2. review sistem muskuloskeletal

Upload: nurul-fadhillah-amrullah

Post on 06-Mar-2016

460 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

2. Review Sistem Muskuloskeletal

TRANSCRIPT

  • Anatomi Fisiologi MuskuloskeletalStrukutur tulang dan jaringan konektif meliputi 25 % berat tubuh.

    Rangka manusia merupakan sebagian dari sistem lokomotorik dari tubuh manusia

    Otot yang berkontraksi menggerakkan tulang pada sendi, dengan demikian otot merupakan pembawa tulang pada proses pergerakan.

    Jaringan tulang cenderung terkena penyakit seperti jaringan-jaringan yang lain dari tubuh manusia, yaitu infeksi pirogen, tuberkuliosa, neoplasma, dan gangguan endokrin.

  • Komponen Sistem Muskuloskletal1.Tulang2.Otot3.Kartilago4.Sumsum tulang5.Ligament6.Tendon7.Fasia8.Bursae9.Persendian

  • Komponen Sistem MuskuloskletalA. TULANGTulang terdiri dari sel-sel yang berada pada intra-seluler. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut Osteoblast. Proses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium.

  • Lanjut Ada 206 tulang dalam tubuh manusia dan tulang dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentuknya :1.Tulang panjang (Femur, Humerus) terdiri dari batang tebal panjang yang disebut diafisis dan dua ujung yang disebut epifisis.

    2. Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak teratur dan inti dari cancellous (spongy) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.

  • Lanjut 3. Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri atas dua lapisan tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang concellous.

    4. Tulang yang tidak beraturan (vertebrata) sama seperti dengan tulang pendek.

    5. Tulang sesamoid merupakan tulang kecil, yang terletak di sekitar tulang yang berdekatan dengan persediaan dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial, misalnya patella (kap lutut).

  • STRUKTUR TULANG

    Tulang dewasa terdiri dari 30 % bahan organik (hidup) dan 70 % endapan garam.

    Bahan organik disebut matriks, dan terdiri dari lebih dari 90 % serat kolagen dan kurang dari 10 % proteoglikan (protein plus sakarida).

    Deposit garam terutama adalah kalsium dan fosfat, dengan sedikit natrium, kalium karbonat, dan ion magnesium.

    Adanya bahan organik menyebabkan tulang memiliki kekuatan tensif (resistensi terhadap tarikan yang meregangkan).

    Sedangkan garam-garam menyebabkan tulang memiliki kekuatan kompresi (kemampuan menahan tekanan).

  • PEMBENTUKAN TULANGPembentukan tulang berlangsung secara terus menerus dan dapat berupa pemanjangan dan penebalan tulang.

    Kecepatan pembentukan tulang berubah selama hidup.

    Pembentukan tulang ditentukan oleh rangsangn hormon, faktor makanan, dan jumlah stres yang dibebankan pada suatu tulang, dan terjadi akibat aktivitas sel-sel pembentuk tulang osteoblas.

  • AKTIVITAS OSTEOBLASTOsteoblas dijumpai dipermukaan luar dan dalam tulang. Sewaktu pertama kali dibentuk, matriks tulang disebut osteoid.

    Dalam beberapa hari garam-garam kalsium mulai mengendap pada osteoid dan mengeras selama beberapa minggu atau bulan berikutnya.

    Sebagian osteoblast tetap menjadi bagian dari osteoid, dan disebut osteosit atau sel tulang sejati.

    Seiring dengan terbentuknya tulang, osteosit dimatriks membentuk tonjolan-tonjolan yang menghubungkan osteosit satu dengan osteosit lainnya membentuk suatu sistem saluran mikroskopik di tulang.

  • PENGURAIAN TULANGPenguraian tulang, disebut absorpsi, terjadi secara bersamaan dengan pembentukan tulang.

    Penyerapan tulang terjadi karena aktivitas sel-sel yang disebut osteoklas.

    Osteoklas adalah sel fagositik multinukleus besar yang berasal dari sel-sel mirip-monosit yang terdapat di tulang

  • FUNGSI TULANG1.Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.2.Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak, dan paru-paru) dan jaringan lunak.3.Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan).4.Membentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang belakang.5.Menyimpan garam mineral, misalnya kalsium, fosfat.

  • B. OTOT

    Otot dibagi dalam tiga kelompok

    Fungsi utama untuk kontraksi dan menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh tubuh

  • Penentuan tingkat kekuatan otot denganskala Lovetts (memiliki nilai 0 5) 0 =Bila lengan/tungkai diangkat lalu dilepaskan, maka akan jatuh 100% pasif atau tidak ada kontraksi sama sekali. 1 =Tanpak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh. 2 =Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi saja, tapi dengan sentuhan akan jatuh. 3 =Mampu menahan tegak walau sedikit didorong tapi tidak mampu melawan tekanan/dorongan dari pemeriksa. 4 =Cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh atau kekuatan kurang dibanding sisi yang lain. 5 =Kekuatan kontraksi yang penuh.

  • Tonus otot yang kurang normal disebut flatsid

    Yang lebih tinggi dari normal dinamakan spastik.

    Pada kerusakan lower motor neuoran (mis. Polio) otot yang mengalami denerfasi akan menjadi atonik (lunak dan memggelambir) dan atrofi.

  • Kelompok otot terdiri dari :1.Otot rangka (otot lurik) : didapatkan pada sistem skeletal dan berfungsi untuk memberikan pengontrolan pergerakan mempertahnakan sikap dan menghasilkan panas.2.Otot viseral (otot polos) : didapatkan pada saluran pencernaan, saluran perkemihan dan pembuluh darah. Dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dan kontraksinya tidak dibawah kontrol keinginan.3.Otot jantung : didapat hanya pada jantung dan kontraksinya tidak kontrol keinginan

  • C. KARTILAGO-Kartilago terdiri dari serat-serat dilekatkan pada suatu gelatin yang kuat.

    -Fibrous atau (fifibrocartilago) mempunyai banyak serat-serat dan oleh karena itu paling besar kekuatannya untuk merenggang .

    -Arthicular (Hyaline) cartilage-halus, putih, berkilau dan kenyal membungkus permukaan persediaan dari tulang dan beberapa sebagian bantalan.

    -Kartilago elastik mempunyai paling sedikit serat-serat dan sering didapatkan pada daerah telinga luar.

  • D. SUMSUM TULANG-Sumsum tulang merupakan jaringan vaskuler dalam rongga sumsum (batang) tulang panjang dan dalam tulang pipih.

    -Sumsum tulang merah terletak di sternum, ilium, vertebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih.

    -Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning.

  • E. LIGAMENT

    Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibrous yang tebal dimana merupakan akhiran dari suatu aoat dan berfungsi mengikat suatu tulang.

  • E. TENDON

    Tendon adalah suatu perpanjangan dari pembungkus fibon yang membungkus setiap otot dan berkaitan dengan prioteum jaringan penyambung yang mengelilingi tendon tertentu khususnya pada pergelangan tangan dan tumit.

    Pembungkus ini dibatasi oleh membram synovial lumbrika untuk memudahkan pergerakan tendon.

  • F. FASIA

    Fasia adalah suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung dibawah kulit sebagai fasisupervisial atau pembungkus tebal

    Jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.

  • G. BURSAE

    Burse adalah suatu kantong kecil dan jaringan penyambung disuatu tempat, dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, misalnya terjadi antara kulit dan tulang, antara tendon dan tulang atau antara otot.

    Burse bertindak sebagai penampang antara bagian yang bergerak, seperti pada olecra non bursae, terletak antara presesus dan kulit.

  • H. PERSENDIAN

    Pergerakan tidak akan mungkin terjadi bila kelenturan dalam rangka tulang tidak ada.

    Bentuk dari persendian akan ditetapkan berdasarkan jumlah dan tipe pergerakan yang memungkinkan, dan klasifikasi didasarkan pada jumlah pergerakan yang dilakukan.

  • Menurut klasifikasi terdapat 3 kelas utama persendian yaitu :1.Sendi Synarthroses (sendi yang tidak bergerak). Misalnya adalah sendi pada tulang tengkorak2.Sendi Amphiarthroses (sendi yang sedikit pergerakannya). Contoh sendi pada vetebra dan simfisis pubis.3.Sendi Diarthroses (sendi yang banyak pergerakannya).

  • Jenis Sendi Diartrotis adalah :1.Sendi Peluru, misal pada persendihan panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas penuh2.Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah contohnya pada siku dan lutut.3.Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang saling tegak lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana.4.Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktifitas seperti memutar pegangan pintu.5.Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia dipergelangan tangan.

  • Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah:1. Fleksi 2. Ekstensi3. Adduksi4. Abduksi5. Rotasi6. Sirkumduksi7. Pergerakan khusus: supinasi, inversio, eversio, protacsio

  • Perubahan Fisiologi pada Proses Menjadi Tua

    Perubahan yang terjadi pada proses menua merupakan suatu kelanjutan dari kemunduran yang dimulai pada usia pertengahan.

    Jumlah total pada sel-sel tubuh berkurang akibat perubahan jaringan penyambung, penurunan pada jumlah dan elasitas dari jaringan subkutan dan hilangnya serat otot, tonus dan kekuatan.

  • Lanjut Perubahan fisiologi yang umum adalah :1.Penurunan tinggi badan sekitar 6-10 cm pada maturitas usia tua2.Lebar bahu menurun3.Fleksi terjadi pada lutut dan pangkal paha4.Adanya penyempitan diskus intervertebralis yang menyebabkan berkurangya ukuran dari intervertebra ruangan interkostal.

  • Lanjut Dibawah ini adalah hal-hal yang sering terjadi :1. Fraktur kompressi dari vertebra2. Peningkatan kurve spina thoraks3. Kepala miring kebelakang dan leher pendek untuk mengimbangi kelainan kyfosis4. Jengkal tangan lebih besar daripada tingginya, dengan demikian memberikan penampilan orang tersebut kurus.5. Jalan goyah dengan perubahan dalam otot dan fungsi motorik.

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan Khusus :1.Sinar X2.Computed tomography (CT sean)3.Magnet resonance imaging (MRI)4.Angiografi5.Digital subtrstion angiografi (DSA)6.Venogram7.Mielografi8.Diskografi

  • Lanjut Pemeriksaan Lain :1.Atrosentesis (Aspirisasi)2.Atroskopi3.Termografi4.Elektromiografi5.Absorpsiometri foto tunggal dan ganda6.Biopsi7.Pemindai tulang (Skintigrafi tulang)

  • Lanjut Pemeriksaan Laboratorium :1.Pemeriksaan darah 2.Pemeriksaan urin3.Hormon paratiroid (PTH)4.Vitamin D 5.Kadar enzim serum kreatinin kinase (CK) 6.Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT, aspartate aminotransprase)

  • PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL1.Pengkajian fisik2.Mengkaji skelatal tubuh3.Mengkaji tulang belakang4.Mengkaji sistem persendian5.Mengkaji sistem otot 6.Mengkaji cara berjalan7.Mengkaji kulit dan siskulasi perifer

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Kerusakan mobilitas fisik2.Nyeri3.Resiko terhadap kerusakan integritas kulit4.Resiko terhadap sindrom disuse5.Resiko terhadap disfungsi neurovaskular perifer6.Gangguan perfusi jaringan perifer7.Kurang perawatan diri 8.Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan program pengobatannya9.Risiko terhadap cedera 10. Intoleran aktifitas

  • Lanjut 11. Keletihan12. Perubahan penampilan perang13. Gangguan harga diri 14. Gangguan citra diri15. Koping individual tak efektif16. Ketidakberdayaan17. Perubahan proses keluarga 18. Resiko terhadap infeksi19. Konstipasi20. Gangguan pola tidur 21. Kurang aktifitas pengalih22. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

    ****************************************