2. jurnal wiwik wardaningsih - eoq

Upload: fitriana-ana

Post on 04-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Jurnal Wiwik Wardaningsih - EOQ

TRANSCRIPT

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    6

    APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BINA PERKASA CEMERLANG DENGAN METODE

    ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

    Wiwik Wardaningsih (1111356)

    Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan

    http : www.stmik-budidarma.ac.id // [email protected]

    ABSTRAK

    Pada perusahaan PT. Bina Perkasa Cemerlang sistem persediaan barang yang dilakukan pada saat ini adalah dengan cara manual dimana persediaan barang tersebut masih dibuat dengan menggunakan Microsoft Office dalam bentuk Microsoft Word dan Microsoft Excel yang didalamnya dituliskan data-data mengenai data barang chemical, pengeluaran barang, dan pemesanan barang. Namun dengan demikian untuk penyajian data kurang efisien dan efektif.

    Dengan melihat situasi dan kondisi ini maka penulis membuat sebuah aplikasi sistem persediaan barang pada PT. Bina Perkasa Cemerlang dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dimana aplikasi ini dapat membantu pemilik perusahaan dan karyawan yang bekerja di perusahaan ini dalam mempermudah pekerjaannya dan juga membantu mengefisienkan dan mengefektifkan dalam mendata barang chemical, pengeluaran barang, dan juga pemesanan barang.

    Dalam aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman visual studio.net 2008 dengan database manajemen sistem MySql , dimana nantinya data-data akan dimasukkan dan disimpan didalam database dan dikoneksikan ke pemrograman visual studio.net 2008 sehinggan dalam pengendalian dan pengoptimalan persediaan barang lebih mudah, efisien, dan efektif.

    Kata Kunci : Aplikasi, Persediaan Barang, Economic Order Quantity (EOQ)

    1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

    Tuntutan kebutuhan hampir setiap instansi perusahaan terhadap sistem informasi semakin hari semakin meningkat. Kebutuhan aplikasi informasi semakin meningkat baik kecepatan maupun ketepatannya untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap tujuan suatu perusahaan. Seperti halnya dengan PT. Bina Perkasa Cemerlang yang merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang Pengolahan Air (Water Treatment). Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi perencanaan, pengadaan, Instalasi dan pengiriman barang ke lokasi pemesan atau lokasi proyek, pemasangan peralatan dan kelengkapannya di lokasi pekerjaan, pelatihan operator, pengadaan suku cadang dan System Water Treatment, dari kapasitas besar (komersial dan industri) .

    Berdasarkan penelitian penulis dilapangan PT. Bina Perkasa Cemerlang harus melakukan terobosan baru dalam menentukan kebijakan yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan, sehingga biaya dapat ditekan dan terjadi peningkatan laba. Salah satu faktor untuk meminimalkan total cost adalah dengan mengoptimalkan persediaan barang chemical digudang, kekurangan persediaan barang chemical akan membuat proses produksi akan terhenti dan kelebihan akan membuat besarnya pengeluaran

    perusahaan karena biaya penyimpanannya. Oleh karena itu manajemen persediaan barang chemical ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan.

    Salah satu hal yang penting dalam pengelolaan persediaan barang adalah perlu dilaksanakan perencanaan dan pengendalian barang yang lebih efisien dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan yang tepat sasaran yaitu membantu mempertahankan pelanggan yang dimilikinya. Usaha untuk mempertahankan pelanggan menjadi hal yang penting bagi PT. Bina Perkasa Cemerlang mengingat semakin banyaknya usaha distributor yang menjual produk yang sama.

    Masalah utama persediaan bahan baku adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal (Economic Order Quantity). Model jumlah pesanan ekonomis berusaha menjawab pertanyaan: berapa jumlah dan kapan bahan baku dipesan agar ongkos simpan dan ongkos pesan dapat minimal (Hendra Kusuma,Manajemen Produksi, 1999:132). Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. (http://en.wikipedia.Org/wiki/Economic_order_ quantity, tanggal akses 24 April 2014).

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    7

    Pada penelitian sebelumnya bahwa Economic Order Quantity (EOQ) itu digunakan untuk mencapai Efisiensi Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada PT. Kereta Api (Persero) DAOP IV Semarang (Priyanto, Eko. 2007), kemudian di tahun berikutnya penelitian berkembang Economic Order Quantity (EOQ) mampu menghasilkan Analisa Sensitifitas pada Persediaan BBM di PT. Sarana Samudera Pacific Bitung (Veyro E. L. Lumempouw; Hengky Luntungan, ST, MT; C. Punuhsingon, ST, MT. 2012). Hal ini menunjukkan Economic Order Quantity (EOQ) lebih efisien dibandingkan dengan metode konvensional perusahaan. Dalam hal ini penulis mencoba untuk melakukan hal yang sama untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku di perusahaan yang berbeda.

    1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat

    dirumuskan beberapa masalah, yaitu: 1. Bagaimana mengoptimalkan jumlah persediaan

    barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang?

    2. Bagaimana menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada aplikasi persediaan barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang?

    3. Bagaimana merancang aplikasi persediaan barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang?

    1.3 Batasan Masalah Pada penyusunan skripsi ini permasalahannya

    dibatasi pada: 1. Hanya menganalisa persediaan barang chemical

    pada PT. Bina Perkasa Cemerlang. 2. Hanya menggunakan metode Economic Order

    Quantity (EOQ) untuk menganalisa persediaan barang chemical setiap satu bulan pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    3. PT. Bina Perkasa Cemerlang Jl. Gandhi No. 165 d/h 107 Medan.

    4. Hanya mengolah data barang chemical pada tahun 2013.

    5. Hanya membahas lima jenis barang chemical yaitu Prox 219, Protect 450, Protect 406, Prosperse 511, dan Profloc 1018.

    6. Pemodelan sistem yang akan digunakan dalam sistem ini adalah pemodelan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    7. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Visual Basic.Net 2008 dan menggunakan database MySQL.

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

    Adapun beberapa tujuan yang diharapkan pada pembuatan skripsi ini adalah: 1. Untuk dapat mengoptimalkan jumlah persediaan

    barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    2. Untuk menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada aplikasi persediaan barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    3. Untuk merancang aplikasi persediaan barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mempermudah dalam melakukan pengoptimalan

    persediaan barang chemical dengan efisien dan efektif pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    2. Sebagai bahan pertimbangan dalam hal pengendalian persediaan barang chemical yang tepat pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    3. Diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengoptimalan persediaan barang chemical yang tepat sasaran dalam rangka mempertahankan pasar ditengah persaingan yang semakin pesat

    4. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa dan perpustakaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan membantu penulis dalam mengaplikasikan teori teori yang diperoleh selama perkuliahan.

    2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi

    Aplikasi merupakan software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel, Paint dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa aplikasi merupakan suatu program yang telah terkustomisasi untuk melakukan suatu pekerjaan-pekerjaan tertentu (Mesran, Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Online, VoL.1 Agustus 2012). Aplikasi dapat dikatakan suatu perangkat lunak yang siap pakai dengan menjalankan instruksi-instruksi dari user atau pengguna, aplikasi banyak diciptakan guna membatu berbagai keperluan seperti untuk laporan, percetakan dan lain-lain sedangkan istilah aplikasi berasal dari bahasa Inggris application yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan, jadi pengertian aplikasi dapat disimpulkan merupakan program siap pakai yang membantu mencapai tujuan pengguna.

    2.2 Pengertian Sistem Sistem (system) dapat didefenisikan dengan

    pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen (Jogiyanto H.M, Sistem Teknologi Informasi, 2003:34) adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan Pendekatan Prosedur

    Sistem merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.

    2. Berdasarkan Pendekatan Komponen Sistem merupakan kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefiniskan dengan

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    8

    pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang didefenisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.

    Sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Fikri Muttaqin, dkk, Analisis dan Desain Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Persediaan Barang pada Toko Bahan Bangunan, Vol.8 No. 1 Februari 2014). Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan informasi yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lain yang mempunyai manfaat untuk membangun satu tujuan bersama.

    2.3 Pengertian Persediaan Barang Persediaan atau inventory adalah suatu istilah

    umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Handoko, 2000:333). Persediaan atau inventory merupakan simpanan material yang berupa barang mentah, barang dalam proses, dan barang jadi (Sumayang, 2003:189). (Fikri Muttaqin,dkk, Analisis dan Desain Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Persediaan Barang pada Toko Bahan Bangunan,Vol.8 No. 1 Februari 2014).

    Adapun pengertian persediaan barang menurut para ahli (Error! Hyperlink reference not valid., tanggal akses 19 April 2014) adalah sebagai berikut : 1. Pengertian Inventory Menurut Koher, Eric L.A

    adalah baan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.

    2. Pengertian Inventory Menurut Ristono (2009) adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan.

    3. Pengertian Inventory Menurut Lalu Sumayang (2003) adalah simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.

    Yang dikategorikan sebagai persediaan (inventory) adalah raw materials, work in process dan finished goods. Setiap perusahaan memiliki jenis inventory, perencanaan dan sistem pengendalian yang spesifik (Tita Deitiana, Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Service dan Manufactur), 2011:185).

    Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian persediaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengelola semua

    persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai melalui transaksi penjualan ataupun transaksi pembelian dalam suatu perusahaan.

    2.4 Metode Economic Order Quantity (EOQ) Economic Order Quantity (EOQ) adalah suatu

    model yang menyangkut tentang pengadaan atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Ketidak teraturan penjadualan akan memberikan dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. Economic Order Quantity (EOQ) pertama kali dikembangkan oleh F. W. Haris pada tahun 1915 dengan mengembangkan formula kuantitas pesanan ekonomis. Adapun defenisi Economic Order Quantity (EOQ) menurut para ahli (http://en.wikipedia.org/wiki/ Economic_order_quantity, tanggal akses 24 April 2014) adalah sebagai berikut : 1. Defenisi Menurut Prof. Dr. Bambang Rianto

    Economic Order Quantity adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

    2. Defenisi Menurut Drs. Agus Ahyadi Economic Order Quantity adalah jumlah pembelian bahan baku yang dapat memberikan minimalnya biaya persediaan.

    Dari dua defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku (jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis) yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.

    3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Penerapan Metode Economic Order

    Quantitiy (EOQ) pada Persediaan Barang Dari riset yang telah dilakukan oleh penulis, adapun jumlah penggunaan barang chemical periode tahun 2013 pada PT. Bina Perkasa Cemerlang dapat dilihat pada tabel 1 adalah sebagai berikut :

    Tabel 1 Jumlah Penggunaan Barang Chemical Periode Tahun 2013

    No. Bulan Penggunaan Barang Chemical (Kg)

    Prox 219 Protect 450 Protect 406 Prosperse 511 Profloc 1018

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    9

    1 Januari 3.180 2.610 1.980 2.025 150 2 Februari 2.010 2.670 2.340 2.325 285 3 Maret 1.320 1.830 900 2.000 60 4 April 2.520 2.760 2.730 2.650 270 5 Mei 1.080 1.200 1.200 1.225 60 6 Juni 1.560 3.360 1.560 2.850 75 7 Juli 3.270 2.310 4.350 3.225 180 8 Agustus 660 1.830 1.200 1.250 120 9 September 780 1.620 1.530 1.725 255 10 Oktober 870 3.300 2.430 2.675 195 11 November 2340 2.040 2.010 2.775 75 12 Desember 900 1.530 1.230 1.925 300 Jumlah 20.490 27.060 23.460 26.650 2.025

    Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang

    Dalam memenuhi kebutuhan persediaan barang chemical PT. Bina Perkasa Cemerlang memiliki beberapa biaya pemesanan barang, biaya pemesanan barang chemical tersebut dapat dilihat pada tabel 2 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2 Biaya Pemesanan Barang Chemical No. Keterangan Biaya 1 Biaya Telepon Rp. 70.000 2 Biaya Transportasi Rp. 1.400.000 3 Biaya Surat Menyurat Rp. 40.000 Jumlah Rp. 1.510.000 Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang

    Untuk menentukan jumlah barang chemical yang akan dipesan ke supplier dan menentukan jarak waktu tiap pesan akan dilakukan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Sebelum dilakukan perhitungan, harus dipenuhi anggapan dalam Economic Order Quantity (EOQ) ini untuk bisa dilakukan perhitungan.

    1. Permintaan akan produk sebanyak lima item diketahui sebesar 20.400 Kg (Prox 219), 27.000 Kg (Protect 450), 23.400 (Protect 406), 26.600 (Prosperse 511), dan 2.000 Kg (Profloc 1018) setiap tahun.

    2. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) adalah konstan yaitu 10% dari harga beli.

    3. Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah konstan yaitu sebesar Rp. 1.510.000 per tiap kali pesan.

    4. Waktu pesanan dilakukan dan barang-barang diterima (leadtime) konstan yakni selama 30 (tiga puluh) hari dari pemesanan.

    Rincian dari biaya pesanan yang terjadi pada PT. Bina Perkasa Cemerlang adalah sebagai berikut:

    Dari data diatas maka pemesanan rata-rata yang dilakukan oleh pihak perusahaan ke supplier dalam jangka waktu satu tahun adalah dengan membagikan jumlah penggunaan barang chemical setiap item dalam satu tahun per jumlah bulan satu tahun. Berikut rata- rata penggunaan barang chemical per tahun dan daya tampung kapasitas gudang dapat dilihat pada tabel 3 adalah sebagai berikut :

    Tabel 3 Rata-rata Penggunaan Barang Chemical Per Tahun dan Daya Tampung Kapasitas Gudang

    No. Nama Barang Chemical Penggunaa Barang Chemical Per Tahun

    Rata-rata Per Tahun

    Daya Tampung Kapasitas Gudang

    1 Prox 219 20.490 Kg 1.707,50 Kg 3.480 Kg 2 Protect 450 27.060 Kg 2.255,00 Kg 3.600 Kg 3 Protect 406 23.460 Kg 1.955,00 Kg 4.560 Kg 4 Prosperse 511 26.650 Kg 2.220,83 Kg 3.425 Kg 5 Profloc 1018 2.025 Kg 168,75 Kg 525 Kg

    Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang

    dengan demikian maka pemesanan yang dilakukan sebanyak satu kali dalam satu bulan, maka dari itu didapat biaya untuk pemesanan setiap jenis barang chemical dalam jangka waktu satu tahun adalah 12 x Rp. 1.510.000 = Rp. 18.120.000.

    Untuk menetukan banyaknya barang yang disarankan dipesan dan jangka waktu pemesanan dapat dihitung menggunakan rumus Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebagai berikut : Rumus :

    HDSQ 2=

    Keterangan : Q : Jumlah barang yang disarankan untuk dipesan. D : Jumlah kebutuhan dalam satu tahun, dihitung

    dari jumlah penggunaan persediaan barang tahun sebelumnya dikurangi dengan retur pernjualan yang disebabkan karena

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    10

    barang tidak sesuai dengan permintaan pelanggan tahun sebelumnya dari barang yang akan dihitung Economic Order Quantity (EOQ) nya.

    S : Biaya pesan, ini dihitung dari berapa besar biaya yang keluar untuk setiap kali melakukan pemesanan, meliputi biaya surat menyurat, biaya telepon, transportasi, dan sebagainya.

    H : Biaya penyimpanan dikalikan dengan harga barang. Presentasi biaya penyimpanan yaitu total asset dibagi dengan biaya penyimpanan yang meliputi biaya sewa tempat, biaya asuransi jika ada.

    Adapun perhitungan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat dijelaskan dibawah ini adalah sebagai berikut : D = 20.490 Kg (D1); 27.060 Kg (D2); 23.460 Kg

    (D3); 26.650 Kg (D4); dan 2.025 Kg (D5) S = Rp. 1.510.000/Item H = Biaya penyimpanan per Kg barang chemical

    per tahun dikali dengan harga barang chemical

    C = Rp. 18.500/Kg (Prox 219), Rp. 13.100/Kg (Protect 450), Rp. 19.500/Kg (Protect 406), Rp. 24.200/Kg (Prosperse 511), dan Rp. 36.100/Kg (Profloc 1018)

    Penyelesaian : 1. Dicari nilai H dengan mengkalikan biaya

    penyimpanan per Kg barang chemical per tahun dengan harga barang chemical. H1 = 10% x 18.500 = 1.850; H2 = 10% x 13.100 = 1.310; H3 = 10% x 19.500 = 1.950; H4 = 10% x 24.200 = 2.420, dan H5 = 10% x 36.100 = 3.610

    2. Dihitung jumlah barang chemical yang dipesan

    850.1)000.510.1)(490.20(21 =Q

    = 5.783,47

    dibulatkan menjadi 5.783

    310.1)000.510.1)(060.27(22 =Q = 7.898,26

    dibulatkan menjadi 7.898

    950.1)000.510.1)(460.23(23 =Q = 6.027,67

    dibulatkan menjadi 6.028

    420.2)000.510.1)(650.26(24 =Q = 5.766,92

    dibulatkan menjadi 5.767

    610.3)000.510.1)(025.2(25 =Q

    = 1.301,55

    dibulatkan menjadi 1.302 3. Maka didapat hasil jumlah persediaan barang

    chemical yang disarankan untuk dipesan adalah Prox 219 sebanyak 5.783 Kg, Protect 450

    sebanyak 7.898 Kg, Protect 406 sebanyak 6.028, Prosperse 511 sebanyak 5.767, dan Profloc 1018 sebanyak 1.302 Kg. setelah diketahui berapa besarnya jumlah barang chemical yang disarankan untuk dipesan, maka frekuensi (F) dan jarak tiap pesan (T) dari contoh kasus diatas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

    4. Frekuensi Pemesanan

    QDF =

    Keterangan: F : Frekuensi pemesanan F1 = D1 = 20.490 = 4 kali

    pemesanan Q1 5.783 F2 = D2 = 27.060 = 3,4 kali

    pemesanan Q2 7.898 F3 = D3 = 23.460 = 3,8 kali

    pemesanan Q3 6.028 F4 = D4 = 26.650 = 5 kali

    pemesanan Q4 5.767 F5 = D5 = 2.025 = 2 kali

    pemesanan Q5 1.302 Maka frekuensi pemesanan barang chemical yang disarankan dalam satu tahun adalah sebagai berikut : a. Prox 219 sebesar 4 kali pemesanan b. Protect 450 sebesar 3,4 kali dibulatkan

    menjadi 3 kali pemesanan c. Protect 406 sebesar 3,8 kali dibulatkan

    menjadi 4 kali pemesanan d. Prospers 511 sebesar 5 kali pemesanan e. Profloc 1018 sebesar 2 kali pemesanan

    5. Jarak Tiap Pesan T = Jumlah Hari Satu Tahun F

    Keterangan : T : Jarak tiap pesanan

    T1 = F

    tahunsatuhariJumlah =

    4365

    =

    91,25 dibulatkan menjadi 91 T2 =

    FtahunsatuhariJumlah

    =

    3365

    =

    121,66 dibulatkan menjadi 122 T3 =

    FtahunsatuhariJumlah

    =

    4365

    =

    91,25 dibulatkan menjadi 91

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    11

    T4 = F

    tahunsatuhariJumlah =

    5365

    =

    73

    T5 = F

    tahunsatuhariJumlah =

    2365

    =

    182,5 dibulatkan menjadi 182 Maka didapat jarak tiap kali pemesanan barang chemical dilakukan yaitu untuk Prox 219 sebanyak 91 hari, Protect 450 sebanyak 122 hari, Protect 406 sebanyak 91 hari, Prosperse 511 sebanyak 73 hari, dan Profloc 1018 sebanyak 182 hari pemesanan dalam satu tahun.

    6. Dari data tersebut diatas dapat diketahui nilai sebagai berikut : a. Q (Jumlah barang chemical yang disarankan

    dipesan) adalah sebagai berikut: 1. Prox 219 = 5.783 Kg 2. Protect 450 = 7.898 Kg 3. Protect 406 = 6.028 Kg 4. Prosperse 511 = 5.767 Kg 5. Profloc 1018 = 1.302 Kg

    b. F (Frekuensi pemesanan barang chemical) adalah sebagai berikut :

    1.Prox 219 = 4 kali 2.Protect 450 = 3 kali 3.Protect 406 = 4 kali 4.Prosperse 511 = 5 kali 5.Profloc 1018 = 2 kali

    c. T (Jarak pemesanan yang dilakukan) adalah sebagai berikut : 1.Prox 219 = 91 hari dalam sekali pesan 2.Protect 450 = 122 hari dalam sekali pesan 3.Protect 406 = 91 hari dalam sekali pesan 4.Prosperse 511 = 73 hari dalam sekali

    pesan 5.Profloc 1018 = 182 hari dalam sekali

    pesan Jadi dari contoh kasus diatas dapat

    diketahui perbandingan pengontrolan dan juga pemesanan barang chemical dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) lebih hemat, serta keefisienan yang didapat akan semakin besar sehingga pihak perusahaan dapat menambah modal untuk pembelian barang-barang yang lain. Hal ini dapat dirangkum pada tabel 4 adalah sebagai berikut :

    Tabel 4 Perbandingan Pengontrolan dan Juga Pemesanan Barang Chemical dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) lebih hemat

    No.

    Nama Barang Chemical

    Frekuensi Pemesanan Barang Chemical Menggunakan Metode EOQ (dalam Kurun Waktu Satu Tahun)

    Biaya Pemesanan Per Pesanan (Biaya Telepon, Transportasi, dan Surat Menyurat)

    Biaya Pemesanan Barang Chemical Per Tahun (sebelum Menggunakan Metode EOQ)

    Biaya Pemesanan Barang Chemical Per Tahun (Menggunakan Metode EOQ)

    Selisih Biaya Pemesanan Barang Chemical Per Tahun (sebelum Menggunakan Metode EOQ) dengan Biaya Pemesanan Barang Chemical Per Tahun (Menggunakan Metode EOQ)

    1 Prox 219 4 Rp.1.510.000 Rp. 18.120.000 Rp. 6.040.000 Rp. 12.080.000

    2 Protect 450 3 Rp.1.510.000 Rp. 18.120.000 Rp. 4.530.000 Rp. 13.590.000

    3 Protect 406 4 Rp.1.510.000 Rp. 18.120.000 Rp. 6.040.000 Rp. 12.080.000

    4 Prosperse 511 5 Rp.1.510.000 Rp. 18.120.000 Rp. 7.550.000 Rp. 10.570.000

    5 Profloc 1018 2 Rp.1.510.000 Rp. 18.120.000 Rp. 3.020.000 Rp. 15.100.000

    Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang

    4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut :

    1. Pengoptimalan persediaan barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang dapat dilakukan, dimana biaya persediaan dapat diminimalisir.

    2. Metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat diterapkan untuk mengoptimalkan persediaan

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015 ISSN : 2301-9425

    Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode

    Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

    12

    barang chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.

    3. Aplikasi persediaan barang chemical telah selesai dirancang dengan menggunakan menggunakan Visual Basic.Net 2008 dan MySql.

    4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan juga

    kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu : 1. Sebaiknya pengoptimalan persediaan barang

    dapat dikembangakan lagi ke beberapa jenis barang lainnya.

    2. Hasil dari proses aplikasi sistem persediaan barang chemical ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan lebih lanjut tentang pengoptimalan persediaan barang.

    3. Untuk pengembangan aplikasi sistem persediaan barang chemical lebih lanjut, dapat menggunakan program aplikasi lain dan data historis yang lebih banyak lagi.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Ginting Imanuel, 2013,Perancangan Sistem Pengontrolan Stok Barang Pada Blesscom Komputer dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ), Pelita Informatika Budi Darma, Vol. IV No. 2 ISSN : 2301-9425.

    [2] Jogiyanto HM, 2003,Sistem Teknologi Informasi, Andi, Yogyakarta.

    [3] Mesran, 2012,Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Online, Pelita Informatika Budi Darma, Vol. I ISSN : 2301-9425-01.

    [4] Muttaqin F, dkk, 2014,Analisis dan Desain Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Persediaan Barang Pada Toko Bahan Bangunan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8 No.1

    [5] Nugroho A, 2010,RPL Berorientasi Objek dengan Metode USDP, Andi, Yogyakarta.

    [6] Nugroho A, 2011,Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Andi, Yogyakarta.

    [7] Priyanto R, 2009,Langsung Bisa VB.Net 2008, Andi, Yogyakarta.

    [8] akkung CV, 2011,Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan JIT (Just In Time) Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan dan Kinerja Non-Keuangan, Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, Tahun Ke 2 No.5.

    [9] Sutabri T, 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta.

    [10] http://elib.unikom.ac.id/download.php? id=143957, tanggal akses 11 Mei 2014.

    [11] http://en.wikipedia.org/wiki/ Economic_order_quantity, tanggal akses 24 April 2014.

    [12] http://www.ilmumu.com/ pengetahuan/pengertian-aplikasi, tanggal akses 07 Mei 2014.

    [13] http://www.ilmumu.com/pengetahuan/ pengertianpersediaan-inventory/, tanggal akses 19 April 2014.