111060059_resume_2

8
PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PEDESAAN DENGAN OPEN BTS DI DESA DAYEUHKOLOT SEPANJANG DAS CITARUM Alfian Nasrullah¹, Uke Kurniawan Usman², Ridha Muldina Negara³ ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak Teknologi selular sudah tidak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari. Peranan teknologi ini sangat vital bagi manusia saat ini. Begitu juga bagi pengguna di daerah yang mengalami bencana alam seperti banjir. Mereka masih membutuhkan layanan seluler, sementara jaringan seluler yang disediakan operator mati karena tidak adanya energi listrik untuk mengaktifkan jaringan tersebut. Untuk melayani daerah bencana dan daerah terpencil dengan teknologi selular, implementasi OpenBTS cocok diterapkan. Dengan lancarnya telekomunikasi di daerah tersebut, diharapkan perkembangan ekonomi dan pendidikan serta pendistribusian bantuan di daerah terpencil dan daerah bencana bisa berjalan dengan maksimal. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan sistem telekomunikasi seluler pedesaan dengan menggunakan OpenBTS. Perancangan ini memperhitungkan jumlah potensi pengguna (user forecast), pendimensian sel (coverage), serta radio link budget. Model propagasi yang digunakan adalah Okumura/Hata untuk band frekuensi GSM 900 MHz. Simulasi perancangan menggunakan software Atoll. Hasil yang didapatkan dari rancang bangun ini sebagai berikut. Jumlah sel untuk high-rate dibutuhkan 61 sel dengan nilai rata-rata RSL sebesar - 69,34 dBm yang memiliki radius 39,662 – 100,303 meter menggunakan USRP multi TRX(maksimal 4 Trx) . Pada kondisi low-rate dibutuhkan 32 sel dengan nilai rata-rata RSL sebesar - 64,31 dBm yang memiliki radius 56,02– 115,82 meter menggunakan USRP multi TRX(maksimal 4 Trx), Pada Coverage Planning tanpa mempertimbangkan kapasitas diperoleh sistem open BTS memerlukan amplifier penguat sinyal tambahan sebesar 25,42 dB. Dan sistem ini jauh lebih murah dibanding BTS Konvensional. Kata Kunci : Open BTS, GSM, Link Budget, Coverage,Atoll, Receive Signal Level Tugas Akhir - 2013 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

Upload: ogie-minyak

Post on 16-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fwrferf

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PEDESAAN DENGAN OPEN BTS DIDESA DAYEUHKOLOT SEPANJANG DAS CITARUM

    Alfian Nasrullah, Uke Kurniawan Usman, Ridha Muldina Negara

    Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

    AbstrakTeknologi selular sudah tidak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari. Peranan teknologi inisangat vital bagi manusia saat ini. Begitu juga bagi pengguna di daerah yang mengalami bencanaalam seperti banjir. Mereka masih membutuhkan layanan seluler, sementara jaringan seluleryang disediakan operator mati karena tidak adanya energi listrik untuk mengaktifkan jaringantersebut. Untuk melayani daerah bencana dan daerah terpencil dengan teknologi selular,implementasi OpenBTS cocok diterapkan. Dengan lancarnya telekomunikasi di daerah tersebut,diharapkan perkembangan ekonomi dan pendidikan serta pendistribusian bantuan di daerahterpencil dan daerah bencana bisa berjalan dengan maksimal.

    Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan sistem telekomunikasi seluler pedesaan denganmenggunakan OpenBTS. Perancangan ini memperhitungkan jumlah potensi pengguna (userforecast), pendimensian sel (coverage), serta radio link budget. Model propagasi yang digunakanadalah Okumura/Hata untuk band frekuensi GSM 900 MHz. Simulasi perancangan menggunakansoftware Atoll.

    Hasil yang didapatkan dari rancang bangun ini sebagai berikut. Jumlah sel untuk high-ratedibutuhkan 61 sel dengan nilai rata-rata RSL sebesar - 69,34 dBm yang memiliki radius 39,662 100,303 meter menggunakan USRP multi TRX(maksimal 4 Trx) . Pada kondisi low-ratedibutuhkan 32 sel dengan nilai rata-rata RSL sebesar - 64,31 dBm yang memiliki radius 56,02115,82 meter menggunakan USRP multi TRX(maksimal 4 Trx), Pada Coverage Planning tanpamempertimbangkan kapasitas diperoleh sistem open BTS memerlukan amplifier penguat sinyaltambahan sebesar 25,42 dB. Dan sistem ini jauh lebih murah dibanding BTS Konvensional.

    Kata Kunci : Open BTS, GSM, Link Budget, Coverage,Atoll, Receive Signal Level

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • AbstractMobile technology plays vital role for users in remote areas or areas that experienced naturaldisasters such as floods. They still need cellular service, while the cellular network provided bythe service died because of the absence of electrical energy . To serve the disaster areas andremote areas with cellular technology, implementing of OpenBTS is suited to maintain economicdevelopment and education in remote areas as well as the distribution of aid in the disaster areacan be run optimally. OpenBTS technology chosen because investment cost is relatively muchcheaper than conventional base stations. OpenBTS is a GSM mini-BTS (Base Transceiver StationGlobal System Mobile) based open source software that is possible to receive and make callswithout using an existing network service provider.

    At this final assignment to design a rural mobile telecommunications system using OpenBTS inDayeuhkolot village along Citarum river. As a parameter, this scheme takes into account thenumber of potential users (user forecast), Cell Dimensioning (coverage), maximum emittancepower of USRP and the radio link budget. Okumura-Hata for GSM frequency bands 900 MHz isused for Propagation model and . Simulation of the design using software Atoll.

    The results obtained from this design are the number of cells needed for high-rate condition are61 cell, for low-rate condition required 32 cells using single USRP Trx, which has a radius of cellsranged from 39.662 to 100.303 meters for high-rate conditions, from 56.02 to 115.82 meters forlow-rate conditions. Maximum Allowable Path Loss (MAPL) value obtained at 98.924 dB and it fitstandard service availability at the cell edge, which is 75%. Large maximum base stationtransmite power of 20,781dBm obtained under conditions of high-rate, 22.98 dBm at Low-Rateconditions, for a system that has created. And obtained an average value of RSL on Low-ratecondition is -64,31 dBm. In the high-rate conditions obtained an average value of RSL is -69,34dBm.At Coverage Planning without considering the capacity obtained, my system requires anadditional signal booster amplifier 25.42 dB. And my system is much cheaper than conventionalbase stations.

    Keywords : Open BTS, BTS, GSM, Link Budget, Coverage, User Forecast,Atoll, Receive SignalLevel

    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Layanan telepon selular Global System for Mobile sudah tidak asing lagi bagi kita.

    Bahkan siswa sekolah dasar pun, sebagian telah terbiasa menggunakan teknologi ini.

    Dengan BTS (Base Transceiver Station) sebagai interface pengguna dengan sistem

    telekomunikasi ini, user bebas bergerak kemanapun asalkan masih berada dalam

    coverage layanan selular. Berdirinya BTS hingga kepelosok desa terpencil menjadi

    salah satu indikator majunya peradaban di Indonesia. Namun tidak semua rakyat

    Indonesia menikmati kemajuan teknologi ini. Masih banyak saudara kita di daerah

    terpencil belum bisa menikmati layanan telekomunikasi selular. Banyak penyebab

    mengapa jaringan selular belum mencapai wilayah terpencil. Belum siapnya

    infrastruktur di wilayah tersebut maupun operator tidak ingin merugi karena revenue

    yang kecil di daerah tersebut karena penggunanya sedikit.

    Peran teknologi telekomunikasi sangat strategis dalam mengembangkan pendidikan

    dan perekonomian di daerah tersebut. Dengan memandang kerawanan wilayah

    Indonesia akan bencana alam. Meletusnya gunung berapi yang disusul tsunami jika

    gunung tersebut berada di dalam laut. Tanah longsor dan banjir lahar dingin yang

    memutus akses jalan ke desa diwilayah bencana selama berhari-hari akan memicu

    bahaya kelaparan karena tidak adanya informasi dari daerah bencana. Selain itu pada

    saat proses evakuasi dan pemulihan wilayah bencana, telekomunikasi merupakan hal

    yang sangat vital. Oleh sebab itu dibutuhkan layanan telekomunikasi GSM yang dengan

    investasi yang kecil dan instalasi yang mudah untuk mengatasi permasalahan tersebut.

    OpenBTS memberi solusi permasalahan tersebut. Dengan investasi awal yang relatif

    jauh lebih murah dibanding BTS konvensional, selain itu instalasi OpenBTS lebih

    mudah.

    Saat ini belum ada standard perancangan rural communicaton system dengan

    OpenBTS, yang bisa diterapkan pada daerah bencana khususnya banjir sehingga pada

    penulisan tugas akhir ini akan dibangun design rural communiation system dengan

    OpenBTS di Desa Dayeuhkolot sepanjang DAS Citarum.

    1

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • BAB I PENDAHULUAN

    1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Memperoleh Design Rural Communication System dengan OpenBTS khususnya

    lingkungan Desa Dayeuhkolot sepanjang DAS Citarum Bandung.

    2. Memperoleh jumlah BTS yang diperlukan dalam jaringan OpenBTS sehingga

    area planning tersebut terlayani layanan OpenBTS.

    3. Membuat Simulasi dari OpenBTS untuk mendapatkan coverage area, jumlah

    BTS, dan kuat sinyal yang memenuhi syarat minimal QoS yang ditetapkan

    dengan menggunakan software Atoll.

    1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana membuat design rural communication di daerah bencana dan daerah

    terpencil khususnya di Desa Dayeuhkolot sepanjang DAS Citarum Bandung.

    2. Berapa jumlah BTS yang diperlukan dalam jaringan OpenBTS sehingga wilayah

    desa tersebut tersedia layanan OpenBTS.

    3. Bagaimana RSL(Receive Signal Level) dari simulasi hasil rancang bangun

    dengan software Atoll.

    1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

    1. Design Rural Communication System yang dibuat dengan OpenBTS berada di

    Desa Dayeuhkolot sepanjang DAS Citarum Bandung.

    2. Rancang bangun yang dibuat untuk komunikasi voice dan layanan data sistem

    GSM pada ARCF 51,52 dan 53.

    3. Rancang bangun ini tidak membahas handoff dan interkoneksi.

    4. Parameter yang digunakan adalah jumlah sel BTS yang bisa melayani desa

    tersebut, Radio link Bugdet dengan standard GSM dan OpenBTS.

    5. Asumsi Jaringan existing milik operator mati karena banjir.

    6. Parameter-parameter yang dipergunakan yaitu availability layanan di tepi sel,

    jumlah sel, MAPL yang sesuai dengan standar availability layanan di tepi sel,

    serta RSL.

    Perancangan Sistem Komunikasi Pedesaan dengan Open BTS di Desa Dayeuhkolot Sepanjang DAS Citarum 2

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • BAB I PENDAHULUAN

    7. Simulasi untuk mendapatkan Receive Signal Level (RSL) di wilayah yang

    tercakup oleh OpenBTS menggunakan software Atoll 3.1.0.

    1.5 Metodologi Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berupa studi literatur, observasi

    lapangan, dan simulasi,

    1. Studi Literatur

    Bertujuan untuk mempelajari sistem komunikasi voice sistem GSM,

    konfigurasi dan arsitektur OpenBTS, serta perangkat lunak Atoll 2.8.1 untuk

    simulasi perancangan.

    2. Observasi Lapangan

    Mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti denah lengkap dan populasi

    di lingkungan kampus Institut Teknologi Telkom untuk digunakan dalam

    perhitungan perancangan jaringan.

    3. Perancangan

    Langkah-langkah yang ditempuh adalah memprakirakan trafik, menentukan

    luas coverage area (pendimensian sel), menghitung kebutuhan daya pancar

    (Radio Link Budget) sesuai kemampuan OpenBTS, dan menentukan tingkat

    availability.

    4. Simulasi

    Hasil perancangan disimulasikan ke dalam perangkat lunak Atoll 3.1.0

    sehingga dapat terlihat RSL yang bisa didapatkan oleh Mobile Station (MS).

    5. Analisis

    Setelah mendapatkan hasil perancangan dan simulasi, langkah selanjutnya

    adalah menganalisisnya sehingga didapatkan kesimpulan mengenai rancang

    bangun coverage area OpenBTS. Saran untuk pengembangan Tugas Akhir dapat

    dibuat dari kesimpulan tersebut.

    Perancangan Sistem Komunikasi Pedesaan dengan Open BTS di Desa Dayeuhkolot Sepanjang DAS Citarum 3

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • BAB I PENDAHULUAN

    6. Penyusunan Laporan

    Ditujukan untuk mendokumentasikan teori pendukung, langkah-langkah

    perancangan, hasil simulasi, serta analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil dari

    tahap ini berupa Buku Tugas Akhir.

    1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada tugas akhir ini adalah :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan tugas akhir, tujuan penulisan, rumusan

    masalah, batasan masalah, metodologi penulisan tugas akhir dan sistematika penulisan.

    BAB II DASAR TEORI

    Pada bab ini berisi tentang teori GSM dan OpenBTS. Pada teori GSM terdiri dari konsep seluler,

    model propagasi outdoor, radio subsystem, arsitektur GSM. Sedangkan untuk teori OpenBTS

    terdiri dari arsitektur OpenBTS, GNU Radio, user interface dan USRP.

    BAB III RANCANG BANGUN KAPASITAS

    Bab ini berisi tentang rancang bangun kapasitas. Bab ini berisi diagram alir

    perancangan, data awal yang dibutuhkan, traffic forecasting, dan cell dimensioning.

    Hasil dari bab ini berupa nilai radius, luas, dan jumlah sel yang dibutuhkan.

    BAB IV ANALISIS HASIL SIMULASI DAN RANCANG BANGUN COVERAGE

    Bab ini berisi data MAPL dan availability, radio link budget untuk arah forward

    maupun reverse, analisis dari perancangan yang dibuat yang terdiri dari; jumlah sel,

    radius sel, power transmit, MAPL dan availability layanan di tepi sel, maximum path

    loss, serta RSL, dan hasil simulasi dari perangkat lunak Atoll 3.1.0.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan saran untuk pengembangan Tugas

    Akhir.

    Perancangan Sistem Komunikasi Pedesaan dengan Open BTS di Desa Dayeuhkolot Sepanjang DAS Citarum 4

    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • BAB 5

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian rancang bangun

    coverage area OpenBTS di lingkungan kampus Institut Teknologi Telkom ini, yaitu:

    1. Hasil rancang bangun coverage area openBTS di lingkungan Desa Dayeuhkolot

    pada awal tahun 2013, didapatkan jumlah sel untuk high-rate dibutuhkan 61 sel.

    Pada kondisi low-rate dibutuhkan 32 sel.

    2. Radius sel OpenBTS didapatkan berkisar antara 39,662 100,303 meter untuk

    kondisi high-rate, 56,02 115,82 meter untuk kondisi low-rate,

    3. MAPL didapat dari perhitungan sesuai standar availability layanan di tepi sel,

    yaitu 75%. Nilai MAPL didapatkan sebesar 98,924 dB.

    4. Besar daya pancar maksimum base station didapatkan sebesar 20,781 dBm pada

    kondisi high-rate, 22,98 dBm pada kondisi lowrate, daya pancar maksimum

    OpenBTS untuk band frekuensi 900 MHz yaitu 23 dBm.

    5. Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan Atoll, didapatkan nilai rata-rata

    RSL pada kondisi Low-rate sebesar -64,31 dBm. Pada kondisi high-rate

    didapatkan nilai rata-rata RSL sebesar -69,34 dBm.

    6. Semua kondisi yang memenuhi standar availability layanan di tepi sel sebesar 75%, yaitu; kondisi high-rate dan kondisi low-rate

    7. Pada simulasi Coverage planning tanpa memperhatikan kapasitasnya sistem ini membutuhkan amplifier untuk menguatkan sinyal sebesar 25,42 dB. Dan hasil

    RSL dari simulasi sebesar -43,70 dBm. Dan sistem ini layak diterapkan.

    5.2 Saran

    Untuk menyempurnakan penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan,

    yaitu:

    1. Melakukan rancang bangun handoff dan interkoneksi OpenBTS di Desa

    Dayeuhkolot atau tempat bencana lainnya.

    2. Mengembangkan program pada USRP dan daughterboard sehingga dapat

    melayani kebutuhan trafik data.

    3. Mengembangkan interkoneksi Open BTS di daerah rural (terpencil) maupun

    daerah bencana ke jaringan lain (PLMN, VoIP).

    70

    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

  • DAFTAR PUSTAKA

    [1] _. (_). Materi Perencanaan 3G-WCDMA. _: _.

    [2] 3GPP. (2010). TS 45.005 V8.8.0 Radio Access Network; Radio transmission and

    reception.Valbonne: 3GPP.

    [3] Astuti, Rina Pudji dkk. (2008). Diktat Sistem Komunikasi Seluler. Bandung:

    ITTelkom.

    [4] Burgess, David A dkk. (2008). OpenBTS Project. California: Kestrel Signal

    Processing.

    [5] COST 231. (1999). Digital Mobile Radio Towards Future Generation Systems

    Final Report. Brussels: COST.

    [6] Depkominfo. (2009). Peraturan Menkominfo No.29 Tahun 2009 tentang Tabel

    Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia. Jakarta: Depkominfo

    [7] Dhananjay, Aditya dkk. (__). WiRE: A New Rural Connectivity Paradigm. New

    York: NYU.

    [8] ETSI. (1996). GSM 05.05 Version 5.0.0 Radio transmission and reception. _: _.

    [9] Ettus Research. (2012). Product Detail - VERT900 Antenna. [Online].

    https://www.ettus.com/product/details/VERT900 (diakses 12 April 2012).

    [10] Hertiana, Sofia Naning. (2009). Bahan Ajar Rekayasa Trafik. Bandung: IT Telkom.

    [11] Lee, William C. Y. (2006). Wireless and Cellular Telecommunications. New

    York: McGraw- Hill.

    [12] Loula, Alexsander. (2009). OpenBTS Installation and Configuration Guide. _: _.

    [18] Rappaport, Theodore S. (2008). Wireless Communications Principles and Practice

    (2nd Ed.). Massachusetts: Prentice Hall.

    [13] Winata, Indrawan. (2003). Analisis Pendimensian Jaringan Layanan UMTS yang

    Diimplementasikan di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

    71

    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

    Tugas Akhir - 2013

    Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi