166_lkpd_kab_magetan

203
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN TAHUN ANGGARAN 2008 DI MAGETAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : 62/R/XVIII.JATIM/04/2009 Tanggal : 12 April 2009 BUKU I

Upload: moedjoko-satyo-hanggrahono

Post on 13-Jun-2015

515 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 166_LKPD_Kab_Magetan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

TAHUN ANGGARAN 2008

DI

MAGETAN

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Nomor : 62/R/XVIII.JATIM/04/2009 Tanggal : 12 April 2009

BUKU I

Page 2: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR i

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI ............................................................................................................... i

OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ............................................................ 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK ......................................................................... 3

1. NERACA KOMPARATIF.............................................................................. .... 3

2. LAPORAN REALISASI APBD.......................................................................... 5

3. LAPORAN ARUS KAS....................................................................................... 8

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................................................. 10

A. PENDAHULUAN .................................................................................. 10

B. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD......................................................................... 13

C. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN................................ 20

D. KEBIJAKAN AKUNTANSI ..................................................................... 20

E. PENJELASAN ATAS REKENING-REKENING NERACA, LAPORAN REALISASI ANGGARAN, DAN LAPORAN ARUS KAS......................

37

F. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN… 91

G. PENUTUP …………………………………………………………………. 92

H. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN................................................... 93

LAMPIRAN

Page 3: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Kepada para pengguna laporan keuangan, Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Magetan. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan. BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah, dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Berdasar pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008, BPK RI menemukan beberapa permasalahan yang berdampak pada kewajaran penyajian laporan keuangan, sebagai berikut. 1. Sebagaimana diungkapkan dalam Temuan Kepatuhan Nomor 1, LHP tertanggal

12 April 2009, yang menunjukkan, Pembayaran Hutang Dibebankan Pada Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp5.226.640.700,00;

2. Temuan Kepatuhan Nomor 8, menunjukkan, Pengelolaan Penerimaan Dana Kapitasi Sebesar Rp454.972.800,00 dari PT Asuransi Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan;

3. Temuan Kepatuhan Nomor 11, menunjukkan, Pendapatan Jasa Kegiatan Bongkar Ratoon Sebesar Rp60.000.000,00 Digunakan Langsung;

Page 4: 166_LKPD_Kab_Magetan
Page 5: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 3

LAPORAN KEUANGAN POKOK

1. NERACA KOMPARATIF

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

(Dalam Rupiah)

URAIAN 2008 2007

ASET ASET LANCAR

Kas di Kas Daerah 86.514.395.351,94 78.606.399.103,66

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00

Kas di Bendahara Pengeluaran 197.608.569,00 540.021.593,00

Kas pada Unit Swadana RSU 2.072.747.816,21 1.056.334.420,00 Investasi jangka Pendek / Deposito Berjangka 0,00 0,00

Piutang Pajak (REKLAME) 1.326.500,00 280.000,00

Piutang Retribusi (IMB) 108.128.545,00 91.296.778,00

Piutang Asuransi 0,00 54.000.000,00 Piutang Lainnya (Lain-lain PAD – Angsuran Jangka Pendek) 2.898.787.484,00 2.907.466.212,00

Persediaan (Bahan/Material Pakai Habis) 4.884.517.943,00 3.274.383.806,26

Jumlah aset lancar 96.677.512.209,15 86.530.181.912,92

INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen

Investasi non permanen lainnya 20.495.834.498,81 16.370.351.246,03

Jumlah Investasi Non Permanen 20.495.834.498,81 16.370.351.246,03

Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 11.784.085.938,98 10.884.085.938,98

Jumlah Investasi Permanen 11.784.085.938,98 10.884.085.938,98

Jumlah Investasi Jangka Panjang 32.279.920.437,79 27.254.437.185,01

ASET TETAP Tanah 308.453.230.247,50 308.434.234.197,50

Peralatan dan Mesin 127.417.703.164,63 109.598.966.239,63

Gedung dan Bangunan 415.389.993.272,51 324.800.124.074,51

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 733.465.477.358,26 644.919.398.348,26

Aset Tetap Lainnya 7.343.370.413,00 6.557.640.967,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.331.235.350,00 89.272.409.156,00

Jumlah Aset Tetap 1.602.401.009.805,90 1.483.582.772.982,90

DANA CADANGAN Dana Cadangan 0,00 6.001.049.554,80

Jumlah Dana Cadangan 0,00 6.001.049.554,80

Page 6: 166_LKPD_Kab_Magetan

4

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

ASET LAINNYA Piutang Lain-lain PAD (Angsuran Jangka Panjang) 0,00 0,00

Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga 750.000.000,00 750.000.000,00

Piutang Lainnya (Piutang Asuransi) 5.414.270.400,00 6.018.066.000,00

Jumlah Aset Lainnya 6.164.270.400,00 6.768.066.000,00

JUMLAH ASET 1.737.522.712.852,84 1.610.136.507.635,63 KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang bunga 18.200.836,87 0,00Bagian Lancar Hutang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat 110.563.072,74 140.298.396,90

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya 1.548.590.400,00 1.548.590.400,00

Hutang Jangka Pendek Lainnya 2.938.250.299,38 10.405.422.211,23

Jumlah kewajiban jangka pendek 4.615.604.608,99 12.094.311.008,13

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat 58.601.499,74 185.656.129,69

Utang Jangka Panjang Lainnya 598.503.600,00 2.147.094.000,00

Jumlah kewajiban jangka panjang 657.105.099,74 2.332.750.129,69

JUMLAH KEWAJIBAN 5.272.709.708,73

14.427.061.137,82

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 88.784.751.737,15 80.202.755.116,66

Cadangan Piutang 3.008.242.529,00 3.053.042.990,00

Cadangan Persediaan 4.884.517.943,00 3.274.383.806,26 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (4.615.604.608,99) (12.094.311.008,13)

Jumlah Ekuitas Dana Lancar 92.061.907.600,16 74.435.870.904,79

EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 32.279.920.437,79 27.254.437.185,01

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.602.401.009.805,90 1.471.639.643.335,90

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 6.164.270.400,00 6.768.066.000,00 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang (657.105.099,74) (2.332.750.129,69)

Jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.640.188.095.543,95 1.503.329.396.391,22

EKUITAS DANA DICADANGKAN Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 0,00 6.001.049.554,80

Jumlah Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 6.001.049.554,80

EKUITAS DANA DONASI Diinvestasikan Dalam Dana Donasi 0,00 11.943.129.647,00

Jumlah Ekuitas Dana Donasi 0,00 11.943.129.647,00

JUMLAH EKUITAS DANA 1.732.250.003.144,11 1.595.709.446.497,81

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.737.522.712.852,84 1.610.136.507.635,63 Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari

Laporan Keuangan Utama Ini

Page 7: 166_LKPD_Kab_Magetan

5

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

31 DESEMBER 2008 DAN 2007

(Dalam Rupiah)

ANGGARAN REALISASI REALISASI U R A I A N

2008 2008 %

2007

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pajak Daerah 6.192.000.000,00 6.496.829.402,49 104,92 5.490.294.407,85

Retribusi Daerah 23.128.504.890,00 21.138.934.906,58 91,40 21.217.877.289,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

555.000.000,00 552.846.156,26 99,61 697.379.143,66

Lain-lain PAD Yang Sah 8.130.800.000,00 10.830.413.532,56 133,20 9.695.371.667,33 Jumlah Pendapatan Asli

Daerah 38.006.304.890,00 39.019.023.997,89 102,66 37.100.922.507,84

PENDAPATAN TRANSFER

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN

Dana Bagi Hasil Pajak 27.442.790.000,00 29.695.811.862,00 108,21 28.458.650.160,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

2.281.495.000,00 4.203.150.013,00 184,23 1.624.571.775,00

Dana Alokasi Umum 490.163.947.000,00 490.163.947.000,00 100,00 451.962.000.000,00

Dana Alokasi Khusus 54.272.000.000,00 54.272.000.000,00 100,00 44.993.300.000,00 Jumlah Pendapatan transfer-

dana perimbangan 574.160.232.000,00 578.334.908.875,00 100,73 527.038.521.935,00

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

Dana Otonomi Khusus (Dana Pasca Bencana)

8.500.000.000,00 8.500.000.000,00 100,00 0,00

Dana Penyesuaian (Dana Kependidikan)

4.466.948.200,00 4.535.448.200,00 101,53 4.914.933.874,00

Jumlah transfer pemerintah pusat lainnya 12.966.948.200,00 13.035.448.200,00 100,53 4.914.933.874,00

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 23.275.311.395,77 24.626.971.342,00 105,81 23.970.441.818,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

0,00 0,00 - 30.000.000,00

Jumlah pendapatan transfer pemerintah

provinsi 23.275.311.395,77 24.626.971.342,00 105,81 24.000.441.818,00

Jumlah Pendapatan Transfer 610.402.491.595,77 615.997.328.417,00 100,92 555.953.897.627,00

Page 8: 166_LKPD_Kab_Magetan

6

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00

Pendapatan dana Darurat 0,00 0,00 3.000.000.000,00

Pendapatan Lainnya (Cukai Tembakau)

1.264.871.000,00 1.264.870.998,00 100,00 0,00

Jumlah Pendapatan lain-lain yang sah

1.264.871.000,00 1.264.870.998,00 100,00 3.000.000.000,00

JUMLAH PENDAPATAN 649.673.667.485,77 656.281.223.412,89 101,02 596.054.820.134,84

BELANJA

BELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 438.828.441.204,00 403.449.932.239,00 91,94 326.309.370.833,25

Belanja Barang dan Jasa 84.639.168.606,00 67.919.098.085,00 80,25 66.297.263.250,42

Belanja Bunga 35.000.000,00 29.735.324,17 84,96 42.834.744,89

Belanja Hibah 12.573.358.700,00 10.065.889.427,18 80,06 0,00

Belanja Bantuan Sosial 9.455.921.319,00 7.393.274.981,00 78,19 6.717.380.730,00

Belanja Bantuan Keuangan 44.588.466.600,00 42.119.768.938,00 94,46 0,00

Jumlah Belanja Operasi 590.120.356.429,00 530.977.698.994,35 89,98 399.366.849.558,56

BELANJA MODAL

Tanah 4.555.258.050,00 1.464.943.100,00 32,16 3.589.309.500,00

Peralatan dan Mesin 21.577.690.175,00 17.733.839.502,00 82,19 24.786.029.647,00

Gedung dan Bangunan 52.056.277.227,00 50.458.929.320,00 96,93 44.916.778.500,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 48.865.912.350,00 40.001.075.527,00 81,86 57.615.454.438,00

Aset Tetap Lainnya 1.410.160.500,00 1.375.162.010,00 97,52 1.724.817.100,00

Jumlah Belanja Modal 128.465.298.302,00 111.033.949.459,00 86,43 132.632.389.185,00

BELANJA TIDAK TERDUGA

Belanja Tidak Terduga 4.863.833.451,30 1.500.000.000,00 30,84 143.101.000,00

Jumlah Belanja Tak Terduga 4.863.833.451,30 1.500.000.000,00 30,84 143.101.000,00

BELANJA TRANSFER

Belanja Transfer 0,00 0,00 0,00 34.283.733.236,00

Jumlah Belanja Transfer 0,00 0,00 0,00 34.283.733.236,00

JUMLAH BELANJA 723.449.488.182,30 643.511.648.453,35 88,95 566.426.072.979,56

SURPLUS / (DEFISIT) (73.775.820.696,53) 12.769.574.959,54 (17,31) 29.628.747.155,28

PEMBIAYAAN

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Penggunaan SiLPA 80.202.755.116,66 80.202.755.116,66 100,00 57.135.060.109,12

Pencairan Dana Cadangan 6.000.000.000,00 6.165.175.086,69 102,75 0,00 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

8.770.000.000,00 9.592.809.647,00 109,38 8.489.510.925,00

Jumlah Penerimaan 94.972.755.116,66 95.960.739.850,35 101,04 65.624.571.034,12

Page 9: 166_LKPD_Kab_Magetan

7

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Pembentukan Dana Cadangan

0,00 0,00 6.000.000.000,00

Penyertaan Modal Pemerintah daerah

14.220.000.000,00 14.025.000.000,00 98,63 8.940.000.000,00

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah Pusat

6.976.934.420,13 5.920.563.072,74 84,86 110.563.072,74

Jumlah Pengeluaran 21.196.934.420,13 19.945.563.072,74 94,10 15.050.563.072,74

PEMBIAYAAN NETO 73.775.820.696,53 76.015.176.777,61 103,04 50.574.007.961,38 SISA LEBIH PEMBIAYAAN

ANGGARAN 0,00 88.784.751.737,15 - 80.202.755.116,66

Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

Page 10: 166_LKPD_Kab_Magetan

8

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

3. LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2008 dan 2007

(Dalam Rupiah)

URAIAN 2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS MASUK KAS

Pendapatan Pajak Daerah 6.496.829.402,49 5.490.294.407,85 Pendapatan Retribusi Daerah 21.138.934.906,58 21.217.877.289,00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

552.846.156,26 697.379.143,66

Lain-lain PAD yang sah 10.830.413.532,56 9.695.371.667,33 Dana Bagi Hasil Pajak 29.695.811.862,00 28.458.650.160,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 4.203.150.013,00 1.624.571.775,00 Dana Alokasi Umum 490.163.947.000,00 451.962.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 54.272.000.000,00 44.993.300.000,00 Dana Otonomi Khusus (Dana Pasca Bencana) 8.500.000.000,00 0,00Dana Penyesuaian (Dana Kependidikan) 4.535.448.200,00 4.914.933.874,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak (Propinsi) 24.626.971.342,00 23.970.441.818,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya (Propinsi) 0,00 30.000.000,00 Pendapatan Hibah 0,00 0,00Pendapatan Dana Darurat 0,00 3.000.000.000,00 Pendapatan Lainnya (Cukai Tembakau) 1.264.870.998,00 0,00

Jumlah Arus Masuk Kas 656.281.223.412,89 596.054.820.134,84 ARUS KELUAR KAS

Belanja Pegawai 403.449.932.239,00 326.849.392.426,25Belanja Barang dan Jasa 67.919.098.085,00 66.297.263.250,42 Belanja Bunga 29.735.324,17 42.834.744,89 Belanja Hibah 10.065.889.427,18 0,00Belanja Bantuan Sosial 7.393.274.981,00 6.717.380.730,00 Belanja Bantuan Keuangan 42.119.768.938,00 34.283.733.236,00 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000,00 143.101.000,00 Belanja Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00Belanja Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Arus Keluar Kas 532.477.698.994,35 434.333.705.387,56Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 123.803.524.418,54 161.721.114.747,28

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

ARUS MASUK KAS Pendapatan Penjualan atas Tanah 0,00 0,00Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 0,00Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0,00 0,00Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00Pendapatan Penjualan atas Aset tetap Lainnya 0,00 0,00

Jumlah arus masuk kas 0,00 0,00

Page 11: 166_LKPD_Kab_Magetan

9

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

ARUS KELUAR KAS Belanja Tanah 1.464.943.100,00 3.589.309.500,00 Belanja Peralatan dan Mesin 17.733.839.502,00 24.786.029.647,00 Belanja Gedung dan Bangunan 50.458.929.320,00 44.916.778.500,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 40.001.075.527,00 57.615.454.438,00 Belanja Aset Tetap Lainnya 1.375.162.010,00 1.724.817.100,00

Jumlah arus keluar kas 111.033.949.459,00 132.632.389.185,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (111.033.949.459,00) (132.632.389.185,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN ARUS MASUK KAS

Pencairan Dana Cadangan 6.165.175.086,69 0,00Penjualan Kekayaan Daerah 9.592.809.647,00 8.489.510.925,00

Jumlah arus masuk kas 15.757.984.733,69 8.489.510.925,00 ARUS KELUAR KAS

Pembentukan Dana Cadangan 0,00 6.000.000.000,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 14.025.000.000,00 8.940.000.000,00 Pembayaran Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah Pusat

5.920.563.072,74 110.563.072,74

Jumlah arus keluar kas 19.945.563.072,74 15.050.563.072,74 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.187.578.339,05) (6.561.052.147,74)ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN ARUS MASUK KAS

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 45.566.567.135,00 24.373.774.994,00 Jumlah arus masuk kas 45.566.567.135,00 24.373.774.994,00

ARUS KELUAR KAS Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 45.566.567.135,00 24.373.774.994,00

Jumlah arus keluar kas 45.566.567.135,00 24.373.774.994,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran 0,00 0,00KENAIKAN/PENURUNAN KAS 8.581.996.620,49 22.527.673.414,54SALDO AWAL KAS 80.202.755.116,66 57.675.081.702,12SALDO AKHIR KAS 88.784.751.737,15 80.202.755.116,66 SALDO AKHIR KAS TERDIRI DARI:

Saldo Akhir Kas di BUD 86.514.395.351,94 78.606.399.103,66Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 197.608.569,00 540.021.593,00 Saldo akhir kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00Saldo akhir kas di RSUD Sayidiman 2.072.747.816,21 1.056.334.420,00

Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari

Laporan Keuangan Utama Ini

Page 12: 166_LKPD_Kab_Magetan

10

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

a. PENDAHULUAN

Permasalahan Umum Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa Peraturan Daerah tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Adapun Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah ditetapkan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, bahwa Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Realisasi Anggaran yaitu untuk menggambarkan perbandingan antara realisasi dengan anggaran dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam satu periode.

Adapun Neraca adalah guna mengetahui atau menggambarkan posisi keuangan mengenai Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana pada tanggal tertentu.

Untuk Laporan Arus Kas yaitu untuk menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran Kas dan Setara Kas selama periode pelaporan.

Sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan, yang menyajikan informasi yang menjelaskan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas yang harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Selain itu Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan menggunakan referensi-referensi pos-pos laporan keuangan serta pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan yang diterapkan yang dapat digunakan untuk menghindari kesalahpahaman dalam membaca laporan keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan/daftar secara rinci atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas.

Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar Laporan Keuangan Daerah dapat dipahami oleh Pengguna Laporan. Yang dimaksud Pengguna Laporan adalah Masyarakat, Legislatif, Lembaga Pengawas, Pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, pinjaman serta Pemerintah, dalam menilai akuntabilitas dan serta transparansi serta membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik.

Oleh karena Laporan keuangan dimungkinkan mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman diantara pengguna. Untuk menghindari kesalahpahaman dan berguna untuk menyamakan persepsi dalam memahami Laporan Keuangan Daerah, maka dibuat Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan Pengguna dalam memahami Laporan Keuangan.

Kesalahanpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pengguna laporan keuangan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang dan orientasi serta disiplin ilmu yang dimiliki oleh Pengguna. Untuk itu diperlukan pembahasan umum dan referensi ke pos-pos laporan keuangan menjadi penting bagi para pengguna laporan keuangan.

Page 13: 166_LKPD_Kab_Magetan

11

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Untuk Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas secara garis besar telah dijelaskan pada lembar muka, sedangkan untuk Catatan atas Laporan Keuangan akan dijelaskan lebih lanjut pada bab ini.

Maksud dan Tujuan Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar Laporan Keuangan Daerah dapat dipahami oleh pengguna laporan. Yang dimaksud Pengguna Laporan adalah Masyarakat, Legislatif, Lembaga Pengawas, Pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, pinjaman serta Pemerintah. Dan bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam memahami Laporan Keuangan Daerah yang berisi informasi untuk memudahkan Pengguna dalam memahami Laporan Keuangan.

Sistematika Sistematika untuk Catatan atas Laporan Keuangan sesuai dengan yang telah diilustrasikan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 disajikan dengan susunan: 1) Kebijakan Fiskal/Keuangan, Ekonomi Makro, Pencapaian target Undang-

Undang APBN/Perda APBD; 2) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan; 3) Kebijakan Akuntansi yang penting; 4) Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan; 5) Pengungkapan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan

penerapan basis akuntansi dan hasil rekonsiliasi; 6) Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambar umum daerah.

Adapun Sistematika untuk Catatan atas Laporan Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, disajikan dengan susunan : Bab I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan; 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan; 1.3. Sistematika penulisan catatan atas Laporan Keuangan.

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD

2.1. Ekonomi Makro; 2.2. Kebijakan Keuangan; 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD.

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerj Keuangan; 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan. Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah; 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan; 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan; 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Page 14: 166_LKPD_Kab_Magetan

12

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan 5.1.1. Pendapatan; 5.1.2. Belanja; 5.1.3. Pembiayaan; 5.1.4. Aset; 5.1.5. Kewajiban; 5.1.6. Ekuitas Dana; 5.1.7. Komponen-komponen Laporan Arus Kas; 5.2. Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul

sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual

Bab VI Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan BabVII Penutup

Sedangkan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008 untuk Catatan atas Laporan Keuangan dengan sistematika sebagai berikut: 4.1. PENDAHULUAN

4.1.1. Permasalahan Umum; 4.1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan; 4.1.3. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan; 4.1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.

4.2. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

4.2.1.Ekonomi Daerah; 4.2.2.Kebijakan Keuangan; 4.2.3.Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD.

4.3.IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 4.3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan; 4.3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah

ditetapkan; 4.3.3. Kebijakan Akuntansi Laporan Arus Kas.

4.4.Kebijakan Akuntansi 4.4.1. Kebijakan Akuntansi Laporan Realisasi Anggaran; 4.4.2. Kebijakan Akuntansi Neraca; 4.4.3. Kebijakan Akuntansi Laporan Arus Kas; 4.4.4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah; 4.4.5. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan; 4.4.6. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan; 4.4.7. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. 4.5.Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan Daerah

4.5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran; 4.5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca; 4.5.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas.

4.6.Lampiran-Lampiran Pos-Pos Neraca

Page 15: 166_LKPD_Kab_Magetan

13

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Ekonomi Makro

Perkembangan Indikator Ekonomi Daerah Tahun 2008 Pada Tahun 2007 perekonomian Magetan hanya tumbuh sebesar 5,18%

sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2006 sebesar 5,12%. Pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didukung oleh kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara itu kontribusi tertinggi masih didominasi oleh tiga sektor andalan yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa.

Selama ini pertumbuhan ekonomi Magetan selalu berada di bawah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur maupun Nasional. Sebagai contoh pada Tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 6,02% sedangkan di tingkat nasional sebesar 6,30%. Perekonomian Jawa Timur dan Nasional yang didominasi oleh sektor industri pengolahan didukung sektor perdagangan, hotel dan restoran membuat pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan perekonomian Magetan yang didominasi sektor pertanian yang laju pertumbuhannya cenderung lebih lambat dibandingkan sektor-sektor tersebut.

Pada Tahun 2008, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh seiring terjaganya stabilitas makro ekonomi yaitu mencapai 6,2% sampai 6,8%. Komponen yang menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional pada Tahun 2008 tetap didominasi sektor konsumsi dan ekspor dibantu membaiknya investasi swasta. Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2008 hanya 6,1%. Sedangkan asumsi di APBN 2008 sebesar 6,8%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan turun menjadi 4,8% akibat kenaikan harga minyak dunia dan perekonomian Amerika Serikat yang diperkirakan mengalami resesi pada Tahun 2008.

Pertumbuhan ekonomi Magetan pada Tahun 2008 diperkirakan melambat dibandingkan dengan semester yang sama Tahun lalu. Perlambatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan didorong oleh perlambatan yang terjadi pada sektor andalan yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor industri pengolahan. Sektor perdagangan, hotel dan restoran akan mengalami perlambatan karena tingginya tekanan inflasi akibat trend kenaikan harga beberapa bahan pangan yang pada gilirannya akan mengurangi permintaan. Sedangkan, perlambatan pada sektor industri pengolahan diperkirakan disebabkan tingginya tekanan kenaikan harga minyak dunia yang terus berlanjut.

Laju inflasi Magetan pada Tahun 2005, 2006 dan 2007 berturut-turut adalah 13,48%, 9,33% dan 7,15%. Salah satu pemicu utama terjadinya inflasi tersebut adalah kenaikan BBM sebanyak dua kali pada Tahun 2005 dan dampak tersebut masih terasa pada kegiatan ekonomi tahun berikutnya. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa.

Menurut BPS, laju inflasi di tingkat Nasional Tahun kalender (Januari – Juni 2008) sebesar 7,37% sedangkan laju inflasi “Year on year” (Juni 2008 terhadap Juni 2007) sebesar 11,03%.

Page 16: 166_LKPD_Kab_Magetan

14

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Perkembangan inflasi di Magetan pada Tahun 2008 diperkirakan akan meningkat terutama disebabkan oleh beberapa hal yaitu kelangkaan pasokan minyak tanah akibat kebijakan konversi, tekanan kenaikan harga minyak dunia yang terus terjadi, dan tekanan kenaikan harga berbagai bahan pangan di pasar dunia seiring dengan tingginya permintaan akibat banyaknya pengembangan bahan bakar alternatif berbasis nabati dan tingginya ketergantungan terhadap bahan pangan impor.

1) Laju Inflasi Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh

kenaikan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok Madang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Menurut BPS, laju inflasi di Indonesia pada bulan Januari – Juni 2008 mencapai 7,37% sedangkan laju inflasi Juni 2007 – Juni 2008 (year on year) sebesar 11,03%.

Sebagai dampak kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 serta pergerakan harga minyak dunia yang semakin meningkat, maka potensi tekanan inflasi diperkirakan masih tetap tinggi. Bank Indonesia memprediksi angka inflasi nasional pada akhir Tahun 2008 adalah sebesar 11,5 % - 12,5%.

Di Jawa Timur, inflasi Tahun kalender Januari – Juni 2008 mencapai 6,43% dan year on year (Juni 2007 – Juni 2008) sebesar 10,39%. Perkembangan harga berbagai komoditas di Jawa Timur pada Juni secara umum menunjukkan kenaikan. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti bensin, solar, beras, angkutan dalam kota, angkutan antar kota, angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga. Sedangkan untuk bahan pangan adalah mie dan minyak goreng.

Dalam lima tahun terakhir laju inflasi di Kabupaten Magetan berturut – turut sebesar 6,5% (2003), 6,98% (2004), 13,48% (2005), 9,33% (2006) dan 7,15% (2007). Bappenas memperkirakan situasi inflasi pada tahun berjalan 2008 tidak akan seburuk 2005. Sebab kenaikan harga BBM bersubsidi yang jauh lebih kecil ketimbang 2005 dan tidak adanya gejolak harga beras. Akumulasi dua kali kenaikan BBM Tahun 2005 masing-masing sebesar 30 % dan 125% telah menjadi tekanan kuat bagi tercapainya inflasi tinggi. Sedangkan pada 2008 nilai kenaikan rata-rata BBM sebesar 30% sehingga laju inflasi 2008 diperkirakan akan bisa dikendalikan.

2) Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai seluruh produk barang dan jasa yang diproduksi di wilayah domestik tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. Angka PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Magetan dalam lima tahun terakhir yaitu sebesar Rp2.944.733,50 juta (2003), Rp3.281.190 juta (2004), Rp3.902.657,55 juta (2005), Rp4.485.205,79 juta (2006) dan Rp5.054.432,41 juta (2007). Dalam PDRB Magetan kontribusi sektor pertanian masih yang terbesar peranannya diikuti oleh sektor perdagangan,

Page 17: 166_LKPD_Kab_Magetan

15

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

hotel dan restoran; serta jasa-jasa. Seiring membaiknya perekonomian, maka peranan sektor pertanian sedikit demi sedikit mulai berkurang dan bergeser ke sektor lain seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Dilihat dari pertumbuhannya, maka PDRB Magetan terus mengalami peningkatan yaitu 3,52% (2003), 4,16% (2004), 4,81% (2005), 5,12% (2006) dan 5,18% (2007). PDRB merupakan salah satu indikator yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah dipicu oleh banyak faktor seperti investasi, kebijakan pemerintah daerah melalui pemberdayaan APBD, tingkat pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. Secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi daerah dapat menekan tingkat pengangguran dengan meningkatnya investasi sektor riil.

Dilihat dari struktur ekonomi Magetan pada periode 2003 – 2007, maka diperkirakan pada 2008 struktur ekonomi Magetan relatif tidak banyak mengalami pergeseran dimana struktur perekonomian masih didominasi oleh sektor pertanian. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Magetan sangat tergantung pada sektor pertanian, sehingga terjadinya fluktuasi harga komoditas maupun penurunan produksi akan sangat mempengaruhi ekonomi Magetan. Selain pertanian, sektor yang dominan turut mempengaruhi pembentukan PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa.

Apabila nilai tukar rupiah stabil, laju inflasi terkendali, dan tingkat suku bunga perbankan yang kompetitif maka diperkirakan PDRB Magetan akan tumbuh lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Keberhasilan pencapaian target kinerja APBD yang tercermin dalam

indikator keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2008 menurut urusan pemerintahan daerah dapat dijelaskan pada tabel berikut:

REALISASI PENCAPAIUAN TARGET KINERJA APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

KODE

REKENING URUSAN PEMERINTAHAN / SKPD ANGGARAN REALISASI (%)

1 2 3 4 5

4. PENDAPATAN

649.673.667.485,77

656.281.223.412,89 101,02

4.1. URUSAN WAJIB

648.938.167.485,77

655.367.487.182,89 100,99

4.1.02. URUSAN WAJIB KESEHATAN

18.188.004.890,00

15.702.875.537,08 86,34

Dinas Kesehatan

997.840.000,00

1.049.886.350,00 105,22

Badan RSU Dr. Sayidiman

17.190.164.890,00

14.652.989.187,08 85,24

4.1.03. PEKERJAAN UMUM

328.500.000,00

400.097.937,00 121,80

Dinas Pekerjaan Umum

328.500.000,00

400.097.937,00 121,80

4.1.07. PERHUBUNGAN

2.217.500.000,00

2.385.836.050,00 107,59

Dinas Perhubungan dan Pariwisata

2.217.500.000,00

2.385.836.050,00 107,59

4.1.10. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

248.000.000,00

317.184.500,00 127,90

Page 18: 166_LKPD_Kab_Magetan

16

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

1 2 3 4 5

Dinas Kependudukan dan catatan Sipil

248.000.000,00

317.184.500,00 127,90

4.1.12. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

560.000.000,00

490.007.500,00 87,50

Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

560.000.000,00

490.007.500,00 87,50

4.1.20. PEMERINTAHAN UMUM

627.396.162.595,77

636.071.485.658,81 101,38

Sekretariat Daerah

592.434.362.595,77

598.290.292.446,19 100,99

Dinas Pendapatan Daerah

34.961.800.000,00

37.781.193.212,62 108,06

URUSAN PILIHAN

735.500.000,00

913.736.230,00 124,23

4.2.01. PERTANIAN

589.000.000,00

738.918.800,00 125,45

Dinas Pertanian 40.000.000,00

76.195.800,00 190,49

Dinas Peternakan dan Perikanan

549.000.000,00

662.723.000,00 120,71

4.2.02. KEHUTANAN

116.500.000,00

141.752.430,00 121,68

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

116.500.000,00

141.752.430,00 121,68

4.2.07. PERINDUSTRIAN 30.000.000,00

33.065.000,00 110,22

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 30.000.000,00

33.065.000,00 110,22

5. URUSAN WAJIB

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

DINAS PENDIDIKAN 311.099.679.242,00 299.460.161.895,00 96,26

BELANJA TIDAK LANGSUNG 267.446.410.742,00 256.756.977.659,00 96,00

BELANJA LANGSUNG 43.653.268.500,00 42.703.184.236,00 97,82

KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN 1.025.537.435,00 905.576.261,00 88,30

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 685.537.435,00 569.304.883,00 83,05

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 340.000.000,00 336.271.378,00 98,90

URUSAN WAJIB KESEHATAN

DINAS KESEHATAN 39.884.679.652,00 37.164.427.207,00 93,18

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 23.481.194.545,00 21.581.728.036,00 91,91

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 16.403.485.107,00 15.582.699.171,00 95,00

RUMAH SAKIT UMUM SWADANA 33.072.338.222,00 28.477.226.490,00 86,11

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 10.845.075.076,00 9.968.970.479,00 91,92

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 22.227.263.146,00 18.508.256.011,00 83,27

URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM

DINAS PEKERJAAN UMUM 50.505.584.829,00 42.721.322.844,00 84,59

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.970.010.129,00 5.166.209.234,00 86,54

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 44.535.574.700,00 37.555.113.610,00 84,33

DINAS PENGAIRAN 19.804.396.715,00 16.011.411.511,00 80,85

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.420.751.315,00 3.218.980.964,00 94,10

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 16.383.645.400,00 12.792.430.547,00 78,08

URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAPPEDA 8.262.472.030,00 6.640.023.998,00 80,36

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.981.472.030,00 1.660.261.389,00 83,79

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 6.281.000.000,00 4.979.762.609,00 79,28

URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN

DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA 6.165.634.191,00 5.858.227.884,00 95,01

Page 19: 166_LKPD_Kab_Magetan

17

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

1 2 3 4 5

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.409.308.191,00 3.158.679.335,00 92,65

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 2.756.326.000,00 2.699.548.549,00 97,94

URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

DINAS KEPENDUDUKAN DN CATATAN SIPIL 5.224.562.478,00 3.946.973.522,00 75,55

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.115.219.558,00 1.932.310.572,00 91,35

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 3.109.342.920,00 2.014.662.950,00 64,79

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 5.559.774.074,00 5.235.279.637,00 94,16

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.698.863.656,00 4.393.905.329,00 93,51

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 860.910.418,00 841.374.308,00 97,73

URUSAN WAJIB SOSIAL

KANTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL 4.406.711.323,00 4.001.494.448,00 90,80

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.093.036.323,00 1.050.292.927,00 96,09

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 3.313.675.000,00 2.951.201.521,00 89,06

URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

KANTOR KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH 1.634.774.162,00 1.516.180.995,00 92,75

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.008.646.112,00 898.139.460,00 89,04

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 626.128.050,00 618.041.535,00 98,71

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

BADAN KETERTIBAN KESATUAN BANGSA 7.024.961.333,00 6.470.293.328,00 92,10

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.624.154.383,00 3.296.626.800,00 90,96

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 3.400.806.950,00 3.173.666.528,00 93,32

URUSAN WAJIB PEMERINTAHAN UMUM

DPRD 7.162.445.700,00 6.782.406.883,00 94,69

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.162.445.700,00 6.782.406.883,00 94,69

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 486.484.164,00 406.384.552,00 83,54

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 486.484.164,00 406.384.552,00 83,54

SEKRETARIAT DAERAH 70.420.795.156,00 45.859.623.796,00 65,12

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 28.139.790.956,00 19.021.709.992,00 67,60

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 42.281.004.200,00 26.837.913.804,00 63,48

BELANJA TIDAK LANGSUNG

5 . 1 . 2 Belanja Bunga 35.000.000,00 29.735.324,17 84,96

5 . 1 . 4 Belanja Hibah 12.573.358.700,00 10.065.889.427,18 80,06

5 . 1 .. 5 Belanja Bantuan Sosial 9.455.921.319,00 7.393.274.981,00 78,19

5 . 1 . 7

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

44.588.466.600,00 42.119.768.938,00 94,46

5 . 1 . . 8 Belanja Tidak Terduga 4.863.833.451,30 1.500.000.000,00 30,84

SEKRETARIAT DPRD 10.318.286.953,00 8.097.672.954,00 78,48

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.496.922.373,00 1.458.313.624,00 97,42

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 8.821.364.580,00 6.639.359.330,00 75,26

BADAN PENGAWASAN 2.863.955.723,00 2.710.399.933,00 94,64

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.727.557.223,00 1.625.501.154,00 94,09

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 1.136.398.500,00 1.084.898.779,00 95,47

DINAS PENDAPATAN DAERAH 7.472.618.040,00 6.684.802.694,00 89,46

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.392.060.440,00 4.690.378.722,00 86,99

Page 20: 166_LKPD_Kab_Magetan

18

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

1 2 3 4 5

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 2.080.557.600,00 1.994.423.972,00 95,86

KANTOR PELAYANAN MASYARATA TERPADU 1.325.887.024,00 1.107.539.984,00 83,53

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 565.887.324,00 477.007.276,00 84,29

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 759.999.700,00 630.532.708,00 82,96

KEC. MAGETAN 3.401.210.938,00 3.331.596.041,00 97,95

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.268.185.938,00 3.200.887.073,00 97,94

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 133.025.000,00 130.708.968,00 98,26

KEC. PANEKAN 957.406.493,00 930.258.284,00 97,16

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 821.168.993,00 804.570.069,00 97,98

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.237.500,00 125.688.215,00 92,26

KEC. PLAOSAN 1.205.873.743,00 1.174.311.889,00 97,38

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.070.961.243,00 1.040.197.294,00 97,13

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 134.912.500,00 134.114.595,00 99,41

KEC. PONCOL 836.650.515,00 763.288.004,00 91,23

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 701.013.015,00 628.580.243,00 89,67

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 135.637.500,00 134.707.761,00 99,31

KEC. PARANG 882.222.132,00 813.520.349,00 92,21

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 747.097.132,00 681.128.142,00 91,17

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 135.125.000,00 132.392.207,00 97,98

KEC. LEMBEYAN 967.202.651,00 914.841.381,00 94,59

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 830.939.651,00 784.502.736,00 94,41

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.263.000,00 130.338.645,00 95,65

KEC. TAKERAN 1.025.527.116,00 980.806.434,00 95,64

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 891.418.616,00 848.344.424,00 95,17

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 134.108.500,00 132.462.010,00 98,77

KEC. KAWEDANAN 1.535.711.563,00 1.432.302.419,00 93,27

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.392.711.563,00 1.290.002.734,00 92,63

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 143.000.000,00 142.299.685,00 99,51

KEC. BENDO 1.153.833.568,00 1.057.594.082,00 91,66

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.017.508.568,00 922.325.297,00 90,65

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.325.000,00 135.268.785,00 99,23

KEC. MAOSPATI 1.630.126.525,00 1.564.393.360,00 95,97

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.495.901.525,00 1.432.700.391,00 95,78

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 134.225.000,00 131.692.969,00 98,11

KEC. BARAT 1.365.152.350,00 1.270.801.609,00 93,09

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.230.752.350,00 1.136.863.169,00 92,37

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 134.400.000,00 133.938.440,00 99,66

KEC. KARANGREJO 1.332.437.581,00 1.272.892.918,00 95,53

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.198.900.081,00 1.145.526.203,00 95,55

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 133.537.500,00 127.366.715,00 95,38

KEC. SUKOMORO 1.088.117.289,00 940.681.992,00 86,45

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 950.867.289,00 806.653.603,00 84,83

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 137.250.000,00 134.028.389,00 97,65

KEC.KARTOHARJO 678.007.103,00 659.940.410,00 97,34

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 541.557.103,00 524.434.126,00 96,84

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.450.000,00 135.506.284,00 99,31

KEC. KARAS 727.624.125,00 693.562.003,00 95,32

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 585.174.125,00 552.517.145,00 94,42

Page 21: 166_LKPD_Kab_Magetan

19

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

1 2 3 4 5

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 142.450.000,00 141.044.858,00 99,01

KEC. NGARIBOYO 726.258.318,00 698.593.455,00 96,19

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 589.808.318,00 563.291.923,00 95,50

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.450.000,00 135.301.532,00 99,16

KEC.NGUNTORONADI 720.800.295,00 611.800.450,00 84,88

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 585.462.795,00 485.673.949,00 82,96

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 135.337.500,00 126.126.501,00 93,19

KEC. SIDOREJO 637.859.781,00 504.165.883,00 79,04

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 501.834.781,00 369.601.056,00 73,65

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 136.025.000,00 134.564.827,00 98,93

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 4.752.622.694,00 4.214.707.939,00 88,68

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.690.822.444,00 1.624.047.173,00 96,05

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 3.061.800.250,00 2.590.660.766,00 84,61

KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3.086.549.723,00 2.824.322.734,00 91,50

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.085.937.323,00 998.451.068,00 91,94

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 2.000.612.400,00 1.825.871.666,00 91,27

URUSAN PILIHAN

URUSAN PILIHAN PERTANIAN

DINAS PERTANIAN 12.314.494.941,00 11.083.488.134,00 90,00

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.553.284.941,00 5.044.627.944,00 90,84

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 6.761.210.000,00 6.038.860.190,00 89,32

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 8.190.088.189,00 7.933.392.709,00 96,87

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.395.492.189,00 2.270.966.982,00 94,80

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 5.794.596.000,00 5.662.425.727,00 97,72

URUSAN PILIHAN KEHUTANAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 5.884.123.917,00 3.922.897.507,00 66,67

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.894.691.417,00 2.676.875.796,00 92,48

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 2.989.432.500,00 1.246.021.711,00 41,68

URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 3.111.428.116,00 2.743.838.821,00 88,19

5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.485.349.991,00 1.355.314.608,00 91,25

5 . 2 BELANJA LANGSUNG 1.626.078.125,00 1.388.524.213,00 85,39

JUMLAH BELANJA 723.449.488.182,30 643.511.648.453,35 88,95

Indikator pencapaian target kinerja menunjukkan pencapaian efektifitas dan efesiensi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu adanya peningkatan menuju terciptanya Kabupaten Magetan yang aman, damai, adil, demokratis serta kesejahteraan masyarakat. Faktor pendorong tingkat keberhasilan tercapainya efektifitas dan efesiensi atau faktor penghambat tidak tercapainya target kinerja program dan kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Kecenderungan penurunan moralitas dan gotong royong dalam kehidupan

masyarakat; 2) Tingginya kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja;

Page 22: 166_LKPD_Kab_Magetan

20

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

3) Sinkronisasi pengembangan pendidikan yang dilakukan dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja;

4) Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan umum berkaitan dengan kemampuan ekonomi;

5) Rendahnya daya saing usaha kecil, menengah dan rumah.

c. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintahan daerah yang diuraikan diatas memberi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan di Kabupaten Magetan.

Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

Terhadap kinerja pembangunan dalam berbagai bidang, adanya kemajuan didalam penanganan permasalahan-permasalahan yang ada, diharapkan mampu mengurangi hambatan didalam pencapaian target sesuai kebijakan yang telah ditetapkan daerah. Adapun permasalahan pokok yang masih dirasakan dalam berbagai sektor pembangunan meliputi: 1) Terjadinya kecenderungan penurunan moralitas dan gotong royong dalam

kehidupan masyarakat; 2) Semakin tingginya kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha; 3) Kurang sinkronnya pengembangan pendidikan yang dilakukan dengan

tuntutan kebutuhan dunia kerja; 4) Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan umum

semakin menurun, karena rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat; 5) Masih rendahnya daya saing usaha kecil, usaha menengah dan usaha rumah

tangga, serta semakin tingginya tingkat persaingan dunia usaha; 6) Jumlah keluarga miskin masih relatif banyak; 7) Masih terbatasnya sarana dan prasarana per kabupaten yang tersedia untuk

mengembangkan aktivitas kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat; 8) Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan birokrasi masih relatif

kurang.

d. KEBIJAKAN AKUNTANSI Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun Anggaran 2008 dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, sistem dan prosedur penatausahaan, akuntansi dan pelaporan keuangan daerah juga menggunakan ketentuan tersebut. Mengingat Tahun Anggaran 2008 merupakan awal dari pelaksanaan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, wajar bila terjadi banyak kekurangan dan kelemahan dalam segala hal termasuk dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah.

Kebijakan Akuntansi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam menyusun Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan

Page 23: 166_LKPD_Kab_Magetan

21

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

APBD berupa Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008 menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Mengarah pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Adapun asumsi dasar kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008 ini yaitu: 1) Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian, yaitu merupakan

kombinasi basis kas dan basis akrual;. 2) Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;

3) Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;

4) Basis Akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan yaitu Basis Kas untuk pengakuan Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, dan Basis Akrual untuk Pengakuan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana;.

5) Laporan Keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan pada periode sebelumnya dan/atau periode berjalan yang mungkin timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti transaksi, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau kelalaian, maka akan dilakukan koreksi kesalahan dan akan disesuaikan (adjusment) ke Tahun buku berikutnya.

Pemerintah Kabupaten Magetan dalam menyusun Laporan Keuangan per 31 Desember 2008 untuk Kode Rekening berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 sedangkan untuk Kode Barang Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002.

Entitas Pelaporan Laporan Keuangan Daerah pada Tahun 2008 adalah Pemerintah Kabupaten Magetan secara keseluruhan sedangkan entitas akuntansi dan pusat-pusat Pertanggungjawaban ada pada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan.

1) Kebijakan Akuntansi Laporan Realisasi Anggaran

a) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode;.

b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan Tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD);

c) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan Tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);

d) Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang merupakan mandat yang diberikan kepada Presiden/Gubenur/Bupati/

Page 24: 166_LKPD_Kab_Magetan

22

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota untuk melakukan pengeluaran-pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan;

e) Azas Bruto adalah suatu prinsip yang tidak memperkenankan pencatatan secara neto penerimaan setelah dikurangi pengeluaran pada suatu unit organisasi atau tidak memperkenankan pencatatan pengeluaran setelah dilakukan kompensasi antara penerimaan dan pengeluaran;

f) Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;

g) Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah;.

h) Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran;

i) Entitas Pelaporan Laporan Keuangan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Magetan secara keseluruhan dengan pusat-pusat Pertanggungjawaban DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Camat se Kabupaten Magetan;

j) Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah;

k) Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat;

l) Kebijakan Akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan;

m) Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang; n) Otorisasi Kredit Anggaran (Allotment) adalah dokumen pelaksanaan

anggaran yang menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendaharawan Umum Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut;

o) Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode Tahun Anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah;

p) Pembiayaan (Financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran;

q) Perusahaan Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Pusat;

Page 25: 166_LKPD_Kab_Magetan

23

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

r) Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah;

s) Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan;

t) Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang Negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran Negara pada bank sentral;

u) Surplus/Defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan;

v) Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

2) Kebijakan Akuntansi Pendapatan

a) Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening kas umum negara/daerah;

b) Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan; c) Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,

misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah propinsi;

d) Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);

e) Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

f) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan;

g) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama;

h) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

3) Kebijakan Akuntansi Belanja

a) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah;

b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan;

Page 26: 166_LKPD_Kab_Magetan

24

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

d) Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah;

e) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran;

f) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain.

4) Kebijakan Akuntansi Surplus/Defisit

Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit.

5) Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

a) Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, hasil investasi, sementara pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal;

b) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening kas umum negara/daerah;

c) Akuntansi Penerimaan Pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);

d) Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas umum negara/daerah;

e) Akuntansi Pembiayaan Neto adalah selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos pembiayaan neto.

6) Kebijakan Akuntansi Sisa Lebih/(Kurang) Pembiayaan Anggaran

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran adalah Surplus/(Defisit) ditambah Pembiayaan Neto.

7) Kebijakan Akuntansi Neraca

a) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode;

b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD);

Page 27: 166_LKPD_Kab_Magetan

25

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);

d) Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang merupakan mandat yang diberikan kepada Presiden/Gubenur/Bupati/ Walikota untuk melakukan pengeluaran-pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan;

e) Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas pada Bendahara Umum Negara/Daerah;

f) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya;

g) Aset Tak Berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diindentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual;

h) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum;

i) Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;

j) Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar;

k) Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode Tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah;

l) Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran;

m) Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah;

n) Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan;

o) Entitas Pelaporan Laporan Keuangan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Magetan secara keseluruhan dengan pusat-pusat Pertanggungjawaban DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor Lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan;

p) Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial

Page 28: 166_LKPD_Kab_Magetan

26

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat;

q) Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan;

r) Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah;

s) Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat;

t) Kebijakan Akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan;

u) Kemitraan adalah perjanjian antara dua fihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki;

v) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah;

w) Laporan Keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal;

x) Laporan Keuangan Interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan keuangan tahunan;

y) Mata Uang Asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan entitas; z) Mata Uang Pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam

menyajikan laporan keuangan; aa) Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikan atau salah saji

suatu informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang dibuat atas laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus dimana kekurangan atau transaksi wajar;

bb) Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar;

cc) Otorisasi Kredit Anggaran (Allotment) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendaharawan Umum Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut;

dd) Pembiayaan (Financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran;

Page 29: 166_LKPD_Kab_Magetan

27

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

ee) Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode Tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah;

ff) Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset;

gg) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat;

hh) Piutang Transfer adalah hak suatu entitas pelaporan untuk menerima pembayaran dari entitas pelaporan lain sebagai akibat peraturan perundang-undangan;

ii) Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerahyang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan;

jj) Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang Negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran Negara pada bank sentral;

kk) Selisih kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing ke rupiah pada kurs yang berbeda;

ll) Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarakan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan;

mm) Sisa Lebih/Kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD selama satu periode pelaporan;

nn) Surplus/Defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan;

oo) Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode pelaporan;

pp) Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil;

qq) Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-undangan.

a) Kebijakan Akuntansi Aset

(1) Kebijakan Akuntansi Aset bertujuan untuk mengatur perlakuan Aset yang mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan pengungkapan Aset;

(2) Yang dimaksud Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai, yang dapat diukur dengan satuan uang;

Page 30: 166_LKPD_Kab_Magetan

28

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(3) Tidak termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomis tersebut adalah sumber daya alam seperti hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan di dasar laut, kandungan pertambangan dan harta peninggalan sejarah seperti candi;

(4) Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar dan Aset Non Lancar (Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Dana Cadangan dan Aset Lain-lain);

(5) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur;

(6) Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan /atau kepenguasaannya berpindah.

(1) Kebijakan Akuntansi Aset Lancar

Aset Lancar diklasifikasikan (a) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki

untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau;

(b) Berupa kas dan setara kas; (c) Aset Lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan

dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode, yang terdiri dari Kas, Investasi Jangka Pendek/Deposito Berjangka, Piutang, Persediaan, Belanja Dibayar Dimuka.

Kas (a) Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten; (b) Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan oleh Kas Daerah

dan dicatat berdasarkan nilai nominal uang.

Investasi Jangka Pendek/Deposito Berjangka (a) Investasi Jangka Pendek/Deposito Berjangka merupakan

deposito berjangka 3 (tiga) sampai dengan 12 (dua belas), Surat berharga yang mudah diperjualbelikan;

(b) Investasi Jangka Pendek dicatat sebesar nilai nominal.

Piutang (a) Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang

diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi terdiri dari piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-lain dsb, yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan;

(b) Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat direalisasikan;

(c) Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan (penerimaan) yang telah diakui dalam periode berjalan.

Page 31: 166_LKPD_Kab_Magetan

29

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Persediaan (a) Persediaan adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam

satu periode akuntansi terdiri atas persediaan obat-obatan, alat tulis kantor (ATK ) dan persediaan bahan lainnya;

(b) Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, tidak termasuk sebagai persediaan dalam kelompok aset lancar;

(c) Persediaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai;

(d) Persediaan dalam neraca dinilai berdasarkan: − Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan

pembelian; − Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri; − Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila

diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.

Belanja Dibayar Dimuka Belanja dibayar dimuka merupakan penurunan aset yang digunakan untuk uang muka pembelian barang atau jasa dan belanja yang maksud penggunaannya akan dipertanggungjawabkan kemudian.

(2) Kebijakan Akuntansi Aset Non Lancar (a) Aset Non Lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang

dan aset tak berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan pelayanan publik;

(b) Aset Non Lancar terdiri dari investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan dan aset lainnya.

Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.

Investasi jangka panjang antara lain terdiri dari: (a) Penyertaan modal pemerintah pada BUMN, lembaga keuangan

daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah;

(b) Pinjaman kepada BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah daerah otonom atau sebaliknya dan pihak lainnya yang diterus pinjamkan;

(c) Investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan;

(d) Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan harga perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut;

Page 32: 166_LKPD_Kab_Magetan

30

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(e) Investasi jangka panjang yang diukur dengan valuta asing harus dikonversi ke mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI ) yang berlaku pada saat kepemilikan;

(f) Investasi dalam saham BUMD yang dijual/ditukar dengan aset yang lain, nilai sahamnya ditetapkan dengan menggunakan metode penilaian harga perolehan rata-rata.

Aset Tetap (a) Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik;

(b) Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan aset lainnya;

(c) Aset tetap terdiri dari: Tanah; Jalan dan jembatan; Bangunan air (Irigasi); Instalasi; Jaringan; Bangunan Gedung; Monumen dan Tugu; Alat – Alat Besar; Alat Angkutan; Alat Bengkel dan Alat Ukur; Alat Pertanian; Alat Kantor dan Rumah Tangga; Alat Studio dan Alat Komunikasi; Alat Kedokteran; Alat Laboratorium; Buku/Perpustakaan; Barang Bercorak Seni dan Budaya; Hewan Ternak dan Tanaman; Peralatan Keamanan; Konstruksi Dalam Pengerjaan.

(d) Aset tetap diukur berdasarkan nilai historis atau harga perolehan. Jika penilaian aset tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan;

(e) Aset tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah diakui dalam periode berkenaan;

(f) Aset tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berkenaan, yaitu pada saat aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah;

(g) Dalam pengakuan aset tetap harus dibuat ketentuan yang membedakan antara penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian utama;

Page 33: 166_LKPD_Kab_Magetan

31

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(h) Penambahan adalah peningkatan nilai aset tetap karena diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambah pada harga perolehan aset tetap yang bersangkutan;

(i) Pengurangan adalah penurunan nilai aset tetap karena berkurangnya kuantitas. Pengurangan aset tetap dicatat sebagai pengurangan harga perolehan aset tetap yang bersangkutan. Pengurangan tersebut didasarkan atas persetujuan pejabat yang berwenang;

(j) Pengembangan adalah peningkatan nilai aset tetap karena meningkatnya manfaat aset tetap. Pengembangan aset tetap diharapkan dapat: − memperpanjang usia manfaat; − meningkatkan efisiensi dan/atau; − menurunkan biaya pengoperasian sebuah aset tetap.

(k) Biaya pengembangan akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan aset tetap;

(l) Penggantian utama adalah memperbaharui bagian utama aset tetap. Biaya penggantian utama akan dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti dari harga aset yang semula dan menambah biaya penggantian pada harga aset;

(m) Aset tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya;

(n) Hal-hal yang perlu dilakukan pengungkapan (disclosure) dalam pelaporan aset tetap antara lain mengenai penilaian, pelepasan, penghapusan, dan perubahan nilai aset tetap;

(o) Pengungkapan nilai aset tetap menjelaskan dasar harga yang digunakan dalam penilaian aset tetap;

(p) Pelepasan aset tetap dapat dilakukan melalui penjualan atau pertukaran. Hasil penjualan aset tetap akan diakui seluruhnya sebagai pendapatan. Aset tetap yang diperoleh karena pertukaran dinilai sebesar nilai wajar aset tetap yang diperoleh atau nilai wajar aset yang diserahkan, mana yang lebih mudah;

(q) Penghapusan aset tetap dilakukan jika aset tetap tersebut rusak berat usang, hilang dan sebagainya. Penghapusan aset tetap ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

(r) Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum dapat digunakan;

(s) Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Dana Cadangan (a) Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung

kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu Tahun anggaran;

(b) Dana cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya.

Page 34: 166_LKPD_Kab_Magetan

32

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Aset Lain-Lain Aset lain-lain adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lain-lain terdiri dari: (a) Piutang Jangka Panjang (Tagihan penjualan angsuran yang jatuh

tempo lebih dari 12 bulan); (b) Aset Kemitraan dari Pihak Ketiga; (c) Piutang Lainnya, terdiri dari:

− Kredit Dana Bergulir; − Piutang Asuransi.

(d) Piutang jangka panjang adalah piutang yang jatuh tempo pembayarannya lebih dari satu periode akuntansi;

(e) Aset Kemitraan dari Pihak Ketiga adalah aset Pemerintah Daerah yang dikelola oleh Pihak Ketiga, misalnya Build Operate and Transfer (BOT);

(f) BOT adalah hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan atau aset tetap lainnya yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan perjanjian;

(g) BOT diakui berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau aset lainnya tersebut selesai dibangun;

(h) Dana Kredit Bergulir adalah aset Pemerintah Daerah yang telah dikeluarkan dari APBD dan digunakan oleh masyarakat dalam bentuk pinjaman. Dana Kredit Bergulir ini dapat ditarik kembali oleh Pemerintah Daerah sebagai penerimaan PAD.

b) Kebijakan Akuntansi Kewajiban (1) Kebijakan Akuntansi Kewajiban adalah bertujuan mengatur

perlakuan akuntansi Kewajiban; (2) Kewajiban adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat

transaksi keuangan masa lalu; (3) Kewajiban jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur;

(4) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul;

(5) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal; (6) Kewajiban dalam mata uang asing dicatat dengan kurs mata uang

rupiah pada tanggal neraca;. (7) Kewajiban dikelompokkan menjadi Kewajiban jangka pendek

(Kewajiban lancar) dan Kewajiban jangka panjang.

Kewajiban Lancar (1) Kewajiban Lancar merupakan Kewajiban yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi; (2) Kewajiban Lancar terdiri dari:

(a) Kewajiban Bank dan Kewajiban Jangka Pendek Lainnya; (b) Bagian lancar Kewajiban jangka panjang; (c) Kewajiban Belanja;

Page 35: 166_LKPD_Kab_Magetan

33

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(d) Pendapatan Diterima Dimuka; (e) Kewajiban Lancar Lain-lain.

(3) Kewajiban bank dan Kewajiban jangka pendek lainnya adalah Kewajiban yang harus dibayar kembali atau tempo dalam satu periode akuntansi;

(4) Bagian lancar Kewajiban jangka panjang adalah bagian Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu periode akuntansi;

(5) Kewajiban Belanja adalah Kewajiban yang terjadi sebagai akibat pemakaian barang dan jasa, namun sampai dengan akhir periode belum dibayar;

(6) Pendapatan diterima dimuka menunjukkan adanya kewajiban untuk memberikan jasa kepada pihak ketiga, namun telah menerima haknya;

(7) Kewajiban lancar lain-lain adalah Kewajiban lancar selain Kewajiban bank dan Kewajiban jangke pendek lainnya, bagian lancar Kewajiban jangka panjang, Kewajiban belanja dan pendapatan diterima dimuka;

(8) Kewajiban bank dan Kewajiban jangka pendek lainnya diakui pada saat diterimanya pinjaman dalam periode berjalan;

(9) Bagian lancar Kewajiban jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa pembayaran bagian lancar Kewajiban jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan;

(10)Kewajiban Belanja diakui pada saat diterimanya barang/jasa dalam periode berjalan berdasarkan nilai kas yang akan dibayarkan;

(11)Pendapatan diterima dimuka diakui pada saat diterimanya kas dalam periode berjalan, sebelum adanya kepastian jumlah yang akan diterima;

(12)Kewajiban Lancar lain-lain diakui pada saat diterimanya kas dalam periode berjalan.

Kewajiban Jangka Panjang (1) Kewajiban Jangka Panjang adalah Kewajiban yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi; (2) Kewajiban Jangka Panjang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan

pinjaman luar negeri; (3) Kewajiban dalam negeri adalah Kewajiban jangka panjang kepada

pihak ketiga di dalam negeri; (4) Kewajiban dalam negeri diakui pada akhir periode akuntansi

berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan Kewajiban dalam negeri yang telah diakui dalam periode berjalan;

(5) Kewajiban luar negeri adalah Kewajiban jangka panjang kepada pihak ketiga di luar negeri;

(6) Kewajiban luar negeri diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan Kewajiban luar negeri yang telah diakui dalam peiode berjalan;

(7) Kewajiban jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Kewajiban jangka panjang yang

Page 36: 166_LKPD_Kab_Magetan

34

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

diukur dalam mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi.

c) Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana

Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana bertujuan adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi ekuitas dana. (1) Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang

merupakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban pemerintah;

(2) Ekuitas Dana terdiri dari ekuitas dana umum, ekuitas dana yang dicadangkan dan ekuitas dana donasi;

(3) Ekuitas dana umum adalah jumlah kekayaan bersih tidak termasuk Aset yang berasal dari donasi dan dana cadangan;

(4) Ekuitas dana umum diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit;

(5) Ekuitas dana dicadangkan adalah jumlah kekayaan bersih berupa Aset yang dicadangkan;

(6) Ekuitas dana dicadangkan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah dana cadangan yang ditransfer dalam periode berjalan;

(7) Ekuitas dana donasi adalah kekayaan bersih berupa aset yang berasal dari donasi;

(8) Ekuitas dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan berupa penerimaan hibah, bantuan, atau sumbangan yang telah diakui dalam periode berjalan.

8) Kebijakan Akuntansi Laporan Arus Kas

a) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya;

b) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode;

c) Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang merupakan mandat yang diberikan kepada Presiden/Gubenur/Bupati/ Walikota untuk melakukan pengeluaran-pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan;

d) Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar dan setara kas pada Bendahara Umum Negara/Daerah;

Page 37: 166_LKPD_Kab_Magetan

35

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

e) Aktivitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi;

f) Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non keuangan lainnya;

g) Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran;

h) Aktivitas Non Anggaran adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah;

i) Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode Tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah;

j) Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran;

k) Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah;

l) Entitas Pelaporan Arus Kas adalah unit pemerintahan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan adalah yang mempunyai fungsi perbendaharaan (Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan);

m) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah;

n) Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan;

o) Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah;

p) Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat;

q) Kemitraan adalah perjanjian antara dua fihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki;

r) Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang; s) Mata Uang Asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan entitas; t) Mata Uang Pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam

menyajikan laporan keuangan;

Page 38: 166_LKPD_Kab_Magetan

36

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

u) Metode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga perolehan;

v) Metode Ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi (investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi;

w) Otorisasi Kredit Anggaran (Allotment) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendaharawan Umum Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut;

x) Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode Tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah;

y) Penerimaan Kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendaharawan Umum Negara/Daerah;

z) Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendaharawan Umum Negara/Daerah;

å) Periode Akuntansi adalah periode pertanggungjawaban keuangan entitas pelaporan yang periodenya sama dengan periode tahun anggaran;

ä) Perusahaan negara/daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah pusat/daerah;

ö) Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan;

aa) Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode pelaporan;

bb) Transfer Masuk adalah penerimaan uang dari suatu entitas pelaporan lain, termasuk penerimaan dari dana perimbangan dan dana bagi hasil;

cc) Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lainnya, termasuk pengeluaran untuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

Page 39: 166_LKPD_Kab_Magetan

37

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

e. PENJELASAN ATAS REKENING-REKENING NERACA, LAPORAN REALISASI ANGGARAN, DAN LAPORAN ARUS KAS

Penjelasan Pos – Pos Neraca

Neraca adalah menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pos Aset dan Kewajiban pada Neraca perlu diinformasikan tentang tanggal jatuh tempo pelunasan dan pembayaran yang akan bermanfaat untuk menilai likuiditas suatu entitas pelaporan. Neraca Pemerintah Kabupater Magetan yaitu untuk menggambarkan posisi keuangan dan memberikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2008. Adapun Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Aset

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

Aset 1.737.522.712.852, 84 1.610.136.507.635,63

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki aset sebesar Rp1.737.522.712.852,84 dengan rincian sebagai berikut sebagai berikut:

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) - Aset lancar 96.677.512.209,15 86.530.181.912,92- Ivestasi jangka panjang 32.279.920.437,79 27.254.437.185,01- Aset tetap 1.602.401.009.805,90 1.483.582.772.982,90- Aset lainnya 6.164.270.400,00 6.768.066.000,00Jumlah 1.737.522.712.852, 84 1.610.136.507.635,63

Penjelasan atas jumlah-jumlah tersebut adalah sebagai berikut:

a) Aset Lancar Aset Lancar diklasifikasikan jika diharapkan segera untuk direalisasikan,

dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak

Page 40: 166_LKPD_Kab_Magetan

38

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

tanggal pelaporan, serta berupa kas dan setara kas. Aset Lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan yang terdiri dari Kas di Kasda, Kas di Bendaharan Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di RSU, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Asuransi, Piutang Lainnya, Persediaan.

Adapun Aset Lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan disusun dan disajikan pada Neraca Tahun 2008 sebesar Rp96.677.512.209,15, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Kas di Kas Daerah

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

Kas di Kas Daerah 86.514.395.351, 94 78.606.399.103,66

Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten. Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan oleh Kas Daerah dan dicatat berdasarkan nilai nominal uang.

Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah. Kas Daerah yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008 adalah Bank Jatim Cabang Magetan.

Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki Saldo Kas di Kas Daerah terdiri dari:

Nomor Rekening Giro

Uraian Jumlah (Rp)

030100 3833 PAD, Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak, PBB dan

Bagian Lain penerimaan yang sah.

71.678.183.916,44

030100 8877 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 1.315.394.806,00

0301013533 Dana Alokasi Umum (termasuk DAK Tahun 2008, Pasca

Bencana Tahun 2008)

12.223.074.474,50

0301017367 DAK Infrastruktur (sisa th. 2007) 1.123.625.105,00

0301017375 DAK Kelautan & Perikanan (sisa th. 2007) 15.822.500,00

0301017391 DAK Lingkungan Hidup (sisa th. 2007) 54.131.700,00

0301017405 DAK Kesehatan (sisa th. 2007) 13.112.000,00

0301017685 Pasca Bencana (sisa th. 2007) 91.050.850,00

Jumlah 86.514.395.351,94

Dengan demikian per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki asset lancar berupa Kas di Kas Daerah (Bank Jatim Cabang Magetan) sebesar Rp86.514.395.351,94.

(2) Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2008 adalah nihil.

Page 41: 166_LKPD_Kab_Magetan

39

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(3) Kas di Bendahara Pengeluaran

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

Kas di Bendahara Pengeluaran 197.608.569,00 540.021.593,00Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten. Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan oleh Kas Daerah dan

dicatat berdasarkan nilai nominal uang. Kas pada Bendahara Pengeluaran adalah merupakan sisa kas yang belum disetorkan oleh para Bendahara Pengeluaran pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan pada Kas Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 masih tersimpan oleh para bendaharan pengeluaran secara tunai.

Sisa kas tersebut oleh Para Bendahara Pengeluaran telah disetorkan ke kas daerah (Bank Jatim Cabang Magetan) yaitu tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 9 April 2009 (saat berakhirnya pemeriksaan Tim BPK RI atas Draft Laporan Keuangan).

Adapun Kas pada Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp197.608.569,00.

Rincian Kas pada Bendahara Pengeluaran sebagai berikut:

No SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH JUMLAH (Rp)

Sekretariat Daerah (Bendahara Bantuan Keuangan dan Pembiayaan) (250,00)

Badan Pengawasan Daerah 28.380.200,00

Kecamatan Lembeyan 4.781.600,00

Kecamatan Barat 1.222.085,00

Kecamatan Kartoharjo 2.147.958,00

Dinas Pertanian 515.000,00

BAPPEDA 160.560.576,00

Kecamatan Sidorejo 400,00

Kantor Kesos 1.000,00

JUMLAH 197.608.569,00

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 memiliki aset lancar berupa Kas pada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp197.608.569,00.

Rincian Kas pada Bendahara Pengeluaran lihat lampiran 1

Page 42: 166_LKPD_Kab_Magetan

40

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(4) Kas di RSU Dr. Sayidiman Magetan

31 Desember 2008 31 Desember 2007

Kas di RSU Dr. Sayidiman 2.072.747.816,21 1.056.334.420,00

Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada RSU Dr.Sayidiman Kabupaten Magetan untuk pengelolaan keuangannya dengan menggunakan Unit Swadana. Unit swadana ini merupakan satuan kerja khusus yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya untuk kepentingan operasionalnya secara langsung.

Adapun saldo akhir kas pada RSU Sayidiman per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp2.072.747.816,21 dengan rincian perhitungan sebagai berikut:

− Saldo Tahun 2007 1.056.334.420,13− Penerimaan Swadana 1 Jan. s.d. 31 Des ‘08 14.652.989.187,08

Jumlah Penerimaan 15.709.323.607,21− Pengeluaran swadana 1 Januari s.d. 31 Des ‘08 13.636.575.791,00

Sisa Kas 31 Desember 2008 2.072.747.816,21

Dengan demikian aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan berupa kas pada Rumah Sakit Umum Dr. Sayidiman Magetan per 31 Desember 2008 sebesar Rp2.072.747.816,21. Dengan demikian jumlah Kas dan Setara Kas pada Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp88.784.751.737,15 yang terdiri dari: − Kas di Kas Daerah (B.IX - Bank Jatim) Rp86.514.395.351,94 − Kas di Bendahara Penerimaan (seluruh SKPD) Rp 0,00 − Kas di Bendahara Pengeluaran (seluruh SKPD)Rp 197.608.569,00 − Kas di Kas RSU Swadana Magetan Rp 2.072.747.816,21 Jumlah Kas dan Setara Kas pada Neraca sama dengan jumlah Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas, hal ini telah sesuai dengan yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, bahwa Komponen Kas dan Setara Kas dalam Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.

(5) Piutang Pajak (Reklame)

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Piutang Pajak 1.326.500,00 280.000,00

Page 43: 166_LKPD_Kab_Magetan

41

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi terdiri dari piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-lain dsb, yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Piutang Pajak merupakan piutang kepada wajib pajak, karena surat ketetapan pajak telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan (dalam hal ini Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan), namun sampai dengan 31 Desember 2008 belum dilunasi oleh Wajib Pajak.

Adapun aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan berupa Piutang Pajak Reklame Per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.326.500,00. Rincian Piutang Pajak Reklame lihat lampiran II

(6) Piutang Retribusi

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Piutang Retribusi 108.128.545,00 91.296.778,00

Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang

diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi terdiri dari piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-lain dsb, yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Piutang tersebut berasal dari Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan yang diterbitkan dengan Surat Keputusan Bupati Magetan (dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magetan) dan telah ditetapkan besarnya retribusi, namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 belum dibayar oleh Pemohon.

Adapun per 31 Desember 2008 aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan berupa Piutang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sebesar Rp108.128.545,00. Rincian Piutang Retribusi lihat lampiran III

(7) Piutang Asuransi (DPRD)

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Piutang Asuransi 0,00 54.000.000,00

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten

Magetan yang telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur mempunyai Piutang Asuransi sebesar Rp54.000.000,00 dari PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya tentang Program Asuransi Pemeliharaan Kesehatan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Magetan yang berakhir hanya sampai dengan Akhir Maret 2008.

Page 44: 166_LKPD_Kab_Magetan

42

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya tidak diperpanjang lagi, sehingga pada Laporan Keuangan Tahun 2008 Tidak Ada Nilai Piutang Asuransi.

(8) Piutang Lainnya

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Piutang lainnya 2.898.787.484,00 2.907.466.212,00

Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai aset lancar berupa Piutang Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2.898.787.484,00 yang terdiri dari: (a) Piutang klaim askes Rp1.055.372.262,00(b) Piutang hasil audit Tahun 2005 Rp1.843.415.222,00

dengan penjelasan sebagai berikut:

(a) Piutang Klaim Askes Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Piutang Klaim

Asuransi Kesehatan (ASKES), yang berasal dari jasa Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Dr. Sayidiman Kabupaten Magetan.

Pelayanan kesehatan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI, Pensiunan, maupun Masyarakat Miskin (Maskin) yang telah terdaftar pada PT Askes Cabang Madiun serta piutang kepada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya namun biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini pihak RSU Dr. Sayidiman Magetan belum memperoleh penggantian dari pihak PT Askes Cabang Madiun. Sedangkan penggantian biaya dari PT Asuransi Jiwa Bumi Asih belum dilunasi sebagai penggantian biaya general checkup bagi Ketua dan Anggota DPRD beserta anggota keluarga yang masuk daftar asuransi.

Adapun aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan (RSU Dr. Sayidiman Magetan) berupa Piutang Klaim Asuransi Kesehatan (Askes) per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.055.372.262,00, yang terdiri dari:

− Klaim askes PNS Rp 286.465.407,00− Klaim jamkesmas Rp 756.957.855,00− Klaim general check up Rp 11.850.000,00

Jumlah Rp 1.055.372.262,00

Rincian Piutang Klaim Askes lihat lampiran IV

Page 45: 166_LKPD_Kab_Magetan

43

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(b) Piutang Tindak Lanjut Temuan Tahun 2005

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 yang telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai piutang sebesar Rp1.887.315.222,00, dengan perincian: − Biaya perjalanan dinas pada Sekretariat DPRD sebesar

Rp66.900.000,00; − Pekerjaan Pembangunan Gedung Olah Raga dan DPRD sebesar

Rp1.820.415.222,00. Piutang tersebut merupakan hasil tindak lanjut temuan BPK atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2005. Dan pada Tahun 2008 sudah ada tindak lanjut (sebagian) dan telah setor ke kasda yaitu: − Biaya perjalanan dinas pada Sekretariat DPRD:

− Tgl. 3 Juni 2008 Rp 3.200.000,00 − Tgl. 3 Juli 2008 Rp 10.100.000,00 − Tgl. 15 Agustus 2008 Rp 4.500.000,00 − Tgl. 26 September 2008 Rp 3.000.000,00 − Tgl. 26 Nopember 2008 Rp 19.300.000,00 − Tgl. 19 Desember 2008 Rp 3.800.000,00

Jumlah Rp 43.900.000,00 − Adapun tindak lanjut untuk pekerjaan pembangunan gedung

DPRD dan GOR pada Tahun 2008 tidak ada realisasi. Dengan demikian Piutang Tindak Lanjut Temuan Tahun 2005 yang diklasifikasikan dalam Piutang Lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp1.843.415.222,00 Per 31 Desember 2008. Rincian Piutang Tindak Lanjut Temuan (Hasil Audit BPK) lihat lampiran V

(9) Persediaan Bahan/Material Pakai Habis

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Persediaan bahan/material pakai habis 4.884.517.943,00 3.274.383.806,26

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi terdiri atas persediaan obat-obatan, alat tulis kantor (ATK), barang cetakan, persediaan lain, hewan/tanaman. Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, tidak termasuk sebagai persediaan dalam kelompok Aset Lancar.

Adapun Persediaan Bahan/Material Pakai Habis sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2008 berakhir yang berada pada seluruh

Page 46: 166_LKPD_Kab_Magetan

44

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp4.884.517.943,00, yang terdiri dari:

No Jenis Nilai (Rp) 1 Alat Tulis Kantor (ATK) 170.314.346,00 2 Obat 3.651.136.187,00 3 Barang Cetakan 641.517.475,00 4 Hewan/Tanaman 88.446.355,00 5 Persediaan Lain 333.103.580,00

JUMLAH 4.884.517.943,00

Persediaan Lain lain terdiri dari alat dan bahan pembersih, perlengkapan perikanan, bahan habis pakai untuk ruangan, barang jasa perkantoran, alat listrik, suku cadang mobil dan sepeda motor, sparepart, barang inventaris, habis pakai linen, bahan material/bahan bangunan.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Persediaan bahan/material pakai habis sebesar Rp4.884.517.943,00 yang berada pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 masih terdapat sisa/belum digunakan.

b) Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk

dimiliki selama lebih dari dua belas bulan. Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu investasi permanen dan investasi nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan investasi nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.

Berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.

Investasi Jangka Panjang yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp32.279.920.437,79 yang terdiri dari Investasi Non Permanen sebesar Rp20.495.834.498,81 dan Investasi Permanen sebesar Rp11.784.085.938,98 dengan penjelasan sebagai berikut:

(1) Investasi Non Permanen

Investasi Non Permanen Lainnya

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Investasi non permanen lainnya 20.495.834.498,81 16.370.351.246,03

Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada

Page 47: 166_LKPD_Kab_Magetan

45

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi non permanen yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan berupa dana yang disisihkan oleh Pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat.

Adapun Investasi Non Permanen Per 31 Desember 2008 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp20.495.834.498,81, yang terdiri dari:

No Jenis Program Jumlah (Rp) (a) Program Pengembangan Sapi Kereman 7.587.022.500,00 (b) Program Penguatan modal kelompok lumbung pangan 6.000.000,00 (c) Program Pengadaan alat pengering biji-bijian 275.000.000,00 (d) Program Pengembangan dan pembibitan sapi betina 1.283.074.625,00 (e) Program Kios Pasar Wisata Plaosan 1.085.629.700,00 (f) Program Pengembangan Budidaya Ikan 234.706.950,00 (g) Program Penyangga Pupuk (Saprodi) 801.600.000,00 (h) Program Bibit Jagung 27.890.000,00 (i) Program Intensifikasi Bongkar Ratoon 2.000.000.000,00 (j) Program Lembaga Pembeli Gabah 0,00 (k) Program Bantuan uang muka pengadaan kendaraan

bermotor roda dua bagi PNS 2.896.000,00

(l) Program Dana Bergulir Kredit Ekonomi Kerakyatan (KEK) Intan Pesada

1.993.134.723,81

(m) Program Dana Kredit Bergulir Simpan Pinjam (Waserda) 165.000.000,00 (n) Program Dana Bergulir Kredit Usaha Kelompok Mandiri

(KUKM) 5.000.000.000,00

(o) Program Dana Kredit Bergulir Domba dan Itik 33.880.000,00 JUMLAH 20.495.834.498,81

(a) Program Pengembangan Sapi Kereman Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Magetan dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat mempunyai program Pengembangan Sapi Kereman. Program Pengembangan Sapi Kereman dimulai sejak Tahun Anggaran 1999/2000. Program dimaksud diarahkan khususnya kepada para petani penggaduh sapi kereman dengan cara memberikan bantuan modal untuk membeli bibit sapi kereman dan apabila sudah waktunya masa jual petani penggaduh diharapkan mendapatkan keuntungannya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan modalnya dikembalikan pada Pemerintah. Untuk Jangka waktu pengembalikan pinjaman oleh penggaduh adalah 10 bulan dengan bunga 1% per bulan.

Sebagai pengelola program pengembangan sapi kereman yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan dan Kantor Koperasi.

Adapun Dana Program Pengembangan Sapi Kereman mulai Tahun 1999/2000 yang sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2008 belum diselesaikan pembayarannya yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Perikanan sebesar Rp6.688.132.500,00 dan Kantor Koperasi sebesar Rp898.890.000,00.

Page 48: 166_LKPD_Kab_Magetan

46

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 memiliki investasi nonpermanen berupa program Pengembangan Sapi Kereman sebesar Rp7.587.022.500,00. Rincian Program Pengembangan Sapi Kereman lihat lampiran VII

(b) Program Penguatan Modal Kelompok Lumbung Pangan

Program Penguatan modal kelompok lumbung pangan Tahun 2008 berupa pemberian pinjaman kepada kelompok tani, melalui Proyek Pengembangan Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Magetan Tahun 2003 yang dikelola Dinas Pertanian Kabupaten Magetan. Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek, dengan bunga pinjaman sebesar 1%. Besarnya pinjaman untuk masing-masing kelompok tani adalah Rp20.000.000,00. Pada Tahun 2008 tidak ada realisasi pembayaran angsuran dari kelompok Tani Boga Lestari dengan alamat Kawedanan sehingga saldo sama dengan tahun lalu. Dengan demikian Per 31 Desember 2008 Investasi Non Permanen berupa Program Penguatan modal lumbung pangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp6.000.000,00.

(c) Program Pengadaan Alat Pengering Biji-bijian (GrainDriyer)

Program Pengadaan Alat Pengering Biji-bijian (Grain Driyer) Tahun 2008 merupakan pinjaman untuk pengadaan alat pengering biji-bijian adalah berupa pengadaan alat pengering biji-bijian (Grain Driyer) oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, selanjutnya alat tersebut dikelola oleh ”UD Lancar Usaha”, yang beralamat Desa Temenggungan RT 3 RW 4 Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, pinjaman ini diikat dengan perjanjian nomor 521/1464/403.107/2003 tanggal 23 Desember 2003 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dan Direktur UD Lancar Usaha. Dengan jangka waktu pengembalian 4,5 tahun (9 kali angsuran) dengan masa tenggang 1 tahun. Pada Tahun 2008 tidak ada realisasi pembayaran angsuran dari UD Lancar Usaha Kecamatan Karas sehingga saldo sama dengan tahun lalu. Dengan demikian Investasi Non Permanen berupa Program Pengadaan Alat Pengering Biji-bijian (Grain Driyer) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp275.000.000,00. Rincian Program Pengelolaan Mesin Pengering Biji-Bijian lihat lampiran VIII

(d) Program pengembangan/pembibitan sapi betina

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai kebijakan dalam bidang peternakan yaitu berupa pengembangan sapi betina. Kegiatan tersebut berupa pemberian bantuan pinjaman dalam pengembangan dan pembibitan sapi betina pada Tahun 2002 dan Tahun 2004 yang dikelola Dinas Peternakan dan Perikanan.

Page 49: 166_LKPD_Kab_Magetan

47

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pinjaman ini diberikan kepada petani di Kabupaten Magetan, dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 3 (tiga) tahun, untuk pinjaman Tahun 2002 dimulai Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2005 dan untuk pinjaman Tahun 2004 dimulai Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2008. Sedangkan pinjaman Tahun 2006 dimulai Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2009. Dengan bunga yang dibebankan pada petani sebesar 0,63% per bulan. Adapun Sisa Dana yang belum diselesaikan sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2008 yang diklasifikasikan dalan Investasi Non Permanen berupa Program Pengembangan/Pembibitan Sapi Betina, dapat dirinci sebagai berikut: − Sisa Tahun Pengakuan 2002 sebesar Rp815.625,00 − Sisa Tahun Pengakuan 2004 sebesar Rp43.034.000,00 − Sisa Tahun Pengakuan 2006 sebesar Rp460.425.000,00 − Sisa Tahun Pengakuan 2007 sebesar Rp778.800.000,00 Dengan demikian Investasi Non Permanen yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 berupa Program Pengembangan/pembibitan sapi betina sebesar Rp1.283.074.625,00. Rincian Program pengembangan/pembibitan sapi betina lihat lampiran IX

(e) Program Pembangunan Kios Pasar Wisata Plaosan

Sektor Pariwisata merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Magetan. Guna mengembangkan program dimaksud perlu adanya dukungan diantaranya sektor perdagangan, yaitu dibangunnya Pasar Wisata Plaosan yang merupakan pintu gerbang tempat Wisata Telaga Sarangan. Pasar Wisata Plaosan diperuntukan bagi para pedagang yang berniat memakai bedak/los dipasar wisata Plaosan dengan membayar uang muka 30%, sedangkan sisa pembayaran sebesar 70% diangsur secara rutin setiap bulan selama 3 (tiga) Tahun.

Pembayaran angsuran sebesar 70% yang belum diselesaikan merupakan piutang Pemerintah Kabupaten Magetan dari para pedagang yang memakai bedak/kios-kios Pasar Wisata Plaosan, dengan jangka waktu pelunasan antara Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2008. Pengelola Program tersebut adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan.

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 yang telah diaudit Saldo Investasi Non Permanen berupa Program Pembangunan Kios Pasar Wisata Plaosan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp1.215.180.400,00. Adapun pada Tahun 2008 dari beberapa pedagang telah berupaya mengangsur pembayaran sebesar Rp129.550.700,00, sehingga masih terdapat sisa sebesar Rp1.085.629.700,00.

Dengan demikian Investasi Non Permanen berupa Program Pembangunan Kios Pasar Wisata Plaosan sebesar

Page 50: 166_LKPD_Kab_Magetan

48

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Rp1.085.629.700,00 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008. Rincian Program Kios Pasar Wisata Plaosan lihat lampiran X

(f) Program Pengembangan Budidaya Ikan

Dalam rangka intensifikasi budidaya ikan kolam air deras Pemerintah Kabupaten Magetan bekerjasama dengan para petani ikan, yang bertujuan diantaranya meningkatkan produksi ikan guna meningkatkan pendapatan petani ikan. Dalam kerjasama tersebut Pemerintah memberikan bantuan pinjaman modal guna membudidayakan ikan kolam air deras. Adapun pengembalian pinjaman modal adalah dengan sistem pengembalian modal usaha yang diterima petani ditambah bunga 7,5% per tahun flat dalam jangka waktu 2 Tahun.

Adapun yang mengelolanya program kegiatan dimaksud adalah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan.

Jenis Tahun Pengakuan

Nilai Jatuh Tempo (Rp)

Budidaya Ikan Tombro 2001 6.812.500,00 Budidaya Ikan Air Tawar (PBIT) 2003 118.694.450,.00 Intensifikasi Ikan Kolam Air Deras (KAD) 2003 109.200.000,00

Jumlah 234.706.950,00

Pada Tahun 2008 tidak ada realisasi pembayaran angsuran dari petani ikan pembudidayaan ikan kolam air deras sehingga saldo sama dengan tahun lalu.

Dengan demikian Investasi Non Permanen berupa Program Pengembangan Budidaya Ikan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp234.706.950,00. Rincian Program Pengembangan Budidaya Ikan lihat lampiran XI

(g) Program Penyangga Pupuk (Saprodi)

Pemerintah Kabupaten Magetan bekerjasama dengan masyarakat/petani/kelompok petani dalam pengadaan dan penyaluran pupuk yang bertujuan dalam rangka stabilitas harga dan penyediaan pupuk. Kerjasama tersebut berupa bantuan pinjaman modal untuk kegiatan pengadaan dan penyaluran pupuk sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah. Adapun pengembalian pinjaman paling lambat 6 (enam) bulan dengan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 1%. Sebagai Pengelolanya adalah Dinas Pertanian Kabupaten Magetan.

Pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Magetan sebagai pelaksana teknis memberikan bantuan kepada masyarakat/petani melalui Kios Saprodi/Badan Usaha Pertanian/Pengecer Pupuk sebesar Rp1.500.000.000,00 berdasarkan Keputusan Bupati Magetan nomor 188/140/Kept/403.012/2008 tentang Penetapan Titik Bagi Penerima

Page 51: 166_LKPD_Kab_Magetan

49

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pinjaman Dana Kegiatan Pembiayaan Penyangga Pupuk di Kabupaten Magetan Tahun 2008. Adapun titik bagi penerima pinjaman dana tersebut sebanyak 55 (limapupuluh lima) UD.

Berdasarkan Keputusan Bupati Magetan dimaksud ditindaklanjuti dengan Perjanjian Bersama antara Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan Kios Saprodi/Badan Usaha Pertanian/Pengecer yang memperoleh bantuan dana pinjaman. Dalam perkembangannya realisasi pembayaran angsuran pada Tahun 2008 sebesar Rp714.400.000,00 dari total Rp1.500.000.000,00 sehingga sisa yang belum dilunasi oleh para Kelompok/Pedagang/Pengecer Pupuk sebesar Rp785.600.000,00.

Adapun Investasi Non Permanen berupa Program penyangga pupuk (Saprodi) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan pada Laporan Keuangan Tahun 2007 sebesar Rp16.000.000,00 sampai saat ini belum ada realisasi pembayarannya Dengan demikian Investasi Non Permanen berupa Program penyangga pupuk (Saprodi) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp801.600.000,00. Rincian Program Penyangga Pupuk (Saprodi) lihat lampiran XII

(h) Program Bibit Jagung

Dalam rangka Pengembangan dan Pemantapan Jagung Hibrida Pemerintah Kabupaten Magetan bekerjasama dengan petani/kelompok tani guna meningkatkan produktifitas dan produksi Jagung Hibrida. Kerjasama tersebut berupa bantuan pinjaman modal kepada kelompok tani, untuk disalurkan kepada anggota kelompok yang dapat digunakan untuk pembelian benih Jagung Hibrida. Untuk pengembalian pinjaman paling lambat 5 (lima) bulan dengan sejak ditandatangani perjanjian kerjasama. Adapun Pengelolanya adalah Dinas Pertanian Kabupaten Magetan. Pada Tahun 2008 tidak ada realisasi pembayaran angsuran dari petani/kelompok tani sehingga saldo sama dengan tahun lalu.

Dengan demikian Per 31 Desember 2008 Investasi Non Permanen berupa Program Benih Bibit Jagung yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp27.890.000,00.

(i) Program Bantuan Bongkar Ratoon

Pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun 2008 telah berusaha meningkatkan kesejahteraa masyarakat Magetan khususnya petani yang bergerak dalam bidang agribisnis tebu, diantaranya dengan cara memberikan bantuan pinjaman modal kerja kegiatan bongkar ratoon. Yang dimaksud dengan bongkar ratoon adalah kegiatan membongkar eks tanaman tebu ratoon yang telah mengalami pengeprasan berkali-kali dan selanjutnya menanami kembali dengan tanaman tebu jenis unggul baru.

Adapun tujuan pemberian bantuan dimaksud diantarnya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tebu melalui intensifikasi

Page 52: 166_LKPD_Kab_Magetan

50

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

tanaman tebu guna akselarasi peningkatkan produksi gula sehingga kesejahteraan masyarakat petani tebu meningkat. Selain itu juga dalam rangka pemberdayaan koperasi untuk memfasilitasi petani agar mampu menggunakan potensi dan kemampuan dalam melakukan agribisnis tebu.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pinjaman Modal Kerja Kegiatan Bongkar Ratoon di Kabupaten Magetan, dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Nomor 188/110/403.012/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Penetapan Kelompok Sasaran Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Penerima Modal Kerja Pada Kegiatan Pembiayaan Bongkar Ratoon di Kabupaten Magetan Tahun 2008. Pinjaman modal kerja dimaksud diberikan kepada Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) ditetapkan sebesar Rp1.000.000.000,00 yang digunakan untuk membiayai intensifikasi bongkar ratoon seluas 50 Ha, a.Rp10.000.000,00 dan biaya rawat seluas 100 Ha a. Rp5.000.000,00. Sedangkan Jasa yang dibebankan sebesar 7% dengan perincian: − 4% disetor ke kas daerah − 3% untuk KPTR Adapun penerima bantuan dimaksud, yaitu berdasarkan: − Perjanjian Kerjasama antara Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Magetan dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Gunung Madu Desa Manisrejo Kecamatan Karangrejo, Nomor 525/1496/403.108/2008 tentang Pemanfaatan Dana Pembiayaan Bongkar Ratoon Di Kabupaten Magetan Tahun 2008, sebesar Rp1.000.000.000,00, yang jatuh tempo pembayarannya berakhir pada akhir bulan Agustus 2009;

− Perjanjian Kerjasama antara Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Magetan dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Sari Madu Gorang Gareng Kecamatan Kawedanan, Nomor 525/1699/403.108/2008 tentang Pemanfaatan Dana Pembiayaan Bongkar Ratoon Di Kabupaten Magetan Tahun 2008, sebesar Rp1.000.000.000,00, yang jatuh tempo pembayarannya berakhir pada akhir bulan Oktober 2009.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai investasi non permanen berupa Program Bantuan Bongkar Ratoon Per 31 Desember 2008 sebesar Rp2.000.000.0000,00 (dua milyar rupiah) Rincian Program Bongkar Ratoon lihat lampiran XIII

(j) Program Lembaga Pembeli Gabah (LPG)

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur terdapat Investasi Non Permanen berupa Program Lembaga Pembeli Gabah (LPG) sebesar Rp75.000.000,00 masih terdapat tunggakan yang berada pada kelompok tani/Sukirno Desa Milangasri

Page 53: 166_LKPD_Kab_Magetan

51

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kecamatan Panekan, namun telah diselesaikan oleh kelompok LPG dan disetorkan ke kasda pada tanggal 15 Januari 2008.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 tidak mempunyai Investasi Non Permanen berupa bantuan pinjaman modal Program Lembaga Pembeli Gabah (LPG).

(k) Program Bantuan Uang Muka Pengadaan Kendaraan B ermotor Roda Dua Bagi PNS

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Magetan memberikan bantuan kredit pinjaman uang muka untuk pembelian sepeda motor roda dua. Bantuan kredit tersebut dengan plafon kredit untuk masing-masing PNS sebesar Rp1.000.000,00 dan Rp3.000.000,00 yang jangka waktu pelunasannya antara 2 tahun sampai dengan 5 tahun tanpa bunga. Kegiatan tersebut sejak Tahun 2003 dan berakhir Tahun 2008.

Adapun pengelola adalah Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2007 yang telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur Investasi Non Permanen berupa Program Bantuan Uang Muka Kendaraan Bermotor yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp131.680.822,00. Pada Tahun 2008 terdapat setoran ke kas daerah pada bulan: − Januari Rp 750.000,00 − Juli Rp 90.600.000,00 − Oktober Rp 28.534.822,00 − Nopember Rp 8.900.000,00 Jumlah Rp 128.784.822,00

Dengan demikian Investasi Permanen Per 31 Desember 2008 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan berupa Program Bantuan Uang Muka Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda Dua bagi PNS sebesar Rp2.896.000,00. Rincian Program Bantuan Uang Muka Kredit Sepeda Motor bagi PNS lihat lampiran XIV

(l) Investasi Non Permanen Dana Bergulir Kredit Ekonomi

Kerakyatan (KEK) Intan Pesada Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat

Pemerintah Kabupaten Magetan mulai Tahun 2002 telah memberikan Dana Kredit Bergulir kepada masyarakat untuk Kredit Ekonomi Kerakyatan (KEK) Intan Pesada berupa penyediaan kredit bagi masyarakat pada sektor ekonomi berupa usaha perdagangan, industri, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, jasa dan keperluan lainnya.

Adapun untuk operasional penyaluran kredit tersebut Pemerintah Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Bank Jatim dengan Surat Perjanjian Nomor 188/165/403.022/2002 dan Nomor 040/112/Krd/C.Mgt tanggal 26 Pebruari 2002 tentang Kredit

Page 54: 166_LKPD_Kab_Magetan

52

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Ekonomi Kerakyatan Intan Persada Untuk Masyarakat, Pengusaha Kecil dan Koperasi Kabupaten Magetan.

Dalam kerjasama tersebut Pemkab Magetan menyetor dan menyimpan dana kepada Bank Jatim dalam bentuk dana kredit, dengan jangka waktu 1 (satu) Tahun dan diperpanjang secara otomatis sampai dengan program kerja sama ini berakhir.

Pemberian kredit ke masyarakat melalui seleksi oleh Tim Pokjanis yang dibentuk oleh Bupati dengan Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/4/Kept/403.012/2002 tanggal 7 Januari 2002. Suku bunga kredit 10% p.a secara perhitungan Flate Rate, bunga yang diperoleh digunakan untuk:

- Pendapatan Bank Jatim : 1% - Biaya Operasional : 2% - Cadangan resiko : 2% - Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) : 5%

Dana bergulir tersebut berdasarkan setoran Pemkab Magetan ke Bank Jatim tanggal: − 1 Mei 2002 Rp 500.000.000,00− 10 Juni 2002 Rp 1.900.000.000,00− 12 Juli 2002 Rp 2.795.000.000,00− 5 Mei 2003 Rp 200.000.000,00− 21 Juli 2003 Rp 1.900.000.000,00 Jumlah Rp 7.295.000.000,00

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 yang telah diaudit untuk investasi Non Permanen berupa Dana Bergulir Kredit Ekonomi Kerakyatan (KEK) Intan Pesada yang dimilki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan yang berada pada nasabah Per 31 Desember 2007 sebesar Rp2.012.240.824,03 . Adapun Investasi Non Permanen berupa Dana Bergulir Kredit Ekonomi Kerakyatan (KEK) Intan Pesada yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.993.134.723,81, yang terdiri dari: − Rekening Pengendali Resiko Rp 183.823.623,81 − Tunggakan pada Nasabah Rp 1.809.311.100,00

Informasi Tambahan: Rekening Pengendali Resiko sebesar Rp183.000.000,00 telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 30 Januari 2009.

(m) Dana Kredit Bergulir Simpan Pinjam (Waserda)

Dalam rangka pemberdayaan koperasi di Kabupaten Magetan Pemerintah Kabupaten Magetan telah memberikan bantuan tambahan modal. Dana tersebut mulai digulirkan kepada koperasi-koperasi yang berada di Kabupaten Magetan pada Tahun 2003 berupa kredit Dana Bergulir Simpan Pinjam (Waserda) dan Per 31 Desember 2006

Page 55: 166_LKPD_Kab_Magetan

53

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Kredit Dana Bergulir (WASERDA) berupa simpan pinjam sebesar Rp135.000.000,00. Adapun pengelolanya Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Magetan. Namun pada Tahun 2008 Kredit Dana Bergulir (WASERDA) tersebut bertambah sebesar Rp30.000.000,00, hal ini berdasarkan: − Perjanjian Kerjasama Nomor 666/403.305/2007 tanggal 1

Nopember 2007 antara Kantor Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dengan Koperasi Pelaksana Program Pengembangan Usaha Waserda Tahun 2008 (Koperasi Kelompok Tani (KKT) Tani Makmur, Desa Klagen Kecamatan Barat) dengan nilai pinjaman modal sebesar Rp10.000.000,00;

− Perjanjian Kerjasama Nomor 667/403.305/2007 tanggal 1 Nopember 2007 antara Kantor Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dengan Koperasi Pelaksana Program Pengembangan Usaha Waserda Tahun 2008 (KSU Kharisma, alamat Desa Lembeyan Kulon Kecamatan Lembeyan, dengan nilai pinjaman modal sebesar Rp10.000.000,00;

− Perjanjian Kerjasama Nomor 668/403.305/2007 tanggal 1 Nopember 2007 antara Kantor Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dengan Koperasi Pelaksana Program Pengembangan Usaha Waserda Tahun 2008 (KPRI Bantera Kecana Jl. Teuku Umar No. 55 Magetan), dengan nilai pinjaman modal sebesar Rp10.000.000,00.

Dengan demikian Investasi Non Permanen berupa Kredit Dana Bergulir (WASERDA) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp165.000.000,00.

(n) Dana Kredit Bergulir Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM)

Dalam rangka pemberdayaan dan pembinaan masyarakat Magetan untuk menuju norma keluarga kecil dan sejahtera melalui gerakan keluarga berencana nasional, maka Pemerintah Kabupaten Magetan mengadakan pengembangan program Tabungan Usaha Kelompok Mandiri (TUKM) dan Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM) dengan memberikan bantuan berupa kredit kepada kelompok usaha atau masyarakat yang dikategorikan keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Tujuan pemberian kredit diantaranya untuk merangsang kesadaran dan semangat keluarga/masyarakat untuk berwirausaha atau meningkatkan usaha produktif bidang perdagangan, jasa, agribisnis (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan) serta industri yang dijalankan oleh masyarakat secara berkelompok dengan menggunakan teknologi sederhana dan memanfaatkan sumber daya lokal. Sebagai operasionalnya berpedoman pada Keputusan Bupati Magetan Nomor 28 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM) dan telah dirubah dengan Peraturan Bupati Magetan Nomor 67 Tahun 2006 tentang Perubahan

Page 56: 166_LKPD_Kab_Magetan

54

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

atas Keputusan Bupati Nomor 28 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM). Berdasarkan ketentuan dimaksud kredit dasar maksimun plafond kredit sebesar Rp5.000.000,00 dan kredit berkembang plafond kredit diberikan sebesar Rp10.000.000,00. Untuk Pendapatan Hasil Bunga KUKM sebagai berikut: − Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 6% − Operasional Tim Pembina dan Pokjanis sebesar 5%:

− Tim Pembina Kabupaten sebesar 0,75% − Pokjanis Kabupaten sebesar 0,75% − Pokjanis Kecamatan sebesar 1,5% − Kelompok Usaha Peningkatan Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera sebesar 2% − Resiko kredit sebesar 1%.

Dana tersebut berasal dari pengalihan dana dari Kredit Ekonomi Kerakyatan (KEK) Intan Pesada berdasarkan Surat Bupati Magetan Nomor 511.1/1073/403.022/2006 tanggal 11 April 2006 kepada Sdr. Pimpinan BPD Cabang Magetan perihal Pengalihan Dana KEK Intan Pesada sebesar Rp2.500.000.000,00 untuk dialihkan ke rekening KBKS (0302502625). Pengalihan rekening dari rekening KEK Intan Pesada ke rekening KBKS juga telah diberitahukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Magetan dengan surat nomor 511.1/1108/403.022/2006 tanggal 13 April 2006.

Mencermati perkembangan program tersebut cukup baik maka pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan menambah modal sebesar Rp2.500.000.000,00 sehingga seluruh modal seluruhnya sebesar Rp5.000.000.000,00. Adapun pengelola Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM) adalah Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Kabupaten Magetan.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai Investasi Non Permanen berupa Dana Bergulir Kredit Usaha Kelompok Mandiri (KUKM) sebesar Rp5.000.000.000,00.

(o) Dana Kredit Bergulir Domba dan Itik

Dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan Domba dan Itik guna mendukung perbaikan gizi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut merupakan penguatan modal dengan memanfaatkan sumber daya lokal berupa domba dan itik yang dimanfaatkan sebagai usaha dengan keuntungan ganda yaitu untuk peningkatan agribisnis peternakan dan untuk mendukung gizi pada masyarakat sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin dipedesaan (peternak).

Dengan sasaran dan lokasi di desa Karangsono Kecamatan Barat dengan populasi 40 ekor domba sebesar Rp19.980.000,00 dan di didesa Manjung Kecamatan Barat dengan populasi 400 ekor itik sebesar Rp13.900.000,00.

Page 57: 166_LKPD_Kab_Magetan

55

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Sistem perguliran paket ternak tersebut yaitu dengan jumlah, jenis, umur dan besarnya ternak harus sama pada saat peternak menerima paket model sebelumnya. Pengembalian ternak dilaksanakan setelah peternak memelihara selama 2 tahun. Peternak itik diwajibkan untuk menyetorkan 1 butir telur/ekor/bulan kepada PKK desa untuk digunakan dalam kegiatan Posyandu.

Adapun penerima paket ternak berdasarkan Surat Perjanjian Program Peternakan Rakyat Terpadu Pengembangan Domba dan Itik Tahun 2006 yaitu antara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan sebagai pihak pertama dengan Pihak kedua yaitu: − Juratmi selaku ketua kelompok desa Manjung Kecamatan Barat

sebagai penerima paket pemberdayaan ekonomi peternak budidaya Itik dengan nomor perjanjian 524/2450/403.011/2006 tanggal 10 Oktober 2006 dengan populasi 400 ekor itik sebesar Rp13.900.000,00.

− Subari selaku ketua kelompok desa Karangsono Kecamatan Barat sebagai penerima paket pemberdayaan ekonomi peternak budidaya Domba dengan nomor perjanjian 524/2454/403.110/2006 tanggal 10 Oktober 2006 dengan populasi 40 ekor domba yang terdiri dari 32 ekor betina dan 8 ekor jantan sebesar Rp13.900.000,00.

Pengelola kegiatan tersebut yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai Investasi Non Permanen berupa Dana Kredit Bergulir Paket Ternak Domba dan Itik sebesar Rp33.880.000,00.

(2) Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

11.784.085.938,98 10.884.085.938,98

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan deviden dan /atau pengaruh yang signifikan dalam jangka dan/atau menjaga hubungan kelembagaan.

Investasi Permanen yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan per 31 Desember 2008 sebesar Rp11.784.085.938,98 berupa penyertaan modal pada perusahaan daerah dan badan usaha lainnya.

Page 58: 166_LKPD_Kab_Magetan

56

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Penyertaan modal tersebut rinciannya adalah sebagai berikut:

Penyertaan modal pada PT Bank Jatim Rp 1.457.522.042,98Penyertaan modal pada PT BPR Jatim Rp 196.042.000,00Penyertaan modal pada PDAM Magetan Rp 9.230.521.896,00Penyertaan modal pada PT BPRS Magetan Rp 900.000.000,00 Jumlah Rp 11.784.085.938,98

(a) Penyertaan Modal pada PT Bank Jatim Pendirian PT. Bank Jatim berdasarkan Akte Notaris Anwar

Mahajudin Nomor 91/1961 Tanggal 17 Agustus 1961, Nomor 18/1976 Tanggal 17 September 1976 dan terakhir diubah dengan Akta Nomor 1 Tanggal 1 Mei 1999 dibuat dihadapan R. Sonny Hidayat Julistyo, SH Notaris Surabaya, telah disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Reoublik Indonesia Nomor C2-8227.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara tanggal 25 Mei 1999 Nomor 42 Seri B, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3008 Tahun 1999.

Berdasarkan Akta Pendirian tersebut maka Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai investasi jangka panjang berupa investasi dalam saham pada Bank Jatim. Adapun investasi dalam saham pada Bank Jatim per 31 Desember 2006 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp1.231.153.249,32.

Investasi Dalam Saham pada Bank Pembangunan Jatim dilakukan sejak Tahun 1967 yang penyetorannya secara bertahap. Hal ini berdasarkan: − Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 21 April 2004, sebesar

Rp570.951.305,00; − Surat dari PT Bank Jatim Cabang Magetan tanggal 4 Pebruari

2005 nomor 043/124/Cmgt/BPD/2005 perihal Laporan Data Setoran Modal Pemkab. Magetan per 31 Desember 2004 sebesar Rp617.739.605,83 (Neraca Tahun 2004);

− Surat Surat dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Nomor 043/58/Dir/Djl/2005 tanggal 6 Oktober 2005 perihal Penyampaian Lembar Saham, bahwa Nilai saham dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur per Agustus 2005 yang telah diaktakan sebesar Rp686.000.000,00 dan tambahan setoran modal mulai Juli 2005 sampai dengan Desember 2005 belum diaktakan sebesar Rp1.222.264,58 sehingga saham seluruhnya sebesar Rp687.222.264,58 (Neraca Tahun 2005)

− Pada Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2006 (hasil Audit Tim BPK Perwakilan di Surabaya) sebesar Rp1.231.153.249,32 terdiri dari: - Nilai Saham yang telah diterbitkan lembar saham

Rp1.230.000.000,00; - Sisa Setoran Saham yang belum diterbitkan lembar saham

sebesar Rp951.305,00;

Page 59: 166_LKPD_Kab_Magetan

57

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

- Sisa Stock Devidend yang jumlahnya kurang dari satu juta sehingga belum diterbitkan lembar saham sebesar Rp201.944,32.

− Sesuai surat dari Bank Jatim Cabang Magetan nomor : 046/384/CMgt/2008 tanggal 2 Mei 2008 perihal Pembagian Hasil Deviden Tahun Buku 2007 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 April 2008, bahwa hasil pembagian deviden untuk Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp536.179.156,26; Dan Cash Devidend tersebut telah masuk ke kas daerah pada tanggal 2 Mei 2008 dan pada Laporan Realisasi Anggaran ditempatkan pada rekening 1.20.03.4.1.3.03.02 (Deviden Saham Daerah pada Bank jatim) sebesar Rp536.179.156,26.

− Berdasarkan surat dari Bank Jatim nomor 046/029/Dir/Djl-Dn tanggal 20 Nopember 2008 perihal Penyampaian Lembar Saham, bahwa jumlah seluruh setoran modal Pemerintah Kabupaten Magetan Posisi Maret 2008 adalah sebesar Rp1.456.000.000,00;

− Pada Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2007 (hasil Audit Tim BPK Perwakilan di Surabaya) sebesar Rp1.457.522.042,98 terdiri dari:

Jumlah Saham yang telah diterbitkan lembar saham sebanyak 1.456 lembar saham dengan nilai

Rp 1.456.000.000,00

Deviden dengan nilai Rp 570.737,98Pemkab. Magetan (bersumber APBD) yang belum genap Rp1.000.000,00

Rp 951.305,00

Jumlah Rp 1.457.522.042,98

Sehubungan pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan tidak menambah setoran saham pada PT Bank Jatim, maka sahamnya sama dengan Tahun 2007.

Jumlah Saham yang telah diterbitkan lembar saham sebanyak 1.456 lembar saham dengan nilai

Rp 1.456.000.000,00

Deviden dengan nilai Rp 570.737,98Pemkab. Magetan (bersumber APBD) yang belum genap Rp1.000.000,00

Rp 951.305,00

Jumlah Rp 1.457.522.042,98

Saldo Penyertaan Modal pada PT Bank Jatim adalah saldo unaudited. Laporan Keuangan PT Bank Jatim Tahun Buku 2008 masih dalam proses audit.

(b) Penyertaan Modal pada PT BPR Jatim PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur didirikan berdasarkan

Akta Notaris Kosidi Wirjohardjo, SH di Surabaya tanggal 21 Desember 2000 Nomor 72 dan tanggal 21 Agustus 2001 Nomor 14

Page 60: 166_LKPD_Kab_Magetan

58

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C-15080.HT.01.01.Tahun 2001 tanggal 5 Desember 2001.

Sesuai Anggaran Dasar PT BPR Jatim bahwa setiap lembar saham adalah kelipatan Rp100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah) yaitu lembar bukti kepemilikan saham baru bisa diterbitkan akta lembar saham apabila saham yang disetorkan minimal sebesar Rp100.000.

Sesuai surat dari PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur Tanggal 30 Mei 2008 Nomor 963/Dna/2008 perihal Pembagian Deviden, bahwa berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BPR Jatim Tahun Buku 2007 untuk Deviden Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp16.667.000,00, sedangkan untuk lembar saham yang dimiliki sebanyak 1.960 lembar sebesar Rp196.000.000.

Adapun Deviden Tahun buku 2007 telah masuk kas daerah pada tanggal 6 Juni 2008 dan pada Laporan Realisasi Anggaran ditempatkan pada rekening 1.20.03.4.1.3.03.02 (Deviden Saham Daerah pada Bank jatim) sebesar Rp16.667.000,00. Namun berdasarkan setoran saham Pemerintah Kabupaten Magetan kepada PT BPR Jatim sebesar Rp196.042.000,00 yaitu pada Tahun 2000 sebesar Rp96.042.000,00 dan Tahun 2006 sebesar Rp100.000.000,00, sehingga terdapat selisih sebesar Rp42.000,00 antara saham yang telah disetorkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dengan laporan RUPS PT BPR Jatim.

Hal ini disebabkan lembar bukti kepemilikan saham baru bisa diterbitkan akta lembar saham apabila saham yang disetorkan minimal sebesar Rp100.000,00. Sehubungan pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan tidak menambah setoran saham pada PT BPR Jatim, maka sahamnya sama dengan Tahun 2007.

Dengan demikian Saham pada PT BPR Jatim yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp196.042.000,00. Saldo penyertaan modal pada PT BPR adalah saldo unaudited. Laporan Keuangan PT BPR Jatim Tahun Buku 2008 belum dilakukan audit.

(c) Penyertaan Modal pada PDAM Kabupaten Magetan Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai

investasi jangka panjang berupa penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Magetan) sebesar Rp9.230.521.896,00 yang terinci sebagai berikut: − Modal Dasar Pendirian PDAM sebesar Rp348.148.760,00

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan Nomor 4 Tahun 1982 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magetan, Penyertaan Saham Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp348.148.760,00 sebagai modal awal pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);

Page 61: 166_LKPD_Kab_Magetan

59

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

− Tambahan Penyertaan Saham (Tambahan Modal/I) Rp2.017.556.576,00 Penyertaan Saham pertama Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai tambahan modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar Rp2.017.556.576,00, sesuai dengan Neraca PDAM Tahun 2002;

− Tambahan Penyertaan Saham (Tambahan Modal/II) Rp3.824.831.560,00 Penyertaan Saham kedua Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai tambahan modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar Rp3.824.831.560,00 sesuai dengan Neraca PDAM Tahun 2003;

− Tambahan Penyertaan Saham (Tambahan Modal/III) Rp39.985.000,00 Kendaraan operasional senilai Rp39.985.000,00 tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Kabupaten Magetan yang selanjutnya diserahterimakan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan status tambahan penyertaan modal (Sesuai Neraca PDAM Tahun 2005) Berdasarkan Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Magetan Per tanggal 31 Desember 2005 yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Surabaya bahwa untuk Penyertaan Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp5.882.373.136,00. Hal ini disebabkan untuk point penyertaan saham Pemerintah Kabupaten Magetan dipisahkan tersendiri dengan point Modal Dasar pendirian PDAM sebesar Rp348.148.760,00, namun apabila dijumlahkan akan sama yaitu sebesar Rp6.230.521.896,00.

− Tambahan Penyertaan Saham (Tambahan Modal IV) Rp3.000.000.000,00 Dalam rangka peningkatan pelayanan akan kebutuhan air bersih kepada masyarakat maka pada Tahun 2007, maka Pemerintah Kabupaten Magetan menambah saham pada PDAM Magetan yang akan dipergunakan untuk membiayai proyek jaringan perpipaan dari sumber-sumber yang dialirkan sambungan baru (pelanggan). Adapun tambahan penyertaan saham sebesar Rp3.000.000.000,00 dan telah disetorkan pada tanggal 25 Oktober 2007. Sehubungan pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan tidak menambah saham pada PDAM Kabupaten Magetan, maka sahamnya sama dengan Tahun 2007. Dengan demikian investasi permanen Pemerintah Kabupaten Magetan berupa penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Air

Page 62: 166_LKPD_Kab_Magetan

60

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Minum (PDAM Kabupaten Magetan) Per 31 Desember 2008 sebesar Rp9.230.521.896,00.

Saldo penyertaan modal pada PDAM adalah saldo unaudited. Laporan Keuangan PDAM Magetan Tahun Buku 2008 masih dalam proses audit oleh BPKP.

(d) Penyertaan Modal pada PT BPRS Magetan Rp900.000.000,00 Dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya akses pembiayaan usaha kecil dan menengah, Pemerintah Kabupaten Magetan memandang perlu untuk mendirikan suatu lembaga keuangan/perbankan diharapkan dapat menyalurkan bantuan permodalan kepada masyarakat dalam pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.Dengan pertimbangan tersebut diatas Pemerintah Kabupaten Magetan mendirikan suatu lembaga keuangan (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Magetan. Berdasarkan Perda dimaksud untuk Modal dasar PT BPRS Magetan untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp4.000.000.000,00 (4.000 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,00) .

Sedangkan Modal disetor ditetapkan sebesar Rp1.000.000.000,00 Kepemilikan Saham yaitu 90% Modal Pemkab Magetan dan 10% Modal Pihak Ketiga. Untuk Modal disetor paling sedikit 25% dari modal dasar.

Sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku bahwa Penyertaan Modal ditetapkan dengan Peraturan Daerah, maka lahirlah Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Magetan pada PT BPRS Magetan, bahwa pada Tahun Anggaran 2008 penyertaan modal pada PT BPRS Magetan sebesar Rp900.000.000,00 . Guna memenuhi proses perijinan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, maka Pemerintah Kabupaten Magetan (surat Bupati Magetan tanggal 19 Desember 2008 Nomor 900/3198/403.022/2008 perihal Pembukaan Rekening untuk modal disetor pendirian PT BPRS Magetan) membuka rekening untuk modal disetor pendirian PT BPRS Magetan dalam bentuk Bilyet Deposito mudharabah atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia q.q. Bupati Magetan sebagai salah satu pendiri PT BPRS Magetan (dengan Nomor Rekening 74212080001912) sebesar Rp900.000.000,00 (Berdasarkan surat dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk. Cantor Unit Pelayanan Syariah Madiun Jl. Urip Sumoharjo, Ruko Gajahmada No. 4-5 Madiun). Adapun bagi hasil dari penempatan setoran modal awal akan ditransfer ke kas daerah nomor rekening 0301003833 (rekening PAD) pada Bank Jatim Cabang Magetan, sampai dengan PT BPRS

Page 63: 166_LKPD_Kab_Magetan

61

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Magetan beroperasional dengan perbandingan 54% untuk investor dan 46% untuk Bank (berdasarkan Slip setoran no.2575288 tanggal 31 Desember 2008).

Dengan demikian Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki Investasi Permanen berupa Penyertaan Modal pada Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PT BPRS) Magetan sebesar Rp900.000.000,00 (Sembilan ratus juta rupiah).

c) Aset Tetap

Rincian aset tetap secara komparatif adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

− Tanah 308.453.230.247,50 308.434.234.197,50− Peralatan dan Mesin 127.417.703.164,63 109.598.966.239,63− Gedung dan Bangunan 415.389.993.272,51 324.800.124.074,51− Jalan, Irigasi, dan Jaringan 733.465.477.358,26 644.919.398.348,26− Aset Tetap Lainnya 7.343.370.413,00 6.557.640.967,00− Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.331.235.350,00 89.272.409.156,00TOTAL 1.602.401.009.805,90 1.483.582.772.982,90

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 nilai Aset Tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp1.483.582.772.982,90. Dalam rangka mendukung peningkatan kelancaran pelaksanaan Pemerintahan, Pembangunan, dan Pelayanan kepada Masyarakat diperlukan sarana dan prasarana, maka Pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun 2008 perlu menambah aset berupa aset tetap, selain itu juga mendapatkan bantuan aset (donasi) dari Pemerintah Pusat dan Propinsi.

Penambahan Aset Tetap pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp197.759.410.629,00, yang terdiri dari:

- Tanah Rp 18.996.050,00 - Peralatan dan Mesin Rp 17.818.736.925,00 - Gedung dan Bangunan Rp 90.589.869.198,00 - Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 88.546.079.010,00 - Aset Tetap Lainnya Rp 785.729.446,00

Sedangkan Konstruksi Dalam Pengerjaan berkurang sebesar

Rp785.729.446,11 menjadi Rp10.331.235.350,00 dari Tahun 2007 sebesar Rp89.272.409.156,00 (Penjelasan lebih lanjut pada Point Konstruksi Dalam Pengerjaan).

Dari penambahan tersebut, sebesar Rp1.111.325.000,00 merupakan donasi dari Pemerintah Pusat (Departemen Kesehatan RI) sebesar Rp10.000.000,00 dan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur sebesar Rp931.665.000,00 serta Star SDP sebesar Rp169.660.000,00.

Page 64: 166_LKPD_Kab_Magetan

62

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Untuk penjelasan lebih terinci atas penambahan aset tetap terdapat pada Lampiran XV-a Rincian lebih lanjut mengenai Aset Tetap lihat lampiran : XV-b

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembagunan. Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah aset yang sampai dengan akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya/belum ada manfaat ekonomi sesuai tujuan/belum selesai pembayarannya sehingga belum dapat dimanfaatkan peruntukannya.

Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah bangunan/Konstruksi yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 belum selesai pekerjaannya sehingga belum dapat dimanfaatkan atau belum selesai pembayarannya serta belum ada berita acara serah terima pekerjaan, sedangkan untuk penyelesaian bangunan tersebut dianggarkan kembali pada APBD Tahun Anggaran 2009.

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 yang telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur untuk nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp89.272.409.156,00, antara lain bangunan gedung, bangunan sumur pompa, konstruksi jalan/jembatan. Dalam Tahun Anggaran 2008 dari beberapa Konstruksi Dalam Pengerjaan tersebut telah diselesaikan oleh pengerjaannya, sehingga nilainya direklas guna disesuaikan pada aset tetap.

Namun pada Tahun 2008 masih ada 1 (satu) kegiatan yang belum diselesaikan dan ada 2 kegiatan yang baru, yaitu: - Rasionalisasi PJU dan Peningkatan Faktor Daya (lama) Rp8.603.280.000,00 - Rehabilitasi Jaringan Irigasi Cabdin Gonggang (baru) Rp 4.500.000,00 - Pengadaan Tanah (baru) Rp1.723.455.350,00 - Jumlah Rp10.331.235.350,00

Dengan demikian Aset tetap berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan pada Laporan Keuangan Per Desember 2008 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp10.331.235.350,00. Rincian lebih lanjut tentang Konstruksi Dalam Pengerjaan lihat lampiran XVI

d) Dana Cadangan

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) Dana Cadangan 0,00 6.001.049.554,80

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Magetan

mempunyai Dana Cadangan sebesar Rp.6.001.049.554,80, deposito dana cadangan serta pendapaan bunga. Dana Cadangan dimaksud telah dimanfaatkan untuk membiayai pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magetan pada Tahun 2008 sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Pembentukan Dana Cadangan

Page 65: 166_LKPD_Kab_Magetan

63

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kabupaten Magetan Magetan. Sedangkan pada Tahun 2008 tidak ada alokasi anggaran untuk pembentukan Dana Cadangan.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan tidak mempunyai Dana Cadangan pada Laporan Keuangan Tahun 2008.

e) Aset lainnya

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

Aset Lainnya 6.164.270.400,00 6.768.066.000,00

Aset Lainnya adalah aset tak berwujud yang terdiri dari tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari dua belas bulan (piutang jangka panjang) dan aset kerjasama dengan pihak ketiga, Piutang Lain-lain. Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki aset lainnya sebesar Rp.6.164.270.400,00 yang terdiri dari:

(1) Built Operate dan Transfer/BOT (Aset Kemitraam dengan Pihak Ketiga) sebesar Rp750.000.000,00;

(2) Piutang Lainnya (Piutang Asuransi) sebesar Rp5.414.270.400,00 Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Built, Operate, and Transfer (BOT) Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga

BOT adalah hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan atau aset tetap lainnya yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan perjanjian. BOT diakui berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau Aset lainnya tersebut selesai dibangun.

Aset Kemitraan dari Pihak Ketiga sebesar Rp750.000.000,00 berupa Built Operate and Transfer (BOT) adalah nilai investasi Pihak II sesuai kontrak bagi keuntungan pembangunan dan pengelolaan 1 (satu) buah gedung Bioskop Cineplex dan 1 (satu) buah gedung untuk Permainan Anak-Anak di lantai II Pasar Baru Magetan. Kontrak kerja sama dilakukan pada tanggal 18 Nopember 1991 antara Bupati Kepala Daerah TK II Magetan (Drs. Soedarmono) sebagai PIHAK PERTAMA dan Direktur PT Bahtera Perdana Dinamis Sejati (Toto Krisanto) sebagai PIHAK KEDUA. Masa kontrak 25 Tahun, terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1991 s.d 31 Juli 2017. Pada akhir masa kontrak bangunan dan permainan anak-anak menjadi milik Pemerintah Kabupaten Magetan.

(2) Piutang Lainnya berupa Piutang Asuransi

Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Piutang Lainnya yang diklasifikasikan kedalam Aset Lain-lain . Saldo Piutang Lainnya Per 31 Desember 2008 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp5.414.270.400,00 yaitu berupa piutang asuransi. Pemerintah Kabupaten Magetan memberikan tunjangan kesejahteraan diberikan dengan cara menjadi peserta Asuransi Iuran Dana Mantap (IDAMAN) Plus Kecelakaan Diri bekerjasama dengan PT AJB Bumi Putera 1912, berdasarkan:

Page 66: 166_LKPD_Kab_Magetan

64

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(a) Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/284/Kept/403.012/2002 tentang Pemberian Tunjangan Kesejahteraan Bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan.

(b) Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/98/Kept/403.012/2002 tentang Pemberian Tunjangan Kesejahteraan Bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I s/d IV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan.

(c) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tentang Asuransi Jiwa Kumpulan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Nomor Pemerintah Kabupaten Magetan 900/1/403.012/2002, Nomor AJB Bumiputera 1912: 38/BP-Pemkot.Mgt/ KS/Div.Ask/IX/2002.

Premi Asuransi Iuran Dana Mantap Plus Kecelakaan Diri dibayar secara Tahunan dan besarnya premi peserta adalah sebesar Rp120.000,00 (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah) per PNS per Tahun dengan masa perjanjian/pertanggungan 6 Tahun (2 tahap): - 1 September 2002 - 1 September 2008; - 1 Januari 2003 - 1 Januari 2009. Rincian Perkiraan Keuntungan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Perkembangan Nilai Tunai Dan Santunan Meninggal Dunia

Program Asuransi Idaman Plus Kecelakaan Untuk PNS Pemerintah Kabupaten Magetan

Premi a. Rp. 120.000,00 Per Tahun (Dalam Rupiah)

SANTUNAN MENINGGAL AKHIR TAHUN KE

NILAI TUNAISAKIT KECELAKAAN

SANTUNAN CACAT (MAKS)

1 82.800,00 450.000,00 1.450.000,00 1.000.000,002 198.000,00 900.000,00 1.900.000,00 1.000.000,003 324.000,00 1.350.000,00 2.350.000,00 1.000.000,004 455.400,00 1.800.000,00 2.800.000,00 1.000.000,005 601.200,00 2.250.000,00 3.250.000,00 1.000.000,006 752.400,00 2.700.000,00 3.700.000,00 1.000.000,00

Tabel 2 Data Pegawai Negeri Sipil Peserta Asuransi

Tahun Tahap I Tahap II Jumlah 2002 2.249 -- 2.2492003 2.244 7.250 9.4912004 2.241 7.244 9.4852005 2.229 7.218 9.4492006 2.229 7.196 9.4272007 2.229 7.196 9.4272008 -- 7.196 7.196

Adapun Jumlah Setoran (Pembayaran) Pemerintah Kabupaten Magetan kepada PT AJB Bumi Putera 1912), termasuk biaya administrasi: (a) Masa 1 September 2002 – 1 September 2008

− SPM No. 293/BT/2002 tgl 8 Oktober 2002 Rp 269.907.000,00 − SPM No. 2928/BT/2003 tgl 8 September 2003 Rp 268.926.000,00 − SPM No. 2355/BT/2004 tgl 4 Oktober 2004 Rp 268.926.000,00

Page 67: 166_LKPD_Kab_Magetan

65

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

− SPM No. 3013/BT/2005 tgl 28 Oktober 2005 Rp 267.726.000,00 − SPM No. 3024/BT/2005 tgl 16 Oktober 2006 Rp 267.486.000,00 − SP2D No. 3580/LS/2007 tgl 8 Oktober 2007 Rp 236.474.000,00 − SP2D No. 05655/LS/2007 tgl. 12 Desember 2007Rp 31.012.000,00

Jumlah Rp 1.610.457.000,00

(b) Masa 1 Januari 2003 – 1 Januari 2009 − SPM No. 418/BT/2003 tgl 24 Pebruari 2003 Rp 600.024.000,00 − SPM No. 1027/BT/2003 tgl 28 April 2003 Rp 270.012.000,00 − SPM No. 0094/BT/2004 tgl 23 Januari 2004 Rp 869.286.000,00 − SPM No. 499/BT/2005 tgl 15 Maret 2005 Rp 866.166.000,00 − SPM No. 0712/BT/2006 tgl 12 April 2006 Rp 863.526.000,00 − SP2D No. 0393/LS/2007 tgl 16 Maret 2007 Rp 863.526.000,00 − SP2D No. 0140/LS/2007 tgl. 27 Pebruari 2008Rp 863.526.000,00

Jumlah Rp 5.196.066.000,00

Total Pembayaran (termasuk biaya administrasi) Rp 6.806.616.000,00 (biaya materai sebesar Rp66.000,00 dan biaya polis Rp.27.000,00)

Untuk Tagihan klaim bagi PNS yang meninggal dunia yang telah direalisasi: − Sampai dengan posisi 4 Mei 2005 Rp 58.976.298,00

(saat pemeriksaan oleh BPK) − 5 Mei sampai dengan 28 Oktober 2005 Rp 26.989.000,00

Jumlah Rp 85.965.298,00 Sedangkan pada Tahun 2006 dan Tahun 2008 tidak ada tagihan klaim.

Tabel 3 Pembayaran dan Kumulatif Premi serta Nilai Akhir Tunai Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Magetan

Tahap I (Masa 1 September 2002 S/D 1 September 2008) (Dalam Rupiah)

Tahun Pembayaran Premi

Jumlah Kumulatif Pembayaran Premi

Nilai Akhir Tunai

2002 269.880.000,00 269.880.000,00 186.217.200,002003 268.920.000,00 538.800.000,00 443.718.000,002004 268.920.000,00 807.720.000,00 726.084.000,002005 267.720.000,00 1.075.440.000,00 1.015.997.400,002006 267.480.000,00 1.342.920.000,00 1.341.277.200,002007 267.480.000,00 1.610.400.000,00 1.677.099.600,00

Tabel 4 Pembayaran dan Kumulatif Premi serta Nilai Akhir Tunai Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Magetan

Tahap II (Masa 1 januari 2003 s/d 1 Januari 2009) (Dalam Rupiah)

Tahun Pembayaran. Premi

Jumlah Kumulatif Pembayaran Premi

Nilai Akhir Tunai

2003 870.000.000 870.000.000 600.300.0002004 869.280.000 1.739.280.000 1.434.312.0002005 866.160.000 2.605.440.000 2.338.632.000

Page 68: 166_LKPD_Kab_Magetan

66

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2006 863.520.000 3.468.960.000 3.287.077.2002007 863.520.000 4.332.480.000 4.339.461.6002008 863.520.000 5.196.000.000 5.414.270.400

Memperhatikan hasil audit terhadap Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 oleh Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Wilayah IV di Yogyakarta dan pemantauan hasil tindak lanjut atas audit dimaksud, maka pemberian program asuransi kepada Pegawai Negeri Sipil pada saat akhir masa pertanggungan asuransi seluruh penerimaan nilai akhir tunai akan disetor ke kas daerah dan diperlakukan sebagai piutang pada Neraca Tahun 2005 sebesar nilai akhir tunai pada Tahun berjalan.

Berdasarkan Rekonsiliasi Pembayaran Premi dan Klaim Asuransi PNS Pemkab. Magetan pada tanggal 24 Januari 2008 di Kantor Cabang Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Surabaya antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Pihak Asuransi dengan hasil sebagai berikut: (a) No. Polis : 36996

Mulai Asuransi : 9 September 2002 Akhir Asuransi : 8 September 2008 Jumlah peserta per 9 September 2007 : 2.229 orang Tanggal pembayaran premi : 9 Oktober 2007 Nilai Tunai Habis Kontrak / pst : Rp752.400,00 Total Nilai Tunai Habis Kontrak : Rp1.677.099.600,00 (b) No. Polis : 38541

Mulai Asuransi : 01 Januari 2003 Akhir Asuransi : 31 Desember 2008 Jumlah peserta per 9 September 2007 : 7.196 orang Tanggal pembayaran premi :--- Nilai Tunai Habis Kontrak / pst :Rp752.400,00 Total Nilai Tunai Habis Kontrak :Rp5.414.270.400,00

Selanjutnya berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut untuk Premi Nilai

Akhir Tunai Asuransi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Magetan Tahap I (Masa 1 September 2002 S/D 1 September 2008) telah masuk ke kas daerah pada tanggal 14 Oktober 2008 sebesar Rp1.677.099.600,00.

Adapun keuntungan yang diperoleh oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dengan melakukan Asuransi Iuran Dana Mantap (IDAMAN) Plus Kecelakaan Diri bekerjasama dengan PT AJB Bumi Putera 1912 yang nantinya langsung ditransfer ke kas daerah dengan perhitungan sebagai berikut: Jumlah Pembayaran Premi termasuk biaya administrasi: - Tahap I sebesar Rp 1.610.457.000,00 - Tahap II sebesar Rp 5.196.066.000,00 Jumlah Rp 6.806.616.000,00 Jumlah Penarikan Klaim Premi: - Tahap I sebesar Rp 1.677.099.600,00 - Tahap II sebesar Rp 5.414.270.400,00 Jumlah Rp 7.091.370.000,00

Page 69: 166_LKPD_Kab_Magetan

67

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Sehingga keuntungan kas daerah sebesar Rp284.754.000,00 (Rp7.091.370.000,00 dikurangi Rp6.806.616.000,00)

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai Piutang Asuransi sebesar Rp5.414.270.400,00, yaitu Nilai Akhir Tunai Asuransi Pegawai Negeri Sipil Tahap II (kedua) Masa 1 Januari 2003 s/d 1 Januari 2008. Nilai akhir tunai tahap kedua (masa 1 Januari 2003 s/d 1 Januari 2008) telah masuk ke kas daerah pada tanggal 21 Januari 2009 sebesar Rp5.414.270.400,00.

2) Kewajiban

Kewajiban adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu. Kewajiban dikelompokkan menjadi Kewajiban jangka pendek (Kewajiban lancar) dan Kewajiban jangka panjang . Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai kewajiban sebesar Rp5.272.709.708,73 yang terdiri dari: a) Kewajiban jangka pendek sebesar Rp4.615.604.608,99; b) Kewajiban jangka panjang sebesar Rp657.105.099,74.

Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban jangka pendek secara komparatif rinciannya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) - Utang bunga 18.200.836,87 0,00- Bagian Lancar Hutang Dalam

Negeri-Pemerintah Pusat 110.563.072,74 140.298.396,90

- Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya

1.548.590.400,00 1.548.590.400,00

- Hutang Jangka Pendek Lainnya 2.938.250.299,38 10.405.422.211,23 Jumlah 4.615.604.608,99 12.094.311.008,13

(1) Utang bunga

Utang bunga yang dimiliki Pemkab Magetan per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp18.200.836,87. Didalamnya termasuk juga jasa bank dan denda bunga. Jumlah tersebut merupakan hutang bunga yang berasal dari pinjaman Soft Loan Agreement (SLA) yang jatuh tempo 15 Januari 2009 dan 15 Juli 2009 dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Pokok (Rp)

Bunga (Rp)

Jasa bank (Rp)

Denda bunga (Rp)

Jatuh tempo

a b c d e f g

1. SLA 55.281.536,37 11.344.554,19 211.912,56 112.703,04 15 Jan 2009

2. SLA 55.281.536,37 6.392.695,44 138.971,64 - 15 Juli 2009

JUMLAH 110.563.072,74 17.737249,63 350.884,20 112.703,04

Jumlah d,e,f 18.200.836,87

Page 70: 166_LKPD_Kab_Magetan

68

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(2) Bagian Lancar Hutang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang menjadi tanggungan

Pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun 2009 yaitu kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan kepada Pemerintah Pusat atas Utang Dalam negeri kepada Pemerintah Pusat yaitu Hutang pinjaman SLA. Adapun bantuan pinjaman tersebut dipergunakan untuk pelaksanaan pembangunan Proyek P3KT Tahun 1998 yaitu pembangunan Sektor Jalan dan Persampahan dengan total penarikan pinjaman sebesar Rp935.292.870,06.

Adapun Bagian Lancar Kewajiban Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp128.763.909,61 berdasarkan: (a) Perjanjian Penerusan Pinjaman antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan tanggal 15 Januari 1998 SLA-1022/Dp3/1998

(b) Berita Acara Rekonsiliasi Penarikan Pinjaman dan Perhitungan Kewajiban atas Pinjaman Loan IBRD Nomor 4017-IND, PPP. Nomor SLA-1022/DP3/1988, antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Pemerintah Pusat (Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman, DJLK) pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2008 bertempat diruang rapat Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman Departemen Keuangan, bahwa pembayaran untuk Kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan atas utang dalam negeri kepada pemerintah pusat (Pinjaman SLA) sebesar Rp187.365.409,35 yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp128.763.909,61 dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp58.601.499,74 Adapun bagian Lancar Hutang Jangka Panjang yang menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008, yaitu pembayaran angsuran hutang yang jatuh tempo Tahun 2009 sebesar Rp110.563.072,74 dengan perincian:

No. Uraian Pokok (Rp)

Bunga (Rp)

Jasa bank (Rp)

Denda bunga (Rp)

Jatuh tempo

1. SLA 55.281.536,37 11.344.554,19 211.912,56 112.703,04 15 Jan 2009

2. SLA 55.281.536,37 6.392.695,44 138.971,64 - 15 Juli 2009

JUMLAH 110.563.072,74 17.737249,63 350.884,20 112.703,04

Rincian Perhitungan Kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan (Hutang kepada Pemerintah Pusat) lihat lampiran XVII

(3) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya

Bagian lancar hutang jangka panjang sebesar Rp1.548.590.400,00 adalah bagian lancar dari hutang jangka panjang berupa rasionalisasi penerangan jalan umum. Pelaksananaan rasionalisasi bekerja sama

Page 71: 166_LKPD_Kab_Magetan

69

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

dengan CV Harsari AMT-Magetan yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama Nomor 015/14/403.012/2004

Nomor : 032/HRS/PJU/VIII/2004 tanggal 20 Agustus 2004 tentang Rasionalisasi dan Peningkatan Faktor Daya (FD) Penerangan Jalan Umum dalam upaya penghematan anggaran rutin Pemerintah Kabupaten Magetan. Sumber biaya pekerjaan rasionalisasi dan peningkatan factor daya PJU adalah 100% (seratus persen) dari investor yaitu CV Harsari, AMT – Magetan dengan sistem sewa beli selama 5 Tahun (60 kali).

Pekerjaan yang harus dilakukan pihak CV. Harsari-AMT Magetan meliputi : (a) Penyusunan data base PJU (b) Rasionalisasi dan peningkatan Faktor Daya PJU (c) Melaksanakan pengadaan dan pemasangan segala peralatan terkait

perjanjian dimaksud. Lokasi pekerjaan meliputi wilayah PLN UPJ Magetan, Maospati. Namun, dapat berkembang diseluruh wilayah kecamatan, kelurahan/desa se kabupaten Magetan dan setiap tahap akan diterbitkan berita acara penentuan lokasi rasionalisasi setelah mendapatkan persetujuan dari Tim Intensifikasi PJU. Berdasarkan Surat Perjanjian tersebut diatas telah ditindaklanjuti dengan: (a) Surat Perintah Mulai Kerja nomor 027/108/403.101/2004 tanggal 7

Desember 2004 dan Surat Perjanjian Kerjasama Tambahan Tanggal 28 Maret 2005 Nomor : 973/01/101.012/2005

Nomor : 025/HRS-PJU/III/2005 tentang Rasionalisasi Tahap I; (b) Surat Perintah Mulai Kerja nomor 027/143/403.101/2004 tanggal 3

Pebruari 2005 dan Surat Perjanjian Kerjasama Tambahan Tanggal 8 Agustus 2005 Nomor : 015/15/403.012/2005

Nomor : 048/HRS-PJU/III/2005 tentang Rasionalisasi Tahap II.

Dalam Perjanjian tersebut telah disepakati untuk: (a) Kegiatan Rasionalisasi PJU Tahap I telah menghasilkan

penghematan sebesar Rp84.678.000,00 per bulan, sehingga jumlah penghematan selama 5 (lima) Tahun atau 60 kali dengan nilai kontrak tahap I termasuk pajak-pajak sebesar Rp5.080.680.000,00. Namun yang menjadi beban Pemerintah Kabupaten Magetan kepada CV Harsari-AMT Magetan adalah hanya 90%, sehingga yang diakui sebagai kewajiban/hutang Rasionalisasi PJU yaitu 90% x Rp5.080.680.000,00 sebesar Rp4.572.612.000,00. Adapun untuk pembayaran setiap bulan adalah Rp84.678.000,00 x 90% sebesar Rp76.210.200,00.

(b) Kegiatan Rasionalisasi PJU Tahap II telah menghasilkan penghematan sebesar Rp58.710.000,00 per bulan, sehingga jumlah penghematan selama 5 (lima) Tahun atau 60 kali dengan nilai kontrak tahap II termasuk pajak-pajak sebesar Rp3.522.600.000,00. Namun yang menjadi beban Pemerintah Kabupaten Magetan kepada

Page 72: 166_LKPD_Kab_Magetan

70

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

CV Harsari-AMT Magetan adalah hanya 90%, sehingga yang diakui sebagai kewajiban/hutang Rasionalisasi PJU yaitu 90% x Rp3.522.600.000,00 sebesar Rp3.170.340.000,00. Adapun untuk pembayaran setiap bulan adalah Rp58.710.000,00 x 90% sebesar Rp52.839.000,00. Adapun realisasi pembayaran Rasionalisasi PJU Pemerintah Kabupaten Magetan kepada CV Harsari, AMT – Magetan yaitu: − Tahap I, realisasi sampai dengan bulan Nopember 2008

(angsuran ke 44 dimulai April 2005 sampai dengan Nopember 2008 ) telah terbayar Rp3.353.248.800,00 dari seluruh kewajiban sebesar Rp4.572.612.000,00 sehingga sisa yang belum terbayar sebesar Rp1.219.363.200,00 (sisa 16 kali angsuran)

− Tahap II, realisasi sampai dengan bulan Nopember 2008 (angsuran ke 40 dimulai September 2005 untuk tagihan pembayaran bulan Agustus 2005 sampai dengan Desember 2008 untuk tagihan pembayaran bulan Nopember 2008) telah terbayar Rp2.113.560.000,00 dari seluruh kewajiban sebesar Rp3.170.340.000,00 sehingga sisa yang belum terbayar sebesar Rp1.056.780.000,00 (sisa 20 kali angsuran) Jadi sisa yang belum terbayar: - tahap I sebesar Rp1.219.363.200,00 - tahap II sebesar Rp1.056.780.000,00 - Jumlah sebesar Rp2.276.143.200,00 Kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp2.276.143.200,00 dapat diklasifikasikan kedalam: - Hutang Jangka Pendek sebesar Rp1.548.590.400,00 Tahap I Rp 914.522.400,00 (12 kali angsuran) Tahap II Rp 634.068.000,00 (12 kali angsuran) Jumlah Rp 1.548.590.400,00 - Kewajiban bulan Desember 2008 yang belum

diselesaikan diiklasifikasikan kedalam Hutang Lancar Lain-Lain:

Tahap I Rp 76.210.200,00 Tahap II Rp 52.839.000,00 Jumlah Rp 129.049.200,00 - Hutang Jangka Panjang sebesar Rp598.503.600,00 Tahap I Rp 228.630.600,00 (3 kali angsuran) Tahap II Rp 369.873.000,00 (7 kali angsuran) Jumlah Rp 598.503.600,00

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 mempunyai Hutang Lancar dari kewajiban

Page 73: 166_LKPD_Kab_Magetan

71

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Jangka Panjang kepada CV Harsari, AMT Magetan sebesar Rp1.548.590.400,00.

(4) Hutang jangka pendek lainnya

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

Hutang Jangka Pendek Lainnya 2.938.250.299,38 10.405.422.211,23 Hutang jangka pendek lainnya tersebut terdiri dari:

(a) Hutang belanja Rp 1.263.356.192,90(b) Pendapatan Diterima Dimuka Rp 501.424.982,48(c) Subsidi dan Iuran Asuransi

Kesehatan (PP 28 Tahun 2003) Rp 1.044.419.924,00

(d) Tunggakan Rasionalisasi PJU Rp 129.049.200,00 Jumlah Rp 2.938.250.299,38

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

(a) Hutang Belanja Hutang Belanja adalah merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan sampai dengan akhir Tahun 2008 belum melunasi tagihan kepada pihak ketiga. Hutang Belanja dimaksud yaitu untuk membayar tagihan dari Pengadaan Obat dan Barang Cetakan serta Makan Minum Pasien pada pihak ketiga yang sampai dengan akhir Tahun anggaran belum dilunasi oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini Badan Rumah Sakit Umum Dr Sayidiman Magetan. Adapun Hutang Belanja Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.263.356.192,90.

(b) Pendapatan Diterima Dimuka Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan

mempunyai Pendapatan diterima dimuka yang berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Magetan sebesar Rp501.424.982,48, yaitu:

- Setoran uang muka laba PDAM Rp 5.416.051.400,00- Deviden yang diumumkan/declare/hasil Audit Rp (3.414.626.417,52)- Kelebihan Penerimaan (Neraca PDAM Tahun

2007) Rp 2.001.424.982,48

- Pengembalian Uang Muka Laba (LRA Tahun 2008)

Rp (1.500.000.000,00)

Uang Muka Laba Rp 501.424.982,48

Pendapatan diterima dimuka tersebut merupakan setoran uang muka laba PDAM kepada Pemkab Magetan sejak Tahun 1983 s/d Tahun 2007, dengan penjelasan sebagai berikut: - Pada Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun

2007 Pendapatan Diterima Dimuka yang merupakan Uang Muka

Page 74: 166_LKPD_Kab_Magetan

72

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Laba dari PDAM sebesar Rp3.461.999.780,61 (Dasar Neraca PDAM Tahun 2006);

- Berdasarkan Laporan Keuangan PDAM Tahun 2007 yang telah diaudit oleh Auditor Independen (Audited) sebesar Rp2.001.424.982,48 karena Laporan Keuangan PDAM Tahun 2008 dalam proses penyusunan; Sesuai dengan ketentuan bahwa setelah diaudit oleh auditor independen apabila terdapat keuntungan, maka PDAM berkewajiban menyetorkan laba sebesar 55% dari laba;

- Berdasarkan Pasal 48 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan bahwa “Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.”

- Memperhatikan ketentuan dimaksud maka pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan mengembalikan sebagian Uang Muka Laba kepada PDAM; Adapun pencairannya pada tanggal 9 Mei 2008 dengan SP2D Nomor 000957/LS/2008 dibebankan pada Belanja Tidak Terduga sebesar Rp1.500.000.000,00.

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki Pendapatan diterima dimuka yang merupakan Uang Muka Laba dari PDAM Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp501.424.982,48. Perincian Pendapatan diterima dimuka tersebut dapat dilihat pada lampiran XVIII

(c) Subsidi dan Iuran Asuransi Kesehatan (PP 28 Tahun 2003) Pemerintah telah berupaya memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan secara paripurna sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang berlaku, bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dilaksanakan dalam bentuk: − Pelayanan kesehatan dengan menggunakan alat kesehatan

canggih adalah jenis pelayanan medis baik untuk tujuan diagnostic maupun terapi/pengobatan yang menggunakan teknologi medis mutakhir dan memerlukan biaya yang tinggi

− Pemberian potongan tariff harga atas pemanfaatan sarana kesehatan pemerintah yang meliputi Balai Pengobatan, Puskesmas, RSU, Rumah Sakit Khusus, Apotek dan sarana kesehatan lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah Peraturan Pemerintah guna mengatur kewajiban Pemerintah memberikan subsidi dan iuran dalam penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan

Page 75: 166_LKPD_Kab_Magetan

73

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Iuran Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun. Kewajiban pemerintah memberikan iuran dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat untuk iuran penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Penerima Pensiun dan oleh Pemerintah Daerah untuk iuran penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah .Besarnya iuran adalah 2% (dua persen) dari penghasilan (Gaji Pokok dan Tunjangan Keluarga) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Penerima Pensiun. Pemberian subsidi dan iuran dalam penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi PNS dan Penerima Pensiun terhitung mulai bulan Januari 2003 dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, sedangkan tanggungjawab Pemerintah Daerah terhitung mulai bulan Januari 2004 bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah. Berdasarkan surat tagihan dari PT Askes (Persero) Cabang Madiun nomor 365/13-03/0309 tanggal 17 Maret 2009 perihal pembayaran iuran Pemerintah Daerah (PP28) bahwa sampai dengan akhir Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan telah melakukan penyetoran PP28 sebesar Rp13.536.640.700,00 dari yang seharusnya disetor sebesar Rp14.581.060.624,00,00, sehingga sisa yang belum disetor yang merupakan kewajiban sebesar Rp1.044.419.924,00, dengan penjelasan sebagai berikut:

No Periode Seharusnya Setor (Rp)

Telah Setor (Rp)

Kekurangan (Rp)

1. Tahun 2004 759.177.806,00 0,00 759.177.806,00 2. Tahun 2005 1.732.656.623,00 500.000.000,00 1.232.656.623,00 3. Tahun 2006 2.662.069.393,00 1.000.000.000,00 1.662.069.393,00 4. Tahun 2007 4.200.516.102,00 1.000.000.000,00 3.200.516.102,00 5. Tahun 2008 5.226.640.700,00 11.036.640.700,00 (5.810.000.000,00)

14.581.060.624,00 13.536.640.700,00 1.044.419.924,00

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki Hutang yang belum terbayar kepada PT Askes berupa Subsidi dan Iuran Askes bagi PNS dan Penerima Pensiun Per 31 Desember 2008 yang diklasifikasikan kedalam Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp1.044.419.924,00

(d) Tunggakan Rasionalisasi PJU Hutang Lancar Lain-Lain berupa Tunggakan Rasionalisasi PJU merupakan hutang/kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan kepada CV Harsari AMT Magetan karena pembayaran bagian Desember 2008 belum diselesaikan sehingga diklasifikasikan kedalam Hutang Lancar Lain-Lain. Demikian Hutang Lancar Lain-Lain Tunggakan Rasionalisasi PJU yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp129.049.200,00.

Page 76: 166_LKPD_Kab_Magetan

74

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang, secara komparatif, adalah terdiri dari:

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

(1) Utang dalam negeri-Pemerintah Pusat

58.601.499,74 185.656.129,69

(2) Utang jangka panjang lainnya

598.503.600,00 2.147.094.000,00

Jumlah 657.105.099,74 2.332.750.129,69

Penjelasannya secara rinci adalah sebagai berikut:

(1) Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat Utang dalam negeri Pemkab Magetan sebesar Rp58.601.499,74 tersebut adalah Utang Dalam Negeri (Kepada Pemerintah Pusat) untuk pinjaman Soft Loan Agreement (SLA) IBRD Nomor SLA-1022/DP3/1988 yang jatuh tempo diatas Tahun 2009. Adapun kewajiban jangka panjang tersebut sebesar Rp58.601.499,74 yaitu kewajiban pokok yang Jatuh Tempo tanggal 15 Januari 2010 yang terdiri dari: Jatuh Tempo 15 Januari 2010 sebesar Rp58.601.499,74, terdiri dari: − Hutang Pokok Rp55.281.536,37 − Bunga Rp 3.249.325,86 − Jasa Bank Rp 70.637,52

(2) Kewajiban Jangka Panjang Rasionalisasi Pajak Penerangan Jalan

Umum (PJU) Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Kewajiban Jangka Panjang berupa Hutang Rasionalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) kepada CV Harsari-AMT Magetan sebesar Rp598.503.600,00 yang terdiri dari:

- Rasionalisasi PJU Tahap I Rp 228.630.600,00 (3 kali angsuran) - Rasionalisasi PJU Tahap II Rp 369.873.000,00 (7 kali angsuran) Jumlah Rp 598.503.600,00

Penjelasan kewajiban jangka panjang tersebut juga dapat dilihat pada penjelasan mengenai bagian lancar hutang jangka panjang Rasionalisasi PJU yang diklasifikasikan masuk kewajiban jangka jangka pendek.

3) Ekuitas Dana

a) Ekuitas Dana Lancar Perincian ekuitas dana lancar, secara komparatif, per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

(1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa)

88.784.751.737,15 80.202.755.116,66

(2) Cadangan piutang 3.008.242.529,00 3.053.042.990,00

Page 77: 166_LKPD_Kab_Magetan

75

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(3) Cadangan persediaan 4.884.517.943,00 3.274.383.806,26(4) Dana yang harus disediakan

untuk pembayaran utang jangka pendek

(4.615.604.608,99) (12.094.311.008,13)

Jumlah 92.061.907.600,16 74.435.870.904,79

Dengan demikian Per 31 Desember 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan mempunyai Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp92.061.907.600,16.

b) Ekuitas Dana Investasi

Perincian ekuitas dana investasi, secara komparatif, per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 (Rp)

31 Desember 2007 (Rp)

(1) Dinvestasikan dlm investasi jk. Panjang

32.279.920.437,79 27.254.437.185,01

(2) Diinvestasikan dalam aset tetap 1.602.401.009.805,90 1.483.582.772.982,90(3) Diinvestasikan dalam aset

lainnya 6.164.270.400,00 6.768.066.000,00

(4) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang

(657.105.099,74) (2.332.750.129,69)

Jumlah 1.640.188.095.543,95 1.503.329.396.391,22

Dengan demikian Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 1.640.188.095.543,95 Per 31 Desember 2008 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan .

(c) Ekuitas Dana Cadangan

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) (1) Iinvestasikan dalam dana cadangan 0,00 6.001.049.554,80 Jumlah 0,00 6.001.049.554,80

Pemkab Magetan tidak dimiliki ekuitas dana cadangan per 31 Desember 2008.

(d) Ekuitas Dana Donasi

31 Desember 2008

(Rp) 31 Desember 2007

(Rp) (1) Diinvestasikan dalam dana donasi 0,00 11.943.129.647,00 Jumlah 0,00 11.943.129.647,00

Pada Laporan Keuangan Tahun 2007 mempunyai Ekuitas Dana Donasi sebesar Rp11.943.129.647,00 seluruhnya berupa Aset Tetap yang berasal dari

Page 78: 166_LKPD_Kab_Magetan

76

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

sumbangan/swadaya masyarakat maupun bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan telah mengilustrasikan Format Neraca untuk Pemerintah Daerah. Didalam Format Neraca dimaksud tidak ada nomen klatur untuk Ekuitas Dana Donasi, maka pada penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2008 juga disesuaikan dengan ketentuan tersebut, sehingga Ekuitas Dana Donasi tidak ada nilainya. Namun pada Laporan Keuangan Tahun 2008 untuk nilai Ekuitas Dana Donasi pada laporan keuangan Tahun 2007 telah diakumulasi pada Ekuitas Dana Investasi (Diinvestasikan dalam Aset Tetap). Dengan demikian pada Laporan Keuangan Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 tidak mempunyai Ekuitas Dana Donasi.

Page 79: 166_LKPD_Kab_Magetan

77

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah merupakan program kerja Tahunan Pemerintah Daerah dalam bentuk perangkaan (Rupiah). Sebagai dokumen daerah APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas dan transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah disepakati antara Legislatif dan Eksekutif, maka disusun dan disajikan Laporan Realisasi Anggaran. Pemerintah Kabupaten Magetan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Realisasi Anggaran yaitu untuk menggambarkan perbandingan antara realisasi dengan anggaran dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2008. Adapun Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 meliputi Pendapatan, Belanja, Surplus, Pembiayaan, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Pendapatan Daerah bersumber dari Pendapatan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat serta Pemerintah Propinsi. Adapun sumber dana Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp656.281.223.412,89 berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Transfer dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi serta Lain-Lain Pendapatan Yang Sah, dapat dijelaskan sebagai berikut

Tabel 5

Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

No Uraian Anggaran Realisasi % Pendapatan Asli Daerah 38.006.304.890,00 39.019.023.997,89 102,66

Pendapatan Transfer 610.402.491.595,77 615.997.328.417,00 100,92

Lain-lain Pendapatan Yang Sah 1.264.871.000,00 1.264.870.998,00 100,00

Jumlah 649.673.667.485,77 656.281.223.412,89 101,02

a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 39.019.023.997,89

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008. Adapun sumber dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan, Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah, dapat dijelaskan sebagai berikut. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber

Page 80: 166_LKPD_Kab_Magetan

78

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pendapatan Pemerintah Kabupaten Magetan. Pada Tahun Anggaran 2008 penerimaan PAD sebesar Rp39.019.023.997,89. Adapun sumber dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan, Lain-Lain PAD Yang Sah, dengan penjelasan sebagai berikut.

Tabel 6

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2008 (Dalam Rupiah)

No Uraian Anggaran Realisasi % 1. Pajak Daerah:

- Pajak Hotel 100.000.000,00 103.355.780,00 103,36 - Pajak Losmen/Pondok 9.000.000,00 7.265.000,00 80,72 - Pajak Wisma 3.000.000,00 1.490.000,00 49,67 - Pajak Restoran / Rumah Makan 15.000.000,00 9.939.000,00 66,26 - Pajak Pagelaran

Kesenian/Musik/Tari/Busana 13.000.000,00 3.595.000,00 27,65

- Pajak Hiburan Permainan Ketangkasan 7.000.000,00 1.987.500,00 27,39 - Pajak Hiburan Pertandingan Olah Raga 5.000.000,00 3.130.000,00 62,60 - Pajak Reklame Papan/Bill board/

vidiotron/ megatron 85.000.000,00 80.394.325,00 94,58

- Pajak Reklame Kain 40.000.000,00 29.746.225,00 74,37 - Pajak Reklame Selebaran 5.000.000,00 1.464.725,00 29,29 - Pajak Penerangan Jalan (PJU) 5.820.000.000,00 6.150.757.996,49 105,68 - Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C Batu Kali 45.000.000,00 48.766.394,00 108,37

- Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kerikil

13.000.000,00 13.732.070,00 105,63

- Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Tanah Urug

22.000.000,00 23.915.109,00 108,71

- Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Pasir

10.000.000,00 17.290.278,00 172,90

JUMLAH PAJAK DAERAH 6.192.000.000,00 6.496.829.402,49 104,92 2 Retribusi Daerah :

- Retribusi Pelayanan Kesehatan (Dinkes) 990.000.000,00 1.040.873.850,00 105,14 - Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan 100.000.000,00 115.170.875,00 115,17

- Retribusi Biaya KTP 110.000.000,00 139.910.000,00 127,19 - Retribusi Biaya KSK 51.000.000,00 80.949.000,00 158,72 - Retribusi Biaya Akte Kelahiran 87.000.000,00 96.325.500,00 110,72 - Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan

Umum 90.000.000,00 97.577.200,00 108,42

- Retribusi Pasar Umum 1.610.000.000,00 1.632.244.250,00 101,38 - Retribusi Pasar Hewan 98.000.000,00 98.000.000,00 100,00 - Retribusi Pengujian Kendaeraan

Bermotor 380.000.000,00 443.700.000,00 116,76

- Retribusi Pelayanan Administrasi 196.000.000,00 296.013.302,50 151,03 - Retribusi Pelayanan Kesehatan (RSUD

Swadana) :

--- Instalasi Rawat Jalan 140.000.000,00 158.756.000,00 113,40 --- Instalasi Rawat Inap 2.000.000.000,00 2.313.895.340,00 115,69 --- Instalasi Rawat Darurat 250.000.000,00 365.417.625,00 146,17 --- Instalasi Bedah Sentral 425.000.000,00 573.663.406,00 134,98 --- Instalasi Radiologi 385.000.000,00 363.683.000,00 94,46 --- Instalasi Farmasi 6.760.164.890,00 6.272.607.134,00 92,79

Page 81: 166_LKPD_Kab_Magetan

79

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

--- Instalasi Gizi 400.000.000,00 376.428.000,00 94,11 --- Instalasi Pemulasaraan Jenazah 15.000.000,00 15.015.000,00 100,10 --- Instalasi Rehabilitasi Medik 30.000.000,00 36.821.750,00 122,74 --- Instalasi Laboratorium 1.100.000.000,00 923.309.203,00 83,94 --- Ambulance 160.000.000,00 172.402.075,00 107,75 --- Askes 5.500.000.000,00 3.021.720.654,08 54,94 --- Penerimaan Lainnya 25.000.000,00 59.270.000,00 237,08 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah : --- Alat Berat / Mesin Gilas 16.500.000,00 18.975.000,00 115,00 --- Laboratorium 11.000.000,00 37.130.000,00 337,55 --- Sewa Tanah 45.000.000,00 45.465.600,00 101,03 - Retribusi Terminal 300.000.000,00 296.797.900,00 98,93 - Retribusi Tempat Khusus Parkir 75.000.000,00 104.058.250,00 138,74 - Retribusi Penyediaan dan / atau

Penyedotan Kakus 11.000.000,00 11.100.000,00 100,91

- Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) 54.000.000,00 53.788.700,00 99,61 - Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah

Raga 1.347.000.000,00 1.414.899.600,00 105,04

- Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (Bibit Pertanian – Diperta)

40.000.000,00 76.195.800,00 190,49

- Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (Benih Perikanan – Disnak)

22.000.000,00 22.099.900,00 100,45

- Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 125.000.000,00 129.112.962,00 103,29 - Retribusi Ijin Gangguan / HO 80.000.000,00 102.925.000,00 128,66 - Retribusi Ijin Trayek 25.500.000,00 28.803.100,00 112,95 - Retribusi Ijin Tata Usaha Hasil Hutan

(Hutbun) 36.500.000,00 61.752.430,00 169,18

- Retribusi Ijin Perindustrian dan Perdagangan :

--- Tanda Daftar Industri (TDI) 2.725.000,00 2.725.000,00 100,00 --- Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) 21.000.000,00 23.450.000,00 111,67 --- Tanda Daftar Gudang (TDG) 275.000,00 400.000,00 145,45 --- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 6.000.000,00 6.490.000,00 108,17 - Retribusi Ijin Bidang Kesehatan : --- Apotik 2.200.000,00 1.960.000,00 89,09 --- Optik 240.000,00 300.000,00 125,00 --- Toko Obat 130.000,00 20.000,00 15,38 --- Balai Pengobatan 460.000,00 620.000,00 134,78 --- Rumah Bersalin 280.000,00 280.000,00 100,00 --- BKIA 40.000,00 40.000,00 100,00 --- Bidan 1.650.000,00 2.050.000,00 124,24 --- Pengobatan Tradisional 95.000,00 80.000,00 84,21 --- Dokter Gigi 455.000,00 567.500,00 124,73 --- Laboratorium Kesehatan Swasta 80.000,00 60.000,00 75,00 --- Dokter Spesialis 500.000,00 625.000,00 125,00 --- Dokter Umum 1.110.000,00 1.610.000,00 145,05 --- Perawat 600.000,00 800.000,00 133,33 JUMLAH RETRIBUSI DAERAH 23.128.504.890,00 21.138.934.906,58 91,40

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan :

Deviden Saham Daerah pada Bank Jatim 555.000.000,00 536.179.156,26 Deviden Saham Daerah pada PT BPR

Jatim 16.667.000,00

JUMLAH KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAKAN

555.000.000,00 552.846.156,26 99,61

Page 82: 166_LKPD_Kab_Magetan

80

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

4 Lain-Lain PAD yang sah : - Penjualan Drum Bekas 20.000.000,00 43.143.500,00 215,72

- Laba Usaha Perkebunan (Bongkar Ratoon)

80.000.000,00 80.000.000,00 100,00

- Penjualan Hasil Peternakan (Jasa Sapi Kereman)

375.000.000,00 465.909.900,00 124,24

- Penjualan Hasil Peternakan (BLT) 98.000.000,00 120.924.500,00 123,39 - Penerimaan atas Hasil Usaha KUKM

(KBKS) 560.000.000,00 490.007.500,00 87,50

- Jasa Giro dari Kas Daerah 4.000.000.000,00 5.924.490.621,80 148,11 - Pendapatan dari Pengembalian

Penerimaan Lainnya 2.965.800.000,00 3.657.211.179,76 122,30

- Pengelolaan RKPD Magetan Indah 32.000.000,00 48.726.331,00 152,27 JUMLAH LAIN-LAIN PAD YANG SAH 8.130.800.000,00 10.830.413.532,56 133,20 JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) 38.006.304.000,00 39.019.023.997,89 102,66

b) Pendapatan Transfer Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Pendapatan Transfer Pemerintah Kabupaten Magetan merupakan Pendapatan Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi yang dipergunakan untuk Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan/ Kegiatan serta pelayanan kepada masyarakat. Pendapatan Pemerintah Kabupaten Magetan sebagian besar berasal dari Pendapatan Transfer. Adapun sumber dana Pendapatan Transfer tersebut terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan), Transfer Pemerintah Pusat (Lainnya), Transfer Pemerintah Propinsi, dengan penjelasan sebagai berikut. Pendapatan Transfer merupakan Pendapatan terbesar Pemerintah Kabupaten Magetan. Pada Tahun Anggaran 2008 Pendapatan Transfer sebesar Rp615.997.328.417,00.

Tabel 7

Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi %

Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) 574.160.232.000,00 578.334.908.875,00 100,73

Transfer Pemerintah Pusat (Lainnya)

12.966.948.200,00 13.035.448.200,00 100,53

Transfer Pemerintah Propinsi 23.275.311.395,77 24.626.971.342,00 105,81

Jumlah 610.402.491.595,77 615.997.328.417,00 100,92

Page 83: 166_LKPD_Kab_Magetan

81

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(1) Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) Rp 578.334.908.875,00 Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) adalah merupakan sumber dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat yang sangat diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat. Adapun Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) pada Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp578.334.908.875,00.

Tabel 8

Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi %

Dana Bagi Hasil Pajak :

- Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 21.500.000.000,00 22.379.567.542,00 104,09

- Bagi Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 2.400.000.000,00 3.221.320.336,00 134,22

- PPh Pasal 25 & 29 WPOPDN 274.360.000,00 169.305.210,00 61,71

- PPh Pasa 21 3.268.430.000,00 3.925.618.774,00 120,11

JUMLAH DANA BAGI HASIL PAJAK 27.442.790.000,00 29.695.811.862,00 108,21 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam :

- DBH SDA Kehutanan (IHH) 495.730.000,00 448.120.168.00,00 90,40

- DBH SDA Iuran Eksploitasi (Royalty) 30.000.000,00 6.896.573,00 22,99

- DBH SDA Perikanan 350.000.000,00 163.213.161,00 46,62

- DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi 1.325.000.000,00 3.470.683.128,00 261,94

- DBH SDA Pertambangan Gas Bumi 80655.000,00 114.236.983,00 141,64

JUMLAH DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK (SDA) 2.281.495.000,00 4.203.150.013,00 184,23

Dana Alokasi Umum (DAU) 490.163.947.000,00 490.163.947.000,00 100,00

Dana Alokasi Khusus (DAK) :

- DAK Bidang Pendidikan 21.017.000.000,00 21.017.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Kesehatan 9.779.000.000,00 9.779.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Infratsruktur Jalan 8.355.000.000,00 8.355.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Infrastruktur Irigasi 5.593.000.000,00 5.593.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Infrastruktur Air Minum dan Penyehatan

2.530.000.000,00 2.530.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 1.981.000.000,00 1.981.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Lingkungan Hidup 786.000.000,00 786.000.000,00 100,00

- DAK Bidang Pertanian 4.231.000.000,00 4.231.000.000,00 100,00

JUMLAH DAK 54.272.000.000,00 54.272.000.000,00 100,00

JUMLAH DANA PERIMBANGAN 574.160.232.000,00 578.334.908.875,00 100,73

Page 84: 166_LKPD_Kab_Magetan

82

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

(2) Transfer Pemerintah Pusat (Lainnya) Rp 13.035.448.200,00 Penjelasan: Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 untuk Transfer Pemerintah Pusat (Lainnya) ditetapkan target sebesar Rp12.966.948.200,00. Adapun untuk realisasinya sampai dengan akhir tahun sebesar Rp13.035.448.200,00 sehingga realisasinya melebihi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp68.500.000,00 atau mencapai 100,53%. Adapun realisasi pendapatan dimaksud bantuan dari Pemerintah Pusat berasal yaitu dana tunjangan kependidikan dana bantuan pasca bencana.

Tabel 9

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (Lainnya) Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi %

Dana Bantuan Pasca Bencana

Alam 8.500.000.000,00 8.500.000.000,00 100,00

Dana Bantuan Tunjangan

Kependidikan

4.466.948.200,00 4.535.448.200,00 101,53

Jumlah 12.966.948.200,00 13.035.448.200,00 100,53

(3) Transfer Pemerintah Provinsi Rp 24.626.971.342,00 Pendapatan Transfer dari Propinsi adalah merupakan pendapatan yang berasal dari bagi hasil pajak dan bagi hasil lainnya dari Propinsi. Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten menerima pendapatan bagi hasil pajak dan bagi hasil lainnya yang merupakan pendapatan transfer dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur sebesar Rp24.626.971.342,00.

Tabel 10

Transfer Pemerintah Propinsi Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi % Pendapatan Bagi Hasil Pajak :

- Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 7.521.963.064,46 8.035.775.869,00 106,83

- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB) 5.874.541.623,49 5.990.132.603,00 101,97

- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

(PBBKB) 9.464.781.699,97 10.185.390.521,00 107,61

- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air

Bawa Tanah 386.852.633,25 388.499.974,00 100,43

Sumbangan Pihak ke III 27.172.374,60 27.172.375,00 100,00

JUMLAH TRANSFER PROPINSI 23.275.311.395,77 24.626.971.342,00 105,81

Page 85: 166_LKPD_Kab_Magetan

83

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c) Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 1.264.870.998,00 Penjelasan: Lain-lain Pendapatan Yang Sah adalah merupakan pendapatan Pemerintah Kabupaten yang berasal dari Pemerintah Pusat yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat yaitu Pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau . Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan menargetkan untuk Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp1.264.871.000,00, adapun realisasinya sebesar Rp1.264.871.000,00 atau mencapai 100% .

2) Belanja Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka membiayai pelaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan serta Pelayanan kepada Masyarakat. Adapun Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan telah dituangkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp643.511.648.453,35 yang dipergunakan untuk membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Tidak Terduga dengan penjelasan sebagai berikut :

Tabel 11 Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah) No Uraian Belanja Anggaran Realisasi %

1 B. Operasi 590.120.356.429,00 530.977.698.994,35 89,98

2 B. Modal 128.465.298.302,00 111.033.949.459,00 86,43

3 B. Tidak Terduga 4.863.833.451,30 1.500.000.000,00 30,84

Jumlah 723.449.488.182,30 643.511.648.453,35 88,95

a) Belanja Operasi Rp 530.977.698.994,35

Belanja Operasi dipergunakan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Pemerintahan, Kegiatan Pembangunan/proyek dan Pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan. Belanja Operasi sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp530.977.698.994,35 dipergunakan untuk membiayai Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 12

Belanja Operasi Tahun Anggaran 2008 (Dalam Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi % B. Pegawai 438.824.441.204,00 403.449.932.239,00 91,94 B. Barang & Jasa 84.639.168.606,00 67.919.098.085,00 80,25 B. Bunga 35.000.000,00 29.735.324,17 84,96 B. Hibah 12.573.358.700,00 10.065.889.427,18 80,06 B. Bantuan Sosial 9.455.921.319,00 7.393.274.981,00 78,19 B. Bantuan Keuangan 44.588.466.600,00 42.119.768.938,00 94,46 Jumlah 590.120.356.429,00 530.977.698.994,35 89,98

Page 86: 166_LKPD_Kab_Magetan

84

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b) Belanja Modal Rp 111.033.949.459,00

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Pemerintaha, Pembangunan, dan Pelayanan kepada Masyarakat diperlukan sarana dan prasarana, maka Pemerintah Kabupaten Magetan perlu menambah asset tetap. Penambahan aset tetap merupakan Belanja Modal yang telah dituangkan dalam APBD Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008. Realisasi Belanja Modal pada Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp111.033.949.459,00, dibelanjakan untuk pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, Jembatan, dan Aset Tetap Lainnya, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 13

Belanja Modal Tahun 2008

(dalam rupiah) Belanja Modal Anggaran Realisasi %

Tanah 4.555.258.050,00 1.464.943.100,00 32,16 Peralatan dan Mesin 21.577.690.175,00 17.733.839.502,00 82,19 Gedung dan Bangunan 52.056.277.227,00 50.458.929.320,00 96,93 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 48.865.912.350,00 40.001.075.527,00 81,86 Aset tetap Lainnya 1.410.160.500,00 1.375.162.010,00 97,52

Jumlah 128.465.298.302,00 111.033.949.459,00 86,43

c) Belanja Tidak terduga Rp 1.500.000.000,00

Anggaran Rp 4.863.833.451,30 Realisasi Rp. 1.500.000.000,00 Atau mencapai = 30,84% Belanja Tidak Terduga adalah merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana social yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah Tahun-Tahun sebelumnya yang telah ditutup. Pada Tahun Anggaran 2008 alokasi Belanja Tidak Terduga merupakan pengembalian uang muka laba dari PDAM Magetan. Adapun realisasinya pada tanggal 9 Mei 2008 dengan SP2D nomor 000957/LS/2008 sebesar Rp1.500.000.000,00 (Penjelasan lebih lanjut pada Neraca - Kewajiban – Pendapatan diterima dimuka yang merupakan Uang Muka Laba dari PDAM Magetan).

3) Surplus Rp 12.769.574.959,54

Surplus/Defisit adalah Selisih Lebih/Kurang antara Pendapatan dan Belanja selama satu periode pelaporan. Pada Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 terdapat Surplus sebesar Rp12.769.574.959,54, dengan penjelasan sebagai berikut.

Page 87: 166_LKPD_Kab_Magetan

85

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) - Jumlah Pendapatan Daerah 649.673.667.485,77 656.281.223.412,89 - Jumlah Belanja Daerah 723.449.488.182,30 643.511.648.453,35

Surplus/(Defisit) (73.775.820.696,53) 12.769.574.959,54

4) Pembiayaan

Pembiayaan Daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada Tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada Tahun-Tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Pada Laporan Realisasi Anggaran pada Tahun Anggaran 2008 untuk Pembiayaan Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Penerimaan Pembiayaan Rp 95.960.739.850,35

Tabel 14

Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

No Uraian Belanja Anggaran Realisasi %

1 Penggunaan SiLPA 80.202.755.116,66 80.202.755.116,66 100,00

2 Pencairan Dana Cadangan 6.000.000.000,00 6.165.175.086,69 102,75

3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

8.770.000.000,00 9.592.809.647,00 109,38

Jumlah 94.972.755.116,66 95.960.739.850,35 101,04

b) Pengeluaran Pembiayaan Rp 19.945.563.072,74

Tabel 15 Pengeluaran Pembiayaan

Tahun Anggaran 2008 (Dalam Rupiah)

No Uraian Belanja Anggaran Realisasi %

1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00

2 Penyertaan Modal Pemerintah daerah

14.220.000.000,00 14.025.000.000,00 98,63

3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah Pusat

6.976.934.420,13 5.920.563.072,74 84,86

Jumlah 21.196.934.420,13 19.945.563.072,74 94,10

Page 88: 166_LKPD_Kab_Magetan

86

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hasil pemeriksaan BPK RI menunjukkan bahwa terdapat pembayaran hutang pada PT Askes yang dianggarkan pada Belanja Tidak Langsung Pegawai (5.1.00.00.1.01.09) sebesar Rp5.226.640.700,00 sehingga realisasi pembayaran hutang pada PT Askes tidak dibebankan pada pengeluaran pembiayaan.

c) Pembiayaan Neto Rp 76.015.176.777,61

Pembiayaan Neto adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode Tahun anggaran tertentu. Pada Tahun Anggaran 2008 pada Laporan Realisasi Anggaran untuk Pembiayaan Neto sebesar Rp76.015.176.777,61, dengan penjelasan sebagai berikut. - Penerimaan Pembiayaan Rp94.972.755.116,66 Rp95.960.739.850,35- Pengeluaran Pembiayaan Rp21.196.934.420,13 Rp19.945.563.072,74 Pembiayaan Neto Rp73.775.820.696,53 Rp76.015.176.777,61

5) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp 88.784.751.737,15

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran adalah Surplus/(Defisit) ditambah Pembiayaan Neto. Adapun Laporan Realisasi Anggaran pada Tahun Anggaran 2008 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp88.784.751.737,15 dengan penjelasan sebagai berikut.

- Realisasi Pendapatan Daerah Rp 656.281.223.412,89 - Realisasi Belanja Daerah Rp 643.511.648.453,35 Surplus Rp 12.769.574.959,54 - Realisasi Penerimaan Pembiayaan Rp 95.960.739.850,35 - Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Rp 19.945.563.072,74

Pembiayaan Neto Rp 76.015.176.777,61 Surplus Rp 12.769.574.959,54 Pembiayaan Neto Rp 76.015.176.777,61 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp 88.784.751.737,15

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp88.784.751.737,15 telah sama dengan Kas pada Neraca serta Saldo Akhir pada Laporan Arus Kas.

Page 89: 166_LKPD_Kab_Magetan

87

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas disusun guna menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset, nonkeuangan, pembiayan, dan non anggaran. Entitas pelaporan yang menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan, adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum daerah.

Pemerintah Kabupaten Magetan menyusun dan menyajikan Laporan Arus Kas Tahun 2008 untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran Kas dan Setara Kas mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008. Entitas Pelaporan yang menyajikan Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008 adalah Bagian Keuangan Setdakab. Magetan (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah).

Adapun Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008 diklasifikasikan berdasarkan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset, Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan, Arus Kas dari Aktifitas Non Anggaran, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Rp 656.281.223.412,89 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi Rp 532.477.698.994,35

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 123.803.524.418,54

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Rp 656.281.223.412,89

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Tahun 2008 sebesar Rp656.281.223.412,89, dengan komposisi sebagai berikut.

- Pendapatan Pajak Daerah Rp 6.496.829.402,49- Pendapatan Retribusi Daerah Rp 21.138.934.906,58- Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan Rp 552.846.156,26

- Lain-lain PAD yang sah Rp 10.830.413.532,56- Dana Bagi Hasil Pajak (Pusat) Rp 29.695.811.862,00- Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Pusat) Rp 4.203.150.013,00- Dana Alokasi Umum (Pusat) Rp 490.163.947.000,00- Dana Alokasi Khusus (Pusat) Rp 54.272.000.000,00- Dana Otonomi Khusus (Pusat - Dana Pasca

Bencana) Rp 8.500.000.000,00

- Dana Penyesuaian (Pusat) Rp 4.535.448.200,00- Pendapatan Bagi Hasil Pajak (Propinsi) Rp 24.626.971.342,00- Pendapatan Lainnya (Pusat-Cukai Tembakau) Rp 1.264.870.998,00 Jumlah Rp 656.281.223.412,89

Page 90: 166_LKPD_Kab_Magetan

88

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi Rp 532.477.698.994,35

Adapun Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Tahun 2008 sebesar Rp532.477.698.994,35 dengan komposisi sebagai berikut.

- Belanja Pegawai Rp 403.449.932.239,00- Belanja Barang dan Jasa Rp 67.919.098.085,00- Belanja Bunga Rp 29.735.324,17- Belanja Hibah Rp 10.065.889.427,18- Belanja Bantuan Sosial Rp 7.393.274.981,00- Belanja Bantuan Keuangan Rp 42.119.768.938,00- Belanja Tidak Terduga Rp 1.500.000.000,00 Jumlah Rp 532.477.698.994,35

2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 0,00 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 111.033.949.459,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset (Rp 111.033.949.459,00)

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 00,00 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan tidak ada karena Pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun 2008 tidak melakukan penjualan atas aset yang dimiliki. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 111.033.949.459,00

Adapun Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Tahun 2008 sebesar Rp111.033.949.459,00, dengan komposisi sebagai berikut:

- Belanja Tanah Rp 1.464.943.100,00- Belanja Peralatan dan Mesin Rp 17.733.839.502,00- Belanja Gedung dan Bangunan Rp 50.458.929.320,00- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 40.001.075.527,00- Belanja Aset tetap Rp 1.375.162.010,00 Jumlah Rp 111.033.949.459,00

3) Arus Kas dari Aktivitas Pembiayan (Rp 4.187.578.339,05)

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan Rp 15.757.984.733,69 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan Rp 19.945.563.072,74

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (Rp 4.187.578.339,05)

Page 91: 166_LKPD_Kab_Magetan

89

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayan Rp 15.757.984.733,69

Pada Tahun 2008 untuk Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pembiayan Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp15.757.984.733,69 berasal dari pengembalian dana bergulir sebesar Rp9.592.809.647,00 dan pencaiaran rekening Dana Cadangan termasuk bunganya sebesar Rp6.165.175.086,69.

Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayan Rp 19.945.563.072,74

Adapun Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Tahun 2008 sebesar Rp19.945.563.072,74, dipergunakan untuk membiayai penyertaan modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp14.025.000.000,00 dan pembayaran utang pokok sebesar Rp5.920.563.072,74 .

4) Arus Kas dari Aktivitas NonAnggaran

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp 0,00

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00 Pada Tahun 2008 untuk Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp45.566.567.135,00 yang berasal dari Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (Potongan Gaji PNS) yang terdiri dari Iuran Wajib Pegawai, Pajak Penghasilan, Tabungan Perumahan

Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00

Pada Tahun 2008 untuk Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp45.566.567.135,00 yang merupakan Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (Potongan Gaji PNS) yang terdiri dari Iuran Wajib Pegawai, Pajak Penghasilan, Tabungan Perumahan

5) Saldo Akhir Kas

Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008 sebesar Rp88.784.751.737,15, dengan penjelasan sebagai berikut:

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Rp 656.281.223.412,89 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi Rp 532.477.698.994,35

a) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 123.803.524.418,54

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 0,00 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Rp 111.033.949.459,00

b) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset (Rp 111.033.949.459,00)

Page 92: 166_LKPD_Kab_Magetan

90

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan Rp 15.757.984.733,69 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan Rp 19.945.563.072,74

c) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (Rp 4.187.578.339,05)

- Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00 - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran Rp 45.566.567.135,00

d) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp 0,00

Jumlah (Kenaikan / Penurunan) (1+2+3+4) Rp 8.581.996.620,49 Saldo Awal Kas Rp 80.202.755.116,66 Saldo Akhir Kas Tahun 2008 Rp 88.784.751.737,15

Saldo Akhir Kas Tahun 2008 sebesar Rp88.784.751.737,15 terdiri dari.

- Saldo Akhir Kas di BUD Rp 86.514.395.351,94 - Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Rp 0,00 - Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 197.608.569,00 - Saldo Akhir Kas di RSU Swadana Rp 2.072.747.816,21

Dengan demikian Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Per 31 Desember 2008 sebesar Rp88.784.751.737,15 sama dengan Kas pada Neraca, hal ini telah sesuai dengan yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, bahwa Komponen Kas dan Setara Kas dalam Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.

Page 93: 166_LKPD_Kab_Magetan

91

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

F. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan mendapatkan dana dekonsentrasi yang bersumber dari dana Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi. Dana dekonsentrasi tersebut dipergunakan untuk peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Magetan. Realisasi dana dekosentrasi langsung ditransfer ke rekening Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Penerima dana dekonsentrasi tidak melewati kas daerah karena telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis pemberi dana dekosentrasi. Sehubungan dengan dana dekonsentrasi tersebut tidak melewati kas daerah maka tidak tercover pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) pada Tahun 2008 namun perlu untuk disajikan pada Laporan Keuangan Daerah sebagai infornasi tambahan yang berguna bagi para Pengguna Laporan. Adapun SKPD Penerima dana dekosentrasi yang bersumber selain dari dana APBD Kabupaten Magetan pada Tahun Anggaran 2008 yaitu:

Tabel 16 SKPD Penerima Dana Dekonsentrasi

Tahun Anggaran 2008

(Dalam Rupiah)

No SKPD Diterima Digunakan

1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 624.954.162,00 617.636.162,00

2 Dinas Pertanian 3.284.540.750,00 3.284.540.750,00

3 Badan Pemberdayaan Masyarakat 1.284.321.778,00 1.284.321.778,00

4 Sekretariat DPRD 331.810.100,00 331.810.100,00

5 Dinas Pekerjaan Umum 2.614.810.000,00 2.614.810.000,00

6 Dinas Kehutanan dan Perkebunana 864.882.100,00 864.882.100,00

7 Dinas Kesehatan 564.686.000,00 564.686.000,00

8 Inspektorat 456.685.909,00 426.485.909,00

9 Kantor Arsip dan Perpustakaan 70.000.000,00 70.000.000,00

10 Dinas Peternakan dan Perikanan 118.010.000,00 118.010.000,00

11 Dinas KBKS 595.740.500,00 595.740.500,00

12 Dinas Pendidikan 23.622.437.000,00 23.622.437.000,00

JUMLAH 34.432.878.299,00 34.395.360.299,00

Page 94: 166_LKPD_Kab_Magetan

92

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

G. PENUTUP

Guna memenuhi amanat Peraturan Perundangan yang berlaku, maka Pemerintah Kabupaten Magetan menyusun Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan Daerah dimaksud telah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Memperhatikan ketentuan diatas maka Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Tahun 2008 disusun dan disajikan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bersih yang merupakan salah satu upaya kongkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Daerah. Adapun tujuannya untuk menyajikan informasi mengenai, Realisasi Anggaran dan Arus Kas serta Neraca sehingga bermanfaat bagi para Pengguna Laporan untuk memahami Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008. Yang dimaksud dengan Para Pengguna Laporan adalah Masyarakat, Legislatif, Lembaga Pengawas, Pemeriksa dan Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Magetan. Kepada Tim Anggaran Eksekutif, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), semua pihak yang terkait serta Dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maka Pemerintah Kabupaten Magetan dapat menyusun Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008 yang terdiri dari. 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan Atas segala kekurangan Pemerintah Kabupaten Magetan mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga dimasa mendatang dalam menyusun Laporan Keuangan Daerah akan lebih baik untuk menuju kesempurnaannya atas saran-saran dari para Pengguna Laporan.

Demikian Peraturan Daerah Kabupaten Magetan tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008 dapat disusun dan disajikan sehingga berguna bagi para Pengguna Laporan pada umumnya dan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Magetan pada khususnya.

Page 95: 166_LKPD_Kab_Magetan

93

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN 1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara; d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah untuk memperoleh opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria: a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); c. Kepatuhan terhadap perundang-undangan; d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah sebagai berikut. a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi dalam Neraca per 31

Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008 sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

b. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk

pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya; e. Tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah Daerah atas Hasil Pemeriksaan BPK RI

sebelumnya.

4. Standar Pemeriksaan Standar Pemeriksaan yang digunakan adalah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007.

5. Metode Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan dengan pendekatan berdasarkan risiko, yang dirancang untuk menemukan kesalahan dan penyimpangan informasi atas laporan keuangan dengan menelaah kegiatan pemerintahan. Kegiatan pemeriksaan dimulai dengan melakukan penelaahan kegiatan yang akan menentukan area risiko penting yang seharusnya menjadi fokus pemeriksaan untuk meyakinkan pencatatan yang memadai di laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menguji proses akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah, BPK telah melakukan prosedur-prosedur di bawah ini:

Page 96: 166_LKPD_Kab_Magetan

94

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

a. Memahami dan menguji sistem akuntansi dan pelaporan yang dipakai dan diterapkan oleh Pemerintah Daerah saat ini apakah telah mengikuti sistem akuntansi yang telah ditetapkan Pemerintah;

b. Menganalisis proses akuntansi dan pelaporan instansi, termasuk pengendalian yang diterapkan untuk mengurangi risiko salah saji dan kesalahan yang disengaja;

c. Menelaah kecukupan pengendalian intern yang berhubungan dengan sistem akuntansi dan pelaporan; dan

d. Menelaah keakuratan, kelengkapan, keberadaan, penilaian, pisah batas, kepemilikan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi dan pelaporan.

Pemeriksaan BPK juga mencakup pengujian pengendalian, prosedur analitis, dan pengujian substantif untuk menilai efektivitas pengendalian, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kewajaran laporan keuangan pemerintah daerah. Selain itu, kami juga melakukan pemantauan atas tindak lanjut dari setiap permasalahan yang ditemui dalam pemeriksaan LKPD sebelumnya.

6. Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan dilaksanakan mulai tanggal 4 Maret 2009 dan berakhir pada tanggal 12 April 2009.

7. Obyek Pemeriksaan Obyek pemeriksaan BPK adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008, yang terdiri dari: a. Neraca per 31 Desember 2008; b. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun yang

Berakhir sampai dengan 31 Desember 2008; c. Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember

2008, dan d. Catatan atas Laporan Keuangan.

8. Kendala Pemeriksaan Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2008, BPK RI tidak menghadapi kendala yang berarti dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Page 97: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : I

1 2 3

1 Sekretariat Daerah (250,00) 2 Badan Pengawasan Daerah 28.380.200,00 3 Kecamatan Lembeyan 4.781.600,00 4 Kecamatan Barat 1.222.085,00 5 Kecamatan Kartoharjo 2.147.958,00 6 Dinas Pertanian 515.000,00 7 Bappeda 160.560.576,00 8 Kec. Sidorejo 400,00 9 Kantor Kesos 1.000,00

JUMLAH 197.608.569,00

SISA KAS DI BENDAHARAN PENGELUARANPER 31 DESEMBER 2008

No SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH JUMLAH

Page 98: 166_LKPD_Kab_Magetan

Lampiran : II

Tahun PenjelasanPengakuan 2008 2009 2010

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 8

1 Bidan Suryatmi 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

2 Bidan Widyastuti 2008 31.500,00 31.500,00 31.500,00

3 Wowok Salon 2008 35.000,00 35.000,00 35.000,00

4 Pondok Wisata Perhutani 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

5 Toko Bawor 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

6 Hotel Handini 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

7 Hotel Purboyo 2008 87.500,00 87.500,00 87.500,00

8 Hotel Larasati 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

9 Toko Mebel Indah Jaya 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

10 Toko Nusantara 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

11 Suzuki Panorama 2008 182.700,00 182.700,00 182.700,00

12 Toko Metro Elektro 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

13 Toko Sentra Perdana 2008 192.500,00 192.500,00 192.500,00

14 Peny. Accu NGS 2008 52.500,00 52.500,00 52.500,00

15 Lab. Klinik sehat 2008 17.500,00 17.500,00 17.500,00

16 RSU Dr. Sayidiman 2008 525.000,00 525.000,00 525.000,00

17 Bengkel Mobil Sanjaya 2008 62.300,00 62.300,00 62.300,00

JUMLAH 1.326.500,00 1.326.500,00 1.326.500,00

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PAJAK REKLAME

PER 31 DESEMBER 2008

Perincian Per TahunNo. Uraian (secara rinci) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Page 99: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : III

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 8

1 TUNGGAKAN TAHUN LALU 2000 s/d 2007 93.864.993,00 - 25.163.498,00 68.701.495,00 68.701.495,00

2 TAHUN BERJALAN 2008 143.412.574,00 - 103.985.524,00 39.427.050,00 39.427.050,00

JUMLAH 237.277.567,00 129.149.022,00 108.128.545,00 108.128.545,00

Perincian Per Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG RETRIBUSI IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

PER 31 DESEMBER 2008

Page 100: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : IV

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 2010 8

1 Askes PNS 2008 286.564.407,00

2 Jamkesmas 2008 756.957.855,00

3 General Chekup 2008 11.850.000,00 11.850.000,00

JUMLAH 1.055.372.262,00 1.055.372.262,00 1.055.372.262,00

Perincian Per Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG KLAIM ASKES

PER 31 DESEMBER 2008

Page 101: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : V

TahunPengakuan

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 2010 8

1 Biaya perjalanan dinas pada 2005 66.900.000,00 43.900.000,00 23.000.000,00 23.000.000,00

Sekretariat DPRD

2 Pekerjaan Pembangunan Gedung 2005 1.820.415.222,00 1.820.415.222,00 1.820.415.222,00

Olah Raga dan Gedung DPRD

JUMLAH 1.887.315.222,00 - 1.843.415.222,00 1.843.415.222,00

Perincian Per Tahun PenjelasanNo. Uraian (secara rinci) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PIUTANG TINDAK LANJUT TEMUAN BPK TAHUN 2005

PER 31 DESEMBER 2008PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

Page 102: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : VI

ATK Obat Barang Cetakan Hewan/Tanaman Persediaan Lain

1 Dinas Pendidikan - - - - - - 2 Kantor Arsip & Perpustakaan - - - - - - 3 Dinas Kesehatan 60.245.500 2.857.194.237 - - - 2.917.439.737 4 Badan RSU Dr. Sayidiman 1.873.390 783.113.770 12.675.350 - 132.092.240 929.754.750 5 Dinas Pekerjaan Umum - - - - - - 6 Dinas Pengairan 6.448.320 2.452.375 12.757.075 21.657.770 7 BAPPEDA - 8 Dinas Perhubungan & Pariwisata 190.650 - - - - 190.650 9 Dinas Kependudukan & CAPIL 2.756.800 2.756.800 10 Dinas KBKS 376.550 - - - - 376.550 11 Kantor Kesejahteraan Sosial 165.850 180.000 197.900 543.750 12 Kantor Koperasi, UKM 613.805 - - - - 613.805 13 BANTIBKESBANG 1.143.625 - - - - 1.143.625 14 DPRD - - - - - - 15 Kepala Daerah dan Wakil - - - - - - 16 Sekretariat Daerah :

Bag. Umum & Perlengkapan 44.526.975 65.155.675 5.196.650 114.879.300 Bag. Keuangan - Bag. Pemerintahan - - - - - - Bag. Administrasi Pembangunan - - - - - - Bag. Hukum 185.300 - - - - 185.300 Bag. Organisasi - - - - - - Bag. Ekdal 197.975 - - - - 197.975 Bag. Lingkungan Hidup - - - - - - Bag. Informasi Kehumasan - - - - - -

17 Sekretariat DPRD 30.761.250 - - - 5.373.450 36.134.700 18 Badan Pengawasan Daerah - - - - - - 19 Dinas Pendapatan Daerah 15.000.000 - 556.396.000 - 69.314.232 640.710.232 20 Kantor Yanmas 1.140.800 - 4.320.075 - 396.250 5.857.125 21 Kec. Magetan - - - - - - 22 Kec. Panekan - - - - - - 23 Kec. Plaosan 159.400 - - - - 159.400 24 Kec. Poncol - - - - - - 25 Kec. Parang - - - - - - 26 Kec. Lembeyan - - - - - - 27 Kec. Takeran 148.850 - - - - 148.850 28 Kec. Kawedanan 28.800 - - - - 28.800 29 Kec. Bendo 174.800 - - - - 174.800 30 Kec. Maospati - - - - - - 31 Kec. Barat 39.000 - - - - 39.000 32 Kec. Karangrejo - - - - - - 33 Kec. Sukomoro 1.607.900 - - - - 1.607.900 34 Kec. Kartoharjo - - - - - - 35 Kec. Karas 200.000 - - - - 200.000 36 Kec. Ngariboyo - - - - - - 37 Kec. Nguntoronadi - - - - - - 38 Kec. Sidorejo - - - - - - 39 Badan Kepegawaian Daerah - - - - - - 40 Kantor Pemberdayaan Masyarakat 443.506 - - - - 443.506 41 Dinas Pertanian 1.039.300 - - - - 1.039.300 42 Dinas Peternakan dan Perikanan 565.500 10.828.180 338.000 88.446.355 107.775.783 207.953.818 43 Dinas Kehutanan dan Perkebunan - - - - - - 44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 280.500 - - - - 280.500

Catatan Persediaan lain-lain:- Alat dan Bahan pembersih- Perlengkapan perikanan- Bahan habis pakai untuk ruangan- Barang jasa perkantoran- Alat listrik- Suku cadang mobil & Pick up- Barang inventaris- Habis Pakai Linen- Bahan Material / Bahan Bangunan

88.446.355 333.103.580 4.884.517.943 Jumlah 170.314.346 3.651.136.187 641.517.475

PERSEDIAAN BAHAN / MATERIAL PAKAI HABISPER 31 DESEMBER 2008

No. Dinas / Instansi Jenis Jumlah

Page 103: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : VII

Tahun

Pengakuan 2008

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 8

1 Pengembangan Sapi Kereman 1999/2000 1.914.000.000,00 341.000.000,00 2.246.180.000,00 8.820.000,00 8.820.000,00 Pengembangan Sapi Kereman

(Pengelola Dinas Peternakan & 2000 1.965.000.000,00 345.000.000,00 2.272.210.000,00 37.790.000,00 37.790.000,00 Jangka Waktu 1 Tahun, Jasa

Perikanan) 2001 2.625.000.000,00 1.620.000.000,00 4.184.780.000,00 60.220.000,00 60.220.000,00 1% perbulan .

2002 2.153.000.000,00 717.960.000,00 2.697.160.000,00 173.800.000,00 173.800.000,00 Saldo Akhir tahun 1999/2000

2003 3.560.000.000,00 912.328.000,00 4.180.468.000,00 291.860.000,00 291.860.000,00 sampai dengan 2006

2004 5.000.000.000,00 500.000.000,00 5.374.433.000,00 125.567.000,00 125.567.000,00 merupakan tunggakan yang

2005 4.756.000.000,00 384.760.000,00 4.502.301.000,00 638.459.000,00 638.459.000,00 berada di penggaduh

2006 3.312.000.000,00 242.000.000,00 2.820.115.500,00 733.884.500,00 733.884.500,00

2007 3.224.000.000,00 326.800.000,00 3.398.190.000,00 152.610.000,00 152.610.000,00

2008 6.530.000.000,00 746.280.000,00 2.811.158.000,00 4.465.122.000,00 4.465.122.000,00

2 Pengembangan Sapi Kereman 2001 223.000.000,00 - 171.770.000,00 51.230.000,00 51.230.000,00

(Pengelola Kantor Koperasi) 2002 368.000.000,00 - 173.320.000,00 194.680.000,00 194.680.000,00

2003 1.099.680.000,00 - 446.700.000,00 652.980.000,00 652.980.000,00

JUMLAH 36.729.680.000,00 6.136.128.000,00 35.278.785.500,00 7.587.022.500,00 7.587.022.500,00

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PENGEMBANGAN SAPI KEREMAN

PER 31 DESEMBER 2008

Perincian Per TahunNo. Uraian / Rincian Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan

Page 104: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : VIII

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 2010 8

1 Pengelolaan Mesin 2008 275.000.000,00 0 275.000.000,00

Pengering Biji-Bijian

JUMLAH 275.000.000,00 275.000.000,00

Perincian Pertahun

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PENGELOLAAN MESIN PENGERING BIJI-BIJIAN

PER 31 DESEMBER 2008

Page 105: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : IX

TahunPengakuan 2008 2009 2010

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 8

1 Pengembangan Sapi Betina 2002 98.000.000,00 22.050.000,00 119.234.375,00 815.625,00 815.625,00 Pengembangan Sapi Betina :

2004 868.750.000,00 234.562.500,00 1.060.278.500,00 43.034.000,00 43.034.000,00 Jangka waktu 3 tahun,

2006 390.000.000,00 105.300.000,00 264.975.000,00 230.325.000,00 230.325.000,00 230.100.000,00 jasa 9% per tahun diangsur

2007 330.000.000,00 89.100.000,00 29.700.000,00 389.400.000,00 389.400.000,00 194.700.000,00 194.700.000,00 6 bulan sekali

Pengembalian modal diangsur

2 kali : 50% pada 18 bulan

setelah penyebaran, 50% pada

36 bulan setelah penyebaran

JUMLAH 1.686.750.000,00 451.012.500,00 1.474.187.875,00 663.574.625,00 663.574.625,00 424.800.000,00 194.700.000,00

Pengurangan Saldo Akhir Perincian Per Tahun Penjelasan

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PENGEMBANGAN SAPI BETINA

PER 31 DESEMBER 2008

No. Uraian / Rincian Saldo Awal Penambahan

Page 106: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : X

Total Piutang Realisasi Angsuran Sisa Piutang

1 LOS BAWAH 17.602.000,00 2.000.000,00 15.602.000,00 2 LOS BAWAH 9.341.300,00 1.441.000,00 7.900.300,00 3 LOS BAWAH 9.787.000,00 50.000,00 9.737.000,00 4 LOS BAWAH 4.467.000,00 374.000,00 4.093.000,00 5 LOS BAWAH 3.183.000,00 441.000,00 2.742.000,00 6 LOS BAWAH 6.870.000,00 1.349.000,00 5.521.000,00 7 LOS BAWAH 7.229.000,00 1.260.000,00 5.969.000,00 8 LOS BAWAH 12.414.000,00 965.000,00 11.449.000,00 9 LOS BAWAH 2.636.500,00 1.316.000,00 1.320.500,00

10 LOS BAWAH 3.286.000,00 780.000,00 2.506.000,00 11 LOS BAWAH 14.932.000,00 450.000,00 14.482.000,00 12 LOS BAWAH 23.801.500,00 2.515.000,00 21.286.500,00 13 LOS BAWAH 19.483.000,00 4.773.000,00 14.710.000,00 14 LOS BAWAH 15.579.500,00 100.000,00 15.479.500,00 15 LOS BAWAH 10.805.000,00 7.197.000,00 3.608.000,00 16 LOS BAWAH 17.262.000,00 9.062.000,00 8.200.000,00 17 LOS BAWAH 13.260.000,00 500.000,00 12.760.000,00 18 LOS BAWAH 22.757.000,00 1.178.000,00 21.579.000,00 19 LOS BAWAH 28.522.000,00 8.920.000,00 19.602.000,00 20 LOS BAWAH 29.916.000,00 3.000.000,00 26.916.000,00

21 LOS ATAS 25.258.000,00 - 25.258.000,00 22 LOS ATAS 25.218.400,00 9.665.000,00 15.553.400,00 23 LOS ATAS 15.745.400,00 946.000,00 14.799.400,00 24 LOS ATAS 13.845.700,00 1.889.800,00 11.955.900,00 25 LOS ATAS 32.720.500,00 - 32.720.500,00 26 LOS ATAS 36.075.000,00 6.725.000,00 29.350.000,00 27 LOS ATAS 35.925.000,00 1.860.000,00 34.065.000,00 28 LOS ATAS 32.715.900,00 2.008.400,00 30.707.500,00

29 BEDAK BAWAH 478.453.700,00 32.711.100,00 445.742.600,00 30 BEDAK ATAS 246.089.000,00 26.074.400,00 220.014.600,00

1.215.180.400,00 129.550.700,00 1.085.629.700,00 -

RINCIAN PIUTANG ANGSURAN KIOS PASAR WISATA PLAOSAN PER 31 DESEMBER 2008

TOTAL

Page 107: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XI

TahunPengakuan 2008

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 8

1 Kel. Tani Tirta Kumara Takeran 2003 72.664.750,00 10.899.700,00 3.500.000,00 80.064.450,00 80.064.450,00 Budidaya Ikan Air Tawan

2 Kel. Tani Dadi mulyo Kawedanan 2003 37.400.000,00 5.610.000,00 43.010.000,00 - -

3 Kel. Tani Ikan Pupus Lembeyan 2003 37.400.000,00 5.610.000,00 25.805.000,00 17.205.000,00 17.205.000,00

4 Kel. Tani Ikan Bangsri Ngariboyo 2003 18.700.000,00 2.805.000,00 80.000,00 21.425.000,00 21.425.000,00

5 Kel. Tani Ikan Sumbersari 2003 6.812.500,00 6.812.500,00 6.812.500,00

6 Kel. Tani Ikan Puntuk doro Plaosan 2003 44.000.000,00 6.600.000,00 1.200.000,00 49.400.000,00 49.400.000,00 Budidaya Ikan Air Deras

7 Kel. Tani Ikan Pacalan Plaosan 2003 32.000.000,00 4.800.000,00 - 36.800.000,00 36.800.000,00

8 Kel. Tani Ikan Dadi Plaosan 2003 20.000.000,00 3.000.000,00 - 23.000.000,00 23.000.000,00

JUMLAH 268.977.250,00 39.324.700,00 73.595.000,00 234.706.950,00 234.706.950,00

Perincian Per Tahun Penjelasan

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DAN AIR DERAS

PER 31 DESEMBER 2008

No. Uraian / Rincian Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Page 108: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XII

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 2010 8

Piutang Penyangga Pupuk atas nama :

1 Mahmud Efendi Desa Gonggang Kec. Poncol 2005 5.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00

2 Kaderi Desa Sarangan Kec. Plaosan 2006 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00

3 Ismun Dsa Sobontoro Kec. Karas 2006 8.000.000,00 8.000.000,00 8.000.000,00

4 Pengecer / Kios se Kab. Magetan 2008 1.500.000.000,00 714.400.000,00 785.600.000,00 785.600.000,00

JUMLAH 1.516.000.000,00 714.400.000,00 801.600.000,00 801.600.000,00

Perincian Per Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PENYANGGA PUPUK

PER 31 DESEMBER 2008

Page 109: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XIII

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Penjelasan1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 2008 2009 2010 8

Kopreasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) :

1 KPTR Sari Madu Gorang Gareng 2008 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Kec. KawedananDasar : Perjanjian Kerjasamaantara Kepala Dinas Kehutanandan Perkebunan Kabupaten Magetandengan KPTR Gunung Madu DesaManisrejo Kec. KarangrejoNomor : 525/1496/403.108/2008tentang Pemanfaatan Dana Pembiayaan Bongkar Ratoon di Kabupaten Magetan Tahun 2008, Jatuh tempo akhir bulanAgustus 2009

2 KPTR Gunung Madu Desa Manisrejo 2008 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Kec. Karangrejo

Dasar : Perjanjian Kerjasamaantara Kepala Dinas Kehutanandan Perkebunan Kabupaten Magetandengan KPTR Sari Madu Gorang GarengKecamatan KawedananNomor : 525/1699/403.108/2008tentang Pemanfaatan Dana Pembiayaan Bongkar Ratoon di Kabupaten Magetan Tahun 2008, Jatuh tempo akhir bulanOktober 2008

JUMLAH 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00

Perincian Per Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG INTENSIFIKASI BONGKAR RATOON

PER 31 DESEMBER 2008PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

Page 110: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XIV

No. Uraian (secara rinci) Tahun Pengakuan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Perincian Per Tahun Penjelasan

1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 - 6 8 9

1 Pinjaman Uang Muka Kredit 2003 1.460.154.000,00 1.457.258.000,00 2.896.000,00 2.896.000,00

Kendaraan Bermotor Roda dua

JUMLAH 1.460.154.000,00 - 1.457.258.000,00 2.896.000,00 2.896.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETANDAFTAR PIUTANG PINJAMAN UANG MUKA KENDARAAN BERMOTOR

PER 31 DESEMBER 2008

Page 111: 166_LKPD_Kab_Magetan

REKONSILIASI ASET TETAP TAHUN 2008

Lampiran XV-a

BU REKLAS DONASI NON BM KDP DIPERBANTUKAN NON ASET

1 Dinas Pendidikan 31.128.767.000,- 1.790.825.250,- 2.912.039.000,- 35.831.631.250,- 2 Kantor Arsip & Perpustakaan 92.622.000,- 7.000.000,- 360.000.000,- 459.622.000,- Mobil pintar SIKIB3 Dinas Kesehatan 10.602.660.185,- 317.087.739,- 941.665.000,- 11.861.412.924,- Donasi Depkes RI & Propinsi4 Badan RSU Dr. Sayidiman 5.110.680.267,- 136.655.700,- 776.017.744,- 6.023.353.711,- 5 Dinas Pekerjaan Umum 32.657.144.627,- 2.747.352.880,- 72.098.751.562,- 107.503.249.069,- 6 Dinas Pengairan 11.127.997.400,- 527.847.500,- 3.412.074.500,- 15.067.919.400,- 7 BAPPEDA 58.019.000,- 58.019.000,- 8 Dinas Perhubungan & Pariwisata 785.112.000,- 269.120.730,- 248.256.000,- 1.302.488.730,- 9 Dinas Kependudukan & CAPIL 297.787.900,- 90.670.040,- 133.860.000,- 522.317.940,- 10 Dinas KBKS 55.690.000,- 2.470.000,- 58.160.000,- 11 Kantor Kesejahteraan Sosial 1.092.955.000,- 51.179.000,- 353.342.500,- 790.791.500,- 12 Kantor Koperasi, UKM 187.487.000,- 26.829.000,- 214.316.000,- 13 BANTIBKESBANG 156.703.000,- 156.703.000,- 14 DPRD - - 15 Kepala Daerah dan Wakil - - 16 Sekretariat Daerah

Bag. Umum & Perlengkapan 3.865.269.150,- 61.719.717,- 3.926.988.867,- Bag. Keuangan 644.102.400,- 13.427.100,- 657.529.500,- Bag. Pemerintahan 1.647.892.100,- 173.614.200,- 1.723.455.350,- 98.050.950,- Bag. Administrasi Pembangunan 149.587.000,- 2.000.000,- 151.587.000,- Bag. Hukum 79.100.000,- 2.452.250,- 81.552.250,- Bag. Organisasi 219.679.000,- 9.105.530,- 228.784.530,- Bag. Ekdal 14.187.500,- 2.350.000,- 16.537.500,- Bag. Lingkungan Hidup 865.193.600,- 35.603.700,- 232.811.350,- 1.133.608.650,- Bag. Informasi Kehumasan 15.400.000,- 1.100.000,- 16.500.000,-

17 Sekretariat DPRD 131.655.740,- 987.000,- 132.642.740,- 18 Badan Pengawasan Daerah - 10.186.000,- 169.660.000,- 179.846.000,- Donasi Star SDP19 Dinas Pendapatan Daerah 835.177.500,- 75.895.800,- 911.073.300,- 20 Kantor Pelayanan Masyarakat Terpadu 384.971.000,- 30.577.500,- 415.548.500,- 21 Kec. Magetan 6.360.000,- 6.360.000,- 22 Kec. Panekan 14.644.500,- 100.000,- 14.744.500,- 23 Kec. Plaosan 13.804.200,- 93.000,- 13.897.200,- 24 Kec. Poncol 9.185.000,- 9.185.000,- 25 Kec. Parang 11.498.600,- 75.000,- 11.573.600,- 26 Kec. Lembeyan 3.081.000,- 3.081.000,- 27 Kec. Takeran - - 28 Kec. Kawedanan 500.000,- 500.000,- 29 Kec. Bendo - 1.300.000,- 1.300.000,- 30 Kec. Maospati 10.000.000,- 600.000,- 10.600.000,- 31 Kec. Barat 7.360.000,- 225.000,- 7.585.000,- 32 Kec. Karangrejo 9.765.000,- 9.765.000,- 33 Kec. Sukomoro 3.000.000,- 3.000.000,- 34 Kec. Kartoharjo 10.750.000,- 75.000,- 10.825.000,- 35 Kec. Karas - - 36 Kec. Ngariboyo 4.000.000,- 4.000.000,- 37 Kec. Nguntoronadi 17.850.000,- 525.000,- 18.375.000,- 38 Kec. Sidorejo 31.700.000,- 169.400,- 31.869.400,- 39 Badan Kepegawaian Daerah 77.468.500,- 17.452.650,- 94.921.150,- 40 Kantor Pemberdayaan Masyarakat 200.459.600,- 20.000.000,- 180.459.600,- 41 Dinas Pertanian 3.809.228.810,- 298.186.251,- 855.319.000,- 195.200.110,- 4.767.533.951,- 42 Dinas Peternakan dan Perikanan 4.148.445.880,- 241.728.537,- 4.390.174.417,- 43 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 319.253.000,- 40.173.500,- 359.426.500,- 44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 119.755.000,- 1.514.625,- 111.269.625,- 10.000.000,-

No. SKPD REALISASI BELANJA MODAL

1.471.325.000,- Jumlah 111.033.949.459,- 6.986.974.599,- 80.669.129.156,-

KET. ASET

PENAMBAHAN PENGURANGAN

197.759.410.629,- 484.612.125,- 195.200.110,- 1.723.455.350,- 1.300.000,-

Page 112: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XV-b

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Per 31-12-2007 Tahun 2008 Tahun 2008 Per 31-12-2008

4 3 1.394.310.363.826,90 197.759.410.629,00 - 1.592.069.774.455,90

4 3 01 308.434.234.197,50 18.996.050,00 - 308.453.230.247,50

4 3 01 01 1.542.305.201,00 - - 1.542.305.201,00

4 3 01 02 17.936.481.210,00 - - 17.936.481.210,00

4 3 01 03 5.886.960.500,00 - - 5.886.960.500,00

4 3 01 04 397.840.000,00 - - 397.840.000,00

4 3 01 05 - - - -

4 3 01 06 15.675.000,00 - - 15.675.000,00

4 3 01 07 202.200.000,00 - - 202.200.000,00

4 3 01 08 - - - -

4 3 01 09 - - - -

4 3 01 10 1.361.200.000,00 - - 1.361.200.000,00

4 3 01 11 246.531.748.011,50 18.996.050,00 - 246.550.744.061,50

4 3 01 12 - -

4 3 01 13 34.559.824.275,00 - - 34.559.824.275,00

4 3 02 512.332.899.394,97 66.691.088.569,00 - 579.023.987.963,97

4 3 02 01 460.492.195.497,00 57.096.346.799,00 - 517.588.542.296,00

4 3 02 02 51.840.703.897,97 9.594.741.770,00 - 61.435.445.667,97

4 3 03 121.955.682.975,29 20.967.233.990,00 - 142.922.916.965,29

4 3 03 01 99.783.716.985,29 8.593.858.500,00 - 108.377.575.485,29

- -

4 3 03 02 110.600.000,00 - - 110.600.000,00

4 3 03 03 143.275.000,00 - - 143.275.000,00 BANGUNAN AIR PENGEMBANG RAWA DAN PODER

BANGUNAN AIR PASANG SURUT

BANGUNAN AIR

BANGUNAN AIR IRIGASI

JEMBATAN

JALAN DAN JEMBATAN

JALAN

TANAH UNTUK BANGUNAN BUKAN GEDUNG

TANAH PERTAMBANGAN

TANAH UNTUK BANGUNAN GEDUNG

TANAH PENGGUNA LAIN

TANAH TANDUS / RUSAK

TANAH ALANG-ALANG/PADANG RUMPUT

TANAH DANAU / RAWA

TANAH KOLAM IKAN

TANAH HUTAN

TANAH

TANAH PERKAMPUNGAN

DAFTAR ASET ( AKTIVA TETAP ) PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

Kode Rekening U r a i a n

AKTIVA TETAP

PER 31 DESEMBER 2008

TANAH PERTANIAN

TANAH PERKEBUNAN

TANAH KEBUN CAMPURAN

Page 113: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XV-b

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Per 31-12-2007 Tahun 2008 Tahun 2008 Per 31-12-2008Kode Rekening U r a i a n

4 3 03 04 111.208.000,00 1.008.470.000,00 - 1.119.678.000,00

-

4 3 03 05 11.640.945.645,00 - - 11.640.945.645,00

AIR TANAH -

4 3 03 06 8.790.974.965,00 11.364.905.490,00 - 20.155.880.455,00

4 3 03 07 502.239.680,00 - - 502.239.680,00

4 3 03 08 872.722.700,00 - - 872.722.700,00

-

4 3 04 2.299.490.290,00 885.353.550,00 - 3.184.843.840,00

4 3 04 01 1.351.055.000,00 - - 1.351.055.000,00

4 3 04 02 - - - -

4 3 04 03 782.267.450,00 882.703.550,00 - 1.664.971.000,00

- -

4 3 04 04 - - - -

4 3 04 05 109.997.000,00 - - 109.997.000,00

4 3 04 06 56.170.840,00 2.650.000,00 - 58.820.840,00

4 3 04 07 - - - -

4 3 04 08 - - - -

4 3 04 09 - - - -

-

4 3 05 8.331.325.688,00 2.402.901,00 - 8.333.728.589,00

4 3 05 01 6.882.049.988,00 - - 6.882.049.988,00

4 3 05 02 1.274.792.700,00 - - 1.274.792.700,00

4 3 05 03 174.483.000,00 2.402.901,00 - 176.885.901,00

4 3 05 04 - - - -

-

4 3 06 323.293.189.699,31 89.403.377.348,00 - 412.696.567.047,31

4 3 06 01 316.782.859.749,31 88.055.160.856,00 - 404.838.020.605,31

4 3 06 02 6.507.329.950,00 1.348.216.492,00 - 7.855.546.442,00

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA

BANGUNAN GEDUNG

JARINGAN GAS

JARINGAN TELEPON

JARINGAN LISTRIK

JARINGAN

JARINGAN AIR MINUM

INSTALASI GAS

INSTALASI PENGAMAN

INSTALASI PERTAHANAN

INSTALASI GARDU LISTRIK

INSTALASI PENGOLAHAN BAHAN BANGUNAN

INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK

INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK

DAN NON ORGANIK

INSTALASI AIR KOTOR

INSTALASI

INSTALASI AIR MINUM / AIR BERSIH

BANGUNAN AIR LAINNYA

BANGUNAN AIR KOTOR

BANGUNAN AIR BERSIH / BAKU

BANGUNAN PENGEMBANGAN SBR AIR &

BANGUNAN PENGAMAN SUNGAI DAN

PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL

Page 114: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XV-b

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Per 31-12-2007 Tahun 2008 Tahun 2008 Per 31-12-2008Kode Rekening U r a i a n

4 3 06 03 3.000.000,00 - - 3.000.000,00

-

4 3 07 1.506.934.375,20 1.186.491.850,00 - 2.693.426.225,20

4 3 07 01 498.485.999,70 447.484.500,00 - 945.970.499,70

4 3 07 02 - - - -

4 3 07 03 - - - -

4 3 07 04 26.520.000,00 - - 26.520.000,00

4 3 07 05 - - - -

4 3 07 06 258.178.000,00 - - 258.178.000,00

4 3 07 07 260.956.354,00 739.007.350,00 - 999.963.704,00

4 3 07 08 - - - -

4 3 08 1.650.625.400,00 - - 1.650.625.400,00

4 3 08 01 1.115.300.000,00 - - 1.115.300.000,00

4 3 08 02 - - - -

4 3 08 03 535.325.400,00 - - 535.325.400,00

-

4 3 09 27.863.637.183,00 4.915.629.554,00 - 32.779.266.737,00

4 3 09 01 27.713.875.233,00 4.854.438.854,00 - 32.568.314.087,00

4 3 09 02 149.761.950,00 61.190.700,00 - 210.952.650,00

4 3 09 03 - - - -

4 3 09 04 - - - -

4 3 09 05 - - - -

-

4 3 10 3.349.258.494,00 1.066.025.061,00 - 4.415.283.555,00

4 3 10 01 363.264.469,00 1.048.721.824,00 - 1.411.986.293,00

4 3 10 02 105.680.296,00 - - 105.680.296,00

4 3 10 03 2.880.313.729,00 17.303.237,00 - 2.897.616.966,00

- -

ALAT UKUR

ALAT BENGKEL TAK BERMESIN

ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR

ALAT BENGKEL BERMESIN

ALAT ANGKUTAN UDARA

ALAT ANGKUTAN APUNG TIDAK BERMOTOR

ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR

ALAT ANGKUTAN DARAT TIDAK BERMOTOR

ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR

ALAT ANGKUTAN

ALAT - ALAT BANTU

ALAT BERAT APUNG

ALAT BERAT

ALAT BERAT DARAT

RAMBU - RAMBU

RAMBU - RAMBU LALU LINTAS UDARA

TUGU PERINGATAN LAINNYA

TUGU TITIK KONTROL / PASTI

MONUMEN / BANGUNAN BERSEJARAH LAINNYA

CANDI

TUGU PERINGATAN

BANGUNAN BERSEJARAH

MONUMEN

BANGUNAN MENARA

Page 115: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XV-b

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Per 31-12-2007 Tahun 2008 Tahun 2008 Per 31-12-2008Kode Rekening U r a i a n

4 3 11 521.369.166,00 1.005.197.193,00 - 1.526.566.359,00

4 3 11 01 407.120.200,00 1.005.197.193,00 - 1.412.317.393,00

4 3 11 02 114.248.966,00 - - 114.248.966,00

- -

-

4 3 12 35.389.912.542,96 5.739.904.199,00 - 41.129.816.741,96

4 3 12 01 4.173.185.277,00 481.244.797,00 - 4.654.430.074,00

4 3 12 02 19.681.203.493,96 2.228.050.409,00 - 21.909.253.902,96

4 3 12 03 11.186.685.972,00 2.996.418.993,00 - 14.183.104.965,00

4 3 12 04 348.837.800,00 34.190.000,00 - 383.027.800,00

-

4 3 13 4.515.512.716,00 407.883.344,00 - 4.923.396.060,00

4 3 13 01 1.162.824.525,00 300.345.512,00 - 1.463.170.037,00

4 3 13 02 918.883.191,00 107.537.832,00 - 1.026.421.023,00

4 3 13 03 2.433.805.000,00 - - 2.433.805.000,00

-

4 3 14 28.787.063.773,00 3.998.917.986,00 - 32.785.981.759,00

4 3 14 01 22.316.570.282,00 3.998.917.986,00 - 26.315.488.268,00

4 3 14 02 6.470.493.491,00 - - 6.470.493.491,00

-

4 3 15 7.521.586.964,67 396.888.024,00 - 7.918.474.988,67

4 3 15 01 5.161.790.623,71 396.888.024,00 - 5.558.678.647,71

4 3 15 02 2.122.148.840,96 - - 2.122.148.840,96

4 3 15 03 13.249.000,00 - - 13.249.000,00

4 3 15 04 901.000,00 - - 901.000,00

4 3 15 05 235.000,00 - - 235.000,00

4 3 15 06 5.529.000,00 - - 5.529.000,00

- -

4 3 15 07 217.633.500,00 - - 217.633.500,00

DESTRUCTIVE TESTING LABORATORY (BATAM)

LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP

RADIATION APPLICATION AND NON

ALAT PROTEKSI RADIASI / PROTEKSI LINGKUNGAN

ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR / ELEKTRONIKA

ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR

ALAT PERAGA / PRAKTIK SEKOLAH

ALAT LABORATORIUM

ALAT UNIT LABORATORIUM

ALAT KESEHATAN

ALAT KEDOKTERAN

ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PERALATAN PEMANCAR

ALAT KOMUNIKASI

ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI

ALAT STUDIO

MEJA DAN KURSI KERJA / RAPAT PEJABAT

KOMPUTER

ALAT RUMAH TANGGA

ALAT KANTOR

ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA

ALAT PEMELIHARAAN TANAMAN /

ALAT PENYIMPANAN

ALAT PERTANIAN

ALAT PENGOLAHAN

Page 116: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XV-b

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Per 31-12-2007 Tahun 2008 Tahun 2008 Per 31-12-2008Kode Rekening U r a i a n

4 3 15 08 100.000,00 - - 100.000,00

-

4 3 16 4.017.105.831,00 782.293.000,00 - 4.799.398.831,00

4 3 16 01 3.716.891.831,00 782.293.000,00 - 4.499.184.831,00

4 3 16 02 8.527.000,00 - - 8.527.000,00

4 3 16 03 291.687.000,00 - - 291.687.000,00

-

4 3 17 2.046.138.772,00 27.314.310,00 - 2.073.453.082,00

4 3 17 01 2.023.811.726,00 27.314.310,00 - 2.051.126.036,00

4 3 17 02 22.327.046,00 - - 22.327.046,00

-

4 3 18 230.410.000,00 240.108.500,00 - 470.518.500,00

4 3 18 01 230.410.000,00 222.084.000,00 - 452.494.000,00

4 3 18 02 - 18.024.500,00 - 18.024.500,00

-

4 3 19 263.986.364,00 24.305.200,00 - 288.291.564,00

4 3 19 01 - - - -

4 3 19 02 263.986.364,00 24.305.200,00 - 288.291.564,00

4 3 19 03 - - - -

4 3 19 04 - - - -

-

J U M L A H 1.394.310.363.826,90 197.759.410.629,00 - 1.592.069.774.455,90

SENJATA SINAR

AMUNISI

PERSENJATAAN NON SENJATA API

PERALATAN PERSENJATAAN/KEAMANAN

SENJATA API

TANAMAN

HEWAN TERNAK DAN TANAMAN

HEWAN

ALAT OLAH RAGA LAINNYA

BARANG BERCORAK KEBUDAYAAN

BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA

BARANG - BARANG PERPUSTAKAAN

TERBITAN BERKALA

BUKU PERPUSTAKAAN

BUKU

PERALATAN LABORATORIUM HIDRODINAMIKA

Page 117: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XVI

2007 2008

Tanah :1 Tanah/ lahan kawasan main stadium - 1.723.455.350,00 1.723.455.350,00

Bangunan :1 Gedung DPRD 30.823.105.550,00 867.322.350,00 31.690.427.900,00 2 Gedung IRD Terpadu - RSU 776.017.744,00 939.296.520,00 1.715.314.264,00 3 Gedung SD Model 2.685.431.000,00 550.000.000,00 3.235.431.000,00 5 Gedung Serba Guna/Aula Cabdin.Pendidikan 226.608.000,00 69.400.000,00 296.008.000,00 6 Gapura (Pemb.Sarana Prasarana Pariwisata) 184.656.000,00 14.355.000,00 199.011.000,00 7 Bangunan alat sampah (LH) 232.811.350,00 132.731.700,00 365.543.050,00

13 Sumur pompa Ds. Geplak, Ginuk & Kedungguwo 1.100.533.050,00 390.510.400,00 1.491.043.450,00 14 Sumur pompa Ds. Pragak & Mategal 611.862.450,00 384.550.000,00 996.412.450,00 15 Sumur pompa Ds. Bandar, Tambakmas & Bibis 1.211.547.000,00 776.117.000,00 1.987.664.000,00 16 Sumur pompa Ds. Banjarejo 488.132.000,00 6.000.000,00 494.132.000,00 17 Gudang benih kentang 404.082.500,00 357.000.000,00 761.082.500,00 18 Gudang benih & pagar keliling BPP Mojopurno 366.772.000,00 169.750.000,00 536.522.000,00 19 Irigasi tanah dalam (sumur pompa) 84.464.500,00 162.700.000,00 247.164.500,00 20 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Cabdin. Gonggang - 4.500.000,00 4.500.000,00

Jalan dan Jembatan :21 Jalan Tembus Sarangan - Cemorosewu 14.394.584.342,00 483.477.550,00 14.878.061.892,00 22 Jalan Sidorejo - Milangasri (Ring Road) 23.499.317.000,00 1.231.150.000,00 24.730.467.000,00 23 Konstruksi Jalan (pengadaan marka jalan) 63.600.000,00 - 63.600.000,00 25 Jembatan Gandong II 3.126.661.470,00 556.401.400,00 3.683.062.870,00

Jaringan :31 Rasionalisasi PJU dan Peningkatan Faktor Daya 8.603.280.000,00 - 8.603.280.000,00 32 Jaringan pipa air bersih 255.083.200,00 539.015.800,00 794.099.000,00 33 Software/aplikasi 133.860.000,00 192.419.940,00 326.279.940,00

89.272.409.156,00 7.826.697.660,00 88.491.326.816,00 10.331.235.350,00 #REF!

RINCIAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAANPER 31 DESEMBER 2008

No. U R A I A N TAHUN Sudah Selesai JUMLAH ( BDP )

Page 118: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XVIIJUMLAH KEWAJIBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR OLEH

RINCIAN PERHITUNGAN HUTANG KEPADA PEMERINTAH PUSAT PEMKAB. MAGETAN : JATUH TEMPO 15 JANUARI 2009 :

Perjanjian Pinjaman : SLA-1022/DP3/1998, TGL.15-01-1998 KEWAJIBAN JUMLAH TELAH DIBAYAR MASIH HARUS DIBAYARPlafon Anggaran : Rp.945.000.000,00 H. POKOK 824.729.797,27 769.448.260,90 55.281.536,37 Jangka waktu : 12 Tahun BUNGA 761.967.730,51 750.623.176,32 11.344.554,19 Closing date : 31 Maret 2000 JASA BANK 16.564.515,88 16.352.603,32 211.912,56 Masa tenggang : 3 Tahun B. KOMITMEN 7.749.497,55 7.749.497,55 - Pembayaran : 15 Januari dan 15 Juli DENDA B. KOMIT 807.594,56 807.594,56 - Jatuh tempo pokok pertama : 15 Juli 2001 s/d 15 Januari 2002 DENDA BUNGA 3.920.213,09 3.807.510,05 112.703,04 Angsuran Pokok : 18 kali angsuran secara prorata DENDA POKOK 247.812,23 247.812,23 - Tingkat Bunga : 11,75% JUMLAH 1.615.987.161,09 1.549.036.454,93 66.950.706,16 Biaya komitmen : 0,75%Jasa Bank : 0.25% per tahun JUMLAH REALISASI PENARIKAN 935.292.870,00 Denda keterlambatan : 2% per tahun ( setiap kali terjadi keterlambatan tunggakan )

Tanggal Realisasi HariNo No Tanggal Nota BI Penarikan Bunga Hutang Pokok Bunga Jasa Bank Jumlah Hutang Pokok Bunga Jasa Bank Jumlah

Rupiah ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 729157N 02-Jul-98 03-Jul-98 87.424.380,00 - - - - - 2 729158N 02-Jul-98 03-Jul-98 123.947.810,00 12 - 810.260,05 17.614,35 827.874,40

15-Jul-98 - 26 - 1.755.563,47 38.164,42 1.793.727,89 3 731367N 07-Agust-98 10-Agust-98 326.652.453,00 52 - 8.937.187,13 194.286,68 9.131.473,81 4 734299N 30-Sep-98 01-Okt-98 188.056.481,00 106 - 24.585.913,62 534.476,38 25.120.390,00

726.081.124,00 - 36.088.924,27 784.541,83 36.873.466,10

15-Jul-99 - 181 - 41.981.607,21 912.643,64 42.894.250,85 - 78.070.531,48 1.697.185,17 79.767.716,65 15-Jan-00 - 184 - 42.677.434,96 927.770,33 43.605.205,29 - 42.677.434,96 927.770,33 43.605.205,29 15-Jul-00 - 182 - 42.213.549,79 917.685,87 43.131.235,66 - 42.213.549,79 917.685,87 43.131.235,66

15-Jan-01 - 184 - 42.677.434,96 927.770,33 43.605.205,29 - 42.677.435,25 927.770,33 43.605.205,58 15-Jul-01 - 181 40.337.840,22 41.981.607,21 912.643,64 83.232.091,07 40.337.840,22 41.981.607,21 912.643,64 83.232.091,07

15-Jan-02 - 184 40.337.840,22 40.358.009,14 877.348,02 81.573.197,38 40.337.840,22 40.306.466,35 876.227,53 81.520.534,10 15-Jul-02 - 181 40.337.840,22 37.394.298,38 812.919,53 78.545.058,13 40.337.840,22 37.316.984,19 811.238,79 78.466.063,20

15-Jan-03 - 184 40.337.840,22 35.577.414,83 773.422,06 76.688.677,11 40.337.840,22 35.564.529,13 773.141,94 76.675.511,29

Jumlah s.d 15 Januari 2003 161.351.360,88 360.950.280,75 7.846.745,25 530.148.386,88 161.351.360,88 360.808.538,36 7.843.663,60 530.003.562,84

5 15-Sep-99 15-Sep-99 23.045.067,00 1.399 - 10.298.904,46 223.889,23 10.522.793,69 6 15-Sep-99 15-Sep-99 16.421.279,00 1.399 - 7.338.715,20 159.537,29 7.498.252,49 7 27-Maret-00 27-Mar-00 169.745.400,00 1.205 - 65.340.191,13 1.420.438,94 66.760.630,07

209.211.746,00 82.977.810,79 1.803.865,46 84.781.676,25

15-Jul-03 181 55.281.536,37 32.652.361,16 709.833,94 88.643.731,47 Jumlah tgl. 15 Juli 2003 55.281.536,37 115.630.171,95 2.513.699,40 173.425.407,72 55.281.536,37 115.630.171,95 2.513.699,40 173.425.407,72

15-Jan-04 184 55.281.536,37 42.249.748,59 918.472,80 98.449.757,76 55.281.536,37 42.249.748,59 918.472,80 98.449.757,76 15-Jul-04 182 55.281.536,37 38.568.085,20 838.436,63 94.688.058,20 55.281.536,37 38.568.085,20 838.436,63 94.688.058,20

15-Jan-05 184 55.281.536,37 38.991.910,32 847.650,22 95.121.096,91 55.281.536,36 38.958.748,91 847.650,23 95.087.935,50 15-Jul-05 181 55.281.536,37 28.714.151,34 624.220,68 84.619.908,39 55.281.536,36 28.714.151,34 624.220,68 84.619.908,38

15-Jan-06 184 55.281.536,37 29.243.932,74 635.737,67 85.161.206,78 55.281.536,37 29.243.932,74 635.737,67 85.161.206,78 15-Jul-06 181 55.281.536,37 25.570.781,77 555.886,56 81.408.204,70 55.281.536,36 28.714.151,34 624.220,68 84.619.908,38

15-Jan-07 184 55.281.536,37 22.745.281,02 494.462,63 78.521.280,02 55.281.536,37 22.745.281,02 494.462,63 78.521.280,02 15-Jul-07 181 55.281.536,37 19.178.086,32 416.914,92 74.876.537,61 55.281.536,37 19.178.086,32 416.914,92 74.876.537,61

15-Jan-08 184 55.281.536,37 16.246.629,30 353.187,59 71.881.353,26 55.281.536,37 16.246.629,30 353.187,59 71.881.353,26 15-Jul-08 182 55.281.536,37 12.856.028,40 279.478,88 68.417.043,65 55.281.536,37 12.856.028,40 279.478,88 68.417.043,65

15-Jan-09 184 55.281.536,37 9.747.977,58 211.912,56 65.241.426,51 15-Jul-09 181 55.281.536,37 6.392.695,44 138.971,64 61.813.203,45

15-Jan-10 184 55.281.536,37 3.249.325,86 70.637,52 58.601.499,75

935.292.870,00 935.292.870,06 770.335.086,58 16.746.414,95 1.722.374.371,59

Keterangan :Dasar Perhitungan Kewajiban / Hutang kepada Pemerintah Pusat berupa pinjaman SLA yang dipergunakan untuk membiayai proyek persampahan dan proyek Jalan Kota :1. Perjanjian Penerusan Pinjaman antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan tanggal 15 Januari 1998 SLA-1022/Dp3/19982. Berita Acara Rekonsiliasi Penarikan Pinjaman dan Perhitungan Kewajiban atas Pinjaman Loan IBRD Nomor 4017-IND, PPP. Nomor SLA-1022/DP3/1988, antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Pemerintah Pusat (Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman, DJLK) pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2006 bertempat diruang rapat Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman Departemen Keuangan

Klasifikasi Hutang :a. Hutang Lancar per 31 Desember 2008 adalah Hutang yg jatuh tempo tahun 2009 Rp. 128.763.909,61 b. Hut. Jangka Panjang per 31 Des. 2008 adalah Hutang yg jatuh tempo diatas tahun 2009 Rp. 58.601.499,75

Jumlah Rp. 187.365.409,36

SPM-RK Kewajiban Pembayaran Realisasi Pembayaran

Page 119: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XVIII

Pembayaran Uang Bagian Laba/ Saldo uang mukaNo Tahun Muka Deviden Deviden ( 55%xlaba)

( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 1983 7.500.000,00 6.473.278,51 1.026.721,49 2 1984 27.500.000,00 1.881.775,23 26.644.946,26 3 1985 16.500.000,00 5.646.335,91 37.498.610,35 4 1986 9.500.000,00 32.379.004,32 14.619.606,03 5 1987 30.000.000,00 13.876.448,86 30.743.157,17 6 1988 15.000.000,00 33.898.375,56 11.844.781,61 7 1989 85.000.000,00 81.114.416,54 15.730.365,07 8 1990 175.000.000,00 110.707.792,07 80.022.573,00 9 1991 100.000.000,00 - 180.022.573,00

10 1992 150.000.000,00 - 330.022.573,00 11 1993 230.000.000,00 - 560.022.573,00 12 1994 129.178.400,00 76.414.101,62 612.786.871,38 13 1995 73.873.000,00 - 686.659.871,38 14 1996 375.000.000,00 358.647.079,41 703.012.791,97 15 1997 350.000.000,00 - 1.053.012.791,97 16 1998 160.000.000,00 185.305.221,20 1.027.707.570,77 17 1999 250.000.000,00 204.323.847,24 1.073.383.723,53 18 2000 232.000.000,00 269.146.588,06 1.036.237.135,47 19 2001 - 194.473.439,33 841.763.696,14 20 2002 - 134.373.001,98 707.390.694,16 21 2003 - 245.390.913,55 461.999.780,61 22 2004 - - 461.999.780,61 23 2005 - - 461.999.780,61 24 2006 3.000.000.000,00 - 3.461.999.780,61 25 2007 1.460.574.798,13 2.001.424.982,48 26 2008 (1.500.000.000,00) 501.424.982,48

3.916.051.400,00 3.414.626.417,52 3.461.999.780,61

PERHITUNGAN KELEBIHAN PEMBAYARAN UANG MUKA DEVIDEN OLEH PDAMPER 31 DESEMBER 2008

Jumlah

Page 120: 166_LKPD_Kab_Magetan

LAMPIRAN : XIX

No. PER PER No. PER PERCAT. 31/12/2007 31/12/2006 CAT. 31/12/2007 31/12/2006

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEKKas dan Bank 1 4.790.275.578,18 2.401.164.679,80 Hutang Usaha 17 1.080.184.900,00 177.167.221,00 Deposito Jangka Pendek 2 450.000.000,00 1.000.000.000,00 Hutang Pajak 18 749.994.165,91 616.527.840,12 Piutang Usaha 3 1.257.788.125,00 1.313.634.750,00 Hutang Pokok Jk. Panjang Jatuh Tempo 19 3.136.694.817,60 2.773.077.640,27 Penyisihan Piutang Usaha 4 (68.763.352,50) (59.817.108,75) Hutang Bunga Jk. Panjang Jatuh Tempo 20 2.963.136.185,94 2.593.550.946,29 Piutang Lain-lain 5 5.750.000,00 6.061.125,00 Hutang Denda Pinjaman 21 1.589.382.486,36 Persediaan Barang 6 111.489.970,00 56.195.060,00 Hutang Jasa Produksi 22 265.711.580,26 152.526,06 Pendapatan YMH Diterima 7 - Biaya Yang Masih Harus Dibayar 23 95.883.646,00 1.000.593.857,50 Beban Dibayar Dimuka 8 792.082.153,00 76.339.751,67 Hutang Jangka Pendek Lainnya 24 760.047,50 355.700,00

- Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 9.881.747.829,57 7.161.425.731,24

Jumlah Aktiva Lancar 7.338.622.473,68 4.793.578.257,72 KEWAJIBAN JANGKA PanjangAKTIVA TETAP 9 Pinjaman Pemerintah Pusat (RPD) 24 - 140.481.446,00 Tanah dan Hak Atas Tanah 1.573.346.600,00 1.060.361.600,00 Hutang Bunga RPD 25 749.454.352,23 434.863.675,65 Instalasi Sumber Air 459.486.413,25 456.986.413,25 Pinjaman P3KT (SLA) 26 1.115.678.656,66 1.338.814.387,99 Instalasi Pompa 3.152.093.998,55 2.951.958.998,55 Instalasi Transmisi dan Distribusi 28.187.021.714,69 25.139.469.657,43 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1.865.133.008,89 1.914.159.509,64 Bangunan dan Gedung 1.089.749.780,78 508.952.390,46 Inventaris Kantor 750.434.488,01 633.601.488,01 KEWAJIBAN LAIN-LAINInventaris Komputer 361.368.300,00 306.093.300,00 Cadangan Dana Meter 27 5.036.975.717,68 4.444.303.992,68 Peralatan dan perlengkapan 105.882.507,79 80.178.700,00 Uang Jaminan Langganan 28 229.928.450,00 229.928.450,00 Kendaraan dan Alat Angkut 1.549.641.327,20 1.334.341.327,20 Dana Sosial dan Pendidikan 29 420.112.211,72 199.653.157,52 Nilai Perolehan Aktiva Tetap 37.229.025.130,27 32.471.943.874,90 Dana Pensiun 30 431.867.045,00 176.243.328,80 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (21.875.716.184,13) (19.482.432.569,82) Jumlah Kewajiban Lain-lain 6.118.883.424,40 5.050.128.929,00

Nilai Buku Aktiva Tetap 15.353.308.946,14 12.989.511.305,08 AKTIVA LAIN-LAIN EKUITASAktiva Tetap Dalam Penyelesaian 10 4.699.274.112,17 1.661.126.100,00 Modal Dasar 31 348.148.760,00 348.148.760,00 Beban Ditangguhkan 11 60.320.000,04 94.050.000,00 Modal Hibah 32 27.706.050,00 27.706.050,00 Bahan Instalasi 12 1.218.739.772,23 1.560.759.712,51 Penyertaan Pemerintah YBD Statusnya 33 2.130.588.135,20 1.938.924.135,20 Aktiva Tetap Tidak Berfungsi 13 38.309.780,64 38.309.780,64 Penyertaan Pemerintah Prop. Jawa Timur 34 - - Akumulasi Penyusutan Aktiva Tidak Berfungsi 14 (38.309.780,64) (38.309.780,64) Penyertaan Pemerintah Kab. Magetan 35 8.882.373.136,00 5.882.373.136,00 Uang Muka Pembagian Laba 15 2.001.424.982,48 3.461.999.780,61 Selisih Revaluasi 36 30.374.070,00 30.374.070,00 Investasi Taman Ria Manunggal (TRM) 16 251.875.361,01 251.875.361,01 Cadangan Umum 37 1.044.594.164,91 646.255.583,60 Akumulasi Penyusutan Investasi TRM (251.875.361,01) (251.875.361,01) Akumulasi Kerugian 38 (1.094.061.290,81) (1.094.061.290,81)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 39 1.436.202.998,58 2.655.590.542,05 Jumlah Aktiva Lain-lain 7.979.758.866,92 6.777.935.593,12 Jumlah Ekuitas 12.805.926.023,88 10.435.310.986,04

TOTAL AKTIVA 30.671.690.286,74 24.561.025.155,92 TOTAL PASSIVA 30.671.690.286,74 24.561.025.155,92

PASIVAAKTIVA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAGETANNERACA KOMPARATIF

PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

Page 121: 166_LKPD_Kab_Magetan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ATAS KEPATUHAN

DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

TAHUN ANGGARAN 2008

DI

MAGETAN

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Nomor : 62/R/XVIII.JATIM/04/2009 Tanggal : 12 April 2009

BUKU II

Page 122: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR i

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

RESUME ............................................................................................................ 1

TEMUAN PEMERIKSAAN ............................................................................. 3

1. Pembayaran Hutang Dibebankan pada Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp5.226.640.700,00.......................................................................................

3

2. Aset Tetap Yang Rusak dan Hilang Belum Dilakukan Penghapusan Minimal Sebesar Rp911.332.442,00..............................................................

5

3. Pemanfaatan Kendaraan Pinjam Pakai Milik Pemerintah Kabupaten Magetan Belum Disertai Surat Perjanjian Pinjam Pakai……………………

7

4. Aset Tetap milik Pemerintah Kabupaten Magetan Minimal Senilai Rp6.141.347.000,00 Dimanfaatkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tanpa Didukung Berita Acara Penyerahan…………………….....

9

5. Pemerintah Kabupaten Magetan Masih Memiliki Hak Berupa Laba Yang Belum Dibayar oleh Perusahaan Daerah Air Minum Magetan Sebesar Rp288.486.666,82…………………………………………………………..

13

6. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sebesar Rp108.585.000,00 Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan....

15

7. Mantan Wakil Pimpinan DPRD Menggunakan Fasilitas Kendaraan Dinas Dan Pimpinan DPRD Kabupaten Magetan Menggunakan Fasilitas Kendaraan Dinas Lebih Dari Satu..................................................................

18

8. Pengelolaan Penerimaan Dana Kapitasi Sebesar Rp454.972.800,00 dari PT Asuransi Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan....................................

23

9. Bantuan Dana Hibah Tidak Didukung Dengan Pertanggungjawaban Serta Belum Dilaporkan Kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan...

27

10. Berita Acara Serah Terima Bantuan Dibuat Sebelum Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana................................................................................

30

11. Pendapatan Jasa Kegiatan Bongkar Ratoon Sebesar Rp60.000.000,00 Digunakan Langsung......................................................................................

32

12. Penerimaan atas Retribusi Pelayanan Persampahan Sebesar Rp16.221.625,00 Digunakan Langsung..........................................................

34

13. Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik Sebesar Rp69.034.740,00 Tidak Didukung Dengan Bukti Pendukung Yang Lengkap..........................................................................................................

36

Page 123: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR ii

14. Sisa Uang Persediaan pada Bendahara Pengeluaran di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah Terlambat Disetor Sebesar Rp197.608.569,00......

38

15. Hasil Pemeriksaan BPK RI Belum Ditindaklanjuti Sesuai Dengan Ketentuan........................................................................................................

40

Lampiran

Page 124: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Magetan terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Magetan. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berindikasi unsur tindak pidana. Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut: 1. Pembayaran Hutang Dibebankan Pada Belanja Tidak Langsung Sebesar

Rp5.226.640.700,00; 2. Pengelolaan Penerimaan Dana Kapitasi Sebesar Rp454.972.800,00 dari PT Asuransi

Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan; 3. Pendapatan Jasa Kegiatan Bongkar Ratoon Sebesar Rp60.000.000,00 Digunakan

Langsung; 4. Hasil Pemeriksaan BPK RI Belum Ditindaklanjuti Sesuai Dengan Ketentuan.

Page 125: 166_LKPD_Kab_Magetan
Page 126: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 3

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

1. Pembayaran Hutang Dibebankan Pada Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp5.226.640.700,00

Berdasarkan surat dari PT (Persero) Asuransi Kesehatan (PT Askes) Indonesia Cabang Madiun tanggal 17 Maret 2009 nomor 365/13-03/0309 perihal Laporan Pembayaran Iuran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki hutang kepada PT Askes sebesar Rp14.581.060.624,00 dan telah dibayar sebesar Rp13.536.640.700,00, sehingga Pemerintah Kabupaten Magetan masih memiliki hutang kepada PT Askes sebesar Rp1.044.419.924,00 dengan perincian sebagai berikut.

Tabel 1.1 Rincian Hutang Askes (Dalam Rupiah)

No Tahun Anggaran Hutang Askes Yang Telah Dibayar Sisa Hutang Askes 1 2 3 4 5=3-4

1 2004 759.177.806,00 - 759.177.806,00 2 2005 1.732.656.623,00 500.000.000,00 1.232.656.623,00 3 2006 2.662.069.393,00 1.000.000.000,00 1.662.069.393,00 4 2007 4.200.516.102,00 1.000.000.000,00 3.200.516.102,00 5 2008 5.226.640.700,00 11.036.640.700,00 (5.810.000.000,00)

Jumlah 14.581.060.624,00 13.536.640.700,00 1.044.419.924,00

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan telah membayar hutang sebesar Rp11.036.640.700,00. Pembayaran hutang sebesar Rp11.036.640.700,00 tersebut dilakukan dengan 3 (tiga) kali pembayaran, yaitu: a. Tanggal 16 Juli 2008 dengan SP2D nomor 0002128/LS/2008 sebesar

Rp1.000.000.000,00 (1.20.1.20.03.00.00.5.1.1.01.09); b. Tanggal 30 Desember 2008 dengan SP2D nomor 0007552/LS/2008 sebesar

Rp5.810.000.000,00 (1.20.1.20.03.00.00.6.2.3.04.02); c. Tanggal 30 Desember 2008 dengan SP2D nomor 0007562/LS/2008 sebesar

Rp4.226.640.700,00 (1.20.1.20.03.00.00.5.1.1.01.09). Berdasarkan penelusuran pada Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 diketahui bahwa untuk pembayaran pertama dan ketiga sebesar Rp5.226.640.700,00 (Rp1.000.000.000,00 + Rp4.226.640.700,00) dianggarkan pada Belanja Tidak Langsung Pegawai (5.1.00.00.1.01.09) pada Iuran Asuransi Kesehatan sebesar Rp5.500.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp5.226.640.700,00 atau sebesar 95,03%. Sedangkan untuk pembayaran kedua sebesar Rp5.810.000.000,00 dianggarkan pada Pembiayaan Daerah Pembayaran Pokok Hutang pada PT Askes (6.2.00.00.3.04.02) sebesar Rp5.810.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp5.810.000.000,00 (100,00%).

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: 1) Pembentukan dana cadangan;

Page 127: 166_LKPD_Kab_Magetan

4

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2) penyertaan modal pemerintah daerah; 3) pembayaran pokok utang; dan 4) pemberian pinjaman;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tangal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada : 1) Pasal 38 ayat (1) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a

merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

2) Pasal 59 menyebutkan bahwa Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf c terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan;

3) Pasal 60 ayat (2) menyebutkan bahwa Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 59 mencakup: 1) pembentukan dana cadangan; 2) penempatan modal (investasi) pemerintah daerah; 3) pembayaran pokok utang; dan 4) pemberian pinjaman daerah.

Hal tersebut mengakibatkan Belanja Iuran Asuransi Kesehatan pada Belanja Tidak Langsung Pegawai disajikan lebih tinggi sebesar Rp5.226.640.700,00 dan Pengeluaran Pembiayaan disajikan lebih rendah sebesar Rp5.226.640.700,00.

Hal tersebut disebabkan oleh Tim Anggaran kurang cermat dalam menganggarkan pembayaran hutang.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 2003 Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban membayar iuran pemerintah daerah (iuran askes) kepada PT Askes. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, penempatan kode rekening pembayaran iuran askes berada pada komponen belanja pegawai, maka untuk itu kewajiban pembayaran iuran pemerintah daerah Tahun Anggaran 2008 dianggarkan pada belanja tidak langsung. Sedangkan untuk kekurangan pembayaran (hutang) Tahun 2004 s.d. 2007 sesuai dengan pasal 36 ayat 2 Permendagri 13 Tahun 2006 dianggarkan pada pos pengeluaran pembiayaan sehingga berdasarkan ketentuan tersebut, pembebanan iuran pemerintah daerah yang menjadi kewajiban pemerintah daerah tahun 2008 pada belanja tidak langsung dan hutang pada pengeluaran pembiayaan sudah sesuai dengan ketentuan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Tim

Anggaran dalam menganggarkan pembayaran hutang sesuai dengan mata anggarannya yaitu pada mata anggaran pengeluaran pembiayaan.

Page 128: 166_LKPD_Kab_Magetan

5

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2. Aset Tetap Yang Rusak dan Hilang Belum Dilakukan Penghapusan Minimal Sebesar Rp911.332.442,00

Nilai aset tetap yang tercantum pada Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 adalah sebesar Rp1.602.040.684.304,90. Aset tetap terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan.

Pemeriksaan uji petik atas laporan aset, diketahui terdapat aset tetap yang rusak berat dan tidak bisa digunakan lagi dan aset tetap yang hilang. Sehubungan dengan hal tersebut belum semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pengguna barang melaporkan dan mengusulkan untuk dilakukan penghapusan kepada Bagian Perlengkapan selaku pengelola barang milik daerah yang bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD.

Aset tetap yang telah diusulkan untuk dihapuskan oleh SKPD baru dapat dihapuskan dari Daftar Barang Pengguna setelah mendapat persetujuan Bagian Perlengkapan. Selanjutnya Bagian Perlengkapan membuat inventaris aset tetap yang layak untuk dihapuskan berdasarkan data dari aset tetap yang diusulkan untuk dihapuskan oleh masing-masing SKPD. Aset tetap tersebut dapat dihapuskan dari Daftar Barang Milik Daerah setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah. Rincian aset tetap yang hilang dan rusak dapat dilihat pada lampiran 1.

Pada Tahun Anggaran 2007 Bagian Umum telah menginventarisir kendaraan-kendaraan yang rusak dan telah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah, namun karena beberapa jabatan yang terkait dengan panitia penghapusan aset tetap kosong, maka pelaksanaan penghapusan aset tetap tersebut tertunda. Aset tetap yang rusak dan hilang terjadi pada 26 (dua puluh enam) SKPD dan 1 (satu) bagian dengan nilai sebesar Rp911.332.442,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada bab XI : a. Pasal 53 yang menyatakan bahwa penghapusan barang milik daerah meliputi: (b)

penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah; b. Pasal 54 ayat (2) Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam

pasal 53 (b), dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain;

c. Pasal 55 yang menyebutkan penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud:1) Tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat

dipindahtangankan; atau 2) Alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hal tersebut mengakibatkan nilai peralatan dan mesin pada Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Page 129: 166_LKPD_Kab_Magetan

6

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Permasalahan tersebut disebabkan a. Kepala Dinas terkait belum mengajukan Surat Usulan Penghapusan barang daerah

yang hilang kepada Kepala Daerah dhi Kepala Bagian Umum untuk dimintakan persetujuan penghapusan kepada Kepala Daerah;

b. Panitia Penghapusan yang sudah dibentuk belum aktif melaksanakan tugasnya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bagian Umum menanggapi bahwa proses penghapusan terkendala jabatan Asisten III selaku Ketua Tim Penghapusan kosong, sehingga Plt Asisten III tidak memiliki legalitas melakukan proses penghapusan. Selain itu laporan kepala SKPD terhadap barang rusak dan hilang harus dilakukan dalam pendataan aset, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah sesuai ketentuan yang ada.

Rencana tindakan kedepan akan segera dilakukan sensus dan dilakukan monitoring dan evaluasi di SKPD dengan menekankan Pengurus Barang SKPD dengan laporan berbasis neraca.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar segera memerintahkan kepada 26 (dua puluh enam) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 1 (satu) bagian (terlampir) untuk segera mengajukan Surat Usulan Penghapusan Barang Daerah yang hilang kepada Pengelola Barang dhi Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Panitia Penghapusan untuk segera melakukan penghapusan aset.

Page 130: 166_LKPD_Kab_Magetan

7

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

3. Pemanfaatan Kendaraan Pinjam Pakai Milik Pemerintah Kabupaten Magetan Belum Disertai Surat Perjanjian Pinjam Pakai

Bagian Umum dan Perlengkapan adalah pengelola barang milik daerah yang bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap data inventarisasi aset pada Bagian Umum dan Perlengkapan terdapat kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Magetan dipinjam oleh beberapa instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kendaraan yang Dipinjam oleh Instansi Pemerintah dan Organisasi Kemasyarakatan

Surat Pinjam Pakai No.

Instansi Roda 4 Roda 2 Nomor Tanggal

1 Polres 30 024/1344/403.031/2007 24 April 2007 2 Kodim 1 028/1496/403.012/2008 09 Juni 2008 3 PMI 1 024/202/403.031/2008 10 Juni 2008 4 Kejaksaan 1 Tidak ada 5 Polres 1 Tidak ada 6 Pengadilan 1 Tidak ada 7 BPN 1 Tidak ada 8 Pramuka 1 Tidak ada

Total 7 30

Penelusuran lebih lanjut diketahui sesuai pada tabel di atas terdapat 5 (lima) kendaraan roda 4 yang dipinjam tanpa didasari dengan surat perjanjian pinjam pakai.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada: a. Pasal 1 ayat (16) Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam

pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum;

b. Pasal 32 menyebutkan bahwa bentuk-bentuk pemanfaatan barang milik daerah berupa: 1) Sewa; 2) Pinjam Pakai; 3) Kerjasama Pemanfaatan; dan 4) Bangunan Guna Serah dan Bangun Serah Guna.

c. Pasal 35 ayat (5) Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: 1) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; 2) Jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan; 3) Jangka waktu peminjaman; 4) Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama

jangka waktu peminjaman; dan 5) Persyaratan lain yang dianggap perlu.

Page 131: 166_LKPD_Kab_Magetan

8

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

d. Lampiran Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah poin VIII menyebutkan bahwa: Pinjam pakai merupakan penyerahan penggunaan barang milik daerah kepada instansi pemerintah, antar pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Surat Perjanjian untuk jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir, barang milik daerah tersebut diserahkan kembali kepada Pemerintah Daerah; Syarat-syarat pinjam pakai barang milik daerah adalah: 1) Barang milik daerah tersebut sementara waktu belum dimanfaatkan oleh SKPD; 2) Barang milik daerah yang dipinjampakaikan tersebut hanya boleh digunakan

oleh peminjam sesuai dengan peruntukkannya; 3) Pinjam pakai tersebut tidak mengganggu kelancaran tugas pokok instansi atau

SKPD; 4) Barang milik daerah yang dipinjampakaikan harus merupakan barang yang tidak

habis pakai; 5) Peminjam wajib memelihara dan menanggung biaya-biaya yang diperlukan

selama peminjaman; 6) Peminjam bertanggung jawab atas keutuhan dan keselamatan barang; 7) Jangka waktu pinjam pakai maksimal selama 2 (dua) tahun dan apabila

diperlukan dapat diperpanjang kembali; 8) Pengembalian barang milik daerah yang dipinjampakaikan harus dalam keadaan

baik dan lengkap; 9) Pinjam pakai barang milik daerah hanya dapat dilaksanakan antar Pemerintah; 10) Pinjam pakai barang milik daerah ditetapkan dengan Surat Perjanjian dan

penyerahannya dituangkan dalam Berita Acara; 11) Surat Perjanjian Pinjam Pakai dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat

persetujuan Kepala Daerah;

Masalah tersebut mengakibatkan penggunaan aset milik Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini kendaraan dinas dapat disalahgunakan dan membuka peluang hilangnya barang milik daerah.

Hal tersebut disebabkan Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan yang tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bagian Umum menanggapi bahwa benar adanya lima kendaraan tersebut belum diproses sesuai dengan ketentuan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan kepada Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk segera membuat surat pinjam pakai terhadap kendaraan-kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Magetan yang dipinjam oleh beberapa instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.

Page 132: 166_LKPD_Kab_Magetan

9

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

4. Aset Tetap milik Pemerintah Kabupaten Magetan Minimal Sebesar Rp6.141.347.000,00 Dimanfaatkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tanpa Didukung Berita Acara Penyerahan

Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan (Kontrak) pada Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Kabupaten Magetan telah merealisasikan Pembangunan Sumber Air Ondo-Ondo dan Sumur Pompa Dalam Desa Bibis sedangkan Tahun Anggaran 2007 merealisasikan Pembangunan Sumur Pompa Dalam & Jaringan Air Bersih Desa Kuwon. Pengadaan pembangunan ini menambah nilai aset Pemerintah Kabupaten Magetan. Adapun rincian pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Pekerjaan yang Dimanfaatkan oleh PDAM

(Dalam Rupiah)

No. Pekerjaan No. Kontrak Tanggal Kontrak Nilai

Kontraktor Pelaksana

1 Pembangunan Sumur Pompa Dalam Desa Bibis

690/01.08/403.102/K-PU/VIII/2006

8 Agustus 2006 594.865.000,00 CV Taman Sari

2 Pembangunan Sumber Air Ondo-Ondo

690/03.09/403.102/K-PU/IX/2006

7 September 2006 3.547.236.000,00 PT Jatisono Multi Konstruksi

3 Pembangunan Sumur Pompa Dalam dan Jaringan Air Bersih

690/01.09/403.102/K-PU/VI/2007

22 Juni 2007 1.999.246.000,00 PT Margo Utomo

Jumlah 6.141.347.000,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 4 April 2009 terhadap pembangunan sumur pompa dalam Desa Bibis dan pembangunan sumur pompa dalam dan jaringan air bersih di Desa Kuwon dan Botok diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Pembangunan Sumur Pompa Dalam Desa Bibis (TA 2006) Sumur pompa dalam terletak di lokasi Desa Bibis dan pembangunan sumur pompa dalam tersebut untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Bibis, Desa Sukomoro, Desa Bulu dan Desa Duwet. Pemanfaatan sumur pompa oleh PDAM baru dimulai bulan Desember 2007.

b. Pembangunan Sumur Pompa Dalam dan Jaringan Air Bersih Desa Kuwon (TA 2007) Pembangunan ini pada awalnya direncanakan dilaksanakan di Desa Kuwon, namun karena ada penolakan dari masyarakat sekitar sehingga hanya menara air (water tower) dan pagar keliling yang dibangun di Desa Kuwon. Sedangkan untuk sumur pompa (sumur bor) dan rumah panel dibangun di Desa Botok. Untuk tandon air bawah telah disediakan oleh PDAM sehingga Pemerintah Kabupaten Magetan tidak membangun tandon air bawah. Tujuan awal dari pembangunan ini adalah: 1) Meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat dapat menggunakan air setiap

waktu tanpa ada proses penggiliran; 2) Mencukupi kelebihan air masyarakat di tiga desa sekitar (Desa Botok, Desa Taji

dan Desa Truneng); 3) Meningkatkan pelayanan di desa yang lain dengan kata lain untuk menambah

jumlah pelanggan.

Page 133: 166_LKPD_Kab_Magetan

10

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Namun untuk sementara pembangunan baru dapat memenuhi kebutuhan air KantorPDAM Magetan saja karena belum mendapat pelanggan dan masih proses pengenalan. Pemanfaatan sumur pompa oleh PDAM baru dimulai bulan April 2008.

Hasil konfirmasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) ketiga kegiatan tersebut pada Dinas PU pada tanggal 1 April 2009 diketahui bahwa pemanfaatan ketiga pembangunan sumur tersebut tidak didasari dengan perjanjian tertulis, hanya Dinas PU membuat surat tanda terima kunci yang diserahkan kepada pihak PDAM dan penyerahan kunci ini tidak berdasarkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Magetan.

Berdasarkan konfirmasi dengan Mantan Direktur Teknik PDAM pada tanggal 2 April 2009 di Kantor PDAM diketahui bahwa pada bulan April 2007, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka PDAM juga memanfaatkan Sumber Air Ondo-Ondo.

Untuk pemanfaatan aset milik Pemerintah Kabupaten Magetan, PDAM telah mengajukan surat kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) pada tanggal 26 September 2007 dengan nomor surat 050/354/403.501/2007 perihal Pinjam Pakai Sumur Dalam Desa Bibis dan tanggal 24 Maret 2008 dengan nomor surat 690/169/403.501/2008 perihal Perijinan Pakai Sumur Desa Botok. Sedangkan untuk pemanfaatan Sumber Air Ondo-ondo tidak disertai dokumentasi tertulis.

Pada tanggal 6 April 2009 bertempat di ruang kerja Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Kepala Dinas PU menyatakan bahwa untuk pembangunan sumur pompa di Desa Bibis dan Kuwon, Dinas PU tidak mengetahui proses hingga pembangunan tersebut dapat dimanfaatkan oleh PDAM karena setelah pembangunan selesai (baik P-1 dan P-2) langsung diserahkan kepada Bupati melalui Bagian Administrasi Pembangunan. Sedangkan pembangunan sumur pompa di Desa Ondo-Ondo, PDAM memanfaatkan setelah serah terima (P-1) dikarenakan kebutuhan air yang mendesak. Sehingga dapat dikatakan pembangunan ini belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Magetan dan penyerahan ini tidak disertai surat perjanjian antara Dinas PU dan PDAM. Setelah proyek selesai (P-2), pembangunan ini diserahkan kepada Bupati dan semua dokumen diserahkan ke Bagian Administrasi Pembangunan namun dari Dinas PU tidak memberikan keterangan bila pembangunan ini sudah dimanfaatkan oleh PDAM.

Permasalahan di atas tidak sesuai dengan : a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun tanggal 21 Maret 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada: 1) Pasal 1 ayat (16) Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam

pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum;

2) Pasal 6: a) ayat (1) Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang

milik daerah, mempunyai wewenang: (1) menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; (2) menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan tanah

dan bangunan; (3) menetapkan kebijakan pengamanan barang milik daerah; (4) mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang

memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; (5) menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan barang milik

Page 134: 166_LKPD_Kab_Magetan

11

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Daerah sesuai batas kewenangannya; dan (6) menyetujui usul pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/atau

bangunan. b) Sekretaris Daerah selaku pengelola, berwenang dan bertanggungjawab:

(1) menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah;

(2) meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah; (3) meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan

barang milik daerah; (4) mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan

pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Kepala Daerah;

(5) melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; dan;

(6) melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah;

3) Pasal 36 yang menyebutkan bahwa kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka: a) Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dengan pihak lain dilaksanakan

dan; b) Meningkatkan penerimaan daerah;

4) Pasal 57 yang menyebutkan bahwa Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik daerah, meliputi a) Penjualan; b) Tukar menukar; c) Hibah; dan d) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah;

Permasalahan ini mengakibatkan aset-aset yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga menjadi tidak jelas status kepemilikan aset tersebut, di satu sisi secara formal merupakan aset Pemerintah Kabupaten Magetan sedangkan di sisi yang lain aset tersebut dimanfaatkan secara penuh oleh PDAM.

Permasalahan ini disebabkan Dinas Pekerjaan Umum tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas PU menanggapi bahwa usulan sekaligus pemilihan lokasi/proyek-proyek yang berkaitan dengan air bersih disesuaikan/ditempatkan pada daerah-daerah yang kekurangan air bersih. Sehingga apabila proyek tersebut selesai dilaksanakan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Untuk proyek pembangunan sumur pompa dalam Desa Bibis, pembangunan sumber air Ondo-Ondo dan pembangunan sumur pompa dalam dan jaringan air bersih Desa Kuwon setelah selesai dilaksanakan langsung didistribusikan untuk mencukupi kebutuhaan air masyarakat oleh PDAM karena kebutuhan yang sangat mendesak.

Di dalam APBD lokasi pengeboran berada di Desa Kuwon Kecamatan Karas. Sebelum pekerjaan pengeboran dimulai, dilakukan sosialisasi beberapa kali. Hasil sosialisasi menyimpulkan bahwa pada dasarnya masyarakat desa Kuwon menolak

Page 135: 166_LKPD_Kab_Magetan

12

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

adanya pengeboran sumur dalam di desanya. Setelah melakukan koordinasi dengan PDAM Magetan, disepakati lokasi pengeboran dipindahkan di Desa Botok Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai, penyerahan pertama (P1) pada tanggal 6 Desember 2007. Penyerahan kedua (P2) pada tanggal 10 September 2008.

Sumur Bibis dilaksanakan selama 120 hari kalender, dilakukan Penyerahan Pertama (P1) pada tanggal 21 Desember 2006. Penyerahan kedua (P2) dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2007.

Pekerjaan Sumur Air Ondo-Ondo dilaksanakan dalam jangka waktu 110 hari, dan masa pemeliharaan 180 hari. Penyerahan pertama (P1) pada tanggal 28 Desember 2006. Penyerahan kedua (P2) pada tanggal 26 juni 2007. Setelah penyerahan kedua (P2) Dinas PU Kabupaten Magetan selaku Pengguna Anggaran telah menyerahkan kepada Bupati Magetan melalui Bagian Administrasi dan Pembangunan, sehingga pengelolaan selanjutnya tidak lagi menjadi tanggung jawab Dinas PU. Pengelolaan aset-aset tersebut oleh pihak PDAM kurang disertai surat perjanjian tertulis, hal tersebut akan segera kami tindak lanjuti. Untuk kedepan akan kami tertibkan untuk penyerahan aset ke Pemerintah Daerah setelah proyek selesai dilaksanakan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan untuk memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan agar segera memproses status aset milik Pemerintah Magetan yang dimanfaatkan oleh PDAM.

Page 136: 166_LKPD_Kab_Magetan

13

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

5. Pemerintah Kabupaten Magetan Masih Memiliki Hak Berupa Laba Yang Belum Dibayar oleh Perusahaan Daerah Air Minum Magetan Sebesar Rp288.486.666,82

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magetan merupakan salah satu BUMD yang dimiliki oleh Kabupaten Magetan dengan kepemilikan saham sebesar 100%. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan, Pemerintah Kabupaten Magetan mendapat pembagian laba sebesar 55% dari laba bersih perusahaan. Namun realisasinya PDAM menyetor pembagian laba tersebut berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan.melalui target penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan target ini selalu melebihi dari pembagian presentase laba yang seharusnya atau melebihi 55% dari laba bersih PDAM.

Pada Tahun 2006 Pemerintah Kabupaten telah menerima kelebihan pembagian laba sebesar Rp3.461.999.780,61. Sehingga pembagian laba PDAM Tahun 2006 sebesar Rp1.460.574.798,13 yang dibagikan di Tahun 2007 kepada Pemerintah Kabupaten Magetan dilakukan secara kompensasi (PDAM tidak menyetor secara cash ke Kas Daerah) dan pada Tahun 2007 masih terdapat kelebihan pembagian laba oleh PDAM sebesar Rp2.001.424.982,48 (Rp3.461.999.780,61 - Rp1.460.574.798,13). Berdasarkan Keputusan Bupati Magetan Nomor: 188/158/Kept/403.012/2008 tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga Dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2008 Untuk Pengembalian Setoran Uang Muka Laba Perusahaan Air Minum (PDAM) Magetan maka pada Tahun Anggaran 2008, Pemerintah Kabupaten Magetan menyetorkan pengembalian kelebihan penerimaan laba melalui rekening Belanja Tidak Terduga (1.20.1.20.03.00.00.5.1.8.01.01) sebesar Rp1.500.000.000,00 dengan SP2D nomor : 0000957/LS/2008 pada tanggal 9 Mei 2008 dan PDAM mengkompensasi pembagian laba Tahun 2007 sebesar Rp789.911.650,30 sehingga pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Magetan telah mengembalikan kelebihan pembagian laba kepada PDAM total sebesar Rp2.289.911.649,30 (Rp1.500.000.000,00 + Rp789.911.650,30). Dari pengembalian kelebihan laba di Tahun 2008 ini, PDAM justru memiliki hutang kepada Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp288.486.666,82 (Rp2.289.911.649,30 – Rp2.001.424.982,48). Rincian perhitungan pembagian laba PDAM kepada Pemerintah Kabupaten Magetan dapat dilihat pada lampiran 2.

Kondisi tersebut tidak sesuai denganPeraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan pasal 21 ayat (2) yang menyebutkan bahwa penggunaan laba bersih, setelah terlebih dahulu dikurangi dengan cadangan tujuan dana perusahaan ditetapkan sebagai berikut: a. Untuk Dana Pembangunan Daerah 30%; b. Untuk Anggaran Belanja Daerah 25%; c. Untuk cadangan umum 15%, sosial dan pendidikan 10%, jasa produksi 10%,

sumbangan dana pensiun dan sokongan 10%.

Permasalahan di atas mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki piutang kepada PDAM sebesar Rp288.486.666,82.

Page 137: 166_LKPD_Kab_Magetan

14

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hal tersebut disebabkan: a. Pemerintah Kabupaten Magetan dan PDAM tidak cermat dalam menghitung

pembagian laba; b. Pembagian laba PDAM berdasarkan target atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

ditetapkan Pemerintah Kabupaten Magetan tanpa memperhitungkan kondisi keuangan PDAM dan bukan berdasarkan dari ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa PDAM menyetorkan laba setiap tahun (mulai Tahun 1982 s.d. 2000) dan Tahun 2006 sesuai target PAD yang ditetapkan APBD. Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1982 laba PDAM adalah 55% dari perolehan laba bersih, sehingga terjadi kelebihan setoran pada Tahun 2006 sebesar Rp1.036.237.135,47. Untuk menutup kelebihan atas setoran dimaksud, PDAM memperhitungkan dengan perolehan bagian laba untuk pemerintah Kabupaten Magetan pada Tahun 2001-2003 dan Tahun 2007 masih terdapat sisa kelebihan setoran sebesar Rp2.001.424.982,48 yang merupakan tanggungan Pemkab Magetan. Tahun 2008 Pemkab Magetan menyetorkan kepada PDAM atas kelebihan setor laba sebesar Rp1.500.000.000,00. Tahun 2008 Pemkab Magetan memiliki bagian laba sebesar Rp789.911.650,30, sehingga sisa kelebihan setoran sebesar Rp2.001.424.982,48 dikurangi dengan (Rp1.500.000.000,00+Rp789.911.650,30), Pemkab Magetan masih mempunyai hak bagian laba sebesar Rp288.486.666,82. Untuk penarikannya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan PDAM.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Direksi PDAM untuk segera menyetor kekurangan laba hak Pemerintah Kabupaten Magetan sebesar Rp288.486.666,82.

Page 138: 166_LKPD_Kab_Magetan

15

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

6. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sebesar Rp108.585.000,00 Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan

Pada Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan TA 2008 unaudited, belanja barang dan jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Pemerintah Daerah (Bappeda) untuk Tahun Anggaran 2008 dianggarkan sebesar Rp5.192.861.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp3.983.542.109,00. Hasil pemeriksaan atas realisasi belanja barang dan jasa tersebut menunjukkan bahwa tidak semua realisasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran.

Realisasi belanja yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah telah dianggarkan sebesar Rp338.460.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp337.810.000,00.

Hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) menunjukkan bahwa dari jumlah realisasi sebesar Rp337.810.000,00, yang dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp229.225.000,00 sedangkan sisanya sebesar Rp108.585.000,00 tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bendahara Pengeluaran menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan keteledoran yang bersangkutan sehingga banyak SPJ yang tidak dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran sehingga realisasi belanja tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan data yang ada, diketahui hal tersebut juga disebabkan pengeluaran-pengeluaran untuk perjalanan dinas yang diberikan melebihi ketentuan tetapi tidak ada tanda terima dan pengeluaran-pengeluaran lain yang tidak ada buktinya dan tidak dapat dirinci oleh Bendahara Pengeluaran.

Atas permasalahan tersebut Bendahara Pengeluaran menandatangani Surat Pernyataan dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) pada tanggal 7 April 2009. Atas permasalahan tersebut Bendahara Pengeluaran telah menyetor selisih anggaran ke kas daerah sebesar Rp108.585.000,00 pada tanggal 7 April 2009.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 tentang Keuangan

Negara, pada: 1) Pasal 35 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap orang yang diberi tugas

menerima, menyimpan, membayar, dan/atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara adalah bendahara yang wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan;

2) Pasal 35 ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap bendahara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang berada dalam pengurusannya;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara: 1) Pasal 3 yang menyatakan Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran

dari uang persediaan yang dikelolanya setelah: a) Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; b) Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah

pembayaran;

Page 139: 166_LKPD_Kab_Magetan

16

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2) Pasal 4 yang menyatakan Bendahara wajib menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila persyaratan pada ayat (3) tidak dipenuhi;

3) Pasal 5 yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya;

4) Pasal 59 yang menyatakan bahwa Bendahara, Pegawai Negeri Bukan Bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan keuangan negara, wajib mengganti kerugian tersebut;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada: 1) Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung

oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;

2) Pasal 85 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran, bendahara penerimaan/pengeluaran dan atau orang atau badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah, wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pada: 1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,

taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

2) Pasal 4 ayat (2) yang menyatakan bahwa secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan;

3) Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;

4) Pasal 132 ayat (2) yang menyatakan bahwa bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud;

5) Pasal 315 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap kerugian daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang harus segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

6) Pasal 315 ayat (2) yang menyatakan bahwa bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan keuangan daerah, wajib mengganti kerugian tersebut.

Masalah tersebut mengakibatkan realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp108.585.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Masalah tersebut disebabkan oleh: a. Bendahara Pengeluaran lalai dalam menyimpan bukti pertanggungjawaban; b. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) tidak cermat dan lalai dalam melakukan

verifikasi bukti pertanggungjawaban;

Page 140: 166_LKPD_Kab_Magetan

17

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) lalai dan tidak bertanggung jawab atas kegiatan dalam lingkup tugasnya;

d. Kepala Bappeda (Pengguna Anggaran) lalai dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bappeda menanggapi bahwa Bendahara Pengeluaran teledor sehingga tidak dapat menyajikan bukti-bukti pada saat pemeriksaan, karena kurang tertibnya pengelolaan administrasi keuangan yang berakibat banyak SPJ yang belum dapat diadministrasikan secara baik. Sebagai akibat kelalaian tersebut Kepala Bappeda telah memerintahkan kepada Bendahara Pengeluaran untuk segera menyetor selisih anggaran dan telah ditindaklanjuti dengan mengembalikan selisih tersebut ke BPD Cabang Magetan pada tanggal 7 April 2009. Rencana ke depan akan lebih dioptimalkan khususnya pengendalian, baik terhadap penerimaan maupun pengeluaran keuangan SKPD dengan penyesuaian kebutuhan riil.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan kepada Kepala Bappeda untuk selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya, PPK Bappeda untuk selalu melakukan verifikasi secara cermat atas bukti pertanggungjawaban, PPTK Bappeda untuk selalu bertanggung jawab atas kegiatan dalam lingkup tugasnya dan Bendahara Pengeluaran Bappeda untuk selalu menyimpan bukti pertanggungjawaban.

Page 141: 166_LKPD_Kab_Magetan

18

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

7. Mantan Wakil Pimpinan DPRD Menggunakan Fasilitas Kendaraan Dinas Dan Pimpinan DPRD Kabupaten Magetan Menggunakan Fasilitas kendaraan Dinas Lebih Dari satu

Berdasarkan hasil uji petik terhadap dokumen-dokumen penggunaan kendaraan

dinas pada Sekretariat DPRD diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Mantan Wakil Pimpinan DPRD Menggunakan Fasilitas Kendaraan Dinas Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan dan Anggota DPRD masa bakti 1999-2004, disediakan kendaraan dinas roda empat sebanyak 5 (lima) buah, yaitu:

Tabel 7.1 Kendaraan Operasional DPRD Masa Bakti 1999-2004

No. Jenis Kendaraan Nomor Polisi 1. Toyota Kijang AE-9685-M 2. Toyota Kijang AE-9686-M 3. Toyota Kijang AE-9730-M 4. Toyota Kijang AE-9716-M 5. Suzuki Futura AE-9630-R 6. Mitsubishi T 120 SS AE-9635-R

Ketua DPRD melalui Surat Nomor 170/393/403.040/2005 tanggal 28 Juni 2005 menyatakan bahwa kendaraan dinas sebagian telah dikembalikan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 7.2 Kendaran Yang Sudah dan Belum Dikembalikan

No Kendaraan No. Jenis Kendaraan

Sudah dikembalikan Belum dikembalikan 1. Toyota Kijang AE-9685-M 2. Toyota Kijang AE-9686-M 3. Toyota Kijang AE-9716-M 4. Toyota Kijang AE-9730-M 5. Suzuki Futura AE-9630-R 6. Mitsubishi T 120 SS AE-9635-R

Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan mengirimkan surat kepada pimpinan DPRD dengan Nomor 024/2944/403.031/2005 tanggal 11 Juli 2005 yang menyatakan bahwa kendaraan dinas untuk masa bakti 1999-2004 akan ditarik dari DPRD dan digunakan untuk operasional Sekretariat Daerah.

Sesuai Surat Ketua DPRD Nomor 170/441/403.040/2005 tanggal 26 Juli 2005 perihal pengembalian kendaraan operasional DPRD, dijelaskan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut telah dikembalikan kecuali kendaraan Nomor Polisi AE-9716-M yang masih digunakan oleh Sdr AN (Mantan Wakil Ketua DPRD 1999-2004).

KH AN dhi sebagai Wakil Ketua DPRD masa bakti 1999-2004 adalah pemegang/pemakai kendaraan dinas Toyota/2000 Nomor Polisi AE 9716 M warna biru metalik, telah menyatakan bertanggungjawab atas perawatan kendaraan dinas dan akan digunakan seoptimal mungkin untuk kepentingan dinas. Pernyataan tersebut sebagaimana dituangkan dalam Surat Nomor 024/ 403.040/2003 Bulan Maret 2003.

Page 142: 166_LKPD_Kab_Magetan

19

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hasil konfirmasi dengan Kepala Sub Bagian Perlengkapan Bagian Umum diketahui bahwa kendaraan yang dibawa oleh Sdr AN sudah pernah ditarik, namun Sdr AN meminta kompensasi biaya perawatan sebesar Rp5.000.000,00.

Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan melalui Surat Nomor 024/564/403.031/2006 tanggal 28 Pebruari 2006 melakukan lagi upaya penarikan kendaraan dinas Toyota Kijang AE 9716 M yang dipinjam oleh Sdr AN, agar segera dikembalikan/diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Magetan c/q Bagian Umum dan Perlengkapan. Selanjutnya proses penarikan kembali kendaraan tersebut terhenti.

Pada saat pemeriksaan BPK atas LKD Pemerintah Kabupaten Magetan TA 2008 proses penarikan dilakukan lagi. Selama ini tidak ada koordinasi antara Sekretariat Dewan dengan Bagian Umum Sekretariat Daerah. Kedua instistusi ini merasa tidak berkewajiban untuk melakukan penarikan. Kendaraan AE 9716 M sudah tidak tercatat dalam Daftar Aset Kendaraan Dinas Roda 4 Unit Kantor DPRD Kabupaten Magetan. Kendaraan tersebut juga tidak dicatat pada Daftar Kendaraan Dinas Pemerintah Kabupaten Magetan yang dibuat oleh Bagian Pengelolaan Aset Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

Adapun pajak kendaraan masih menjadi tanggungan Pemda dan pembayaran pajak terakhir dilakukan pada Bulan Januari 2009. Saat pembayaran pajak, pemakai mendatangi Pengurus perpanjangan STNK Bagian Pengelolaan Aset DPPKD. Pada saat pembayaran pajak diketahui bahwa plat nomor kendaraan yang berwarna merah sudah diganti dengan warna hitam dengan Nopol Bagian belakang kode NP.

Hasil konfirmasi dengan Sekretaris DPRD tanggal 6 April 2009 diperoleh informasi bahwa kendaraan yang dibawa Sdr AN akan segera ditarik kembali. Sekretaris DPRD kemudian mengirimkan surat kepada Sdr AN perihal penarikan kendaraan melalui Surat Nomor 028/184/403.040/2009 tanggal 6 April 2009. Surat tersebut mengatasnamakan pemeriksaan BPK yang masih berlangsung saat ini sebagai alasan untuk menarik kendaraan. Pada saat peminjaman kendaraan yang menandatangani surat adalah Ketua DPRD yang masih menjabat sampai saat pemeriksaan. Hal ini berarti Ketua DPRD tidak mempunyai perhatian atas permasalahan tersebut.

b. Pimpinan DPRD Kabupaten Magetan Menggunakan Fasilitas Kendaraan

Dinas Lebih Dari Satu

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selain memperoleh penghasilan berupa uang representasi, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia musyawarah, tunjangan komisi, tunjangan panitia anggaran, tunjangan Badan Kehormatan, tunjangan alat kelengkapan lainnya juga memperoleh tunjangan kesejahteraan.

Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan kepada pimpinan dan anggota DPRD berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, penyediaan rumah jabatan pimpinan DPRD dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD, pemberian pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan pengurusan jenasah. Kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD masing-masing memperoleh satu unit kendaraan.

Pemeriksaan atas dokumen diketahui bahwa Ketua DPRD (periode 2004-2009) menggunakan fasilitas kendaraan dinas roda 4 dengan Nomor Polisi AE 2 M (AE 1708 BS) tanpa didukung Surat Pernyataan Pemegang/Pemakai Kendaraan Dinas

Page 143: 166_LKPD_Kab_Magetan

20

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Roda 4. Selain itu Istri Ketua DPRD sebagai Wakil ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Magetan juga mendapat kendaraan Toyota Kijang Nopol AE 9686 M (AE 300 M) sesuai dengan surat Ketua DPRD Nomor 170/441/403.040/2005 tanggal 26 Juli 2005. Berdasarkan konfirmasi dengan Bendahara barang dan pengurus barang, kendaraan tersebut tidak dibawa pulang.

Kendaraan AE 2 M pernah mengalami kecelakaan dan masuk bengkel sesuai Surat Wakil Ketua DPRD Nomor 170/778/403.040/2008 tanggal 27 Oktober 2008 perihal pemberitahuan kecelakaan lalu lintas kendaraan AE 2 M. Sehingga Ketua DPRD menggunakan kendaraan operasional Sedan Lancer AE 9609 M yang merupakan kendaraan pool untuk operasional tamu, sesuai dengan Nota Dinas Kepala Sub Bagian Perlengkapan atas nama Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Nomor 024/365/403.031/2008 tanggal 7 Nopember 2008.

Berdasarkan konfirmasi dengan Sekretaris Dewan diketahui bahwa kendaraan AE 2 M telah selesai diperbaiki. Namun ketika cek fisik pada tanggal 3 April 2009 atas keberadaan kendaraan di pool Rumah Tangga Sekretariat Daerah diketahui mobil sedan Lancer AE 9609 M tidak ada di pool. Menurut keterangan Kasubag Rumah Tangga sedan Lancer ditukar dengan kendaraan operasional Wakil Ketua PKK. Hal tersebut menunjukkan kendaraan operasional Wakil Ketua PKK tidak berada di DPRD. Dengan demikian Ketua DPRD membawa kendaraan Dinas sebanyak 2 (dua) buah.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tanggal 14 Nopember 2006 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 1 angka 16 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, pakaian dinas kepada pimpinan dan anggota DPRD, penyediaan rumah jabatan pimpinan DPRD dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD, serta rumah dinas bagi anggota DPRD dan perlengkapannya;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tanggal 20 Maret 2006 tentang Standarisasi Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah pada : 1) Pasal 5 menyebutkan bahwa Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja meliputi:

ruangan kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas, kendaraan dinas; 2) Pasal 13 menyebutkan bahwa kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam

pasal 5 huruf meliputi kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan;

3) Pasal 15 ayat (1) menyebutkan bahwa Kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan operasional perkantoran;

4) Pasal 15 ayat (2) menyebutkan bahwa Kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota;

c. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 183.31/006/BAKD tanggal 4 Januari 2006 pada angka1 menyebutkan bahwa dengan disempurnakannya pengertian

Page 144: 166_LKPD_Kab_Magetan

21

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

tunjangan kesejahteraan yang dimaksud dalam ketentuan pasal 1 angka 16, maka kendaraan dinas jabatan hanya dapat diberikan kepada Pimpinan DPRD masing-masing satu unit

d. Peraturan Bupati Magetan Nomor 74 Tahun 2006 tentang Pedoman dan tata Cara penggunaan kendaraan Dinas Pemerintah Kabupaten Magetan pada: 1) Pasal 3 huruf c menyebutkan bahwa pengguna kendaraan dinas hanya untuk

keperluan dinas; 2) Pasal 9 huruf b menyebutkan bahwa pengguna yang sudah pensiun, terhitung

mulai tanggal TMT pensiun dan selambat-lambatnya satu bulan setelah tanggal pensiun harus menyerahkan kendaraan yang digunakan kepada instansi pengelola.

Masalah tersebut mengakibatkan:

a. Menambah beban operasional untuk kegiatan aktivitas Wakil Ketua Dewan dan Ketua Dewan;

b. Membuka peluang hilangnya aset Pemerintah Kabupaten Magetan mengingat masa bakti Sdr AN sudah berakhir dan DPRD akan berakhir bulan Juni 2009.

Hal tersebut disebabkan:

a. Tidak adanya prosedur yang jelas tentang pinjam pakai kendaraan operasional untuk Pimpinan dan Anggota DPRD;

b. Bupati Magetan kurang tegas dalam mengupayakan penarikan kendaraan dinas yang digunakan oleh Mantan Ketua DPRD;

c. Sekretariat DPRD tidak tegas untuk menarik kendaraan yang digunakan oleh Pimpinan DPRD diluar kendaraan dinas.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bagian Umum menanggapi bahwa keberadaan kendaraan ada di Sekretariat DPRD, seharusnya yang bertanggung jawab adalah Sekretariat DPRD baik dalam penataan administrasi, penggunaan, perawatan serta aturan-aturan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Cara Penggunaan kendaraan dinas Pemerintah Kabupaten Magetan pasal 3 huruf c dan pasal 9 huruf b.

Sekretariat DPRD menanggapi bahwa untuk kendaraan Toyota Kijang Tahun 1993 Nopol AE 9716 M (yang baru AE 406 NP) yang dipakai oleh Sdr. HM Abu Naim, sudah dibuat surat penarikan kendaraan tanggal 6 April 2009 Nomor 028/184/403.040/2009 dan pada hari itu juga sudah kami tarik jam 15.00 WIB dan selanjutnya kendaraan pada saat sekarang sudah berada di Sekretariat DPRD.

Rencana tindakan ke depan kendaraan setelah ditarik di Sekretariat DPRD selanjutnya akan digunakan untuk operasional di Sekretariat DPRD.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menanggapi bahwa telah dibuat Surat tanggal 7 April 2009 Nomor 170/193/403.040/2009 perihal pengembalian kendaraan OPS Wakil Ketua Tim Penggerak PKK (roda empat Toyota Kijang AE 300 NP) kepada Sdr Bupati Magetan yang ditandatangani Ketua DPRD Kabupaten Magetan. Tentang kendaraan AE 2 M sudah dibuatkan surat pernyataan pemegang atau pemakai kendaraan roda empat. Untuk kendaraan roda dua sudah ditindaklanjuti dengan surat pernyataan pemegang kendaraan roda dua.

Page 145: 166_LKPD_Kab_Magetan

22

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Selanjutnya kendaraan sudah diserahkan kepada Sdr Bupati Magetan. Kendaraan AE 2 M menjadi kendaraan dinas Ketua DPRD sesuai dengan peruntukannya. Untuk kendaraan dinas roda dua menjadi kendaraan dinas bagi staf Sekretariat DPRD. Sedangkan kendaraan sedan Lancer AE 9609 M bukan kewenangan Sekretaris DPRD dalam penarikannya.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan

a. Sekretaris DPRD untuk mencatat kendaraan dinas Toyota AE-9716-M dalam Daftar Aset Kendaraan Dinas Kabupaten Magetan;

b. Sekretaris DPRD bertindak lebih tegas dan segera menarik kendaraan dinas selain fasilitas yang seharusnya dimiliki oleh Ketua DPRD;

c. Pimpinan DPRD agar segera mengembalikan kendaraan yang dipinjam.

Page 146: 166_LKPD_Kab_Magetan

23

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

8. Pengelolaan Penerimaan Dana Kapitasi Rp454.972.800,00 dari PT Asuransi Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008 menganggarkan Retribusi Pelayanan Kesehatan pada kode rekening 1.02.01.01.4.1.00.00.2.01.01 sebesar Rp990.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp1.040.873.850,00 atau sebesar 105,14%. Komponen retribusi pelayanan kesehatan ini adalah PHB/Askes.

Pemeriksaan atas bukti penerimaan dari Askes, Buku Kas Umum dan Bukti pendukung yang lain diketahui: a. Penerimaan dari PT Askes didasarkan pada Berita Acara Kesepakatan tentang

Penerapan tarif baru pembayaran kapitasi rawat jalan tingkat pertama bagi peserta Askes di Puskesmas Kabupaten Magetan yang ditandatangani antara Kepala PT Askes Cabang Madiun dengan Kepala Dinas Kesehatan tanggal 7 Nopember 2002. Besaran Dana Kapitasi sebesar Rp1000,00/jiwa dibagi sebagai berikut. 1) Besaran Rp900,00 dibagi secara proposional seperti yang berlaku saat ini yaitu :

a) Jasa Sarana Rp 200,00/jiwa/bulan dibagi lagi: (1) 25 % disetor ke Kasda atau Rp 50,00/jiwa/bulan (2) 75% untuk puskesmas atau 150,00/jiwa/bulan

b) Jasa Pelayanan Rp200,00/jiwa/bulan dibagi lagi : (1) 10% untuk operasional Dinas Kesehatan atau Rp20,00/jiwa/bulan (2) 90% untuk puskesmas atau Rp180,00/jiwa/bulan

c) Bantuan Obat Rp500,00/jiwa/bulan 2) Besaran Rp100/jiwa/bulan untuk tambahan biaya obat pada Puskesmas rawat

inap bagi peserta Askes dan Dana Cadangan. Pembagian persentase kapitasi dapat dijelaskan dengan tabel terlampir (lampiran 3)

b. Pemeriksaan lebih lanjut diketahui penerimaan dari PT Askes oleh Dinas Kesehatan tidak dibukukan secara Bruto. Penerimaaan sesungguhnya dari PT Askes adalah sebesar Rp568.716.000,00. Sedangkan yang disetor ke Kas Daerah sebesar Rp28.435.800,00. Sisanya digunakan langsung sebesar Rp540.280.200,00 (Rp568.716.000,00-Rp28.435.800,00).

c. Pencatatan retribusi pelayanan kesehatan yang dilaporkan ke Pemerintah Daerah atas PHB/Askes tidak sebesar penerimaan askes yang diterima yaitu sebesar Rp568.716.000,00 melainkan hanya sebesar Rp117.824.750,00 yang terdiri atas Askes Kapitasi Jasa Sarana saja sebesar Rp113.743.200,00 dan Retribusi Askes rawat inap di puskesmas sebesar Rp4.081.550,00. Hal ini dapat dijelaskan dengan tabel terlampir (lampiran 3).

d. Pemeriksaan atas BKU dan Rekening Koran Bank diketahui per 31 Desember 2008 masih terdapat saldo di BKU sebesar Rp105.900.710,00 terdiri dari tunai kas sebesar Rp1.641.410,00 dan Bank sebesar Rp104.259.300,00. Sisa kas di bank masih relatif banyak karena tambahan biaya obat pada puskesmas rawat inap sebesar Rp100,00/jiwa/bulan tidak diberikan ke Puskesmas tetapi dibayarkan PT Askes melalui Dinas Kesehatan selanjutnya digunakan untuk menambah biaya rawat inap bagi Puskesmas dengan fasilitas rawat inap yang melayani peserta Askes. Sisa dana yang ada pada Dinas Kesehatan sebagai cadangan bila ada fluktuasi yang rawat inap. Sedangkan yang diberikan ke Puskesmas sebesar Rp830,00 terdiri atas jasa sarana Rp150,00; jasa pelayanan Rp180,00; dan bantuan obat Rp500,00.(lampiran 4)

Page 147: 166_LKPD_Kab_Magetan

24

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

e. Jasa pelayanan yang digunakan untuk operasional Dinas Kesehatan diberikan kepada pengelola dana Kapitasi rawat jalan tingkat pertama bagi peserta Askes di Puskesmas se-Kabupaten Magetan Tahun 2008 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Nomor 440/18/403.104/2008 tanggal 13 April 2008. Dalam Keputusan tersebut disebutkan penerimanya adalah : 1) Kepala Dinas Kesehatan sebagai Penangungjawab; 2) Kepala Tata Usaha sebagai Koordinator; 3) Staf Dinas Kesehatan sebagai Pengelola Keuangan; 4) Staf Dinas Kesehatan sebagai anggota; 5) Staf Dinas Kesehatan sebagai anggota; 6) Staf Dinas Kesehatan sebagai anggota.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, dalam : 1) Pasal 16 ayat (2) disebutkan bahwa penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas

Negara/Daerah pada waktunya yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah;

2) Pasal 16 ayat (3) disebutkan bahwa penerimaan satuan kerja perangkat daerah tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran;

3) Pasal 52 disebutkan bahwa setiap orang dan/atau badan yang menguasai dokumen yang berkaitan dengan perbendaharaan Negara wajib menatausahakan dan memelihara dokumen tersebut dengan baik sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada : 1) Pasal 20 ayat (2) menyebutkan bahwa seluruh pendapatan daerah, belanja

daerah, dan pembiayaan daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD; 2) Pasal 122 ayat (3) menyebutkan bahwa penerimaan SKPD dilarang digunakan

langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

3) Pasal 127 ayat (1) menyebutkan bahwa semua pendapatan daerah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah;

c. Berita Acara Kesepakatan tentang Penerapan Tarif Baru Pembayaran Kapitasi Rawat Jalan Tingkat Pertama Bagi Peserta Askes di Puskesmas Kabupaten Magetan 828/13-03/1102 atau Nomor 1264/403.104/2002 tanggal 7 Nopember 2002 pada : 1) I.A Besaran dana kapitasi sebesar Rp1000,00 jiwa/bulan; 2) I.A.1 Besaran Rp900,00 dibagi secara proporsional seperti yang berlaku saat ini

yaitu: a) Jasa Sarana = Rp200,00/jiwa/bulan; b) Jasa Pelayanan =Rp200,00/jiwa/bulan; c) Bantuan Obat =Rp500,00/jiwa/bulan;

3) I.A.2 Besaran Rp100,00/jiwa/bulan untuk tambahan biaya obat pada Puskesmas rawat inap bagi peserta askes dan dana cadangan;

4) I.B.1 Jasa sarana sebesar Rp200,00/jiwa/bulan dibagi sebagai berikut. a) 25% disetor ke Kas Daerah =Rp50,00/jiwa/bulan; b) 75% untuk Puskesmas =Rp150,00/jiwa/bulan;

5) I.B.2 Jasa pelayanan sebesar Rp200,00/jiwa/bulan dibagi sebagai berikut.

Page 148: 166_LKPD_Kab_Magetan

25

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

a) 10% untuk operasional Dinas Kesehatan Kabupaten =Rp20,00/jiwa/bulan; b) 90% untuk Puskesmas =Rp180,00/jiwa/bulan;

6) I.C Prosedur pembayaran dana kapitasi tersebut dilaksanakan secara langsung oleh PT Askes pada Dinas Kesehatan, Kas Daerah dan Puskesmas;

7) I.C.1 Besaran Rp900,00/jiwa/bulan sebagai berikut. a) Kas Daerah (retribusi) =Rp50,00/jiwa/bulan; b) Dinas Kesehatan =Rp20,00/jiwa/bulan; c) Puskesmas =Rp830,00/jiwa/bulan terdiri dari:

(1) Jasa Sarana =Rp150,00/jiwa/bulan (2) Jasa Pelayanan =Rp180,00/jiwa/bulan (3) Bantuan Obat =Rp500,00/jiwa/bulan

Jumlah =Rp830,00/jiwa/bulan 8) I.C.2 Besaran Rp100,00/jiwa/bulan dibayarkan oleh PT Askes melalui Dinas

Kesehatan Kaupaten Magetan selanjutnya digunakan untuk menambah biaya obat rawat inap bagi Puskesmas dengan fasilitas rawat inap yang melayani peserta Askes berdasarkan perhitungan rata-rata hari rawat.

Masalah tersebut mengakibatkan a. Penerimaan retribusi pelayanan kesehatan disajikan lebih rendah sebesar

Rp454.972.800,00 (Rp568.716.000,00 - Rp113.743.200,00); b. Membuka peluang untuk disalahgunakan atas dana askes yang dikelola Dinas

Kesehatan yang tidak dilaporkan ke Pemerintah Daerah.

Hal tersebut disebabkan: a. Kepala Dinas Kesehatan lalai tidak memberikan pembinaan kepada pengelola Askes

di Dinas Kesehatan; b. Pengelola Askes lalai tidak menyetorkan retribusi askes sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menanggapi bahwa pengelolaan dana kapitasi Askes Sosial (PNS) pada saat ini (tahun 2009) sedang dalam proses pembahasan tindak lanjut untuk disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Bahwa proses untuk menuju ke pelaksanaan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 sudah dilakukan pembahasan pada Forum Rapat Konsultasi dan Koordinasi Askes tingkat Kabupaten Magetan antara lain: a. Rapat koordinasi membahas tentang retribusi pelayanan kesehatan dari kapitasi

askes yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 12 Pebruari 2009; b. Rapat membahas alur pembayaran dan pengelolaan kapitasi Askes yang

diselenggarakan pada hari Senin tanggal 16 Maret 2009. Yang diperoleh kesepakatan bahwa alur pembayaran dan pengelolaan dana kapitasi Askes melalui rekening kas daerah pada PAK APBD Tahun 2009. Pengelolaan dana kapitasi Askes sebelum PAK APBD Tahun 2009 dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PT Askes (Persero) Cabang Madiun dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan tentang Pelayanan Kesehatan RJTP, RITP dan Persalinan bagi peserta PT Askes (Persero) nomor 1185/1303/0408 dan nomor 842/1998/403.104/2008 tanggal 30 April 2008.

Page 149: 166_LKPD_Kab_Magetan

26

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk melaporkan dan mencatat secara bruto setiap penerimaan dan penggunaan dana dari PT ASKES.

Page 150: 166_LKPD_Kab_Magetan

27

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

9. Bantuan Dana Hibah Tidak Didukung Dengan Pertanggungjawaban Serta Belum Dilaporkan Kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

Pemerintah Kabupaten Magetan menganggarkan Bantuan Hibah pada Sekretariat Daerah dengan kode rekening 1.20.03.14.5.1.00.00.4.05.01 sebesar Rp12.573.358.700,00 dan direalisasi sebesar Rp10.065.889.427,18 atau 80,05%.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa bantuan hibah telah disertai proposal, naskah hibah serta kuitansi penerima bantuan. Isi dalam naskah Hibah mengatur bahwa penerima hibah harus mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang diterima kepada Bupati. Apabila dana diterimakan dalam beberapa tahap maka pengguna akan dikenai kewajiban melaporkan dulu 75% penggunaan dana tahap sebelumnya (tahap I) untuk mencairkan dana bantuan tahap selanjutnya (tahap II). Namun demikian terdapat penerima dana yang tidak melaporkan penggunaan dana sebelumnya dalam pencairan dana tahap selanjutnya. Rincian penerima dana yang belum dipertanggungjawabkan dapat dilihat pada lampiran 5.

Berdasarkan data tersebut diketahui terdapat penerima bantuan hibah tidak membuat proposal dan penggunaan dana hibah sebesar Rp2.251.858.700,00 belum dipertanggungjawabkan kepada Kepala Daerah. Berdasarkan konfirmasi dengan Bendahara Bantuan Sosial, Hibah dan Belanja tak Terduga diketahui bantuan hibah yang disalurkan tidak didukung dengan adanya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. Hasil konfirmasi lebih lanjut dengan Kasubag Anggaran bahwa Pemerintah Daerah belum melaporkan belanja hibah kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. Selain itu terdapat sisa dana hibah yang diberikan ada yang dikembalikan dengan perincian sebagai berikut.

Tabel 9.1 Sisa Dana Hibah yang Dikembalikan (Dalam Rupiah)

No Penerima Uraian Tanggal pengembalian Nilai 1 KPU Setor kembali sisa anggaran Pilkada Bupati 22-Okt-08 2.376.243.431,00 dan Wakil Bupati Tahun 2008 di Kabupaten Magetan berdasarkan SP2D Nomor: 0001059/LS/2008 tanggal 21 Mei 2008

2 Panwaslu Pilbub Pengembalian sisa rekening Panwaslu Ta 2008 31-Des-08 88.725.841,82

3 Poltek Magetan Setor kembali bantuan dana hibah sesuai 06-Jan-09 11.800.000,00

SP2D Nomor 1864/LS/2008 tanggal 1/7/2008

SP2D Nomor 754/LS/2008 tanggal 30/12/2008

Setor kembali bantuan dana hibah sesuai 13-Jan-09 700.000,00

SP2D Nomor 1864/LS/2008 tanggal 1/7/2008

SP2D Nomor 754/LS/2008 tanggal 30/12/2008

Jumlah 2.477.469.272,82

Dengan adanya pengembalian dana hibah oleh KPU, Panwaslu dan Poltek Magetan maka nilai dana hibah yang belum dipertanggungjawabkan adalah sebesar Rp2.251.858.700,00 (lampiran 5).

Page 151: 166_LKPD_Kab_Magetan

28

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tanggal 26 Oktober 2007

pada Pasal 43 ayat (5) disebutkan bahwa belanja hibah kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan pemerintah daerah kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap akhir tahun anggaran;

b. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember 2007 pada angka 6: 1) Huruf a menyebutkan bahwa hibah dalam bentuk uang kepada Instansi vertical

(seperti kegiatan TMMD, pengamanan daerah dan penyelenggaraan Pilkada oleh KPUD) dan organisasi semi pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, Korpri dan PKK) dipertanggungwabkan oleh penerima hibah sebagai obyek pemeriksaan, dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana, bukti-bukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian hibah dan peraturan perundang-undangan lainnya;

2) Huruf b menyebutkan bahwa hibah dalam bentuk uang kepada organisasi non pemerintah (seperti Ormas dan LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk bukti tanda terima uang dan laporan realisasi penggunaan dana sesuai naskah perjanjian hibah, yang pengaturan pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah;

c. Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2008 tanggal 12 Mei 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Hibah dan Bantuan Daerah pada: 1) Pasal 18 ayat (1) menyebutkan bahwa penerima hibah dan bantuan daerah

bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Bupati;

2) Pasal 19 ayat (1) menyebutkan bahwa hibah berupa uang yang diberikan kepada pemerintah daerah lainnya, instansi vertikal dan organisasi semi pemerintah dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana, bukti-bukti lainnya yang sah sesuai Naskah Perjanjian Hibah dan peraturan perundang-undangan lainnya;

3) Pasal 19 ayat (1) menyebutkan bahwa hibah berupa uang yang diberikan kepada organisasi non pemerintah dan masyarakat pertanggungjawabannya dalam bentuk : a) Bukti tanda terima uang; b) Daftar rincian realisasi penggunaan sesuai dengan naskah perjanjian hibah;

dan c) Bukti –bukti pengeluaran yang sah;

d. Naskah Perjanjian tentang Pemberian Hibah untuk masing-masing Penerima Hibah: 1) Kodim 0804, Sub Detasemen Polisi Militer 1-5, Panwaslu, KPU, Polres pada

Pasal 3 ayat (2) angka 5 menyebutkan bahwa menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan belanja hibah kepada Bupati Magetan;

2) Pramuka, KONI, KORPRI, PIVERI, PKK, LVRI, PWRI, DHC’45, PMI, Badan Narkotika pada pasal 4 ayat (3) menyebutkan bahwa laporan pertanggungjawaban disampaikan dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana dilampiri dengan bukti-bukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian hibah daerah dan peraturan perundang-undangan;

Page 152: 166_LKPD_Kab_Magetan

29

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

3) Poltek Magetan pada pasal 5 ayat (3) menyebutkan bahwa laporan pertanggungjawaban disampaikan dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana dilampiri bukti-bukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian hibah daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pengeluaran bantuan hibah sebesar Rp2.251.858.700,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Kondisi tersebut disebabkan: a. Sekretaris Daerah lalai tidak memperingatkan kepada penerima bantuan hibah yang

belum menyampaikan pertanggungjawaban; b. Sekretaris Daerah tidak memperhatikan kewajiban Pemerintah Daerah untuk

melaporkan belanja hibah kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa pada prinsipnya hibah dari APBD oleh para penerima hibah sudah di SPJ kan. Pada prinsipnya pengelolaan Keuangan Daerah berdasarkan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 sudah jelas menjadi tanggungjawab SKPD (siapa dan bertanggungjawab apa).

Disamping itu bagi penerima hibah sesuai SE Mendagri nomor 900/2677/SJ/ tanggal 8 Nopember 2007 adalah sebagai obyek pemeriksaan. Terkait pelaporan pemberian hibah kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, bahwa kewajiban melaporkan tersebut diatur dalam Permendagri 59 Tahun 2007.

Pemerintah kabupaten Magetan baru menerapkan Permendagri 59 Tahun 2007 pada pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2009, maka pelaksanaan Tahun 2008 belum ada kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan untuk melaporkan kepada Departemen Dalam Negeri dan menteri Keuangan, dengan alasan pemberian hibah Tahun 2008 masih mengacu Permendagri nomor 13 Tahun 2006 yang didalamnya tidak mengatur kewajiban tersebut. Selanjutnya pemberian hibah Tahun 2009 akan dilaporkan kepada Mendagri dan Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam Permendagri 59 Tahun 2007.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan Sekretariat Daerah untuk: a. Memberi peringatan kepada penerima hibah yang belum menyampaikan

pertanggungjawaban; b. Melaporkan belanja hibah kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

setiap akhir tahun anggaran sesuai ketentuan.

Page 153: 166_LKPD_Kab_Magetan

30

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

10. Berita Acara Serah Terima Bantuan Dibuat Sebelum Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana

Bantuan Keuangan pada Partai Politik dianggarkan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan. Partai politik yang memperoleh bantuan adalah partai politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berdasarkan pada Berita Acara Nomor 270/08/BA/403.306/2004 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum, Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum dan Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magetan Pemilihan Umum Tahun 2004 yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tatacara pengajuan bantuan yaitu dengan pengajuan proposal secara tertulis yang ditandatangani oleh ketua umum atau sekretaris partai dan dilengkapi dengan dokumen pengesahan dari KPU. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk kepada Ketua atau Bendahara atau sebutan lainnya yang sah dengan Berita Acara Serah Terima. Pemeriksaan atas dokumen penyerahan bantuan diketahui bahwa Berita Acara Serah Terima dibuat sebelum penerbitan surat pencairan bantuan. Isi Berita Acara menyebutkan Pihak pertama telah menyerahkan bantuan keuangan Partai Politik tahun 2008 kepada DPP/DPD/DPC dan Pihak Kedua telah menerima bantuan keuangan tersebut dari Kas Daerah Kabupaten Magetan melalui rekening Bank Partai Politik. Dan Berita Acara Serah Terima ini dinyatakan sah setelah copy SPM Giro Bank dari Kas Daerah diterima DPP/DPD/DPC yang bersangkutan. Dengan demikian pada saat Berita Acara Serah Terima ditandatangani, pada saat itu juga uang juga diterima oleh partai dengan bukti kuitansi penerimaan uang. Namun kuitansi penerimaan tidak mencantumkan tanggal. Bahkan pada Berita Acara serah terima antara Kepala Bantikesbang Kabupaten Magetan dengan Ketua/Bendahara Partai PNI Marhaenis diketahui Kepala Bantikesbang belum menandatangani Berita Acara Serah Terima Bantuan Keuangan Partai Politik. Adapun rincian Berita Acara Serah Terima sebelum penerbitan SP2D dapat dilihat pada lampiran 6.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik tanggal 19 Juli 2005 dalam: 1) Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa Bantuan Keuangan adalah bantuan berbentuk

uang yang diberikan oleh Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah kepada partai politik yang mendapatkan kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat;

2) Pasal 10 ayat (3) disebutkan bahwa Penyerahan Bantuan Keuangan kepada partai politik tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk kepada Ketua dan bendahara atau sebutan Lainnya yang sah dengan Berita Acara serah terima;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 tentang Pedoman pengajuan, penyerahan, dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik: 1) Pasal 14 huruf b disebutkan bahwa Surat Tanda Terima Bantuan Yang dibuat

dalam bentuk kwitansi ditandatangani di atas materai oleh ketua dan Bendahara DPC partai Politik dengan menggunakan Kop surat dan cap stempel partai Politik;

2) Pasal 14 huruf c disebutkan bahwa Berita Acara Serah Terima dibuat dalam rangkap 4 (empat) yang ditandatangani oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Page 154: 166_LKPD_Kab_Magetan

31

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Politik Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya sebagai pihak pertama dan oleh ketua dan Bendahara DPC partai politik atau sebutan lainnya sebagai pihak kedua;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 dalam pasal 133 ayat (2) disebutkan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah;

d. Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2008 tanggal 12 Mei 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Hibah dan Bantuan Daerah pada pasal 22 ayat (1) menyebutkan bahwa pemberian bantuan kepada partai politik, pertanggungjawabannya berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006.

Kondisi tersebut mengakibatkan membuka peluang penyalahgunaan bantuan keuangan.

Permasalahan tersebut disebabkan Kepala Badan Ketertiban Kesatuan Kebangsaan mewakili Bupati Magetan dalam serah terima pemberian bantuan keuangan kurang memahami ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bakesbangpol Linmas menanggapi bahwa hal tersebut akan diperhatikan dan dicukupi sesuai hasil temuan setelah koordinasi dengan partai penerima bantuan keuangan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan Kepala Badan Ketertiban Kesatuan Kebangsaan dalam pemberian bantuan keuangan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Page 155: 166_LKPD_Kab_Magetan

32

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

11. Pendapatan Jasa Kegiatan Bongkar Ratoon Sebesar Rp60.000.000,00 Digunakan Langsung

Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan TA 2008 menganggarkan rekening Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah BUMD pada Usaha Bidang Perkebunan dengan kode 6.2.00.00.2.02.04 sebesar Rp2.000.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp2.000.000.000,00 atau 100%.

Usaha Bidang Perkebunan ini, untuk kegiatan Bongkar Ratoon. Instansi pelaksana kegiatan adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Sedangkan Bongkar Ratoon adalah kegiatan membongkar eks tanaman tebu ratoon yang telah mengalami pengeprasan berkali-kali dan selanjutnya menanami kembali dengan tanaman tebu jenis unggul baru.

Pelaksanaan kegiatan mendasarkan pada Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2007 yang diperbaharui dengan Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2008 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Pinjaman Modal Kerja Kegiatan Bongkar Ratoon. Sasaran kegiatannya yaitu kegiatan Intensifikasi Bongkar Ratoon pada tanaman tebu dan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR).

Pinjaman modal kerja ditetapkan sebesar Rp10.000.000,00 per hektar dengan luas lahan 100 Ha. Atas pemanfaatan pinjaman modal kerja ini, dikenakan jasa sebesar 7% per tahun dengan ketentuan 4% untuk kas Daerah dan maksimal 3% untuk KPTR. Jangka waktu pinjaman modal maksimal dua tahun. Kelompok sasaran KPRT penerima pinjaman modal berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 188/110/Kept/403.012/2008 tanggal 31 Maret 2008 dapat dilihat pada lampiran 7.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pengembalian pinjaman modal dan jasa telah lunas dilakukan dalam tahun 2008. Hasil konfirmasi dengan PPTK Pelaksanaan Pinjaman Modal Kerja Kegiatan Bongkar Ratoon diketahui bahwa jasa yang disetorkan ke Kasda sebesar 4% (Rp40.000.000,00) dari total 7% (Rp70.000.000,00) jasa yang dikeluarkan atas total pinjaman selama satu tahun. Sedangkan jasa yang 3% (Rp30.000.000,00) langsung digunakan untuk kegiatan operasional koperasi peminjam. Menurut keterangan PPTK dalam pembuatan Peraturan Bupati yang mengatur kegiatan Bongkar Ratoon sudah mendapat masukan dari Tim Pembina Kegiatan Pembiayaan Bongkar Ratoon. Dalam peraturan tersebut hanya mengatur persentase jasa yang harus dibayar dan tidak mengatur mengenai mekanisme pembayaran yang akan berhubungan dengan pecatatan pendapatan daerah. Sementara Tim dibentuk dengan Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/109/Kept/403.012/2008 tanggal 31 Maret 2008 yang mempunyai tugas dan tanggungjawab: a. Merumuskan Kebijakan Operasional Kegiatan Pembiayaan Bongkar Ratoon APBD

Kabupaten Magetan; b. Memberikan arahan dan membantu perencanaan serta pelaksanaan kegiatan; c. Melaksanakan pemantauan dan memfasilitasi kelancaran pelaksanaan kegiatan; d. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi

permasalahan yang timbul. Susunan Keanggotaan Tim terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Kantor Koperasi,Kepala Bagian Perekonomian, Kepala Bappeda, Kepala Badan Pengawas, Kepala Dinas Pengairan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Keuangan, PG Rejosari, PG Purwodadi. Meskipun Peraturan Bupati tidak mengatur tentang mekanisme pembayaran pinjaman.

Page 156: 166_LKPD_Kab_Magetan

33

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 pada pasal

59 ayat (1) menyatakan bahwa penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah pada pasal 122 ayat (3) menyatakan penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tanggal 20 Juni 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 pada Lampiran Romawi II.2.a.2) disebutkan bahwa seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.

Masalah tersebut mengakibatkan pendapatan jasa bongkar ratoon disajikan lebih rendah sebesar Rp60.000.000,00 (Rp140.000.000,00-Rp80.000.000,00).

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Magetan tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan menanggapi bahwa pendapatan jasa bongkar ratoon disajikan lebih rendah sebesar Rp60.000.000,00 yang merupakan jasa KPTR sebesar 3% (tiga persen), sedang jasa bongkar ratoon yang disetor ke kasda sebesar Rp80.000.000,00. Jadi pendapatan jasa bongkar ratoon disajikan bukan lebih rendah Rp140.000.000,00.

Sesuai Peraturan Bupati Magetan Nomor 47 Tahun 2007 Bab VI Jasa dan Jangka waktu pinjaman pasal 7 ayat 2 jasa yang dibebankan kepada anggota KPTR ditetapkan maksimal sebesar 75 (tujuh persen) per tahun, dengan ketentuan 4% (empat persen) untuk kas daerah dan maksimal 3% (tiga persen) untuk KPTR.

Rencana tindakan kedepan kegiatan bongkar ratoon APBD Kabupaten Magetan Tahun 2009 akan dilaksanakan perubahan mekanisme pembayaran jasa yang berhubungan dengan pencatatan pendapatan daerah dan akan dituangkan dalam Peraturan Bupati setelah dilaksanakan rapat koordinasi Tim Pembina Kegiatan Bongkar Ratoon yang antara lain mengatur mekanisme pembayaran jasa, sehingga jasa yang disetor ke kas daerah sebesar 7% (tujuh persen) selanjutnya untuk jasa KPTR sebesar 3% (tiga persen) akan diberikan melalui operasional KPTR yang dituangkan dalam RKA SKPD.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan Kepala

Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk mengubah mekanisme pembayaran jasa bongkar ratoon dan melaporkan serta mencatat pendapatan jasa bongkar ratoon.

Page 157: 166_LKPD_Kab_Magetan

34

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

12. Penerimaan atas Retribusi Pelayanan Persampahan Sebesar Rp16.221.625,00 Digunakan Langsung

Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magetan Tahun 2008 mempunyai Pendapatan Asli daerah yang diperoleh dari Retribusi Pelayanan persampahan. Berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari Bendahara penerimaan Dinas Pekerjaan Umum diketahui bahwa pendapatan tersebut cara pemungutannya dititipkan pada PDAM.

Pelaksanaan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diatur dengan surat Keputusan Bupati Nomor 23 Tahun 2000. Dalam keputusan ini diatur bahwa bagi warga masyarakat, Badan Usaha wajib membayar retribusi pelayanan persampahan/kebersihan bersamaan dengan membayar rekening air minum PDAM. Selanjutnya hasil pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan disetor ke Kas Daerah lewat BKP Dinas Pendapatan Daerah setelah dikurangi 5% dari hasil pemungutan untuk upah jasa. Dengan demikian keputusan Bupati ini memperkenankan adanya penggunaan langsung atas penerimaan. Selama Tahun 2008 retribusi kebersihan persampahan dapat dilihat pada lampiran 9.

Berdasarkan tabel pada lampiran 9 tersebut diketahui bahwa penerimaan retribusi persampahan/kebersihan selama Tahun 2008 sebesar Rp124.783.825,00 namun yang dilaporkan sebagai penerimaan Tahun 2008 sebesar Rp115.170.875,00. Hasil konfirmasi dengan Kasi Pembukuan Dinas Pendapatan diketahui penerimaan bulan tagihan Desember 2008 ditahan untuk dimasukan pada penerimaan tahun berikutnya dengan alasan target penerimaan tahun 2008 sudah tercapai.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 pada pasal

59 ayat (1) menyatakan bahwa penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah pada pasal 122 ayat (3) menyatakan penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tanggal 20 Juni 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 pada Lampiran Romawi II.2.a.2) disebutkan bahwa seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/ daerah lain dalam rangka bagi hasil.

Masalah tersebut mengakibatkan penerimaan retribusi pelayanan persampahan/ kebersihan disajikan lebih rendah sebesar Rp16.221.625,00 (Rp131.392.500,00-Rp115.170.875,00)

Hal ini disebabkan Surat Keputusan Bupati yang memperkenankan adanya penggunaan langsung atas penerimaan pelayanan persampahan.

Page 158: 166_LKPD_Kab_Magetan

35

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar merevisi SK Bupati Nomor 23 Tahun 2000 tanggal 31 Juni 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pada pasal 5.

Page 159: 166_LKPD_Kab_Magetan

36

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

13. Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik Sebesar Rp69.034.740,00 Tidak Didukung Dengan Bukti Pendukung Yang Lengkap

Sekretariat Daerah pada Tahun Anggaran 2008 menganggarkan Belanja Bantuan Partai Politik sebesar Rp855.000.000,00 dengan kode rekening 1.20.03.14.5.1.00.00.5.02.01 dan realisasi sebesar Rp760.000.000,00 atau 88,88%. Bantuan ini dimaksudkan sebagai Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD sebanyak 10 partai.

Pemeriksaan atas dokumen pencairan bantuan keuangan partai politik dan konfirmasi dengan Badan Kesbanglimas diketahui, Bantuan hanya diterima oleh sembilan partai politik sedangkan satu parpol tidak mencairkan karena alasan intern partai. Selanjutnya berdasarkan pemeriksaan atas pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan ini, terdapat penggunaan bantuan keuangan sebesar Rp69.034.740,00 yang tidak didukung oleh bukti pendukung yang lengkap. Rincian dapat dilihat pada lampiran 10.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006 tanggal 19 Juli 2006 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005 dalam: 1) Pasal 18 ayat (1) disebutkan bahwa Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan

Partai Politik di kabupaten/kota disampaikan oleh Pimpinan Partai Politik kabupaten/kota kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik atau sebutan lainnya paling lambat 4 (empat) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran;

2) Pasal 18 ayat (2) disebutkan bahwa Laporan penggunaan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 dalam: 1) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat

pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas kedilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

2) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa secara tertib sebagaimana disebutkan pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan ukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan;

3) Pasal 132 ayat (1) disebutkan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;

4) Pasal 133 ayat (2) disebutkan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah;

c. Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2008 tanggal 12 Mei 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban HIbah dan Bantuan Daerah pada pasal 22 ayat (1) menyebutkan bahwa pemberian bantuan kepada partai politik, pertanggungjawabannya berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006.

Page 160: 166_LKPD_Kab_Magetan

37

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran tentang bantuan keuangan Parpol sebesar Rp69.034.740,00 tidak dapat diyakini kebenarannya.

Permasalahan tersebut disebabkan Kepala Kantor Kesatuan, Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat lalai dalam meneliti SPJ yang dilaporkan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bakesbangpol Linmas menanggapi bahwa akan memperhatikan dan mencukupi sesuai hasil temuan kekurangan administrasi/SPJ setelah koordinasi dengan partai penerima bantuan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan

Kepala Bakesbangpol Linmas selalu cermat dan meneliti setiap SPJ yang dilaporkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 161: 166_LKPD_Kab_Magetan

38

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

14. Sisa Uang Persediaan pada Bendahara Pengeluaran di Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah Terlambat Disetor Sebesar Rp197.608.569,00

Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah dan pelaksanaan kegiatan secara tertib, efektif dan efisien maka Kepala Daerah telah menunjuk Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang diantaranya adalah Bendahara Pengeluaran. Bendahara pengeluaran bertugas melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta mengkoordinasikan dan melaksanakan seluruh pekerjaan administrasi dan tata usaha keuangan SKPD.

Berdasarkan pemeriksaan atas bukti setor SKPD ke Kas Daerah diketahui bahwa setelah tanggal 31 Desember 2008 masih terdapat setoran sebesar Rp197.608.569,00 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 14.1 Setoran Sisa Uang Persediaan yang Disetor

setelah tanggal 31 Desember 2008 (Dalam Rupiah)

No SKPD Tgl Penyetoran Jumlah

1 Bappeda 11 Februari & 7 April 2009 160.560.576,00

2 Kantor Kesejahteraan Sosial 05 Februari 2009 1.000,00 3 Sekretariat Daerah (Khusus) (250) 4 Badan Pengawasan Daerah 13,16,20 Januari 2009 28.380.200,00 5 Kec. Lembeyan 13 Januari 2009 4.781.600,00 6 Kec. Barat 05 Januari 2009 1.222.085,00 7 Kec. Kartoharjo 06 Januari 2009 2.147.958,00 8 Kec. Sidorejo 20 Januari 2009 400,00 9 Dinas Pertanian 07 Januari 2009 515.000,00

Total 197.608.569,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pasal 220: a. Ayat (1) Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggung-

jawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya;

b. Ayat (8) Untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember;

c. Ayat (10) Bendahara pengeluaran pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Permasalahan tersebut mengakibatkan keamanan kas daerah tidak terjamin dan membuka peluang penyalahgunaan.

Page 162: 166_LKPD_Kab_Magetan

39

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hal tersebut disebabkan: a. Bendahara Pengeluaran lalai tidak segera menyetorkan sisa kas yang dimiliki pada

akhir tahun anggaran ke Kas Daerah sesuai ketentuan yang berlaku; b. Atasan langsung Bendahara Pengeluaran lalai tidak melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan kas secara optimal.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Bappeda menanggapi bahwa keterlambatan penyetoran ke kas daerah sebagai akibat belum adanya kecocokan perangkaan (SP2D) antara Bappeda dan Bagian Keuangan, sehingga berakibat mengalami keterlambatan penyetoran. Adapun posisi keuangan cash ada di kas Bappeda Kabupaten Magetan. Inspektur Kabupaten Magetan menanggapi bahwa atas keterlambatan penyetoran sisa uang persediaan telah disetorkan ke kas daerah sebesar Rp28.380.200 pada tanggal 16 Januari 2009, 13 Januari 2009 dan tanggal 20 Januari 2009. Kepala Dinas Pertanian menanggapi bahwa Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian belum menyetorkan sisa dana pada akhir Tahun Anggaran ke kas daerah sesuai ketentuan yang berlaku, namun sisa dana sebesar Rp515.000,00 tersebut telah disetorkan pada tanggal 7 Januari 2009. Camat Barat menanggapi bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 jam 12.00 WIB Bendahara Pengeluaran akan melakukan penyetoran sisa uang persediaan ke Bank Jatim Barat, namun Bank sudah tutup. Sehingga baru dapat disetorkan pada tanggal 5 Januari 2009. Camat Lembeyan menanggapi bahwa sisa uang yang belum distor adalah sebesar Rp1.154.355,00. Sisa tersebut terlambat disetor karena kesalahan entry data pada Simda karena yang muncul dalam Buku Kas Sisa dana nihil, setelah ada pemeriksaan dari BPK baru diketahui bahwa sisa kas yang masih harus disetor Bendahara Kecamatan Lembeyan Rp1.154.355,00 dan bendahara sanggup mengembalikan paling lambat 8 April 2009 sesuai dengan surat pernyataan bendahara kepada BPK pada tanggal 5 April 2009.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar:

a. Memerintahkan Bendahara Pengeluaran untuk selalu menyetor sisa uang persediaan sesuai ketentuan yang berlaku;

b. Memerintahkan atasan langsung Bendahara Pengeluaran dhi Kepala SKPD untuk meningkatkan pengawasan langsung terhadap pengelolaan kas pada dinas masing-masing.

Page 163: 166_LKPD_Kab_Magetan

40

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

15. Hasil Pemeriksaan BPK RI Belum Ditindaklanjuti Sesuai Dengan Ketentuan

Hasil pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 Nomor 14/R/XIV.12/5/2006 tanggal 31 Mei 2006, Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2006 Nomor 80/R/XIV/04/2007 tanggal 16 April 2007, Bantuan Keuangan Partai Politik Tahun Anggaran 2006 Nomor 81/R/XIV.12/04/2007 tanggal 24 April 2007, Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2007 Nomor 94/R/XVIII.SBY/05/2008 tanggal 2 Mei 2008, Laporan Hasil Pemantauan atas Penyelesaian Kerugian Daerah Nomor 95/ R/XVIII.SBY/05/2008 tanggal 2 Mei 2008, Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 Nomor 33/R/XVIII.SBY/01/2008 tanggal 28 Januari 2008, Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 Nomor 21/R/XVIII.JATIM/01/2009 tangal 22 Januari 2009.

Pemeriksaan lebih lanjut atas hasil pembahasan tindak lanjut pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan sampai dengan akhir pemeriksaan tanggal 6 April 2008 adalah sebagai berikut.

Tabel 15.1 Rekapitulasi Temuan BPK RI pada Pemkab Magetan

Status tindak lanjut Uraian

Pemeriksaan Temuan

Pemeriksaan Saran/

Rekomendasi TS TB BT LKD TA 2005 12 23 16 3 4 LKD TA 2006 31 52 44 7 1 Bantuan Parpol TA 2006 4 5 4 - 1 LKD TA 2007 40 41 27 13 1 Belanja TA 2007 15 34 27 5 2 Belanja TA 2008 13 33 5 16 12

Keterangan : TS: Telah ditindaklanjuti sesuai saran TB: Telah ditindaklanjuti tapi belum seluruhnya selesai BT: Belum ditindaklanjuti

Temuan BPK yang belum ditindak lanjuti: a. Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 yaitu :

1) Pembiayaan dan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Olah Raga dan Gedung DPRD tidak sesuai ketentuan. Atas permasalahan tersebut direkomendasikan kepada Bupati Magetan agar: a) Mematuhi ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah,

khususnya dalam hal pemilihan rekanan; b) Tidak lagi melakukan tindakan yang menyebabkan beban APBD jika belum

tersedia anggarannya; c) Menarik dan menyetorkan ke Kas Daerah denda sebesar Rp691.483.500,00

dari CV Budi Bersaudara dan sebesar Rp398.034.000,00 dari CV Budi Karya Mandiri sebagai akibat dari keterlambatan penyelesaian dan penyerahan pekerjaan pembangunan GOR dan gedung DPRD;

d) Mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp720.683.765,59 yang timbul akibat penerbitan standar harga baru dalam pembangunan gedung DPRD tahap III.

Page 164: 166_LKPD_Kab_Magetan

41

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b. Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2006 yaitu: Temuan Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 belum semua ditindaklanjuti. Direkomendasikan kepada Bupati agar menegur dan melakukan tindakan administrasi atau tindakan hukum kepada pejabat terkait yang lalai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Bantuan Keuangan Parpol Tahun Anggaran 2006 yaitu: Pengeluaran sebesar Rp61.537.865,00 tidak didukung dengan bukti yang lengkap. Direkomendasikan kepada Bupati magetan agar menegur dan memerintahkan kepada Ketua DPC melakukan pengendalian dan pengawasan atas semua kegiatan yang mereka laksanakan.

d. Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2007 yaitu: Kebijakan penganggaran tunjangan perumahan pimpinan dan anggota DPRD tidak memperhatikan harga pasaran setempat. Bupati Magetan agar dalam kebijakan besaran pemberian tunjangan perumahan pimpinan dan anggota DPRD dengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas serta harga setempat yang berlaku untuk Kabupaten Magetan. Pada pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2007, terdapat temuan mengenai aset tanah milik Pemerintah Kabupaten Magetan eks tanah bengkok Kelurahan seluas 1.520.619 m² senilai Rp112.084.944.250,00 belum bersertifikat, dengan kondisi sebagai berikut.

Sesuai data yang diperoleh dari Bagian Umum dan Perlengkapan, aset tanah yang dikelola Pemerintah Kabupaten Magetan adalah seluas 3.590.372.069 m². Dari hasil pemeriksaan dokumen diketahui bahwa sebagian aset tanah tersebut seluas 1.520.619 m² senilai Rp112.084.944.250,00 belum bersertifikat atas nama Pemerintah Kabupaten Magetan, bahkan masih banyak aset tanah tersebut belum bersertifikat.

Hasil konfirmasi yang dilakukan dengan satuan kerja terkait diperoleh informasi bahwa telah dilakukan proses persertifikatan tanah, tetapi karena terbatasnya anggaran yang dimiliki dan keterbatasan bukti perolehan tanah (pelepasan hak) yang akan diajukan proses persertifikatannya ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) maka proses pensertifikatan dilakukan secara bertahap. Data bukti kepemilikan dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 15.2 Daftar kepemilikan aset tanah eks bengkok Kelurahan Pemkab Magetan

No Uraian Luas (m ²) 1. Sudah bersertifikat 103.546,00

2. Bukti Lainnya (Letter C) 480.002,00

3. Tanah Desa 5.005.352,60

4. Tanpa bukti kepemilikan 1.188.228,00

Atas permasalahan tersebut BPK RI, merekomendasikan kepada Bupati Magetan

memerintahkan Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah agar lebih intensif dalam pensertifikatan tanah milik Pemerintah Daerah. Permasalahan tersebut ditindaklanjuti dengan dengan surat teguran Bupati Magetan Nomor X.700/1447/403.202/2008 tanggal 25 Mei 2008.

Page 165: 166_LKPD_Kab_Magetan

42

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

e. Belanja Tahun Anggaran 2007 yaitu: 1) Pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas SD dan SMA pada Dinas Pendidikan tidak

sesuai dengan kontrak sebesar Rp49.953.331,90. Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk memerintahkan kepada CV Permata untuk membuat Berita Acara Tambah Kurang Pekerjaan.

2) Belanja Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan untuk SD/MI tidak sesuai ketentuan. Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk menegur Kepala Sub Dinas SD/MI supaya lebih meningkatkan monitoring dan pengawasan terhadap penggunaan DAK Bidang Pendidikan.

f. Belanja Tahun Anggaran 2008 yaitu : 1) Pembayaran jasa konsultan perencana dan pengawas pada Dinas Pendidikan

sebesar Rp3.900.000,00 tidak sesuai ketentuan. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk memperingatkan kepada panitia pengadaan barang dan jasa untuk lebih cermat dalam membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

2) Volume pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Tiga SMA pada Dinas Pendidikan kurang sebesar Rp10.103.035,00. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk : a) Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan yang tidak efektif dalam melaksanakan tugas; b) Memperingatkan kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas yang tidak

melaksanakan pekerjaan dengan baik. 3) Pelaksanaan beberapa pekerjaan pada Dinas Kesehatan tidak sesuai dengan

kontrak sebesar Rp25.710.023,10. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk: a) Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugas; b) Memperingatkan kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas yang tidak

melaksanakan pekerjaan dengan baik. 4) Kekurangan volume pekerjaan pada 13 kegiatan fisik Sub Dinas Bina Marga

merugikan daerah sebesar Rp150.022.724,86. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugas.

5) Terdapat lima kegiatan fisik pada Sub Dinas Bina Marga mengalami keterlambatan. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk: a) Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada panitia lelang

yang kurang cermat dalam melaksanakan tugas; b) Memperingatkan kontraktor pelaksana yang tidak melaksanakan pekerjaan

dengan baik. 6) Kekurangan volume pekerjaan pada lima kegiatan fisik Sub Dinas Cipta Karya

sebesar Rp17.665.886,44. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk: a) Mengenakan sanksi sesuai ketentuan kepada Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugas;

Page 166: 166_LKPD_Kab_Magetan

43

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b) Memperingatkan kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik;

7) Pekerjaan pembangunan Pasar Parang pada Dinas Pekerjaan Umum terlambat. BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk: a) Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada panitia lelang

yang kurang cermat dalam melaksanakan tugas; b) Memperingatkan kontraktor pelaksana yang tidak melaksanakan pekerjaan

dengan baik.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 tentang Keuangan

Negara pada pasal 35 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya baik langsung atau tidak langsung yang merugikan keuangan negara diwajibkan mengganti kerugian dimaksud;

b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggungjawab Keuangan Negara, pada: 1) Pasal 20 ayat (1) menyebutkan bahwa pejabat wajib menindaklanjuti

rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan; 2) Pasal 20 ayat (2) menyebutkan bahwa pejabat wajib memberikan jawaban atau

penjelasan kepada BPK RI tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan;

3) Pasal 20 ayat (3) menyebutkan bahwa jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada BPK RI selambat-lambatnya 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima;

4) Pasal 23 ayat (1) menyebutkan bahwa menteri/pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Direksi perusahaan Negara dan badan-badan lain yang mengelola keuangan Negara melaporkan penyelesaian kerugian Negara/daerah kepada BPK RI selambat-lambatnya 60 hari setelah diketahui terjadinya kerugian Negara/daerah dimaksud;

5) Pasal 26 ayat (2) menyebutkan bahwa setiap orang yang tidak memenuhi kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan dalam laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00.

Masalah tersebut mengakibatkan

a. Perbaikan manajemen belum dapat dilaksanakan; b. Kerugian daerah belum dapat diselesaikan.

Hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian SKPD dan Inspektorat pemerintah daerah terhadap tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK.

Atas permasalahan tersebut, Inspektur Kabupaten Magetan menanggapi:

a. LKD tahun 2005 tentang pembiayaan dan pelaksanaan proyek GOR dan gedung DPRD tidak sesuai dengan ketentuan, akan dilakukan proses penagihan uang denda kepada CV Budi Bersaudara sebesar Rp691.488.000,00 dan CV Budi Karya Mandiri sebesar Rp348.034.000,00;

Page 167: 166_LKPD_Kab_Magetan

44

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

b. LKD tahun 2006 tentang LKD 2005 belum semua ditindaklanjuti dan yang belum menyelesaikan akan dikenakan tindakan administrasi;

c. Bantuan keuangan Parpol Tahun anggaran 2006 akan segera memerintahkan Bantibkesbang untuk melakukan koordinasi dengan DPC-DPC Parpol;

d. LKD Tahun 2007 tentang kebijakan penganggaran tunjangan peerumahan pimpinan dan anggota DPRD tidak memperhatikan harga pasaran setempat sudah disesuaikan dengan azas kepatutan dan kewajaran di Kabupaten Magetan dan Perbup Nomor 50 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Bupati Magetan Nomor 6 Tahun 2005 dan sedang diproses Rancangan Bupati tentang perubahannya yang kelima;

e. Pemantauan atas penyelesaian kerugian akan TPTGR; f. Belanja Tahun Anggaran 2007 tentang pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas SD dan

SMA pada Dindik dan DAK bidang Pendidikan untuk SD/MI akan ditindaklanjuti dan memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan hal tersebut.

g. Belanja Tahun Anggaran 2008 tentang pembayaran jasa konsultan perencana dan pengawas pada Dindik tidak sesuai ketentuan dan seterusnya akan diperintahkan kepada Dindik dan Kepala Dinkes serta Dinas Pekerjaan Umum untuk melaksanakan hal tersebut dalam rekomendasi BPK.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memperingatkan

SKPD-SKPD dan Inspektorat Daerah untuk menindaklanjuti temuan-temuan BPK RI yang belum selesai dan maupun dalam proses.

Page 168: 166_LKPD_Kab_Magetan

Lampiran 1

(Dalam Rupiah)No. SKPD Jenis Aset Tahun Pembelian Jumlah (buah) Rusak Berat Hilang 1 Bagian Umum Mitsubishi/L300 GP/AE 9630 RA 1988 1 23.000.000,00

Mitsubishi/L300 GB/AE 9637 R 1995 1 36.000.000,00Suzuki/ST.130i/AE 9630 R 1995 1 38.000.000,00

2 Bappeda Suzuki/TRS/AE 9894 S 1983 1 2.500.000,003 Dinas Keluarga Berencana dan Kelaurga Sejahtera (KBKS) Nissan/Patrol/AE 9973 AX 1980 14 Dinas Kependudukan Honda/Win MCB/AE 9893 MC 1984 1 2.500.000,00

Binter/KH100ELX/AE 9899MC 1983 1 2.500.000,00Suzuki/A100-VIII/AE 9883 MB 1983 1 2.800.000,00

5 Dinas Kesehatan Roda 2 / AE 9856 MC 1981 1 2.400.000,00Mitsubishi/Colt L300/AE 9998 ND 1982 1 12.000.000,00Mitsubishi/Colt T.120/AE 9998 MA 1981 1 13.000.000,00Suzuki/A100/AE9865MB 1986 1 3.200.000,00Suzuki/A100/AE9857MA 1977 1 2.100.000,00Suzuki/A100/AE9902MA 1978 1 2.200.000,00Suzuki/FR80/AE9856MC 1983 1 2.800.000,00Binter/KH100/AE9890MA 1983 1 2.800.000,00Suzuki/A100/AE9844MC 1984 1 2.900.000,00

6 Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda & Olah Raga Roda 4/Mitsubishi Colt L/AE 9638 R 1995 1 36.000.000,007 Dinas Pendidikan Suzuki/A100/AE 9894 MB 1981 1 2.500.000,00

Suzuki/A100/AE9890 MB 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9889 MB 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9892 MB 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9888 MB 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9897 MA 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9782 M 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9932 MC 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE9921 MC 1981 1 2.500.000,00Suzuki/A100/AE 9906 MB 1981 1 2.500.000,00

8 Dinas Pengairan Toyota/Kijang/AE 9980 AD 1980 1 10.000.000,009 Dinas Perhubungan dan Pariwisata Suzuki/TRS/AE 9893 S 1983 1 2.500.000,00

Roda 4 / AE 318 NF 2001 1 80.600.000,0010 Dinas Pertanian Mitsubishi/L300 GB/AE 9634 RA 1991 1 29.000.000,00

Honda/Tril 1977Honda/XL/AE 332AX 1977 1 1.800.000,00Honda/XL /AE 334AX 1977 1 1.200.000,00Suzuki/FR 80/AE 362AX 1977 1 2.100.000,00Suzuki/FR 80/AE 364AX 1977 1 2.100.000,00 Honda/XL/AE 333AX 1977 1 1.800.000,00Honda/XL/AE 338AX 1978 1 1.800.000,00Honda/XL/AE 337 AX 1978 1 1.800.000,00Honda/XL/AE 336 AX 1978 1 1.800.000,00

Aset Yang Rusak Dan Hilang

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 169: 166_LKPD_Kab_Magetan

No. SKPD Jenis Aset Tahun Pembelian Jumlah (buah) Rusak Berat Hilang Honda/XL/AE 341 AX 1978 1 1.800.000,00Suzuki/A100/AE 328 AX 1982 1 2.600.000,00Honda/XL/AE 335 AX 1978 1 1.800.000,00Yamaha/V100/AE 2273 NP 1996 1 4.400.000,00Suzuki/A100/AE 9780S 1977 1 2.100.000,00Suzuki/A100/AE 221 AX 1977 1 2.100.000,00Suzuki/A100/AE 9890 MC 1989 1 3.800.000,00Suzuki/A100/AE 9911 MC 1983 1 2.800.000,00

11 Dinas PU Roda 4 / AE 9984 M 1982 1 12.000.000,00Roda 4 / AE 9986 M 1990 1 26.000.000,00Roda 2 / AE 9831 MA 1990 1 26.000.000,00Monitor 2002 1 1.500.000,00Tangga Lipat 2001 1 500.000,00Tangga Lipat 2004 1 750.000,00Pompa air 1983 1 1.000.000,00Pompa air 1993 1 5.000.000,00Mesin potong rumput Gendong 1997 1 750.000,00Mesin potong rumput Gendong 1998 1 1.500.000,00Mesin potong rumput Gendong 2003 1 2.250.000,00Mesin potong rumput Gendong 2003 1 2.250.000,00Mesin potong rumput Gendong 2004 1 2.250.000,00Mesin potong rumput Gendong 2003 1 2.250.000,00Mesin potong rumput dorong 1999 1 4.000.000,00Mesin potong rumput dorong 2002 1 3.000.000,00Mesin potong rumput dorong 2003 1 2.750.000,00Mesin potong rumput dorong 2007 1 1.925.000,00Toyota/Hiace RH 11/AE 9997 MB 1981 1 12.000.000,00Toyota/Kijang/AE 9984 M 1982 1 14.000.000,00Honda/LL100/AE 9864 MC 1990 1 2.400.000,00Komatsu D31S 1993 1 200.000.000,00Barata MV 6 1967 1 22.500.000,00Barata MV 6 1974 1 23.000.000,00Barata MV 6 1975 1 24.000.000,00Barata MV 6 1976 1 34.500.000,00Barata MV 6 1979 1 35.000.000,00Barata MVB.1 1986 1

12 Dinas Tenaga Kerja Suzuki/A 100/AE 9701 SA 1982 1 2.600.000,0013 DPPKAD Roda 2 / AE 9759 M 1995 1 5.200.000,0014 Kantor Permasyarakatan Honda/GG110/AE 9705P 1983 1 2.700.000,00

Honda/GG110/AE 9934 MC 1983 1 2.700.000,00Suzuki/RC100/AE 9784 M 1994 1 3.700.000,00

15 Kec. Barat Suzuki/TRS/AE9823MA 1991 1 3.300.000,0016 Kec. Bendo Suzuki/TRS/AE9860M 1991 1 3.300.000,0017 Kec. Karangrejo Suzuki/TRS/AE9890M 1991 1 3.300.000,0018 Kec. Kawedanan Suzuki/TRS/AE9831 SA 1991 1 3.300.000,00

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 170: 166_LKPD_Kab_Magetan

No. SKPD Jenis Aset Tahun Pembelian Jumlah (buah) Rusak Berat Hilang 19 Kec. Lembeyan Suzuki/TRS/AE9862M 1991 1 3.300.000,0020 Kec. Magetan Suzuki/TRS/AE9903 MC 1991 1 3.300.000,0021 Kec. Maospati Roda 2 / AE 9826 MC 2004 1 8.000.000,00

Suzuki/TRS/AE9889MA 1991 1 3.300.000,0022 Kec. Panekan Suzuki/TRS/AE9890 M 1991 1 3.300.000,0023 Kec. Parang Suzuki/TRS/AE9828 SA 1991 1 3.300.000,0024 Kec. Plaosan Suzuki/TRS/AE9830 SA 1991 1 3.300.000,0025 Kec. Poncol Filling Cabinet 1987 1 160.000,00

Filling Cabinet 1990 2 300.000,00Filling Cabinet 1991 1 190.000,00Almari 1955 4 22.000,00Brankas 1977 1 15.000,00Brankas 1982 1 20.000,00Meja tulis 1955 10 100.000,00Meja besar 1955 1 25.000,00Meja panjang 1981 3 60.000,00Kursi 1977 25 30.000,00Megaphone 1996 1 150.000,00Pesawat telepon 1995 1 250.000,00Amplifier 1987 1 100.000,00Loudspeaker 1987 1 50.000,00Loudspeaker 1990 1 60.000,00Mix 1999 1 20.000,00Tiang mix pendek 1982 1 25.000,00Tiang mix panjang 1987 1 50.000,00Tape recorder 1999 1 200.000,00Podium 1982 1 15.000,00Panggung 1984 1 1.000.000,00Komputer 2004 1 7.955.441,61Dispenser 2004 1 60.000,00Printer 2003 1 0,00Pesawat telepon 2003 1 0,00Suzuki/TRS/AE9832 SA 1991 1 3.300.000,00

26 Kec. Sukomoro Suzuki/TRS/AE9826SA 1991 1 3.300.000,0027 Kec. Takeran Suzuki/TRS/AEW9824SA 1991 1 3.300.000,00

Jumlah 822.732.441,61 88.600.000,00Jumlah seluruhnya

Ket: 1. Harga kendaraan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2007 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Biaya Balik Kendaraan Bermotor di Jawa Timur Tahun 2007 St. Wagon, Minibus Dan Sejenisnya2. Harga kendaraan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2007 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Biaya Balik Kendaraan Bermotor di Jawa Timur Tahun 2007 Sepeda Motor, Roda 3 dan Sejenisnya

911.332.441,61

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 171: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 2

Perhitungan Pembagian Laba PDAM Kepada Pemda Magetan (Dalam Rupiah)

Tahun Uang Muka Laba Pemda Bagian Laba 55% Saldo uang muka

1983 7.500.000 6.473.278,51 1.026.721,49

1984 27.500.000 1.881.775,23 26.644.946,26

1985 16.500.000 5.646.335,91 37.498.610,35

1986 9.500.000 32.379.004,32 14.619.606,03

1987 30.000.000 13.876.448,86 30.743.157,17

1988 15.000.000 33.898.375,56 11.844.781,61

1989 85.000.000 81.114.416,54 15.730.365,07

1990 175.000.000 110.707.792,07 80.022.573,00

1991 100.000.000 - 180.022.573,00

1992 150.000.000 - 330.022.573,00

1993 230.000.000 - 560.022.573,00

1994 129.178.400 76.414.101,62 612.786.871,38

1995 73.873.000 - 686.659.871,38

1996 375.000.000 358.647.079,41 703.012.791,97

1997 350.000.000 - 1.053.012.791,97

1998 160.000.000 185.305.221,20 1.027.707.570,77

1999 250.000.000 204.323.847,24 1.073.383.723,53

2000 232.000.000 269.146.588,06 1.036.237.135,47

2001 - 194.473.439,33 841.763.696,14

2002 - 134.373.001,98 707.390.694,16

2003 - 245.390.913,55 461.999.780,61

2004 - - 461.999.780,61

2005 - - 461.999.780,61

2006 3.000.000.000 - 3.461.999.780,61

2007 1.460.574.798,13 2.001.424.982,48

2008 2.289.911.649,30 (288.486.666,82)

Total 5.416.051.400 5.704.538.066,82 (288.486.666,82)

Catatan : Data berdasarkan LK PDAM tahun buku 2008 unaudited

Page 172: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 3

Pembagian Persentase Kapitasi

(Dalam Rupiah)

Puskesmas Operasional Setor Obat Jasa

Sarana Jasa

Pelayanan Obat Dinkes ke Kasda Rawat Inap No Bulan Jiwa

Rp150,00 Rp180,00 Rp500,00 Rp20,00 Rp50,00 Rp100

Jumlah

1 Januari 47.014 7.052.100 8.462.520 23.507.000 940.280 2.350.700 4.701.400 47.014.000

2 Februari 47.286 7.092.900 8.511.480 23.643.000 945.720 2.364.300 4.728.600 47.286.000

3 Maret 47.329 7.099.350 8.519.220 23.664.500 946.580 2.366.450 4.732.900 47.329.000

4 April 47.395 7.109.250 8.531.100 23.697.500 947.900 2.369.750 4.739.500 47.395.000

5 Mei 47.447 7.117.050 8.540.460 23.723.500 948.940 2.372.350 4.744.700 47.447.000

6 Juni 47.436 7.115.400 8.538.480 23.718.000 948.720 2.371.800 4.743.600 47.436.000

7 Juli 47.404 7.110.600 8.532.720 23.702.000 948.080 2.370.200 4.740.400 47.404.000

8 Agustus 47.388 7.108.200 8.529.840 23.694.000 947.760 2.369.400 4.738.800 47.388.000

9 September 47.483 7.122.450 8.546.940 23.741.500 949.660 2.374.150 4.748.300 47.483.000

10 Oktober 47.491 7.123.650 8.548.380 23.745.500 949.820 2.374.550 4.749.100 47.491.000

11 Nopember 47.492 7.123.800 8.548.560 23.746.000 949.840 2.374.600 4.749.200 47.492.000

12 Desember 47.551 7.132.650 8.559.180 23.775.500 951.020 2.377.550 4.755.100 47.551.000

Jumlah 568.716 85.307.400 102.368.880 284.358.000,00 11.374.320,00 28.435.800,00 56.871.600 568.716.000

Page 173: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 4

Perhitungan Kapitasi Jasa Sarana dan Askes Rawat Inap

(Dalam Rupiah) Kapitasi Jasa Sarana Lapor

No Bulan Jiwa Rp200,00 Nilai

Askes rawat inap Pemda

1 Januari 47.014 200 9.402.800 453.200 9.856.000 2 Februari 47.286 200 9.457.200 313.200 9.770.400 3 Maret 47.329 200 9.465.800 298.350 9.764.150 4 April 47.395 200 9.479.000 641.250 10.120.250 5 Mei 47.447 200 9.489.400 586.800 10.076.200 6 Juni 47.436 200 9.487.200 648.450 10.135.650 7 Juli 47.404 200 9.480.800 206.550 9.687.350 8 Agustus 47.388 200 9.477.600 115.200 9.592.800 9 September 47.483 200 9.496.600 481.950 9.978.550

10 Oktober 47.491 200 9.498.200 147.600 9.645.800 11 Nopember 47.492 200 9.498.400 189.000 9.687.400 12 Desember 47.551 200 9.510.200 0 9.510.200

Total 568.716 113.743.200 4.081.550 117.824.750

Page 174: 166_LKPD_Kab_Magetan

Lampiran 5

(Dalam Rupiah)NO PENERIMA BANTUAN NASKAH HIBAH PROPOSAL SPJ

Nomor Peruntukkan Tanggal Nilai Tanggal Nilai1 Politeknik Informatika Magetan 910/10/403.012/2008 0007549/LS/2008 Pembayaran tahap II 30 Desember 2008 80.000.000,00 Desember 2008 80.000.000,00 ada tidak ada

249/POLTEK/MGTV/20088 Mei 2008

2 KODIM 0804 910/06/403.012/2008 000698/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah dalam rangka PAM PILKADA 2008 Tahap I 24 April 2008 76.497.000,00 24 April 2008 76.497.000,00 ada tidak ada

B/238/III/200828 Maret 2008

KODIM 0804 Magetan 910/06/403.012/2008 0001089/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah dalam rangka PAM PILKADA 2008 Tahap II 22 Mei 2008 76.497.000,00 Mei 2008 76.497.000,00 tidak ada tidak ada

B/238/III/200828 Maret 2008111/1320 A21 Nopember 2008

3 Komite Nasional Indonesia 910/16/403.012/2008 0003410/LS/2008 Pembayaran Hibah KONI Tahap I 60% 02 September 2008 540.000.000,00 02 September 2008 540.000.000,00 ada SPJ masih sisa 190 juta

080/KONI-MGT/VIII/200813 Agustus 2008

Komite Nasional Indonesia 910/16/403.012/2008 0006106/LS/2008 Pembayaran Hibah KONI Tahap II 10 Desember 2008 360.000.000,00 tanpa tanggal tahun 2008 360.000.000,00 ada tidak ada

080/KONI-MGT/VIII/200813 Agustus 2008

4 KORPRI 910/21/403.012/2008 0007520/LS/2008 Hibah kepada Dewan Pengurus KORPRI 24 Desember 2008 48.000.000,00 Desember 2008 48.000.000,00 ada tidak ada

20/KP-KAB/XIII.20083 Desember 2008

5 PIVERI 910/15/403.012/2008 0002040/LS/2008 Hibah PIVERI Tahap I 9 Juli 2008 6.000.000,00 9 Juli 2008 6.000.000,00 ada tidak ada

B/21/PIVC-MGT/VI/200824 Juni 2008B/21/PIVC-MGT/VI/200824 Juni 2008

6 PKK 910/10/403.012/2008 0000349/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah kepada PKK Tahap I 04 April 2008 180.000.000,00 04 April 2008 180.000.000,00 ada tidak ada

03/SKR/PKK-KAB/III/20084 Maret 2008

PKK 910/10/403.012/2008 0002626/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah kepada PKK Tahap II 07 Agustus 2008 120.000.000,00 07 Agustus 2008 120.000.000,00 ada tidak ada

03/SKR/PKK-KAB/III/20084 Maret 2008

7 Komandan Sub Detasemen Polisi Militer V/1-5 910/07/403.012/2008 0001199/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah dalam rangka PAM

Pilkada 27 Mei 2008 4.000.000,00 27 Mei 2008 4.000.000,00 ada tidak ada

B/30/III/200828 Maret 2008

20/LVRI/VI/200824 Juni 2008

8 LVRI 910/13/403.012/2008 0004897/LS/2008 Pembayaran Dana Hibah LVRI Tahap II tahun2008

5 Nopember 2008 4.000.000,00 Nop-08 4.000.000,00 ada tidak ada

20/LVRI/VI/200824 Juni 2008

9 Polres Magetan 910/07/403.012/2008 0001086/LS/2008 Pembayaran Hibah pada Polres dalam rangkaPengamanan Pemilihan KDH dan WKDH 5 Maret 2008 400.965.700,00 5 Maret 2008 400.965.700,00 ada tidak ada

B/01/II/200825 Februari 2008

Polres Magetan 910/08/403.012/2008 0001086/LS/2008 Pembayaran Hibah Polres pengamanan pemilihanKada Dan WaKada 21 Mei 2008 355.899.000,00 21 Mei 2008 355.899.000,00 ada tidak ada

B/04/IV/200828 Maret 2008

Total 2.251.858.700,00 2.251.858.700,00

SP2D KUITANSI

Tabel 10.1. Penerima Dana Hibah Yang Belum Dipertanggungjawabkan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 175: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 6

Berita Acara Sebelum Penerbitan SP2D

(Dalam Rupiah)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PENERBITAN SP2D Kuitansi NO NAMA PARTAI

Nomor Tanggal Tanggal Nilai Tanggal Nilai 1 PPP 200/ /403.203/2008 10 Oktober 2008 17 Oktober 2008 38.000.000,00 2 PNI Marhaenis 200/ /403.203/2008 16 Sept 2008 22 Sept 2008 19.000.000,00 tanpa tanggal 19.000.000,00 3 Demokrat 200/06/403.203/2008 11 Agustus 2008 26 Agustus 2008 95.000.000,00 tanpa tanggal 95.000.000,00

4 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 200/11/403.203/2008 26 Agustus 2008 29 Agustus 2008 19.000.000,00 tanpa tanggal 19.000.000,00

5 Partai Keadilan Sejahtera 200/07/403.203/2008 11 Agustus 2008 26 Agustus 2008 38.000.000,00 tanpa tanggal 38.000.000,00

6 Partai Amanat Rakyat 200/12/403.203/2008 26 Agustus 2008 27 Agustus 2008 57.000.000,00 tanpa tanggal 57.000.000,00 7 Partai Patriot Pancasila 200/10/403.203/2008 26 Agustus 2008 27 Agustus 2008 19.000.000,00 tanpa tanggal 19.000.000,00 8 Golkar 200/09/403.203/2008 26 Agustus 2008 27 Agustus 2008 152.000.000,00 tanpa tanggal 152.000.000,00

9 Partai Demokrasi Indonesia 200/05/403.203/2008 6 Agustus 2008 7 Agustus 2008 323.000.000,00 7 Agustus

2008 323.000.000,00

Jumlah

722.000.000,00

Page 176: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 7

Kelompok Sasaran KPRT Penerima Pinjaman Modal Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 188/110/Kept/403.012/2008 tanggal 31 Maret 2008

(Dalam Rupiah)

No

Nama Koperasi

Petani Tebu Rakyat (KPRT)

Alamat Surat Perjanjian Kerjasama

Jumlah Pinjaman

Tanggal Jatuh

Tempo

Penerimaan pinjaman

Pembayaran pinjaman

Jasa 4% yang

disetor ke kasda

1 Gunung Madu

Desa Manisrejo, Kec Karangrejo Kab. Magetan

Antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan KPTR Gunung Madu Nomor 525/1496/403.108/2008 tanggal 11 September 2008

1 milyar Agustus 2009

1 milyar tanggal 20 Oktober

2008

Selesai Agustus 2009

40 juta setor

tanggal 5 November

2008

2 Sari Madu Jl. Raya Gorang-gareng Kec. Kawedanan Kab. Magetan

Antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan KPTR Sari Madu Nomor 525/1699/403.108/2008 tanggal 22 Oktober 2008

1 milyar Oktober 2009

1 milyar tanggal 13 November

2008

selesai Oktober 2009

40 juta setor

tanggal 20

November 2008

Page 177: 166_LKPD_Kab_Magetan

Lampiran 8

(Dalam Rupiah)

No Nama KPRT Nilai Pinjaman Jasa 7% Kasda 4% KPTR 3% 1 2 3 4=3x7% 5=3x4% 6=3x3%

1 Gunung Madu 1.000.000.000,00 70.000.000,00 40.000.000,00 30.000.000,00

2 Sari Madu 1.000.000.000,00 70.000.000,00 40.000.000,00 30.000.000,00

Jumlah 2.000.000.000,00 140.000.000,00 80.000.000,00 60.000.000,00

Perhitungan Pendapatan Jasa Bongkar Ratoon

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 178: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 9

Retribusi Kebersihan Persampahan Tahun 2008

(Dalam Rupiah) Penerimaan Jasa persampahan Yang

No Bulan Tagihan Nilai PDAM Setor Kasda Dilaporkan

Tanggal setor

1 Des-07 9.452.000 472.600 8.979.400 8.979.400 02-Jan-08 2 Jan-08 10.291.000 514.550 9.776.450 9.776.450 04-Feb-08 3 Feb-08 10.094.500 504.725 9.590.725 9.590.725 29-Feb-08 4 Mar-08 10.252.500 546.375 9.739.875 9.739.875 31-Mar-08 5 Apr-08 10.164.500 508.225 9.656.275 9.656.275 2 May 2008 6 Mei-08 10.170.500 508.525 9.661.975 9.661.975 30 May 2008 7 Jun-08 10.167.500 508.375 9.659.125 9.659.125 30-Jun-08 8 Jul-08 10.303.000 515.150 9.787.850 9.787.850 01-Agust-08 9 Agust-08 9.795.000 489.750 9.305.250 9.305.250 28-Agust-08

10 Sep-08 10.135.000 506.750 9.628.250 9.628.250 07-Okt-08 11 Okt-08 10.132.000 506.600 9.625.400 9.625.400 30-Okt-08 12 Nop-08 10.274.000 513.700 9.760.300 9.760.300 28-Nop-08 13 Des-08 10.161.000 508.050 9.612.950 06-Jan-09

131.392.500 6.603.375 124.783.825 115.170.875

Page 179: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 10

Bantuan Keuangan Parpol Yang Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap

(Dalam Rupiah) Pengeluaran yang

dipertanggungjawabkan No Nama Partai Jenis

Pengeluaran Nilai Bukti tidak

lengkap

Keterangan

1 PNI Marhaenis Langganan Daya dan Jasa

2.470.500,00 150.250,00 pembayaran tagihan listrik bulan Oktober 2008, tidak ada bukti pembayaran tagihan listrik dari PLN

2.470.500,00 131.190,00 pembayaran tagihan listrik bulan Nopember 2008, tidak ada bukti pembayaran tagihan listrik dari PLN

2 PDI Perjuangan Honorarium 100.545.000,00 400.000,00 upah kebersihan untuk empat orang tanggal 15 Maret 2008, tidak ada perincian penerima

100.545.000,00 760.000,00 upah satgas tanggal 15 Maret 2008, tidak ada perincian penerima

100.545.000,00 420.000,00 upah satgas 14 orang tanggal 29 Oktober 2008, tidak ada perincian penerima

Administrasi umum 54.403.800,00 2.050.000,00

sewa peralatan penyampaian visi misi tanggal 4 Februari 2008, tidak ada faktur sewa

54.403.800,00 2.050.000,00 sewa peralatan tanggal 9 Februari 2008, tidak ada faktur sewa

3 Patriot Pancasila Langganan Daya 2.500.000,00 2.500.000,00

Bantuan biaya langganan PLN, PDAM, telepon tanggal 23 Desember 2008 tidak ada faktur tagihan dari PLN, PDAM , telepon

4 Partai Demokrat Mebelair kantor 8.250.000,00 615.000,00

pembelian meja tempat telepon tanggal 30 Januari 2008, tidak ada faktur pembelian

8.250.000,00 950.000,00 pembelian meja kantor 2buah tanggal 5 Agustus 2008, tidak ada faktur pembelian

8.250.000,00 475.000,00 pembelian meja kantor 1 buah tanggal 30 Agustus 2008, tidak ada faktur pembelian

8.250.000,00 970.000,00 pembelian meja panjang 2 buah, tidak ada faktur pembelian tanggal 5 September 2008

8.250.000,00 970.000,00 pembelian meja panjang 2 buah tidak ada faktur pembelian tanggal 11 Oktober 2008

8.250.000,00 145.000,00

pembelian kursi kayu standart bulat 2 buah dan kursi kayu biasa tanggal 11 Nopember 2008 tidak ada faktur pembelian

5 Golongan Karya ATK 5.848.300,00 5.848.300,00 kuitansi pembayaran bermaterai tetapi tidak ada tandatangan penerima uang dan tanggal

6 PAN Honorarium 36.000.000,00 36.000.000,00 Honor tidak dapat diyakini karena saat pengeluaran dilakukan pada tahun 2009

Page 180: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pengeluaran yang dipertanggungjawabkan

No Nama Partai Jenis Pengeluaran

Nilai Bukti tidak lengkap

Keterangan

SPPD 2.000.000,00 2.000.000,00

Biaya perjalanan Dinas untuk 5 orang tanggal 24 Januari 2008 tidak disertai bukti penerimaan masing-masing penerima

7 PNBK Transpot 11.400.000,00 11.400.000,00

Transpot dan akomodasi Deklarasi PNBK di Bali untuk 12 orang pada tanggal 22 Februari 2008 tidak disertai dengan bukti penerimaan dari masing-masing orang

1.200.000,00

Transpot dan akomodasi RAPINDA II PNBK ta ggal 23 September 2008 tidak disertai dengan bukti penerimaan dari masing-masing orang

Jumlah 69.034.740,00

Page 181: 166_LKPD_Kab_Magetan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

TAHUN ANGGARAN 2008 DI

MAGETAN

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Nomor : 62/R/XVIII.JATIM/04/2009 Tanggal : 12 April 2009

BUKU III

Page 182: 166_LKPD_Kab_Magetan

i

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ..............................................................................................................

1

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ....... 4

1. Pengelolaan Pengeluaran Kas pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Tidak Disertai dengan Penyimpanan dan Pencatatan yang Memadai...

4

2. Pengelolaan Kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tidak Tertib ......................................................................

7

3. Pengerjaan Buku Kas Umum pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Tertib .......................................................................................................

10

4 Penatausahaan Keuangan, Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Belum Tertib ......................................................................

12

5 Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Lengkap .......... 15

6 Sistem Pengendalian Intern yang Dibangun Belum Tertata dengan Baik ......... 17

7. Penunjukan Bank Sebagai Tempat Menyimpan Uang Daerah Tidak Didukung dengan Perjanjian Kerjasama ...........................................................

20

Page 183: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Magetan. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Magetan. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Magetan terkait dengan laporan keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan. Pemerintah Kabupaten Magetan bertanggung jawab untuk mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut. SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Pengeluaran Kas pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Tidak Disertai Dengan Penyimpanan dan Pencatatan yang Memadai;

2. Pengelolaan Kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tidak Tertib;

3. Pengerjaan Buku Kas Umum pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Tertib;

4. Penatausahaan Keuangan, Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan

Page 184: 166_LKPD_Kab_Magetan

2

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pemerintah Daerah Belum Tertib; 5. Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Lengkap; 6. Sistem Pengendalian Intern yang Dibangun Belum Tertata Dengan Baik; 7. Penunjukan Bank Sebagai Tempat Menyimpan Uang Daerah Tidak Didukung

Dengan Perjanjian Kerjasama.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar:

1. Memerintahkan dan memperingatkan kepada Kepala KPPT untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan pengelolaan kas dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap PPTK dan Bendahara Pengeluaran KPPT;

2. Memerintahkan kepada Kepala Bappeda untuk: a. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan

Bendahara, Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Penanggung Jawab Teknis Kegiatan;

b. Memperingatkan: 1) Bendahara Pengeluaran Bappeda lebih tertib mencatat setiap transaksi dalam

BKU; 2) Pejabat Penatausahaan Keuangan lebih cermat melakukan verifikasi;

3. Memerintahkan Kepala SKPD Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Kartoharjo dan Dinas Pertanian untuk: a. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan berkala kepada Bendahara Pengeluaran

masing-masing; b. Memperingatkan PPTK Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah,

Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Kartoharjo dan Dinas Pertanian agar tidak terlambat dalam mempertanggungjawabkan dana kepada Bendahara Pengeluaran;

4. Memerintahkan: a. Sekretaris Daerah untuk memperbanyak pelatihan dalam rangka peningkatan

kualitas SDM; b. Semua Kepala SKPD supaya meningkatkan pengendalian pengelolaan keuangan

daerah dengan melakukan pemeriksaan berkala guna mendeteksi kesalahan dini;

5. Memerintahkan: a. Kepala SKPD untuk selalu melakukan pemutakhiran data-data aset yang

dimilikinya; b. Kepala Dinas PPKAD dan Kepala SKPD untuk melakukan rekonsiliasi mengenai

pencatatan aset;

6. Membuat Sistem dan Prosedur serta Kebijakan Akuntansi dengan segera untuk memberikan kepastian perlakuan akuntansi terhadap hal-hal yang memang perlu kebijakan sehingga dapat digunakan sebagai alat cegah dini terjadinya penyimpangan keuangan daerah;

7. Memerintahkan Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) segera membuat perjanjian tertulis dengan bank tempat penyimpanan kas milik daerah dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.

Page 185: 166_LKPD_Kab_Magetan
Page 186: 166_LKPD_Kab_Magetan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR 4

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Pengelolaan Pengeluaran Kas pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Tidak Disertai dengan Penyimpanan dan Pencatatan yang Memadai

Pengelola keuangan daerah bertugas untuk mempertanggungjawabkan segala

kegiatan pengelolaan keuangan dan atau barang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Magetan mengangkat Bendahara Pengeluaran sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 188/38/Kept/403.012/2008 tanggal 30 Januari 2008.

Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada kantor/satuan kerja pemerintah daerah.

Hasil pemeriksaan secara uji petik pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dan hasil penelaahan atas pengelolaan kas pada bendahara pengeluaran, diketahui bahwa pengendalian intern terhadap pengelolaan kas tidak memadai.

Pada KPPT terdapat tiga pengelolaan keuangan daerah yaitu Pengguna Anggaran selaku penandatanganan SPM dan Pengesahan SPJ, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan. Dalam mekanisme pencairan dan pembayaran SPP, Bendahara Umum Daerah (BUD) atau Kuasanya mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada Bank yang ditunjuk, kemudian Bank yang ditunjuk melakukan pencairan dana kepada Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan cek atas pembayaran langsung gaji, tunjangan, belanja langsung barang dan jasa, belanja tidak langsung barang dan jasa, belanja tidak langsung kepada pihak ketiga yang pembayarannya dikelola oleh Bendahara Pengeluaran.

Penutupan kas (cash opname) yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2009 pada Bendahara Pengeluaran KPPT Pemerintah Kabupaten Magetan, diketahui terdapat selisih saldo kas antara pencatatan pengeluaran dengan saldo kas yang ada di tangan. Saldo kas menurut pencatatan adalah sebesar Rp32.976.597,00, sedangkan sisa kas yang ada di tangan sebesar Rp30.197.000,00, sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp2.779.000,00.

Pada saat dilakukan konfirmasi, Bendahara Pengeluaran menyatakan bahwa selisih kas tersebut terdiri dari panjar pengadaan brankas sebesar Rp1.500.000,00, panjar pengadaan foto copy dan jilid sebesar Rp500.000,00 dan panjar pembayaran listrik sebesar Rp779.000,00. Hasil penelusuran bukti-bukti pengeluaran diketahui bahwa pengeluaran yang disertai dengan bukti adalah pengeluaran untuk panjar pengadaan. Sedangkan untuk yang pengeluaran yang lainnya tidak bisa dibuktikan.

Pencatatan yang dilakukan atas saldo kas oleh Bendahara Pengeluaran hanya dicatat pada selembar kertas dan baru dilakukan pencatatan ketika pemeriksa meminta catatan atas saldo kas. Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan diketahui juga bahwa kas disimpan di laci yang berada pada ruang kerja Bendahara Penerimaan. Kunci laci dan kunci ruangan dibawa oleh Bendahara Penerimaan.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pengendalian intern penaksiran resiko belum dilakukan dengan baik dengan tidak

Page 187: 166_LKPD_Kab_Magetan

5

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

dilakukan penghitungan saldo kas (cash opname) secara periodik yang ada di tangan fungsi pemegang kas/Bendahara;

b. Bukti transaksi yang valid atau telah diverifikasi dalam Tahun Anggaran berkenaan belum dibukukan atau dicatat, transaksi yang dilaporkan dan diungkapkan kurang memadai, bukti-bukti pembukuan tidak difile secara rapi, laporan yang disiapkan tidak tepat waktu dan informatif serta pencatatan tidak didasarkan atas sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Hal tersebut menunjukkan informasi dan komunikasi belum dilaksanakan dengan baik;

c. Aktivitas pengendalian belum dilakukan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan secara periodik tidak dilakukan pengecekan independen terhadap penerimaan dan pembayaran dan secara periodik tidak dilakukan pencocokan antara buku besar dengan buku pembantu.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah point (12) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pada : 1) Pasal 4 pada ayat (2) yang menyatakan secara tertib sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan;

2) Pasal 184 ayat (2) yang menyatakan pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud;

3) Pasal 313 pada: a) Ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya;

b) Ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; (2) terselenggaranya penilaian risiko; (3) terselenggaranya aktivitas pengendalian; (4) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan (5) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.

Permasalahan tersebut mengakibatkan penggunaan dana tidak jelas dan terdapat

selisih penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan pada KPPT.

Page 188: 166_LKPD_Kab_Magetan

6

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hal tersebut disebabkan: a. Lemahnya pengendalian pengelolaan keuangan oleh Pengguna Anggaran KPPT; b. Bendahara Pengeluaran kurang memahami tugas dan tanggung jawabnya; c. Tidak adanya pemeriksaan berkala (cash opname) dari atasan langsung Bendahara.

Atas permasalahan tersebut, Kasubag TU atas nama Kepala Kantor KPPT

menanggapi bahwa pencatatan/pembukuan yang kurang memadai disebabkan keterlambatan bukti pendukung dari PPTK dan penyimpanan tidak memadai karena KPPT tidak mempunyai brankas. Rencana tindakan kedepan adalah pencatatan pembukuan akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan akan diadakan pembinaan secara berkala. Dan pengadaan brankas dilaksanakan triwulan II Tahun Anggaran 2009 (Bulan April 2009).

BPK RI merekomendasikan Bupati Magetan agar memerintahkan dan

memperingatkan Kepala KPPT untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan pengelolaan kas dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap PPTK dan Bendahara Pengeluaran KPPT.

Page 189: 166_LKPD_Kab_Magetan

7

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2. Pengelolaan Kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tidak Tertib

Pengelola keuangan daerah bertugas untuk mempertanggungjawabkan segala

kegiatan pengelolaan keuangan dan atau barang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Magetan mengangkat Bendahara Pengeluaran di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 188/36/Kept/403.012/2008 tanggal 30 Januari 2008.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa pengelolaan kas di Bappeda tidak tertib dan mencerminkan pengendalian intern yang lemah. Ketidaktertiban tersebut terlihat dalam hal-hal sebagai berikut: a. Pada saat dilakukan pemeriksaan kas, Bendahara Pengeluaran menunjukkan buku kas

umum yang tidak mutakhir (up to date). Selain itu, yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan kunci brankas dan menjelaskan bahwa brankas tidak dipakai;

b. Hasil pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Tahun Anggaran 2008 menunjukkan bahwa terdapat penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan minimal sebesar Rp108.585.000,00;

c. Hasil wawancara dengan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) diketahui bahwa pelaksanaan tugas sebagai verifikator belum sepenuhnya dilaksanakan. Yang bersangkutan menjelaskan bahwa kadang-kadang SPJ tidak seluruhnya disampaikan ke PPK;

d. Kepala Bappeda sebagai pengguna anggaran tidak pernah melakukan pemeriksaan kas terhadap Bendahara.

Hasil pemeriksaan sebelumnya oleh Bawasda tahun 2007, menunjukkan bahwa pada Tahun 2007 penatausahan keuangan di Bappeda tidak tertib. Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan Bawasda Nomor X.700/2694/403.202/2007, tanggal 15 Agustus 2007, ketidaktertiban pelaksanaan penatausahaan keuangan terlihat dalam beberapa hal sebagai berikut: a. Buku Kas Umum (BKU) dan buku-buku pembantu belum dikerjakan; b. Bantuan biaya rapat untuk 17 kecamatan belum dilengkapi dokumen pendukung; c. Pengeluaran Anggaran Tahun 2007 belum dipertanggungjawabkan; d. Laporan hasil perjalanan dinas pegawai belum dibuat.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan administrasi keuangan daerah di Bappeda tidak tertib dan belum ada tindakan perbaikan dari tahun sebelumnya.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas, dapat diuraikan sebagai

berikut: a. Pengendalian intern penaksiran resiko belum dilakukan dengan baik dengan tidak

dilakukan penghitungan saldo kas (cash opname) yang ada di tangan fungsi pemegang kas/Bendahara secara periodik;

b. Bukti transaksi yang valid atau telah diverifikasi dalam Tahun Anggaran berkenaan belum dibukukan atau dicatat, transaksi yang dilaporkan dan diungkapkan kurang memadai, bukti-bukti pembukuan tidak difile secara rapi, laporan yang disiapkan tidak tepat waktu dan informatif serta pencatatan tidak didasarkan pada sumber data dengan dokumen pendukung yang lengkap. Hal tersebut menunjukkan informasi dan komunikasi belum dilaksanakan dengan baik;

Page 190: 166_LKPD_Kab_Magetan

8

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c. Aktivitas pengendalian belum dilakukan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan secara periodik tidak dilakukan pengecekan independen terhadap penerimaan dan pembayaran serta secara periodik tidak dilakukan pencocokan antara buku besar dengan buku pembantu.

Ketidaktertiban pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah point (12) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pada: 1) Pasal 4 pada:

a) Ayat (1) yang menyatakan keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

b) Ayat (2) yang menyatakan secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan;

2) Pasal 184 ayat (2) yang menyatakan pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud;

3) Pasal 313 pada: a) Ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya;

b) Ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; (2) terselenggaranya penilaian risiko; (3) terselenggaranya aktivitas pengendalian; (4) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan (5) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.

Permasalahan tersebut mengakibatkan realisasi Belanja Barang dan Jasa pada

Bappeda tidak dapat dipertanggungjawabkan dan membuka peluang penyalahgunaan kas. Hal tersebut karena:

a. Bendahara Pengeluaran lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) lalai dalam melakukan verifikasi;

Page 191: 166_LKPD_Kab_Magetan

9

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

c. PPTK lalai dan kurang bertanggung jawab atas kegiatan dalam lingkup tugasnya; d. Kepala Bappeda (Pengguna Anggaran) lalai dalam melakukan pengawasan terhadap

bawahannya.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bappeda menanggapi bahwa terbatasnya tenaga pengelola keuangan yang ada di SKPD, khususnya di Sekretariat Bappeda Kabupaten Magetan yang mempunyai kualifikasi administrasi keuangan. Rencana tindakan ke depan mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Magetan untuk lebih intensif mengadakan pembekalan dan Bintek terkait masalah pengelolaan keuangan daerah.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan:

a. Kepala Bappeda untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Bendahara, Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Penanggung Jawab Teknis Kegiatan;

b. Kepala Bappeda supaya memperingatkan: 1) Bendahara Pengeluaran Bappeda lebih tertib mencatat setiap transaksi dalam

BKU; 2) Pejabat Penatausahaan Keuangan lebih cermat melakukan verifikasi.

Page 192: 166_LKPD_Kab_Magetan

10

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

3. Pengerjaan Buku Kas Umum pada Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Tertib

Hasil pemeriksaan yang dilakukan secara uji petik terhadap Buku Kas Umum

(BKU) yang dikerjakan oleh Bendahara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diketahui bahwa tujuh buku kas umum dikerjakan tidak sesuai kondisi yang sebenarnya.

Hasil pemeriksaan, Buku Kas Umum tersebut menunjukkan saldo nihil pada akhir Desember 2008. Sedangkan pada rekening kas daerah dan B-IX Bendahara Umum Daerah (BUD) serta bukti surat tanda setoran terdapat penyetoran sisa uang persediaan oleh Bendahara Pengeluaran. Hal ini menunjukkan Bendahara Pengeluaran melakukan penyetoran sisa uang persediaan ke Kas Daerah setelah tanggal 31 Desember 2008, yang berarti bahwa pada 31 Desember 2008 seharusnya saldonya tidak nihil.

Kondisi tersebut terjadi pada beberapa SKPD yaitu: a. Dinas Pendidikan; b. Dinas Kesehatan; c. Sekretariat Daerah; d. Kecamatan Lembeyan; e. Kecamatan Kartoharjo; f. Dinas Pertanian; g. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas adalah informasi dan komunikasi belum dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan adanya laporan yang disiapkan tidak informatif serta transaksi yang dilaporkan dan diungkapkan kurang memadai.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada: a. Pasal 4 yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

b. Pasal 313 pada: 1) Ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya;

2) Ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: a) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; b) terselenggaranya penilaian risiko; c) terselenggaranya aktivitas pengendalian; d) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan e) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian. Permasalahan tersebut mengakibatkan buku kas umum tidak dapat dijadikan

sarana untuk mengetahui jumlah saldo kas.

Page 193: 166_LKPD_Kab_Magetan

11

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hal tersebut disebabkan: a. Bendahara Pengeluaran lalai tidak mentaati ketentuan yang berlaku; b. PPTK terlambat dalam mempertanggungjawabkan dana ke Bendahara Pengeluaran; c. Kepala SKPD kurang melakukan pengawasan kepada Bendahara.

Atas permasalahan tersebut:

a. Kepala Dinas Pendidikan menanggapi, sisa gaji untuk sekolah pada akhir Tahun Anggaran 2008 yang disetor ke kasda, pihak sekolah tidak memberitahu Dinas Pendidikan. Rencana tindakan ke depan aturan-aturan yang berkaitan dengan masalah keuangan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya dan apabila berkaitan dengan sekolah dan UPTD akan dikoordinasikan dengan lebih proaktif lagi;

b. Kepala Dinas Pertanian menanggapi bahwa pembukuan Buku Kas Umum belum tertib sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan. Untuk ke depannya akan kami perhatikan dan laksanakan sesuai aturan yang ada dengan lebih meningkatkan koordinasi antara Bendahara dan PPTK/Pelaksana dengan pengawasan Kepala Dinas yang lebih intensif dan rutin;

c. Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa menjelang akhir tahun anggaran ternyata masih terdapat sisa Bantuan Dana Hibah kepada Poltek Magetan yang tidak digunakan sehingga sisa dana tersebut oleh pihak Poltek disetor kembali ke Kas Daerah. Tahun 2008 Poltek Magetan belum mempunyai NPWP sendiri maka sebagai upaya pengamanan uang daerah penyetoran kembali atas sisa dana ke kas daerah dipergunakan NPWP atas nama Bendahara Bantuan Keuangan, Sosial dan Tidak Terduga Sekretariat Pemkab Magetan. Saat ini Poltek Magetan sudah mempunyai NPWP sendiri.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan: a. Kepala SKPD Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah, Kecamatan

Lembeyan, Kecamatan Kartoharjo dan Dinas Pertanian untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan berkala kepada Bendahara Pengeluaran masing-masing;

b. Kepala SKPD memperingatkan PPTK Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Kartoharjo dan Dinas Pertanian agar tidak terlambat dalam mempertanggungjawabkan dana kepada Bendahara Pengeluaran.

Page 194: 166_LKPD_Kab_Magetan

12

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

4. Penatausahaan Keuangan, Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Belum Tertib

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan

menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan telah melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem administrasi keuangan. Hal tersebut dapat dilihat diantaranya dengan adanya penggunaan software sistem informasi manajemen keuangan daerah. yang mulai dicoba digunakan Tahun 2008. Kegiatan mulai dari penganggaran, penatausahaan keuangan, pembukuan dan pembuatan laporan keuangan daerah seluruhnya dapat menggunakan software tersebut.

Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak kesalahan, baik di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Kesalahan-kesalahan tersebut terlihat dalam banyak hal diantaranya: a. Kesalahan dalam membukukan panjar yang terlihat pada beberapa buku panjar SKPD

yang masih terbuka sehingga menimbulkan selisih-selisih, yang berpengaruh ke buku kas umum Bendahara Pengeluaran;

b. Adanya indikasi untuk melakukan window dressing pada Buku Kas Umum di tingkat SKPD yang nampak dengan saldo nihil pada beberapa Buku Kas Umum SKPD, padahal pada 31 Desember 2008 pada SKPD tersebut masih terdapat sisa kas;

c. Adanya pembukuan/koreksi belanja pada saat penyusunan draft yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;

d. Pembebanan yang salah atas realisasi pembiayaan; e. Adanya dobel pembukuan; f. Kekurangan dan kelebihan dalam pembebanan; g. Terdapat bukti setoran sisa uang persediaan yang di dalamnya ternyata bercampur

antara sisa belanja dan sisa uang persediaan; h. Kesalahan pada saat menginput data yang berakibat tidak menghasilkan output data; i. Tidak dilakukan rekonsiliasi secara rutin antara SKPKD dan SKPD sehingga muncul

selisih-selisih yang tidak terdeteksi sejak awal. Selisih-selisih yang terjadi pada akun-akun dalam laporan keuangan telah dijelaskan dan dapat ditelusuri oleh Bagian Akuntansi.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas, dapat diuraikan sebagai

berikut: a. Lingkungan pengendalian belum berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat

dengan kurangnya rasa tanggung jawab Pemda atas Laporan Keuangan, dengan menekankan pentingnya keakuratan data akuntansi dan metode Akuntansi yang berlaku umum serta pentingnya ketaatan akan prosedur dan peraturan yang ada. Selain itu pegawai yang direkrut sedikit sekali yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, khususnya bidang akuntansi; mutasi pegawai belum mempertimbangkan secara matang kemampuan teknis dan kebutuhan teknis suatu unit kerja, proses rekruitmen dan kebijakan pelatihan pegawai belum bisa menghasilkan pegawai yang kompeten (khususnya bidang akuntansi dan keuangan);

b. Penaksiran resiko belum berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya Bagian Keuangan atau unit kerja yang menangani keuangan dan pembukuan dalam mengidentifikasi resiko-resiko yang dapat menghambat pembuatan Laporan

Page 195: 166_LKPD_Kab_Magetan

13

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Keuangan Daerah. Adanya sistem (teknologi informasi) baru yang telah diterapkan oleh Pemerintah Daerah dalam pemrosesan transaksi keuangan, dimana system (teknologi informasi) yang dibuat tersebut diterapkan dalam pengolahan data transaksi sering mengalami hambatan (trouble);

c. Informasi dan komunikasi belum berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak dilakukannya rekonsiliasi secara rutin antar SKPD dengan SKPKD;

d. Aktivitas pengendalian belum berjalan sepenuhnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak dilakukannya rekonsiliasi secara rutin antar SKPD dengan SKPKD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada: a Pasal 4 yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

b Pasal 313 pada: 1) Ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya;

2) Ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: a) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; b) terselenggaranya penilaian risiko; c) terselenggaranya aktivitas pengendalian; d) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan e) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian. Kondisi tersebut mengakibatkan berpotensi terjadinya kesalahan dalam

membukukan akun-akun dalam Laporan Keuangan Pemerintah daerah Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal:

a. Tingkat pemahaman personil baik di tingkat SKPD maupun SKPKD yang masih jauh dari harapan atas sistem dan prosedur akuntansi yang telah dibangun oleh Pemkab Magetan;

b. Personil belum memahami alur pikir sistem informasi manajemen keuangan daerah; c. Personil tidak cermat dalam menjalankan tugasnya; d. Atasan langsung kurang optimal dalam pengendalian.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa dalam

penerapan sistem aplikasi kiranya perlu sarana/prasarana pendukung yang memadai utamanya aparatur/SDM yang memadai sesuai dengan kompetensinya kiranya sangat wajar apabila pada awalnya terdapat kesalahan. Pemerintah Daerah kedepan bertekad akan melaksanakan pengelolaan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan didukung sarana/prasarana dan SDM yang memadai.

Page 196: 166_LKPD_Kab_Magetan

14

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Adapun program-program yang akan dilaksanakan: a. Mengoptimalkan penggunaan metode output software (sistem aplikasi SIMDA)

bekerjasama dengan BPKP; b. Penyusunan SOP dalam rangka penyusunan Pedoman Sistem dan Prosedur Akuntansi

dan Kebijakan Akuntansi.

BPK RI merekomendasikan Bupati Magetan agar memerintahkan: a. Sekretaris Daerah untuk memperbanyak pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas

SDM; b. Semua Kepala SKPD untuk meningkatkan pengendalian pengelolaan keuangan

daerah dengan melakukan pemeriksaan berkala guna mendeteksi kesalahan dini.

Page 197: 166_LKPD_Kab_Magetan

15

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

5. Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tidak Lengkap

Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap Laporan Keuangan yang dibuat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) diketahui bahwa ada beberapa jenis Laporan Keuangan seharusnya disusun oleh SKPD. Untuk Tahun Anggaran 2008 laporan keuangan yang disusun SKPD hanya berupa Laporan Realisasi Anggaran sedangkan untuk Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD belum mampu disusunnya. Laporan keuangan berupa LRA tersebut adalah produk dari software Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda) yang dipergunakan di SKPKD dan SKPD di Pemerintah Kabupaten Magetan. SKPD belum mampu menyusun neraca meskipun melalui proses manual. Sedangkan untuk SKPKD laporan yang disusun sudah lengkap, meskipun tidak seluruh jenis laporan dihasilkan oleh satu proses yang sama. Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dibuat secara manual, sedangkan Laporan Realisasi Anggaran adalah produk Simda.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian belum berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat

dengan perekrutan pegawai sedikit sekali yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, khususnya bidang akuntansi; mutasi pegawai belum mempertimbangkan secara matang kemampuan teknis dan kebutuhan teknis suatu unit kerja, proses rekruitmen dan kebijakan pelatihan pegawai belum bisa menghasilkan pegawai yang kompeten (khususnya bidang akuntansi dan keuangan);

b. Penaksiran resiko belum berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya Bagian Keuangan atau unit kerja yang menangani keuangan dan pembukuan dalam mengidentifikasi resiko-resiko yang dapat menghambat pembuatan Laporan Keuangan Daerah. Adanya sistem (teknologi informasi) baru yang telah diterapkan oleh Pemerintah Daerah dalam pemrosesan transaksi keuangan dimana sistem (teknologi informasi) yang dibuat tersebut diterapkan dalam pengolahan data transaksi sering mengalami hambatan (trouble).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 56 ayat (2) point a yang menyatakan bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 99 ayat (3) yang menyatakan bahwa laporan keuangan SKPD terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada: 1) pasal 265 ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD menyusun dan melaporkan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara periodik yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran SKPD, Neraca SKPD dan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD;

Page 198: 166_LKPD_Kab_Magetan

16

PERWAKILAN PROPINSI JAWA TIMUR

2) Pasal 313 ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: a) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; b) terselenggaranya penilaian risiko; c) terselenggaranya aktivitas pengendalian; d) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan e) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian. Kondisi tersebut mengakibatkan:

a Mengurangi tingkat akuntabilitas pertanggungjawaban APBD di masing-masing SKPD;

b Tidak dapat diketahuinya posisi aset, kewajiban dan ekuitas dari SKPD tersebut untuk setiap periode pelaporan keuangan.

Ketidaklengkapan laporan keuangan yang disampaikan oleh SKPD disebabkan: a. SKPD belum mampu menyajikan saldo awal pada neracanya masing-masing; b. Kesulitan untuk memilah-milah saldo awal aset pada SKPKD untuk dialokasikan ke

SKPD; c. SKPD belum memiliki data-data aset memadai karena tingkat pergantian struktur

organisasi yang sering berubah; d. Software sistem aplikasi yang tidak mengakomodasi kapitalisasi biaya umum ke aset

tetap.

Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendagri 13 Tahun 2006 khususnya fungsi SKPD sebagai entitas akuntansi maka pada Tahun 2009 telah diprogramkan Bintek penyusunan laporan bagi SKPD dan rencana tindak lanjut yang dipersiapkan dengan cara melakukan pembenahan, antara lain: a. Mewajibkan masing-masing SKPD untuk membuat beberapa jenis Laporan

Keuangan yang belum dibuat sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SKPKD selaku BUD Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan;

b. Penaksiran/identifikasi resiko-resiko yang dapat menghambat pembuatan laporan keuangan daerah melalui sistem aplikasi SIMDA di SKPKD dan SKPD akan diterapkan software jaringan dengan menambah sarana (server, komputer) yang terhubung (link) antara fungsi anggaran, perbendaharaan, pendapatan dan akuntansi sehingga masing-masing mempunyai database (tidak terpusat).

BPK RI merekomendasikan agar Bupati Magetan memerintahkan:

a. Kepala SKPD untuk selalu melakukan pemutakhiran data-data aset yang dimillikinya;

b. Kepala Dinas PPKAD dan Kepala SKPD untuk melakukan rekonsiliasi mengenai pencatatan aset.

Page 199: 166_LKPD_Kab_Magetan

17

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

6. Sistem Pengendalian Intern yang Dibangun Belum Tertata dengan Baik

Hasil revieu yang dilakukan terhadap Sistem Pengendalian Intern diketahui bahwa sistem pengendalian intern yang dibangun belum tertata dengan baik. Belum tertatanya sistem pengendalian intern ini terlihat dalam beberapa hal, diantaranya: a. Belum ada langkah-langkah yang komprehensif untuk melakukan pencegahan dan

minimalisasi potensi kerusakan dan terhentinya sistem komputer di tingkat SKPKD dan SKPD;

b. Belum adanya pengembangan dan pendokumentasian rencana komprehensif untuk mengatasi kejadian tak terduga;

c. Rekonsiliasi data antara SKPKD dan SKPD belum sepenuhnya dilakukan yang dibuktikan dengan munculnya selisih-selisih yang diketahui belakangan;

d. Supervisi atasan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan belum memadai; e. Belum adanya sistem dan prosedur akuntansi serta kebijakan akuntansi; f. Dokumen sumber belum bernomor urut tercetak yang terlihat pada SPP, SPM dan

SP2D yang belum prenumbered; g. Dalam beberapa hal dijumpai ketidakakuratan pembukuan dan juga tidak tepat waktu; h. Belum adanya buku pedoman sistem dan prosedur dan kebijakan akuntansi sebagai

media informasi dan komunikasi kepada SKPD dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembukuan, penatausahaan dan pelaporan keuangan;

i. Tidak adanya dokumentasi pengendalian yang memadai seperti bentuk flowchart atau prosedur uraian;

j. Belum ada cash opname yang dilakukan secara menyeluruh untuk SKPD oleh pengawas intern (penaksiran resiko);

k. Belum adanya pengendalian akurasi yang memadai yang terlihat belum adanya dokumentasi dan penelusuran serta laporan atas adanya data yang tidak akurat.

Kelemahan pengendalian atas permasalahan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian belum berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat

dengan kurangnya penekanan pentingnya keakuratan data akuntansi dan metode akuntansi yang berlaku umum serta pentingnya ketaatan akan prosedur dan peraturan yang ada.

b. Penaksiran resiko belum berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya Bagian Keuangan atau unit kerja yang menangani keuangan dan pembukuan dalam mengidentifikasi resiko-resiko yang dapat menghambat pembuatan Laporan Keuangan Daerah. Pemerintah Daerah khususnya Pengelola Keuangan Daerah belum mengantisipasi kelemahan-kelemahan penggunaan teknologi informasi dalam pemrosesan transaksi. Adanya sistem (teknologi informasi) baru yang telah diterapkan oleh Pemerintah Daerah dalam pemrosesan transaksi keuangan dimana sistem (teknologi informasi) yang dibuat tersebut diterapkan dalam pengolahan data transaksi sering mengalami hambatan (trouble), belum dilakukan penghitungan saldo kas (cash opname) yang berada pada fungsi pemegang kas/Bendahara secara periodik dan secara mendadak.

c. Aktivitas pengendalian belum berjalan sepenuhnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan SP2D yang tidak bernomor urut (prenumbered), tidak dilakukannya pengecekan secara independen dan periodik terhadap penerimaan dan pembayaran dan

Page 200: 166_LKPD_Kab_Magetan

18

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

pengendalian yang ada dan tidak didokumentasikan dalam prosedur uraian, flowchart atau form lainnya.

Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara pasal 3 yang

menyatakan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada: 1) Pasal 4 yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

2) Pasal 313 pada: a) Ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya;

b) Ayat (3) yang menyatakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat; (2) terselenggaranya penilaian risiko; (3) terselenggaranya aktivitas pengendalian; (4) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan (5) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.

Kondisi tersebut mengakibatkan:

a. Melemahkan sistem kendali intern dan tidak mencerminkan sistem saling uji (check and balance);

b. Kesulitan untuk melakukan penelusuran atas selisih-selisih akun dalam laporan keuangan;

c. Tidak adanya kepastian perlakuan akuntansi untuk hal-hal yang memang perlu kebijakan dalam tingkat implementasi seperti penyusutan, kapitalisasi aset dan lain-lain;

d. Berpotensi menimbulkan kecurangan/penyimpangan karena tidak ada usaha untuk melakukan deteksi dini akan terjadinya penyimpangan;

e. Dokumen pengeluaran kas berpotensi disalahgunakan; f. Penyajian dan ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah

menjadi berkurang. Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas PPKAD belum menyadari arti pentingnya

Sistem Pengendalian Intern sebagai alat cegah dini terjadinya penyimpangan keuangan daerah.

Page 201: 166_LKPD_Kab_Magetan

19

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa hal tersebut akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kedepan dan akan diupayakan seminimal mungkin terjadinya kesalahan. Rencana tindakan kedepan yang dipersiapkan: a. Peningkatan dukungan sarana/prasarana (komputer, server) dan pemasangan jaringan

(link) yang menghubungkan bidang-bidang di DPPKAD; b. Sosialisasi pemahaman alur data software, cara pengendalian data di SKPD-SKPD; c. Penyusunan pedoman sebagai Kebijakan Akuntansi serta Sistem dan Prosedur

Akuntansi.

BPK RI merekomendasikan agar Bupati Magetan segera membuat Sistem dan Prosedur serta Kebijakan Akuntansi untuk memberikan kepastian perlakuan akuntansi terhadap hal-hal yang memang perlu kebijakan sehingga dapat digunakan sebagai alat cegah dini terjadinya penyimpangan keuangan daerah.

Page 202: 166_LKPD_Kab_Magetan

20

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

7. Penunjukan Bank Sebagai Tempat Menyimpan Uang Daerah Tidak Didukung dengan Perjanjian Kerjasama

Dalam pengelolaan Kas Daerah selama Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten

Magetan menyimpan dananya dalam bentuk rekening giro. Dalam pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Magetan telah menunjuk Bank Jatim sebagai Pemegang Kas sesuai dengan Keputusan Bupati Magetan Nomor: 188/31/Kept/403.012/2008 tentang Penunjukan Pemegang Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008. Adapun rekening yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut:

No Nomor Rekening Keterangan 1. 0301003833 Pemda Kab Magetan (PAD) 2. 0301008877 Pemda Kab Magetan (BPHTB) 3. 0301013533 Pemda Kab Magetan (DAU) 4. 0301015950 Pemda Kab Magetan (DAK Non Reboisasi) 5. 0301016298 Pemda Kab. Magetan (Gerdu Taskin) 6. 0301017359 Pemda Kab Magetan (Pendidikan) 7, 0301017367 Pemda Kab Magetan (Infrastruktur) 8. 0301017375 Pemda Kab Magetan (kelaut&Perikanan) 9. 0301017383 Pemda Kab Magetan (Pertanian) 10. 0301017391 Pemda Kab Magetan (Lingkungan Hidup) 11. 0301017405 Pemda Kab Magetan (Kesehatan) 12. 0301017685 Pemda Kab Magetan (Pasca Bencana)

Hasil konfirmasi dengan Pemimpin Cabang PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Cabang Magetan (Bank Jatim) diketahui bahwa selama ini penyimpanan dana dan pembukaan rekening pada Bank Jatim tidak disertai surat perjanjian antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank Jatim.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 tentang Keuangan Negara, dalam pasal 3 ayat (1) disebutkan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah pasal 18: 1) Ayat (3) menyatakan bahwa Penunjukan Bank Umum sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dimuat dalam perjanjian antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank Umum yang bersangkutan;

2) Ayat (4) menyatakan bahwa Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang-kurangnya mencakup: jenis pelayanan yang diberikan, Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank, Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas Umum Daerah, Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening, Pemberian imbalan atas jasa pelayanan, Kewajiban menyampaikan laporan, Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian

Page 203: 166_LKPD_Kab_Magetan

21

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

dan Tata cara penyelesaian perselisihan. c. Pasal 313 ayat (1) yang menyatakan dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya

Hal tersebut mengakibatkan tidak ada kepastian hukum yang dimiliki oleh

Pemerintah Kabupaten Magetan mengenai kewajiban dan hak dalam penempatan dana pada Bank Jatim Cabang Magetan.

Hal tersebut disebabkan Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku

Bendahara Umum Daerah (BUD) tidak memahami ketentuan yang berlaku. Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas PPKAD menanggapi bahwa

persyaratan perjanjian kerjasama dengan Bank dalam rangka pengelolaan uang darah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007, mengingat hal tersebut merupakan ketentuan baru dan bentuk format tidak ada contoh maka selama ini belum dibuat. Sebagai tindak lanjut saat ini telah dibuat draft naskah Perjanjian Bersama antara Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan PT Bank Jatim Cabang Magetan. Guna menghindari kesalahan hukum maka atas draft perjanjian kerjasama segera diadakan pembahasan bersama, yang selanjutnya akan ditetapkan sebagai dasar pelaksanaan untuk kedua belah pihak.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Magetan agar memerintahkan Kepala

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) segera membuat perjanjian tertulis dengan bank tempat penyimpanan kas milik daerah dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.