12. bab ii dasar teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2007-2-00564 bab...

23
BAB II DASAR TEORI 2.1 Quality Control Definisi Kualitas : Menurut Garvin (1984) membagi definisi kualitas kedalam lima kategori ; transcendent, product-based, user-based, manufacturing-based, and value- based. Untuk selanjutnya dia mengidetifikasi 8 batasan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan kualitas yaitu : performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetics, dan perceived quality. Menurut Crosby (1979) ; Quality is conformance to requirements or specifications atau dapat diartikan kualitas adalah kesesuaian terhadap persyaratan atau spesifikasi. Menurut Juran (1974) ; Quality is fitness for use atau dapat diartikan kualitas adalah kecocokan atau kesesuain untuk penggunan. Quality Control adalah suatu aktivitas teknis yang rutin untuk mengukur dan mengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan standar ataupun ukuran yang telah ditentukan.

Upload: hoangduong

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Quality Control

Definisi Kualitas :

Menurut Garvin (1984) membagi definisi kualitas kedalam lima kategori ;

transcendent, product-based, user-based, manufacturing-based, and value-

based.

Untuk selanjutnya dia mengidetifikasi 8 batasan yang dapat digunakan untuk

mendefinisikan kualitas yaitu :

performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability,

aesthetics, dan perceived quality.

Menurut Crosby (1979) ;

Quality is conformance to requirements or specifications atau dapat diartikan

kualitas adalah kesesuaian terhadap persyaratan atau spesifikasi.

Menurut Juran (1974) ;

Quality is fitness for use atau dapat diartikan kualitas adalah kecocokan atau

kesesuain untuk penggunan.

Quality Control adalah suatu aktivitas teknis yang rutin untuk mengukur dan

mengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai

dengan standar ataupun ukuran yang telah ditentukan.

Page 2: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

10

Quality Control system didesain menjadi ;

1. Menetapkan pengecekan yang konsisten dan rutin untuk menjamin integritas ,

kebenaran dan kelengkapan data.

2. Identifikasi dan pencatatan eror.

3. Dokumentasi dan pencatatan semua aktivitas quality control.

Dimensi kualitas terdiri dari :

1. Performance, merupakan karakteristik utama dari sebuah produk.

2. Special features, merupakan karakteristik khusus.

3. Conformance, seberapa baik produk atau jasa diterima oleh konsumen.

4. Reliability, merupakan konsistensi dari performance.

5. Durability, merupakan ketahanan atau kehandalan dari sebuah produk atau

jasa.

6. Perceived Quality, merupakan evaluasi tidak langsung dari sebuah kualitas

seperti reputasi.

7. Service after sales, merupakan performance terhadap penanganan keluhan

atau pengecekan kepuasan pelanggan.

Hal yang paling menentukan dari sebuah kualitas adalah

1. Desain.

2. Seberapa baik kesesuain produk trerhadap desain.

3. Penggunaannya yang mudah.

4. Pelayanan purna jual.

Page 3: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

11

Continuous improvement, merupakan sebuah proses untuk meningkatkatkan

semua faktor yang berhubungan dengan proses perubahan input menjadi output

secara terus menerus, dimana mencakup peralatan, metoda, material dan orang.

Konsep dasar dari continuous improvement adalah bukan sesuatu yang baru.

Tahapan proses continuous improvement terdiri dari :

1. Memilih proses untuk dilakukan improvement dan tentukan tujuan dari proses

improvement tersebut.

2. Catat dan pelajari proses yang berlangsung saat ini.

3. Cari cara untuk improve pada proses tersebut.

4. Rancang sebuah proses improvement.

5. Implementasi hasil improvement.

6. Evaluasi aktivitas improvement.

7. Catat solusi improvement, komunikasikan pada lini yang berhubungan dan

lakukan training untuk penerapan hasil improvement.

Proses improvement memiliki beberapa tahapan, diantaranya :

1. Identifikasi masalah.

2. Penjelasan proses yang berlangsung saat ini.

3. Buat ide untuk proses improvement.

4. Buat tujuan yang akan dicapai dengan anggota tim.

5. Evaluasi dan monitoring hasil.

Page 4: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

12

Tool-tool yang dipakai dalam proses improvement.

1. Pendekatan 5W2H

Yaitu sebuah cara untuk pendekatan masalah dengan jalan membuat pertanyaan

terhadap proses yang sudah berjalan yang bisa mengarahkan kenapa proses yang

berjalan saat ini tidak berjalan dengan baik. 5W2H terdiri dari ; What, Why,

Where, When, Who, How, How much.

2. Flowchart

Merupakan sebuah visualisasi untuk mempresentasikan tahapan dari sebuah

proses.

3. Check sheet

Merupakan sebuah format yang memungkinkan pengguna untuk

mendokumentasikan dan mengorganisasi data dalam sebuah cara pengumpulan

dan analisa data. Check sheet didesain untuk membantu pengguna dalam

pengumpulan data.

4. Pareto Analysis

Merupakan sebuah teknik untuk membantu mefokuskan perhatian pada area

masalah yang paling penting atau tertinggi. Dengan diagram pareto kita bisa

menghitung besar prosentase dari jumlah total kasus seperti jumlah reject, jumlah

komplain, jumlah masalah, dan lain-lain. Basicnya adalah mengklasifikasi kasus

menurut tingkatan kepentingannya dan fokus pada pengatasan untuk yang paling

penting dan mengabaikan yang tidak penting. Konsep pareto menyatakan bahwa

kira-kira 80 % dari masalah berasal dari 20% jumlah item. Diagram pareto

Page 5: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

13

berguna untuk menyiapkan sebuah grafik yang memperlihatkan banyaknya

kejadian berdasarkan kategori dan disusun berdarakan urutan frekuensi.

5. Brain storming

Merupakan sebuah teknik yang digunakan dimana sejumlah orang berkumpul dan

berbagi ide atau pendapat mengenai masalah yang terjadi, dalam suasana yang

cukup rileks dan mendorong pengumpulan ide atau pemikiran yang tidak terbatas.

Tujuannya untuk menghasilkan ide-ide bebas dalam mengidentifikasi masalah

dan menemukan penyebab, solusi dan cara untuk menerapkan solusi tersebut.

6. Control Chart

Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi masalah pada sebuah proses. Control

chart merupakan sebuah alat bantu statistika yang digunakan untuk memonitor

sebuah proses untuk menetukan sesuatu yang tidak random menyebabkan

munculnya beberapa variasi.

7. Interviewing

Merupakan sebuah teknik yang dipergunakan untuk mengidentifikasi masalah

atau untuk mengumpulkan informasi mengnai sebuah masalah. Ide-ide untuk

melakukan sebuah proses improvement bisa berasal dari kegiatan penelitian dan

pengembangan, dari pelanggan, dari kompetitor, dan juga dari karyawan.

8. Quality circle

Merupakan sebuah metoda yang dilakuakn perusahaan untuk melakukan proses

improvement melaui jalan mendorong karyawan untuk membentuk sebuah

Page 6: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

14

kelompok atau perorangan yang secara periodik membahas cara-cara bagaimana

untuk meningkatkan atau improve proses dan juga produk.

9. Benchmarking

Merupakan sebuah pendekatan yang dapat menyuntikan energi baru untuk

menghasilkan sebuah improvement. Benchmarking merupakan sebuah proses

pengukuran performance sebuah organisasi berdasarkan key costomer

requirement.

Tahapan proses benchmarking :

a. Identifikasi critical proses yang perlu dilakukan proses improvement.

b. Identifikasi industri yang unggul dalam proses, cari yang terbaik.

c. Hubungi organisasi yang melakukan benchmarking, kunjungi dan pelajari

aktivitas benchmarking yang dilakukan.

d. Analisa data.

e. Perbaiki critical proses dalam organisasi tersebut.

10. Cause-and-Effect Diagrams

Disebut juga diagram fishbone atau diagram Ishikawa. Cause-and-Effect

Diagrams memberikan pendekatan penyelesaian masalah yang terstruktur.

Diagram ini membantu dalam mengorganisasi upaya penyelesaian masalah

dengan menyediakan beberapa pengelompokan kategori yang mungkin menjadi

faktor penyebab masalah. Biasanya diperoleh melalui proses brainstorming.

Page 7: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

15

11. Run Chart

Dipergunakan untuk menampilkan data ketika proses pengukuran didata dalam

periode tertentu.

12. Fail-Safe Methods

Fail-Safe Methods dapat dipergunakan untuk improvement desain kualitas dan

juga kualitas selama proses produksi. Fail-Safe Methods seperti kunci kombinasi

dimana tidak akan terbuka sampai dimasukkan nomor yang benar.

2.2 General Proses Manufacturing

Pengembangan teknologi baru dan permintaan pasar sangat mempengaruhi proses

manufakturing. Hasilnya beberapa perubahan pada proses manufakturing dapat

diamati, dan dapat dibagi kedalam 3 generasi (Mehrabi and Ulsoy, 1997; Mehrabi,

Ulsoy, and Koren, 1998) :

1. Precomputer numerical control.

2. Computer numerical control (CNC).

3. Knowledge epochs

Dalam generasi pre-CNC perhatiannya hanya pada peningkatan kecepatan

produksi, permintaan variasi produk sedikit dan karakteristik pasarnya hanya untuk

kompetisi lokal. Mass-production menggunakan desain line yang diperuntukan untuk

part tertentu, menggunakan teknologi transfer line dengan alat yang fix dan otomatis.

Tujuannya adalah menghasilkan biaya yang efektif hanya untuk part tertentu pada

volume yang tinggi sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Page 8: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

16

Penekanan pada biaya produksi yang efektif, didapatkan dengan fokus pada

pengembangan kualitas produk di generasi CNC. Proses manufaktur secara dramatis

telah dipengaruhi oleh penemuan mesin CNC dimana dapat memberikan control yang

akurat dan artinya kualitas yang lebih baik.

Tahapan proses manufakturing mold terdiri dari :

1. Desain konstruksi mold.

2. Proses pembuatan toolpath atau program permesinan.

3. Proses Milling.

4. Proses EDM.

5. Proses setting molding termasuk didalamnya proses trial.

6. Proses Quality Control.

2.3 Pemograman

Pada awalnya bahasa komputer yang digunakan masih menggunakan bahasa

mesin yang hanya mengenal angka 0 dan 1. kemudian bahasa mesin tersebut

disederhanakan menjadi bahasa yang lebih bisa dipahami dengan menghadirkan

statement-statement khusus yang disebut dengan istilah mnemonic seperti ADD,

MOV, JMP dan la-lain. Bahasa ini disebut bahasa assembly dan termasuk dalam

bahasa tingkat rendah..

Page 9: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

17

Tabel 2.1 Pengelompokan tingkatan bahasa pemograman

Bahasa tingkat tinggi Ada

Modula-2

Pascal

COBOL

FORTRAN

BASIC

Bahasa tingkat Menengah Java

C++

C

FORTH

Bahasa Tingkat Rendah Macro-Assembler

Assembler

Semakin tinggi tingkatannya, maka bahasa pemograman tersebut semakin mudah

dipahami. Pada dasarnya, bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki bagian-

bagian yang serupa, yang membedakan hanyalah tata bahasa yang digunakan.

2.3.1 Langkah-langkah pembuatan suatu program

Langkah-langkah sistematis dalam pembuatan suatu program, sebagai berikut:

1. Mendefinisikan permasalahan.

Yang dimaksud mendefinisikan permasalahan yaitu mengerti atau

memahami dengan baik permasalahan yang ingin diselesaikan.

2. Membuat rumusan pemecahan masalah.

Setelah kita mengetahui permasalahan yang ingin diselesaikan, langkah

selanjutnya adalah membuat rumusan algoritma untuk memecahkan

masalah. Rumusan tersebut dapat disusun dalam bentuk pseudocode

ataupun flowchart.

Page 10: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

18

Contoh: Untuk menghitung luas lingkaran

PseudoCode:

phi ← 3.14

Input (diameter)

radius ← diameter / 2

Luas ← phi * radius * radius

Output (Luas)

End

Flow Chart

S T A R T

p h i = 3 .1 4

I N P U T

( d ia m e te r )

r a d iu s = d ia m e te r /2

lu a s = p h i * r a d iu s * r a d iu s

O U T P U T

( lu a s )

E N D

3. Implementasi

Pada langkah ini bahasa pemrograman mulai dipergunakan dan terlebih

dahulu ditentukan bahasa pemograman yang akan dipergunakan untuk

penyelesaian permasalahan pembuatan program pengukuran CMM yang

lama, bahasa pemograman yang dipergunakan adalah UG/Open GRIP.

4. Mengujicoba dan membuat dokumentasi.

Langkah selanjutnya adalah mengujicoba program yang telah dibuat

apakah telah berjalan sesuai dengan tujuan awal tau belum dan juga

untuk mengetahui masih ada atau tidaknya eror pada program tersebut,

apabila program belum berjalan dengan baik, maka kita perlu mengkaji

Page 11: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

19

kembali rumusan/algoritma yang telah dibuat pada langkah kedua, serta

memperbaiki implementasi program yang mungkin keliru.

2.3.2 Struktur Bahasa Program Prosedural.

Secara umum, bahasa pemograman yang berbasiskan prosedur terdiri dari

blok atau sub program yang memiliki dua bagian utama yaitu:

1. Bagian deklarasi

Bagian deklarasi merupakan bagian program untuk mendefinisikan tipe

data suatu variable, konstanta, serta fungsi dan prosedur yang akan

digunakan pada program. Selain itu, bagian deklarasi dapat juga

digunakan untuk memberi nilai awal suatu variable. Dengan kata lain,

deklarasi digunakan untuk memperkenalkan suatu nama kepada

compiler program.

2. Bagian statement

Bagian statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang

akan dieksekusi/dijalankan. .

2.3.3 Elemen-Elemen dalam Bahasa Pemograman

Ketika mempelajari suatu bahasa pemograman, maka akan menemui elemen-

elemen yang pada dasarnya serupa antara satu bahasa dengan bahasa yang lain.

Hal itu dikarenakan elemen-elemen tersebut merupakan bagian dari tata bahasa

pemograman yang bersangkutan.

Page 12: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

20

Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemograman:

1. Aturan Leksikal

Yang dimaksud aturan leksikal yaitu aturan yang digunakan dalam

membentuk suatu deklarasi, definisi, maupun statement hingga menjadi satu

program yang utuh. Aturan ini meliputi beberapa elemen antara lain:

a. Token

Token yaitu elemen terkecil pada bahasa pemograman yang memiliki

arti penting bagi compiler. Yang termasuk token antara lain:

identifier, keywords(reserved words), operator, dan sebagainya.

b. Komentar

Komentar yaitu teks (kumpulan karakter) yang diabaikan oleh

compiler. Komentar sangat berguna untuk memberi catatan

mengenai bagian program tertentu sebagai referensi baik bagi

programmer itu sendiri maupun orang lain yang membaca kode

program tersebut.

Untuk memasukan teks atau komentar atau juga untuk mengaktif

atau nonaktifkan baris program dalam UG/Open GRIP dapat

menggunakan tanda ($$).

Page 13: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

21

c. Identifier

Identifier merupakan kumpulan karakter yang digunakan sebagai

penanda untuk nama variable, nama tipe data, fungsi, prosedur, dan

sebagainya.

d. Keywords (Reserved Words)

Keywords atau Reserved words merupakan kata-kata yang telah ada

atau didefinisikan oleh bahasa pemograman yang bersangkutan.

Kata-kata tersebut telah memiliki definisi yang sudah tetap dan tidak

dapat diubah. Karena telah memiliki definisi tertentu, maka kata-kata

ini tidak dapat digunakan sebagai identifier.

e. Operator

Operator digunakan untuk menyatakan suatu perhitungan atau

operasi. Didalam suatu operasi dapat terdapat banyak operator.

Urutan eksekusi dari operator-operator disebut juga operator

precedence. Precedence yang lebih rendah akan dieksekusi

belakangan, misalnya:

A = 10 + 5 * 2

Karena precedence operator * lebih tinggi daripada operator + maka

nilai A adalah 20, diperoleh dari perkalian 5 dan 2, kemudian

dijumlahkan dengan 10. Untuk mendahulukan eksekusi precedence

yang lebih rendah dapat digunakan tanda ( dan ) sebagai contoh: A =

(10 + 5) * 2

Page 14: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

22

2. Tipe data

Tipe data digunakan untuk menentukan jenis nilai yang dapat ditampung

oleh suatu variable. Pada suatu bahasa pemograman umumnya telah

menyediakan tipe-tipe data yang sederhana maupun yang terstruktur dan

apabila kita membutuhkan tipe data yang belum tersedia, kita dapat

mendefinisikan sendiri tipe data baru, yang disebut enumerated type.

Berikut adalah tipe data sederhana

Tabel 2.2 Tipe data sederhana dalam bahasa pemrograman

a

3. Expression

Yang dimaksud dengan expression (ekspresi) yaitu suatu pernyataan

yang menghasilkan suatu nilai. Expression tersusun dari operator dan

operand yang digunakan untuk menghitung atau memberi suatu nilai suatu

variable atau identifier.

Tipe Bahasa Pascal Bahasa C Jangkauan Nilai

Integer byte char (unsigned char) 0..255

shortint char (signed char) -128..127

integer int -32768..32767

word short (unsigned short) 0..65535

longint long - - 2147483648..2147483647

Real/Pecahan real float 3.4 E – 38..3.4 E + 38

double double 1.7 E - 308..1.7E + 308

String string, char(1 karakter) - -

Boolean Boolean bool (tidak terdapat pada bahasa C standar) true, false

Page 15: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

23

4. Statement

Statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang akan

dieksekusi. Karena itu, statement-statement ini menentukan bagaimana

jalannya program dan bagaimana suatu nilai variabel dimanipulasi atau

berubah.

5. Function dan Procedure

Function dan procedure disebut juga subroutine, merupakan blok

statement yang dapat dipanggil dari lokasi yang berbeda di dalam program,

yang membedakan antara function dan procedure yaitu kalau function jika

dijalankan atau dipanggil akan mengembalikan suatu nilai.

2.3.4 Bahasa pemograman UG/Open GRIP

GRIP merupakan kepanjangan dari Graphics Interactive Programming,

merupakan bahasa pemograman yang dipunyai oleh Unigraphics, dapat

digunakan untuk menjalankan semua operasi yang dipunyai oleh Unigraphics dan

juga dapat digunakan untuk customized operation.

Bahasa GRIP mempunyai empat tipe statement : Statements, declarations,

Functions, dan Symbols. Bahasa GRIP selain dapat digunakan untuk menjalankan

semua operasi yang dipunyai oleh Unigraphics, juga dapat digunakan untuk

membuat, memanipulasi, file dan memenej drawing, NC Program, dan analisa

model.

Page 16: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

24

Ada empat tahap yang diperlukan dalam penggunaan UG/Open GRIP

1. Create

Pembuatan source file, yang terdiri dari kumpulan statement, label dan

comment yang disusun dalam logical manner untuk mengerjakan atau

menyelesaikan beberapa task. File dibuat dengan mengunakan Unigraphics

text editor, system editor, atau source lain yang bisa digunakan untuk

membuat text file ASCII dalam penelitian ini dipergunakan notepad.

2. Compile

Tahap selanjutnya dalam pembuatan program atau sub program

UG/Open GRIP adalah mengkonversi source file menjadi object file. Object

file terdiri dari kode spesial hasil generate GRIP compiler, selama tahap ini,

program dianalisa dan digenerate yang terdiri dari statement, labels,

variable dan beberapa jenis eror yang dapat dikenali oleh compiler. Jika

tidak ada eror maka object file di-generate dan di save.

3. Link

Tahap selanjutnya dalam pembuatan program UG/Open GRIP adalah

menghubungkan object file yang sebelumnya sudah di-generate menjadi

sebuah modul yang bisa di eksekusi. Modul tersebut terdiri dari

mainprogram dan beberapa subprogram yang disusun dalam beberapa

keadaan sebagaimana memperbolehkan data melewati dari satu segmen

sebuah program ke segmen lainnya. Jika operasi linking sudah komplit

tanpa eror, modul yang bisa dieksekusi di-generate dan disimpan

Page 17: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

25

4. Excecute (Run)

Tahap terakhir adalah running atau eksekusi excecutable module yang

telah di-link sebelumnya.

Dalam bahasa pemograman UG/Open GRIP ada tiga tipe data

1. Numerical, termasuk didalamnya numerical data constant dan

variabel. Numerical data dalam UG/Open GRIP tidak boleh kosong

atau blank dan harus penuh dalam satu baris pemograman.

2. Obyek, variabel dinyatakan sebagai obyek, dapat mengasumsikan nilai

dari obyek yang ada pada unigraphics, obyek tersebut bisa geometri

seperti point, garis, atau lingkaran atau obyek tesebut bisa juga alat

bantu drafting seperti dimension, label atau note.

Contoh aplikasi program dalam penelitian ini karena yang diangkat

adalah point, maka deklarasinya adalah

“ENTITY/OBJ(20)”

Berarti jumlah obyek terbanyak yang dapat disimpan dalam hal ini

adalah jumlah pointnya adalah 20 point.

3. String, adalah urutan karakter yang digunakan dalam notes, dimensi

dan message atau ketika dimana teks diperlukan.

Page 18: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

26

2.4 Coordinate Measuring Machines (CMM)

Coordinate measuring machines (CMM) dirancang untuk mengukur bentuk yang

komplek. Penggunaan CMM sangat penting pada proses pengukuran dengan akurasi

dan juga variasi produk yang sangat tinggi.

Computer aided-design (CAD) dan coordinate measuring machines (CMM)

merupakan sebuah aset yang sangat penting dalam kegiatan manufakturing, terutama

dalam proses pembuatan mold. Keduanya sangat berkontribusi dalam proses

peningkatan produktivitas.

Upaya penggabungan kedua sumber daya ini menjadi sesuatu yang terintegritas

dalam meningkatkan kualitas mold yang dihasilkan belum banyak dilakukan,

terutama di Dies Manufacturing Division (DMD). Mesin CMM yang ada

menggunakan software pengukuran PC-Dmis atau Dimensional Measuring Interface

Standard (DMIS) protocol menyediakan bahasa standar yang dapat dipergunakan

untuk banyak program inspeksi dengan menggunakan bahasa Automatic Programmed

Tool (APT) sebagai bahasa mesin.

Adapun tipe file CAD yang dapat diterima di PC-Dmis antara lain : IGES, DXF,

STEP, VDAFS, DES, XYZIJK, STL, CATIA, Pro/ENGINEER, atau Unigraphics.

Sementara tipe file yang dapat dieksport dari UG NX CAD antara lain : Part,

Parasolid, CGM, Rapid Prototyping, Polygon file, IGES, STEP 203, STEP 204, dan

DXF/DWG.

Page 19: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

27

2.5 Analisa Kelayakan Proses Improvement

Perhitungan analisa kelayakan proyek improvement ini menggunakan perhitungan

matematika sederhana, karena tujuannya lebih kearah untuk melihat seberapa besar

nilai saving yang diperoleh dari proses improvement dalam mengatasi permasalahan

pembuatan program pengukuran CMM yang lama melalui pembuatan extention file

*.xyz dengan bahasa pemograman UG/Open GRIP untuk kemudian file tersebut di-

import melaui software pengukuran PC-Dmis.

Berikut rumus-rumus matematika sederhana yang dipergunakan dalam

perhitungan :

2.5.1 Perhitungan Kapasitas Terpasang Mesin CMM

1. Kapasitas terpasang mesin CMM

= Total hari kerja Normal (1 tahun) x jam kerja per hari x Effisiensi (2.1)

Nilai effisiensi yang diperguanakan adalah 85%

2. Kapasitas tersedia mesin CMM

= Total kapasitas terpasang + (Jumlah overtime 1 tahun x jam kerja per

hari x Effisiensi) (2.2)

2.5.2 Perbandingan Waktu Pengerjaan Pengukuran Part

1. Perhitungan Waktu Pengukuran.

a. Perhitungan loading mesin CMM

� Loading pengukuran mold dan dies

= Total jumlah mold dan dies (1 tahun) x Waktu pengukuran (2.3)

Page 20: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

28

� Loading pengukuran part hasil trial

= Total jumlah part trial (1 tahun) x Waktu pengukuran part (2.4)

� Loading komponen

= jumlah unit komponen (1 tahun) x Waktu pengukuran komponen

(2.5)

� Loading elektroda

= Jumlah unit mold (1 tahun) x Waktu rata-rata pengukuran

elektroda per unit mold (2.6)

� Loading pengukuran plat landasan

= Jumlah unit mold (1 tahun) x Waktu rata-rata pengukuran plat

landasan per unit mold (2.7)

� Loading pengukuran jig matching

= jumlah unit jig matching (1 tahun) x Waktu pengukuran jig

matching (2.8)

Total loading mesin CMM dalam 1 tahun = penjumlahan semua

komponen loading di mesin CMM.

b. Prosentase Loading Mesin CMM terhadap Kapasitas Terpasang

100% x Terpasang Kapasitas Total

Loading Total= (2.9)

c. Prosentase Loading Mesin CMM terhadap Kapasitas Tersedia

100% x Tersedia Kapasitas Total

Loading Total= (2.10)

Page 21: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

29

d. Total waktu pengukuran semua komponen mold.

= Penjumlahan total standar waktu aktual pengukuran (2.11)

e. Prosentase Waktu Pengukuran Aktual terhadap Standar

100% x Mold Pengukuranktu Standar WA

Mold Pengukuran Waktu Total= (2.12)

2. Penghematan waktu yang bisa dilakukan

= Waktu Pengukuran mold setelah improvement - Waktu Pengukuran

mold sebelum improvement (2.13)

2.5.3 Perhitungan Analisa Biaya dan Keuntungan

1. Perhitugan Saving dengan Adanya Aktivitas Improvement

a. Perhitungan tarif PC-Dmis

� Perhitungan depresiasi software dan hardware

setahun terpasangJam * Depresiasi Lama

Software Investasi Nilai jamper S/W Depresiasi =

(2.14)

setahun terpasangJam * Depresiasi Lama

Komputer Investasi Nilai jamper H/W Depresiasi =

(2.15)

� Tarif listrik

= Konsumsi Listrik (kVA)*Tarif listrik rata-rata per Kw *0,3 (2.16)

Biaya listrik permesin yang dipergunakan di DMD adalah 30%

dari rate yang tercantum di mesin

Page 22: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

30

� Upah pekerja per jam

setahun kerja jam Total

Tahunper Upah Total jamper Operator Tarif = (2.17)

� Tarif PC-Dmis

= Nilai Depresiasi S/W per jam + Nilai Depresiasi H/W per jam +

Tarif Listrik + upah pekerja (2.18)

b. Tarif mesin CMM per jam

� Nilai depresiasi per jam

setahun terpasangJam * Depresiasi Lama

Mesin Investasi Nilai jamper Depresiasi =

(2.19)

� Tarif listrik

= Konsumsi listrik (kVA)*Tarif listrik rata-rata per Kw *0,3 (2.20)

Biaya listrik permesin yang dipergunakan di DMD adalah 30%

dari rate yang tercantum di mesin

� Biaya maintenance

setahun terpasangJam * Depresiasi Lama

FaktorSafety *Mesin Investasi Nilai emaintenanc Biaya =

(2.21)

Perhitungan biaya maintenance dikali safety faktor sebagai

pengganti adanya break down mesin, dibebankan 10 % kecuali

untuk mesin pembelian sebelum 1998 nilainya 15 %

Page 23: 12. BAB II DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00564 BAB II.pdfmengontrol kualitas proses pembuatan produk sampai produk tersebut jadi sesuai dengan

31

� Biaya nonconsumable tools

Lama depresiasi accesories = 3 tahun

setahun terpasangJam * Depresiasi Lama

Accesories Investasi Nilai ConsumableNon Biaya =

(2.22)

� Upah pekerja per jam

setahun kerja jam Total

Tahunper Upah Total jamper Operator Tarif = (2.23)

� Tarif mesin CMM per hour

= Nilai depresiasi/jam + Tarif listrik + Biaya maintenance + Biaya

nonconsumable tools + upah pekerja (2.24)

� Tarif pengukuran menggunakan CMM

= Tarif PC-Dmis + Tarif CMM (2.25)

c. Perhitungan Total Saving

� Perhitungan biaya current

= Waktu pengukuran sebelum improvement x Tarif pengukuran

(2.26)

� Perhitungan biaya propose

= Waktu pengukuran setelah improvement x Tarif pengukuran

(2.27)

� Total saving proses improvement pengukuran mold

Nilai saving = Biaya pengukuran current – Biaya pengukuran

propose (2.28)