15_syah

62
i EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi di Pemerintah Daerah Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : IRWAN SYAH NIM. 12030110120049 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

Upload: ichanawi

Post on 18-Aug-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

syah

TRANSCRIPT

i EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi di Pemerintah Daerah Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : IRWAN SYAH NIM. 12030110120049 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 ii HALAMAN PERSETUJUAN Nama Penyusun: Irwan Syah Nomor Induk Mahasiswa: 12030110120049 Fakultas/Jurusan: Ekonomika dan Bisnis/Akuntansi Judul SkripsiEFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTELTERHADAPPENDAPATANASLI DAERAH (Studi di Pemerintah Daerah Kota Semarang) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Abdul Rohman, S.E., M.Si., Akt. Semarang, 13 Maret 2014 Dosen Pembimbing, (Prof. Dr. H. Abdul Rohman, S.E., M.Si., Akt.) NIP. 19660108 199202 1001 iii PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN Nama Mahasiswa:Irwan Syah Nomor Induk Mahasiswa:12030110120049 Fakultas/Jurusan:Ekonomika dan Bisnis/Akuntansi Judul SkripsiEFEKTIVITASDANKONTRIBUSIPAJAK HOTELTERHADAPPENDAPATANASLI DAERAH(StudidiPemerintahDaerahKota Semarang) Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal1 April 2014 Tim Penguji 1. Prof. Dr. H. Abdul Rohman, S.E., M.Si., Akt () 2. Dul Muid, SE., M.Si., Akt. (.) 3. Herry Laksito, SE., M.Adv., Acc., Akt. () iv PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yangbertandatangandibawahinisaya,IrwanSyah,menyatakanbahwa skripsi dengan judul : Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan AsliDaerah(StudidiPemerintahDaerahKotaSemarang),adalahhasiltulisan sayasendiri.Denganinisayamenyatakandengansesungguhnyabahwadalam skripsiiniterdapatkeseluruhanatausebagiantulisanoranglainyangsayaambil dengancaramenyalinataumenirudalambentukrangkaiankalimatatausimbol yangmenunjukkangagasanataupendapatataupemikirandaripenulislain,yang saya akuiseolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian ataukeseluruhantulisanyangsayasalinitu,atauyangsayaambildaritulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.Apabilasayamelakukantindakanyangbertentangandenganhaltersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yangsayaajukansebagaihasiltulisansayasendiriini.Bilakemudianterbukti bahwasayamelakukantindakanmenyalinataumenirutulisanoranglainseolah-olahhasilpemikiransayasendiri,berartigelardanijasahyangtelahdiberikan oleh universitas batal saya terima. Semarang, 27 Februari 2014 Yang membuat pernyataan, Irwan Syah NIM : 12030110120049 v ABSTRACT Thepurposesofthisresearchare:(1)toknowthegrowthoftaxrevenuein theSemarangCityhotelthrough2009-2013(2)toknowtheeffectivenessof Semarangcityhoteltaxrevenuebasedonitsclassificationthrough2009-2013, (3)toidentifythecontributionofhoteltaxagainstSemarangregionalincome through 2009-2013. Thisresearchusedquantitative-descriptivemethod.Thetechniquesofdata collection are documentation and interview. The data which used in this research arethepotentialofhoteltax,therealizationofhoteltaxreport,andthe realization of original regional income. The data were analyzed using time series analysis, the effectiveness analysis and the contribution analysis. Basedontheresultsofthisresearch,theconclusionsare:(1)thegrowthof hotel tax had fluctuation, the highest development of hotel tax in 2011 is 35,293 % andthelowestdevelopmentin2009is3,661%(2)therevenueofhoteltaxin Semarangcitybasedonitsclassificationfrom2009until2013isnteffective.2) Therevenueofhoteltaxdoesnothavecontributionagainstoriginalregional income of Semarang city during 2009 until 2013. Keyword : hotel tax, original regional income ,effectiveness , contribution vi ABSTRAK Tujuanpenelitianiniadalah(1)untukmengetahuipertumbuhanpenerimaan pajakhotelKotaSemarangtahun2009-2013(2)untukmengetahuiefektivitas penerimaanpajakhotelKotaSemarangberdasarkanklasifikasinyatahun2009-2013.(3)untukmengetahuikontribusipajakhotelterhadappendapatanasli daerah Kota Semarang tahun 2009-2013. Penelitianinimenggunakanmetodedeksriptifkuantitatif.Teknik pengumpulandatamelaluidokumentasidanwawancara.Datayangdigunakan padapenelitianiniadalahpotensipajakhotel,realisasipajakhoteldanrealisasi pendapatanaslidaerah.Datadianalisismenggunakananalisisruntunwaktu, analisis efektivitas, dan analisis kontribusi. Berdasarkanhasilpenelitiandapatdisimpulkan(1)Pertumbuhanpajakhotel mengalamifluktuasi,pertumbuhantertinggipajakhotelditahun2011sebesar 35,293%danpertumbuhanterendahpadatahun2009sebesar3,661%.(2)Penerimaan pajak hotel di Kota Semarang berdasarkan klasifikasinya tahun 2009-2013masihbelumefektif.(3)PenerimaanpajakhotelKotaSemarangbelum memiliki kontribusi terhadap pendapatan asli daerah Kota Semarang selama tahun 2009 hingga 2013. KataKunci: pajak hotel, pendapatan asli daerah, efektivitas, kontribusi vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Karenasesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan.Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuaru urusan), kerjakanlah denga sungguh-sungguh(urusan)yanglain,danhanyakepadaTuhanmulahhendaknya kamu berharap (QS. Al Insyirah : 5-8) Wahaianakmuda,jikaengkautidaksanggupmenahanlelahnyabelajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan. -Pythagoras Hidup adalah memilih. KesuksesanSeseorangditentukanolehpengambilankeputusandan pelaksanaan atas pilihan yang diambilnya. Hidup adalah berkontribusi. Bermanfaatlahuntukorangsekitar,meskipunhanyamelakukanhalyang kecil. -Penulis Skripsi ini saya persembahkan kepadaBapak, Ibu, dan Adik-adikku tersayang viii KATA PENGANTAR Alhamdulillahhirobbilalamin,pujisyukurkehadiratAllahSWTyang telahmemberikanrahmatdankarunia-Nya,sertakemudahankepadapenulis, sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiinigunamemenuhisebagian persyaratanmendapatgelarsarjana.Selamapembuatanskripsiini,tidakterlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada : 1.BapakProf.Drs.MohammadNasir,M.Si.,Akt.,Ph.D.selakuDekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro 2.BapakProf.Dr.H.AbdulRohmanS.E.,M.Si.,Akt.,selakudosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, nasihat, serta pesan-pesan moral kepada penulis. 3.Bapak Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt. selakuKetua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro 4.Ibu Andri Prastiwi, S.E., M.Si., Akt., selaku dosen wali 5.BapakdanIbuDosendiFakultasEkonomikadanBisnisUniversitas Diponegoroatasbimbingandanpengajaransertasemuailmuyangtelah diberikan kepada penulis selama kuliah. 6.Seluruh karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang telah banyak membantu dalam proses belajar mengajar di kampus 7.Bapak dan Ibu serta Mas-mas DPKAD Kota Semarang, yang telah banyak membantudanbersediameluangkanwaktuuntukmembantupenulis ix dalamperolehandatauntukpenelitianini,sertamenjawabpertanyaan-pertanyaan yang mendukung penelitian. 8.Orangtuaku,BapakSutrisnodanIbuYuliPriantiniyangkarenadoa, perhatian,kesabaran,dukungandankasihsayingyangtulusyang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9.Adik-adikkuyangsayasayangi,DinaMulianadanAdliNugrohoyang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam hidup ini. 10. SaudariFebyKarunia,yangtelahbanyakmemberikandukungan, semangat, masukan, nasihat selama ini. 11. SahabatCumekers,teman-temanakuntansiangkatan2010.Mungkin penulistidakbisamenyebutkansemuanamadisini.Akantetapi,nama-nama kalian akan tetap tertera dihati dan terimakasih atas semangat dan kebersamaannya selama ini 12. Teman-teman KKN Desa Kalipucang, dan teman-teman KKN Kecamatan Grabagyangtelahbersama-samamencobamengabdidanberkontribusi kepadamasyarakat.Semogaselanjutnyabisaberkontribusikepada Indonesia. 13. Kawan-kawanorganisasi,baikintrakampusmaupunekstrakampus, terimakasihatasilmu,pengalaman,pembelajarandansemangatselama ini. 14. Semuapihakyangtidakdapatdisebutkansatupersatuyangtelah membantu kelancaran penulis dalam menyusun skripsi. x Penulismenyadaribahwaskripsiinitentunyamempunyaibanyak kekurangan.Olehkarenaitu,sarandaripembacasangatpenulisharapkan.Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Semarang, 5 Maret 2014 Penulis Irwan Syah xi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ............................................................. iii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................................... iv ABSTRACT .......................................................................................................... v ABSTRAK ......................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB IPENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.2.Rumusan Masalah ......................................................................... 11 1.3Tujuan Penelitian........................................................................... 12 1.4Manfaat Penelitian ......................................................................... 12 1.5Sistematika Penulisan .................................................................... 13 BAB II TELAAH PUSTAKA ............................................................................ 15 2.1Landasan Teori .............................................................................. 15 2.1.1Pendapatan Asli Daerah (PAD) ..................................................... 15 2.1.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................ 15 2.1.1.2 Sumber Pendapatan Asli Daerah ................................................ 15 2.1.1.3Kendala Peningkatan PAD ........................................................ 16 2.1.2Pajak Daerah ................................................................................. 17 2.1.2.1 Pengertian Pajak Daerah ............................................................ 17 2.1.2.2 Jenis-Jenis Pajak Daerah............................................................ 17 2.1.2.3 Tarif Pajak Daerah..................................................................... 19 2.1.2.5 Kendala Pemungutan Pajak Daerah ........................................... 20 2.1.3Hotel ............................................................................................. 23 2.1.3.1 Pengertian Hotel ........................................................................ 23 2.1.3.2 Karakteristik Hotel .................................................................... 24 2.1.3.3 Klasifikasi / Penggolongan Hotel ............................................... 25 2.1.4Pajak Hotel .................................................................................... 26 2.1.4.1 Pengertian Pajak Hotel .............................................................. 26 2.1.4.2 Objek Pajak Hotel ..................................................................... 26 2.1.4.3 Wajib Pajak Hotel ..................................................................... 27 2.1.4.4 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hotel ..................................... 27 2.1.4.5 Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel............................................ 28 2.2Penelitian Terdahulu ...................................................................... 32 2.3Alur Penelitian .............................................................................. 36 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 38 3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................... 38 xii 3.2Jenis dan Sumber Data .................................................................. 39 3.3Objek Penelitian ............................................................................ 39 3.4Metode Pengumpulan Data ............................................................ 40 3.4.1Metode Dokumentasi ................................................................ 40 3.4.2Metode Wawancara .................................................................. 41 3.5Metode Analisis ............................................................................ 41 3.5.1Analisis Deskriptif Kuantitatif .................................................. 42 3.5.2Analisis Runtun Waktu ( Time Series Analysis) ......................... 43 3.5.3Analisis Efektivitas Pajak ( Tax Efectiveness ) .......................... 44 3.5.4Analisis Kontribusi ................................................................... 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 48 4.1Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 48 4.1.1Gambaran Umum Kota Semarang ................................................. 48 4.1.2Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang ......................................... 50 4.1.3 Potensi Pajak Hotel Tahun 2009-2013 ........................................... 54 4.2Analisis Data ................................................................................. 55 4.2.1Pertumbuhan Realisasi Pajak Hotel Tahun 2009-2013 ................... 55 4.2.2Analisis Efektivitas Pajak Hotel Tahun 2009-2013 ........................ 59 4.2.2.1Efektivitas Pajak Hotel Tahun 2009 .......................................... 60 4.2.2.2Efektivitas Pajak Hotel tahun 2010 ........................................... 64 4.2.2.3Efektivitas Pajak Hotel tahun 2011 ........................................... 68 4.2.2.4Efektivitas Pajak Hotel tahun 2012 ........................................... 73 4.2.2.5Efektivitas Pajak Hotel tahun 2013 ........................................... 77 4.2.3Analisis Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Tahun 2009-2013 . 81 BAB V PENUTUP ............................................................................................ 85 5.1Kesimpulan ................................................................................... 85 5.2Keterbatasan .................................................................................. 86 5.3Saran ............................................................................................. 87 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90 DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 92 xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1Jumlah Hotel di Kota Semarang menurut Klasifikasinya ................. 5 Tabel 1.2Realisasi dan Target Pajak Hotel Kota Semarang ............................ 6 Tabel 2.1Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................. 34 Tabel 3.1Jumlah Hotel di Kota Semarang menurut Klasifikasinya ............... 40 Tabel 3.2Kriteria Efektivitas ........................................................................ 46 Tabel 3.3Klasifikasi Kriteria Kontribusi .................................................... 47 Tabel 4.1PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Kota Semarang 2008-2011 .......... 51 Tabel 4.2Struktur Ekonomi Kota Semarang Atas Dasar Harga Berlaku ..... 52 Tabel 4.3Total Pendapatan dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang........... 54 Tabel 4.4Jumlah Hotel di Kota Semarang Tahun 2009-2013 ....................... 56 Tabel 4.5Pertumbuhan Realisasi Pajak Hotel Kota Semarang 2009-2013 .... 57 Tabel 4.6Kriteria Efektivitas ........................................................................ 60 Tabel 4.7Efektivitas Pajak Hotel Kota SemarangTahun 2009................... 61 Tabel 4.8Efektivitas Pajak Hotel Kota SemarangTahun 2010................... 65 Tabel 4.9Efektivitas Pajak Hotel Kota SemarangTahun 2011................... 70 Tabel 4.10Efektivitas Pajak Hotel Kota SemarangTahun 2012................. 74 Tabel 4.11 Efektivitas Pajak Hotel Kota SemarangTahun 2013.................. 78 Tabel 4.12Kriteria Kontribusi ...................................................................... 82 Tabel 4.13Kontribusi Pajak Hotel terjadap PAD Kota Semarang ................. 83 xiv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1Alur Penelitian .......................................................................... 37 Gambar 4.1Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Semarang 2009-2012 ..... 59 Gambar 4.2Realisasi dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2009 .. 64 Gambar 4.3Realisasi dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2010 .. 68 Gambar 4.4Realisasi dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2011 .. 72 Gambar 4.5Realisasi dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2012 .. 76 Gambar 4.6Realisasi dan Potensi Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2013 .. 80 xv DAFTAR LAMPIRAN HalamanLampiran 1 Target danRealisasi Pajak Hotel Tahun 2008-2013 ................... 93 Lampiran 2 Tingkat Pertumbuhan Pajak Hotel............................................. 96 Lampiran 3 Pendapatan Harian Hotel Berdasar Klasifikasi ............................ 97 Lampiran 4 Perhitungan Potensi Pajak Hotel Berdasar Klasifikasi ............... 98 Lampiran 5 Perhitungan Efektivitas Pajak Hotel ........................................ 101 Lampiran 6 Perhitungan Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD ................. 104 Lampiran 7 Realisasi Pajak Hotel dan PAD Kota Semarang 2008-2013. ..... 105 Lampiran 8 Data Nama-nama Hotel di Kota Semarang Tahun 2013 ............ 106 Lampiran 9 Data jumlah hotel di Kota Semarang Menurut Klasifikasinya ... 109 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 110 Lampiran 11 Surat Rekomendasi ................................................................. 1111 BAB IPENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pemerintahdaerahdiberikewenanganyangluasuntukmengurusrumah tangganyasendiridengansesedikitmungkincampurtanganpemerintahpusat. Pemerintahdaerahmempunyaihakdankewenanganyangluasuntuk menggunakansumber-sumberekonomidankeuanganyangdimilikioleh daerahnya.HaliniselarasdenganUUNo.32 tahun2004tentangPemerintahan DaerahdanUUNo.33tahun2004tentangPerimbanganKeuanganantara PemerintahPusatdanDaerah.TapipadakenyataannyakontribusiPendapatan AsliDaerahterhadappendapatandanbelanjadaerahmasihkecil.Selamaini dominasi sumbangan pemerintah pusat kepada daerah masih besar.Untukmengurangidominasisumbanganpemerintahpusatserta meningkatkanpembangunandanmemaksimalkanotonomidaerah,Pemerintah DaerahharuslebihmeningkatkanPendapatanAsliDaerah(PAD).MenurutUU No.33tahun2004,PADterdiridari:(1)Hasilpajakdaerah,(2)Hasilretribusi daerah, (3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yangdipisahkan,dan(4)Pendapatanaslidaerahyanglainnya.PADmenjadi indikatorkeberhasilandalampenyelenggaraanotonomidaerah.Semakintinggi PAD maka semakin tinggi pula kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhannyasendiri.Haliniberartipemerintahdaerahtersebuttelahberhasil 2 dalammenyelenggarakanotonomidaerah.Demikianpulasebaliknya,apabila PADyangdiperolehpadadaerahtersebutsemakinsedikitataumengalami penurunan, berarti penyelenggaraan otonomi daerahnya belum maksimal. PajakdaerahmerupakansalahsatusumberPendapatanAsliDaerahyang dipungutdarimasyarakattanpamendapatkanimbalanlangsung.Halinisesuai dengan UUno. 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan RetribusiDaerahyang mengungkapkanbahwaPajakDaerahadalahiuranwajibyangdilakukanoleh orangpribadiataubadankepadadaerahtanpaimbalanlangsungyangseimbang, yang dapat dipaksakanberdasarkan peraturan perundang-undanganyangberlaku, yangdigunakanuntukmembiayaipenyelenggarandaerahdanpembangunan daerah.Denganmenggalisertameningkatkanpotensipajakdaerahyangadadi daerahtersebut,makaPADnantinyadapatdigunakanuntukpembangunanserta meningkatkan kesejahteraan rakyat.Terdapatperbedaancakupanpajakantaradaerahprovinsidandaerah kabupaten/kota.MenurutUUno.28Tahun2009tentangPajakDaerahdan Retribusi Daerah, Daerah Provinsi memiliki 5 jenis pajak daerah, yaitu : (1) Pajak KendaraanBermotor,(2)BeaBalikNamaKendaraanBermotor,(3)PajakAtas BahanBakarKendaraanBermotor,(4)PajakAirPermukaan,dan(5)Pajak Rokok.Sedangkanjenispajakyangdipungutolehdaerahkabupaten/kotaada7 jenispajak,yaitu:(1)PajakHotel,(2)PajakRestoran,(3)PajakHiburan,(4) Pajak Reklame, (5) Pajak Penerangan Jalan, (6) PajakMineral Bukan Logam dan Batuan,(7)PajakParkir,(8)PajakAirTanah,(9)PajakSarangBurungWalet, 3 (10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, (11) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Samahalnya dengan daerahlain di Indonesia, Kota Semarangmerupakan salahsatudaerahyangdiberihakotonomidaerahuntukmengaturrumah tangganyasendirigunamelaksanakanpembangunan.KotaSemarangdiharapkan mampumengeloladanmemaksimalkanpotensisumberdayayangadadidaerah untukkelangsungandankemajuannya.PotensisumberekonomidiKota Semarangapabilaterusdikembangkandanditingkatkan,nantinyamampu meningkatkancitradaerah,sehinggamampumemaksimalkanPAD.Salahsatu upayanya adalah dengan meningkatkan pajak daerah. KotaSemarangsebagaiibukotaprovinsiJawaTengahmemiliki keunggulankompetitiftersendiridibandingkankota-kotalain.Letaknyayang strategisdimanaterletakdipusatjalurlalulintasperekonomiandiutarapulau Jawa(jalurPantura),selainituSemarangmerupakanKotaMetropolitanyang mampubersaingdalambidangperdagangan,industridanjasa.Fasilitas transportasiseperti Bandara InternasionalAhmadYani, Pelabuhan Tanjung Mas, StasiunTawang,danpusat-pusatperdagangansertajasatersediadiKota Semarang. Sehingga banyak masyarakat baik yang berasal dari kota Semarang itu sendiri, maupun dari Kota lain yang menjalankan bisnisnya di Kota Semarang. Semarangjugamerupakankotawisata,danyangmenjadiunggulanKota Semarangadalahwisatareligi,wisatasejarahdanwisatakuliner.Wisatawan domestikmaupunmancanegaraseringmelakukanwisatareligidengan 4 mengunjungiobjekwisataMasjidAgung,KlentengSamPooKong,atauVihara AvalokirestaradiWatuGong.Wisatasejarahjugatakkalahmenarik,Kawasan KotaLamayangberdirisejakmasapenjajahanBelandadengantatabangunan-bangunankunonya,selanjutnyaGerejaBledukmerupakanGerejapertama Portugis,danyangpastibangunankunoLawangSewuyangseringdieksposdi media.DanyangterakhirwisatakulinerkhasSemarang,antaralainpusatoleh-oleh yang berada di sekitar Pandanaran yang menawarkan jajanan Semarang. Semarangjugamerupakankotapendidikan/universitasyangmemiliki banyak perguruan tinggi. Terdapat 7 perguruan tinggi negeri, 11 perguruan tinggi swasta,dan8sekolahtinggi/akademi,sehinggaterdapat ratusanribumahasiswa, baikyangberasaldariKotaSemarangitusendirimaupunmahasiswaluarkota atau perantauan yang menetap di Kota Atlas untuk melaksanakan pendidikannya. LetakKotaSemarangyangstrategissebagaikotaperdagangan,jasa, industri,pendidikan(denganbanyaknyauniversitas),dankotawisataakan mendorongtumbuhkembangnyaindustriperhotelandanjasapenginapan. Perkembanganindustriperhotelanmaupunpenginapansecaralangsungmaupun tidaklangsungakanberdampakpadapeningkatanPendapatanAsliDaerah, khususnya dari Pajak Hotel.Secara umum, hotel adalah bangunan yang dipakai orang untuk menginap dandipungutbayaran.Kebanyakanmasyarakatmungkinberfikirbahwahotel hanyamencakuphotelberbintang,hotelmelatidanbangunantempatorang menginap seperti wisma. Namun sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang 5 No.3tahun2011tentangPajakHotel,disebutkanbahwahoteladalahfasilitas penyediajasapenginapan/peristirahatantermasukjasaterkaitlainnyadengan dipungutbayaran,yangmencakupjugamotel,losmen,gubukpariwisata,wisma pariwisata,pesanggrahan,rumahpenginapandansejenisnya,sertarumahkos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).BerdasarkandatadariDinasPengelolaanKeuangandanAsetDaerah (DPKAD)KotaSemarang,diperolehdatajumlahhoteldiKotaSemarangpada tahun 2008-2013, sebagaimana dipaparkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1Jumlah Hotel di Kota Semarang Berdasar Klasifikasi Tahun 2009-2013 No Klasifikasi Jumlah hotel 20092010201120122013 1Bintang V34666 2Bintang IV43333 3Bintang III59131414 4Bintang II810121313 5Bintang I1313131111 6Melati III1516202022 7Melati II1616151515 8Melati I1919202323 9Wisma1114151718 10Gedung Pertemuan1314151616 11Guest House-3556 12Rumah Kost58777 Jumlah114131143149154 Sumber : DPKAD, Februari 2014 6 Daritahunketahun,jumlahjasapenginapandanindustriperhotelan mengalamipeningkatan.Bahkandari2009hingga2013sudahberkembang hampir40%WajibPajakHoteldiKotaSemarang.Halinimenandakansemakin tingginya permintaan jasa penginapan dan perhotelan di Kota Semarang. Selanjutnya pada tabel 1.2 terlihat bahwa besarnya target yang diharapkan akanditerimaolehPemerintahDaerahKotaSemarang(DPKAD)dibandingkan denganbesarnyarealisasipenerimaanpajakhotelyangterjadi,terdapatselisih yang besar antara keduanya. Tabel 1.2Realisasi dan Target Pajak Hotel Kota Semarang Tahun 2008-2013 Tahun AnggaranTarget Pajak Hotel (Rp)Realisasi Pajak Hotel (Rp) 2008 21.250.000.00022.188.743.528 2009 22.800.000.00023.000.974.050 2010 23.500.000.00025.116.865.798 2011 28.000.000.00033.981.330.562 2012 32.000.000.00035.716.285.776 2013 38.000.000.00042.120.025.519 Sumber : DPKAD Kota Semarang, 2014 Berdasarkantabel1.2terlihatbahwarealisasiyangterjadiselalulebih besardaripenentuantargetolehPemerintahDaerahKotaSemarang.Halini dikarenakan penentuan target yang hanya selalu berdasar pada penerimaan tahun-tahunsebelumnyasehinggamemungkinkantargetyangditetapkanselalubisa dicapaidenganrealisasipenerimaanpajakhotelyanglebihbesar.Halini mengindikasikanbahwapotensipajakhotelsangatbesaryangbelumtergali secara maksimal dalam pelaksanaannya.7 Peningkatanpajakhoteldaritahunketahunyangdihitungdarirealisasi jumlah penerimaan belum dapat dijadikan ukuran keberhasilan pemungutan pajak yangtelahdilakukanolehPemerintahKotaSemarang.Salahsatuukuran keberhasilan pemungutan Pajak Hotel adalah dengan caramenghitung efektivitas pemungutan Pajak Hotel. Efektivitasadalahkeberhasilanataukegagalandariorganisasidalam mencapaitujuannya.MenurutHalim(2004)konsepefektivitasbiladikaitkan dengan pemungutan pajak, dalam hal ini penerimaan pajak hotel, maka efektivitas yang dimaksudkan adalah seberapa besar realisasi penerimaan pajak hotel berhasil mencapaipotensiyangseharusnyadicapaipadasuatuperiodetertentu,dengan rumus sebagai berikut : Indikator efektivitas penerimaan Pajak Hotel sering digunakan keliru oleh beberapapeneliti.Rumusyangdigunakanuntukmengukurefektivitasoleh mereka adalah: Hasildaripengukuranefektivitasmenggunakanrumusrealisasidibagi dengantargetakanmenghasilkanindikatoryangbias.Rata-ratabagipeneliti Efektivitas = Realisasi Penerimaan Pajak Hotelx 100% Potensi Pajak Hotel Efektivitas = Realisasi Penerimaan Pajak Hotelx 100% Target Pajak Hotel 8 sebelumnyayangmenggunakanrumusiniakanmemperolehnilaiefektivitasdi atas 80 persen, bahkan adabeberapayangmenghasilkan nilai di atas 100 persen. Sulituntukmemaknaibahwapenerimaanpajakdaerahdisuatudaerahtersebut sangatefektif.Kesimpulandemikianakanmenyesatkanbagipihakyangsangat memerlukan indikator tersebut untuk menilai kinerja aparat pajak. MenurutArdhito(2003),targetsangatberbedadenganpotensi.Beberapa aparatyangberwenangdalammenyusuntargetpajakdaerahpadasuatutahun anggarantertentuakanmenentukantargetyanglebihrendahdaripotensiyang sesungguhnya.Penggunaanvariabeltargetuntukmenggantikanvariabelpotensi untukmengukurefektivitasdengandemikiantidakdapatdibenarkandan menyesatkan.Akantetapi,jugasudahadapenelitiyangmenggunakan perbandinganantararealisasidanpotensiuntukmengukurefektivitasdari penerimaansuatupajak,namunbelumadapenekanandalampenggunaanrumus realisasi dibagi potensi untuk menentukan efektivitas. Rahmanto (2007) mengungkapkan bahwa pengelolaan Pajak Hotel di Kota Semarangtahun2000-2004menunjukkanhasilbelumefektif,denganrata-rata efektivitas61,94%pertahun.Kontribusipajakhotelterhadappajakdaerah Kabupaten Semarang adalah 10,9% , sisanya dipengaruhi olehjenis pajak daerah yanglainnya.Dipenelitiannya,Rahmantosudahmenggunakanrasioantara realisasi dan potensi untuk menentukan indikator efektivitasnya. Putra(2009)mengungkapkanefektivitaspenerimaanpajakhoteldiKabupatenKaranganyartahun2006-2008belumefektifkarenarealisasipajak 9 hotelmasihdibawahdaritargetpajakhotelyangadadiwilayahKaranganyar. BesarnyapersentasekontribusipajakhotelterhadappajakdaerahKabupaten Karanganyarrata-ratasebesar2,5%pertahun,sedangkanpersentasekontribusi pajakhotelterhadapPendapatanAsliDaerahKabupatenKaranganyarrata-rata sebesar 0,83% per tahun. Di penelitiannya, Putra masih menggunakan rasio antara realisasi dan target untuk menentukan indikator efektivitasnya. Memah(2013)dalampenelitiannyamengkajitentangefektivitasdan kontribusiPajakHoteldanRestoranterhadapPADkotaManado.Efektivitas penerimaanpajakhoteldanpajakrestoranberadadalamkategorisangatefektif denganrata-rataefektivitaspajakhotelsebesar125,51%danpajakrestoran sebesar 127,05 %, tingkat kontribusi pajak hotel terhadap PAD dari tahun 2008- 2010beradadalamkriteriacukupdenganrentangpersentase20%-39%. Tingkat kontribusi pajak restoran terhadap PAD dari tahun 2008 - 2012 termasuk dalamkriteriakecildenganrentangpersentase0%-19%.Dipenelitiannya, Memahmasihmenggunakanrasioantararealisasidantargetuntukmenentukan indikator efektivitas, sehingga efektivitas yang dihasilkan nilainya selalu melebihi 100%. Sedana,dkk(2013)dalampenelitiannyamengkajitentangefektivitasdan kontribusipajakhoteldanpajakrestoranterhadapPADDiKabupatenGianyar Tahun2008-2012.Rata-rataefektivitaspajakhotelsebesar125,51%dan efektivitas pajak restoran sebesar 127,05%. Kontribusi pajakhotel terhadap PAD beradapadarentang20%-39%.KontribusipajakrestoranterhadapPADberada pada rentang 0%-19%. Di penelitiannya, Sedana masih menggunakan rasio antara 10 realisasidantargetuntukmenentukanindikatorefektivitas,sehinggaefektivitas yang dihasilkan nilainya selalu melebihi 100%. Selainitu,salahsatuobjekpajakhotelyaknirumahkos(yangmemilki lebihdari10kamar)jugabelummaksimalpenerimaanpajaknya.Pendataan rumahkossudahpernahdilaksanakan,akantetapihasilnyatidakoptimal.Salah satukendalanyaadalahpemilikrumahkosbukanmerupakanwargaasliKota Semarang,sehinggasusahditemui(Made2013,KomunikasiPersonal13 November 2013). Padahal beberapa jasa tempat tinggal / rumah kos sangat tinggi potensinya apabila digali lebih dalam lagi mengingat perputaran bisnis rumah kos sangattinggidiKotaSemarangyangmerupakanKotaUniversitasdankota industri ini.Sektorindustriperhotelandanjasapenginapanmerupakansektoryang sangatpotensialdiKabupatenSemaranggunameningkatkandanberkontribusi dalamPAD,sehinggainimerupakantantanganbagiPemerintahKotaSemarang untuk lebihmenggali potensi pajakhotel danjasa penginapan diKota Semarang. Olehkarenaitu,perludianalisisefektivitaspenerimaanpajakhoteldiKota SemarangdanseberapabesarkontribusinyaterhadapPADKotaSemarangitu sendiri.Berdasarkanpemikirandanlatarbelakangyangtelahdiuraikandiatas, penelitiandenganjudulEfektivitasdanKontribusiPajakHotelTerhadap PendapatanAsli Daerah (Studi di Pemda Kota Semarang)ini disusun untuk mengulas secara lebih lanjut. 11 1.2.Rumusan Masalah Sejakberlakunyaotonomidaerah,kemandiriansuatudaerahmenjadi tuntutan utama yang tidak dapat dihindarkan lagi. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintahdaerahuntukdapatmemaksimalkanpotensipenerimaanyang nantinyadigunakansebagaisumberpembiayaandaerah.Selanjutnya,masing-masingdaerahberlomba-lombamenggalipotensipenerimaandaerahyang dimilikinyauntukmeningkatkansumberpembiayaanpembangunandaerah. Potensipenerimaandaerahinidapatbersumberdaripajakdaerah,retribusi daerah,penerimaandaridinas,lababersihdariperusahaandaerah(BUMD)dan penerimaanlainnya.SalahsatusumberpenerimaantersebutadalahdariPajak Hotel. Berdasarkanuraianlatarbelakangdiatas,masalahyangakanditeliti selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu:a.SeberapabesarpertumbuhanpajakhotelyangdimilikiolehKota Semarang dari tahun 2009-2013? b.SejauhmanaefektivitaspajakhotelyangadadiKotaSemarang pada tahun 2009-2013? c.SeberapabesarkontribusipajakhoteldiKotaSemarangterhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang tahun 2009-2013? 12 1.3Tujuan Penelitian Denganrumusanmasalahyangada,makadapatditentukantujuan penelitian ini, yaitu antara lain: a.MengetahuipertumbuhanpenerimaanpajakhotelyangadadiKota Semarang tahun 2009-2013. b.Mengetahui efektivitas pemungutan pajak hotel yang ada di kawasan kota Semarang pada tahun 2009-2013. c.MengetahuikontribusipajakhotelkotaSemarangterhadapPenerimaan Asli Daerah Kota Semarang pada tahun 2009-2013. 1.4Manfaat Penelitian Selanjutnya,melaluipenelitianinidiharapkannantinyadapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi peneliti sendiri, bagi masyarakat maupunpihak-pihakyangterkaitdenganmasalahyangditelititersebut.Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :a.Bagipeneliti,denganadanyapenelitianinidiharapkandapatmemperluas pengetahuandanwawasanpenelititentangPajakHotel,khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PajakHotel pada Pemerintah Kota Semarang.b.Bagimasyarakat,diharapkandapatmemberiinformasimengenaiPajak Hotel di wilayah Pemerintah Kota Semarang.13 c.Bagipemerintahdaerah(DinasPengelolaanKeuangandanAsetDaerah), penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan dalamupayapeningkatanpenerimaanpajakdaerahdanPendapatanAsli Daerah melalui penerimaan Pajak Hotel.d.Bagiilmupengetahuan,diharapkandapatdijadikansebagaidasaracuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal perpajakan di waktu yang akan datang1.5Sistematika Penulisan Sistematikapenulisaninibermaksuduntukmemudahkanparapembaca dalammemahamiisipenelitian.Sistematikapenelitianiniterbagaimenjadilima bab. Bab I: Pendahuluan Unsur-unsuryangtermuatdalambabiniyaitu:latarbelakangmasalah, rumusanmasalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: Telaah Pustaka Padababinimembahasmengenaiteori-teoriyangmelandasipenelitian ini, penelitian sebelumnya, serta kerangka pemikiran atau alur penelitian. Bab III : Metode Penelitian 14 Babinimenjelaskantentangmetodeyangberisipenjelasanvariabel penelitiandandefinisioperasional,objekpenelitian,jenisdansumberdata, penentuan teknik pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV: Hasil dan Pembahasan Padababiniberisitentangdeskripsiobjekpenelitian,analisisdatadan pembahasan mengenai permasalahan yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan landasan teori yang relevan Bab V: Penutup Babiniberisikesimpulandanpembahasanpenelitiandansaran-saran kepada pihak-pihak terkait mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan 15 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1Landasan Teori2.1.1Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.1.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)PADmerupakansalahsatusumberpenerimaandaerahyangbertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan pembangunandanotonomidaerahsesuaidenganpotensidaerahsebagaiwujud desentralisasi. Sebagaimana yang dimaksud dalam UU No. 33 tahun 2004 tentang PerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanDaerah,PADadalah pendapatanyangdiperolehdaerahyangdipungutberdasarkanPeraturanDaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut Halim (2004), Pendapatan AsliDaerah(PAD)merupakansemuapenerimaandaerahyangberasaldari sumber ekonomi asli daerah. 2.1.1.2 Sumber Pendapatan Asli Daerah BerdasarkanUUNo.33tahun2004tentangPerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PAD bersumber dari : a.Pajak Daerah b.Retribusi Daerah c.Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan d.PAD lain-lain yang sah 16 2.1.1.3Kendala Peningkatan PAD Dalamrangkapelaksanaanotonomidaerahdandesentralisasifiscal, pemerintahdaerahdiharapkanmemilikikemandirianyanglebihbesar.Akan tetapi,saatinimasihbanyakpermasalahanyangdihadapipemerintahdaerah terkaitdenganupayapeningkatanpenerimaandaerah,antaralain(Mardiasmo, 2002) : 1)Tingginyatingkatkebutuhandaerah(fiscalneed)yangtidakseimbang dengankapasitasfiscal(fiscalcapacity)yangdimilikidaerah,sehingga menimbulkan fiscal gap. 2)Kualitas layanan publik yang masih memprihatinkan menyebabkan produk layananpublikyangsebenarnyadapatdijualkemasyarakat,direspon secaranegatif.Keadaantersebutjugamenyebabkankeengganan masyarakat untuk taat membayar pajak dan retribusi daerah. 3)Lemahnya infrastruktur prasarana dan sarana umum. 4)BerkurangnyadanabantuandariPemerintahPusat(DanaAlokasiUmum dari pusat yang tidak mencukupi). 5)Belum diketahui potensi PendapatanAsli Daerahyangmendekati kondisi riil. 17 2.1.2Pajak Daerah 2.1.2.1 Pengertian Pajak Daerah MenurutUndang-UndangNomor28Tahun2009tentangPajakDaerah dan Retribusi Daerah,Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutangolehorangpribadiataubadanyangbersifatmemaksaberdasarkan Undang-Undang,dengantidakmendapatkanimbalansecaralangsungdan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2.1.2.2 Jenis-Jenis Pajak Daerah Sesuaidenganpembagianadministrasidaerahdaerah,menurutUndang-UndangNomor28Tahun2009,PajakDaerahdapatdigolongkanmenjadidua macam yaitu: 1)Pajak Daerah Tingkat I atau Pajak Provinsi, terdiri dari: a.PajakKendaraanBermotor,yaitupajakataskepemilikandan/atau penguasaan kendaraan bermotor b.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, yaitu pajak atas penyerahan hakmilikkendaraanbermotorsebagaiakibatdariperjanjiandua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,tukarmenukar,hibah,warisan,ataupemasukankedalam badan usaha. c.PajakBahanBakarKendaraanBermotor,yaitupajakatas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. d.PajakAirPermukaan,yaitupajakataspengambilandan/atau pemanfaatan air permukaan. 18 e.PajakRokok,yaitupungutanatascukairokokyangdipungut oleh Pemerintah. 2)Pajak Daerah Tingkat II atau Pajak Kabupaten/Kota a.Pajak Hotel, yaitu pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.b.PajakRestoran,yaitupajakataspelayananyangdisediakanoleh restoran.c.Pajak Hiburan, yaitu pajak atas penyelenggaraan hiburan.d.Pajak Reklame, yaitu pajak atas penyelenggaraan reklame.e.Pajak Penerangan Jalan, yaitu pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain. f.Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, yaitu pajak atas kegiatan pengambilanmineralbukanlogamdanbatuan,baikdarisumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. g.PajakParkir,yaitupajakataspenyelenggaraantempatparkirdi luarbadanjalan,baikyangdisediakanberkaitandenganpokok usahamaupunyangdisediakansebagaisuatuusaha,termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.h.PajakAirTanah,yaitupajakataspengambilandan/atau pemanfaatan air tanah. i.Pajak Sarang Burung Walet, yaitu pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet. j.PajakBumidanBangunanPerdesaandanPerkotaan,yaitupajak atasbumidan/ataubangunanyangdimiliki,dikuasai,dan/atau 19 dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakanuntukkegiatanusahaperkebunan,perhutanan,dan pertambangan. k.BeaPerolehanHakatasTanahdanBangunan,yaitupajakatas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan. 2.1.2.3 Tarif Pajak Daerah TarifPajakDaerahyangdipungutolehpemerintahdaerahtelahdiatur dalamUUNo.28tahun2009yangditetapkandenganpembatasantarifpaling tinggi berbeda untuk setiap jenis pajak, yaitu : 1.Pajak kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 5% 2.Bea balik nama kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 10% 3.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 5% 4.Pajak air permukaan ditetapkan paling tinggi 20% 5.PajakRokokditetapkansebesar10%(sepuluhpersen)daricukai rokok. 6.Pajak Hotel ditetapkan paling tinggi 10% 7.Pajak Restoran ditetapkan paling tinggi 10% 8.Pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi 35% 9.Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi 25% 10. Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi 10% 11. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan paling tinggi 25% 12. Pajak Parkir ditetapkan paling tinggi 30% 20 13. Pajak air tanah ditetapkan paling tinggi 20% 14. Pajak sarang burung wallet ditetapkan paling tinggi 10% 15. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3% 16. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan paling tinggi sebesar 5% (lima persen). Walaupunditetapkanbatasantarifpajakyangpalingtinggi,terdapat pengaturanyangberbedatentangpenetapantarifpajakolehpemerintahdaerah antarapajakprovinsidenganpajakkabupaten/kota.Saatinipenetapanpajak provinsidiaturdalamPeraturanPemerintahNo.65tahun2001tentangPajak Daerah,menetapkantarifpajakyangpalingtinggi,halinidimaksudkanuntuk memberikankebebasankepadapemerintahdaerahyangbersangkutanuntuk mengelolakeuangannyamasing-masingberdasarkankemampuandankondisi daerah yang bersangkutan. 2.1.2.5 Kendala Pemungutan Pajak Daerah MerupakantugasNegaradalampemungutandanpengelolaanuangpajak demipengelolaandanpembiayaantugas-tugasNegara,sehinggaNegarabisa memaksawarganyauntukmelakukanpembayaranpajakyangtelahdiaturdalam Undang-Undang,akantetapibagipetugaspajakdaerahdalamhalpemungutan pajaktidaksemudahyangdiamanahkanolehundang-undang.Seringkalipetugas pajakdaerahmenjumpaikendalayangmelemahkandalampemungutanpajak 21 daerah.MenurutYasminLisasih(2011),beberapakendaladalampemungutan pajak daerah adalah sebagai berikut : 1.Realisasi pengawasan peraturan daerah tentang pajak daerah relatiflemah. KetentuanUUNomor34Tahun2000mengamanatkanbahwa peraturandaerahtentangpajakdanrestribusiyangditerbitkanoleh pemerintahdaerahharusdisampaikankepadapemerintahpusat,yaituke Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan paling lama 15 (lima belas) harisejakditetapkan.Akantetapi.,tidaksemuaprovinsidan kabupaten/kotamenyampaikanperaturandaerahkepemerintahpusat, masihbanyakprovinsidankabupaten/kotayangtidakmemperhatikan amanat dalam ketentuan Undang-Undang tersebut. KurangnyakesadaranProvinsimaupunKabupaten/kotadalam memenuhiamanatundang-undangtersebutpastinyamelemahkan pemungutanpajakdaerah,dengantidakadanyapenyampaianperaturan daerah tersebut dapat terjadi kemungkinan terbitnya peraturan daerah yang di kemudianhari ternyata bermasalah karena kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 2.Sentralisasikekuasaanpemerintahpusatdalampengawasanpemungutan pajak daerah. Semuaaktivitaspelaksanaanpemerintahandidaerah tetap diperlukan adanya suatu sistem pengawasan daripemerintah pusat namun pengawasan hendaknya tidak lagi menyisakan celah bagi pemerintah pusat untukmenerapkansentralisasikekuasaanyangnantinyadapat 22 menimbulkankonflikantarpusatdandaerahatauantarprovinsidan kabupaten/kota,karenajikademikianmaknaotonomidaerahmenjadi kabur. PengawasanolehPemerintahPusatyangterlaluketatdapat melemahkanpemungutanpajakdikarenakandenganadanyapengawasan PemerintahPusatyangterlaluketatdapatmembatasikeleluasaan pemerintahdanmasyarakatdaerah sehinggapemerintahdaerahtidak dapatmandiridalammengelolaaspekkehidupannyasesuaidengan aspirasi, rasa keadilan dan budaya masing-masing. 3.Kurang siapnya daerah dalam menangani sengketa pajak. Permasalahanyangtimbuldalamsengketapajakpadaumumnya ialahbagaimanamenentukanjenispajakdaerahyangtepatdikenakan (langsung atau tidak langsung) , kepada siapa dan di tingkat pemerintahanmana (kabupaten atau kota).Sengketa pajak sebagai sengketa yang timbul dalambidangperpajakanantarawajibpajakataupenanggungpajakdan pejabatpajakyangberwenangsebagaiakibatdikeluarkannyakeputusanyangdapatdiajukanbandingataugugatankepadapengadilanpajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan ataspelaksanaanpenagihanberdasarUndang-UndangPenagihanPajak denganSuratPaksa.Adanyasengketapajaktersebutbaiksengketa regulasi,sengketaketetapanpajakmaupunsengketapelaksanaan penagihan pajak secara otomatis melemahkan pemungutan pajak. 23 4.Pemberian perizinan, rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umumyang kurang atau tidak sesuai dengan ruang lingkup tugasnya; 5.Kurangnya pembinaan terhadap seluruh perangkat Dinas; 6.Kurangnya kemampuan untuk mendengar, menanggapi dan mencari solusi darikeluhanstaf, baik yang bertugas sebagai pendata, penganalisisdata,perhitungan,penerbitan SKPD,ataupunpenagihan 7.Belumdapatditerapkannyasistemselfassessmentsystemdalam pemungutan pajak daerah. 2.1.3Hotel 2.1.3.1Pengertian Hotel Definisi Hotel, menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, Dan Telekomunikasi No.KM37/PW340/MPPT-86,hoteladalahsuatujenisakomodasiyang mempergunakansebagianatauseluruhbangunanuntukmenyediakanjasa penginapan,makanandanminuman,sertajasapenunjanglainnyabagiumum yang dikelola secara komersial. Menurut Departemen Pariwisata Indonesia, hotel merupakan suatu bidang usahayangmenggunakansuatubangunanatausebagianbangunanyang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanandanmenggunakanfasilitaslainnyadenganpembayaran.Cirikhusus darihoteladalahmempunyairestoranyangdikelolalangsungdibawah manajemenhoteltersebut.KelashotelditentukanolehDinasPariwisataDaerah (Diparda). 24 MenurutPeraturanDaerahKotaSemarangNo.3tahun2011,disebutkan bahwa:Hoteladalahfasilitaspenyediajasapenginapan/peristirahatantermasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubukpariwisata,wismapariwisata,pesanggrahan,rumahpenginapandan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). 2.1.3.2 Karakteristik HotelKarakteristik hotel secara umum, yang membedakan hotel dengan industri yang lainnya adalah : a.Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya b.Dipengaruhiolehkeadaandanperubahanyangterjadipadasektor ekonomi,politik,sosial,budayadankeamanandimanahoteltersebut berada. c.Menghasilkandanmemasarkanproduknyabersamaandengantempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan d.Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya e.Memperlakukanpelanggansepertirajaselainjugamemperlakukan pelanggan sebagai partner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantungpadabanyaknyapelangganyangmenggunakanfasilitashotel tersebut 25 2.1.3.3 Klasifikasi / Penggolongan HotelKlasifikasi Hotel adalah, suatu sistem pengelompokan hotel-hotel kedalam berbagikelasatautingkatan,berdasarkanukuranpenilaiantertentu.Keputusan MenteriKebudayaandanPariwisataNomor:KM.3/HK.001/MKP.02tanggal 27 Februari 2002, tentang penggolongan kelas hotel dibedakan menjadi golongan kelas hotel bintang dan golongan kelas hotel melati. Golongan kelas hotel bintang dibagi atas 5 (lima) kelas yaitu hotel bintang 1(satu)sampaibintang5(lima).Penggolongankelashotelbintangditetapkan setelahhotelmemenuhipersyaratandalamkriteriapenggolongankelashotel. Persyaratan tersebut antara lain mencakup: a.Persyaratan fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan. b.Bentuk pelayanan yang diberikan (service). c.Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan karyawan. d.Fasilitasolahragadanrekreasilainnyayangtersedia,sepertilapangan tenis, kolam renang, dan diskotik. e.Jumlah kamar yang tersedia. Hotelyangbelummemenuhipersyaratanminimalsebagaihotelbintang, digolongkankedalamkelashotelmelati.Golongankelashotelmelatidapat ditingkatkanmenjadihotelbintangsetelahmemenuhipersyaratansebagaihotel bintang. Penggolonganhoteljugadapatdilakukanberdasarkanperaturanpemerintah setempatyang disahkan, dalamhalinibeberapaNegaramenganut penggolongan 26 kelashotelberdasarkanGradeSystem(sistemtarif)danStarSystem(urutan bintang) . 2.1.4Pajak Hotel2.1.4.1Pengertian Pajak HotelMenurut Peraturan Daerah Kota Semarang No. 3 tahun 2011 tentang Pajak Hotel. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.Hotel adalahfasilitaspenyediajasapenginapan/peristirahatantermasukjasaterkait lainnyadengandipungutbayaran,yangmencakupjugamotel,losmen,gubuk pariwisata,wismapariwisata,pesanggrahan,rumahpenginapandansejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). 2.1.4.2Objek Pajak Hotel Menurut Peraturan Daerah Kota Semarang No. 3 tahun 2011 tentang Pajak Hotel,Objekpajakhoteladalahsetiappelayananyangdisediakandengan pembayaran di hotel, termasuk di dalamnya : a.Fasilitaspenginapanataufasilitastinggaljangkapendekataujangka panjangtermasuktempatkost,wisma,pondokwisatadangedung pertemuan. b.Pelayananpenunjangsebagaikelengkapanfasilitaspenginapanatau tinggaljangka pendekmaupunjangka panjangyangsifatnyamemberikan kemudahandankenyamanan,semisalfasilitastelepon,internet,fotokopi, pelayanancuci,seterika,transportasi,danfasilitassejenislainnyayang disediakan atau dikelola oleh hotel. 27 Tidak termasuk objek pajak hotel adalah sebagai berikut: a.JasatempattinggalasramayangdiselenggarakanolehPemerintah, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Daerah. b.Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya. c.Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan. d.Jasatempattinggaldirumahsakit,asramaperawat,pantijompo,panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis. e.Jasabiroperjalananatauperjalananwisatayangdiselenggarakanoleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum. f.Jasapelayananhoteluntukkedutaan,konsulat,perwakilanNegaraasing dan perwakilan lembaga-lembaga internasional dengan asas timbale balik. g.Tempat kost dengan jumlah kamar kurang dari 10 (sepuluh). 2.1.4.3Wajib Pajak Hotel WajibPajakadalahorangpribadiataubadanmeliputipembayarpajak, pemotongpajak,danpemungutpajakyangmempunyaihakdankewajiban perpajakansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan daerah. 2.1.4.4DasarPengenaan dan TarifPajak HotelDasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Tarif pajak ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari dasar pengenaan pajak.WajibPajakwajibmenggunakannotapenjualansebagaibuktiatas pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Nota penjualan disediakan Wajib Pajak 28 denganterlebihdahuludiporporasiataudiberitandakhususolehPemerintah Daerah.ApabilaWajibPajakmenggunakanmesinCashRegister,wajib memasukkanprogrampengenaanpajakhotelsebesar10%(sepuluhpersen)dan kepada konsumen diberikan Nota Cash Register sebagai bukti pembayarannya. 2.1.4.5Tata Cara Pemungutan Pajak HotelPajakdipungutberdasarkanpenetapanWalikotaataudibayarsendirioleh Wajibpajak.WajibPajakmemenuhikewajibanpajakyangdipungutdengan menggunakanSuratKetetapanPajakDaerah(SKPD)ataudokumenlainyang dipersamakan.WajibPajakmemenuhikewajibanpajaksendiridengan menggunakanSuratPemberitahuanPajakDaerah(SPTPD),SuratKetetapan PajakDaerahKurangBayar(SKPDKB),dan/atauSuratKetetapanPajakDaerah Kurang Tambahan (SKPDKBT). Pemungutan pajak hotel dilakukan melalui tahap-tahap berikut : a.Pelaporan Pajak dan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) WajibpajakmelaporkankepadaWalikotaataupejabatyangditunjuk tentangpajakhotel.UntukituWajibPajakmengisiSuratPemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)yangharus disampaikan selambat-lambatnyalima belasharisetelahberakhirnyamasapajakdandilengkapidokumenyang berkaitandenganpembayaranatashotel,sesuaidenganketetapan Walikota. Permohonan memperpanjang waktu penyampaian SPTPD untuk jangkawaktutertentudapatditerimaapabiladenganalasanyangjelas. SPTPDdianggaptidakdimasukkanapabilaWajibPajaktidak 29 melaksanakanketentuanpengisiandanpenyampaianSPTPDyangtelah ditetapkan Wajib Pajak yang tidak melaporkan atau melaporkan tapi tidak sesuaidenganbataswaktuyangtelahditentukanakandikenakansanksi administrasiberupadendasesuaidenganketentuandalamperaturan daerah. b.Cara Pemungutan Pajak Hotel Pemungutanpajakhoteltidakdapatdiborongkan,artinyaseluruhproses kegiatanpemungutanpengambilanpajakhoteltidakdapatdiserahkan kepada pihak ketiga. Walau kemungkinan adanya kerjasama dengan pihak ketigadalamprosespemungutanpajak,antaralainpencetakanformulir perpajakan,pengirimansurat-suratkepadaWajibPajakatau penghimpunandataobjekdanwajibpajak,kegiatanpenghitungan besarnyapajakyangterutang,pengawasanpenyetoranpajakdan penagihan pajak. c.Penetapan pajak hotel BerdasarkanSPTPDyangdilaporkanWajibPajak,Walikotaataupejabat yang ditunjuk oleh Walikota menetapkan pajak hotel yang terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). SKPD harus dilunasi oleh Wajib Pajak paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya SKPD olehWajibPajak.Apabilasetelahlewatwaktuyangditentukan,wajib pajaktidakataukurangmembayarpajakterutangdalamSKPD,wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) 30 sebulandanditagihdenganmenerbitkanSuratTagihanPajakDaerah (STPD). d.Ketetapan Pajak Dalamjangka waktu lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Walikota dapatmenerbitkanSuratKetetapanPajakDaerahKurangBayar (SKPDKB)danSuratKetetapanPajakDaerahKurangBayarTambahan (SKPDKBT),SuratKetetapanPajakDaerahNihil(SKPDN).Surat ketetapanpajakditerbitkanberdasarkanpemeriksaanatasSPTPDyang disampaikan Wajib Pajak. e.Pembayaran Pajak Hotel Pajakhotelterutangdilunasidalamjangkawaktuyangditentukandalam peraturandaerah,yaitu1(satu)bulantakwim.Pembayaranpajakyang terutangdilakukankekasdaerah,atautempatlainyangditunjukoleh WalikotasesuaiwaktuyangditentukandalamSPTPD, SKPD,SKPDKB, SKPDKBT,danSTPD.Apabilapembayaranpajakdilakukanditempat lainyangditunjuk,hasilpenerimaanpajakharusdisetorkekasdaerah paling lambat 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Walikota. PembayaranpajakdilakukandenganmenggunakanSuratSetoranPajak Daerah (SSPD). Permohonan Wajib Pajak untuk mengangsur pembayaran pajakyangterutangharusdilakukansecarateraturdanberturut-turut dengandikenakanbungasebesar2%(duapersen)sebulandarijumlah pajakyangbelumataukurangbayarsesuaikurunwaktutertentusetelah memenuhi persyaratan yang ditentukan. 31 f.Penagihan Pajak Hotel Apabilapajakhotelyangterutangtidakdilunasisetelahjatuhtempo pembayaran,makaWalikotaataupejabatyangditunjukakanmelakukan tindakanpenagihanpajak.Penagihanpajakdilakukandenganterlebih dahulu memberikan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenissebagaiawaltindakanpenagihanpajak.Suratteguranatausurat peringatan dikeluarkan tujuh hari sejak jatuh tempo pembayaran pajak dan dikeluarkanolehpejabatyangditunjukWalikota.Dalamjangkawaktu7 (tujuh)harisejaksuratteguranatausuratperingatanatausuratlainyang sejenisdterimanya,wajibpajakharusmelunasipajakyangterutang. Selanjutnyabilajumlahpajakterutangmasihharusdibayardantidak dilunasidalamjangkawaktutertentuyangadadalamsuratteguranatau suratperingatanatausuratlainnyayangsejenismakajumlahpajakyang harusdibayar,ditagihdengansuratpaksadandapatdilanjutkandengan tindakanpenyitaan,pelarangan,pencegahandanpenyanderaanbilawajib pajak tidak melunasi utang pajaknya. g.KeberatanWajibpajakyangtidakpuasataspenetapanpajakyangdilakukanoleh walikota, dapat mengajukan keberatan hanya kepada walikota atau pejabat yangditunjuk.Apabilawajibpajakberpendapatbahwajumlahpajak dalamSuratKetetapanPajak(SKPD,SKPDKB,SKPDKBT,dan SKPDLB)tidaksebagaimanamestinya,wajibpajakdapatmengajukan keberatanhanyakepadawalikotayangmenerbitkansuratketetapanpajak 32 tersebut.Keberatanyangdiajukanadalahterhadapmateriatauisidari ketetapandenganmembuatperhitunganjumlahyangseharusnyadibayar menurutperhitunganwajibpajak.Perhitungandilakukansesuaidengan ketentuanyangdiaturdalamperaturandaerahtentangpajakhotel dimaksud.Keputusanyangditerbitkanolehwalikotadisampaikankepada wajibpajakuntukdilaksanakan.Halinitidakmenutupkemungkinan keputusankeberatantersebuttidakmemuaskanwajibpajak,sehingga wajib pajak diberihak untukmelakukan perlawanan secarahukum, untuk memperolehpenetapanpajakyangsesuaidenganyangditentukandalam peraturan.Wajibpajakdapatmengajukanpermohonanbandingkepada pengadilanpajakterhadapkeputusanmengenaikeberatannyayang ditetapkan oleh bupati atau walikota atau pejabat yang ditunjuk. 2.2Penelitian Terdahulu Untukmenunjanganalisisdanlandasanteoriyangada,makadiperlukan penelitianterdahulusebagaipendukungbagipenelitianini.Berkaitandengan pajak hotel terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. AgusRahmanto(2007),dalampenelitiannyamengkajitentangefektifitas pajakhoteldankontribusinyaterhadappajakdaerahdiKabupatenSemarang tahun2002-2004.Efektifitasyangmeningkatakandibarengidengan pengoptimalanpotensiyangadasehinggapadaakhirnyaakanmeningkatkan pendapatan asli daerah. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 33 EfektivitaspengelolaanpajakhoteldiKabupatenSemarangtahun20002004nilainyaterusmengalamipeningkatandaritahunketahun.Sedangkan kontribusipajakhotelterhadappajakdaerahsebesar10,9%sisanyadipengaruhi olehunsurpajakdaerahyanglain.Dipenelitiannya,Rahmantosudah menggunakanrasioantararealisasidanpotensiuntukmenentukanindikator efektivitasnya. FitraPutraAtmaja(2009),dalampenelitiannyayangmengkajimengenai evaluasipenerimaanpajakhotelterhadapPADKabupatenKaranganyardengan hasil penelitian sebagai berikut: Padatahun2006-2008,efektivitaspenerimaanpajakhoteldiKabupaten Karanganyar dapat dikatakan belum efektif karena realisasi pajak hotel masih jauh denganpotensipajakhotelyangadadiwilayahKaranganyar.Untukbesarnya persentasekontribusipajakhotelterhadappajakdaerahKabupatenKaranganyar rata-ratasebesar2,5%pertahun,sedangkanpersentasekontribusipajakhotel terhadapPADKabupatenKaranganyarrata-ratasebesar0,83%pertahun.Di penelitiannya,Putramasihmenggunakanrasioantararealisasidantargetuntuk menentukan indikator efektivitasnya. EdwardMemah(2013),dalampenelitiannyamengkajitentangefektivitas dankontribusiPajakHoteldanRestoranterhadapPADkotaManado.Adapun hasil penelitian tersebut antara lain: Secarakeseluruhankontribusipajakhoteldanpajakrestoranpadatahun 2007-2011memberikankontribusiyangbaikterhadapPADsehinggadapat 34 mempengaruhijumlahPADyangditerima.Sedangkantingkatefektivitasdari pajakhoteldanpajakrestoranKotaManadosudahsangatefektifkarenasecara keseluruhantingkatefektivitasmencapaipersentaselebihdari100%.Di penelitiannya, Memah masih menggunakan rasio antara realisasi dan target untuk menentukan indikator efektivitasnya. KetutAriSedana,MadeArtana,KadekRaiSuwena(2013),dalam penelitiannya mengkaji tentang Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Hotel Dan Pajak RestoranTerhadapPADDiKabupatenGianyarTahun2008-2012.Rata-rata efektivitaspajakhotelsebesar125,51%danefektivitaspajakrestoransebesar 127,05%.KontribusipajakhotelterhadapPADberadapadarentang20%-39%. KontribusipajakrestoranterhadapPADberadapadarentang0%-19%.Di penelitiannya, Sedanamasihmenggunakan rasio antara realisasi dan target untuk menentukanindikatorefektivitas,sehinggaefektivitasyangdihasilkannilainya selalu melebihi 100%. Dariuraiantersebutdiatas,makaringkasanpenelitianterdahuludapat diketahui pada tabel berikut ini : Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu NoPeneliti dan Tahun Judul dan Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1Agus Rahmanto (2007) EfektivitasPajakHotel danKontribusinya terhadapPajakDaerahdi KabupatenSemarang tahun 2000-2004 Variabel:Efektivitaspajak PajakHoteldiKotaSemarang tahun2000-2004menunjukkan belumefektif,Kontribusipajak hotelterhadappajakdaerah KabupatenSemarangadalah 10,9% 35 hotel,kontribusipajak hotelterhadappajak daerah,dankendaladalam pengelolaan pajak hotel 2FitraPutra Atmaja (2009) Evaluasi Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan AsliDaerahKabupaten Karanganyar Variabel:Efektivitaspajak hotel,kontribusipajak hotelterhadappajak daerah,dankendaladalam pengelolaan pajak hotel EfektivitaspajakhoteldiKabupatenKaranganyartahun 2006-2008belumefektif. kontribusipajakhotelterhadap pajakdaerahrata-ratasebesar 2,5%pertahun,danpersentase kontribusipajakhotelterhadap PendapatanAsliDaerah KabupatenKaranganyarrata-rata sebesar 0,83% per tahun.3Edward Memah. 2013 EfektivitasdanKontribusi PenerimaanPajakHotel danRestoranTerhadap PAD Kota Manado Variabel:Efektivitaspajak hoteldanrestoran, kontribusipajakhoteldan restoran terhadap PAD Efektivitaspenerimaanpajak hoteldanpajakrestoranberada dalamkategorisangatefektif. kontribusipajakhotelterhadap PADdaritahun2008-2010 beradadalamkriteriacukup. kontribusi pajak restoran terhadap PADdaritahun2008-2012 termasuk dalam kriteria kecil 4KetutAri Sedana, Made Artana, KadekRai Suwena (2013) Efektivitas DanKontribusi PajakHotelDanPajak RestoranTerhadap PendapatanAsliDaerah (Pad)DiKabupaten Gianyar Tahun 2008-2012 Variabel:Efektivitaspajak hoteldanrestoran, kontribusipajakhoteldan restoran terhadap PAD. Efektivitaspenerimaanpajak hoteldanpajakrestoranberada dalamkategorisangatefektif denganrata-rataefektivitaspajak hotel sebesar125,51 % dan pajak restoransebesar127,05%,(3) tingkatkontribusipajakhotel terhadapPADdaritahun2008- 2010 berada dalam kriteria cukup dengan rentang persentase 20 % - 39%.Tingkatkontribusipajak restoran terhadap PAD dari tahun 2008-2012termasukdalam kriteriakecildenganrentang persentase 0 % - 19 %. 36 2.3Alur Penelitian Dalampenelitianinimenjabarkanklasifikasipermasalahanuntukmelihat seberapabesarpertumbuhanpajakhotel,efektivitaspajakhoteldankontribusi pajak tersebut terhadap PAD di Kota Semarang. Efektivitasadalahsuatukeadaanyangterjadisebagaiakibatyang dikehendaki.Bilakonsepefektivitasdikaitkandenganpemungutanpajak, terutamapenerimaanpajakhotel,makaefektivitasyangdimaksudkanadalah seberapabesarrealisasipenerimaanpajakhotelberhasilmencapaipotensiyang seharusnyadicapaipadasuatuperiodetertentu(Halim,2004).Perhitungan efektivitaspajakhoteldapatdilihatdariperbandingandataberuparealisasi denganpotensipenerimaanpajakhotel.Potensipajakhoteldihitungdaritarif pajakdikalikantotalpendapatanhotelselamasatutahundengantingkathunian (accoupancy)hotelmencapai45%(sesuaiketetapanPHRI).Rasioefektivitas pajak hotel dianggap baik apabila rasio ini mencapai angka minimal 1 atau 100%. Dariperhitungantersebutdilakukanintepretasidenganmenggunakankriteria efektivitas pajak. Kontribusimerupakansumbangan.Untukmengetahuiberapabesar sumbanganyangdidapatpajakhotelterhadapPADKotaSemarangselama5 tahun(2009-2013),penelitimenggunakanpersentaseperbandinganantara realisasipenerimaanpajakhoteldenganrealisasipenerimaanPADKota Semarang dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Hasildariperhitunganefektivitasdankontribusi,kemudiandapat menggambarkanbagaimanaefektivitaspajakhoteldankontribusinyaterhadap 37 PADKotaSemarangpadatahun2009-2013.Selanjutnya,alurpenelitian merupakan proses bagaimana penelitian inimerumuskan masalah, perolehan data danmenentukanperhitungananalisisdatauntukmenghasilkankesimpulan sebagaimana gambar 2.1 Gambar 2.1. Alur Penelitian Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Kota Semarang Pajak Hotel Pendapatan Asli Daerah (PAD) Potensi Pajak HotelRealisasi Pajak Hotel Kontribusi 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Potensi pajak hotel Potensipajakhoteladalahhasilperhitungandaritotalpendapatanperhari hotel(sesuaiklasifikasihotel)dikalikantingkathunian(sesuaiketetapan PerhimpunanHoteldanRestoranIndonesiayaknisebesar45%)selama satu tahun yang dinyatakan dalam rupiah. 2.Realisasi Pajak Hotel Realisasipajakhoteladalahhasilpenerimaanpajakhotelberdasarkan masing-masingklasifikasiselamasatutahunyangdinyatakandalam rupiah. 3.Pendapatan Asli Daerah (PAD) PendapatanAsliDaerah(PAD)adalahpendapatanyangdiperolehdaerah yangdipungutberdasarkanperaturandaerah.PADterdiridari:pajak daerah,retribusidaerah,hasilpengelolaankekayaandaerahyang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah. Besarnya Pendapatan Asli Daerah dinyatakan dalam satuan rupiah. 39 3.2Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.DataprimerdiperolehmelaluwawancaradenganpihakDPKAD mengenaipenelitianyangmenyangkutpajakhotel.Sedangkandatasekunder diperolehdarilaporan-laporansertadatamengenaipajakhotel.Datayang diperoleh antara lain: 1.DatarealisasipenerimaanPADdanPajakHotelKotaSemarangtahun 2008-2013 2.DatajumlahtargetdanrealisasipajakhotelKotaSemarangtahun2008-2013 (sesuai klasifikasi) 3.Datajumlahpendapatanhotelharian(berdasarkanklasifikasi)Kota Semarang tahun 2008-2013 (dengan asumsi 100% tingkat hunian) 4.DatajumlahhoteldiKotaSemarangtahun2008-2013berdasarkan klasifikasi 5.Data nama-nama hotel di Kota Semarang terbaru (2013)3.3Objek Penelitian Objekdaripenelitianiniadalahhotel-hoteldanjasapenginapandiKota Semarangtahun2008-2013.AdapunjumlahobjekhoteldipaparkanpadaTabel 3.1 40 Tabel 3.1Data Jumlah Hotel di Kota Semarang Menurut KlasifikasiTahun 2008-2013 No Klasifikasi/jenis hotel Jumlah hotel 200820092010201120122013 1Bintang V 33445 6 2Bintang IV 33333 3 3Bintang III 4681214 14 4Bintang II 9891012 13 5Bintang I 1013131111 11 6Melati III 1615182020 22 7Melati II 1616161515 15 8Melati I 1918192023 23 9Wisma 1211141517 18 10Gd Pertemuan 1313141516 16 11Guest House --355 6 12Rumah Kost 1415877 7 Jumlah118120129137148154 Sumber: DPKAD Kota Semarang, 2014 3.4Metode Pengumpulan Data Metodepengumpulandatadalamsuatupenelitianmerupakanfaktoryang cukuppentingdalammempengaruhihasilpenelitian.Pemilihanmetodeyang tepatakandiperolehdatayangtepat,relevan,danakuratsehinggatujuan penelitiandapattercapai.Penelitianinimenggunakanmetodepengumpulandata sebagai berikut : 3.4.1Metode DokumentasiMetodedokumentasiyaitumencaridatamengenaihal-halatauvariabel yangberupacatatan,transkrip,buku,suratkabar,dansebagainya(Arikunto, 2006).Metodedokumentasiadalahpengumpulandatadenganjalanmelihat, 41 membaca,mempelajari,kemudianmencatatdatayangsudahadahubungannya denganobjekpenelitian.Metodeinidilakukandenganmengambildokumentasi atau data yangmendukung penelitian, seperti total PAD, penerimaan pajak hotel, data jumlah hotel, serta pendapatan hotel selama setahun berdasarkan klasifikasi. 3.4.2Metode Wawancara Metodewawancaraatauinterviewadalahsebuahdialogyangdilakukan olehpewawancarauntukmemperolehinformasidariterwawancara(Arikunto, 2006).Metodewawancaraadalahmetodepengumpulandatadengancara menanyakanlangsungdatayangdibutuhkankepadaseseorangyangberwenang. Dalam wawancara ini yang menjadi responden adalah pegawai Dinas Pengelolaan KeuangandanAsetDaerahKotaSemarangbagianPajakHotel.Metode wawancaradilakukandenganmengajukanpertanyaandenganjawaban komprehensifkepadarespondenuntukmenggaliinformasimengenaiberbagai faktoryangmempengaruhipenerimaanpajakhoteldankendaladalampenilaian efektivitas pajak hotel. 3.5Metode Analisis Penelitianinimelakukanujianalisisdenganmengumpulkandata-data, kemudian menginterpretasikan pada hasil-hasilnya. Variabel yang telah terkumpul kemudiandikelompokkandandilakukanperhitunganuntukmengetahuihasil penelitianyanghendakdicapai.Adapuntahapananalisisdatayangdigunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 42 3.5.1Analisis Deskriptif Kuantitatif MenurutArikunto(2006),metodeanalisisdeskriptifberfungsiuntuk mendeskripsikanataumemberigambaranterhadapobjekyangditeliti,tanpa melakukananalisisdanmembuatkesimpulanyangberlakuumum.Sedangkan analisisdeskriptifkuantitatifmerupakanteknikpenganalisaandatayang menggunakanangka-angkauntukmenarikkesimpulandarikejadian-kejadian yangdapatdiukur.Dalamhaliniadalahdenganmelakukanperbandingan terhadap hasil perhitungan penelitian. Penelitian deskriptif kuantitatif menyajikan data tentang realisasi penerimaan pajakhotel, potensi pajak hotel, total PAD dari tahun ke tahun.Perhitunganrealisasipenerimaanpajakhoteldihitungdengan menjumlahkanpenerimaanpajakhotelsesuaiklasifikasinyatiaptahunyang datanyadiperolehdariDPKADKotaSemarang.Sedangkanpotensipajakhotel dihitungdenganmengalikantotalpendapatanhotel(sesuaiklasifikasinya)tiap tahundikalikantingkathunian(occupancy)sebesar45%(berdasarkanketetapan PHRI), lalu dikalikan dengan tarif pajak hotel yang ditetapkan 10%. Potensi pajak hotel dihitung dengan rumus : Keterangan : P=TotalPendapatanHotelselamasatutahun(berdasarkanklasifikasi) Potensi Pajak Hotel =P x kPHRI x TP 43 kPHRI=KetetapanPerhimpunanHoteldanRestoranIndonesiauntuk tingkatstandarhunianhoteladalahsebesar45%(tercantum dalam Dasar Pengenaan Pajak Hotel pada lampiran 8) TP = Tarif Pajak Hotel sebesar 10% 3.5.2Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis) Analisisinipadahakekatnyaadalahmelihatpengukurandariwaktuke waktutertentu.Analisisruntunwaktuatautimeseriesanalysisadalahsuatu analisis terhadap pengamatan, pencatatan, penyusunan peristiwa yang diambil dari waktukewaktutersebut.MenurutJ.SuprantoM.AdalamRahmayani(2006), timeseriesanalysisadalahanalisayangdidasarkanatasdata-databerkala(time series) yang sifatnya dinamis dan sudah memperhitungkan perubahan-perubahan, misalnyaperubahandariwaktu(t-1)ketdandaritke(t+1).Padaumumnya pengamatan dan pencatatanitu dilakukan dalamjangka waktu tertentu. Misalnya harian, mingguan, bulanan, enam bulanan, tahunan dan sebagainya. Databerkala(timeseries)adalahdatayangdikumpulkandariwaktuke waktuuntukmenggambarkanperkembanganataupertumbuhansuatuvariabel. Dataderetwaktuadalahsekumpulanhasilobservasi-observasiyangdiaturdan didapatmenuruturutan-urutankronologis,biasanyadalamintervalwaktuyang sama. Rangkaian waktuyang dimaksud adalahserangkaian pengamatan terhadap suatu peristiwa, kejadian, gejala, atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatatsecaratelitimenuruturutanwaktuterjadinyadankemudiandisusun sebagaidatastatistic.Darisuaturangkaianwaktuakandapatdiketahuiapakah 44 peristiwa,gejala,atauvariabelyangdiamatiberkembangmengikutipola-pola perkembanganyangteraturatautidak.Sekiranyasuaturangkaianwaktu menunjukkanwaktuyangteratur,makadibuatsuaturamalanyangcukupkuat mengenaitingkahlakugejalayangdicatat,danatasdasarramalanitudibuat rencana-rencana yang dapat dipertanggungjawabkan. Datayangakandianalisadalammetodetimeseriesiniadalahdata-data mengenai pertumbuhan pajak hotel, dan efektivitas pajak hotel di Kota Semarang. 3.5.3AnalisisEfektivitas Pajak (Tax Efectiveness ) Efektivitasmerupakankemampuanuntukmemilihtujuanyangtepatatau peralatanyangtepatuntukpencapaiantujuanyangditetapkan.Menurutahli manajemenPeterDrucker:Effectivenessmeansdoingtherightthings. Efficiencymeansdoingthemright.SedangkanmenurutJonedanPendlebury, efektivitas adalah suatu ukuran keberhasilan atau kegagalan dari organisasi dalam mencapaisuatu tujuan (HalimAbdul, 2001). Selanjutnya efektivitasharus dinilai atas tujuan yang bisa dilaksanakan dan bukan atas konsep tujuan yang maksimum. Jadi,efektivitasmenurutukuranseberapajauhorganisasiberhasilmencapai tujuanyanglayakdicapai(RichardM.dalamMagdalenaYamin,1985dalam Halim Abdul, 2001). Efektivitas secara harafiah, diartikan pengaruhdan mempunyai daya guna sertamembawahasil.Taxeffectivenessmerupakanperbandinganantara penerimaanpajakaktualdenganpotensipenerimaanpajak.Efektivitaspajak secaratidaklangsungmenunjukkanseberapabesarkeberhasilandaerahdalam 45 mengumpulkanpajakdaripotensiyangdimilikinya.Adapunrumusyang digunakan adalah sebagai berikut : IndikatorefektivitaspenerimaanPajakHotelbeberapakalisering digunakankeliruolehpeneliti.Rumusyangdigunakanuntukmengukur efektivitas oleh mereka adalah: Hasildaripengukuranefektivitasmenggunakanrumusrealisasidibagi dengantargetakanmenghasilkanindikatoryangbias.Rata-ratabagipeneliti sebelumnyayangmenggunakanrumusiniakanmemperolehnilaiefektivitasdi atas 80 persen, bahkan adabeberapayangmenghasilkan nilai di atas 100 persen. Sulituntukmemaknaibahwapenerimaanpajakdaerahdisuatudaerahtersebut sangatefektif.Kesimpulandemikianakanmenyesatkanbagipihakyangsangat memerlukan indikator tersebut untuk menilai kinerja aparat pajak. MenurutArdhito(2003),targetsangatberbedadenganpotensi.Beberapa aparatyangberwenangdalammenyusuntargetpajakdaerahpadasuatutahun anggarantertentuakanmenentukantargetyanglebihrendahdaripotensiyang sesungguhnya.Penggunaanvariabeltargetuntukmenggantikanvariabelpotensi untukmengukurefektivitasdengandemikiantidakdapatdibenarkandan Efektivitas pajak hotel = Realisasi Pajak Hotelx100% Potensi Pajak Hotel Efektivitas pajak hotel = Realisasi Pajak Hotelx100% Target Pajak Hotel 46 menyesatkan.Akantetapi,jugasudahadapenelitiyangmenggunakan perbandinganantararealisasidanpotensiuntukmengukurefektivitasdari penerimaan suatu pajak. Menurut Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996, apabila perhitungan efektivitas pajak hotel menghasilkan persentase mendekati atau melebihi 100%, maka penerimaan pajak hotel semakin efektif. Berikut kriteria efektivitas : Tabel 3.2 Kriteria Efektivitas ProsentaseKriteriaTanda / Kode > 100 %Sangat EfektifSE > 90 % - 100 %EfektifE > 80 % - 90 %Cukup EfektifCE > 60 % - 80 %Kurang EfektifKE < 60 %Tidak EfektifTE Sumber:Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996 3.5.4Analisis KontribusiAnalisis kontribusiadalah alat analisisyang digunakan untukmengetahui seberapabesarkontribusiyangdapatdisumbangkandaripenerimaanpajakhotel terhadapPendapatanAsliDaerahdiKotaSemarang,makaakandibandingkan antararealisasipenerimaanpajakhotelterhadapPAD.Rumusyangakan digunakan untuk menghitung kontribusi adalah sebagai berikut : 47 Keterangan : Pn = Kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap PAD (Rupiah) QY= Jumlah penerimaan PAD (Rupiah) QX= Jumlah penerimaan Pajak Hotel (Rupah) n = tahun Dengan analisisiniakan didapatkan seberapa besar kontribusi pajakhotel terhadap PAD diKota Semarang. Denganmembandingkanhasil analisis tersebut daritahunketahunselamatahun2009-2013,didapatkanhasilanalisisyang berfluktuasidarikontribusitersebutdanakandiketahuikontribusiyangterbesar danyangterkecildaritahunketahun.Sehinggadapatdiketahuiseberapabesar peranpajakhoteldalammenyumbangkontribusiterhadapPendapatanAsli DaerahKotaSemarang.MenurutFuadBawasir(1999)kriteriakontribusiadalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Kriteria Kontribusi PERSENTASETingkat KontribusiTanda/Kode > 4 % Dinyatakan bahwa sangat mempunya kontribusiSB 3 % - 3,9 %Dinyatakan bahwa mempunya kontribusiB 2 % - 2,9 %Dinyatakan bahwa cukupmempunya kontribusiCB 1% - 1,9 %Dinyatakan bahwa kurang mempunya kontribusiKB 0 % - 0,9 %Dinyatakan bahwa tidak mempunya kontribusiTB Sumber : Fuad Bawasir, 1999