2. prosedur diagnostik gangguan sistem pernafasan.ppt

Upload: friciliakawengian

Post on 09-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROSEDUR DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

  • PULSE OXYMETRIMengukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximeterPenjepit/sensor dijepitkan pada ibu jari tangan atau telinga (paling sering pada ibu jari tangan)Saturasi arterial memiliki korelasi yang kuat dengan saturasi yang diperoleh dari pulse oximeter jika arterial saturasi diatas 70%Nilai normal 95 100%

  • FOTO THORAX(Chest X - Ray)IndikasiBagian rutin prosedur pemeriksaanDiduga penyakit pulmonerMemonitor status gangguan pernafasan dan abnormalitas yang terjadiKonfirmasi posisi endotracheal tube atau tracheostomy tubeTrauma dadaSituasi lain dimana informasi radiologi membantu dalam manajemen penyakit respirasi yang diderita klien

  • FOTO THORAX(Chest X - Ray)Tidak ada persiapan khusus untuk foto thoraxBentuk pemeriksaanAntero Posterior(AP)Postero Anterior(PA)Lateral kananLateral kiri

  • U S GSangat membantu dan akurat untuk deteksi jumlah dan lokasi 50 cc atau kurang dari cairan pleura

    Sebagai perbandingan, radiografi membutuhkan sedikitnya akumulasi 500 cc cairan agar dapat dideteksi

  • FLUOROSCOPYMenggunakan x-ray untuk mengobservasi struktur yang lebih dalam dan dalam keadaan bergerakMengobservasi diafraghma selama inspirasi dan ekspirasiMendeteksi pergerakan mediastinal selama pernafasan dalamMengkaji jantung, pembuluh darah, dan struktur berhubunganMengidentifikasi abnormalitas yang terjadi pada esophagalMendeteksi adanya massa pada mediastinal

  • CT SCANMemberikan gambaran yang lebih detailBerbagai jenis posisi pemeriksaan dapat dilakukan melalui camera bergerakBila menggunakan zat kontras, sangat penting dikaji apakah klien memiliki riwayat alergi terhadap iodine, makanan lautCT Scan khususnya sangat membantu dalam diagnosis gangguan-gangguan bagian perifer (misalnya pleura) dan mediastinal

  • BRONCHOSCOPYVisualisasi langsung terhadap larynx, trachea, bronchus melalui alat bronchoscopeRigid steel ataupun flexible tiberopticKepentingan diagnostikKepentingan therapeutik

  • Kepentingan DiagnostikPemeriksaan jaringanEvaluasi lebih lanjut tumor untuk kemungkinan dilakukan pembedahanPengambilan sepcimen jaringan untuk diagnostikEvaluasi area terjadinya perdarahan

  • Kepentingan TherapeutikMengangkat benda asingMengangkat sekret yang kentalPenatalaksanaan atelektasis post operatifMenghancurkan dan mengangkat lesi

  • PERSIAPANInform consentPuasakan 4 6 jam sebelum pemeriksaanKaji riwayat alergiInformasikan : anesthesi lokal pada tenggorokan menimbulkan rasa tidak nyaman, refleks menelan dan muntah akan menurunPremidikasi (atropin, diazepam)Lepaskan gigi palsu

  • SETELAH PEMERIKSAANMonitor tanda vital setiap 15 menit sampai dengan stabilPuasa sampai refleks menelan/muntah pulih ( 1 2 jam)Hindarkan klien banyak bicara, batuk, setelah pemeriksaan

  • PLEURA PUNGSIAspirasi cairan atau udara dari rongga pleura, bisa untuk diagnosis juga untuk therapeutikMengangkat cairan / udaraMemperoleh cairan untuk diagnostikBiopsi pleuraMemasukan medikasi pada rongga pleura

  • PeralatanJarum pleura pungsiLokal anasthesiHandschoon sterilBethadin 10%Botol sterilSpuit 5 cc dan 50 ccThree way stopcockArteri klemKassa sterilplester

  • Persiapan PasienInformasikan tindakanPosisi semiforler, tangan diatas kepalaDuduk di kursi atau di ujung tempat tidur memeluk bantalTempat insersiIntercosta 2 3 untuk aspirasi udaraIntercosta 7 untuk mengangkat cairan

  • Selama PrasatObservasi nadi, resp, cyanosis, dyspnea, diaphoresis, nyeri, shockCegah pasien bergerak secara tiba-tibaCairan yang dikeluarkan tidak boleh lebih dari 1200 cc sekali pengambilan (mencegah hypovolemik shock dan collaps paru)Sesuadah pengangkatan jarum, luka tusuk ditutup dengan kassa steril + bethadin

  • Setelah PrasatObservasi kemungkinan shock, bocor pada luka tusukanBila perlu, klien bed restObservasi tanda vital setiap 15 menit sampai 1 jamCatat jumlah cairan yang diaspirasi, warna, viscositasLab : bakteriologi, cell count dan differential, penentuan glukosa, protein, LDH, berat jenisCairan bisa transudat atau eksudat

  • B I O P S IPersiapan dan posisi sama dengan pleura pungsiJarang terjadi komplikasi, komplikasi yang dapat terjadi :Temporal painPneumothoraxHemothorax

  • B I O P S ISetelah biopsi, observasi terjadinya komplikasi yang ditandai oleh DyspneaDiaporesisMengeluh nyeri hebat

    Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh berkembangnya pneumothorax

  • B I O P S IChest tube dan chest drainage harus kondisi siap pakaiFollow up chest x-ray harusnya dilakukan setelah prosedurBerkembangnya hemothorax diindikasikan oleh meningkatnya cairan dalam rongga pleura dan memerlukan tindakan thoracentesis (pleura pungsi)

  • MANTOUX TEST / PPDMembantu menegakkan diagnosa TBCMengetahui apakah individu yang diperiksa sudah atau belum pernah kena infeksi TBCPelaksanaanInjeksi IC 5 TU PPDDiukur 2/3 lengan bawah ke arah siku

  • MANTOUX TEST / PPDLarutan yang dipakai PPD (Purified Protein Derivat) atau OT (Old tuberculin)Permukaan kulit didesinfektan, tegangkan dengan tangan kiriTusukan jarum dengan lubang ke atas 150 200Cairan dimasukkan hingga jaringan kulit terlihat mengembung putihSetelah masuk, jarum dicabut, tidak didesinfektan, beri lingkaran

  • MANTOUX TEST / PPDHasil dibaca 48 72 jam setelah injeksi.Pembacaan dengan melihat, meraba infiltrat disekitar tempat injeksiInfiltrat dengan diameter 10 mm atau lebih dianggap positif, infiltrat kurang dari 4 mm dianggap negatif

  • ANALISA GAS DARAH ARTERI(Artery Blood Gases Analysis)IndikasiSakit akut dengan komplikasi pernafasanKlien memerlukan jalan nafas buatanKetergantungan pada mechanical ventilationGangguan sistem pernafasan kronisMendiagnosis, mengetahui progres therapi oksigen

  • PengukuranpH7.35 7.45PaCO235 45 mmHgPaO280 100 mmHgHCO322 26 mEq/LBE-2.5 2.5O2 sat95 100 %

  • PaO2 merefleksikan efektifitas pertukaran gas (Ventilation perfusion)PaCO2 merefleksikan efektifitas ventilasiSpesimen yang diambil 2 2.5 cc darah arteri

  • PERSIAPAN ALATSpuit 2.5 cc berisi 0.1 cc heparinKapas alkohol + Kassa sterilTutup jarum terbuat dari gabus/karetKain pengalasTempat berisi es batuFormulir laboratorium

  • PelaksanaanUkur suhu tubuh klien, catat pada formulirTentukan tempat insersi : arteri Radialis / femoralisSiapkan spuit 2 cc + Heparin : ambil heparin 2 cc kemudian sisakan 0.1 cc dalam spuitDesinfektan area penusukanTusukan jarum 450 untuk arteri radialis, 900 untuk arteri femoralisCabut setelah selesai, tekan 5 menit untuk radialis, 10 menit untuk femoralis.Tutup jarum dengan karet/gabus, putar diantara dua telapak tanganMasukan pada tempat berisi es batu, segera kirim ke lab

  • Pengambilan Sampel AGDVenaArteri FemoralisNervus

  • Pengambilan Sampel AGD

  • Pengambilan Sampel AGDA. femoralis

  • Pengambilan Sampel AGDA. femoralis

  • Pengambilan Sampel AGDA. radialisA. radialis

  • Interpretasi HasilPengkajian status hypoxiaHypoxia ringan PaO2 < 80 mmHgHypoxia sedangPaO2 < 60 mmHgHypoxia beratPaO2 < 40 mmHgNilai normal berkurang 1 mmHg pertahun diatas usia 60 tahun

  • Interpretasi Hasil2. Pengkajian Keadaan VentilasiPaCO2 dievaluasi untuk menilai efisiensi ventilasi alveolar. Ventilasi alveolar diartikan sebagai udara yang diinspirasi yang mencapai alveolus dan terlibat dalam proses pertukaran gas

  • Interpretasi HasilKadar PaCO2 juga digunakan untuk menilai kondisi hyperkapnia

    PaCO2 45 60 mmHg Hyperkapnia ringan PaCO2 60 70 mmHgHyperkapnia sedang PaCO2 70 80 mmHgHyperkapnia berat

  • Interpretasi HasilKeseimbangan Asam Basa

    Perubahan retensi atau eliminasi CO2 secara langsung akan mempengaruhi pH. Perubahan ini dikompensasi oleh pulmonal dengan cara hypo atau hyperventilasi

  • Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam BasaKlasifikasi pHAsidosispH < 7.35AlkalosispH > 7.45

    Kaji PaCO2Dengan asumsi pH turunAsidosis respiratorikPaCO2 > 45Asidosis metabolikPaCO2 < 35

  • Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam Basa3. Kaji HCO3Asidosis respiratorikHCO3 > 26 mEq/LAsidosis metabolikHCO3 < 26 mEq/L

    Tentukan adanya kompensasiTerjadi kompensasi bila PaCO2 dan HCO3 abnormal dalam bentuk berlawanan

    Tidak terjadi kompensasi, satu komponen dari PaCO2 atau HCO3 abnormal , lainnya normal

  • Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam BasaTentukan derajat kompensasi

    Kompensasi SebagianMenunjukkan fakta adanya kompensasi tetapi pH masih abnormal

    Kompensasi PenuhMenunjukkan fakta adanya kompensasi dengan pH normal

  • TEST FUNGSI PULMONAL(Pulmonary Functional Test)Dilakukan dengan menggunakan spirometriMemberikan informasi yang berhubungan dengan volume paru, mekanisme paru, dan kemampuan diffusi pada paru

  • Data yang diperoileh dapat digunakan untuk menilai adanya :Penyakit paru atau abnormalitas fungsi paruLuasnya abnormalitasDerajat kerusakanPerkembangan kelainan yang dideritaMengambil tindakan yang tepat

  • HASILTidal Volume 500 mlVol Cadangan Inspirasi3100 mlVol Cadangan Ekspirasi1200 mlVol Residu1200 mlKapasitas Paru-Paru Total6000 mlKapasitas Vital4800 mlKapasitas inspirasi3600 mlKapasitas residual fungsional2400 ml

  • PERHATIANPemahaman dan sikap kooperatif dari klien sangat menentukan pemeriksaan ini

    Hindari penggunaan pakaian ketat, korset, ikat pinggang selama pemeriksaan berlangsung