17 maret 2016 indeks pembangunan manusia (ipm) · 2021. 1. 4. · secara berkala dalam laporan...

29
17 Maret 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS RI Sentot Bangun Widoyono, MA Values: Profesional, Integritas, Amanah

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 17 Maret 2016

    INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

    Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik – BPS RISentot Bangun Widoyono, MA

    Values: Profesional, Integritas, Amanah

  • IPM 2014 dan Interpretasi

    Komponen dan Metodologi IPM

    Pendahuluan

    OUTLINE PAPARAN

    Penutup

  • Pendahuluan

  • • Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)

    • Pengalaman pada dekade tersebut menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi gagal memperbaiki taraf hidup sebagian besar penduduknya.

    • IPM diperkenalkan oleh United Nation DevelopmentProgramme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan “Human Development Report (HDR)”.

    • IPM adalah indeks yang mengukur pembangunan manusia dari tiga aspek dasar, yaitu:

    • A Long and Healthy Life (umur panjang dan hidup sehat)

    • Knowledge (pengetahuan)

    • A Decent Standard of Living (standard hidup layak)

    Indeks Pembangunan Manusia

    Mahbub ul Haq

    Amartya Sen

  • SEJARAH PENGHITUNGAN IPM

    1990:1. DIMENSI/INDIKATOR:

    a. Kesehatan: Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH)

    b. Pendidikan:

    Angka Melek Huruf (AMH)

    Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

    c. Standar Hidup: PDB per kapita

    2. AGREGASI INDEKS: Rata-rata Hitung

    2010:1. DIMENSI/INDIKATOR:

    a. Kesehatan: Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH)

    b. Pendidikan:

    Harapan Lama Sekolah (HLS)

    Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

    c. Standar Hidup: PNB per kapita

    2. AGREGASI INDEKS: Rata-rata Ukur/Geometrik

    • 1990: UNDP merilis IPM → Human Development Report (HDR)

    • 2010: UNDP menyempurnakan metode IPM (Metode Baru).

  • IPM METODE BARU DI INDONESIA

    IPM

    Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RLS

    25 th +)

    Metode BaruMetode Lama

    Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH)

    𝑰𝑷𝑴 = 𝟑 𝑰𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏x100𝑰𝑷𝑴 =𝟏

    𝟑𝑰𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 + 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 + 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 x 100

    96 Komoditas PPP

    Rata-Rata Ukur/GeometrikRata-Rata Hitung

    Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH)

    Angka Melek Huruf (AMH) Rata-Rata Lama Sekolah

    (RLS 15 th +)

    27 Komoditas PPP

  • Komponen dan MetodologiPenghitungan IPM

  • Variabel dalam IPM Metode Baru

    • Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir.

    • AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. AHH dihitung dari hasil Proyeksi SP2010 (Sensus Penduduk 2010).

    Angka Harapan Hidup saat Lahir – AHH(Life Expectancy – e0)

  • • Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.

    • Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.

    • RLS dihitung untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses pendidikan sudah berakhir.

    • Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke atas juga mengikuti standard internasional yang digunakan oleh UNDP.

    Rata-rata Lama Sekolah – RLS(Mean Years of Schooling – MYS)

  • • Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

    • HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang.

    • HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar.

    • Untuk mengakomodir penduduk yang tidak tercakup dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), HLS dikoreksi dengan siswa yang bersekolah di pesantren.

    • Sumber data pesantren yaitu dari Direktorat Pendidikan Islam.

    Harapan Lama Sekolah – HLS(Expected Years of Schooling – EYS)

  • Pengeluaran per kapita disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli(PPP:Purchasing Power Paity).

    Rata-rata pengeluaran per kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar 2012=100.

    Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas dimana 66 komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan komoditas nonmakanan. Metode penghitungannya menggunakan Metode Rao.

    Pengeluaran per Kapita Disesuaikan

    PNB tidak tersedia di tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi

  • Penghitungan Paritas Daya Beli

    Makanan: 66 Komoditas

    (39,8 %)

    Nonmakanan: 30 Komoditas

    (36,9 %)

    96 Komoditas (76,7 %)

    pij : harga komoditas i di kab/kota j

    pik : harga komoditas i di Jakarta Selatan

    m : jumlah komoditas

    Rumus Penghitungan Paritas Daya Beli (PPP)

    • Pada metode lama, terdapat 27 komoditas yang digunakan dalam menghitung PPP.

    • Pada metode baru, terpilih 96 komoditas dalam penghitungan PPP, dengan pertimbangan:• Share 27 komoditas (metode lama) terus menurun dari 37,52 persen pada tahun

    1996 menjadi 24,66 persen pada tahun 2012

    𝑃𝑃𝑃𝑗 =ෑ

    𝑖=1

    𝑚𝑝𝑖𝑗

    𝑝𝑖𝑘

    ൗ1 𝑚

    Sumber : Measuring The Real Size of The World Economy, The World Bank

  • Hasil IPM 2014dan

    INTERPRETASINYA

  • POSISI IPM INDONESIA

    90.185.2

    77.372.2 68.4 66.0 63.8

    58.4 56.952.4

    Sin

    gap

    ura

    (9

    )

    Bru

    nei

    (3

    0)

    Mal

    aysi

    a (6

    2)

    Thai

    lan

    d (

    89)

    Ind

    on

    esia

    (1

    08

    )

    Filip

    ina

    (11

    7)

    Vie

    tnam

    (1

    21

    )

    Kam

    bo

    ja (

    136

    )

    Lao

    s (1

    39

    )

    Mya

    nm

    ar (

    150

    )

    Rank

    Improvement in

    HDINonincome

    HDIIncome

    1 Oman Oman China

    2 China Nepal Botswana

    3 Nepal Saudi Arabia South Korea

    4 Indonesia Libya Hongkong, China

    5 Saudi Arabia Algeria Malaysia

    6 Lao PDR Tunisia Indonesia

    7 Tunisia Iran Malta

    8 South Korea Ethiopia Viet Nam

    9 Algeria South Korea Mauritius

    10 Morocco Indonesia India

    World “Top Movers” in HDI Improvement: 1970-2010

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di ASEAN, 2013

    • IPM Indonesia 2013 sebesar 68,4; peringkat dunia 108/187, di ASEAN berada pada peringkat 5/10, dan masuk dalam kategori menengah.

    • Periode 1970-2010 Indonesia termasuk dalam World’s Top Movers in HDI improvement.

    Sumber: HDR 2014, UNDP

  • Perkembangan IPM Indonesia

    67.70

    64.30

    65.8068.69 69.57 70.08

    70.59 71.17 71.76 72.2772.77 73.29 73.81

    66.5367.09

    67.7068.31

    68.90

    1996 1999 2002 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Metode Lama Metode Baru

    Sumber: BPS, 1996-2014

    Tren IPM Indonesia, 1996-2014

    IPM

    IPM Metode Baru Tahun 2014

    68,90

    Angka Harapan Hidup saat Lahir:

    70,59 th

    Rata-rata Lama Sekolah:

    7,73 thHarapan Lama Sekolah:

    12,39 th

    Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan:

    Rp 9.903.000

  • Apa Saja Manfaat IPM ?

    Ukuran Keberhasilan

    IPM merupakan indikator penting untuk MENGUKUR KEBERHASILAN dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

    Dana Alokasi Umum

    IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator dalampenentuan DANA ALOKASI UMUM (DAU).

    Target Pembangunan

    Dalam pembahasan asumsi makro di DPR-RI, IPM dijadikan salah satu indikator TARGET PEMBANGUNAN

    pemerintah.

  • Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran pertumbuhan IPM per tahun.

    Pertumbuhan IPM menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan capaian sebelumnya.

    Semakin tinggi nilai pertumbuhan, semakin cepat IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai maksimalnya.

    Mengukur Kecepatan IPM

    Keterangan:IPMt : IPM suatu wilayah pada tahun tIPMt-1 : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)

    𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 =𝐼𝑃𝑀𝑡 − 𝐼𝑃𝑀𝑡−1

    𝐼𝑃𝑀𝑡−1× 100

  • TREN PERTUMBUHAN IPM INDONESIA

    0,90%

    0,91%

    0,87%

    0,84%

    66,53

    67,09

    67,70

    68,31

    68,90

    IPM Indonesia tumbuh di atas 0,8 % per tahun

    2010 2011 2012 2013 2014

  • Pengklasifikasian pembangunan manusia bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pencapaian pembangunan manusia.

    Capaian IPM diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu:

    Klasifikasi Pembangunan Manusia

    Capaian IPMKlasifikasi

    • IPM ≥ 80Sangat Tinggi

    • 70 ≤ IPM < 80Tinggi

    • 60 ≤ IPM < 70Sedang

    • IPM < 60Rendah

  • Kategori IPM:

    0 - 60

    60 - 70

    70 - 80

    80 - 100

    STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI, 2014

    DKI Jakarta: 78,39

    Papua: 56,75

    Sangat Tinggi (>80)

    Belum ada provinsi yang masuk dalam kategori ini

    Tinggi (70-80)

    6 Provinsi:Riau, Kep. Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kaltim

    Sedang (60-70)

    27 ProvinsiKecuali Riau, Kep. Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kaltim, Papua

    Rendah (

  • Kategori IPM:

    0 - 60

    60 - 70

    70 - 80

    80 - 100

    STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA, 2014

    Kota Yogyakarta: 83,78

    Kab. Nduga: 25,38

    Sangat Tinggi (>80)

    1,4% kab/kotaTerdapat 7 kab/kota yang masuk kelompok “sangat tinggi”

    Tinggi (70-80)

    Sedang (60-70)

    Rendah (

  • Penutup

  • Keberhasilan pembangunan manusia ditentukan olehkeberhasilan semua dimensi. Keberhasilan satudimensi tidak dapat menutupi kekurangan dimensilainnya.

    Perbaikan IPM harus mencermati data yangmempengaruhi masing-masing komponen tersebut,(contoh pada lampiran)

    melakukan dekomposisi IPM, atau

    menganalisis setiap aspek yg berpengaruh

    Indonesia berpeluang menjadi negara maju 2030.

    KESIMPULAN

  • Capaian pembangunan kesehatandilihat dari derajad kesehatanmasyarakat dipengaruhi oleh faktorlingkungan, perilaku kesehatan,pelayanan kesehatan dan keturunan.

  • Barat Timur

    TANTANGAN: Disparitas IPM antara Wilayah Barat dan Timur Masih Tinggi

    IPM Indonesia Menurut Kabupaten/Kota, 2014

    60 ≤ IPM < 70

    70 ≤ IPM < 80

    IPM > 80Sangat Tinggi

    Tinggi

    Sedang

    1,8% Barat

    0,6% Timur

    29,9% Barat

    12,5% Timur

    IPM < 60

    65,1% Barat

    63,6% Timur

    3,3% Barat

    23,3% Timur

    Rendah

    Kab. Nduga

    IPM 25,38

    Kota Kendari

    IPM 81,30

    Kep. Mentawai

    IPM 56,73

    Kota Yogyakarta

    IPM 83,78

    Keterangan:• Wilayah Barat: Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan

    • Wilayah Timur: Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua

  • TANTANGAN: Disparitas IPM dalam Provinsi Masih Tinggi

    Disparitas IPM antar kab/kota di Papua sangat tinggi

    Kategori IPM:0 - 6060 - 7070 - 8080 - 100

    Kab. Nduga

    IPM 25,38

    Kota Jayapura

    IPM 77,86

    Provinsi PAPUA sebagai contoh tantangan terberat

    IPM Papua Menurut Kabupaten/Kota, 2014

  • www.bps.go.id

    Terima Kasih

    Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710

    (021) 3841195, 3842508, 3810291 Badan Pusat Statistik (Page)

    @bps_statistics

    [email protected]

    (021) 3857046