang tertutup.

5. Surat penawaran bermaterai Rp 6.000,- dengan lampiran-lampiran sebagai berikut:1). Rekapitulasi dan Rencana Anggaran Biaya.2). Daftar Harga Satuan Pekerjaan.3). Analisa Harga Satuan Pekerjaan.4). Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Tenaga.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

43

Page 7: 21. RKS

5). Uraian metode pelaksanaan pekerjaan.6). Daftar Personil Inti dan Pendukung untuk melaksanakan

pekerjaan.7). Foto copy SIUJK yang masih berlaku (asli ditunjukkan saat

lelang).8). Foto copy NPWP (asli ditunjukkan saat lelang).9). Foto copy Akte Pendirian Perusahaan beserta perubahan-

perubahannya (asli ditunjukkan saat lelang).10). Foto copy Referensi Bank Umum bukan BPR (asli

diserahkan kepada Panitia)11). Jaminan Penawaran berupa Jaminan Bank dari Bank

Umum bukan BPR atau Surety Bond dari Perusahaan Asuransi yang mempunyai Program Surety Bond, minimal sebesar 2% dari harga penawaran diatas materai Rp 6.000,00 .

12). Surat Pernyataan tunduk dan sanggup melaksanakan pekerjaan dan mentaati Peraturan-Peraturan Pemerintah yang dibubuhi materai Rp 6.000,00 dan diberi tanggal, bulan, serta tahun dan cap perusahaan..

6. Bagi Pemborong yang sudah memasukkan surat penawaran, tidak dapat mengundurkan diri dan tetap terikat untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut bilamana pekerjaan diberikan kepadanya menurut penawaran yang diajukan.

7. Bilamana Pemborong yang telah ditunjuk ternyata mengundurkan diri, maka pekerjaan diberikan kepada pemenang urutan kedua dan dapat menerima persyaratan yang sama dengan pemenang pelelangan yang pertama.

8. Bagi Pemborong yang mengundurkan diri setelah ditunjuk dikenakan sanksi ialah:a. Tidak diikutsertakan dalam pelelangan yang

akan datang

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

44

Page 8: 21. RKS

b. Dicatat dalam konduite.

PasalI.12. SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAHSurat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana:1. Surat penawaran tidak dimasukkan dalam sampul tertutup.2. Surat penawaran, surat-surat pernyataan kesanggupan,

rekapitulasi dan RAB, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Daftar Harga Satuan Pekerjaan, Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Tenaga dibuat tidak menggunakan kertas kop nama dari Pemborong yang bersangkutan.

3. Surat penawaran tidak bermaterai Rp 6.000,- dan atau tidak diberi tanggal dan tidak terkena tanda tangan penawar dan tidak ada cap perusahaan.

4. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar.5. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai

dengan yang tertulis dengan huruf.6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik tertulis dengan

angka maupun dengan huruf.7. Surat penawaran dari Pemborong yang tidak diundang8. Surat penawaran yang tidak lengkap lampirannya seperti

Pasal I.11.5. atau terdapat lampiran surat penawaran yang tidak sah.

PasalI.13. CALON PEMENANG1. Apabila harga penawaran telah dianggap wajar dalam batas

ketentuan mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan serta telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 5 (lima) peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan dalam arti :

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

45

Page 9: 21. RKS

a. Penawaran secara administrasi dapat dipertanggungjawabkan

b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Penawaran yang tersebut adalah yang terendah diantara penawaran yang memenuhii syarat seperti tersebut pada No. 1a dan 1b diatas.

2. Jika 2 (dua) peserta lelang atau lebih mengajukan harga penawaran sama, maka panitia memilih peserta menurut pertimbangan mempunyai kecakapan dan kemampuan yang terbesar setelah melalui tahapan presentasi.Jika bahan-bahan untuk menentukan, pilihan itu tidak ada, maka penilaiannya dilakukan dengan undian hal mana harus dicatat dalam berita acara.

3. Panitia membuat laporan kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan mengenai penetapan calon pemenang. Laporan tersebut disertai usulan serta penjelasan tambahan dan keterangan untuk mengambil keputusan.

PasalI.14. PENETAPAN PEMENANGBerdasarkan laporan yang disampaikan oleh panitia, pejabat yang berwenang menetapkan pemenang pelelangan dan cadangan pemenang pelelangan urutan kedua diantara calon yang diusulkan oleh Panitia.

PasalI.15. PENGUMUMAN PEMENANG1. Pengumuman pemenang dilakukan oleh Panitia setelah ada

penetapan pemenang pelelangan dari pejabat yang berwenang.

2. Kepada Pemborong yang berkeberatan atas penetapan calon pemenang pelelangan yang berhak mengikuti tahapan presentasi/klarifikasi diberikan kesempatan untuk

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

46

Page 10: 21. RKS

mengajukan sanggahan secara tertulis kepada pejabat yang bersangkutan selambat-lambatnya 30 menit setelah pengumuman / penetapan pemenang. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan.

3. Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara lisan / tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 30 menit setelah diterimanya sanggahan tersebut.

PasalI.16. PEMBATALAN LELANGLelang dibatalkan bilamana:1. Penawaran yang memenuhi syarat-syarat/yang sah kurang

dari 3 (tiga) peserta.2. Berhubung berbagai hal tidak memungkinkan penetapan.

PasalI.17. PEMBERIAN / PELULUSAN PEKERJAAN1. Panitia Pembangunan/ Panitia Pembangunan akan

memberikan pekerjaan kepada Pemborong sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. SPK (Gunning) akan diberikan kepada Pemborong yang telah ditunjuk paling cepat dalam waktu 1/2 jam ( 30 menit ), paling lambat dalam waktu 60 menit setelah pengumuman pemenang pelelangan.

PasalI.18. PELAKSANA / PEMBORONG1. Bilamana akan memulai di lapangan, pihak Pemborong

supaya memberitahukan secara tertulis kepada Panitia Pembangunan yang bersangkutan.

2. Pemborong supaya menempatkan seorang Kepala Pelaksana yang ahli dan diberi kuasa penuh oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya.

3. Kepala Pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu berada ditempat pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

47

Page 11: 21. RKS

dengan lancar sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh Proyek.

4. Kepala Pelaksana disyaratkan yang berpengalaman dan pembantu-pembantunya minimal dapat memahami bestek dan mengerti gambar.

PasalI.19. SYARAT-SYARAT PELAKSANAANPemborong sebelum mulai melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan penelitian / pemeriksaan bersama (mutual check),meliputi :1. Lapangan / bahan yang tersedia2. Gambar-gambar secara menyeluruh3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara

AanwijzingPekerjaan harus dilaksanakan antara lain menurut:

a. RKS dan gambar-gambar detail untuk pekerjaan inib. RKS dan segala perubahan-perubahannya dalam

aanwijzing (Berita Acara Aanwijzing)c. Petunjuk-petunjuk dari Panitia Pembangunan dan Direksi.

PasalI.20. PENETAPAN UKURAN-UKURAN DAN PERUBAHAN- PERUBAHAN1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya

pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek.

2. Pemborong diwajibkan mencocokkan ukuran satu sama lain, apabila ada perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada Panitia Pembangunan.

3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS, maka petunjuk Panitia Pembangunan / Direksi yang dijadikan pedoman.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

48

Page 12: 21. RKS

4. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan-perubahan, maka Pemborong tidak berhak minta ongkos kerugian, kecuali bilamana Pemborong dapat membuktikan bahwa dengan adanya perubahan – perubahan tersebut Pemborong menderita kerugian.

5. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan-perubahan, maka perencana harus membuat gambar perubahan (revisi) dengan tanda garis berwarna diatas gambar aslinya, kesemuanya atas biaya Pemborong. Gambar perubahan tersebut harus disetujui oleh Panitia Pembangunan.

6. Di dalam pelaksanaan, Pemborong tidak boleh menyimpang dari ketentuan-ketentuan RKS dan ukuran-ukuran gambar, kecuali seijin dan sepengetahuan Panitia Pembangunan.

PasalI.21. PENJAGAAN DAN PENERANGAN1. Pemborong wajib menjaga keamanan, ketertiban, dan norma

kesusilaan di lingkungan lokasi pekerjaan. Pemborong harus mampu mengendalikan dan mengawasi segala perbuatan yang tidak menyenangkan orang lain yang dilakukan oleh personil maupun tenaga kerja yang ditugaskan di lokasi pekerjaan.

2. Pemborong harus mengurus penjagaan diluar jam kerja (siang dan malam) dalam komplek pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-lain.

3. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan/lampu pada tempat tertentu satu sama lain hal atas kehendak Proyek.

4. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan pencurian,

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

49

Page 13: 21. RKS

Pemborong harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran pekerjaan.

5. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase ditempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada ditempat pekerjaan.

6. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian-kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

7. Pemborong supaya segera mengurus JAMSOSTEK.PasalI.22. KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA1. Bilamana terjadi kebakaran, Pemborong harus segera

mengambil tindakan dan segera memberitahukan kepada Panitia Pembangunan.

2. Pemborong harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan korban dan keluarganya.

3. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.

4. Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu memberikan bantuan pertolongan kepada pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan.

5. Pemborong diwajibkan mentaati Undang-Undang Ketenagakerjaan.

PasalI.23. PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN1. Semua bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum

digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi terlebih dulu.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

50

Page 14: 21. RKS

2. Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Direksi tidak dapat dipakai (afkeur) harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan dan hal ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

3. Bilamana Pemborong melanjutkan pekerjaan, dengan bahan-bahan bangunan yang telah ditolak, maka Direksi berhak menyuruh membongkar dan harus diganti dengan bahan-bahan yang memenuhi syarat atas tanggung jawab Pemborong.

4. Bilamana Direksi meragukan akan mutu (kualitas) bahan bangunan yang digunakan, Direksi berhak minta kepada pihak Pemborong untuk memeriksakan bahan-bahan bangunan yang akan ditentukan atas biaya Pemborong.

5. Diutamakan penggunaan bahan produksi Dalam Negeri.

PasalI.24. KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEURE1. Semua kenaikan harga yang bersifat biasa, Pemborong tidak

dapat mengajukan klaim.2. Semua kenaikan harga akibat kebijakan Pemerintah Republik

Indonesia dibidang moneter yang bersifat nasional dapat mengajukan claim sesuai dengan keputusan Pemerintah dan Pedoman resmi dari Pemerintah Republik Indonesia.

3. Semua kerugian akibat force majeure berupa bencana alam antara lain : gempa bumi, angin topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain kejadian tersebut dapat dibenarkan oleh Pemerintah, bukan menjadi tanggungan Pemborong.

PasalI.25. LAIN-LAIN1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dijelaskan

didalam aanwijzing dan atau akan diberikan petunjuk oleh Panitia Pembangunan dan atau Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

51

Page 15: 21. RKS

2. Apabila terdapat ketidak sesuaian antara gambar dan ukuran, yang dipakai sebagai acuan adalah ukuran atau dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi.

3. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum didalam RAB (daftar kuantitas dan harga) ternyata terdapat kekurangan, maka kekurangannya tersebut dapat ditambahkan menurut pos-pos masing-masing dengan cara menambah huruf alpabet pada nomor terakhir dari pos yang bersangkutan, misalnya pos persiapan nomor terakhir 4, maka penambahannya tidak nomor 5, tetapi nomor 4a, 4b, 4c dan seterusnya.

4. RAB (daftar kuantitas dan harga) yang diberikan, volumenya tidak mengikat dan Pemborong harus menghitung sendiri.

5. RAB Penawaran yang diajukan Pemborong sudah mencakup semua syarat teknis dari Gambar Bestek yang dikeluarkan Perencana.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

52

Page 16: 21. RKS

BAB IIBAB IISYARAT-SYARAT ADMINISTRASISYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Pasal II.01. JAMINAN PENAWARAN1. Jaminan penawaran berupa Jaminan Bank dari Bank Umum

bukan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) atau Surety Bond dari Perusahaan Asuransi yang mempunyai program itu dengan nilai minimal 3 (tiga) % dari harga penawaran. Jumlah penawaran dinyatakan dalam mata uang rupiah.

2. Bagi Pemborong yang tidak ditetapkan sebagai pemenang pelelangan, jaminan penawaran dapat diambil setelah Panitia mengumumkan Pengumuman Pemenang.

3. Bagi Pemborong yang ditetapkan menjadi pemenang pelelangan, Jaminan Penawaran akan diberikan kembali pada saat Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Panitia Pembangunan sekaligus menerima SPK.

PasalII.02. JAMINAN PELAKSANAAN1. Jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar 10% (sepuluh

prosen) dari nilai kontrak berupa jaminan Bank dari Bank Umum bukan BPR atau 30 % (tiga puluh prosen) dari nilai kontrak berupa Surety Bond dari Perusahaan Asuransi yang mempunyai program itu.

2. Jaminan pelaksanaan diserahkan kepada Panitia Pembangunan pada saat Pemborong menerima SPK.

3. Jaminan pelaksanaan dapat dikembalikan bilamana prestasi mencapai penyelesaian 100% dan pekerjaan sudah diserahkan sepenuhnya dan diterima baik oleh Proyek (disertai Berita Acara Penyerahan Akhir).

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

53

Page 17: 21. RKS

PasalII.03. UANG MUKA DAN JAMINAN UANG MUKA1. Panitia Pembangunan akan menyediakan pembayaran uang

muka yang besarnya 20 % (dua puluh prosen) dari harga kontrak, asalkan Pemborong telah menyerahkan jaminan tanpa syarat yang bernilai sama dengan jumlah uang muka dalam bentuk jaminan Bank dari Bank Umum bukan BPR, atau Surety Bond yang dikeluarkan oleh Perusahaan Asuransi yang mempunyai program itu dengan masa laku jaminan sampai dengan uang muka telah dibayar kembali.

2. Pemborong wajib menggunakan uang muka hanya untuk membayar biaya peralatan, peralatan instalasi, material atau bahan, mobilisasi dan biaya-biaya yang diperlukan khusus untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pemborong wajib membuktikan bahwa uang muka telah digunakan sebagaimana mestinya dengan menyerahkan salinan kuitansi-kuitansi atau dokumen lainnya kepada Panitia Pembangunan.

3. Uang muka akan dikembalikan dengan memotong sejumlah tertentu dari pembayaran-pembayaran kepada Pemborong sesuai dengan prestasi capaian pekerjaan. Uang muka dan pengembaliannya tidak diperhitungkan dalam penilaian pekerjaan yang telah diselesaikan, instruksi perubahan, penyesuaian harga, peristiwa-peristiwa, kompensasi, bonus, atau denda keterlambatan.

PasalII.04. MASA PELAKSANAAN DAN PENYERAHAN PEKERJAAN1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender

termasuk hari besar dan hari raya.2. Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya bilamana

pekerjaan sudah selesai 100% dan dapat diterima dengan baik oleh Panitia Pembangunan dengan disertai Berita Acara dan dilampiri Daftar Kemajuan Pekerjaan. Pada penyerahan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

54

Page 18: 21. RKS

pertama untuk pekerjaan ini, keadaan halaman serta bangunan harus dalam keadaan rapi dan bersih.

3. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian sewaktu diadakan pemeriksaan teknis dalam rangka Penyerahan I, maka Surat Permohonan Pemeriksaan Teknis yang diajukan kepada Panitia Pembangunan supaya dilampiri:a. Daftar Kemajuan Pekerjaan 100%b. Satu album berisi photo berwarna yang menyatakan

prestasi kerja 4. Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada

Panitia Pembangunan harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.

5. Dalam penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya dan bilamana terdapat pekerjaan instalasi listrik maka pihak Pemborong harus menunjukkan kepada Panitia Pembangunan, keterangan dari Instalatur yang telah terdaftar di PLN.

6. Bilamana pihak Pemborong tidak dapat menunjukkan Surat Pengesahan Instalasi Listrik kepada Proyek maka penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya ditangguhkan dahulu, agar tidak menjumpai kesulitan dikemudian hari sewaktu akan menyambung aliran listrik.

PasalII.05. RENCANA KERJA DAN TATA WAKTU1. Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan

pekerjaan beserta tata waktu yang disetujui oleh Panitia Pembangunan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah SPK diterbitkan serta Daftar Nama Pelaksana yang dikerahkan untuk menyelesaikan proyek ini.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

55

Page 19: 21. RKS

2. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja tersebut dan tata waktu yang telah disetujui Panitia Pembangunan.

PasalII.06. LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN1. Laporan Harian dan Mingguan dibuat oleh Pemborong dan

harus mendapat persetujuan dari Direksi.2. Pengawas tiap minggu diwajibkan mengirim laporan kepada

Panitia Pembangunan mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan harian. Laporan harian dan mingguan dibuat oleh Pengawas Lapangan dan dilegalisir oleh yang berwenang (Direksi).

3. Penilaian prestasi kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak termasuk adanya bahan-bahan ditempat pekerjaan dan tidak atas dasar besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.

4. Contoh blangko laporan harian dan mingguan dapat dikonsultasikan dengan Direksi dan Pengawas.

5. Atas keterlambatan pembuatan laporan harian dan mingguan oleh Pengawas akan ditegur secara tertulis oleh Panitia Pembangunan.

PasalII.07. CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran akan dilakukan sebagai berikut:

a. Angsuran I (Pertama), dibayar 30%, bilamana pekerjaan telah mencapai 30%

b. Angsuran II (Kedua), dibayar 30%, bilamana pekerjaan telah mencapai 70%

c. Angsuran III (Ketiga), dibayar 35%, bilamana pekerjaan telah mencapai 100% dan seluruh pekerjaan sudah diserahkan yang pertama kalinya dan dapat diterima baik oleh Panitia Pembangunan.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

56

Page 20: 21. RKS

d. Angsuran IV (Keempat), dibayar 5%, bilamana masa pemeliharaan telah berakhir dan sudah diserahkan kedua kalinya (penyerahan terakhir) dan diterima baik oleh Panitia Pembangunan.

e. Disesuaikan dengan Kontrak Pemborongan dan pengembalian uang muka.

2. Tiap mengajukan pembayaran angsuran (termijn) dan penyerahan pertama harus disertai Berita Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan pekerjaan dan photo berwarna.

PasalII.08. SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)1. Surat perjanjian Pemborongan / kontrak seluruhnya dibubuhi

materai sebesar Rp 6.000,- atas biaya Pemborong.2. Surat perjanjian Pemborongan (kontrak) dibuat rangkap 4

(empat) atas biaya Pemborong.3. Konsep Kontrak dibuat oleh Panitia Pembangunan,

sedangkan lampiran-lampiran dan seluruh kontrak disiapkan oleh Pemborong antara lain:a. Bestek dan Voorwaarden / RKS yang disahkanb. Berita Acara Aanwijzing yang disahkanc. Berita Acara Pembukaan Surat Penawarand. Berita Acara Evaluasie. Usulan Penetapan Pemenangf. Penetapan Pemenangg. Pengumuman Pemenangh. SPK (Gunning)i. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.j. Foto copy Jaminan Pelaksanaank. Gambar pelaksanaan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

57

Page 21: 21. RKS

PasalII.09. PERMULAAN PEKERJAAN1. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung

dari SPK (Gunning) dikeluarkan Panitia Pembangunan, pekerjaan harus sudah dimulai.

2. Bilamana ketentuan seperti tersebut Pasal II.09.1 diatas tidak dipenuhi maka jaminan pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik Pemerintah.

3. Pemborong wajib memberitahukan kepada Panitia Pembangunan, bila akan memulai pekerjaan.

PasalII.10. MASA PEMELIHARAAN 1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 100 (seratus) hari

kalender setelah penyerahan pertama.2. Bilamana dalam masa pemeliharaan terjadi kerusakan akibat

kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu bahan-bahan yang dipergunakan, maka Pemborong harus segera memperbaiki dan menyempurnakan atas biaya Pemborong sendiri.

PasalII.11. PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama

yang diajukan kepada Panitia Pembangunan harus sudah diterima selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kali berakhir dan surat tersebut supaya dilampiri:a. Data-data yang lengkapb. Rencana kerja baru dan tata waktunya yang sudah

disesuaikan dengan sisa pekerjaan2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa

data yang lengkap tidak akan dipertimbangkan.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

58

Page 22: 21. RKS

3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya dapat diterima oleh Panitia Pembangunan bilamana:a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer of

minder-werk) yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak

b. Adanya surat perintah tertulis dari Panitia Pembangunan tentang pekerjaan tambahan

c. Adanya perintah tertulis dari Panitia Pembangunan yang menyatakan pekerjaan untuk sementara waktu dihentikan.

d. Adanya force majeure (bencana alam, gangguan keamanan, pemogokan, perang) kejadian mana harus diteguhkan oleh yang berwenang.

e. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus ditempat pekerjaan secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan oleh Pengawas dilegalisir oleh Unsur Teknis yang bersangkutan.

f. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktunya yang telah ditentukan karena lahan yang akan dikerjakan masih belum siap.

Pasal II.12. SANKSI / DENDA ATAS KETERLAMBATAN DAN KELALAIAN1. Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama

kalinya dilampaui (tidak dipenuhi) maka Pemborong dikenakan denda/diwajibkan membayar denda satu 1o/oo

(permil) tiap hari. Keterlambatan sampai sebanyak-banyaknya 5 % (lima prosen) dari nilai kontrak. Uang denda harus dilunasi pada waktu pembayaran angsuran pertama.

2. Menyimpang dari pasal 49 A.V. terhadap segala kelalaian mengenai peraturan atau tugas yang tercantum dalam bestek ini, maka sepanjang dalam Bestek ini tidak ada ketetapan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

59

Page 23: 21. RKS

denda lainnya, Pemborong dapat dikenakan denda sebesar 1o/oo (satu permil) tiap kali terjadi kelalaian dengan tidak ada pengecualian.

3. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan dan tidak disebutkan jangka waktu pelaksanaannya, maka jangka waktu pelaksanaannya tidak akan diperpanjang.

4. Bilamana jangka waktu penyerahan kedua yang telah ditetapkan dilampaui, maka Pemborong dikenakan sama dengan butir 1.

PasalII.13. PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN1. Harga untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara

tertulis oleh Panitia Pembangunan, Pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan.

2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, Pemborong supaya mengajukan kepada Panitia Pembangunan agar dapat memperhitungkan apakah pekerjaan tambahan tersebut dapat dibayar atau tidak.

3. Untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan dan pengurangan menggunakan harga satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran / kontrak.

4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran yang diajukan, maka akan disesuaikan secara musyawarah.

PasalII.14. D O K U M E N T A S I1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat

pekerjaan masih 0% supaya diadakan pemotretan ditempat yang dianggap penting menurut pertimbangan Direksi dengan ukuran 9 x 14 cm2 sebanyak 3 (tiga) stel.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

60

Page 24: 21. RKS

2. Setiap permintaan pembayaran termijn (angsuran) dan penyerahan pertama harus diadakan pemotretan yang masing-masing menurut pengajuan termijn dengan ukuran 9 x 14 cm2 sebanyak 1 (satu) stel.

PasalII.15. PENCABUTAN PEKERJAAN1. Sesuai dengan pasal 62 A.V. Sub 3b. Panitia Pembangunan

berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan dari tangan Pemborong apabila ternyata pihak Pemborong telah menyerahkan pekerjaan keseluruhannya atau sebagian pekerjaan kepada Pemborong lain, semata-mata mencari keuntungan saja dari pekerjaan tersebut.

2. Pada pencabutan pekerjaan, Pemborong hanya dapat dibayar pekerjaan yang telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Panitia Pembangunan, sedangkan bahan bangunan yang berada ditempat menjadi resiko Pemborong sendiri.

3. Penyerahan bagian-bagian dari atau seluruh pekerjaan kepada Pemborong lain (order aanemer) tanpa seijin tertulis dari Panitia Pembangunan tidak diijinkan.

4. Bilamana terjadi pihak kedua menyerahkan seluruhnya maupun sebagian pekerjaan kepada pihak ketiga tanpa seijin pihak kesatu, maka akan diperingatkan oleh pihak kesatu secara tertulis.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

61

Page 25: 21. RKS

BAB IIIBAB IIISYARAT-SYARAT TEKNISSYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal III.01. LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong ialah

pekerjaan konstruksi, meliputi :- Lantai I

1).Lantai seluas 1005 m2 2). Dan pekerjaan lain-lain sesuai gambar dan RAB.

- Lantai II1). Lantai seluas 59 m2 2). Dan pekerjaan lain-lain sesuai gambar dan RAB.

2. Pekerjaan instalasi dalama. Pemasangan Instalasi listrik dan

lampu-lampu penerangan lengkap dengan stop kontak, saklar, dan lain-lain

3. Pekerjaan instalasi luar- Pembuatan saluran .dan lain-lain, sesuai

gambar, Rencana Anggaran dan petunjuk direksi.4. Pemberian Pekerjaan meliputi:

1).Mendatangkan, mengelola, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, pengadaan alat-alat bantu dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.

2).Termasuk juga disini pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di dalam bestek dan gambar tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

62

Page 26: 21. RKS

3). Tanah bangunan termasuk segala sesuatu yang berada diatasnya dan diserahkan kepada Pemborong dalam keadaan yang ada pada waktu aanwijzing.

4). Pemborong harus menyerahkan hasil pekerjaan dengan sempurna, termasuk pembersihan peralatan, halaman, dan sebagainya. Penempatan dan pemindahan barang maupun hasil bongkaran sesuai petunjuk direksi.

5. Peraturan-peraturan pembangunan yang mengikat dalam pekerjaan ini adalah:1). Peraturan syarat-syarat umum pelaksanaan pekerjaan

Pemborongan di Indonesia2). Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI. 23). Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bangunan

NI.34). Peraturan kapur sebagai Bahan Bangunan NI.75). Semen Portland NI.86). Bata merah sebagai bahan bangunan NI.107). Peraturan Muatan Indonesia NI.138). Peraturan Umum Instalasi Listrik SI-14/S.I/729). Peraturan Bangunan dari Kabupaten setempat.10). Peraturan dari Pemerintah setempat.

Pasal III.02. TEMPAT TITIK DUGA DAN UKURAN-UKURAN1. Lokasi pekerjaan di Jl. Prof. Sudharto, SH., Semarang.2. Titik duga (0,00) permukaan lantai bangunan

ditentukan sama dengan titik nol lantai bangunan sebelah kanan atau kemudian di lapangan oleh Direksi.

3. Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar-gambar dengan catatan :

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

63

Page 27: 21. RKS

a. Jika terdapat perbedaan ukuran antar gambar, maka yang digunakan adalah ukuran-ukuran pada gambar dengan skala yang lebih besar, atau yang menguntungkan.

b. Jika terdapat ketidaksesuaian antara gambar dengan RKS, maka harap dikonsultasikan dengan Direksi.

c. Pemakaian dan pengambilan ukuran yang keliru sebelum, selama dan sesudah pekerjaan dilaksanakan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

d. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga dan diperhatikan ketelitiannya.

Pasal III.03. PEKERJAAN PERSIAPAN1. Mobilisasi dan Demobilisasi

a. Kontraktor wajib mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) dan

mengembalikan (demobilisasi) tenaga.

b. Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan

meminta persetujuan terhadap tenaga yang akan digunakan kepada

Konsultan Pengawas Lapangan. Apabila tenaga yang didatangkan tidak

sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada persetujuan pengawas, pengawas

dapat memerintahkan Kontraktor untuk mengembalikan dan mengganti

tenaga yang sesuai dengan spesifikasi,

c. Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan

demobilisasi menjadi tanggung jawab Kontraktor

2. Pembersihan Lokasi Proyek

Memulai pembangunan sebuah proyek diawali dengan melakukan

pembersihan lahan. Lahan yang digunakan untuk membangun sebuah proyek,

tidak selamanya berupa lahan kosong berupa tanah lapang, terkadang lahan

yang akan digunakan dapat berupa bangunan lama yang harus dirobohkan

terlebih dahulu. Namun dalam proyek ini, lahan yang digunakan adalah tanah

lapang.

3. Pembuatan Pagar Keamanan dan Papan Nama Proyek

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

64

Page 28: 21. RKS

Kontraktor harus membuat pagar proyek dari atap seng yang disusun rapi

serta dilengkapi dengan pintu untuk keluar/ masuknya kendaraan proyek.

Pemborong diwajibkan untuk membuat papan nama Proyek. Tulisan dan ukuran harus dikoordinasikan dengan Panitia Pembangunan

4. Pengadaan Fasilitas Air Kerja dan Listrik Kerja

Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan

pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan pemasangan Instalasi air dari sumber air

ke pekerjaan. Sesuai petunjuk Direksi dengan terlebih dahulu mengajukan ijin

kepada Panitia Pembangunan.

Pemakaian listrik harus sesuai petunjuk Direksi dengan terlebih dahulu

mengajukan ijin kepada Panitia Pembangunan.

5. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang Materiala. Pemborong harus membuat ruang direksi atau (minimum

sewa) seluas sesuai dengan RAB dengan spesifikasi : Lantai batu bata diplester atau

disesuaikan lokasinya. Kap dari kayu kruing dan penutup atas

asbes gelombang. Pintu dan jendela yang dapat dikunci.

Yang dilengkapi dengan : b. 1 (satu) set meja tamuc. 2 (dua) buah meja tulis dengan ukuran sedangd. 1 (satu) set almari yang dapat dikunci untuk

menyimpan kertas gambar dan dokumen lainnya.e. 1 (satu) buah meja gambarf. 1 (satu) buah buku direksig. 1 (satu) buah buku tamuh. Softboard untuk memasang gambar rencana

pelaksanaan:b. Kontraktor harus membuat Bedeng untuk pekerja yang

sesuai dengan standar yang di tetapkan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

65

Page 29: 21. RKS

c. Kontraktor harus membuat Gudang untuk tempat menyimpan material dan alat bangunan

6. Pengukuran dan pemasangan Bouwplank

a. Titik duga (0,00) permukaan lantai bangunan ditentukan sama dengan

titik nol lantai bangunan sebelah kanan atau kemudian di lapangan oleh

Direksi.

b. Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi telah ditetapkan

dalam gambar-gambar dengan catatan :

- Jika terdapat perbedaan ukuran antar gambar, maka yang digunakan

adalah ukuran-ukuran pada gambar dengan skala yang lebih besar,

atau yang menguntungkan.

- Jika terdapat ketidaksesuaian antara gambar dengan RKS, maka harap

dikonsultasikan dengan Direksi.

- Pemakaian dan pengambilan ukuran yang keliru sebelum, selama dan

sesudah pekerjaan dilaksanakan menjadi tanggung jawab Pemborong

sepenuhnya.

- Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga dan

diperhatikan ketelitiannya.

Pasal III. 04. PEKERJAAN TANAH 1. Pemborong perlu memperhitungkan keprasan dan timbunan

tanah disesuaikan dengan gambar rencana, setelah peil-peil rencana selesai dikerjakan, Pemborong mulai pasang papan bangunan/bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi, selanjutnya pekerjaan galian tanah dimulai.

2. Pekerjaan galian tanah yang dilakukan antara lain galian tanah untuk pondasi footplate dan pondasi batu kali. Dimensi pondasi footplate adalah 1 m x 1 m dan 0,8 m x 0,8 m dengan kedalaman 1,2 m, sedangkan pondasi batu kali mempunyai kedalaman 0,95 m dengan dimensi sesuai dengan gambar rencana.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

66

Page 30: 21. RKS

3. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah selesai. Tebal urugan tanah adalah 10 cm.

4. Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi.

5. Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.

6. Pondasi yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek Pondasi batu kali didasari dengan lantai

kerja/aanstamping dari pemasangan batu kosong diurug pasir dan siram air / dipadatkan digunakan sebagai pondasi menerus.

Sebagai adukan dipakai 1 SP : 5 PP. Pondasi batu kali yang terletak pada tanah urugan

harus didasari dengan lapisan pasir sampai benar-benar stabil, kemudian diberi lantai kerja / aanstamping dari batu kosong diurug dengan pasir dan disiram air / dipadatkan setebal 25 cm.

Pondasi Footplat, pondasi footplat mempunyai dimensi 1 m x 1 m dan 0,8 m x 0,8 m menggunakan penulangan dengan ø 12 - 200, pemasangan bekisting, dengan pengecoran ponadasi dengan mutu K-250 dibuat secara manual

7. Diatas Pondasi dipakai sloof beton bertulang dengan mutu K-250.

8. Pada pondasi untuk kolom-kolom praktis, sloof, beton dan lain-lain (pekerjaan bukan struktur) harus disesuaikan dengan stek-stek tulangan kolom yang tertanam baik pada pondasi sedalam 20 cm dan yang terlihat di luar sepanjang

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

67

Page 31: 21. RKS

40 cm diatas sloof dengan diameter dan jumlah besi sesuai gambar.

9. Untuk kolom struktur yang diteruskan dengan pemasangan batu bata harus ada stek-stek besi untuk penguat pasangan batu bata tersebut. Untuk satu dan lain hal disesuaikan dengan keadaan.

10. Pondasi batu belah dengan batu warna abu-abu, tidak berupa batu glondong dan bersisi pecahan minimum 3 (tiga) sisi.

11. Pekerjaan urugan tanah dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai. Urugan tanah bekas pondasi harus dipadatkan dengan menggunakan stamper selapis demi selapis dengan tebal tiap lapisnya 20 cm sampai diperoleh kepadatan yang memenuhi syarat.

12. Kelebihan tanah bekas galian atau bongkaran segera disingkirkan keluar dari halaman pekerjaan supaya tidak mengganggu pekerjaan.

13. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian-galian, baik pada waktu penggalian ataupun pengerjaan pondasi harus disediakan pompa lumpur/pekerjaan dewatering yang jika diperlukan bekerja terus-menerus.

Pasal III. 05. PEKERJAAN PONDASI Pekerjaan pondasi meliputi : pasangan pondasi batu kali , pondasi footplate , lantai kerja , sloof.

STANDAR1. Pondasi tersebut harus dipasang dengan campuran

1 pc : 4 pasir2. Pasangan batu belah tersebut harus di kerjakan

dengan cara yang terbaik yang dikenal disini , batu

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

68

Page 32: 21. RKS

kali harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak .

3. Setelah pasangan batu belah/batu kali tersebut mencapai 24 jam baru diperbolehkan melakukan pekerjaan lanjutan.

4. Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk -bentuk yang di tunjukan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu dengan yang lainnya dengan sempurna, semua batu harus di pasang diatas lapisan adukan dan di cetak di tempatnya sehingga tegak.adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk mendapatkan masa  yang kuat dan integral.

Pasal III. 06. PEKERJAAN STRUKTUR.Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi : Kolom, Balok, Ringbalk, Kolom praktis, Pelat lantai, dan Tangga.

STANDAR1. Semua ketentuan baik mengenai material maupun metode

pemasangan dan juga pelaksanaan pekerjaan beton harus mengikuti semua ketentuan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) dan SKSNI ’91: terkecuali bila dinyatakan atau diinstrusikan lain oleh Pengawas.

2. Bila terdapat hal-hal yang tidak tercakup dalam peraturan tadi, maka ketentuan-ketentuan berikut ini dapat dipakai, dengan terlebih dahulu memberi tahu dan memintakan ijin dari Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

69

Page 33: 21. RKS

SEMEN1. Kecuali ditentukan lain oleh Pengawas, semen yang

digunakan adalah semen PC Gresik jenis A dan segala sesuatunya harus mengikuti ketentuan dalam PBI 71. Semen yang digunakan harus merupakan produk dari suatu pabrik yang telah mendapat persetujuan terlebih dahulu.

2. Pengawas berhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan dan dapat menyatakan untuk menerima atau tidak semen-semen tersebut.

3. Pemborong harus menyediakan tempat / gudang penyimpanan semen pada tempat-tempat yang baik sehingga semen-semen tersebut senantiasa terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang dapat merusak semen, terutama sekali pada lantai tempat penyimpanan tadi harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

4. Semen dalam kantung-kantung semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari dua meter. Tiap-tiap penerimaan semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan dengan penerimaan-penerimaan sebelumnya. Pemakaian semen harus diatur secara kronologi sesuai dengan penerimaan. Kantung-kantung semen yang kosong harus segera dikeluarkan dari lapangan.

AIR UNTUK ADUKAN.1. Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan

pasangan, bahan pencuci agregat dan untuk curing beton,

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

70

Page 34: 21. RKS

harus air tawar yang bersih dari bahan-bahan yang berbahaya dari penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat, bahan organik, garam, silt (lanau).

2. Kadar silt (lanau) yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari 2 % dalam perbandingan beratnya. Kadar sulfat maksimum yang diperkenankan adalah 0,5 % atau 5 gr/lt, sedangkan kadar chloor maksimum 1,5% atau 15 gr/lt. Jika terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air tersebut ke Laboratorium pemeriksaan yang diakui.

3. Pemborong tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang berlumpur.

4. Apabila diadakan perbandingan test beton antara beton yang diaduk dengan aquadest dibandingkan dengan beton yang diaduk menggunakan air dari suatu sumber, dan hasilnya menunjukkan indikasi ketidakpastian dalam mutu beton walaupun telah digunakan semen yang sama telah disetujui, maka air test tadi menunjukkan harga-harga yang berbeda lebih kecil dari 15%. Test dapat dibandingkan mutu kekuatan dan juga dari waktu pengerasannya. Dalam keadaan ditolak ini, Pemborong diwajibkan mencari sumber lain yang lebih baik dan dapat diterima dan disetujui Pengawas.

AGREGAT HALUS (PASIR)1. Semua pasir alam yang dibutuhkan untuk pekerjaan

pembangunan harus disediakan oleh Pemborong dan diperoleh dari sungai atau tempat lain sumber alam yang disetujui. Jika pasir alam di dapat sumber-sumber yang tidak dimiliki atau dikuasai Pemborong, Pemborong harus mengadakan persetujuan yang perlu dengan pemiliknya

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

71

Page 35: 21. RKS

dan harus membayar semua sewa atau lain-lain biaya yang bersangkutan dengan hal tersebut.

2. Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai persetujuan keseluruhan untuk semua bahan yang diambil dari alam tersebut, dan Pemborong harus bertanggung jawab untuk kualitas satu demi satu dari bahan sejenis yang dipakai dalam pekerjaan.

3. Pasir untuk beton, adukan dan grouting harus merupakan pasir alam yang butirannya kasar (ex. Muntilan), pasir hasil pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasi pasir yang baik. Pasir yang dipakai mempunyai kadar air yang merata dan stabil dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat, tidak terselaput oleh material lain. Sedang untuk pasir urug dapat dipakai ex Bodri.

4. Pasir yang ditolak oleh Pengawas harus segera disingkirkan dari lapangan kerja. Dalam membuat adukan baik untuk digunakan plesteran maupun grouting, pasir tidak dapat digunakan sebelum persetujuan Pengawas mengenai mutu dan jumlahnya.

5. Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkali, bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran yang merusak. Berat substansi yang merusak tidak boleh lebih dari 5%.

AGREGAT KASAR (KERIKIL)1. Agregat kasar untuk beton adalah batu pecah dan

mempunyai kadar air yang merata dan stabil. Sebagaimana juga pada pasir, harus cukup keras, padat, tidak porous dan tidak terselaput material lainnya. Dalam penggunaannya koral harus dicuci terlebih dahulu.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

72

Page 36: 21. RKS

2. Kerikil ukuran berkisar 1 s/d 2 cm (atau batu pecah 1 - 2 cm) yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas baik mengenai mutu ataupun jumlahnya.

3. Pemborong diwajibkan memperhatikan pengaturan komposisi material untuk adukan, baik dengan menimbang ataupun volume, agar dapat dicapai mutu beton yang direncanakan, memberikan kepadatan maksimum, baik workabilitinya dan memberikan kondisi water cement ratio yang optimum.

BAHAN PENCAMPUR (ADMIXTURES)Penggunaan bahan pencampur (admixtures) harus dengan ijin tertulis dari Pengawas dan admixtures ini yang merupakan bagian yang integral dari adukan beton yang dibuat.

BAJA TULANGAN1. Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dalam SKSNI T

15-1991-03 dengan mutu baja U.39 dan U24 untuk tulangan kolom. Pemborong harus memberikan sertifikat dan hasil test dari pabrik kepada Pengawas untuk setiap pengiriman.

2. Tulangan yang dipakai untuk diameter 12 adalah tulangan polos, sedangkan untuk diameter >12 adalah tulangan ulir (deform).

3. Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, kasar dan tidak bercacat seperti retak dan lain-lain.

4. Pemborong harus mengadakan pengujian mutu baja beton yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk Pengawas. Batang percobaan diambil dengan disaksikan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

73

Page 37: 21. RKS

Pengawas sejumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis baik mutu maupun pengiriman masal atau bilamana terjadi keraguan terhadap mutu baja yang dikirim ke proyek. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong, sedangkan panjang setiap benda uji adalah 100 cm.

5. Tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai dengan gambar bestek.

6. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan bahan dalam keadaan dingin dan dengan cara yang tidak merusak bahan tersebut.

7. Tulangan dipasang sedemikian rupa sehingga, sebelum, selama dan sesudah pengecoran tidak bergeser tempatnya.

8. Terhadap kecepatan serta untuk mendapatkan penutup beton (beton decking) yang tertentu dan sama harus dipasang blok beton (beton tahu). Penahan jarak yang berbentuk blok persegi terbuat dengan campuran 1 pc: 3 ps dipasang 4 buah/m2 cetakan dan harus tersebar merata.

TRANSPORTASI DAN PENIMBUNAN MATERIAL1. Pengangkutan semen harus diusahakan sedemikian rupa

sehingga terlindung dari lembab dan sinar matahari. Semen harus dikirim ke lapangan dalam jumlah yang harus mendapat ijin dari Pengawas dahulu, dengan mernperhatikan kemajuan pekerjaan beton.

2. Segera setelah tiba dilapangan, semen harus disimpan dalam tempat penyimpanan yang kering, terlindung, bebas pengaruh cuaca, mempunyai ventilasi baik. Lantai tempat penimbunan sedikitnya berada 500 mm diatas tanah. Semua kelengkapan dari tempat penyimpanan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

74

Page 38: 21. RKS

harus mendapat persetujuan Pengawas dan memungkinkan dilakukannya pemeriksaan dengan mudah.

3. Semen dengan tipe dan asal yang berbeda harus disimpan pada tempat yang berbeda pula. Kantung-kantung harus ditumpuk dengan tinggi tumpukan tidak melebihi 13 kantung untuk sampai 30 hari, atau tinggi maksimum 7 kantung untuk periode yang lebih lama. Semen yang sudah rusak atau yang kena lembab harus dengan segera disingkirkan dari lapangan.

4. Agregat yang berbeda harus disimpan secara terpisah, mempertimbangkan kemungkinan tercampur.

5. Agregat yang telah tercemar ataupun berubah gradasinya akibat transportasi, harus disingkirkan atau diganti dengan material yang baik atas biaya Pemborong.

6. Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat dihindarinya baja tulangan mengenai tanah. Bila baja tulangan telah mengalami kemunduran dalam mutu akibat dari karat ataupun hal-hal lain akibat transportasi atau penyimpanan, maka baja tersebut tidak dapat dgunakan. Batang baja dengan mutu dan ukuran yang berbeda harus disimpan secara terpisah dan diberi label tentang mutunya dari test pabrik.

PERBANDINGAN ADUKAN1. Seluruh beton konstruksi menggunakan mutu beton K-

250 atau sesuai dengan bestek yang ada.2. Pemborong harus bertanggung jawab atas mutu adukan

beton yang dibuatnya.3. Sedikitnya 8 (delapan) minggu sebelum dimulainya

pekerjaan pengecoran beton, Pemborong harus mengajukan usulan asal-usul dan gradasi dari agregat, metode pengadukan yang dipakai, metode pengecoran,

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

75

Page 39: 21. RKS

harus ikut diberitahukan kepada Pengawas. Setelah itu Pemborong harus membuat trial test (percobaan pendahuluan), dengan membuat suatu percobaan adukan yang hasilnya dapat diketahui sebelum pekerjaan pengecoran. Test yang diadakan harus dilakukan dengan diawasi Pengawas dan menggunakan peralatan, bahan, metode yang sesuai dengan kondisi yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak Pengawas puas dengan kenyataan bahwa material dan prosedur yang digunakan akan menghasilkan beton dengan kekuatan dan kondisi sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Kekuatan silinder test untuk di test di laboratorium yang kesemuanya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SKSNI T 13-1991-03.

5. Kekentalan beton uji dengan percobaan slump nilai slump ditentukan sebagai berikut :

Jenis pekejaan beton Nilai Max( cm)

Nilai min( cm)

- Beton bawah tanah- Pelat, balok, kolom

1012

5,007,50

Material dan komposisi adukan yang konsisten harus ditetapkan agar tercapai hal-hal sebagai berikut :a. Kekuatan beton rencana.b. Beton yang padat, kedap air, dan tahan terhadap

pengaruh cuaca dari lingkungan.c. Pengaruh kembang susut yang kecil.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

76

Page 40: 21. RKS

Perbandingan air dan semen (water cement ratio) untuk seluruh klas beton tidak boleh lebih dari 0,6.

7. Pada penggunaan adukan beton “ready mix” Pemborong harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Pengawas, dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat supplier untuk beton ready mix tadi. Dalam hal ini Pemborong tetap bertanggung jawab penuh bahwa adukan yang disupply benar-benar memenuhi syarat-syarat di dalam spesifikasi ini serta menjamin homogenitas dan kualitas yang kontinu pada setiap pengiriman. Semua test silinder yang harus dilakukan dilapangan tetap dijalankan dan Pengawas supply beton ready mix bilamana diragukan kualitasnya. Semua resiko dan biaya akibat dari hal tersebut diatas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

TESTING1. Testing mutu beton harus dilakukan Pemborong dengan

diawasi Pengawas. Pemborong harus menyiapkan segalanya agar semua proses Pengawasan dan pengambilan sampel dapat diawasi dengan baik dan mudah didekati selama periode proyek. Pengambilan sampel harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam SKSNI. Benda uji yang dipergunakan harus berupa silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm, dimana cetakan untuk benda uji harus dari besi sehingga didapat benda uji yang sempurna.

2. Evaluasi dari kualitas beton akan dilakukan oleh Pengawas untuk dapat dinyatakan suatu pekerjaan beton mutunya dapat memenuhi spesilikasi dan juga untuk menolak pekerjaan yang sudah dilakukan, dan termasuk

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

77

Page 41: 21. RKS

menentukan perlu atau tidaknya merubah komposisi adukan beton.

3. Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi test kekuatan (crushing test) dan kekentalan (slump test). Kesemua test ini harus mengikuti ketentuan dalam PBI 71, tentang jumlah dan waktu pelaksanaan pengambilan sampel test. Selain mengikuti ketentuan-ketentuan dalam PBI 71 juga harus dilakukan bilamana ditentukan oleh Pengawas demi pertimbangan kondisi pelaksanaan. Semua hasil pemeriksaan beton baik test kuat tekan (crushing test) maupun slump test sesegera mungkin disampaikan kepada Pengawas.

5. Bila ternyata hasil test sampel beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang disyaratkan, maka Pengawas berhak untuk memerintahkan hal-hal sebagai berikut : a.Mengganti komposisi adukan untuk pekerjaan yang

tersisa. b.Memperlama proses penjagaan dalam masa

pengecoran beton. c. Non - destructive testing.d.Core drilling. e.Test-test yang dianggap relevan dengan masalahnya.Perlu diperhatikan bahwa semua prosedur dan ketentuan-ketentuan dalam PBI 71 harus tetap diikuti.

6. Apabila setelah dilakukan langkah-langkah sebagaimana disebutkan diatas, dan ternyata mutu beton untuk setiap ketentuan bestek tetap tidak dapat memenuhi spesifikasi, maka Pengawas berhak memerintahkan pembongkaran beton yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tadi sesegera mungkin.

7. Semua biaya pengambilan sampel, pemeriksaan, pembongkaran pekerjaan, perbaikan dan pekerjaan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

78

Page 42: 21. RKS

pembuatan kembali konstruksi beton yang dibongkar tadi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

PENGADUKAN1. Pemborong harus menyediakan, memelihara dan

menggunakan alat pengaduk mekanis (beton mollen) yang harus selalu berada dalam kondisi baik, sehingga dapat dihasilkan mutu adukan yang homogen. jumlah tiap bagian dari komposisi adukan beton harus diukur dengan teliti sebelum dimasukkan ke dalam alat pengaduk dan diukur dapat berdasarkan berat dan volume.

2. Pengadukan beton harus dilakukan dengan alat pengaduk yang mempunyai kapasitas memadai dengan volume bagian-bagian yang akan dicor dengan waktu tidak kurang dari 5 menit setelah semua bahan adukan beton dimasukkan dengan segera, kecuali air yang dapat dimasukkan sebagian terlebih dahulu. Pengawas berhak untuk memerintahkan memperpanjang proses pengadukan bila ternyata hasil adukan yang ada gagal menunjukkan beton yang homogen seluruhnya dan kekentalan tidak merata. Adukan beton yang dihasilkan dari proses pengadukan tadi harus mempunyai komposisi dan kekentalan yang merata untuk keseluruhannya.

3. Air untuk pencampur adukan beton dapat diberikan sebelum dan sewaktu pengadukan dengan kemungkinan penambahan sedikit air pada waktu proses pengeluaran dari adukan yang dapat dilakukan berangsur-angsur. Penambahan air yang berlebihan yang dimaksudkan untuk menjaga kekentalan yang disyaratkan tidak dibenarkan. Mesin pengaduk yang menunjukkan hasil tidak dapat memuaskan, harus segera diperbaiki atau

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

79

Page 43: 21. RKS

diganti dengan yang baik lainnya. Pemborong harus menyediakan sarana agar proses pengadukan dapat diawasi dengan baik dari tempat yang tidak mengganggu pelaksanaan pengadukan. Alat pengaduk tidak boleh digunakan untuk mengaduk adukan dengan volume yang melebihi kapasitasnya, kecuali diinstruksikan Pengawas.

4. Alat pengaduk yang digunakan harus menunjukkan dengan jelas data-data dari pabriknya yang menunjukkan :a. Gross volume dari ruang pengaduk. b. Maksimum dan minimum kecepatan pengadukan

dengan disertai data-data tentang ruang, pengaduk, sirip pengaduk dan lain-lain.

5. Alat pengaduk beton mollen harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi bahan-bahan untuk mengaduk beton dan harus segera dicuci bersih setelah selesai mengaduk pada suatu pengecoran. Pada saat memulai adukan yang pertama pada suatu pengecoran dengan beton mollen yang sudah bersih, pengadukan yang pertama harus mengandung koral dengan jumlah perbandingan separuh dari jumlah perbandingan normalnya untuk menjaga adanya material halus dan semen yang tertinggal pada bagian dalam beton mollen. Juga lama pengadukan dengan kondisi pertama ini harus dilakukan dengan sedikitnya satu menit lebih lama dari waktu pengadukan.

6. Pengadukan dengan cara manual tidak diperkenankan, terkecuali untuk suatu jumlah yang kecil sekali dan hal ini diperkenankan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas. Pengadukan dengan manual ini (hand mixing) ini harus dilakukan pada suatu platform yang mempunyai tepi-tepi penghalang. Pada proses pengadukan ini

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

80

Page 44: 21. RKS

bahan-bahan yang akan diaduk harus diaduk dulu secara kering dengan sedikitnya tiga kali pengadukan, untuk kemudian air pencampurnya disemprotkan dengan selang air dan setelah itu dilakukan kembali dengan sedikitnya tiga kali pengadukan sampai didapati suatu adukan yang benar-benar merata. Dalam pengadukan kembali ini kekentalan dapat dinaikkan dengan 10%, secara tidak diperkenan melakukan pengadukan dengan cara ini untuk suatu jumlah yang lebih dari ½ m3 diaduk sekaligus.

TRANSPORTASI 1. Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya

diangkut ke tempat pengecoran dengan cara sepraktis mungkin yang metodenya harus mendapat persetujuan Pengawas terlebih dahulu. Metode yang dipakai harus menjaga jangan sampai terjadi pemisahan bahan-bahan adukan beton (segregation) kehilangan unsur-unsur betonnya dan menjaga tidak timbulnya hal-hal negatif yang diakibatkan naiknya temperatur atau berubahnya kadar air pada adukan.

2. Adukan yang diangkut harus segera dituangkan pada formwork (bekisting) yang sedekat mungkin dengan tujuan akhirnya untuk menjaga pengangkutan lebih lanjut, serta pula penuangan adukan tidak diperkenankan dengan adukan dengan menjatuhbebaskan adukan dengan tinggi jatuh lebih dari satu meter.

3. Alat-alat yang digunakan untuk mengangkut adukan beton harus terbuat dari metal permukaannya, halus dan kedap air.

4. Adukan beton harus sampai di tempat dituangkan dengan kondisi benar-benar merata (homogen), slump test yang

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

81

Page 45: 21. RKS

dilakukan untuk sampel yang diambil pada saat adukan dituangkan ke bekisting, harus tidak melewati batas-batas toleransi yang ditentukan diatas.

PENGECORAN1. Sebelum adukan beton dituangkan pada acuannya, kondisi

permukaan dalam dari bekisting atau tempat beton dicorkan harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran. Semua bekas-bekas beton yang tercecer pada baja tulangan dan bagian dalam bekisting harus dengan segera dibersihkan.

2. Juga air yang tergenang pada acuan beton atau pada tempat beton akan dicorkan harus segera dihilangkan. Aliran air yang dapat mengalir ketempat beton dicor, harus dicegah dengan mengadakan drainage yang baik atau dengan metode lain yang disetujui Pengawas. Untuk mencegah jangan sampai beton yang baru dicor menjadi terkikis pada saat atau setelah proses pengecoran.

3. Pengecoran tidak dapat dimulai sebelum kondisi bekisting, tempat beton dicorkan, kondisi permukaan beton yang berbatasan dengan daerah yang akan dicor dan juga keadaan pembesian selesai diperiksa dan disetujui oleh Pengawas. Setelah diperiksa dan disetujui Pengawas, maka pekerjaan yang dapat dilakukan hanyalah pekerjaan dalam atau terhadap bekisting sampai selesainya pengecoran beton pada daerah yang telah disetujui terkecuali dengan seijin Pengawas.

4. Pada tiap pengecoran, Pemborong diwajibkan menempatkan seorang tenaga pelaksananya yang bepengalaman baik dalam pekerjaan beton, dan pelaksana ini harus hadir, mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan pengecoran. Sedang semua pekerjaan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

82

Page 46: 21. RKS

pengecoran harus dilakukan oleh tenaga-tenaga pekerja yang terlatih, yang jumlahnya harus mencukupi untuk menangani pekerjaan pengecoran yang dilakukan.

5. Tidak diperkenankan melakukan pengecoran untuk suatu bagian dari pekerjaan beton yang bersifat permanen tanpa dihadiri Pengawas atau wakil dari Pengawas (Inspektur).

6. Pemborong harus mengatur kecepatan kerja dalam menyalurkan adukan beton agar didapat suatu rangkaian yang kecepatan baik mengangkut, meratakan dan memadatkan adukan beton dengan suatu kecepatan yang sama dan menerus.

7. Mengencerkan adukan beton yang sudah diangkut sama sekali tidak diperkenankan. Adukan beton yang sudah agak mengeras tapi belum dicorkan harus segera dibuang.

8. Seluruh pekerjaan-pekerjaan beton harus diselesaikan segera sebelum adukan betonnya mulai mengeras. Dan segala langkah perlindungan harus segera dilakukan beton yang baru dicor, dimulai saat-saat beton belum mengeras.

9. Dalam hal terjadinya kerusakan alat pada saat pengecoran, atau dalam hal pelaksanaan suatu pengecoran tidak dapat dilaksanakan dengan menerus, Pemborong harus segera memadatkan adukan yang sudah dicorkan sampai suatu batas tertentu dengan kemiringan yang merata dan stabil saat beton masih dalam keadaan plastis. Bidang pengakhiran ini harus dalam keadaan bersih dan harus dijaga agar berada dalam keadaan lembab sebagaimana juga pada kondisi untuk construction joint, sebelum nantinya dituangkan adukan yang masih baru. Bila terjadi penyetopan pekerjaan pengecoran yang lebih lama dari satu jam, pekerjaan harus ditangguhkan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

83

Page 47: 21. RKS

sampai suatu keadaan dimana beton sudah dinyatakan mulai mengeras yang ditentukan oleh pihak Pengawas.

10. Beton yang baru selesai dicor, harus dilindungi terhadap rusak atau terganggu akibat sinar matahari ataupun hujan, juga mungkin air yang menganggu beton yang sudah dicorkan harus ditanggulangi sampai suatu batas waktu yang disetujui Pengawas terhitung mulai pengecorannya. Tidak sekalipun diperkenankan melakukan pengecoran beton dalam kondisi cuaca yang tidak baik untuk proses pengerasan beton tanpa suatu upaya perlindungan terhadap adukan beton, hal ini bisa terjadi baik dalam keadaan cuaca yang panas sekali,dan dalam keadaan hujan. Perlindungan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal ini harus mendapat persetujuan Pengawas.

11. Pengecoran terhadap struktur beton yang tidak selesai (kasus-kasus) harus seijin Pengawas, terhadap bagian-bagian yang harus dibuang (diketrik).

PEMADATAN ADUKAN BETON1. Adukan beton harus dipadatkan sehingga mencapai

kepadatan yang maksimum sehingga didapat beton yang terhindar dari rongga-rongga yang timbul antara celah-celah koral, gelembung udara dan adukan tadi harus benar-benar memenuhi ruang yang dicor dan menyelimuti seluruh benda yang seharusnya terbenam dalam beton. Selama proses pengecoran, adukan beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator yang mencukupi keperluan pekerjaan pengecoran yang dilakukan. Kekentalan adukan beton dan lama proses pemadatan harus diatur sedemikian rupa agar dicapai

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

84

Page 48: 21. RKS

beton yang bebas dari rongga, pemisah unsur-unsur pembentuk beton.

2. Beton yang sedang mengeras harus selalu dibasahi mulai dari selesai pengecoran dengan sedikitnya selama 1 (satu) minggu. Pembasahan harus dilakukan dengan menutup permukaan beton dengan kain atau material lain yang basah agar tetap lembab. Proses pembasahan beton setelah dicor minimal dikakukan rutin selama seminggu pada pagi jam 8.00- siang jam 13.00 dan sore jam 15.00. Air yang digunakan untuk keperluan ini harus sama mutunya dengan air untuk bahan adukan beton.

PERBAIKAN BETON1. Segera setelah bekisting dibuka, kondisi beton harus

diperiksa Pengawas. Bila dianggap oleh Pengawas perlu dilakukan perbaikan atau pembongkaran, maka langkah tadi harus sepenuhnya dikerjakan atas beban biaya Pemborong.

2. Langkah-langkah perbaikan beton harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar ahli. Hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain yang menyangkut hal-hal yang kurang baik pada permukaan beton terutama untuk kebutuhan finishing. Kecuali dinyatakan lain, maka pelaksanaan pekerjaan perbaikan ini harus diselesaikan dalam waktu 24 jam semenjak pembukaan bekisting. Tonjolan-tonjolan pada permukaan beton harus dihilangkan.

3. Kondisi beton yang ternyata rusak akibat adanya rongga yang membahayakan dan permukaan cekung yang berlebihan, dapat mengakibatkan perintah dibongkarnya beton tadi untuk kemudian dilakukan pembersihan dan pengecoran ulang. Batas-batas daerah yang harus

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

85

Page 49: 21. RKS

dibongkar tadi akan ditentukan oleh pihak Pengawas, begitu juga langkah pengecoran dan material yang akan digunakan.

4. Keretakan-keretakan pada beton baik akibat panas hidrasi atau pembebanan awal harus diisi kembali dengan grouting beton.

JOINT/SAMBUNGAN1. Lokasi dan tipe dari construction joints harus sesuai

dengan pada gambar rencana atau sebagaimana ditentukan Pengawas. Penambahan construction joints yang dikehendaki Pemborong demi pertimbangan pelaksanaan, harus mendapat persetujuan Pengawas terlebih dahulu. Penentuan letak joint tadi harus memperhatikan pola gaya-gaya yang bekerja ataupun untuk menghindari terjadinya retak.

2. Khusus pada joint yang menghubungkan balok kantilever diberikan tulangan tumpuan tambahan di lapis atasnya sebagaiman ditentukan perencana.

3. Pengecoran beton harus dilakukan secara terus-menerus tanpa berhenti. Bila terjadi penghentian dalam pengecoran pada suatu lokasi dimana pada pengecoran nantinya beton baru tidak akan tercampur dengan beton lama, maka batas tadi harus diperlakukan seperti construction joints, dimana permukaan consrtuction joints harus dikasarkan, dibersihkan dengan air hingga bersih.

4. Pengecoran pada struktur balok yang belum selesai dicor hendaknya tetap memberi penyangga terhadap balok yang sudah dicor (disampingnya).

Pasal III. 07. BEKISTINGU MUM

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

86

Page 50: 21. RKS

Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas semua perhitungan dan gambar rencana bekistingnya untuk mendapat persetujuan bilamana diminta Pengawas, sebelum pekerjaan dilapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini walaupun Pengawas telah menyetujui untuk digunakannya suatu rencana bekisting dari Pemborong, segala sesuatunya yang diakibatkan oleh bekisting tadi tetap sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

MATERIAL1. Material untuk bekisting dapat dibuat dari kayu, besi, atau

material yang disetujui Pengawas. Semua tipe material bila digunakan tetap harus memenuhi kebutuhan untuk bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan, sehingga didapat hasil beton yang halus, rata dan sesuai dimensi yang direncanakan.

2. Bekisting yang digunakan untuk beton exposed, harus benar-benar mempunyai permukaan yang halus. Dalam hal ini digunakan bekisting kayu plywood, sambungan antar tepi-tepi bekisting harus dibuat dengan diprofil hingga didapatkan permukaan cetakan yang benar dan rata sesuai yang direncanakan.

PELAKSANAAN1. Bekisting harus benar-benar menjamin agar air yang

terkandung dalam adukan beton tidak hilang atau berkurang. Konstruksi bekisting harus cukup kaku, dengan pengaku-pengaku (bracing) dan pengikat (ties) untuk mencegah terjadinya pergeseran ataupun perubahan bentuk yang diakibatkan gaya-gaya yang mungkin bekerja pada bekisting tadi. Hubungan-hubungan antara bagian bekisting harus mengunakan alat-alat yang

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

87

Page 51: 21. RKS

memadai agar didapat bentuk dan kekakuan yang baik. Pengikatan bagian bekisting harus dilakukan horisontal dan vertikal. Semua bekisting harus direncanakan agar dalam proses pembukaan tanpa memukul atau merusak beton untuk pengikatan dalam beton harus menggunakan batang besi dan murnya.

2. Semua material yang selesai digunakan sebagai bekisting harus dibersihkan dengan teliti sebelum kembali, dan bekisting yang telah digunakan berulang kali dan kondisinya sudah tidak dapat diterima Pengawas, harus segera disingkirkan untuk tidak dapat dipergunakan lagi atau bilamana mungkin diperbaiki agar kembali sempurna kondisinya.

PEMBASAHAN DAN MEMINYAKI BIDANG BEKISTING1. Bagian dalam dari bekisting besi dan kayu boleh dipoles

dengan non-stining mineral oil dengan sepengetahuan Pengawas. Pelumasan tadi harus dilakukan dengan hati-hati agar aliran tadi tidak mengenai bidang dasar pondasi dan juga pembesian.

2. Bekisting kayu bilamana tidak dipoles minyak seperti tersebut diatas, harus dibasahi hingga benar-benar basah sebelum pengecoran beton.

PEMBONGKARAN BEKISTING1. Secara umum, kecuali dinyatakan lain oleh Pengawas,

semua bekisting harus disingkirkan dari permukaan beton. Untuk memungkinkan tidak tergantungnya kemajuan pekerjaan dan dapat dengan segera dilakukan langkah perbaikan bila perlu, bekisting harus secepatnya dibongkar segera setelah beton mempunyaj kekerasan dan kekuatan seperlunya. Bekisting untuk bagian atas dari

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

88

Page 52: 21. RKS

bidang beton yang miring, harus segera dibongkar segera setelah beton mempunyai kekakuan untuk mencegah berubahnya bentuk permukaan beton. Bilamana diperlukan perbaikan pada bidang atas beton yang miring, maka perbaikan tadi harus sesegera mungkin dan dilanjutkan dengan langkah-langkah penjagaan pada proses pengerasan beton (curing).

2. Pembukaan bekisting tidak diperkenankan dilakukan sebelum beton mencapai umur sesuai daftar dibawah ini setelah pengecorannya dan sebelum beton mengeras untuk menahan gaya-gaya yang akan ditahan. Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah timbulnya kerusakan pada beton. Bilamana timbul kerusakan pada beton pada saat pembongkaran bekisting, maka langkah perbaikan harus sesegera mungkin dilakukan. Daftar ketentuan diperkenankannya dibuka suatu bekisting bila dihitung sejak selesai pengecoran a. Sisi-sisi balok, dinding & kolom yang tidak dibebani.b. Plat beton (penyangga tidak dibuka).c. Tiang-tiang penyangga plat bila plat tidak mendapat

beban.d. Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani.e. Tiang-tiang penyangga cantileverUntuk kondisi-kondisi dimana plat dan balok yang masih ada sistern lantai diatasnya, maka pembukaan bekisting dan penyangga harus dengan persetujuan Pengawas, dimana dalam hal ini segala kemungkinan beton yang akan bekerja serta umur beton yang terbebani harus ditinjau dengan teliti.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

89

Page 53: 21. RKS

Pasal III. 07. PEKERJAAN PENUTUP ATAP1. Bahan penutup atap menggunakan genteng.2. Rangka penutup atap menggunakan kayu dengan ukuran

gording dan nok 8/12, usuk 4/6. 3. Rangka plafond juga dibuat dari kayu kaso 5/7, 6/8, 4/6

dengan jarak antar plafond ± 0,6 m.Lis tepi plafond menggunakan gypsum. Bentuk dan cara pemasangan sesuai dengan gambar detail.

4. Seluruh rangka kayu distel rata pada bagian bawah dan cara pemasangannya dengan sistem klos yang dibuat dari reng ukuran 2/3 cm dan dipaku

5. Pemasangan rangka plafond sesuai dengan gambar detail dan setelah rangka plafond terpasang bidang permukaan harus rata, lurus, waterpass dan tidak ada bagian yang bergelombang serta difinish dengan cat tembok sampai baik.

6. Seluruh permukaan plafond digunakan gypsum tebal 9 mm

Pasal III.08. PEKERJAAN PASANGAN DINDINGI. PASANGAN BATU-BATA

I.1. TRASSRAM 1. Pasangan bata dengan campuran 1 Pc : 4 Ps :

(Trassram) digunakan pada pekerjaan :a. Pasangan bata mulai dari sloof atau balok-balok hingga

setinggi 30 cm di atas permukaan lantai.b. Bagian-bagian lain yang ditetapkan dalam gambar kerja

atau menurut petunjuk Direksi.I.2. BIASA1. Pasangan dinding bata biasa dengan campuran 1 Pc

: 4 Ps . Untuk semua pasangan dinding bata yang naik mulai dari pasang trassram.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

90

Page 54: 21. RKS

2. Siar-siar harus dikorek masuk sebelum diberi plesteran dan pasangan batu bata tidak boleh ditembus andang-andang (scaffolding).

3. Pada dinding setengah bata, tempat-tempat tertentu sesuai dengan gambar kerja dan perhitungan beton, diberi kolom pengaku/kolom praktis dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran pasti (jadi) 15 x 15 cm.

4. Di atas lubang-lubang pintu dan jendela harus diberi balok latai dengan adukan 1Pc : 4 Ps dan diplester dengan adukan 1 Pc : 4 Ps, dan ukuran yang disesuaikan dengan perhitungan beton untuk tiap-tiap bentangan.

II. PEKERJAAN PLESTERANCampuran yang dipergunakan untuk pasangan dan plesteran bata adalah campuran 1 Pc: 3 Ps, plesteran untuk semua pekerjaan beton adalah 1 Pc : 3 Ps1. Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm, atau lebih dari

2 cm kecuali ditetapkan lain, dengan acian dari Pc.2. Pekerjaan plesteran akhir harus betul-betul lurus, rata, datar

ataupun tegak lurus dan pada bagian-bagian sudut harus betul-betul siku dan tegak lurus ke atas.

3. Pada plesteran beton adukan yang digunakan adalah 1Pc : 3 Ps dan permukaan beton-beton yang diplester harus dibuat kasar terlebih dahulu, disiram dengan air semen baru kemudian diplester.

Pasal III.09. PEKERJAAN KUSEN, KACA DAN AKSESORISI. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA KACALingkup pekerjaan kosen meliputi :1. Pembuatan kosen pintu 6/15 dan 4/12 kayu jati, sesuai

gambar perencanaan/bestek.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

91

Page 55: 21. RKS

2. Pemasangan alat-alat gantung seperti engsel pintu nylon arch 4", kunci tanam ex SES (asli) 2 x putarSetiap pintu dipasang 3 (tiga) buah.

3. Pemasangan kaca Rayben tebal 5 mm.Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :1. Pekerjaan Kosen

a. Penyetelan dijaga agar permukaan tidak cacat, kayu penyokong tidak boleh dipasang pada bidang luar dan dipasang sedemikian rupa sehingga kayu penyokong mudah dilepas setelah kosen dipasang kokoh.

b. Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan bahan lain seperti misal tembok, beton serta bagian lain, sebelumnya harus dimeni sampai rata.

c. Setiap kosen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi angkur dari besi sebanyak 4 buah untuk kosen pintu dan 4 buah untuk kosen jendela.

d. Kosen-kosen harus dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama waktu penyetelan sampai pengecatan

e. Semua kosen pintu/jendela sebelum dan sesudah terpasang harus water pass.

f. Di atas kosen dengan bentangan 100 cm atau lebih harus dipasang balok latei beton bertulang dengan pembesian praktis 4 diameter 8 mm, beugel 6 - 15 cm, dengan spesi beton 1Pc : 2Ps : 3 SPlit.

g. Semua sambungan kayu dibuat dengan kaidah secara teknis, rapi, rapat, kuat serta pada sambungan harus dilem kayu.

h. Semua pekerjaan kosen yang kelihatan, harus diketam sampai halus dan rata.

i. Semua ukuran kayu yang tersebut dalam gambar adalah ukuran kayu jadi setelah mengalami proses pembuatan antara lain.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

92

Page 56: 21. RKS

2. Pekerjaan daun pintu/jendelaa. Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya

dengan kosen.b. Untuk daun pintu teakwood kualitas baik. Konstruksi

pelaksanaan sesuai gambar.c. Kaca yang dipakai clear glass, tebal sesuai gambar 6mm

dan 9mm, semua kaca harus benar-benar datar dan tidak boleh menggelombang.

II. PEMASANGAN KACA1. Kualitas kaca clear glass harus kaca standart dari pabrik

setebal 6 mm dan 9mm. Kaca tidak boleh bergaris-garis / berbunga-bunga yang mengganggu penglihatan.

2. Cacat bahan sebelum dan sesudah pemasangan kaca dengan ukuran-ukuran besar harus diperhitungkan syarat-syarat khusus lainnya yang diajukan untuk maksud tersebut.

3. Pada semua pemasangan kaca dan bahan kayu harus didempul terlebih dahulu, sesuai dengan petunjuk khusus untuk tujuan tersebut.

III. PEMASANGAN ALAT-ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI1. Untuk penggantung daun pintu digunakan sesuai dengan

engsel dari pabrik aluminiumnya dipasang sesuai dengan gambar rencana.

2. Tiap pintu tunggal diberi satu kunci tanam yang baik mutunyasesuai dengan pabrik aluminiumnya dengan 2 (dua) kali putaran.

Pasal III.10. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK1. Pekerjaan Instalasi Listrik :

1. Yang dimaksud pekerjaan listrik adalah pemasangan listrik dalam bangunan lengkap dengan stop kontak,

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

93

Page 57: 21. RKS

sakelar dan lain-lain, tidak termasuk dalam penyambungan dari PLN.

2. Pelaksanaan pekerjaan listrik harus oleh Badan Usaha terdaftar sebagai Instalater yang telah mendapat pengesahan dari PLN.

3. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disebutkan dalam VDE / DIN dan Peraturan Umum Instalasi Listrik yang dikeluarkan oleh PLN.

4. Penilaian baik terhadap hasil pekerjaan diputuskan oleh hasil pemeriksaan Direksi.

5. Pemborong diwajibkan menyediakan gambar-gambar kerja (shop drawing) dan gambar hasil akhir pemasangan gambar revisi sesuai dengan standar PLN setelah terlebih dahulu disetujui Direksi.

6. Untuk Instalasi listrik/ titik lampu stop kontak biasa digunakan kabel jenis dan ukuran sesuai dengan gambar serta memenuhi persyaratan untuk tegangan 220 Volt.

7. Stop kontak dan sakelar digunakan merk Broco dan kualitas yang baik dan disetujui oleh Direksi. Dipasang pada ketinggian 1,50 meter dari muka lantai untuk sakelar dan stop kontak.

8. Semua titik lampu dan stop kontak dilengkapi dengan arde kawat, pengawatan arde untuk lampu-lampu dan stop kontak dilakukan untuk setiap grup pasang berukuran minimal 1,50 mm. Arde panel utama ditanam minimal 6 m mencapai air tanah dengan menggunakan pipa besi 1,5” serta dengan kawat minimal BC 6 mm dan dilengkapi bak kontrol.

2. Pekerjaan lampu :1. Lampu pijar yang digunakan ialah lampu pijar merk

Philips ex dalam negeri dengan daya sesuai dengan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

94

Page 58: 21. RKS

gambar, sedangkan stop kontak dan sakelar dengan merk Broco.

2. Sedang untuk semua lampu TL digunakan dengan kualitas baik merk Philips (asli bukan tiruannya).

Pasal III.11. PEKERJAAN MEKANIKAL1. Pekerjaan pemasangan saluran air hujan :

a. Sekeliling bangunan dipasang saluran terbuka dengan buis beton berukuran U.20.

b. Pembuatan bak-bak kontrol tertutup ukuran sesuai dengan gambar dengan ukuran 1 Pc : 3 Ps dan dibuat dengan baik / rapi.

c. Untuk saluran di luar bangunan ke arah saluran pembuangan utama dibuat sesuai gambar.

Pasal III.12. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 1. Pemasangan ubin lantai dengan Granit Niro 60x60 cm Tile ex

china, dan Lantai Selasar Rabat Beton + Acian Finish.2. Secara  keseluruhan ubin pada lantai digunakan ubin dengan

kualitas baik dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner atau Direksi.

3. Sebelum lantai keramik dipasang, lantai di floor atau pembuatan lantai kerja sesuai bestek/gambar perencanaaan.

4. Setelah keramik terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan secara tertulis dari Direksi dinyatakan baik, baru dapat dimulai pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan Pc) hingga menghasilkan nat-nat yang sama lebarnya dan rata. Sebelum pekerjaan pembersihan kolotan selesai, maka pekerjaan pembersihan kolotan harus tetap diteruskan hingga betul-betul bersih walaupun jam kerja telah usai. Penundaan pembersihan sisa kolotan akan berakibat sulitnya pembersihan sisa semen tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

95

Page 59: 21. RKS

5. Seluruh bidang-bidang permukaan ubin setelah terpasang harus datar, nat-natnya merupakan garis lurus vertikal/horisontal.

6. Pemasangan keramik dapat dilaksanakan setelah pemasangan atap dan plafond selesai.

7. Ubin yang akan digunakan harus telah mendapatkan persetujuan Pimpro.

8. Ubin yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh dipasang, jika sudah terpasang harus dibongkar dan diganti.

Pasal III.13. PEKERJAAN FINISHING1. Warna harus asli dari kalengnya dan tidak dibenarkan

menggunakan warna campuran.2. Tembok mempergunakan cat dengan mutu yang baik /

dengan merk Decolith atau yang setara kualitasnya.3. Semua dinding tembok bagian dalam yang akan dicat

sebelumya harus diplamur dengan plamur tembok, semua bidang permukaan dinding-dinding diplamur sampai halus dan rata. Sedangkan semua dinding luar tidak perlu diplamir tetapi langsung dicat minimal 3x pengecatan sampai rata.

4. Warna cat tembok dinding sebelah dalam akan ditentukan kemudian, Warna cat tembok dinding sebelah luar akan ditentukan kemudian.

Pasal III. 14. PEKERJAAN JALAN dan PARKIRPekerjaan Jalan dan Parkir meliputi : pengukuran dan pembersihan, galian tanah , urugan pasir , macadam , batu pecah, lapisan penutup, coating , lapisan HRS

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

96

Page 60: 21. RKS

SYARAT : 1. lokasi permukaan jalan yang akan dibongkar harus ditandai dan dicatat lokasi bongkaran (STA ..... + ..... ), dimensi lebar, panjang dan rencana ketebalan bongkaran (data dicantumkan setelah selesai pembongkaran. 2.  Batas bongkaran harus dipotong dengan menggunakan gergaji mesin pemotong aspal untuk menhasilkan permukaan (vertikal) yang tegak lurus. 3.  Jack hummer digunakan untuk pembongkaran dan perataan lokasi yang telah dipotong. 4.  Pengupasan lapisan permukaan jalan harus menggunakan peralatan mesin pengupas (cold milling machine) 5.  Pembongkaran harus dilakukan sehingga lapisan yang rusak terangkat/terbongkar dan harus dilakukan sedemikan rupa sehingga tidak memperlemah struktur yang masih baik. 6.  Alur-alur yang terjadi akibat cold milling harus diratakan dengan menggunakan mesin perata/grader. 7.  Pembersihan permukaan hasil pembongkaran harus segera dilakukan dengan sapu baja (power broom) setelah selesainya perataan agar material yang berpotensi lepas benar-benar lepas dan agar material pembongkaran tidak melekat/menempel kembali.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

97

Page 61: 21. RKS

8.  Selanjutnya pembersihan harus dilakukan dengan kompresor agar material halus benar-benar tidak menempel pada permukaan 9.  Material hasil bongkaran adalah milik PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, Belawan International Container Terminal dan harus ditempatkan / dibuang ke luar lokasi pekerjaan sesuai dengan lokasi yang ditunjuk. Material bongkaran tidak  dibenarkan dibuang di lokasi sekitar jalan yang dikerjakan.    10. Permukaan hasil pembongkaran setelah dibersihkan apabila telah kering selajutnya dapat disemprot dengan material lapis perekat (tack coat) secara merata. Pada permukaan (vertikal) potongan harus diberi lapis perekat.  11. Bila kondisi lapis perekat (tack coat) sudah setting, material pengisi dapat segera dihampar dan dipadatkan.  Pengisian dan pemadatan harus dilakukan sedemikian sehingga permukaan yang diperbaiki tersebut mempunyai kerataan yang sama dengan permukaan jalan di sekitarnya. Khusus untuk pengupasan dan pengisian (scrapping and filling ) maka pemadatan dengan tire roller harus dilakukan lebih berat dari pengaspalan biasa, demikian pula dengan finish rolling-nya. Untuk lubang dengan

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

98

Page 62: 21. RKS

kedalam lebih dari 10 cm dapat diisi dengan material base (pondasi) dari jenis Cement Trated Base (CTB) .      Pasal III. 15. LAIN-LAIN1. Semua bahan dan alat perlengkapan yang akan diperoleh

atau dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi (Perencana/Pegawas) dan Panitia Pembangunan secara tertulis.

2. Pemasangan dan penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat seperti tersebut di atas akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala resiko Pemborong.

3. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung Pemborong.

Direktur PT. Gaskita Karya, Ketua Panitia Pembangunan,

(Fathul Irsyad A) (Ir. Rachmad Fathony, MT)

Keterangan :1. Materai 6000 adalah kertas hvs

putih berukuran seperti materei 6000 asli yang tertera angka Rp. 6000,- baik dengan diketik , maupun tertulis tangan (bukan fotocopy)

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

99

Page 63: 21. RKS

2. Yang dimaksud Pejabat Berwenang adalah Direktur Utama PT. Gaskita Karya.

Rencana Kerja dan Syarat-SyaratProyek Pembangunan Gedung Serbaguna 2 lantai PT. Gaskita Karya Tahun 2015

100