2013 athg kelompok 40 - bali (kades)

13
ANALISIS ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA LOKASI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Kelompok : 40 1. Stefanie Sandra Santoso 09 04 17802 Pedukuhan : Bali 2. Indra Nugroho 09 09 03730 Desa : Girisekar 3. Margareth Maria Lihum Lega 10 09 04051 Wilayah : I / Unit H 4. Aristya Dhaneswara 10 02 13645 5.Wahyuning Samodro 10 01 13550 6. Feri Purnama 10 06 06279 7. Niken Rose Marieta 10 07 06212 8. Franstianto Maruliadi Pasaribu 10 05 10420 PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN A. PROGRAM KERJA UNGGULAN Masih banyak Waktu yang Tidak semua Masyarakat sibuk

Upload: aristya-dhaneswara

Post on 08-Feb-2016

114 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

athg kkn

TRANSCRIPT

Page 1: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

ANALISIS ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN PROGRAM KERJAKULIAH KERJA NYATA LOKASI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Kelompok : 40 1. Stefanie Sandra Santoso 09 04 17802Pedukuhan : Bali 2. Indra Nugroho 09 09 03730Desa : Girisekar 3. Margareth Maria Lihum Lega 10 09 04051Wilayah : I / Unit H 4. Aristya Dhaneswara 10 02 13645 5.Wahyuning Samodro 10 01 13550 6. Feri Purnama 10 06 06279

7. Niken Rose Marieta 10 07 06212 8. Franstianto Maruliadi Pasaribu 10 05 10420

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

A. PROGRAM KERJA UNGGULAN

1. Pemetaan Monografi dan Potensi

Padukuhan

Masih banyak masyarakat

yang belum dapat

memberikan informasi

dengan jujur dan benar.

Waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan pendataan

relatif lama dan

membutuhkan ketelitian

untuk mengolah data.

Tidak semua anggota

kelompok bisa berbicara

dengan menggunakan

bahasa Jawa.

Masyarakat sibuk bekerja.

Masyarakat sulit untuk diajak

untuk bekerja sama.

Page 2: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

STRATEGIMelakukan pendekatan

secara intensif dengan

masyarakat setempat.

Mengatur waktu dengan baik

dan membagi anggota

kelompok menjadi beberapa

tim untuk melakukan

pendataan.

Anggota yang fasih

menggunakan bahasa Jawa

di pasangkan dengan

anggota kelompok yang

kurang fasih berbahasa

Jawa.

Melakukan Sosialisasi

tentang program yang akan

dijalankan.

Menciptakan hubungan baik

dengan masyarakat.

Mengatur jadwal dan

membuat janji dengan

masyarakat yang

bersangkutan sebelum

melakukan pendataan.

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

A. PROGRAM KERJA UNGGULAN

2. Proposal

Perbedaan pandangan antara

penduduk dan anggota

kelompok dalam topik

proposal yang akan diangkat.

Kurangnya fasilitas peralatan

yang memadai, seperti laptop

dan peralatan lain yang

mendukung pembuatan

proposal.

Kurangnya pengetahuan

kelompok tentang

pembuatan proposal.

Keterbatasan laptop yang

dapat digunakan karena

terbatasnya kuota listrik.

Page 3: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

STRATEGIMensosialisasi topik yang

ingin diangkat oleh anggota

kelompok dengan warga.

Mempersiapkan fasilitas

dengan kelengkapannya agar

dapat mendukung

pelaksanaan program kerja

ini.

Mengumpulkan berbagai

informasi mengenai

pembuatan proposal baik

dari buku maupun internet.

Mengoptimalkan

penggunaan listrik dengan

menggunakan laptop secara

bergantian.

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

B. PROGRAM KERJA UNGGULAN

3. Kuesioner

Masyarakat enggan untuk

menceritakan kondisi

ekonominya.

Mahasiswa mengalami

kesulitan dalam memilih

kata-kata yang tidak

menyinggung perasaan

masyarakat.

Tidak semua mahasiswa

menguasai bahasa Jawa.

Rasa sungkan yang tinggi

pada masyarakat untuk

memberikan informasi yang

sesungguhnya.

STRATEGISebisa mungkin membuat

masyarakat nyaman untuk

bercerita tentang kondisi

ekonominya.

Berhati-hati dalam

menyampaikan kata-kata dan

dapat membaca situasi.

Memasangkan mahasiswa

yang tidak bisa berbahasa

Jawa dengan mahasiswa

yang bisa berbahasa Jawa.

Anggota kelompok lebih

mendekatkan diri kepada

masyarakat.

Page 4: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

B. PROGRAM KERJA WAJIB

4. Bidang Kesehatan (Posyandu)

Adanya balita yang

masihtakut mengikuti

Posyandu

Adanya orang tua yang

masih belum mau mengikuti

Posyandu.

Kurangnya pengetahuan

orang tua akan pentingnya

Posyandu bagi balita mereka.

Mahasiswa belum memiliki

pengetahuan yang cukup

tentang pelayanan kesehatan

posyandu.

Tidak semua anggota

kelompok dapat

berinteraksi dengan baik

dengan balita maupun

lansia.

Warga yang datang telambat

ke Posyandu.

STRATEGIMemberikan

penyuluhan/pengertian pada

masyarakat tentang manfaat

Posyandu.

Mahasiswa wajib belajar

mengenai pengetahuan

posyandu.

Menciptakan komunikasi

yang baik dengan balita,

sehingga dapat cepat

berinteraksi.

Mengajarkan warga untuk

datang tepat waktu saat

posyandu.

Page 5: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

B. PROGRAM KERJA WAJIB

5. Bidang Pendidikan (Bimbingan

belajar)

Masih adanya pelajar dan

orang tua yang kurang

mementingkan pendidikan.

Kurangnya referensi anggota

kelompok dalam mengajar.

Penyesuaian waktu

bimbingan dengan siswa.

Banyaknya peserta bimbel

yang lebih memilih

membantu orang tua untuk

bekerja.

STRATEGIMemberikan pemahaman

tentang pentingnya

pendidikan untuk masa

depan kepada masyarakat.

Menambah referensi dalam

mengajar.

Memberikan pemahaman

kepada orang tua tentang

pentingnya pendidikan bagi

masa depan anak mereka.

Page 6: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

B. PROGRAM KERJA WAJIB

6. Bidang Pendidikan (Pendidikan

Anak Usia Dini)

Banyak anak-anak PAUD

yang tidak berminat untuk

mengikuti PAUD.

Kurangnya fasilitas untuk

mengajar.

Anggota kelompok belum

menguasai metode

pengajaran dalam bidang

PAUD.

Anak-anak lebih suka

bermain bersama teman

diluar daripada mengikuti

PAUD.

STRATEGIMemberikan pengertian

tentang pentingnya PAUD.

Memberikan pengajaran

yang kreatif dan menarik.

Belajar kepada

pembimbing PAUD

mengenai metode

pengajaran yang

digunakan.

Memberikan pengertian dan

mengajak anak-anak untuk

mengikuti PAUD.

Page 7: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

C. PROGRAM KERJA KELOMPOK

7. Bidang Pertanian (Budidaya Apotek

Hidup)

Kurangnya minat masyarakat

tentang program kerja.

Kurangnya minat mahasiswa

terhadap program kerja.

Minimnya pengetahuan

anggota kelompok tentang

tanaman apotek hidup.

Kesulitan dalam perawatan

tanaman apotik hidup

(perubahan cuaca yang

ekstrem dan faktor tanah

yang kurang mendukung).

STRATEGISosialisasi tentang

pentingnya apotik hidup.

Memotivasi mahasiswa

tentang pentingnya program

kerja apotik hidup.

Melakukan studi literatur

mengenai tanaman apotek

hidup.

Memberikan penyuluhan

tentang tanaman apotek

hidup yang dapat tumbuh di

semua cuaca.

Page 8: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

C. PROGRAM KERJA KELOMPOK

8. Bidang Ekonomi dan Produksi

(Pengolahan Singkong)

Minimnya peralatan yang

dimiliki masyarakat dalam

pengolahan singkong.

Kurangnya minat mahasiswa

dalam pengolahan singkong.

Tidak semua anggota

kelompok dapat mengolah

singkong.

Ketersediaan waktu kosong

yang dimiliki masyarakat

terbatas bila dibandingkan

dengan bekerja di ladang.

Bahan baku donat singkong

susah dicari.

Kesalahan pada saat proses

pembuatan menjadikan donat

singkong tidak enak.

STRATEGIMemberikan solusi alternatif

dengan memanfaatkan

peralatan yang ada.

Memotivasi kelompok agar

dapat tertarik terhadap

program kerja pengolahan

singkong.

Anggota kelompok yang

mampu dalam pengolahan

singkong, bisa

mengajarkan kepada

anggota kelompok yang

belum bisa.

Mencari waktu yang efektif

dengan masyarakat untuk

mempraktekan cara

pembuatan donat singkong.

Mendampingi masyarakat

dalam praktek masak untuk

mengurangi kegagalan.

Page 9: 2013 ATHG Kelompok 40 - Bali (Kades)

PROGRAM KERJA ANCAMAN TANTANGAN HAMBATAN GANGGUAN

C. PROGRAM KERJA KELOMPOK

9. Bidang Pertanian (Penyuluhan

Tanaman Obat)

Kurangnya alat pendukung

penyuluhan yang memadai.

Anggota kelompok yang

kurang tertarik pada program

kerja.

Mahasiswa kurang paham

atau mengerti tentang

tanaman obat.

Kurangnya perhatian dan

partisipasi masyarakat dalam

pengolahan tanaman obat.

STRATEGISebisa mungkin mencari

alternatif dalam melengkapi

fasilitas yang kurang.

Memotivasi anggota

kelompok.

Mencari penyuluh yang

dapat melakukan

penyuluhan tentang

tanaman obat.

Mengajak masyarakat untuk

ikut berpartisipasi dalam

penyuluhan tanaman obat.

Yogyakarta, 7 Desember 2013

Kepala Desa Girisekar Dosen Pembimbing Lapangan Asisten Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Kelompok

( Sumijarto ) ( Alexander Beny Pramudyanto, M.Si ) ( Yadi Charlie ) ( Aristya Dhaneswara )