presentasi laporan akhir mrt

117
PRESENTASI LAPORAN PRK AKHIR PRK PENGEMBANGAN KORIDOR MRT JAKARTA KORIDOR MRT JAKARTA

Upload: benni-aguscandra

Post on 01-Jan-2016

276 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Laporan Akhir MRT

PRESENTASILAPORAN

PRK

AKHIRPRK

PENGEMBANGANKORIDOR MRT JAKARTAKORIDOR MRT JAKARTA

Page 2: Presentasi Laporan Akhir MRT

METODOLOGI KERJA

Page 3: Presentasi Laporan Akhir MRT

U1

KLASIFIKASI BUNDARAN HI

DUKUH ATAS+ 1049M

LOKASIZONA

UDGLR

U1 + 766 M

+ 923MSETIA BUDI

BENDUNGAN HILIR

CBD 1

U1

U1

U1

+ 1.641 M

+ 731 M

ISTORA

SENAYAN

CBD 2 DAYA KARAKTER UDGL PRINSIP

U2

R

+ 957 M

+ 556 M

SENAYAN

SISNGAMANGARAJAGarden City

DUKUNGLINGKUNGAN

U2

U2

+ 1.264 M

2 534 M

BLOK M

BLOK AVSVSSouth‐ern

U2

+ 2.534 M

+ 1.300 M

HAJI NAWI

CIPETE

Down‐town

R U1

+ 1.631 M

+2.202 M

FATMAWATI

LEBAK BULUS

Gateway UDGL TOD 13 TITIK STASIUN

Page 4: Presentasi Laporan Akhir MRT

KAJIAN NORMATIF DAN SURVEY1. St. Bundaran HILOKASIELEMEN

PERANCANGAN

APA ? 2. St. Dukuh Atas

3. St. Setiabudi

PERANCANGAN KOTA

GUNA LAHAN

4. St. Bendungan Hilir

5. St. Istora

6 St Senayan

SIRKULASI

TRANSPORTASI

INTENSITAS 6. St. Senayan

8. St. Blok M

7. St. Sisingamangaraja

INTENSITAS

TATA BANGUNAN

RUANG TERBUKA

9. St. Blok A

10. St. H. Nawi

MORFOLOGI

KETERSEDIAAN LAHAN

11. St. Cipete

12. St. Fatmawati13. St. Lebak Lubus

Page 5: Presentasi Laporan Akhir MRT

KAJIAN NORMATIF DAN SURVEY

DIMANA ?AREA PEYANGGA

AREA INTI PERGERAKAN

R : 350M

AREA INTI PERGERAKAN

AREA CORE

STASIUN

R : 700M

LUASAN DAERAH PERENCANAANPERENCANAAN

LUASAN DP 2 (R - 350M) : 38.5 HADAERAH PERENCANAAN

Page 6: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 7: Presentasi Laporan Akhir MRT

KAJIAN PERGERAKAN MAKRO KAWASAN

Page 8: Presentasi Laporan Akhir MRT

UNDERGROUND ELEVATEDTATA GUNA LAHAN

DOWNTOWN NEIGHBORHOOD70% : 30% 30% : 70%

KOMERSIAL > RESIDENTIAL KOMERSIAL < RESIDENTIAL

Page 9: Presentasi Laporan Akhir MRT

TATA GUNA LAHANLEBAK BULUS

KOMERSIAL >> RESIDENTIAL

RREGIONAL

KOMERSIAL >> RESIDENTIAL70% : 30%

KERAGAMAN (MIXED-USE)SANGAT TINGGI

GATEWAYZONE S G GG

BUNDARAN HI

U-1URBAN

KOMERSIAL > RESIDENTIAL60% : 40%

KERAGAMAN (MIXED USE)SUDIRMAN

HAJI NAWI

CENTER KERAGAMAN (MIXED-USE)TINGGI

CBD ZONE

HAJI NAWI

U-2NEIGHBORHOOD

KOMERSIAL > RESIDENTIAL40% : 60%SOUTHERN G O OO

CENTER KERAGAMAN (MIXED-USE)TINGGI - SEDANG

DOWNTOWNZONE

Page 10: Presentasi Laporan Akhir MRT

UNDERGROUND ELEVATEDSIRKULASI

DOWNTOWN NEIGHBORHOOD

43 M – 62 MARTERI PRIMER ARTERI SEKUNDER - ARTERI PRIMER

13 M – 55 M

Page 11: Presentasi Laporan Akhir MRT

SIRKULASIA k h di l k d HIRARKI JALAN

? 20 meterApakah diperlukan adanya peningkatan kelas hirarki jalan ? 20 meter

Kesiapan dimensi ruang jalan terhadap struktur bangunan stasiun

113 meter

Lebar jalan : Ruang stasiun

13 meter < 20 meter

Ketimpangan konektivitas 2 ARTERI SEKUNDER

LOKAL/ LINGKUNGAN

p gantara jalan arteri sekunder (koridor utama) dengan jalan lokal (blok hunian)

2 SEKUNDER

ARTERI SEKUNDERSEKUNDER

Page 12: Presentasi Laporan Akhir MRT

TRANSPORTASI

Page 13: Presentasi Laporan Akhir MRT

POTENSI TITIK TRANSITBLOK M - (R)DUKUH ATAS - (R)

TRANSPORTASI

AKTIVITAS PERPINDAHAN MODAAKTIVITAS PERPINDAHAN MODA

KESESUAIAN KELAS PELAYANANKLASIFIKASI

KEBUTUHAN RUANG PERPINDAHAN MODA

FATMAWATI - (U1) LEBAK BULUS - (R)

MODA

Page 14: Presentasi Laporan Akhir MRT

UNDERGROUND ELEVATEDSTRUKTUR MORFOLOGI KAWASAN

DOWNTOWN NEIGHBORHOODDOMINASI

POLA GRIDDOMINASI

POLA ORGANIK

Page 15: Presentasi Laporan Akhir MRT

STRUKTUR MORFOLOGI KAWASANBUNDARAN HI (U-1)

Karakter besaran blokKarakter besaran blok

Tipologi pengembangan linier layer 1 dualisme layer 2 layer 1 – dualisme layer 2 kampung kota, kantung permukiman

CIPETE (U-2)

Perbaikan struktur kawasan redevelopment, pengembangan CIPETE (U-2)tipologi hunian

Page 16: Presentasi Laporan Akhir MRT

INTENSITAS

DOWNTOWN NEIGHBORHOOD

KLB : 3,0 – 4,0 KLB : 1,2 – 2

Page 17: Presentasi Laporan Akhir MRT

INTENSITASBLOK M

GARDEN CITY ZONE

RREGIONAL

BLOK A

CITY ZONE

SOUTHERNDOWNTOWN

U-2NEIGHBORHOOD

LEBAK BULUS

DOWNTOWNZONE CENTER

LEBAK BULUS

GATEWAY RZONE REGIONAL

Page 18: Presentasi Laporan Akhir MRT

2.16% 3.62%

RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU

7.39% 9.76%

1.08% 2.59%

1.58% 3.14%

9.55% 1.52%

3.13% 0.95%

2.09%

Page 19: Presentasi Laporan Akhir MRT

DUKUH ATAS

RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU

SUDIRMANCBD ZONE

RREGIONAL

LEBAR PEDESTRIAN : 5M

KOMPOSISI HIJAU RENCANA : 9.55%

KESESUAIAN JALUR PEDESTRIAN DENGAN

HIRARKI JALAN, BEBAN PERGERAKAN PEJALAN KAKI

ISTORA

ISTORA - (U1)

PERGERAKAN PEJALAN KAKI

KONDISI FISIK DAN VISUAL YANG MEMBERIKAN KENYAMANAN BAGI ISTORA

SENAYAN U-1URBAN

LEBAR PEDESTRIAN : 1.2M

7 39% USULAN PENGEMBANGAN

KENYAMANAN BAGI PEDESTRIAN

CBD ZONEURBAN CENTER

DUKUH ATAS- (R)

KOMPOSISI HIJAU RENCANA : 7.39% KOEFISIEN HIJAU DAN RUANG TERBUKA PUBLIK

SEBAGAI PUSAT ORIENTASILEBAK BULUS

GATEWAY RLEBAR PEDESTRIAN : 1.2M

ZONE REGIONAL

LEBAK BULUS- (R)

KOMPOSISI HIJAU RENCANA : 2.09%

Page 20: Presentasi Laporan Akhir MRT

TATA BANGUNAN40 lt

60 lt

Page 21: Presentasi Laporan Akhir MRT

TATA BANGUNANBUNDARAN HI Imbas konstruksi stasiun

d l MRT d

Stasiun Setiabudi

SUDIRMAN CBD ZONE

U-1URBAN CENTER

40 lt dan rel MRT pada bangunan tepi koridor arahan penataan

ISTORA

CBD ZONE CENTERPerubahan tipologi hunian

AREA CBD bangunan

SENAYAN CBD ZONE

U-1URBAN

60 lt lebih rapat, terkoneksi, kemudahan pergerakan, kenyamanan pada iklim

i

CIPETE

CBD ZONE URBAN CENTERtropis

Arahan pasar tipologi komersial hunian sesuai CIPETE

SOUTHERN U-2

komersial , hunian sesuai konteks kawasan

DOWNTOWNZONE

NEIGHBORHOOD CENTER

Page 22: Presentasi Laporan Akhir MRT

LAND AVAILABILITY

Page 23: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 24: Presentasi Laporan Akhir MRT

4 PANDUAN PENATAAN / PENGEMBANGAN AREA TRANSIT

ARAHAN PENGEMBANGAN AREA TRANSIT4

R U-1 U-2 SU-1 SU-2REGIONAL URBAN URBAN SUB URBAN SUB URBAN

URBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

h b

sub urban urban

PUSAT PRIMER PENTING PUSAT AKTIVITAS KOTA DISTRIK HUNIAN KOTA PUSAT AKTIVITAS SUB URBAN DISTRIK HUNIAN SUB URBAN

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan lingkup kegiatan

REGIONAL

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan konteks lingkungan

KOTA

dengan dominasi HUNIAN dengan konteks lingkungan KOTA

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan konteks lingkungan

SUB URBAN setempat

dengan dominasi HUNIAN dengan konteks lingkungan SUB URBAN setempat

Sejauh apa skala layanan FUNGSI KEGIATAN yang ada /akan dikembangkan di sekitar Area Transit ini?

skala layanan LINGKUNGAN SUB URBAN /

SUB URBAN NEIGHBORHOOD

arahan pengembangan

Karakteristik PUSAT KEGIATAN apa yang ada / akan dikembangkan di sekitar Area Transit ini?

lingkup layanan skala layanan REGIONAL

skala layanan PUSAT KOTA /

URBAN CENTER

skala layanan LINGKUNGAN KOTA /

URBAN NEIGHBORHOOD

skala layanan PUSAT SUB URBAN / SUB URBAN CENTER

dominasi penggunaan fleksibel dominasi penggunaan hunian

mixed use single use

KERAGAMAN PALING TINGGI campuran dari hunian

KERAGAMAN TINGGI campuran dari hunian

KERAGAMAN TINGGI-SEDANG campuran dari hunian

KERAGAMAN SEDANG campuran dari hunian

KERAGAMAN RENDAH campuran dari hunian

jenis keragaman tata guna lahan

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya, serta pusat

pemerintahan (civic center) atau pusat bisnis bergengsi

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya yang

dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial berskala lingkungan

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya yang

dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial berskala lingkungan

working >> living working > living working < living working << living working <<< living

Bagaimana komposisi DOMINASI FUNGSI

tata guna lahan

Bagaimana keragaman dan kepadatan TATA GUNA LAHAN yang ada / akan dikembangkan di

sekitar Area Transit ini?

komposisi fungsi kegiatan

working  

living  

working  

living  

working  

living  working  

living  

working  

living  

70% : 30% 60% : 40% 40% : 60% 30% : 70% 20% : 80%

arahan kepadatan

KEGIATAN antara hunian dan non hunian yang ada / akan dikembangkan di sekitar Area Transit

ini?

TIDAK PADAT

KURANG  PADAT

PADAT

g g

PADAT PADAT - KURANG PADAT KURANG PADAT KURANG PADAT - TIDAK PADAT TIDAK PADAT

HIGHEST density HIGH density HIGH-MEDIUM density MEDIUM density LOW density Bagaimana arahan KEPADATAN / PSL (Pola Sifat Lingkungan) di sekitar Area Transit ini yang diatur

dalam RTRW 2030?

intensitas

Page 25: Presentasi Laporan Akhir MRT

R U-1 U-2 SU-1 SU-2urban sub urban

ARAHAN PENGEMBANGAN AREA TRANSIT

REGIONAL URBAN URBAN SUB URBAN SUB URBANURBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

pola dominasi POLA GRID dominasi POLA ORGANIK(efisiensi) (kontekstual dg alam)

struktur kawasan

(efisiensi) (kontekstual dg alam)

SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI - SEDANG SEDANG RENDAH menembus blok/bangunan menembus blok/bangunan melewati jalur pedestrian melewati jalur pedestrian melewati jalur pedestrian

pengalaman ruang LABIRIN, SUMBU, VISTA RUANG TERBUKA, LANDMARK, VISTA

bangunan DERET bangunan TUNGGAL (attached) (detached)

fungsi retail lantai dasar ATURAN WAJIB ATURAN WAJIB ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN

tipologi bangunan

sifat permeabilitas blok

fungsi retail lantai dasar ATURAN WAJIB ATURAN WAJIB ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN

aksesibilitas TINGGI RENDAH seluruh lantai bangunan lantai dasar / muka tanah

(besmen, lantai dasar, & lantai atas)

pembatasan area parkir

S ANGAT  K E TAT K E TAT   MODE RAT   L ONGGAR   S ANGAT  L ONGGAR  

konektifitas antar blok

lokasi parkirmenejemen

parkir

DOMINASI BESMEN TERPADU DOMINASI PARKIR MUKA TANAH (dedicated area) (undedicated area)

peraturan pembatasan parkir dalam UDGL WAJIB WAJIB ANJURAN UTAMA ANJURAN UTAMA ANJURAN

insentif pengaturan parkir TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG RENDAH

Page 26: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 27: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 28: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 29: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 30: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 31: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 32: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 33: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 34: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 35: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 36: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 37: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 38: Presentasi Laporan Akhir MRT

KAJIAN NORMATIF DAN SURVEY1. St. Bundaran HILOKASIELEMEN

PERANCANGAN

APA ? 2. St. Dukuh Atas

3. St. Setiabudi

PERANCANGAN KOTA

GUNA LAHAN

4. St. Bendungan Hilir

5. St. Istora

6 St Senayan

SIRKULASI

TRANSPORTASI

INTENSITAS 6. St. Senayan

8. St. Blok M

7. St. Sisingamangaraja

INTENSITAS

TATA BANGUNAN

RUANG TERBUKA

9. St. Blok A

10. St. H. Nawi

MORFOLOGI

KETERSEDIAAN LAHAN

11. St. Cipete

12. St. Fatmawati13. St. Lebak Lubus

Page 39: Presentasi Laporan Akhir MRT

KAJIAN NORMATIF DAN SURVEY

DIMANA ?AREA PEYANGGA

AREA INTI PERGERAKAN

R : 350M

AREA INTI PERGERAKAN

AREA CORE

STASIUN

R : 700M

LUASAN DAERAH PERENCANAANPERENCANAAN

LUASAN DP 2 (R - 350M) : 38.5 HADAERAH PERENCANAAN

Page 40: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 41: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 42: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 43: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 44: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 45: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 46: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 47: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 48: Presentasi Laporan Akhir MRT

PRINSIP PERANCANGAN

SIRKULASISIRKULASI dd KONEKTIFITASKONEKTIFITASSIRKULASI SIRKULASI dandan KONEKTIFITAS KONEKTIFITAS

Meningkatkan permeabilitas kawasan dengan jalur-jalur d t i b b d k d1 pedestrian menembus bangunan dan kawasan pada

berbagai layer yaitu lantai basemen, lantai dasar dan lantai atas

1

Memperbaiki hirarki jalan sebagai pembentuk struktur ruang kota dan mempermudah pergerakan / mobilitas di

Jalur sirkulasi didesain sehingga jelas dan efisien dengan

kawasan

2memperpendek jarak pencapaian dan meningkatkan kenyamanan

Jalur pedestrian, jalur sepeda yang menerus dan nyaman dengan penataan lansekap yang baik g p p y g

Page 49: Presentasi Laporan Akhir MRT

PRINSIP PERANCANGAN

TATA GUNA LAHANTATA GUNA LAHANTATA GUNA LAHAN TATA GUNA LAHAN

Lantai dasar berfungsi sebagai komersial retail yang1 Lantai dasar berfungsi sebagai komersial retail yang berorientasi terhadap kegiatan pedestrian

Penggunaan campuran (mixed – use) sehingga mempermudah pencapaian dan menciptakan rasa

1

keamanan dengan adanya kegiatan selama 24 jam (hunian-komersial-perkantoran)

Pemanfaatan lantai basemen sebagai kegiatan komersial yang terpadu dengan kegiatan transit dan fungsi kawasan 2 ya g te padu de ga eg ata t a s t da u gs a asasekitarnya

Page 50: Presentasi Laporan Akhir MRT

PRINSIP PERANCANGAN

INTENSITASINTENSITASINTENSITAS INTENSITAS

Mengoptimalkan nilai KLB pada kawasan sesuai d k kt k t it hi1 dengan karakter kawasan transit sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi kawasan dan meningkatkan ridership

1

Menerapkan nilai KDH pada kawasan transit hingga sehingga tetap terjaminnya ketersediaan ruang terbuka hijau pada kawasan transit yang

2g j p y g

padat

Page 51: Presentasi Laporan Akhir MRT

4 PANDUAN PENATAAN / PENGEMBANGAN AREA TRANSIT

ARAHAN PENGEMBANGAN AREA TRANSIT4

R U-1 U-2 SU-1 SU-2REGIONAL URBAN URBAN SUB URBAN SUB URBAN

URBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

h b

sub urban urban

PUSAT PRIMER PENTING PUSAT AKTIVITAS KOTA DISTRIK HUNIAN KOTA PUSAT AKTIVITAS SUB URBAN DISTRIK HUNIAN SUB URBAN

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan lingkup kegiatan

REGIONAL

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan konteks lingkungan

KOTA

dengan dominasi HUNIAN dengan konteks lingkungan KOTA

dari kegiatan bisnis, ekonomi perdagangan, dan kebudayaan dengan konteks lingkungan

SUB URBAN setempat

dengan dominasi HUNIAN dengan konteks lingkungan SUB URBAN setempat

Sejauh apa skala layanan FUNGSI KEGIATAN yang ada /akan dikembangkan di sekitar Area Transit ini?

skala layanan LINGKUNGAN SUB URBAN /

SUB URBAN NEIGHBORHOOD

arahan pengembangan

Karakteristik PUSAT KEGIATAN apa yang ada / akan dikembangkan di sekitar Area Transit ini?

lingkup layanan skala layanan REGIONAL

skala layanan PUSAT KOTA /

URBAN CENTER

skala layanan LINGKUNGAN KOTA /

URBAN NEIGHBORHOOD

skala layanan PUSAT SUB URBAN / SUB URBAN CENTER

dominasi penggunaan fleksibel dominasi penggunaan hunian

mixed use single use

KERAGAMAN PALING TINGGI campuran dari hunian

KERAGAMAN TINGGI campuran dari hunian

KERAGAMAN TINGGI-SEDANG campuran dari hunian

KERAGAMAN SEDANG campuran dari hunian

KERAGAMAN RENDAH campuran dari hunian

jenis keragaman tata guna lahan

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya, serta pusat

pemerintahan (civic center) atau pusat bisnis bergengsi

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya yang

dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial berskala lingkungan

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya

campuran dari hunian, ekonomi/perdagangan, budaya yang

dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial berskala lingkungan

working >> living working > living working < living working << living working <<< living

Bagaimana komposisi DOMINASI FUNGSI

tata guna lahan

Bagaimana keragaman dan kepadatan TATA GUNA LAHAN yang ada / akan dikembangkan di

sekitar Area Transit ini?

komposisi fungsi kegiatan

working  

living  

working  

living  

working  

living  working  

living  

working  

living  

70% : 30% 60% : 40% 40% : 60% 30% : 70% 20% : 80%

arahan kepadatan

KEGIATAN antara hunian dan non hunian yang ada / akan dikembangkan di sekitar Area Transit

ini?

TIDAK PADAT

KURANG  PADAT

PADAT

g g

PADAT PADAT - KURANG PADAT KURANG PADAT KURANG PADAT - TIDAK PADAT TIDAK PADAT

HIGHEST density HIGH density HIGH-MEDIUM density MEDIUM density LOW density Bagaimana arahan KEPADATAN / PSL (Pola Sifat Lingkungan) di sekitar Area Transit ini yang diatur

dalam RTRW 2030?

intensitas

Page 52: Presentasi Laporan Akhir MRT

R U-1 U-2 SU-1 SU-2urban sub urban

ARAHAN PENGEMBANGAN AREA TRANSIT

REGIONAL URBAN URBAN SUB URBAN SUB URBANURBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

pola dominasi POLA GRID dominasi POLA ORGANIK(efisiensi) (kontekstual dg alam)

struktur kawasan

(efisiensi) (kontekstual dg alam)

SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI - SEDANG SEDANG RENDAH menembus blok/bangunan menembus blok/bangunan melewati jalur pedestrian melewati jalur pedestrian melewati jalur pedestrian

pengalaman ruang LABIRIN, SUMBU, VISTA RUANG TERBUKA, LANDMARK, VISTA

bangunan DERET bangunan TUNGGAL (attached) (detached)

fungsi retail lantai dasar ATURAN WAJIB ATURAN WAJIB ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN

tipologi bangunan

sifat permeabilitas blok

fungsi retail lantai dasar ATURAN WAJIB ATURAN WAJIB ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN UTAMA ATURAN ANJURAN

aksesibilitas TINGGI RENDAH seluruh lantai bangunan lantai dasar / muka tanah

(besmen, lantai dasar, & lantai atas)

pembatasan area parkir

S ANGAT  K E TAT K E TAT   MODE RAT   L ONGGAR   S ANGAT  L ONGGAR  

konektifitas antar blok

lokasi parkirmenejemen

parkir

DOMINASI BESMEN TERPADU DOMINASI PARKIR MUKA TANAH (dedicated area) (undedicated area)

peraturan pembatasan parkir dalam UDGL WAJIB WAJIB ANJURAN UTAMA ANJURAN UTAMA ANJURAN

insentif pengaturan parkir TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG RENDAH

Page 53: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 54: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 55: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 56: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 57: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 58: Presentasi Laporan Akhir MRT

GUBERNUR KDKI JAKARTA KEPALA DINAS TATA RUANG TIM PENASEHAT ARSITEKTUR KOTA

(Keputusan) (Keputusan) (Rekomendasi)

- Peruntukan lahan umum - GSB

- KLB - Jarak Bebas Bangunan

K E W E N A N G A N J E N I S A T U R A N

- KLB - Jarak Bebas Bangunan

- KDB - Transfer KLB < 10% di dalam satu blok

- Ketinggian bangunan - Pembatasan rasio penyediaan parkir

- KDH - Penataan batas kavling

- KTB

- Transfer KLB > 10%

- Pengaturan integrasi pintu masuk stasiun dengan kavling

- Penyediaan akses pedestrian menuju titik transit

WAJIB dibahas bersama

- Pengaturan parkir on-street, on-ground, dan parkir bersama antar kavling

- Akses pedestrian publik pada lahan privat- Koridor Transit Penghubung Pedestrian Layang dan Besmen

- Penyediaan Toilet Publik

- Penyelesaian atap taman/hijau

- Penyediaan elemen seni publik

- Penyediaan arkade menerus

- Penyediaan transit plaza

BONUS INSENTIF

- Peruntukan lantai dasar (retail) dan besmen

- Koridor transit penghubung pedestrian menembus blok pada lantai dasar

- Penyediaan Ruang Terbuka Publik pada lahan sendiri

'- Penyediaan Ruang Terbuka Publik dalam bangunan

- Penyediaan Lobi Transit Publik pintu masuk stasiun MRT

- Penyediaan bangunan parkir, parkir besmen, parkir mekanik

- Penyediaan ruang untuk sektor informal

- Luas lahan

- Pemecahan dan penggabungan sub-blok dan kavling

ANJURAN UTAMA

memberi saran

g

- Pengembangan pengelolaan superblok

- Komposisi peruntukan

- Penggunaan lahan

- Peraturan zonasi atas fungsi

- Bentuk massa / tata bangunan

- Sirkulasi pejalan kaki mikro

- Sirkulasi moda transportasi

REKOMENDASI TINGGI

Kesesuaian dengan PRK Kualitas Fungsional - organisasi fungsi - keterkaitan fungsiKualitas Visual - estetika - gubahan massa - kinerja arsitektural ANJURAN - tata informasi - bahan/warna bangunanKualitas Lingkungan - pencahayaan - sirkulasi udara - tata hijau dan ruang terbuka - kepentingan umum - aspek sosial-budaya

ANJURAN

Page 59: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERANCANGAN DI KAWASAN

STASIUN BUNDARAN HI STASIUN DUKUH ATAS

Page 60: Presentasi Laporan Akhir MRT

STASIUN BUNDARAN HI

Page 61: Presentasi Laporan Akhir MRT

STASIUN DUKUH ATAS

Page 62: Presentasi Laporan Akhir MRT

STASIUN BUNDARAN HI

Page 63: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERUNTUKAN MAKRO

Page 64: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERUNTUKAN LANTAI DASAR

Page 65: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA PERGERAKAN MUKA TANAH

Page 66: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA PERGERAKAN LANTAI BESMEN

Page 67: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA TATA MASSA BANGUNAN

Page 68: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERANCANGAN DI KAWASAN

STASIUN SENAYAN STASIUN ISTORA

Page 69: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 70: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 71: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

EKSISTING

KONSEP PERUNTUKAN LAHAN LANTAI DASAR

Page 72: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

EKSISTING

KONSEP PERUNTUKAN LAHAN LANTAI DASAR

Page 73: Presentasi Laporan Akhir MRT

EKSISTING KONSEP INTENSITAS LAHAN

NAMA KAVLING A C U A N L E G A L RENCANA PENGEMBANGAN

T/D KDB (%) KLB TB (lantai) Dasar (m2) Total (m2) T/D KDB KLB TB Dasar (m2) Total (m2)

IS_1 135.292 Kut T 20 2,0 32 27.058 270.584 Kut T 20 2,0 32 27.058 270.584 IS_2 66.915 Phu 0,0 - - Phu 0,0 - - IS_3 89.627 Sro T 50 0,1 2 44.814 8.963 Sro T 50 0,1 2 44.814 8.963

a 40.996 Kkt T 40 5,0 24 16.398 204.980 Kkt T 40 5,0 24 16.398 204.980 b 30 984 Wsn T 55 3 0 8 17 041 92 952 Wkt/Wdg T 55 6 0 35 17 041 185 904IS_4

G

NOMOR KAPLINGBLOK PERUNTUKAN

A C U A N L E G A LLRK DKI JAKARTA

INTENSITAS LUAS LANTAILUAS LAHAN

/ KAPLING

RENCANA PENGEMBANGAN

PERUNTUKANINTENSITAS LUAS LANTAI

b 30.984 Wsn T 55 3,0 8 17.041 92.952 Wkt/Wdg T 55 6,0 35 17.041 185.904 IS_5 21.984 Kkt T 40 5,8 32 8.794 127.507 Kkt T 40 6,0 35 8.794 131.904

a 3.815 Mdt - Mdt 0,0 - - b 18.386 Kkt T 40 5,8 32 7.354 106.639 Kkt T 40 7,0 50 7.354 128.702 c 7.856 Kkt T 40 7,0 29 3.142 54.992 Kkt T 40 7,0 29 3.142 54.992 d 8.573 Kkt T 40 6,7 32 3.429 57.439 Kkt T 40 7,0 32 3.429 60.011 e 11.754 Kkt T 40 4,4 25 4.702 51.718 Kkt T 40 6,0 32 4.702 70.524 f 142.702 Kpm T 50 3,5 16 71.351 499.457 Kpm T 50 4,0 16 71.351 570.808

IS_7 31.886 Kkt T 52 8,1 80 16.581 259.233 Kkt T 50 8,0 80 15.943 255.088 TOTAL 610.770 36,13% 2,8 220.664 1.734.464 36,02% 3,18 220.027 1.942.460

_

IS_6ISTO

RA

Page 74: Presentasi Laporan Akhir MRT

EKSISTING KONSEP INTENSITAS LAHAN

T/D KDB (%) KLB TB (lantai) Dasar (m2) Total (m2) T/D KDB (%) KLB TB (lantai) Dasar (m2) Total (m2)

a 11.137 Kkt/Kpd T 50 6,0 42 5.569 66.822 Kkt/Kpd T 50 6,0 42 5.569 66.822 b 42.269 Kpm T 45 4,0 24 19.021 169.076 Kpm T 45 4,0 24 19.021 169.076 SN 1

RENCANA PENGEMBANGANLUAS LAHAN /

KAPLING

A C U A N L E G A L

INTENSITAS LUAS LANTAI

NAMA KAVLING

NOMOR KAPLINGBLOK PERUNTUKAN

LRK DKI JAKARTAINTENSITAS LUAS LANTAI

PERUNTUKAN

p , p ,c 41.312 Kkt/Kpd T 45 4,0 24 18.590 165.248 Kkt/Kpd T 45 4,0 24 18.590 165.248

SN_2 21.293 Kkt/Kpd T 45 4,0 24 9.582 85.172 Kkt/Kpd T 45 7,0 50 9.582 149.051 SN_3 39.115 Kut T 20 2,5 24 7.823 97.788 Kut T 20 5,0 40 7.823 195.575

a 99.603 Kkt/Kpd T 40 3,0 32 39.841 298.809 Kkt/Kpd T 40 3,0 32 39.841 298.809 b 29.092 Kkt/Kpd T 40 3,0 32 11.637 87.276 Kkt/Kpd T 40 7,0 50 11.637 203.644

SN_5 9.067 Kpm T 45 2,5 8 4.080 22.668 Kpm T 45 3,0 8 4.080 27.201 a 37.371 Kkt T 45 4,0 24 16.817 149.484 Kkt/Kpd T 45 7,0 24 16.817 261.597 b 5.484 Kkt T 40 5,0 40 2.194 27.420 Kkt T 40 5,0 40 2.194 27.420 c 5.520 Wsn T 40 3,0 16 2.208 16.560 Wkt/Wdg T 40 5,0 16 2.208 27.600 d 6 044 Wsn T 40 4 0 24 2 418 24 176 Wkt/Wdg T 40 5 0 30 2 418 30 220EN

AYA

N

_

SN_4

d 6.044 Wsn T 40 4,0 24 2.418 24.176 Wkt/Wdg T 40 5,0 30 2.418 30.220 e 6.597 Wbs T 60 1,2 2 3.958 7.916 Wsn T 60 5,0 30 3.958 32.985 f 15.398 Wst T 20 3,0 16 3.080 46.194 Wkt/Wdg T 40 6,0 45 6.159 92.388 g 14.573 Wst T 20 5,0 16 2.915 72.865 Wkt/Wdg T 40 6,0 45 5.829 87.438 h 21.630 Wsn T 40 3,5 6 8.652 75.705 Wsn T 40 5,0 30 8.652 108.150 i 13.810 Kkt T 45 4,0 24 6.215 55.240 Kkt T 45 4,0 24 6.215 55.240 a 13.974 Wsn T 40 3,5 6 5.590 48.909 Wsn T 40 5,0 30 5.590 69.870 b 5.355 Spd T 40 1,6 4 2.142 8.568 Spd T 40 2,0 4 2.142 10.710 c 9.078 Wsd/Wbs T 60 1,2 2 5.447 10.894 Wsd/Wbs T 60 1,2 2 5.447 10.894

447.722 T 39,71% 3,4 177.776 1.536.789 T 4,67 183.771 2.089.938

SE

TOTAL

SN_6

SN_7

Page 75: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA PERGERAKAN MUKA TANAH

Page 76: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA PERGERAKAN LANTAI BESMEN

Page 77: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP POLA TATA MASSA BANGUNAN

Page 78: Presentasi Laporan Akhir MRT

DEFINISI DEFINISI

Insentif adalah pengaturan yang bertujuan memberikan rangsangan

DEFINISI DEFINISI

terhadap kegiatan yang seiring dengan tujuan tata ruang

Disinsentif adalah pengaturan yang bertujuan membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan denganpertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

Merupakan perangkat –perangkat atau instrumen-instrumen ekonomi/keuangan, fisik, politik, regulasi/kebijaksanaan, yang dapat mendorong atau menghambat pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang.

Definisi menurut UU No. 24 th. 1992 ps.1 butir b

Page 79: Presentasi Laporan Akhir MRT

L d K d P d L d K d P d Landasan Kewenangan dan Prosedur Landasan Kewenangan dan Prosedur Pengenaan Insentif dan Disinsentif Pengenaan Insentif dan Disinsentif

• Hak Penetapan penguasaan dan kepemilikan hak atas tanah.UU no 5 th 1960 ttg peraturan pokok agraria negara meguasai bumiUU no,5 th. 1960 ttg peraturan pokok agraria, negara meguasai bumi,air dan ruang angkasa (hak membangun dan menerapkan penataan ruang)

• Police power : Kewenangan pemerintah untuk melakukan pengaturan,

pengawasan dan pengendalian di atas lahan maupun kegiatannya • Eminent domain : tindakan pengambil alihan atau pencabutan hak

atasatas tanah jika masyarakat menghendaki dan bertujuan untuk kepentinganumum dengan syarat substansi dan prosedural

• Perpajakan dan Restribusi : beban atau pungutan yang dimaksudkan

untuk kepentingan umum dan dilaksanakan secara adil tanpa diskriminasi

Page 80: Presentasi Laporan Akhir MRT

Tujuan Penerapan Insentif dan Disinsentif pada Tujuan Penerapan Insentif dan Disinsentif pada P b K MRT P b K MRT

• Mewujudkan kawasan stasiun yang terintegrasi dan nyaman bagi

Pengembangan Kawasan MRT Pengembangan Kawasan MRT

penggunanya • Mendorong kelancaran pergerakan /perpindahan orang dengan

kemudaan akses-akses publik dan ruang –ruang orientasi pada kawasankawasan

• Mencegah terjadinya degradasi pada ruang kota akibat tingginya dan beragamnya aktivitas pada kawasan transit

• Mendorong partisipasi masyarakat dalam terwujudnya ruang kota yang nyaman

• Merangsang pembangunan kawasan sekitar stasiun untuk melakukan pembangunan baru, revitalisasi maupun pengembangan infill

• Mewujudkan ruang – ruang publik yang berkualitas sehinggaMewujudkan ruang ruang publik yang berkualitas sehingga menciptakan image kawasan stasiun dan ruang kota yang baik

• Menciptakan berbagai aktivitas publik sehingga terciptanya integrasi ruang sosial M i t k k t i i d b k l j t• Menciptakan ruang kota yang nyaman, manusiawi dan berkelanjutan

Page 81: Presentasi Laporan Akhir MRT

Prinsip Insentif dan Disinsentif pada Prinsip Insentif dan Disinsentif pada Pengembangan Kawasan MRT Pengembangan Kawasan MRT Pengembangan Kawasan MRT Pengembangan Kawasan MRT

• Adanya dampak-dampak yangmempengaruhi tata ( k t lit itif / tif)ruang (eksternalitas positif / negatif)

• Adanya Good Governance yang baik • Adanya kegiatan pemanfaatan ruang dalam

anggaran pembangunan / Program kegiatan gg p g g gpemanfaatan ruang yang jelas

• Perangkat hukum / opsional sebagai antisipasi terhadap keterbatasan dan kendala penegakan hukum dalam penataan ruanghukum dalam penataan ruang

• Nilai besaran elemen insentif dan insentif ruang kota yang tepat

• Mekanisme yang tepat sehingga tidak terjadi penyalahgunaan penggunaan fasilitas publik tersebut setelah masa pemakaian

Page 82: Presentasi Laporan Akhir MRT

Perangkat hukum Perangkat hukum Saat ini instrumen – instrumen insentif dan disinsentif yang telah

dipakai secara resmi masih terbatas pada peruntukan intensitas bangunan (KDB, KLB, dan ketinggian bangunan) dikaitkan dengan besarnya restribusi pembangunandikaitkan dengan besarnya restribusi pembangunan.

• SK Gubernur KDKI Jakarta No.25 Th. 1990 tentang Prosedur Pelaksanaan Pedoman Operasional Pelayanan terhadap p y pPengarahan Pola Intesitas Bangunan , Daerah Perencanaan, KDB, KLB dab Ketinggian Bangunan di Wilayah DKI Jakarta.

• SK Gubernur KDKI Jakarta No 678 Th 1994 tentang• SK Gubernur KDKI Jakarta No. 678 Th. 1994 tentang Peningkatan Intensitas Pembangunan di Wilayah DKI Jakarta

Page 83: Presentasi Laporan Akhir MRT

Perangkat hukum Perangkat hukum Bab X Psl 187 (2)Bab X. Psl. 187 (2) (2) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiriatas:a. arahan peraturan zonasi;b. arahan perizinan;c. arahan pemberian insentif dan disinsentif; dand. arahan sanksi administrasi.

Pasal 198Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan untuk:Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan untuk:a. meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruangsesuai dengan rencana tata ruang;b. memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; danc. meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang

j l dyang sejalan dengan rencana tata ruang.

Pasal 200(1) Insentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang,rencana pola ruang, dan ketentuan umum peraturan zonasi yang diatur dalam Peraturane ca a po a ua g, da ete tua u u pe atu a o as ya g d atu da a e atu aDaerah ini.(2) Prioritas pemberian insentif diarahkan pada penyediaan dan penambahan RTH,penanggulangan banjir, upaya mengatasi masalah kemacetan lalu lintas serta upayapelestarian bangunan cagar budaya.(3) Insentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang sesuai dengan ketentuan peraturan(3) Insentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Page 84: Presentasi Laporan Akhir MRT

Pasal 201

(1) Disinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, atau(1) Disinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, ataudikurangi keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.(2) Prioritas pengenaan disinsentif diarahkan pada kegiatan pembangunan yang merubahbentang alam yang berdampak negatif pada lingkungan di sekitarnya, meningkatkanbangkitan lalu lintas di atas kapasitas jaringan jalan.

Pasal 202(1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dapat berupa insentif fiskal dan/atauinsentif non fiskal.

(2) Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. pemberian keringanan pajak; dan/ataub. pengurangan retribusi.

(3) Insentif non fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:(3) Insentif non fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. pemberian kompensasi;b. subsidi silang;c. kemudahan perizinan;d. imbalan;e. sewa ruang;f. urun saham;g. penyediaan prasarana dan sarana;h. penghargaan; dan/ataui publikasi atau promosii. publikasi atau promosi.

Page 85: Presentasi Laporan Akhir MRT

Pasal 203

(2) Insentif dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat dapat berupa:(2) Insentif dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat dapat berupa:a. pemberian keringanan pajak;b. pemberian kompensasi;c. pengurangan retribusi;d. imbalan;e. sewa ruang;f. urun saham;g. penyediaan prasarana dan sarana; dan/atauh. kemudahan perizinan.

Pasal 204(1) Disinsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasipengembangannya.(2) Disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dengan tetap menghormati hakorang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undanganorang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(3) Disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupaa; disinsentif fiskal; danb. disinsentif non fiskal.(4) Disinsentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berupa pengenaan pajakyang tinggi.(5) Disinsentif non fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, berupa:a. kewajiban memberi kompensasi;b. pensyaratan khusus dalam perizinan;c kewajiban memberi imbalan; dan/atauc. kewajiban memberi imbalan; dan/ataud. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana.

Page 86: Presentasi Laporan Akhir MRT

Pasal 205Pasal 205(2) Disinsentif dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat dapat berupa:a. kewajiban memberi kompensasi;b. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikanoleh pemerintah daerah;c kewajiban memberi imbalan; danc. kewajiban memberi imbalan; dand. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana.

Page 87: Presentasi Laporan Akhir MRT

Level Aturan Kewajiban Insentif

Fungsi Guna Lahan

Mengadakan fungsi komersial retail di lantai dasar pada sisi bangunan *****

Mengadakan fungsi komersial retail di lantai dasar pada sisi bangunan yang berhadapan dengan stasiun dan jalan utama kawasan sebagai jalur kegiatan pedestrian utama

Luas lantainya tidak diperhitungkan sebagai nilai KLB

*** Mengadakan fungsi campuran (mixed -used ) antara berbagai fungsi yang ditata secara terpadu Memberikan bonus peningkatan KLB

Aksesibilitas dan Linkage Pedestrian

*****Membuka akses publik bagi lahan dan bangunan privat yang menghubungkan stasiun selama tidak kurang dari 20 jam, yaitu sejak jam 4 dini hari hingga jam 12 malam hari

Luas lantainya tidak diperhitungkan sebagai nilai KLB

*****Menyediakan akses pedestrian pada lantai dasar, lantai basemen, dan lantai atas yang menghubungkan stasiun dan antar bangunan ke bangunan dengan jembatan maupun koridor pedestrian

jembatan lebar minimum 4 meter, koridor 5 meter tidak diperhitungkan dalam KLB bangunan dengan jembatan maupun koridor pedestrian dalam KLB

***** Mendedikasikan sebagian lahan privat sebagai ruang pedestrian, jalur sepeda dan ruang transit (pintu masuk) yang terbuka bagi publik

Luas yang terpakai sbg fasilitas publik tidak diperhitungkan

***Menyediakan ruang - ruang sirkulasi terbuka sebagai aktifitas pedestrian seperti pedestrian mall yang berada di antara bangunan Luas yang didedikasikan sebagaoi p p p y g gsebagai jalur tembus dan sekaligus sebagai ruang aktivitas retail yang menarik

y g gpedestrian mall tidak dihitung dalam KLB

** Mendedikasikan lahan untuk memperlebar ruang pedestrian dengan penataan lansekap dan furniture

Luas yang didedikasikan tidak dihitung sebagai nilai KLB

Parkir bersama dengan akses menembus bangunan

*** Menyediakan parkir dalam struktur bangunan atau basemen yang digunakan secara bersamaan dengan akses kendaraan yang menembus antar bangunan atau basemen sehingga mempermudah pencapaian

Luas lantai parkir yang digunakan secara bersama tidak diperhitungkan sebagai nilai KLB selama tidak melebihi 20% dari luas total lantai

Catatan:Catatan:

** Sebagai anjuran utama

*** Sebagai aturan wajib

***** Sebagai aturan wajib utama

Page 88: Presentasi Laporan Akhir MRT

Level Aturan Kewajiban Insentif

Ruang Terbuka Publik

**** Menyediakan ruang-ruang terbuka publik berupa plaza, pocket park, atrium dll. sebagai kontak sosial, ruang orientasi, ruang berkumpul yang berada pada lahan privat maupun di dalam bangunan

tinggi lantai bangunan diperkenankan mencapai maksimal 10 meter

Menyediakan ruang terbuka publik sebagai ruang ekspresi seni seperti

**y g p g g p p

teater terbuka, ruang pameran, dan lain sebagainya yang berada di ruang privat maunpun di antara bangunan Memberikan bonus peningkatan KLB

Fasilitas Transit

*****Menyediakan ruang transit yang berupa halte, ruang terbuka, maupun

***** bangunan sebagai tempat pergantian moda maupun feeder bagi pengguna publik transport Memberikan bonus peningkatan KLB

Mitigasi Bencana

***** Menyediakan ruang mitigasi bencana sesuai dengan standart yang Menyediakan ruang mitigasi bencana sesuai dengan standart yang ditentukan di dalam bangunan guna kepentingan keselamatan publik Memberikan bonus peningkatan KLB

***** Menyediakan signage yang jelas khususnya yangberkaitan dengan keselamatan publik pada saat terjadi bencana Memberikan bonus peningkatan KLB

Ruang Terbuka Hijau

*****

Menyediakan ruang terbuka hijau pada berbagai layer sebagai area resapan air, sirkulasi udara, yang berada pada lahan privat maupun lahan antar bangunan berupa taman halaman, taman antar bangunan, taman di atap bangunan yang tidak saja bersifat pasif namun dapat pula bersifat aktif Memberikan bonus peningkatan KLB

**Menyediakan elemen lansekap publik yang menarik seperti air mancur, taman gantung, dsb sebagai salah satu ruang terbuka publik yang menarik yang berada pada lahan privat maupun lahan antar bangunan Memberikan bonus peningkatan KLB

Page 89: Presentasi Laporan Akhir MRT

Level Aturan Kewajiban Insentif

Sektor Informal Kaki Lima

***Menyediakan tempat sebagai ruang bagi sektor informal kaki lima yang dapat diintegrasikan pada bangunan maupun berada pada ruang luar Memberikan bonus peningkatan KLB

Hunian Vertikal Hunian Vertikal

***** Membangun rumah susun menengah - atas dengan kualitas arsitektural dan keterpaduan penataan dengan kawasan sekitarnya Memberikan bonus peningkatan KLB

*** Membangun rumah susun sederhana dengan kualitas arsitektural dan keterpaduan penataan dengan kawasan sekitarnya Memberikan bonus peningkatan KLB

Tata Bangunan

** Membangun arcade pada kawasan jalur pedestrian utama khususnya pada jalur retail yang berhadapan dengan stasiun maupun jalur utama Memberikan bonus peningkatan KLB

**Memberikan kontribusi pada desain arsitektur bangunan maupun ruang luar yang menarik namun masih sesuai dan harmonis dengan lingkungan sekitarnya dan telah melalui sidang TPAK sehingga mampu berperan untuk meningkatkan nilai visual dan ekonomi kawasan

Memberikan penghargaan dan kemudahan ijin dan administrasi

b lSustainability

*** Mengedepankan kaidah-kaidah pelestarian lingkungan dalam hal penggunaan material dan penggunaan energi.

Memberikan bonus peningkatan KLB, penghargaan dan kemudahan ijin dan administrasi

Menyediakan fasilitas publik seperti toilet umum ruang beribadah ***

Menyediakan fasilitas publik seperti toilet umum, ruang beribadah, dan pusat informasi publik untuk menunjang kenyamanan aktivitas pada kawasan Memberikan bonus peningkatan KLB

Page 90: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 91: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 92: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 93: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 94: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 95: Presentasi Laporan Akhir MRT

TERIMA KASIH

Page 96: Presentasi Laporan Akhir MRT

JAKARTA MASS TRANSIT SYSTEM – 2015

Page 97: Presentasi Laporan Akhir MRT

TOD DI INDONESIA

Page 98: Presentasi Laporan Akhir MRT
Page 99: Presentasi Laporan Akhir MRT

JAKARTA MASS TRANSIT SYSTEM 2015

Page 100: Presentasi Laporan Akhir MRT

• Berorientasi pada titik-titik transit• Berorientasi pada titik-titik transit• Angkutan umum massal menjadi tulang

punggung pergerakan manusia danmendukung pergerakan angkutan kota eksistingeksisting

• Zonasi berbasis bangkitan pergerakan setiap fungsi dan jangkauan yang bisa dicapai pejalan-kaki

• Fasilitas umum dan fungsi komersial

100

Fasilitas umum dan fungsi komersial retail diletakkan lebih dekat titik transit

Jalur Angkutan Kota saat ini

Page 101: Presentasi Laporan Akhir MRT

PRINSIP TOD• Integrasi fungsi transit dengan kawasan sekitarnya• Fungsi hunian, ruang terbuka, komersial, perkantoran harus dapat diakses dengan

mudah dari titik transit kawasan (Stasiun)• Penciptaan jalur pejalan-kaki yang nyaman dan terpadu dengan pengembanganPenciptaan jalur pejalan kaki yang nyaman dan terpadu dengan pengembangan

TOUD• Menyediakan hunian yang bervariasi• Penciptaan ruang terbuka publik sebagai salah satu pengikat antar massa bangunan• Melakukan pengembangan baru di sepanjang jalur transit yang dipadukan dengan

TRANSIT-ORIENTED URBAN DEVELOPMENT: PENGALAMAN JAPAN RAIL

Melakukan pengembangan baru di sepanjang jalur transit yang dipadukan denganbangunan eksisting

Page 102: Presentasi Laporan Akhir MRT

UMUM VS KHUSUS

(Conventional) Public Transportation

Mass Rapid Transit (MRT) Transportationvs.

On Ground 

vs.TrackElevated

On Ground 

TrackElevated

Underground

T it O i t d D l t TOD T it O i t d RED l t TO DTransit‐Oriented Development – TOD(in new development area)

Transit‐Oriented REDevelopment – TOrD(in developed‐area /in developing‐area)

vs.

Single‐Use Zone Multi & Mixed‐Use Zonevs.

Page 103: Presentasi Laporan Akhir MRT

TOD

TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT

(TOD) Kepadatan (DENSITY)

TRANSIT-ORIENTED REDEVELOPMENT

(TOrD)Kepadatan kawasan pengembangan yang terkait

PROPERTY

MARKET

TRANSPORTsystem

yang terkait dengan radius pelayanan titik transit

Keragaman (DIVERSITY)beragamnya fungsi di kawasan (mixed use)

SOCIAL, EKONOMI(mixed-use)

Desain (DESIGN)Desain kawasan yang terpadu

URBANREdevelopment  GAYA HIDUP

gdengan kawasan lainnya

Page 104: Presentasi Laporan Akhir MRT

MENGKATEGORISASIKAN AREA TOD DI JAKARTAAREA TOD DI JAKARTA

Page 105: Presentasi Laporan Akhir MRT

FRAMEWORK OF THINKINGJMTS 2015

TOTAL MODES OF TRANSPORTATION

MAP OF TOD AREAS IN

JAKARTA

for each Transit Nodes

TYPES OF TOD’s DEVELOPMENTS

for each MRT Stations

ARAHAN LAYANAN TRANSPORTASI

Setiap Titik TransitJAKARTA

URBAN TRANSIT ZONE MAP

Areas

DEVELOPMENT ZONE for each MRT Stations

Areas (TRANSPORTATION DEVELOPMENT

MAP OF THE LOCATIONS OF

12 MRT STATIONS

Location of 12 stations

DEVELOPMENT POLICY)

RTRW DKI JAKARTA 2030

Spatial Planning Regulation

ARAHAN PENGEMBANGAN DAERAHSetiap Titik Transit

(LAND DEVELOPMENT POLICY)

EXISTING CONDITION Land Availability

(LAND AVAILABILITY)

KETERSEDIAAN LAHAN KOSONG

(LAND DEVELOPMENT POLICY)

PELUANG PENGEMBANGANSetiap Titik Transit

CONDITION (LAND AVAILABILITY)

(SATURATION EVALUATION)

KONDISI KEJENUHAN AREA

(DEVELOPMENT OPPORTUNITY)

Page 106: Presentasi Laporan Akhir MRT

KARAKTER TIAP KATEGORI AREA TOD

Page 107: Presentasi Laporan Akhir MRT

PESEBARAN TOD DI DKI JAKARTA

Sumber: PT. MRT JAKARTA

Page 108: Presentasi Laporan Akhir MRT

ZONASI TOD

Sumber: PT. MRT JAKARTA

Page 109: Presentasi Laporan Akhir MRT

U1

BUNDARAN HI

DUKUH ATAS+ 1049M

CBD 1R

U1 + 766 M

+ 923MSETIA BUDI

BENDUNGAN HILIR

CBD 2

U1

U1

U1

+ 1.641 M

+ 731 M

ISTORA

SENAYAN

Garden City

U2

R

+ 957 M

+ 556 M

SENAYAN

SISNGAMANGARAJA

South‐ern

U2

U2

+ 1.264 M

2 534 M

BLOK M

BLOK A

Down‐town

U2

+ 2.534 M

+ 1.300 M

HAJI NAWI

CIPETE

Gateway

R U1

+ 1.631 M

+2.202 M

FATMAWATI

LEBAK BULUS

Page 110: Presentasi Laporan Akhir MRT

PENILAIAN KATEGORISASI AREA TOD TIAP TITIK

Page 111: Presentasi Laporan Akhir MRT

KATEGORISASI PENGEMBANGAN AREA TOD

Page 112: Presentasi Laporan Akhir MRT

KARAKTER TIAP KATEGORI AREA TOD

R U-1 U-2 SU-1 SU-2REGIONAL URBAN URBAN SUB URBAN SUB URBAN

URBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

sub urban urban

URBAN CORE CENTER NEIGHBORHOOD CENTER NEIGHBORHOOD

minibus / mikrolet

MODA TRANSPORTASI dilalui commuter

dilalui non-commuter dilalui non-commuter

minibus / mikrolet

( kopaja / metromini / angkot )

bis kota

BRTcommuter short-distance

( Trans Jakarta )

LRT / monorel

MRT

mid-distance KRL

bis antar kota

( antar kota / antar propinsi )long-distance

non-commuter

kereta api

( antar kota / antar propinsi )

Page 113: Presentasi Laporan Akhir MRT

KARAKTER TIAP KATEGORI AREA TOD

Page 114: Presentasi Laporan Akhir MRT

STASIUN BUNDARAN HI Arahan: Padat U1

KEPADATAN PENDUDUKSTASIUN BUNDARAN HI - Arahan: Padat U1

Luasan Standar Okupansi Total orangHunian 53,539.20 10 5,353.92 Hunian Apartemen 58,065.75 20 2,903.29 Perkantoran 641,767.13 12 53,480.59 Komersial 5Fasum 10

61,737.80

57,609.20 8 257 21

Total Penghuni

Total penghuni siangTotal penghuni malam

1609 jiwa/ha tinggi

8,257.21 Total penghuni malam

STASIUN LEBAK BULUS – Arahan: Kurang Padat (LRK) RLuasan Standar Okupansi Total orang

Hunian 65,385.30 10 6,539 Hunian Apartemen 68,551.88 20 3,428 Perkantoran 74 313 90 12 6 193Perkantoran 74,313.90 12 6,193 Komersial 5Fasum 51,881.86 10 5,188

21,347

16,364

Total Penghuni

Total penghuni siang

457 jiwa/ha menengah tinggi

9,966 Total penghuni malam

Page 115: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERANCANGAN DI KAWASAN

STASIUN BLOK ASTASIUN HAJI NAWI

STASIUN CIPETESTASIUN CIPETE

Page 116: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERANCANGAN DI KAWASAN

STASIUN SETIABUDI STASIUN BENDUNGAN HILIR

Page 117: Presentasi Laporan Akhir MRT

KONSEP PERANCANGAN DI KAWASAN

STASIUN FATMAWATISTASIUN LEBAK BULUS