skripsieprints.umm.ac.id/41339/1/pendahuluan.pdf · 2018-12-04 · oligosakarida yang tepat karena...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
DWI ESTI VANIA ANGGRAINI
PENGARUH PEMBERIAN YOGURT KONJAC
TERHADAP JUMLAH BAKTERI ASAM
LAKTAT PADA DUODENUM Rattus norvegicus
DIABETES
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
Lembar Pengesahan
PENGARUH PEMBERIAN YOGURT KONJAC
TERHADAP JUMLAH BAKTERI ASAM
LAKTAT PADA DUODENUM Rattus norvegicus
DIABETES
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh :
DWI ESTI VANIA ANGGRAINI
201410410311147
Disetujui Oleh :
iii
Lembar Pengujian
PENGARUH PEMBERIAN YOGURT KONJAC
TERHADAP JUMLAH BAKTERI ASAM
LAKTAT PADA DUODENUM Rattus norvegicus
DIABETES
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh :
DWI ESTI VANIA ANGGRAINI
201410410311147
Disetujui Oleh :
Penguji III Penguji IV
Sovia Aprina B., S.Farm, M.Si, Apt. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.
NIP UMM. 11408040452 NIP UMM. 11216120589
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Segala puji syukur kehadirat ilahi rabbi, karena atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelasaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat
mencapai gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis mendapat bantuan dari dosen pembimbing dan bantuan seluruh pihak.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan rejeki pada umat-Nya dan nabi
besar Muhammad SAW.
2. Ibu Siti Rofida, S.Si., M. Farm., Apt, selaku Dosen Pembimbing I. Terima
kasih banyak, dengan sabar membimbing dan selalu memberikan semangat
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak Ahmad Sobrun Jamil, S.Si., MP, selaku Dosen Pembimbing II. Terima
kasih banyak, dengan sabar membimbing dan memotivasi penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt, selaku Dosen penguji I. Terima
kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji yang memberi saran,
bimbingan serta banyak pelajaran selama menjadi penguji.
5. Ibu Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt, selaku Dosen penguji II. Terima kasih
atas kesediaannya untuk menjadi penguji dan saran selama menjadi penguji
dan memberi saran, bimbingan serta banyak pelajaran selama menjadi penguji.
6. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt, selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
v
8. Ibu Raditya Weka Nugraheni, M.Farm., Apt, selaku Dosen Wali. Terima kasih
motivasinya selama ini dan saran yang telah diberikan.
9. Kepada Bapak Joko, Mas Yono, dan Mas Miftah yang sudah membantu
dalam kelancaran penelitian yang digunakan untuk menyusun naskah skripsi
ini.
10. Kepada orang tua saya, Ayah Mudiono dan Ibu Suwarni. Terima kasih selalu
memberikan dukungan, semangat, dan doa yang tidak pernah putus. Kakak
saya Erwin, dan para adek saya Warda dan Febri yang telah menemani dan
selalu memberikan perhatian serta semangat kepada penulis.
11. Kepada Wiryan F A Utama yang selalu menemani, memberikan semangat,
menjadi seorang yang bersedia menjadi tempat berkeluh kesah selama proses
penyusunan skripsi hingga sekarang.
12. Buat teman sepejuangan, keluarga HIMFA PARACELSUS UMM, teman
tebengan Nejella, Aul dan Riska terima kasih atas dukungannya dan susah
sedih bersama dalam menghadapi ujian Seminar Hasil. Buat teman
seperjuangan-skripsi Lilis, Anis, Ilma, Dian, dan Eva. Untuk Karnivoraku yang
penuh drama, Tamara, Anita, Fitri, Jean, Qardina, Devis, dan Alfira. Terima
kasih semuanya.
Terima kasih untuk seluruh teman-teman, yang sudah membantu kelancaran
selama proses skripsi, mulai dari bimbingan hingga akhirnya skripsi ini
terselesaikan dengan baik, terima kasih banyak atas bantuan, semangat, dan
motivasinya. Penulis menyadari semua tidak ada yang sempurna sehingga butuh
bimbingan, semangat dan motivasi dari seluruh pihak. Semoga skripsi ini
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 27 Juli 2018
Penulis
Dwi Esti Vania A.
vi
RINGKASAN
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik kronik
akibat abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai
dengan hiperglikemia yang berakibat pada komplikasi mikrovaskular,
makrovaskular, dan neuropati untuk jangka panjang (DiPiro, et al., 2015).
International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015 menyebutkan bahwa
prevalensi diabetes melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikannya sebagai
penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia.
Penanggulangan diabetes saat ini hanyalah pelengkap dari diet (Studiawan,
2005). Dimana obat hanya perlu dibrikan bila pengaturan diet secara maksimal
tidak biekhasiat mengendalikan kadar glukosa darah. Salah satu variabel penting
pada tatalaksana DM tipe 2 secara global saat ini adalah mikrobiota usus. Pada
DM tipe 2 terjadi disbiosis mikrobiota usus, yang akan menyebabkan chronic
systemic low grade inflamation yang mendasari gangguan metabolik (Fkuda S,
2011). Pada penderian DM dan obesitas ditanyai dengan perubahan gut barrier
yang mengawali terjadinya gangguan pada hubungan simbiosis antara mikrobiota
usus dan sel host. Ketidakseimbangan ini dapat meningkatkan resiko inflamasi
(level rendah) dan gangguan metabolis seperti perubahan homeostasis glukosa
dan lipid pada penderita diabetes (Everard dan Cani, 2013).
Dengan demikian, perbaikan keseimbangan antara komposisi mikrobiota
usus dan sel host pada penderita DM merupakan salah satu terapi yang dapat
digunakan untuk menurunkan resiko inflamasi yang berkelanjutan. Konsep
perpaduan antara prebiotik dan probiotik diterapkan untuk kesehatan melalui
perbaikan keseimbangan mikrobiota usus dengan cara menghambat pertumbuhan
bakteri merugikan dan merangsang bakteri yang menguntungkan terhadap
inangnya (Urdaneta et al., 2007).
Berdasarkan uraian latar belakang, yang menjadi rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu pengaruh pemberian Yogurt Konjac terhadap jumlah Bakteri
Asam Laktat pada duodenum Rattus norvegicus diabetes. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini yaitu mengatahui pengaruh pemberian Yogurt Konjac terhadap
jumlah Bakteri Asalm Laktat pada duodenum Rattus norvegicus diabetes.
Berdasarkan uraian dari tujuan peneitian tersebut, maka kerangka
konseptual dari penelitian ini yaitu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Badkook (2013), dosis yogurt yang diberikan pada tikus diabetes adalah 0,5
mL/kg BB yang kemudian dikombinasikan dengan garlic supplement dimana
menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan kadar glua darah Gizi
HbA1c dan glukosa pada tikus diabetes.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nakamura et al,
(2001) dan Wu Z. et al, (2011) bahwa Yogurt mengandung Bakteri Asam Laktat
(BAL) yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol non HDL karena bakteri
dalam produk tersebut menghasilkan asam-asam organik seperti asam glukoronat,
asam propionat, asam folat dan asam laktat yang dapat berperan sebagai agen
penurun kadar kolesterol non HDL.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Vuksan et al (2000) menyatakan
bahwa diet yang mengandung glukomanan dapat memperbaiki kontrol glikemik
dan profil lipid sehingga dapat dijasikan terapi yang potensial bagi sindrom
resistensi insulin. Kemudian sesuai penelitian oleh Steemburgo, (2009)
vii
menyatakan bahwa asupan serat larut air dari glukomanan diduga memiliki efek
protektif terhadap sindroma metabolik pada pasien dengan DM tipe 2.
Glukomannan merupakan salah satu material penghasil prebiotik
oligosakarida yang tepat karena tersusun oleh D-mannosa dan D-glukosa dengan
ikatan b-(1-4) (Zhang, 2014). Prebiotik merupakan bahan makanan yang secara
selektif menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas spesies bakteri tertentu dalam
usus, biasanya bifidobacteria dan lactobacilli, yang menguntungkan bagi
kesehatan. Secara singkat, prebiotik merupakan karbohidrat rantai pendek yang
tidak tercerna oleh enzim pencernaan manusia sehingga disebut karbohidrat rantai
pendek tahan cerna (Quigley, et al., 1999 dalam Cummings, et al., 2001).
Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh tepung konjac dan yogurt sebagai
penurun glukosa darah serta meningkatkan jumlah Bakteri Asam Laktat (BAL)
dan mengurangi resiko komplikasi pada penderita DM, maka dilakukan penelitian
tentang kombinasi tepung konjac dan yogurt yang berupakan salah satu bentuk
sediaan yang mengandung prebiotik. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
Yogurt Konjac yang dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota usus pada
penderita DM. Penelitian inimerupakan penelitian berdama, dimana akan
dilakukan pengamatan mengenai jumlah bakteri pada usus tikus pada bagian yang
berbeda, dan untuk penelitian ini akan dilakukan pada bagian duodenum Rattus
norvegicus saja.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental randomized-test only
control group design. Sampel berjumlah 24 ekor tiku putih jantan galur Wistar
dengan berat badan 150-200 gram dengan usia 70 hari untuk hewan coba. Tikus
yang dipilih yakni tikus dengan kondisi sehat yang dibagi secara acak menjadi 6
kelompok perlakuan, dimana masing-masing perlakuan terdiri atas 4 ekor tikus.
Variabel yang diamati yaitu kombinasi antara low fat yogurt 50 ml/kg BB dengan
tepung konjac (100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB,dan 400 mg/kg BB) dan jumlah
total koloni BAL. Pemberian Yogurt Konjac yaitu setiap hari selama 28 hari. Data
hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One-way Anova, hasil dari uji
anova dapat memberikan pengaruh yang bermakna dengan nilai signifikansi yaitu
0,000 (p<0,05) sehingga penelitian dapat dilanjutkan dengan uji Post-Hoc LSD.
Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan perbedaan yang bermakna antara
kelompok sehat terdapat perbedaan yang bermakna dengan kelompok P1 dan
Kelompok P2 dengan nilai signifikasi 0,00 dan 0,00 (p<0,05), namun sebaliknya
untuk kelompok kontrol sehat dengan kelompok P3, tidak ada perbedaan yang
bermakna dengan signifikasi 0,362 (p>0,05). Pada kelompok kontrol negatif
dengan kelompok P1 dan kelompok P2 juga terdapat perbedaan yang bermakna
dengan nilai signifikasi 0,00 dan 0,00 (p<0,05), dan kontrol negatif dengan
kelompok P3 tidak ada perbedaan yang bermakna dengan nilai signifikasi 0,188
(p>0,05). Pada kelompok P1 terdapat perbedaan yang bermakna dengan
kelompok P2, nilai signifikasi 0,00 dan tidak ada berbedaan yang bermakna antara
kelompok P1 dengan kelompok P3 dengan nilai signifikasi 0,219 (p>0,05).
Jadi kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada
pemberian Yogurt Konjac terhadap jumlah Bakteri Asam Laktat pada duodenum
Rattus norvegicus diabetes dengan dosis efektif yaitu low-fat yogurt 50ml/kg BB
+ tepung konjac 100 mg/kg BB. Namun tidak memberikan pengaruh pada dosis
low-fat yogurt 50ml/lg BB + tepung konjac 200 mg/kg BB; dan low-fat yogurt
50ml/kg BB + tepung konjac 400 mg/kg BB. Saran dari penelitian ini yaitu
viii
melakukan penelitain lebih lanjut terkait mutu produk Yogurt Konjac, melakukan
pre-test terkait kondisi hewan coba sebelum diberikan perlakuan, melakukan
pengencekan kadar glukosa darah setelah diberikan perlakuan dan mengantisipasi
kemungkinan hewan coba mati dengan melebihkan jumlah dari sampel.
ix
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN YOGURT KONJAC TERHADAP JUMLAH
BAKTERI ASAM LAKTAT PADA DUODENUM Rattus norvegicus
DIABETES
Dwi Esti Vania Anggraini, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
Email: [email protected]
Latar belakang : Diabetes Mellitus merupakan kelompok penyakit metabolik
yang ditandai adanya hiperglikemia. Salah satu variabel penting pada tatalaksana
DM tipe 2 secara global saat ini adalah mikrobiota usus. Pada DM tipe 2 terjadi
disbiosis usus yang menyebabkan chronic systemic low grade inflammation.
Probiotik yang terkandung dalam low-fat yogurt dapat menurunkan oxidative
stress yang berperan besar dalam pathogenesis dan progresifitas diabetes. Yogurt
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif. Tepung konjac
mengandung glukomanan yang merupakan penghasil prebiotik. Prebiotik selektif
menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri Bifidobacteria dan Lactobacilli.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian
kombinasi Yogurt Konjac terhadap jumlah Bakteri Asam Laktat (BAL) pada
duodenum tikus putih Rattus norvegicus.
Metode: Metode penelitian ini adalah eksperimental randomized post-test only
control group design. Sebanyak 24 ekor tikus galur Wistar dibagi menjadi 6
kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol sehat, kontrol negatif, kontrol
positif, kelompok P1, P2, dan P3. Hasil analisis menggunakan One way ANOVA.
Hasil: Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa antara kelompok kontrol negatif
yang memiliki perbedaan signifikan dengan kelompok P1 dan P2 dengan nilai
signifikan 0,00 dan 0,00 (p <0,05). Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan P1 dan P3 dengan nilai signifikan 0,219 (p> 0,05).
Simpulan: Pemberian Yogurt Konjac dapat mempengaruhi peningkatan jumlah
Bakteri Asam Laktat pada duodenum Rattus norvegicus diabetes
Kata kunci: Yogurt Konjac; yogurt; glukomanan; prebiotik; probiotik;
hiperglikemia
x
ABSTRACT
KONJAC YOGURT ADMINISTRATION EFFECT ON THE
COMPOSITION OF LACTIC ACID BACTERIA AT DUODENUM OF
DIABETIC RAT
Dwi Esti Vania Anggraini*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Department of Pharmacy, Faculty of Health Sciences
University of Muhammadiyah Malang
*Email: [email protected]
Background : Diabetes Mellitus is metabolic disorder which is signed within
hyperglycemia. The one of important variable on guideline of DM type 2 globally
is microbiota intestines. On DM type 2 occur intestine disbiosis which causes the
chronic systemic loe grade inflammation. Probiotic which contained on low fat
yogurt can reduce oxidative stress that is having big roles on pathogenesis and
diabetic progressiveness. Yogurt can inhibit growth of gram negative bacteria.
Konjav flour contains glucomanan which is produced prebiotic. Selective
probiotic stimulates growth and activity of Bifidobacteria and Lactobacilli
bacteria.
Objective : The aim of this study is analyses the effect giving of konjac yogurt
combined to amount of lactic acid bacteria at duodenum.
Method : The method of this study is experimental study with using post test only
control group design, which is used 24 rats and divided to become 6 group
randomly, devide to health control, negative control, positive conttrol, P1 group,
P2 group and P3 group. Statistical analysis amount of lactic acid bacteria is using
One Way ANOVA methods.
Result : The result of ANOVA test is showing that’s between negative control
group which has significant differences to P1 dan P2 groups with significant
values 0,00 and 0,00 (p<0.05). But it hasn’t significant differences to P1 and P3
with significant values 0,219 (p>0,05).
Conclusion : An extending of konjac flour can gives an impact to amount of
lactic acid bacteria at diabetic Rattus norvegicus duodenum.
Keywords : Konjac yogurt; yogurt; glucomanan; prebiotic; probiotic;
hyiperglycemia
xi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Lembar Pengujian ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ ........ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... ........ 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... ........ 6
1.4 Hipotesis ................................................................................. ........ 6
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. ........ 7
1.5.1 Manfaat Akademis ................................................................. ........ 7
1.5.2 Manfaat Klinis ................................................................................. 7
1.5.3 Manfaat Masyarakat ........................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8
2.1 Tinjauan tentang Diabetes Mellitus ................................................. 8
2.1.1 Definisi Diabetes Mellitus ............................................................... 8
2.1.2 Patofisiologi Diabetes ...................................................................... 8
2.1.3 Klasifikasi Etiologi Diabetes Mellitus .................................... ........ 9
2.1.4 Komplikasi Diabetes Mellitus ......................................................... 11
2.1.5 Terapi Diabetes Mellitus ........................................................ ........ 12
2.1.6 Pengaruh Mikrobiota Usus pada Pasien DM .......................... ........ 15
2.2 Tinjauan tentang Probiotik ..................................................... ........ 17
2.2.1 Definisi Yogurt ...................................................................... ........ 18
2.2.2 Cara Pembuatan Yogurt .......................................................... ........ 19
xii
2.2.3 Manfaat Yogurt ...................................................................... ........ 21
2.3.1 Tinjauan tentang Umbi Konjac .............................................. ........ 22
2.3.2 Morfologi Tanaman Umbi Konjac ......................................... ........ 23
2.3.3 Kandungan Umbi Konjac ....................................................... ........ 24
2.3.4 Khasiat Tanaman Umbi Konjac ............................................. ........ 25
2.3.5 Tinjauan Konjac flour ............................................................. ........ 27
2.3.6 Pengaruh Konjac flour terhadap Kadar Glukosa Darah ........ ........ 29
2.4 Tinjauan tentang Sinbiotik...................................................... ........ 29
2.5 Tinjauan tentang Bakteri Asam Laktat ................................... ........ 30
2.5.1 Jenis Bakteri Asam Laktat ...................................................... ........ 30
2.5.2 Media Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat ............................. ........ 33
2.5.3 Metode Perhitungan Bakteri (TPC) ........................................ ........ 35
2.6 Tinjauan tentang Rattus norvegicus ....................................... ........ 37
2.6.1 Tinjauan Saluran Pencernaan ................................................. ........ 40
2.7 Pengujian Aktivitas Anti-Hiperglikemia secara In Vivo ........ ........ 43
2.7.1 Zat Penginduksi Diabetogenik ................................................ ........ 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL........................................................ 45
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. ........ 45
3.2 Uraian Kerangka Konseptual .................................................. ........ 46
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 49
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................. ........ 49
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................. ........ 50
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. ........ 50
4.3.1 Populasi .................................................................................. ........ 50
4.3.2 Sampel dan Besar Sampel ...................................................... ........ 51
4.4 Variabel Penelitian ................................................................. ........ 51
4.5 Alat dan Bahan ....................................................................... ........ 52
4.5.1 Persiapan Low-fat Yogurt ....................................................... ........ 52
4.5.2 Persiapan Tepung Porang (Konjac Flour) .............................. ........ 53
4.6 Definisi Operasional ............................................................... ........ 53
4.7 Pengumpulan Data .................................................................. ........ 53
4.7.1 Persiapan Hewan Coba ........................................................... ........ 53
xiii
4.7.2 Induksi Aloksan ...................................................................... ........ 54
4.7.3 Pemberian Bahan Uji .............................................................. ........ 54
4.7.4 Pengukuran Kadar Glukosa Darah Hari ke 3 (72 jam) .......... ........ 55
4.7.5 Pengambilan Organ Duodenum Tikus Diabetes ................... ........ 55
4.7.6 Kultur Bakteri Dan Perhitungan (BAL) pada Duodenum ..... ........ 56
4.8 Analisis Data........................................................................... ........ 56
4.9 Alur Penelitian ........................................................................ ........ 58
BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 60
5.1 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat ......................................... ........ 60
5.2 Hasil Pengamatan BAL pada Bagian Duodenum ................... ........ 62
5.3 Hasil Rata-rata Jumlah BAL pada Bagian Duodenum ........... ........ 63
5.2 Korelasi Antara Kadar Konjac flour dengan Kadar BAL ...... ........ 65
5.2 Analisis Data Statistik ............................................................ ........ 66
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 68
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 78
7.1 Kesimpulan ............................................................................. ........ 78
7.2 Saran ....................................................................................... ........ 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2. 1. Struktur Kimia Glibenklamid ................................................. 14
Gambar 2. 2 Mekanisme aksi probiotik yang disederhanakan ................... 18
Gambar 2. 3 Skema proses pembuatan yogurt ............................................ 20
Gambar 2. 4 Struktur Glukomannan .......................................................... 22
Gambar 2. 5 Umbi Amorphophallus oncophyllus . ..................................... 23
Gambar 2. 6 Teknik Total Plate Count (TPC) . .......................................... 36
Gambar 2. 7 Sistem Saluran Pencernaan Tikus . ........................................ 39
Gambar 2. 8 Sistem Saluran Pencernaan Tikus ......................................... 41
Gambar 2. 9 Histologi usus halus . ............................................................. 43
Gambar 2. 10 Struktur Kimia Aloksan ........................................................ 43
Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual ............................................................ 45
Gambar 4. 1 Rancangan metode ................................................................. 49
Gambar 4. 2 Bagan Alir Penelitian ............................................................. 58
Gambar 5. 1 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Kontrol Sehat .................. 60
Gambar 5. 2 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Kontrol Positif ................ 61
Gambar 5. 3 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Kontrol Negatif ............... 61
Gambar 5. 4 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Perlakuan 1...................... 61
Gambar 5. 5 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Perlakuan 2...................... 62
Gambar 5. 6 Hasil Kultur Bakteri Asam Laktat Perlakuan 3...................... 62
Gambar 5. 7 Hasil Jumlah Bakteri Asam Laktat ........................................ 63
Gambar 5. 8 Grafik Hasil Pengukuran Rata-rata Jumlah Koloni Bakteri .. 64
Gambar 5. 9 Grafik Korelasi ....................................................................... 66
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel II. 1 Klasifikasi Diabetes Mellitus ................................................... 10
Tabel II. 2 Syarat Mutu Yogurt .................................................................. 19
Tabel II. 3 Komposisi Kimia Umbi Segar dan Konjac flour .................... 28
Tabel II. 4 Komposisi Nutrisi dalam Medium MRSA ............................... 34
Tabel II. 5 Parameter Normal Tikus Dewasa ............................................ 38
Tabel V. 1 Tabel Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri ...................... 64
Tabel V. 2 Tabel Kadar Tepung Konjac dan Jumlah Bakteri .................... 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 92
Lampiran 2. Surat Tugas Skripsi .............................................................. 93
Lampiran 3. Surat Pernyataan .................................................................. 94
Lampiran 4. Perhitungan Konversi Pemberian Dosis .............................. 95
Lampiran 5. Hasil Analisis Total BAL Menggunakan SPSS ................... 99
Lampiran 6. Hasil Perhitungan BAL pada Duodenum ............................ 101
Lampiran 7. Proses Praktikum ................................................................. 103
Lampiran 8. Sertifikat Bahan Konjac flour .............................................. 106
Lampiran 9. Sertifikat Layak Etik ............................................................ 107
Lampiran 10. Surat Keterangan Laboratorium .......................................... 108
Lampiran 11. Hasil Deteksi Plagiasi .......................................................... 109
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ADI : Accepted Daily Intake
ADP : Adenosin difosfat
Asi : Air Susu Ibu
ATP : Adenosina Trifosfat
BAL : Bakteri Asam Laktat
CAD : Coronary Artery Disease
cGMP : Cyclic Guanosine Monophospate
CPCSEA : The Committee for the Purpose of Control and Supervision of
Experiments on Animal
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribo Nucleic Acid
DPP-4 : Dipeptidyl peptidase-4
FOS : Fruktooligosakarida
GLP-1 : Glukagon-like peptide-1
GLUT2 : Glucose Transporter 2
GOS : Galacto-oligosakarida
HDL : High Density Lipoprotein
HOMA-IR : Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistence
IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus
IDF : International Diabetes Federation
IgA : Imunoglobulin A
KGM : Konjak Glukomanan
KGMO : Konjac Glukomanan Oligosakarida
LDL : Low Density Lipoprotein
LPS : Lipoproteinsakarida
MRSA : deMAnn Rogosa Sharpe Agar
NIDDM : Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
NO : Nitric Oxide
OHO : Obat Hiperglikemik Oral
P1 : Kelompok Perlakuan 1
P2 : Kelompok Perlakuan 2
xviii
P3 : Kelompok Perlakuan 3
SCFA : Short Chain Fatty Acid
SPSS : Statistic Program for Social Science
STZ : Streptozotosin
TGD : Transglucosidase
TPC : Total Plate Count
ZO-1 : Zonula Occuledens-1
79
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2973-1992. Syarat Mutu dan
Cara Uji Biskuit. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional.
A.Stewart Truswell & Jim Mann, S. T. 2007. Essentials of Human Nutrition 3th
Edition. University of Sydney, Oxford University Press: Australia.
Abdulmnem A. Elamir, Richard F. Tester and Farage H. Al-Ghazzewi, Hakim Y.
Kaal, Amna A. Ghalbon and Najat A. Elmegrahai, John R. Piggot. 2008.
Effects of konjac gluconmannan hydrolysates on gut microflora of
mice. Emerald Insight. Nutrition & Food Science. Volume 38 No. 5, pp.
422-429.
Agarwal, R & Prasad, J. (2008). A Conceptual and Operational Definition of
Personal Innovativeness in the Domain of Information Technology.
Information Systems Research, 9 (2), 204-215.
Agarwal, S and Prasad, R. 2013. Effect of Stabilizer on Sensory Characteristics
and Microbial Analysis of Low-fat Frozen Yoghurt Incoporated with
Carrot Pulp. International Journal of Agriculture and Food Science
Technology. ISSN 2249-3050, Volume 4, Number 8 (2013), pp. 797-806.
Agrawal, A. and Gibson C. 1999. Enhancement and Disenhancement : The
Role of Community in Natural Resource Conservation. World
Development Vol. 27, No. 4, pp 629-649. Elservier Science.Ltd.
Akpan, J.O., Wright, P.H., Dulin, W.E., 1987, A comparison of the effects of
Division of Harcourt Brace and Company, London. streptozotocin, N-
methylnitrosourea and alloxan on isolated islets of Langerhans,
Diabetes & Metabolism, 13(2):122-128.
Alakali, J. S, Okonkwo, T. M. dan Iordye, E. M. (2008). Effect of stabilizer on
thephysicochemical and sensory attributes of thermized yoghurt.
African Journal of Biotechnology, 7(2): 158-163.
Alakali, J. S, Okonkwo, T. M. dan Iordye, E. M. (2008). Effect of stabilizer on
thephysicochemical and sensory attributes of thermized yoghurt.
African Journal of Biotechnology, 7(2): 158-163.
Al-Ghazzewi, F.H., Khanna, S., Tester, R.F. and Piggott, J. (2007), ‘‘The
potential use of konjac glucomannan hydrolysate as a prebiotic’’,
Journal of the Science of Food and Agriculture, Vol. 87, pp. 1758-66.
Amandine Everard, M.Sc., Pharm, Patrice D. Cani, PhD, Profesor., 2013.
Diabetes, obesity and gut microbiota, Elsevier Inc. 27: 73-83.
American Diabetes Association. Diagnosis And Classification Of Diabetes
Mellitus. Diabetes Care 2011;34:s62-9
80
American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes. Diabetes
Care 2013 Jan; 36(Supplement 1): S11-S66.
Behera, S.S. dan Ray, R.C. (2016). Konjac glucomannan, a promising
polysaccharide of Amorphophallus konjac K.Koch in health care.
International Journal of Biological Macromolecules 92: 942-956.
Bennett, wendy., et al., 2011, Comparative Effectiveness and Safety of
Medications for Type 2 Diabetes: An Update Including New Drugs and
2- Drug Combinations, American College of Physicians, Amerika.
Berg, R.D. 1996. The indigenous gastrointestinal microflora. Trends Microbiol.
4:430-435.
Black & Hawks, 2009. Medical Surgical Nursing, 7thed, St.Louis, Elsevier
Saunders.
Bourlioux , P., Koletzko, B., Guarner, F., & Braesco , V. (2003). The intestine
and its microflora are partners for the protection of the host:. Am. J
Clim Nutr 78, p.675- 683.
Cani PD, Osto M, Geurts L, Everard A. Involvement of gut microbiota in the
development of low-grade inflammation and type 2 diabetes associated
with obesity. Gut Microbes 2012;3(4):279–88.
Chearskul, S., Sangurai, S., Nitiyanant, W., Kriengsinyos, W., Kooptiwut, S. and
Harindhanavudhi, T. (2007), “Glycaemic and lipid responses to
glucomannan in Thais with type 2 diabetes mellitus”, Journal of Medical
Association of Thailand, Vol. 90 No. 10, pp. 2150-2157.
Chelule, P. K., M. P. Mokoena, dan N. Gqaleni. 2010. Advantages of
Traditional Lactic Acid Bacteria Fermentation of Food in Africa. Current research, Technology, and Education Topics in Applied
Microbiology and Microbial Biotechnology. Formatex.
Chen, H. L., Fan, Y. H., Chen, M. E., & Chan, Y. (2005). Unhydrolyzed and
hydrolyzed konjac glucomannansmodulatedcecal andfecalmicroflora
inBalb/cmice. Nutrition, 21, 1059–1064.
Chen, J., Liu, C., Chen, Y., Chen, Y., Chang, P.R. 2008. Structural
Characterization and Properties of Starch/Konjac Glucomanan Blend
Films. Carbohydrate Polymers, No. 74, Hal: 946–952.
Chen, L.G, Z.L. Liu, and R.X. Zhuo. 2005. Synthesis and properties of
degradable hydrogels of konjac glucomannan grafted acrylic acid for
colon-specific drug delivery, Polymer, 46 : 6274–628.
Clause BT. 1998. The Wistar Institute Archives: Rats (Not Mice) and History.
Mendel Newsletter 7. Hannover: American Philosophical Society Library
http://www.amphilsoc.org/mendel/1998. Diakses 21 November 2014.
81
Colville, T and Joanna, MB. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for
Veterinary Technicians. Mosby Elsevier. St. Louis Missouri.
Cui Zhang, Ji-da Chen, Fen-qin Yang. 2013. Konjac glucomannan, a promising
polysaccharide for OCDDS. Carbohydrate Polymers. Volume 104,
Pages 175-181.
Dan Lu et al. 2014. High-Level Recombinant Human Lysozyme Expressed in
Milk of Transgenic Pigs Can Inhibit the Growth of Escherichia coli in
the Duodenum and Influence Intestinal Morphology of Sucking Pigs.
Published: February 21, 2014http://doi.org.https.sci-
hub.tw/10.1371/journal.pone.0089130.
Delzenne NM, Cani PD, Everard A, Neyrinck AM, Bindels LB. 2015. Gut
microorganism as promising targets for the management of type 2
diabetes. Diabetologia. Volume 58: 2206-2217.
Dietert RR, Dietert JM. 2015. Review: the microbiome and sustainable
healthcare. Healthcare. 3: 100-129.
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education
Companies, Inggris.
Drasar BS, Hill MJ: Human Intestinal Microflora. New York, Academic. 1974.
Eko Fauzi Hartono, Ning Iriyanti, dan Sri Suhermiyati. 2016. Efek Penggunaan
Sinbiotik Terhadap Kondisi Mikroflora dan Histologi Usus Ayam
Sentul Jantan. Agripet Vol. 16, N0. 2.
Elena Urdaneta, Jaione Barrenetxe, Patricia Aranguren, Aurora Irigoyen,
Florencio Marzo, Francisco C. Ibáñez. 2007. Intestinal beneficial effects of
kefir-supplemented diet in rats, Nutrition Research, Elsevier Inc. 27:
653–658.
Emily Loghmani. 2005. DIABETES MELLITIS: TYPE 1 AND TYPE 2.
Chapter 14, 167-181.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Foster. 1957. Dairy Microbiology. Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs. New
Jersey
Frank DN, St Amand AL, Feldman RA, Boedeker EC, Harpaz N, Pace NR.
Molecularphylogenetic characterization of microbial community
imbalances in human inflammatory bowel diseases. Proc Natl Acad Sci
USA 104: 13780–13785, 2007.
82
Fukuda S, Toh H, Hase K, Oshima K, Nakanishi Y, Yoshimura K, et al.
Bifidobacteria can protect from enteropathogenic infection through
production of acetate. Nature.2011;469(7331):543–7.
Fukuda S, Toh H, Hase K, Oshima K, Nakanishi Y, Yoshimura K, et al.
Bifidobacteria can protect from enteropathogenic infection through
production of acetate. Nature 2011;469(7331):543–7.
Ganong W. F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC.
P. 552,563,567-569,576.
Ganong W.F. 2002. Fungsi endokrin pankreas & pengaturan metabolisme
karbohidrat. Dalam : Djauhari Widjajakusumah, Dewi Irawati, Minarma
Siagian, Dangsina Moeloek, Brahm Pendit, editor : Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran (Review of Medical Physiology). Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal
332.
Gibson, G.R. and R. Fuller. 1999. Functional Foods,The Consumer, The
Health, and The Evidence. Edited by Michele J. Salder and Michael
Saltmarsh. The Royal Society of Chemistry. Cambrifge. UK
Gillilland MG, Young VB, Huffnagle GB. Gastrointestinal Microbial Ecology
with Perspective on Health and Disease. In: Johnson LR, Ghishan FK,
Kaunitz JD, Merchant JL, Said HM, Wood JD, editors. Physiology of the
Gastronintestinal TractPhiladelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1119–34.
Gorbach SL, Nakas L., Lerner PI, Weistein L.: Effects of diet, age and periodic
sampling on numbers of faecal microorganism in man. Gastroenterology
1967;53:845-855.
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Halász, A. 2011. Lactic Acid Bacteria. Food Quality and Standards Vol III.
Encyclopedia Of Life Supports Systems (EOLSS).
Harding, Anne Helen et al. 2003. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes.
A,erican Journal of Epidemiology. Vol 159, No. 1.
Harding, Anne Helen et al. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes.
American Journal of Epidemiology.2003;15(1);150-9.
Harish K dan Varghese T. 2006. Probiotic in humans-evidence based review.
Cal Med J 4 (4):e3
Hariyadi Purwiyanto. 2005. Southeast Asian Food and Agricultural Science
and Technology (SEAFAST).
83
Hastuti, Rini Tri. 2008. Faktor-faktor Risiko Ulkus Diabetika Pada Penderita
Diabetes Melitus (Studi Kasus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta). Tesis Universitas Diponegoro.
Herbert, R.B. 1989. The Biosynthesis of Secondary Metabolites. 2nd ed.
London New York. Chapman and Hall.
Herich, R. dan M. Levkut. 2002. Lactic Acid Bacteria, Probiotics, and Immune
System. Abstrak. Vet. Med- Czech 47 (6): 169.
Herra Studiawan dan Mulja Hadi Santosa. 2005.Uji Aktivitas Penurun Kadar
Glukosa Darah Ekstrak DaunEugeniapolyantha pada Mencit yang
Diinduksi Aloksan, Universitas Airlangga Surabaya.
Hewitt C.D., D.J. Innes, J. Savory and M.R. Willis. 1989. Normal biochemical
and hematological values in New Zealand white rabbits. Clinical
Chemistry. 35(8): 1777– 1779.
Holt, J.G et al,. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Ninth
Ed. A Wolters Kluwer Company. Philadelphia. Hal 562-570.
Ihedioha J.I., J.I. Ugwuja, O.A.Noel-Uneke, I.J. Udeani and G. Daniel-Igwe.
2012. Reference values for the haematology profile of conventional
grade outbred albino mice (Mus musculus) in Nsukka, Eastern Nigeria.
ARI. 9(2): 1601– 1612.
International Diabetes Federation. 2003. IDF Diabetes Atlas.
International Diabetes Federation. 2013. IDF Diabetes Atlas Six Edition.
www.idf.org/diabetesatlas.
Irianto, dan Koes, 2013, Mikrobiologi Medis (Medical Microbiology), pp. 71-3,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Irianto, K. 2006, Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2, CV.
Yrama Widya. Bandung.
Jeffrey, C. dan J. C. Pommerville. 2010. Microbial Growth and Nutrition
(Chapter 5). Jones & Bartlett Learning Publisher, Sudbury MA.
Jing Li, Ting Ye, Xiaofang Wu, Jian Chen, Shishuai Wang, Liufeng Lin, Bin Li.
2014. Preparation and characterization of heterogeneous deacetylated
konjac glucomannan. Food Hydrocolloids. 40:9-15.
John H. Cummings, George T. Macfarlane, and Hans N. Englyst. 2001. Prebiotic
digestion and fermentation 1’2’3’. American Society for Clinical
Nutrition.
84
Johnson M. 2012. Laboratory Mice and Rats. Mater Methods 2:113.
http://www.labome.com/method/Laborat ory-Mice-and-Rats.html. Diakses
21 November 2014.
Jutono, dkk.1980. Pedoman praktikum Mikrobiologi umum (Untuk
Perguruan Tinggi). Yogyakarta : UGM Press.
Kabeerdoss J, Devi RS, Mary RR, Ramakrishna BS. Short Communication
faecal microbiota composition in vegetarians : comparison with
omnivores in a cohort of young women in southern India. Br J
Nutr2012;108:953–7.
Katarína Vdoviaková, Eva Petrovová, Marcela Maloveská, Lenka Krešáková,
Jana Teleky, Mario Zefanias Joao Elias, and Darina Petrášová. 2015.
Surgical Anatomy of the Gastrointestinal Tract and Its Vasculature in
the Laboratory Rat. Hindawi Publishing Corporation Gastroenterology
Research and Practice Volume 2016, Article ID 2632368, 11 pages
http://dx.doi.org/10.1155/2016/2632368
Keithley, J. and B. Swanson. 2005. Glucomannan and obesity: A critical
review. Alternative therapies in health and medicine 11 : 30-34.
Kenji Meikaji. 1974. The Mechanism of Gelation of Konjac Mannan.
Hiroshima Food Research Institute, Hirosima. Agr. Biol. Chem., 38 (2),
315-321.
Khalid, K. et al. 2011. Antimikrobial Interaction of Lactococcus lactis subsp.
lastis Againts Some Pathogenic Bacteria. International Journal of
Bioscience 1(3): 39-44.
Konsensus.2011. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Indonesia.
Konsensus.2015. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Indonesia.
L. Seppo, T. Jauhiainen, T. Poussa, and R. Korpela, A fermented milk high in
bioactive peptides has a blood pressurelowering effect in hypertensive
subjects. American Journal of Clinical Nutrition, 77, 326-330 (2004).
Laitinen K, Poussa T, Isolauri E. 2009. Nutrition, Allergy, mucosal
immunology and intestinal microbiota group. probiotics and dietary
counselling contribute to glucose regulation during and after
pregnancy: a randomised controlled trial. Br J Nutr;101(11):1679-87
Larasaty W. 2013. Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji Jarak Pagar
(Jatropha Curcas L.) pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)
Galur Sprague Dawley Secara In Vitro. [Skripsi], Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
85
Larsen N, Vogensen FK, Berg FWJ Van Den, Nielsen DS, Sofie A, Pedersen BK,
et al. Gut Microbiota in Human Adults with Type 2 Diabetes Differs
from Non- Diabetic Adults. PLoS One 2010;5(2).
Lay, BW. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Halaman 67-71.
Lee YK, Lim CY, Teng WL, Ouwehand AC, Tuomola EM, dan Salminen S.
2000. Quantitative Approach in the Study of Adhesion of Lactic Acid
Bacteria to Intestinal Cells and Their Competition with Enterobacteria.
App Environm Microbiol. p. 3692–3697 Vol. 66, No. 9.
Leeson S, Caston L, Summers JD (1996). Broiler response to dietary energy.
Poult. Sci. 75: 529-535.
Lozupone CA, Stombaugh JI, Gordon JI, Jansson JK, Knight R. Diversity,
stability and resilience of the human gut microbiota. Nature 2012;
489(7415):220– 30.
M. Alonso-Sande, Teijeiro-Osorio, D, Remunan-Lopez, C., and Alonso, M.J.,
(2008), Glucomannan, a Promising Polysaccharides for
Biopharmaceutical Purposes, Eur. J. Pharm. Biophar. Doi 10.1016/
j.ejpb.2008.02.
Macfarlane GT, JH Cummings. 1999. Probiotics and prebiotics: can regulating
the activities of intestinal bacteria benefit health. BMJ 318: 999-1003. Di
dalam Commane D, R Hughes, C Shortt, I Rowland. 2005. The potential
mechanisms involved in the anti-carcinogenic action of probiotics. Mutation
Research 591: 276-289.
Maha Mohammed Badkook. 2013. Garlic supplement, probiotics enriched
fermented milk, and their combination: Effect on glycemia,
dyslipidemia and oxidative status in STZ-diabetic rats. King Abdul Aziz
University: Jeddah, Saudi Arabia.
Manullang, M. 1997. Karbohidrat Pangan (Food Carbohydrates). Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pelita Harapan
(tidak dipublikasikan).
Marimuthu Anandharaj, Balayogan Sivasankari and Rizwana Parveen Rani. 2014.
Effects of Probiotics, Prebiotics, and Synbiotics on
Hypercholesterolemia: A Riview. Chinese Journal of Biology. Volume
2014: Article ID 572754:7 pages.
Marquina, D., Santos, A., Corpas, I., Muroz, J., Zazo, J., and Peinado, J. M.
(2002). Dietary influence of kefir on microbial activities in the mouse
bowel. Lett. Appl. Microbiol. 35:136–140.
86
Masniari Poeloengan. 2008. PENGUJIAN YOGHURT PROBIOTIK PADA
PERTUMBUHAN BAKTERI (Antimicrobial Activity Tests of
Probiotic Yoghurt). Balai Besar Penelitian Veteriner: Bogor.
Mohamadshasi M, Veissi M, Haidari F, Shahbazian H. 2014. Effect of probiotic
yogurt consumtion on inflamatory biomarkers in patients eith type 2
diabetes. Bioimpact.;83–8.
Moroti C, Souza Magri LF, de Rezende Costa M, Cavallini DC, Sivieri K. 2012.
Effect of the consumption of a new symbiotic shake ob glycemia and
cholesterol levels in elderly people with type 2 diabetes mellitus. Lipid in
Health and Disease.
Naidu, A.S. dan Clemens, R.A. 2000. Natural Food Antimicrobial System:
Probiotics. CRC Press. New York. hal. 431-462.
Nakamura Y, Kaihara A, Yoshii K, Tsumura Y, Ishimitsu S, Tonogai Y. Content
and composition of isoflavonoids in mature or immature beans and
bean sprouts consumed in japan. Journal of Health Science [Internet]. .
2001 [cited 2011 Sept 10]; 47(4):394–406.
Natalia, Bambang S & Widya D. 2014. Uji Toksisitas Akut Tepung
Glukomanan (A. muelleri Blume) Terhadap Nilai Kalium Tikus
Wistar. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2. Universitas Brawijaya
Malang.
Ng SC., Hart AL., Kamm MA., Stagg AJ., Knight SC. 2009. Mechanism of
action of probiotics: recent advances. Antigen Presentation Research
Group. Imperial Collage London. London,UK.
Nobukazu Onishi, Seiji Kawamoto, Kazuyuki Ueda, Yasushi Yamanaka, Akiko
Katayama, Hidenori Suzuki, Tsunehiro Aki, Kunihiko Hashimoto,
Michihiro Hide, and Kazuhika Ono. 2007. Dietary Pulverized Konjac
Glucomannan Prevent the Development of Allergic Rhinitis-Like
Symptoms and IgE Response in Mice. Biosci. Biotechnol. Biochem., 71
(10). 2551-2556.
Nurlaili Susanti. 2015. Suplementasi Tepung Porang (Amorphophallus
muelleri Blume) Sebagai Nutraceutical dalam Manajemen Diabetes
Mellitus Tipe 2. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya.
Nurmalasari, I. R..2012. Pengaruh intensitas naungan dan konsentrasi pupuk
daun terhadap pertumbuhan dan hasil porang (Amorphophallus
oncophyllus). Solo. Skripsi Universitas Sebelas Maret. p:1-41.
Ooi L-G, Liong M-T. 2010. Cholesterol Lowering Effects of Probiotics and
Prebiotics: A Review of in Vivo and in Vitro Findings. International
Journals of Molecular Sciences.; 11:2499-522
87
Patrizia Brigidi, Erwin Swennen, Beatrice Vitali, Maddalena Rossi, Diego
Matteuzzi. 2003. PRC detection of Bifidobacterium strains and
Streptococcus thermophilus in feces of human subjects after oral
bacteriotherapy and yogurt consumption. Elsavier. International Journal
of Food Microbiology 81 (2003) 203-209.
Pelczar, Michael J. ECS. Chan. 2008. Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta. UI
Press.
Perhutani. 2013. Umbi Porang Jadi Tanaman Unggulan di Madiun.
http://perumperhutani.com/2013/05/u mbi-porang-jadi-tanaman-unggulandi-
madiun/ Diakses tanggal 24 Desember 2014.
Prakash, Satya., Rodes, Laetitia., Charley, MC., Duchesneau, CT. Gut
microbiota: next frontier in understanding human health and
development of biotherapeutics. Biologics: Targets and Therapy 5: 71- 86.
R. K. Robinson and A. Y. Tamime.1990. Manufacture of Yoghurt and Other
Fermented Milks, Univeristy of Reading: UK.
Ray, B. 2004. Fundamental Food Microbiology. United States of America, CRC
Press, Inc., Washington, D.C.
Robinson. 1979. Taxonomi and genetic. in Beker HJ, LindsayJR, and
WeisbrothS, editor. The Laboratory Rat. London (GB): Academic Pr.
Roberfroid MB. Inulin-type fructans: functional food ingredients. Journal of
Nutr. 2007; 137(11):2493S–2502S.
Rolfe RD. 2000. The Role of Probiotic Cultures in the Control Of
Gastrointestinal Health. J. of Nutr. 130: 396-402.
Rolfes, Sharon R, Kathryn P & Ellie W. (2009). Understanding Normal and
Clinical Nutrition, Eight Edition. USA: Wadsworth.
Sartor RB. Therapeutic manipulation of the enteric microflora in
inflammatory bowel diseases: antibiotics, probiotics, and prebiotics. Gastroenterology. 2004;126(6):1620–33.
Sasaki M et al. 2013. Transglucosidase improves the gut microbiota profile of
type 2 diabetes mellitus patient: a randomized double-blind, placebo-
controlled study. BMC Gastroenterology 2013, 13:81
http://www.biomedcentral.com/1471-230X/13/81
Sasaki M, Imaeda K, Okayama N, Mizuno T, Kataoka H, Kamiya T, Kubota E,
Ogasawara N, Funaki Y, Mizuno M, et al: Effects of transglucosidase on
diabetes, cardiovascular risk factors and hepatic biomarkers in patients
with type 2 diabetes: a 12-week, randomized, double-blind,
placebocontrolled trial. Diabetes Obes Metab 2012, 14(4):379–382.
88
Schrezenmeir J., de Vrese M. 2001. Pobiotics, prebiotics, and synbiotics—
approaching a definition. The American Journal of Clinical Nutrition.
Scott KP, Gratz SW, Sheridan PO, Flint HJ, Duncan SH. The influence of diet
on the gut microbiota. Pharmacol Res2013;69(1):52–60.
Sekirov I, Russell SL, Antunes LCM, Finlay BB. Gut microbiota in health and
disease. Physiol Rev2010;90(3):859–904.
Setiawan, R. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstark Kelopak Bunga Rosela
(Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sirois M. 2005. Laboratory animal medicine: Principles and procedures.
United States of America: Mosby, Inc.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh
Agung Waluyo…(dkk), EGC, Jakarta.
Smith JB dan Mangkoewidjojo S. 1988. Tikus Laboratorium (Rattus
norvegicus). Dalam: Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan
Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-
Press). hal 37-57.
Sneath PHA, Mair NS, Sharpe ME, Holt JG (eds). 1986. Bergey’s manual of
systematic bacteriology. William and Wilkins. Baltimore.
Soegondo S. 2005, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini dalam
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. Yogurt. ICS 67.100.10. SNI 2981; 2009.
Sudarmo, S.M. 2003. Peranan Probiotik dan Prebiotik Dalam Upaya
Pencegahan dan Pengobatan Diare Pada Anak. Dalam Kongres Nasional
II BKGAI. Bandung, BKGAI. Annu Rev Nutr 115-131.
Sumarsih,S., Sulistiyanto, B., Sutrisno, C.I., dan Rahayu, E.S., 2012. Peran
Probiotik Bakteri Asam Laktat Terhadap Produktivitas Unggas. FPP
UNDIP Semarang – FTP UGM Yogyakarta.
Sumarwoto, 2005. Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume); Deskripsi dan
Sifat-sifat Lainnya. Biodiversitas, 6 (3) : 185-190.
Sumarwoto. 2005. Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume); Deskripsi dan
Sifat-sifat Lainnya. Jurnal Biodiversitas. Volume 6, Nomor 3-Juli 2005;
Hal: 185-190.
89
Susilorini, Tri Eko, dan Manik Eirry Sawitri. 2006. Produk Olahan Susu.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Suskovic, J., B. Kos, S. Matosic and V. Besendorfer. 2000. The effect of bile
salts on survival and morphology of a potential probiotic strain
Lactobacillus acidophilus M92. World Journal of Microbiology and
Biotechnology. 16(7):673-678.
Sutanto T. 2013. Diabetes Deteksi, Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta: Buku
Pintar.
Szkudelski, T., 2001, The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action
In β Cells Of The Rat Pancreas, Physiology Research, 50: 536-54.
Tamime, A. Y. dan R. K. Robinson. 1999. Yoghurt Science and Technology.
Pergamon Press Ltd. London.
Teixeria L. Regular physical exercise training assists in preventing type 2
diabetes development: focus on its antioxidant and anti-inflammantory
properties. Biomed Central Cardiovascular Diabetology.2011; 10(2);1-15.
Tensiska, 2008. Serat Makanan. Jurusan Teknologi Industri Pangan. Fakultas
Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjajaran: Bandung.
Tjokroprawiro, Askandar. 2007. ILMU PENYAKIT DALAM. Surabaya :
Airlangga University Press.
Trachoo, N. dan C. Boudreaux, 2006. Therapeutic properties of probiotic
bacteria. Journal of Biological Science 6 (1) : 202-208.
Tye, J.R. 1991. Konjac flour: Properties and Applications. Food Technology.
A publication of the Institute of Food Technologist, Anaheim. California.
March 1991.
Usmiati, Sri & Risfaheri., 2012. Pengembangan Dadih Sebagai Pangan
Fungsional Probiotik Asli Sumatera Barat. J. Litbang Pert. Vol. 32 No. 1
Maret 2013: 20-29. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian.
Utomo, M.S.,Purwadi, dan I. Thohari.2013. Pengaruh Tepung Porang
(Amorphophallus Oncophyllus) Terhadap Kualitas Yoghurt Drink
Selama Penyimpanan Pada Refrigerator Ditinjau Dari TPC, Viskositas,
Sineresis Dan PH. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan .Vol 23, No 2 (2013).
Utomo, M.S.,Purwadi, dan I. Thohari.2013. Pengaruh Tepung Porang
(Amorphophallus Oncophyllus) Terhadap Kualitas Yoghurt Drink
Selama Penyimpanan Pada Refrigerator Ditinjau Dari TPC, Viskositas,
Sineresis Dan PH. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan .Vol 23, No 2 (2013).
90
Veriani Aprilia. 2012. KARAKTERISASI DAN POTENSI PREBIOTIK
GLUKOMANAN DARI UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri
Blume syn Amorphophallus oncophyllus Prain). Universitas Gajah
Mada: Yogyakarta.
Vrieze A, Holleman F, Zoetendal EG, de Vos WM, Hoekstra JBL, Nieuwdorp M.
The environment within: how gut microbiota may influence metabolism
and body composition. Diabetologia 2010;53(4):606–13. 19.
Vuksan V, Sievenpiper JL, Xu Z, Wong EY, Jenkins AL, Beljan-Zdravkonic U,
Leiter LA, Josse RG, Stavro MP. Konjac-Mannan and American ginsing:
emerging alternative therapies for type 2 diabetes mellitus.
WAHYUDI, A. dan S. SAMSUNDARI. 2008. Bugar dengan Susu Fermentasi.
UMM Press, Malang. hlm. 108-174.
Walde, S.S., Dohle, C., Schott-Ohly, P., Gleichmann, H., 2002, Molecular target
structures in alloxan-induced diabetes in mice, Life Sciences, 71, 1681–
1694.
Waluyo L. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Universitas
Muhammadiyah Malang Press. Malang.
Waluyo. 2010. Teknik Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: UPT
Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Waluyo. L. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.
Wang J, Qin J, Li Y, Cai Z, Li S, Zhu J, et al. A metagenome-wide association
study of gut microbiota in type 2 diabetes. Nature2012;490(7418):55–60.
Wei-Long Hao, Yuan-Kun Lee. 2004. Microflora of the Gastrointestinal Tract.
Public Health Microbiology. pp 491-502.
Wilson, G.L., Patton, N.J., McCord, J.M., Mullins, D.W., Mossman, B.T., 1984,
Mechanisms of streptozotocin- and alloxan-induced damage in rat β
cells, Diabetologia., 27(6):587-591.
Wistar Institute. 2014. Our History. Philadelphia: The Wistar Institute
http://www.wistar.org. Diakses 21 November 2014.
World Health Organization. 2013. Diabetes. Classification of Diabetes Mellitus.
Wu Z, Song L, Huang D. Polyphenolic antioxidants and phytoalexins changes
in germinating legume seeds with food grade fungal Rhizopus
oligoporus Stress. 2011.
Yuzammi. 2009. The Genus Amorphophallus Blume Ex Decaisne (Araceae-
Thomsonieae) in Java. Reindwardtia 13(1): 1-12.
91
Zhao XH, Geng Q. 2016. Acid production and conversion of konjac
glukomanna during in vitro colonic fermentation affected by exogenous
microorganisms and tea polyphenols. International Journal of Food
Sciences and Nutrition. Volume 67, 2016-issue 3.
Zvi Weizman, Ghaleb Asli, Ahmed Alsheikh. 2005. Effect of a Probiotic Infant
Formula on Infections in Child Care Centers: Comparison of Two
Probiotic Agents. Pediatrics 2005;115;5.