pembangunan masyarakat ......1) perbedaan ipm propinsi yang mempunyai desa pesisir banyak dan...
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN MASYARAKATPEDESAAN PESISIR MELALUI IPM , IPG , IDG SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM
DAN AFFIRMATIVE ACTION. Prof.Dr.Ir.Harsuko Riniwati.MP
• Ketua Kelompok Kajian Pedesaan Pesisir dan Perikanan Tangguh (KK-
Pepes Ikan Tangguh)
• Dosen Pada Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan – FPIK -
UB
• Dosen Pada Program Magister Kajian Wanita (PMKW) Pascasarjana
Interdisipliner Universitas Brawijaya Malang
Dipresentasi kan pada acara : Webinar “Pembangunan Masyarakat Pedesaan PesisirBerperspektif Gender – SEPK - FPIK – UBHari Selasa 2 Juni 2020
Cara untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam suatu bangsa atau negara mengalami pergeseran pemikiran yang semakin lama semakin lengkap menuju keterciptanya alat untuk mengukur mutu pembangunan manusia dan mutu kehidupan masyarakat. Proses perubahan pemikiran tersebut melalui periodisasi tertentu sbb :
• Sampai th1970-an
• kegiatanekonomidifokuskanpada produksibarang dan jasa
• jumlahproduksi agregatif masyarakat
• distribusi hasilproduksitersebutmenyebar ke lapisan masyarakat yang semakin luas (growth with equity
• bapak-angkat, anak angkat, sub kontrak dan bentuk-bentuk kemitraan
Awal dasawarsa1980 an • Paradigma
pembangunan berkelanjutan (sustainable development
• Keseimbanganantaraekononomi-social-ekologi
• Pembangunan ramah lingkungan
Awal tahun 1990 • paradigma baru yaitu “people centered development”• pembangunan itu untuk siapa• untuk pengembangan manusianya• pembangunan yang menghasilkan fasilitasi agar
manusia dapat meningkat mutu kehidupannya baiksebagai individu maupun dalam kehidupanbermasyarakat
• Kesenjangan gender• fasilitasi yang memungkinkan perempuan “mengejar”
ketertinggalan tanpa memaksa laki-laki untuk menunggu (Atau sebaliknya jika fakta di suatu wilayah menunjukkan lebih maju perempuan)
IPM, IPG, IDG
Gender adalah:
penggambaran kondisi laki-laki dan
perempuan di luar aspek biologis
PERBEDAAN SEX DAN GENDER
3
2
1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan dan standar hidup yang layak untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalahnegara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Indeks Pembangunan Gender (IPG)/Gender Development Indeks(GDI) adalah indeks yang menunjukkan kapabilitas dasar manusia yang sama dengan HDI tetapi secara khusus memberi tekanan pada pencapaian yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan.
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) atau Gender Empowerment Measure (GEM) untuk mengukur ada tidaknya ketimpangan gender di bidang ekonomi, partisipasi politik, dan pengambilan keputusan.
PERMASALAHAN
◦Laporan IPM oleh UNDP (2016), menunjukkan Indonesia berada di peringkat 113 dari 189 negara,
◦urutan ke 5 se- ASEAN (2016), 2019 menjadi peringkat 6 (meningkat di global no 111 tp msh kalah dg neg tetangga)
◦Proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 sebanyak271 juta jiwa.
◦Jumlah tersebut menyebar di seluruh propinsi, kabupaten/Kota dan pedesaan baik pedesaan pesisir maupun bukan pesisir
NegaraRanking ASEAN
Ranking Global
HDIUHH
(yr)HLS (yr)
RLS (yr)
PPP (US$)
Brunei Darussalam
2 43 0.845 75.7 14.4 9.1 76,389
Filipina 5 106 0.712 71.1 12.7 9.4 9,540
Indonesia 6 111 0.707 71.5 12.9 8.0 11,256
Kamboja 10 146 0.581 69.6 11.3 4.8 3,597
Laos 8 140 0.604 67.6 11.1 5.2 6,317
Malaysia 3 61 0.804 76.0 13.5 10.2 27,227
Myanmar 9 145 0.584 66.9 10.3 5.0 5,764
Singapura 1 9 0.935 83.5 16.3 11.5 83,793
Thailand 4 77 0.765 76.9 14.7 7.7 16,129
Vietnam 7 118 0.693 75.3 12.7 8.2 6,220
Peringkat Pengembangan Manusia RI Dibanding Negara ASEAN 2019
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200217142358-4-138395/ipm-ri-naik-tapi-masih-kalah-sama-tetangga
Rp. 157.584.000 / tahunRp. 13.132.000/bln
Rp. 1.173.102.000 / tahunRp. 97.758.500 / bulan
Rp. 27.000.000 per blnRp. 324.000.000 per th
Pidato Presiden okt 2019Target PPP
timbulnya masyarakat
Individu
(L & P) Keluarga Golongan Masyarakat Bangsa/negara
IPM, IPG, IDG
EARLY WARNING SYSTEM DAN AFFIRMATIVE ACTION
Jumlah desa di Indonesia• 83.931 desa• 12.857 (desa
Pesisir) = 15,32 %• 71.074 (desa
bukan pesisir) = 84,68 %
(Sumber: StatistikSumberdaya Lautdan Pesisir, 2018 dan PODES 2018, BPS)
FOKUS PEMBAHASAN
1)Perbedaan IPM propinsi yang mempunyai desa pesisir banyak dan sedikit,
2) Factor-faktor yang mempengaruhi IPM,
3) Perbedaan IPM dan Faktor yang mempengaruhi antara laki-laki dan perempuan pada propinsi di Indonesia,
4) Indeks Pembangunan Gender,
5) Indeks Pemberdayaan Gender.
Jenis, sumber dan analisis data
Data digali dari sumber pustaka (sekunder).
◦ KemenPPA dan BPS. 2018. Pembangunan Manusia Berbasis Gender. KemenPPA dan BPS. Jakarta
◦ BPS. 2018. STATISTIK SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR. Statistics of Marine and Coastal Resources 2018. Cantrang dan Kelestarian Sumber Daya Laut. Cantrang and Marine Resources Sustainability. https://www.bps.go.id
◦ Unesco. 2016. Rangkuman Laporan Pemantauan Pendidikan Global. Pendidikan BagiManusia dan Bumi. Menciptakan Masa Depan Berkelanjutan Untuk Semua. Global Education Monitoring Report. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
Data dianalisis dengan analisis statistic uji beda dan regresi linier berganda.
Propinsi Berdasarkan Jumlah Desa Pesisir Banyak Dan Nilai IPM
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1000.000
1200.000
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
IPM DESA TEPI LAUT
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
200.00
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Propinsi Berdasarkan Jumlah Desa Pesisir Sedikit Dan Nilai IPM
IPM DESA PESISIR
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
Fokus Keterangan
1 perbedaan IPM propinsi yang mempunyai desa pesisir banyak dan sedikit
• ada perbedaan yang signifikan antara IPM propinsi yang mempunyai jumlah desa pesisir banyak dibandingkanpropinsi yang mempunyai jumlah desa pesisir sedikit.
• Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa IPM lebihrendah pada propinsi dengan jumlah desa pesisir lebihbanyak
2 factor-faktor yang mempengaruhi IPM
• semua factor yaitu AHH (4), AHLS (dominan atau no 1), RLS (no 2) dan PPK (no 3) berpengaruh positif signifikan terhadap IPM.
• Factor yang paling dominan adalah AHLS.• Selanjutnya berurutan adalah factor RLS, PPK dan AHH.
Membutuhkan Data Terpilah Gender
No Propinsi
AHH HLS RLS PPK IPM IPG
L P L P L P L P L P
1 Aceh 67.62 71.55 13.95 14.32 9.36 8.62 12,551 7,641 74.63 68.41 91.67
2 Sumatera Utara 66.49 70.29 12.92 13.35 9.55 8.96 14,522 7,915 74.66 67.68 90.65
3 Sumatera Barat 66.94 70.70 13.53 14.38 8.86 8.60 14,446 9,379 74.62 70.26 94.16
4 Riau 69.12 72.92 12.84 13.23 9.02 8.49 16,093 7,189 76.18 67.17 88.17
5 Jambi 68.75 72.67 12.72 13.04 8.59 7.70 14,962 7,081 74.64 65.78 88.13
6 Sumatera Selatan 67.29 71.17 12.18 12.56 8.30 7.67 14,330 8,927 72.57 67.08 92.43
7 Bengkulu 66.64 70.51 13.29 13.86 8.76 8.16 13,683 7,811 73.59 67.22 91.34
8 Lampung 68.04 71.91 12.29 12.67 8.08 7.49 13,335 7,347 72.10 65.24 90.49
9 Kep. Babel 68.08 71.89 11.66 12.00 8.10 7.48 18,257 8,448 74.24 66.02 88.93
10 Ke. Riau 67.60 71.40 12.76 12.88 10.00 9.57 19,398 11,951 78.25 72.74 92.96
11 Dki Jakarta 70.78 74.41 12.96 12.81 11.43 10.61 21,620 16,433 82.87 78.48 94.70
12 Jawa Barat 70.58 74.42 12.41 12.51 8.59 7.69 14,495 7,599 74.88 66.78 89.18
13 Jawa Tengah 72.16 76.02 12.52 12.63 7.79 6.78 14,214 9,207 74.48 68.48 91.94
14 Di Jogjakarta 72.95 76.57 15.54 15.14 9.74 8.73 16,119 12,801 81.77 77.18 94.39
15 Jawa Timur 68.82 72.70 13.21 13.03 7.93 6.78 15,671 9,580 74.77 67.86 90.76
16 Banten 67.57 71.47 12.80 12.77 9.07 7.98 16,588 10,031 75.70 68.99 91.14
17 Bali 69.58 73.35 13.33 13.13 9.35 7.75 16,369 13,180 77.50 72.62 93.70
No Propinsi
AHH HLS RLS PPK IPM IPG
L P L P L P L P L P
18 NTB 63.57 67.42 13.58 13.36 7.63 6.27 13,681 8,638 70.93 64.09 90.36
19 NTT 64.20 67.96 13.05 13.08 7.46 6.87 10,179 6,985 67.70 62.58 92.44
20 KALBAR 68 71.90 12.46 12.68 7.59 6.49 12,669 5,803 71.14 61.38 86.28
21 KALTENG 67.69 71.50 12.44 12.48 8.62 7.91 15,094 7,597 73.94 75.74 88.91
22 KALSEL 65.98 69.95 12.53 12.42 8.45 7.52 17,402 8,564 74.22 65.76 88.60
23 KALTIM 71.87 75.61 13.42 13.67 9.75 8.93 17,830 6,751 80.03 68.52 85.62
24 KAL. UTARA 70.50 74.34 12.81 12.77 9.27 8.44 12,380 5,528 74.62 64.14 85.96
25 SUL-UT 69.11 73.01 12.42 12.95 9.10 9.19 14,497 9,639 74.86 70.95 94.78
26 SUL-TENG 65.40 69.29 12.82 13.27 8.56 8.00 12,980 7,710 71.74 65.76 91.66
27 SUL-SEL 67.96 71.86 12.99 13.59 8.31 7.63 15,010 9,379 74.21 68.50 92.84
28 SUL-TENGG 68.57 72.47 13.17 13.54 8.98 7.95 13,068 7,422 74.25 67 90.24
29 GORONTALO 65.22 69.20 12.54 13.50 6.98 7.56 13,552 4,995 69.71 60.40 86.64
30 SUL-BAR 62.52 66.23 12.27 12.71 7.55 7.08 12,662 6,572 68.21 61.01 89.44
31 MALUKU 63.49 67.39 13.69 14.25 9.63 9.17 11,602 7,418 71.82 66.61 92.75
32 MALUKU UTARA 65.56 69.53 13.69 13.43 9.05 8.17 11,885 6,655 72.45 64.59 89.15
33 PAPUA BARAT 63.34 67.19 13.13 12.10 9.89 6.90 10,674 5,312 70.69 58.26 82.42
34 PAPUA 63.45 67.00 10.65 10.24 7.02 5.44 10,562 4,008 64.55 51.24 79.38
3. Hasil Analisis Uji beda IPM, AHH, HLS, RLS dan PPK berbasis gender (laki-laki & Perempuan)
No Indicator Sig. (2-tailed) Jika sig. (2-tailed) < 0,05
(signifikan)
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 0,000 Signifikan
2 Angka Harapan Hidup (AHH) 0,000 Signifikan
3 Harapan Lama Sekolah (HLS) 0,392 Tidak Signifikan
4 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 0,001 Signifikan
5 Pendapatan Per Kapita (PPK) 0,000 Signifikan
No Propinsi
IPM SELISIH IPG
L P
1 ACEH 74.63 68.41 6.22 91.67
2
SUMATERA
UTARA 74.66 67.68 6.98 90.65
3
SUMATERA
BARAT 74.62 70.26 4.36 94.16
4 RIAU 76.18 67.17 9.01 88.17
5 JAMBI 74.64 65.78 8.86 88.13
6
SUMATERA
SELATAN 72.57 67.08 5.49 92.43
7 BENGKULU 73.59 67.22 6.37 91.34
8 LAMPUNG 72.10 65.24 6.86 90.49
9 KEP. BABEL 74.24 66.02 8.22 88.93
10 KE. RIAU 78.25 72.74 5.51 92.96
11 DKI JAKARTA 82.87 78.48 4.39 94.70
12 JAWA BARAT 74.88 66.78 8.1 89.18
13 JAWA TENGAH 74.48 68.48 6 91.94
14
DI
JOGJAKARTA 81.77 77.18 4.59 94.39
15 JAWA TIMUR 74.77 67.86 6.91 90.76
16 BANTEN 75.70 68.99 6.71 91.14
17 BALI 77.50 72.62 4.88 93.70
No Propinsi
IPM SELISIH IPG
L P
18 NTB 70.93 64.09 6.84 90.36
19 NTT 67.70 62.58 5.12 92.44
20 KALBAR 71.14 61.38 9.76 86.28
21 KALTENG 73.94 75.74 -1.8 88.91
22 KALSEL 74.22 65.76 8.46 88.60
23 KALTIM 80.03 68.52 11.51 85.62
24 KAL. UTARA 74.62 64.14 10.48 85.96
25 SUL-UT 74.86 70.95 3.91 94.78
26 SUL-TENG 71.74 65.76 5.98 91.66
27 SUL-SEL 74.21 68.50 5.71 92.84
28 SUL-TENGG 74.25 67 7.25 90.24
29 GORONTALO 69.71 60.40 9.31 86.64
30 SUL-BAR 68.21 61.01 7.2 89.44
31 MALUKU 71.82 66.61 5.21 92.75
32 MALUKU UTARA 72.45 64.59 7.86 89.15
33 PAPUA BARAT 70.69 58.26 12.43 82.42
34 PAPUA 64.55 51.24 13.31 79.38
RUMUS SELISIH = IPM laki-laki – IPM Perempuan
IPM peremp : IPM laki-laki
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG)
No Propinsi
DPR
(perempuan)
MANAJER
(perempuan)
KONTRIBUSI
PENDPTAN
(perempuan) IDG
1 ACEH 14.81 54.71 34.56 66.28
2 SUMATERA UTARA 15 52.46 36.03 69.29
3 SUMATERA BARAT 10.77 57.64 37.40 65.01
4 RIAU 28.13 53.67 28.13 75.36
5 JAMBI 14.55 51.91 29.87 65.32
6 SUMATERA SELATAN 20.27 49.25 34.70 73.53
7 BENGKULU 17.78 48.99 35.21 71.40
8 LAMPUNG 14.12 50.52 29.23 63.60
9 KEP. BABEL 6.67 49.36 26.17 54.91
10 KEP. RIAU 17.78 41.63 28.26 66.96
11 DKI JAKARTA 18.87 43.52 37.74 72.34
12 JAWA BARAT 22 41.60 29.45 70.04
13 JAWA TENGAH 24 46.97 34.13 75.10
14 DI JOGJAKARTA 12.73 46.06 40.63 69.37
15 JAWA TIMUR 15 47.36 35.63 69.37
16 BANTEN 20 42.84 31.13 70
17 BALI 9.09 44.17 37.68 63.76
No Propinsi DPR MANAJER
KONTRIBUSI
PENDPTAN IDG
18 NTB 9.23 44.10 32.69 59.95
19 NTT 9.23 46.07 43.25 63.76
20 KALBAR 10.77 43.94 34.99 64.46
21 KALTENG 28.89 42.99 33.39 79.36
22 KALSEL 12.73 46.85 36.26 67.56
23 KALTIM 10.91 39.36 23.43 56.64
24 KAL. UTARA 11.43 44.82 25.88 61.09
25 SUL-UT 38.64 52.52 32.17 82.37
26 SUL-TENG 20 50.23 30.20 70.38
27 SUL-SEL 21.18 51.62 31.63 70.57
28 SUL-TENGG 17.78 47.92 36.03 70.76
29 GORONTALO 29.55 57.73 26.10 71.09
30 SUL-BAR 20 54.93 36.21 73.37
31 MALUKU 28.89 48.81 37.13 78.87
32 MALUKU UTARA 17.78 47.54 36.45 70.31
33 PAPUA BARAT 3.57 37.32 27 47.88
34 PAPUA 10.61 33.41 36.49 61.89
REVIEW JURNAL No
Peneliti Uraian Hasil
1 Denni Sulistio Mirza. 2012
Faktor yang mempengaruhi IPM
kemiskinan berpengaruh negatif, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif, belanja modal berpengaruh positif
2 Mohammad Bhakti Setiawan & Abdul Hakim. 2013
Faktor yang mempengaruhi IPM
produk domestic bruto (PDB), pajak pendapatan (PPN)
3 Ayunanda Melliana, Ismaini Zain. 2013
Faktor yang mempengaruhi IPM
angka partisipasi sekolah (APS), jumlah sarana kesehatan, persentase rumah tangga dengan akses air bersih, tingkat partisipasi Angkatan kerja (TPAK) dan PDRB
4 Novita Dewi. 2017 Faktor yang mempengaruhi IPM
Kemiskinan, pertumbuhan ekonomi
5 Arisman.2018 Faktor yang mempengaruhi IPM
pengeluaran pemerintah (pengaruh positif), gini ratio (pengaruh negative), pengeluaran bukan makanan (pengaruh positif)
No Peneliti Keterangan
6 Indra Moha, Srie J. Sondakh, Olvie V. Kotambunan. 2019
usia produktif, pemeluk agama yang kuat, Pendidikan rendah, tanggungan keluarga rata-rata 5, perumahan belum memadai, modal sendiri, pendapatan rendah (Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000) per bulan. Pengeluaran berkisar antara Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000. pengeluaran tersebut bukanuntuk Pendidikan yaitu untuk biaya makanan, pakaian, Pendidikan, perumahan, listrik, transportasi dan lainnyapendidikan paling banyak berpendidikan SD.rumah sebagian besar (44%) responden memiliki jenis rumah dari papan/triplex Dindingrumah triplek
7 Djaka Marwastadan Kuswaji DwiPriyono. 2007
tingkat ekonomi rendah hingga menengah, pendidikan rendah, dan jarang berpenghasilan menengah, kerentanan banjir pasang surut, zona berbahaya tingkat kedua (sedang)
8 Martha Wasak. 2012
Tingkat rendah kesejahteraan keluarga karena tingkat pendapatan yang rendah dari anggotakeluarga
9 Dadan Supriadi, Agus Purwoko, Kasful Mahalli, 2014
hirarki desa (dalam rangka untuk mengetahui kinerja relatif dari tingkat perkembanganwilayah pesisir, dibandingkan dengan desa-desa lain), ditemukan bahwa dari 19 desa pesisirhanya ada satu Desa, berada di kategori hirarki I (pengembangan tinggi), tujuh diantaranyaberada di kategori hirarki II (pengembangan moderat), dan 11 dalam kategori hirarki III (pembangunan rendah)
No Peneliti Keterangan
10 Dewi Fatmasari. 2014
lautan dan memiliki potensi kelautan cukup besar, dengan potensi yang dimiliki tersebutseharusnya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat nelayan yang menggantungkanhidup pada potensi kelautan (maritim) tersebut. Namun kenyataannya, kehidupanmasyarakat nelayan senantiasa dilanda kemiskinan, bahkan kehidupan nelayan seringdiidentikkan dengan kemiskinan. tingkat kesejahteraan para pelaku perikanan (nelayan) pada saat ini masih di bawah sektor-sektor lain, termasuk sektor pertanianagraris.
11 pihak-pihak terkait ingin berkontribusi meningkatkan IPM dapat melakukan upaya membuka media sekolah di desa pesisir baik secara formal maupun non formal melalui sekolah model kejar paket, atau sekolah non formal yang disetarakan dengan sekolah formal.Saran untuk meningkatkan AHLS
12 KemenPP dan BPS, 2019
Pada tahun 2017, rata-rata pengeluaran per kapita perempuan sebesar Rp. 8,75 juta per tahun. Angka ini jauh dibawah pengeluaran per kapita laki-laki yang mencapai Rp. 14,93 juta per tahun.
13 Buku SakuKampus Merdeka, Merdeka Belajar
Kebijakan Menteri Pendidikan dan kebudayaan, proyek desa yang dapat dilakukan oleh setiap PT dengan radius 200 km. di JawaTimur terdapat 655 desa pesisir yang memerlukan kontribusi positif civitas academika setiap PT dan stakeholders lainnya (NGO, Balai riset, pengusaha, pemerintah propinsi, kab, kota, kec, desa, RW, RT, volunteer, dst)
No Peneliti/ Lembaga
Keterangan
14 Kemendikbud, kemendes
Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil dalammembangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya. Dapat dilakukan bersamadengan aparatur desa (kepala desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya. Pemerintah melalui Kementerian Perdesaan dan PDTT menyalurkan dana desa 1 milyar/desa kepada sejumlah 78 ribu desa di Indonesia. 27 ribu desa yang menerima bantuan dana tersebut ialah desa tertinggal. Sementara itu, sumber daya manusia desa belum memiliki kemampuan perencanaan pembangunan dengan fasilitas dana yang besar tersebut. Karenanya, efektivitas penggunaan dana desa untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi masih perlu ditingkatkan, salah satunya melalui mahasiswa yang dapat menjadi sumber daya manusia yang lebih memberdayakan dana desa
15 (QS. al-Baqarah [2]:30).
Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi. Laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki kesempatan dan wewenang sama menjalankan fungsi dalam mengelola, memakmurkan dunia, dan memimpin, sesuai dengan potensi, kompetensi, fungsi, dan peran yang dimainkannya, sebagaimanadisebutkan di dalam Al-Qur’an, yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepadapara Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ..."
No Peneliti/ Lembaga Keterangan
14 SDGs Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungilingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Tujuh belas(17) tujuan tersebut adalah 1. Menghapus kemiskinan, 2. Mengakhiri kelaparan, 3) Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, 4) Pendidikan bermutu, 5) Kesetaraan gender, 6) Akses air bersih dan sanitasi, 7) Energi bersih dan terjangkau, 8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, 9) Infrastruktur, industry dan inovasi, 10). Mengurangi ketimpangan, 11) Kota dan Komunitas yang berkelanjutan, 12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab, 13) Penanganan perubahan iklim, 14) Menjaga Ekosistem Laut, 15) Menjaga Ekosistem darat, 16) Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, 17) kemitraan untuk mencari tujuan
15 Education for All (EFA) UNESCO
• Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) telah menjadi bagian dari kebijakanpemerintah Indonesia sejak pertama kali disepakati pada tahun 2000 melalui Deklarasi Dakkar. Menyikapikesepakatan tersebut, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana pelaksanaan program PUS tahun2000-2015.
• Setiap tahunnya, kemajuan pelaksanaan PUS di Indonesia dan negara-negara anggota UNESCO terusdimonitoring oleh UNESCO dan hasilnya dilaporkan melalui Education for All Global Monitoring Report (EFA-GMR).
• Adapun program prioritas tersebut meliputi 6 (enam) program PUS, yaitu Program PAUD, Program Pendidikan Dasar, Program Pendidikan Kecakapan Hidup, Program Kesetaraan, Program Pengarusutamaan Gender, dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan.
• Informasi berdasarkan laporan setiap tahun tersebut, target Pendidikan untuk semua belum tercapai tahun 2015. Oleh karena itu pencapaian tujuan tersebut dilanjutkan dengan Global Education 2030 Agenda melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4/SDG 4.
No
Peneliti/ Lembaga
Keterangan
16 Riniwati(2006),
• menunjukkan bahwa jika dilihat dari nilai loading factorurutan yang tertinggi adalah pengambilan keputusan (0,916), partisipasi (0,843), akses (0,620) dan pengambilan resiko(0,480).
• Urutan nilai loading factor tersebut mencerminkan bahwavariabel observasi atau indikator pengambilan keputusan merupakan indikator yang terpenting dari Tingkat Pemberdayaan
17 Riniwati, et al (2019)
• Kerentanan membutuhkan daya adaftive yang tinggi.• Implikasi dari pernyataan tsb…desa pesisir memerlukan
daya adaftive yang tinggi dengan dukungan stakeholders
BEBERAPA ROAD MAP
2019Pendapatan per Kapita Laki-laki Rp. 14.93 juta per tahun = Rp.1.244.166 per blnPerempuan 8,75 juta per tahun = 729.166 per bln
2020 – 2044Mengalamipeningkatanterus
2045 - dstPendapatan per kapita laki-lakidan perempuan = Rp. 27.000.000 per bulan dan Rp. 320 jutaper tahun
telah keluar daripendapatanmenengah, menjadi negara maju
IPM,IPG,IDG
AfirmativeactionEarly warning system
2017-2020Research groupPepes ikantangguh
20211-2024Pusat StudiPepes IkanTangguh
2025-dstPusat UnggulanInstitusi(PUI)Pepes IkanTangguh
Model PedesaanPesisir dan PerikananKreatif
IPM,IPG,IDG
Early warning system dan Afirmativeaction
2020• Proyek desa• KKN• KKM• Penelitian• Kelompok
Kajian• Pusat studi• PUI
2021-dstmendampingi perencanaan program, 1. mulai dari kajian potensi desa, 2. masalah dan tantangan pembangunan
di desa,3. menyusun prioritas pembangunan, 4. merancang program,5. mendisain sarana prasarana,6. memberdayakan masyarakat,7. pengelolaan BUMDes, 8. mensupervisi pembangunan, 9. hingga monitoring dan evaluasi
Peningkatan1. AHH (WHO)2. AHLS (education for all)3. RLS (Education for
all/SDG’s)4. PPK th 2045 pendapatan
masysrakat desa Rp. 27.000.000 per bulan atauRp. 320.000.000 per tahun
5. Unesco6. dll
mahasiswa sebagaigenerasi optimal
IPM,IPG,IDG
Afirmative actionEarly warning system
1. Sampai th 1970, Produksi meningkat2. Produksi meningkat dan merata3. Pembangunan berkelanjutan (ekonomi, social, ekologi/ramah lingkungan)4. Awal tahun 1990 muncul paradigma baru yaitu “people centered development” yang
mempertanyakan gegap gempitanya pembangunan itu untuk siapa, bila tidak untukpengembangan manusianya.
5. Abad ke 21, dengan banyaknya bencana karena perilaku masyarakat yang tidak tepat (kurangatau tidak sesuai nilai-nilai agama, Pancasila, UUD 1945, GBHN).
Pembangunan yang berkelanjutan(ekonomi-social-ekologi-gender-ketaatan beribadah
IPM,IPG,IDG
Afirmative actionEarly warning system
1 2 3 4 5
“MODEL PEMBANGUNAN
MASYARAKAT PESISIR PASCA PANDEMI
COVID 19”BERSPEKTIF GENDER
Stakeholders :1. Perguruan Tinggi
2. Balai riset3. NGO
4. Entrepreneur5. Tokoh masyarakat
6. Penyuluh7. Pemerintah kec,desa,RT,RW
8. dll
Pidato presiden Oktober 20191. pembangunan SDM 2. Pembangunan infrastruktur3. Penyederhanaan regulasi4. Penyederhanaan birokrasi5. Transformasi ekonomi
Kemendikbud
KemenPPA
WHO, UNESCO, SDG’s, EFA
Pidato presidenOktober 2019
KKP
Kemendes
PDPT1. Bina Manusia2. Bina Usaha3. Bina Sumberdaya4. Bina Lingkungan Dan
Infrastruktur5. Bina Siaga Bencana
Dan Perubahan Iklim
mendampingi perencanaan program, 1. mulai dari kajian potensi desa, 2. masalah dan tantangan pembangunan
di desa,3. menyusun prioritas pembangunan, 4. merancang program,5. mendisain sarana prasarana,6. memberdayakan masyarakat,7. pengelolaan BUMDes, 8. mensupervisi pembangunan, 9. hingga monitoring dan evaluasi
IPM PerempuanIPM Laki-lakiIPGIDGIKKG
2030 semua orang (laki dan perempuan) minimal lulus SMP, AHH, AHLS, RLS, PPK, Politik, Entrepreneur, Pendidikan lingkungan,
INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM), desa Mandiri, Maju, Berkembang, Tertinggal atau sangattertinggal
NILAI-NILAI AGAMA
GBHN
PANCASILA
UUD1945
PENUTUP
◦ Terimakasih kepada Rektor UB, bapak Dekan FPIK, Ketua Jurusan SEPK, KPS – AP
◦ Terimakasih kepada Pemateri Prof. Dr. Ir. Sutinah Made. MS (UNHAS), dan Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc (IPB)
◦ Terimakasih kepada Peserta webinar yang sudah hadir dan bergabung
◦ Tim penelitian , telah menciptakan Aplikasi sederhana untuk menghitung IPM, IPG, IDG (berbasis sensus di wilayah pedesaan pesisir) untuk mempercepat tercapainya tujuanpembangunan manusia Indonesia
◦ Sedang proses didaftarkan HAKI
◦ IPM, IPG, IDG sebagai Early warning system dan affirmative action dalam efektifitaspembangunan di Indonesia maka perlu berbasis desa agar bias dilakukan sensus dan diketahui dengan cepat permasalahan pembangunan masyarakat (early warning system)
◦ Dapat diambil langkah dengan cepat pula (affirmative action)
