2008-2-00460-sp bab 2

14
7 BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Gambar 2.1 Lokasi Daerah Studi (Sumber : Peta Digital Jabotabek ver 2.0) Gambar 2.2 Detail Lokasi Daerah Studi

Upload: sukardi-ardi

Post on 17-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

transportasi

TRANSCRIPT

  • 7

    BAB 2

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

    Gambar 2.1 Lokasi Daerah Studi

    (Sumber : Peta Digital Jabotabek ver 2.0)

    Gambar 2.2 Detail Lokasi Daerah Studi

  • 8

    Kawasan perumahan yang dipilih sebagai daerah studi adalah kawasan

    Perumahan Ciputat Baru dan Graha Permai yang berada di Kelurahan Sawah

    Lama, Ciputat, Tangerang, Banten. Sebagian besar lahan yang ada dipergunakan

    untuk pembangunan rumah, sedangkan sisanya dipakai untuk jaringan jalan dan

    juga fasilitas umum seperti taman bermain dan tempat peribadatan.

    Saat ini kawasan Perumahan Ciputat Baru dan Graha Permai telah dihuni

    oleh sekitar 663 kepala keluarga.

    2.2. Pemodelan Peramalan Kebutuhan Perjalanan

    Pada dasarnya peramalan kebutuhan perjalanan bertujuan untuk

    memperkirakan jumlah dan lokasi kebutuhan transportasi (untuk angkutan umum

    dan kendaraan pribadi) untuk prediksi masa yang akan datang. Untuk daerah

    perkotaan, telah diketahui bahwa sebagian besar perjalanan yang terjadi adalah

    berbasiskan rumah (home based trips). Perjalanan yang berbasiskan rumah

    adalah perjalanan yang dimulai atau diakhiri di rumah. Oleh karena itu, dengan

    membuat suatu pemodelan bangkitan pergerakan dari zona perumahan akan

    dapat diperkirakan jumlah pergerakan keluarga per hari dari lokasi tersebut.

    (Gunawan, 1999)

    Perencanaan transportasi dibutuhkan sebagai konsekuensi dari

    pertumbuhan lalu lintas dan perluasan wilayah. Pertumbuhan wilayah kota perlu

    direncanakan jika diketahui bahwa penduduk di suatu tempat akan bertambah

    dan berkembang pesat sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah

    kendaraan. Kondisi lalu lintas pun harus ditinjau kembali apabila kepadatan dan

    kemacetan di jalan meningkat, sehingga menyebabkan sistem pergerakan dalam

  • 9

    suatu wilayah sudah tidak efisien lagi. Pada waktunya, perluasan kota perlu

    dikendalikan, apabila diperkirakan sistem transportasi sudah tidak mampu lagi

    mendukung perluasan kota tersebut.

    Secara umum proses perhitungan kebutuhan perjalanan dilakukan secara

    bertahap dimana terdapat berbagai teknik yang berbeda untuk setiap tahapnya.

    Metode yang paling luas digunakan adalah metode 4 (empat) tahap atau Four

    Stage Method. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation) merupakan salah satu

    dari tahapan perhitungan yang ada selain Distribusi Perjalanan (Trip

    Distribution), Pemilihan Moda (Modal Split), dan Model Pelimpahan Rute

    Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

    mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita untuk mendapatkan tujuan

    tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian yang lebih mendalam serta untuk

    kepentingan peramalan. (Tamin, 2000)

    Dalam pemodelan transportasi terdapat beberapa definisi yang sering

    digunakan yaitu :

    a. Fungsi. Konsep matematis yang digunakan untuk menyatakan bagaimana

    satu nilai peubah (tidak bebas) ditentukan oleh satu atau beberapa peubah

    lainnnya (bebas).

    b. Argumen. Nilai tertentu suatu fungsi dapat dihitung dengan memasukkan

    nilali pada peubah (bebas) yang ada dalam fungsi tersebut; peubah bebas

    itu disebut argumen.

    c. Peubah. Kuantitas yang dapat digunakan untuk mengasumsikan nilai

    numerik yang berbeda-beda. Jika suatu huruf digunakan untuk

  • 10

    menyatakan nilai suatu fungsi, huruf itu disebut peubah tidak bebas; jika

    digunakan sebagai argumen suatu fungsi maka disebut peubah bebas.

    d. Parameter. Kuantitas yang mempunyai suatu nilai konstan yang berlaku

    pada kasus tertentu, yang mungkin mempunyai nilai konstan yang

    berbeda-beda pada kasus yang lain.

    e. Koefisien. Dalam aplikasi matematika, koefisien mempunyai definisi

    yang sama dengan parameter.

    f. Kalibrasi. Proses yang dilakukan untuk menaksir nilai parameter atau

    koefisien sehingga hasil yang didapat mempunyai galat yang sekecil

    mungkin debandingkan dengan hasil yang sebenarnya.

    g. Algoritma. Suatu prosedur yang menunjukkan urutan operasi matematika

    yang rumit. Biasanya algoritma sering digunakan dalam pembuatan

    program komputer. (Primeswari, 2007)

    2.3. Model Bangkitan Perjalanan

    Tujuan dasar tahap bangkitan perjalanan adalah menghasilkan model

    hubungan yang mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan

    yang menuju suatu zona atau pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona

    asal dan tujuan pergerakan biasanya juga menggunakan istilah trip end.

    (Tamin,2000)

    Tahapan ini biasanya menggunakan data berbasiskan zona untuk

    memodelkan besarnya pergerakan yang terjadi (baik bangkitan maupun tarikan),

    misalnya tata guna lahan, pemilikan kendaraan, populasi, jumlah pekerja,

  • 11

    kepadatan penduduk, pendapatan, juga moda transportasi yang digunakan.

    (Tamin, 2000)

    Bangkitan perjalanan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

    a. Bangkitan pergerakan (trip production) merupakan suatu pergerakan

    berbasis rumah yang mempunyai tempat asal dan/atau tujuan rumah atau

    pergerakan yang dibangkitkan oleh pergerakan berbasis bukan rumah.

    b. Tarikan pergerakan (trip attraction) merupakan suatu pergerakan berbasis

    rumah yang mempunyai tempat asal dan/atau tujuan bukan rumah atau

    pergerakan yang dibangkitkan oleh pergerakan berbasis bukan rumah.

    (Tamin, 2000)

    Penggambaran dari dinamika bangkitan dan tarikan perjalanan dapat

    dilihat pada gambar berikut ini :

    Gambar 2.3 Bangkitan dan Tarikan Perjalanan (Tamin, 2000)

    Tahapan bangkitan pergerakan (trip generation) sering digunakan untuk

    menetapkan besarnya bangkitan pergerakan yang dihasilkan oleh rumah tangga

    (baik untuk pergerakan berbasis rumah ataupun berbasis bukan rumah) pada

    selang waktu tertentu (per jam atau per hari) (Tamin, 2000).

    Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besarnya

    tahapan bangkitan pergerakan :

    Bangkitan

    Tarikan

    Tarikan

    TarikanTarikan

    Bangkitan

    Bangkitan

    Bangkitan

    Rumah

    Tempat Kerja

    Tempat Kerja

    Tempat Belanja

  • 12

    a. Bangkitan perjalanan untuk manusia

    Perilaku individu dipengaruhi oleh atribut sosio ekonomi, dimana atribut

    yang dimaksud adalah :

    - Tingkat Pendapatan

    - Tingkat pemilikan kendaraan

    - Ukuran dan struktur rumah tangga

    - Nilai lahan

    - Kepadatan area pemukiman

    - Aksesbilitas

    Tiga faktor pertama (pendapatan, penilikan kendaraan, struktur dan

    ukuran rumah tangga) telah digunakan pada beberapa kajian bangkitan

    pergerakan, sedangkan nilai lahan dan kepadatan daerah pemukiman

    hanya sering dipakai untuk kajian mengenai zona.

    b. Tarikan pergerakan untuk manusia

    Faktor yang paling sering digunakan adalah luas lantai untuk kegiatan

    industri, komersial, perkantoran, pertokoan, dan pelayanan lainnya.

    Faktor lain yang dapat digunakan adalah lapangan kerja, dan studi

    tertentu telah memasukkan pengukuran aksesbilitas.

    c. Bangkitan dan tarikan pergerakan untuk barang

    Pergerakan ini hanya merupakan bagian kecil dari seluruh pergerakan

    (20%) yang biasanya terjadi di negara industri. Peubah penting yang

    mempengaruhi adalah jumlah lapangan kerja, jumlah tempat pemasaran,

    luas atap industri tersebut, dan total daerah yang ada.

  • 13

    Untuk melakukan analisa bangkitan perjalanan, terdapat berbagai metode

    yang dapat digunakan, diantaranya adalah :

    a. Metode Faktor Pertumbuhan

    Metode pertumbuhan hanya dapat digunakan untuk meramalkan besar

    pergerakan eksternal yang masuk ke suatu daerah di masa mendatang.

    Hal ini sebabkan karena jumlahnya yang tidak terlalu besar pada saat

    awal sehingga galat yang dihasilkannya pun kecil. Selain itu juga tidak

    ada cara lain yang sederhana untuk meramalkannya.

    b. Metode Analisa Regresi

    Analisis regresi linear adalah metode statistik yang dapat digunakan

    untuk memperajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang

    diselidiki. Model analisis regresi linear dapat memodelkan hubungan

    antara dua peubah atau lebih.

    c. Metode Klasifikasi Silang

    Metode klasifikasi silang atau analisis kategori ini didasarkan pada

    adanya keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah

    tangga. Akan tetapi analisis kategori mempunyai lebih sedikit batasan

    dibandingkan dengan analisis regresi linear, sehingga menimbulkan

    sedikit kerugian antara lain data yang diperlukan sangat banyak pada

    setiap kategori, dan juga tidak terdapatnya uji statistik untuk menguji

    keabsahan model yang terbentuk.

  • 14

    2.4. Analisa Regresi

    Model analisis regresi linear dapat memodelkan hubungan antara 2 (dua)

    peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (Y) yang

    mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas (Xi).

    (Tamin, 2000)

    2.4.1. Regresi Linear Sederhana

    Persamaan umumnya adalah sebagai berikut (Tamin, 2000):

    BXAY += (pers2.1) Y = peubah tidak bebas

    X = peubah bebas

    A = intersep atau konstanta regresi

    B = koefisien regresi

    Jika (pers2.1) akan digunakan untuk memperkirakan bangkitan

    pergerakan berbasis zona, semua peubah diidentifikasikan dengan i,

    dan jika (pers2.1) akan digunakan untuk memperkirakan tarikan

    pergerakan berbasis zona diidentifikasikan dengan d. (Tamin, 2000)

    Parameter A dan B dapat diperkirakan dengan menggunakan metode

    kuadrat terkecil yang meminimumkan total kuadratis residual antara hasil

    model dengan hasil pengamatan. Nilai parameter A dan B bisa

    didapatkan dari persamaan berikut. (Tamin, 2000)

    = =

    = ==

    =

    N

    1i

    2N

    1ii

    2i

    N

    1i

    N

    1ii

    N

    1iiii

    )(XN)(XN

    )(Y)(X)Y(XNB (pers2.2)

  • 15

    BXYA = (pers2.3)

    dimana Xdan Y adalah nilai rata-rata dari ii Xdan Y

    2.4.2. Regresi Linear Berganda

    Kadangkala pada beberapa kasus terdapat lebih banyak peubah

    bebas dan parameter B. Misalnya, beberapa variabel tata guna lahan

    secara simultan ternyata mempengaruhi bangkitan pergerakan. Analisis

    regresi linear berganda yang mempunyai persamaan umum seperti

    dibawah ini cocok untuk mengetahui hubungan antara sebuah variabel

    tidak bebas dengan dua atau lebih variabel bebas.

    Bentuk persamaan umum metode analisis regresi linear berganda

    adalah sebagai berikut (Tamin, 2000):

    zz332211 XB...XBXBXBAY +++++= (pers2.4)

    Y = peubah tidak bebas

    X1 ... X Z = peubah bebas

    A = konstanta regresi

    B1 ... BZ = koefisien regresi

    Analisis regresi adalah suatu metode statistik. Untuk

    menggunakannya, terdapat beberapa asumsi yang perlu diperhatikan :

    1. Nilai peubah, khususnya peubah bebas, mempunyai nilai tertentu

    atau merupakan nilai yang didapat dari hasil suvei tanpa

    kesalahan berarti.

    2. Peubah tidak bebas (Y) harus mempunyai hubungan korelasi

    linear dengan peubah bebas (X). Jika hubungan tersebut tidak

  • 16

    linear, transformasi linear harus dilakukan, meskipun batasan ini

    akan mempunyai implikasi lain dalam analisis residual.

    3. Efek peubah bebas pada peubah tidak bebas merupakan

    penjumlahan, dan harus tidak ada korelasi yang kuat antara

    sesama peubah bebas.

    4. Variansi peubah tidak bebas terhadap garis regresi harus sama

    untuk semua nilai peubah bebas.

    5. Nilai peubah tidak bebas harus tersebar normal atau minimal

    mendekati normal.

    6. Nilai peubah bebas sebaiknya merupakan besaran yang relatif

    mudah diproyeksikan. (Tamin, 2000).

    Dalam melakukan analisis dengan menggunakan model analisis

    regresi, terdapat 4 (empat) tahap uji statistik yang mutlak harus dilakukan

    agar model yang dihasilkan dinyatakan absah. Keempat uji statistik

    tersebut antara lain adalah (Tamin, 2000) :

    1. Uji kecukupan data

    Uji statistik ini harus dilakukan untuk menentukan jumlah data

    minimum yang harus tersedia, baik untuk peubah bebas maupun

    peubah tidak bebas. Semakin tinggi tingkat akurasi yang

    diinginkan, semakin banyak data yang dibutuhkan. Jumlah data

    minimum dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan

    berikut :

    2

    2

    EZCVN = (pers2.5)

  • 17

    dengan :

    CV = koefisien variasi

    E = tingkat akurasi

    Z = variansi untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan

    2. Uji Korelasi

    Uji statistik ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan model

    matematis, yaitu sesama peubah bebas tidak boleh saling

    berkorelasi, sedangkan antara peubah tidak bebas dengan peubah

    bebas harus ada korelasi yang kuat (baik positif maupun negatif).

    Koefisien korelasi dapat dihitung dengan berbagai cara yang salah

    satunya adalah sebagai berikut :

    =

    = == =

    = = =N

    1i

    2N

    1ii

    2i

    N

    1i

    2N

    1ii

    2i

    N

    1i

    N

    1i

    N

    1iiiii

    )(Y)(YN)(X)(XN

    )(Y)(X)Y(XNr (pers2.6)

    Persamaan uji korelasi di atas memiliki nilai r (-1 r +1). Nilai r

    yang mendekati -1 berarti bahwa kedua peubah tersebut saling

    berkorelasi negatif (peningkatan nilai salah satu peubah akan

    menyebabkan penurunan nilai peubah lainnya).

    Nilai r yang mendekati +1 bebarti bahwa kedua peubah tersebut

    saling berkorelasi positif negatif (peningkatan nilai salah satu

    peubah akan menyebabkan peningkatan nilai peubah lainnya).

    Nilai r yang mendekati 0 berarti bahwa tidak terdapat korelasi

    antara kedua peubah tersebut.

  • 18

    3. Uji Linearitas

    Uji statistik ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah model

    bangkitan pergerakan dapat didekati dengan model analisis regresi

    linear atau model analisis tidak linear.

    4. Uji Kesesuaian

    Uji statistik ini dilakukan untuk menetukan model bangkitan

    pergerakan yang terbaik. Pada umumnya, uji ini didasarkan atas

    kedekatan atau kesesuaian hasil model dengan hasil observasi.

    Dua uji kesesuaian yang paling sering digunakan adalah model

    analisis regresi dan model kemiripan maksimum.

    Model analisis regresi mengasumsikan bahwa model terbaik

    adalah model yang mempunyai total kuadratis residual antara

    hasil model dengan hasil pengamatan (observasi) yang paling

    minimum.

    Meminimumkan =

    =N

    1i

    2ii )Y(YS (pers2.7)

    Model kemiripian maksimum mengasumsikan bahwa model

    terbaik adalah model yang mempunyai total perkalian peluang

    antara hasil model dengan hasil pengamatan (observasi) paling

    maksimum (mendekati 1).

    Memaksimumkan =

    =

    N

    ii

    i

    Y

    Y1

    L (pers2.8)

  • 19

    Selain itu perlu dilakukan pengujian koefisien deteminasi (R2)

    sebagai berikut : Gambar 2.4 memperlihatkan garis regresi dan beberapa

    data yang digunakan untuk mendapatkannya. Jika tidak terdapat nilai x,

    ramalan terbaikYi adalah Yi . Akan tetapi, gambar memperlihatkan

    bahwa untuk xi, galat model tersebut akan tinggi : ( YYi

    ). Jika

    diketahui, ternyata ramalan terbaik Yi menjadi iY

    dan hal ini

    memperkecil galat menjadi ( ii YY ).

    Gambar 2.4 Beberapa Jenis Simpangan

    Dari gambar 2.2, didapatkan :

    ( YYi ) = ( YYi

    ) + ( ii YY ) (pers2.9)

    simpangan total simpangan terdefinisi simpangan tak terdefinisi

  • 20

    Jika kita kuadratkan total simpangan dan menjumlahkan semua

    nilai i di dapat :

    ( ) i

    YY2

    i =

    i

    YY2

    i +

    i

    YY2

    ii (pers2.10)

    simpangan total simpangan terdefinisi simpangan tak terdefinisi

    Karena ( YYi ) = ixb

    mudah dilihat bahwa variasi terdefinisi

    merupakan fungsi koefisien regresi b . Proses penggabungan total variasi

    disebut analisis variansi. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai

    nisbah antara variasi terdefinisi dengan variasi total :

    =

    i

    2ii

    i

    2ii

    2

    )Y(Y

    )YY(R (pers2.11)

    Koefisien ini mempunyai batas limit sama dengan satu (perfect

    explanation) dan nol (non explanation); nilai antara batas limit ini

    ditafsirkan sebagai persentase total variasi yang dijelaskan oleh analisis

    regresi linear.