18 juli 2013 proyek mrt dibelit masalah

Upload: indraku

Post on 11-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Proyek MRT Dibelit Masalah Pemerintah Harus Segera Cari Solusi

    JAKARTA, KOMPAS - Setelah megaproyek sistem transportasi cepat massal atau mass rapid transit resmi berjalan, setumpuk masalah baru bermunculan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk serius dan segera menyelesaikan masalah masalah itu.

    Tanpa berlarut dalam polemik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemenintah pusat harus menunjukkan komitmen membangun angkutan massal. Bukan berarti kritik atau masukan tak dihiraukan, melainkan segera dicari solusinya, kata Al-vinsyah, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Rabu (17/7)

    Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan berbagai persoalan itu sampai pembangunan konstruksi fisik dimulai pada Oktober 2013. Apabila tidak segera diselesaikan, masalah-masalah itu dikhawatirkan akan menghambat pembangunan MRT.

    Sejak Gubernur DKI Jakarta secara resmi meluncurkan megaproyek MRT pada 3 Mei 2013, muncul sejumlah persoalan, seperti payung hukum dan administrasi. Persoalan lama pun belum tuntas seperti penolakan sejumlah kalangan, pembebasan lahan, kejelasan pembagian tugas dan aset antara PT MRT dan Pemprov DKI, serta operasional, tarif, dan subsidi yang masih dalam penghitungan.

    Dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) MRT DPRD DKI Jakarta, muncul masalh baru, yaitu revisi perda menyangkut perubahan penyertaan modal Pemprov DKI bagi PT MRT. Pansus MRT, yang baru dibentuk pada Juni, juga mengemukakan persoalan tentang aturan pemanfaatan ruang bawah tanah.

    Kami dengar PT MRT akan membangun kios di bawah tanah untuk pengembangan usaha. Namun, belum ada aturan tentang tata ruang bawah tanah. Lalu, bagaimana? kata anggota Pansus MRT, Syahrial.

    Saat ini baru ada peraturan gubernur yang mengatur tata ruang bawah tanah. Itu pun masih menyangkut hal-hal umum, seperti kedalaman bangunan yang diizinkan. Menurut Pansus MRT, peraturan gubernur tidak cukup menjadi landasan karena belum mengatur penggunaan ruang bawah tanah untuk tujuan komersial.

    Jokowi menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah masalah itu kepada PT MRT. Saya ini tahunya hanya soal makro. Mereka lebih tahu detailnya, katanya.

    Jokowi memberi tenggat agar megaproyek MRT tahan I (Lebak Bulus-Bundaran HI) selesai dan beroperasi tahun 2016. Pengumuman pemenang tender untuk pengerjaan

  • tiga paket bawah tanah tahap I sudah diumumkan saat peluncuran. Namun, pemenang tender untuk tiga paket layang belum diumumkan. Bahkan, tender untuk dua paket persinyalan dan rolling stock sampai saat ini belum dilaksanakan.

    Direksi baru PT MRT, yang masih berusia empat bulan, menyatakan, semua persoalan sudah ada dalam agenda mereka. Mereka menyatakan harus bekerja keras mengatasi ketertinggalan sejak tahun 2008 saat pertama kali badan usaha milik daerah itu dibentuk.

    Tarik-menarik

    Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna sebelumnya mengatakan, terjadi tarik-menarik antar pemangku kepentingan yang mengakibatkan proyek MRT tertunda-tunda. Para pihak itu tidak ingin dinilai menghambat laju progress MRT. Akan tetapi, dari dinamika para pemangku kepentingan itu justru terlihat banyak persoalan yang sebelumnya tidak pernah terungkap dan berpotensi menghambat progress MRT.

    Alviansyah meminta semua pihak, termasuk DPRD, melihat kembali pada masalah utama yang dihadapi Jakarta, yaitu kekurangan angkutan massal, MRT yang seharusnya selesai 15 tahun lalu baru dirintis saat ini dan ditargetkan selesai tahap pertamanya pada 2017.

    Dapat dipastikan terkait besar dana yang dikucurkan DKI dan pusat untuk membangun MRT, di samping pinjaman dari Jepang, kata Alviansyah, menjadi dasar bagi pemerintah agar tidak bermain-main dengan proyek ini. Jangan sampai uang APBN/APBD yang sebagian dari pajak rakyat tersedot sia-sia.

    KOMPAS, Kamis, 18 Juli 2013