1426079925

1
NU Online Dua Macam Ibadah: Ta’abbudi dan Ta’aqquli Rabu, 08/01/2014 07:03 Ibadah dilihat dari segi jenisnya terbagi menjadi dua, pertama adalah Ta’abbudi; yaitu ibadah yang tidak ada alasannya kenapa dilakukan, seperti shalat mahgrib dikerjakan dengan tiga rakaat, karena hal itu sudah ketetapan dari Allah bahwa shalat maghrib dilaksanakan tiga rakaat. Kedua adalah Ta’aqquli; yaitu ibadah yang ada sebab dan alasannya, seperti membersihkan anggota badan dari najis, karena jika terdapat najis pada anggota badan seseorang maka ia harus membersihkannya terlebih dahulu jika hendak menjalankan shalat. Sebagaimana terdapat dalam Kitab Taisir Ilmi Ushulil Fiqh karya Imam Al-Anazi, ، ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﻌﻘﻞ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻣﻨﻪﺘﻪ ﻋﻠﺪﺭﻙ ﻭﻻ ﺗ ﻣﻌﻨﺎﻩﻌﻘﻞ ﺍﻟﺘﻌﺒﺪ ﻫﻮ ﻣﺎ ﻻ ﻳTa’abbud adalah jenis ibadah yang tidak sebab dan alasannya, sedangkan Ta’aqquli adalah ibadah yang ada sebab dan alasannya. Kedua jenis ibadah ini senantiasa harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara’, semisal menjalankan shalat subuh dua rakaat, maka seseorang tidak boleh menjalankannya menjadi tiga rakaat atau lebih karena ketentuan dua rakaat adalah ketetapan dari Allah dan tidak perlu ada pertanyaan kenapa harus dikerjakan dua rakaat. Terkadang kita dapati seseorang mencari sebab dan alasan kenapa ibadah ini dikerjakan demikian, lalu ia berdalih selama tidak menemukan sebab dan alasan ia tidak mengerjakan ibadah tersebut, maka hal ini tidak diperbolehkan. Karena jenis ibadah yang Ta’abbudi memang tidak memberi ruang gerak pada akal untuk mencari-cari kenapa dan mengapa, tetapi kerjakan saja sebagaimana ia diperintahkan. Demikianlah ketentuan dua jenis ibadah yang mempunyai dua pengertian berbeda namun harus dikerjakan semuanya, jika seseorang tidak mengetahui kenapa shalat isya’ dikerjakan empat rakaat, kenapa shalat maghrib hanya tiga rakaat, kenapa shalat subuh hanya dua rakaat, maka kita kembalikan pada asalnya bahwa shalat isya’, maghrib dan subuh adalah wajib hukumnya, dan tidak ada dalih untuk tidak mengerjakan hanya karena tidak mengetahui alasannya. (Pen. Fuad H/ Red. Ulil H

Upload: mboh-ga-eroh

Post on 10-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dalam kali ini yang duibahas

TRANSCRIPT

NU Online

Dua Macam Ibadah: Ta’abbudi dan Ta’aqquliRabu, 08/01/2014 07:03

Ibadah dilihat dari segi jenisnya terbagi menjadi dua, pertama adalah Ta’abbudi; yaitu ibadah yang tidak ada alasannya kenapa

dilakukan, seperti shalat mahgrib dikerjakan dengan tiga rakaat, karena hal itu sudah ketetapan dari Allah bahwa shalat

maghrib dilaksanakan tiga rakaat.

Kedua adalah Ta’aqquli; yaitu ibadah yang ada sebab dan alasannya, seperti membersihkan anggota badan dari najis, karena

jika terdapat najis pada anggota badan seseorang maka ia harus membersihkannya terlebih dahulu jika hendak menjalankan

shalat.

Sebagaimana terdapat dalam Kitab Taisir Ilmi Ushulil Fiqh karya Imam Al-Anazi,

التعبد هو ما ال يعقل معناه وال تدرك علته، وأما التعقل ما ليس منه

Ta’abbud adalah jenis ibadah yang tidak sebab dan alasannya, sedangkan Ta’aqquli adalah ibadah yang ada sebab dan

alasannya.

Kedua jenis ibadah ini senantiasa harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara’, semisal

menjalankan shalat subuh dua rakaat, maka seseorang tidak boleh menjalankannya menjadi tiga rakaat atau lebih karena

ketentuan dua rakaat adalah ketetapan dari Allah dan tidak perlu ada pertanyaan kenapa harus dikerjakan dua rakaat.

Terkadang kita dapati seseorang mencari sebab dan alasan kenapa ibadah ini dikerjakan demikian, lalu ia berdalih selama tidak

menemukan sebab dan alasan ia tidak mengerjakan ibadah tersebut, maka hal ini tidak diperbolehkan. Karena jenis ibadah

yang Ta’abbudi memang tidak memberi ruang gerak pada akal untuk mencari-cari kenapa dan mengapa, tetapi kerjakan saja

sebagaimana ia diperintahkan.

Demikianlah ketentuan dua jenis ibadah yang mempunyai dua pengertian berbeda namun harus dikerjakan semuanya, jika

seseorang tidak mengetahui kenapa shalat isya’ dikerjakan empat rakaat, kenapa shalat maghrib hanya tiga rakaat, kenapa

shalat subuh hanya dua rakaat, maka kita kembalikan pada asalnya bahwa shalat isya’, maghrib dan subuh adalah wajib

hukumnya, dan tidak ada dalih untuk tidak mengerjakan hanya karena tidak mengetahui alasannya. (Pen. Fuad H/ Red. Ulil H